Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016 ISSN: 2089-9815 ANALISIS LOYALITAS PENGGUNA BLACKBERRY SETELAH ADANYA APLIKASI BBM PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID DAN IOS Fanni Husnul Hanifa 1, Putro Adi Nugroho 2 Program Studi D3 Manajemen Pemasaran, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi, Terusan Buah Batu Bandung Email: [email protected] ABSTRAK Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki jumlah pertumbuhan penduduk yang cukup besar di dunia, hal tersebut membuat industri telekomunikasi berkembang pesat di Indonesia. Pada tahun 2011, BlackBerry mengisi 43% pasar smartphone Indonesia, namun pasar cepat bergeser ke pihak pesaing BlackBerry, yaitu android. Pangsa pasar BlackBerry di Indonesia pada 2013 anjlok menjadi 14%, sementara itu, pangsa pasar Android naik menjadi 81%. Dalam persaingan global yang sangat ketat kepuasan pelanggan tergantung pada anggapan kinerja produk dalam memberikan nilai dalam hitungan relatif terhadap harapan pembeli. Bila kinerja produk jauh lebih rendah dari pada harapan pelanggan, pembelinya tidak puas. Kepuasan pelanggan akan berhubungan dengan loyalitas pelanggan. Kesetiaan di dunia pemasaran merupakan keadaan yang dicari oleh pemasar saat ini. Bagi pemasar, kesetiaan pelanggan menjadi ukuran kelangsungan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana loyalitas dan berdasarkan karakteristiknya termasuk pada jenis loyalitas apa pelanggan Blackberry setelah adanya aplikasi BBM di smartphone Android dan IOS. Metode penelitian yang digunakan deskriptif. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa 81,5% pengguna masih loyal menggunakan blackberry dan termasuk pada kategori loyalitas premium. Kata Kunci : Blackberry, Kepuasan Pelanggan, Loyalitas Pelanggan ABSTRACT Indonesia is a developing country who has a large growth population in the world, it makes the Telecomunication Industry is growing rapidly in Indonesia. In 2011, BlackBerry smartphone filled 43% of Indonesian Telecomunication market, but the market quickly shifted to the BlackBerry competitor, there is Android. BlackBerry's market share in Indonesia in 2013 fell to 14%, meanwhile Android's market increase up to 81%. In a very tight global competition customer satisfaction depends on perceived product performance in delivering value within relative expectations of the buyer. If the performance of the product is lower than the expectations of customers, the buyer is not satisfied. Customer satisfaction will effect to the customer loyalty. Loyalty in the marketing world is a condition sought by marketers today. For marketers, customer loyalty will be one of the factor which influence continuity of the company. This study aims to determine the extent of loyalty and based on their characteristics, they including into what type of customer loyalty after BBM application is exist in Android and IOS smartphone. The research method used is descriptive. Results from this study showed that 81.5% users are still loyal using Blackberry and their including into the premium loyalty category. Keywords: Blackberry, Customer Satisfaction, Customer Loyalty 1. yang lain. Perusahaan tersebut bersaing dalam hal fitur, kemudahan, teknologi, harga jual dan lain sebagainya, tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan serta keinginan konsumen yang ada di indonesia. Di tahun 2014 di Indonesia ini ponsel pintar (smartphone) mulai diminati konsumen indonesia. Hampir semua perusahaan telepon seluler mengeluarkan produk smartphone, namun dari produk yang mereka produksi mempunyai ciri khas masing-masing dalam hal sistem operasi misalnya Samsung, Sony, Lenovo, Asus mereka menggunakan sistem operasi Android namun fitur yang mereka sajikan saling berbeda, Apple