KULIAH HISTOLOGI SISTEM REPRODUKSI PRIA dr. IFDELLIA SURJADI SISTEM REPRODUKSI PRIA • ORGANA GENITALIA INTERNA – TESTIS – TRACTUS GENITALIS • • • • DUCTULUS EFFERENS TESTIS DUCTUS EPIDYDIMIDIS DUCTUS DEFERENS DUCTUS EJACULATORIUS • ORGANA GENITALIA EXTERNA – SCROTUM – PENIS • GLANDULAE GENITALES ACCESSORIAE – GLANDULA SEMINALIS – GLANDULA PROSTATA – GLANDULA BULBOURETHRALIS SISTEM REPRODUKSI PRIA DUCTUS DEFERENS GLANDULA VESICALIS VESICALIS DUCTUS EJACULATORIUS GLANDULA PROSTATA GLANDULA BULBOURETHRALIS BULBO-URETHRALIS URETHRA PENIS URETHRA GLANS PENIS EPIDIDYMIS TESTIS SCROTUM TESTIS • BENTUK: – OVOID PIPIH (SEPASANG) • UKURAN: – 4 - 4,5 cm X 2 - 2,5 cm X 2 - 2,5 cm, BERAT: 15 - 25 g • LOKASI: – EKSTRA-ABDOMINAL, DI DALAM KANTONG SCROTUM • ORGANISASI: – DIBUNGKUS OLEH: • TUNICA VAGINALIS (TUNICA SEROSA) – LAMINA PARIETALIS – LAMINA VISCERALIS • TUNICA ALBUGINEA (JARINGAN PENGIKAT) – LOBULUS TESTIS: • DIPISAHKAN OLEH SEPTULUM TESTIS, LANJUTAN T. ALBUGINEA • PARENCHYMA TESTIS: – TUBULUS SEMINIFERUS – INSTERSTITIUM TESTIS SELUBUNG TESTIS • TUNICA VAGINALIS PROPRIA TESTIS (BERASAL DARI PERITONEUM) – – – – LAMINA PARIETALIS LAMINA VISCERALIS DIPISAHKAN OLEH CELAH BERISI CAIRAN SEROSA JARINGAN PENGIKAT DILAPISI MESOTEL • TUNICA ALBUGINEA: – – – – LANGSUNG KONTAK PARENKIM JARINGAN PENGIKAT PADAT FIBROSA MELANJUTKAN SEBAGAI SEPTULUM TESTIS SECARA RADIER DIDAERAH POSTERIOR MENJADI MEDIASTINUM TESTIS • TUNICA VASCULOSA TESTIS • SEPTULUM TESTIS: – MEMBATASI RUANGAN BERBENTUK PIRAMID • 250 RUANGAN • BERISI LOBULUS TESTIS LOBULUS TESTIS • KOMPONEN: – TUBULUS SEMINFERUS CONVULOTUS SEBANYAK 1 - 4 BATANG. – JARINGAN INTERSTITIEL • MENEMPATI RUANGAN YANG DIBATASI: – TUNICA ALBUGINEA • JARINGAN PENGIKAT PADAT • MELANJUTKAN MENJADI SEPTULUM TESTIS – MEDIASTINUM TESTIS (SEBELAH POSTERIOR) – TUNICA VASCULOSA • JARINGAN PENGIKAT LONGGAR, ANYAMAN PEMB. DARAH • MENGIKUTI SEPTULUM • MELANJUTKAN MENJADI JARINGAN INTERSTITIAL: – BERISI SEL MAKROFAG, FIBROBLAS, MASTOSIT, SEL MESENKIM – SEL INTERSTITIEL LEYDIG » SEL KELENJAR ENDOKRIN MENGHASILKAN TESTOSTERON SAYATAN MEMANJANG TESTIS DAN EPIDIDYMIS BAGAN TESTIS DAN SALURAN KELUAR SPERMA DUCTUS DEFERENS EPIDIDYMIS TUBULUS SEMINIFERUS