Eka/SkripsiS-1 BAB II LANDASAN TEORI A. Vlanajtmen Number Oaya Manusia a. Pengertian Manajemen Somber Daya Manosia Suatu b,dang manajemen yang khosus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisas, pemsahaan. Unsur otama manajemen sumber daya manusia itu sendin yang merupakan .enaga kerja dalam perosahaan, yang juga meropakan fcktor pengerak dan somber daya manos,a lamnya Dengan demean yang dlpelajan dmam ^^ ^ berhubungan dengan tenaga kerja yang berkerja d.dalam perusahaan Manajemen sumber daya manus.a d.per.okan untulc memngkatkan efektifitas somber daya manos. dalam orgamsasi. Tujuan manajemen sumber daya manus.a adalah untuk membenkan kepada orgamsas, suatu kerja yang •eb,h efekff. Unruk menMpa, tUJuan ,„, adalah stud, yang mengena, manajemen somber daya manus.a akan menonjukkan banana seharusnya Perusahaan mendapatkan pengembangi^n, penggunaan, mengevaluas, dan memeiihara karyawan dalam kuantitas yang tepat. Adapun pengertan au,u defimsi manajemen sumber daya manus* adalah : Menurut Haadcko : Manajemen sumber daya manusia adaiah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan pengunaan sumber daya manusia untuk mencapa; baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi (Handoko, 1992 : 4) Menurut Hasibuan : Mahajcmen Slimber daya manus.a adaiah ,lmu dan sem mengatur hubungan dan peranan tenaga kcr,a agar efektif dan ehsien membantu terwujudnya tujuan-tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. (Hasibuan, 1997; 10 ) Menurut Gary Dessier : Mana,e,nen somber daya manus.a adaiah keblJakan dan prakt, yang S6seorang UMuk menja)ankan ^ .. _m u atau sumb£r d^ ■«anus,a dan pos.s, seorang manajemen me,lputI perekrutan, penyanngan pelatihim, pengunbalan, dan penelitian ( Dessier, 1997 : 2 ) Menurut James A.F. Stoner : manajemen dengan yang rekruitmen, anggota organisasi ( Stoner7 1992 ; 462 ) b. Fungs." Manajemen Sumber Daya Manusia Setelah menjelaskan mengenai pengernan manajemen sumber daya —a maka selanjutnya dapat d.kemukakan fungsi-fungs, dan manajemen sumber daya manusia adaiah : Fungsi Manajemen, yaitu sebagai berikut: a. Perencanaan ( Planning ) Adalah menentukan program sumber daya manusia dalam merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efis.en agar sesua, dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu lerwujudnya tujuan. b. Pengorganisasian ( Organlzi,,g , Adaiah menyusun ^^ ^ mengorgamsas. semua karyawan dengan menetapkan pembag^n kerja, hubungan kerja, pendelegas.an wewenang, mtegras,, dan koordinasi. c Pengarahan ( D.ect.g ) Adalah mengarahkan semua karyawan agar bersed, berkerja secara efelcnf serta efisien dalam men.apa, perusahaan. agar mau mentaa,, peraturar, perusahaan dan mau berkerja sesua, dengan rencana peo.sahaan yang sebelumnya telah dm™^. 2. Fungsi Operasional, yaitu sebagai berikut: a- Pengadaan tenaga kerja ( Procurement ) Adalah proses penarikan, se.eks,,Penempatan, onentasi dan lnduksl karyawan sesua. dengan kebutuhan perusahaan. b. Pengembangan ( Devdopment ) Adalah usaha untuk menmgkatkan ketrampilan karyawan da^am menjalankan keg.atan dan manajemen melaiui pend.d.kan serta pelat.nan yang d.per.ukan untuk prestas, kerja yang lebih baik. c. Kompensasi ( Compensation } Adalah pemberian balas jasa baik secara langsung maupun tidak langsung yang memadai dan layak kepada kaiyawan sebagai ijnbalan atas jasa yang telah mereka berikan. d. Integrasi ( Integration ) Adalah kegiatan untuk mempersatukan antara kepentingan perusahaan dengan kebutuhan karyawan agar terciptanya kerjasama yang baik. e. Pemdihaiaan ( Maintenance ) Adalah kegiatan untuk memel.hara atau meningkatkan kondisi jasmani (fisik), mental, dan loyalitas karyawan. f. 1'emu.usan hubungan kerja ( Separate. ) AdaJah putusnya hubungan kerja seseorang karyawan dan perusahaan yang d,sebabkan oleh ke.ng.nan karyawan atau pengundu.an din. keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, dan pensiun. Dan fiingsi-fungsi operasional d.atas jelas terl.hat bahwa komun^as, sangat diperlukan pada semua fimgs, yang ^ ^.