menggunakan sistem operasi IOS, Nokia PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki jumlah pertumbuhan penduduk yang cukup besar di dunia. Hal ini yang membuat industri telekomunikasi berkembang pesat di Indonesia. Oleh sebab itu persaingan di bidang telekomunikasi khususnya dalam hal alat komunikasi sangat ketat. Hampir semua perusahaan ternama di dunia mengeluarkan ide-ide kreatif baru yang di kembangkan dan di jual di Indonesia. Adapun perusahaan ternama yang berkembang di Indonesia seperti Samsung, Sony, Blackberry, Apple, Lenovo, Asus, Nokia, dan masih banyak 265 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016 menggunakan sistem operasi windows, sedangkan Blackberry tidak menggunakan sistem operasi namun dia mempunyai fitur komunikasi andalanya yaitu blackberry messenger (BBM). (http://tekno.kompas.com, 2014) Sebuah survei pasar terbaru memperlihatkan bahwa tingkat pembelian smartphone di Indonesia pada tahun 2013 merupakan salah satu yang tertinggi di wilayah Asia Tenggara. Berdasarkan data yang dilansir oleh Gfk Asia, seperti dikutip dari The Next Web, Selasa (3/12/2013), konsumen di Indonesia telah membeli 14,8 juta smartphone pada tiga kuartal pertama tahun 2013. Satu peringkat di belakang Indonesia adalah Thailand dan Malaysia. Masing-masing dari kedua negara tersebut menjual 7,2 juta unit dan 6,4 juta unit. (http://tekno.kompas.com, 2014) Tabel 1.1 Penjualan Telepon Genggam Di Indonesia Pangsa Pasar tahun 2011 2012 2013 Blackberry Android 43% 24% 14% 30% 59% 81% ISSN: 2089-9815 dalam hitungan relatif terhadap harapan pembeli. Bila kinerja produk jauh lebih rendah dari pada harapan pelanggan, pembelinya tidak puas. Namun bila kinerja produk sesuai dengan harapan maka pembeli akan merasa sangat puas (Kotler dan Keller,2008:136) Kepuasan pelanggan harus disertai loyalitas pelanggan. Kesetiaan (loyalty) di dunia pemasaran merupakan keadaan yang dicari oleh pemasar saat ini. Bagi pemasar, kesetiaan pelanggan menjadi ukuran kelangsungan perusahaan. Karena dengan memiliki pelanggan setia, perusahaan mendapat jaminan produknya akan terus dibeli dan bisnis ke depan akan berjalan lancar. Pelanggan setia tidak akan berpindah ke lain hati walaupun mendapat godaan yang menggiurkan. Sebab ada hubungan jangka panjang antara produsen dan konsumen yang terus berlangsung (Tjiptono ,2009:173) Berdasarkan uraian yang telah disajikan di atas, maka penulis bermaksud untuk mengetahui sejauhmana loyalitas pelanggan Blackberry berdasarkan karakteristik dan termasuk pada jenis loyalitas apakah pelanggan Blackberry setelah kemunculan aplikasi BBM di smartphone Android dan IOS. Ponsel lain 27% 17% 5% Sumber http://indo.wsj.com, 2014 1.2 METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik dalam pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner dengan objek yang dijadikan responden mahasiswa Universitas Telkom. Populasi dalam penelitian adalah mahasiswa Universitas Telkom dengan sampel sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan, teknik pengambilan sampel secara probabilitas dan non probabilitas. Skala yang dipakai yaitu skala interval dalam bentuk skala likert. Bentuk uji data yang dilakukan uji validitas dan uji reliablitas Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, analisis ini dilakukan Dari data tabel 1.1 dapat dilihat bahwa pada tahun 2011, BlackBerry mengisi 43% pasar smartphone Indonesia. Namun pasar cepat bergeser kepihak pesaing BlackBerry, yaitu android. Pangsa pasar BlackBerry di Indonesia pada 2013 anjlok menjadi 14%. Sementara itu, pangsa pasar Android naik menjadi 81%. Menurut salah satu berita di media online Indonesia salah satunya dikarenakan aplikasi pesan instan BlackBerry Messenger atau yang dikenal lewat akronim BBM selama ini selalu menjadi salah satu