CONVULOTUS • BENTUK DAN UKURAN : – PIPA HALUS, BERKELOK-KELOK – PANJANG: 30 - 70 cm, DIAMETER:150 - 250 m FUNGSI: PARS SECRETORIA DARI KELENJAR SITOGENIK • • DINDING: – EPITEL BERLAPIS ( 4 - 8 LAPIS) • SEL SPERMATOGENIK – – – – – SPERMATOGONIUM SPERMATOSIT PRIMER SPERMATOSIT SEKUNDER SPERMATID SPERMATOZOON • SEL PENYOKONG: – SEL SERTOLI • MEMBRANA BASALIS – LAMINA PROPRIA • SEL-SEL MESENKHIM DARI JARINGAN INTERSTITIEL • SEL MYOID: EPITELOID DAN KONTRAKTIL TUBULUS SEMINIFERUS CONVULOTUS SEL SPERMATOGENIK DALAM TUBULUS SEMINIFERUS CONVULOTUS SPERMATOGONIUM B SPERMATOGONIUM A SEL MIOID SEL SERTOLI SPERMATID SPERMATOSIT IB SEL SPERMATOGENIK • SPERMATOGONIUM TIPE A – SEL BULAT, KECIL, INTI DENGAN KHROMATIN YANG BER- KELOMPOK; DEKAT MEMBRANA BASALIS; MENGADAKAN MITOSIS BEBERAPA KALI; SEBAGIAN BERDIFERENSIASI MENJADI: • SPERMATOGONIUM TIPE B – SEL BULAT, TUMBUH LEBIH BESAR DAN BERDIFERENSIASI: • SPERMATOSIT PRIMER – MIOSIS I, MENJADI HAPLOID, MENJAUHI M. BASALIS • SPERMATOSIT SEKUNDER – MIOSIS II, HAPLOID, SEL BERUKURAN PALING BESAR DARI SEL SPERMATOGENIK; MELAKUKAN SPERMATOGENESIS • SPERMATOZOON – BENTUK SUDAH BERUBAH SEKALI, DENGAN KELENGKAPAN UNTUK BERGERAK CEPAT – MENCAPAI PERMUKAAN EPITEL. SEL SPERMATOGENIK DAN SEL SERTOLI SEL SERTOLI • STRUKTUR: – BENTUK DASAR: • SILINDRIS; BERTUMPU PADA MEMBRANA BASALIS; MENCAPAI PERMUKAAN TUBULUS SEMINIFERUS; • SITOPLASMA MENYELUBUNGI BEBERAPA SEL SPERMATOGENIK DI SEKELILINGNYA; • INTI: MELIPAT-LIPAT; 9 m X 12 m – HUBUNGAN DENGAN SEL SERTOLI LAINNYA: • TIGHT JUNCTION • FUNGSI: – MENOPANG SECARA MEKANIK – PERLINDUNGAN SEL-SEL SPERMATOGENIK – MEMBENTUK SAWAR • MELALUI TIGHT JUNCTION, MEMISAHKAN: – KOMPARTIMEN ADLUMINAL DAN KOMPARTIMEN BASALIS – NUTRISI – FAGOSITOSIS SISA-SISA SITOPLASMA SEL SPERMATOGENIK HUBUNGAN SEL SERTOLI DENGAN SEL SPERMATOGENIK SEL SERTOLI TUBULUS SEMINIFERUS RECTUS • STRUKTUR: – – – – – BAGIAN DARI LOBULUS TESTIS KELANJUTAN TUBULUS SEMINIFERUS CONVULOTUS PENDEK LUMEN LEBIH SEMPIT DINDING: • TANPA SEL-SEL SPERMATOGENIK • SEL-SEL SERTOLI MULAI JARANG, YANG AKAN MENGHILANG • EPITEL KUBOID SELAPIS • LOKASI: – RUANGAN YANG DIBATASI OLEH SEPTULA TESTIS – DAERAH POSTERIOR • FUNGSI: – DUCTUS EXCRETORIUS – BERMUARA