Revisi Dinas Kesehatan 2013 Hal. 1 Rencana Strategis BAB I

advertisement
Rencana Strategis
Revisi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada target
hasil dalam kurun waktu lima tahun dengan memperhitungkan lingkungan internal
dan eksternal. Dalam perencanaan strategis mengandung visi, misi, tujuan ,sasaran,
kebijakan, program dan kegiatan yang realistis dengan tetap mengantisipasi
perkembangan masa depan serta mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan
yang akan terjadi.
Sesuai dengan amanat desentralisasi, maka sebagai penanggung jawab
pembangunan kesehatan diwilayahnya, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
menyusun Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
Tahun 2011 - 2016. Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Tangerang Selatan telah ditetapkan Visi Kota Tangerang Selatan
yaitu” Terwujudnya Masyarakat Kota Tangerang Selatan yang Mandiri, Damai
dan Asri ”, yang didukung oleh 4 Misi dimana misi keempat yaitu meningkatkan
pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan merupakan dokumen
perencanaan
yang
bersifat
indikatif
yang
memuat
program-program
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan
dan jajarannya serta dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun
waktu tahun 2011 -2016.
Dalam perjalanan pelaksanaan pembangunan kesehatan sampai dengan
akhir tahun 2011, berbagai masalah dan tantangan dalam pembangunan
kesehatan telah berkembang semakin berat dan kompleks serta kadang kadang
tidak terduga. Selain itu, perubahan struktur organisasi Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan yang tertuang dalam Peraturan Walikota nomor 6 Tahun
2011.
Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan yang telah disesuaikan
dengan RPJMD ini selanjutnya akan menjadi acuan dalam penyusunan: (1)
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 1
Rencana Strategis
Revisi
Rencana Aksi masing-masing Bidang pada Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan dan (2) Rencana Kerja dan Anggaran Dinas Kesehatan tahun 2011 –
2016
1.2. Landasan Hukum
Sebagai landasan hukum Rancangan Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Kota Tangerang Selatan tahun 2012 – 2016 didasarkan pada :
1. Landasan Idiil
: Pancasila
2. Landasan Konstitusional
: Undang-Undang Dasar 1945
3. Landasan Operasional
:
a. Undang-Undang
nomor
25
Tahun
2004
Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
b. Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah
c. Undang-Undang nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
d. Undang – Undang nomor 51 tahun 2008 Tentang Pembentukan
Kota Tangerang Selatan di Propinsi Banten
e. Peraturan Pemerintah nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah
f. Peraturan Pemerintah
nomor 8 Tahun 2006 Tentang Laporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
g. Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 2008 Tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
h. Peraturan Pemerintah nomor Tahun 2010 Tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah
i.
Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
j. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 59 Tahun 2007 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 2
Rencana Strategis
Revisi
k. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
l.
Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 21 Tahun 2011 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006
m. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1202/Menkes/SK/VIII/2003
Tentang Indonesia Sehat 2010 Dan Pedoman Penetapan Indikator
Provinsi Sehat Dan Kabupaten/Kota Sehat
n.
Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1091/Menkes/SK/X/2004
Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan Di Kabupaten/Kota
o. Peraturan Daerah nomor 11 tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD)
Kota
Tangerang Selatan.
1.3. Maksud Dan Tujuan
Maksud dari penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan untuk tahun 2011 - 2016 adalah sebagai berikut :
1. Tersedianya
suatu
dokumen
perencanaan
yang
strategis
dan
komprehensif, yang menjamin adanya konsistensi perumusan pemecahan
masalah kesehatan daerah, dengan penetapan suatu kebijakan dan
pemilihan program-program yang sesuai
kebutuhan serta harapan
masyarakat untuk kurun waktu lima tahun.
2. Menjadi acuan dan pedoman bagi Kepala Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan serta seluruh jajaran kesehatan dalam melaksanakan
tugas-tugas pemerintah sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan
dalam kurun waktu lima tahun
Sedangkan tujuan penyusunan RENSTRA ini adalah sebagai berikut :
Renstra merupakan landasan operasional bagi seluruh unit kerja Dinas Kesehatan
Kota Tangerang Selatan dalam menyusun rencana kerja tahunannya selama
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 3
Rencana Strategis
Revisi
kurun waktu 2011 – 2016, sehingga kegiatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan dapat terarah pada pencapaian hasil sebagaimana yang telah ditetapkan.
1.4. Sistematika Penulisan
Penulisan Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan ini
mempunyai sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB.II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
2.2. Sumber Daya SKPD
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
BAB.III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN
FUNGSI
SKPD
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
SKPD
3.2. Telahaan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
3.3. Telahaan Renstra K/L dan Renstra
3.4. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis
BAB.IV. VISI,MISI,TUJUAN,STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi SKPD
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 4
Rencana Strategis
Revisi
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD
BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
BAB.VI. PENUTUP
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG
SELATAN
2.1.
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
Berdasarkan Peraturan Walikota Kota Tangerang Selatan Nomor 6
Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan telah
ditetapkan Dinas Kesehatan
Tangerang
sebagai salah satu Perangkat Daerah Kota
Selatan. Dalam rangka memberi pedoman pelaksanaan tugas dan
wewenang Dinas
maka ditetapkan Keputusan Walikota Tangerang Selatan
nomor 6 tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi
dan Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan sebagai berikut :
A. STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN
Susunan Organisasi Dinas terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretaris;
b.1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b.2. Sub Bagian Keuangan;
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 5
Rencana Strategis
Revisi
b.3. Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan.
c. Bidang Pelayanan Kesehatan;
c.1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar;
c.2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Bina Institusi Kesehatan;
c.3.Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Batra
d. Bidang Pencegahan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan;
d.1.Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman;
d.2.Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan PTM;
d.3.Seksi Surveilans dan Imunisasi.
e. Bidang Kesehatan Keluarga
e.1. Seksi Gizi;
e.2. Seksi KIA;
e.3. Seksi Remaja dan Lansia .
f. Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan
e.1. Seksi Sumber Daya Kesehatan dan Sistem Informasi Kesehatan;
e.2. Seksi Sarana dan Prasarana;
e.3. Seksi Promkes dan Kesehatan Institusi.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
B. TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN
a.
Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan,
mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan di bidang Kesehatan sesuai
kebijakan Pemerintah Kota.
b.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas
Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
c.
perencanaan program-program kesehatan dengan pendekatan peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventf), pengobatan penyakit
(kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif);
d.
pembinaan manajemen Kesehatan daerah yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian kebijakan kesehatan;
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 6
Rencana Strategis
Revisi
e.
pembinaan, Pengawasan operasional dan Pengendalian atas pengelolaan
pelayanan kesehatan pada fasilitas-fasilitas kesehatan baik pemerintah
maupun swasta serta fasilitas non kesehatan yang mempunyai pengaruh
kepada kesehatan masyarakat;
f.
pengupayaan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;
g.
perencanaan dan pembinaan pelayanan kesehatan keluarga, pelayanan
medis KB dan gizi masyarakat;
h.
perencanaan, pembinaan, pelaksanaan, pengamatan, pencegahan dan
pemberantasan penyakit dan penanganan Kejadian Luar Biasa bidang
kesehatan;
i.
perencanaan, pembinaan, dan pelaksanaan Upaya Kesehatan lingkungan
dan pemantauan dampak pembangunan terhadap kesehatan lingkungan;
j.
perencanaan dan pengadaan obat untuk Puskesmas dan jaringannya serta
pengawasan sarana dan sediaan farmasi di sarana pelayanan swasta;
k.
pengawasan makanan dan minuman yang berpotensi menimbulkan masalah
kesehatan masyarakat dari proses produksi sampai dengan peredarannya;
l.
pembinaan, pengawasan dan pengendalian sarana pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan baik pemerintah maupun swasta;
m.
penyusunan, pelaksanaan dan pengembangan sistem kesehatan Daerah;
n.
pengembangan
sistem
pembiayaan
kesehatan
melalui
Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat dan atau sistem lain;
o.
pembinaan dan pengawasan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan;
p.
perencanaan, pelaksanaan dan pembinaan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin;
q.
penanggulangan masalah kedaruratan dan bencana;
r.
perencanaan Penyelenggaraan dan pengembangan Sistem Informasi
Kesehatan Daerah;
s.
perencanaan, Pengembangan dan pendayagunaan sumber daya kesehatan;
t.
Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
u.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas sebagaimana dimaksud pada
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 7
Rencana Strategis
Revisi
ayat (1) dan ayat (2), Kepala Dinas bertugas membina, memimpin,
memfasilitasi,
menyelenggarakan,
mengawasi,
mengevaluasi
dan
mengendalikan tugas dan fungsi Dinas serta mengkoordinasikan kegiatan
Staf, Pelaksana dan Kelompok Jabatan Fungsional.
(1)
Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, menyelenggarakan fungsi :
a.
Kepala Dinas;
b.
Sekretaris,membawahkan:
c.
d.
1.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2.
Sub Bagian Keuangan;
3.
Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.
Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahkan:
1.
Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar;
2.
Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Bina Institusi Kesehatan ;
3.
Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Batra
Bidang Pencegahan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan;
1.
Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman;
2.
Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak
Menular;
3.
e.
f.
g.
(2)
Seksi Surveilans dan Imunisasi.
Bidang Kesehatan Keluarga
1.
Seksi Gizi;
2.
Seksi Kesehatan Ibu dan Anak;
3.
Seksi Remaja dan Lansia.
Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan
1.
Seksi Sumber Daya Kesehatan dan Sistem Informasi Kesehatan ;
2.
Seksi Sarana dan Prasarana;
3.
Seksi Promkes dan Kesehatan Institusi.
Kelompok Jabatan Fungsional.
Setiap Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d, huruf
e dan huruf f dipimpin oleh Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 8
Rencana Strategis
Revisi
(3)
Setiap Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b angka 1,
angka 2 dan angka 3 dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Sekretaris.
(4)
Setiap Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d, huruf e
dan huruf f dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
(5)
Bagan susunan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan ini.
Sekretariat
(1)
Sekretariat dinas mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan,
mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan pada urusan umum,
kepegawaian, keuangan serta program, evaluasi dan pelaporan.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat menyelenggarakan fungsi :
a.
perencanaan dan pengelolaan bahan perumusan kebijakan yang
berkaitan dengan umum dan keuangan serta monitoring dan evaluasi;
b.
pelaksanaan pemberian fasilitas dan dukungan pelayanan teknis
administrasi dilingkungan dinas;
c.
pelaksanaan penyusunan program kegiatan bidang, umum keuangan
serta monitoring dan evaluasi dinas;
d.
pelaksanaan pengelolaan tata naskah dinas, surat menyurat, kearsipan,
perlengkapan, rumah tangga dan pemeliharaan sarana dan prasarana
dinas;
e.
pelaksanaan tertib administrasi pengelolaan inventarisasi barang,
pemeliharaan sarana dan prasarana, perlengkapan dan aset dinas;
f.
pelaksanaan pengelolaan administrasi dan penatausahaan keuangan;
g.
pelaksanaan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana
di lingkup
dinas;
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 9
Rencana Strategis
Revisi
h.
pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait
kegiatan dinas;
i.
pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan dinas;
j.
pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
k.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan
sesuai bidang
tugasnya;
(3)
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
(1)
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
merencanakan,
mengendalikan
melaksanakan,
surat
menyurat,
mempunyai tugas pokok
mengarahkan,
kearsipan,
mengawasi
urusan
rumah
dan
tangga
perlengkapan, pengelolaan administrasi dan kepegawaian.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Umum dan kepegawaian menyelenggarakan fungsi :
a.
perencanaan persiapan bahan pelaksanaan kegiatan tata usaha, aset,
perlengkapan dilingkungan dinas;
b.
pelaksanaan pengelolaan kegiatan surat menyurat yang meliputi
pengetikan, penggandaan, pengiriman dan pengarsipan;
c.
pelaksanaan pengurusan administrasi perjalanan dinas;
d.
pelaksanaan
inventarisasi,
penyediaan,
pendistribusian
dan
pemeliharaan barang-barang inventaris kantor;
e.
pelaksanaan konsultasi, penyiapan bahan pedoman dan analisis formasi
terkait sub bagian umum dan kepegawaian;
f.
pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 10
Rencana Strategis
Revisi
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
g.
pelaksanan
tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Sub Bagian Keuangan
(1)
Sub
Bagian
Keuangan
mempunyai
tugas
pokok
merencanakan,
melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan penyusunan
rencana anggaran dan belanja dinas,
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a.
perencanaan kegiatan pengelolaan administrasi keuangan meliputi
penyusunan
anggaran,
pencairan,
pembukuan
dan
pelaporan
pertanggungjawaban anggaran;
b.
penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Sub Bagian Keuangan ;
c.
pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penyusunan,
anggaran, pencairan, pembukuan dan pelaporan pertanggungjawaban
anggaran;
d.
pelaksanaan usulan perbaikan dan perubahan anggaran kegiatan dinas;
e.
pelaksanaan penyusunan laporan neraca keuangan;
f.
pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lain terkait dengan
kegiatan sub bagian keuangan;
g.
pelaksanaan moniotoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan sub
bagian keuangan;
h.
pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 11
Rencana Strategis
Revisi
i.
pelaksanaan pembukuan, perhitungan anggaran dan verifikasi serta
pengurusan keuangan dinas.
j.
pelaksanaan
tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
(1)
Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas pokok
merencanakan,
melaksanakan,
mengarahkan,
mengawasi
dan
mengendalikan program, evaluasi dan pelaporan.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Program, Monitoring dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi :
a.
perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan
Dinas;
b.
penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan ;
c.
pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data Dinas;
d.
pelaksanaan penyusunan pedoman dan program kerja Dinas;
e.
pelaksanaan penyusunan dokumen perencanaan Dinas;
f.
pelaksanaan konsultasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait
Program, monitoring dan evaluasi Dinas ;
g.
pelaksanaan program, evaluasi serta pelaporan kegiatan Dinas ;
h.
pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
i.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Bidang Pelayanan Kesehatan
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 12
Rencana Strategis
Revisi
(1)
Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan program
pelayanan kesehatan.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a.
penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Bidang Pelayanan Kesehatan;
b.
perencanaan program pelayanan kesehatan masyarakat miskin,
peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, masalah
kesehatan, kedaruratan dan bencana, pembinaan dan pengawasan
sediaan farmasi, pengawasan pangan dari proses produksi sampai
peredarannya, kebutuhan alat kesehatan untuk puskesmas dan
jaringannya serta pengawasan dan pengendalian kesehatan;
c.
pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data pelayanan
kesehatan masyarakat miskin, peningkatan mutu pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan, masalah kesehatan, kedaruratan dan bencana,
pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi pengawasan pangan dari
proses produksi sampai peredarannya, kebutuhan alat kesehatan untuk
puskesmas dan jaringannya serta pengawasan dan pengendalian
kesehatan;
d.
pelaksanaan program pelayanan kesehatan masyarakat miskin,
peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, masalah
kesehatan, kedaruratan dan bencana, pembinaan dan pengawasan
sediaan farmasi pengawasan pangan dari proses produksi sampai
peredarannya, kebutuhan alat kesehatan untuk puskesmas dan
jaringannya serta pengawasan dan pengendalian kesehatan;
e.
pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait
pelayanan kesehatan masyarakat miskin, peningkatan mutu pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan, masalah kesehatan, kedaruratan dan
bencana, pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi pengawasan
pangan dari proses produksi sampai peredarannya, kebutuhan alat
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 13
Rencana Strategis
Revisi
kesehatan untuk puskesmas dan jaringannya serta pengawasan dan
pengendalian kesehatan;
f.
pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan program;
g.
pemberian rekomendasi bagi Industri Kecil Obat Tradisional dan Alat
Kesehatan;
h.
pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
i.
pemberian ijin pada sarana pelayanan kesehatan;
j.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang
tugasnya
Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar
(1)
Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan
pelayanan kesehatan dasar.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pelayanan Kesehatan Dasar menyelenggarakan fungsi :
a.
penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran
tahunan Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar;
b.
perencanaan program pengobatan, pencegahan dan penaggulangan
penyakit gigi dan mulut, peningkatan mutu pelayanan, program
kesehatan jiwa, program kesehatan kerja, program kesehatan indera
dan laboratorium di puskesmas dan jaringannya, pengadaan alat
kesehatan, pelayanan kesehatan masyarakat miskin, pengawasan mutu
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit milik Pemerintah dan swasta,
penanggulangan masalah kesehatan kedaruratan dan bencana;
c.
pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data program
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 14
Rencana Strategis
Revisi
pengobatan dan pencegahan penyakit gigi dan mulut, peningkatan
mutu pelayanan, program kesehatan jiwa, program kesehatan kerja,
program kesehatan indera dan laboratorium di puskesmas dan
jaringannya,
pengadaan
alat
kesehatan,
pelayanan
kesehatan
masyarakat miskin, pengawasan mutu pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit milik Pemerintah dan swasta, penanggulangan masalah kesehatan
kedaruratan dan bencana;
d.
pelaksanaan program pengobatan dan pencegahan penyakit gigi dan
mulut, peningkatan mutu pelayanan, program kesehatan jiwa, program
kesehatan kerja, program kesehatan indera dan laboratorium di
puskesmas dan jaringannya, pengadaan alat kesehatan, pelayanan
kesehatan masyarakat miskin, pengawasan mutu pelayanan kesehatan
di Rumah Sakit milik Pemerintah dan swasta, penanggulangan masalah
kesehatan kedaruratan dan bencana;
e.
pelaksanaan koordinasi
dengan instansi / lembaga lainnya terkait
Pembinaan dan bimbingan teknis program pengobatan, pencegahan
dan pencegahan penyakit gigi dan mulut, peningkatan mutu pelayanan,
program kesehatan jiwa, program kesehatan kerja, program kesehatan
indera dan laboratorium di puskesmas dan jaringannya, pengadaan alat
kesehatan, pelayanan kesehatan masyarakat miskin, pengawasan mutu
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit milik Pemerintah dan swasta,
penanggulangan masalah kesehatan kedaruratan dan bencana;
f.
penilaian kinerja puskesmas
g.
pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
h.
pemberian tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang
tugasnya;
i.
farmasi mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan,
mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan farmasi
dijabarkan fungsinya sebagai berikut ini:
I.
Perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan
kegiatan penyusunan kebutuhan obat untuk puskesmas dan
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 15
Rencana Strategis
Revisi
jaringannya, pengadaan obat untuk puskesmas dan jaringannya,
pembinaan dan pengawasan penggunaan obat pada puskesmas dan
jaringannya, pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi pada
puskesmas, sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,
apotek, toko obat, salon kecantikan dan klinik kecantikan,
monitoring pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian pada
apotik, instansi farmasi rumah sakit pemerintah dan swasta;
II.
Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data
kegiatan penyusunan kebutuhan obat untuk puskesmas dan
jaringannya, pengadaan obat untuk puskesmas dan jaringannya,
pembinaan dan pengawasan penggunaan obat pada puskesmas dan
jaringannya, pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi pada
puskesmas, sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,
apotek, toko obat, salon kecantikan dan klinik kecantikan,
monitoring pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian pada
apotik, instansi farmasi rumah sakit pemerintah dan swasta;
III.
Pelaksanaan
kegiatan
penyusunan
kebutuhan
obat
untuk
puskesmas dan jaringannya, pengadaan obat untuk puskesmas dan
jaringannya, pembinaan dan pengawasan penggunaan obat pada
puskesmas dan jaringannya, pembinaan dan pengawasan sediaan
farmasi pada puskesmas, sarana pelayanan kesehatan pemerintah
dan swasta, apotek, toko obat, salon kecantikan dan klinik
kecantikan,
monitoring
pelaksanaan
standar
pelayanan
kefarmasian pada apotik, instansi farmasi rumah sakit pemerintah
dan swasta;
IV.
Pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait
kegiatan penyusunan kebutuhan obat untuk puskesmas untuk
puskesmas dan jaringannya, pengadaan obat untuk puskesmas dan
jaringannya, pembinaan dan pengawasan penggunaan obat pada
puskesmas dan jaringannya, pembinaan dan pengawasan sediaan
farmasi pada puskesmas, sarana pelayanan kesehatan pemerintah
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 16
Rencana Strategis
Revisi
dan swasta, apotek, toko obat, salon kecantikan dan klinik
kecantikan,
monitoring
pelaksanaan
standar
pelayanan
kefarmasian pada apotik, instansi farmasi rumah sakit pemerintah
dan swasta;
j.
pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
k.
pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
l.
pelaksanaan tugas lain yang diberika Atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Bina Institusi Kesehatan
(1)
Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Bina Institusi Kesehatan mempunyai
tugas melaksanakan pemberian perijinan, pengawasan, pembinaan sarana
pelayanan kesehatan swasta dan sarana kefarmasian swasta, serta
memfasilitasi persiapan akreditasi sarana pelayanan Kesehatan swasta.
Melaksanakan perecanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan
masyarakat kurang mampu dan miskin
(2)
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud ayat (1),
Seksi
Pelayanan
Kesehatan
Rujukan
Bina
Institusi
Kesehatan
menyelenggarakan fungsi :
a.
pengumpulan dan pengolahan data pengembangan rumah sakit umum
Pemerintah Kota dan Swasta;
b.
penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Bina Institusi Kesehatan
;
c.
penyusunan petunjuk teknis dan bahan pembinaan pengembangan
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 17
Rencana Strategis
Revisi
rumah sakit;
d.
penyusunan petunjuk teknis peningkatan mutu pelayanan rumah sakit;
e.
pelaksanaan kegiatan pembinaan umum dan teknis di bidang
pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.
f.
pemberian perizinan bagi balai pengobatan, rumah bersalin, optik,
apotik, toko obat, laboratorium, klinik rontgen, rumah sakit umum,
swasta;
g.
pembinaan, Persiapan akreditasi bagi sarana pelayanan Kesehatan;
h.
pengumpulan dan pengolahan data pelayanan Rumah Sakit;
i.
penyiapan
bahan
pembinaan,
pengawasan
dan
melaksanakan
pembinaan pengawasan balai pengobatan, rumah bersalin, optik,
apotik, toko obat, laboratorium, klinik rontgen, rumah sakit dan lainlain;
j.
pelaksanaan
kegiatan
pembinaan
dan
pengawasan
di bidang
pengembangan dan peningkatan mutu upaya pelayanan kesehatan
swasta;
k.
pengumpulan data sarana kefarmasian swasta;
l.
pelaksanaan pembinaan dan pengawasan sediaan farmasi pada sarana
pelayanan kefarmasian swasta
m. pemberian rekomendasi industri kecil obat tradisional dan Industri
Obat Tradisional, Penyalur alat Kesehatan dan sub PAK dan Produksi
Kosmetik Rumah Tangga (PKRT),Pedagang Besar Farmasi dan sub
PBF
n.
perencanaan pelayanan kesehatan masyarakat kurang mampu dan
miskin
o.
pelaksanaan petunjuk teknis pelayanan kesehatan masyarakat kurang
mampu dan miskin
p.
penyebarluasan informasi pelayanan kesehatan masyarakat kurang
mampu dan miskin
q.
pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 18
Rencana Strategis
Revisi
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
r.
pelaksanaan kegiatan peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat
kurang mampu dan miskin dengn bekerjasama lintas sektoral, swasta,
Lembaga Sosial masyarakat, maupun lembaga Pemerintahan dalam
rangka peningkatan derajat Kesehatan masyarakat kurang mampu dan
miskin;
s.
pelaksanaan monitoring dan evaluasi program pelayanan kesehatan
masyarakat kurang mampu dan miskin
Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Batra
(1)
Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Batra mempunyai tugas
melaksanakan pemberian perijinan, pengawasan, pembinaan keadan
pengobat tradisional, merencanaan, melaksanaan program kesehatan gigi
dan mulut, kesehatan jiwa, indera dan olah raga . Serta pengumpulan data,
pengolahan
data,
pelaksanaan
dan
peningkatan
mutu
pelayanan
keselamatan dan kesehatan kerja
(2)
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Batra menyelenggarakan
fungsi :
a.
pemberian tanda terdaftar dan izin untuk pengobat tradisional serta
pengawasan dan pembinaannya;
b.
penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Batra;
c.
pengumpulan,
pengolahan
data
kesehatan
keselamatan
Kerja
perusahaan;
d.
pengkoordinasian dan kerjasama dengan dinas terkait lainnya dalam
penataan keselamatan Kerja perusahaan yang memenuhi syarat
keselamatan dan kesehatan kerja dan Kesehatan Olahraga
e.
penyiapan bahan petunjuk teknis pembinaan keselamatan dan
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 19
Rencana Strategis
Revisi
kesehatan di Lingkungan Kerja perusahaan;
f.
pembinaan dan bimbingan teknis keselamatan dan kesehatan Kerja
perusahaan;
g.
perencanaan
program
pengobatan
pencegahan
penanggulangan
penyakit gigi dan mulut, peningkatan mutu pelayanan, program
kesehatan jiwa, kesehatan indera dan olah raga
h.
pelaksanaan, pengumpulan, pengolahan, penganalisian data program
pengobatan dan pencegahan gigi dan mulut, kesehatan jiwa, dan
kesehatan indera dan olah raga
i.
pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau lembaga lainnya terkait
pembinaan
dan
bimbingan
teknis
program
pengobatan,
dan
pencegahan penyakit gigi dan mulut kesehatan jiwa, dan kesehatan
indera dan olah raga;
j.
pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
k.
pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
l.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan tugasnya.
Bidang Pencegahan Penyakit Dan Kesehatan Lingkungan
(1)
Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai
tugas
mempunyai tugas
pokok membantu
Kepala
Dinas
dalam
melaksanakan pembinaan, koordinasi dan evaluasi pelaksanaan tugas di
bidang pengendalian penyakit, penyehatan lingkungan dan makanan
minuman, surveilans epidemiologi dan imunisasi.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan menyelenggarakan
fungsi :
a.
penyusunan rencana program dan kegiatan penyehatan lingkungan dan
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 20
Rencana Strategis
Revisi
makanan minuman, pengendalian penyakit,surveilans epidemiologi
dan imunisasi;
b.
penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan;
c.
pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data program
penyehatan
lingkungan
dan
makanan
minuman,
pengendalian
penyakit, surveilans epidemiologi dan imunisasi;
d.
pelaksanaan kegiatan program penyehatan lingkungan dan makanan
minuman,pengendalian
penyakit,
surveilans
epidemiologi
dan
imunisasi;
e.
pelaksanaan koordiansi dengan instansi / lembaga lainnya terkait
program penyehatan lingkungan dan makanan minuman, pengendalian
pengamatan penyakit, pencegahan penyakit, pemberantasan dan
pengendalian penyakit bersumber pada binatang (P2B2) dan penyakit
menular langsung (P2ML) serta penyakit tidak menular, imunisasi dan
Surveilan Epidemiologi dan KLB;
f.
pengorganisasian dalam kegiatan Program Kesehatan Haji.
g.
pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
h.
pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan.
i.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan tugasnya.
Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman
(1)
Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan dalam perencanaan, koordinasi, bimbingan, pengendalian dan
bantuan dalam kegiatan penyehatan lingkungan dan makanan minuman.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 21
Rencana Strategis
Revisi
Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman menyelenggarakan fungsi
:
a.
penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran
tahunan Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman;
b.
penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan;
c.
melaksanakan penyiapan bahan pedoman pelaksanaan kegiatan
penyehatan lingkungan dan makanan minuman;
d.
melaksanakan penyiapan bahan pembinaan
teknis
operasional
penyehatan lingkungan dan makanan minuman;
e.
melaksanakan pembinaan dan
pengawasan perijinan hygiene dan
sanitasi makanan minuman di Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
dan Tempat-tempat umum (TTU);
f.
melaksanakan pembinaan dan pengawasan perijinan usaha pest
control;
g.
melaksanakan pembinaan dan fasilitasi sarana dan prasarana sanitasi
dasar di lingkungan pemukiman dan tempat-tempat umum (TTU);
h.
pelaksanaan koordiansi dengan instansi / lembaga lainnya terkait
dalam upaya penyehatan lingkungan;
i.
pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
j.
pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
k.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular
(1)
Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular
mempunyai tugas merecanakan, melaksanakan kegiatan, pembinaan dan
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 22
Rencana Strategis
Revisi
koordinasi seluruh kegiatan pengendalian penyakit menular dan Penyakit
Tidak Menular (PTM).
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pengendalian Penyakit Menular dan PTM menyelenggarakan fungsi :
a.
perencanaan dan penyusunan program kegiatan Pengendalian Penyakit
Menular dan PTM diwilayah kerja Kota tangerang Selatan
b.
penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak
Menular;
c.
pembinaan pada Puskesmas,Balai Pengobatan,Rumah Bersalin dan
Rumah Sakit yang ada diwilayah Kota Tangerang Selatan dalam upaya
pemberantasan dan pengendalian penyakit.
d.
pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data bahan
pembinaan Pengendalian Penyakit Menular dan PTM pada Puskesmas,
Balai Pengobatan dan Rumah Sakit;
e.
pelaksanaan koordiansi dengan instansi / lembaga lainnya terkait
pembinaan Pengendalian Penyakit Menular dan PTM pada Balai
Pengobatan dan Rumah Sakit;
f.
pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
g.
pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
h.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang
tugasnya;
Seksi Surveilans dan Imunisasi
(1)
Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan Seksi
Surveilans dan Imunisasi serta pengawasan penyakit dan penanganan KLB.
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 23
Rencana Strategis
Revisi
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Surveilans dan Imunisasi menyelenggarakan fungsi :
a.
perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan pengamatan
penyakit menular, penyakit tidak menular, penanggulangan kejadian
luar biasa (KLB) penyakit, surveilans epidemiologi, kesehatan matra
dan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dan imunisasi;
b.
penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Seksi Surveilans dan Imunisasi;
c.
pelaksanaan
pengumpulan,
pengamatan
penyakit
pengolahan,
menular,
penganalisian
penyakit
tidak
data
menular,
penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) penyakit, surveilans
epidemiologi, kesehatan matra dan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD)
dan data Pelaksanaan imunisasi disemua UPK (Unit Pelayanan
Kesehatan);
d.
pelaksanaan kegiatan pengamatan penyakit menular, penyakit tidak
menular, penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) penyakit,
surveilans epidemiologi, kesehatan matra dan Sistem Kewaspadaan
Dini (SKD) ;
e.
pelaksanaan koordiansi dengan instansi / lembaga lainnya terkait
pengamatan
penyakit
menular,
penyakit
tidak
menular,
penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) penyakit, surveilans
epidemiologi, kesehatan matra dan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD)
dan masalah imunisasi;
f.
melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi penyelenggaraan kegiatan
imunisasi di Kota dan puskesmas.
g.
melaksanakan kegiatan kesehatan Haji dengan lintas sektor terkait;
h.
pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
i.
pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 24
Rencana Strategis
Revisi
j.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang
tugasnya
Bidang Kesehatan Keluarga
(1)
Bidang Kesehatan Keluarga mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan dibidang
Kesehatan Keluarga.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Kesehatan Keluarga menyelenggarakan fungsi :
a.
penyusunan dan perumusan kebijakan teknis dalam program kesehatan
keluarga ;
b.
penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Bidang Kesehatan Keluarga ;
c.
koordinasi lintas program dan lintas sektor ;
d.
perencanaan kegiatan program kesehatan keluarga ;
e.
pengendalian kegiatan program kesehatan keluarga ;
f.
pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
g.
monitoring dan evaluasi hasil kegiatan program kesehatan keluarga ;
dan
h.
pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
bidang tugasnya.
Seksi Gizi
(1)
Seksi Gizi mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan,
mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan peningkatan gizi
masyarakat.
