Penyakit Sistem Respirasi Akibat Kerja

advertisement
Penyakit Sistem Respirasi Akibat Kerja
Armaidi Darmawan
Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
email: [email protected]
PENDAHULUAN
terhirup. Beberapa jenis partikel yang di
Pesatnya perkembangan industri beserta
antaranya bisa menyebabkan penyakit paru
produknya memiliki dampak positif terhadap
yaitu partikel organik dan anorganik. Selain
kehidupan manusia berupa makin luasnya
itu gas dan bahan aerosol lain seperti gas
lapangan
dalam
dari hidrokarbon, bahan kimiawi insektisida,
komunikasi dan transportasi dan akhirnya
serta gas dari pabrik plastik dan hasil
juga berdampak pada peningkatan sosial
pembakaran plastik. Masa waktu untuk
ekonomi masyarakat. Disisi lain dampak
timbulnya penyakit ini cukup lama, waktu
negatif
timbulnya
yang terpendek adalah lima tahun. Partikel
bahan-bahan
anorganik yang jika terhirup dalam jumlah
selama proses industri atau dari hasil
banyak dapat pula menimbulkan gangguan
produksi itu sendiri.
paru, hal ini banyak terjadi pada pekerja di
kerja,
yang
penyakit
kemudahan
terjadi
akibat
adalah
pajanan
telah
pabrik semen, asbes, keramik dan tambang.
pemerintah
Di Indonesia, penyakit atau gangguan paru
Indonesia, berdasarkan Surat Keputusan
akibat kerja yang disebabkan oleh debu
Presiden Nomor 22 tahun 1993 telah
diperkirakan cukup banyak, meskipun data
ditetapkan 31 macam penyakit yang timbul
yang ada masih kurang. Hasil pemeriksaan
karena kerja. Berbagai macam penyakit
kapasitas paru yang dilakukan di Balai
yang timbul akibat kerja, organ paru dan
HIPERKES
saluran nafas merupakan organ dan sistem
Sulawesi
tubuh yang paling banyak terkena oleh
terhadap 200 tenaga kerja di delapan
pajanan bahan-bahan yang berbahaya di
perusahaan, diperoleh hasil sebesar 45%
tempat kerja.
responden
Timbulnya
penyakit
mendapat
perhatian
akibat
dari
kerja
dan
Selatan
yang
Keselamatan
Kerja
pada
1999
tahun
mengalami
restrictive
merupakan
(penyempitan paru), 1% responden yang
penyakit atau kelainan paru yang terjadi
mengalami obstructive (penyumbatan paru-
akibat terhirupnya partikel, kabut, uap atau
paru),
gas yang berbahaya saat seseorang sedang
combination (gabungan antara restrictive
bekerja. Tempat tertimbunnya bahan-bahan
dan obstructive). Debu yang terhirup oleh
tersebut pada saluran pernafasan atau paru
tenaga kerja dapat menimbulkan kelainan
dan
fungsi
Penyakit
jenis
paru
akibat
penyakit
kerja
paru
yang
terjadi
tergantung pada ukuran dan jenis yang
dan
atau
1%
responden
kapasitas
paru.
mangalami
Kelainan
tersebut terjadi akibat rusaknya jaringan
68
JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83
Darmawan, Penyakit Sistem...
paru-paru yang dapar berpengaruh terhadap
serta percabangan trakeobronkial. Iritasi
produktivitas dan kualitas kerja.
mekanik
atau
reseptor
disaluran
kimiawi
merangsang
napas,
sehingga
SISTEM PERNAPASAN
terjadi bronkokonstriksi serta bersin atau
Sistem pernapasan terdiri atas paru-paru
batuk
dan sistem saluran yang menghubungkan
penetrasi debu dan gas toksik ke dalam
jaringan paru dengan lingkungan luar paru
saluran napas.
yang
mampu
mengurangi
yang menghubungkan jaringan paru dengan
2. Lapisan cairan serta silia yang melapisi
lingkungan luar paru yang berfungsi untuk
saluran napas, yang mampu menangkap
menyediakan oksigen untuk darah dan
partikel debu dan mengeluarkannya.
membuang
karbondioksida.
Sistem
3. Mekanisme pertahanan spesifik, yaitu
pernapasan secara umum terbagi atas:
sistem imunitas di paru yang berperan
1. Bagian konduksi, yang terdiri atas :
terhadap partikel-partikel biokimiawi yang
Rongga
hidung,
nasofaring,
laring,
tertumpuk
di
saluran
napas.
trakea, Bronkus, dan bronkiolus. Bagian
ini berfungsi untuk menyediakan saluran
GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN
udara untuk mengalir ke dan dari paru-
Berbagai
paru untuk membersihkan, membasahi,
lingkungan pekerjaan yang mengandung
dan
debu industri, terutama pada kadar yang
menghangatkan
udara
yang
diinspirasi.
dapat
timbul
dalam
cukup tinggi, antara lain pneumokoniosis,
2. Bagian respirasi, yang terdiri dari alveoli,
dan
penyakit
struktur
yang
silikosis,
asbestosis,
hemosiderosis,
berhubungan.
bisinosis, bronkitis, asma kerja, kanker paru,
Pertukaran gas antara udara dan darah
dll. Penyakit paru kerja terbagi 3 bagian
terjadi dalam alveoli.
yaitu:
1. Akibat debu organik, misalnya debu
Selain struktur diatas terdapat pula struktur
kapas (Bissinosis), debu padi-padian
yang lain, seperti bulu-bulu pada pintu
(Grain worker‟s disease), debu kayu
masuk
yang
penting
untuk
menyaring
partikel-partikel yang masuk.
Sistem
pernapasan
misalnya debu silika (Silikosis), debu
memilliki
sistem
pertahanan tersendiri dalam melawan setiap
bahan yang masuk yang dapat merusak.
Terdapat
tiga
kelompok
mekanisme
pertahanan yaitu:
1. Arsitektur
saluran
2. Akibat debu anorganik (pneumokoniosis)
asbes
(asbestosis),
debu
timah
(Stannosis).
3. Penyakit paru kerja akibat gas iritan, 3
polutan
yang
paling
banyak
mempengaruhi kesehatan paru adalah
napas
:
bentuk,
sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida
struktur, dan kaliber saluran napas yang
(NO2) dan ozon (O3) Bila penyakit paru
berbeda - beda merupakan saringan
akibat kerja telah terjadi, umumnya tidak
mekanik terhadap udara yang dihirup,
ada pengobatan yang spesifik dan efektif
mulai dari hidung, nasofaring, laring,
untuk menyembuhkannya.
