6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Proses iklan umumnya mengandung nilai komunikasi, karena periklanan adalah suatu komunikasi massa dan harus dibayar untuk menarik kesadaran, menanamkan informasi, mengembangkan sikap atau mengharapkan adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan.3 Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator (source) kepada komunikan (receiver) melalui suatu media, yang kemudian proses itu berkembang menjadi proses penyampaian pesan dari suatu produk kepada konsumen yang disebut iklan. Hal ini dapat digambarkan seperti bagan di bawah ini:4 Gambar 2.1 - Pesan Iklan Pesan Iklan Informasi tentang produk/jasa Komunikator Produsen/Pengiklan Pesan Media Media Periklanan (TV, Radio, Surat Kabar Majalah, Billboard, Spanduk, Banner, dll) Khalayak Khalayak Sasaran/ Calon Konsumen/ Konsumen. (Target Market/ Target Audience) Renald Kasali, Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti, 1993), hal.51 4 Ibid. 3 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7 Komunikasi yang efektif merupakan hasil dari suatu proses pemikiran yang tersusun dan tergabung dengan pengetahuan yang mendalam mengenai kebutuhan-kebutuhan, aspirasi-aspirasi, dan sikap-sikap kelompok sasaran. Apabila tidak demikian, keterpaduan hanya teori belaka karena komunikasi yang kita sampaikan dalam setiap kegiatan, mungkin akan meleset dari sasaran.5 Dalam kegiatan pemasaran, komunikasi digunakan untuk membujuk atau mempengaruhi orang lain supaya bertindak sesuai yang diharapkan. Sebagai contoh, dimana seorang penjual menjelaskan produk yang akan ditawarkan kepada calon konsumen. Saat ini sedikitnya ada tiga sisi menarik dari perkembangan terbaru komunikasi pemasaran. Pertama, strategi yang ditawarkan, menyodorkan terobosan baru yang mengkombinasikan iklan, promosi, dan kehumasan sebagai alternatif ketimbang paradigma mengedepankan iklan dan promosi sebagai bintang. lama yang lebih Kedua, pendekatannya bersifat holistic (menyeluruh), tidak melihat suatu persoalan secara terpisah-pisah, tetapi merangkai berbagai pihak terkait baik di internal organisasi maupun semua pihak luar yang berkepentingan atau terkena dampak. Ketiga, keluwesannya dalam memadukan berbagai disiplin ilmu dan jenjang personil yang menjalankan fungsi yang berbeda-beda untuk menghasilkan sinergi. Konsep inti yang cukup poluler adalah komunikasi pemasaran terpadu (IMC) atau Integrated marketing Communication.6 Menurut Terrence A. Shimp, komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan 2 unsur pokoknya yaitu, komunikasi dan pemasaran. 5 6 Ibid. Ibid. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antar organisasi dengan individu, sementara Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya memindahkan nilai-nilai pertukaran antara mereka dengan pelanggannya, sehingga Komunikasi Pemasaran dapat didefinisikan sebagai presentasi gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya 7. Tujuan dari Komunikasi Pemasaran: 8 1) Membangkitkan keinginan akan suatu kategori produk 2) Menciptakan kesadaran akan suatu merek 3) Mendorong sikap positif terhadap produk dan mempengaruhi niat 4) Memfasilitasi pembelian Pelopor komunikasi pemasaran, Don E. Schultz, menawarkan model perencanaan komunikasi pemasaran terpadu (KPT) yang bisa dipakai pada situasi normal atau masa krisis, berikut ini uraian dari model Schultz yang terdiri dari tujuh tahap: 1) Klasifikasi dan segmentasi pelanggan dari bank data 2) Menemukan titik kontak konsumen (consumer contact points) 3) Menetapkan sasaran dan strategi komunikasi 4) Menemukan dan memetakan jejaring merek (brand network) Shimp, Terrence A. Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Edisi ke 5 Jilid 1. Jakarta. Penerbit Erlangga. 2003. Hal 4. 8 Ibid. 