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 25
Rencana Strategis
Revisi
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Gizi Dasar menyelenggarakan fungsi :
a.
perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebutuhan
dan penyiapan bahan untuk peningkatan status gizi masyarakat,
peningkatan gizi masyarakat;
b.
penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Seksi Gizi ;
c.
pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data kebutuhan
dan penyiapan bahan untuk peningkatan status gizi masyarakat,
peningkatan gizi masyarakat;
d.
pelaksanaan kegiatan
kebutuhan dan penyiapan bahan untuk
peningkatan status gizi masyarakat, peningkatan gizi masyarakat;
e.
pelaksanaan koordinasi
dengan instansi / lembaga lainnya terkait
kebutuhan dan penyiapan bahan untuk peningkatan status gizi
masyarakat, peningkatan gizi masyarakat;
f.
pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
g.
pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
h.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang
tugasnya;
Seksi Kesehatan Ibu dan Anak
(1)
Seksi KIA mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan
pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan
kesehatan Ibu, Anak dan pelayanan medis Keluarga Berencana.
(2)
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Seksi
KIA menyelenggarakan fungsi :
a.
pengumpulan bahan pembinaan, pengaturan dan monitoring kesehatan
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 26
Rencana Strategis
Revisi
ibu, anak dan keluarga berencana;
b.
penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Seksi KIA;
c.
penyelenggaraan usaha kesehatan dan pelayanan kesehatan ibu anak
serta keluarga berencana;
d.
pengumpulan bahan dan penyebarluasan informasi mengenai
penyelenggaraan usaha pelaksanaan dan pembinaan kesehatan ibu dan
anak melalui rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu dan
polides.
e.
perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan usaha
kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak, wanita usia subur dan
pelayanan medis keluarga berencana;
f.
pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data usaha
kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak, wanita usia subur dan
pelayanan medis keluarga berencana;
g.
pelaksanaan kegiatan usaha kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak,
wanita usia subur dan pelayanan medis keluarga berencana;
h.
pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait usaha
kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak, wanita usia subur dan
pelayanan medis keluarga berencana;
i.
pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
j.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang
tugasnya
k.
menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis di bidang kesehatan ibu, anak dan
keluarga berencana guna kelancaran pelaksanaan tugas;
l.
pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
m. memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk teknis di bidang
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 27
Rencana Strategis
Revisi
tugas kepada bawahan
Seksi Remaja dan Lansia
(1)
Seksi Remaja dan Lansia mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan di bidang
remaja dan Lansia;
(2)
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) kepala
seksi remaja dan Lansia , menyelenggarakan fungsi :
a.
menghimpun
dan
mempelajari
peraturan
perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis di bidang pengembangan kesehatan
remaja dan usia lanjut guna kelancaran pelaksanaan tugas;
b.
penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Seksi Remaja dan Lansia ;
c.
memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk teknis di bidang
tugas kepada bawahan;
d.
menyiapkan bahan penyusunan kegiatan program kesehatan remaja
dan usia lanjut;
e.
menyiapkan bahan materi dalam rangka bimbingan
kegiatan
peningkatan kesehatan remaja dan usia lanjut;
f.
mengkoordinir pemantauan status kesehatan remaja dan kesehatan usia
lanjut di masyarakat;
g.
menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan dan pengobatan
terhadap masyarakat usila di puskesmas dan jaringannya;
h.
menyusun jadwal kegiatan monitoring dan evaluasi, pembinaan teknis
dan manajemen, serta pelatihan-pelatihan program peningkatan
kesehatan remaja dan usia lanjut di puskesmas dan masyarakat;
i.
melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi, pembinaan teknis dan
manajemen, serta pelatihan-pelatihan program peningkatan kesehatan
remaja dan usia lanjut;
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 28
Rencana Strategis
Revisi
j.
mengumpulkan, mengelola dan menyajikan serta visualisasi data
kegiatan program peningkatan kesehatan remaja dan usia lanjut;
k.
pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan hasil kegiatan peningkatan
kesehatan remaja dan usia lanjut;
l.
memberikan saran dan pertimbangan di bidang kesehatan remaja dan
usia lanjut kepada Atasan ;
m. pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
n.
melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan Atasan .
Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan
(1)
Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas
pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan
mengendalikanserta evaluasi program bidang promosi Kesehatan dan
Sumber Daya Kesehatan.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan menyelenggarakan fungsi
:
a.
perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan Program
Pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi Kesehatan;
b.
penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan ;
c.
pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data Program
Pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi Kesehatan, Bina
peran serta masyarakat serta kemitraan, melaksanakan pengembangan
sistem informasi kesehatan;
d.
pelaksanaan
kegiatan
Program
Pengembangan
Metode
dan
Penyebarluasan Informasi program anti rokok dan napza dalam rangka
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 29
Rencana Strategis
Revisi
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
e.
pengembangan, dan Pembinan UKS, SBH dan dokter kecil;
f.
perencanaan
kegiatan
pengumpulan
data
bahan
perumusan
peningkatan derajat kesehatan pekerja sektor informal dan peran serta
masyarakat melalui upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan
peningkatan kemitraan menuju perilaku hidup bersih dan sehat;
g.
pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data peningatan
derajat kesehatan pekerja sektor informal dan peran serta masyarakat
melalui upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan peningkatan
kemitraan menuju perilaku hidup bersih dan sehat;
h.
pelaksanaan kegiatan peningkatan derajat kesehatan pekerja sektor
informal dan peran serta masyarakat melalui upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat dan peningkatan kemitraan menuju
perilaku hidup bersih dan sehat;
i.
pelaksanaan koordinasi
dengan instansi / lembaga lainnya terkait
peningkatan derajat kesehatan pekerja sektor informal dan peran serta
masyarakat melalui upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan
peningkatan kemitraan menuju perilaku hidup bersih dan sehat;
j.
pelaksanaan koordinasi
dengan instansi / lembaga lainnya terkait
program pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi
Kesehatan, Bina peran serta masyarakat serta kemitraan, melaksanakan
pemanfaatan sarana penyuluhan kesehatan;
k.
pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
l.
pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang
tugasnya;
Seksi Sumber Daya Kesehatan dan Sistem Informasi Kesehatan
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 30
Rencana Strategis
Revisi
(1)
Seksi Sumber daya kesehatan dan sistem informasi kesehatan mempunyai
tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan dan kordinasi serta
pengawasan dan pengendalian kegiatan pengembangan sumber daya
kesehatan.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi
Sumber
Daya
kesehatan
dan
Sistem
Informasi
Kesehatan
menyelenggarakan fungsi :
a.
menyiapkan Bahan Rencana Kerja Sub-Bidang Sumber Daya
Kesehatan dan Sistem Informasi Kesehatan)
b.
penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Seksi Sumber daya kesehatan dan sistem informasi kesehatan;
c.
merencanakan, Menghitung Kebutuhan Tenaga Kesehatan serta
Pembinaan Penempatan Tenaga Kesehatan)
d.
menghitung kebutuhan tenaga kesehatan strategis diwilayah kota.
(direvisi : dihapuskan karena telah masuk poin b)
e.
mendayagunakan kebutuhan tenaga kesehatan strategis diwilayah
pemerintah kota dengan menetapkan dan menyusun jenis tenaga
kesehatan strategis. (direvisi : telah masuk kedalam poin b)
f.
menyelenggarakan diklat teknis dan fungsional standar lokal
g.
menyelenggarakan pemilihan tenaga medis, paramedis dan tenaga
kesehatan lain yang berprestasi.
h.
mengembangkan, Mengelola dan Monitoring
Sistem Informasi
Kesehatan Daerah (SIKDA).
i.
pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
j.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 31
Rencana Strategis
Revisi
Seksi Sarana dan Prasarana
(1)
Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan,
mengarahkan,
mengawasi
dan
mengendalikanserta
pengelolaan sarana dan prasarana.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi :
a.
perencanaan pengadaan, penyediaan dan pengelolaan sarana dan
prasarana (alat-alat kesehatan, mebeleur,
gedung, dan mesin,
kendaraan)
b.
penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Seksi Sarana dan Prasarana ;
c.
pelaksanaan koordinasi dalam pengadaan dan pengelolaan sarana dan
prasarana (alat-alat kesehatan, mebeleur,
gedung, dan mesin,
kendaraan)
d.
pelaksanaan koordinasi dalam pendistribusian sarana dan prasarana
(alat-alat kesehatan, mebeleur, gedung, dan mesin, kendaraan)
e.
pelaksanaan penyimpanan dan penggunaan sarana dan prasarana (alatalat kesehatan, mebeleur, gedung, dan mesin, kendaraan)
f.
pelaksanaan pelatihan teknis sarana dan prasarana
g.
pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
h.
pelaksanaan koordinasi dalam menginventarisir sarana dan prasarana;
i.
pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
j.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang
tugasnya;
Seksi Promkes dan Kesehatan Institusi
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 32
Rencana Strategis
Revisi
(1)
Seksi Promkes dan Kesehatan Institusi mempunyai tugas pokok
merencanakan,
melaksanakan,
mengarahkan,
mengawasi
dan
mengendalikanserta evaluasi program bidang promosi kesehatan dan
kesehatan institusi.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Promkes dan Kesehatan Institusi menyelenggarakan fungsi :
a.
perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan Program
Pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi Kesehatan;
b.
penyelenggaraan penyusunan rencana kerja,kinerja,dan anggaran
tahunan Seksi Promkes dan Kesehatan Institusi;
c.
pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisian data Program
Pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi Kesehatan, Bina
peran serta masyarakat serta kemitraan, melaksanakan pengembangan
sistem informasi kesehatan;
d.
pelaksanaan
kegiatan
Program
Pengembangan
Metode
dan
Penyebarluasan Informasi program anti rokok dan napza dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
e.
pengembangan, dan Pembinan UKS, SBH dan dokter kecil;
f.
perencanaan
kegiatan
pengumpulan
data
bahan
perumusan
peningkatan derajat kesehatan pekerja sektor informal dan peran serta
masyarakat melalui upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan
peningkatan kemitraan menuju perilaku hidup bersih dan sehat;
g.
pelaksanaan
pengumpulan,
pengolahan,
penganalisisan
data
peningkatan derajat kesehatan pekerja sektor informal dan peran serta
masyarakat melalui upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan
peningkatan kemitraan menuju perilaku hidup bersih dan sehat;
h.
pelaksanaan kegiatan peningkatan derajat kesehatan pekerja sektor
informal dan peran serta masyarakat melalui upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat dan peningkatan kemitraan menuju
perilaku hidup bersih dan sehat;
i.
pelaksanaan koordinasi
Dinas Kesehatan 2013
dengan instansi / lembaga lainnya terkait
Hal. 33
Rencana Strategis
Revisi
peningkatan derajat kesehatan pekerja sektor informal dan peran serta
masyarakat melalui upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan
peningkatan kemitraan menuju perilaku hidup bersih dan sehat;
j.
pelaksanaan koordinasi
dengan instansi / lembaga lainnya terkait
program pengembangan Metode dan Penyebarluasan Informasi
Kesehatan, Bina peran serta masyarakat serta kemitraan, melaksanakan
pemanfaatan sarana penyuluhan kesehatan;
k.
pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
l.
pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang pelaksanaan pelanggaran disiplin
dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang disiplin pegawai negeri;
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang
tugasnya;
UPT DAN JABATAN FUNGSIONAL
(1)
Pada Dinas dapat dibentuk UPT.
(2)
UPT dibentuk berdasarkan kriteria adanya pekerjaan yang bersifat teknis
operasional karena wilayah kerja atau karena jam tertentu.
(3)
UPT dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(4)
Pembentukan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja UPT diatur lebih lanjut
dalam Peraturan Walikota
Jabatan Fungsional
(1)
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah Tenaga Fungsional
yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang tugasnya.
(2)
Kelompok Jabatan Fungsional bertugas melaksanakan sebagian kegiatan
Dinas sesuai dengan kebutuhan.
(3)
Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggung
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 34
Rencana Strategis
Revisi
jawab kepada Kepala Dinas.
(4)
Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugas dikoordinasikan
oleh Tenaga Fungsional..
(5)
Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
. 2.2. Sumber Daya Dinas Kesehatan
I. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan merupakan komponen dasar dalam pemerataan
pelayanan kesehatan di kota Tangerang Selatan baik dari segi sarana
prasarana fisik maupun SDM Kesehatan yang tersedia, dari sejak
terbentuknya kota Tangerang Selatan sesuai UU No. 51 tahun 2008 selama
kurang lebih 3 tahun telah terjadi peningkatan yang pesat akan sarana
pelayanan kesehatan sehingga pelayanan kesehatan semakin merata di
setiap kecamatannya seperti yang terlampir dalam tabel berikut ini :
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 35
Rencana Strategis
Revisi
Tabel 1. Sarana Kesehatan
Kecamatan
Kota
Serp
No.
Jenis
Serp
ong
ong
Utar
Ciput
Setu
Pamul Ciput
ang
at
a
at
Timu
r
Pond
ok
Aren
Tang
erang
Selat
an
1
Rumah Sakit
3
2
-
2
4
3
3
17
2
Puskesmas
3
2
3
3
4
4
6
25
1
1
-
1
1
1
2
7
1
-
-
1
1
-
-
3
6
2
-
2
2
7
6
14
45
40
10
41
27
43
81
287
28
24
23
40
29
35
41
220
17
19
17
17
16
22
17
125
16
20
13
13
14
11
20
107
10
7
5
20
5
8
8
63
Puskesmas dengan
3
Tempat Perawatan
Puskesmas
4
Pembantu
Tempat tidur
Puskesmas
5
Perawatan
Balai Pengobatan
6
Swasta
Praktek Dokter
7
Umum Swasta
Praktek Dokter Gigi
8
Swasta
Praktek Dokter
9
Spesialis
Praktek Bidan
10
Swasta
Laboratorium Klinik
11
Swasta
1
3
1
7
7
5
6
30
12
Optik
2
-
2
9
5
15
9
42
13
Apotik
6
5
2
10
9
25
18
75
14
Toko Obat Berijin
-
5
-
17
6
16
3
47
15
Industri Kecil Obat
1
-
-
-
-
1
1
3
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 36
Rencana Strategis
Revisi
Kecamatan
Kota
Serp
No.
Jenis
Serp
ong
ong
Utar
Ciput
Setu
Pamul Ciput
ang
at
a
at
Timu
r
Pond
ok
Aren
Tang
erang
Selat
an
Tradisional
16
Rumah Bersalin
Swasta
2
1
1
4
6
9
10
33
Pengobatan
17
Tradisional
4
8
1
4
5
2
7
31
18
Puskesmas Keliling
3
2
2
3
4
4
5
23
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, 2011
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 37
Rencana Strategis
Revisi
Tabel 2. Tenaga Kesehatan
No
Jenis Ketenagaan
Jumlah 2011 (Orang)
1
Dokter spesialis
3
2
Dokter Umum
43
3
Dokter Gigi
31
4
Bidan
5
Perawat
6
Ahli Gizi
8
7
Ahli Sanitasi
5
8
Farmasi
9
9
Teknisi Medis
4
10
Kesmas
4
179
75
Total
463
Sumber : Data Kepegawaian Dinas Kesehatan Tangerang Selatan 2011
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan
Pelayanan Kesehatan merupakan tolok ukur kinerja utama yang
merupakan tanggungjawab Dinas Kesehatan selaku stake holder
Pemerintah Kota Tangerang Selatan di bidang Kesehatan. Di mana tolok
ukur kinerja ini dinilai dengan capaian-capaian yang dapat terukur dan
dipertanggungjawabkan. Adapun aspek kinerja yang diukur antara lain
adalah :
A. Derajat Kesehatan
Derajat Kesehatan masyarakat tidak sepenuhnya merupakan intervensi
sektor kesehatan namun merupakan hasil dari berbagai keadaan sosial
ekonomi termasuk pendidikan dan keadaan lingkungan. Berdasarkan
fakta-fakta yang ada, indikator derajat kesehatan masyarakat yang paling
sensitif adalah Umur Harapan Hidup (AHH), Angka Kematian Bayi
(AKB), Angka Kematian Ibu (AKI) serta Status Gizi Balita.
