Penyakit Sistem Respirasi Akibat Kerja Armaidi Darmawan Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi email: [email protected] PENDAHULUAN terhirup. Beberapa jenis partikel yang di Pesatnya perkembangan industri beserta antaranya bisa menyebabkan penyakit paru produknya memiliki dampak positif terhadap yaitu partikel organik dan anorganik. Selain kehidupan manusia berupa makin luasnya itu gas dan bahan aerosol lain seperti gas lapangan dalam dari hidrokarbon, bahan kimiawi insektisida, komunikasi dan transportasi dan akhirnya serta gas dari pabrik plastik dan hasil juga berdampak pada peningkatan sosial pembakaran plastik. Masa waktu untuk ekonomi masyarakat. Disisi lain dampak timbulnya penyakit ini cukup lama, waktu negatif timbulnya yang terpendek adalah lima tahun. Partikel bahan-bahan anorganik yang jika terhirup dalam jumlah selama proses industri atau dari hasil banyak dapat pula menimbulkan gangguan produksi itu sendiri. paru, hal ini banyak terjadi pada pekerja di kerja, yang penyakit kemudahan terjadi akibat adalah pajanan telah pabrik semen, asbes, keramik dan tambang. pemerintah Di Indonesia, penyakit atau gangguan paru Indonesia, berdasarkan Surat Keputusan akibat kerja yang disebabkan oleh debu Presiden Nomor 22 tahun 1993 telah diperkirakan cukup banyak, meskipun data ditetapkan 31 macam penyakit yang timbul yang ada masih kurang. Hasil pemeriksaan karena kerja. Berbagai macam penyakit kapasitas paru yang dilakukan di Balai yang timbul akibat kerja, organ paru dan HIPERKES saluran nafas merupakan organ dan sistem Sulawesi tubuh yang paling banyak terkena oleh terhadap 200 tenaga kerja di delapan pajanan bahan-bahan yang berbahaya di perusahaan, diperoleh hasil sebesar 45% tempat kerja. responden Timbulnya penyakit mendapat perhatian akibat dari kerja dan Selatan yang Keselamatan Kerja pada 1999 tahun mengalami restrictive merupakan (penyempitan paru), 1% responden yang penyakit atau kelainan paru yang terjadi mengalami obstructive (penyumbatan paru- akibat terhirupnya partikel, kabut, uap atau paru), gas yang berbahaya saat seseorang sedang combination (gabungan antara restrictive bekerja. Tempat tertimbunnya bahan-bahan dan obstructive). Debu yang terhirup oleh tersebut pada saluran pernafasan atau paru tenaga kerja dapat menimbulkan kelainan dan fungsi Penyakit jenis paru akibat penyakit kerja paru yang terjadi tergantung pada ukuran dan jenis yang dan atau 1% responden kapasitas paru. mangalami Kelainan tersebut terjadi akibat rusaknya jaringan 68 JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83 Darmawan, Penyakit Sistem... paru-paru yang dapar berpengaruh terhadap serta percabangan trakeobronkial. Iritasi produktivitas dan kualitas kerja. mekanik atau reseptor disaluran kimiawi merangsang napas, sehingga SISTEM PERNAPASAN terjadi bronkokonstriksi serta bersin atau Sistem pernapasan terdiri atas paru-paru batuk dan sistem saluran yang menghubungkan penetrasi debu dan gas toksik ke dalam jaringan paru dengan lingkungan luar paru saluran napas. yang mampu mengurangi yang menghubungkan jaringan paru dengan 2. Lapisan cairan serta silia yang melapisi lingkungan luar paru yang berfungsi untuk saluran napas, yang mampu menangkap menyediakan oksigen untuk darah dan partikel debu dan mengeluarkannya. membuang karbondioksida. Sistem 3. Mekanisme pertahanan spesifik, yaitu pernapasan secara umum terbagi atas: sistem imunitas di paru yang berperan 1. Bagian konduksi, yang terdiri atas : terhadap partikel-partikel biokimiawi yang Rongga hidung, nasofaring, laring, tertumpuk di saluran napas. trakea, Bronkus, dan bronkiolus. Bagian ini berfungsi untuk menyediakan saluran GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN udara untuk mengalir ke dan dari paru- Berbagai paru untuk membersihkan, membasahi, lingkungan pekerjaan yang mengandung dan debu industri, terutama pada kadar yang menghangatkan udara yang diinspirasi. dapat timbul dalam cukup tinggi, antara lain pneumokoniosis, 2. Bagian respirasi, yang terdiri dari alveoli, dan penyakit struktur yang silikosis, asbestosis, hemosiderosis, berhubungan. bisinosis, bronkitis, asma kerja, kanker paru, Pertukaran gas antara udara dan darah dll. Penyakit paru kerja terbagi 3 bagian terjadi dalam alveoli. yaitu: 1. Akibat debu organik, misalnya debu Selain struktur diatas terdapat pula struktur kapas (Bissinosis), debu padi-padian yang lain, seperti bulu-bulu pada pintu (Grain worker‟s disease), debu kayu masuk yang penting untuk menyaring partikel-partikel yang masuk. Sistem pernapasan misalnya debu silika (Silikosis), debu memilliki sistem pertahanan tersendiri dalam melawan setiap bahan yang masuk yang dapat merusak. Terdapat tiga kelompok mekanisme pertahanan yaitu: 1. Arsitektur saluran 2. Akibat debu anorganik (pneumokoniosis) asbes (asbestosis), debu timah (Stannosis). 