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 5) Menentukan sasaran pemasaran 6) Meramu berbagai teknik komunikasi pemasaran yang paling sesuai 7) Memilih taktik komunikasi pemasaran Pemasaran terpadu (integrated marketing) diartikan sebagai proses antarfungsi dalam mengelola hubungan merek (brand relationships) yang menguntungkan dengan mengarahkan integrasi antar sumber daya manusia dan pengalaman perusahaan untuk memelihara konsistensi strategis dalam komunikasi strategis dalam komunikasi merek, disertai dialog yang memberikan manfaat timbal balik dengan pelanggan dan semua pihak terkait, serta memasarkan misi korporat yang memperkuat kepercayaan terhadap merek.9 2.2 Definisi Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Seperti yang dikemukakan Chris Fill (1995) dalam bukunya: Marketing Communication Frameworks, Theories and Application, tentang komunikasi pemasaran yang didefinisikan sebagai berikut: “The process of presenting an integrated set of stimuli to a market with the intent of evoking a desired of responses within the market set and setting up channels to receive, interpret and act upon messages from the market for the purpose of modifying present company messages and identifying new communication opportunities”10 Ibid. Chris Fill, Marketing Communication Frameworks, Theories and Application ( Prentice Hall International Limited, 1995), hal 5. 9 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 Agar proses komunikasi dalam penyampaian pesan dapat berjalan dengan efektif, menurut Willbur Schram terdapat empat syarat yang dapat dipenuhi untuk terciptanya proses komunikasi yang efektif, yaitu: 11 1. Pesan yang disampaikan harus dapat menarik perhatian khalayak yang akan dituju. 2. Pesan harus dapat menggunakan lambang-lambang yang akan dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. 3. Pesan harus dapat menumbuhkan kebutuhan pribadi khalayak dan juga harus dapat menemui kebutuhan khalayak. 4. Pesan harus membuat upaya, bagaimana dapat memenuhi kebutuhan pribadi dan harus pula tidak lepas dari lingkungan budaya. Pesan yang nantinya akan disampaikan oleh suatu perusahaan harus disesuaikan dengan target audience yang dituju. Pesan tersebut harus dapat menumbuhkan keingintahuan target audience sehingga akan terjadi suatu feedback atas pesan yang diterima. Pesan yang ingin disampaikan akan menjadi poin penting dalam tahapan proses komunikasi.12 2.3 Peranan Komunikasi Pemasaran Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan di mana perusahaan dan organisasi lainya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan konsumen. Pemasaran digunakan untuk menyadarkan target sasaran dari Djafur Assegaf, Hubungan masyarakat dalam praktek, Jakarta, Ghalia Indonesia. 1987. Hal 47 12 Ibid. 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 kehadiran dari penawaran, dimana competitor atau rintangan menuju tindakan positif konsumen yang ada, seperti kurangnya inovasi atau pendirian, program promosi dikembangkan dan dipergunakan untuk berkomunikasi dengan target sasaran.13 Hal tersebut dilakukan dengan membuat perencanaan pemasaran dengan mengunakan media-media sebagai perantara perusahaan dalam mengindentifikasi peluang pemasaran. Pada tingkat dasar peranan komunikasi pemasaran adalah sebagai berikut:14 1. Menginformasikan dan membuat khalayak menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan. 2. Berusaha membujuk atau mempengaruhi khalayak agar masuk dalam hubungan pertukaran (exchange relationship). 3. Sebagai peningkatan mengenai keberadaan produk yang ditawarkan, yang pada masa lalu pernah dilakukan transaksi pertukaran pada produk tersebut. Konsumen diingatkan bahwa produk yang dahulu itu ada, sekarang pun masih ada dan tersedia di pasar. Proses komunikasi yang bersifat mengingatkan ini penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan. 4. Membujuk atau mempengaruhi khalayak untuk bertindak membeli dan menggunakan produk. 