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 38
Rencana Strategis
Revisi
A.1. Umur Harapan Hidup
Umur Harapan Hidup (UHH) adalah salah satu indikator yang
mencerminkan berapa lama seorang
bayi baru lahir diharapkan
hidup. Dari hasil Sensus Penduduk dan Susenas, didapatkan UHH
meningkat dari tahun ke tahun, seperti terlihat pada tabel dibawah ini
:
Tabel Umur Harapan Hidup di Kota Tangerang Selatan
Th. 2008 – 2010
Tahun
Umur Harapan Hidup
2008
68,40
2009
68,43
2010
68,46
A.2. Kematian
a.
Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (IMR)
adalah banyaknya ibu hamil/ ibu bersalin yang meninggal pada
setiap 100.000 Kelahiran Hidup. Angka ini berguna untuk
menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi
dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat
pelayanan kesehatan terutama pada ibu hamil, ibu melahirkan dan
ibu pada masa nifas.
Grafik Angka Kematian Ibu/ Maternal
Kota Tangerang Selatan
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 39
Rencana Strategis
Revisi
Berdasarkan grafik diatas, angka kematian Ibu di Wilayah Kota Tangerang Selatan
dalam kurun waktu tahun 2009 sampai dengan 2011 masih jauh dibawah target
nasional dan target mdgs. Hal ini disebabkan penanganan ibu hamil risiko tinggi
semakin baik dan peningkatan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bersalin
semakin baik. Meskipun dari grafik terlihat ada kenaikan hal ini disebabkan
jumlah ibu hamil juga meningkat dari tahun 2010 ke tahun 2011. Dari total 13
kasus di tahun 2011 penyebabnya bisa karena hipertensi, perdarahan, infeksi dan
lain-lain.
Grafik Penyebab Kematian Ibu/ Maternal
Kota Tangerang Selatan 2011
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 40
Rencana Strategis
Revisi
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 41
Rencana Strategis
Revisi
Grafik Saat Kematian Ibu/ Maternal
Kota Tangerang Selatan 2011
b.
Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate
(IMR) adalah jumlah kematian bayi dibawah satu tahun pada setiap
1.000 kelahiran hidup. Angka ini merupakan indikator yang sensitif
terhadap ketersediaan, pemanfaatan pelayanan kesehatan terutama
pelayanan perinatal, disamping juga merupakan indikator terbaik
untuk menilai pembangunan sosial ekonomi masyarakat secara
menyeluruh.
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 42
Rencana Strategis
Revisi
Grafik Prevalensi Kematian Bayi
Kota Tangerang Selatan
Berdasarkan table diatas, angka kematian bayi di Wilayah Kota Tangerang
Selatan semakin tahun semakin menurun. Hal ini disebabkan penanganan
kasus pada bayi semakin baik sehingga kematian bayi dapat semakin
ditekan meskipun terlihat dari grafik bahwa angka kematian bayi di kota
Tangerang selatan sangat jauh dari angka kematian nasional dan target
MDGs. Dari kasus tersebut penyebabnya bisa karena kelainan kongenital,
asfikia, BBLR, ikterus dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada
table berikut ini.
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 43
Rencana Strategis
Revisi
Grafik Jumlah dan Sebab Kematian Bayi
Kota Tangerang Selatan 2011
Berdasarkan grafik diatas, penyebab tertinggi dari kematian bayi
adalah karena kelaianan kongenital (bawaan) yaitu sebanyak 15 kasus.
Sedangkan terendahnya karena ikterus (kuning).
A.3 Kesakitan
Kejadian penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan di
Kota Tangerang Selatan dan diprioritaskan untuk ditanggulangi adalah :
a. Penyakit menular bersumber binatang
1) Demam Berdarah Dengue (DBD).
Jumlah penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Kota Tangerang Selatan dilaporkan sebagai berikut :
Pada tahun 2011 jumlah kasus yang di laporkan sebanyak 705,
dibandingkan dengan tahun 2010 sebanyak 1160 kasus (1154
kaus penderita hidup dan 6 kasus penderita meninggal) dan tahun
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 44
Rencana Strategis
Revisi
2009 sebanyak 1080 (1065 kasus penderita hidup dan 15 kaus
Penderita Meninggal). Secara detail, untuk tahun 2011 hingga
Desember jumlah kasus DBD adalah sebanyak 174 kasus dan 2
kematian atau tingkat insiden rate (IR) 1.5 per 100.000 penduduk
dan "case fatality rate" (CFR) 1 persen. Kematian di jumpai pada
Puskesmas Wilayah Kerja Puskesmas Pd Aren dan Puskesmas
Pd. Pucung.
Tabel Data Penderita DBD
Tahun 2011
2) Filariasis
Tabel 5.
Jumlah Kasus Penderita
Filariasis (Kaki Gajah) di Kota Tangerang Selatan
Tahun 2011
N
KECAMATA
O
N
PUSKESMAS
Dinas Kesehatan 2013
KELURAHAN
JUMLAH YANG
DITEMUKAN
Hal. 45
Rencana Strategis
Revisi
N
KECAMATA
O
N
1
Ciputat
2
Pondok Aren
KELURAHAN
Kp. Sawah
Sawah Baru
5
Pondok Aren
Pondok Aren
1
Pdk. Kacang Timur
2
Pdk. Kacang Barat
1
Parigi
1
Pamulang Timur
1
Pamulang Barat
1
Cabe Ilir
1
Benda Baru
Benda Baru
1
Pdk. Kacang Timur
Parigi
4
JUMLAH YANG
PUSKESMAS
Pamulang
Pamulang
DITEMUKAN
5
Setu
Setu
Bakti Jaya
1
6
Serpong Utara
Paku Alam
Paku Jaya
2
Jumlah
17
Penemuan serta penanganan penderita filariasis atau kaki gajah
tahun 2011 sebanyak 17 kasus tersebar di 6 Kecamatan, laporan adanya
penderita kaki gajah dari petugas Puskesmas serta tata cara pengobatannya
selalu dipantau oleh petugas puskesmas dan petugas Dinas Kesehatan
sebagai Supervisor Kota dalam upaya pelaksanaan pengobatan penderita
Kaki Gajah yang memerlukan perawatan khusus
b. Penyakit Menular Langsung
1) Penyakit Pneumonia
Pneumonia pada Tahun 2011 ini telah terdapat 2.324 penderita dan
Pneumonia berat 12 penderita sedangkan Bukan Pneumonia(ISPA)
mencapai 81.114 penderita baik anak maupun pada bayi dan dewasa, data
didapat dari laporan 25 Puskesmas yang ada di Kota Tangerang Selatan dan
telah mendapat penanganan yang memadai baik dalam pelacakan,
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 46
Rencana Strategis
Revisi
perawatan jalan maupun merujuk penderita bila memerlukan perawatan
lanjutan di RS.
Tabel Cakupan Penderita Pneumonia
Kota Tangerang Selatan Tahun 2011
Pneumonia
Tahun
Jumlah
Cakupan
2009
4.159
38%
2010
2.502
13%
2011
2.324
20%
Dari data diatas dapat dilihat cakupan penemuan penderita Pneumonia dari
tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 belum mencapai target 100%. Namun dari
tabel diatas dapat kita ambil kesimpulan pada tahun 2011 angka penemuan
penderita pneumonia mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, hal ini
merupakan hasil kerja keras para petugas dalam melakukan penjaringan dan
diagnosa secara MTBS dalam pemeriksaan pasien.
2). Penyakit Diare
Penderita Diare pada Tahun 2011 ini telah terdapat 15.879 penderita
baik anak maupun pada bayi dan dewasa, data didapat dari laporan 25
Puskesmas yang ada di Kota Tangerang Selatan dan telah mendapat
penanganan yang memadai baik dalam pelacakan, perawatan jalan maupun
merujuk penderita bila memerlukan perawatan lanjutan di RS.
Penderita Diare Berdasarkan Laporan Puskesmas
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2011
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 47
Rencana Strategis
Revisi
Dari grafik di atas dapat dilihat puskesmas Jombang penemuan penderita diare
mencapai 1.559 penderita, dan terendah puskesmas pisangan dengan 56 penderita.
3). Penyakit Kusta
Prevalensi Rate kusta pada tahun 2011 adalah 0,37/10.000 penduduk dan
sebanyak 44 kasus penderita kusta terdaftar dan mendapat pengobatan di Kota
Tangerang Selatan diantaranya type/jenis MB 41 kasus, dan jenis PB 3 kasus,
yang telah ditangani oleh 14 Puskesmas dari 25 Puskesmas yang terdapat di Kota
Tangerang Selatan. Pada tahun 2011 Jumlah Kasus menurun dari tahun 2010
sebanyak 51 Kasus namun Prevalensi Meningkat sehingga Total Penderita yang
mendapat Pengobatan Pada Tahun 2011 sebanyak 63 Penderita, hal tersebut di
karenakan
Pengetahuan
Petugas
tentang
Program
Kusta
tidak
merata,
bertambahnya Pusat Kesehatan Masyarakat di Kota Tangerang Selatan, namun hal
tersebut bukan merupakan hal utama sebab berbagai upaya tetap dilakukan dengan
Bimbingan yang berkesinambungan dari Wasor Kusta Kota Tangerang Selatan.
Pada Tahun 2011 mencatat penemuan penderita baru (CDR) 3.7/100.000
penduduk hal ini menunjukkan kota tangerang Selatan merupakan daerah endemik
rendah Kusta. Hal lain yang menjadi indikoator dalam program Kusta adalah
Proporsi cacat Tk II (dua), yakni sampai saat ini belum adanya laporan cacat Tk II
yang dilaporkan Puskesmas, namun pada tahun 2011 mencatat bahwa di temukan
kasus anak (1-14 Tahun) sebanyak 8 penderita atau sebanyak 18 %
4) Penyakit HIV-AIDS
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 48
Rencana Strategis
Revisi
Kasus yang terlaporkan pada tahun 2011 untuk HIV/AIDS meningkat
menjadi 121 kasus bertambah 23 kasus dari tahun sebelumnya yang berjumlah 98
kasus, dari angka tersbut hanya ada 3 (tiga) kasus baru atau terdiagnosa status HIV
pada tahun 2011. Bila melihat angka tersebut hal ini merupakan cukup
keberhasilan, karena pada dasarnya sulit untuk melacak pasien HIV/AIDS dan itu
artinya fenomena gunung es penderita HIV/AIDS sedikit terlihat dasarnya. Angka
tersebut diatas masih sangat jauh dibandingkan dengan estimasi yang diperoleh
dari BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2009 yang berjumlah 462 kasus.
Jumlah Kasus Positif HIV/AIDS
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Sampai dengan tahun 2011
N
KASU
HI
AID
JUMLA
O
S
V
S
H
2
9
11
1
2
11
kasus
25
kasus
SUMBER
LAPORA
TAHUN
KET
N
DIAGNOS
A
Dinkes
2009
Propinsi
Belum
25
-
25
RS Bintaro
dikonfirma
2009
si AIDS
3
5 kasus
5
-
5
RS Omni
sda
2009
4
4 kasus
4
-
4
RS UIN
sda
2009
5
2 kasus
2
-
2
RS IMC
sda
2009
6
2 kasus
2
-
2
RS BB
sda
2009
7
2 kasus
2
-
2
RS Eka
sda
2009
Pusk
Informasi
Cilandak
via Jothi
Jakarta
Tangsel
8
9
10
45
kasus
2
Kasus
23
Kasus
Total
45
2
-
-
3
121
Dinas Kesehatan 2013
45
2
20
9
Pasien
Jamkesmas
Variatif
2009
2010
variatif
112
Hal. 49
Rencana Strategis
Revisi
Kasus HIV yang terjadi di tahun 2011 masih sama dengan tahun – tahun
sebelumnya yaitu melalui keluarga atau kerabat pasien yang sedang mengurus
Jamkesda,dikarenakan pasien tidak menyadari dirinya telah terinfeksi virus HIV,
sedangkan kasus AIDS pada tahun 2011 adalah hasil pelacakan yang dilakukan
oleh petugas Puskesmas se Kota Tangerang Selatan. Dari hasil data kasus pasien
HIV/IADS tahun 2009 s/d 2011 disimpulkan bahwa penularan dari tahun ke tahun
terus bertambah dan dikhawatirkan pada tahun berikutnya akan terus dan terus
bertambah apabila tidak ada penanganan yang serius.
5). Penyakit Tuberkulosa
Di Wilyah Kota Tangerang Selatan ditemukan sebanyak 5553 suspek TB,
1.152 pasien TB yang di obati, 575 kasus baru TB BTA Positif dan 579 kasus TB
BTA negatif rontgen positif. Jumlah penderita TB baru BTA positif diperkirakan
107/100.000 dari jumlah penduduk yang ada, sehingga penduduk Kota Tangerang
Selatan yang menderita TB BTA Positif dapat diperkirakan sebesar 1.211.
Tabel Cakupan Program P2TB Tahun 2011
No
Indikator
Dinas Kesehatan 2013
Cakupan (Nominal)
Hal. 50
Rencana Strategis
Revisi
program
1
Suspek yang
diperiksa BTA
Tw.
Tw.
Tw.
Tw.
1
2
3
4
1328
1400
1438
1387
5553
115
137
163
160
575
156
128
157
138
579
269
277
306
300
1152
89
98
107
110
404
122
122
104
142
490
104
113
113
122
452
7
6
7
3
23
3
2
1
1
7
0
2
0
0
2
44
28
27
19
118
12
34
37
35
118
1
0
0
0
1
2011
Penderita baru
2
BTA (+)
ditemukan
Penderita baru
3
BTA (-) rontgen
(+) atau sakit
berat
4
6
7
8
9
10
11
12
Penderita yang
diobati
Pengobatan
sembuh
Pengobatan
lengkap
Keberhasilan
Pengobatan
Penderita Drop
Out
Penderita Gagal
Penderita
Meninggal
Penderita Anak
Penderita Anak
13
yang pengobatan
lengkap
14
Penderita Anak
yang Meninggal
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 51
Rencana Strategis
Revisi
A.4. Status Gizi
Gambaran status gizi balita di wilayah Kota Tangerang
Selatan berdasarkan hasil bulan penimbangan pada Balita selama
tahun 2011 adalah seperti tersebut dibawah ini :
Grafik Status Gizi Balita di Kota Tangerang Selatan
Tahun 2011
Pemantauan status gizi balita dilakukan juga oleh kader posyandu secara berkala
setiap tahunnya pada bulan Februari dan Agustus, dalam kegiatan bulan
penimbangan balita (BPB). Kegiatan dilakukan bulan Februari dan Agustus
dengan harapan memperoleh cakupan yang tinggi. Pada dua bulan tersebut
kunjungan balita ke posyandu biasanya lebih tinggi bila dibandingkan dengan
bulan lainnya, karena bertepatan dengan pemberian vitamin A dosis tinggi. Dari
data di atas dapat disimpulkan bahwa status gizi balita di kota Tangerang Selatan
secara statistik masih cukup baik karena target maksimal dari gizi kurang masih
cukup jauh di bawah target MDGs.
Jumlah Kunjungan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan
Di Kota Tangerang Selatan tahun 2011
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 52
Rencana Strategis
Revisi
Jumlah Balita Gizi Buruk
No
Puskesmas
Jumlah Kunjungan
Mendapat perawatan
n
%
1
Pamulang
11
11
100
2
Pondok Benda
5
5
100
3
Benda Baru
5
5
100
4
Ciputat
0
0
100
5
Situ Gintung
2
2
100
6
Jombang
0
0
100
7
Kp.Sawah
2
2
100
8
Ciputat Timur
7
7
100
9
Pondok Ranji
1
1
100
10
Pisangan
1
1
100
11
Rengas
3
3
100
12
Pondok Jagung
7
7
100
13
Paku Alam
2
2
100
14
Pondok Aren
3
3
100
15
Pondok Pucung
5
5
100
16
Pondok Betung
4
4
100
17
Jurang Mangu
9
9
100
18
Parigi
3
3
100
19
Pdk Kac. Timur
1
1
100
20
Serpong I
0
0
100
21
Serpong II
3
3
100
22
Rawa Buntu
4
4
100
23
Setu
0
0
100
24
Karanggan
7
7
100
25
Bhakti Jaya
0
0
100
DINKES
85
85
100
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 53
Rencana Strategis
Revisi
Pencapaiaan perawatan pada kasus balita gizi buruk yang
mendapatkan perawatan sudah mencapai 100% dan apabila dibandingkan
dengan target 2011 sudah mencapai target yaitu 100%.
