9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Massa Media

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi Massa
Media memiliki fungsi penting dalam penyampaian informasi atau pesan
kepada khalayak. Asumsi tersebut ditopang oleh media yang sering berperan
sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam pengertian
pengembangan tata cara, mode gaya hidup dan norma-norma. Selain itu media
telah menjadi sumber dominan, bukan saja bagi individu untuk memperoleh
gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi kelompok secara kolektif,
media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan
berita dan hiburan.
2.1.1. Definisi Komunikasi Massa
Definisi komunikasi massa menurut Defleur dan Dennis adalah suatu
proses yang komunikator-komunikator menggunakan media untuk menyebarkan
pesan-pesan secara luas, dan secara terus menurus menciptakan makna-makna
yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda
dengan melalui berbagai cara. Weslay dan Maclean mengungkapkan bahwa
komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya lima unsur yaitu: Objek
Orientasi, Pesan, Sumber (Source), Penerima dan Umpan Balik.11
Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan
kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim (tidak dikenal)
11
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, 2005, Hal.140
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
melalui media cetak (surat kabar, majalah tabloid) atau elektronik (radio, televisi),
sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.12
Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan, ciri lain dari media
massa adalah kemampuan untuk menimbulkan keserempakan (simultaneity) pada
pihak khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan. Hal inilah yang
merupakan ciri paling hakiki dibandingkan dengan media komunikasi lainnya.13
2.1.2. Karakteristik Komunikasi Massa
Dalam menggunakan salah satu media massa, karakteristik dari isi media
massa terdiri atas berbagai unsur-unsur seperti novelity atau sesuatu yang baru,
jarak mengenai kedekatan isi dari media massa terhadap khalayak, popularitas
atau ketertarikan atas sesuatu yang menarik dan terkenal. Proses yang tidak
terlepas mengenai media massa atau saluran sebagai sarana penyedia pesan
kepada khlayak luas, media massa memiliki karakteristik sebagai alat yang
digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan
menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio,
televisi dan computer berjaringan.
Komunikasi massa memiliki ciri tersendiri, diantaranya pesan yang
bersifat terbuka dengan khalayak yang variatif, sumber dan penerima
dihubungkan oleh saluran yang telah diproses secara mekanik, sumber juga
merupakan suatu lembaga atau institusi yang terdiri dari banyak orang meskipun
dapat dikontruksikan sebuah sumber oleh seorang komunikator, arus dari pesan
12
13
Jalaluddin. Opcit. Hal.188
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, 1990, Hal.24
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
komunikasi massa berlangsung satu arah dan tanggapan baliknya lambat serta
terbatas, selain itu penyebaran pesan melalui media massa berlangsung begitu
cepat, serempak dan luas, mampu mengatasi jarak dan waktu, dengan
kekhasannya sebagai bagaian teknik media dalam bentuk dokumentasi.14
2.1.3. Efek Komunikasi Massa
Efek komunikasi massa begitu rumit untuk dijabarkan, sebab setiap
individu yang diterpa oleh media massa pasti memberikan reaksi yang berbedabeda. Dalam model komunikasi S-R atau lebih dikenal Stimulus (S) dan Respon
(R), tayanagn program sinetron mampu memberikan respon yang besar bagi
khalayak. Dimana stimulusnya berupa tayangan sinetron dan responnya adalah
efek yang ditimbulkan oleh sinetron tersebut.
Ada tiga pendekatan untuk mengetahui efek komunikasi massa. Salah
satunya adalah melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak
komunikasi massa. Yakni perubahan sikap dan perasaan atau dikenal dengan
istilah lain sebagai perubahan kognitif, afektif dan behavioral.
2.1.4. Proses dan Fungsi Komunikasi Massa
Proses komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan-pesan
yang mengandung arti lewat media cetak maupun media elektronik. Salah satu
model dalam proses komunikasi tersebut adalah model agenda setting. Konsep
model agenda setting mengatakan masalah-masalah yang banyak diberi perhatian
14
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Rajawali Perss, Jakarta, 2003
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
didalam media akan dirasakan oleh khlayak sebagai masalah yang paling penting.