fitur andalan akan segera hilang begitu BlackBerry merilis aplikasi BBM untuk IOS dan Android di tahun 2013. Menurut CEO BlackBerry Thorsten Heins hal tersebut adalah sebuah "pernyataan percaya diri" perusahaan, karena jumlah pelanggan dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan, banyak pengguna Blackberry beralih ke produk pesaingnya, hal ini yang membuat Blackberry menciptakan aplikasi BBM sebelum BBM benarbenar tidak ada gunanya. BlackBerry berharap bisa memperluas basis pelanggan BBM di IOS dan Android. Agar keberadaan BBM di IOS dan Android bisa mendongkrak popularitas layanan chatting tersebut sekaligus memberi jaringan kontak yang lebih luas bagi pengguna BBM di Blackberry. (http://tekno.kompas.com, 2014) Dalam persaingan global yang sangat ketat kepuasan pelanggan (customer satisfaction) tergantung pada anggapan kinerja (perceived performance) produk dalam memberikan nilai untuk mendapatkan besarnya persentase dari persepsi responden mengenai loyalitas responden menggunakan smartphone Blackberry. 1.3 TINJAUAN PUSTAKA PENELITIAN Kepuasan pelanggan menjadi tujuan utama setiap perusahaan karena, hampir semua perusahaan bersaing untuk memberikan kepuasan konsumennya, karena dengan adanya kepuasan konsumen akan menimbulkan dampak positif bagi perusahaan itu sendiri. Menurut Kotler dan Keller (2009:138) secara umum kepuasan (satisfaction) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang di persepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi 266 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016 mereka. Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi, pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan ekspektasi, pelanggan akan puas, jika kinerja melebihi ekspektasi, pelanggan akan sangat puas atau senang. Menurut Tjiptono (2008:284) kepuasan konsumen merupakan elemen penting bagi perusahaan agar tetap eksis dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan manfaat diantaranya hubungan antara perusahaan dengan konsumennya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan perusahaan. Loyal berarti setia atau loyalitas diartikan sebagai suatu kesetiaan. Kesetiaan ini sesuatu yang timbul tanpa adanya paksaan tapi timbul dari kesadaran sendiri. Pada masa lalu usaha yang dilakukan untuk menciptakan kepuasan pelanggan lebih cenderung mempengaruhi sikap pelanggan, sedangkan loyalitas pelanggan lebih menekankan kepada perilaku dibandingkan sikap pelanggan. Menurut Griffin (2005:13) “ Loyality is defined as non random purchase expressed over time by some decision making unit”. Berdasarkan definisi tersebut dapat diartikan bahwa loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku dari unit-unit pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus terhadap barang atau jasa suatu perusahaan yang dipilih. Loyalitas mengarah pada perilaku yang diajukan dengan pembelian rutin yang didasarkan pada unit pengambil keputusan. Karakteristik pembelian yang loyal menurut Jill Griffin (2005:31) adalah sebagai berikut : 1. Melakukan pembelian ulang yang teratur Hal ini menunjukkan bahwa konsumen setia untuk melakukan pembelian ulang terhadap produk atau jasa tertentu dalam suatu periode tertentu. 2. Pembelian antar lini produk dan jasa Konsumen yang loyal tidak hanya membeli satu jenis produk atau jasa saja, tetapi membeli lini produk atau jasa lain pada badan usaha yang sama. 3. Mereferensikan kepada orang lain Hal ini menunjukkan bahwa konsumen yang setia akan merekomendasikan hal-hal yang positif mengenai produk atau jasa dari perusahaan tertentu kepada rekan dan keluarga, meyakinkan bahwa produk atau jasa tersebut merupakan produk yang baik, sehingga orang lain akhirnya ikut membeli dan menggunakan produk atau jasa dari badan usaha tersebut. 