69
JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83
Darmawan, Penyakit Sistem...
Di negara-negara maju, penyakit paru akibat
kerja merupakan salah
satu penyebab
9. Penyuluhan
tentang
kesehatan
dan
keselamatan kepada para pekerja secara
utama kesakitan dan kecacatan, tetapi di
terus-menerus,
agar
negara-negara berkembang, khususnya di
waspada
Indonesia sampai saat ini masih sedikit
tugasnya.telah terjadi.
mereka
dalam
tetap
menjalankan
kasus penyakit paru akibat kerja yang
dilaporkan. Namun pada masa datang
DEBU DAN GANGGUAN PERNAPASAN
bukan tidak mungkin akan banyak kita
AKIBAT DEBU
temukan penyakit paru akibat kerja seiring
Gangguan pernapasan akibat inhalasi debu
dengan semakin meluasnya industrialisasi.
dipengaruhi beberapa faktor, antara lain
Olehnya, untuk mencegah hal-hal tersebut,
faktor debu itu sendiri, yaitu ukuran partikel,
usaha pencegahan merupakan tindakan
bentuk,
yang paling penting pada penatalaksanaan
kimiawi, lama pajanan, dan factor individu
penyakit paru akibat debu industri. Berbagai
berupa mekanisme pertahanan tubuh. Debu
tindakan
daya
larut,
konsentrasi,
sifat
pencegahan
dilakukan
untuk
industri yang terdapat dalam udara dibagi
timbulnya
penyakit
atau
dua yaitu “deposit particulate matter” yaitu
penyakit-
partikel debu yang hanya sementara berada
penyakit, tindakan-tindakan tersebut dapat
di udara, partikel ini segera mengendap di
dilakukan dengan cara antara lain :
udara oleh karena gaya gravitasi bumi, dan
1. Substitusi, yaitu mengganti bahan yang
“Suspended particulate matter” yaitu debu
lebih berbahaya dengan bahan yang
yang tetap berada di udara dan tidak
kurang berbahaya.
mengendap.
mencegah
mengurangi
perkembangan
2. Ventilasi umum, yaitu mengalirkan udara
ke ruang kerja untuk menurunkan kadar
1. Definisi Debu
lebih rendah dari nilai batas ambang
Debu merupakan salah satu bahan yang
3. Ventilasi
keluar
setempat,
untuk
sering
disebut
sebagai
partikel
yang
mengalirkan keluar bahan berbahaya
melayang di udara (Suspended Particulate
dari ruang kerja.
Matter/SPM)
4. Isolasi salah satu proses produksi yang
berbahaya.
6. Pemeriksaan
kesehatan
ukuran
1
mikron
baik
dalam
sampai dengan 500 mikron.
Dalam
5. Pemakaian alat pelindung diri.
dengan
pencemaran
udara
maupun di luar gedung (Indoor and Out
sebelum
bekerja.
Door Pollution) debu sering dijadikan salah
satu indikator pencemaran yang digunakan
7. Pemeriksaan kesehatan secara berkala
untuk menunjukan tingkat bahaya baik
8. Penyuluhan
terhadap
pekerja
sebelum
mengetahui
bekerja,
dan
agar
mematuhi
lingkungan
maupun
terhadap
kesehatan dan keselamatan kerja.
segala peraturan, serta lebih hati-hati.
70
JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83
Darmawan, Penyakit Sistem...
2. Macam-macam Debu
c. Gerakan Brown
Dari macamnya debu dikelompokan ke
Gerakan Brown berlaku untuk debu-debu
dalam :
berukuran kurang dari 0.1 mikron dimana
a. Debu Organik (debu kapas, debu daun
melalui gerakan udara dan permukaan
daunan, tembakau dan sebagainya).
b. Debu
Mineral
(merupakan
partikel debu yang masuk ke dalam tubuh
senyawa
komplek : SiO2, SiO3, arang batu dll)
khususnya,
akan
mengganggu
alveoli
kemudian mengendap
dan
c. Debu Metal (Debu yang mengandung
unsur logam: Pb, Hg, Cd, Arsen, dll).
B. Pengaruh Debu Terhadap Pernafasan
Ada empat alternative pengaruh fisik dari
partikel debu yang mengendap
A. Mekanisme Penimbunan Debu dalam
Paru-paru
a. Debu
berukuran
5
mikron
yang
mengendap pada saluran pernapasan
Ada tiga mekanisme penimbunana debu
bagian atas dapat menimbulkan efek
didalam paru-paru :
berupa iritasi
a. Pengaruh inersia
gejala faringitis.
Pengaruh
inersia
akan
timbul
b. Debu
yang ditandai dengan
berukuran
2-3
mengendap
pada saat bergerak dan melalui belokan-
bronkus/bronkiolus dapat menimbulkan
belokan, maka akan lebih didorong oleh
efek berupa bronchitis, alergi, atau asma.
udara.
Pada
sepanjang
jalan
dalam
yang
kelembaban dari debu itu sendiri dimana
aliran
lebih
mikron
pada
c. Debu yang berukuran 1-3 mikron yang
pernapasan yang lurus akan langsung
mengendap
ikut
gerakannya sejalan dengan kecepatan
dengan
aliran
lurus
kedalam.
Sedangkan partikel-partikel yang besar
kurang sempat ikut dalam aliran udara,
di
alveoli,
dimana
konstan.
d. Debu
yang
berukuran
tidak
dapat
karena
lebih
atau
menempel pada saluran napas tetapi
mengendap seperti pada tempat lekuk-
mengikuti gerak brown dan berada dalam
lekuk pada selaput lender dalam saluran
bentuk suspensi (Fume atau Smoke).
untuk
menempel
ringan
mikron
akan tetapi mencari tempat-tempat yang
ideal
terlalu
0.1-1
napas.
b. Pengaruh sedimentasi
Menurut WHO 1996 ukuran debu partikel
Pengaruh sedimentasi terjadi di saluran-
yang membahayakan adalah berukuran
saluran pernapasan dimana kecepatan
0,1 – 5 atau 10 mikron. Kemenkes
arus udara kurang dari 1 cm/detik,
mengisaratkan bahwa ukuran debu yang
sehingga
membahayakan berkisar 0,1 sampai 10
partikel-partikel
tersebut
melalui gaya berat dan mengendap.
mikron.