Ide-ide dasarnya diantaranya sejumlah masalah atau topik yang disampaikan,
masalah atau topik yang lebih banyak mendapatkan perhatian dari media akan
semakin akrab dengan khalayak dan dirasakan penting dalam jangka waktu
tertentu.15
Fungsi komunikasi massa merupakan salah satu bentuk spesialisasi dari
komunikasi. Kalaupun ada yang membedakan, hal ini disebabkan karena adanya
unsur media massa dalam bentuk komunikasi massa. Harrold D. Lasswell
menyatakan bahwa komunikasi massa mempunyai fungsi :
a. Surveillence of environtment
Fungsinya adalah sebagai pengamat lingkungan.
b. Correlation of the parts of society in responding to the inviroment
Fungsinya menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai
dengan lingkungan.
c. Transmission of the social heritage from one generation to the next
Fungsinya penerusan atau pewarisan social dari satu generasi ke generasi
berikutnya.16
2.2. Media Massa
Media massa yaitu sarana dan saluran resmi alat komunikasi untuk
menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas. Secara umum media
massa berbeda dengan isntitusi pengetahuan lainnya17yaitu :
15
16
Hoeta Sohort, Teori Komunikasi 2, Yayasan Kampus Tercinta IISIP, Jakarta, 2002, Hal.52
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, Jakarta, PT Grasindo, 2000 Hal.11
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. Media massa memiliki fungsi pengaturan (pembawa) bagi pengetahuan.
Jadi media massa memerankan institusi lainnya.
b. Media massa menyelenggarakan kegiatannya dalam lingkungan public,
pada dasarnya media massa dapat dijangkau oleh segenap anggota
masyarakat secara bebas, sukarela, umum dan daerah.
c. Media massa menjangkau lebih banyak orang dari pada institusi lainnya
dan sudah sejak dahulu “mengambil alih” peranan sekolah, orang tua,
agama dan lain-lain.
Media massa memberikan informasi dan membantu masyarakat untuk
mengetahui secara jelas tentang dunia sekelilingnya kemudian menyimpannya
dalam ingatan masyarakat. Media massa berguna sebagai pengawas bagi
masyarakat untuk mengajukan perbandingan dari apa yang kita lihat, dengar.
Tentang dunia lain diluar lingkungan masyarakat hidup. Media massa sejak awal
sebenarnya melakukan tugas yang kemudian membagi informasi yang diinginkan
oleh masyarakat pada umumnya.
Manfaat media massa adalah sebagai berikut :
a. Menjangkau satu khalayak yang luas dan cepat.
b. Menciptakan pengetahuan dan menyebarluaskan informasi.
c. Mengarahkan perubahan pada sikap yang dianut.18
Sebagaimana yang dikutip Onong Uchjana Effendy mengatakan : “Media
massa memiliki kemampuan yang efektif untuk menyebarkan informasi karena
dapat diterima oleh komunikan dalam jumlah relative banyak.19
17
18
W.S Winkel. Psikologi Pengajaran. Grasindo: Jakarta, 1996 Hal.24
Zulkarnaen Nasution. Komunikasi Invasi. Jakarta: Universitas Terbuka, 1995 Hal.33
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2.1. Televisi Sebagai Media Massa
Televisi artinya melihat dari jauh, yang sebenarnya meliputi dua bagian
utama, yaitu pemancar televisi yang berfungsi untuk mengubah dan memancarkan
signal-signal gambar, bersama-sama dengan signal suara sehingga dapat diterima
oleh pesawat televisi penerima pada jarak yang cukup jauh dan dapat dilihat serta
didengar layaknya keadaan asli.20
Televisi adalah sebuah pengalaman yang kita terima begitu saja. Televisi
juga merupakan sesuatu yang membentuk cara berfikir kita tentang dunia.
Kehadiran yang tak terelakkan dan sifat alamiahnya yang populis, masa lalu
menjadi alasan bagi penolakan televisi, karena sekejab dan “tidak berharga”.
Televisi pada hakikatnya adalah sebuah budaya menjamah kita di dalam rumah.
Televisi mampu mengatasi jarak dan waktu, sehingga penonton yang
tinggal di daerah terpencil dapat menikmati siaran televisi. Bisa dikatakan televisi
membawa bioskop ke dalam rumah tangga, mendekatkan dunia yang jauh
kedepan mata tanpa perlu membuang waktu dan uang untuk mengunjungi tempattempat tersebut.21
Televisi diumpamakan adalah raja setelah uang, banyak masyarakat yang
merelakan mengisolasi diri dikarenakan hanya menonton televisi berjam-jam.