5. Membedakan diri (differentiating) produk yang ditawarkan dengan pesaing. 13 14 Sutisna, Perilaku konsumen & komunikasi pemasaran, Bandung : Rosdakarya, 2001, hal 24. Ibid. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 Peranan komunikasi pemasaran digunakan untuk menentukan tujuan komunikasi pemasaran yang ingin dicapai. Tujuan dari komunikasi pemasaran akan diterjemahkan ke dalam analisa pemasaran, perencanaan, kontrol harga, pemilihan tempat dan kegiatan promosi. Poin-poin ini merupakan dasar bagi penjabaran strategi komunikasi pemasaran. Strategi komunikasi tersebut terdiri dari Analisa Faktor Kunci (Key Factor Analysis), Tujuan promosi (Promotion Objective), Positioning, Biaya Komunikasi (Communication Buget), Penelitian dan Evaluasi (Research and Evalution). Setelah membahas 5 lima hal tersebut, maka perusahaan harus melakukan strategi komunikasi pemasaran yang meliputi Advertising, Direct Response Media, Sales Promotion, Personal Selling, dan Public Relations.15 2.4 Strategi Komunikasi Pemasaran Definisi strategi adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan, tetapi untuk mencapai tujuan tersebut tidak hanya sekedar menunjukan arah saja, melainkan harus mampu membujuk titik operasionalnya.16 Strategi merupakan perencanaan yang dibuat secara cermat dan sistematis terhadap suatu permasalahan yang dihadapi untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Strategi diartikan sebagai rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengkaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan Chris Fill,op.cit., hal.66 Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi dan Teori. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. hal.32 15 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.17 Strategi yang efektif merupakan hasil dari suatu proses yang tersusun dan tergabung dengan pengetahuan yang mendalam mengenai kebutuhan, apresiasi, dan sikap kelompok sasaran. Apabila tidak demikian, keterpaduan hanyalah teori saja, karena komunikasi yang kita sampaikan tidak akan tepat sasaran. Hal pertama yang dianggap penting untuk membedakan strategi pemasaran dengan strategi komunikasi adalah peran komunikasi di dalam pemasaran dapat terlihat. Peran strategi komunikasi adalah upaya untuk mendukung dan mengkomunikasikan strategi pemasaran. Hal kedua adalah strategi komunikasi harus membangun jalan terbaik mengkomunikasikan intensi pemasaran dari suatu organisasi terhadap berbagai target pasar.18 Strategi komunikasi dalam pemasaran atau promosi memegang peranan penting khususnya dalam memenangkan persaingan pangsa pasar dengan memperkenalkan sesuatu yang lebih baik, lebih inovatif, lebih cepat, bahkan lebih murah. Pesan yang nantinya akan disampaikan oleh suatu perusahaan harus disesuaikan dengan target audience yang dituju. Pesan tersebut harus dapat menumbuhkan keingintahuan target audience sehingga akan terjadi suatu feedback atas pesan yang diterima. Pesan yang ingin disampaikan akan menjadi poin penting dalam tahapan proses komunikasi. Tahapan proses komunikasi kemudian diterapkan oleh perusahaan pengiklan dalam menyampaikan pesannya kepada khalayak umum. Pesan dan informasi mengenai produk atau jasa tersebut Lawrence R dan William F Glueck. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, Edisi Ketiga, Erlangga Jakarta 1996, hal 12. 