SUCCESS STORY Combating maternal, infant mortality in W. Kalimantan This program, which has resulted in significant improvements to preand post-natal care, is unique in the way that local people have been involved from the very beginning. As part of Indonesia’s efforts to fulfill its Millennium Development Goals (MDGs) in 2015, the local government of Sambas, West Kalimantan, has taken strong steps toward improving maternal health and reducing infant mortality. With support from USAID’s Kinerja program – which aims to improve the governance of public health service delivery – and its local partner, the Indonesian Family Planning Association (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia – PKBI), the Sambas administration has launched a broad and ambitious program to improve the district’s public health services. After an extensive, eight-month consultative process, the Sambas administration, district health office, partnering puskesmas (community health center) staff and a civil society-based multi-stakeholder forum (MSF) jointly launched a survey in May 2012 to determine existing gaps in health-care services at puskesmas across the district. Photo credit: Kinerja The survey’s results led to the signing of three agreements in October 2012 to address key findings: A district head decree to support breastfeeding and safe delivery; a memorandum of understanding (MoU) between midwives and traditional birth attendants to ensure that all childbirths are assisted by trained midwives; and a ground-breaking, multipartite charter to improve public health services across the district. The head of district health office (left) witnesses the service charter signing in Dec. 2013. Through this pledge, puskesmas is committed to working together with the community to improve clinic services. “Everything is going very well, thanks in large part to the assistance and cooperation offered throughout this process by USAID Kinerja” ­— Dr. I. Ketut Sukarja Head of Dinas Kesehatan Sambas Kinerja BRI II Building, 28th Floor, Suite 2807 Jl. Jend Sudirman Kav. 44-46 Jakarta, 10210 Phone: +62 21 5702820 Fax: +62 21 5702832 www.kinerja.or.id A number of challenges in implementation have already been overcome and improvements can already be seen. Each of the puskesmas included in the program now has a delivery room and dedicated Maternal and Child Health (Kesehatan Ibu dan Anak – KIA) specialists, and adhere to a strict prohibition on selling formula milk, encouraging new mothers to breastfeed their children instead. General health services provided at puskesmas are now faster and cheaper. Most health centers have also extended their hours of operation, with a few even offering services 24 hours a day. The program has also led to greater transparency and accountability among health-care providers with the establishment of standard operating procedures (SOPs) and the use of annual Customer Satisfaction Index (Indeks Kepuasan Masyarakat – IKM) surveys. According to PKBI program coordinator Yeni Januarti, the most significant improvement, however, has been the change in health workers’ attitudes, leading to a higher degree of discipline and compassion toward their patients. “It hasn’t been easy to get everyone to understand what’s involved and to persuade puskesmas staff to come on board and embrace these initiatives, but there has been a good change in mind-set among health-service providers, resulting in a positive process.” The head of the district health office, Dr. I. Ketut Sukarja, also expressed his satisfaction with what had been achieved so far and explained his agency’s plan, in collaboration with Kinerja and PKBI, to replicate the program to all of the district’s puskesmas by the end of 2015. “As of now [August 2014], 13 of the district’s 27 puskesmas are part of the program. We plan to add another six puskesmas by the end of this year and the remaining eight next year,” he said, adding that a new training program was due to be given to puskesmas staff in September and October of this year. IMPLEMENTED BY RTI INTERNATIONAL AND PARTNERS KISAH SUKSES Memerangi Kematian Ibu dan Bayi di Kalbar Program yang telah menghasilkan perubahan