^ kedalam fungs, peng^egras.an ya.tu berka,tan dengan penyesua,an antara kepenUngan individu. kepentmgan orgamsas, dan masyarakat sehingga timbal keselarasan dianlara kepentrngan-kepentrngan tertentu. B. Komunikasi 1. Pengertian komunikasi Komunitasi mempakan pengtnman dan penenmaan pesan-pesan dalam suatu orgamsas, d^nto dua orang, sekelomook keal, dan jaringan-jaringan yang ada d.dalam organisasi dan merupakan proses bolak-balik. Dengan demikian, komunikasi yang disampaikan akan dapat dilaksanakan sesuai yang dunginkan. Agar komunikas, yang disampaikan mudah dimengerti dalam komunikas, tersebut diperlukan bahasa yang mudah dimengerti oleh penerima komunikasi. Komunikasi merupakan syarat mut.ak dalam suatu organisasi, meskipun demikian seseorang pemimpin hendaknya dapat menciptakan komumkas, y baik dalam berorgantsas, sebab dapat d.bayangkan banana bag, suatu organisas, yang komumkasmya t.dak dapat berjalan dengan baik. satu kegiatan seseorang penumpm penisahaan yang ^ ^ "" ^^ kOm™"- -g baik dengan atau fdaknya p,mpinM ^ ^^ ^ duentukan oleh kemampuan dalam berkomumkasi. 2. Proses Komunikasi penenma. kepadi 10 GAMBAR: 1 Bagan Proses Komunikasi Sender (pengirim) —■ 1 ► ■ Messsage (pesan ) Channel (Saluran) Received (Penenma) Feed Back ( Umpan balik ) bukunya " Manajemen Personalia apiikasi dalam Keterangan : a. Sender, Source ) adaiah pimpian dengan ,de, perhafan, mformas. dan tujuan untuk berkomunikasi b- Message ( Pesan , ada,ah pesan yang akan cnsampakan blSa dalan, bentuk lisan, tulisan, gerakan anggota tubuh. c Channel ( Saiuran ) adaiah alat yang d.gunakan da^arn proses ko.un.kas, seperti poanca mdera yan? d.^akan dalam proses komunikas,. d. Recewer ( Penenma , adaiah Agar proses komunUcas, lengkap, pesan harus disimbolkan agar dapat diterima oleh penenma. e. Feed back ( Umpan bauk ), Umpan balU, menyed.akan sa.uran untuk respon penemna yang memudahkan komun^ator untuk menentukan apakah pesan telah menghasilkan respon yang diharapkan. 11 Komunikasi oleh sebagian orang diartikan hanya sebagi proses pembentahuan dari satu pihak kepihak lain, yang dapat berupa rencana-rencana, instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, saran-saran,. Oleh karena itu, apabila orang telah mengirimkan surat, menempelkan pengumuman pada papan pengumuman, menelepon, sudah menganggap bahwa dirinya telah melaksanakan komunikasi. Meskipun suatu perusahaan telah menggunakan alat- alat komunikasi yang mutakhir, yang dapat menyampaikan dengan cepat seluruh instruksi, petunjuk, saran, dan sebagainya belum menjamin bahwa komunikasi dalam perusahaan tersebut telah dilaksanakan dengan baik. Dengan kata lain, dalam suatu perusahaan yang telah menggunakan aland* komunikasi yang serba modern dapat saja terjadi miss communication. Dengan kata lam, syarat mutiak untuk melaksanakan komumkasi yang ba,k dalam perusahaan ada.ah adanya jahnan pengerrian. Alat-alat komumkasi yang mutakmr hanyalah membantu melancarkan komunikasi tersebut. Yang d.maksud dengan jahnan pengernan adalah komun.kas, yang dISamPaikan oleh Pihak yang satu dan d.tenma oleh pihak lam harus dimengerti. Dengan demikian, komunikasi yang disampa.kan akan dapat d.laksanakan sesua, dengan yang diinginkan. 