DALAM RETE TESTIS TUBULUS SEMINIFERUS RECTUS PEMBULUH DARAH RETE TESTIS • LOKASI: – MEDIASTINUM TESTIS (DAERAH POSTERIOR TESTIS) • STRUKTUR: – ANYAMAN RUANGAN-RUANG SEMPIT – DIBATASI OLEH: • EPITEL KUBOID SELAPIS • SEL EPITEL MEMILIKI MIKROVILI (JARANG) – DIKELILINGI OLEH JARINGAN PENGIKAT PADAT • FUNGSI: – DUCTUS EXCRETORIUS – PENGHUBUNG ANTARA TUBULUS SEMINIFERUS RECTUS DAN DUCTULUS EFEFERENTES – MENYALURKAN SPERMA RETE TESTIS JARINGAN INTERSTITIEL • LETAK: – DIANTARA TUBULUS SEMINIFERUS CONVULOTUS • STRUKTUR – – – – – JARINGAN PENGIKAT JARINGAN SARAF PEMBULUH DARAH PEMBULUH KAPILER TIPE FENESTRA SEL INTERSITIEL LEYDIG • • • • • BERKELOMPOK ATAU MENYENDIRI BERINTI BULAT DIKELILINGI KAPILER DARAH SEL ENDOKRIN MENGHASILKAN HORMON TESTESTERON SEL INTERSTITIEL LEYDIG DUCTULUS EFFERENTES TESTIS • PENAMPILAN: – 12 -15 BATANG SALURAN BERJALAN SPIRAL SEBAGAI KELAN-JUTAN RETE TESTIS – MUNCUL DARI PERMUKAAN TESTIS – MEMBENTUK BANGUNAN SEBAGAI KERUCUT SEBANYAK 5 - 10 • CONUS VASCULOSUS • PUNCAK MENHADAP PERMUKAAN TESTIS • DASAR KERUCUT MENGHADAP EPIDIDYMIS • MIKROSKOPIS POTONGAN MELINTANG: – BENTUK LUMEN DIBATASI PERMUKAAN YANG BERGELOMBANG – EPITEL SELAPIS DENGAN 2 KELOMPOK SEL YANG BERBEDA UKURAN, TERSUSUN SECARA BERGANTIAN: • KELOMPOK SEL-SEL BERBENTUK KUBOID • KELOMPOK SEL-SEL BERBENTUK SILINDRIS BERSILIA – DILUAR MEMBRANA BASALIS: SEL-SEL OTOT POLOS SIRKULER DUCTULUS EFFERENTES TESTIS SEL OTOT POLOS TRACTUS GENITALIS INTRATESTICULARIS FUNGSI: TRANSPORTASI PRODUK KELENJAR TUBULUS SEMINIFERUS RECTUS RETE TESTIS DUCTULUS EFFERENTIS DUCTUS EPIDIDYMIDIS EPIDIDYMIS • PENAMPILAN: – BERBENTUK SEBAGAI BULAN SABIT, PANJANG < 7,6 cm – MENEMPEL TESTIS • LOKASI: – SISI DORSAL TESTIS • BAGIAN-BAGIAN: – CAPUT EPIDIDYMIDIS (DI ATAS) – CORPUS EPIDIDYMIDIS – CAUDA EPIDIDYMIDIS ( MENGECIL DI BAWAH) • KOMPONEN: – SELUBUNG: • TUNICA SEROSA TESTIS (TUNICA VAGINALIS) – DUCTUS EPIDIDYMIDIS YANG BERKELOK-KELOK MULAI DARI CAPUT DAN BERAKHIR PADA CAUDA EPIDIYMIDIS • TERSUSUN PADAT – ANYAMAN PEMBULUH DARAH EPIDIDYMIS DUCTUS DEFERENS CAPUT EPIDIDYMIDIS CORPUS EPIDIDYMIDIS CAUDA EPIDIDYMIDIS DUCTUS EPIDIDYMIDIS • PENAMPILAN: – BERKELOK-KELOK PADAT • SEJUMLAH POTONGAN MELINTANG DUCTUS EPIDIDYMIDIS