penting dalam pelayanan kesehatan sebelum dan paska kehamilan ini cukup unik karena melibatkan masyarakat sejak awal. Untuk mendukung upaya Indonesia memenuhi Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) pada tahun 2015, pemerintah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, telah mengambil langkah-langkah yang kuat untuk meningkatkan kesehatan ibu dan mengurangi angka kematian bayi. Melalui dukungan program Kinerja USAID, yang bertujuan untuk meningkatkan tata kelola pelayanan kesehatan masyarakat, bekerjasama dengan mitra lokal Kinerja, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), pemerintah Kabupaten Sambas telah meluncurkan program yang luas dan ambisius untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di seluruh kabupaten. Setelah melalui proses diskusi yang panjang selama delapan bulan, pemerintah Kabupaten Sambas, Dinas Kesehatan Sambas, staff puskesmas mitra dan forum lintas pemangku kepentingan yang berbasis masyarakat sipil bersamasama melakukan survei pada bulan Mei 2012 untuk menentukan kesenjangan yang ada dalam pelayanan kesehatan di puskesmas di seluruh kabupaten. Photo credit: Kinerja Hasil survei direspon melalui penandatanganan tiga dokumen pada bulan Oktober 2012, yaitu Peraturan Bupati untuk mendukung program inisiasi menyusui dini dan ASI eksklusif serta persalinan aman; MoU kemitraan bidan dan dukun untuk memastikan bahwa semua persalinan dibantu oleh bidan terlatih; dan janji perbaikan layanan yang merupakan kesepakatan berbagai unsur masyarakat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di seluruh kabupaten. Kepala dinas kesehatan (kiri) menyaksikan penandatanganan janji perbaikan layanan Desember 2013. Melalui janji ini, puskesmas dan masyarakat berkomitmen bersama meningkatkan layanan puskesmas. “Semuanya berjalan dengan baik, capaian ini sebagian besar berkat bantuan dan kerja sama yang ditawarkan oleh Kinerja USAID.” ­— Dr. I. Ketut Sukarja Kepala Dinas Kesehatan Sambas Kinerja Gedung BRI II, Lantai 28, Suite 2807 Jl. Jend Sudirman Kav. 44-46 Jakarta, 10210 Telepon: +62 21 5702820 Fax: +62 21 5702832 www.kinerja.or.id Berbagai tantangan terkait dengan implementasi program tersebut sudah diatasi dan hasilnya telah terlihat. Masing-masing puskesmas yang termasuk dalam program ini memiliki ruang persalinan dan staf ahli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan mematuhi larangan ketat penjualan susu formula dan sebagai gantinya mendorong ibu baru untuk menyusui anak-anak mereka. Pelayanan kesehatan masyarakat yang tersedia di puskesmas sekarang lebih cepat dan lebih murah. Sebagian besar puskesmas juga telah manambah jam layanan, dengan beberapa diantaranya bahkan menawarkan layanan selama 24 jam sehari. Program ini juga telah mendorong penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang lebih luas di antara penyedia layanan kesehatan melalui pembuatan prosedur operasi standar (SOP) dan pelaksanaan survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) setiap tahun. Namun, menurut koordinator program PKBI Yeni Januarti, peningkatan paling signifikan adalah perubahan sikap para petugas layanan kesehatan menjadi lebih disiplin dan peduli terhadap pasien mereka. “Tidak mudah untuk membuat semua orang paham apa saja yang dilibatkan dalam program ini dan membujuk staf puskesmas untuk menerima dan mengikuti inisiatif ini. Namun telah terjadi perubahan baik dalam pola pikir antara para penyedia layanan kesehatan dan perubahan ini menghasilkan proses positif.” Kepala Dinas Kesehatan Sambas, Dr I. Ketut Sukarja, juga menyatakan kepuasannya dengan apa yang telah dicapai sejauh ini. Beliau menjelaskan rencana dinas untuk mereplikasi program tersebut di seluruh puskesmas di Kabupaten Sambas pada akhir 2015 bekerja sama dengan Kinerja dan PKBI. “Hingga saat ini [Agustus 2014], 13 dari 27 puskesmas di kabupaten telah terlibat dalam program ini. Kami berencana untuk mereplikasi ke enam puskesmas lagi pada akhir tahun ini dan ke delapan yang tersisa tahun depan,” katanya, karena program pelatihan baru rencananya akan diberikan kepada staf puskesmas pada bulan September dan Oktober tahun ini. DILAKSANAKAN OLEH RTI INTERNATIONAL DAN PARA MITRA