BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Massa Media memiliki fungsi penting dalam penyampaian informasi atau pesan kepada khalayak. Asumsi tersebut ditopang oleh media yang sering berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembangan tata cara, mode gaya hidup dan norma-norma. Selain itu media telah menjadi sumber dominan, bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi kelompok secara kolektif, media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan. 2.1.1. Definisi Komunikasi Massa Definisi komunikasi massa menurut Defleur dan Dennis adalah suatu proses yang komunikator-komunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan secara terus menurus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara. Weslay dan Maclean mengungkapkan bahwa komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya lima unsur yaitu: Objek Orientasi, Pesan, Sumber (Source), Penerima dan Umpan Balik.11 Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim (tidak dikenal) 11 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, 2005, Hal.140 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/ melalui media cetak (surat kabar, majalah tabloid) atau elektronik (radio, televisi), sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.12 Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan, ciri lain dari media massa adalah kemampuan untuk menimbulkan keserempakan (simultaneity) pada pihak khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan. Hal inilah yang merupakan ciri paling hakiki dibandingkan dengan media komunikasi lainnya.13 2.1.2. Karakteristik Komunikasi Massa Dalam menggunakan salah satu media massa, karakteristik dari isi media massa terdiri atas berbagai unsur-unsur seperti novelity atau sesuatu yang baru, jarak mengenai kedekatan isi dari media massa terhadap khalayak, popularitas atau ketertarikan atas sesuatu yang menarik dan terkenal. Proses yang tidak terlepas mengenai media massa atau saluran sebagai sarana penyedia pesan kepada khlayak luas, media massa memiliki karakteristik sebagai alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, televisi dan computer berjaringan. Komunikasi massa memiliki ciri tersendiri, diantaranya pesan yang bersifat terbuka dengan khalayak yang variatif, sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang telah diproses secara mekanik, sumber juga merupakan suatu lembaga atau institusi yang terdiri dari banyak orang meskipun dapat dikontruksikan sebuah sumber oleh seorang komunikator, arus dari pesan 12 13 Jalaluddin. Opcit. Hal.188 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, 1990, Hal.24 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ komunikasi massa berlangsung satu arah dan tanggapan baliknya lambat serta terbatas, selain itu penyebaran pesan melalui media massa berlangsung begitu cepat, serempak dan luas, mampu mengatasi jarak dan waktu, dengan kekhasannya sebagai bagaian teknik media dalam bentuk dokumentasi.14 2.1.3. Efek Komunikasi Massa Efek komunikasi massa begitu rumit untuk dijabarkan, sebab setiap individu yang diterpa oleh media massa pasti memberikan reaksi yang berbedabeda. Dalam model komunikasi S-R atau lebih dikenal Stimulus (S) dan Respon (R), tayanagn program sinetron mampu memberikan respon yang besar bagi khalayak. Dimana stimulusnya berupa tayangan sinetron dan responnya adalah efek yang ditimbulkan oleh sinetron tersebut. Ada tiga pendekatan untuk mengetahui efek komunikasi massa. Salah satunya adalah melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa. Yakni perubahan sikap dan perasaan atau dikenal dengan istilah lain sebagai perubahan kognitif, afektif dan behavioral. 