4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan pesaing Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan yang loyal akan menolak untuk mempertimbangkan ISSN: 2089-9815 tawaran produk atau jasa dari pesaing karena produk atau jasa yang dikonsumsi saat ini telah memberikan kepuasan yang akhirnya berujung pada loyalitas terhadap produk atau jasa tersebut. Menurut Griffin (2005:22) Jenis loyalitas di kelompokkan menjadi 4 (empat ) jenis yaitu tanpa loyalitas, loyalitas tersembunyi, loyalitas yang lemah, loyalitas premium. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis loyalitas pelanggan. a. Tanpa Loyalitas (No Loyalty) Untuk beberapa alasan, beberapa pelanggan tidak mengembangkan loyalitas terhadap produk atau jasa tertentu. Keterikatannya yang rendah dikombinasikan dengan tingkat pembelian berulang rendah menunjukan tidak adanya loyalitas secara umum perusahaan harus menghindari membidik para pembeli jenis ini karena mereka tidak akan pernah menjadi pelanggan yang loyal, mereka hanya berkontribusi sedikit pada kekuatan keuangan perusahaannya. Tantangannya adalah menghindari membidik sebanyak mungkin orang – orang seperti ini dan lebih memilih pelanggan yang loyalitasnya dapat dikembangkan. b. c. d. 267 Loyalitas Yang Lemah (Inertia Loyalty) Keterikatan yang rendah digabung dengan pembelian berulang yang tinggi menghasilkan loyalitas yang lemah (inertia loyalty). Pelanggan ini membeli karena kebiasaan ini adalah jenis pembeliaan arena kami selalu menggunakannya atau karena sudah terbiasa. Dengan kata lain, faktor non sikap dan faktor situasi merupakan alasan utama pembeli. Pembeli ini merasakan tingkat kepuasan tertentu dengan perusahaan atau minimal tiada ketidakpuasan yang nyata. Pembeli ini rentan beralih ke produk pesaing yang dapat menunjukan manfaat yang jelas memungkinkan bagi perusahaan untuk mengubah jenis loyalitas lemah kedalam bentuk loyalitas yang lebih tinggi dengan secara aktif mendekati pelanggan dan meningkatkan diferensiasi positif di benak pelanggan mengenai produk dan jasa. Loyalitas Tersembunyi (Latent Loyality) Tingkat preferensi yang lebih tinggi digabung dengan tingkat pembelian berulang yang rendah menunjukan loyalitas tersembunyi, pengaruh situasi pelanggan dan bukan pengaruh sikap yang menentukan pembelian berulang. Dengan memahami faktor sikap berkontribusi pada loyalitas tersembunyi perusahaan dapat menggunakan strategi untuk mengatasinya. Loyalitas Premium (Premium Loyalty) Loyalitas premium adalah jenis loyalitas yang paling dapat ditingkatkan, terjadi bila Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016 ISSN: 2089-9815 ada tingkat keterikatan yang tinggi dan tingkat pembelian berulang yang tinggi juga. Ini merupakan jenis loyalitas yang lebih disukai untuk semua pelanggan disetiap perusahaan. Pada tingkat preferensi paling tinggi tersebut, orang bangga karena menemukan dan menggunakan produk tertentu dan senang membagi pengetahuan mereka dengan rekan dan keluarga. 2. PEMBAHASAN 2.1 1. DESKRIPSI RESPONDEN Berdasarkan jenis kelamin, responden lakilaki sebanyak 64 orang, dan responden perempuan sebanyak 36 orang. Sehingga jumlah keseluruhan responden yaitu 100 orang. sebanyak 24 orang, responden 100 orang. dengan jumlah Gambar 2.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia 4. Deskripsi responden berdasarkan tingkat pendapatan. responden dengan pendapatan <Rp 1.000.000 sebanyak 13 orang, responden dengan pendapatan Rp 1.000.000Rp3.000.000 sebanyak 79 orang, responden dengan pendapatan Rp 3.000.000-Rp 5.000.000 sebanyak 8 orang. Dengan jumlah responden 100 orang. Gambar 2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Gambar 2.