18 Chris Fill. op.cit., hal.66 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 akan disampaikan melalui media yang terlebih dahulu diseleksi dan disesuaikan dengan target sasaran yang dituju. Setelah itu khalayak umum dalam hal ini penerima pesan dapat menguraikan pesan dari pihak penyelenggara sehingga penerima pesan tersebut dapat memberikan feedback.19 Chris Fill (1995) mengatakan bahwa strategi pemasaran bertindak sebagai tonggak bagi perkembangan komunikasi pemasaran yang terencana. Komunikasi pemasaran juga menentukan arah untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran dan mengarahkan arah kerja para pelaku komunikasi pemasaran yaitu para karyawan yang bekerja dalam organisasi tersebut. Dalam menentukan komunikasi pemasaran diperlukan adanya suatu sistem marketing strategi yang menggabungkan antara strategi komunikasi dengan komponen-komponen dalam penentuan keputusan. Sangat penting dalam mengetahui kebutuhan komunikasi khalayak sasaran yang mempengaruhi tindakan mereka dalam mengambil keputusan. Proses integrasi kegiatan komunikasi pemasaran diringkas secara sederhana oleh Chris Fill (1995) dalam sebuah model yang terdapat dalam buku karangannya yaitu Marketing Communication. Model tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini: 19 Ibid. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 Gambar 2.220 Sistem Komunikasi Pemasaran Key Factor Analysis Promotion Objectives Communication Strategy Direct Response Media Advertisin g Public Relations Research & Evaluation Khalayak Sasaran Personal Selling Sales Promotion Positionin g Communication Budget Dari Gambar 2.2 di atas dapat dipelajari bahwa proses untuk mengintegrasikan kegiatan komunikasi pemasaran dilakukan dengan cara 20 Chriss Fill. op.cit., hal.60 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 mengintegrasikan dari elemen-elemen dari komunikasi pemasaran yaitu advertising, direct response, sales promotion, public relation, dan personal selling untuk mengkomunikasikan pesan kepada target audience. Sehingga setiap elemen dalam komunikasi pemasaran tidak dapat digunakan secara terpisah, tetapi harus dikombinasikan untuk dapat menopang satu dengan yang lainnya. 21 Efektivitas dari proses integrasi kegiatan komunikasi pemasaran dapat dimaksimalkan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran dari komunikasi pemasaran, positioning merek produk dan atau merek perusahaan, anggaran yang dimiliki oleh perusahaan, hasil riset dan evaluasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas dari kegiatan komunikasi pemasaran. Hal-hal tersebut harus dipertimbangkan secara matang di dalam mengintegrasikan elemen-elemen komunikasi pemasaran.22 2.4.1 Analisa Factor Kunci ( Key Factor Analysis) Untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang harus dijalankan, maka terlebih dahulu perusahaan harus mengetahui situasi analisis lingkungan dan faktor-faktor yang akan mempengaruhi situasi tersebut. Menurut Chris Fill untuk mengetahui key factor analysis perusahaan harus dapat memahami situasi lingkungan yang dapat mempengaruhi komunikasi pemasaran baik secara internal maupun eksternal, di samping itu, perusahaan harus tetap fokus dalam menganalisa situasi tersebut.23 21 22 Ibid. Ibid. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 Analisa tersebut antara lain adalah S.W.O.T, yang terdiri dari Kekuatan (Strength), Kelemahan (weakness), Kesempatan (Oppurtunity) dan Ancaman (Threat).24 “Perusahaan jasa dalam menjalankan peran sebagai komunikator mempunyai beberapa tugas, yaitu menginformasikan sekaligus memberikan wawasan pada konsumen tentang organisasi/perusahaan serta merek dan manfaat yang dapat diberikan, membujuk konsumen potensial untuk memanfaatkan jasa maupun motifasi perusahaan tersebut serta memperbaiki hubungan pelanggan dengan menawarkan pengetahuan yang lebih banyak untuk mengoptimalkan penggunaan jasa tersebut.”25 Tidak ubahnya seperti promosi sebuah produk, maka promosi untuk sebuah event juga memerlukan proses seperti:26 1. Analisi Situasi (trend, target audience, demografik, karakteristik pesaing, waktu penyelenggaraan event lainnya). 