71
JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83
Darmawan, Penyakit Sistem...
C. Macam Penyakit Akibat Pencemaran
Debu di Tepat Kerja
pekerjaan,
Pneumonitis
Hipersensitivitas
(Pneumonitis Interstisial Alergika) dll.
Secara umum partikel yang mencemari
udara dapat merusak lingkungan, tanaman,
1. Penyakit Silikosis
hewan
Silikosis
tersebut
dan
manusia.
sangat
Partikel-partikel
merugikan
adalah
penyakit
yang
paling
kesehatan
penting dari golongan penyakit paru akibat
manusia. Pada umumnya udara yang telah
kerja. Penyebabnya adalah silika bebas
tercemar oleh partikel dapat menimbulkan
(SiO2) yang terdapat dalam debu yang
berbagai
dihirup waktu bernafas dan ditimbun dalam
macam
penyakit
saluran
pernapasan atau pneumoconiosis.
paru paru dengan masa inkubasi 2-4 tahun.
Pada saat orang menarik nafas, udara yang
Debu silika bebas ini banyak terdapat di
mengandung partikel akan terhirup ke dalam
pabrik besi dan baja, keramik, pengecoran
paru-paru. Ukuran partikel (debu) yang
beton, bengkel yang mengerjakan besi
masuk
ke
dalam
menentukan
letak
pengendapan
partikel
paru-paru
akan
(mengikir, menggerinda, dll). Selain dari itu,
penempelan
atau
debu silika juka banyak terdapat di tempat di
Partikel
tempat penampang bijih besi, timah putih
tersebut.
yang berukuran kurang dari 5 mikron akan
dan
tertahan di saluran nafas bagian atas,
batubara sebagai bahan bakar juga banyak
sedangkan partikel berukuran 3 sampai 5
menghasilkan debu silika bebas SiO2. Pada
mikron
saluran
saat dibakar, debu silika akan keluar dan
pernapasan bagian tengah. Partikel yang
terdispersi ke udara bersama – sama
berukuran lebih kecil, 1 sampai 3 mikron,
dengan
akan masuk ke dalam kantung udara paru-
alumina, oksida besi dan karbon dalam
paru, menempel pada alveoli. Partikel yang
bentuk abu.
lebih kecil lagi, kurang dari 1 mikron, akan
Debu silika yang masuk ke dalam paru-paru
ikut keluar saat nafas dihembuskan.
akan mengalami masa inkubasi sekitar 2
Pneumoconiosis adalah penyakit saluran
sampai 4 tahun. Masa inkubasi ini akan
pernapasan yang disebabkan oleh adanya
lebih pendek, atau gejala penyakit silicosis
partikel
atau
akan segera tampak, apabila konsentrasi
mengendap di dalam paru-paru. Penyakit
silika di udara cukup tinggi dan terhisap ke
pnemokoniosis banyak jenisnya, tergantung
paru-paru dalam jumlah banyak. Penyakit
dari jenis partikel (debu) yang masuk atau
silicosis ditandai dengan sesak nafas yang
terhisap ke dalam paru-paru. Beberapa jenis
disertai batuk-batuk. Batuk ini seringkali
penyakit
banyak
tidak disertai dengan dahak. Pada silicosis
dijumpai di daerah yang memiliki banyak
tingkah sedang, gejala sesak nafas yang
kegiatan
disertai terlihat
akan
tertahan
(debu)
yang
pneumoconiosis
industri
dan
pada
masuk
yang
teknologi,
yaitu
tambang
partikel
batubara.
lainnya,
dan
Pemakaian
seperti
debu
pada pemeriksaan
Silikosis, Asbestosis, Bisinosis, Antrakosis,
fototoraks kelainan paru-parunya mudah
Beriliosis, Pneumonitis Kimia, Asma karena
sekali diamati. Bila penyakit silicosis sudah
72
JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83
Darmawan, Penyakit Sistem...
berat maka sesak nafas akan semakin
Penilaian paparan terhadap silika di tempat
parah
kerja adalah dengan pengambilan sample
dan
kemudian
diikuti
dengan
hipertropi jantung sebelah kanan yang akan
debu
mengakibatkan kegagalan kerja jantung.
pernapasan,
Tempat kerja yang potensial untuk tercemari
perorangan. Paparan juga dapat dinilai
oleh
mendapatkan
dengan menilai kadar silika dalam debu
pengawasan keselamatan dan kesehatan
yang ikut pada pernapasan dengan X-Ray
kerja dan lingkungan yang ketat sebab
atau inframerah.
debu
silika
perlu
ukuran
selektif
lebih
dalam
disukai
zona
sample
penyakit silicosis ini belum ada obatnya
yang tepat. Tindakan preventif lebih penting
2. Penyakit Asbestosis
dan berarti dibandingkan dengan tindakan
Asbestosis ditunjukkan dengan plak di atas
pengobatannya.
diafragma
Penyakit
silicosis
akan
(pencitraan
dengan
sinar-x)
lebih buruk kalau penderita sebelumnya
Penyakit Asbestosis adalah penyakit akibat
juga sudah menderita penyakit TBC paru-
kerja yang disebabkan oleh debu atau serat
paru, bronchitis, astma broonchiale dan
asbes yang mencemari udara. Asbes adalah
penyakit saluran pernapasan lainnya.
campuran dari berbagai macam silikat,
Pengawasan dan pemeriksaan kesehatan
namun
secara berkala bagi pekerja akan sangat
Magnesium silikat. Debu asbes banyak
membantu
dijumpai pada pabrik dan industri yang
pencegahan
dan
yang
paling
utama
adalah
penanggulangan penyakit-penyakit akibat
menggunakan asbes, pabrik
kerja. Data kesehatan pekerja sebelum
serat asbes, pabrik beratap asbes dan lain
masuk kerja, selama bekerja dan sesudah
sebagainya.
bekerja perlu dicatat untuk pemantulan
Debu asbes yang terhirup masuk ke dalam
riwayat penyakit pekerja kalau sewaktu –
paru-paru akan mengakibatkan gejala sesak
waktu diperlukan. Penggunaan Chest X-Ray
napas dan batuk-batuk yang disertai dengan
sangat
dahak. Ujung-ujung jari penderitanya akan
esensial
untuk
menegakkan
pemintalan
diagnosis Silikosis.
tampak
Gejala penyakit ini dapat dibedakan pada
dilakukan pemeriksaan pada dahak maka
tingkat ringan sedang dan berat. Pada
akan tampak adanya debu asbes dalam
tingkat ringan ditandai dengan batuk kering,
dahak tersebut. Pemakaian asbes untuk
pengembangan
lansia
berbagai macam keperluan kiranya perlu
karena
diikuti dengan kesadaran akan keselamatan
emphysema. Pada tingkat sedang terjadi
dan kesehatan lingkungan agar jangan
sesak nafas tidak jarang bronchial, ronchi
sampai mengakibatkan asbestosis ini.
didapat
hyper
paru-paru.
