BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan terutama perusahaan yang besar adalah mengenai persediaan bahan baku yang baik. Karena persediaan merupakan aset perusahaan yang cukup besar, sehingga apabila dalam penanganannya tidak dilakukan dengan baik, maka akan menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan (Naibaho, 2013). Persaingan yang semakin ketat ini mengharuskan perusahaan untuk mengelola semua sumber daya yang dimilikinya seoptimal mungkin supaya perusahaan dapat menghasilkan dan menawarkan produk yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen dengan kualitas tinggi pada harga yang memadai untuk tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dapat semakin berkembang (Radiani, 2003). Manajemen persediaan merupakan hal yang mendasar dalam penetapan keunggulan kompetitif jangka panjang. Mutu, rekayasa produk, harga, lembur, kapasitas berlebih, kemampuan merespon pelanggan akibat kinerja kurang baik, waktu tenggang (lead time) dan profitabilitas keseluruhan adalah hal-hal yang mempengaruhi tingkat persediaan. Perusahaan dengan tingkat persediaan yang lebih tinggi daripada pesaing cenderung berada dalam posisi kompetitif yang lemah. Kebijaksanaan manajemen persediaan telah menjadi sebuah senjata untuk memenangkan kompetitif (Erlina, 2009). Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting, karena persediaan fisik banyak perusahaan melibatkan investasi rupiah terbesar dalam pos aktiva lancar. Perusahaan yang menanamkan terlalu banyak dalam persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai “opportunity cost” (dana dapat ditanamkan dalam investasi yang lebih menguntungkan). Perusahaan yang tidak mempunyai persediaan yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya-biaya dari terjadinya kekurangan barang (Handoko, 2000). Toserba X merupakan salah satu retail yang menjual produk segar seperti buah-buahan impor dan lokal. Pemasaran produk buah segar membutuhkan manajemen persediaan yang cukup. Hal tersebut bertujuan agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan tetap menjaga kualitas produk sehingga akan menghasilkan keuntungan dan loyalitas konsumen. Perusahaan ritel seperti Toserba X, persediaan buah merupakan persediaan barang jadi karena produk buah segar langsung dipasarkan tanpa diolah terlebih dahulu. Manajemen persediaan buah segar bertujuan agar tingkat persediaan cukup, tidak terlalu banyak tetapi tidak terlalu sedikit. Biaya yang dikeluarkan pun ekonomis sehingga perusahaan tidak kehilangan kesempatan untuk melayani penjualan. Penanganan persediaan produk buah segar oleh manajemen pengelolaan persediaan (divisi fresh) di Toserba X, tak lepas dari berbagai permasalahan. Kualitas produk adalah yang utama, mengingat produk buah segar sangat rentan terhadap kerusakan sehingga perlu penangan yang tepat. Permasalahan yang dihadapi departemen fresh dalam hal penanganan persediaan produk buah segar di Toserba X adalah broken stock yang sering kali berlebihan atau terlalu besar adalah handling product yang kurang baik dari barang datang sampai tahap pemajangan (display) sehingga buah-buahan menjadi cepat rusak. Broken stock bisa terjadi akibat persediaan yang berlebih karena permintaan yang berfluktuasi sehingga persediaan berlebih. Langkah-langkah yang selama ini dilakukan oleh pihak manajemen Toserba X dalam mengurangi broken stock antara lain sistem penyimpanan buah segar harus diperhatikan agar buah tidak cepat rusak seperti penyajian buah segar yang benar dalam display dan melakukan estimasi sesuai dengan daya jual. Manajemen Toserba X sangat perlu melakukan pemesanan kuantitas pemesanan dan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan kembali terhadap produk buah segar demi menjaga kontinuitas persediaan. Tingkat waktu tunggu dan pemesanan yang tepat juga menjamin ketersediaan produk sehingga mencukupi untuk memenuhi permintaan konsumen (Mulyanti, 2011). Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian yang berjudul : “PERANAN PENGENDALIAN INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN” 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah pelaksanaan pengendalian internal persediaan barang dagangan di Toserba X telah dilaksanakan secara efektif ? 2. Apakah pelaksanaan pengelolaan persediaan barang dagangan di Toserba X telah dilaksanakan secara efektif ? 3. Seberapa besar pengendalian internal berperan dalam menunjang efektivitas pengelolaan persediaan barang dagangan di Toserba X ? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian adalah memberikan bukti empiris mengenai : 1. Efektivitas pengendalian internal persediaan barang dagangan yang diterapkan di Toserba X. 2. Efektivitas pengelolaan persediaan barang dagangan yang diterapkan di Toserba X. 3. Peranan pengendalian internal dalam menunjang efektivitas pengelolaan persediaan barang dagang di Toserba X. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi semua pihak. Adapun kegunaan dalam penelitian ini diarahkan pada kegunaan praktis dan kegunaan teoritis, sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Hasil penelitian ini sebagai bahan perbandingan antara teori yang didapatkan selama perkuliahan dengan kenyataan yang terjadi di perusahaan, sehingga dapat menambah pengetahuan sehubungan dengan disiplin ilmu yang penulis tekuni. 2. Bagi Perusahaan Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai bahan masukan dalam mengelola persediaan, sehingga pihak manajemen dapat memperoleh tambahan informasi dalam membuat perencanaan pengendalian selanjutnya. 3. Bagi Masyarakat Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan terapan khususnya dalam bidang pengendalian internal pada perusahaan retail dan dapat memberikan informasi dan gambaran jelas bagi peneliti lainnya yang ada hubungannya dengan masalah ini. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Pasar swalayan yang dipilih sebagai lokasi penelitian adalah Toserba X yang berlokasi di Jl.Pahlawan Bandung. Toserba X merupakan cabang dari “Y” Group, sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan 6 Agustus 2015 sampai dengan 15 Agustus 2015.