SIARAN PERS Contohkan Kepatuhan Pajak, Kepala BKPM beserta

advertisement
SIARAN PERS
Contohkan Kepatuhan Pajak, Kepala BKPM
beserta Jajaran Sampaikan SPT 2016
Jakarta, 30 Maret 2017 – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong
beserta jajaran pejabat eselon I dan eselon II BKPM secara langsung menyampaikan bukti Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak 2016 kepada Direktorat Jenderal Pajak Kementerian
Keuangan. Langkah ini dilakukan dengan harapan dapat menularkan kepatuhan pada
perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
untuk membayar pajak kepada pemerintah sesuai perundang-undangan.
Penyampaian Rekapitulasi Bukti SPT Pajak 2016 Pejabat BKPM melalui E-Filling tersebut
dilakukan secara langsung oleh Kepala BKPM Thomas Lembong kepada Staf Ahli Kementerian
Keuangan Puspita Wulandari. Kepala BKPM Thomas Lembong didampingi oleh Sekretaris
Utama Anhar Adel beserta pejabat eselon I dan II BKPM lainnya yang berjumlah total 29 orang.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong menyampaikan bahwa
penyampaian SPT yang dilakukan diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaanperusahaan yang menanamkan modalnya di Indonesia.
“BKPM sebagai lembaga yang berwenang dalam mengkoordinasikan penanaman modal di
Indonesia merasa memiliki kewajiban moral untuk mendorong agar perusahaan-perusahaan
yang menanamkan modal dapat melaksanakan kewajiban pajaknya sesuai dengan peraturan
yang ada,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Kamis (30/3).
Menurut Thomas, kepatuhan terhadap peraturan perpajakan merupakan salah satu hal mutlak
diharapkan dari perusahaan penanaman modal di Indonesia. “Itu merupakan kewajiban dasar,
baik investor domestik maupun asing mereka harus patuh terhadap peraturan perpajakan yang
ada sesuai dengan Undang-undang,” jelasnya.
Tom, sapaan akrab Kepala BKPM, berharap dengan contoh yang diberikan oleh pejabat-pejabat
di BKPM serta himbauan kepada perusahaan-perusahaan penanaman modal maka diharapkan
tidak ada lagi perusahaan penanaman modal yang melanggar atau mengemplang pembayaran
pajak kepada negara.
“Di saat pemerintah sedang giat-giatnya melakukan pembangunan dari berbagai bidang untuk
masyarakat yang membutuhkan dukungan dari sumber penerimaan anggaran, maka pajak
sebagai salah satu komponen penerimaan anggaran sangat penting. Oleh karena itu, peran
serta perusahaan penanaman modal untuk mendukung hal ini sangat diperlukan,” jelas Tom.
Terkait Amnesti Pajak, Skemanya Sangat Generous
Sementara saat ditanya mengenai pandangan para investor asing terkait dengan program
Amnesti Pajak yang akan segera berakhir, Thomas menilai bahwa investor atau wajib pajak
yang tidak memanfaatkan program pemerintah sangat disayangkan.
“Program amnesti pajak menguntungkan sekali, sehingga apabila ada yang tidak mengikuti
program ini sangat tidak cerdas karena skema yang ditawarkan sangat generous dengan penalty
rate yang sangat rendah,” paparnya.
Tom menambahkan bahwa program amnesti pajak ini sebenarnya adalah program pemutihan
dimana setelah itu asset-aset yang telah diputihkan bisa dijual, dialihkan hingga diinvestasikan
kembali. “Kalau bicara blak-blakan ini sebenarnya kan pemutihan kemudian bisa dimanfaatkan
dengan baik oleh wajib pajak,” lanjutnya.
Sedangkan Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Hestu Yoga
menyampaikan bahwa dana repatriasi yang hingga kini mencapai Rp 164 triliun tentu dapat
disalurkan melalui berbagai skema termasuk investasi. “Kami terus membuka semua saluran
pelayanan untuk melayani masyarakat yang ingin mengikuti program amnesti pajak yang akan
segera berakhir tersebut,” pungkasnya.
--Selesai--
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Ariesta Riendrias Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat
dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon : 021-5269874
E-mail :[email protected]
Download