Pada
resonansi
membesar/melebar.
Apabila
terdapat basis paru paru.
Pada tingkat berat terjadi sesak napas
Penyebab
mengakibatkan cacat total, hypertofi jantung
Menghirup serat asbes bisa menyebabkan
kanan, kegagalan jantung kanan.
terbentuknya jaringan parut (fibrosis)
73
JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83
Darmawan, Penyakit Sistem...
di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru
Diagnosa
yang
Pada
membentuk
fibrosis
tidak
dapat
pemeriksaan
fisik
dengan
mengembang dan mengempis sebagaimana
menggunakan stetoskop, akan terdengar
mestinya.
tergantung
suara ronki. Untuk memperkuat diagnosis,
kepada lamanya pemaparan dan jumlah
biasanya dilakukan pemeriksaan rontgen
serat yang terhirup.
dada, tes fungsi paru-paru dan CT scan
Pemaparan asbes bisa ditemukan di industri
paru.
Beratnya
penyakit
pertambangan dan penggilingan, konstruksi
dan
industri
lainnya.
Pemaparan
pada
Pengobatan
keluarga pekerja asbes juga bisa terjadi dari
Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala
partikel yang terbawa ke rumah di dalam
yang timbul adalah membuang lendir/dahak
pakaian pekerja. Penyakit-penyakit yang
dari paru-paru melalui prosedur postural
disebabkan oleh asbes diantaranya:
drainase,
perkusi
obat
-
Plak pleura
Diberikan
-
Mesotelioma maligna
mengencerkan
-
Efusi pleura.
diberikan
dada
pencangkokan
vibrasi.
semprot
lendir.
oksigen.
dan
untuk
Mungkin
Kadang
paru-paru.
perlu
dilakukan
Mesotelioma
Gejala
berakibat fatal, kemoterapi tidak banyak
Gejala asbestosis muncul secara bertahap
bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak
dan
menyembuhkan kanker.
baru
muncul
hanya
setelah
terbentuknya jaringan parut dalam jumlah
banyak
dan
paru-paru
kehilangan
3. Penyakit Bisinosis
elastisitasnya. Gejala pertama adalah sesak
Penyakit
napas
pneumoconiosis
ringan
dan
berkurangnya
Bisinosis
yang
adalah
penyakit
disebabkan
oleh
kemampuan untuk melakukan gerak badan.
pencemaran debu napas atau serat kapas di
Sekitar 15% penderita, akan mengalami
udara yang kemudian terhisap ke dalam
sesak napas yang berat dan mengalami
paru-paru. Debu kapas atau serat kapas ini
kegagalan pernapasan. Mesotelioma yang
banyak dijumpai pada pabrik pemintalan
disebabkan oleh asbes bersifat ganas dan
kapas,
tidak
pergudangan
dapat
umumnya
disembuhkan.
muncul
Mesotelioma
tekstil,
kapas
perusahaan
serta
pabrik
dan
atau
terpapar
bekerja lain yang menggunakan kapas atau
krokidolit, satu dari 4 jenis asbes. Amosit,
tekstil; seperti tempat pembuatan kasur,
jenis
pembuatan jok kursi dan lain sebagainya.
yang
setelah
pabrik
lainnya, juga menyebabkan
mesotelioma.
tidak
Masa inkubasi penyakit bisinosis cukup
menyebabkan mesotelioma tetapi kadang
lama, yaitu sekitar 5 tahun. Tanda-tanda
tercemar
dapat
awal penyakit bisinosis ini berupa sesak
menyebabkan mesotelioma. Mesotelioma
napas, terasa berat pada dada, terutama
biasanya terjadi setelah pemaparan selama
pada hari Senin (yaitu hari awal kerja pada
30-40 tahun.
setiap minggu).
oleh
Krisotil
tremolit
mungkin
yang
74
JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83
Darmawan, Penyakit Sistem...
Secara psikis setiap hari Senin bekerja yang
Pengobatan
menderita penyakit bisinosis merasakan
Pengobatan
beban berat pada dada serta sesak nafas.
menghilangkan sumber
Reaksi alergi akibat adanya kapas yang
bahan
masuk ke dalam saluran pernapasan juga
gejala, biasanya diberikan bronkodilator,
merupakan gejala awal bisinosis. Pada
baik dalam bentuk hirup (albuterol) maupun
bisinosis yang sudah lanjut atau berat,
tablet (theophylline). Pada kasus yang lebih
penyakit
berat bisa diberikan corticosteroid.
dengan
tersebut
biasanya
juga
penyakit
bronchitis
kronis
diikuti
yang
penyebab.
terpenting
adalah
pemaparan dari
Untuk
meringankan
dan
mungkin juga disertai dengan emphysema.
4. Penyakit Antrakosis
Penyakit Antrakosis adalah penyakit saluran
Penyebab
pernapasan yang disebabkan oleh debu
Di Amerika Serikat dan Inggris, bissinosis
batubara. Penyakit ini biasanya dijumpai
terjadi hampir secara eksklusif pada orang-
pada pekerja-pekerja tambang batubara
orang yang bekerja dengan kapas yang
atau pada pekerja-pekerja yang banyak
belum diolah. Mereka yang bekerja dengan
melibatkan penggunaan batubara, seperti
rami mungkin juga dapat menderita penyakit
pengumpa
ini.Yang paling sering terkena adalah orang-
lokomotif (stoker) dan juga pada kapal laut
orang yang kerjanya membuka karung
bertenaga batubara, serta pekerja boiler
kapas mentah atau bekerja pada tahap awal
pada pusat Listrik Tenaga Uap berbahan
pemrosesan kapas. Merokok menyebabkan
bakar batubara.
meningkatnya resiko terkena penyakit ini.