3. Penyakit paru kerja akibat gas iritan, 3 polutan yang paling banyak mempengaruhi kesehatan paru adalah napas : bentuk, sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida struktur, dan kaliber saluran napas yang (NO2) dan ozon (O3) Bila penyakit paru berbeda - beda merupakan saringan akibat kerja telah terjadi, umumnya tidak mekanik terhadap udara yang dihirup, ada pengobatan yang spesifik dan efektif mulai dari hidung, nasofaring, laring, untuk menyembuhkannya. 69 JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83 Darmawan, Penyakit Sistem... Di negara-negara maju, penyakit paru akibat kerja merupakan salah satu penyebab 9. Penyuluhan tentang kesehatan dan keselamatan kepada para pekerja secara utama kesakitan dan kecacatan, tetapi di terus-menerus, agar negara-negara berkembang, khususnya di waspada Indonesia sampai saat ini masih sedikit tugasnya.telah terjadi. mereka dalam tetap menjalankan kasus penyakit paru akibat kerja yang dilaporkan. Namun pada masa datang DEBU DAN GANGGUAN PERNAPASAN bukan tidak mungkin akan banyak kita AKIBAT DEBU temukan penyakit paru akibat kerja seiring Gangguan pernapasan akibat inhalasi debu dengan semakin meluasnya industrialisasi. dipengaruhi beberapa faktor, antara lain Olehnya, untuk mencegah hal-hal tersebut, faktor debu itu sendiri, yaitu ukuran partikel, usaha pencegahan merupakan tindakan bentuk, yang paling penting pada penatalaksanaan kimiawi, lama pajanan, dan factor individu penyakit paru akibat debu industri. Berbagai berupa mekanisme pertahanan tubuh. Debu tindakan daya larut, konsentrasi, sifat pencegahan dilakukan untuk industri yang terdapat dalam udara dibagi timbulnya penyakit atau dua yaitu “deposit particulate matter” yaitu penyakit- partikel debu yang hanya sementara berada penyakit, tindakan-tindakan tersebut dapat di udara, partikel ini segera mengendap di dilakukan dengan cara antara lain : udara oleh karena gaya gravitasi bumi, dan 1. Substitusi, yaitu mengganti bahan yang “Suspended particulate matter” yaitu debu lebih berbahaya dengan bahan yang yang tetap berada di udara dan tidak kurang berbahaya. mengendap. mencegah mengurangi perkembangan 2. Ventilasi umum, yaitu mengalirkan udara ke ruang kerja untuk menurunkan kadar 1. Definisi Debu lebih rendah dari nilai batas ambang Debu merupakan salah satu bahan yang 3. Ventilasi keluar setempat, untuk sering disebut sebagai partikel yang mengalirkan keluar bahan berbahaya melayang di udara (Suspended Particulate dari ruang kerja. Matter/SPM) 4. Isolasi salah satu proses produksi yang berbahaya. 6. Pemeriksaan kesehatan ukuran 1 mikron baik dalam sampai dengan 500 mikron. Dalam 5. Pemakaian alat pelindung diri. dengan pencemaran udara maupun di luar gedung (Indoor and Out sebelum bekerja. Door Pollution) debu sering dijadikan salah satu indikator pencemaran yang digunakan 7. Pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk menunjukan tingkat bahaya baik 8. Penyuluhan terhadap pekerja sebelum mengetahui bekerja, dan agar mematuhi lingkungan maupun terhadap kesehatan dan keselamatan kerja. segala peraturan, serta lebih hati-hati. 70 JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83 Darmawan, Penyakit Sistem... 2. Macam-macam Debu c. Gerakan Brown Dari macamnya debu dikelompokan ke Gerakan Brown berlaku untuk debu-debu dalam : berukuran kurang dari 0.1 mikron dimana a. Debu Organik (debu kapas, debu daun melalui gerakan udara dan permukaan daunan, tembakau dan sebagainya). b. Debu Mineral (merupakan partikel debu yang masuk ke dalam tubuh senyawa komplek : SiO2, SiO3, arang batu dll) khususnya, akan mengganggu alveoli kemudian mengendap dan c. Debu Metal (Debu yang mengandung unsur logam: Pb, Hg, Cd, Arsen, dll). B. Pengaruh Debu Terhadap Pernafasan Ada empat alternative pengaruh fisik dari partikel debu yang mengendap A. Mekanisme Penimbunan Debu dalam Paru-paru a. Debu berukuran 5 mikron yang mengendap pada saluran pernapasan Ada tiga mekanisme penimbunana debu bagian atas dapat menimbulkan efek didalam paru-paru : berupa iritasi a. Pengaruh inersia gejala faringitis. Pengaruh inersia akan timbul b. Debu yang ditandai dengan berukuran 2-3 mengendap pada saat bergerak dan melalui belokan- bronkus/bronkiolus dapat menimbulkan belokan, maka akan lebih didorong oleh efek berupa bronchitis, alergi, atau asma. udara. Pada sepanjang jalan dalam yang kelembaban dari debu itu sendiri dimana aliran lebih mikron pada c. Debu yang berukuran 1-3 mikron yang pernapasan yang lurus akan langsung mengendap ikut gerakannya sejalan dengan kecepatan dengan aliran lurus kedalam. Sedangkan partikel-partikel yang besar kurang sempat ikut dalam aliran udara, di alveoli, dimana konstan. d. Debu yang berukuran tidak dapat karena lebih atau menempel pada saluran napas tetapi mengendap seperti pada tempat lekuk- mengikuti gerak brown dan berada dalam lekuk pada selaput lender dalam saluran bentuk suspensi (Fume atau Smoke). untuk menempel ringan mikron akan tetapi mencari tempat-tempat yang ideal terlalu 0.1-1 napas. b. Pengaruh sedimentasi Menurut WHO 1996 ukuran debu partikel Pengaruh sedimentasi terjadi di saluran- yang membahayakan adalah berukuran saluran pernapasan dimana kecepatan 0,1 – 5 atau 10 mikron. Kemenkes arus udara kurang dari 1 cm/detik, mengisaratkan bahwa ukuran debu yang sehingga membahayakan berkisar 0,1 sampai 10 partikel-partikel tersebut melalui gaya berat dan mengendap. mikron. 