2. Tujuan (tujuan penyelenggaraan, karakteristik dari sasaran promosi) 3. Anggaran belanja (anggaran untuk iklan, promosi event, situs internet, banner ad, PR dan personil selling) yang akhirnya menarik minat khalayak umum (target audience) untuk menonton. Ibid. Utami,Christina Eidya, Perbedaan Karakteristik Jasa dibandingkan produk Manufaktur implikasinya Terhadap Strategi Komunikasi Jasa, Fokus Ekonomi, April 2004 26 Ibid. 24 25 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 2.4.2 Tujuan Promosi Tujuan utama komunikasi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan khalayak sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Tujuan promosi juga dapat dikategorikan sebagai efek dari komunikasi sebagai berikut:27 1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category need) 2. Memperkenalkan dan memberi pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen (brand awareness) 3. Mendorong pemilihan terhadap merek (brand attitude) 4. Membujuk pelanggan untuk membeli (brand purchase intention) 5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase facilitation) 6. Menambahkan citra produk dan perusahaan di benak konsumen (positioning) Tujuan promosi berperan sebagai pedoman dalam menentukan keputusan dan menjadi fokus utama dalam membuat strategi komunikasi pemasaran, dimana hasil akhirnya adalah keuntungan bagi perusahaan.28 27 28 Ibid. Ibid. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 2.4.3 Positioning Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of designing the company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”. Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen di dalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya. “Positioning is not what you do to a product. It is what you do to the mind of the prosfect “(Ries & Trout, 1986). Artinya, positioning bukan sesuatu yang anda lakukan terhadap produk, tetapi sesuatu yang anda lakukan terhadap otak calon pelanggan. Positioning bukanlah suatu strategi produk, tetapi strategi komunikasi. Ia berhubungan dengan bagaimana konsumen menempatkan sebuah produk di dalam otaknya, di dalam khayalnya, sehingga calon konsumen memiliki penilaian tertentu dan mengindentifikasikan dirinya dengan produk itu. Maka setelah menentukan tujuan promosi bagi khalayak sasaran, maka langkah selanjutnya adalah menentukan positioning dari khalayak sasaran. Chriss Fill mengungkapkan bahwa, ”Positioning is the communication element of the segmentation process that the marketing mix needs to be communicated to the target market buyers”.29 29 Ibid, Hal.79 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 Strategi pemasaran modern secara umum terdiri dari tiga tahap yaitu: segmentasi pasar (segmenting), penetapan pasar sasaran (targeting), dan penetapan posisi pasar (positioning) (Kotler, 2002). Setelah mengetahui segmen pasar, target pasar, dan posisi pasar maka dapat disusun strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari strategi produk, harga, penyaluran/distribusi dan promosi (Assauri, 1999). Gambar 2.3 Strategi Pemasaran Modern Konsep segmentasi pemasaran yang dikenal dengan Model STP (Segmentation, Targeting, Positioning) itu memiliki anggapan bahwa konsumen secara individu berbeda dengan individu lainnya, hal yang membedakan dapat berupa persepsi, sikap, lingkungan, budaya, sehingga setiap konsumen akan memiliki selera yang berbeda-beda pula dalam memenuhi kebutuhannya. Konsep http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 ini mempelajari kelompok-kelompok konsumen dan pengelompokan konsumen yang memiliki persamaan kebutuhan.30 Konsep pemasaran mengharuskan para pemasar melakukan 3 langkah berikut: 31 1) Segmentasi pasar (segmentation), yaitu melakukan segmentasi dan membentuk kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kemungkinan permintaan produk dan bauran promosi tersendiri. Secara umum, terdapat tiga falsafah dasar sebagai pedoman bagi perusahaan untuk mendekati pasar, yakni pemasaran masal dimana keputusan untuk memproduksi dan mendistribusi produk secara masal, pemasaran berbagai produk yang menyajikan pilihan produk berbeda untuk segmen berbeda, dan pemasaran terarah yang mengembangkan produk untuk pasar yang spesifik. Dasar segmentasi pasar konsumen adalah: a) Segmentasi Geografis Mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda, seperti negara bagian, wilayah, atau lingkungan. b) Segmentasi Demografi Pasar dibagi menjadi kelompok yang berdasarkan variabel demografis seperti usia, jenis kelamin, penghasilan, maupun kelas sosial. 