YANG BERDEKATAN DIPISAHKAN OLEH JARINGAN PENGIKAT – BENTUK POTONGAN: BULAT, OVAL ATAU LAIN. • UKURAN: PANJANG MENCAPAI 6 meter • MIKROSKOPIS: – EPITEL SILINDRIS SEMU BERLAPIS : • SEL SILINDRIS TINGGI DENGAN STEREOSILIA – MAKIN KE DISTAL MAKIN PENDEK MENJADI KUBOID – MEMPUNYAI FUNGSI SEKRETORIS • SEL BASAL : PENDEK TIDAK MENCAPAI PERMUKAAN – FUNGSI: TIDAK JELAS – LAPISAN OTOT POLOS • • • • BERTAMBAH TEBAL KE ARAH CAUDA EPIDIDYMIDIS DAERAH CAPUT: SIRKULER DAERAH CORPUS : 2 LAPIS - SIRKULER DAN SERONG DAERAH CAUDA: 3 LAPIS DUCTUS EPIDIDYMIDIS SAYATAN EPIDIDYMIS LAPISAN DINDING DUCTUS EPIDIDYMIDIS POTONGAN MELINTANG DAERAH PROKSIMAL POTONGAN MELINTANG DAERAH DISTAL ANYAMAN KAPILER SEKELILING DUCTUS EPIDIDYMIDIS DUCTUS DEFERENS • DI BAGI DALAM: – PARS EPIDIDYMIDIS: • BAGIAN DEKAT TESTIS – PARS FUNICULARIS: • SEBAGAI BAGIAN DARI FUNICULUS SPERMATICUS – FUNICULUS SPERMATICUS = DUCTUS DEFERENS BERSAMA: A. SPERMATICA, PLEXUS PAMPINIFORMIS (ANYAMAN VENA), PLEXUS NERVOSUS SPERMATICUS, SEBAGAI BERKAS. – SEBELAH LUAR DIIKUTI SERABUT-SERABUT OTOT SERAN LINTANG DENGAN ARAH MEMANJANG MEMBENTUK LAPISAN LONGGAR SEBAGAI M. CREMASTERICA – PARS INGUINALIS: • PADA SAAT MELALUI CANALIS INGUINALIS – PARS PELVINA: • DALAM CAVUM PELVIS MENUJU BAGIAN ATAS VESICA URINARIA – AMPULLA DUCTUS DEFERENS: MELEBAR • PADA UJUNG DISTAL TERDAPAT MUARA VESICULA SEMINALIS • TAMPILAN: – KELANJUTAN DUCTUS EPIDIDYMIDIS PENGGAL-PENGGAL DUCTUS DEFERENS AMPULLA DUCTUS DEFERENS PARS PELVINA PARS INGUINALIS DUCTUS EJACULATORIUS PARS FUNICULARIS DUCTULUS EFFERENTES DUCTUS EPIDIDYMIDIS PARS EPIDIDYMIDIS RETE TESTIS DINDING DUCTUS DEFERENS • MEMBRANA MUCOSA: – MEMBENTUK LIPATAN MEMANJANG • TERUTAMA DI DAERAH AMPULLA • BENTUK LUMEN MENJADI TIDAK TERATUR – EPITEL SILINDRIS SEMU BERLAPIS • SEL-SEL SILINDRIS PENDEK DENGAN STEREOSILIA • SEL-SEL BASAL BERBENTUK PIRAMIDAL, TIDAK MENCAPAI PERMUKAAN – LAMINA PROPRIA • JARINGAN PENGIKAT LONGGAR BANYAK SERABUT ELASTIS • TUNICA MUSCULARIS: – LAPISAN OTOT POLOS TEBAL (1 mm): • STRATUM LONGITUDINALE INTERNUM • STRATUM CIRCULARE • STRATUM LONGITUDINALE EXTERNUM • TUNICA ADVENTITIA: – JARINGAN PENGIKAT LONGGAR DINDING PARS FUNICULARIS DUCTUS DEFERENS PLEXUS VENOSUS PAMPINIFORMIS