71 JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83 Darmawan, Penyakit Sistem... C. Macam Penyakit Akibat Pencemaran Debu di Tepat Kerja pekerjaan, Pneumonitis Hipersensitivitas (Pneumonitis Interstisial Alergika) dll. Secara umum partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, tanaman, 1. Penyakit Silikosis hewan Silikosis tersebut dan manusia. sangat Partikel-partikel merugikan adalah penyakit yang paling kesehatan penting dari golongan penyakit paru akibat manusia. Pada umumnya udara yang telah kerja. Penyebabnya adalah silika bebas tercemar oleh partikel dapat menimbulkan (SiO2) yang terdapat dalam debu yang berbagai dihirup waktu bernafas dan ditimbun dalam macam penyakit saluran pernapasan atau pneumoconiosis. paru paru dengan masa inkubasi 2-4 tahun. Pada saat orang menarik nafas, udara yang Debu silika bebas ini banyak terdapat di mengandung partikel akan terhirup ke dalam pabrik besi dan baja, keramik, pengecoran paru-paru. Ukuran partikel (debu) yang beton, bengkel yang mengerjakan besi masuk ke dalam menentukan letak pengendapan partikel paru-paru akan (mengikir, menggerinda, dll). Selain dari itu, penempelan atau debu silika juka banyak terdapat di tempat di Partikel tempat penampang bijih besi, timah putih tersebut. yang berukuran kurang dari 5 mikron akan dan tertahan di saluran nafas bagian atas, batubara sebagai bahan bakar juga banyak sedangkan partikel berukuran 3 sampai 5 menghasilkan debu silika bebas SiO2. Pada mikron saluran saat dibakar, debu silika akan keluar dan pernapasan bagian tengah. Partikel yang terdispersi ke udara bersama – sama berukuran lebih kecil, 1 sampai 3 mikron, dengan akan masuk ke dalam kantung udara paru- alumina, oksida besi dan karbon dalam paru, menempel pada alveoli. Partikel yang bentuk abu. lebih kecil lagi, kurang dari 1 mikron, akan Debu silika yang masuk ke dalam paru-paru ikut keluar saat nafas dihembuskan. akan mengalami masa inkubasi sekitar 2 Pneumoconiosis adalah penyakit saluran sampai 4 tahun. Masa inkubasi ini akan pernapasan yang disebabkan oleh adanya lebih pendek, atau gejala penyakit silicosis partikel atau akan segera tampak, apabila konsentrasi mengendap di dalam paru-paru. Penyakit silika di udara cukup tinggi dan terhisap ke pnemokoniosis banyak jenisnya, tergantung paru-paru dalam jumlah banyak. Penyakit dari jenis partikel (debu) yang masuk atau silicosis ditandai dengan sesak nafas yang terhisap ke dalam paru-paru. Beberapa jenis disertai batuk-batuk. Batuk ini seringkali penyakit banyak tidak disertai dengan dahak. Pada silicosis dijumpai di daerah yang memiliki banyak tingkah sedang, gejala sesak nafas yang kegiatan disertai terlihat akan tertahan (debu) yang pneumoconiosis industri dan pada masuk yang teknologi, yaitu tambang partikel batubara. lainnya, dan Pemakaian seperti debu pada pemeriksaan Silikosis, Asbestosis, Bisinosis, Antrakosis, fototoraks kelainan paru-parunya mudah Beriliosis, Pneumonitis Kimia, Asma karena sekali diamati. Bila penyakit silicosis sudah 72 JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83 Darmawan, Penyakit Sistem... berat maka sesak nafas akan semakin Penilaian paparan terhadap silika di tempat parah kerja adalah dengan pengambilan sample dan kemudian diikuti dengan hipertropi jantung sebelah kanan yang akan debu mengakibatkan kegagalan kerja jantung. pernapasan, Tempat kerja yang potensial untuk tercemari perorangan. Paparan juga dapat dinilai oleh mendapatkan dengan menilai kadar silika dalam debu pengawasan keselamatan dan kesehatan yang ikut pada pernapasan dengan X-Ray kerja dan lingkungan yang ketat sebab atau inframerah. debu silika perlu ukuran selektif lebih dalam disukai zona sample penyakit silicosis ini belum ada obatnya yang tepat. Tindakan preventif lebih penting 2. Penyakit Asbestosis dan berarti dibandingkan dengan tindakan Asbestosis ditunjukkan dengan plak di atas pengobatannya. diafragma Penyakit silicosis akan (pencitraan dengan sinar-x) lebih buruk kalau penderita sebelumnya Penyakit Asbestosis adalah penyakit akibat juga sudah menderita penyakit TBC paru- kerja yang disebabkan oleh debu atau serat paru, bronchitis, astma broonchiale dan asbes yang mencemari udara. Asbes adalah penyakit saluran pernapasan lainnya. campuran dari berbagai macam silikat, Pengawasan dan pemeriksaan kesehatan namun secara berkala bagi pekerja akan sangat Magnesium silikat. Debu asbes banyak membantu dijumpai pada pabrik dan industri yang pencegahan dan yang paling utama adalah penanggulangan penyakit-penyakit akibat menggunakan asbes, pabrik kerja. Data kesehatan pekerja sebelum serat asbes, pabrik beratap asbes dan lain masuk kerja, selama bekerja dan sesudah sebagainya. bekerja perlu dicatat untuk pemantulan Debu asbes yang terhirup masuk ke dalam riwayat penyakit pekerja kalau sewaktu – paru-paru akan mengakibatkan gejala sesak waktu diperlukan. Penggunaan Chest X-Ray napas