Rencana Strategis Revisi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada target hasil dalam kurun waktu lima tahun dengan memperhitungkan lingkungan internal dan eksternal. Dalam perencanaan strategis mengandung visi, misi, tujuan ,sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang realistis dengan tetap mengantisipasi perkembangan masa depan serta mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Sesuai dengan amanat desentralisasi, maka sebagai penanggung jawab pembangunan kesehatan diwilayahnya, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan menyusun Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 - 2016. Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang Selatan telah ditetapkan Visi Kota Tangerang Selatan yaitu” Terwujudnya Masyarakat Kota Tangerang Selatan yang Mandiri, Damai dan Asri ”, yang didukung oleh 4 Misi dimana misi keempat yaitu meningkatkan pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan masyarakat. Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan dan jajarannya serta dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun waktu tahun 2011 -2016. Dalam perjalanan pelaksanaan pembangunan kesehatan sampai dengan akhir tahun 2011, berbagai masalah dan tantangan dalam pembangunan kesehatan telah berkembang semakin berat dan kompleks serta kadang kadang tidak terduga. Selain itu, perubahan struktur organisasi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan yang tertuang dalam Peraturan Walikota nomor 6 Tahun 2011. Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan yang telah disesuaikan dengan RPJMD ini selanjutnya akan menjadi acuan dalam penyusunan: (1) Dinas Kesehatan 2013 Hal. 1 Rencana Strategis Revisi Rencana Aksi masing-masing Bidang pada Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dan (2) Rencana Kerja dan Anggaran Dinas Kesehatan tahun 2011 – 2016 1.2. Landasan Hukum Sebagai landasan hukum Rancangan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2012 – 2016 didasarkan pada : 1. Landasan Idiil : Pancasila 2. Landasan Konstitusional : Undang-Undang Dasar 1945 3. Landasan Operasional : a. Undang-Undang nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional b. Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah c. Undang-Undang nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah d. Undang – Undang nomor 51 tahun 2008 Tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Propinsi Banten e. Peraturan Pemerintah nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah f. Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2006 Tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah g. Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah h. Peraturan Pemerintah nomor Tahun 2010 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah i. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah j. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Dinas Kesehatan 2013 Hal. 2 Rencana Strategis Revisi k. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah l. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 m. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1202/Menkes/SK/VIII/2003 Tentang Indonesia Sehat 2010 Dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat Dan Kabupaten/Kota Sehat n. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1091/Menkes/SK/X/2004 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota o. Peraturan Daerah nomor 11 tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang Selatan. 1.3. Maksud Dan Tujuan Maksud dari penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan untuk tahun 2011 - 2016 adalah sebagai berikut : 1. Tersedianya suatu dokumen perencanaan yang strategis dan komprehensif, yang menjamin adanya konsistensi perumusan pemecahan masalah kesehatan daerah, dengan penetapan suatu kebijakan dan pemilihan program-program yang sesuai kebutuhan serta harapan masyarakat untuk kurun waktu lima tahun. 2. Menjadi acuan dan pedoman bagi Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan serta seluruh jajaran kesehatan dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintah sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan dalam kurun waktu lima tahun Sedangkan tujuan penyusunan RENSTRA ini adalah sebagai berikut : Renstra merupakan landasan operasional bagi seluruh unit kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dalam menyusun rencana kerja tahunannya selama Dinas Kesehatan 2013 Hal. 3 Rencana Strategis Revisi kurun waktu 2011 – 2016, sehingga kegiatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dapat terarah pada pencapaian hasil sebagaimana yang telah ditetapkan. 1.4. Sistematika Penulisan Penulisan Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan ini mempunyai sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan BAB.II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD 2.2. Sumber Daya SKPD 2.3. Kinerja Pelayanan SKPD 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD BAB.III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.2. Telahaan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.3. Telahaan Renstra K/L dan Renstra 3.4. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis BAB.IV. VISI,MISI,TUJUAN,STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi SKPD Dinas Kesehatan 2013 Hal. 4 Rencana Strategis Revisi 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif BAB.VI. PENUTUP BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Walikota Kota Tangerang Selatan Nomor 6 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan telah ditetapkan Dinas Kesehatan Tangerang sebagai salah satu Perangkat Daerah Kota Selatan. Dalam rangka memberi pedoman pelaksanaan tugas dan wewenang Dinas maka ditetapkan Keputusan Walikota Tangerang Selatan nomor 6 tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan sebagai berikut : A. STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN Susunan Organisasi Dinas terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekretaris; b.1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b.2. Sub Bagian Keuangan; Dinas Kesehatan 2013 Hal. 5 Rencana Strategis Revisi b.3. Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan. c. Bidang Pelayanan Kesehatan; c.1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar; c.2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Bina Institusi Kesehatan; c.3.Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Batra d. Bidang Pencegahan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan; d.1.Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman; d.2.Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan PTM; d.3.Seksi Surveilans dan Imunisasi. e. Bidang Kesehatan Keluarga e.1. Seksi Gizi; e.2. Seksi KIA; e.3. Seksi Remaja dan Lansia . f. Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan e.1. Seksi Sumber Daya Kesehatan dan Sistem Informasi Kesehatan; e.2. Seksi Sarana dan Prasarana; e.3. Seksi Promkes dan Kesehatan Institusi. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Kelompok Jabatan Fungsional. B. TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN a. Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan di bidang Kesehatan sesuai kebijakan Pemerintah Kota. b. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi : c. perencanaan program-program kesehatan dengan pendekatan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventf), pengobatan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif); d. pembinaan manajemen Kesehatan daerah yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kebijakan kesehatan; Dinas Kesehatan 2013 Hal. 6 Rencana Strategis Revisi e. pembinaan, Pengawasan operasional dan Pengendalian atas pengelolaan pelayanan kesehatan pada fasilitas-fasilitas kesehatan baik pemerintah maupun swasta serta fasilitas non kesehatan yang mempunyai pengaruh kepada kesehatan masyarakat; f. pengupayaan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan; g. perencanaan dan pembinaan pelayanan kesehatan keluarga, pelayanan medis KB dan gizi masyarakat; h. perencanaan, pembinaan, pelaksanaan, pengamatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit dan penanganan Kejadian Luar Biasa bidang kesehatan; i. perencanaan, pembinaan, dan pelaksanaan Upaya Kesehatan lingkungan dan pemantauan dampak pembangunan terhadap kesehatan lingkungan; j. perencanaan dan pengadaan obat untuk Puskesmas dan jaringannya serta pengawasan sarana dan sediaan farmasi di sarana pelayanan swasta; k. pengawasan makanan dan minuman yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan masyarakat dari proses produksi sampai dengan peredarannya; l. pembinaan, pengawasan dan pengendalian sarana pelayanan kesehatan dasar dan rujukan baik pemerintah maupun swasta; m. penyusunan, pelaksanaan dan pengembangan sistem kesehatan Daerah; n. pengembangan sistem pembiayaan kesehatan melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat dan atau sistem lain; o. pembinaan dan pengawasan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan; p. perencanaan, pelaksanaan dan pembinaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin; q. penanggulangan masalah kedaruratan dan bencana; r. perencanaan Penyelenggaraan dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Daerah; s. perencanaan, Pengembangan dan pendayagunaan sumber daya kesehatan; t. Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. u. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas sebagaimana dimaksud pada Dinas Kesehatan 2013 Hal. 7 Rencana Strategis Revisi ayat (1) dan ayat (2), Kepala Dinas bertugas membina, memimpin, memfasilitasi, menyelenggarakan, mengawasi, mengevaluasi dan mengendalikan tugas dan fungsi Dinas serta mengkoordinasikan kegiatan Staf, Pelaksana dan Kelompok Jabatan Fungsional. (1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, menyelenggarakan fungsi : a. Kepala Dinas; b. Sekretaris,membawahkan: c. d. 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahkan: 1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar; 2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Bina Institusi Kesehatan ; 3. Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Batra Bidang Pencegahan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan; 1. Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman; 2. Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular; 3. e. f. g. (2) Seksi Surveilans dan Imunisasi. Bidang Kesehatan Keluarga 1. Seksi Gizi; 2. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak; 3. Seksi Remaja dan Lansia. Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan 1. Seksi Sumber Daya Kesehatan dan Sistem Informasi Kesehatan ; 2. Seksi Sarana dan Prasarana; 3. Seksi Promkes dan Kesehatan Institusi. Kelompok Jabatan Fungsional. Setiap Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d, huruf e dan huruf f dipimpin oleh Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Dinas Kesehatan 2013 Hal. 8 Rencana Strategis Revisi (3) Setiap Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b angka 1, angka 2 dan angka 3 dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Sekretaris. (4) Setiap Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d, huruf e dan huruf f dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (5) Bagan susunan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. Sekretariat (1) Sekretariat dinas mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan pada urusan umum, kepegawaian, keuangan serta program, evaluasi dan pelaporan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat menyelenggarakan fungsi : a. perencanaan dan pengelolaan bahan perumusan kebijakan yang berkaitan dengan umum dan keuangan serta monitoring dan evaluasi; b. pelaksanaan pemberian fasilitas dan dukungan pelayanan teknis administrasi dilingkungan dinas; c. pelaksanaan penyusunan program kegiatan bidang, umum keuangan serta monitoring dan evaluasi dinas; d. pelaksanaan pengelolaan tata naskah dinas, surat menyurat, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga dan pemeliharaan sarana dan prasarana dinas; e. pelaksanaan tertib administrasi pengelolaan inventarisasi barang, pemeliharaan sarana dan prasarana, perlengkapan dan aset dinas; f. pelaksanaan pengelolaan administrasi dan penatausahaan keuangan; g. pelaksanaan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana di lingkup dinas; Dinas Kesehatan 2013 Hal. 9 Rencana Strategis Revisi h. pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait kegiatan dinas; i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan dinas; j. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai bidang tugasnya; (3) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian merencanakan, mengendalikan melaksanakan, surat menyurat, mempunyai tugas pokok mengarahkan, kearsipan, mengawasi urusan rumah dan tangga perlengkapan, pengelolaan administrasi dan kepegawaian. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. perencanaan persiapan bahan pelaksanaan kegiatan tata usaha, aset, perlengkapan dilingkungan dinas; b. pelaksanaan pengelolaan kegiatan surat menyurat yang meliputi pengetikan, penggandaan, pengiriman dan pengarsipan; c. pelaksanaan pengurusan administrasi perjalanan dinas; d. pelaksanaan inventarisasi, penyediaan, pendistribusian dan pemeliharaan barang-barang inventaris kantor; e. pelaksanaan konsultasi, penyiapan bahan pedoman dan analisis formasi terkait sub bagian umum dan kepegawaian; f. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada Dinas Kesehatan 2013 Hal. 10 Rencana Strategis Revisi bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; g. pelaksanan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Sub Bagian Keuangan (1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan penyusunan rencana anggaran dan belanja dinas, (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. perencanaan kegiatan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penyusunan anggaran, pencairan, pembukuan dan pelaporan pertanggungjawaban anggaran; b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Sub Bagian Keuangan ; c. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penyusunan, anggaran, pencairan, pembukuan dan pelaporan pertanggungjawaban anggaran; d. pelaksanaan usulan perbaikan dan perubahan anggaran kegiatan dinas; e. pelaksanaan penyusunan laporan neraca keuangan; f. pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lain terkait dengan kegiatan sub bagian keuangan; g. pelaksanaan moniotoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan sub bagian keuangan; h. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; Dinas Kesehatan 2013 Hal. 11 Rencana Strategis Revisi i. pelaksanaan pembukuan, perhitungan anggaran dan verifikasi serta pengurusan keuangan dinas. j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan (1) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan program, evaluasi dan pelaporan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Program, Monitoring dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi : a. perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan Dinas; b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan ; c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data Dinas; d. pelaksanaan penyusunan pedoman dan program kerja Dinas; e. pelaksanaan penyusunan dokumen perencanaan Dinas; f. pelaksanaan konsultasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait Program, monitoring dan evaluasi Dinas ; g. pelaksanaan program, evaluasi serta pelaporan kegiatan Dinas ; h. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan 2013 Hal. 12 Rencana Strategis Revisi (1) Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan program pelayanan kesehatan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Bidang Pelayanan Kesehatan; b. perencanaan program pelayanan kesehatan masyarakat miskin, peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, masalah kesehatan, kedaruratan dan bencana, pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi, pengawasan pangan dari proses produksi sampai peredarannya, kebutuhan alat kesehatan untuk puskesmas dan jaringannya serta pengawasan dan pengendalian kesehatan; c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data pelayanan kesehatan masyarakat miskin, peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, masalah kesehatan, kedaruratan dan bencana, pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi pengawasan pangan dari proses produksi sampai peredarannya, kebutuhan alat kesehatan untuk puskesmas dan jaringannya serta pengawasan dan pengendalian kesehatan; d. pelaksanaan program pelayanan kesehatan masyarakat miskin, peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, masalah kesehatan, kedaruratan dan bencana, pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi pengawasan pangan dari proses produksi sampai peredarannya, kebutuhan alat kesehatan untuk puskesmas dan jaringannya serta pengawasan dan pengendalian kesehatan; e. pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait pelayanan kesehatan masyarakat miskin, peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, masalah kesehatan, kedaruratan dan bencana, pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi pengawasan pangan dari proses produksi sampai peredarannya, kebutuhan alat Dinas Kesehatan 2013 Hal. 13 Rencana Strategis Revisi kesehatan untuk puskesmas dan jaringannya serta pengawasan dan pengendalian kesehatan; f. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan program; g. pemberian rekomendasi bagi Industri Kecil Obat Tradisional dan Alat Kesehatan; h. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; i. pemberian ijin pada sarana pelayanan kesehatan; j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar (1) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan kesehatan dasar. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar menyelenggarakan fungsi : a. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar; b. perencanaan program pengobatan, pencegahan dan penaggulangan penyakit gigi dan mulut, peningkatan mutu pelayanan, program kesehatan jiwa, program kesehatan kerja, program kesehatan indera dan laboratorium di puskesmas dan jaringannya, pengadaan alat kesehatan, pelayanan kesehatan masyarakat miskin, pengawasan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit milik Pemerintah dan swasta, penanggulangan masalah kesehatan kedaruratan dan bencana; c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data program Dinas Kesehatan 2013 Hal. 14 Rencana Strategis Revisi pengobatan dan pencegahan penyakit gigi dan mulut, peningkatan mutu pelayanan, program kesehatan jiwa, program kesehatan kerja, program kesehatan indera dan laboratorium di puskesmas dan jaringannya, pengadaan alat kesehatan, pelayanan kesehatan masyarakat miskin, pengawasan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit milik Pemerintah dan swasta, penanggulangan masalah kesehatan kedaruratan dan bencana; d. pelaksanaan program pengobatan dan pencegahan penyakit gigi dan mulut, peningkatan mutu pelayanan, program kesehatan jiwa, program kesehatan kerja, program kesehatan indera dan laboratorium di puskesmas dan jaringannya, pengadaan alat kesehatan, pelayanan kesehatan masyarakat miskin, pengawasan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit milik Pemerintah dan swasta, penanggulangan masalah kesehatan kedaruratan dan bencana; e. pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait Pembinaan dan bimbingan teknis program pengobatan, pencegahan dan pencegahan penyakit gigi dan mulut, peningkatan mutu pelayanan, program kesehatan jiwa, program kesehatan kerja, program kesehatan indera dan laboratorium di puskesmas dan jaringannya, pengadaan alat kesehatan, pelayanan kesehatan masyarakat miskin, pengawasan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit milik Pemerintah dan swasta, penanggulangan masalah kesehatan kedaruratan dan bencana; f. penilaian kinerja puskesmas g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan; h. pemberian tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya; i. farmasi mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan farmasi dijabarkan fungsinya sebagai berikut ini: I. Perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kegiatan penyusunan kebutuhan obat untuk puskesmas dan Dinas Kesehatan 2013 Hal. 15 Rencana Strategis Revisi jaringannya, pengadaan obat untuk puskesmas dan jaringannya, pembinaan dan pengawasan penggunaan obat pada puskesmas dan jaringannya, pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi pada puskesmas, sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, apotek, toko obat, salon kecantikan dan klinik kecantikan, monitoring pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian pada apotik, instansi farmasi rumah sakit pemerintah dan swasta; II. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data kegiatan penyusunan kebutuhan obat untuk puskesmas dan jaringannya, pengadaan obat untuk puskesmas dan jaringannya, pembinaan dan pengawasan penggunaan obat pada puskesmas dan jaringannya, pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi pada puskesmas, sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, apotek, toko obat, salon kecantikan dan klinik kecantikan, monitoring pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian pada apotik, instansi farmasi rumah sakit pemerintah dan swasta; III. Pelaksanaan kegiatan penyusunan kebutuhan obat untuk puskesmas dan jaringannya, pengadaan obat untuk puskesmas dan jaringannya, pembinaan dan pengawasan penggunaan obat pada puskesmas dan jaringannya, pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi pada puskesmas, sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, apotek, toko obat, salon kecantikan dan klinik kecantikan, monitoring pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian pada apotik, instansi farmasi rumah sakit pemerintah dan swasta; IV. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait kegiatan penyusunan kebutuhan obat untuk puskesmas untuk puskesmas dan jaringannya, pengadaan obat untuk puskesmas dan jaringannya, pembinaan dan pengawasan penggunaan obat pada puskesmas dan jaringannya, pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi pada puskesmas, sarana pelayanan kesehatan pemerintah Dinas Kesehatan 2013 Hal. 16 Rencana Strategis Revisi dan swasta, apotek, toko obat, salon kecantikan dan klinik kecantikan, monitoring pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian pada apotik, instansi farmasi rumah sakit pemerintah dan swasta; j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan; k. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; l. pelaksanaan tugas lain yang diberika Atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Bina Institusi Kesehatan (1) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Bina Institusi Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan pemberian perijinan, pengawasan, pembinaan sarana pelayanan kesehatan swasta dan sarana kefarmasian swasta, serta memfasilitasi persiapan akreditasi sarana pelayanan Kesehatan swasta. Melaksanakan perecanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan masyarakat kurang mampu dan miskin (2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud ayat (1), Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Bina Institusi Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data pengembangan rumah sakit umum Pemerintah Kota dan Swasta; b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Bina Institusi Kesehatan ; c. penyusunan petunjuk teknis dan bahan pembinaan pengembangan Dinas Kesehatan 2013 Hal. 17 Rencana Strategis Revisi rumah sakit; d. penyusunan petunjuk teknis peningkatan mutu pelayanan rumah sakit; e. pelaksanaan kegiatan pembinaan umum dan teknis di bidang pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. f. pemberian perizinan bagi balai pengobatan, rumah bersalin, optik, apotik, toko obat, laboratorium, klinik rontgen, rumah sakit umum, swasta; g. pembinaan, Persiapan akreditasi bagi sarana pelayanan Kesehatan; h. pengumpulan dan pengolahan data pelayanan Rumah Sakit; i. penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan melaksanakan pembinaan pengawasan balai pengobatan, rumah bersalin, optik, apotik, toko obat, laboratorium, klinik rontgen, rumah sakit dan lainlain; j. pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengawasan di bidang pengembangan dan peningkatan mutu upaya pelayanan kesehatan swasta; k. pengumpulan data sarana kefarmasian swasta; l. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi pada sarana pelayanan kefarmasian swasta m. pemberian rekomendasi industri kecil obat tradisional dan Industri Obat Tradisional, Penyalur alat Kesehatan dan sub PAK dan Produksi Kosmetik Rumah Tangga (PKRT),Pedagang Besar Farmasi dan sub PBF n. perencanaan pelayanan kesehatan masyarakat kurang mampu dan miskin o. pelaksanaan petunjuk teknis pelayanan kesehatan masyarakat kurang mampu dan miskin p. penyebarluasan informasi pelayanan kesehatan masyarakat kurang mampu dan miskin q. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin Dinas Kesehatan 2013 Hal. 18 Rencana Strategis Revisi dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; r. pelaksanaan kegiatan peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat kurang mampu dan miskin dengn bekerjasama lintas sektoral, swasta, Lembaga Sosial masyarakat, maupun lembaga Pemerintahan dalam rangka peningkatan derajat Kesehatan masyarakat kurang mampu dan miskin; s. pelaksanaan monitoring dan evaluasi program pelayanan kesehatan masyarakat kurang mampu dan miskin Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Batra (1) Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Batra mempunyai tugas melaksanakan pemberian perijinan, pengawasan, pembinaan keadan pengobat tradisional, merencanaan, melaksanaan program kesehatan gigi dan mulut, kesehatan jiwa, indera dan olah raga . Serta pengumpulan data, pengolahan data, pelaksanaan dan peningkatan mutu pelayanan keselamatan dan kesehatan kerja (2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Batra menyelenggarakan fungsi : a. pemberian tanda terdaftar dan izin untuk pengobat tradisional serta pengawasan dan pembinaannya; b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Batra; c. pengumpulan, pengolahan data kesehatan keselamatan Kerja perusahaan; d. pengkoordinasian dan kerjasama dengan dinas terkait lainnya dalam penataan keselamatan Kerja perusahaan yang memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan kerja dan Kesehatan Olahraga e. penyiapan bahan petunjuk teknis pembinaan keselamatan dan Dinas Kesehatan 2013 Hal. 19 Rencana Strategis Revisi kesehatan di Lingkungan Kerja perusahaan; f. pembinaan dan bimbingan teknis keselamatan dan kesehatan Kerja perusahaan; g. perencanaan program pengobatan pencegahan penanggulangan penyakit gigi dan mulut, peningkatan mutu pelayanan, program kesehatan jiwa, kesehatan indera dan olah raga h. pelaksanaan, pengumpulan, pengolahan, penganalisian data program pengobatan dan pencegahan gigi dan mulut, kesehatan jiwa, dan kesehatan indera dan olah raga i. pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau lembaga lainnya terkait pembinaan dan bimbingan teknis program pengobatan, dan pencegahan penyakit gigi dan mulut kesehatan jiwa, dan kesehatan indera dan olah raga; j. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan; l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan tugasnya. Bidang Pencegahan Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan (1) Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pengendalian penyakit, penyehatan lingkungan dan makanan minuman, surveilans epidemiologi dan imunisasi. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana program dan kegiatan penyehatan lingkungan dan Dinas Kesehatan 2013 Hal. 20 Rencana Strategis Revisi makanan minuman, pengendalian penyakit,surveilans epidemiologi dan imunisasi; b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data program penyehatan lingkungan dan makanan minuman, pengendalian penyakit, surveilans epidemiologi dan imunisasi; d. pelaksanaan kegiatan program penyehatan lingkungan dan makanan minuman,pengendalian penyakit, surveilans epidemiologi dan imunisasi; e. pelaksanaan koordiansi dengan instansi / lembaga lainnya terkait program penyehatan lingkungan dan makanan minuman, pengendalian pengamatan penyakit, pencegahan penyakit, pemberantasan dan pengendalian penyakit bersumber pada binatang (P2B2) dan penyakit menular langsung (P2ML) serta penyakit tidak menular, imunisasi dan Surveilan Epidemiologi dan KLB; f. pengorganisasian dalam kegiatan Program Kesehatan Haji. g. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan. i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan tugasnya. Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman (1) Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam perencanaan, koordinasi, bimbingan, pengendalian dan bantuan dalam kegiatan penyehatan lingkungan dan makanan minuman. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Dinas Kesehatan 2013 Hal. 21 Rencana Strategis Revisi Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman menyelenggarakan fungsi : a. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman; b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan; c. melaksanakan penyiapan bahan pedoman pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan dan makanan minuman; d. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan teknis operasional penyehatan lingkungan dan makanan minuman; e. melaksanakan pembinaan dan pengawasan perijinan hygiene dan sanitasi makanan minuman di Tempat Pengolahan Makanan (TPM) dan Tempat-tempat umum (TTU); f. melaksanakan pembinaan dan pengawasan perijinan usaha pest control; g. melaksanakan pembinaan dan fasilitasi sarana dan prasarana sanitasi dasar di lingkungan pemukiman dan tempat-tempat umum (TTU); h. pelaksanaan koordiansi dengan instansi / lembaga lainnya terkait dalam upaya penyehatan lingkungan; i. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan; k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular (1) Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular mempunyai tugas merecanakan, melaksanakan kegiatan, pembinaan dan Dinas Kesehatan 2013 Hal. 22 Rencana Strategis Revisi koordinasi seluruh kegiatan pengendalian penyakit menular dan Penyakit Tidak Menular (PTM). (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan PTM menyelenggarakan fungsi : a. perencanaan dan penyusunan program kegiatan Pengendalian Penyakit Menular dan PTM diwilayah kerja Kota tangerang Selatan b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular; c. pembinaan pada Puskesmas,Balai Pengobatan,Rumah Bersalin dan Rumah Sakit yang ada diwilayah Kota Tangerang Selatan dalam upaya pemberantasan dan pengendalian penyakit. d. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data bahan pembinaan Pengendalian Penyakit Menular dan PTM pada Puskesmas, Balai Pengobatan dan Rumah Sakit; e. pelaksanaan koordiansi dengan instansi / lembaga lainnya terkait pembinaan Pengendalian Penyakit Menular dan PTM pada Balai Pengobatan dan Rumah Sakit; f. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan; g. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya; Seksi Surveilans dan Imunisasi (1) Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan Seksi Surveilans dan Imunisasi serta pengawasan penyakit dan penanganan KLB. Dinas Kesehatan 2013 Hal. 23 Rencana Strategis Revisi (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Surveilans dan Imunisasi menyelenggarakan fungsi : a. perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan pengamatan penyakit menular, penyakit tidak menular, penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) penyakit, surveilans epidemiologi, kesehatan matra dan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dan imunisasi; b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Surveilans dan Imunisasi; c. pelaksanaan pengumpulan, pengamatan penyakit pengolahan, menular, penganalisian penyakit tidak data menular, penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) penyakit, surveilans epidemiologi, kesehatan matra dan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dan data Pelaksanaan imunisasi disemua UPK (Unit Pelayanan Kesehatan); d. pelaksanaan kegiatan pengamatan penyakit menular, penyakit tidak menular, penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) penyakit, surveilans epidemiologi, kesehatan matra dan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) ; e. pelaksanaan koordiansi dengan instansi / lembaga lainnya terkait pengamatan penyakit menular, penyakit tidak menular, penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) penyakit, surveilans epidemiologi, kesehatan matra dan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dan masalah imunisasi; f. melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi penyelenggaraan kegiatan imunisasi di Kota dan puskesmas. g. melaksanakan kegiatan kesehatan Haji dengan lintas sektor terkait; h. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan; Dinas Kesehatan 2013 Hal. 24 Rencana Strategis Revisi j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya Bidang Kesehatan Keluarga (1) Bidang Kesehatan Keluarga mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan dibidang Kesehatan Keluarga. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Kesehatan Keluarga menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan dan perumusan kebijakan teknis dalam program kesehatan keluarga ; b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Bidang Kesehatan Keluarga ; c. koordinasi lintas program dan lintas sektor ; d. perencanaan kegiatan program kesehatan keluarga ; e. pengendalian kegiatan program kesehatan keluarga ; f. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; g. monitoring dan evaluasi hasil kegiatan program kesehatan keluarga ; dan h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang tugasnya. Seksi Gizi (1) Seksi Gizi mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan peningkatan gizi masyarakat. Dinas Kesehatan 2013 Hal. 25 Rencana Strategis Revisi (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Gizi Dasar menyelenggarakan fungsi : a. perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebutuhan dan penyiapan bahan untuk peningkatan status gizi masyarakat, peningkatan gizi masyarakat; b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Gizi ; c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data kebutuhan dan penyiapan bahan untuk peningkatan status gizi masyarakat, peningkatan gizi masyarakat; d. pelaksanaan kegiatan kebutuhan dan penyiapan bahan untuk peningkatan status gizi masyarakat, peningkatan gizi masyarakat; e. pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait kebutuhan dan penyiapan bahan untuk peningkatan status gizi masyarakat, peningkatan gizi masyarakat; f. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya; Seksi Kesehatan Ibu dan Anak (1) Seksi KIA mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan kesehatan Ibu, Anak dan pelayanan medis Keluarga Berencana. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Seksi KIA menyelenggarakan fungsi : a. pengumpulan bahan pembinaan, pengaturan dan monitoring kesehatan Dinas Kesehatan 2013 Hal. 26 Rencana Strategis Revisi ibu, anak dan keluarga berencana; b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi KIA; c. penyelenggaraan usaha kesehatan dan pelayanan kesehatan ibu anak serta keluarga berencana; d. pengumpulan bahan dan penyebarluasan informasi mengenai penyelenggaraan usaha pelaksanaan dan pembinaan kesehatan ibu dan anak melalui rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu dan polides. e. perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan usaha kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak, wanita usia subur dan pelayanan medis keluarga berencana; f. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data usaha kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak, wanita usia subur dan pelayanan medis keluarga berencana; g. pelaksanaan kegiatan usaha kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak, wanita usia subur dan pelayanan medis keluarga berencana; h. pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait usaha kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak, wanita usia subur dan pelayanan medis keluarga berencana; i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan; j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya k. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana guna kelancaran pelaksanaan tugas; l. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; m. memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk teknis di bidang Dinas Kesehatan 2013 Hal. 27 Rencana Strategis Revisi tugas kepada bawahan Seksi Remaja dan Lansia (1) Seksi Remaja dan Lansia mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan di bidang remaja dan Lansia; (2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) kepala seksi remaja dan Lansia , menyelenggarakan fungsi : a. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang pengembangan kesehatan remaja dan usia lanjut guna kelancaran pelaksanaan tugas; b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Remaja dan Lansia ; c. memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk teknis di bidang tugas kepada bawahan; d. menyiapkan bahan penyusunan kegiatan program kesehatan remaja dan usia lanjut; e. menyiapkan bahan materi dalam rangka bimbingan kegiatan peningkatan kesehatan remaja dan usia lanjut; f. mengkoordinir pemantauan status kesehatan remaja dan kesehatan usia lanjut di masyarakat; g. menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan dan pengobatan terhadap masyarakat usila di puskesmas dan jaringannya; h. menyusun jadwal kegiatan monitoring dan evaluasi, pembinaan teknis dan manajemen, serta pelatihan-pelatihan program peningkatan kesehatan remaja dan usia lanjut di puskesmas dan masyarakat; i. melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi, pembinaan teknis dan manajemen, serta pelatihan-pelatihan program peningkatan kesehatan remaja dan usia lanjut; Dinas Kesehatan 2013 Hal. 28 Rencana Strategis Revisi j. mengumpulkan, mengelola dan menyajikan serta visualisasi data kegiatan program peningkatan kesehatan remaja dan usia lanjut; k. pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan hasil kegiatan peningkatan kesehatan remaja dan usia lanjut; l. memberikan saran dan pertimbangan di bidang kesehatan remaja dan usia lanjut kepada Atasan ; m. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan Atasan . Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan (1) Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikanserta evaluasi program bidang promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan Program Pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi Kesehatan; b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan ; c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data Program Pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi Kesehatan, Bina peran serta masyarakat serta kemitraan, melaksanakan pengembangan sistem informasi kesehatan; d. pelaksanaan kegiatan Program Pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi program anti rokok dan napza dalam rangka Dinas Kesehatan 2013 Hal. 29 Rencana Strategis Revisi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat; e. pengembangan, dan Pembinan UKS, SBH dan dokter kecil; f. perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan peningkatan derajat kesehatan pekerja sektor informal dan peran serta masyarakat melalui upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan peningkatan kemitraan menuju perilaku hidup bersih dan sehat; g. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data peningatan derajat kesehatan pekerja sektor informal dan peran serta masyarakat melalui upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan peningkatan kemitraan menuju perilaku hidup bersih dan sehat; h. pelaksanaan kegiatan peningkatan derajat kesehatan pekerja sektor informal dan peran serta masyarakat melalui upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan peningkatan kemitraan menuju perilaku hidup bersih dan sehat; i. pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait peningkatan derajat kesehatan pekerja sektor informal dan peran serta masyarakat melalui upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan peningkatan kemitraan menuju perilaku hidup bersih dan sehat; j. pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait program pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi Kesehatan, Bina peran serta masyarakat serta kemitraan, melaksanakan pemanfaatan sarana penyuluhan kesehatan; k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan; l. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya; Seksi Sumber Daya Kesehatan dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan 2013 Hal. 30 Rencana Strategis Revisi (1) Seksi Sumber daya kesehatan dan sistem informasi kesehatan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan dan kordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan pengembangan sumber daya kesehatan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi Sumber Daya kesehatan dan Sistem Informasi Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. menyiapkan Bahan Rencana Kerja Sub-Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Sistem Informasi Kesehatan) b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Sumber daya kesehatan dan sistem informasi kesehatan; c. merencanakan, Menghitung Kebutuhan Tenaga Kesehatan serta Pembinaan Penempatan Tenaga Kesehatan) d. menghitung kebutuhan tenaga kesehatan strategis diwilayah kota. (direvisi : dihapuskan karena telah masuk poin b) e. mendayagunakan kebutuhan tenaga kesehatan strategis diwilayah pemerintah kota dengan menetapkan dan menyusun jenis tenaga kesehatan strategis. (direvisi : telah masuk kedalam poin b) f. menyelenggarakan diklat teknis dan fungsional standar lokal g. menyelenggarakan pemilihan tenaga medis, paramedis dan tenaga kesehatan lain yang berprestasi. h. mengembangkan, Mengelola dan Monitoring Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA). i. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Dinas Kesehatan 2013 Hal. 31 Rencana Strategis Revisi Seksi Sarana dan Prasarana (1) Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikanserta pengelolaan sarana dan prasarana. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi : a. perencanaan pengadaan, penyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana (alat-alat kesehatan, mebeleur, gedung, dan mesin, kendaraan) b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Sarana dan Prasarana ; c. pelaksanaan koordinasi dalam pengadaan dan pengelolaan sarana dan prasarana (alat-alat kesehatan, mebeleur, gedung, dan mesin, kendaraan) d. pelaksanaan koordinasi dalam pendistribusian sarana dan prasarana (alat-alat kesehatan, mebeleur, gedung, dan mesin, kendaraan) e. pelaksanaan penyimpanan dan penggunaan sarana dan prasarana (alatalat kesehatan, mebeleur, gedung, dan mesin, kendaraan) f. pelaksanaan pelatihan teknis sarana dan prasarana g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan; h. pelaksanaan koordinasi dalam menginventarisir sarana dan prasarana; i. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya; Seksi Promkes dan Kesehatan Institusi Dinas Kesehatan 2013 Hal. 32 Rencana Strategis Revisi (1) Seksi Promkes dan Kesehatan Institusi mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikanserta evaluasi program bidang promosi kesehatan dan kesehatan institusi. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Promkes dan Kesehatan Institusi menyelenggarakan fungsi : a. perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan Program Pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi Kesehatan; b. penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran tahunan Seksi Promkes dan Kesehatan Institusi; c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data Program Pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi Kesehatan, Bina peran serta masyarakat serta kemitraan, melaksanakan pengembangan sistem informasi kesehatan; d. pelaksanaan kegiatan Program Pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi program anti rokok dan napza dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat; e. pengembangan, dan Pembinan UKS, SBH dan dokter kecil; f. perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan peningkatan derajat kesehatan pekerja sektor informal dan peran serta masyarakat melalui upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan peningkatan kemitraan menuju perilaku hidup bersih dan sehat; g. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data peningkatan derajat kesehatan pekerja sektor informal dan peran serta masyarakat melalui upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan peningkatan kemitraan menuju perilaku hidup bersih dan sehat; h. pelaksanaan kegiatan peningkatan derajat kesehatan pekerja sektor informal dan peran serta masyarakat melalui upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan peningkatan kemitraan menuju perilaku hidup bersih dan sehat; i. pelaksanaan koordinasi Dinas Kesehatan 2013 dengan instansi / lembaga lainnya terkait Hal. 33 Rencana Strategis Revisi peningkatan derajat kesehatan pekerja sektor informal dan peran serta masyarakat melalui upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan peningkatan kemitraan menuju perilaku hidup bersih dan sehat; j. pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait program pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi Kesehatan, Bina peran serta masyarakat serta kemitraan, melaksanakan pemanfaatan sarana penyuluhan kesehatan; k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan; l. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri; m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang tugasnya; UPT DAN JABATAN FUNGSIONAL (1) Pada Dinas dapat dibentuk UPT. (2) UPT dibentuk berdasarkan kriteria adanya pekerjaan yang bersifat teknis operasional karena wilayah kerja atau karena jam tertentu. (3) UPT dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Pembentukan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja UPT diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota Jabatan Fungsional (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah Tenaga Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang tugasnya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional bertugas melaksanakan sebagian kegiatan Dinas sesuai dengan kebutuhan. (3) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggung Dinas Kesehatan 2013 Hal. 34 Rencana Strategis Revisi jawab kepada Kepala Dinas. (4) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugas dikoordinasikan oleh Tenaga Fungsional.. (5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. . 2.2. Sumber Daya Dinas Kesehatan I. Sarana Kesehatan Sarana kesehatan merupakan komponen dasar dalam pemerataan pelayanan kesehatan di kota Tangerang Selatan baik dari segi sarana prasarana fisik maupun SDM Kesehatan yang tersedia, dari sejak terbentuknya kota Tangerang Selatan sesuai UU No. 51 tahun 2008 selama kurang lebih 3 tahun telah terjadi peningkatan yang pesat akan sarana pelayanan kesehatan sehingga pelayanan kesehatan semakin merata di setiap kecamatannya seperti yang terlampir dalam tabel berikut ini : Dinas Kesehatan 2013 Hal. 35 Rencana Strategis Revisi Tabel 1. Sarana Kesehatan Kecamatan Kota Serp No. Jenis Serp ong ong Utar Ciput Setu Pamul Ciput ang at a at Timu r Pond ok Aren Tang erang Selat an 1 Rumah Sakit 3 2 - 2 4 3 3 17 2 Puskesmas 3 2 3 3 4 4 6 25 1 1 - 1 1 1 2 7 1 - - 1 1 - - 3 6 2 - 2 2 7 6 14 45 40 10 41 27 43 81 287 28 24 23 40 29 35 41 220 17 19 17 17 16 22 17 125 16 20 13 13 14 11 20 107 10 7 5 20 5 8 8 63 Puskesmas dengan 3 Tempat Perawatan Puskesmas 4 Pembantu Tempat tidur Puskesmas 5 Perawatan Balai Pengobatan 6 Swasta Praktek Dokter 7 Umum Swasta Praktek Dokter Gigi 8 Swasta Praktek Dokter 9 Spesialis Praktek Bidan 10 Swasta Laboratorium Klinik 11 Swasta 1 3 1 7 7 5 6 30 12 Optik 2 - 2 9 5 15 9 42 13 Apotik 6 5 2 10 9 25 18 75 14 Toko Obat Berijin - 5 - 17 6 16 3 47 15 Industri Kecil Obat 1 - - - - 1 1 3 Dinas Kesehatan 2013 Hal. 36 Rencana Strategis Revisi Kecamatan Kota Serp No. Jenis Serp ong ong Utar Ciput Setu Pamul Ciput ang at a at Timu r Pond ok Aren Tang erang Selat an Tradisional 16 Rumah Bersalin Swasta 2 1 1 4 6 9 10 33 Pengobatan 17 Tradisional 4 8 1 4 5 2 7 31 18 Puskesmas Keliling 3 2 2 3 4 4 5 23 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2011 Dinas Kesehatan 2013 Hal. 37 Rencana Strategis Revisi Tabel 2. Tenaga Kesehatan No Jenis Ketenagaan Jumlah 2011 (Orang) 1 Dokter spesialis 3 2 Dokter Umum 43 3 Dokter Gigi 31 4 Bidan 5 Perawat 6 Ahli Gizi 8 7 Ahli Sanitasi 5 8 Farmasi 9 9 Teknisi Medis 4 10 Kesmas 4 179 75 Total 463 Sumber : Data Kepegawaian Dinas Kesehatan Tangerang Selatan 2011 2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Pelayanan Kesehatan merupakan tolok ukur kinerja utama yang merupakan tanggungjawab Dinas Kesehatan selaku stake holder Pemerintah Kota Tangerang Selatan di bidang Kesehatan. Di mana tolok ukur kinerja ini dinilai dengan capaian-capaian yang dapat terukur dan dipertanggungjawabkan. Adapun aspek kinerja yang diukur antara lain adalah : A. Derajat Kesehatan Derajat Kesehatan masyarakat tidak sepenuhnya merupakan intervensi sektor kesehatan namun merupakan hasil dari berbagai keadaan sosial ekonomi termasuk pendidikan dan keadaan lingkungan. Berdasarkan fakta-fakta yang ada, indikator derajat kesehatan masyarakat yang paling sensitif adalah Umur Harapan Hidup (AHH), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI) serta Status Gizi Balita. Dinas Kesehatan 2013 Hal. 38 Rencana Strategis Revisi A.1. Umur Harapan Hidup Umur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang mencerminkan berapa lama seorang bayi baru lahir diharapkan hidup. Dari hasil Sensus Penduduk dan Susenas, didapatkan UHH meningkat dari tahun ke tahun, seperti terlihat pada tabel dibawah ini : Tabel Umur Harapan Hidup di Kota Tangerang Selatan Th. 2008 – 2010 Tahun Umur Harapan Hidup 2008 68,40 2009 68,43 2010 68,46 A.2. Kematian a. Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (IMR) adalah banyaknya ibu hamil/ ibu bersalin yang meninggal pada setiap 100.000 Kelahiran Hidup. Angka ini berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terutama pada ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu pada masa nifas. Grafik Angka Kematian Ibu/ Maternal Kota Tangerang Selatan Dinas Kesehatan 2013 Hal. 39 Rencana Strategis Revisi Berdasarkan grafik diatas, angka kematian Ibu di Wilayah Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu tahun 2009 sampai dengan 2011 masih jauh dibawah target nasional dan target mdgs. Hal ini disebabkan penanganan ibu hamil risiko tinggi semakin baik dan peningkatan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bersalin semakin baik. Meskipun dari grafik terlihat ada kenaikan hal ini disebabkan jumlah ibu hamil juga meningkat dari tahun 2010 ke tahun 2011. Dari total 13 kasus di tahun 2011 penyebabnya bisa karena hipertensi, perdarahan, infeksi dan lain-lain. Grafik Penyebab Kematian Ibu/ Maternal Kota Tangerang Selatan 2011 Dinas Kesehatan 2013 Hal. 40 Rencana Strategis Revisi Dinas Kesehatan 2013 Hal. 41 Rencana Strategis Revisi Grafik Saat Kematian Ibu/ Maternal Kota Tangerang Selatan 2011 b. Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah jumlah kematian bayi dibawah satu tahun pada setiap 1.000 kelahiran hidup. Angka ini merupakan indikator yang sensitif terhadap ketersediaan, pemanfaatan pelayanan kesehatan terutama pelayanan perinatal, disamping juga merupakan indikator terbaik untuk menilai pembangunan sosial ekonomi masyarakat secara menyeluruh. Dinas Kesehatan 2013 Hal. 42 Rencana Strategis Revisi Grafik Prevalensi Kematian Bayi Kota Tangerang Selatan Berdasarkan table diatas, angka kematian bayi di Wilayah Kota Tangerang Selatan semakin tahun semakin menurun. Hal ini disebabkan penanganan kasus pada bayi semakin baik sehingga kematian bayi dapat semakin ditekan meskipun terlihat dari grafik bahwa angka kematian bayi di kota Tangerang selatan sangat jauh dari angka kematian nasional dan target MDGs. Dari kasus tersebut penyebabnya bisa karena kelainan kongenital, asfikia, BBLR, ikterus dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada table berikut ini. Dinas Kesehatan 2013 Hal. 43 Rencana Strategis Revisi Grafik Jumlah dan Sebab Kematian Bayi Kota Tangerang Selatan 2011 Berdasarkan grafik diatas, penyebab tertinggi dari kematian bayi adalah karena kelaianan kongenital (bawaan) yaitu sebanyak 15 kasus. Sedangkan terendahnya karena ikterus (kuning). A.3 Kesakitan Kejadian penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan di Kota Tangerang Selatan dan diprioritaskan untuk ditanggulangi adalah : a. Penyakit menular bersumber binatang 1) Demam Berdarah Dengue (DBD). Jumlah penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tangerang Selatan dilaporkan sebagai berikut : Pada tahun 2011 jumlah kasus yang di laporkan sebanyak 705, dibandingkan dengan tahun 2010 sebanyak 1160 kasus (1154 kaus penderita hidup dan 6 kasus penderita meninggal) dan tahun Dinas Kesehatan 2013 Hal. 44 Rencana Strategis Revisi 2009 sebanyak 1080 (1065 kasus penderita hidup dan 15 kaus Penderita Meninggal). Secara detail, untuk tahun 2011 hingga Desember jumlah kasus DBD adalah sebanyak 174 kasus dan 2 kematian atau tingkat insiden rate (IR) 1.5 per 100.000 penduduk dan "case fatality rate" (CFR) 1 persen. Kematian di jumpai pada Puskesmas Wilayah Kerja Puskesmas Pd Aren dan Puskesmas Pd. Pucung. Tabel Data Penderita DBD Tahun 2011 2) Filariasis Tabel 5. Jumlah Kasus Penderita Filariasis (Kaki Gajah) di Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 N KECAMATA O N PUSKESMAS Dinas Kesehatan 2013 KELURAHAN JUMLAH YANG DITEMUKAN Hal. 45 Rencana Strategis Revisi N KECAMATA O N 1 Ciputat 2 Pondok Aren KELURAHAN Kp. Sawah Sawah Baru 5 Pondok Aren Pondok Aren 1 Pdk. Kacang Timur 2 Pdk. Kacang Barat 1 Parigi 1 Pamulang Timur 1 Pamulang Barat 1 Cabe Ilir 1 Benda Baru Benda Baru 1 Pdk. Kacang Timur Parigi 4 JUMLAH YANG PUSKESMAS Pamulang Pamulang DITEMUKAN 5 Setu Setu Bakti Jaya 1 6 Serpong Utara Paku Alam Paku Jaya 2 Jumlah 17 Penemuan serta penanganan penderita filariasis atau kaki gajah tahun 2011 sebanyak 17 kasus tersebar di 6 Kecamatan, laporan adanya penderita kaki gajah dari petugas Puskesmas serta tata cara pengobatannya selalu dipantau oleh petugas puskesmas dan petugas Dinas Kesehatan sebagai Supervisor Kota dalam upaya pelaksanaan pengobatan penderita Kaki Gajah yang memerlukan perawatan khusus b. Penyakit Menular Langsung 1) Penyakit Pneumonia Pneumonia pada Tahun 2011 ini telah terdapat 2.324 penderita dan Pneumonia berat 12 penderita sedangkan Bukan Pneumonia(ISPA) mencapai 81.114 penderita baik anak maupun pada bayi dan dewasa, data didapat dari laporan 25 Puskesmas yang ada di Kota Tangerang Selatan dan telah mendapat penanganan yang memadai baik dalam pelacakan, Dinas Kesehatan 2013 Hal. 46 Rencana Strategis Revisi perawatan jalan maupun merujuk penderita bila memerlukan perawatan lanjutan di RS. Tabel Cakupan Penderita Pneumonia Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 Pneumonia Tahun Jumlah Cakupan 2009 4.159 38% 2010 2.502 13% 2011 2.324 20% Dari data diatas dapat dilihat cakupan penemuan penderita Pneumonia dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 belum mencapai target 100%. Namun dari tabel diatas dapat kita ambil kesimpulan pada tahun 2011 angka penemuan penderita pneumonia mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, hal ini merupakan hasil kerja keras para petugas dalam melakukan penjaringan dan diagnosa secara MTBS dalam pemeriksaan pasien. 2). Penyakit Diare Penderita Diare pada Tahun 2011 ini telah terdapat 15.879 penderita baik anak maupun pada bayi dan dewasa, data didapat dari laporan 25 Puskesmas yang ada di Kota Tangerang Selatan dan telah mendapat penanganan yang memadai baik dalam pelacakan, perawatan jalan maupun merujuk penderita bila memerlukan perawatan lanjutan di RS. Penderita Diare Berdasarkan Laporan Puskesmas Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 Dinas Kesehatan 2013 Hal. 47 Rencana Strategis Revisi Dari grafik di atas dapat dilihat puskesmas Jombang penemuan penderita diare mencapai 1.559 penderita, dan terendah puskesmas pisangan dengan 56 penderita. 3). Penyakit Kusta Prevalensi Rate kusta pada tahun 2011 adalah 0,37/10.000 penduduk dan sebanyak 44 kasus penderita kusta terdaftar dan mendapat pengobatan di Kota Tangerang Selatan diantaranya type/jenis MB 41 kasus, dan jenis PB 3 kasus, yang telah ditangani oleh 14 Puskesmas dari 25 Puskesmas yang terdapat di Kota Tangerang Selatan. Pada tahun 2011 Jumlah Kasus menurun dari tahun 2010 sebanyak 51 Kasus namun Prevalensi Meningkat sehingga Total Penderita yang mendapat Pengobatan Pada Tahun 2011 sebanyak 63 Penderita, hal tersebut di karenakan Pengetahuan Petugas tentang Program Kusta tidak merata, bertambahnya Pusat Kesehatan Masyarakat di Kota Tangerang Selatan, namun hal tersebut bukan merupakan hal utama sebab berbagai upaya tetap dilakukan dengan Bimbingan yang berkesinambungan dari Wasor Kusta Kota Tangerang Selatan. Pada Tahun 2011 mencatat penemuan penderita baru (CDR) 3.7/100.000 penduduk hal ini menunjukkan kota tangerang Selatan merupakan daerah endemik rendah Kusta. Hal lain yang menjadi indikoator dalam program Kusta adalah Proporsi cacat Tk II (dua), yakni sampai saat ini belum adanya laporan cacat Tk II yang dilaporkan Puskesmas, namun pada tahun 2011 mencatat bahwa di temukan kasus anak (1-14 Tahun) sebanyak 8 penderita atau sebanyak 18 % 4) Penyakit HIV-AIDS Dinas Kesehatan 2013 Hal. 48 Rencana Strategis Revisi Kasus yang terlaporkan pada tahun 2011 untuk HIV/AIDS meningkat menjadi 121 kasus bertambah 23 kasus dari tahun sebelumnya yang berjumlah 98 kasus, dari angka tersbut hanya ada 3 (tiga) kasus baru atau terdiagnosa status HIV pada tahun 2011. Bila melihat angka tersebut hal ini merupakan cukup keberhasilan, karena pada dasarnya sulit untuk melacak pasien HIV/AIDS dan itu artinya fenomena gunung es penderita HIV/AIDS sedikit terlihat dasarnya. Angka tersebut diatas masih sangat jauh dibandingkan dengan estimasi yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2009 yang berjumlah 462 kasus. Jumlah Kasus Positif HIV/AIDS Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Sampai dengan tahun 2011 N KASU HI AID JUMLA O S V S H 2 9 11 1 2 11 kasus 25 kasus SUMBER LAPORA TAHUN KET N DIAGNOS A Dinkes 2009 Propinsi Belum 25 - 25 RS Bintaro dikonfirma 2009 si AIDS 3 5 kasus 5 - 5 RS Omni sda 2009 4 4 kasus 4 - 4 RS UIN sda 2009 5 2 kasus 2 - 2 RS IMC sda 2009 6 2 kasus 2 - 2 RS BB sda 2009 7 2 kasus 2 - 2 RS Eka sda 2009 Pusk Informasi Cilandak via Jothi Jakarta Tangsel 8 9 10 45 kasus 2 Kasus 23 Kasus Total 45 2 - - 3 121 Dinas Kesehatan 2013 45 2 20 9 Pasien Jamkesmas Variatif 2009 2010 variatif 112 Hal. 49 Rencana Strategis Revisi Kasus HIV yang terjadi di tahun 2011 masih sama dengan tahun – tahun sebelumnya yaitu melalui keluarga atau kerabat pasien yang sedang mengurus Jamkesda,dikarenakan pasien tidak menyadari dirinya telah terinfeksi virus HIV, sedangkan kasus AIDS pada tahun 2011 adalah hasil pelacakan yang dilakukan oleh petugas Puskesmas se Kota Tangerang Selatan. Dari hasil data kasus pasien HIV/IADS tahun 2009 s/d 2011 disimpulkan bahwa penularan dari tahun ke tahun terus bertambah dan dikhawatirkan pada tahun berikutnya akan terus dan terus bertambah apabila tidak ada penanganan yang serius. 