Televisi, sesuai namanya tele berarti jauh, vision berarti pemandangan. Televisi
berarti bisa dipandang dari tempat yang jauh dari studio televisi, maka kekuatan
televisi terletak pada panduan gambaran dan suara dalam satu waktu
Morissan. Jurnalistik Televisi Muthakir. Jakarta: PT Ramdina Perkasa, 2003
Ciptono Setiabudi. Pengantar Teknik Broadcasting Televisi. Jakarta: Graha Ilmu, 2005,
Hal.1&2
21
Hafied Cangara. Pengantar Ilmu komunikasi cet 5. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2004.
Hal.123
19
20
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
penayangan.22 Publik pemirsa bisa menikmati kombinasi antara gambar hidup dan
suara persis seperti berhadapan langsung dengan objek yang ditayangakan.
Kehadiran televisi kini dapat dinikmati pemirsa diseluruh penjuru dunia,
ini merupakan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dan tidak terlepas
dari peran penting seorang mahasiswa dari Berlin bernama Paul Nipkow pada
tahun 1884. Paul Nipkow menemukan electrisce telescope yang berfungsi untuk
mengirimkan gambar melalui udara dari satu tempat ke tempat lain.23
Di Indonesia televisi pertama kali diperkenalkan pada tahun 1962, ketika
akan dilangsungkan pesta olahraga Asian Games di Jakarta. Waktu itu siarannya
terbatas 3 jam sehari dengan wilayah liputan Jakarta dan Bogor. Seiring dengan
perkembangan teknologi dan pengetahuan jumlah statiun televisi bertambah dari 4
stasiun pada tahun 1971, menjadi 18 stasiun pada tahun 1994, diantaranya 5
stasiun televisi swasta yang semakin menambah maraknya dunia pertelevisian di
Indonesia.24
2.2.2. Fungsi Televisi sebagai Media Massa
Televisi merupakan gabungan dari media dengan gambar yang bersifat
politis bisa pula informatif, hiburan dan pendidikan bahkan gabungan dari ketiga
unsur tersebut. Televisi menciptakan suasana tertentu yaitu para pemirsanya dapat
melihat sambil duduk santai tanpa kesengajaan untuk menyajikan. Penyampaian
pesan ini seolah-olah langsung antara komunikator dan komunikan. Informasi
22
Sam Abene Pareno. Praktik Penulisan Naskah Televisi. Papyrus. 2003. Hal.XV
Morissan. Jurnalistik Tv Muthakir cet 2. Jakarta: PT Ramdina Perkasa, 2004. Hal.2
24
Wawan Kuswandi. Komunikasi Massa Analisi Budaya Massa. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2008.
Hal.120
23
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang disampaikan oleh televisi, akan mudah dimengerti karena jelas terdengar
secara audio dan terlihat secara visual.
Hiburan yang diinginkan masyarakat dapat terpenuhi dengan adanya
media massa sebagai alat penyampaian pesan yang semakin beragam dan
berkembang dengan kehadiran televisi disetiap rumah. Sama halnya seperti media
massa yang lainnya, televisi juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan
sendiri. Keunggulan televisi dapat dilihat dari sisi progmatis yaitu :
a. Menyangkat isi dan bentuk, media televisi meskipun direkayasa mampu
membedakan fakta dan fiksi, realistis dan tidak terbatas.
b. Memiliki khayalan yang tetap, memerlukan keterlibatan tanpa perhatian
sepenuhnya dan intim.
c. Memiliki tokoh berwatak, sementara media lainnya hanya memiliki
bintang yang direkayasa.25
Televisi pada pokoknya mempunyai tiga fungsi yakni, fungsi penerangan,
pendidikan dan hiburan26 yaitu :
a. Fungsi Penerangan (the information function) adalah televisi merupakan media
yang mampu menyiarkan informasi yang amat memuaskan. Hal ini disebabkan
dua factor yang terdapat didalamnya, yaitu “Immediacy dan Realism”.
b. Fungsi Pendidikan (the educational function) sebagai media massa, televisi
merupakan sarana yang paling ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan
kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara simulan.
25
26
A. Alatas Fahmi, Bersama Televisi Merenda Wajah Bangsa, Bandung, YPKMI, 1997, Hal.30
Effendy, Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi,Bandung, PT Citra Aditya Bakti, Hal.24
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. Fungsi Hiburan (the entertainment function) fungsi hiburan yang melekat pada
televisi siaran sangat dominan. Sebagian besar dari alokasi waktu masa siaran
diisi oleh acara-acara hiburan.