3. Fungsi Komunikasi Komumkas, merupakan salah satu unsure yang pentmg dalam manajemen sehingga bila seorang manajer ingin berhasil maka hal tersebut juga tergantung 12 pada kemampuan untuk berkomunikasi dengan sesama pihak, baik dan dalam maupun luai perusahaan. Komunikasi menjalankan empat ( 4 ) fimgsi utama, yaitu : a. Fungsi kendali, Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota orang dalam beberapa cara. Organisasi memiliki hirarki wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oieh karyawan. b. Fungsi motivasi, Komunikas! membantu perkembangan motivasi menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan, bagaimana mereka berkerja dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika bemda dibawah standar. c Fungsi pengungkapan emosional, Komun.kas. d.dalam kelompok kerja merupakan mekanisme fundamental seh.ngga para mggota dapat menunjukkan rasa kecew*. dan ^ puas mereka. Jad, komunikasi menyalurkan ungkapan emosional dalam memenuh, kebutuhan sos.al. d. Fungs, mforaias., Komunjkas, menyediakan infonnas, yang d.perlukan indiv,,lu maupun kelompok untuk pengambilan kaputusan dalam meneruskan informasi kepada karyawan. 4. Tujuan Komunikasi a. Memberi dan diberi informasi ( G,ve and given information ), Kaiyawan akan cendemng merasa lebih baik mengenal diri mer.ka sendiri jika 13 mereka diberi informasi dengan baik dan diberi jalan masuk menuju informasi tersebut. b. Mempengaruhi orang lain ( Persuade others ), Komunikasi berguna untuk merangsang minat, mengurangi permusuhan dan mengerakkan karyawan untuk melakukan suatu tugas. c. Menolong orang lain ( Help other ), Hal ini dapat dilakukan oleh seseorang atasan antara lain melalui pemberian nasehat kepada para karyawan, membantu karyawan menyelesaikan masalah ataupun memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan karir mereka. d. Mengevaluasi peniaku secara efeknf (Evaluating Behaviour Effectiveness,, Pan, anggota organlsasi miukm ^ ^^ ^ mengetahu, hal-hal yang akan mereka .akukan atau kapan koreks, terhadap prestasi mereka. ( Curtis, 1992 : 5 ) 5. Manfaat komunikasi Ada 4 ( empat) manfaat komunikasi, yaitu : - Manfaatkan balikan, Bahkan , umpan bahk ) dudem.nkas.kan sebaga, unsure pem.ng dalam komunikas, dua aral, yang rfektif. Bal.kan menyediakan sebuah saluran bagi tonggapan penenma yang memungkmkan komumkator untuk menentukan apakah pesannya sudah dltenma dan menghasUkan <anggapan yang dungmkan keefektifen komunikasmya kebawah. 14 b. bmpati, adalah komunikasi yang beronentasi pada si komunikator. Empati ialah kesempatan menempatkan din dalam peran orang lain dan mengandalkan sudut pandang serta emosi orang. Empati dapat mengurang, banyaknya hambatan terhadap komunikasi yang efektif, c Pengulangan, adalah pnnsip bela,ar yang sudah ditenma. Mencakup unsurpengulangan satu bagian ,,dak mengerti, bagian lamnya akan mcmbawa pcsan yang sama d. Mendorong tercptanya saling percaya. Dengan adanya komumkas, yang ba.k dapa, diharapkan apa yang d.kemukakan dapat dimengerti dan d-ndahkan, p.hak pengmm komunlkasi harus tahu siapa yang akan dlajak berkomunikasi. T.dak cukup b,,a komun^, yang disampaikan hanya «W iengkap, jeias, dan dengan bahasa yang mudah dimengert, Agar Penenmaan komumkas, tersebu, tidak hanya dapat ^ tetap, Juga - mengert,, komun.kas, Itu perlu dilandas, s,,ng peraya. O,eh karena **. «P P^ak yang menyampalkan .^^ ^ ^ ^ sampa, mandor hams mengusahakan agar dinnya dapat d.percay, Dasar-dasar komumkasi, Metode ko^kas, daiam system komunikasi yang mempakan cara yang dlgunaka], baik dan d.am p^aan maupun d,luar yang ada dalam dibedakan dalam dua bentuk yaitu : 15 7. Jaringan komunikasi formal, Bila pesan mengalir melalui jalan resmi yang ditentukan oleh hirarki organisasi atau fungsi pekerjaan, terdapat tiga bentuk utama dari arus pesan dalam jaringan komunikasi formal yaitu : 1. Komunikasi kebawah ( Downward communication ), komunikasi kebawah dalam suatu organisasi berarti bahwa ia mengawali dari wewenang yang lebih tinggi kewewenang yang lebih rendah. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam komunikasi kebawah yaitu : a. tetap memperoleh informasi apabila para manajer tidak tahu dan tidak salah paham b. Mengembangkan sUcap komumkasi yang positif banyak manajer yang tidak berkoraunikasi dengan baik karena mereka tidak memperdulikannya. Adakalanya mereka mengatakan bahwa hal ,tu penting, letapi tindakan mereka menunjukkan bahwa mereka tidak peduli. c Membina kepercayaan-kepercayaan antara penginm dan pepenenma merupakan yang pentmg dalam semua bentuk komumkasi. Apab.la kurang adanya kepercayan arus informasi dikaiangan orang-orang akan berkurang." komunikasi kebawah t.dak akan berhasil karenamengabaikan penenma komunikas! bahwa komunikasi dimulai dengan sipenerima yaitu bawahan" (Peter F. Drucker 2001 : 151) 16 Dapat dikatakan baliwa infonnasi sering hilang atau rusak pada saat meneiusuri garis komando kebawah. Arus imformasi kebawah melalui tingkatan organisasi yang berbeda merupakan hal yang memakan waktu. Sesungguhnya. penundaan boieh jadi sangat memimisasakan sehingga manajer terns menegaskan agar infonnasi disampaikan iangsung kepada orang atau kelompok yang memerlukan. 2. Kornun.kas, keatas ( Upward Communication ,, Komun.kas. keatas adalah untuk menyampa^an tnfonnas, kepada tingkata nunajemen atas tentang apa yang terjad, pada «,ngkatan kebawah. T.pe komumkas, u. d-benkan keputusan. Ha, m d.pandang sebaga, data atau donnas, baJik bagi atasan. Bentuk-bentuk komunikas, sePertI keb.jaksanaan •• pmtu terbuka y-tu pen^yataan para ^^ dldorong mereka atau plmpianan yang leblh yang merisaukan mereka 3. Kcnuntkas, honzontal, ko,,,,^ honzonta, mengallr mellntasi berbaga, fi.ngs, dalan, org^.sasi. bentuk koznunikasf ini diperluka. untuk mengkoordmas, dan mengunegras.kan berbagai organisasi. 17 8. Faktor-faktor yang mempogaruhi komunikasi 1. Komunikasi harus mudah dunengert., Agar komunikasi yang d.sampaikan mudah dunengerti, peraberian komunikasi harus tahu kepada siapa komun.kasi tersebut disampa*an, dalam art, tmgkat pend.dikannya, kemampuannya memerima komunikasi, dan sederhana da>am menggunakan bahasa sehmgga komunikasi mudah dimengerti. 2. Komunte, harus tepat waktu dan tepat sasaran, Ketepaan waktu dalam menyampaikan komunlkasl harus betu,bem, at mungkin apa yang di.ampa.kan tersebut sudah fdak ada manfaatnya Iagi. 3- Kom,,kas. perlu ,andasan sa.mg percaya, Untuk dapat men.mbulkan Penman se^ iahlnah, ya])g ^ ^ ^ ^ d-komun.kas.kan dan komun.kas, au Per,u d.iandas, sahng percaya. 4- Kom,n,asI perlu menghmdan ka[a_kata ^ ^^ ^ ^ ^^ -nynggung perasaan Peneruns komunlkasi, sedapa( ^^ sebab dapa, mengganggu komun.kasi yang d.sampa,kan. 9. Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan komunikasi a- Hambalan psUcolog,^ ini ,eijadi karcna berbagai hal, antaralain : 18 salah dan d,ralat. ™ komunikasl 0,eh Penenm, r n suatu komunikasi mungkin to-sebutmaJanbesar. === 19 C. Kepuasan Kerja Karyawan 1. Pengertian kepuasan kerja Manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam, untuk dapat memenuhi semua kebutuhan tersebut manusia dituntut berkerja. Didalam suatu organisasi sumber daya manusia merupakan unsure pokok dalam kegiatan usaha yang dimiliki karakteristik yang berbeda-beda satu dengan yang lamnya, sehingga diperlukan metode, prosedur, dan system didalam melakukan perkerjaan. Tenaga atau kemampuan manus.a tidaklah setara dengan fkktor-faktor produks. lainnya, ya.tu alam, mesin-mesin, dan modal. Kemampuan manusia mempunyai s,fat yang berbeda dan t.dak dapat disamakan dengan faktor-faktor produkS1 lainnya Tenaga manusla mempunyai aspek