FUNICULUS SPERMATICUS DINDING PARS FUNICULARIS DUCTUS DEFERENS DINDING PARS AMPULLA DUCTUS DEFERENS DUCTUS EJACULATORIUS • TAMPILAN: – SETELAH MENERIMA SALURAN KELUAR VESICULA SEMINALIS, DUCTUS DEFERENS MELANJUTKAN MENJADI DUCTUS EJACULATORIUS – MENEMBUS GLANDULA PROSTATA PADA DAERAH DASAR VESICA URINARIA – PANJANG: 19 mm • MUARA: – URETHRA PARS PROSTATICA • MIKROSKOPIS: – MEMBRANA MUCOSA: • LIPATAN-LIPATAN TIPIS • EPITEL: SILINDRIS SELAPIS ATAU SILINDRIS SEMU BERLAPIS – SEL-SEL MENGANDUNG BUTIR-BUTIR PIGMEN KUNING • LAMINA PROPRIA: JARINGAN PENGIKAT – TUNICA MUSCULARIS • MENYATU DENGAN PARENKHIM KELENJAR PROSTAT DUCTUS EJACULATORIUS VESICA URINARIA DUCTUS EJACULATORIUS URETHRA MASCULINA • URETHRA PARS PROSTATICA – – – – DIKELILINGI JARINGAN GLANDULA PROSTATA BENTUK LUMEN: PIPIH BANYAK MUARA GLANDULA PROSTATA COLLICULUS SEMINALIS = TONJOLAN PERMUKAAN DORSAL • TERDAPAT MUARA: – VAGINA MASCULINA = UTRICULUS PROSTATICUS (SALURAN BUNTU DI TENGAH) – 2 BUAH DUCTUS EJACULATORIUS (KIRI KANAN VAGINA MASC.) – CRISTA URETHRALIS SUPERIOR DAN CRISTA URETHRALIS INFERIOR: LANJUTAN COLLICULUS SEMINALIS – EPITEL TRANSTITIONAL • URETHRA PARS MEMBRANACEA (PANJANG 18 mm) – DIBATASI EPITEL SILINDRIS SEMU BERLAPIS/ BERLAPIS • URETHRA PARS CAVERNOSA – DIBAHAS BERSAMA PEMBAHASAN PENIS URETHRA PARS PROSTATICA CRISTA URETHRALIS SUPERIOR COLLICFULUS SEMINALIS MUARA DUCTUS EJACULATORIUS CRISTA URETHRALIS INFERIOR GLANDULA PROSTATA TAMPAK DARI DEPAN ORGANA GENITALIA EXTERNA • SCROTUM: – KANTUNG YANG BERASAL DARI DINDING DEPAN PERUT: • KULIT • TUNICA DARTOS: – SEBAGAI LANJUTAN JARINGAN SUBCUTIS – JARINGAN PENGIKAT MENGANDUNG OTOT POLOS • FASCIA CREMASTERICA : JARINGAN PENGIKAT • M. CREMASTER (LANJUTAN OTOT DINDING PERUT) – FUNGSI: • MELINDUNGI TESTIS • PENIS: – TERBENTUK OLEH 3 BANGUNAN SILINDRIS: • CORPUS CAVERNOSUM URETHRAE • 2 CORPORA CAVERNOSA PENIS • MASING-MASING TERBENTUK OLEH JARINGAN SEPERTI SPONS STRUKTUR PENIS • PARS OCCULTA = RADIX PENIS – PANGKAL 2 CORPUS CAVERNOSUM PENIS MELEKAT PADA PERINEUM • PARS LIBERA – CORPUS PENIS • CORPUS CAVERNOSUM PENIS ( 2 BUAH BANGUNAN SILINDRIS) • CORPUS CAVERNOSUM URETHRAE (1) – DILALUI URETHRA PARS CAVERNOSA – MELANJUTKAN KE DEPAN MENJADI