30 31 Ibid. Ibid. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 c) Segmentasi Perilaku Pembeli dibagi menjadi kelompok yang berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian, maupun tanggapan mereka terhadap suatu produk. Hal ini diyakini sebagai titik awal pembentuk segmen pasar. 2) Penetapan sasaran pasar (targetting), yaitu memiliki lebih dari 1 segmen pasar. Dalam menetapkan sasaran pasar (target pasar), perusahaan terlebih dulu harus melakukan segmentasi pasar, dengan cara mengkelompokkan konsumen ke dalam kelompok ciri-ciri (sifat) yang hampir sama. Setiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai target pasar yang akan dicapai. Segmentasi pasar dimaksudkan untuk mengkaji dan mencari kesempatan segmen pasar yang dihadapi perusahaan, menilai segmen pasar, dan memutuskan berapa banyak dari segmen pasar yang ada tersebut yang akan dilayani oleh perusahaan. Setelah mengetahui keberadaan segmen yang berbeda, perusahaan harus menentukan segmen mana yang akan ditarget. Penentuan target pengunjung merupakan tahap selanjutnya dari strategi pemasaran event organizer. Targetting memiliki 2 fungsi yaitu melakukan seleksi sasaran khalayak sesuai kategori tertentu dan menjangkau target audience tersebut. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 3) Diferensiasi dan Positioning Pada dasarnya diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing. Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler, 1997). Adapun tujuan pokok strategi positioning adalah: 1. Untuk menempatkan atau memposisikan produk di pasar sehingga produk tersebut terpisah atau berbeda dengan merek-merek pesaing. 2. Untuk memposisikan produk sehingga dapat menyampaikan beberapa hal pokok kepada para pelanggan, yaitu: what you stand for, what you are, dan how you would like customers to evaluate you. Positioning yang berhasil adalah dimana perusahaan mengerti dan memahami bagaimana khalayak sasaran menerima produk dan bagaimana mereka mencitrakan produk dalam bentuk simbol-simbol.32 Dalam menerapkan strategi komunikasi pemasaran memposisikan (positioning) khalayak sasaran dan market segmentation sangat diperlukan sebelum menentukan marketing mix yang akan digunakan. Peranan dari keduanya saling terkait satu sama lain. 33 32 33 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi.2004. hal 112 Ibid. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 2.4.4 Anggaran Komunikasi Pemasaran (Marketing Communications Budget) Anggaran komunikasi pemasaran merupakan bagian dari anggaran pemasaran. Namun demikian tidak ada standar yang pasti mengenai seberapa besar pengalokasian anggaran ke dalam pengeluaran promosi. Faktor penyebabnya adalah pengeluaran promosi itu sangat bervariasi tergantung pada produk dan situasi pasar. Terdapat lima faktor spesifik yang perlu dipertimbangkan saat menetapkan anggaran: (Kotler, 2000) Tahap dalam siklus hidup produk. Produk baru umumnya mendapat anggaran iklan yang besar guna membangun kesadaran dan membuat pelanggan mencoba produk tersebut. Merek yang sudah mapan biasanya didukung oleh anggaran periklanan yang lebih rendah sebagai resiko terhadap penjualannya. Pangsa pasar dan basis konsumen. Merek dengan pangsa pasar yang tinggi biasanya membutuhkan lebih sedikit biaya iklan sebagai persentase terhadap penjualan guna mempertahankan