dan batuk-batuk yang disertai dengan sangat dahak. Ujung-ujung jari penderitanya akan esensial untuk menegakkan pemintalan diagnosis Silikosis. tampak Gejala penyakit ini dapat dibedakan pada dilakukan pemeriksaan pada dahak maka tingkat ringan sedang dan berat. Pada akan tampak adanya debu asbes dalam tingkat ringan ditandai dengan batuk kering, dahak tersebut. Pemakaian asbes untuk pengembangan lansia berbagai macam keperluan kiranya perlu karena diikuti dengan kesadaran akan keselamatan emphysema. Pada tingkat sedang terjadi dan kesehatan lingkungan agar jangan sesak nafas tidak jarang bronchial, ronchi sampai mengakibatkan asbestosis ini. didapat hyper paru-paru. Pada resonansi membesar/melebar. Apabila terdapat basis paru paru. Pada tingkat berat terjadi sesak napas Penyebab mengakibatkan cacat total, hypertofi jantung Menghirup serat asbes bisa menyebabkan kanan, kegagalan jantung kanan. terbentuknya jaringan parut (fibrosis) 73 JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83 Darmawan, Penyakit Sistem... di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru Diagnosa yang Pada membentuk fibrosis tidak dapat pemeriksaan fisik dengan mengembang dan mengempis sebagaimana menggunakan stetoskop, akan terdengar mestinya. tergantung suara ronki. Untuk memperkuat diagnosis, kepada lamanya pemaparan dan jumlah biasanya dilakukan pemeriksaan rontgen serat yang terhirup. dada, tes fungsi paru-paru dan CT scan Pemaparan asbes bisa ditemukan di industri paru. Beratnya penyakit pertambangan dan penggilingan, konstruksi dan industri lainnya. Pemaparan pada Pengobatan keluarga pekerja asbes juga bisa terjadi dari Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala partikel yang terbawa ke rumah di dalam yang timbul adalah membuang lendir/dahak pakaian pekerja. Penyakit-penyakit yang dari paru-paru melalui prosedur postural disebabkan oleh asbes diantaranya: drainase, perkusi obat - Plak pleura Diberikan - Mesotelioma maligna mengencerkan - Efusi pleura. diberikan dada pencangkokan vibrasi. semprot lendir. oksigen. dan untuk Mungkin Kadang paru-paru. perlu dilakukan Mesotelioma Gejala berakibat fatal, kemoterapi tidak banyak Gejala asbestosis muncul secara bertahap bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak dan menyembuhkan kanker. baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan 3. Penyakit Bisinosis elastisitasnya. Gejala pertama adalah sesak Penyakit napas pneumoconiosis ringan dan berkurangnya Bisinosis yang adalah penyakit disebabkan oleh kemampuan untuk melakukan gerak badan. pencemaran debu napas atau serat kapas di Sekitar 15% penderita, akan mengalami udara yang kemudian terhisap ke dalam sesak napas yang berat dan mengalami paru-paru. Debu kapas atau serat kapas ini kegagalan pernapasan. Mesotelioma yang banyak dijumpai pada pabrik pemintalan disebabkan oleh asbes bersifat ganas dan kapas, tidak pergudangan dapat umumnya disembuhkan. muncul Mesotelioma tekstil, kapas perusahaan serta pabrik dan atau terpapar bekerja lain yang menggunakan kapas atau krokidolit, satu dari 4 jenis asbes. Amosit, tekstil; seperti tempat pembuatan kasur, jenis pembuatan jok kursi dan lain sebagainya. yang setelah pabrik lainnya, juga menyebabkan mesotelioma. tidak Masa inkubasi penyakit bisinosis cukup menyebabkan mesotelioma tetapi kadang lama, yaitu sekitar 5 tahun. Tanda-tanda tercemar dapat awal penyakit bisinosis ini berupa sesak menyebabkan mesotelioma. Mesotelioma napas, terasa berat pada dada, terutama biasanya terjadi setelah pemaparan selama pada hari Senin (yaitu hari awal kerja pada 30-40 tahun. setiap minggu). oleh Krisotil tremolit mungkin yang 74 JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83 Darmawan, Penyakit Sistem... Secara psikis setiap hari Senin bekerja yang Pengobatan menderita penyakit bisinosis merasakan Pengobatan beban berat pada dada serta sesak nafas. menghilangkan sumber Reaksi alergi akibat adanya kapas yang bahan masuk ke dalam saluran pernapasan juga gejala, biasanya diberikan bronkodilator, merupakan gejala awal bisinosis. Pada baik dalam bentuk hirup (albuterol) maupun bisinosis yang sudah lanjut atau berat, tablet (theophylline). Pada kasus yang lebih penyakit berat bisa diberikan corticosteroid. dengan tersebut biasanya juga penyakit bronchitis kronis diikuti yang penyebab. terpenting adalah pemaparan dari Untuk meringankan dan mungkin juga disertai dengan emphysema. 