catatan atas laporan keuangan konsolidasi

advertisement
PT SIERAD PRODUCE Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN
31 DESEMBER 2013 (AUDITAN) DAN
UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014
DAN 2013 (TIDAK DIAUDIT)
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim secara keseluruhan
1
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim secara keseluruhan
2
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim secara keseluruhan
3
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal – tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim secara keseluruhan
4
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
5
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal – tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM
a.
Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
PT Sierad Produce Tbk (selanjutnya disebut “Perusahaan”) didirikan dengan akta Notaris No. 17 tanggal 6
September 1985 dari Raden Santoso, Notaris di Jakarta dan diubah dengan akta Notaris No. 27 tanggal
16 April 1986 dari Notaris yang sama. Anggaran dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-4506.HT.01.01.TH.86 tanggal 26 Juni 1986.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui akta Notaris No.
223 tanggal 22 Desember 2009 yang dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi, Notaris di Jakarta,
tentang persetujuan pelaksanaan kuasi-reorganisasi dan penurunan nilai nominal saham tanpa
mengurangi jumlah saham beredar Perusahaan. Akta Notaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No. AHU-11399.AH.01.02. Tahun 2010 pada tanggal 4 Maret
2010.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak di
bidang peternakan ayam bibit induk untuk menghasilkan ayam niaga, industri pemotongan dan
pengolahan ayam terpadu dengan cold storage, industri pakan ternak dan industri pengeringan jagung.
Kantor pusat Perusahaan terletak di TCC Batavia Tower One, Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta Pusat
dengan tempat usaha terletak di Bogor, Sukabumi, Tangerang, Sidoarjo, Magelang, Banjarmasin, dan
Makasar. Hasil produksi dipasarkan di dalam negeri. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial
sejak tahun 1985.
b.
Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite Audit
Susunan anggota Dewan Direksi tahun 2014 mengalami perubahan berdasarkan akta Notaris No. 42
tanggal 4 Juni 2014 dari Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi, Notaris di Jakarta.
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31
Desember 2013, adalah sebagai berikut:
7
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
b.
Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite Audit (Lanjutan)
Susunan anggota Komite Audit pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, adalah sebagai
berikut:
c.
Struktur Entitas Anak
Perusahaan memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham entitas anak dan
atau mempunyai kendali atas manajemen entitas anak sebagai berikut:
Pada tahun 2003, sesuai dengan pernyataan keputusan rapat pemegang saham PT Sierad Corpora (SC)
dengan akta Notaris No. 25 tanggal 21 Oktober 2003 dari Notaris Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto,
SH, Notaris di Jakarta telah disetujui usulan direksi SC untuk melakukan penghentian kegiatan
(operasional) SC dan melakukan tindakan hukum yang dianggap perlu dan penting untuk penghentian
kegiatan (operasional) SC sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RPUSLB) tanggal 1 November 2012 yang dinyatakan dalam akta notaris Agung Sri Wijayanti No.14
tanggal 20 November 2012, Pemegang Saham menyetujui pembubaran dan likuidasi PT Sierad Corpora
serta penunjukan tim likuidator.
8
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
c.
Struktur Entitas Anak (Lanjutan)
Menimbang bahwa aset, liabilitas, pendapatan serta beban SC pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31
Desember 2013 tidak material, tidak dilakukan pengungkapan terpisah dalam "Operasi dalam
Penghentian" pada laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan PSAK No. 58, mengenai "Operasi
dalam Penghentian", juga pengungkapan terpisah tidak dilakukan oleh Perusahaan secara rinci dalam
laporan laba rugi konsolidasian.
Sampai dengan tanggal 30 Juni 2014, PT Sierad Pangan Nusantara, anak perusahaan, masih dalam tahap
pengembangan, non-aktif dan pra-operasi, serta tidak ada transaksi yang signifikan dalam perusahaan
tersebut.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 30 Juni
2009, yang telah dituangkan dalam akta berita acara nomor 188, telah disetujui pengambilalihan
(akuisisi) saham dalam PT Belfoods Indonesia (BI) sebanyak 596.806 saham dengan harga saham Rp
100.000 per saham dengan cara konversi utang menjadi kepemilikan saham (debt to equity swap).
Pengambil-alihan saham BI ini berlaku efektif pada bulan Oktober 2011.
Perusahaan bersama-sama entitas anak untuk selanjutnya disebut sebagai “Grup”.
d.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 29 Nopember 1996, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1946/PM/1996 untuk melakukan penawaran
umum atas 250.000.000 saham kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Sejak saat
itu, Perusahaan telah melakukan hal-hal sebagai berikut:
Tahun
Keterangan
Jumlah saham
beredar setelah
transaksi
(lembar)
1997
Penerbitan 76.436.000 lembar saham seri A dengan nilai
nominal Rp 500 dari konversi obligasi
726.436.000
1998
Konversi obligasi
730.999.000
2001
Penerbitan saham seri B sejumlah 6.506.866.083 saham
dengan nominal Rp 300, sehingga saham beredar menjadi:
seri A
seri B
2004
2005
Penggabungan saham (reversed stock) sebesar 10 kali,
sehingga saham yang beredar menjadi
seri A
seri B
Konversi Utang Obligasi Konversi dan Utang Jangka
Panjang, sehingga saham yang beredar menjadi
seri A
seri B
seri C
9
730.999.000
6.506.866.083
73.099.900
650.686.609
73.099.900
650.686.609
8.667.321.984
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
d.
Penawaran Umum Efek Perusahaan (Lanjutan)
Pada tahun 2009, Perusahaan melaksanakan kuasi-reorganisasi yang diikuti dengan reorganisasi secara
hukum dengan mengurangi nilai nominal saham tanpa mengurangi jumlah saham beredar (penurunan
modal saham). Kuasi-reorganisasi Perusahaan telah disetujui para pemegang saham dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 22 Desember 2009 yang didokumentasikan dalam akta Notaris
No. 223 yang dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi, Notaris di Jakarta (lihat Catatan 24).
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
(“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Indonesia (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep
347/BL/2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali
untuk beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam
kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan
akuntansi berbasis akrual.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan metode langsung (direct method) dan mengelompokkan
arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah
Rupiah (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
Kebijakan akuntansi telah ditetapkan secara konsisten dengan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun
lalu yang telah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, kecuali dinyatakan lain.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
(1) Standar baru, interpretasi dan perubahan yang berlaku efektif 1 Januari 2013
Grup telah menerapkan standar baru, interpretasi dan perubahan yang berlaku efektif 1 Januari
2013 namun dampak dari perubahan tersebut tidak material terhadap laporan keuangan.
10
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)
Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)
(2) Standar baru, interpretasi dan perubahan yang berlaku
Standar baru, interpretasi dan perubahan berikut, belum diterapkan pada laporan keuangan
konsolidasi 2013 karena berlaku efektif 1 Januari 2014 dan 2015, yang akan atau mungkin memiliki
dampak pada laporan keuangan Grup di masa yang akan datang:
ISAK 27 “Pengalihan Aset dari Pelanggan”;
ISAK 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”;
PSAK 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”;
PSAK 66 “Pengaturan Bersama”;
PSAK 67 “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”;
PSAK 68 “Pengukuran Nilai Wajar”;
PSAK 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan”;
PSAK 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri”;
PSAK 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”; dan
PSAK 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”
ISAK 27, 28, dan 29 akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2014,
sedangkan revisi dan standar baru lainnya akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada
1 Januari 2015.
Grup masih melakukan evakuasi atas dampak potensial dari standar baru tersebut.
b.
Dasar Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak.
Kerugian yang terjadi pada kepentingan non-pengendali pada entitas anak dialokasikan kepada
kepentingan non-pengendali bahkan apabila dialokasikan kepada kepentingan non-pengendali tersebut
dapat menimbulkan saldo defisit. Kepentingan non-pengendali disajikan di dalam laporan keuangan
konsolidasian pada bagian ekuitas, yang terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas.
Setelah terjadi hilangnya pengendalian, Grup menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak,
semua kepentingan non-pengendali dan komponen ekuitas lainnya terkait dengan entitas anak. Segala
surplus atau defisit yang timbul dari hilangnya pengendalian, diakui di dalam laporan laba rugi. Apabila
Grup menahan semua bagian di dalam entitas anak sebelumnya, maka bagian tersebut diukur pada nilai
wajar pada tanggal saat pengendalian dihentikan. Selanjutnya, bagian tersebut dicatat sebagai investee
dengan ekuitas yang dihitung atau sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual bergantung pada
besarnya pengaruh.
11
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
b.
Dasar Konsolidasi (Lanjutan)
Investasi pada Entitas Asosiasi
Apabila Grup memiliki kekuasaan untuk berpartisipasi (namun bukan untuk mengendalikan) segala
keputusan terhadap kebijakan keuangan dan operasional terhadap entitas lain, entitas tersebut
diklasifikasikan sebagai entitas asosiasi. Entitas asosiasi pada awalnya diakui di dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian sebesar nilai perolehan. Bagian laba atau rugi Grup setelah akuisisi, diakui di
dalam laba atau rugi, jika bagian Grup atas entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya
pada entitas asosiasi, grup menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Grup memiliki
kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari transaksi diantara Grup, diakui hanya sepanjang kepentingan
investor yang tidak berelasi di dalam entitas asosiasi. Bagian investor di dalam keuntungan dan kerugian
entitas asosiasi yang berasal dari transaksi ini, dieliminasi terhadap nilai tercatat entitas asosiasi.
Semua agio yang dibayarkan kepada entitas asosiasi di atas nilai wajar bagian kepemilikan Grup
terhadap aset, liabilitas yang dapat diidentifikasi dan liabilitas kontinjensi yang diperoleh, dikapitalisasi
dan disertakan di dalam nilai tercatat entitas asosiasi. Apabila terdapat bukti objektif di mana investasi di
dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai, maka nilai tercatat investasi tersebut harus diuji
penurunan nilai sebagaimana yang dilakukan terhadap asset non-finansial lainnya.
Laporan keuangan konsolidasian mencakup bagian laba rugi Grup dan pendapatan komprehensif lain
dari investee yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, setelah dilakukan penyesuaian untuk
menyelaraskan kebijakan akuntansi investee yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dengan
kebijakan Grup, sejak tanggal dimulainya pengaruh signifikan sampai dengan pengaruh signifikan
berakhir.
Transaksi dengan kepentingan non-pengendali
Transaksi dengan kepentingan non-pengendali dihitung sebagai transaksi dengan pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik dan oleh karena itu tidak terdapat goodwill yang diakui sebagai hasil
transaksi tersebut. Penyesuaian kepentingan non-pengendali berdasarkan jumlah proporsional aset
bersih entitas anak.
Transaksi yang dieliminasi pada konsolidasi
Saldo dan transaksi antar Grup dan semua pendapatan dan beban yang belum terealisasi yang timbul
dari transaksi antar Grup, dieliminasi di dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian. Laba yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi dieliminasi
terhadap investasi dari bagian Grup di dalam investee. Kerugian yang belum terealisasi dieliminasi
dengan cara yang sama dengan keuntungan yang belum terealisasi, hanya apabila tidak terdapat bukti
penurunan nilai.
12
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
b.
Dasar Konsolidasi (Lanjutan)
Akuntansi bagi entitas anak dan entitas asosiasi di dalam laporan keuangan tersendiri
Apabila Entitas menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan yang
dikonsolidasikan kepada laporan keuangan konsolidasian, investasi pada entitas anak, entitas asosiasi
dan ventura bersama, disajikan di dalam laporan posisi keuangan tersendiri Perusahaan senilai nilai
tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai.
Terhadap pelepasan investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi, perbedaan antara jumlah neto hasil
pelepasan dan jumlah tercatat dari investasi diakui di dalam laporan laba rugi.
c.
Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis dihitung dengan menggunakan metode akuisisi pada tanggal akuisisi, yaitu tanggal
pengendalian beralih kepada Grup. Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan
dan kebijakan operasi entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Di dalam menilai
pengendalian, Grup mempertimbangkan hak suara potensial yang saat ini dilaksanakan.
Imbalan yang dialihkan tidak termasuk jumlah yang terkait dengan penyelesaian pada hubungan yang
sebelumnya ada. Jumlah tersebut, umumnya diakui di dalam laporan laba rugi.
Biaya-biaya terkait dengan akuisisi, selain yang terkait dengan penerbitan surat utang maupun
kepemilikan, yang terjadi dalam kaitan kombinasi bisnis Grup, dibebankan pada saat terjadinya.
Semua imbalan kontinjensi diakui pada nilai wajar pada saat tanggal akuisisi. Apabila imbalan kontinjensi
diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka hal tersebut tidak diukur kembali dan penyelesaiannya dicatat di
dalam ekuitas. Selain itu, perubahan berikutnya terhadap nilai wajar imbalan kontinjensi diakui di dalam
laporan laba rugi.
d.
Goodwill
Merupakan selisih biaya akuisisi entitas anak atau entitas asosiasi terhadap nilai wajar pada tanggal
akuisisi bagian Grup terhadap aset bersih yang teridentifikasi, termasuk liabilitas kontinjensi, pada saat
akuisisi. Biaya akuisisi diukur pada saat nilai wajar aset diperoleh, instrument ekuitas diterbitkan, atau
liabilitas terjadi atau diasumsikan pada tanggal akuisisi, ditambah biaya-biaya yang dapat diatribusikan
kepada akuisisi.
Goodwill negatif merupakan selisih nilai wajar pada tanggal akuisisi bagian Grup terhadap aset bersih
yang teridentifikasi dengan biaya akuisisi. Goodwill negatif pada tanggal transaksi disesuaikan langsung
pada laporan laba rugi.
Goodwill akuisisi entitas anak disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian di mana goodwill
akuisisi entitas asosiasi dicatat sebagai bagian nilai tercatat investasi terkait.
Keuntungan atau kerugian pelepasan entitas anak dan entitas asosiasi meliputi nilai tercatat goodwill
yang dikapitalisasi terkait dengan entitas yang dijual.
13
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
d.
Goodwill (Lanjutan)
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan
nilai.
Goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan atau secara berkala apabila terdapat indikasi goodwill
mengalami penurunan.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai Goodwill, Goodwill dialokasikan kepada tiap Unit Penghasil
Kas (‘UPK’) Grup yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis.
Suatu kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi ketika nilai tercatat UPK, termasuk
goodwill, melebihi jumlah terpulihkan UPK. Jumlah terpulihkan UPK lebih tinggi dari nilai wajar UPK
dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Di dalam menilai nilai pakai, arus kas masa depan yang
diestimasi didiskontokan dengan nilai kininya dengan menggunakan tingkat suku bunga diskon sebelum
pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset.
Total kerugian penurunan nilai dialokasikan, pertama untuk mengurangi nilai tercatat goodwill yang
dialokasikan kepada UPK dan kemudian kepada aset UPK lainnya secara pro rata berdasarkan nilai
tercatat tiap aset di dalam UPK.
Penurunan kerugian goodwill tidak dapat dibaIikkan pada periode berikutnya.
e.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada
saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 kurs yang digunakan adalah:
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi tahun yang
bersangkutan.
f.
Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas meliputi uang kas, uang yang ada di bank serta deposito berjangka yang akan jatuh
tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan tidak digunakan sebagai
jaminan atas pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya.
g.
Aset Keuangan
Aset keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi
pihak yang terikat secara kontraktual terhadap persyaratan-persyaratan instrumen keuangan tersebut.
14
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