Masa inkubasi penyakit ini antara 2 – 4
batubara
pada
tanur
besi,
tahun. Seperti halnya penyakit silicosis dan
Gejala
Pada
juga
penderita
ditemukan
beberapa
keadaan berikut:
penyakit-penyakit
pneumokonisosi
lainnya, penyakit antrakosis juga ditandai
dengan adanya rasa sesak napas.
Terdapat riwayat pemaparan debu
Penyakit ini memerlukan waktu yang cukup
dari pabrik tekstil
lama untuk menjadi berat, dan relatif tidak
Gejala semakin memburuk pada hari-
begitu
hari kerja
antrakosis murni dan silikoantraksosi sulit
Gejala membaik jika penderita jauh
dibedakan,
dari tempatnya bekerja
penyebabnya.
-
Dada terasa sesak
tuberkolosilikoantrakosis
-
Batuk
dibedakan
-
-
-
berbahaya.
Sebenarnya
kecuali
dari
sedangkan
dengan
antara
sumber
paenyakit
lebih
kedua
mudah
penyakit
antrakosis lainnya. Perbedaan ini mudah
Diagnosa
dilihat dari fototorak yang
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
kelainan pada paru-paru akibat adanya
a. Rontgen dada
menunjukkan
debu batubara dan debu silikat, serta juga
b. Tes fungsi paru.
75
JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83
Darmawan, Penyakit Sistem...
adanya baksil tuberculosis yang menyerang
dan
paru-paru.
menghindari pemaparan lebih lanjut.
Penyebab
5. Penyakit Beriliosis
Paru-paru hitam merupakan akibat dari
Udara yang tercemar oleh debu logam
terhirupnya serbuk batubara dalam jangka
berilium, baik yang berupa logam murni,
waktu
oksida,
yang
lama.
Merokok
tidak
ekspektoran.
sulfat,
Dianjurkan
maupun
dalam
untuk
bentuk
menyebabkan meningkatnya angka kejadian
halogenida, dapat menyebabkan penyakit
paru-paru hitam, tetapi bisa memberikan
saluran pernapasan yang disebut beriliosis.
efek tambahan yang berbahaya bagi paru-
Selain dari itu, pekerja-pekerja yang banyak
paru. Resiko menderita paru-paru hitam
menggunakan seng (dalam bentuk silikat)
berhubungan dengan lamanya dan luasnya
dan juga mangan, dapat juga menyebabkan
pemaparan
batubara.
penyakit
beriliosis
Kebanyakan pekerja yang terkena berusia
delayed
berryliosis
lebih dari 50 tahun.
dengan beriliosis kronis. Efek tertunda ini
terhadap
debu
yang
yang
tertunda
atau
disebut
juga
bisa berselang 5 tahun setelah berhenti
Gejala
menghirup udara yang tercemar oleh debu
Paru-paru hitam simplek biasanya tidak
logam tersebut. Jadi lima tahun setelah
menimbulkan
pekerja
gejala.
Tetapi
banyak
tersebut
tidak
lagi
berada
di
penderita yang mengalami batuk menahun
lingkungan yang mengandung debu logam
dan mudah sesak nafas karena mereka juga
tersebut, penyakit beriliosis mungkin saja
menderita emfisema (karena merokok)
timbul
atau
bronkitis
(karena
merokok
atau
terpapar polutan industri toksik lainnya).
Penyebab
Fibrosis masif progresif yang berat juga
Pemaparan berilium terutama terjadi melalui
menyebabkan batuk dan sesak nafas.
penghirupan asap atau debu berilium dan
kontak langsung melalui kulit yang terluka.
Diagnosa
Menghirup berilium (Be) bisa menyebabkan
Diagnosis
ditegakkan berdasarkan hasil
2 gejala paru-paru, yaitu pneumonitis kimia
pemeriksaan rontgen dada dan tes fungsi
akut dan penyakit paru granulomatosa yang
paru-paru.
disebut
penyakit
berilium
kronis
atau
beriliosis.
Pengobatan
Tidak
ada
Beriliosis
penyakit
akibat
pekerjaan lainnya dimana masalah paru-
mengobati
paru hanya timbul pada orang yang sensitif
komplikasinya (gagal jantung kanan atau
terhadap berillium, yaitu sekitar 2% dari
tuberkulosis paru). Jika terjadi gangguan
mereka yang kontak dengan berillium dan
pernafasan, maka diberikan bronkodilator
gejalanya baru timbul setelah 10-20 tahun.
ini,
selain
khusus
dari
untuk
penyakit
pengobatan
berbeda
untuk
76
JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83
Darmawan, Penyakit Sistem...
Gejala
Pada awalnya diberikan prednisone per-oral
Penderita pneumonitis kimia akut, akan
(melalui mulut) dengan dosis 20-40 mg/hari
mengalami batuk, gangguan pernafasan
selama 4-6 minggu, selanjutnya dosisnya
dan penurunan berat badan secara tiba-tiba.
diturunkan sesuai dengan respon klinis yang
Bentuk yang akut juga dapat mengenai kulit
terjadi.
dan mata. Pada beriliosis terbentuk jaringan
abnormal pada paru-paru yang disertai
6. Pneumonitis Kimia
dengan pembesaran kelenjar getah bening.
Pneumonitis Kimia adalah peradangan paru-
Pada keadaan ini, gejala-gejala seperti
paru yang terjadi akibat menghirup gas dan
batuk,
bahan
ganggauan
penurunan
berat
pernafasan
badan
terjadi
dan
secara
kimia.
Pneumonitis
menyebabkan
edema
paru)
kimia
akut
(pembengkakan
bertahap. Gejala lainnya yang mungkin
jaringan
serta
berkurangnya
ditemukan adalah nyeri dada, nyeri sendi
kemampuan paru dalam menyerap oksigen
dan lelah.
dan membuang karbondioksida. Pada kasus
yang berat, bisa terjadi kematian karena
Diagnosa
Untuk
jaringan
menegakkan
diagnosis
beriliosis,
paru
mengalami
kekurangan
oksigen (hipoksia).
harus memenuhi 3 kriteria berikut:
Pneumonitis kimia kronis bisa terjadi setelah
a. Adanya riwayat pemaparan berilium hasil
pemaparan sejumlah kecil bahan yang
positif
dari
pemeriksaan
BeLPT
mengiritasi paru, tetapi berlangsung dalam
(beryllium lymphocyte proliferation test)
waktu yang
terhadap
Hal tersebut menyebabkan peradangan dan
darah
atau
BAL
(bronchoalveolar lavage)
lama.
bisa menyebabkan terbentuknya jaringan
b. Adanya granuloma non-kaseosa pada
biopsi paru.
parut
(fibrosis),
menurunnya
c. Jika hasil BeLPT positif tetapi hasil
kekakuan
yang
ditandai
pertukaran
jaringan
dengan
oksigen
paru.