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan 2. Berdasarkan usia, responden yang berusia 17-19 tahun sebanyak 17 orang, responden yang berusia 20-22 tahun sebanyak 57 orang, dan responden yang berusia 23-25 tahun sebanyak 26 orang. Sehingga jumlah keseluruhan responden yaitu 100 orang. Gambar 2.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia 2.2 HASIL PENGUJIAN DATA 2.2.1 UJI VALIDITAS Validitas loyalitas pengguna Blackberry pada mahasiswa Universitas Telkom. 3. Tabel 2.1 Validitas Loyalitas Pengguna Blackberry Ite R.Hitu R.Kri Valid/tid m ng tis ak Valid P1 0,535 0,361 Valid P2 0,880 0,361 Valid P3 0,813 0,361 Valid P4 0,906 0,361 Valid Sumber: Pengolahan Data Kuisioner Berdasarkan pendidikan terakhir, responden dengan pendidikan terakhir SMA/SMK sebanyak 76 orang, sedangkan untuk responden dengan pendidikan terakhir D3 Pada hasil pengolahan data uji validitas pada 4 pernyataan loyalitas pengguna Blackberry 268 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016 diatas dinyatakan valid. Karena masing-masing total pearson correlation tiap-tiap pernyataan menujukkan angka lebih dari 0,361. UJI REALIBILITAS Reabilitas loyalitas pengguna Blackberry dilihat dari kenyataan mahasiswa Universitas Telkom. ISSN: 2089-9815 Gambar 2.5 Garis kontinum Variabel Loyalitas 25% 2.2.2 43,75% Sangat Tidak Baik 62,5% Tidak Baik 81,25% Baik 100% Sangat Baik 81,5% Tabel 2.2 Reabilitas Kenyataan Loyalitas Pengguna Blackberry Sumber: Pengolahan Data Kuisioner Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .774 4 Sumber: Data yang Diolah Dari perhitungan SPSS V.19 maka hasil reabilitas kenyataan loyalitas pengguna Blackberry mahasiswa Universitas Telkom dinyatakan reliable karena Cronbach’s Alpha sebesar 0,774 lebih dari 0,6000 yang menjadi patokan standar reliabilitas. 2.3 TEKNIK ANALISIS DATA Menurut gambar garis kontinum variabel loyalitas diatas dapat simpulkan bahwa loyalitas pengguna smartphone Blackberry pada mahasiswa Universitas Telkom sangat baik. 2.3.1 ANALISIS DESKRIPTIF 2. Deskriptif responden berdasarkan Jenis Loyalitasnya a. Berdasarkan keterikatan pengguna Blackberry Dari 100 responden pada mahasiswa universitas Telkom dilihat dari tingkat keterikatan menggunakan Blackberry, untuk responden yang menjawab selalu sebanyak 48 orang, 38 orang menjawab sering, 10 orang menjawab jarang dan 4 orang menjawab sesekali. Berdasarkan tingkat pembelian Dari 100 responden pada mahasiswa universitas Telkom dilihat dari tingkat pembelian Blackberry, untuk responden yang menjawab pasti sebanyak 42 orang, 32 orang kemungkinan,16 orang menjawab berencana dan 10 orang menjawab tidak akan. Berdasarkan Jenis Loyalitasnya Dari 100 responden pada mahasiswa universitas Telkom, untuk responden yang tergolong dalam loyalitas premium sebanyak 45 orang, 35 orang tergolong dalam loyalitas tersembunyi, 13 orang tergolong dalam loyalitas lemah dan 7 orang tergolong dalam tanpa loyalitas. Berdasarkan deskripsi responden di atas, pengguna blackberry menurut jenis loyalitasnya terletak diantara loyalitas premium dan loyalitas tersembunyi, dimana loyalitas premium untuk pengguna blackberry yang telah bertahun-tahun menggunakan produknya secara aktif dan loyalitas tersembunyi untuk pengguna blackberry aktif namun tingkat pembelianya rendah. 1. Analisis Variabel Loyalitas Variabel bebas pada penelitian ini adalah loyalitas pengguna Blackberry. Untuk mengukur variabel ini digunakan 4 pernyataan sebagai indikator. Pada setiap pertanyaan, jumlah yang menjawab sagat setuju dikalikan 4 (SS x 4 poin), menjawab setuju dikalikan 3 (S x 2 poin), dan sangat tidak setuju dikalikan 1 (STS x 1 poin). Seluruh skor tersebut dijumlahkan menjadi skor total dan dibuat dalam bentuk presentase. Berikut analisis variabel loyalitas pengguna Blackberry. b. Tabel 2.2 Analisis Variabel Loyalitas Pengguna Blackberry c. Pernyataan Skor Total Skor Ideal Dalam% 1 333 400 83,25% 2 327 