BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini menguji pengaruh

advertisement
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Penelitian ini menguji pengaruh mekanisme good corporate governance
yang diproksikan dengan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,
komisaris independen, dan komite audit terhadap nilai perusahaan.
1.
Dalam menguji secara simultan menggunakan uji F menunjukkan bahwa
mekanisme corporate governance yaitu komite audit, komisaris independen,
proporsi kepemilikan manajerial, dan proporsi kepemilikan institusional
secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
Setiap perusahaan harus memastikan bahwa asas GCG diterapkan pada setiap
aspek bisnis dan di semua jajaran perusahaan. Dengan demikian, penerapan
mekanisme corporate governance yang efektif dalam jangka panjang dapat
meningkatkan nilai perusahaan.
2.
Dalam menguji secara parsial menggunakan uji t menunjukkan bahwa
variabel kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan komite audit
mempunyai hubungan negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hanya variabel komisaris independen yang mempunyai hubungan positif
signifikan terhadap nilai perusahaan.
a.
Variabel kepemilikan institusional mempunyai hubungan negatif tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Data sampel penelitian ini
menunjukkan bahwa jumlah kepemilikan saham perusahaan yang
64
dimiliki oleh institusional 3,14% sampai 99%. Hal ini menunjukkan
bahwa kepemilikan institusional pada sampel penelitian menunjukkan
jumlah yang besar dibandingkan dengan kepemilikan pemegang saham
yang lain, kepemilikan institusional mayoritas memiliki kecenderungan
untuk berkompromi atau berpihak kepada manajemen dan mengabaikan
kepentingan pemegang saham minoritas Hal ini menunjukkan bahwa
kepemilikan saham oleh pihak institusi tidak mampu meningkatkan nilai
perusahaan.
b.
Variabel kepemilikan manajerial mempunyai hubungan negatif tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan. Sampel penelitian ini menunjukkan
bahwa jumlah kepemilikan manajemen yaitu antara 0% sampai 23,34%.
Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajemen pada sampel
penelitian menunjukkan jumlah yang masih rendah dibandingkan dengan
kepemilikan pemegang saham yang lain, sehingga pihak manajemen
masih bertindak untuk memaksimalkan kepentingan sendiri yang dapat
merugikan pemegang saham lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa
kepemilikan manajerial bukan merupakan cara untuk meningkatkan nilai
perusahaan.
c.
Variabel komite audit mempunyai hubungan negatif tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan. Keberadaan komite audit di perusahaan publik
sampai saat ini masih sekadar untuk memenuhi ketentuan pihak regulator
(pemerintah) saja. Hal ini ditunjukkan dengan komposisi anggota komite
audit di perusahaan publik yang sebagian besar bukan di dasarkan atas
65
kompensasi dan kapabilitas yang mamadai, namun lebih didasarkan pada
kedekatan dengan dewan komisaris independen perusahaan. Anggota
komite audit semacam ini sulit diharapkan untuk dapat bekerja secara
professional sehingga hal ini yang merupakan salah satu faktor komite
audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
d.
Variabel komisaris independen mempunyai hubungan positif signifikan
terhadap nilai perusahaan. Dapat disimpulkan dari hasil penelitian,
komisaris independen dapat bertindak sebagai penengah dalam
perselisihan yang terjadi diantara para manajer internal dan mengawasi
kebijakan manajemen serta memberikan nasihat kepada manajemen.
Melalui perannya dalam menjalankan fungsi pengawasan, komposisi
dewan komisaris independen dapat mempengaruhi pihak manajemen
dalam menyusun laporan keuangan sehingga dapat diperoleh suatu
laporan keuangan yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan nilai
perusahaan.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:
1.
Corporate governance yang digunakan dalam penelitian ini masih terbatas
pada empat variabel yaitu kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,
komisaris independen dan komite audit.
2.
Variabel kepemilikan institusional dalam penelitian ini hanya berdasarkan
pada total persentase kepemilikan saham oleh pihak institusional saja, tanpa
66
mengelompokkan
kepemilikan
institusional
asing
dan
kepemilikan
institusional dalam negeri.
3.
Variabel komite audit hanya menggunakan satu karakteristik, yaitu ada atau
tidak adanya komite audit tanpa memasukkan karakteristik lain misalnya
jumlah komite audit dalam suatu perusahaan.
4.
Rendahnya koefisien determinasi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
masih banyak mekanisme corporate governance selain kepemilikan
institusional, kepemilikan manajerial, komisaris independen dan komite audit
yang mempengaruhi nilai perusahaan.
5.
Perusahaan yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini hanya
perusahaan manufaktur saja.
6.
Periode tahun pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini relatif pendek
yaitu 5 tahun, dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.
5.3 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk penelitian sejenis berikutnya yaitu:
1.
Supaya tidak terbatas pada empat variabel yaitu kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial, komisaris independen dan komite audit, penelitian
selanjutnya perlu mengidentifikasi mekanisme corporate governance lain
untuk mengetahui bagaimana pengaruhnya terhadap nilai perusahaan, seperti
sistem insentif untuk manajemen, dewan direksi, pertemuan RUPS dan lain
sebagainya.
2.
Menggunakan pengukuran variabel komite audit dengan memasukkan
karakteristik lain seperti jumlah komite audit dalam suatu perusahaan,
67
sehingga tidak terbatas menggunakan satu karakteristik saja, yaitu ada atau
tidaknya komite audit dalam suatu perusahaan.
3.
Menggunakan pengukuran variabel kepemilikan institusional dengan
mengelompokkan antara kepemilikan institusional asing dan kepemilikan
institusional dalam negeri, sehingga tidak hanya berdasarkan pada total
persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak institusional saja.
4.
Menggunakan sampel perusahaan yang tidak hanya pada perusahaan
manufaktur saja, tetapi dapat dikembangkan dengan menggunakan sampel
dari kelompok perusahaan lain yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
5.
Memperpanjang periode tahun pengamatan dengan periode atau rentang
waktu yang berbeda.
68
Download