Jika
serta
tidak
biopsinya negatif, maka tidak dikatakan
terkendali, pada akhirnya keadaan ini bisa
menderita beriliosis, hanya dikatakan
menyebabkan kegagalan pernafasan dan
telah tersensitisasi oleh berilium.
kematian.
Penyakit silo filler terjadi akibat menghirup
Pengobatan
Indikasi
udara yang mengandung nitrogen dioksida
dilakukannya
pengobatan
yang dihasilkan dari makanan ternak basah.
didasarkan adanya gejala hasil tes fungsi
Pada
penyakit ini,
penimbunan cairan
paru yang abnormal penurunan fungsi paru.
mungkin tidak akan terjadi dalam waktu 12
Jika kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka
jam
tidak perlu dilakukan pengobatan.
Penyakit silo filler mungkin akan membaik
Pengobatan terpilih adalah corticosteroid.
dan
Belum ada kesepakatan mengenai dosis
kemudian.
maupun lamanya pemberian corticosteroid.
mengenai saluran pernafasan kecil.
setelah pemaparan.
muncul
dalam
Bila
waktu
berulang,
10-14
hari
cenderung
77
JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83
Darmawan, Penyakit Sistem...
Penyebab
bersifat berat, mungkin perlu dilakukan
Berbagai bahan kimia di dalam lingkungan
pemasangan
rumah
Diberikan
tangga
dan
industri
bisa
alat
pernafasan
obat-obatan
mekanis.
yang
membuka
menyebabkan peradangan pada paru-paru,
saluran pernafasan, cairan intravena dan
baik yang sifatnya akut maupun kronis.
antibiotik. Untuk mengurangi peradangan
Gas seperti klorin dan amonia mudah larut
paru,
dan dengan segera akan mengiritasi hidung,
(misalnya prednisone).
sering
diberikan
corticosteroid
mulut dan tenggorokan. Jika gas terhirup
dalam, maka bisa sampai di bagian bawah
7. Asma karena pekerjaan
paru-paru. Klorin merupakan gas yang
Asma
sangat
pada
penyakit saluran pernafasan yang ditandai
konsentrasi yang berbahaya bisa terjadi di
dengan serangan sesak nafas, bengek dan
rumah (klorin terdapat dalam bahan pemutih
batuk,
pakaian), pada kecelakaan di pabrik atau di
bahan yang ditemui di tempat kerja.
dekat kolam renang.
Gejala-gejala
iritatif.
Pemaparan
klorin
Karena
yang
Pekerjaan
disebabkan
tersebut
adalah
oleh
suatu
berbagai
biasanya
timbul
akibat kejang pada otot-otot yang melapisi
Gejala
saluran udara, sehingga saluran udara
Gejala dari pneumonitis kimia akut:
menjadi sangat sempit.
-
Rasa aneh di dada (seperti terbakar)
-
Gangguan pernafasan
Penyebab
-
Batuk
Banyak
-
Suara pernfasan abnormal.
terjadinya gejala) di tempat kerja yang bisa
Gejala pada pneumonitis kronis:
-
Sesak
nafas
ketika
bahan
menyebabkan
melakukan
(alergen,
asma
karena
penyebab
pekerjaan.
Yang paling sering adalah molekul protein
kegiatan ringan
(debu kayu, debu gandum, bulu binatang,
-
Takipneu (pernafasan cepat)
partikel jamur) atau bahan kimia lainnya
-
Dengan/tanpa batuk.
(terutama diisosianat). Angka yang pasti dari
kejadian
asma
karena
pekerjaan
tidak
Diagnosa
diketahui, tetapi diduga sekitar 2-20% asma
Untuk mengetahui beratnya kerusakan paru,
di negara industri merupakan asma karena
dilakukan pemeriksaan berikut:
pekerjaan.
 Rontgen dada
Para pekerja yang memiliki resiko tinggi
 Analisa gas darah
untuk menderita asma karena pekerjaan
 Tes fungsi paru.
adalah;
Pekerja
plastic,pekerja
logam,
pekerja pembakaran, pekerja penggilingan,
Pengobatan
pekerja
Pengobatan yang utama adalah pemberian
laboratorium, pekerja kayu, pekerja di pabrik
oksigen. Jika kerusakan paru - parunya
obat, pekerja di pabrik deterjen.
pengangkut
gandum,
pekerja
78
JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83
Darmawan, Penyakit Sistem...
Gejala
albuterol)
Gejala
biasanya
terpapar
oleh
timbul
sesaat
alergen
dan
dalam
bentuk
tablet
setelah
(contohnya theophylline). Untuk serangan
seringkali
yang hebat, dapat diberikan corticosteroid
berkurang atau menghilang jika penderita
(misalnya
meninggalkan
mulut)
tempat
atau
kerjanya.
Gejala
prednisone)
dalam
per-oral
jangka
(melalui
pendek.
Untuk
seringkali semakin memburuk selama hari
penanganan jangka panjang, lebih baik
kerja dan membaik pada akhir minggu atau
diberikan corticosteroid dalam bentuk hirup.
hari
libur.
Beberapa
penderita
baru
mengalami gejalanya dalam waktu 12 jam
8. Pneumonitis Hipersensitivitas
setelah terpapar oleh alergen. gejalanya
Pneumonitis
berupa
Alergika Ekstrinsik, Pneumonitis Interstisial
sesak
nafas,
bengek,
batuk,
merasakan sesak di dada.
Hipersensitivitas
(Alveolitis
Alergika, Pneumokoniosis Debu Organik)
adalah suatu peradangan paru yang terjadi
Diagnosa
Dalam
akibat reaksi alergi terhadap alergen (bahan
riwayat
perjalanan
penyakit,
asing) yang terhirup.
biasanya penderita merasakan gejala yang
Alergen bisa berupa debu organik atau
semakin
bahan
memburuk
jika
terpapar
oleh
kimia
(lebih
jarang).
alergen tertentu di lingkungan tempatnya
Debu organik bisa berasal dari hewan,
bekerja.
jamur atau tumbuhan.
