1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Formasi Kepek merupakan formasi batuan termuda yang menyusun stratigrafi Pegunungan Selatan. Formasi Kepek terdiri dari napal berlapis jelek dengan di beberapa tempat dijumpai batulempung gampingan dan sisipan batugamping dengan hubungan saling menjari dengan bagian atas Formasi Wonosari yang relatif lebih tua (Datun, 1994; Surono, dkk., 1992; dan Surono, 2009). Penelitian mengenai umur Formasi Kepek sudah dilakukan oleh beberapa peneliti (Kadar, 1986; Rahardjo, 2007 dalam Surono, 2012; Akmaluddin, 2007; Sunjaya, 2008; dan Akmaluddin 2011). Menurut penelitian-penelitian tersebut Formasi Kepek terbentuk pada kisaran umur Miosen Atas – Pliosen Awal. Pada rentang umur Miosen Akhir – Pliosen Awal terjadi perubahan iklim di bumi baik secara global maupun regional. Secara global, bumi mengalami pendinginan yang ditandai dengan glasiasi di belahan bumi utara (Zachos, dkk., 2001). Sedangkan secara regional, Samudera Hindia juga terjadi pendinginan suhu permukaan laut yang menyebabkan aridifikasi di Afrika bagian timur (Cane dan Molnar, 2001). Pola pendinginan ini diharapkan dapat terekam dalam batuan Formasi Kepek. 2 Nanofosil gampingan dapat digunakan untuk menentukan umur batuan dan merekam perubahan perubahan suhu permukaan laut secara relatif. Biostratigrafi nanofosil gampingan memiliki resolusi yang sangat baik untuk penentuan umur pengendapan batuan. Umur tersebut dapat digunakan untuk mengetahui kapan terjadinya perubahan suhu permukaan laut. Umur yang dihasilkan pada penelitian ini juga dapat menambah wawasan mengenai umur Formasi Kepek. Selain itu penelitian mengenai nanofosil gampingan di Pegunungan Selatan (Akmaluddin, 2000; Susilo, 2002; Ardhito, 2013; dan Saputra, 2015), khususnya di Formasi Kepek masih jarang dilakukan. Penelitian mengenai nanofosil Formasi Kepek hanya pernah dilakukan oleh Akmaluddin (2007) di Sungai Brangkal. Oleh karena itu, nanofosil gampingan Formasi Kepek di jalur Sungai Rambutan menjadi sangat menarik untuk diteliti. I.2. Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan kelimpahan nanofosil gampingan yang terkandung dalam batuan penyusun Formasi Kepek. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah : 1. Menentukan umur dan biozonasi Formasi Kepek pada jalur Sungai Rambutan. 2. Menentukan perubahan suhu permukaan laut secara relatif selama pengendapan Formasi Kepek. 3 I.3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian terletak di Sungai Rambutan, Dusun Cangkring – Galih, Desa Grogol dan sekitarnya, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (Gambar 1.1). Dalam lembar peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) terletak pada koordinat UTM {0447150 / 9117458 – 0449518 / 9117458}. Lokasi ini dipilih karena pada Sungai Rambutan tersingkap urutan batuan dari Formasi Kepek yang cukup menerus dari yang paling bawah hingga atas. Gambar 1.1. Lokasi Penelitian I.4. Batasan Masalah Penelitian ini terbatas pada penentuan umur dan perubahan suhu permukaan laut secara relatif pada saat pengendapan Formasi Kepek yang didasari pada 4 kandungan nanofosil gampingan pada setiap sampel yang telah diambil secara sistematis pada jalur pengukuran yang telah ditentukan. I.5. Manfaaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan umur pengendapan Formasi Kepek dan perubahan suhu permukaan laut secara relatif pada umur tersebut dapat terekam melalui kelimpahan nanofosil gampingan di Formasi Kepek. I.6. Penelitian Terdahulu Sebelum penelitian ini dilakukan, Formasi Kepek sudah pernah diteliti oleh beberapa peneliti terdahulu antara lain (Tabel 1.1 dan Tabel 1.2) : 1. Kadar (1986) Kadar pada penelitian mengenai biostratigrafi foraminifera plangtonik di daerah Jawa Tengah bagian selatan menyebutkan Formasi Kepek merupakan formasi termuda yang membentuk Pegunungan Selatan. Formasi Kepek terdiri dari napal dengan ketebalan 200 meter yang terendapkan secara selaras di atas Formasi Wonosari. Formasi Kepek memiliki umur Miosen Atas, Zona N17 – N18. 