B. Faktor
Utama Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan
Masyarakat
a. Kesehatan Lingkungan
Peningkatan
kesehatan
lingkungan
dilakukan
dengan
meningkatkan upaya pembinaan kesehatan lingkungan yang
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan sanitasi dasar, pengawasan
kualitas lingkungan terutama memantau dan mengendalikan
pencemaran lingkungan fisik dan biologi serta akibat lain yang
timbul akibat pembangunan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
Keadaan Kesehatan Lingkungan di Kota Tangerang Selatan yang
diukur dari beberapa indikator sebagai berikut :
Tabel Kesehatan Lingkungan di Kota Tangerang Selatan
Tahun 2011
No
Indikator
%
1
Rumah Sehat
74,88
2
Sarana Air Bersih Memenuhi
66,20
Syarat Kesehatan
3
Jamban Keluarga Memenuhi
65,68
Syarat Kesehatan
4
Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat
69,20
Kesehatan
b. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan faktor
utama yang menetukan derajat kesehatan masyarakat. Dari tahun ke
tahun telah dilakukan upaya-upaya untuk mendorong masayarakat
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 54
Rencana Strategis
Revisi
untuk mampu hidup sehat, namum belum menunjukkan hasil yang
optimal. Penilaian PHBS diukur dari beberapa indikator di masingmasing sebagai berikut :
Tabel Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Kota Tangerang Selatan
Tahun 2011
No
PHBS Klasifikasi IV
%
1
Tatanan rumah tangga
80
2
Tatanan institusi kesehatan
100
3
Tatanan TTU tempat ibadah
60
4
Tatanan TTU warung sekolah
60
5
Tatanan tempat kerja
60
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan
a. Tantangan Pelayanan Dinas Kesehatan
Di era reformasi dan transformasi serta keterbukaan informasi
menjadi sebuah tantangan baru di bidang kesehatan di mana aspek-aspek
pelayanan publik mulai dari kecepatan pelayanan, ketepatan pelayanan dan
kualitas pelayanan sangat menentukan kinerja dari pelayanan kesehatan di
masyarakat. Sebagai sebuah bentuk penanaman identitas maka dinas
kesehatan harus membangun citra positif sejak berdirinya pemerintah Kota
Tangerang Selatan dengan harapan visi kota Tangerang Selatan dalam
menjadikan Kota Tangerang Selatan yang mandiri, damai dan asri akan
segera terwujud. Oleh karena itu penataan pelayanan kesehatan merupakan
suatu keharusan.
Adapun tantangan yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya adalah antara lain :
1. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 55
Rencana Strategis
Revisi
2. Heterogenitas masyarakat (disparitas yang tinggi)
3. Kesadaran masyarakat akan kesehatan masih rendah
4. Kepadatan penduduk yang tidak merata dan mobilitas penduduk
tinggi
5. Antipati sebagian masyarakat khususnya gol menengah ke atas akan
program – program kesehatan pemerintah
b. Peluang Pelayanan Dinas Kesehatan
Peluang di sini diartikan sebagai kondisi awal kota Tangerang
Selatan yang begitu majemuk tetapi dilihat sebagai sebuah kondisi yang
kondusif dalam rangka melaksanakan pelayanan kesehatan di kota
Tangerang Selatan. Peluang-peluang tersebut dapat bersifat dukungan
pemerintah baik pusat maupun daerah maupun situasi wilayah
Tangerang Selatan itu sendiri. Peluang-peluang tersebut antara lain :
1. Dukungan dari pemerintah Kota Tangerang Selatan
2. Dukungan dari pemerintah pusat dengan percepatan programprogram
MDGs
3. Adanya peran sarana pelayanan kesehatan swasta
4. Adanya kemitraan dengan swasta/universitas/LSM
5. Perkembangan Teknologi Informasi
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 56
Rencana Strategis
Revisi
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
DINAS KESEHATAN
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas
Kesehatan
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan adalah sebagai perencana &
penyelenggara kebijakan kesehatan, meliputi :
a. Penurunan angka kematian ibu dan anak
b. Perbaikan gizi masyarakat
c. Pemberantasan dan pencegahan penyakit menular
d. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar
e. Peningkatan kualitas sarana kesehatan
f. Peningkatan pemanfaatan obat
g. Pemantapan revitalisasi program kb
Adapun
permasalahan
kesehatan
yang
menjadi
prioritas
untuk
diselesaikan berdasarkan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan adalah
:
1. Pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat yang belum optimal
2. Masih tingginya angka kejadian penyakit
3. Ancaman bagi keselamatan ibu melahirkan dan anak
4. Kurangnya sumber daya kesehatan
Adapun identifikasi permasalahan Dinas Kesehatan dapat menggunakan
melalui beberapa analisa, di mana pengukuran yang digunakan pada renstra
Dinas Kesehatan ini menggunakan analisis SWOT yaitu :
1. Lingkungan Internal
a. Kekuatan
Beberapa kekuatan untuk keberhasilan pembangunan kesehatan dalam
rangka mewujudkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat antara
lain :
1. Sistem pengendalian penyakit yang baik
2. Angka kematian ibu dan bayi yang rendah
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 57
Rencana Strategis
Revisi
3. Akses pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau
4. Jumlah sarana kesehatan yang memadai
5. Adanya Program-program Unggulan
b. Kelemahan
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya serta dalam melaksanakan upaya kesehatan terdapat
beberapa kelemahan dalam organisasi kesehatan antara lain :
1. Masih tingginya angka kesakitan penyakit menular
2. Penanganan kesehatan ibu dan bayi masih belum standar
3. Kualitas pelayanan yang masih belum merata dan berkualitas
4. Masih kurangnya sarana prasarana penunjang pelayanan
5. Manajemen data/informasi kesehatan belum optimal
2. Lingkungan Eksternal
a. Peluang
1. Dukungan dari pemerintah Kota Tangerang Selatan
2. Dukungan dari pemerintah pusat dengan percepatan programprogram
MDGs
3. Adanya peran sarana pelayanan kesehatan swasta
4. Adanya kemitraan dengan swasta/universitas/LSM
5. Perkembangan Teknologi Informasi
b. Tantangan / Ancaman
1. Laju pertumbuhan penduduk tinggi
2. Heterogenitas masyarakat (disparitas yang tinggi)
3. Kesadaran masyarakat akan kesehatan masih rendah
4. Kepadatan penduduk yang tidak merata dan mobilitas penduduk
tinggi
5. Antipati sebagian masyarakat khususnya gol menengah ke atas akan
program – program kesehatan pemerintah
A. KEKUATAN DAN KELEMAHAN INTERNAL
NO
KEKUATAN
1
Sistem pengendalian penyakit
Dinas Kesehatan 2013
NO
KELEMAHAN
1
Masih tingginya angka kesakitan
Hal. 58
Rencana Strategis
Revisi
yang baik
2
Angka kematian ibu dan bayi
yang rendah
Akses pelayanan kesehatan
dasar yang terjangkau
Jumlah sarana kesehatan yang
memadai
Adanya Program-program
Unggulan
3
4
5
penyakit menular
2
3
4
5
B. PELUANG DAN ANCAMAN
NO
PELUANG
1
Dukungan dari pemerintah Kota
Tangerang Selatan
2
Dukungan dari pemerintah
pusat dengan percepatan
program-program MDGs
3
Adanya peran sarana pelayanan
kesehatan swasta
4
Adanya kemitraan dengan
swasta/universitas/LSM
5
Perkembangan Teknologi
Informasi
Penanganan kesehatan ibu dan
bayi masih belum standar
Kualitas pelayanan yang masih
belum merata dan berkualitas
Masih kurangnya sarana
prasarana penunjang pelayanan
Manajemen data/informasi
kesehatan belum optimal
NO
1
2
3
4
5
ANCAMAN
Laju pertumbuhan penduduk
tinggi
Heterogenitas masyarakat
(disparitas yang tinggi)
Kesadaran masyarakat akan
kesehatan masih rendah
Kepadatan penduduk yang tidak
merata dan mobilitas penduduk
tinggi
Antipati sebagian masyarakat
khususnya gol menengah ke atas
akan program – program
kesehatan pemerintah
C. RUMUSAN PERMASALAHAN STRATEGIS YANG DIHADAPI MASA
KINI IDENTIFIKASI MITRA KERJA DAN STAKEHOLDERS
NO
1
2
MITRA KERJA
INTERNAL
Kesekretariatan
Bidang Pelayanan
Kesehatan
Dinas Kesehatan 2013
EXPETASINYA YG
DIHARAPKAN
Terlaksana pelayanan
ketatausahaan
(keuangan, umum,
kepegawaian,
perencanaan dan evapor)
Terlaksananya pelayanan
kesehatan dasar sesuai
PRIORITAS
IV
I
Hal. 59
Rencana Strategis
Revisi
NO
MITRA KERJA
INTERNAL
3
Bidang Kesehatan
Keluarga
4
Bidang P2P
5
Bidang SDK dan
Promkes
1
MITRA KERJA
EXTERNAL
SKPD
2
Dinkes Provinsi
3
Kementrian Kesehatan
NO
NO
1
STAKEHOLDER
DPRD
Dinas Kesehatan 2013
EXPETASINYA YG
DIHARAPKAN
dengan yang diharapkan
masyarakat
Terlaksananya pelayanan
kesehatan bagi
ibu,anak,remaja dan
lansia serta perbaikan
gizi yang diharapkan
masyarakat
Terpenuhi kebutuhan
pelayanan pencegahan
dan penanggulangan
penyakit menular
Terpenuhinya promosi
kesehatan dan
peningkatan sarana
prasarana kesehatan
EXPETASINYA YG
DIHARAPKAN
Terjalinnya kerjasama
dan lahirnya kebijakankebijakan untuk
peningkatan derajat
kesehatan masyarakat
Terjalinnya dukungan/
kebijakan dalam rangka
peningkatan pelayanan
Kesehatan Dasar
Terwujudnya kebijakan
peningkatan
perkembangan Dinas
Kesehatan di masa yang
akan datang
EXPETASINYA YG
DIHARAPKAN
Dukungan politis dalam
PRIORITAS
III
II
V
PRIORITAS
II
III
I
PRIORITAS
II
Hal. 60
Rencana Strategis
Revisi
NO
EXPETASINYA YG
DIHARAPKAN
melaksanakan kebijakan
pembangunan kesehatan
Partisipasi dalam hal
peningkatan pelayanan
kesehatan
Terpublikasinya
pelayanan yang
transparan dan
bertanggungjawab
Terjalinnya kerjasama
dalam pendidikan dan
pelatihan (Praktikum/
magang)
Dirasakannya manfaat
pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan
harapan pelanggan
STAKEHOLDER
2
LSM
3
Pers
4
Perguruan Tinggi
5
Masyarakat
PRIORITAS
III
IV
V
I
D. RUMUSAN ANALISIS INTERNAL DAN EKSTERNAL
KESIMPULAN ANALISIS FAKTOR INTERNAL
NO
VARIABEL
BOBOT RATING SCORE PRIORITAS
KEKUATAN
1
Sistem
20
4
80
I
pengendalian
penyakit yang
baik
2
3
4
Angka
kematian ibu
dan bayi yang
rendah
Akses
pelayanan
kesehatan dasar
yang terjangkau
Jumlah sarana
kesehatan yang
Dinas Kesehatan 2013
15
4
60
II
5
4
20
III
5
3
15
IV
Hal. 61
Rencana Strategis
Revisi
NO
VARIABEL
memadai
5
Adanya
Programprogram
Unggulan
KELEMAHAN
1
Masih
tingginya angka
kesakitan
penyakit
menular
2
Penanganan
kesehatan ibu
dan bayi masih
belum standar
3
Kualitas
pelayanan yang
masih belum
merata dan
berkualitas
4
Masih
kurangnya
sarana
prasarana
penunjang
pelayanan
5
Manajemen
data/informasi
kesehatan
belum optimal
JUMLAH
BOBOT
RATING
SCORE
PRIORITAS
5
2
10
V
25
4
100
I
10
4
40
II
5
4
20
III
5
3
15
IV
5
2
10
V
100
370
KESIMPULAN ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL
N
VARIABEL
BOBO RATIN SCOR PRIORITA
O
T
G
E
S
PELUANG
1
Dukungan dari
25
4
100
I
pemerintah Kota
Tangerang Selatan
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 62
Rencana Strategis
Revisi
N
O
2
VARIABEL
Dukungan dari
pemerintah pusat
dengan percepatan
program-program
MDGs
3
Adanya peran sarana
pelayanan kesehatan
swasta
4
Adanya kemitraan
dengan
swasta/universitas/LS
M
5
Perkembangan
Teknologi Informasi
ANCAMAN
1
Laju pertumbuhan
penduduk tinggi
2
Heterogenitas
masyarakat (disparitas
yang tinggi)
3
Kesadaran masyarakat
akan kesehatan masih
rendah
4
Kepadatan penduduk
yang tidak merata dan
mobilitas penduduk
tinggi
5
Antipati sebagian
masyarakat khususnya
gol menengah ke atas
akan program –
program kesehatan
pemerintah
JUMLAH
BOBO
T
10
RATIN
G
3
SCOR
E
30
PRIORITA
S
II
5
4
20
III
5
3
15
IV
5
2
10
V
20
3
60
I
15
3
45
II
5
4
20
III
5
3
15
IV
5
2
10
V
100
325
MATRIK SWOT DALAM MENENTUKAN
ASUMSI-ASUMSI STRATEGIS
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 63
Rencana Strategis
Revisi
a.
b.
AFI
c.
AFE
d.
e.
KEKUATAN (S)
Sistem pengendalian
penyakit yang baik
Angka kematian ibu
dan bayi yang
rendah
Akses pelayanan
kesehatan dasar
yang terjangkau
Jumlah sarana
kesehatan yang
memadai
Adanya Programprogram Unggulan
1.
2.
3.
4.
5.
PELUANG (O)
STRATEGI (S-O)
1. Dukungan dari
1. Menerapkan sistem
pemerintah Kota
pengendalian
Tangerang Selatan
penyakit yang
2. Dukungan dari
teringtegrasi yang
pemerintah pusat
didukung oleh
dengan percepatan
Pemerintah
program-program
2. Menurunkan angka
MDGs
kematian ibu dan
3. Adanya peran sarana
balita sesuai target
pelayanan kesehatan
MDGs
swasta
3. Mendekatkan
4. Adanya kemitraan
pelayanan kesehatan
dengan swasta /
kepada masyarakat
universitas / LSM
dan meningkatkan
5. Perkembangan
kemitraan dengan
Teknologi Informasi
sarana pleayanan
kesehatan swasta
4. Meningkatkan
kuantitas sarana
pelayanan kesehatan
dengan bermitra
dengan pihak swasta/
univeristas / LSM
5. Menajemen
program-program
unggulan bidang
kesehatan yang
Dinas Kesehatan 2013
1.
2.
3.
4.
5.
KELEMAHAN (W)
Masih tingginya
angka kesakitan
penyakit menular
Penanganan
kesehatan ibu dan
bayi masih belum
standar
Kualitas pelayanan
yang masih belum
merata dan
berkualitas
Masih kurangnya
sarana prasarana
penunjang pelayanan
Manajemen
data/informasi
kesehatan belum
optimal
STRATEGI (W-O)
Penanggulangan
penyakit
yang
sistematis
dengan
dukungan anggaran
Pemerintah
Penggalakan
program – program
MDGs untuk
reformasi pelayanan
kesehatan
Peningkatan kualitas
ketrampilan tenaga
kesehatan dan
peningkatan
kesejahteraan tenaga
kesehatan
Peningkatan sarana
prasarana penunjang
pelayanan kesehatan
serta bermitra
dengan pihak swasta
/ universitas / LSM
Optimalisasi
manajemen
data/informasi
kesehatan yang
tersinkronisasi
Hal. 64
Rencana Strategis
Revisi
1.