g.
Aset Keuangan (Lanjutan)
Pengakuan dan pengukuran awal
Ketika aset keuangan diakui pertama kali, aset keuangan tersebut diukur pada nilai wajar, ditambah,
dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya-biaya transaksi
langsung yang dapat diatribusikan. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal
dan, apabila diizinkan dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir periode
pelaporan keuangan.
Grup mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam salah satu kategori yang dibahas di bawah ini,
tergantung pada tujuan penggunaan aset tersebut saat diperoleh.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Pengukuran setelah pengakuan awal aset keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
(i)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Kategori ini meliputi aset keuangan “yang dimiliki untuk diperdagangkan” dan aset keuangan yang
ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awal penentuan. Suatu aset keuangan
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual apabila secara prinsip diperoleh untuk tujuan dijual
dalam jangka pendek. Aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
pada saat penetapan awal adalah aset keuangan yang dikelola, dan kinerjanya dievaluasi
berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan suatu strategi investasi yang terdokumentasi. Aset yang
termasuk dalam kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar apabila aset tersebut baik dimiliki
untuk diperdagangkan atau diharapkan untuk direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah
akhir periode pelaporan.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajar, dan
segala perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi.
Grup tidak memiliki asset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
(ii)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang merupakan aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau yang telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Pinjaman
yang diberikan dan piutang tersebut timbul terutama berasal dari penyediaan barang dan jasa
kepada pelanggan (misalnya piutang usaha), tetapi juga menggabungkan jenis lain dari kontrak
aset moneter.
Aset tersebut dinilai pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi penyisihan penurunan nilai. Keuntungan dan kerugiannya diakui di dalam laporan laba
rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami
penurunan nilai, sebagaimana halnya melalui proses amortisasi.
15
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
g.
Aset Keuangan (Lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan)
Pinjaman yang diberikan dan piutang Grup meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang
lain-lain yang disajikan sebagai bagian dari “aset lancer lain-lain” dan piutang pihak berelasi.
(iii)
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
Aset keuangan "dimiliki hingga jatuh tempo" merupakan aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan di mana
manajemen Perusahaan memiliki tujuan dan kemampuan positif untuk memiliki investasi tersebut
hingga jatuh tempo.
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi segala kerugian penurunan nilai. Keuntungan
dan kerugiannya diakui di dalam laporan laba rugi pada saat investasi dalam kelompok dimiliki
hingga jatuh tempo tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai,
sebagaimana halnya melalui proses amortisasi.
Grup tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo.
(iv)
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset keuangan non-derivatif yang tidak termasuk dalam kategori di atas diklasifikasikan sebagai
tersedia untuk dijual dan terutama terdiri atas investasi strategis Perusahaan dalam entitas yang
tidak memenuhi syarat sebagai entitas anak, entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.
Aset tersebut dicatat sebesar nilai wajar dengan perubahan nilai wajar, selain yang timbul akibat
fluktuasi nilai tukar dan bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif, diakui sebagai
pendapatan komprehensif lain dan diakumulasikan dalam cadangan tersedia untuk dijual. Selisih
kurs atas investasi dalam valuta asing dan bunga dihitung dengan menggunakan metode suku
bunga efektif diakui dalam laporan laba rugi.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur
sebesar biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.
Pada saat dijual, keuntungan atau kerugian kumulatif diakui dalam pendapatan komprehensif lain
direklasifikasi dari cadangan tersedia untuk dijual ke laporan laba rugi.
Grup tidak memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual.
Penghentian pengakuan
Suatu aset keuangan dihentikan pengakuannya apabila hak untuk menerima arus kas dari aset telah
berakhir. Pada penghentian aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara nilai tercatat dengan
jumlah yang akan diterima dan semua keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui di dalam
pendapatan komprehensif lainnya diakui di dalam laporan laba rugi.
16
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
g.
Aset Keuangan (Lanjutan)
Penghentian pengakuan (Lanjutan)
Semua penjualan dan pembelian yang lazim atas aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya
pada saat tanggal perdagangan, yaitu tanggal di mana Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual
aset. Pembelian atau penjualan yang lazim (reguler) adalah pembelian atau penjualan aset keuangan
berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan dengan
peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.
Saling Hapus
Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan
posisi keuangan jika, dan hanya jika, Grup memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Penurunan nilai aset keuangan
Grup menilai pada tiap akhir periode pelaporan apakah terdapat bukti objektif suatu aset keuangan atau
kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
(i)
Aset yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi
Untuk aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi, Pertama, Grup menilai aset
keuangan tersebut secara individual untuk menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara
kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Apabila Grup menentukan
tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual,
apakah signifikan atau tidak, maka aset tersebut dikategorikan ke dalam kelompok aset keuangan
yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai aset keuangan tersebut secara
kolektif. Aset yang dinilai secara individual untuk penurunan nilai dan dimana kerugian penurunan
nilai itu terjadi, atau melanjutkan untuk diakui, tidak dikategorikan ke dalam penilaian penurunan
nilai secara kolektif.
Apabila terdapat bukti objektif penurunan nilai aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan
diamortisasi, telah terjadi, jumlah kerugiannya diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan
nilai kini diskonto arus kas di masa depan pada suku bunga efektif awal aset keuangan. Apabila
suatu pinjaman memiliki suku bunga variabel, maka suku bunga diskonto untuk mengukur semua
kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif. Jumlah tercatat aset dikurangi melalui
penggunaan akun penyisihan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi.
Ketika aset menjadi tidak tertagih, nilai tercatat aset keuangan yang mengalami penurunan nilai
langsung dikurangi atau apabila suatu jumlah dibebankan kepada akun penyisihan, jumlah yang
dibebankan kepada akun penyisihan dihapuskan terhadap nilai tercatat aset keuangan.
Untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif suatu kerugian penurunan nilai aset keuangan
yang telah terjadi, Grup mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan ketidakmampuan
untuk membayar atau kesulitan keuangan signifikan debitur dan wanprestasi atau penundaan
signifikan di dalam pembayaran.
17
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
g.
Aset Keuangan (Lanjutan)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Apabila di dalam periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai menurun dan penurunan
tersebut dapat dikaitkan secara objektif kepada peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan
nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan nilainya kepada
nilai tercatat aset selama tidak melebihi biaya diamortisasinya pada saat tanggal pemulihan.
Jumlah yang dipulihkan nilainya diakui di dalam laporan laba rugi.
(ii)
Aset yang dinilai pada biaya perolehan
Apabila terdapat bukti objektif (seperti memburuknya lingkungan bisnis di mana entitas penerbit
menjalankan bisnisnya, kemungkinan ketidakmampuan di dalam membayar atau kesulitan
keuangan signifikan entitas penerbit) di mana kerugian penurunan nilai aset keuangan dinilai
berdasarkan biaya yang terjadi, jumlah kerugian dihitung sebagai selisih nilai tercatat dan nilai kini
arus kas yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset
keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan nilainya pada
periode berikutnya.
(iii)
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang di dalam nilai wajar lebih rendah dari
biaya perolehan, kesulitan keuangan signifikan entitas penerbit atau entitas peminjam, dan
hilangnya pasar aktif perdagangan merupakan bukti objektif bahwa investasi ekuitas yang
diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual mungkin mengalami penurunan nilai.
‘Signifikan’ akan dievaluasi terhadap biaya awal investasi dan ‘jangka panjang’ terhadap periode di
mana nilai wajar telah lebih rendah dari biaya awalnya.
Di mana terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif, yang diukur sebagai selisih antara
biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi semua kerugian penurunan nilai pada investasi
tersebut yang sebelumnya diakui pada laporan laba rugi, dikeluarkan dari pendapatan
komprehensif lain dan diakui di dalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai pada investasi
ekuitas tidak dibalikkan nilainya melalui laporan laba rugi; kenaikan di dalam nilai wajar setelah
penurunan nilai diakui langsung di dalam pendapatan komprehensif lainnya.
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai diuji
berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dinilai berdasarkan biaya perolehan
diamortisasi. Namun demikian, jumlah tercatat bagi penurunan nilai adalah kerugian kumulatif
yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar kini, dikurangi
segala kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui di dalam laporan laba rugi.
Apabila di dalam tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan
tersebut dapat secara objektif dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan
nilai yang diakui di dalam laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut dipulihkan
nilainya di dalam laporan laba rugi.
h.
Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
18
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
i.
Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah
(the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata.
Kerusakan atau kehilangan yang ditemukan berdasarkan observasi fisik persediaan berkaitan dengan
aktivitas produksi dibebankan pada beban pokok produksi, sedangkan yang tidak berkaitan dengan
aktivitas produksi Grup, diakui sebagai keuntungan (kerugian) atas selisih perhitungan persediaan
tahun/periode berjalan pada penghasilan (beban) lain-lain.
j.
Hewan Ternak Produksi - Berumur Pendek
Ayam bibit induk terdiri dari ayam bibit induk belum menghasilkan dan ayam bibit induk menghasilkan.
Ayam bibit induk belum menghasilkan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan ditambah biaya-biaya
yang terjadi pada masa pertumbuhan dan ayam bibit induk menghasilkan dinyatakan pada biaya
perolehan pada saat direklasifikasi dari ayam bibit induk belum menghasilkan dikurangi deplesi yang
dihitung dengan menggunakan metode satuan unit produksi (production output). Ayam bibit indukBroiler mulai berproduksi dari umur 24 minggu s/d 67 minggu dan ayam bibit induk-Layer mulai
berproduksi pada umur 24 minggu s/d 70 minggu.
k.
Aset Tetap
Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang terdiri atas harga perolehan dan biayabiaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang
diinginkan dan siap digunakan.
Setelah pengakuan awal tetap diakui sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi penurunan nilai.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian
yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa
aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
Bangunan dan Prasarana
Mesin dan Peralatan
Peralatan dan Perabot Kantor
Kendaraan Bermotor
: 10 – 28 tahun
:
10 tahun
: 3 – 10 tahun
:
5 tahun
Tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak
legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait
dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur
hukum hak.
Beban penyusutan diperhitungkan di dalam laporan laba rugi selama tahun buku di mana beban
tersebut terjadi.
19
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
k.
Aset Tetap (Lanjutan)
Perbaikan dan perawatan diperhitungkan ke dalam laporan laba rugi selama tahun di mana perbaikan
dan perawatan terjadi. Biaya renovasi dan restorasi utama digabungkan ke dalam nilai tercatat aset jika
biaya tersebut memiliki kemungkinan untuk memberikan manfaat di masa depan yang jumlahnya
melebihi standar kinerja pada penilaian awal aset yang ada yang akan mengalir ke dalam Grup dan
disusutkan sebesar sisa umur manfaat aset tersebut.
Nilai sisa, masa manfaat, dan metode depresiasi, di-review pada tiap akhir periode pelaporan, dan
disesuaikan secara prosepektif, sesuai dengan keadaan.
Ketika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat aset dinilai dan segera dicatat berdasarkan jumlah
terpulihkan.
Keuntungan atau kerugian pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan
dengan nilai tercatat dan dicatat ke dalam laba rugi dari operasi.
penerimaan
Ketika penggunaan properti berubah dari tujuan untuk dimiliki sendiri ke properti investasi, properti
diukur pada nilai wajar dan direklasifikasi sebagai properti investasi. Segala keuntungan yang timbul dari
pengukuran kembali diakui di dalam laporan laba rugi yang dapat membalikkan kerugian penurunan nilai
properti spesifik, dengan sisa keuntungan yang diakui di dalam pendapatan komprehensif lain pada
cadangan revaluasi dalam ekuitas. Segala kerugian segera diakui langsung di dalam laporan laba rugi.
Aset dalam penyelesaian merupakan biaya-biaya yang berhubungan secara langsung dengan
pembangunan fasilitas dan persiapan aset tetap. Biaya-biaya tersebut termasuk biaya pinjaman yang
terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset
tersebut. Aset dalam penyelesaian dipindahkan ke aset tetap pada saat selesai dan siap digunakan.
l.
Aset Tidak Berwujud
Nilai perolehan aset tidak berwujud yang diperoleh sebagai bagian kombinasi bisnis pada awalnya diakui
sesuai nilai wajar pada tanggal akuisisi. Umur manfaat aset tidak berwujud dinilai apakah terbatas atau
tidak terbatas. Aset tidak berwujud dengan umur terbatas diamortisasi selama umur manfaat ekonomi
dan dievaluasi apabila terdapat indikasi adanya penurunan nilai untuk aset tidak berwujud. Periode dan
metode amortisasi untuk aset tidak berwujud dengan umur terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir
periode pelaporan.
Merek
Hubungan dengan Konsumen
Hak Paten
m.
: 15 tahun
: 5 tahun
: 15 tahun
Penurunan nilai aset non-keuangan
Grup menilai pada tiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi penurunan nilai pada aset. Apabila
terdapat indikasi penurunan nilai, atau ketika penilaian penurunan nilai bagi aset secara tahunan
disyaratkan, Grup membuat estimasi nilai terpulihkan aset.
20
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
m.
Penurunan nilai aset non-keuangan (Lanjutan)
Suatu nilai terpulihkan aset lebih tinggi dibandingkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset atau
unit penghasil kas dan nilai pakainya dan ditentukan sebagai suatu aset individual, kecuali aset tersebut
tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset lain.
Di dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari aset didiskontokan
terhadap nilai kininya dengan menggunakan suku bunga diskon sebelum pajak yang mencerminkan
penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Di dalam menilai nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual, dibutuhkan model penilaian yang tepat.
Ketika nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dicatat sebesar nilai
terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi kecuali aset yang relevan dinilai
pada jumlah yang direvaluasi, yang dalam hal ini kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai
penurunan revaluasi.
Suatu penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan untuk mengetahui apakah terdapat suatu
indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya sudah tidak ada lagi atau mengalami
penurunan. Suatu kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya, dibalikkan nilainya hanya jika
terdapat perubahan atas estimasi yang telah digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan aset sejak
pengakuan terakhir kerugian penurunan nilai. Apabila demikian kondisinya, nilai tercatat aset dinaikkan
kejumlah terpulihkannya. Kenaikan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat setelah dikurangi
penyusutan seandainya tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya. Pembalikkan nilai
tersebut diakui di dalam laba rugi kecuali aset tersebut diukur pada jumlah revaluasian, yang dalam hal