5). Penyakit Tuberkulosa Di Wilyah Kota Tangerang Selatan ditemukan sebanyak 5553 suspek TB, 1.152 pasien TB yang di obati, 575 kasus baru TB BTA Positif dan 579 kasus TB BTA negatif rontgen positif. Jumlah penderita TB baru BTA positif diperkirakan 107/100.000 dari jumlah penduduk yang ada, sehingga penduduk Kota Tangerang Selatan yang menderita TB BTA Positif dapat diperkirakan sebesar 1.211. Tabel Cakupan Program P2TB Tahun 2011 No Indikator Dinas Kesehatan 2013 Cakupan (Nominal) Hal. 50 Rencana Strategis Revisi program 1 Suspek yang diperiksa BTA Tw. Tw. Tw. Tw. 1 2 3 4 1328 1400 1438 1387 5553 115 137 163 160 575 156 128 157 138 579 269 277 306 300 1152 89 98 107 110 404 122 122 104 142 490 104 113 113 122 452 7 6 7 3 23 3 2 1 1 7 0 2 0 0 2 44 28 27 19 118 12 34 37 35 118 1 0 0 0 1 2011 Penderita baru 2 BTA (+) ditemukan Penderita baru 3 BTA (-) rontgen (+) atau sakit berat 4 6 7 8 9 10 11 12 Penderita yang diobati Pengobatan sembuh Pengobatan lengkap Keberhasilan Pengobatan Penderita Drop Out Penderita Gagal Penderita Meninggal Penderita Anak Penderita Anak 13 yang pengobatan lengkap 14 Penderita Anak yang Meninggal Dinas Kesehatan 2013 Hal. 51 Rencana Strategis Revisi A.4. Status Gizi Gambaran status gizi balita di wilayah Kota Tangerang Selatan berdasarkan hasil bulan penimbangan pada Balita selama tahun 2011 adalah seperti tersebut dibawah ini : Grafik Status Gizi Balita di Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 Pemantauan status gizi balita dilakukan juga oleh kader posyandu secara berkala setiap tahunnya pada bulan Februari dan Agustus, dalam kegiatan bulan penimbangan balita (BPB). Kegiatan dilakukan bulan Februari dan Agustus dengan harapan memperoleh cakupan yang tinggi. Pada dua bulan tersebut kunjungan balita ke posyandu biasanya lebih tinggi bila dibandingkan dengan bulan lainnya, karena bertepatan dengan pemberian vitamin A dosis tinggi. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa status gizi balita di kota Tangerang Selatan secara statistik masih cukup baik karena target maksimal dari gizi kurang masih cukup jauh di bawah target MDGs. Jumlah Kunjungan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Di Kota Tangerang Selatan tahun 2011 Dinas Kesehatan 2013 Hal. 52 Rencana Strategis Revisi Jumlah Balita Gizi Buruk No Puskesmas Jumlah Kunjungan Mendapat perawatan n % 1 Pamulang 11 11 100 2 Pondok Benda 5 5 100 3 Benda Baru 5 5 100 4 Ciputat 0 0 100 5 Situ Gintung 2 2 100 6 Jombang 0 0 100 7 Kp.Sawah 2 2 100 8 Ciputat Timur 7 7 100 9 Pondok Ranji 1 1 100 10 Pisangan 1 1 100 11 Rengas 3 3 100 12 Pondok Jagung 7 7 100 13 Paku Alam 2 2 100 14 Pondok Aren 3 3 100 15 Pondok Pucung 5 5 100 16 Pondok Betung 4 4 100 17 Jurang Mangu 9 9 100 18 Parigi 3 3 100 19 Pdk Kac. Timur 1 1 100 20 Serpong I 0 0 100 21 Serpong II 3 3 100 22 Rawa Buntu 4 4 100 23 Setu 0 0 100 24 Karanggan 7 7 100 25 Bhakti Jaya 0 0 100 DINKES 85 85 100 Dinas Kesehatan 2013 Hal. 53 Rencana Strategis Revisi Pencapaiaan perawatan pada kasus balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan sudah mencapai 100% dan apabila dibandingkan dengan target 2011 sudah mencapai target yaitu 100%. B. Faktor Utama Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Masyarakat a. Kesehatan Lingkungan Peningkatan kesehatan lingkungan dilakukan dengan meningkatkan upaya pembinaan kesehatan lingkungan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan sanitasi dasar, pengawasan kualitas lingkungan terutama memantau dan mengendalikan pencemaran lingkungan fisik dan biologi serta akibat lain yang timbul akibat pembangunan yang berpengaruh terhadap kesehatan. Keadaan Kesehatan Lingkungan di Kota Tangerang Selatan yang diukur dari beberapa indikator sebagai berikut : Tabel Kesehatan Lingkungan di Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 No Indikator % 1 Rumah Sehat 74,88 2 Sarana Air Bersih Memenuhi 66,20 Syarat Kesehatan 3 Jamban Keluarga Memenuhi 65,68 Syarat Kesehatan 4 Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat 69,20 Kesehatan b. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan faktor utama yang menetukan derajat kesehatan masyarakat. Dari tahun ke tahun telah dilakukan upaya-upaya untuk mendorong masayarakat Dinas Kesehatan 2013 Hal. 54 Rencana Strategis Revisi untuk mampu hidup sehat, namum belum menunjukkan hasil yang optimal. Penilaian PHBS diukur dari beberapa indikator di masingmasing sebagai berikut : Tabel Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 No PHBS Klasifikasi IV % 1 Tatanan rumah tangga 80 2 Tatanan institusi kesehatan 100 3 Tatanan TTU tempat ibadah 60 4 Tatanan TTU warung sekolah 60 5 Tatanan tempat kerja 60 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan a. Tantangan Pelayanan Dinas Kesehatan Di era reformasi dan transformasi serta keterbukaan informasi menjadi sebuah tantangan baru di bidang kesehatan di mana aspek-aspek pelayanan publik mulai dari kecepatan pelayanan, ketepatan pelayanan dan kualitas pelayanan sangat menentukan kinerja dari pelayanan kesehatan di masyarakat. Sebagai sebuah bentuk penanaman identitas maka dinas kesehatan harus membangun citra positif sejak berdirinya pemerintah Kota Tangerang Selatan dengan harapan visi kota Tangerang Selatan dalam menjadikan Kota Tangerang Selatan yang mandiri, damai dan asri akan segera terwujud. Oleh karena itu penataan pelayanan kesehatan merupakan suatu keharusan. Adapun tantangan yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya adalah antara lain : 1. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi Dinas Kesehatan 2013 Hal. 55 Rencana Strategis Revisi 2. Heterogenitas masyarakat (disparitas yang tinggi) 3. Kesadaran masyarakat akan kesehatan masih rendah 4. Kepadatan penduduk yang tidak merata dan mobilitas penduduk tinggi 5. Antipati sebagian masyarakat khususnya gol menengah ke atas akan program – program kesehatan pemerintah b. Peluang Pelayanan Dinas Kesehatan Peluang di sini diartikan sebagai kondisi awal kota Tangerang Selatan yang begitu majemuk tetapi dilihat sebagai sebuah kondisi yang kondusif dalam rangka melaksanakan pelayanan kesehatan di kota Tangerang Selatan. Peluang-peluang tersebut dapat bersifat dukungan pemerintah baik pusat maupun daerah maupun situasi wilayah Tangerang Selatan itu sendiri. Peluang-peluang tersebut antara lain : 1. Dukungan dari pemerintah Kota Tangerang Selatan 2. Dukungan dari pemerintah pusat dengan percepatan programprogram MDGs 3. Adanya peran sarana pelayanan kesehatan swasta 4. Adanya kemitraan dengan swasta/universitas/LSM 5. Perkembangan Teknologi Informasi Dinas Kesehatan 2013 Hal. 56 Rencana Strategis Revisi BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Kesehatan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan adalah sebagai perencana & penyelenggara kebijakan kesehatan, meliputi : a. Penurunan angka kematian ibu dan anak b. Perbaikan gizi masyarakat c. Pemberantasan dan pencegahan penyakit menular d. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar e. Peningkatan kualitas sarana kesehatan f. Peningkatan pemanfaatan obat g. Pemantapan revitalisasi program kb Adapun permasalahan kesehatan yang menjadi prioritas untuk diselesaikan berdasarkan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan adalah : 1. Pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat yang belum optimal 2. Masih tingginya angka kejadian penyakit 3. Ancaman bagi keselamatan ibu melahirkan dan anak 4. Kurangnya sumber daya kesehatan Adapun identifikasi permasalahan Dinas Kesehatan dapat menggunakan melalui beberapa analisa, di mana pengukuran yang digunakan pada renstra Dinas Kesehatan ini menggunakan analisis SWOT yaitu : 1. Lingkungan Internal a. Kekuatan Beberapa kekuatan untuk keberhasilan pembangunan kesehatan dalam rangka mewujudkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat antara lain : 1. Sistem pengendalian penyakit yang baik 2. Angka kematian ibu dan bayi yang rendah Dinas Kesehatan 2013 Hal. 57 Rencana Strategis Revisi 3. Akses pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau 4. Jumlah sarana kesehatan yang memadai 5. Adanya Program-program Unggulan b. Kelemahan Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya serta dalam melaksanakan upaya kesehatan terdapat beberapa kelemahan dalam organisasi kesehatan antara lain : 1. Masih tingginya angka kesakitan penyakit menular 2. Penanganan kesehatan ibu dan bayi masih belum standar 3. Kualitas pelayanan yang masih belum merata dan berkualitas 4. Masih kurangnya sarana prasarana penunjang pelayanan 5. Manajemen data/informasi kesehatan belum optimal 2. Lingkungan Eksternal a. Peluang 1. Dukungan dari pemerintah Kota Tangerang Selatan 2. Dukungan dari pemerintah pusat dengan percepatan programprogram MDGs 3. Adanya peran sarana pelayanan kesehatan swasta 4. Adanya kemitraan dengan swasta/universitas/LSM 5. Perkembangan Teknologi Informasi b. Tantangan / Ancaman 1. Laju pertumbuhan penduduk tinggi 2. Heterogenitas masyarakat (disparitas yang tinggi) 3. Kesadaran masyarakat akan kesehatan masih rendah 4. Kepadatan penduduk yang tidak merata dan mobilitas penduduk tinggi 5. Antipati sebagian masyarakat khususnya gol menengah ke atas akan program – program kesehatan pemerintah A. KEKUATAN DAN KELEMAHAN INTERNAL NO KEKUATAN 1 Sistem pengendalian penyakit Dinas Kesehatan 2013 NO KELEMAHAN 1 Masih tingginya angka kesakitan Hal. 58 Rencana Strategis Revisi yang baik 2 Angka kematian ibu dan bayi yang rendah Akses pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau Jumlah sarana kesehatan yang memadai Adanya Program-program Unggulan 3 4 5 penyakit menular 2 3 4 5 B. PELUANG DAN ANCAMAN NO PELUANG 1 Dukungan dari pemerintah Kota Tangerang Selatan 2 Dukungan dari pemerintah pusat dengan percepatan program-program MDGs 3 Adanya peran sarana pelayanan kesehatan swasta 4 Adanya kemitraan dengan swasta/universitas/LSM 5 Perkembangan Teknologi Informasi Penanganan kesehatan ibu dan bayi masih belum standar Kualitas pelayanan yang masih belum merata dan berkualitas Masih kurangnya sarana prasarana penunjang pelayanan Manajemen data/informasi kesehatan belum optimal NO 1 2 3 4 5 ANCAMAN Laju pertumbuhan penduduk tinggi Heterogenitas masyarakat (disparitas yang tinggi) Kesadaran masyarakat akan kesehatan masih rendah Kepadatan penduduk yang tidak merata dan mobilitas penduduk tinggi Antipati sebagian masyarakat khususnya gol menengah ke atas akan program – program kesehatan pemerintah C. RUMUSAN PERMASALAHAN STRATEGIS YANG DIHADAPI MASA KINI IDENTIFIKASI MITRA KERJA DAN STAKEHOLDERS NO 1 2 MITRA KERJA INTERNAL Kesekretariatan Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan 2013 EXPETASINYA YG DIHARAPKAN Terlaksana pelayanan ketatausahaan (keuangan, umum, kepegawaian, perencanaan dan evapor) Terlaksananya pelayanan kesehatan dasar sesuai PRIORITAS IV I Hal. 59 Rencana Strategis Revisi NO MITRA KERJA INTERNAL 3 Bidang Kesehatan Keluarga 4 Bidang P2P 5 Bidang SDK dan Promkes 1 MITRA KERJA EXTERNAL SKPD 2 Dinkes Provinsi 3 Kementrian Kesehatan NO NO 1 STAKEHOLDER DPRD Dinas Kesehatan 2013 EXPETASINYA YG DIHARAPKAN dengan yang diharapkan masyarakat Terlaksananya pelayanan kesehatan bagi ibu,anak,remaja dan lansia serta perbaikan gizi yang diharapkan masyarakat Terpenuhi kebutuhan pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Terpenuhinya promosi kesehatan dan peningkatan sarana prasarana kesehatan EXPETASINYA YG DIHARAPKAN Terjalinnya kerjasama dan lahirnya kebijakankebijakan untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat Terjalinnya dukungan/ kebijakan dalam rangka peningkatan pelayanan Kesehatan Dasar Terwujudnya kebijakan peningkatan perkembangan Dinas Kesehatan di masa yang akan datang EXPETASINYA YG DIHARAPKAN Dukungan politis dalam PRIORITAS III II V PRIORITAS II III I PRIORITAS II Hal. 60 Rencana Strategis Revisi NO EXPETASINYA YG DIHARAPKAN melaksanakan kebijakan pembangunan kesehatan Partisipasi dalam hal peningkatan pelayanan kesehatan Terpublikasinya pelayanan yang transparan dan bertanggungjawab Terjalinnya kerjasama dalam pendidikan dan pelatihan (Praktikum/ magang) Dirasakannya manfaat pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan pelanggan STAKEHOLDER 2 LSM 3 Pers 4 Perguruan Tinggi 5 Masyarakat PRIORITAS III IV V I D. RUMUSAN ANALISIS INTERNAL DAN EKSTERNAL KESIMPULAN ANALISIS FAKTOR INTERNAL NO VARIABEL BOBOT RATING SCORE PRIORITAS KEKUATAN 1 Sistem 20 4 80 I pengendalian penyakit yang baik 2 3 4 Angka kematian ibu dan bayi yang rendah Akses pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau Jumlah sarana kesehatan yang Dinas Kesehatan 2013 15 4 60 II 5 4 20 III 5 3 15 IV Hal. 61 Rencana Strategis Revisi NO VARIABEL memadai 5 Adanya Programprogram Unggulan KELEMAHAN 1 Masih tingginya angka kesakitan penyakit menular 2 Penanganan kesehatan ibu dan bayi masih belum standar 3 Kualitas pelayanan yang masih belum merata dan berkualitas 4 Masih kurangnya sarana prasarana penunjang pelayanan 5 Manajemen data/informasi kesehatan belum optimal JUMLAH BOBOT RATING SCORE PRIORITAS 5 2 10 V 25 4 100 I 10 4 40 II 5 4 20 III 5 3 15 IV 5 2 10 V 100 370 KESIMPULAN ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL N VARIABEL BOBO RATIN SCOR PRIORITA O T G E S PELUANG 1 Dukungan dari 25 4 100 I pemerintah Kota Tangerang Selatan Dinas Kesehatan 2013 Hal. 62 Rencana Strategis Revisi N O 2 VARIABEL Dukungan dari pemerintah pusat dengan percepatan program-program MDGs 3 Adanya peran sarana pelayanan kesehatan swasta 4 Adanya kemitraan dengan swasta/universitas/LS M 5 Perkembangan Teknologi Informasi ANCAMAN 1 Laju pertumbuhan penduduk tinggi 2 Heterogenitas masyarakat (disparitas yang tinggi) 3 Kesadaran masyarakat akan kesehatan masih rendah 4 Kepadatan penduduk yang tidak merata dan mobilitas penduduk tinggi 5 Antipati sebagian masyarakat khususnya gol menengah ke atas akan program – program kesehatan pemerintah JUMLAH BOBO T 10 RATIN G 3 SCOR E 30 PRIORITA S II 5 4 20 III 5 3 15 IV 5 2 10 V 20 3 60 I 15 3 45 II 5 4 20 III 5 3 15 IV 5 2 10 V 100 325 MATRIK SWOT DALAM MENENTUKAN ASUMSI-ASUMSI STRATEGIS Dinas Kesehatan 2013 Hal. 63 Rencana Strategis Revisi a. b. AFI c. AFE d. e. KEKUATAN (S) Sistem pengendalian penyakit yang baik Angka kematian ibu dan bayi yang rendah Akses pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau Jumlah sarana kesehatan yang memadai Adanya Programprogram Unggulan 1. 2. 3. 4. 5. PELUANG (O) STRATEGI (S-O) 1. Dukungan dari 1. Menerapkan sistem pemerintah Kota pengendalian Tangerang Selatan penyakit yang 2. Dukungan dari teringtegrasi yang pemerintah pusat didukung oleh dengan percepatan Pemerintah program-program 2. Menurunkan angka MDGs kematian ibu dan 3. Adanya peran sarana balita sesuai target pelayanan kesehatan MDGs swasta 3. Mendekatkan 4. Adanya kemitraan pelayanan kesehatan dengan swasta / kepada masyarakat universitas / LSM dan meningkatkan 5. Perkembangan kemitraan dengan Teknologi Informasi sarana pleayanan kesehatan swasta 4. Meningkatkan kuantitas sarana pelayanan kesehatan dengan bermitra dengan pihak swasta/ univeristas / LSM 5. Menajemen program-program unggulan bidang kesehatan yang Dinas Kesehatan 2013 1. 2. 3. 4. 