kej.waan, dan aspek kemanusiaan yang lain yang tldak akan pemah dim.l.k, old, fak.or produksi yang .ain, sepert, aspek e.ika, estCka, keagamaan dan lam-lain. Sehmgga tImbullah bennacam-macam problema dalam hubungan kerja, antara lain, antara faktor tenaga manus.a dengan perusahaan, antara tenaga kerja dengan pimpinan perusahaa, maia pekerja dengan sesama pekerja dan sebagainya. Salah salu gejala yang pal.ng menyakmkan dan rusaknya kond.si daiam suatu orgamsas. adalah rendahnya kepuasan kerja. Kepuasan yang tingg, di,ngmkan oleh para manajer karena dapat dikaitkan dengan hasfl pos.tif yang mereka harapkan. Kepuasan kerja yang tingg, merapakan tanda organisas, yang 20 dikelcla dengan baik dan pada dasarnya merupakan hasil manajemen perilaku yang efektif. Kepuasan kerja merupakan salah satu kondisi yang menentukan keberhas.lan perusahan daJam mencapa. tujuannya. Bila kepuasan karyawan itu rendah, maka dapat menimbulkan bumknya kondis, dalam suatu organ.sasi. Gejala-gejala rendahnya kepuasan kerja dapa, diketahu, melalm kemungkinan dan tingkat pengertian karyawan. Menurut ,Wad,mitra , dalam L,,y, ,994 . ,0 , yang dlmaksud dengan kepuasan kerja ,ia.ah perasaan puas, senang, dan lega akan sesuatu hal. Hal serupa juga ducemukakan oleh Dav,s ( !985 : 96 ) bahwa pegawa, dalam mengerjakan pekerjaannya Sementara ,tu menuru, Wex.ey dan Yuk, (1992,29), kepuasan kerja adaUh cara seorang pekerja merasakan pekerjaannya. Tiffin (Pandj, Anoraga ,992:81) mengungkapkan bahwa kepuasan keOa berhubungan dengan sikap dan ka^awan terhadap pekerjaan ,tu send.n, sinJasi kmaantar punpman dan sesamakaryawan. iadi, dapa, d.katakan bahwa kepuasan ker)a merupakan generahsas, s,kap terhadap pekerjaan yang dldasarkan atas ^.^ Pe^aannya yang bemacam-macam. s.kap seo.ng tertadap serta harapan terhadap pengalaman masa depan. 21 Menurut Blum (Haaariyanto, 1995:26) ada tiga ( 3 ) factor yang mempengaruhi kepuasan kerja seseorang, factor tersebut adalah : a. Faktor individual, terdiri dan usia, kesehatan, watak dan harapan. b. i-aktor social terdiri dan hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat, serta kesempatan berekreast. c Faktor utama dalam pekerjaan itu sendin, yaitu upah, pengawasan, ketentraman pekerja, kondissi kerja, serta kesempatan untuk maju. Mol, As'ad (1987:117,, 18) menambah bahwa terdapat beberapa factor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu : Psikologik, merupakan factor yang UBrau0UIlgBn dengan ^^ karyawan yang mel,Puti mmat, ketentraman dalam kerja, sikap terhada}a, bakat dan ketrampilan. Faktor Sos.al, merupakan factor yang berhubungan dengan mteraks, social baik antara sesama dengan atasan maupun ka[yawan yang berbeda jenis pekerjaannya. c Faktor Fisik, merupakan factor yang berhubungan dengan kond.si fisik "ingkungan kerja dan kondts, flslk karyawan meLput. jen, pekerj-n, Pengamran waktu kerja dan waktu ,stIrahat, periengkapan kerja, keadaan mangan, suhu, pene^gan, .e^^ uda^ kesehatan karyawan, umur dan sebagainya. 22 d. Faktor Finansial, merupakan factor yang berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan meliputi system dan besamya gaji, jaminan social,macam-macam tunjangan, fesilitas yang diberikan, promosi, dan sebagainya. Selain itu Luthans ( 1995 ) mengemukakan bahwa terdapat lima kepuasan kerja, yaltu pekerjaan itu send.n, upah, peluang promos,, supervisi dan kerjasama. Ch.selli dan Brown (Pandji Anoraga, 1992.83) juga mengemukakan ada beberapa factor yang dapat menlmbulkan kepuasan kerja ya,tu kedudukan, pangkatjabatan, masalah umur, jaminan finanaal dan janunan social, mutu pengawasan. Pengertian kepuasan kerja mennrut Handoko : Kepuasan kCTja adalah keadaan emos.ona, yang menyenagkan atau t,dak -yenangkan , dengan mana para ka^awan memandang pekerj*. mereka. (Handoko. 