ini diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi.
n.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup
menjadi bagian ketentuan kontraktual instrumen keuangan. Grup menentukan klasifikasi liabilitas
keuangan pada saat pengakuan awal.
Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan ke dalam salah satu dari dua kategori, tergantung
pada tujuan liabilitas tersebut diperoleh.
Selain liabilitas keuangan yang memenuhi syarat di dalam hubungan lindung nilai, kebijakan akuntansi
Perusahaan untuk masing-masing kategori adalah sebagai berikut:
-
Nilai wajar melalui laporan laba rugi
Kategori ini hanya terdiri dari derivatif out-of-the-money. Liabilitas dicatat di laporan posisi keuangan
pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Perusahaan tidak memiliki atau menerbitkan instrumen derivatif untuk tujuan spekulasi maupun
untuk tujuan lindung nilai. Perusahaan juga tidak memiliki liabilitas untuk diperdagangkan atau
liabilitas keuangan yang ditujukan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
21
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
n.
Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
-
Liabilitas keuangan lainnya
Liabilitas keuangan lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi ketika liabilitas tersebut
dihentikan pengakuannya, dan melalui proses amortisasi
Yang termasuk liabilitas keuangan lainnya adalah sebagai berikut:
(i) Utang bank pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang secara
langsung terkait dengan penerbitan instrumen. Liabilitas tersebut selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, yang memastikan bahwa
setiap beban bunga sampai dengan pembayaran adalah pada tingkat yang konstan atas saldo
dari liabilitas yang disajikan dalam laporan posisi keuangan. Beban bunga dalam konteks ini
meliputi biaya transaksi awal dan premi yang dibayarkan pada jatuh tempo, serta utang bunga
atau kupon dibayar ketika liabilitas tersebut belum dilunasi.
(ii) Utang usaha dan liabilitas lancar lainnya, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan
selanjutnya dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga
efektif.
Sebuah liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban atas liabilitas tersebut
dihentikan atau dibatalkan atau berakhir. Ketika sebuah liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh
liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara
substansial, atau ketentuan liabilitas keuangan yang ada secara substansial dimodifikasi, maka
pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan
pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat yang terkait diakui dalam laporan
laba rugi.
o.
Sewa
Grup adalah sebagai lessee.
i.
Sewa pembiayaan
Grup menyewa aset tetap tertentu, sewa aset tetap dimana Group memiliki secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan.
Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari
pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada
awal kontrak.
Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum
adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak,
digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan
lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan
adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri.
22
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
o.
S e w a (Lanjutan)
ii.
Sewa operasi
Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Pembayaran yang dilakukan untuk sewa operasi dibebankan ke laba rugi dengan dasar garis lurus
selama masa sewa.
p.
Utang Murabahah
Utang murabahah merupakan utang yang timbul dari transaksi jual beli yang dilakukan atas dasar Akad
Murabahah.
Murabahah adalah Akad penjualan untuk barang yang harga beli dan margin-nya telah disepakati oleh
pembeli dan penjual dan dibuat eksplisit. Setelah Akad Murabahah, Utang Murabahah diakui sebesar
biaya perolehan aktiva Murabahah ditambah margin. Beban Murabahah Ditangguhkan disajikan sebagai
pengurang (contra account) Utang Murabahah.
q.
Imbalan Kerja
Imbalan Pasca Kerja - Program imbalan pasti
Sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja yang berlaku di Indonesia, Grup menyelenggarakan
program imbalan pasti manfaat pasca kerja kepada para karyawannya.
Provisi atas manfaat pasca kerja ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit.
Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum terealisasi yang melebihi 10% nilai kini
kewajiban manfaat pasti Grup, diakui berdasarkan metode garis lurus terhadap rata-rata sisa masa kerja
yang diharapkan dari karyawan peserta program. Biaya jasa lalu diakui segera pada saat manfaat
menjadi vested, dan sebaliknya diamortisasi berdasarkan metode garis lurus terhadap periode rata-rata
sampai manfaat menjadi vested.
Kewajiban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sehubungan
dengan program pensiun imbalan pasti adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode
pelaporan dikurangi dengan nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan biaya jasa lalu yang
belum diakui.
Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
r.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan dan hak kepemilikan berpindah
kepada pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun/periode yang bersangkutan (accrual
basis).
23
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
s.
Perpajakan
Pajak kini
Aset dan/atau liabilitas pajak kini terdiri dari liabilitas kepada, atau klaim dari kantor pelayanan pajak
terkait dengan periode kini dan periode sebelum periode pelaporan, yang belum dibayar pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian.
Pajak kini dihitung sesuai dengan tarif pajak dan ketentuan perpajakan yang berlaku pada periode fiskal
yang terkait, berdasarkan laba kena pajak periode berjalan. Semua perubahan aset atau liabilitas pajak
kini diakui sebagai komponen beban pajak penghasilan di dalam laporan alba rugi komprehensif
konsolidasian.
Pajak Tangguhan
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer antara basis komersial dan basis
fiskal aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang memiliki kemungkinan tersedianya laba kena pajak di
masa depan terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang dapat diutilisasi. Liabilitas
pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan kena pajak temporer. Manfaat pajak di masa depan,
seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak
tersebut dapat direalisasi.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang diharapkan berlaku pada tahun ketika
aset direalisasi atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang telah
berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Penyesuaian atas liabilitas pajak dicatat pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan
keberatan dan banding, pada saat keputusan atas keberatan dan banding tersebut diterima.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan
diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset
pajak tangguhan.
Aset pajak tangguhan yang belum diakui, diukur kembali pada tiap tanggal laporan posisi keuangan dan
diakui apabila terdapat kemungkinan pendapatan kena pajak di masa depan memulihkan aset pajak
tangguhan.
t.
Dividen
Dividen diakui pada saat dividen secara legal menjadi terutang. Dalam dividen final, dividen menjadi
terutang pada saat dividen diumumkan oleh para pemegang saham pada saat Rapat Umum Pemegang
saham.
u.
Laba per Saham Dasar
Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian tahun berjalan dengan rata-rata
tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
24
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
v.
Informasi Segmen
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
a)
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban
(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas
yang sama);
b)
hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk
membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya; dan
c)
tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Untuk tujuan manajemen segmen operasi dibagi berdasarkan produk dan jasa sebagai berikut:
a. Pakan ternak
b. Ayam umur sehari
c. Ayam potong
d. Kemitraan
e. Lain-lain (obat-obatan dan peternakan lainnya)
w.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Untuk tujuan penyajian laporan keuangan ini, suatu pihak disebut sebagai pihak berelasi terhadap Grup,
apabila:
i.
Entitas tersebut, baik secara langsung maupun tak langsung melalui satu atau lebih perantara,
untuk mengendalikan Grup atau melakukan pengaruh signifikan terhadap Grup di dalam
membuat keputusan kebijakan keuangan dan operasional, atau memiliki pengendalian bersama
terhadap Grup;
ii.
Grup dan entitas tersebut adalah subjek pengendalian bersama;
iii.
Entitas tersebut adalah entitas asosiasi Grup atau ventura bersama di mana Grup adalah venturer;
iv.
Pihak tersebut adalah anggota personel manajemen kunci atau anggota keluarga dekat individu
yang bersangkutan, atau merupakan entitas di bawah pengendalian, pengendalian bersama atau
pengaruh signifikan Grup;
v.
Pihak tersebut adalah anggota keluarga dekat pihak yang disebut pada butir (i) atau merupakan
entitas di bawah pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan individu tersebut;
atau
vi.
Pihak tersebut merupakan program imbalan pasca kerja yang merupakan manfaat karyawan atau
merupakan entitas yang berelasi dengan pihak berelasi dengan Grup.
Anggota keluarga dekat merupakan individu anggota keluarga yang diharapkan mempengaruhi, atau
dipengaruhi oleh orang, dalam hubungan mereka dengan entitas.
x.
Provisi
Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban legal maupun konstruktif sebagai hasil peristiwa lalu, yaitu
kemungkinan besar arus keluar sumber daya ekonomi diperlakukan untuk menyelesaikan kewajiban dan
suatu estimasi terhadap jumlah dapat dilakukan.
25
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
y.
Kontinjensi
Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam
catatan atas laporan keuangan kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil.
Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan, namun diungkapkan di dalam catatan atas
laporan keuangan jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam
entitas.
z.
Biaya pinjaman
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung terhadap akuisisi, konstruksi atau produksi suatu aset
yang membutuhkan periode waktu yang substansial untuk mempersiapkan aset tersebut bagi tujuan
penggunaan maupun penjualan, dikapitalisasi sebagai bagian biaya aset tersebut. Semua biaya pinjaman
dibebankan di dalam periode terjadinya. Biaya pinjaman terdiri dari bunga dan biaya lainnya yang terjadi
di entitas dalam kaitannya dengan pinjaman dana.
aa.
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
Peristiwa setelah periode pelaporan yang menyajikan bukti dari kondisi yang terjadi pada akhir periode
pelaporan (peristiwa penyesuai) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan konsolidasian.
Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan di dalam
catatan laporan keuangan konsolidasian bila material.
3.
SUMBER ESTIMASI KETIDAK PASTIAN
Pertimbangan
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan,
estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas,
dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi
dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas
yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang
memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan
dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian,
aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada
Catatan 2g dan 2n.
26
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
SUMBER ESTIMASI KETIDAK PASTIAN (Lanjutan)
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang
memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun
berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia
pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan
mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan
dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Penurunan Nilai Piutang Usaha
Grup menilai tiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian apakah terdapat bukti objektif aset keuangan
mengalami penurunan nilai. Untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai, Grup
mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan ketidakmampuan untuk membayar utang atau
kesulitan signifikan debitur dan kegagalan maupun penundaan signifikan pembayaran.
Apabila terdapat bukti objektif penurunan nilai, jumlah dan saat arus kas yang akan datang diestimasi
berdasarkan pada pengalaman historis akan kerugian aset dengan karakterisitik risiko kredit yang serupa. Nilai
tercatat piutang usaha-bersih Grup pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebesar Rp 469.906.856.252 dan 31
Desember 2013 adalah sebesar Rp 431.547.275.995. Penjelasan lebih rinci diungkapkan di dalam Catatan 5 di
dalam laporan keuangan.
Penyusutan Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomisnya dengan memperhitungkan taksiran nilai residu sebesar persentase tertentu dari nilai
tercatat, kecuali untuk prasarana tanah. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3
sampai dengan 28 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup
menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi
masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
Nilai tercatat bersih atas aset tetap Grup pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing
sebesar Rp 1.157.677.572.602 dan Rp 1.587.626.244.834. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13.
Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan
Grup melakukan penyisihan bagi persediaan apakah nilai realisasi bersih persediaan menjadi lebih rendah
dibandingkan dengan biaya perolehan karena kerusakan, keuzuran fisik, usang, perubahan di dalam tingkat
harga atau sebab-sebab lainnya. Akun penyisihan ditelaah untuk mencerminkan penilaian yang akurat di dalam
catatan keuangan.
Nilai tercatat persediaan sebelum cadangan penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 30 Juni 2014
dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 556.594.449.123 dan Rp 511.873.486.654 penjelasan
lebih rinci diungkapkan di dalam Catatan 6 laporan keuangan.
27
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
SUMBER ESTIMASI KETIDAK PASTIAN (Lanjutan)
Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Imbalan Kerja
Penentuan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris
independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat
diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur
pensiun dan tingkat kematian.
Penentuan liabilitas imbalan kerja karyawan Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh
aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat
diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur
pensiun dan tingkat kematian. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai laba rugi apabila akumulasi
neto dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya
melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut. Sementara Grup berkeyakinan bahwa
asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan
dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas atas imbalan kerja
karyawan dan beban imbalan kerja karyawan neto. Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja Grup pada tanggal
30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 87.437.020.030 dan Rp 86.738.709.588.
Penurunan Nilai Goodwill dan Aset Tak Berwujud Lainnya
Uji penurunan nilai Goodwill wajib dilakukan sedikitnya setahun sekali tanpa memperhatikan apakah telah
terjadi indikasi penurunan nilai. Untuk Aset tak berwujud selain goodwill, diuji penurunan nilai apabila indikasi
penurunan nilai telah terjadi. Penentuan nilai pakai aset tak berwujud membutuhkan estimasi arus kas yang
diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut serta tingkat
diskonto yang tepat untuk menghitung nilai kini.
Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan dalam estimasi nilai pakai dalam laporan
keuangan konsolidasian adalah tepat dan wajar, namun demikian, perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi
tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang
terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.
Manajemen telah melakukan pengujian terhadap goodwill pada akhir tahun dan berkeyakinan bahwa tidak
terdapat indikasi penurunan nilai pada laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2013. Nilai tercatat
goodwill pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 10.890.455.260.
Amortisasi Aset Tak Berwujud
Biaya perolehan aset tak berwujud disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran
masa manfaat ekonomisnya.
Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tak berwujud antara 5 sampai dengan 15 tahun. Ini
adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya. Nilai tercatat
bersih atas aset tak berwujud Grup pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar
Rp 24.956.729.020 dan Rp 26.910.121.512. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 16.
28
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
SUMBER ESTIMASI KETIDAK PASTIAN (Lanjutan)
Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha
normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat
tambahan pajak penghasilan badan.
Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan
Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan
mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana
penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak
tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang
dapat dikurangkan, didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk
periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di
masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di
masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang
cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut.
Saldo aset pajak tangguhan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah Rp 34.943.428.562 dan
Rp 35.083.849.779. Penjelasan lebih rinci diungkapkan pada Catatan 12b.
29
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari:
Deposito pada Bank Syariah Mandiri sebesar Rp 45.000.000.000 dijadikan jaminan atas pinjaman yang
diperoleh dari Bank tersebut.
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas pada pihak-pihak berelasi.
30
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PIUTANG USAHA
Piutang usaha berdasarkan jenis penjualan/kegiatan usaha adalah:
Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai:
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah cadangan penurunan nilai tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Seluruh piutang usaha adalah dari pihak ketiga, dan tidak terdapat piutang usaha kepada pihak-pihak berelasi.
Seluruh piutang usaha dalam mata uang Rupiah.
Piutang usaha milik Grup sebesar Rp 599.717.009.000 pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 digunakan
sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh Grup (lihat
Catatan 19,20 dan 21).
31
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PERSEDIAAN
Persediaan telah diasuransikan secara gabungan dengan aset tetap (lihat Catatan 13) terhadap segala risiko,
khusus untuk persediaan, masing-masing dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 55.255.985 dan Rp
142.674.276.607 pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. Manajemen berpendapat bahwa jumlah
pertanggungan tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul.
Persediaan milik Grup masing-masing sebesar Rp 1.095.201.250.000 dan USD 12.500.000 pada 30 Juni 2014
dan 31 Desember 2013 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang yang
diperoleh Grup (lihat Catatan 19,20 dan 21).
Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:
Pemulihan penyisihan persediaan adalah aktual susut kuantitas persediaan karena penyimpanan.
Berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi persediaan pada akhir periode 30 Juni 2014, manajemen
berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas penurunan nilai persediaan.
32
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
HEWAN TERNAK PRODUKSI – BERUMUR PENDEK
Beban deplesi dari ayam pembibit induk yang telah menghasilkan dibebankan dalam tahun berjalan sebagai
beban pokok penjualan (Catatan 27).
8.
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
9.
ASET LANCAR LAIN-LAIN
Tagihan atas penjualan aset tetap sampai dengan tanggal 30 Juni 2014, adalah sebesar Rp 86.000.000.000
(Catatan 13).
10.
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
Akun ini merupakan investasi PT Sierad Pangan Nusantara (SPN), entitas anak, dalam bentuk saham PT Bridor
Indonesia sebesar Rp 1.300.839.000 atau ekuivalen 25% dari modal disetor PT Bridor Indonesia. PT Bridor
Indonesia bergerak dalam bidang industri dan distribusi makanan. Entitas anak tidak mempunyai pengaruh
yang cukup signifikan dalam PT Bridor Indonesia karenanya investasi dicatat sebesar harga perolehan.
33
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10.
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (Lanjutan)
Pada tahun 2003 atas permohonan SPN, Pengadilan Negeri Bekasi menunjuk akuntan independen dengan
penetapan No.105/Pdt.P/2002/ PN.BKS untuk melakukan special audit atas laporan keuangan PT Bridor
Indonesia untuk tahun buku 1998, 1999, 2000, 2001 dan sebagian 2002, sehubungan adanya kelalaian PT
Bridor Indonesia dalam memberikan laporan keuangan tahunan kepada SPN selaku pemegang saham sehingga
kinerja PT Bridor Indonesia tidak dapat dipantau.
Berdasarkan laporan akuntan tersebut dalam laporannya tanggal 16 Juli 2003, PT Bridor Indonesia sejak awal
beroperasi sampai dengan pertengahan tahun 2002 mengalami kerugian yang mengakibatkan defisiensi modal,
yang pada gilirannya akan berdampak pada kelangsungan usahanya. Sejak tahun 2003, investasi ini diturunkan
nilainya menjadi nihil.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, tidak terdapat transaksi material dan
belum ada rencana manajemen entitas anak yang signifikan terkait dengan investasi pada Perusahaan asosiasi
ini.
11.
INVESTASI JANGKA PANJANG LAINNYA - Bersih
Akun ini merupakan efek yang tersedia untuk dijual, terdiri dari:
Surat berharga komersial yang diterbitkan oleh PT Perkebunan Nusantara XI melalui Eraska Grup, sebagai agen
penerbit, merupakan hasil pengalihan piutang Perusahaan, kepada PT Sietek Nusantara Finance (SNF) pada
tahun 1998 sesuai dengan perjanjian tanggal 16 Pebruari 1998. Menurut manajemen Perusahaan, surat
berharga komersial tersebut sebelumnya dimiliki oleh SNF dan tidak dapat direalisasikan pelunasannya saat
jatuh tempo pada tanggal 26 Desember 1997.
Investasi pada PT Perkebunan Nusantara XI sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian ini, tidak ada rencana manajemen Perusahaan yang signifikan untuk perolehan kembali investasi
ini. Manajemen Perusahaan juga telah membentuk penyisihan penurunan nilai permanen atasnya.
PT Belfoods Indonesia (entitas anak) memiliki investasi saham pada PT Jakarta Bakery dengan kepemilikan
saham sebesar 99%. PT Jakarta Bakery memiliki jumlah aset sebesar Rp 5.940.000. PT Belfoods Indonesia tidak
mengkonsolidasikan laporan keuangan PT Jakarta Bakery karena perusahaan tersebut tidak aktif.
34
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12.
PAJAK PENGHASILAN
a.
Beban Pajak Penghasilan
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
dengan laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:
35
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12.
PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
b. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan
Rincian asset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
36
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12.
PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
c.
Utang Pajak
37
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13.
ASET TETAP
38
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13.
ASET TETAP (Lanjutan)
Beban penyusutan dibebankan pada:
Sesuai dengan akta Perjanjian Jual Beli Aset No. 20 tanggal 19 Mei 2014, dari notaris A. Wahono P.,S.H., notaris
di Jakarta, Perusahaan melakukan penjualan aset yang berlokasi di Kecamatan Curugbitung dan kecamatan
Maja, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dengan harga jual sebesar Rp 430.000.000.000 kepada PT Charoen
Pokphand Jaya. Nilai buku dari aset tetap tersebut adalah sebesar Rp 414.290.656.658. Sampai dengan tanggal
30 Juni 2014 atas penjualan aset tersebut Perusahaan telah menerima pembayaran sebesar Rp
344.000.000.000.
39
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13.
ASET TETAP (Lanjutan)
Pada tanggal 12 Agustus 2009, Perusahaan melakukan penilaian kembali atas aset tetap tertentu dan aset
tetap yang tidak digunakan sehubungan dengan kuasi-reorganisasi. Penilaian kembali dilakukan oleh
perusahaan penilai independen PT Alpro Dinamika. Berdasarkan laporan dari perusahaan penilai independen,
Perusahaan telah membukukan selisih penilaian kembali aset tetap sebesar Rp 90.666.808.072 dan aset tetap
yang tidak digunakan sebesar Rp 17.713.903.577. Dalam menghitung nilai wajar, perusahaan penilai
independen menggunakan pendekatan perbandingan data pasar untuk aset tanah dan untuk aset bukan tanah
menggunakan metode biaya pengganti terdepresiasi.
Aset tetap termasuk aset tetap yang tidak digunakan milik Grup, kecuali tanah, telah diasuransikan secara
gabungan dengan persediaan Perusahaan (lihat Catatan 6) terhadap segala risiko, dengan nilai pertanggungan
pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut di atas cukup memadai untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Beberapa bidang tanah dan bangunan milik Perusahaan dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari
Bank (lihat Catatan 19, 20 dan 21).
Rincian aset dalam penyelesaian pada tahun 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Aset dalam penyelesaian terutama merupakan pembangunan farm komersial yang terletak di Desa Cidokom
dan Pandeglang, Propinsi Jawa Barat.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas nilai tercatat aset tetap.
40
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14.
TAGIHAN PAJAK
Tagihan pajak terdiri dari:
Status dari tagihan pajak Grup adalah sebagai berikut:
Pajak Penghasilan Badan tahun 2009
Pada tanggal 30 September 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No.
00145/406/09/054/11 dari Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa (KPP PMB) untuk jenis pajak
penghasilan badan tahun 2009 sebesar Rp 1.504.759.303 dan pada tanggal 16 Nopember 2011, Perusahaan
telah menerima pengembalian pajak tersebut sebesar Rp 820.711.058 (jumlah setelah dikurangi utang pajak Rp
684.048.245).
Pada tanggal 15 Desember 2011, Perusahaan telah mengajukan surat keberatan No. 121/TAX/SP/XII/11
terhadap Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) ini. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak
No.KEP-2154/WPJ.07/2012 tanggal 12 November 2012 permohonan keberatan Perusahaan ditolak.
41
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14.
TAGIHAN PAJAK (Lanjutan)
Pajak Penghasilan Badan tahun 2009 (Lanjutan)
Pada tanggal 11 Februari 2013 dengan surat No.002/TAX/SP/I/13, Perusahaan mengajukan banding kepada
Pengadilan Pajak dan sampai dengan tanggal Laporan Keuangan ini diselesaikan, Surat Banding masih dalam
proses di Pengadilan Pajak.
Pajak Penghasilan Badan 2010
Pada tanggal 25 Juli 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No.
00005/206/10/054/12 dari Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa (KPP PMB) untuk jenis pajak
penghasilan badan tahun 2010 sebesar Rp 37.947.789.626.
Pada tanggal 2 Oktober 2012, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan No. 15/T/SP/X/12. Berdasarkan Surat
Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.S-4860/WPJ.07/2013 tanggal 5 September 2013 permohonan keberatan
Perusahaan ditolak.
Pada tanggal 27 Desember 2013 dengan surat No. 47/Tax/SP/XII/13, Perusahaan mengajukan banding kepada
Pengadilan Pajak dan sampai dengan tanggal Laporan Keuangan ini diselesaikan, Surat Banding masih dalam
proses di Pengadilan Pajak.
Pajak Penghasilan Badan 2011
Pada tanggal 11 November 2013, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No.
00122/406/11/054/13 dari Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa (KPP PMB) untuk jenis pajak
penghasilan badan tahun 2011 sebesar Rp 8.814.596.800. dan pada tanggal 5 Desember 2013, Perusahaan
telah menerima pengembalian pajak tersebut sebesar Rp 4.683.323.566 (jumlah setelah dikurangi utang pajak
Rp 4.131.242.034).
Pada tanggal 5 Februari 2014 dengan surat No. 004/TAX/SP/II/14, Perusahan mengajukan keberatan kepada
Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa (KPP PMB) terkait dengan SKPLB No. 00122/406/11/054/13
untuk jenis pajak penghasilan tahun 2011. Dan sampai dengan laporan keuangan ini diterbitkan Surat
Keberatan ini masih dalam proses di KPP PMB.
15.
GOODWILL
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009, yang
telah dituangkan dalam akta berita acara nomor 188, telah disetujui pengambilalihan (akuisisi) saham dalam
PT Belfoods Indonesia (BI) sebanyak 596.806 saham dengan harga saham Rp 100.000 per saham dengan cara
konversi utang menjadi kepemilikan saham (debt to equity swap). Kepemilikan saham tersebut berasal dari
utang PT BI sebanyak Rp 59.680.578.837 kepada Grup dan memperoleh goodwill dari akuisisi tersebut sebesar
Rp 10.890.455.260.
Sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup, Grup manajemen melakukan pengujian penurunan nilai atas goodwill
secara tahunan. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang
menghasilkan arus kas terpisah (unit penghasil kas).
42
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15.
GOODWILL (Lanjutan)
Nilai terpulihkan dari unit penghasil kas ditentukan berdasarkan nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar setelah
dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Arus kas yang melampaui periode lima tahun diekstrapolasi
dengan menggunakan tingkat pertumbuhan yang dinyatakan di table berikut. Tingkat pertumbuhan tidak
melebihi rata-rata tingkat pertumbuhan usaha jangka panjang di mana unit penghasil kas berada.
Grup menggunakan pendekatan pendapatan untuk menilai penurunan nilai goodwill. Pendekatan pendapatan
diprediksi melalui nilai arus kas masa depan yang akan dihasilkan oleh suatu bisnis. Metode arus kas dan
mendiskontokannya menjadi nilai kini. Proses pendiskontoan menggunakan tingkat pengembalian yang sesuai
dengan risiko terkait dengan bisnis atau aset dan nilai waktu uang.
Pada 31 Desember 2013, nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual untuk seluruh unit penghasil kas
melebihi nilai tercatatnya dan tidak terdapat penurunan nilai.
Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan jumlah yang dapat dipulihkan pada 31 Desember 2013
adalah sebagai berikut:
Makanan olahan
Tingkat pertumbuhan setelah lima tahun
Tingkat diskonto setelah pajak (untuk)
perhitungan nilai wajar setelah dikurangi
biaya untuk menjual
15%
13,41%
Manajemen menentukan asumsi utama berdasarkan kombinasi pengalaman masa lalu dan sumber eksternal.
16.
ASET TIDAK BERWUJUD LAINNYA
43
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16.
ASET TIDAK BERWUJUD LAINNYA (Lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2013, sisa periode amortisasi dari merek dan hubungan dengan konsumen masingmasing adalah 13 dan 3 tahun lagi.
17.
UTANG USAHA – PIHAK KETIGA
Akun ini merupakan liabilitas yang timbul atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu, dengan rincian
sebagai berikut.
44
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18.
BEBAN AKRUAL
19.
UTANG BANK JANGKA PENDEK
a.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
i.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 32 dan No. 33 tanggal 25 September 2007 yang dinyatakan dalam
akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh pinjaman dari
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berupa pinjaman kredit modal kerja dengan jumlah
maksimum sebesar Rp 225.000.000.000 yang terdiri dari Rp 200.000.000.000 digunakan untuk
meningkatkan kapasitas produksi pakan dan Rp 25.000.000.000 digunakan untuk meningkatkan
kapasitas populasi hasil produksi mitra.
Perjanjian ini telah diubah beberapa kali, terakhir dengan perubahan perjanjian kredit tanggal 15 Juni
2011 yang memuat perubahan atas tujuan fasilitas pinjaman, yaitu menjadi tambahan modal kerja
untuk industri pakan ternak dan peternakan ayam. Pada tanggal 30 Juni 2014 saldo pinjaman kredit
modal kerja fasilitas maksimum Rp 225.000.000.000 adalah sebesar Rp 194.415.555.236 (31 Desember
2013: Rp 190.814.916.853).
Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10,25% per tahun (floating rate) dan akan jatuh tempo
pada tanggal 23 Agustus 2014 dan dapat diperpanjang kembali sesuai dengan kesepakatan kedua
belah pihak.
45
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19.
UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan)
a.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Lanjutan)
ii.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 87 tanggal 16 Juni 2009 yang dinyatakan dalam akta Notaris Dr.
Irawan Soerodjo, SH, MSi, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit dari
BNI berupa kredit modal kerja maksimum sebesar Rp 75.000.000.000 untuk keperluan meningkatkan
kapasitas produksi pakan ternak minimal 650.000 ton per tahun. Perjanjian ini mengalami perubahan
beberapa kali dan terakhir pada tanggal 15 Juni 2011 yang memuat perubahan atas tujuan fasilitas
pinjaman, yaitu menjadi tambahan modal kerja untuk industri pakan ternak dan peternakan ayam.
Pada tanggal 30 Juni 2014, saldo pinjaman kredit modal kerja fasilitas maksimum Rp 75.000.000.000
adalah sebesar Rp 74.874.780.451 (31 Desember 2013: Rp 74.622.301.461).
Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10,25% per tahun (floating rate) dan akan jatuh tempo
pada tanggal 23 Agustus 2014 dan dapat diperpanjang kembali sesuai dengan kesepakatan kedua
belah pihak.
iii. Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No 118 tanggal 25 Mei 2012 yang dinyatakan dalam akta Notaris
M. Kholid Artha, SH, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit modal kerja
sebesar Rp 200.000.000.000 untuk modal kerja industri pakan ternak dan peternakan ayam. Pada
tanggal 30 Juni 2014 saldo pinjaman kredit modal kerja ini adalah sebesar Rp 199.655.459.068 (31
Desember 2013: Rp 199.349.684.213).
Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10,25% per tahun (floating rate) dan akan jatuh tempo
pada tanggal 23 Agustus 2014 dan dapat diperpanjang kembali sesuai dengan kesepakatan kedua
belah pihak.
Jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit dari BNI saling terikat secara “Cross Collateralized”
Default".
dan "Cross
Seluruh Fasilitas pinjaman yang diperoleh dari BNI dijamin dengan jaminan:
 3 (tiga) bidang tanah berikut bangunan dan mesin-mesin pakan ternak yang terletak di Desa Ploso,
Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan
2
(SHGB) No. 1 seluas 35.741 m² , SHGB No. 2 seluas 110.734 m² , dan SHGB No. 3 seluas 53.525 m ;