2.3. Program Televisi
Program televisi adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran
untuk memenuhi kebutuhan audiensnya. Program atau acara yang disajikan
adalah faktor yang membuat audience tertarik untuk mengikuti siaran yang
dipancarkan stasiun penyiaran. Program televisi dapat disamakan atau dianalogi
dengan produk atau barang (goods) atau pelayanan (services) yang akan dijual
kepada pihak lain, dalam hal ini audience dan pemasang iklan. Dengan demikian,
program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia
mengikutinya. Dalam hali ini terdapat suatu rumusan dalam dunia penyiaran yaitu
program yang baik akan mendapatkan pendengar atau penonton yang lebih besar,
sedangkan acara yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar atau penonton.27
Program adalah segala hal yang ditampilkan oleh stasiun penyiaran untuk
memenuhi kebutuhan audiensya, dengan demikian program memiliki pengertian
yang luas. Kata program berasal dari bahasa inggris yaitu programme atau
program yang berarti acara atau rencana, namun kata program lebih sering
digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia dari pada kata siaran untuk
mengacu kepada pengertian siaran.
27
Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Prenada Media Group, 2008, Hal.199-200
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Televisi adalah media yang sangat menyukai tampilan subyek dalam
ukuran close up, selalu diusahakan untuk memberi gambaran yang detail seperti
close up atau medium close up diantara dua wide shot (pengambilan gambar yang
melebur) jika meluasnya berada dalam berita yang sama.
Salah satu unsur televisi adalah program. Dengan adanya program maka
stasiun televisi dapat melakukan siarannya. Dalam menentukan program maka
statiun televisi dapat melakukan siarannya. Dalam menentukan program, setiap
prosedur suatu program harus memikirkan betul program apa yang akan mampu
menyedot perhatian pemirsa. Setiap harinya stasiun televisi menyajikan berbagai
jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada
dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan ditelevisi selama
program itu menarik dan disukai audiens dan selama tidak melanggar kesusilaan,
hukum, dan peraturan yang berlaku.
2.4. Program Musik
Program musik adalah salah satu program acara televisi yang dibuat untuk
menarik perhatian pemirsa yang mempertunjukan musik dan tarian sebagai bagian
dari jenis program hiburan televisi. Menurut Gerald Millerson (1997), musik dan
tarian termasuk kedalam pertunjukan yang menampilkan karakteristik tersendiri,
yang kesemuanya dapat disajikan melalui kelompok (group) dan penampilan
individual.28
28
Gerald Millerson. Effective TV Production. Focal Press. London. 1981. Hal. 168
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Program musik dapat ditampilkan dalam dua format yaitu video klip atau
konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan dilapangan (outdoor)
ataupun didalam studio (indoor). Musik adalah ilmu atau seni yang menyusun
nada atau suara dalam urutan, kombinasi dan hubungan temporer untuk
menghasilkan komposisi yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan.29 Musik
juga merupakan keseluruhan dari perwujudan dan semangat moral (spirit) dan
bobot nilai (contents) yang terkandung didalamnya tidak mungkin dicitrakan
hanya melalui sosok, peran dan cara bagaimana alat dan musik itu sendiri
direalisasikan dalam suatu permainan.
2.5. Persepsi
Persepsi membantu manusia memahami dunia sekelilingnya untuk
disimpan dalam memorinya. Akibatnya, terbatasnya kapasitas memori manusia,
persepsi membantu memori dalam menafsirkan dunia ini dengan pengalaman
masa lalu, rekaman-rekamannya yang telah dipelajari, nilai-nilai budaya dan
sebagainya. Hal tersebut membuat suatu stimuli yang sama bisa diinterprestasikan
oleh dua manusia yang memiliki persepsi berbeda.
Persepsi (perception) dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara
seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau
pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu
(Leavit, 1978). Rakhmat (1994:51) menyatakan bahwa persepsi adalah
pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh
29
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Hal. 676
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dengan menyimpulkan informasi dan penafsiran pesan.30 Persepsi disebut inti
komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, kita tidak mungkin
berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu
pesan dan mengabaikan pesan orang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan
persepsi antar individu, semakin mudah
dan semakin sering mereka
berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya, semakin cenderung membentuk
kelompok budaya atau kelompok identitas (Mulyana, 2000:167-168).31
Dalam perspektif ilmu komunikasi, persepsi bisa dikatakan sebagai inti
komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi, yang identic
dengan penyandian-balik (decoding) dalam proses komunikasi. Hal ini tampak
jelas pada definisi John R. Wenburg dan William W. Wilmot: “Persepsi dapat
didefinisikan sebagai cara organisme memberi makna”, atau definisi Rudolph F.