2.
3.
4.
5.
ANCAMAN (T)
Laju pertumbuhan
penduduk tinggi
Heterogenitas
masyarakat
(disparitas yang
tinggi)
Kesadaran
masyarakat akan
kesehatan masih
rendah
Kepadatan
penduduk yang tidak
merata dan mobilitas
penduduk tinggi
Antipati sebagian
masyarakat
khususnya gol
menengah ke atas
akan program –
program kesehatan
pemerintah
1.
2.
3.
4.
5.
Dinas Kesehatan 2013
disinkronisasikan
dengan
perkembangan
teknologi informasi
terkini
dengan
perkembangan
teknologi informasi
STRATEGI (S-T)
Meningkatkan sistem
pengendalian
penyakit yang
berbasis masyarakat
dan kewilayahan
Menurunkan angka
kematian ibu dan
balita di seluruh
tingkat masyarakat
Meningkatkan
kesadaran
masyarakat melalui
pelayanan kesehatan
yang bersifat
promotif dan
preventif
Meningkatkan
kuantitas sarana
pelayanan kesehatan
yang terfokus pada
daerah-daerah yang
belum terjangkau dan
mobilisasi
penduduknya tinggi
Mensosialisasikan
program-program
unggulan kesehatan
melalui pendekatan
yang menggugah
masyarakat
khususnya
masyarakat golongan
menengah ke atas
STRATEGI (W-T)
Menekan angka
kejadian penyakit
dengan
meningkatkan
kualitas sistem
pengendalian
penyakit yang
berbasis masyarakat
dan kewilayahan
Standarisasi
pelayanan kesehatan
ibu dan balita di
seluruh tingkatan
masyarakat secara
merata
Meningkatkan
pemerataan dan mutu
pelayanan kesehatan
dalam rangka
peningkatan
kesadaran kesehatan
masyarakat
Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas sarana
penunjang pelayanan
kesehatan yang
menjangkau seluruh
wilayah
Penguatan sistem
data/informasi
kesehatan yang
mengedepankan
informasi tentang
program-program
kesehatan yang dapat
menggugah
kesadaran kesehatan
1.
2.
3.
4.
5.
Hal. 65
Rencana Strategis
Revisi
masyarakat
MATRIK PENETAPAN URUTAN ASUMASI STRATEGIS PILIHAN
UNTUK MENCAPAI PKK
URUTAN
KETERKAITAN DENGAN
PILIHAN
ASUMSI
STRATEJIK
STRATEGI
VISI
MISI
NILAI-NILAI
(2+3+4)
1
2
3
4
5
STRATEGI (S-O)
4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4
41 (1)
1. Menerapkan
sistem
pengendalian
penyakit yang
teringtegrasi
yang didukung
oleh
3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3
39 (III)
Pemerintah
2. Menurunkan
angka kematian
ibu dan balita
sesuai target
MDGs
3. Mendekatkan
pelayanan
kesehatan
3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4
38 (IV)
kepada
masyarakat dan
meningkatkan
kemitraan
dengan sarana
pleayanan
kesehatan
swasta
4. Meningkatkan
kuantitas sarana
3 3 3 2 3 4 2 3 4 4 2
33 (IX)
pelayanan
kesehatan
dengan bermitra
dengan pihak
swasta/
univeristas /
LSM
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 66
Rencana Strategis
Revisi
KETERKAITAN DENGAN
ASUMSI
STRATEJIK
1
5. Menajemen
programprogram
unggulan bidang
kesehatan yang
disinkronisasika
n dengan
perkembangan
teknologi
informasi terkini
STRATEGI (S-T)
1. Meningkatkan
sistem
pengendalian
penyakit yang
berbasis
masyarakat dan
kewilayahan
2. Menurunkan
angka kematian
ibu dan balita di
seluruh tingkat
masyarakat
3. Meningkatkan
kesadaran
masyarakat
melalui
pelayanan
kesehatan yang
bersifat promotif
dan preventif
4. Meningkatkan
kuantitas sarana
pelayanan
kesehatan yang
terfokus pada
daerah-daerah
yang belum
terjangkau dan
mobilisasi
penduduknya
Dinas Kesehatan 2013
VISI
2
MISI
3
NILAI-NILAI
4
URUTAN
PILIHAN
STRATEGI
(2+3+4)
5
4
4
3
4
3
3
1
3 2
3
2
32 (X)
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
2
29 (XIII)
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
30 (XII)
3
4
3
4
3
3
1
3
2
3
2
31 (XI)
4
2
2
2
3
3
2
3
2
3
2
28 (XIV)
Hal. 67
Rencana Strategis
Revisi
KETERKAITAN DENGAN
ASUMSI
STRATEJIK
VISI
2
1
tinggi
5. Mensosialisasika
n programprogram
unggulan
kesehatan
melalui
pendekatan yang
menggugah
masyarakat
khususnya
masyarakat
golongan
menengah ke
atas
4
STRATEGI (W-O)
1. Penanggulangan 4
penyakit
yang
sistematis
dengan
dukungan
anggaran
Pemerintah
3
2. Penggalakan
program –
program MDGs
untuk reformasi
pelayanan
kesehatan
3. Peningkatan
kualitas
ketrampilan
tenaga kesehatan 4
dan peningkatan
kesejahteraan
tenaga kesehatan
4. Peningkatan
sarana prasarana
penunjang
Dinas Kesehatan 2013
MISI
3
NILAI-NILAI
4
URUTAN
PILIHAN
STRATEGI
(2+3+4)
5
3
3
2
3
3
3
4
3
4 2
34 (VIII)
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
40 (II)
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
23 (XIX)
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
37 (V)
Hal. 68
Rencana Strategis
Revisi
KETERKAITAN DENGAN
ASUMSI
STRATEJIK
1
pelayanan
kesehatan serta
bermitra dengan
pihak swasta /
universitas /
LSM
5. Optimalisasi
manajemen
data/informasi
kesehatan yang
tersinkronisasi
dengan
perkembangan
teknologi
informasi
STRATEGI (W-T)
1. Menekan angka
kejadian
penyakit dengan
meningkatkan
kualitas sistem
pengendalian
penyakit yang
berbasis
masyarakat dan
kewilayahan
2. Standarisasi
pelayanan
kesehatan ibu
dan balita di
seluruh tingkatan
masyarakat
secara merata
3. Meningkatkan
pemerataan dan
mutu pelayanan
kesehatan dalam
rangka
peningkatan
kesadaran
kesehatan
Dinas Kesehatan 2013
VISI
2
MISI
3
NILAI-NILAI
4
URUTAN
PILIHAN
STRATEGI
(2+3+4)
5
3 3
3
4
4
1
2
4
4
4
36 (VI)
4 4
4
4
2
2
3
3
2
3
35 (VII)
3
2
2
2
3
2
3
2
3
3
2
27 (XV)
2
3
2
2
2
2
2
2
3
3
2
26 (XVI)
3
2
3
2
2
2
1
2
2
2
2
24 (XVIII)
4
4
Hal. 69
Rencana Strategis
Revisi
KETERKAITAN DENGAN
ASUMSI
STRATEJIK
1
masyarakat
4. Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas sarana
penunjang
pelayanan
kesehatan yang
menjangkau
seluruh wilayah
5. Penguatan
sistem
data/informasi
kesehatan yang
mengedepankan
informasi
tentang programprogram
kesehatan yang
dapat
menggugah
kesadaran
kesehatan
masyarakat
VISI
2
MISI
3
NILAI-NILAI
4
URUTAN
PILIHAN
STRATEGI
(2+3+4)
5
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2 2
25 (XVII)
3
2
2
1
2
2
1
2
2
2 2
22 (XX)
Keterangan nilai dengan skala likert (1-4)
4= Paling terkait
3= Terkait
2= Kurang terkait
1= Tidak terkait
FORMULASI TUJUAN
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 70
Rencana Strategis
Revisi
FKK (CFS)
MISI
1. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang
merata, berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat
2. Mengembangkan sumber daya kesehatan yang
profesional dan berkesinambungan.
3. Mendorong kemandirian masyarakat melalui
peningkatan Pemberdayaan Kesehatan Individu,
keluarga, masyarakat beserta lingkungannya
4. Mempererat kemitraan dengan seluruh pelaku di
bidang kesehatan
CARA FORMULASI TUJUAN
1. Terciptanya manajemen sistem pelayanan
pemberantasan penyakit yang terpadu
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan
anak di seluruh tingkatan masyarakat
3. Peningkatan kesadaran kesehatan
masyarakat dan peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan
4. Optimalisasi pemenuhan sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan secara merata
5. Penguatan sistem informasi kesehatan yang
tepat akurat
6. Peningkatan kapasitas SDM Kesehatan
TUJUAN
1. Meningkatkan ketersediaaan dan kualitas
pelayanan kesehatan didukung oleh sumber
daya dan manajemen kesehatan yang
handal
2. Meningkatkan penanggulangan penyakit
serta meningkatkan upaya pencegahan,
penanggulangan kejadian luar biasa (KLB)
dan bencana secara terpadu dengan
melibatkan peran aktif masyarakat.
3. Meningkatkan sumber daya kesehatan dan
pembiayaan kesehatan
4. Meningkatkan kemandirian individu,
keluarga dan masyarakat untuk hidup
bersih dan sehat
5. Meningkatkan peran serta dan kerjasama
dengan pemangku kepentingan terhadap
pembangunan kesehatan.
3.2. Telahaan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
Sesuai dengan Visi Walikota Terpilih yaitu Terwujudnya Kota
Tangerang Selatan yang Mandiri, Damai dan Asri dan di mana misi
keempat adalah Meningkatkan Pelayanan Dasar Pendidikan dan
Kesehatan maka Dinas Kesehatan selaku penanggungjawab bidang
kesehatan
Pemerintah
Kota
Tangerang
Selatan,
wajib
mengimplementasikan pelayanan kesehatan sebagai prioritas utama
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 71
Rencana Strategis
Revisi
dalam program dan kegiatannya sesuai dengan yang tertuang dalam
rencana strategis ini.
Di mana pelayanan dasar yang dimaksud adalah pelayanan kesehatan
yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat kota Tangerang Selatan dan
merupakan jenis pelayanan yang sesuai dengan Standar Pelayanan
Minimal yang telah ditetapkan.
Adapun pelayanan dasar kesehatan terbagi ke dalam tiga kategori yaitu:
1. Pelayanan kesehatan primer
Pelayanan kesehatan primer merupakan pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan di tingkat pelayanan kesehatan tingkat dasar, dalam hal ini
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan memegang peran
ini. Di mana Puskesmas yang merupakan singkatan dari Pusat Kesehatan
Masyarakat memiliki 6 program wajib dan 3 program pengembangan
wajib serta 3 program pengembangan pilihan.
2. Pelayanan kesehatan sekunder
Pelayanan kesehatan sekunder merupakan pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan sebagai penunjang dari pelayanan kesehatan primer
seperti pelayan farmasi, pelayanan laboratorium maupun pelayanan
kesehatan komplementer seperti pelayanan kesehatan pengobatan
tradisional.
3. Pelayanan kesehatan tersier
Pelayanan kesehatan tersier merupakan pelayanan kesehatan
rujukan yang dilaksanakan di tingkat pelayanan kesehatan tingkat lanjut.
Di mana Rumah Sakit selaku penyedia jasa pelayanan tersebut menjadi
objek utama dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan yang
bersifat lebih kompleks dan mutakhir.
3.3. Telahaan Renstra K/L dan Renstra
Dalam rencana strategis Kementrian Kesehatan terdapat delapan
fokus prioritas pembangunan kesehatan yaitu :
1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita dan KB
2. Perbaikan status gizi masyarakat
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 72
Rencana Strategis
Revisi
3. Pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular dan
penyehatan lingkungan
4. Pemenuhan pengembangan SDM Kesehatan
5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan,
mutu, penggunaan obat dan pengawasan obat dan makanan
6. Jamkesmas
7. Pemberdayaan masyarakat, penanggulangan bencana dan krisis
kesehatan
8. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier
Di mana dari kedelapan fokus prioritas tersebut Dinas Kesehatan
mengerucutkan menjadi 5 fokus utama sesuai dengan permasalahan
utama kesehatan di kota Tangerang Selatan serta misi keempat Walikota
Tangerang Selatan. Kelima fokus prioritas tersebut adalah :
1. Jamkesda
2. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier
3. Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita dan KB
4. Pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular dan
penyehatan lingkungan
5. Pemenuhan pengembangan SDM Kesehatan
Fokus pertama ditujukan pada program jaminan kesehatan daerah
di mana masyarakat kurang mampu yang tidak terjamin oleh jamkesmas
(jaminan kesehatan masyarakat) yang bersumber anggaran dari pusat,
dapat diberikan bantuan pengobatan tingkat lanjut sehingga biaya
pengobatan yang membuat keadaan ekonomi mereka menjadi rentan
dapat terhindarkan. Dan pelayanan jamkesda ini selain didukung dengan
penganggaran yang kuat diharapkan juga disertai dengan kegiatan
sosialisasi yang gencar dan juga pendataan yang akurat sehingga
manfaatnya bagi masyarakat kurang mampu lebih dirasakan dan tepat
sasaran.
Fokus kedua adalah pelayanan kesehatan, di mana sesuai dengan
misi keempat Walikota Terpilih maka diharapkan pelayanan kesehatan
baik itu primer, sekunder maupun tersier dapat dijadikan sebagai
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 73
Rencana Strategis
Revisi
program utama Dinas Kesehatan selama lima tahun kedepan. Oleh
karena itu dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan maka sarana
prasarana penopang pelayanan kesehatan mulai dari sumber daya
manusia, material serta infrastrukturnya dapat senantiasa ditingkatkan
dari tahun ke tahun sehingga diakhir periode kepemimpinan Walikota
Terpilih nanti, misi keempat Walikota yaitu peningkatan pelayanan dasar
kesehatan tersebut dapat terlaksana dengan baik.
Fokus ketiga adalah peningkatan kesehatan ibu dan anak serta KB,
hal ini merupakan capaian target yang menunjang nilai IPM yaitu dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di mana dari sisi
kesehatan diukur dari angka kematian ibu dan angka kematian
bayi.Sehingga fokus ketiga ini juga menjadi prioritas utama program
pembangunan kesehatan.Selain itu juga target pemerintah pusat dalam
mendukung program MDGs maka perhatian khusus harus diarahkan
kepada program ini.
Fokus keempat adalah pengendalian penyakit menular, penyakit
tidak menular dan penyehatan lingkungan. Ketiga hal ini sangat
berkaitan erat dengan isu strategis permasalahan kesehatan di kota
Tangerang Selatan. Di mana kota pemekaran baru ini memiliki masa lalu
sebagai penyumbang terbanyak angka kejadian penyakit meular, baik itu
penyakit menular yang bersumber binatang maupun penyakit menular
langsung. Keterkaitan juga dengan program MDGs maka pelaksanaan
program pemberantasan penyakit serta kesehatan lingkungan harus
mendapatkan porsi khusus anggaran sehingga dapat membantu
tercapainya target-target yang ingin dicapai selama lima tahun ke depan.
Fokus terakhir adalah pemenuhan pengembangan sumber daya
manusia kesehatan. Pelayanan kesehatan tidak akan berjalan lancar
walau sebaik dan selengkap apapun sarana prasarana yang ada serta
ketersediaan dana yang maksimal tanpa ada pelaku atau pemberi
pelayanan. Sebagai pelayan publik seorang petugas kesehatan dituntut
untuk dapat bekerja secara professional dan senantiasa memperbaharui
ilmu-ilmu kesehatan yang termutakhir. Karena sesuai dengan motto kota
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 74
Rencana Strategis
Revisi
Tangerang Selatan yaitu cerdas, modern dan religious. Maka ke-modernan sebuah pelayanan kesehatan selain tergantung pada sarana dan
prasarana yang mutakhir dan canggih, juga kapasitas SDM pemberi
pelayanan
dalam
hal
ini
petugas
kesehatan.Oleh
karena
itu
pengembangan kapasitas SDM Kesehatan ini dianggap strategis dan
perlu dimasukkan sebagai salah satu fokus pembangunan kesehatan di
kota Tangerang Selatan.