Pada pemeriksaan dengan stetoskop akan
terdengar bunyi wheezing (bengek, mengi).
Penyebab
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
Pneumonitis
 Tes fungsi paru
 Pengukuran
ekspirasi
merupakan
puncak
sebelum
penyakit
biasanya
akibat
pekerjaan,
aliran
dimana terjadi pemaparan terhadap debu
sesudah
organik ataupun jamur, yang menyebabkan
laju
dan
hipersensitivitas
penyakit paru akut maupun kronik.
bekerja
 Rontgen dada
Pemaparan juga bisa terjadi di rumah, yaitu
 Hitung jenis darah
dari
 Tes
provokasi
bronkial
(untuk
jamur
yang
tumbuh
dalam
alat
pelembab udara, sistem pemanas maupun
mengukur reaksi terhadap alergen
AC.
yang dicurigai)
Penyakit akut bisa terjadi dalam waktu 4-6
 Tes darah untuk menemukan antibodi
jam setelah pemaparan, yaitu pada saat
penderita
khusus.
keluar
dari
daerah
tempat
ditemukannya alergen. Penyakit kronik bisa
menyebabkan
Pengobatan
terjadinya
fibrosis
paru
asma
(pembentukan jaringan parut pada paru).
lainnya, yaitu diberikan bronkodilator (obat
Contoh dari pneumonitis hipersensitivitas
yang membuka saluran pernafasan), baik
yang
dalam
petani (farmer's lung), yang terjadi sebagai
Pengobatan
sama
bentuk
seperti
obat
hirup
jenis
(contohnya
paling
terkenal
adalah
paru-paru
79
JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83
akibat
menghirup
bakteri
Darmawan, Penyakit Sistem...
termofilik
di
gudang tempat penyimpanan jerami secara
bisa semakin memburuk sehingga perlu
diberikan terapi oksigen tambahan.
berulang. Secara umum, untuk terjadinya
sensitivitas dan penyakit ini, pemaparan
9. Kanker Paru
terhadap alergen harus terjadi secara terus
Zat yang bersifat karsinogen dan dapat
menerus dan sering.
menimbulkan kanker paru antara lain adalah
asbes, uranium, gas mustard, arsen, nikel,
Gejala
khrom, khlor metil eter, pembakaran arang,
Gejala dari pneumonitis hipersensitivitas
kalsium kiorida dan zat radioaktif serta tar
akut berupa
batubara.
batuk, demam, menggigil,
Pekerja
yang
berhubungan
sesak nafas dan merasa tidak enak badan.
dengan zat-zat tersebut dapat mendenta
Gejala pneumonitis hipersensitivitas yang
kanker paru setelah paparan yang lama,
kronis dapat berupa sesak nafas, terutama
yaitu antara 15 sampai 25 tahun. Pekerja
ketika melakukan kegiatan, batuk kering,
yang terkena adalah mereka yang bekerja di
nafsu makan berkurang
tambang, pabrik, tempat penyulingan dan
dan penurunan
berat badan.
industri kimia.
Diagnosa
D. Pencegahan Penyakit Respirasi Akibat
Pada
pemeriksaan
dengan
stetoskop,
terdengar suara pernafasan ronki.
Pemeriksaan
oenunjang
Kerja
Tindakan pencegahan merupakan tindakan
yang
biasa
yang paling penting pada penatalaksanaan
dilakukan adalah rontgen dada, tes fungsi
penyakit
paru,
pemeriksaan
Berbagai
tindakan
antibodi, presipitan aspergillus, CAT scan
dilakukan
untuk
dada
penyakit atau mengurangi laju penyakit. Five
hitung
jenis
resolusi
darah,
tinggi
dan
dapat
juga
sistem
prevention
respirasi
akibat
kerja.
pencegahan
perlu
mencegah
atau
timbulnya
dilakukan bronkoskopi disertai pencucian
level
lima
tingkat
atau biopsi transtrakeal.
pencegahan umum dari Leavell and Clark
yang dapat dilakukan adalah :
Pengobatan
Pneumonitis hipersensitvitas episode akut,
1. Health Promotion (Promosi Kesehatan)
biasanya akan sembuh jika kontak yang
Langkah
lebih jauh dengan alergen dihindari. Bila
menghindari
adanya
penyakitparu
terjadi penyakit yang lebih berat, untuk
akibat kerja,
yaitu :
Pengenalan
mengurangi
membantu
lingkungan kerja kepada tenaga kerja
mengurangi peradangan yang lebih berat,
agar tenaga kerja dapat mengetahui
bisa
(misalnya
bahaya – bahaya apa saja yang dapat
Episode berkelanjutan atau
terjadi di lingkungan kerjanya dan tenaga
gejala
diberikan
prednisone).
berulang
bisa
dan
korticosteroid
mengarah
ke
terjadinya
pencegahan
awal
untuk
kerja dapat mencegahnya.
penyakit yang menetap. Fungsi paru-paru
80
JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83
a. Sebelumnya,
dokter
Darmawan, Penyakit Sistem...
perusahaan
2. Specific
Protection
harus membuat peta resiko (risk
Perlindungan Khusus)
matrix) area pekerjaan. Setelah itu,
a. Menciptakan kondisi
dokter perusahaan dan pihak-pihak
terkait bidang kesehatan perusahaan
lainnya,
seperti
perusahaan
bekerja
mensosialisasikan
tentang
paramedis
sama
kepada
agen-agen
untuk
pekerja
tempat kerja
yang baik dan sanitasinya baik.
b. Pemeriksaan
kesehatan
dilakukan
sebelum penempatan dan berkala,
juga perhatian khusus
Pemeriksaan
pada paru.
kesehatan
berkala
dapat
dianjurkan dilakukan dengan selang
menyebabkan penyakit paru, seperti
waktu 6 bulan sampai 2 tahun,
agen biologi dan kimia.
tergantung pada tingkat paparan di
b. Membentuk
yang
(Pemberian
tempat kerja.
peraturan
atau
undangan
tentang
c. Tenaga kerja hendaknya memakai
perlindungan paru para pekerja untuk
masker agar tidak terpapar oleh agen-
mencegah adanya
agen penyebab penyakit paru. Selain
perundang
-
penyakit
paru
itu, pekerja dilarang untuk merokok
akibat kerja.