4. Penyakit Antrakosis Penyakit Antrakosis adalah penyakit saluran Penyebab pernapasan yang disebabkan oleh debu Di Amerika Serikat dan Inggris, bissinosis batubara. Penyakit ini biasanya dijumpai terjadi hampir secara eksklusif pada orang- pada pekerja-pekerja tambang batubara orang yang bekerja dengan kapas yang atau pada pekerja-pekerja yang banyak belum diolah. Mereka yang bekerja dengan melibatkan penggunaan batubara, seperti rami mungkin juga dapat menderita penyakit pengumpa ini.Yang paling sering terkena adalah orang- lokomotif (stoker) dan juga pada kapal laut orang yang kerjanya membuka karung bertenaga batubara, serta pekerja boiler kapas mentah atau bekerja pada tahap awal pada pusat Listrik Tenaga Uap berbahan pemrosesan kapas. Merokok menyebabkan bakar batubara. meningkatnya resiko terkena penyakit ini. Masa inkubasi penyakit ini antara 2 – 4 batubara pada tanur besi, tahun. Seperti halnya penyakit silicosis dan Gejala Pada juga penderita ditemukan beberapa keadaan berikut: penyakit-penyakit pneumokonisosi lainnya, penyakit antrakosis juga ditandai dengan adanya rasa sesak napas. Terdapat riwayat pemaparan debu Penyakit ini memerlukan waktu yang cukup dari pabrik tekstil lama untuk menjadi berat, dan relatif tidak Gejala semakin memburuk pada hari- begitu hari kerja antrakosis murni dan silikoantraksosi sulit Gejala membaik jika penderita jauh dibedakan, dari tempatnya bekerja penyebabnya. - Dada terasa sesak tuberkolosilikoantrakosis - Batuk dibedakan - - - berbahaya. Sebenarnya kecuali dari sedangkan dengan antara sumber paenyakit lebih kedua mudah penyakit antrakosis lainnya. Perbedaan ini mudah Diagnosa dilihat dari fototorak yang Pemeriksaan yang biasa dilakukan: kelainan pada paru-paru akibat adanya a. Rontgen dada menunjukkan debu batubara dan debu silikat, serta juga b. Tes fungsi paru. 75 JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83 Darmawan, Penyakit Sistem... adanya baksil tuberculosis yang menyerang dan paru-paru. menghindari pemaparan lebih lanjut. Penyebab 5. Penyakit Beriliosis Paru-paru hitam merupakan akibat dari Udara yang tercemar oleh debu logam terhirupnya serbuk batubara dalam jangka berilium, baik yang berupa logam murni, waktu oksida, yang lama. Merokok tidak ekspektoran. sulfat, Dianjurkan maupun dalam untuk bentuk menyebabkan meningkatnya angka kejadian halogenida, dapat menyebabkan penyakit paru-paru hitam, tetapi bisa memberikan saluran pernapasan yang disebut beriliosis. efek tambahan yang berbahaya bagi paru- Selain dari itu, pekerja-pekerja yang banyak paru. Resiko menderita paru-paru hitam menggunakan seng (dalam bentuk silikat) berhubungan dengan lamanya dan luasnya dan juga mangan, dapat juga menyebabkan pemaparan batubara. penyakit beriliosis Kebanyakan pekerja yang terkena berusia delayed berryliosis lebih dari 50 tahun. dengan beriliosis kronis. Efek tertunda ini terhadap debu yang yang tertunda atau disebut juga bisa berselang 5 tahun setelah berhenti Gejala menghirup udara yang tercemar oleh debu Paru-paru hitam simplek biasanya tidak logam tersebut. Jadi lima tahun setelah menimbulkan pekerja gejala. Tetapi banyak tersebut tidak lagi berada di penderita yang mengalami batuk menahun lingkungan yang mengandung debu logam dan mudah sesak nafas karena mereka juga tersebut, penyakit beriliosis mungkin saja menderita emfisema (karena merokok) timbul atau bronkitis (karena merokok atau terpapar polutan industri toksik lainnya). Penyebab Fibrosis masif progresif yang berat juga Pemaparan berilium terutama terjadi melalui menyebabkan batuk dan sesak nafas. penghirupan asap atau debu berilium dan kontak langsung melalui kulit yang terluka. Diagnosa Menghirup berilium (Be) bisa menyebabkan Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil 2 gejala paru-paru, yaitu pneumonitis kimia pemeriksaan rontgen dada dan tes fungsi akut dan penyakit paru granulomatosa yang paru-paru. disebut penyakit berilium kronis atau beriliosis. Pengobatan Tidak ada Beriliosis penyakit akibat pekerjaan lainnya dimana masalah paru- mengobati paru hanya timbul pada orang yang sensitif komplikasinya (gagal jantung kanan atau terhadap berillium, yaitu sekitar 2% dari tuberkulosis paru). Jika terjadi gangguan mereka yang kontak dengan berillium dan pernafasan, maka diberikan bronkodilator gejalanya baru timbul setelah 10-20 tahun. ini, selain khusus dari untuk penyakit pengobatan berbeda untuk 76 JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83 Darmawan, Penyakit Sistem... Gejala Pada awalnya diberikan prednisone per-oral Penderita pneumonitis kimia akut, akan (melalui mulut) dengan dosis 20-40 mg/hari mengalami batuk, gangguan pernafasan selama 4-6 minggu, selanjutnya dosisnya dan penurunan berat badan secara tiba-tiba. diturunkan sesuai dengan respon klinis yang Bentuk yang akut juga dapat mengenai kulit terjadi. dan mata. Pada beriliosis terbentuk jaringan abnormal pada paru-paru yang disertai 6. Pneumonitis Kimia dengan pembesaran kelenjar getah bening. Pneumonitis Kimia adalah peradangan paru- Pada keadaan ini, gejala-gejala seperti paru yang terjadi akibat menghirup gas dan batuk, bahan ganggauan penurunan berat pernafasan badan terjadi dan secara kimia. Pneumonitis menyebabkan edema paru) kimia akut (pembengkakan bertahap. Gejala lainnya yang mungkin jaringan serta berkurangnya ditemukan adalah nyeri dada, nyeri sendi kemampuan paru dalam menyerap oksigen dan lelah. dan membuang karbondioksida. Pada kasus yang berat, bisa terjadi kematian karena Diagnosa Untuk jaringan menegakkan diagnosis beriliosis, paru mengalami kekurangan oksigen (hipoksia). harus memenuhi 3 kriteria berikut: Pneumonitis kimia kronis bisa terjadi setelah