2.1.4. Proses dan Fungsi Komunikasi Massa Proses komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan-pesan yang mengandung arti lewat media cetak maupun media elektronik. Salah satu model dalam proses komunikasi tersebut adalah model agenda setting. Konsep model agenda setting mengatakan masalah-masalah yang banyak diberi perhatian 14 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Rajawali Perss, Jakarta, 2003 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ didalam media akan dirasakan oleh khlayak sebagai masalah yang paling penting. Ide-ide dasarnya diantaranya sejumlah masalah atau topik yang disampaikan, masalah atau topik yang lebih banyak mendapatkan perhatian dari media akan semakin akrab dengan khalayak dan dirasakan penting dalam jangka waktu tertentu.15 Fungsi komunikasi massa merupakan salah satu bentuk spesialisasi dari komunikasi. Kalaupun ada yang membedakan, hal ini disebabkan karena adanya unsur media massa dalam bentuk komunikasi massa. Harrold D. Lasswell menyatakan bahwa komunikasi massa mempunyai fungsi : a. Surveillence of environtment Fungsinya adalah sebagai pengamat lingkungan. b. Correlation of the parts of society in responding to the inviroment Fungsinya menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungan. c. Transmission of the social heritage from one generation to the next Fungsinya penerusan atau pewarisan social dari satu generasi ke generasi berikutnya.16 2.2. Media Massa Media massa yaitu sarana dan saluran resmi alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas. Secara umum media massa berbeda dengan isntitusi pengetahuan lainnya17yaitu : 15 16 Hoeta Sohort, Teori Komunikasi 2, Yayasan Kampus Tercinta IISIP, Jakarta, 2002, Hal.52 Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, Jakarta, PT Grasindo, 2000 Hal.11 12 http://digilib.mercubuana.ac.id/ a. Media massa memiliki fungsi pengaturan (pembawa) bagi pengetahuan. Jadi media massa memerankan institusi lainnya. b. Media massa menyelenggarakan kegiatannya dalam lingkungan public, pada dasarnya media massa dapat dijangkau oleh segenap anggota masyarakat secara bebas, sukarela, umum dan daerah. c. Media massa menjangkau lebih banyak orang dari pada institusi lainnya dan sudah sejak dahulu “mengambil alih” peranan sekolah, orang tua, agama dan lain-lain. Media massa memberikan informasi dan membantu masyarakat untuk mengetahui secara jelas tentang dunia sekelilingnya kemudian menyimpannya dalam ingatan masyarakat. Media massa berguna sebagai pengawas bagi masyarakat untuk mengajukan perbandingan dari apa yang kita lihat, dengar. Tentang dunia lain diluar lingkungan masyarakat hidup. Media massa sejak awal sebenarnya melakukan tugas yang kemudian membagi informasi yang diinginkan oleh masyarakat pada umumnya. Manfaat media massa adalah sebagai berikut : a. Menjangkau satu khalayak yang luas dan cepat. b. Menciptakan pengetahuan dan menyebarluaskan informasi. c. Mengarahkan perubahan pada sikap yang dianut.18 Sebagaimana yang dikutip Onong Uchjana Effendy mengatakan : “Media massa memiliki kemampuan yang efektif untuk menyebarkan informasi karena dapat diterima oleh komunikan dalam jumlah relative banyak.19 17 18 W.S Winkel. Psikologi Pengajaran. Grasindo: Jakarta, 1996 Hal.24 Zulkarnaen Nasution. Komunikasi Invasi. Jakarta: Universitas Terbuka, 1995 Hal.33 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.2.1. Televisi Sebagai Media Massa Televisi artinya melihat dari jauh, yang sebenarnya meliputi dua bagian utama, yaitu pemancar televisi yang berfungsi untuk mengubah dan memancarkan signal-signal gambar, bersama-sama dengan signal suara sehingga dapat diterima oleh pesawat televisi penerima pada jarak yang cukup jauh dan dapat dilihat serta didengar layaknya keadaan asli.20 Televisi adalah sebuah pengalaman yang kita terima begitu saja. Televisi juga merupakan sesuatu yang membentuk cara berfikir kita tentang dunia. Kehadiran yang tak terelakkan dan sifat alamiahnya yang populis, masa lalu menjadi alasan bagi penolakan televisi, karena sekejab dan “tidak berharga”. Televisi pada hakikatnya adalah sebuah budaya menjamah kita di dalam rumah. Televisi mampu mengatasi jarak dan waktu, sehingga penonton yang tinggal di daerah terpencil dapat menikmati siaran televisi. Bisa dikatakan televisi membawa bioskop ke dalam rumah tangga, mendekatkan dunia yang jauh kedepan mata tanpa perlu membuang waktu dan uang untuk mengunjungi tempattempat tersebut.21 Televisi diumpamakan adalah raja setelah uang, banyak masyarakat yang merelakan mengisolasi diri dikarenakan hanya menonton televisi berjam-jam. Televisi, sesuai namanya tele berarti jauh, vision berarti pemandangan. Televisi berarti bisa dipandang dari tempat yang jauh dari studio televisi, maka kekuatan televisi terletak pada panduan gambaran dan suara dalam satu waktu Morissan. Jurnalistik Televisi Muthakir. Jakarta: PT Ramdina Perkasa, 2003 Ciptono Setiabudi. Pengantar Teknik Broadcasting Televisi. Jakarta: Graha Ilmu, 2005, Hal.1&2 21 Hafied Cangara. Pengantar Ilmu komunikasi cet 5. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2004. Hal.123 19 20 14 http://digilib.mercubuana.ac.id/ penayangan.22 Publik pemirsa bisa menikmati kombinasi antara gambar hidup dan suara persis seperti berhadapan langsung dengan objek yang ditayangakan. Kehadiran televisi kini dapat dinikmati pemirsa diseluruh penjuru dunia, ini merupakan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dan tidak terlepas dari peran penting seorang mahasiswa dari Berlin bernama Paul Nipkow pada tahun 1884. Paul Nipkow menemukan electrisce telescope yang berfungsi untuk mengirimkan gambar melalui udara dari satu tempat ke tempat lain.23 Di Indonesia televisi pertama kali diperkenalkan pada tahun 1962, ketika akan dilangsungkan pesta olahraga Asian Games di Jakarta. Waktu itu siarannya terbatas 3 jam sehari dengan wilayah liputan Jakarta dan Bogor. Seiring dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan jumlah statiun televisi bertambah dari 4 stasiun pada tahun 1971, menjadi 18 stasiun pada tahun 1994, diantaranya 5 stasiun televisi swasta yang semakin menambah maraknya dunia pertelevisian di Indonesia.24 2.2.2. Fungsi Televisi sebagai Media Massa Televisi merupakan gabungan dari media dengan gambar yang bersifat politis bisa pula informatif, hiburan dan pendidikan bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut. Televisi menciptakan suasana tertentu yaitu para pemirsanya dapat melihat sambil duduk santai tanpa kesengajaan untuk menyajikan. Penyampaian pesan ini seolah-olah langsung antara komunikator dan komunikan. Informasi 22 Sam Abene Pareno. Praktik Penulisan Naskah Televisi. Papyrus. 2003. Hal.XV Morissan. Jurnalistik Tv Muthakir cet 2. Jakarta: PT Ramdina Perkasa, 2004. Hal.2 24 Wawan Kuswandi. Komunikasi Massa Analisi Budaya Massa. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2008. Hal.120 23 15 http://digilib.mercubuana.ac.id/ yang disampaikan oleh televisi, akan mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat secara visual. Hiburan yang diinginkan masyarakat dapat terpenuhi dengan adanya media massa sebagai alat penyampaian pesan yang semakin beragam dan berkembang dengan kehadiran televisi disetiap rumah. Sama halnya seperti media massa yang lainnya, televisi juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan sendiri. Keunggulan televisi dapat dilihat dari sisi progmatis yaitu : a. Menyangkat isi dan bentuk, media televisi meskipun direkayasa mampu membedakan fakta dan fiksi, realistis dan tidak terbatas. b. Memiliki khayalan yang tetap, memerlukan keterlibatan tanpa perhatian sepenuhnya dan intim. c. Memiliki tokoh berwatak, sementara media lainnya hanya memiliki bintang yang direkayasa.25 Televisi pada pokoknya mempunyai tiga fungsi yakni, fungsi penerangan, pendidikan dan hiburan26 yaitu : a. Fungsi Penerangan (the information function) adalah televisi merupakan media yang mampu menyiarkan informasi yang amat memuaskan. Hal ini disebabkan dua factor yang terdapat didalamnya, yaitu “Immediacy dan Realism”. b. Fungsi Pendidikan (the educational function) sebagai media massa, televisi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara simulan. 25 26 A. Alatas Fahmi, Bersama Televisi Merenda Wajah Bangsa, Bandung, YPKMI, 1997, Hal.30 Effendy, Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi,Bandung, PT Citra Aditya Bakti, Hal.24 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ c. Fungsi Hiburan (the entertainment function) fungsi hiburan yang melekat pada televisi siaran sangat dominan. Sebagian besar dari alokasi waktu masa siaran diisi oleh acara-acara hiburan. 2.3. Program Televisi Program televisi adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiensnya. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audience tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran. Program televisi dapat disamakan atau dianalogi dengan produk atau barang (goods) atau pelayanan (services) yang akan dijual kepada pihak lain, dalam hal ini audience dan pemasang iklan. Dengan demikian, program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya. Dalam hali ini terdapat suatu rumusan dalam dunia penyiaran yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar atau penonton yang lebih besar, sedangkan acara yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar atau penonton.27 Program adalah segala hal yang ditampilkan oleh stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiensya, dengan demikian program memiliki pengertian yang luas. Kata program berasal dari bahasa inggris yaitu programme atau program yang berarti acara atau rencana, namun kata program lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia dari pada kata siaran untuk mengacu kepada pengertian siaran. 27 Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Prenada Media Group, 2008, Hal.199-200 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Televisi adalah media yang sangat menyukai tampilan subyek dalam ukuran close up, selalu diusahakan untuk memberi gambaran yang detail seperti close up atau medium close up diantara dua wide shot (pengambilan gambar yang melebur) jika meluasnya berada dalam berita yang sama. Salah satu unsur televisi adalah program. Dengan adanya program maka stasiun televisi dapat melakukan siarannya. Dalam menentukan program maka statiun televisi dapat melakukan siarannya. Dalam menentukan program, setiap prosedur suatu program harus memikirkan betul program apa yang akan mampu menyedot perhatian pemirsa. Setiap harinya stasiun televisi menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan ditelevisi selama program itu menarik dan disukai audiens dan selama tidak melanggar kesusilaan, hukum, dan peraturan yang berlaku. 2.4. Program Musik Program musik adalah salah satu program acara televisi yang dibuat untuk menarik perhatian pemirsa yang mempertunjukan musik dan tarian sebagai bagian dari jenis program hiburan televisi. Menurut Gerald Millerson (1997), musik dan tarian termasuk kedalam pertunjukan yang menampilkan karakteristik tersendiri, yang kesemuanya dapat disajikan melalui kelompok (group) dan penampilan individual.28 28 Gerald Millerson. Effective TV Production. Focal Press. London. 1981. Hal. 168 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Program musik dapat ditampilkan dalam dua format yaitu video klip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan dilapangan (outdoor) ataupun didalam studio (indoor). Musik adalah ilmu atau seni yang menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi dan hubungan temporer untuk menghasilkan komposisi yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan.29 Musik juga merupakan keseluruhan dari perwujudan dan semangat moral (spirit) dan bobot nilai (contents) yang terkandung didalamnya tidak mungkin dicitrakan hanya melalui sosok, peran dan cara bagaimana alat dan musik itu sendiri direalisasikan dalam suatu permainan. 2.5. Persepsi Persepsi membantu manusia memahami dunia sekelilingnya untuk disimpan dalam memorinya. Akibatnya, terbatasnya kapasitas memori manusia, persepsi membantu memori dalam menafsirkan dunia ini dengan pengalaman masa lalu, rekaman-rekamannya yang telah dipelajari, nilai-nilai budaya dan sebagainya. Hal tersebut membuat suatu stimuli yang sama bisa diinterprestasikan oleh dua manusia yang memiliki persepsi berbeda. Persepsi (perception) dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu (Leavit, 1978). Rakhmat (1994:51) menyatakan bahwa persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh 29 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Hal. 676 19 http://digilib.mercubuana.ac.id/ dengan menyimpulkan informasi dan penafsiran pesan.30 Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, kita tidak mungkin berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan orang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antar individu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya, semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas (Mulyana, 2000:167-168).31 Dalam perspektif ilmu komunikasi, persepsi bisa dikatakan sebagai inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi, yang identic dengan penyandian-balik (decoding) dalam proses komunikasi. Hal ini tampak jelas pada definisi John R. Wenburg dan William W. Wilmot: “Persepsi dapat didefinisikan sebagai cara organisme memberi makna”, atau definisi Rudolph F. Verderber: Persepsi adalah proses menafsirkan informasi” (dalam Mulyana, 2000: 167). Pada proses persepsi, terdapat dua tahapan, antara lain perhatian (attention) dan penafsiran (interpretation). Kemungkinan setelah tahapan tersebut, akan muncul suatu respon yang disebut kognitif. Jalaludin Rakhamat menggambarkan proses terjadinya persepsi dengan model : Stimuli -------- Atensi ------- Interpretasi ------- Kognisi 1. Perhatian (attention) Faktor yang sangat mempengaruhi persepsi adalah perhatian (attention). Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menonjol 30 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung, PT Remaja RosdKarya, 2012, Hal.50 Alex Sobur, Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah, Bandung, CV Pustaka Setia, 2003, Hal.445-446 31 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/ dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera yang lain. Manusia akan lebih memperhatikan hal-hal yang dianggap menarikdaripada yang tidak menarik. Apa yang menjadi perhatian kita, kadang-kadang dapat lolos dari perhatian orang lain. Kita cenderung menonton program atau acara ditelevisi tertentu, hala-hal seperti ini akan menentukan kita untuk menaruh perhatian. 2. Penafsiran (interpretation) Setiap makna yang timbul akan berbeda-beda dengan individu yang lainnya dalam menafsirkan informasi. Hal ini karena setiap individu mengorganisasikan rangsangan yang diterimannya sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirinya. Oleh karena itu , ragam penafsiran akan muncul pada individu walaupun stimulinya sama. Penafsiran merupakan proses dimana penerima memberi arti terhadap pesan yang diterimannya, mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya, dan mengisinya dengan interprestasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang dipersepsi.32 Persepsi juga sering disebut dengan tindakan memberi makna melalui indera-indera kita untuk menafsirkan suatu informasi dalam bentuk yang lebih berarti. 3. Pengetahuan Kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsikan khalayak. Kognitif terjadi pada diri komunikan yang sifatnya 32 David A. Aaker and John Mayer. Advertising Management. Prentice Hall Inc, New Jersey 1996. Hal.218 21 http://digilib.mercubuana.ac.id/ informatif bagi bagi dirinya.33 Kognitif membahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan pengetahuan (kognitif), melalui media massa, dapat diperoleh berbagai informasi tentang tempat yang belum pernah dikunjungi orang, teknologi baru atau benda. Pada saat mempersepsikan, hal ini berkaitan dengan kebutuhan kognitif, yaitu usaha untuk memperkuat informasi, pengetahuan, serta pengertian tentang lingkungan eksternal. 2.6. Remaja Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional social dan fisik. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Masa remaja adalah masa pencarian jati diri, yang dianggap masa-masa perkembangan dalam menentukan sikap dan perilaku mana yang akan diambil, baik maupun buruknya keputusan sikap yang diambil masih akan terjadi dimasa ini. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Batasan usia remaja yang umum digunakan para ahli adalah 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan artas dua, yaitu 12/13 tahun sampai dengan 17/18 tahun = Elvirano Ardianto & Lukiati K.M. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung Hal. 52 33 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/ masa remaja awal dan usia 17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun = masa remaja akhir.34 Masa remaja, menurut Stanley Hall, seorang bapak pelopor psikologi perkembangan remaja (dalam Santrock, 1999), dianggap sebagai masa topan badai dan stress (strom and stress), karena mereka telah memiliki keinginan bebas untuk menentukan nasib diri sendiri. Kalau terarah dengan baik, maka ia akan menjadi seorang individu yang memiliki rasa tanggung jawab, tetapi kalau tidak terbimbing, maka bisa menjadi seorang yang tak memiliki masa depan dengan baik.35 34 35 Muhammad Ali, Muhammad Asrori, Psikologi, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2004, Hal.9 Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja, Bogor, Ghalia Indonesia, 2004 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/