100 peningkatan konsentrasi belajar menggunakan

advertisement
PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR MENGGUNAKAN METODE
PROBLEM SOLVING
Khafidin Thohir, Puji Nugraheni, Mita Hapsari Jannah
Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Purworejo
Email: [email protected]
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan konsentrasi belajar menggunakan
metode problem solving di kelas VII D SMP Negeri 31 Purworejo tahun pelajaran
2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian
ini adalah siswa kelas VII D SMP Negeri 31 Purworejo tahun pelajaran 2012/2013. Teknik
pengumpulan data menggunakan metode observasi dan metode tes. Instrumen yang
digunakan berupa lembar observasi konsentrasi belajar dan soal tes yang berbentuk
uraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode problem solving dapat
meningkatkan konsentrasi belajar, yang akhirnya meningkatkan hasil belajar. Pada siklus
I menunjukan persentase konsentrasi belajar 64,69%, rerata hasil belajar 67,19 dan nilai
ketuntasan 62,5%. Sedangkan pada siklus II meningkat menjadi persentase konsentrasi
belajar 73,37%, rerata hasil belajar 78,13 dan nilai ketuntasan sebesar 81,25%.
Kata kunci: konsentrasi belajar, problem solving, hasil belajar
PENDAHULUAN
Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika di
SMP Negeri 31 Purworejo, mata pelajaran matematika merupakan mata
pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa, siswa sering kali tidak memperhatikan
apa yang disampaikan oleh guru, siswa banyak yang melamun, dan tidak sedikit
siswa yang mengobrol dengan teman satu meja. Hal seperti ini sangat
dikhawatirkan oleh guru, karena berdampak negatif dalam pembelajaran dan
juga menimbulkan rasa tidak nyaman di dalam kelas. Selain itu apa yang
disampaikan oleh guru akan sia-sia, ketika siswa ditanya seputar materi oleh
guru, siswa tidak bisa menjawab.
Hal itu dapat disebabkan karena kurang tepatnya metode pembelajaran
yang diterapkan oleh guru. Ketepatan guru dalam memilih metode pembelajaran
100
Ekuivalen : Peningkatan Konsentrasi Belajar Menggunakan Metode Problem Solving
sangat berpengaruh, karena metode pembelajaran yang dipilih nantinya akan
memberikan pengaruh positif terhadap pandangan siswa yang menganggap
bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit menjadi matematika
merupakan mata pelajaran yang menyenangkan, dan juga mendorong daya
konsentrasi belajar siswa menjadi lebih tinggi. Menurut Sanjaya (2009: 140-141)
bahwa pada kenyataannya berdasarkan studi pendahuluan, proses dan gaya
belajar hampir seluruh siswa diarahkan pada penguasaan materi pelajaran.
Pada hakekatnya setiap kali akan melakukan sesuatu secara benar dan
efisien, seseorang perlu memusatkan perhatian pada apa yang sedang dilakukan.
Perlu upaya yang tidak sedikit, akan ada peralihan perhatian pada hal yang lain,
dan energi yang dibutuhkan tidaklah sedikit. Sependapat dengan pernyataan
Slameto (2003: 87) konsentrasi besar pengaruhnya terhadap belajar. Jika
seseorang mengalami kesulitan berkonsentrasi, jelas belajarnya akan sia-sia,
karena hanya akan membuang tenaga, waktu, dan biaya saja. Seseorang yang
dapat belajar dengan baik adalah orang yang dapat berkonsentrasi dengan baik.
Menurut Slameto (2003: 86) konsentrasi adalah pemusatan pikiran pada
suatu hal dengan cara menyampingkan hal-hal lain yang tidak berhubungan.
Siswa yang berkonsentrasi belajar dapat diamati dari beberapa tingkah lakunya
ketika proses belajar mengajar, antara lain: (1) memperhatikan secara aktif
setiap materi yang disampaikan guru, (2) dapat merespon dan memahami setiap
materi pelajaran yang diberikan, (3) selalu bersikap aktif dengan bertanya dan
memberikan argumentasi mengenai materi pelajaran yang disampaikan oleh
guru, (4) menjawab dengan baik dan benar setiap pertanyaan yang diberikan
guru, (5) kondisi kelas tenang dan tidak gaduh saat menerima materi pelajaran.
Hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah “
konsentrasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika masih rendah dan
pembelajaran matematika dirasakan membosankan”. Berdasarkan latar belakang
masalah dan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah metode problem solving dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa
Ekuivalen: Peningkatan Konsentrasi Belajar Menggunakan Metode Problem Solving
101
pada proses pembelajaran matematika dan untuk mengetahui apakah metode
problem solving dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada proses
pembelajaran matematika. Penelitian ini didasari oleh penelitian yang dilakukan
Alfiah (2011) menunjukan bahwa metode problem solving dapat meningkatkan
aktifitas belajar dan prestasi belajar. Salah satu faktor yang mempengaruhi
aktifitas belajar adalah konsentrasi belajar. Di dalam buku Djamarah dan Aswan
Zain (2007: 92-93) menyebutkan bahwa kelebihan metode problem solving
adalah merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan
menyeluruh, dan juga membiasakan siswa menghadapi dan memecahkan
masalah secara terampil. Metode problem solving merupakan metode
pembelajran yang menuntut siswa agar dapat berpikir secara ilmiah, praktis,
intuitif, dan bekerja atas dasar diri sendiri. Sesuai dengan pendapat Sanjaya
(2007: 214) problem solving dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas
pembelajaran yang menekankan kepada penyelesaian masalah yang dihadapi
secara ilmiah.
METODE PENELITIAN
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Tiap siklus
terdiri dari tiga pertemuan dengan pertemuan ketiga diadakan tes akhir siklus.
Setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting),
pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Subyek penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas VII D yang berjumlah 32 siswa. Penelitian siklus I dimulai
tanggal 9 April 2013 dan siklus II pada tanggal 16 April 2013.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada 2 yaitu metode
observasi, dan metode tes. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan
data yaitu lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui konsentrasi
belajar siswa dan tes evaluasi belajar pada setiap siklus yang digunakan untuk
mengukur tingkat pemahaman materi. Data hasil belajar dianalisis dengan
102
Ekuivalen : Peningkatan Konsentrasi Belajar Menggunakan Metode Problem Solving
menggunakan rerata hasil belajar siswa dan persentase konsentrasi belajar siswa
yang dihitung menggunakan percentage correction.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dengan memperhatikan pemantauan dalam 2 siklus dapat disimpulkan
bahwa konsentrasi belajar siswa kelas VII D SMP Negeri 31 Purworejo yang diajar
menggunakan metode problem solving mengalami peningkatan konsentrasi
belajar dalam setiap proses pembelajaran. Hal ini dilihat dari perubahan sikap
dan hasil belajar siswa dari siklus I sampai siklus II.
Siklus I
Data tentang konsentrasi belajar dan hasil belajar siswa disajikan pada tabel
berikut.
Tabel 1
Data Konsentrasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Siklus I
Pengukuran
Konsentrasi
Belajar
Hasil Belajar
Banyak
Pernyataan
dan Soal
10
Indikator
Keberhasilan
70% atau lebih
Persentase
yang
diperoleh
64,69%
10
67% atau lebih
62,5%
Simpulan
belum tercapai
indikator keberhasilan
Belum tercapai
indikator keberhasilan
Berdasarkan tabel 1 menunjukan konsentrasi belajar siswa belum
mencapai indikator keberhasilan, danhasil belajar belum mencapai indikator
keberhasilan selama pelaksanaan siklus I, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dan diperbaiki untuk rencana tindakan pada siklus berikutnya. Dari
siklus I dapat diidentifikasikan permasalahan yaitu: (1) Pada Pembelajaran
pertemuan 1 belum berjalan dengan baik, masih banyak siswa yang belum mau
mengajukan pertanyaan, (2) masih banyak siswa yang belum mampu
menyelesaikan soal, (3) masih banyak siswa yang belum berani menjelaskan
pekerjaannya, (4) ada beberapa siswa yang tidak tuntas belajar yaitu 20 siswa
dari 32 siswa. Ketuntasan belajar klasikal yang dicapai siswa sebesar 62,5%
dengan nilai rerata kelas 67,19, (5) konsentrasi belajar siswa masih rendah yaitu
Ekuivalen: Peningkatan Konsentrasi Belajar Menggunakan Metode Problem Solving
103
64,69%. Dari hasil refleksi siklus I, diputuskan bahwa pada siklus II peneliti
melakukan perbaikan-perbaikan antara lain: (1) menerapkan metode secara, (2)
memberikan soal-soal yang terdapat pada buku pegangan siswa, (3) memberikan
hadiah kepada siswa yang mau menjelaskan pekerjaannya dan siswa yang
memiliki nilai tertinggi, (4) memberikan soal setelah diberikan penjelasan singkat,
(5) memberikan lembar panduan pemecahan masalah.Berdasarkan hasil
pembelajaran pada siklus I, dapat diketahui bahwa hasil yang diperoleh belum
sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, peneliti melanjutkan pembelajaran pada
siklus II.