a. Adanya riwayat pemaparan berilium hasil pemaparan sejumlah kecil bahan yang positif dari pemeriksaan BeLPT mengiritasi paru, tetapi berlangsung dalam (beryllium lymphocyte proliferation test) waktu yang terhadap Hal tersebut menyebabkan peradangan dan darah atau BAL (bronchoalveolar lavage) lama. bisa menyebabkan terbentuknya jaringan b. Adanya granuloma non-kaseosa pada biopsi paru. parut (fibrosis), menurunnya c. Jika hasil BeLPT positif tetapi hasil kekakuan yang ditandai pertukaran jaringan dengan oksigen paru. Jika serta tidak biopsinya negatif, maka tidak dikatakan terkendali, pada akhirnya keadaan ini bisa menderita beriliosis, hanya dikatakan menyebabkan kegagalan pernafasan dan telah tersensitisasi oleh berilium. kematian. Penyakit silo filler terjadi akibat menghirup Pengobatan Indikasi udara yang mengandung nitrogen dioksida dilakukannya pengobatan yang dihasilkan dari makanan ternak basah. didasarkan adanya gejala hasil tes fungsi Pada penyakit ini, penimbunan cairan paru yang abnormal penurunan fungsi paru. mungkin tidak akan terjadi dalam waktu 12 Jika kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka jam tidak perlu dilakukan pengobatan. Penyakit silo filler mungkin akan membaik Pengobatan terpilih adalah corticosteroid. dan Belum ada kesepakatan mengenai dosis kemudian. maupun lamanya pemberian corticosteroid. mengenai saluran pernafasan kecil. setelah pemaparan. muncul dalam Bila waktu berulang, 10-14 hari cenderung 77 JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83 Darmawan, Penyakit Sistem... Penyebab bersifat berat, mungkin perlu dilakukan Berbagai bahan kimia di dalam lingkungan pemasangan rumah Diberikan tangga dan industri bisa alat pernafasan obat-obatan mekanis. yang membuka menyebabkan peradangan pada paru-paru, saluran pernafasan, cairan intravena dan baik yang sifatnya akut maupun kronis. antibiotik. Untuk mengurangi peradangan Gas seperti klorin dan amonia mudah larut paru, dan dengan segera akan mengiritasi hidung, (misalnya prednisone). sering diberikan corticosteroid mulut dan tenggorokan. Jika gas terhirup dalam, maka bisa sampai di bagian bawah 7. Asma karena pekerjaan paru-paru. Klorin merupakan gas yang Asma sangat pada penyakit saluran pernafasan yang ditandai konsentrasi yang berbahaya bisa terjadi di dengan serangan sesak nafas, bengek dan rumah (klorin terdapat dalam bahan pemutih batuk, pakaian), pada kecelakaan di pabrik atau di bahan yang ditemui di tempat kerja. dekat kolam renang. Gejala-gejala iritatif. Pemaparan klorin Karena yang Pekerjaan disebabkan tersebut adalah oleh suatu berbagai biasanya timbul akibat kejang pada otot-otot yang melapisi Gejala saluran udara, sehingga saluran udara Gejala dari pneumonitis kimia akut: menjadi sangat sempit. - Rasa aneh di dada (seperti terbakar) - Gangguan pernafasan Penyebab - Batuk Banyak - Suara pernfasan abnormal. terjadinya gejala) di tempat kerja yang bisa Gejala pada pneumonitis kronis: - Sesak nafas ketika bahan menyebabkan melakukan (alergen, asma karena penyebab pekerjaan. Yang paling sering adalah molekul protein kegiatan ringan (debu kayu, debu gandum, bulu binatang, - Takipneu (pernafasan cepat) partikel jamur) atau bahan kimia lainnya - Dengan/tanpa batuk. (terutama diisosianat). Angka yang pasti dari kejadian asma karena pekerjaan tidak Diagnosa diketahui, tetapi diduga sekitar 2-20% asma Untuk mengetahui beratnya kerusakan paru, di negara industri merupakan asma karena dilakukan pemeriksaan berikut: pekerjaan. Rontgen dada Para pekerja yang memiliki resiko tinggi Analisa gas darah untuk menderita asma karena pekerjaan Tes fungsi paru. adalah; Pekerja plastic,pekerja logam, pekerja pembakaran, pekerja penggilingan, Pengobatan pekerja Pengobatan yang utama adalah pemberian laboratorium, pekerja kayu, pekerja di pabrik oksigen. Jika kerusakan paru - parunya obat, pekerja di pabrik deterjen. pengangkut gandum, pekerja 78 JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83 Darmawan, Penyakit Sistem... Gejala albuterol) Gejala biasanya terpapar oleh timbul sesaat alergen dan dalam bentuk tablet setelah (contohnya theophylline). Untuk serangan seringkali yang hebat, dapat diberikan corticosteroid berkurang atau menghilang jika penderita (misalnya meninggalkan mulut) tempat atau kerjanya. Gejala prednisone) dalam per-oral jangka (melalui pendek. Untuk seringkali semakin memburuk selama hari penanganan jangka panjang, lebih baik kerja dan membaik pada akhir minggu atau diberikan corticosteroid dalam bentuk hirup. hari libur. Beberapa penderita baru mengalami gejalanya dalam waktu 12 jam 8. Pneumonitis Hipersensitivitas setelah terpapar oleh alergen. gejalanya Pneumonitis berupa Alergika Ekstrinsik, Pneumonitis Interstisial sesak nafas, bengek, batuk, merasakan sesak di dada. Hipersensitivitas (Alveolitis Alergika, Pneumokoniosis Debu Organik) adalah suatu peradangan paru yang terjadi Diagnosa Dalam akibat reaksi alergi terhadap alergen (bahan riwayat perjalanan penyakit, asing) yang terhirup. biasanya penderita merasakan gejala yang Alergen