5. KELEMAHAN (W) Masih tingginya angka kesakitan penyakit menular Penanganan kesehatan ibu dan bayi masih belum standar Kualitas pelayanan yang masih belum merata dan berkualitas Masih kurangnya sarana prasarana penunjang pelayanan Manajemen data/informasi kesehatan belum optimal STRATEGI (W-O) Penanggulangan penyakit yang sistematis dengan dukungan anggaran Pemerintah Penggalakan program – program MDGs untuk reformasi pelayanan kesehatan Peningkatan kualitas ketrampilan tenaga kesehatan dan peningkatan kesejahteraan tenaga kesehatan Peningkatan sarana prasarana penunjang pelayanan kesehatan serta bermitra dengan pihak swasta / universitas / LSM Optimalisasi manajemen data/informasi kesehatan yang tersinkronisasi Hal. 64 Rencana Strategis Revisi 1. 2. 3. 4. 5. ANCAMAN (T) Laju pertumbuhan penduduk tinggi Heterogenitas masyarakat (disparitas yang tinggi) Kesadaran masyarakat akan kesehatan masih rendah Kepadatan penduduk yang tidak merata dan mobilitas penduduk tinggi Antipati sebagian masyarakat khususnya gol menengah ke atas akan program – program kesehatan pemerintah 1. 2. 3. 4. 5. Dinas Kesehatan 2013 disinkronisasikan dengan perkembangan teknologi informasi terkini dengan perkembangan teknologi informasi STRATEGI (S-T) Meningkatkan sistem pengendalian penyakit yang berbasis masyarakat dan kewilayahan Menurunkan angka kematian ibu dan balita di seluruh tingkat masyarakat Meningkatkan kesadaran masyarakat melalui pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif Meningkatkan kuantitas sarana pelayanan kesehatan yang terfokus pada daerah-daerah yang belum terjangkau dan mobilisasi penduduknya tinggi Mensosialisasikan program-program unggulan kesehatan melalui pendekatan yang menggugah masyarakat khususnya masyarakat golongan menengah ke atas STRATEGI (W-T) Menekan angka kejadian penyakit dengan meningkatkan kualitas sistem pengendalian penyakit yang berbasis masyarakat dan kewilayahan Standarisasi pelayanan kesehatan ibu dan balita di seluruh tingkatan masyarakat secara merata Meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan dalam rangka peningkatan kesadaran kesehatan masyarakat Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana penunjang pelayanan kesehatan yang menjangkau seluruh wilayah Penguatan sistem data/informasi kesehatan yang mengedepankan informasi tentang program-program kesehatan yang dapat menggugah kesadaran kesehatan 1. 2. 3. 4. 5. Hal. 65 Rencana Strategis Revisi masyarakat MATRIK PENETAPAN URUTAN ASUMASI STRATEGIS PILIHAN UNTUK MENCAPAI PKK URUTAN KETERKAITAN DENGAN PILIHAN ASUMSI STRATEJIK STRATEGI VISI MISI NILAI-NILAI (2+3+4) 1 2 3 4 5 STRATEGI (S-O) 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 41 (1) 1. Menerapkan sistem pengendalian penyakit yang teringtegrasi yang didukung oleh 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 39 (III) Pemerintah 2. Menurunkan angka kematian ibu dan balita sesuai target MDGs 3. Mendekatkan pelayanan kesehatan 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4 38 (IV) kepada masyarakat dan meningkatkan kemitraan dengan sarana pleayanan kesehatan swasta 4. Meningkatkan kuantitas sarana 3 3 3 2 3 4 2 3 4 4 2 33 (IX) pelayanan kesehatan dengan bermitra dengan pihak swasta/ univeristas / LSM Dinas Kesehatan 2013 Hal. 66 Rencana Strategis Revisi KETERKAITAN DENGAN ASUMSI STRATEJIK 1 5. Menajemen programprogram unggulan bidang kesehatan yang disinkronisasika n dengan perkembangan teknologi informasi terkini STRATEGI (S-T) 1. Meningkatkan sistem pengendalian penyakit yang berbasis masyarakat dan kewilayahan 2. Menurunkan angka kematian ibu dan balita di seluruh tingkat masyarakat 3. Meningkatkan kesadaran masyarakat melalui pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif 4. Meningkatkan kuantitas sarana pelayanan kesehatan yang terfokus pada daerah-daerah yang belum terjangkau dan mobilisasi penduduknya Dinas Kesehatan 2013 VISI 2 MISI 3 NILAI-NILAI 4 URUTAN PILIHAN STRATEGI (2+3+4) 5 4 4 3 4 3 3 1 3 2 3 2 32 (X) 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 29 (XIII) 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 30 (XII) 3 4 3 4 3 3 1 3 2 3 2 31 (XI) 4 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 28 (XIV) Hal. 67 Rencana Strategis Revisi KETERKAITAN DENGAN ASUMSI STRATEJIK VISI 2 1 tinggi 5. Mensosialisasika n programprogram unggulan kesehatan melalui pendekatan yang menggugah masyarakat khususnya masyarakat golongan menengah ke atas 4 STRATEGI (W-O) 1. Penanggulangan 4 penyakit yang sistematis dengan dukungan anggaran Pemerintah 3 2. Penggalakan program – program MDGs untuk reformasi pelayanan kesehatan 3. Peningkatan kualitas ketrampilan tenaga kesehatan 4 dan peningkatan kesejahteraan tenaga kesehatan 4. Peningkatan sarana prasarana penunjang Dinas Kesehatan 2013 MISI 3 NILAI-NILAI 4 URUTAN PILIHAN STRATEGI (2+3+4) 5 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 34 (VIII) 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 40 (II) 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 23 (XIX) 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 37 (V) Hal. 68 Rencana Strategis Revisi KETERKAITAN DENGAN ASUMSI STRATEJIK 1 pelayanan kesehatan serta bermitra dengan pihak swasta / universitas / LSM 5. Optimalisasi manajemen data/informasi kesehatan yang tersinkronisasi dengan perkembangan teknologi informasi STRATEGI (W-T) 1. Menekan angka kejadian penyakit dengan meningkatkan kualitas sistem pengendalian penyakit yang berbasis masyarakat dan kewilayahan 2. Standarisasi pelayanan kesehatan ibu dan balita di seluruh tingkatan masyarakat secara merata 3. Meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan dalam rangka peningkatan kesadaran kesehatan Dinas Kesehatan 2013 VISI 2 MISI 3 NILAI-NILAI 4 URUTAN PILIHAN STRATEGI (2+3+4) 5 3 3 3 4 4 1 2 4 4 4 36 (VI) 4 4 4 4 2 2 3 3 2 3 35 (VII) 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 27 (XV) 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 26 (XVI) 3 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 24 (XVIII) 4 4 Hal. 69 Rencana Strategis Revisi KETERKAITAN DENGAN ASUMSI STRATEJIK 1 masyarakat 4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana penunjang pelayanan kesehatan yang menjangkau seluruh wilayah 5. Penguatan sistem data/informasi kesehatan yang mengedepankan informasi tentang programprogram kesehatan yang dapat menggugah kesadaran kesehatan masyarakat VISI 2 MISI 3 NILAI-NILAI 4 URUTAN PILIHAN STRATEGI (2+3+4) 5 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 25 (XVII) 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 22 (XX) Keterangan nilai dengan skala likert (1-4) 4= Paling terkait 3= Terkait 2= Kurang terkait 1= Tidak terkait FORMULASI TUJUAN Dinas Kesehatan 2013 Hal. 70 Rencana Strategis Revisi FKK (CFS) MISI 1. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang merata, berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat 2. Mengembangkan sumber daya kesehatan yang profesional dan berkesinambungan. 3. Mendorong kemandirian masyarakat melalui peningkatan Pemberdayaan Kesehatan Individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya 4. Mempererat kemitraan dengan seluruh pelaku di bidang kesehatan CARA FORMULASI TUJUAN 1. Terciptanya manajemen sistem pelayanan pemberantasan penyakit yang terpadu 2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak di seluruh tingkatan masyarakat 3. Peningkatan kesadaran kesehatan masyarakat dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan 4. Optimalisasi pemenuhan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan secara merata 5. Penguatan sistem informasi kesehatan yang tepat akurat 6. Peningkatan kapasitas SDM Kesehatan TUJUAN 1. Meningkatkan ketersediaaan dan kualitas pelayanan kesehatan didukung oleh sumber daya dan manajemen kesehatan yang handal 2. Meningkatkan penanggulangan penyakit serta meningkatkan upaya pencegahan, penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) dan bencana secara terpadu dengan melibatkan peran aktif masyarakat. 3. Meningkatkan sumber daya kesehatan dan pembiayaan kesehatan 4. Meningkatkan kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat 5. Meningkatkan peran serta dan kerjasama dengan pemangku kepentingan terhadap pembangunan kesehatan. 3.2. Telahaan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Sesuai dengan Visi Walikota Terpilih yaitu Terwujudnya Kota Tangerang Selatan yang Mandiri, Damai dan Asri dan di mana misi keempat adalah Meningkatkan Pelayanan Dasar Pendidikan dan Kesehatan maka Dinas Kesehatan selaku penanggungjawab bidang kesehatan Pemerintah Kota Tangerang Selatan, wajib mengimplementasikan pelayanan kesehatan sebagai prioritas utama Dinas Kesehatan 2013 Hal. 71 Rencana Strategis Revisi dalam program dan kegiatannya sesuai dengan yang tertuang dalam rencana strategis ini. Di mana pelayanan dasar yang dimaksud adalah pelayanan kesehatan yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat kota Tangerang Selatan dan merupakan jenis pelayanan yang sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal yang telah ditetapkan. Adapun pelayanan dasar kesehatan terbagi ke dalam tiga kategori yaitu: 1. Pelayanan kesehatan primer Pelayanan kesehatan primer merupakan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di tingkat pelayanan kesehatan tingkat dasar, dalam hal ini Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan memegang peran ini. Di mana Puskesmas yang merupakan singkatan dari Pusat Kesehatan Masyarakat memiliki 6 program wajib dan 3 program pengembangan wajib serta 3 program pengembangan pilihan. 2. Pelayanan kesehatan sekunder Pelayanan kesehatan sekunder merupakan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan sebagai penunjang dari pelayanan kesehatan primer seperti pelayan farmasi, pelayanan laboratorium maupun pelayanan kesehatan komplementer seperti pelayanan kesehatan pengobatan tradisional. 3. Pelayanan kesehatan tersier Pelayanan kesehatan tersier merupakan pelayanan kesehatan rujukan yang dilaksanakan di tingkat pelayanan kesehatan tingkat lanjut. Di mana Rumah Sakit selaku penyedia jasa pelayanan tersebut menjadi objek utama dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan yang bersifat lebih kompleks dan mutakhir. 3.3. Telahaan Renstra K/L dan Renstra Dalam rencana strategis Kementrian Kesehatan terdapat delapan fokus prioritas pembangunan kesehatan yaitu : 1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita dan KB 2. Perbaikan status gizi masyarakat Dinas Kesehatan 2013 Hal. 72 Rencana Strategis Revisi 3. Pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular dan penyehatan lingkungan 4. Pemenuhan pengembangan SDM Kesehatan 5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu, penggunaan obat dan pengawasan obat dan makanan 6. Jamkesmas 7. Pemberdayaan masyarakat, penanggulangan bencana dan krisis kesehatan 8. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier Di mana dari kedelapan fokus prioritas tersebut Dinas Kesehatan mengerucutkan menjadi 5 fokus utama sesuai dengan permasalahan utama kesehatan di kota Tangerang Selatan serta misi keempat Walikota Tangerang Selatan. Kelima fokus prioritas tersebut adalah : 1. Jamkesda 2. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier 3. Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita dan KB 4. Pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular dan penyehatan lingkungan 5. Pemenuhan pengembangan SDM Kesehatan Fokus pertama ditujukan pada program jaminan kesehatan daerah di mana masyarakat kurang mampu yang tidak terjamin oleh jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat) yang bersumber anggaran dari pusat, dapat diberikan bantuan pengobatan tingkat lanjut sehingga biaya pengobatan yang membuat keadaan ekonomi mereka menjadi rentan dapat terhindarkan. Dan pelayanan jamkesda ini selain didukung dengan penganggaran yang kuat diharapkan juga disertai dengan kegiatan sosialisasi yang gencar dan juga pendataan yang akurat sehingga manfaatnya bagi masyarakat kurang mampu lebih dirasakan dan tepat sasaran. Fokus kedua adalah pelayanan kesehatan, di mana sesuai dengan misi keempat Walikota Terpilih maka diharapkan pelayanan kesehatan baik itu primer, sekunder maupun tersier dapat dijadikan sebagai Dinas Kesehatan 2013 Hal. 73 Rencana Strategis Revisi program utama Dinas Kesehatan selama lima tahun kedepan. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan maka sarana prasarana penopang pelayanan kesehatan mulai dari sumber daya manusia, material serta infrastrukturnya dapat senantiasa ditingkatkan dari tahun ke tahun sehingga diakhir periode kepemimpinan Walikota Terpilih nanti, misi keempat Walikota yaitu peningkatan pelayanan dasar kesehatan tersebut dapat terlaksana dengan baik. Fokus ketiga adalah peningkatan kesehatan ibu dan anak serta KB, hal ini merupakan capaian target yang menunjang nilai IPM yaitu dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di mana dari sisi kesehatan diukur dari angka kematian ibu dan angka kematian bayi.Sehingga fokus ketiga ini juga menjadi prioritas utama program pembangunan kesehatan.Selain itu juga target pemerintah pusat dalam mendukung program MDGs maka perhatian khusus harus diarahkan kepada program ini. Fokus keempat adalah pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular dan penyehatan lingkungan. Ketiga hal ini sangat berkaitan erat dengan isu strategis permasalahan kesehatan di kota Tangerang Selatan. Di mana kota pemekaran baru ini memiliki masa lalu sebagai penyumbang terbanyak angka kejadian penyakit meular, baik itu penyakit menular yang bersumber binatang maupun penyakit menular langsung. Keterkaitan juga dengan program MDGs maka pelaksanaan program pemberantasan penyakit serta kesehatan lingkungan harus mendapatkan porsi khusus anggaran sehingga dapat membantu tercapainya target-target yang ingin dicapai selama lima tahun ke depan. Fokus terakhir adalah pemenuhan pengembangan sumber daya manusia kesehatan. Pelayanan kesehatan tidak akan berjalan lancar walau sebaik dan selengkap apapun sarana prasarana yang ada serta ketersediaan dana yang maksimal tanpa ada pelaku atau pemberi pelayanan. Sebagai pelayan publik seorang petugas kesehatan dituntut untuk dapat bekerja secara professional dan senantiasa memperbaharui ilmu-ilmu kesehatan yang termutakhir. Karena sesuai dengan motto kota Dinas Kesehatan 2013 Hal. 74 Rencana Strategis Revisi Tangerang Selatan yaitu cerdas, modern dan religious. Maka ke-modernan sebuah pelayanan kesehatan selain tergantung pada sarana dan prasarana yang mutakhir dan canggih, juga kapasitas SDM pemberi pelayanan dalam hal ini petugas kesehatan.Oleh karena itu pengembangan kapasitas SDM Kesehatan ini dianggap strategis dan perlu dimasukkan sebagai salah satu fokus pembangunan kesehatan di kota Tangerang Selatan. 3.4. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Tata Ruang Wilayah merupakan elemen penting dalam sistem kesehatan daerah, di mana dengan dibuatnya rencana tata ruang wilayah ini maka penataan pelayanan kesehatan akan semakin lebih teratur dan memberikan warna bagi kota Tangerang Selatan. Sehingga penyelarasan antara peningkatan sarana kesehatan sesuai dengan misi Dinas Kesehatan dan misi Walikota terpilih akan semakin tersinkronisasi dan menjadikan motto awal walikota terpilih yaitu mari menata tangsel diharapkan segera terwujud. 