2. Akmaluddin (2007) Akmaludin pada penelitiannya mengenai biostratigrafi Formasi Kepek di jalur Sungai Brangkal membagi Formasi Kepek bagian atas menjadi 2 zona yaitu zona Sphenolithus neoabies / Zona CN11a dan zona Pseudoemiliana lacunosa / Zona CN11b sehingga didapatkan umur pembentukan Formasi Kepek pada jalur Kali Brangkal adalah Pliosen Awal. Dari pengukuran stratigrafi setebal 16 meter 5 didapatkan Formasi Kepek tersusun oleh napal dan batupasir karbonatan dengan sisipan lapisan tuf dengan tebal 1-5 cm, selain itu juga ditemukan breksi batugamping dengan ukuran fragmen fragmen fosil berukuran 1-2 cm. 3. Sulistyono (2008) Sulistyono membagi Formasi Kepek menjadi lima litofasies yaitu Fasies foraminiferal packstone, Fasies batulanau karbonatan – batupasir karbonatan sisipan packstone, Fasies tuff, Fasies rudstone, dan Fasies batulanau karbonatan. Formasi Kepek dari yang paling tua hingga yang paling muda secara berurutan terendapkan pada lingkungan fore slope – toe of slope – open marine neritic – fore slope – toe of slope – open marine neritic – fore slope – toe of slope – open marine neritic. 4. Sunjaya (2008) Sunjaya pada penelitiannya mengenai biostratigrafi dan paleoekologi Formasi Kepek di jalur Sungai Rambutan, Dusun Cangkring – Galih, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul menyimpulkan Formasi Kepek terbentuk pada rentang umur N18 dan N19 (Pliosen Awal). Analisa biostratigrafi foraminifera plangtonik menunjukkan Formasi Kepek dapat dibagi menjadi dua biozona yaitu zona selang parsial Neogloboquadrina dutertrei dutertrei dan zona selang parsial Globorotalia margaritae evoluta. Analisa paleobatimetri berdasarkan foraminifera bentonik menunjukkan Formasi Kepek terendapkan pada lingkungan batial atas yang kemudian berubah menjadi lingkungan neritik bawah. Kondisi suhu pada saat pengendapan Formasi Kepek 5o – 10oC pada dasar laut dan 15o – 30oC pada permukaan laut. 6 5. Akmaluddin (2011) Akmaluddin melakukan penentuan umur Formasi Kepek melalui data biostratigrafi foraminifera plangtonik dan penanggalan isotop 85 Sr/86Sr pada foraminifera plangtonik di Jalur Sungai Rambutan. Dari data biostratigrafi disimpulkan bahwa Formasi Kepek terbentuk pada umur N16 – N17 (Blow, 1969) atau Miosen Atas, dimana cocok dengan hasil data penanggalan isotop 85 Sr/86Sr yang menunjukkan umur 8,75 – 7,7 juta tahun yang lalu. Berdasarkan nilai δ18O pada foraminifera plangtonik, suhu permukaan laut Formasi Kepek menunjukkan adanya penghangatan pada awal pengendapanya, konstan pada bagian tengah dan kemudian mendingin pada akhir pengendapannya. Tabel 1.1. Perbandingan hasil penelitian terdahulu mengenai umur Formasi Kepek. Peneliti Lokasi Metode Umur Biozona Kadar (1986) Sungai Widoro – Sungai Oyo Foraminifera plangtonik Miosen Atas – Pliosen Awal N17–N18 Akmaluddin (2007) Sungai Brangkal Pliosen Awal CN11 Sunjaya (2008) Sungai Rambutan Pliosen Awal N18 – N19 Akmaluddin (2011) Sungai Rambutan Nanofosil gampingan Foraminifera plangtonik Foraminifera plangtonik Miosen Atas N16 – N17 Tabel 1.2. Perbandingan hasil penelitian terdahulu mengenai suhu permukaan laut purba Formasi Kepek. Peneliti Lokasi Metode Suhu Permukaan Laut Sunjaya (2008) Sungai Rambutan Konstan pada suhu 150 – 300C Akmaluddin (2011) Sungai Rambutan Foraminifera plangtonik Isotop stabil 18 O Terjadi penghangatan pada awal pengendapan Formasi Kepek, konstan pada bagian tengah dan pendinginan pada akhir pengendapan.