3.4. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Rencana Tata Ruang Wilayah merupakan elemen penting dalam
sistem kesehatan daerah, di mana dengan dibuatnya rencana tata ruang
wilayah ini maka penataan pelayanan kesehatan akan semakin lebih
teratur dan memberikan warna bagi kota Tangerang Selatan. Sehingga
penyelarasan antara peningkatan sarana kesehatan sesuai dengan misi
Dinas Kesehatan dan misi Walikota terpilih akan semakin tersinkronisasi
dan menjadikan motto awal walikota terpilih yaitu mari menata tangsel
diharapkan segera terwujud.
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis
Berdasarkan analisa dan survey di tataran pelayanan maka Dinas
Kesehatan telah menentukan isu-isu strategisnya yaitu :
 Pelayanan masyarakat miskin,rentan dan penanganan masalah kesehatan
yang masih belum optimal
 Pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang berkualitas
masih belum optimal
 Beban ganda penanggulangan penyakit
 Sumber Daya Kesehatan dan Sarana Kesehatan yang masih belum
optimal
 Peran aktif masyarakat dalam pembangunan kesehatan masih kurang
 Kurangnya dukungan dari lingkungan eksternal
 Mobilisasi penduduk sangat tinggi
 Target pencapaian MDGs
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 75
Rencana Strategis
Revisi
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 76
Rencana Strategis
Revisi
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Dinas Kesehatan
4.1.1. Visi
Dinas
Kesehatan
sebagai
pelaku
dan
penanggung
jawab
pembangunan kesehatan di wilayah Kota Tangerang Selatan, dalam upaya
mencapai visi pembangunan Kesehatan Nasional ”Masyarakat sehat yang
mandiri dan berkeadilan” serta dengan memperhatikan Isu Strategis dan
dasar pembangunan kesehatan sebagaimana tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Kesehatan 2005-2025 tersebut yaitu : 1)
Perikemanusiaan, 2) Pemberdayaan dan Kemandirian, 3) Adil dan Merata
dan 4) Pengutamaan dan Manfaat dan dalam upaya mencapai misi keempat
walikota Tangerang Selatan yaitu Meningkatnya Pelayanan Dasar
Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat , maka ditetapkan Visi Dinas
Kesehatan yaitu : ” Terwujudnya Pelayanan Dasar Kesehatan
Masyarakat yang Berkualitas, Modern dan Terjangkau bagi Masyarakat
Kota Tangerang Selatan”
Dinas
Kesehatan
harus
mampu
sebagai penggerak dalam
pembangunan kesehatan menuju masyarakat yang mandiri untuk hidup
sehat yaitu suatu kondisi dimana masyarakat Kota Tangerang Selatan
menyadari, mau dan mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi
permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari
gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk
gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang
tidak mendukung untuk hidup sehat.
4.1.2. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, ditetapkan 4 (empat) misi
pembangunan kesehatan sebagai berikut :
1. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang merata, berkualitas dan
terjangkau bagi masyarakat
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 77
Rencana Strategis
Revisi
2. Mengembangkan sumber daya kesehatan yang profesional dan
berkesinambungan.
3. Mendorong
kemandirian
masyarakat
melalui
peningkatan
Pemberdayaan Kesehatan Individu, keluarga, masyarakat beserta
lingkungannya
4. Mempererat kemitraan dengan seluruh pelaku di bidang kesehatan
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan
Sebagai penjabaran dari Visi Dinas Kesehatan, maka tujuan yang akan dicapai
adalah:
1. Meningkatkan ketersediaaan pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan
terjangkau. didukung oleh sumber daya dan
manajemen kesehatan yang
handal.
Dengan sasaran yang akan dicapai sebagai berikut:
a. Meningkatnya ketersediaan obat dan perbekalan serta alat kesehatan dalam
jenis dan jumlah sesuai standar, di Puskesmas dan jaringannya. Di mana
indikator sasarannya adalah :
a.1. Rasio kecukupan obat
Yaitu saldo awal persediaan obat ditambah penerimaan
dibagi pemakaian rata rata perbulan dibagi 12 bln x100 %
a.2. Prosentase UPT yang memiliki sarana pelayanan laboratorium
standar
Yaitu prosentase unit pelaksana teknis (UPT) kesehatan
yang memiliki sarana laboratorium standar
a.3. Prosentase alkes sesuai standar
Yaitu prosentase jumlah alat kesehatan yang tersedia
dengan alkes sesuai standar
b. Menurunnya kematian ibu, bayi dan balita.
Di mana indikator sasarannya adalah :
b.1. Cakupan Kunjungan ibu hamil K-4
Yaitu cakupan kunjungan ibu hamil yang memperoleh
pelayanan antenatal sesuai standar minimal 4 kali
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 78
Rencana Strategis
Revisi
b.2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Yaitu cakupan ibu dengan komplikasi kebidanan yang
mendapat penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan
terlatih pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan
b.3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
Yaitu cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
b.4. Cakupan pelayanan nifas
Yaitu cakupan pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa 6 jam
s.d 42 hari pasca persalinan sesuai standar
b.5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Yaitu cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani sesuai
standar oleh tenaga kesehatan terlatih di sarana pelayanan kesehatan
b.6. Cakupan kunjungan bayi
Yaitu cakupan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
standar oleh dokter, bidan, perawat yang memiliki kompetensi klinis
paling sedikit 4 kali
b.7. Cakupan pelayanan anak balita
Yaitu anak balita (12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan)
b.8. Cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat
Yaitu
kesehatannya
cakupan
oleh
siswa
tenaga
SD/setingkat
kesehatan/tenaga
yang
diperiksa
terlatih
(guru
UKS/dokter kecil) melalui penjaringan
b.9. Cakupan pemberian MP ASI pd anak usia 6-24 bln GAKIN
Yaitu pemberian MP ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga
miskin selama 90 hari
b.10. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
Yaitu cakupan balita gizi buruk yang ditangani di sarana yankes
sesuai tatalaksana gizi buruk
b.11. Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 79
Rencana Strategis
Revisi
Yaitu pemberian kapsul vitamin A kepada balita dalam setahun
b.12. Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe
Yaitu cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet penambah darah
(Fe)
b.13. Cakupan peserta KB Aktif
Yaitu jumlah peserta KB aktif dibandingkan dengan jumlah
Pasangan Usia Subur (PUS)
c. Meningkatnya usia harapan hidup
Di mana indikator sasarannya adalah :
c.1. Cakupan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan masyarakat miskin
(Jamkesda)
Yaitu cakupan kunjungan masyarakat miskin dan kurang
mampu yang mendapatkan pelayanan kesehatan di sarana
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
c.2. Cakupan pelayanan rawat inap di puskesmas
Yaitu cakupan pasien yang mendapatkan perawatan di
puskesmas DTP
c.3. Cakupan batra yang berizin
Yaitu cakupan sarana pelayanan pengobat tradisional yang
telah dibina memiliki izin.
c.4. Cakupan pelayanan kesehatan remaja
Yaitu prosentase remaja yang mendapat pelayanan (kontak
dengan petugas kesehatan) dan mendapatkan konseling di remaja
baik di puskesmas, di sekolah maupun di jejaringnya
c.5. Cakupan pelayanan kesehatan lanjut usia (45- >60 thn)
Yaitu kunjungan lanjut usia ( 45->60 th ) yang memperoleh
pelayanan kesehatan minimal satu bulan sekali baik di posyandu,
puskesmas dan dijejaringnya
c.6. Rasio posyandu per satuan balita
Yaitu rasio yang memperlihatkan jumlah balita yang
dilayani pada sebuah posyandu
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 80
Rencana Strategis
Revisi
c.7. Jumlah puskesmas terbangun
Yaitu jumlah bangunan puskesmas yang didirikan sesuai
target capaian RPJMD
c.8. Pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang Selatan
Yaitu progres pembangunan Rumah Sakit Umum Kota
Tangerang Selatan
d. Menurunnya kejadian kesakitan , kematian dan kecacatan akibat penyakit
Di mana indikator sasarannya adalah :
d.1. Cakupan penderita penyakit DBD ditangani
Yaitu persentase penderita demam berdarah dengue yang
ditangani sesuai SOP
d.2. Cakupan ODHA yang mendapatkan pengobatan ART (MDGs)
Yaitu cakupan pasien ODHA yang mendapatkan pelayanan
pengobatan ART di sarana pelayanan kesehatan
d.3. Cakupan Penemuan pasien baru TB BTA(+)
Yaitu persentase jumlah penderita baru yang ditemukan
dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA+
d.4. Cakupan AFP Rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
Yaitu jumlah kasus AFP non polio yg ditemukan diantara
100.000 penduduk < 15 tahun
d.5. Cakupan Penemuan penderita pneumonia
Yaitu persentase balita dengan pneumonia yg ditemukan
dan diberikan tatalaksana sesuai standar di sarana kesehatan
d.6. Cakupan Penemuan penderita diare
Yaitu persentase penderita diare yang ditangani
d.7. Cakupan desa / kelurahan UCI
Yaitu desa ≥ 80% jumlah bayi di desa tersebut mendapat
imunisasi dasar lengkap dalam waktu 1 tahun
d.8. Cakupan Cakupan desa / kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi < 24 jam
Yaitu persentase balita dengan pneumonia yg ditemukan dan
diberikan tatalaksana sesuai standar di sarana kesehatan
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 81
Rencana Strategis
Revisi
d.9. Prosentase Penduduk Yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum
Berkualitas
Yaitu prosentase Sarana
Air Bersih
diperiksa yang
memenuhi syarat
d.10. Prosentase kualitas air minum yang memenuhi syarat
Yaitu prosentase Sarana
Air Minum diperiksa yang
memenuhi syarat
d.11. Prosentase penduduk yang menggunakan jamban sehat
Yaitu prosentase Jamban diperiksa yang memenuhi syarat
d.12. Prosentase Cakupan Tempat-tempat Umum yang memenuhi syarat
kesehatan
Yaitu prosentase TTU diperiksa yang memenuhi syarat
d.13. Prosentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan
Yaitu prosentase rumah sehat diperiksa yang memenuhi
syarat
2. Meningkatnya kapasitas sumber daya dan manajemen kesehatan yang handal.
Dengan sasaran yang akan dicapai sebagai berikut:
a. Meningkatnya ketersediaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan
Di mana indikator sasarannya adalah :
a.1. Fasilitas pelayanan kesehatan menjadi jejaring sistem informasi
kesehatan
Yaitu prosentase fasilitas pelayanan kesehatan yang
mempunyai sistem informasi pelayanan dan melakukan pelaporan
a.2. Ketersediaan data dasar standar pelayanan kesehatan
Yaitu tersedianya gambaran kesehatan berupa profil
kesehatan dibandingkan suport data pendukung
a.3. Ketersediaan tenaga kesehatan (Fungsional umum dan tertentu)
Yaitu persentase jumlah nakes yang ada dibandingkan
dengan kebutuhan akan nakes di kota Tangerang Selatan
a.4. Prosentase tenaga kesehatan terlatih
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 82
Rencana Strategis
Revisi
Yaitu prosentase dari tenaga kesehatan fungsional yang
telah mendapatkan capasity building dan mempunyai sertifikat
pelatihan di puskesmas
a.5. Toleransi rujukan pasien rawat inap (maksimal 10%)
Yaitu prosentase pasien yang dirawat di puskesmas untuk
dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan lain
3. Meningkatkan kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk hidup
bersih dan sehat.
Dengan sasaran yang akan dicapai sebagai berikut:
a.
Meningkatnya perilaku sehat dan upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat
Di mana indikator sasarannya adalah :
a.1. Jumlah kader kesehatan terlatih
Yaitu jumlah kader posyandu yang terlatih dan aktif
melakukan tugas di posyandu
a2. Cakupan desa siaga aktif
Yaitu desa yang mempunyai poskesdes atau UKBM lainnya
yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pelayanan kesehatan
dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilans
gizi, penyehatan lingkungan, dan perilaku masyarakat dibanding
dengan jumlah desa siaga yang dibentuk
4. Meningkatkan peran pemangku kepentingan terhadap pembangunan kesehatan
serta meningkatkan jejaring dengan pemangku kepentingan di bidang
kesehatan.
Dengan sasaran yang akan dicapai sebagai berikut:
a. Meningkatnya kegiatan-kegiatan bidang kesehatan yang dilaksanakan oleh
organisasi non pemerintah dan institusi lain
Di mana indikator sasarannya adalah :
a.1. Jumlah mitra yang bekerjasama dalam program kesehatan
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 83
Rencana Strategis
Revisi
Yaitu jumlah organisasi non pemerintah atau institusi yang
bermitra aktif dengan dinas kesehatan dalam melakukan upaya
promosi kesehatan
a.2. Persentase tenaga kesehatan yang mempunyai aspek legalitas
Yaitu prosentase tenaga pelayanan kesehatan yang telah
memiliki izin praktik perseorangan
a.3. Persentase sarana pelayanan kesehatan swasta yang mempunyai
aspek legalitas
Yaitu prosentase sarana pelayanan kesehatan swasta yang
telah memiliki izin sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Pembangunan kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna dapat
dicapai melalui pembinaan, pengembangan dan pelaksanaan serta pemantapan
fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang didukung oleh sistem informasi
kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan serta hukum kesehatan.
Fungsi-fungsi kesehatan tersebut, terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengen-dalian serta pertanggung-jawaban penyelenggaraan pembangunan
kesehatan.
4.3. Strategi dan Kebijakan
Untuk mewujudkan Visi Dinas Kesehatan pada tahun 2016 dan sesuai
dengan Misi yang telah ditetapkan, maka dalam periode 2011 - 2016
pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan strategi dan kebijakan sebagai
berikut :
1. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pelayanan kesehatan
Sesuai dengan fungsi Dinas kesehatan sebagai pemberi pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, maka Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
harus diutamakan, disamping peningkatan kualitas Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP)
Dalam memfasilitasi upaya revitalisasi sistem pelayanan kesehatan dasar
dan rujukannya, dilakukan dengan kebijakan:
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 84
Rencana Strategis
Revisi
1.1. Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu
1.2. Setiap bayi, anak, ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi
terlindungi dari penyakit
1.3.
Optimalisasi Puskesmas/Puskesmas pembantu, PKM Poned, PKM
DTP dan Pengembangan Puskesmas DTP
1.4. Peningkatan Jejaring Pelayanan Kesehatan dan Sistem Rujukan.
1.5. Peningkatan kesejahteraan bagi pemberi pelayanan kesehatan.
2. Meningkatkan mutu dan pendayagunaan sumber daya kesehatan yang
optimal
Mutu pelayanan kesehatan tidak terlepas dari sumber daya kesehatan yang
bermutu pula. Hal ini merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas dalam rangka mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Adapun kebijakan yang diambil adalah :
2.1. Optimalisasi pendayagunaan sarana dan prasarana,
2.2. Penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan yang
profesional dan kompeten yang terintegrasi dengan sarana penunjang
pelayanan kesehatan yang mutakhir.
3. Meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan Sistem Informasi
Kesehatan
Sistem Informasi Kesehatan merupakan pendukung tercapainya kualitas
pelayanan kesehatan yang perlu dibangun dan dikembangkan melalui
kebijakan antara lain :
3.1. Manajemen data dan informasi kesehatan
3.2. Peningkatan Jejaring Sistem Informasi Kesehatan
4.
Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan pengendalian
penyakit
Peningkatan surveilans dan monitoring dilaksanakan dengan meningkatkan
peran aktif masyarakat dalam pelaporan masalah kesehatan di wilayahnya
disertai dengan peningkatan jejaring surveilans.
Adapun kebijakan yang diambil antara lain:
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 85
Rencana Strategis
Revisi
1.1.