2 (dua) bidang tanah berikut bangunan dan mesin-mesin pakan ternak yang terletak di Desa Ketimang,
Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan
(SHGB) No. 2 seluas 57.863 m² dan SHGB No. 1 seluas 21.812 m² yang terdaftar atas nama
Perusahaan;
Kelima tanah berikut bangunan dan mesin-mesin pakan ternak di atas tanah tersebut diikat dengan
Hak Tanggungan sebesar Rp 279.297.120.000.

2 (dua) bidang tanah berikut bangunan dan mesin-mesin pakan ternak yang terletak Desa Gembong,
Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan
2
(SHGB) No. 1 seluas 46.215 m² dan No. 2 seluas 625 m yang terdaftar atas nama Perusahaan;
46
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19.
UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan)
a.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Lanjutan)

2 (dua) bidang tanah beserta bangunan dan mesin-mesin pakan ternak yang terletak di Desa
Cangkudu, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat dengan Sertifikat Hak Guna
Bangunan (SHGB) No. 2 seluas 1.200 m² dan No. 3 seluas 905 m² yang terdaftar atas nama
Perusahaan;

7 (tujuh) bidang tanah di Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa
Barat masing-masing dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 00068-00073 dan SHGB No.
00075 atas nama Perusahaan dengan jumlah luas seluruhnya 17.754 m²;

2 (dua) bidang tanah yang terletak di Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang,
Propinsi Jawa Barat dengan SHGB No. 00066/Gembong seluas 745 m2 dan SHGB No. 00067 seluas
997 m2.
13 (tiga belas) tanah berikut bangunan dan mesin-mesin pakan ternak di atas tanah tersebut diikat
dengan Hak Tanggungan sebesar Rp 145.144.705.000.

2 (dua) bidang tanah yang terletak di Desa Argapura, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Propinsi
Jawa Barat, dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No.3 dan SHGB No. 4 atas nama perusahaan
dengan jumlah luas seluruhnya sebesar 113.884 m². Seluruh tanah ini telah dibebani Hak Tanggungan
Peringkat I sebesar Rp 43.878.000.000;

Tanah seluas 93.397 m yang terletak di Desa Margagiri, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang,
Propinsi Banten, terdaftar atas nama PT. Transpasifik Niagareksa.

Utilities, mechanical engineering, equipment dan peralatan operasional diikat secara fidusia dengan
nilai penjaminan sebesar Rp 121.500.000.000.

Utilities, mechanical engineering, equipment dan peralatan operasional pembanguan warehouse di
feedmill sidoarjo dan silo di Balaraja dengan nilai penjaminan Rp 6.000.000.000.

Persediaan diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 421.545.000.000.

Mesin-mesin dan peralatan penunjang diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp
1.730.000.000.