Verderber: Persepsi adalah proses menafsirkan informasi” (dalam Mulyana, 2000:
167).
Pada proses persepsi, terdapat dua tahapan, antara lain perhatian
(attention) dan penafsiran (interpretation). Kemungkinan setelah tahapan tersebut,
akan muncul suatu respon yang disebut kognitif. Jalaludin Rakhamat
menggambarkan proses terjadinya persepsi dengan model :
Stimuli -------- Atensi ------- Interpretasi ------- Kognisi
1. Perhatian (attention)
Faktor yang sangat mempengaruhi persepsi adalah perhatian (attention).
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menonjol
30
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung, PT Remaja RosdKarya, 2012, Hal.50
Alex Sobur, Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah, Bandung, CV Pustaka Setia, 2003,
Hal.445-446
31
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Perhatian terjadi bila kita
mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera yang lain. Manusia akan
lebih memperhatikan hal-hal yang dianggap menarikdaripada yang tidak
menarik. Apa yang menjadi perhatian kita, kadang-kadang dapat lolos dari
perhatian orang lain. Kita cenderung menonton program atau acara ditelevisi
tertentu, hala-hal seperti ini akan menentukan kita untuk menaruh perhatian.
2. Penafsiran (interpretation)
Setiap makna yang timbul akan berbeda-beda dengan individu yang
lainnya dalam menafsirkan informasi. Hal ini karena setiap individu
mengorganisasikan rangsangan yang diterimannya sesuai dengan kenyataan yang
ada pada dirinya. Oleh karena itu , ragam penafsiran akan muncul pada individu
walaupun stimulinya sama.
Penafsiran merupakan proses dimana penerima memberi arti terhadap
pesan yang diterimannya, mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya,
dan mengisinya dengan interprestasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli
yang dipersepsi.32 Persepsi juga sering disebut dengan tindakan memberi makna
melalui indera-indera kita untuk menafsirkan suatu informasi dalam bentuk yang
lebih berarti.
3. Pengetahuan
Kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami,
atau dipersepsikan khalayak. Kognitif terjadi pada diri komunikan yang sifatnya
32
David A. Aaker and John Mayer. Advertising Management. Prentice Hall Inc, New Jersey 1996.
Hal.218
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
informatif bagi bagi dirinya.33 Kognitif membahas tentang bagaimana media
massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat
dan mengembangkan keterampilan pengetahuan (kognitif), melalui media massa,
dapat diperoleh berbagai informasi tentang tempat yang belum pernah dikunjungi
orang, teknologi baru atau benda. Pada saat mempersepsikan, hal ini berkaitan
dengan kebutuhan kognitif,
yaitu usaha untuk memperkuat informasi,
pengetahuan, serta pengertian tentang lingkungan eksternal.
2.6. Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi
yang mencakup kematangan mental, emosional social dan fisik. Remaja
sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan
anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.
Masa remaja adalah masa pencarian jati diri, yang dianggap masa-masa
perkembangan dalam menentukan sikap dan perilaku mana yang akan diambil,
baik maupun buruknya keputusan sikap yang diambil masih akan terjadi dimasa
ini. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan
fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Batasan usia remaja yang umum
digunakan para ahli adalah 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini
biasanya dibedakan artas dua, yaitu 12/13 tahun sampai dengan 17/18 tahun =
Elvirano Ardianto & Lukiati K.M. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung Hal. 52
33
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
masa remaja awal dan usia 17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun = masa
remaja akhir.34
Masa remaja, menurut Stanley Hall, seorang bapak pelopor psikologi
perkembangan remaja (dalam Santrock, 1999), dianggap sebagai masa topan
badai dan stress (strom and stress), karena mereka telah memiliki keinginan bebas
untuk menentukan nasib diri sendiri. Kalau terarah dengan baik, maka ia akan
menjadi seorang individu yang memiliki rasa tanggung jawab, tetapi kalau tidak
terbimbing, maka bisa menjadi seorang yang tak memiliki masa depan dengan
baik.35
34
35
Muhammad Ali, Muhammad Asrori, Psikologi, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2004, Hal.9
Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja, Bogor, Ghalia Indonesia, 2004
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download