GLANS PENIS – GLANS PENIS : • PRAEPUTIUM PENIS – LIPATAN KULIT YANG MENUTUPI GLANS PENIS – LEMBAR LUAR ADALAH LANJUTAN DARI KULIT YANG MENUTUPI CORPUS PENIS – LEMBAR DALAM MELEKAT PADA SULCUS GLANDIS • ORIFICIUM PRAEPUTII = LUBANG YANG DIBATASI OLEH GARIS BALIK LIPATAN PRAEPUTIUM. STRUKTUR PENIS CORPUS CAVERNOSUM URETHRAE CORPUS CAVERNOSUM PENIS KULIT A. BULBOURETHRALIS RADIX PENIS GLANS PENIS STRUKTUR PENIS TUNICA ALBUGINEA CORPUS CAVERNOSUM PENIS FASCIA PENIS A. PUDENDA PENIS STRUKTUR MIKROSKOPIS PENIS • POTONGAN MELINTANG MELALUI CORPUS PENIS: – CUTIS – SUBCUTIS: • JARINGAN PENGIKAT LONGGAR • BANYAK MENGANDUNG OTOT POLOS • CORPUS CAVERNOSUM PENIS: – MERUPAKAN JARINGAN EREKTIL/KAVERNUS – DI TENGAH DILALUI A. PROFUNDA PENIS – MASING-MASING DISELUBUNGI OLEH TUNICA ALBUGINEA TEBAL • • • • • TUNICA ALBUGINEA = JARINGAN PENGIKAT FIBROSA PADAT ( 2 mm) SERABUT-SERABUT KOLAGEN KEBANYAKAN MEMANJANG DIBAGIAN TENGAH BERSATU MENJADI SEPTUM PECTINIFORME TUNICA ALBUGINEA MEMBERIKAN JARINGAN PENGIKAT KE DALAM CORPUS CAVERNOSUM SEBAGAI TRABECULA CORPUS CAVERNOSUM URETHRAE – MERUPAKAN JARINGAN EREKTIL – BULBUS URETHRAE = SEBAGAI PANGKAL BERBENTUK BULAT – MELANJUTKAN SEBAGAI GLANS PENIS – DISELUBUNGI JUGA OLEH TUNICA ALBUGINEA, LEBIH TIPIS CORPUS CAVERNOSUM • STRUKTUR: – ANYAMAN RUANGAN-RUANGAN YANG DILAPISI OLEH ENDOTEL – RUANGAN-RUANGAN DIPISAHKAN: • aTRABEKULA YANG MERUPAKAN LANJUTAN DARI TUNICA ALBUGINEA – TERDAPAT ARTERI HELICINAE YANG BERJALAN SPIRAL – TERDAPAT SERABUT-SERABIT OTOT POLOS • PERBEDAAN ANTARA C.C. PENIS DAN C.C. URETHRAE – CORPUS CAVERNOSUM PENIS: • RUANGAN-RUANGAN SEMAKIN DEKAT TUNICA ALBUGINEA SEMAKIN KECIL – CORPUS CAVERNOSUM URETHRAE: • RUANGAN-RUANGAN HAMPIR SAMA BESAR STRUKTUR MIKROSKOPIS CORPUS CAVERNOSUM PENIS A. HELICINAE CORPUS CAVERNOSUM URETHRAE CORPUS CAVERNOSUM URETHRAE GLANDULA PARAURETHRALIS GLANDULA PARAURETHRALIS GLANS PENIS PRAEPUTIUM PRAEPUTIUM FOSSA NAVICULARIS • PELEBARAN BAGIAN UJUNG URETHRA – BERADA DALAM GLANS PENIS – BERMUARA SEBAGAI ORIFICIUM EXTERNUM URETHRAE • EPITEL GEPENG BERLAPIS • MEMBRANA MUCOSA: – CEKUNGAN-CEKUNGAN: LACUNA MORGAGNI • MELANJUTKAN DIRI MENJADI: GLANDULA PARA URETHRALIS LITTRE – EPITEL SILINDRIS SEMU BERLAPIS/ BERLAPIS • SEL PIALA – LAMINA PROPRIA: • JARINGAN PENGIKAT LONGGAR • BANYAK PEMBULUH DARAH • SEL-SEL OTOT POLOS GLANDULAE GENITALES ACCESSORIAE • GLANDULA VESICULOSA S. GLANDULA VESICALIS – SEPASANG – BERBENTUK PANJANG 15 cm , SEBAGAI TONJOLAN KELUAR DUCTUS DEFERENS , BERKELOK-KELOK PADAT • GLANDULA PROSTATA – SEBUAH, BERUKURAN PALING BESAR DI ANTARA KELENJAR LAIN – TERLETAK DI BAWAH VESICA URINARIA • GLANDULA BULBOURETHRALIS COWPERI – SEBESAR KACANG KAPRI, KIRI KANAN BULBUS URETHRAE • GLANDULAE PARAURETHRALES – KELENJAR PENGHASIL MUKOSA BERADA DI SEKITAR URETHRA PARS CAVERNOSA • GLANDULAE INTRAEPITHELIALES – KELENJAR PENGHASIL MUKOSA DALAM EPITEL URETHRA PARS CAVERNOSA GLANDULA VESICALIS • DINDING: – MEMBRANA MUCOSA • MELIPAT-LIPAT DAN BERCABANG BEBERAPA KALI SALING BERHUBUNGAN, SEHINGGA MEMBERI GAMBARAN ADANYA LUBANG-LUBANG DARI BERBAGAI UKURAN – EPITEL: SILINDRIS SELAPIS/ SEMU BERLAPIS – LAMINA PROPRIA, JARINGAN PENGIKAT LONGGAR TIPIS – TUNICA MUSCULARIS • LAPISAN OTOT POLOS LEBIH TIPIS DARIPADA TUNICA MUSCULARIS DUCTUS DEFERENS – TUNICA ADVENTITIA • LAPISAN JARINGAN PENGIKAT TIPIS • FUNGSI: – SEKRESI KENTAL KAYA KANDUNGAN FRUCTOSE – DIPERLUKAN UNTUK SUMBER BAHAN MAKANAN UNTUK SPERMATOZOA YANG MEMERLUKAN ENERGI GLANDULA VESICALIS GLANDULA PROSTATA • KAPSEL: – JARINGAN PENGIKAT FIBROELASTIK PADAT – MEMBERIKAN SEPTA • TERDIRI ATAS JARINGAN FIBROMUSKULER SEKELILING KELENJAR • TERDIRI ATAS: – GABUNGAN KELENJAR TUBULO-ALVEOLER BERCABANG – SEBANYAK 30 - 50 UNIT • KELOMPOK KELENJAR: – DAERAH MUKOSAL: SEKITAR URETHRA PARS PROSTATICA – DAERAH SUBMUKOSAL: SEKITAR DAERAH MUKOSAL – DAERAH DI BAWAH KAPSEL: KELENJAR PROSTAT UTAMA • PARS SECRETORIA: – EPITEL : GEPENG/KUBOID/GEPENG SELAPIS – MEMBRANA BASALIS: KURANG JELAS • DUCTUS EXCRETORIUS: – BERMUARA DALAM URETHRA PARS PROSTATICA KELOMPOK GLANDULA PROSTATA PARS MEMBRANACEA URETHRAE MIKROSKOPIK GLANDULA PROSTATA URETHRA DUCTUS EJACULATORIUS GLANDULA BULBOURETHRALIS COWPERI • KELENJAR TUBULO-ALVEOLER • PARS SECRETORIA: – EPITEL: GEPENG/KUBOID/SILINDRIS • DUCTUS EXCRETORIUS: – EPITEL SILINDRIS SEMU BERLAPIS – BERMUARA DALAM URETHRA PARS MEMBRANACEA • SIFAT SEKRESI: – MUKUS GLANDULA BULBOURETHRALIS COWPERI TERIMA KASIH