pangsa pasarnya. Untuk memperluas pangsa pasar dibutuhkan biaya iklan yang lebih besar. Persaingan dan gangguan. Dalam pasar dengan banyak pesaing dan pengeluaran iklan yang tinggi, suatu merek harus diiklankan secara besarbesaran agar terdengar di tengah kegaduhan pasar. Bahkan gangguan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 sederhana dari iklan yang tidak bersaing secara langsung dengan merek tersebut sudah menyebabkan perlunya periklanan yang lebih besar. Frekuensi periklanan. Jumlah pengulangan yang diperlukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen juga sangat menentukan anggaran periklanan. Kemungkinan subtitusi produk Beberapa produk memerlukan iklan besar-besaran untuk membangun citra yang berbeda. Periklanan juga penting jika suatu merek dapat memberikan manfaat atau tampilan fisik yang unik. Sedangkan menurut jenis biaya yang dikeluarkan pada sebuah event dibagi pula sebagai berikut:34 1. Biaya Tetap (Fix Cost) Biaya yang sudah pasti dikeluarkan dan besarnya uang yang akan dikeluarkan dan telah ditentukan. 2. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost) Biaya yang sifatnya berubah-ubah tergantung pada skala kegiatan event. Pengeluaran yang termasuk biaya tidak tetap. Pada umumnya biaya yang dikeluarkan untuk sebuah event tergantung dari lamanya event tersebut berlangsung dan berapa besar event tersebut serta acara apa yang akan ditampilkan selama event itu berlangsung. 34Lidia Evelina, Event Organizer Pameran, (PT. Indeks, 2005), hal 42-44. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 3. Biaya Tidak Terduga (Contingency Cost) Biaya ini tidak dapat diperkirakan sebelumnya karena kita tidak dapat memperkirakan biaya yang akan keluar dari suatu akibat yang terjadi pada event berlangsung. 2.4.5 Riset dan Evaluasi (Research and Evaluation) Hasil yang terakhir dilakukan dalam sistem komunikasi pemasaran adalah riset dan evaluasi. Riset digunakan untuk mengetahui sampai dimana suatu produk atau jasa dibutuhkan oleh khalayak sasaran. Riset pemasaran menurut Malhotra (1996) merupakan identifikasi, pengumpulan, analisis, dan penyebarluasan informasi secara sistematis dan obyektif dengan tujuan untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan identifikasi dan pemecahan masalah dan peluang dalam bidang pemasaran. 35 Riset pemasaran sebagai dasar dari perencanaan komunikasi pemasaran. Sebuah perusahaan besar biasanya memiliki departemen yang menangani riset marketing. Mereka bertugas untuk memeperoleh sejumlah informasi penting yang dibutuhkan seperti riset pasar yang meliputi informasi tentang tingkat kepentingan konsumen terhadap produk. 36 Sedangkan evaluasi digunakan untuk menggambarkan sampai sejauh mana strategi komunikasi yang digunakan berhasil dalam mencapai target sasaran yang diinginkan. Pentingnya evaluasi yang tepat dan tepat waktu tidak bisa diabaikan. Komunikasi antara bisnis dan pelanggan sangat penting bagi 35 36 Malhotra. Riset Pemasaran (2005). Hal.22 Ibid. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 keberhasilan. Pelanggan akan mencoba pemasok baru “satu kali.” Jika mereka tidak senang dengan produk, mereka akan mencari tempat lain. Sebuah sistem evaluasi yang baik dan tindakan korektif yang cepat, jika diperlukan, dapat membantu manajer dalam mempertahankan pangsa pasar masing-masing. Informasi yang diperoleh pada kontrol dan analisa evaluasi dapat digunakan untuk memperbarui tujuan, untuk mengubah pendekatan strategi, dan bahkan mengubah taktik untuk digunakan. 37 Dalam hal ini adalah strategi kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan dengan cara mengintegrasikan dari elemen-elemen dari komunikasi pemasaran antara lain: advertising, direct response, sales promotion, public relation, dan personal selling. 38 37 38 Ibid. Chris Fill. op.cit., hal.60 http://digilib.mercubuana.ac.id/