c. Membentuk program perlindungan
karena
akan
menyebabkan
paru
dan perawatan yang diikutsertakan
pekerja lebih rentan apabila terpapar
dalam
yaitu
oleh agen – agen penyebab penyakit,
memuat informasi tentang paru sehat
baik debu, mikroorganisme, bahan
dan
kimia, dan sebagainya.
program
pendidikan,
penyakit paru yang
terkait
d. Isolasi
dengan pekerjaan.
d. Memberikan pengenalan diri tentang
penyakit
prosedur
paru
dan
penggunaan
perlindungan,
contoh, program
sebagai
perlindungan paru
pada pekerja di daerah yang kering
dan berpotensi timbulnya angin yaitu
dengan
menggunakan
masker
penutup hidung.
e. Mengadakan rekreasi ke tempat yang
berhawa sejuk agar paru tenaga kerja
tidak selalu terpapar oleh agen.
f. Menempatkan posisi ventilasi yang
tepat dan cukup apabila tempat kerja
sumber
agar
tidak
mengeluarkan debu diruang kerja
dengan
„Local
Exhauster‟
atau
dengan melengkapi water sprayer
pada cerobong asap.
e. Substitusi alat yang mengeluarkan
debu
dengan
yang
tidak
basah
yaitu,
mengeluarkan debu.
f. Memakai
metode
penyiraman lantai dan pengeboran
basah (Wet Drilling).
g. Dengan
alat
berupa
Elektropresipitator,
dan
Scrubber,
Ventilasi
Umum.
tertutup.
81
JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83
Darmawan, Penyakit Sistem...
3. Early diagnosis and promt treatmen
yang mempunyai paparan garam
platinum.
(Diagnosa dini dan Terapi segera)
yang
e. Perlu dilakukan screnning pada saat
mempunyai resiko menderita penyakit
masuk menjadi tenaga kerja disebuah
paru.
perusahaan.
a. Mencari
tenaga
b. Memeriksa
daya
kapasitas
tenaga
kerja
pacu
maksimal
kerja
paru-paru,
oksigen paru
sehingga
dapat
Hal
ini
dimaksudkan
untuk mengetahui apakah penyakit
yang
dialami
diperusahaan
setelah
tersebut
bekerja
merupakan
mengetahui gambaran perkembangan
penyakit akibat kerja atau merupakan
kesehatan tenaga kerja.
yang
c. Anamnesis riwayat medis lengkap
memang
telah
dialami
sebelumnya.
termasuk riwayat pajanan di tempat
4. Dissability
kerja dan lingkungan
d. Pemeriksaan penunjang:
Pemeriksaan
langsung
untuk
mengidentifikasi kondisi ekstraparu
yang
berkontribusi
terhadap
impairment seperti pemeriksaan
darah lengkap dan EKG.
-
Pemeriksaan
impairment
menilai
yaitu
foto
toraks. Spirometri, DLco (single
breath diffusing capacity), Ct scan,
Bal, dan lain – lain.
-
Pemeriksaan
yang
tepat
untuk
menghentikan penyakit dan cegah
komplikasi dan kecacatan.
b. Mencegah progesivity dan antisipasi
komplikasi seperti berhenti merokok,
profilaksis
untuk
respirasi
(pembatasan
ketidakmampuan/kecacatan)
a. Terapi
-
Limitation
silika Pekerja
TB
pada
pekerja
hendaklah
berhenti
merokok terutama bila bekerja pada
tempat-tempat yang mempunyai risiko
terjadi penyakit bronkitis industri dan
kanker paru, karena asap rokok dapat
faal
paru
dan
radiologi sebelum seorang menjadi
pekerja dan pemeriksaan secara
berkala untuk deteksi dini kelainan
yang timbul. Bila seseorang telah
mendenita penyakit, memindahkan
ke tempat yang tidak terpapar
meninggikan
risiko
timbulnya
penyakit.
c. Penyediaan fasilitas untuk membatasi
cacat dan cegah kematian
d. Memberikan waktu istirahat atau cuti
kepada pegawai yang sakit untuk
berobat.
mungkin dapat mengurangi laju
penyakit.
-
5. Rehabilitasi
Penderita yang atopik idealnya
dianjurkan
yang
jelas
menghindari
tepat
tempat
mencetuskan
serangan asma, seperti produksi
sutra,
deterjen,
dan
pekerjaan
a. Menempatkan tenaga kerja yang
terkena penyakit paru di tempat yang
tidak berisiko untuk memperburuk
keadaan parunya.
82
JMJ, Volume 1, Nomor 1, Mei 2013, Hal : 68 - 83
Darmawan, Penyakit Sistem...
paru lebih lama dan memperburuk
b. Apabila tidak dapat dipindahkan,
keadaan paru.
maka tenaga kerja yang terkena
c. Memberikan
penyakit paru diberikan perlindungan
perlindungan
ekstra
ekstra, seperti pemakaian masker
pada tempat – tempat yang berisiko
khusus dan pemberian waktu yang
untuk menyebabkan penyakit paru.
relatif
singkat
paparan agen
untuk
menghindari
penyebab penyakit
DAFTAR PUSTAKA
1.
Anonim.
2010.
Pneumonitis-kimia,Asbestosis
Berilliosis-beryllium-disease.
[online].
http://id.wikipedia.org/wiki/ (31 Agustus 2012)
2.
Kemenkes RI, Modul Kesehatan Kerja bagi Petugas Kesehatan, 2010
3.
Kemenkes RI, Pedoman Klinik di Temapt Kerja / Perusahaan, 2009
4.
Kepmenkes RI. No. 038/2007 tentang Pedoman Pelayanan Kesehatan Kerja pada Puskesmas
Kawasan / Sentra Industri.
5.
Soekijo Notoatmodjo, 2007, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Rineka Cipta, 2007
Suma‟mur,Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan, 1989
th
6.
Encyclopedia Of Occupational Health And Safety, 4 edition, ILO, 1998
7.
Guidelines for Protecting the Safety and Health of Health Care Workers, US Department of Health
and Human Services, Public Health Services, NIOSH, 1988
8.
Santoso Gempur, Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja,Prestasi Pusaka Publisher 2004,
Jakarta
9.
Daryanto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bengkel,Bina Adiaksara 2002, Jakarta
83
Download