Pencegahan dan pemetaan penyakit menular
1.2.
Pengendalian penyakit dan peningkatan kesehatan lingkungan
1.3.
Peningkatan sistem kewaspadaan dini penyakit
1.4.
Optimalisasi pelayanan penanggulangan penyakit menular dan tidak
menular
5. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat
Dalam upaya pembangunan kesehatan, maka peran aktif dari masyarakat
sangat
diperlukan,
mendorong
Pemberdayaan
masyarakat
terpenuhinya
kebutuhan
agar
masyarakat
mampu
kesehatan
dan
secara
dilakukan
dengan
mandiri
menjamin
kesinambungan
pelayanan
kesehatan, yang dapat dilaksanakan melalui kebijakan antara lain:
5.1. Optimalisasi desa/kelurahan siaga aktif
5.2. Peningkatan keluarga sadar gizi
5.3. Peningkatan dan Pengembangan UKBM
5.4. Pengembangan kemitraan dengan organisasi non pemerintah dan
institusi lain
6. Meningkatkan jejaring pembangunan kesehatan dan sistem kesehatan
daerah
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan bertanggungjawab untuk
perencanaan dan pengembangan Sistem Kesehatan di wilayahnya dan
pelaksanaan program kesehatan mengacu pada SKN (Sistem Kesehatan
Nasional) sebagai supra sistemnya.
Ada 4 (empat) pelaku utama dalam sistem kesehatan, yaitu :
1. Pemerintah;
2. Institusi Pelayanan Kesehatan;
3. Masyarakat;
4. Stake Holders (pemangku kepentingan)
Dalam menjalankan 3 (tiga) peran Dinas Kesehatan
sebagai regulator
(stewardship), pemberi dana dan pelaksana (penyedia layanan kesehatan),
maka perlu penegasan misi dan tanggungjawab dari masing-masing pelaku
utama diatas melalui pengembangan Sistem Kesehatan Kota.
Sistem Kesehatan Kota terdiri dari 6 (enam) Sub Sistem, yaitu
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 86
Rencana Strategis
Revisi
1. Sub sistem upaya kesehatan;
2. Sub sistem pembiayaan kesehatan;
3. Sub sistem Sumber Daya Kesehatan;
4. Sub sistem obat dan perbekalan kesehatan;
5. Sub sistem pemberdayaan masyarakat
6. Sub sistem manajemen kesehatan (pengelolaan data dan informasi,
pengembangan dan penerapan IPTEK serta pengaturan hukum
kesehatan)
Kinerja pembangunan kesehatan tidak dapat terlepas dari hasil interaksi
komponen yang berperan dalam sistem kesehatan, termasuk sektor non
kesehatan dan pihak swasta. Oleh karena itu perlu ditingkatkan
kemitraan yang setara, terbuka dan saling menguntungkan dengan
berbagai potensi yang mendukung pembangunan kesehatan.
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 87
Rencana Strategis
Revisi
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
A. Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja
Berdasarkan Misi, Tujuan, Strategi dan Sasaran serta memperhatikan
Kebijakan, maka dalam rangka pencapaian Visi perlu disusun programprogram Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan untuk kurun waktu 2011 2016 sebagai berikut :
1. Program Non Urusan SKPD
Merupakan program untuk mengakomodir kebutuhan rutin Dinas
Kesehatan mulai dari perlengkapan kantor hingga dokumen administrasi
Dinas Kesehatan
a. Penyediaan dan Pemeliharaan Barang dan Jasa Perkantoran
b. Pembinaan, Peningkatan Kapasilitas Kelembagaan dan Aparatur
c. Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
d. Perencanaan, Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan Kinerja Program dan
Kegiatan
2. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Program ini bertujuan untuk pengadaan obat dan pembekalan
kesehatan, yang arah dan kebijakannya pemenuhan kebutuhan sarana
prasarana, dan logistik obat sebagai penunjang pelayanan kesehatan,
dengan indikator yang diharapkan rasio ketercukupan obat, yang
implementasi kegiatannya yaitu:
a. Pengadaaan obat dan perbekalan kesehatan Puskesmas dan Jaringannya
b. Peningkatan Mutu Pelayanan-pelayanan Laboratorium Kesehatan
Daerah dan Jaringannya
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 88
Rencana Strategis
Revisi
Program ini merupakan program utama selama lima tahun ke
depan
dikarenakan program ini merupakan cerminan dari misi walikota terpilih
yang menitikberatkan pelayanan kesehatan dasar sebagai prioritas
kepemimpinan beliau selama lima tahun ke depan, dengan indikator yang
diharapkan adalah terpenuhinya pelayanan kesehatan prima bagi seluruh
lapisan masyarakat, adapun kegiatannya antara lain :
a. Pelayanan dan Pemeliharaan Kesehatan Lansia
b. Pembangunan dan pemutakhiran data standar pelayanan kesehatan
c. Pembinaan upaya kesehatan tradisional
d. Pengelolaan tenaga medis
e. Peningkatan kapasitas SDM Kesehatan
f. Peningkatan kesehatan remaja
g. Peningkatan manajemen puskesmas
h. Penyediaan Layanan Jasa Penunjang Pelayanan Kesehatan
o, Penyediaan biayaoperasional dan pemeliharaan puskesmas/UPT.
3. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program ini bertujuan untuk perbaikan gizi masyarakat dengan arah
dan kebijakan peningkatan kualitas pelayanan prima untuk memenuhi
harapan masyarakat dan akselerasi pencapaian MDG’s, indikator yang
diharapkan meningkatnya status gizi masyarakat, dengan kegiatan yang
akan dilaksanakan yaitu:
a.
Peningkatan dan Perbaikan Gizi Masyarakat
4. Program Pengembangan lingkungan sehat
Program ini memiliki tujuan agar kesehatan lingkungan yang
merupakan faktor penting yang mempengaruhi kesehatan masyarakat dapat
dijaga dengan baik sehingga kemungkinan penyebaran penyakit melalui
lingkungan dapat senantiasa dikontrol oleh pemerintah kota Tangerang
Selatan, indikator programnya adalah terlaksananya pengembangan
lingkungan sehat, adapun kegiatannya adalah :
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 89
Rencana Strategis
Revisi
a. Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
b. Peningkatan Pengawasan keamanan Pangan dan Bahan berbahaya
5. Program Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Menular
Salah
satu
program
unggulan
dinas
kesehatan
adalah
penanggulangan pencegahan penyakit menular di mana penyakit menular
baik itu bersumber binatang maupun penyakit menular langsung
merupakan ancaman utama bagi kesehatan di wilayah kerja Pemerintah
Kota Tangerang Selatan, indikatornya adalah terlaksananya pencegahan
dan penanggulangan penyakit menular secara optimal di kota Tangerang
Selatan. Adapun kegiatannya antara lain :
a. Peningkatan Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), pencegahan dan
pemberantasan penyakit.
b. Peningkatan Imunisasi
c. Peningkatan Surveillance Epideminologi dan Penanggulangan Wabah
6. Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
Keberhasilan pembangunan kesehatan tercermin dari kemampuan
pemerintah mengintervensi kesehatan masyarakat miskin yang merupakan
golongan rentan dalam menghadapi masalah-masalah kesehatan terutama
dalam upaya menyediakan pembiayaan kesehatan serta pelayanan
kesehatan yang berkualitas. Kegiatannya antara lain :
a. Pelayanan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin dan
Kurang Mampu
7. Program
Penataan
penguasaan,
pemilikan,
penggunaan
dan
pemanfaatan tanah
Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sarana pelayanan
kesehatan yang akan dibangun di kota Tangerang Selatan, terutama untuk
pembangunan puskesmas yang kebutuhan lahanya dibawah 1 hektar.
Kegiatannya yaitu :
a.
Penataan penguasaan, pemilikan , penggunaan dan pemanfaatan
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 90
Rencana Strategis
Revisi
tanah
8. Program Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Program ini betujuan untuk memberikan penyuluhan kepada
masyarakat berkaitan dengan pola hidup sehat, arah dan kebijakan
Peningkatan
kualitas pelayanan prima untuk memenuhi harapan
masyarakat dan akselerasi pencapaian MDG’s, indikator yang diharapkan
meningkatnya pola hidup sehat masyarakat, dengan implementasi kegiatan
yaitu:
a. Pengembangan promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Pola Hidup
Sehat
9. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan sarana dan
Prasarana Layanan Kesehatan
Merupakan program yang menitik beratkan pada pembangunan
fisik serta pengadaan sarana prasarana bagi puskesmas dan jaringannya,
dengan indikatornya terpenuhinya sarana prasarana puskesmas dan
jaringannya yang memadai di kota Tangerang Selatan. Kegiatannya antara
lain :
a. Pembangunan Sarana Pelayanan Kesehatan dan Penunjang pelayanan
Kesehatan
b. Pengadaan Sarana dan Prasarana Layanan Kesehatan dan Penunjang
Pelayanan Kesehatan
10. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit
Program ini merupakan program dinas kesehatan yang difokuskan pada
penyediaan rumah sakit umum bagi masyarakat sesuai dengan amanat UU
Kesehatan no. 36 tahun 2009 di mana kabupaten/kota diwajuibkan memiliki
sebuah RSUD sebagai bentuk implementasi pelaksanaan pembangunan
kesehatan di kabupaten/kota, oleh karena itu Pemerintah Kota Tangerang
Selatan memiliki landasan yang kuat dan dimasukkan sebagai fokus prioritas
dalam kebijakan anggarannya. Indikatornya adalah tersedianya sarana dan
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 91
Rencana Strategis
Revisi
prasarana Rumah Sakit Umum Daerah yang optimal, di mana kegiatannya
antara lain:
a. Pembangunan Rumah Sakit
b. Pengadaan alat kesehatan rumah sakit
11. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
Merupakan program unggulan dinas kesehatan di mana kesehatan
anak merupakan hal penting karena anak merupakan penerus masa depan
bagi negara. Sehingga kesehatan mereka harus menjadi prioritas bagi
pembangunan kesehatan. Indikator program ini adalah cakupan pelayanan
kesehatan bagi anak balita. Kegiatannya antara yaitu :
a. Peningkatan pelayanan kesehatan balita dan anak sekolah
12. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Merupakan program prioritas bagi dinas kesehatan di mana derajat
kesehatan masyarakat tercermin dari program ini, yaitu upaya menurunkan
angka kematian ibu dan bayi sehingga program ini harus senantiasa
dilaksanakan sebagai perwujudan peningkatan kesehatan ibu dan anak.
Indikator kinerja programnya adalah cakupan pelayanan kesehatan bagi ibu
melahirkan dan anak. Kegiatannnya antara yaitu :
a.
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bagi Bayi, Ibu Hamil dan
Melahirkan
13. Program Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
Program ini merukan program dalam rangka pembinaan sarana
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan baik pemerintah maupun swasta.
Kegiatannnya antara lain :
a.
Penyediaan Jasa Pelayanan Kesehatan
b.
Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 92
Rencana Strategis
Revisi
Review dari masing-masing program dan kegiatan lima tahunan dan
tahunan dapat dilihat pada lampiran yang tidak terpisahkan dari dokumen
ini
B. Penyelenggaraan Dan Penilaian
1. Penyelenggaraan
a. Renstra Dinas Kesehatan ini menjadi acuan utama dalam penyusunan
Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan dan dilakukan melalui siklus
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan
pertanggungjawaban tahun 2011 – 2016.
b. Penyelenggaraan Renstra Dinas Kesehatan memerlukan komitmen yang
tinggi dan kerjasama yang
baik dari semua jajaran/unsur Dinas
Kesehatan, yaitu semua Bidang dan Bagian, termasuk Unit Pelaksana
Teknis
(UPT). Disamping itu diperlukan adanya dukungan dari
Pemerintah
Daerah
dalam
Pembangunan
Kesehatan
melalui
penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
dengan melibatkan unsur masyarakat dan swasta.
c. Dalam pelaksanaan program-program pembangunan kesehatan, Dinas
Kesehatan akan mengutamakan kegiatan pembangunan kesehatan pada
upaya kesehatan promotif dan preventif, yang dilaksanakan secara serasi
dengan upaya kuratif dan rehabilitatif. Prioritas tinggi akan diberikan pada
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas, penggerakan dan pemberdayaan masyarakat untuk hidup
sehat, meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan pengendalian
penyakit, meningkatkan pembiayaan kesehatan dan meningkatkan jejaring
pembangunan kesehatan dan Pengembangan Sistem Kesehatan Daerah.
d. Untuk acuan yang lebih rinci, perlu disusun Rencana Aksi dari masingmasing Bidang dan Bagian pada Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
yang harus berpedoman pada Renstra Dinas Kesehatan, dan RPJMD Kota
Tangerang Selatan.
e. Program-program yang termuat dalam Renstra Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan, dalam pelaksanaannya dapat dilakukan oleh lebih dari
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 93
Rencana Strategis
Revisi
satu Bidang maupun Bagian pada
Dinas Kesehatan. Oleh karenanya
dalam penyusunan rencana tahunannya (Renja-SKPD) dari unit-unit
dimaksud, harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi,
dan sinergisme. Unit kerja yang mempunyai tugas pokok ”perencanaan”
bertindak sebagai koordinator dalam menyelaraskan penyusunan RenjaSKPD dan RKA-SKPD Dinas Kesehatan.
f. Dalam Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan ini termuat pula
sasaran-sasaran pembangunan kesehatan yang bersifat keluaran (output),
yang hanya dapat dicapai dengan kontribusi para pelaku pembangunan
kesehatan lainnya. Oleh karenanya Renstra ini perlu disosialisasikan
kepada semua stakeholder / pihak yang terkait, agar dapat diwujudkan
keserasian, sinkronisasi, dan sinergisme.
g. Dalam mendukung penyelenggaraan Renstra Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan Tahun 2011 - 2016, diperlukan dukungan dana yang
dapat diperoleh dari berbagai sumber.
2. Penilaian
a. Penilaian Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan bertujuan untuk
menilai keberhasilan penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan jajarannya.
b. Penilaian akhir Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2011 - 2016, dilakukan
pada tahun 2014 dengan menilai pencapaian indikator keberhasilan Renstra
yang berupa sasaran keluaran dan sasaran dampak pembangunan kesehatan
pada tahun 2014. Penilaian juga dilakukan terhadap hasil pelaksanaan
berbagai kegiatan dari masing-masing program pembangunan kesehatan
yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.
c. Agar penilaian Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan ini dapat
dilakukan dengan sebaik-baiknya, maka perlu dikembangkan sistem
pelaporan pelaksanaan, yang dipadukan dengan pengembangan sistem
informasi kesehatan.
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 94
Rencana Strategis
Revisi
d. Penilaian hasil pelaksanaan tahunan dari Renstra Dinas Kesehatan ini
dilakukan dalam bentuk penyusunan laporan kinerja tahunan SKPD Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan.
BAB VI
PENUTUP
Dengan ridho dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Rencana Strategis
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2016 dapat disusun.
Renstra Dinas Kesehatan ini merupakan turunan dari RPJMD Kota Tangerang
Selatan yang telah ditetapkan melalui Perda No 11 tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 2016. Renstra ini disusun dan ditetapkan untuk menjawab dan memfokuskan
upaya Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan menghadapi tantangan
pembangunan kesehatan yang makin kompleks, berlangsung pesat, dan tidak
menentu.
Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan ini diharapkan dapat
digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian upaya
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dalam kurun waktu lima tahun (2011 2016). Penyusunan Renstra ini dilakukan sedemikian rupa sehingga hasil
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 95
Rencana Strategis
Revisi
pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan
laporan kinerja tahunan Dinas Kesehatan.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Renstra ini disampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya. Tentunya Renstra Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan Tahun 2011-2016 ini dapat dilaksanakan dan mencapai
tujuannya, bila dilakukan dengan dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari
segenap aparatur kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan, penerapan nilai-nilai yang dianut dan dijunjung tinggi oleh Dinas
Kesehatan Tangerang dan jajarannya, diharapkan dapat memacu semangat aparat
Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan Renstra ini.
Dinas Kesehatan 2013
Hal. 96
Download