ABSTRAK Bagi investor, pembelian saham merupakan sarana investasi yang dapat memberikan keuntungan berupa dividen maupun capital gain. Sedangkan bagi emiten sendiri, pembagian dividen merupakan kebijakan manajerial yang memerlukan pertimbangan dari keadaan keuangan perusahaan, salah satu faktor utamanya adalah ketersediaan kas. Pada umumnya laba bersih dianggap sebagai indikator kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Tetapi dalam perhitungan laba bersih digunakan berbagai macan alokasi untuk memenuhi konsep matching principle. Dengan adanya informasi arus kas diharapkan dapat menyajikan informasi yang relevan yang digunakan investor dalam penelitian mereka terhadap perusahaan serta dalam ramalan mereka dalam pembayaran dividen tunai yang diharapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif anatara arus kas dan laba terhadap dividen tunai. Pada fase pertumbuhan, biasanya perusahaan memiliki dua pilihan yaitu memperluas usahanya atau membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham. Oleh karena itu, diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara arus kas aktivitas operasi, arus kas aktivitas investasi, arus kas aktivitas pendanaan dan laba terhadap pembagian dividen tunai. Penelitian ini dilakukan pada 20 perusahaan-perusahaan manufaktur. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan sumber data yang diteliti bersumber dari data yang terdapat di Bursa Efek Jakarta. Dengan periodisasi data penelitian mencakup data tahun 2003 sampai dengan tahun 2005 untuk arus kas dan laba, sedangkan untuk dividen tunai yaitu periodisasi 2004 sampai dengan tahun 2006. Data tersebut diperoleh dari www.jsx.co.id. Penulis menggunakan teknik perhitungan statistik analisis korelasi. Pengujian hipotesis menggunakan uji hipotesis parsial dengan tingkat keyakinan 0,95 (α = 0,05). Dari hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan SPSS ver 13.0. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dari arus kas operasi terhadap dividen tunai sebesar 66,59%, untuk arus kas investasi tidak terdapat pengaruh positif melainkan negatif terhadap dividen tunai sebesar 11,30% hal ini dikarenakan arus kas investasi lebih berpengaruh pada reaksi jangka panjang dan realisasi dari hasil investasi membutuhkan waktu yang lama, untuk arus kas pendanaan tidak terdapat pengaruh positif melainkan negatif terhadap dividen tunai sebesar 70,56% dan untuk laba terdapat pengaruh positif terhadap dividen tunai sebesar 72,08%.