Piutang dagang akan diikat fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 341.717.009.000.
2
Perjanjian-perjanjian kredit dengan Bank BNI mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio
keuangan sebagai berikut :
 Rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar minimal 1x;
 Rasio utang terhadap modal maksimal 2,5x;
 Debt service coverage minimal 1x;
47
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19.
UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan)
a.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Lanjutan)
Perjanjian kredit tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan antara lain untuk tidak
melakukan hal-hal tersebut tanpa pemberitahuan tertulis dari BNI :
 Mengadakan penggabungan usaha (merger), atau konsolidasi dengan perusahaan lain;
 Mengijinkan pihak lain menggunakan Perusahaan untuk kegiatan usaha pihak lain;
 Membayar utang Perusahaan kepada pemegang saham;
 Memberikan pinjaman kepada siapapun juga, termasuk kepada para pemegang saham, kecuali jika
pinjaman tersebut diberikan dalam rangka transaksi dagang yang berkaitan langsung dengan
usahanya;
 Melakukan akuisisi/pengambilalihan aset milik pihak ketiga, yang bernilai material atau lebih dari 10%
dari total ekuitas dalam 1 tahun kecuali pengambilalihan aset milik pihak ketiga sebagai akibat
langsung dari transaksi dagang; dan
 Membubarkan Perusahaan dan meminta dinyatakan pailit.
b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
i.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 198 tanggal 28 September 2010, yang dinyatakan dalam akta
Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) berupa fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah
maksimum sebesar Rp 25.000.000.000 yang digunakan untuk modal kerja peternakan ayam terpadu.
Fasilitas ini diperpanjang hingga 27 September 2014 dengan suku bunga sebesar 10,75 % per tahun.
ii.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 126 tanggal 17 Maret 2011, yang merupakan Addendum I (pertama
dari Perjanjian Kredit No. 198 tanggal 28 September 2010), yang dinyatakan dalam akta Notaris Dr.
Irawan Soerodjo, SH, Msi, Notaris di Jakarta, Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas kredit dari
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dari fasilitas maksimum Rp 25.000.000.000 (Perjanjian Kredit No. 198)
menjadi fasilitas maksimum Rp 60.000.000.000. Fasilitas ini diperpanjang hingga 27 September 2014
dengan suku bunga sebesar 10,75 % per tahun.
iii. Berdasarkan Perjanjian Kredit No.127 tanggal 28 September 2011 yang merupakan addendum II
(kedua dari Perjanjian Kredit No. 198 tanggal 28 September 2010) yang dinyatakan dalam akta Notaris
Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi, Notaris di Jakarta, Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas kredit
dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dari fasilitas maksimum Rp 60.000.000.000 (Perjanjian Kredit No.
126) menjadi fasilitas maksimum Rp 150.000.000.000. Fasilitas ini diperpanjang hingga 27 September
2014 dengan suku bunga sebesar 10,75 % per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2014, saldo pinjaman kredit
modal kerja adalah sebesar Rp 149.470.821.774 (31 Desember 2013: Rp 148.545.908.350).
Jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit dari Bank Mandiri saling terikat secara “Cross Collateralized” dan
"Cross Default".
48
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19.
UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan)
b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan)
Seluruh Fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Bank Mandiri dijamin dengan jaminan:
 Aset tetap berupa tanah, bangunan, sarana dan prasarana mesin dan peralatan ternak kandang
breeding farm dan commercial farm yang diikat dengan Hak Tanggungan sebesar Rp 105.000.000.000;
 Tanah dan bangunan Rumah Potong dan Pengolahan Ayam dan kantor beserta sarana pelengkap dan
mesin-mesin di Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang akan diikat Hak Tanggungan senilai Rp
63.000.000.000;
 Tanah dan bangunan kandang ayam, sarana pelengkap beserta mesin-mesin dan peralatannya di
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang akan diikat Hak Tanggungan senilai Rp 5.700.000.000;
 Tanah dan bangunan kantor DOC, Feedmill beserta sarana pelengkap dan mesin-mesin di Kabupaten
Tanah Laut, propinsi Kalimantan Selatan yang akan diikat Hak Tanggungan senilai Rp 36.000.000.000;
 Tanah, bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan dengan Hak Tanggungan senilai Rp
35.000.000.000.
 Tanah dan bangunan rumah potong ayam beserta sarana pelengkap dan mesin-mesin di kabupaten
Mojokerto, Jawa Timur yang akan diikat Hak Tanggungan senilai Rp 64.000.000.000.
 Persediaan yang akan diikat dengan fidusia senilai Rp 105.000.000.000; dan
 Piutang yang akan diikat fidusia senilai Rp 45.000.000.000.
Perjanjian-perjanjian kredit dengan Bank Mandiri mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio
keuangan sebagai berikut :
 Rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar minimal 1x;
 Rasio utang terhadap modal maksimal 2,33x;
 Debt service coverage minimal 1x;
Perjanjian kredit tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan antara lain untuk tidak
melakukan hal-hal tersebut tanpa pemberitahuan tertulis dari Bank Mandiri :
 Merubah kepemilikan saham yang mengakibatkan porsi kepemilikan saham PT Sietek Nusantara
Finance menurun;
 Memindahtangankan agunan;
 Mengikat diri sebagai penjamin utang (kecuali kepada entitas anak) atau menjaminkan harta kekayaan
perusahaan yang telah dijaminkan kepada Bank Mandiri kepada pihak lain;
 Melakukan merger, akuisisi, menjual aset senilai lebih dari 10% dari total aset dalam 1 tahun buku;
 Memperoleh pinjaman dari Bank/kreditur lain;
 Melakukan penyertaan kepada perusahaan lain selain entitas anak;
 Mengadakan ekspansi usaha atau investasi baru; dan
 Membayar/melunasi utang kepada pemegang saham.
c.
Raiffeisen Bank International
Raiffeisen Bank International (“RBI”) menawarkan fasilitas pembiayaan niaga tidak terikat (Uncommitted
Trade Finance Facilities) sebesar USD 10.000.000 melalui surat No. LO10/071/TCF/WT tertanggal 21 Juli
2010 dan Perusahaan telah menerima penawaran tersebut. Fasilitas ini terdiri dari Sight LC Facility (“LCF”),
Import Loan Facility (“ILF”) dengan jangka waktu maksimum 60 hari, Trust Receipt Facility (“IFF”) dengan
jangka waktu maksimum 60 hari dan Inventory Financing Facility (“INVF”) dengan jangka waktu maksimum
120 hari.
49
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19.
UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan)
c.
Raiffeisen Bank International (Lanjutan)
Fasilitas ini ditujukan untuk membiayai pembelian dan penyimpanan jagung, tepung kedelai (soya bean
meal), kacang kedelai (soybeans), tepung jagung (corn glutten meal), meat bone meal, tepung lobak
(rapeseed meal) impor atau produk lainnya yang dapat diterima. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan
dan perjanjian Tripartite Collateral Management antara Perusahaan, RBI dan PT Sucofindo (Persero).
Fasilitas ini telah diperpanjang hingga 2 Agustus 2014.
Perusahaan harus menjaga rasio pinjaman terhadap jaminan kurang dari 70%. Pada tanggal 30 Juni 2014
saldo pinjaman atas fasilitas ini adalah USD 1.054.055 atau setara dengan Rp 12.615.984.091 (31
Desember 2013: nihil).
20.
UTANG BANK JANGKA PANJANG
a.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
i.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 88 tanggal 16 Juni 2009 yang dinyatakan dalam akta Notaris Dr.
Irawan Soerodjo, SH, MSi, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit
investasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan maksimum kredit sampai dengan
Rp 21.500.000.000 untuk keperluan pembangunan kandang ayam di Desa Argapura, Kecamatan
Cigudeg, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Jangka waktu pinjaman adalah sejak tanggal
penandatanganan perjanjian kredit sampai dengan bulan Maret 2014, termasuk masa tenggang (grace
period) sampai dengan bulan Desember 2009 dengan suku bunga sebesar 11% per tahun. Perusahaan
telah melakukan pelunasan dan telah dinyatakan lunas oleh PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk
(BNI) melalui suratnya No. LMC 2/2.4/190/R tanggal 3 Maret 2014.
50
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20.
UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
a.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Lanjutan)
ii.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 283 tanggal 28 Juli 2010 yang dinyatakan dalam akta Notaris Dr.
Irawan Soerodjo, SH, MSi, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit
investasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan maksimum kredit sampai dengan
Rp 8.291.000.000 untuk keperluan pembangunan kandang ayam di Desa Cigudeg, Kabupaten Bogor,
Propinsi Jawa Barat. Jangka waktu pinjaman adalah sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit
sampai dengan bulan Januari 2015, termasuk masa tenggang (grace period) sampai dengan bulan
Januari 2011 dengan suku bunga sebesar 11% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2014, saldo pinjaman
fasilitas ini adalah nihil (31 Desember 2013: Rp 2.790.363.806).
iii. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 281 tanggal 28 Juli 2010 yang dinyatakan dalam akta Notaris Dr.
Irawan Soerodjo, SH, MSi, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari BNI
dengan maksimum kredit sampai dengan Rp 149.672.000.000 untuk membangunan lahan peternakan
di Desa Asih, Kecamatan Curugbitung dan Desa Sukarame, Kecamatan Sajira, keduanya terletak di
Kabupaten Lebak, Propinsi Banten. Jangka waktu pinjaman adalah sejak tanggal penandatanganan
perjanjian kredit sampai dengan bulan Juli 2017, termasuk masa tenggang (grace period) selama 24
bulan dan dikenakan bunga sebesar 11% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2014, saldo pinjaman fasilitas
ini adalah nihil (31 Desember 2013: Rp 121.701.506.532).
iv. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 282 tanggal 28 Juli 2010 yang dinyatakan dalam akta Notaris Dr.
Irawan Soerodjo, SH, MSi, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi IDC
(Interest During Construction) dari BNI dengan maksimum kredit sampai dengan Rp 15.505.000.000.
Untuk membiayai 65% liabilitas bunga yang timbul selama masa pembangunan lahan peternakan di
Desa Asih, Kecamatan Curugbitung dan Desa Sukarame, Kecamatan Sajira, keduanya terletak di
Kabupaten Lebak, Propinsi Banten. Jangka waktu pinjaman adalah sejak tanggal penandatanganan
perjanjian kredit sampai dengan bulan Juli 2017, termasuk masa tenggang (grace period) selama 24
bulan dan dikenakan bunga sebesar 11% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2014, saldo pinjaman fasilitas
ini adalah nihil (31 Desember 2013: Rp 6.777.095.257).
v.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 119 tanggal 25 Mei 2012 yang dinyatakan dalam akta Notaris M
Kholid Artha, SH, MSi, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari BNI
dengan maksimum kredit sampai dengan Rp 36.123.000.000 untuk membangun infrastruktur dan
peralatan di lahan peternakan 1-3 yang terletak di Desa Asih, Kecamatan Curugbitung dan Desa
Sukarame, Kecamatan Sajira, Propinsi Banten. Jangka waktu pinjaman adalah sejak tanggal
penandatanganan perjanjian kredit sampai dengan 24 Oktober 2014, termasuk masa tenggang (grace
period) selama 18 bulan dikenakan bunga sebesar 11% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2014, saldo
pinjaman fasilitas ini adalah nihil (31 Desember 2013: Rp 24.034.993.149).
51
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20.
UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
a.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Lanjutan)
vi. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 120 tanggal 25 Mei 2012 yang dinyatakan dalam akta Notaris M
Kholid Artha, SH, MSi, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi IDC
(Interest During Construction) dari BNI dengan maksimum kredit sampai Rp 1.659.000.000 untuk
membiayai 70% liabilitas bunga yang timbul selama masa pembangunan infrastruktur dan
peralatan di Breeding Farm 1-3 yang terletak di Desa Asih, Kecamatan Curugbitung dan Desa
Sukarame, Kecamatan Sajira, keduanya terletak di Kabupaten Lebak, Propinsi Banten. Jangka
waktu pinjaman adalah sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit sampai dengan 24 Oktober
2018, termasuk masa tenggang (grace period) selama 18 bulan dan dikenakan bunga sebesar 11%
per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2014, saldo pinjaman fasilitas ini adalah nihil (31 Desember 2013: Rp
1.642.716.568).
vii. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 121 tanggal 25 Mei 2012 yang dinyatakan dalam akta Notaris M.
Kholid Artha, SH, MSi, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi
dari BNI dengan maksimum kredit sampai dengan Rp 12.759.000.000 untuk membangun infrastruktur
dan peralatan di lahan penetasan yang terletak di Desa Asih, Kecamatan Curugbitung dan Desa
Sukarame, Kecamatan Sajira, Propinsi Banten. Jangka waktu pinjaman adalah sejak tanggal
penandatanganan perjanjian kredit sampai dengan 24 Oktober 2018, termasuk masa tenggang (grace
period) selama 18 bulan dan dikenakan bunga sebesar 11% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2014,
saldo pinjaman fasilitas ini adalah nihil (31 Desember 2013: Rp 10.055.427.285).
viii. Berdasarkan Perjanjian Kredit No.122 tanggal 25 Mei 2012 yang dinyatakan dalam akta Notaris M
Kholid Artha, SH, MSi, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi IDC
(Interest During Construction) dari BNI dengan maksimum kredit sampai Rp
469.000.000
untuk
membiayai 70% liabilitas bunga yang timbul selama masa pembangunan infrastruktur dan
peralatan di lahan penetasan yang terletak Desa Asih, Kecamatan Curugbitung dan Desa Sukarame,
Kecamatan Sajira, keduanya terletak di Kabupaten Lebak, Propinsi Banten. Jangka waktu pinjaman
adalah sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit sampai dengan 24 Oktober 2018, termasuk
masa tenggang (grace period) selama 18 bulan dan dikenakan bunga sebesar 11% per tahun.
Pada tanggal 30 Juni 2014, saldo pinjaman fasilitas ini adalah nihil (31 Desember 2013: Rp
459.375.738).
ix. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 123 tanggal 25 Mei 2012 yang dinyatakan dalam akta Notaris M
Kholid Artha, SH, MSi, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari BNI
dengan maksimum kredit sampai dengan Rp 107.692.000.000 untuk pembangunan lahan peternakan
4 dan 5 yang terletak di Desa Asih, Kecamatan Curugbitung dan Desa Sukarame, Kecamatan Sajira,
Kabupaten Lebak, Propinsi Banten. Jangka waktu pinjaman adalah sejak tanggal penandatanganan
perjanjian kredit sampai dengan 24 Oktober 2018, termasuk masa tenggang (grace period) selama 18
bulan dan dikenakan bunga sebesar 11% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2014, saldo pinjaman
fasilitas ini adalah nihil (31 Desember 2013: Rp 82.510.386.067).
52
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20.
UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
a.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Lanjutan)
x.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 124 tanggal 25 Mei 2012 yang dinyatakan dalam akta Notaris M
Kholid Artha, SH, MSi, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi IDC
(Interest During Construction) dari BNI dengan maksimum kredit sampai dengan Rp 7.478.000.000
untuk membiayai 70% liabilitas bunga yang timbul selama masa pembangunan lahan peternakan 4
dan 5 yang terletak Desa Asih, Kecamatan Curugbitung dan Desa Sukarame, Kecamatan Sajira,
keduanya terletak di Kabupaten Lebak, Propinsi Banten. Jangka waktu pinjaman adalah sejak tanggal
penandatanganan perjanjian kredit sampai dengan 24 Oktober 2018, termasuk masa tenggang (grace
period) selama 18 bulan dengan suku bunga sebesar 11% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2014, saldo
pinjaman fasilitas ini adalah nihil (31 Desember 2013: Rp 2.979.686.100).
Atas keseluruhan fasilitas kredit investasi diatas Perusahaan telah melakukan pelunasan dan telah
dinyatakan lunas oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk melalui suratnya No. LMC 2/2.4/508/R
tanggal 20 Mei 2014.
b. PT Bank Bukopin Tbk
i.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 28 tanggal 26 Juli 2010 yang dinyatakan dalam akta Notaris Tetty
Herawati Soebroto, SH, MH, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank
Bukopin Tbk (Bukopin) dengan maksimum kredit sampai dengan Rp 40.000.000.000 yang digunakan
untuk modal kerja operasional perusahaan. Pada tanggal 17 Desember 2010, berdasarkan akta
perubahan perjanjian kredit yang diaktakan dalam akta No. 70 dengan Notaris yang sama, Perusahaan
mendapatkan tambahan fasilitas kredit sebesar Rp 35.000.000.000, sehingga jumlah plafond yang
diberikan Bukopin menjadi Rp 75.000.000.000. Perjanjian ini telah diperpanjang untuk jangka waktu 2
tahun dan akan jatuh tempo pada 26 Juli 2016. Pada tanggal 30 Juni 2014, saldo pinjaman fasilitas ini
adalah sebesar Rp 69.903.082.696 (31 Desember 2013: Rp 69.651.797.169).
Fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Bukopin dijamin dengan jaminan:
2 (dua) bidang tanah dan bangunan yang terletak di Desa Agrapura, Kecamatan Cigudeg,
2
Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat dengan SHGB No. 5 seluas 72.460 m dan SHGB No. 6
2
seluas 79.000 m yang tercatat atas nama Perusahaan;
2
2
3 bidang tanah dengan SHGB No. 1 seluas 95.725 m , SHGB No. 2 seluas 76.945 m dan SHGB No.
2
5 seluas 62.395 m yang terletak di Desa Cijulang, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten
Sukabumi, Propinsi Jawa Barat yang terdaftar atas nama Perusahaan.
2
2
3 bidang tanah dengan SHGB No. 1 seluas 43.180 m , SHGB No. 2 seluas 88.690 m dan SHGB No.
2
10 seluas 43.180 m yang terletak di Desa Cijulang, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten
Sukabumi, Propinsi Jawa Barat yang terdaftar atas nama Perusahaan.