Siklus II
Data tentang konsentrasi belajar dan hasil belajar siswa disajikan pada tabel
berikut.
Tabel 2
Data Konsentrasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Siklus II
Pengukuran Banyak
Indikator
Persentase
Pernyataan
Keberhasilan
yang
dan Soal
diperoleh
Konsentrasi 10
70% atau lebih 74,38%
Belajar
Hasil Belajar 8
67% atau lebih 81,25%
Simpulan
sudah tercapai indikator
keberhasilan
sudah tercapai indikator
keberhasilan
Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa target penelitian mengenai
konsentrasi belajar dan hasil belajar siswa telah tercapai. Konsentrasi belajar
siswa pada siklus II mengalami peningkatan dari 64,69% pada siklus I menjadi
74,38% pada siklus II, rerata hasil belajar siswa sebesar 67,19dengan ketuntasan
klasikal 62,5% pada siklus I menjadi 78,13 dengan ketuntasan klasikal 81,25%
pada siklus II. Dengan demikian, hasil tersebut telah memenuhi indikator
keberhasilan.
104
Ekuivalen : Peningkatan Konsentrasi Belajar Menggunakan Metode Problem Solving
Berdasarkan pembahasan di atas, penelitian tindakan kelas dengan
penerapan metode problem solving pada siklus I dan II menunjukkan bahwa
metode problem solving dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini ditunjukkan pada
peningkatan persentase minat siswa dan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus
II. Siswa tidak hanya menerima materi yang diberikan guru, siswa harus aktif
dalam kegiatan pembelajaran, secara tidak langsung konsentrasi siswa dalam
belajar akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan
sebagai berikut: (1) Konsentrasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika
mengalami peningkatan setelah dilaksanakan metode problem solving yaitu dari
64,69% pada siklus I menjadi 74,37% pada siklus II, (2) Pembelajaran matematika
dengan metode problem solvingdapat meningkatkan hasil belajar siswa,
ditunjukkan dari rerata hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dari
67,19 pada siklus I menjadi 78,13 pada siklus II.
Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis menyarankan hal-hal
sebagai berikut: (1) metode problem solvingmerupakan salah satu alternatif
untuk meningkatkan konsentrasi belajar dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika, (2) metode problem solvingdapat digunakan sebagai
bahan masukan tentang metode pembelajaran matematika dalam rangka
perbaikan metode pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Alfiah. 2011. Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Matematika pada Pokok
Bahasan Bangun Datar Melalui Penerapan Metode Pembelajaran
Problem Solving pada siswa kelas VII D Semester II SMP Negeri 5
Purworejo Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi, tidak diterbitkan.
Universitas Muhammadiyah Purworejo, Purworejo.
Ekuivalen: Peningkatan Konsentrasi Belajar Menggunakan Metode Problem Solving
105
Djamarah dan Aswan Zain. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Slameto. 2003. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
106
Ekuivalen : Peningkatan Konsentrasi Belajar Menggunakan Metode Problem Solving
Download