bisa berupa debu organik atau semakin bahan memburuk jika terpapar oleh kimia (lebih jarang). alergen tertentu di lingkungan tempatnya Debu organik bisa berasal dari hewan, bekerja. jamur atau tumbuhan. Pada pemeriksaan dengan stetoskop akan terdengar bunyi wheezing (bengek, mengi). Penyebab Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan: Pneumonitis Tes fungsi paru Pengukuran ekspirasi merupakan puncak sebelum penyakit biasanya akibat pekerjaan, aliran dimana terjadi pemaparan terhadap debu sesudah organik ataupun jamur, yang menyebabkan laju dan hipersensitivitas penyakit paru akut maupun kronik. bekerja Rontgen dada Pemaparan juga bisa terjadi di rumah, yaitu Hitung jenis darah dari Tes provokasi bronkial (untuk jamur yang tumbuh dalam alat pelembab udara, sistem pemanas maupun mengukur reaksi terhadap alergen AC. yang dicurigai) Penyakit akut bisa terjadi dalam waktu 4-6 Tes darah untuk menemukan antibodi jam setelah pemaparan, yaitu pada saat penderita khusus. keluar dari daerah tempat ditemukannya alergen. Penyakit kronik bisa menyebabkan Pengobatan terjadinya fibrosis paru asma (pembentukan jaringan parut pada paru). lainnya, yaitu diberikan bronkodilator (obat Contoh dari pneumonitis hipersensitivitas yang membuka saluran pernafasan), baik yang dalam petani (farmer's lung), yang terjadi sebagai Pengobatan sama bentuk seperti obat hirup jenis (contohnya paling terkenal adalah paru-paru 79 JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83 akibat menghirup bakteri Darmawan, Penyakit Sistem... termofilik di gudang tempat penyimpanan jerami secara bisa semakin memburuk sehingga perlu diberikan terapi oksigen tambahan. berulang. Secara umum, untuk terjadinya sensitivitas dan penyakit ini, pemaparan 9. Kanker Paru terhadap alergen harus terjadi secara terus Zat yang bersifat karsinogen dan dapat menerus dan sering. menimbulkan kanker paru antara lain adalah asbes, uranium, gas mustard, arsen, nikel, Gejala khrom, khlor metil eter, pembakaran arang, Gejala dari pneumonitis hipersensitivitas kalsium kiorida dan zat radioaktif serta tar akut berupa batubara. batuk, demam, menggigil, Pekerja yang berhubungan sesak nafas dan merasa tidak enak badan. dengan zat-zat tersebut dapat mendenta Gejala pneumonitis hipersensitivitas yang kanker paru setelah paparan yang lama, kronis dapat berupa sesak nafas, terutama yaitu antara 15 sampai 25 tahun. Pekerja ketika melakukan kegiatan, batuk kering, yang terkena adalah mereka yang bekerja di nafsu makan berkurang tambang, pabrik, tempat penyulingan dan dan penurunan berat badan. industri kimia. Diagnosa D. Pencegahan Penyakit Respirasi Akibat Pada pemeriksaan dengan stetoskop, terdengar suara pernafasan ronki. Pemeriksaan oenunjang Kerja Tindakan pencegahan merupakan tindakan yang biasa yang paling penting pada penatalaksanaan dilakukan adalah rontgen dada, tes fungsi penyakit paru, pemeriksaan Berbagai tindakan antibodi, presipitan aspergillus, CAT scan dilakukan untuk dada penyakit atau mengurangi laju penyakit. Five hitung jenis resolusi darah, tinggi dan dapat juga sistem prevention respirasi akibat kerja. pencegahan perlu mencegah atau timbulnya dilakukan bronkoskopi disertai pencucian level lima tingkat atau biopsi transtrakeal. pencegahan umum dari Leavell and Clark yang dapat dilakukan adalah : Pengobatan Pneumonitis hipersensitvitas episode akut, 1. Health Promotion (Promosi Kesehatan) biasanya akan sembuh jika kontak yang Langkah lebih jauh dengan alergen dihindari. Bila menghindari adanya penyakitparu terjadi penyakit yang lebih berat, untuk akibat kerja, yaitu : Pengenalan mengurangi membantu lingkungan kerja kepada tenaga kerja mengurangi peradangan yang lebih berat, agar tenaga kerja dapat mengetahui bisa (misalnya bahaya – bahaya apa saja yang dapat Episode berkelanjutan atau terjadi di lingkungan kerjanya dan tenaga gejala diberikan prednisone). berulang bisa dan korticosteroid mengarah ke terjadinya pencegahan awal untuk kerja dapat mencegahnya. penyakit yang menetap. Fungsi paru-paru 80 JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83 a. Sebelumnya, dokter Darmawan, Penyakit Sistem... perusahaan 2. Specific Protection harus membuat peta resiko (risk Perlindungan Khusus) matrix) area pekerjaan. Setelah itu, a. Menciptakan kondisi dokter perusahaan dan pihak-pihak terkait bidang kesehatan perusahaan lainnya, seperti perusahaan bekerja mensosialisasikan tentang paramedis sama kepada agen-agen untuk pekerja tempat kerja yang baik dan sanitasinya baik. b. Pemeriksaan kesehatan dilakukan sebelum penempatan dan berkala, juga perhatian khusus Pemeriksaan pada paru. kesehatan berkala dapat dianjurkan dilakukan dengan selang menyebabkan penyakit paru, seperti waktu 6 bulan sampai 2 tahun, agen biologi dan kimia. tergantung pada tingkat paparan di b. Membentuk yang (Pemberian tempat kerja. peraturan atau undangan tentang c. Tenaga kerja hendaknya memakai perlindungan paru para pekerja untuk masker agar tidak terpapar oleh agen- mencegah adanya agen penyebab penyakit paru. Selain perundang - penyakit paru itu, pekerja dilarang untuk merokok akibat kerja. c. Membentuk program perlindungan karena akan menyebabkan paru dan perawatan yang diikutsertakan pekerja lebih rentan apabila terpapar dalam yaitu oleh agen – agen penyebab penyakit, memuat informasi tentang paru sehat baik debu, mikroorganisme, bahan dan kimia, dan sebagainya. program pendidikan, penyakit paru yang terkait d. Isolasi dengan pekerjaan. d. Memberikan pengenalan diri tentang penyakit prosedur paru dan penggunaan perlindungan, contoh, program sebagai perlindungan paru pada pekerja di daerah yang kering dan berpotensi timbulnya angin yaitu dengan menggunakan masker penutup hidung. e. Mengadakan rekreasi ke tempat yang berhawa sejuk agar paru tenaga kerja tidak selalu terpapar oleh agen. f. Menempatkan posisi ventilasi yang tepat dan cukup apabila tempat kerja sumber agar tidak mengeluarkan debu diruang kerja dengan „Local Exhauster‟ atau dengan melengkapi water sprayer pada cerobong asap. e. Substitusi alat yang mengeluarkan debu dengan yang tidak basah yaitu, mengeluarkan debu. f. Memakai metode penyiraman lantai dan pengeboran basah (Wet Drilling). g. Dengan alat berupa Elektropresipitator, dan Scrubber, Ventilasi Umum. tertutup. 81 JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83 Darmawan, Penyakit Sistem... 3. Early diagnosis and promt treatmen yang mempunyai paparan garam platinum. (Diagnosa dini dan Terapi segera) yang e. Perlu dilakukan screnning pada saat mempunyai resiko menderita penyakit masuk menjadi tenaga kerja disebuah paru. perusahaan. a. Mencari tenaga b. Memeriksa daya kapasitas tenaga kerja pacu maksimal kerja paru-paru, oksigen paru sehingga dapat Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah penyakit yang dialami diperusahaan setelah tersebut bekerja merupakan mengetahui gambaran perkembangan penyakit akibat kerja atau merupakan kesehatan tenaga kerja. yang c. Anamnesis riwayat medis lengkap memang telah dialami sebelumnya. termasuk riwayat pajanan di tempat 4. Dissability kerja dan lingkungan d. Pemeriksaan penunjang: Pemeriksaan langsung untuk mengidentifikasi kondisi ekstraparu yang berkontribusi terhadap impairment seperti pemeriksaan darah lengkap dan EKG. - Pemeriksaan impairment menilai yaitu foto toraks. Spirometri, DLco (single breath diffusing capacity), Ct scan, Bal, dan lain – lain. - Pemeriksaan yang tepat untuk menghentikan penyakit dan cegah komplikasi dan kecacatan. b. Mencegah progesivity dan antisipasi komplikasi seperti berhenti merokok, profilaksis untuk respirasi (pembatasan ketidakmampuan/kecacatan) a. Terapi - Limitation silika Pekerja TB pada pekerja hendaklah berhenti merokok terutama bila bekerja pada tempat-tempat yang mempunyai risiko terjadi penyakit bronkitis industri dan kanker paru, karena asap rokok dapat faal paru dan radiologi sebelum seorang menjadi pekerja dan pemeriksaan secara berkala untuk deteksi dini kelainan yang timbul. Bila seseorang telah mendenita penyakit, memindahkan ke tempat yang tidak terpapar meninggikan risiko timbulnya penyakit. c. Penyediaan fasilitas untuk membatasi cacat dan cegah kematian d. Memberikan waktu istirahat atau cuti kepada pegawai yang sakit untuk berobat. mungkin dapat mengurangi laju penyakit. - 5. Rehabilitasi Penderita yang atopik idealnya dianjurkan yang jelas menghindari tepat tempat mencetuskan serangan asma, seperti produksi sutra, deterjen, dan pekerjaan a. Menempatkan tenaga kerja yang terkena penyakit paru di tempat yang tidak berisiko untuk memperburuk keadaan parunya. 82 JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83 Darmawan, Penyakit Sistem... paru lebih lama dan memperburuk b. Apabila tidak dapat dipindahkan, keadaan paru. maka tenaga kerja yang terkena c. Memberikan penyakit paru diberikan perlindungan perlindungan ekstra ekstra, seperti pemakaian masker pada tempat – tempat yang berisiko khusus dan pemberian waktu yang untuk menyebabkan penyakit paru. relatif singkat paparan agen untuk menghindari penyebab penyakit DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim. 2010. Pneumonitis-kimia,Asbestosis Berilliosis-beryllium-disease. [online]. http://id.wikipedia.org/wiki/ (31 Agustus 2012) 2. Kemenkes RI, Modul Kesehatan Kerja bagi Petugas Kesehatan, 2010 3. Kemenkes RI, Pedoman Klinik di Temapt Kerja / Perusahaan, 2009 4. Kepmenkes RI. No. 038/2007 tentang Pedoman Pelayanan Kesehatan Kerja pada Puskesmas Kawasan / Sentra Industri. 5. Soekijo Notoatmodjo, 2007, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Rineka Cipta, 2007 Suma‟mur,Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan, 1989 th 6. Encyclopedia Of Occupational Health And Safety, 4 edition, ILO, 1998 7. Guidelines for Protecting the Safety and Health of Health Care Workers, US Department of Health and Human Services, Public Health Services, NIOSH, 1988 8. Santoso Gempur, Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja,Prestasi Pusaka Publisher 2004, Jakarta 9. Daryanto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bengkel,Bina Adiaksara 2002, Jakarta 83