400 81,75% 3 326 400 81,5% 4 318 400 79,5% Total 1.304 1.600 81,5% Sumber: Pengolahan Data Kuisioner Dari hasil pengolahan data kuisioner tentang loyalitas pengguna Blackberry pada mahasiswa -Universitas Telkom yang diukur dengan pernyataan yang terdapat dalam tabel diatas diperoleh jumlah rata-rata persentasi variabel loyalitas sebesar 81,5%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut. 269 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016 3. KESIMPULAN DAN SARAN ISSN: 2089-9815 DAFTAR PUSTAKA 3.1 KESIMPULAN Dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis menyimpulkan bahwa pada penelitian analisis loyalitas pengguna Blackberry setelah adanya aplikasi BBM pada smartphone berbasis Android dan IOS dengan studi kasus Mahasiswa Universitas Telkom dapat disimpulkan sebagai berikut: Buku Griffin, Jill. 2005. Customer Loyalty: Menumbuhkan & Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Jakarta : Erlangga. Kotler, Philip and Gery Armstrong.(2008). Prinsipprinsip Pemasaran (Edisi 12,Jilid II).Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip. dan Keller, Kevin Lane.(2009).Manajemen Pemasaran (Edisi 12,Jilid I).Jakarta: Erlangga. Rangkuli, Freddy.(2009).Measuring Customer Satisfaction.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Saefullah, Asep dan Sudaryono. (2012). Statistik Deskriptif-Langkah Mudah Analisis Data. Yogyakarta, C.V Andi Offset. Sekaran, Uma.(2007).Metodologi Penelitian Untuk Bisnis (Edisi 4, Jilid II).Jakarta:Penerbit Salemba Empat. Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung, Alfabeta. Sunyoto, Danang. 2011. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. CAPS. Yogyakarta. Tjiptono, Fandy. 2009. Service Marketing : Esensi & Aplikasi. Yogyakarta: Marknesis. 1. Berdasarkan karakteristik loyalitas, diperoleh nilai rata-rata sebesar 81,5% menurut rumus garis kontinum nilai rata-rata tersebut masuk dalam kategori sangat baik, namun menurut uji statistik rata-rata tersebut terletak diantara baik dan sangat baik. 2. Berdasarkan jenis loyalitasnya diperoleh nilai rata-rata tertinggi sebesar 45% pada kategori loyalitas premium dan 35% pada kategori loyalitas tersembunyi oleh sebab itu dapat disimpulkan berdasarkan jenis loyalitasnya terletak diantara loyalitas premium dan loyalitas tersembunyi karena selisis angka yang sedikit. Hal ini menandakan bahwa pengguna blackberry setelah kemunculan aplikasi BBM pada smartphone berbasis Android dan IOS loyalitasnya masih sangat untuk produk Blackberry. Website 3.2 SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut dengan harapan agar dapat memberikan manfaat dan menjadi masukan bagi Blackberry untuk mempertahankan loyalitas penggunanya, diantaranya sebagai berikut: 1. Memberikan pelayanan yang prima terhadap pengguna smartphone Blackberry 2. 83,25% pengguna smartphone Blackberry akan kembali membeli smartphone tersebut oleh sebab itu Blackberry terus berinovasi untuk mengembangkan produknya. 3. 81,75% pengguna smartphone Blackberry tetap menggunakannya karena pengoperasiannya yang lebih mudah dan aman dikarenakan tidak mudah dibajak, oleh sebab itu Blackberry diharapkan mempertahankan keunggulan tersebut. http://indo.wsj.com www.blackberry.com www.tekno.kompas.com www.google.com Penelitian Terdahulu Musanto, Trisno. (2011) Faktor-Faktor Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan: Studi Kasus pada CV. Sarana Media Advertising Surabaya. Jurnal. Septiani Dwi Mayasari, Suwarni. (2009) Pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Loyalitas melalui Kepuasan Konsumen. Jurnal. Yuswo Rini,Langgeng. (2010) Studi tentang Loyalitas merek Produk Pelembab POND’S. Skripsi. Fibrianto, Lucky. (2011) Analisis pengaruh kualitas jasa terhadap loyalitas pelanggan bus damri kota Semarang. Skripsi. 270