Mesin dan peralatan Breeding Farm dengan total nilai penjaminan Rp 16.556.900.000.
ii.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 71 tanggal 5 April 2011 yang dinyatakan dalam akta Notaris Arry
Supratno, SH, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas line Letter of Credit (LC)/ Surat
Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dalam bentuk Sight LC dengan maksimum kredit sebesar
USD 20,000,000 atau setara dengan Rp 180.000.000.000 dengan tujuan untuk pembelian bahan baku
pakan ternak (impor dan lokal). Jangka waktu fasilitas LC/SKBDN adalah 24 bulan, sejak tanggal
penandatanganan perjanjian kredit sampai dengan 5 April 2013 dan dikenakan bunga sebesar 5% per
tahun jika dalam mata uang USD (Dollar Amerika Serikat) atau 11% per tahun jika dalam mata uang
IDR (Indonesia Rupiah).
53
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20.
UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
b. PT Bank Bukopin Tbk (lanjutan)
Fasilitas ini telah diperpanjang hingga 5 April 2015.
Atas fasilitas tersebut diatas, Perusahaan menambah agunan yang terdiri dari:
persediaan bahan baku pakan ternak yang dibiayai dengan fasilitas ini minimal 83.000 ton ekuivalen
dengan Rp 250.000.000.000.
Jaminan atas fasilitas ini terikat secara “Cross Collateralized” terhadap fasilitas kredit modal kerja
dengan Perjanjian Kredit No. 28 tanggal 26 Juli 2010 dan akta perubahan Perjanjian Kredit No. 70
tanggal 17 Desember 2010 dari Bukopin (lihat Catatan 19).
Pada tanggal 30 Juni 2014, saldo pinjaman fasilitas ini adalah USD 632.494 atau setara dengan Rp
7.570.318.867 (31 Desember 2013: USD 4.115.886 atau setara dengan Rp 50.168.533.307).
iii. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 43 tanggal 21 Mei 2012 yang dinyatakan dalam akta Notaris
Nuraini Zachman, SH, Notaris di Jakarta, Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas kredit dengan
maksimal sebesar USD 15.000.000 dalam bentuk Sign LC on-off dengan fasilitas Kredit Modal Kerja
sebesar Rp 142.500.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembelian bahan baku pakan ternak
(impor & lokal). Jangka waktu dari fasilitas kredit adalah 24 bulan dan dikenakan bunga 11% p.a.
Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Line LC/SKBDN No. 9420/DKM/VIII/ 2012
tanggal 13 Agustus 2012, Perusahaan memperoleh persetujuan perubahan mata uang fasilitas menjadi
Rupiah. Nilai fasilitas kredit maksimum menjadi Rp 142.500.000.000 dalam bentuk Sight LC dan akan
jatuh tempo pada 21 Mei 2016. Pada tanggal 30 Juni 2014, saldo pinjaman fasilitas ini adalah sebesar
Rp 61.065.318.083 (31 Desember 2013: Rp 6.474.495.746).
Fasilitas ini dijamin dengan beberapa bidang tanah, mesin dan peralatan breeding farm serta
persediaan yang dibiayai dengan fasilitas dari Bukopin minimal sebesar Rp 222.656.250.000. Seluruh
jaminan terikat “cross collateralized” dengan fasilitas Kredit Modal Kerja berdasarkan perjanjian
kredit No. 28 tanggal 26 Juli 2010 dan akta perubahan Perjanjian Kredit No. 70 tanggal 17 Desember
2010.
iv. Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 21 tanggal 20 Desember 2011 yang dinyatakan dalam akta
notaris Nuraini Zachman, SH, M.Hum, notaris di Jakarta, PT Belfoods Indonesia (Entitas anak)
mendapatkan fasilitas kredit modal kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp 40.000.000.000 dengan
tujuan untuk modal kerja Perusahaan. Jangka waktu fasilitas adalah 72 bulan dengan tingkat suku
bunga sebesar 11% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2014 saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp
32.873.597.255 (31 Desember 2013: Rp 35.747.785.429).
Fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Bukopin dijamin dengan jaminan:
 Sebidang tanah dan bangunan pabrik PT Belfoods Indonesia (Entitas anak) dengan SHGB
No.1984/Sukamaju/ seluas 24.875 m² yang terletak di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Jonggol,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, tercatat atas nama PT Belfoods Indonesia (Entitas anak).
2
 Sebidang tanah dan bangunan kantor dengan SHGB No.1021/Cilandak Barat seluas 99 m yang
terletak di Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Kotamadya Jakarta Selatan, DKI Jakarta,
tercatat atas nama PT Belfoods Indonesia.
 Mesin-mesin produksi dan perlengkapan PT Belfoods Indonesia (Entitas anak).
54
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20.
UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
b. PT Bank Bukopin Tbk (Lanjutan)
v.
Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 5 tanggal 11 April 2012 yang dinyatakan dalam akta notaris
Nuraini Zachman, SH, M.Hum, notaris di Jakarta, PT Belfoods Indonesia (Entitas anak) mendapatkan
fasilitas kredit investasi dengan maksimum kredit sebesar Rp 4.500.000.000 untuk pembelian freezer.
Jangka waktu fasilitas sampai dengan 21 Desember 2017 dengan tingkat suku bunga sebesar 11%.
Pada tanggal 30 Juni 2014 saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp 3.512.464.114 (31 Desember 2013:
Rp3.949.500.046).
Atas fasilitas ini, PT Belfoods Indonesia (Entitas anak) menambah agunan berupa aset tetap yaitu
freezer yang dibeli.
vi. Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No.1 tanggal 4 Desember 2012 yang dinyatakan dalam akta
notaris Nuraini Zachman, SH, M.Hum, Notaris di Jakarta, PT Belfoods Indonesia (Entitas anak)
mendapatkan fasilitas kredit investasi dengan maksimum kredit sebesar Rp 54.000.000.000 untuk
investasi pengembangan ayam olahan beku. Jangka waktu fasilitas adalah 48 bulan sampai dengan
tahun 2016 dengan tingkat suku bunga sebesar 11% per tahun.
Pada tanggal 30 Juni 2014 saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp 35.316.265.223 (31 Desember 2013:
Rp 36.530.271.480).
Atas fasilitas ini, PT Belfoods Indonesia menambah agunan berupa:
 2 bidang tanah dan bangunan dengan SHGB No.459 dan SHGB No.460 yang terletak di Desa
2
Mertoyudan, Kec. Mertoyudan, Kab. Magelang, Jawa Tengah masing-masing seluas 128 m dan 80
2
m.
 Mesin pembuat nugget berikut perlengkapannya, tercatat atas nama PT Belfoods Indonesia.
 Mesin dan peralatan pabrik berlokasi di Kel. Sukamaju, Kec. Jonggol, Kab. Bogor, Propinsi Jawa
Barat, yang dibiayai oleh fasilitas dari Bank Bukopin ini.
Jaminan atas fasilitas-fasilitas ini terikat secara “Cross Collateralized” terhadap fasilitas kredit PT
Belfoods Indonesia berdasarkan Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan No.48 tanggal 21
Desember 2011 dan No.5 tanggal 11 April 2012 yang diperoleh dari Bukopin.
vii. Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 21 tanggal 26 Maret 2013 yang dinyatakan dalam akta notaris
Nuraini Zachman, SH, M.Hum, Notaris di Jakarta, PT Sierad Industries (Entitas anak) mendapatkan
fasilitas kredit investasi dengan maksimum kredit sebesar Rp 121.162.810.000 untuk take over dari
CIMB Niaga dan pelunasan pembelian unit kantor. Jangka waktu fasilitas adalah 120 bulan sampai
dengan tahun 2023 dengan tingkat suku bunga sebesar 11% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2014,
saldo pinjaman kredit investasi adalah sebesar Rp 101.303.357.497 (31 Desember 2013: Rp
105.688.677.387).
viii. Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 23 tanggal 26 Maret 2013 yang dinyatakan dalam akta notaris
Nuraini Zachman, SH, M.Hum, notaries di Jakarta, PT Sierad Industries (Entitas anak) mendapatkan
fasilitas kredit investasi dengan maksimum kredit sebesar Rp 3.800.000.000 untuk membiayai renovasi
unit rooftop, toilet area dan area lift. Jangka waktu fasilitas adalah 120 bulan sampai dengan tahun
2023 dengan tingkat suku bunga sebesar 11% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2014, saldo pinjaman
kredit investasi adalah sebesar Rp 3.374.800.933 (31 Desember 2013: Rp 3.514.501.778).
55
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20.
UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
b. PT Bank Bukopin Tbk (Lanjutan)
ix. Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 23 tanggal 26 Maret 2013 yang dinyatakan dalam akta notaris
Nuraini Zachman, SH, M.Hum, notaries di Jakarta, PT Sierad Industries (Entitas anak) mendapatkan
fasilitas kredit investasi dengan maksimum kredit sebesar Rp 57.400.000.000 untuk renovasi kantor.
Jangka waktu fasilitas adalah 120 bulan sampai dengan tahun 2023 dengan tingkat suku bunga sebesar
11% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2014, saldo pinjaman kredit investasi adalah sebesar Rp
38.234.551.702 (31 Desember 2013: Rp 30.726.389.412).
Fasilitas-fasilitas yang diperoleh oleh PT. Sierad Industries dari Bank Bukopin ini dijamin dengan
jaminan sebagai berikut:
 Bangunan-bangunan berupa unit-unit Perkantoran yang terletak di Tower One City Center;
 Corporate Guarantee dari Perusahaan maksimal sebesar 10% dari total aset Perusahaan.
c.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
i.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 197 tanggal 28 September 2010 yang dinyatakan dalam akta
Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas
kredit investasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) dengan maksimum kredit sampai
dengan Rp 75.000.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan aset berupa Breeding Farm dan
Commercial Farm. Jangka waktu pinjaman adalah 5 tahun, sejak tanggal penandatanganan perjanjian
kredit sampai dengan 27 September 2015 dengan suku bunga sebesar 10,75% per tahun. Pada tanggal
30 Juni 2014, saldo pinjaman kredit investasi adalah sebesar Rp 20.961.857.304 (31 Desember 2013:
Rp 31.395.017.038).
Jaminan atas fasilitas ini terikat secara “Cross Collateralized” terhadap fasilitas kredit modal kerja
dengan Perjanjian Kredit No. 198 yang diperoleh Perusahaan dari Mandiri.
Atas pinjaman ini, Perusahaan terikat dengan pembatasan tidak diperkenankan sama dengan yang
ditetapkan pada fasilitas kredit investasi dengan Perjanjian No. 198 tanggal 28 September 2010.
ii.
Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi No. 126 tanggal 28 September 2011, Perusahaan memperoleh
tambahan fasilitas kredit investasi dari Mandiri dengan maksimum kredit sampai dengan Rp
50.000.000.000 yang digunakan untuk investasi pembiayaan aset berupa rumah potong ayam yang
terletak di Mojokerto, Jawa Timur.
Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10,75% per tahun dengan jangka waktu pinjaman 5 tahun.
Pada tanggal 30 Juni 2014, saldo pinjaman kredit investasi adalah sebesar Rp 26.684.719.275 (31
Desember 2013: Rp 33.007.061.424).
Jaminan atas fasilitas ini terikat secara “Cross Collateralized” dan “Cross Default” dengan jaminan
seluruh fasilitas kredit Perusahaan yang diperoleh dari Mandiri.
56
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20.
UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
d. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Berdasarkan surat No. B.054-KC/XIV/ADK/08/2012 tanggal 1 Agustus 2012, Perusahaan memperoleh
fasilitas kredit investasi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan maksimum kredit sampai
dengan Rp 2.000.000.000 untuk pembelian blade server and storage merk IBM guna mendukung usaha
Perusahaan.
Jangka waktu pinjaman adalah 36 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit dengan suku bunga
sebesar 12.5% per tahun. Fasilitas ini dijaminkan dengan aset tetap yang menjadi objek pembiayaan ini.
Pada tanggal 30 Juni 2014, saldo pinjaman kredit investasi adalah Rp 814.215.167 (31 Desember 2013: Rp
1.146.434.751).
21.
UTANG MURABAHAH
a.
PT. Bank Syariah Mandiri
i.
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 7 tanggal 17 Februari 2010 yang dinyatakan dalam akta
Notaris Efran Yuniarto, SH, M.Kn, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh pembiayaan Al
Musyarakah dan/atau Al Murabahah (Switchable all scheme) dari PT Bank Syariah Mandiri (Bank
BSM) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 40.000.000.000. BSM akan melakukan pembelian
komoditi jagung atas nama Perusahaan dan akan dijual kembali ke Perusahaan sebesar harga
perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati.
Berdasarkan akta Addendum I No. 16 dan Addendum II No. 17 tanggal 16 Juni 2011, fasilitas tersebut
diatas telah diperpanjang untuk jangka waktu 12 bulan dan terdapat perubahan tujuan pembiayaan
yaitu menjadi modal kerja pabrik pakan ternak sebesar Rp 40.000.000.000. Disamping itu,
Perusahaan memperoleh tambahan pembiayaan modal kerja untuk pabrik pakan ternak sebesar Rp
100.000.000.000 sehingga total menjadi Rp 140.000.000.000.
57
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21.
UTANG MURABAHAH (Lanjutan)
a.
PT. Bank Syariah Mandiri (Lanjutan)
ii.
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 4 tanggal 2 September 2010, yang dinyatakan dalam akta
Notaris Efran Yuniarto, SH, M.Kn, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh pembiayaan Al
Musyarakah dan/atau Al Murabahah (Switchable all scheme) dari BSM dengan jumlah maksimum
sebesar Rp 20.000.000.000 digunakan untuk modal kerja bisnis rumah potong ayam (RPA). Pinjaman
ini dengan sistem pola bagi hasil dan ditentukan pada saat pencairan. Perjanjian Kredit ini
mengalami perubahan berdasarkan akta Addendum I No. 24 tanggal 16 Juni 2011 berkaitan dengan
penambahan nilai jaminan. Fasilitas ini berlaku selama 12 bulan. Berdasarkan surat No. 14/060A3/ADD-SP3/CRD tanggal 3 September 2012, fasilitas tersebut telah diperpanjang hingga 16
Desember 2012.
iii.
Berdasarkan akta Akad penggabungan No. 40 tanggal 27 Februari 2013 yang dinyatakan dalam akta
Notaris Efran Yuniarto, SH, M.Kn, terdapat penggabungan limit pembiayaan sebagai berikut:
Fasilitas Al Murabahah/Al Musyarakah (swichable seluruh skim) dengan limit pembiayaan semula
sebesar Rp 140.000.000.000 dan Rp 20.000.000.000 dengan tujuan untuk modal kerja pabrik/rumah
potong ayam digabungkan menjadi pembiayaan dengan plafond Rp 160.000.000.000 tujuan untuk
modal kerja seluruh unit bisnis yang dikelola oleh Perusahaan yang terdiri dari modal kerja pabrik
pakan ternak, pabrik pembibitan ayam, rumah potong ayam, dan commercial farm. Jangka waktu
fasilitas tersebut adalah hingga 16 Desember 2014.
Pada 30 Juni 2014 saldo utang murabahah atas akad ini adalah sebesar Rp 164.491.666.667 (31
Desember 2013: Rp 164.479.166.667).
iv.
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 5 tanggal 2 September 2010 yang dinyatakan dalam Akta
Notaris Efran Yuniarto, SH, M.Kn, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh Al Murabahah dari
BSM dengan jumlah maksimum sebesar Rp 14.000.000.000. BSM akan melakukan pembelian
peralatan dan sarana penunjang Rumah Potong Ayam atas nama Perusahaan dan akan dijual
kembali ke Perusahaan sebesar harga perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati.
Perjanjian Kredit ini mengalami perubahan berdasarkan akta Addendum I No. 18 tanggal 16 Juni
2011 berkaitan dengan penambahan nilai jaminan. Fasilitas ini berlaku selama 60 bulan dan pada
tanggal 30 Juni 2014, saldo utang murabahah atas akad ini adalah sebesar Rp 9.177.608.047 (31
Desember 2013: Rp 11.546.046.713).
v.
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 6 tanggal 2 September 2010 yang dinyatakan dalam akta
Notaris Efran Yuniarto, SH, M.Kn, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh pembiayaan Al
Murabahah dari PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan jumlah maksimum sebesar Rp
50.000.000.000. BSM akan melakukan pembelian mesin dan peralatan outlet penjualan ayam potong
“Belmart” atas nama Perusahaan dan akan dijual kembali ke Perusahaan sebesar harga perolehan
ditambah dengan keuntungan yang disepakati. Perjanjian Kredit ini mengalami perubahan
berdasarkan akta Addendum I No. 19 tanggal 16 Juni 2011 berkaitan dengan penambahan nilai
jaminan. Fasilitas ini berlaku selama 60 bulan dan pada tanggal 30 Juni 2014 saldo utang murabahah
atas akad ini adalah sebesar Rp 18.071.093.321 (31 Desember 2013: Rp 24.008.310.373).
58
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21.
UTANG MURABAHAH (Lanjutan)
a.
PT. Bank Syariah Mandiri (Lanjutan)
Fasilitas-fasilitas pinjaman yang diperoleh dari BSM dijamin dengan jaminan:
 Mesin-mesin pabrik Hatchery yang terletak di Desa Parakan Lima, Kec. Cikembar, Kab.
Sukabumi, Jawa Barat yang diikat dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 10.000.000.000;
 Mesin dan peralatan outlet “Belmart” dengan nilai jaminan sebesar Rp 31.200.000.000;
 2 bidang tanah dan bangunan yang terletak di Desa Mlangsen, Kecamatan Blora, Kabupaten
Blora, Propinsi Jawa Tengah dengan SHGB No. 380 dan No. 381 atas nama Perusahaan dengan
nilai jaminan Rp 700.000.000;
 Mesin dan peralatan RPA yang terletak di Desa Jabon Mekar, Kec. Parung, Proinsi Jabar diikat
dengan nilai penjaminan sebesar Rp 6.000.000.000;
 Mesin-mesin pabrik, outlet dan peralatan diikat fidusia dengan nilai jaminan Rp 36.000.000.000;
 Persedian diikat dengan fidusia dengan nilai jaminan Rp 6.000.000.000; dan
 Piutang Dagang diikat fidusia dengan nilai jaminan Rp 168.000.000.000.
vi.
Berdasarkan Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan (SP3) No. 15/025-3/SP3/CRD dari PT Bank
Syariah Mandiri (BSM) tanggal 26 Februari 2013, Perusahaan mendapat tambahan fasilitas baru
berupa fasilitas Al Musyarakah dengan limit pembiayaan sebesar Rp 30.000.000.000 dan jangka
waktu 24 bulan yang akan digunakan untuk modal kerja Perusahaan.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo utang atas akad ini adalah sebesar Rp
33.872.835.794.
vii.
Perusahaan mendapat fasilitas baru berupa fasilitas Al Murabahah dengan limit pembiayaan sebesar
maksimal Rp 7.700.000.000 dan jangka waktu 60 bulan yang akan digunakan untuk pembiayaan
pembelian mesin hatchbrood (mesin penunjang pabrik penetasan telur ayam).
Pada tanggal 30 Juni 2014, saldo utang atas akad ini adalah sebesar Rp 5.240.923.180 (31 Desember
2013: Rp 4.518.446.301).
Berdasarkan akta Akad Komitmen Limit Fasilitas Pembiayaan No. 39 tanggal 27 Februari 2013 yang
dinyatakan dalam akta notaris Efran Yuniarto, SH, M.Kn, atas penambahan fasilitas di 2013 ini
perusahaan menambahkan jaminan sebagai berikut:

Persediaan barang diikat dengan nilai penjaminan sebesar Rp 90.000.000.000.

Piutang usaha diikat dengan nilai Rp 45.000.000.000

Mesin Hatchbrood yang akan dibiayai oleh BSM.
Beban Murabahah Ditangguhkan disajikan sebagai pengurang (contra account) Utang Murabahah.
Fasilitas tersebut mensyaratkan antara lain Perusahaan tidak diperkenankan untuk:

Mengubah anggaran dasar;

Melakukan merger dengan perusahaan lain;dan

Menjaminkan, menjual atau membebani dengan kewajiban atas aset yang menjadi jaminan bank.
59
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21.
UTANG MURABAHAH (Lanjutan)
b.
PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk
Fasilitas tersebut juga mensyaratkan antara lain Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis
tindakan-tindakan untuk:

Mengubah susunan pengurus dan struktur modal;

Membagikan dividen kepada pemilik saham;

Mengeluarkan pernyataan berhutang dalam bentuk pinjaman, penyewaan atau garansi kepada
pihak lain;

Memintakan pembiayaan baru atau tambahan dari bank atau lembaga pembiayaan lainnya untuk
proyek yang sama;

Melakukan penjualan atau mengalihkan kepemilikan sebagian atau seluruh aset perusahaan.
Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Kredit No.252/OL/301/XI/11, Perusahaan mendapatkan
Fasilitas Pembiayaan Wa'd Al Murabahah dari PT. Bank Muamalat Indonesia sebesar Rp 100.000.000.000
yang akan digunakan untuk pembelian bahan bangunan dan peralatan untuk pembangunan 4 unit
commercial farm. Jangka waktu fasilitas adalah 60 bulan sejak penarikan pertama dan pada tanggal 30
Juni 2014 saldo utang murabahah atas akad ini adalah sebesar Rp 74.888.069.121 (31 Desember 2013: Rp
55.872.750.303).
Atas fasilitas pembiayaan ini Perusahaan harus menyerahkan jaminan berupa Tanah dan Bangunan (4
Commercial Farm) yang akan dibangun dengan dana pembiayaan dari PT Bank Muamalat Indonesia.
Beban Murabahah Ditangguhkan disajikan sebagai pengurang (contra account) Utang Murabahah.
22.
UTANG SEWA PEMBIAYAAN
Utang sewa pembiayaan ini dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang bersangkutan.
60
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22.
UTANG SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan)
Pembayaran sewa minimum masa datang (future minimum lease payment), bagian bunga dan nilai tunai dari
jumlah angsuran sewa pembiayaan per 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
23.
MODAL SAHAM
Pemegang saham Perusahaan per 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 berdasarkan jenis saham adalah
sebagai berikut:
Jumlah saham
(Lembar)
Pemegang Saham
Seri A
Seri B
Seri C
73.099.900
650.686.609
8.667.321.984
Jumlah
9.391.108.493
Nilai nominal
Rp
395
395
100
Saham seri A, B dan C adalah saham biasa atas nama yang memiliki hak yang sama.
61
Jumlah
Rp
28.874.460.500
257.021.210.555
866.732.198.400
1.152.627.869.455
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23.
MODAL SAHAM (Lanjutan)
Susunan pemegang saham Perusahaan per 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 dengan jumlah kepemilikan
saham diatas 5% adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang didokumentasikan dalam akta No.
223 tanggal 22 Desember 2009 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi, Notaris di Jakarta, para
pemegang saham menyetujui untuk melaksanakan kuasi-reorganisasi, menyetujui perubahan anggaran dasar
Perusahaan berupa penurunan modal dasar dari sebesar Rp 8.831.637.901.700 menjadi sebesar Rp
3.842.092.971.055, serta menyetujui penurunan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari sebesar Rp
3.184.291.525.400 menjadi Rp 1.152.627.869.455 dengan cara menurunkan nilai nominal saham Perusahaan
dari semula senilai Rp 5.000 per saham untuk saham seri A dan Rp 3.000 per saham untuk saham seri B,
keduanya menjadi Rp 395 per saham.
Modal dasar setelah perubahan anggaran dasar ini adalah sebagai berikut:
Jumlah saham
(Lembar)
Pemegang Saham
Seri A
Seri B
Seri C
73.099.900
650.686.609
35.561.973.000
Total Modal Dasar
36.285.759.509
Nilai nominal
Rp
395
395
100
Jumlah
Rp
28.874.460.500
257.021.210.555
3.556.197.300.000
3.842.092.971.055
Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-11399.AH.01.02.Tahun 2010 pada tanggal 4 Maret 2010.
62
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24.
TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang didokumentasikan dalam akta No.
223 tanggal 22 Desember 2009, dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi, Notaris di Jakarta, para
pemegang saham menyetujui untuk melaksanakan kuasi-reorganisasi sehingga tambahan modal disetor
Perusahaan mengalami perubahan.
Rincian tambahan modal disetor sebelum dan setelah kuasi-reorganisasi adalah sebagai berikut:
Jumlah
Rp
Penawaran umum saham ke masyarakat pada tahun 1996
Konversi obligasi menjadi saham pada tahun 1997 dan 1998
Konversi obligasi menjadi saham pada tahun 2005
Konversi utang sewa pembiayaan menjadi saham pada tahun 2005
Biaya emisi saham
100.241.500.000
756.366.000
124.893.333.339
22.451.140.323
(10.867.860.067)
237.474.479.595
Penyesuaian dalam rangka kuasi-reorganisasi
Penurunan nilai nominal saham tanpa mengurangi
jumlah saham beredar
Eliminasi saldo defisit dalam rangka kuasi-reorganisasi
2.031.663.655.945
(2.269.137.378.701)
Saldo setelah Kuasi-Reorganisasi
25.
756.839
PEMBENTUKAN CADANGAN UMUM
I.
Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal
4 Juni 2014 yang telah dituangkan dalam akta Berita Acara No. 41 dari Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi,
Notaris di Jakarta, diantaranya memutuskan penggunaan laba bersih Perusahaan tahun 2013 sebagai
berikut:
 Sebesar Rp 418.875.433 dialokasikan dan dibukukan sebagai dana cadangan;
 Sisanya dibukukan sebagai laba ditahan yang akan digunakan untuk menambah modal kerja
Perusahaan.
II.
Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal
17 Juli 2013 yang telah dituangkan dalam akta Berita Acara No. 114 dari Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi,
Notaris di Jakarta, diantaranya memutuskan penggunaan laba bersih Perusahaan tahun 2012 sebagai
berikut:
 Sebesar Rp 753.073.677 dialokasikan dan dibukukan sebagai dana cadangan;
 Sisanya dibukukan sebagai laba ditahan yang akan digunakan untuk menambah modal kerja
Perusahaan.
63
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26.
PENJUALAN BERSIH
Tidak terdapat penjualan ke pihak ketiga yang melebihi 10% dari total pendapatan.
27.
BEBAN POKOK PENJUALAN
Toepfer International Asia Pte. Ltd. merupakan pemasok bahan baku pakan ternak Perusahaan dengan jumlah
pembelian sebesar Rp 286.763.954.234 dan Rp 95.438.373.549 atau 22% dan 4.00% dari total penjualan neto
konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 30 Juni 2013
(lihat juga Catatan 33a).
28.
BEBAN PENJUALAN
64
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29.
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
30.
PENJUALAN LAIN-LAIN
Akun ini merupakan hasil penjualan di luar aktivitas utama Perusahaan seperti penjualan karung, sweeping dan
lain-lain masing-masing sebesar Rp 1.514.712.416 dan Rp 2.079.156.728 untuk periode enam bulan yang
berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 30 Juni 2013.
31.
LABA PER SAHAM
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 30 Juni 2013 perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:
32.
SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
Akun ini merupakan piutang tanpa bunga dan jaminan, yang timbul dari transaksi beban operasional pihakpihak berelasi yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Grup.
65
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32.
SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
Berdasarkan Perjanjian Utang dan Rencana Pembayaran tanggal 31 Desember 2009, piutang dari PT Sietek
Nusantara Finance dan PT Sierad Land akan dilunasi secara angsuran selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak
bulan Mei 2010.
Perjanjian ini telah diperpanjang hingga Mei 2016.
Rincian sifat hubungan istimewa Perusahaan adalah sebagai berikut:
33.
IKATAN DAN PERJANJIAN
a.
Stock Financing Agreement
Pada tanggal 1 Januari 2001, Perusahaan menandatangani stock financing agreement dengan Toepfer
International - Asia Pte. Ltd., Singapura (Toepfer). Perjanjian ini telah beberapa kali mengalami perubahan,
terakhir berdasarkan amandemen kedua pada tanggal 10 Januari 2002. Perjanjian ini berakhir bila salah
satu pihak menyatakan pembatalan perjanjian ini secara tertulis, yang berlaku efektif 60 (enam puluh) hari
setelah pernyataan tertulis tersebut.
Dalam perjanjian ini Toepfer bersedia untuk menyediakan dan menjual bahan baku berupa yellow corn,
soyabeanmeal, soyabean dan corn glutten meal kepada Perusahaan dengan harga yang kompetitif.
Fasilitas yang diberikan Toepfer ini adalah sebesar 85% dari harga pembelian. Adapun detail jenis barang,
kuantitas, uang muka maupun spesifikasi bahan baku akan dituangkan dalam sales contract per
pengiriman barang.
Kepemilikan barang dengan fasilitas stock financing ini akan tetap pada Toepfer sampai dengan
Perusahaan membayar penuh harga pembelian, biaya perolehan (carrying cost) dan Collateral
Management Agreement (CMA) fee. Selain biaya perolehan dan CMA fee, Perusahaan juga menanggung
semua biaya pengadaan barang import tersebut termasuk susut pengiriman.
Toepfer selanjutnya menunjuk Sucofindo atau pihak lain sebagai kustodian yang mengelola barang
tersebut sesuai dengan CMA. Dalam hal Perusahaan tidak bisa memenuhi liabilitas yang diatur dalam
perjanjian (“even of default”), Toepfer tidak lagi berkewajiban menyediakan barang kepada Perusahaan,
dan Toepfer sebagai pemilik barang berhak menarik kembali barang dari gudang dan Perusahaan harus
menanggung beban penarikan dan kerugian atas perbedaan kuantitas jika ada.
66
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33.
IKATAN DAN PERJANJIAN (Lanjutan)
a.
Stock Financing Agreement (Lanjutan)
Perusahaan melakukan kerjasama dengan pola kemitraan dengan masyarakat pemilik atau penyewa lahan
tanah dan bangunan kandang ayam (anggota mitra) yang merupakan kerjasama saling ketergantungan dan
saling menguntungkan antara Perusahaan dengan anggota mitra, dengan pendekatan agribisnis untuk
menangani seluruh segmen agribisnis dengan pengadaan/penyaluran sarana produksi peternakan
penyediaan bibit ayam pedaging umur sehari (DOC Broiler), pakan ternak, obat, vaksin (sapronak) serta
pengolahan termasuk pemasaran hasil ternak. Kerjasama ini terutama ditujukan untuk menjaga
kontinuitas pasokan bahan baku untuk industri pemotongan ayam Perusahaan (slaughter house) serta
menjaga stabilitas pasar untuk produk DOC dan pakan ayam yang diproduksi oleh Perusahaan.
b. Kontrak Kerjasama Kemitraan
Perusahaan melakukan kerjasama dengan pola kemitraan dengan masyarakat pemilik atau penyewa lahan
tanah dan bangunan kandang ayam (anggota mitra) yang merupakan kerjasama saling ketergantungan dan
saling menguntungkan antara Perusahaan dengan anggota mitra, dengan pendekatan agribisnis untuk
menangani seluruh segmen agribisnis dengan pengadaan/penyaluran sarana produksi peternakan
penyediaan bibit ayam pedaging umur sehari (DOC Broiler), pakan ternak, obat, vaksin (sapronak) serta
pengolahan termasuk pemasaran hasil ternak. Kerjasama ini terutama ditujukan untuk menjaga
kontinuitas pasokan bahan baku untuk industri pemotongan ayam Perusahaan (slaughter house) serta
menjaga stabilitas pasar untuk produk DOC dan pakan ayam yang diproduksi oleh Perusahaan.
Pada kerjasama kemitraan, Perusahaan akan menyediakan seluruh kebutuhan bahan-bahan peternakan
ayam yang terdiri dari bibit (DOC), pakan ternak, obat-obatan dan vaksin (sapronak) dengan harga tertentu
yang akan diperhitungkan pada saat penjualan hasil dilakukan. Selain itu, Perusahaan juga akan
memberikan bimbingan teknis produksi administrasi, bantuan akses pasar, konsultasi tenaga kerja, sebagai
mediator terhadap sumber-sumber pembiayaan, manajemen produksi dan kontrol kualitas bagi anggota
mitra.
Kerjasama kemitraan ini terbagi atas dua wilayah operasi yaitu Wilayah Barat yang meliputi Jawa Barat dan
Banten serta Wilayah Timur yang meliputi Jawa Timur dan Jawa Tengah, dengan jumlah mitra per 30 Juni
2014 sebesar 3.314 mitra.
Anggota kemitraan akan memasarkan ayam hasil panen yang telah dibudidayakan dan Perusahaan
membantu mitra dalam memasarkan hasil ternak tersebut. Bila harga kesepakatan lebih kecil dari harga
pasar, Perusahaan akan memberikan bonus dan bila harga kesepakatan lebih besar dari harga pasar,
Perusahaan akan mengganti sesuai dengan kesepakatan.
Pemilik lahan ternak bertanggung jawab atas segala risiko kegagalan pemeliharaan, perawatan dan
pengembangan ayam sampai panen.
Untuk menjamin pembayaran dari usaha kemitraan baik wilayah barat dan wilayah timur, Perusahaan
menerima jaminan aset yang disertai dengan surat kuasa sebesar nilai kontrak yang telah disepakati.
Jaminan tersebut berupa tanah, bangunan, deposito dan kendaraan dengan nilai jaminan keseluruhan
pada 30 Juni 2014 adalah sebesar Rp 247.345.174.572 (31 Desember 2013: Rp 249.319.464.572)
67
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33.
IKATAN DAN PERJANJIAN (Lanjutan)
b. Kontrak Kerjasama Kemitraan (Lanjutan)
Jaminan aset yang diterima Perusahaan tersebut tidak dicatat dalam laporan keuangan Perusahaan.
Jaminan ini akan dikembalikan bila kerjasama kemitraan ini diakhiri.
Perjanjian kerjasama ini dilakukan dalam jangka waktu 1 tahun sejak ditanda-tanganinya surat perjanjian,
dan dapat diperpanjang kembali sesuai kesepakatan antara Perusahaan dan pemilik lahan ternak.
34.
INFORMASI SEGMEN
Informasi mengenai segmen operasi Grup adalah sebagai berikut:
68
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34.
INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
35.
INSTRUMEN KEUANGAN - MANAJEMEN RESIKO
Berkaitan dengan operasional Perusahaan, Grup terekspos risiko-risiko sebagai berikut :
Risiko kredit
Risiko likuiditas
Risiko pasar
Sama seperti bisnis-bisnis pada umumnya, Grup menghadapi risiko yang timbul dari penggunaan instrumen
keuangan. Catatan ini menggambarkan tujuan Grup, kebijakan dan proses untuk mengelola risiko tersebut dan
metode yang digunakan untuk mengukur mereka. Informasi kuantitatif lebih lanjut sehubungan dengan risiko
disajikan seluruh laporan keuangan.
Tidak ada perubahan substantif dalam eksposur Grup terhadap risiko instrumen keuangan, tujuan, kebijakan
dan proses untuk mengelola risiko-risiko tersebut atau metode yang digunakan untuk mengukur mereka dari
periode sebelumnya kecuali dinyatakan lain dalam catatan ini.
69
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35.
INSTRUMEN KEUANGAN - MANAJEMEN RESIKO
Intrumen Keuangan Utama
Instrumen keuangan utama yang digunakan oleh Grup, dari mana risiko instrumen keuangan muncul, adalah
sebagai berikut :
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Piutang pihak-pihak berelasi
Utang bank jangka pendek
Utang bank murabahah jangka pendek
Utang usaha - pihak ketiga
Utang sewa pembiayaan
Beban akrual
Utang bank jangka panjang
Utang murabahah jangka panjang
Ringkasan dari instrumen keuangan yang berdasarkan kategori adalah sebagai berikut :
70
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35.
INSTRUMEN KEUANGAN - MANAJEMEN RESIKO
Tujuan Utama, Kebijakan dan Proses
Dewan memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk penentuan tujuan manajemen risiko Grup dan kebijakan
dan sementara mempertahankan tanggung jawab utama untuk mereka, itu telah mendelegasikan kewenangan
untuk merancang dan mengoperasikan proses yang memastikan pelaksanaan yang efektif dari tujuan dan
kebijakan untuk fungsi keuangan Grup. Dewan menerima laporan bulanan dari Grup Financial Controller
dimana kita bisa meninjau efektivitas proses dimasukkan ke dalam tempat dan kesesuaian tujuan dan kebijakan
yang telah ditetapkan. Auditor internal Grup juga meninjau kebijakan manajemen risiko dan proses dan
melaporkan temuan mereka kepada Komite Audit.
Tujuan keseluruhan dari Dewan adalah untuk menetapkan kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi risiko
sebisa mungkin tanpa terlalu mempengaruhi daya saing dan fleksibilitas Grup. Penjelasan lebih lanjut atas
kebijakan ini adalah sebagai berikut:
Risiko Kredit
Risiko kredit muncul sebagai akibat dari penjualan produk kepada pelanggan. Grup mengelola dan
mengendalikan risiko ini dengan menetapkan batasan risiko yang dapat diterima dan memantau eksposure
terkait dengan batasan-batasan tersebut.
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak
lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara
signifikan.
Grup menetapkan sejumlah kebijakan sebelum memberikan kredit kepada pelanggan baru, antara lain dengan
melakukan survey atas pelanggan tersebut dan memberikan kredit limit yang terbatas. Kesepakatan ini
dituangkan dalam bentuk surat yang disebut KUP (Kondisi Untuk Pelanggan) dan Surat Perjanjian dengan Mitra.
Atas piutang yang sudah jatuh tempo, akan dipantau terus menerus dan sedapat mungkin akan dimintakan
jaminan dan menghentikan penyaluran kredit kepada pelanggan tersebut dan hanya melakukan transaksi
penjualan secara kas. Tergantung terhadap penilaian Grup, cadangan penyisihan dibuat jika piutang dianggap
tidak tertagih.
Manajemen yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga eksposur risiko kredit pada tingkat
yang minimal. Eksposur maksimum risiko kredit pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
71
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35.
INSTRUMEN KEUANGAN - MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan)
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk
memenuhi liabilitasnya.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang
dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas.
Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh
tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber
pendanaan yang optimal.
Tabel di bawah ini menganalisa liabilitas keuangan Grup yang diselesaikan secara neto yang dikelompokkan
berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual. Jumlah yang diungkapkan
dalam tabel merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan:
72
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35.
INSTRUMEN KEUANGAN - MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan)
Risiko Pasar
Risiko Nilai Tukar
Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu
instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar.
Grup memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur
tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang
fungsional unit operasional atau pihak lawan.
Grup mengendalikan risiko nilai tukar dengan memantau perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap
nilai Rupiah beserta dengan kondisi-kondisi yang dapat mempengaruhi hal tersebut, agar mendapatkan
nilai tukar yang terbaik dalam setiap transaksi.
Berikut adalah posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing konsolidasian Grup, yang
pembukuannya dalam mata uang asing, pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013:
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas perubahan yang wajar dari nilai tukar mata uang asing
terhadap Rupiah, dimana semua variabel lain konstan, terhadap laba sebelum pajak pada tanggal 30 Juni
2014:
Risiko Suku Bunga
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar arus kas dimasa depan akan berfluktuasi karena
perubahan tingkat suku bunga pasar. Grup terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terkait dengan
utang bank jangka pendek. Grup memilih bank yang dapat memberikan tingkat suku bunga pinjaman yang
terendah.
73
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35.
INSTRUMEN KEUANGAN - MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan)
Risiko Pasar (Lanjutan)
Risiko Suku Bunga (Lanjutan)
Pada tanggal 30 Juni 2014, saldo pinjaman adalah sebagai berikut:
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Dengan
asumsi variable lain konstan, laba sebelum pajak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga adalah sebagai
berikut :
Risiko Harga Komoditas
Risiko komoditas adalah risiko adanya fluktuasi pada harga bahan baku produksi pakan ternak yaitu jagung
dan bungkil kacang kedelai yang merupakan barang komoditas. Kebijakan manajemen untuk mengurangi
risiko ini adalah dengan menggunakan formula yang memungkinkan untuk menggunakan bahan baku
pengganti bahan baku komoditas tanpa mengurangi kualitas produk yang dihasilkan dan mengalihkan
kenaikan harga kepada pelanggan.
Disamping itu, Perusahaan secara terus menerus mengawasi tingkat persediaan yang optimal dengan cara
melakukan kontrak pembelian pada saat harga murah dengan mengacu kepada rencana produksi dan
kebutuhan bahan baku.
36.
MANAJEMEN PERMODALAN
Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio
modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham serta untuk
menjaga struktur optimal permodalan yang optimal untuk mengurangi biaya permodalan.
Grup mengelola strukur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan
perubahan kondisi ekonomi. Grup memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio
utang terhadap modal), yakni membagi utang bersih terhadap jumlah modal.
74
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36.
MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
Struktur permodalan Grup terdiri dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (terdiri
dari modal saham, saldo laba dan komponen ekuitas lainnya) dan pinjaman dan utang bersih (terdiri dari
pinjaman bank jangka pendek, utang murabahah jangka pendek, utang sewa pembiayaan, pinjaman bank
jangka panjang dan utang murabahah jangka panjang dikurangi dengan saldo kas).
Rasio utang bersih terhadap ekuitas pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai
berikut:
37.
KONTINJENSI
a.
Pada tahun 2009, Capital Atlantic Limited (Penggugat) mengajukan gugatan wanprestasi kepada The Law
Debenture Trust Corporation (Tergugat I), Perusahaan (Tergugat II) dan JP Morgan Chase Bank, N.A.
Jakarta Branch sebagai turut Tergugat.
Gugatan ini diajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, bermula karena Tergugat I telah melanggar janji
(wanprestasi) dengan tidak menyerahkan saham yang seharusnya dimiliki oleh Penggugat yang diperoleh
sebagai pengalihan saham milik Individual Beneficiary, yang timbul akibat restrukturisasi utang
Perusahaan. Sesuai dengan Perjanjian (Offshore Trust Deed Agreement) semestinya Penggugat
berkewajiban untuk menyerahkan saham milik Individual Beneficiary setelah restrukturisasi Perusahaan
selesai.
Bahwa atas gugatan yang diajukan oleh Penggugat tersebut, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan telah memberikan putusan dengan amar keputusan yang intinya menolak gugatan dari Penggugat.
Bahwa atas putusan tersebut, Penggugat mengajukan banding dan Perusahaan sebagai Terbanding II
melalui Kantor Hukum Soesilo Aribowo & Rekan mengajukan Kontra Memori Banding.
Berdasarkan Surat Kuasa No: 01/SK-LG Corp/VII/10 tanggal 5 Juli 2010, pada tanggal 12 Juli 2010, KHSA&R
mewakili Perusahaan mengajukan Kontra Memori Kasasi atas Permohonan Kasasi yang diajukan oleh
Capital Atlantic Limited yang teregister dalam Perkara Nomor : 170 K/PDT/2011, kemudian melalui salinan
resmi tertanggal 04 April 2012 Mahkamah Agung RI memutuskan dengan amar sebagai berikut :
Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi Capital Atlantic Limited tersebut;
Menghukum Pemohon kasasi/Penggugat untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat
peradilan yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu Rupiah).
Mengingat putusan pengadilan adalah tentang kewenangan mengadili, bukan pokok perkara,
karenanya terkait dengan pokok permasalahan yaitu kewajiban Perusahaan untuk melakukan transfer
saham – saham yang menjadi hak Capital Atalantic Limited pada Perusahaan sebesar 65.068.661
(enam puluh lima juta enam puluh delapan ribu enam ratus enam puluh satu) lembar saham tidak
diperiksa dan diadili dalam gugatan tersebut.
75
PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2013 (AUDITAN)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37.
KONTINJENSI
b.
Pada tanggal 8 Desember 2010, Perusahaan mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Tinggi
Surabaya melalui Pengadilan Negeri Surabaya atas Putusan Pengadilan Negeri Surabaya No.
431/PDT.G/2010/PN.SBY antara Perusahaan melawan PT Perkebunan Nusantara XI.
Melalui putusan Nomor : 234/PDT/2011/PT.SBY tanggal 27 Mei 2011, Hakim Tinggi memutuskan dengan
amar putusan diantaranya sebagai berikut :
Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 30 Nopember 2010 Nomor : 431/PDT.
G/2010/PN.SBY yang dimohonkan banding;
Menyatakan sah Surat Sanggup a quo;
Menyatakan Perusahaan adalah pembawa dan pemegang Surat Sanggup a quo yang sah;
Menyatakan bahwa perbuatan yang dilakukan PT Perkebunan Nusantara XI yang telah tidak
membayar Surat Sanggup a quo adalah perbuatan wanprestasi.
Menyatakan sebagai akibat wanprestasi yang dilakukan PT Perkebunan Nusantara XI, Perusahaan
telah menderita kerugian material sebesar USD 8.650.000; dan
Menghukum PT Perkebunan Nusantara XI untuk membayar ganti rugi berupa kerugian material
sebesar USD 8.650.000.
Atas putusan tersebut, PT Perkebunan Nusantara XI mengajukan permohonan Kasasi kepada Mahkamah Agung
RI melalui Pengadilan Negeri Surabaya dengan permohonan agar Majelis Hakim Agung menolak gugatan
Perusahaan dan atas hal tersebut Perusahaan telah mengajukan Kontra Memori Kasasi dengan permohonan
agar Majelis Hakim Agung menguatkan putusan Pengadilan Negeri Surabaya yang dimohonkan kasasi tersebut.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Mahkamah Agung RI belum
memutuskan perkara a quo yang dimohonkan kasasi tersebut.
38.
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang
diselesaikan pada tanggal 25 Juli 2014.
76
Download