3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis Berdasarkan analisa dan survey di tataran pelayanan maka Dinas Kesehatan telah menentukan isu-isu strategisnya yaitu : Pelayanan masyarakat miskin,rentan dan penanganan masalah kesehatan yang masih belum optimal Pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang berkualitas masih belum optimal Beban ganda penanggulangan penyakit Sumber Daya Kesehatan dan Sarana Kesehatan yang masih belum optimal Peran aktif masyarakat dalam pembangunan kesehatan masih kurang Kurangnya dukungan dari lingkungan eksternal Mobilisasi penduduk sangat tinggi Target pencapaian MDGs Dinas Kesehatan 2013 Hal. 75 Rencana Strategis Revisi Dinas Kesehatan 2013 Hal. 76 Rencana Strategis Revisi BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Kesehatan 4.1.1. Visi Dinas Kesehatan sebagai pelaku dan penanggung jawab pembangunan kesehatan di wilayah Kota Tangerang Selatan, dalam upaya mencapai visi pembangunan Kesehatan Nasional ”Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan” serta dengan memperhatikan Isu Strategis dan dasar pembangunan kesehatan sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kesehatan 2005-2025 tersebut yaitu : 1) Perikemanusiaan, 2) Pemberdayaan dan Kemandirian, 3) Adil dan Merata dan 4) Pengutamaan dan Manfaat dan dalam upaya mencapai misi keempat walikota Tangerang Selatan yaitu Meningkatnya Pelayanan Dasar Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat , maka ditetapkan Visi Dinas Kesehatan yaitu : ” Terwujudnya Pelayanan Dasar Kesehatan Masyarakat yang Berkualitas, Modern dan Terjangkau bagi Masyarakat Kota Tangerang Selatan” Dinas Kesehatan harus mampu sebagai penggerak dalam pembangunan kesehatan menuju masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat yaitu suatu kondisi dimana masyarakat Kota Tangerang Selatan menyadari, mau dan mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat. 4.1.2. Misi Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, ditetapkan 4 (empat) misi pembangunan kesehatan sebagai berikut : 1. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang merata, berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat Dinas Kesehatan 2013 Hal. 77 Rencana Strategis Revisi 2. Mengembangkan sumber daya kesehatan yang profesional dan berkesinambungan. 3. Mendorong kemandirian masyarakat melalui peningkatan Pemberdayaan Kesehatan Individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya 4. Mempererat kemitraan dengan seluruh pelaku di bidang kesehatan 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Sebagai penjabaran dari Visi Dinas Kesehatan, maka tujuan yang akan dicapai adalah: 1. Meningkatkan ketersediaaan pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan terjangkau. didukung oleh sumber daya dan manajemen kesehatan yang handal. Dengan sasaran yang akan dicapai sebagai berikut: a. Meningkatnya ketersediaan obat dan perbekalan serta alat kesehatan dalam jenis dan jumlah sesuai standar, di Puskesmas dan jaringannya. Di mana indikator sasarannya adalah : a.1. Rasio kecukupan obat Yaitu saldo awal persediaan obat ditambah penerimaan dibagi pemakaian rata rata perbulan dibagi 12 bln x100 % a.2. Prosentase UPT yang memiliki sarana pelayanan laboratorium standar Yaitu prosentase unit pelaksana teknis (UPT) kesehatan yang memiliki sarana laboratorium standar a.3. Prosentase alkes sesuai standar Yaitu prosentase jumlah alat kesehatan yang tersedia dengan alkes sesuai standar b. Menurunnya kematian ibu, bayi dan balita. Di mana indikator sasarannya adalah : b.1. Cakupan Kunjungan ibu hamil K-4 Yaitu cakupan kunjungan ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar minimal 4 kali Dinas Kesehatan 2013 Hal. 78 Rencana Strategis Revisi b.2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Yaitu cakupan ibu dengan komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan b.3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Yaitu cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan b.4. Cakupan pelayanan nifas Yaitu cakupan pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa 6 jam s.d 42 hari pasca persalinan sesuai standar b.5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Yaitu cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani sesuai standar oleh tenaga kesehatan terlatih di sarana pelayanan kesehatan b.6. Cakupan kunjungan bayi Yaitu cakupan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar oleh dokter, bidan, perawat yang memiliki kompetensi klinis paling sedikit 4 kali b.7. Cakupan pelayanan anak balita Yaitu anak balita (12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan) b.8. Cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat Yaitu kesehatannya cakupan oleh siswa tenaga SD/setingkat kesehatan/tenaga yang diperiksa terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan b.9. Cakupan pemberian MP ASI pd anak usia 6-24 bln GAKIN Yaitu pemberian MP ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin selama 90 hari b.10. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Yaitu cakupan balita gizi buruk yang ditangani di sarana yankes sesuai tatalaksana gizi buruk b.11. Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A Dinas Kesehatan 2013 Hal. 79 Rencana Strategis Revisi Yaitu pemberian kapsul vitamin A kepada balita dalam setahun b.12. Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe Yaitu cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet penambah darah (Fe) b.13. Cakupan peserta KB Aktif Yaitu jumlah peserta KB aktif dibandingkan dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) c. Meningkatnya usia harapan hidup Di mana indikator sasarannya adalah : c.1. Cakupan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan masyarakat miskin (Jamkesda) Yaitu cakupan kunjungan masyarakat miskin dan kurang mampu yang mendapatkan pelayanan kesehatan di sarana pelayanan kesehatan dasar dan rujukan c.2. Cakupan pelayanan rawat inap di puskesmas Yaitu cakupan pasien yang mendapatkan perawatan di puskesmas DTP c.3. Cakupan batra yang berizin Yaitu cakupan sarana pelayanan pengobat tradisional yang telah dibina memiliki izin. c.4. Cakupan pelayanan kesehatan remaja Yaitu prosentase remaja yang mendapat pelayanan (kontak dengan petugas kesehatan) dan mendapatkan konseling di remaja baik di puskesmas, di sekolah maupun di jejaringnya c.5. Cakupan pelayanan kesehatan lanjut usia (45- >60 thn) Yaitu kunjungan lanjut usia ( 45->60 th ) yang memperoleh pelayanan kesehatan minimal satu bulan sekali baik di posyandu, puskesmas dan dijejaringnya c.6. Rasio posyandu per satuan balita Yaitu rasio yang memperlihatkan jumlah balita yang dilayani pada sebuah posyandu Dinas Kesehatan 2013 Hal. 80 Rencana Strategis Revisi c.7. Jumlah puskesmas terbangun Yaitu jumlah bangunan puskesmas yang didirikan sesuai target capaian RPJMD c.8. Pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang Selatan Yaitu progres pembangunan Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan d. Menurunnya kejadian kesakitan , kematian dan kecacatan akibat penyakit Di mana indikator sasarannya adalah : d.1. Cakupan penderita penyakit DBD ditangani Yaitu persentase penderita demam berdarah dengue yang ditangani sesuai SOP d.2. Cakupan ODHA yang mendapatkan pengobatan ART (MDGs) Yaitu cakupan pasien ODHA yang mendapatkan pelayanan pengobatan ART di sarana pelayanan kesehatan d.3. Cakupan Penemuan pasien baru TB BTA(+) Yaitu persentase jumlah penderita baru yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA+ d.4. Cakupan AFP Rate per 100.000 penduduk < 15 tahun Yaitu jumlah kasus AFP non polio yg ditemukan diantara 100.000 penduduk < 15 tahun d.5. Cakupan Penemuan penderita pneumonia Yaitu persentase balita dengan pneumonia yg ditemukan dan diberikan tatalaksana sesuai standar di sarana kesehatan d.6. Cakupan Penemuan penderita diare Yaitu persentase penderita diare yang ditangani d.7. Cakupan desa / kelurahan UCI Yaitu desa ≥ 80% jumlah bayi di desa tersebut mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu 1 tahun d.8. Cakupan Cakupan desa / kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam Yaitu persentase balita dengan pneumonia yg ditemukan dan diberikan tatalaksana sesuai standar di sarana kesehatan Dinas Kesehatan 2013 Hal. 81 Rencana Strategis Revisi d.9. Prosentase Penduduk Yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum Berkualitas Yaitu prosentase Sarana Air Bersih diperiksa yang memenuhi syarat d.10. Prosentase kualitas air minum yang memenuhi syarat Yaitu prosentase Sarana Air Minum diperiksa yang memenuhi syarat d.11. Prosentase penduduk yang menggunakan jamban sehat Yaitu prosentase Jamban diperiksa yang memenuhi syarat d.12. Prosentase Cakupan Tempat-tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan Yaitu prosentase TTU diperiksa yang memenuhi syarat d.13. Prosentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan Yaitu prosentase rumah sehat diperiksa yang memenuhi syarat 2. Meningkatnya kapasitas sumber daya dan manajemen kesehatan yang handal. Dengan sasaran yang akan dicapai sebagai berikut: a. Meningkatnya ketersediaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan Di mana indikator sasarannya adalah : a.1. Fasilitas pelayanan kesehatan menjadi jejaring sistem informasi kesehatan Yaitu prosentase fasilitas pelayanan kesehatan yang mempunyai sistem informasi pelayanan dan melakukan pelaporan a.2. Ketersediaan data dasar standar pelayanan kesehatan Yaitu tersedianya gambaran kesehatan berupa profil kesehatan dibandingkan suport data pendukung a.3. Ketersediaan tenaga kesehatan (Fungsional umum dan tertentu) Yaitu persentase jumlah nakes yang ada dibandingkan dengan kebutuhan akan nakes di kota Tangerang Selatan a.4. Prosentase tenaga kesehatan terlatih Dinas Kesehatan 2013 Hal. 82 Rencana Strategis Revisi Yaitu prosentase dari tenaga kesehatan fungsional yang telah mendapatkan capasity building dan mempunyai sertifikat pelatihan di puskesmas a.5. Toleransi rujukan pasien rawat inap (maksimal 10%) Yaitu prosentase pasien yang dirawat di puskesmas untuk dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan lain 3. Meningkatkan kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Dengan sasaran yang akan dicapai sebagai berikut: a. Meningkatnya perilaku sehat dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat Di mana indikator sasarannya adalah : a.1. Jumlah kader kesehatan terlatih Yaitu jumlah kader posyandu yang terlatih dan aktif melakukan tugas di posyandu a2. Cakupan desa siaga aktif Yaitu desa yang mempunyai poskesdes atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilans gizi, penyehatan lingkungan, dan perilaku masyarakat dibanding dengan jumlah desa siaga yang dibentuk 4. Meningkatkan peran pemangku kepentingan terhadap pembangunan kesehatan serta meningkatkan jejaring dengan pemangku kepentingan di bidang kesehatan. Dengan sasaran yang akan dicapai sebagai berikut: a. Meningkatnya kegiatan-kegiatan bidang kesehatan yang dilaksanakan oleh organisasi non pemerintah dan institusi lain Di mana indikator sasarannya adalah : a.1. Jumlah mitra yang bekerjasama dalam program kesehatan Dinas Kesehatan 2013 Hal. 83 Rencana Strategis Revisi Yaitu jumlah organisasi non pemerintah atau institusi yang bermitra aktif dengan dinas kesehatan dalam melakukan upaya promosi kesehatan a.2. Persentase tenaga kesehatan yang mempunyai aspek legalitas Yaitu prosentase tenaga pelayanan kesehatan yang telah memiliki izin praktik perseorangan a.3. Persentase sarana pelayanan kesehatan swasta yang mempunyai aspek legalitas Yaitu prosentase sarana pelayanan kesehatan swasta yang telah memiliki izin sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Pembangunan kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna dapat dicapai melalui pembinaan, pengembangan dan pelaksanaan serta pemantapan fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang didukung oleh sistem informasi kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan serta hukum kesehatan. Fungsi-fungsi kesehatan tersebut, terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengen-dalian serta pertanggung-jawaban penyelenggaraan pembangunan kesehatan. 4.3. Strategi dan Kebijakan Untuk mewujudkan Visi Dinas Kesehatan pada tahun 2016 dan sesuai dengan Misi yang telah ditetapkan, maka dalam periode 2011 - 2016 pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan strategi dan kebijakan sebagai berikut : 1. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pelayanan kesehatan Sesuai dengan fungsi Dinas kesehatan sebagai pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat, maka Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) harus diutamakan, disamping peningkatan kualitas Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Dalam memfasilitasi upaya revitalisasi sistem pelayanan kesehatan dasar dan rujukannya, dilakukan dengan kebijakan: Dinas Kesehatan 2013 Hal. 84 Rencana Strategis Revisi 1.1. Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu 1.2. Setiap bayi, anak, ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi terlindungi dari penyakit 1.3. Optimalisasi Puskesmas/Puskesmas pembantu, PKM Poned, PKM DTP dan Pengembangan Puskesmas DTP 1.4. Peningkatan Jejaring Pelayanan Kesehatan dan Sistem Rujukan. 1.5. Peningkatan kesejahteraan bagi pemberi pelayanan kesehatan. 2. Meningkatkan mutu dan pendayagunaan sumber daya kesehatan yang optimal Mutu pelayanan kesehatan tidak terlepas dari sumber daya kesehatan yang bermutu pula. Hal ini merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Adapun kebijakan yang diambil adalah : 2.1. Optimalisasi pendayagunaan sarana dan prasarana, 2.2. Penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan yang profesional dan kompeten yang terintegrasi dengan sarana penunjang pelayanan kesehatan yang mutakhir. 3. Meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan Sistem Informasi Kesehatan Sistem Informasi Kesehatan merupakan pendukung tercapainya kualitas pelayanan kesehatan yang perlu dibangun dan dikembangkan melalui kebijakan antara lain : 3.1. Manajemen data dan informasi kesehatan 3.2. Peningkatan Jejaring Sistem Informasi Kesehatan 4. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan pengendalian penyakit Peningkatan surveilans dan monitoring dilaksanakan dengan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pelaporan masalah kesehatan di wilayahnya disertai dengan peningkatan jejaring surveilans. Adapun kebijakan yang diambil antara lain: Dinas Kesehatan 2013 Hal. 85 Rencana Strategis Revisi 1.1. Pencegahan dan pemetaan penyakit menular 1.2. Pengendalian penyakit dan peningkatan kesehatan lingkungan 1.3. Peningkatan sistem kewaspadaan dini penyakit 1.4. Optimalisasi pelayanan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular 5. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat Dalam upaya pembangunan kesehatan, maka peran aktif dari masyarakat sangat diperlukan, mendorong Pemberdayaan masyarakat terpenuhinya kebutuhan agar masyarakat mampu kesehatan dan secara dilakukan dengan mandiri menjamin kesinambungan pelayanan kesehatan, yang dapat dilaksanakan melalui kebijakan antara lain: 5.1. Optimalisasi desa/kelurahan siaga aktif 5.2. Peningkatan keluarga sadar gizi 5.3. Peningkatan dan Pengembangan UKBM 5.4. Pengembangan kemitraan dengan organisasi non pemerintah dan institusi lain 6. Meningkatkan jejaring pembangunan kesehatan dan sistem kesehatan daerah Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan bertanggungjawab untuk perencanaan dan pengembangan Sistem Kesehatan di wilayahnya dan pelaksanaan program kesehatan mengacu pada SKN (Sistem Kesehatan Nasional) sebagai supra sistemnya. Ada 4 (empat) pelaku utama dalam sistem kesehatan, yaitu : 1. Pemerintah; 2. Institusi Pelayanan Kesehatan; 3. Masyarakat; 4. Stake Holders (pemangku kepentingan) Dalam menjalankan 3 (tiga) peran Dinas Kesehatan sebagai regulator (stewardship), pemberi dana dan pelaksana (penyedia layanan kesehatan), maka perlu penegasan misi dan tanggungjawab dari masing-masing pelaku utama diatas melalui pengembangan Sistem Kesehatan Kota. Sistem Kesehatan Kota terdiri dari 6 (enam) Sub Sistem, yaitu Dinas Kesehatan 2013 Hal. 86 Rencana Strategis Revisi 1. Sub sistem upaya kesehatan; 2. Sub sistem pembiayaan kesehatan; 3. Sub sistem Sumber Daya Kesehatan; 4. Sub sistem obat dan perbekalan kesehatan; 5. Sub sistem pemberdayaan masyarakat 6. Sub sistem manajemen kesehatan (pengelolaan data dan informasi, pengembangan dan penerapan IPTEK serta pengaturan hukum kesehatan) Kinerja pembangunan kesehatan tidak dapat terlepas dari hasil interaksi komponen yang berperan dalam sistem kesehatan, termasuk sektor non kesehatan dan pihak swasta. Oleh karena itu perlu ditingkatkan kemitraan yang setara, terbuka dan saling menguntungkan dengan berbagai potensi yang mendukung pembangunan kesehatan. Dinas Kesehatan 2013 Hal. 87 Rencana Strategis Revisi BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF A. Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja Berdasarkan Misi, Tujuan, Strategi dan Sasaran serta memperhatikan Kebijakan, maka dalam rangka pencapaian Visi perlu disusun programprogram Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan untuk kurun waktu 2011 2016 sebagai berikut : 1. Program Non Urusan SKPD Merupakan program untuk mengakomodir kebutuhan rutin Dinas Kesehatan mulai dari perlengkapan kantor hingga dokumen administrasi Dinas Kesehatan a. Penyediaan dan Pemeliharaan Barang dan Jasa Perkantoran b. Pembinaan, Peningkatan Kapasilitas Kelembagaan dan Aparatur c. Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset d. Perencanaan, Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan Kinerja Program dan Kegiatan 2. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Program ini bertujuan untuk pengadaan obat dan pembekalan kesehatan, yang arah dan kebijakannya pemenuhan kebutuhan sarana prasarana, dan logistik obat sebagai penunjang pelayanan kesehatan, dengan indikator yang diharapkan rasio ketercukupan obat, yang implementasi kegiatannya yaitu: a. Pengadaaan obat dan perbekalan kesehatan Puskesmas dan Jaringannya b. Peningkatan Mutu Pelayanan-pelayanan Laboratorium Kesehatan Daerah dan Jaringannya 2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan 2013 Hal. 88 Rencana Strategis Revisi Program ini merupakan program utama selama lima tahun ke depan dikarenakan program ini merupakan cerminan dari misi walikota terpilih yang menitikberatkan pelayanan kesehatan dasar sebagai prioritas kepemimpinan beliau selama lima tahun ke depan, dengan indikator yang diharapkan adalah terpenuhinya pelayanan kesehatan prima bagi seluruh lapisan masyarakat, adapun kegiatannya antara lain : a. Pelayanan dan Pemeliharaan Kesehatan Lansia b. Pembangunan dan pemutakhiran data standar pelayanan kesehatan c. Pembinaan upaya kesehatan tradisional d. Pengelolaan tenaga medis e. Peningkatan kapasitas SDM Kesehatan f. Peningkatan kesehatan remaja g. Peningkatan manajemen puskesmas h. Penyediaan Layanan Jasa Penunjang Pelayanan Kesehatan o, Penyediaan biayaoperasional dan pemeliharaan puskesmas/UPT. 3. Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program ini bertujuan untuk perbaikan gizi masyarakat dengan arah dan kebijakan peningkatan kualitas pelayanan prima untuk memenuhi harapan masyarakat dan akselerasi pencapaian MDG’s, indikator yang diharapkan meningkatnya status gizi masyarakat, dengan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu: a. Peningkatan dan Perbaikan Gizi Masyarakat 4. Program Pengembangan lingkungan sehat Program ini memiliki tujuan agar kesehatan lingkungan yang merupakan faktor penting yang mempengaruhi kesehatan masyarakat dapat dijaga dengan baik sehingga kemungkinan penyebaran penyakit melalui lingkungan dapat senantiasa dikontrol oleh pemerintah kota Tangerang Selatan, indikator programnya adalah terlaksananya pengembangan lingkungan sehat, adapun kegiatannya adalah : Dinas Kesehatan 2013 Hal. 89 Rencana Strategis Revisi a. Pengkajian pengembangan lingkungan sehat b. Peningkatan Pengawasan keamanan Pangan dan Bahan berbahaya 5. Program Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Menular Salah satu program unggulan dinas kesehatan adalah penanggulangan pencegahan penyakit menular di mana penyakit menular baik itu bersumber binatang maupun penyakit menular langsung merupakan ancaman utama bagi kesehatan di wilayah kerja Pemerintah Kota Tangerang Selatan, indikatornya adalah terlaksananya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular secara optimal di kota Tangerang Selatan. Adapun kegiatannya antara lain : a. Peningkatan Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), pencegahan dan pemberantasan penyakit. b. Peningkatan Imunisasi c. Peningkatan Surveillance Epideminologi dan Penanggulangan Wabah 6. Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin Keberhasilan pembangunan kesehatan tercermin dari kemampuan pemerintah mengintervensi kesehatan masyarakat miskin yang merupakan golongan rentan dalam menghadapi masalah-masalah kesehatan terutama dalam upaya menyediakan pembiayaan kesehatan serta pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kegiatannya antara lain : a. Pelayanan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin dan Kurang Mampu 7. Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sarana pelayanan kesehatan yang akan dibangun di kota Tangerang Selatan, terutama untuk pembangunan puskesmas yang kebutuhan lahanya dibawah 1 hektar. Kegiatannya yaitu : a. Penataan penguasaan, pemilikan , penggunaan dan pemanfaatan Dinas Kesehatan 2013 Hal. 90 Rencana Strategis Revisi tanah 8. Program Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Program ini betujuan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat berkaitan dengan pola hidup sehat, arah dan kebijakan Peningkatan kualitas pelayanan prima untuk memenuhi harapan masyarakat dan akselerasi pencapaian MDG’s, indikator yang diharapkan meningkatnya pola hidup sehat masyarakat, dengan implementasi kegiatan yaitu: a. Pengembangan promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Pola Hidup Sehat 9. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan sarana dan Prasarana Layanan Kesehatan Merupakan program yang menitik beratkan pada pembangunan fisik serta pengadaan sarana prasarana bagi puskesmas dan jaringannya, dengan indikatornya terpenuhinya sarana prasarana puskesmas dan jaringannya yang memadai di kota Tangerang Selatan. Kegiatannya antara lain : a. Pembangunan Sarana Pelayanan Kesehatan dan Penunjang pelayanan Kesehatan b. Pengadaan Sarana dan Prasarana Layanan Kesehatan dan Penunjang Pelayanan Kesehatan 10. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit Program ini merupakan program dinas kesehatan yang difokuskan pada penyediaan rumah sakit umum bagi masyarakat sesuai dengan amanat UU Kesehatan no. 36 tahun 2009 di mana kabupaten/kota diwajuibkan memiliki sebuah RSUD sebagai bentuk implementasi pelaksanaan pembangunan kesehatan di kabupaten/kota, oleh karena itu Pemerintah Kota Tangerang Selatan memiliki landasan yang kuat dan dimasukkan sebagai fokus prioritas dalam kebijakan anggarannya. Indikatornya adalah tersedianya sarana dan Dinas Kesehatan 2013 Hal. 91 Rencana Strategis Revisi prasarana Rumah Sakit Umum Daerah yang optimal, di mana kegiatannya antara lain: a. Pembangunan Rumah Sakit b. Pengadaan alat kesehatan rumah sakit 11. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita Merupakan program unggulan dinas kesehatan di mana kesehatan anak merupakan hal penting karena anak merupakan penerus masa depan bagi negara. Sehingga kesehatan mereka harus menjadi prioritas bagi pembangunan kesehatan. Indikator program ini adalah cakupan pelayanan kesehatan bagi anak balita. Kegiatannya antara yaitu : a. Peningkatan pelayanan kesehatan balita dan anak sekolah 12. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Merupakan program prioritas bagi dinas kesehatan di mana derajat kesehatan masyarakat tercermin dari program ini, yaitu upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi sehingga program ini harus senantiasa dilaksanakan sebagai perwujudan peningkatan kesehatan ibu dan anak. Indikator kinerja programnya adalah cakupan pelayanan kesehatan bagi ibu melahirkan dan anak. Kegiatannnya antara yaitu : a. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bagi Bayi, Ibu Hamil dan Melahirkan 13. Program Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan Program ini merukan program dalam rangka pembinaan sarana pelayanan kesehatan dasar dan rujukan baik pemerintah maupun swasta. Kegiatannnya antara lain : a. Penyediaan Jasa Pelayanan Kesehatan b. Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan 2013 Hal. 92 Rencana Strategis Revisi Review dari masing-masing program dan kegiatan lima tahunan dan tahunan dapat dilihat pada lampiran yang tidak terpisahkan dari dokumen ini B. Penyelenggaraan Dan Penilaian 1. Penyelenggaraan a. Renstra Dinas Kesehatan ini menjadi acuan utama dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan dan dilakukan melalui siklus perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban tahun 2011 – 2016. b. Penyelenggaraan Renstra Dinas Kesehatan memerlukan komitmen yang tinggi dan kerjasama yang baik dari semua jajaran/unsur Dinas Kesehatan, yaitu semua Bidang dan Bagian, termasuk Unit Pelaksana Teknis (UPT). Disamping itu diperlukan adanya dukungan dari Pemerintah Daerah dalam Pembangunan Kesehatan melalui penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dengan melibatkan unsur masyarakat dan swasta. c. Dalam pelaksanaan program-program pembangunan kesehatan, Dinas Kesehatan akan mengutamakan kegiatan pembangunan kesehatan pada upaya kesehatan promotif dan preventif, yang dilaksanakan secara serasi dengan upaya kuratif dan rehabilitatif. Prioritas tinggi akan diberikan pada meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, penggerakan dan pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan pengendalian penyakit, meningkatkan pembiayaan kesehatan dan meningkatkan jejaring pembangunan kesehatan dan Pengembangan Sistem Kesehatan Daerah. d. Untuk acuan yang lebih rinci, perlu disusun Rencana Aksi dari masingmasing Bidang dan Bagian pada Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan yang harus berpedoman pada Renstra Dinas Kesehatan, dan RPJMD Kota Tangerang Selatan. e. Program-program yang termuat dalam Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, dalam pelaksanaannya dapat dilakukan oleh lebih dari Dinas Kesehatan 2013 Hal. 93 Rencana Strategis Revisi satu Bidang maupun Bagian pada Dinas Kesehatan. Oleh karenanya dalam penyusunan rencana tahunannya (Renja-SKPD) dari unit-unit dimaksud, harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergisme. Unit kerja yang mempunyai tugas pokok ”perencanaan” bertindak sebagai koordinator dalam menyelaraskan penyusunan RenjaSKPD dan RKA-SKPD Dinas Kesehatan. f. Dalam Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan ini termuat pula sasaran-sasaran pembangunan kesehatan yang bersifat keluaran (output), yang hanya dapat dicapai dengan kontribusi para pelaku pembangunan kesehatan lainnya. Oleh karenanya Renstra ini perlu disosialisasikan kepada semua stakeholder / pihak yang terkait, agar dapat diwujudkan keserasian, sinkronisasi, dan sinergisme. g. Dalam mendukung penyelenggaraan Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 - 2016, diperlukan dukungan dana yang dapat diperoleh dari berbagai sumber. 2. Penilaian a. Penilaian Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan bertujuan untuk menilai keberhasilan penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan jajarannya. b. Penilaian akhir Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2011 - 2016, dilakukan pada tahun 2014 dengan menilai pencapaian indikator keberhasilan Renstra yang berupa sasaran keluaran dan sasaran dampak pembangunan kesehatan pada tahun 2014. Penilaian juga dilakukan terhadap hasil pelaksanaan berbagai kegiatan dari masing-masing program pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. c. Agar penilaian Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan ini dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, maka perlu dikembangkan sistem pelaporan pelaksanaan, yang dipadukan dengan pengembangan sistem informasi kesehatan. Dinas Kesehatan 2013 Hal. 94 Rencana Strategis Revisi d. Penilaian hasil pelaksanaan tahunan dari Renstra Dinas Kesehatan ini dilakukan dalam bentuk penyusunan laporan kinerja tahunan SKPD Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. BAB VI PENUTUP Dengan ridho dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2016 dapat disusun. Renstra Dinas Kesehatan ini merupakan turunan dari RPJMD Kota Tangerang Selatan yang telah ditetapkan melalui Perda No 11 tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 2016. Renstra ini disusun dan ditetapkan untuk menjawab dan memfokuskan upaya Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan menghadapi tantangan pembangunan kesehatan yang makin kompleks, berlangsung pesat, dan tidak menentu. Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian upaya Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu lima tahun (2011 2016). Penyusunan Renstra ini dilakukan sedemikian rupa sehingga hasil Dinas Kesehatan 2013 Hal. 95 Rencana Strategis Revisi pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan Dinas Kesehatan. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Renstra ini disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya. Tentunya Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2016 ini dapat dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila dilakukan dengan dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari segenap aparatur kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, penerapan nilai-nilai yang dianut dan dijunjung tinggi oleh Dinas Kesehatan Tangerang dan jajarannya, diharapkan dapat memacu semangat aparat Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan Renstra ini. Dinas Kesehatan 2013 Hal. 96