1996 ; 193 ) Sedangkan menurut Stephen Robbins : Kepuasan kerja adalah suatu slkaP umum terhadap pekerjaan seseorang Sel-s-hanta, banyaknya g^ yang dltenma ^^ ^^ banyaknya yang mereka yaldm seharusnya mereka tenma. (Robblns 200:24) Dan defin,si diatas maka dapat dlsimpu,kan bahwa kepuasan kerja perasaan karyawan terhadap pekerjaatmya, yang menghas.^ Slkap ^ 23 Pen.sahaan membenkan timbal ballk yan8 adll atas hasll ker)anya seSual denga. yang diharapkan oleh karyawan. Kepuasan kerja meHputj hal.hai sebaga] ^.^ ; perusahaan. Pangaman, penvaliiran pciiy<uuran uneg-uneg. benW emosi Han i kesempatan untuk 24 menciptakan frustasi dan perasaan gagal. Pada kondisi tantangan yang sedang, kebanyakan karyawan akan mengalami kesenangen dan kepuasan. b. Ganjaran ( Upah ) yang pantas, para karyawan menginginkan system upah dan kebijakan promosi yang mereka persepsikan scbagai adil, tidak meragukan dan sedans dengan pengharapan mereka. Individu-individu yang mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dengan cara yang adil kemungkinan besar akan merasakan kepuasan dengan pekerjaan mereka. c Kondisi kerja yang mendukung, karyawan peduli akan Ungkungan kerja, bak untuk Kenyamanan pnbadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas yang baik. d. Rekan kerja yang dapat berkerja sama, mempunya, rekan sekerja yang ramah dan mendukung menghantar kepuasan kerja yang meningkat. e. Kesesua.an antara kepnbad,an dengan pekerjaan, kecocokan yang tingg, antara kepnbad.an seseorang kaiyawan dan pekerja akan menghasHkan individu yang lebih terpuaskan Ura,an d.atas menjelaskan bahwa bila perusahaan memperhatikan pekeriaan yang dibenkan kepada karyawan, pembayaran yang seimban, perhafan yang baik dan p.mp.nan yam, komunikas, terbuka an.ara manajer dan karyawan. memotivasj kaiyawannya bagamana mereka melaksanakan tugasnya, menjam.n hubungan persahabatan, saling percaya dan mengharga! 25 kaiyawan yang seringkali diizinkan untuk berpatisipasi dalam membuat keputusan dan suasana kerja yang menyenangkan maka akan memberikan kepuasan kerja kepada karyawan. Mengapa penling untuk mengetahui nilai-nilai seorang individu, dengan diketahuinya bahwa nilai-nilai orang berlainan, para manajer dapat menilai karyawan yang potensial dan menetapkan apakah nilai-nilai mereka segaris dengan nilai dominan dan orgamsas, kinerja dan kepuasan seseorang karyawan kemungkman besar akan lebih tinggi jika niiai-nilai sesua, dengan baik dengan organ1Sas,. Para manajer akan lebih besar kemungkinan menghargai, mem.ai dengan posit.f dan membagucan ganjaran kepada para karyawan yang ^ dalam organisasi, dan karyawan akan lebm besar kemungionan dipuaskan Jlka mereka mempersepsikan bahwa mereka —g sesua,. In, membe.a manajemen yang bem^ keras ^ seleks, karyawan baru untuk menemukan calon yang «dak hanya mempunya, kemampuan, pengalaman, dan moriv,, un<uk berprestas, teUp, juga suatu nila, yang sesuai dengan system nilai organisasi. i. Pentingnya kepuasan kerja yang tinggi Pentingnya kepuasan kerja un jelas, para manajer seharusnya peduli akan tingka, kepuasan kerja da.am orgamsasi mereka kar«,a sek^gnya terdapat tiga alai^n yang mendukung : 1. Ada bukf yang jelas bahwa karyawan yang tidak terpuaskan lebih sering mdewatkan kerja dan lebih besar kemungkman mengundurkan din. 26 2. karyav/an yang terpuaskan mempunyai kesehatan yang lebih baik dan usia yang lebih panjang. 3. kepuasan pada pekerja dibawah kehidupan karyawan diluar pekerjaan. Suatu dimensi yang senng diabaikan dari kepuasan kerja adalah hubungm dengan kesehatan, beberapa sludi telah menunjukkan bahwa karyawan yang tak terpuaskan dengan pekerjaan mereka cenderung mudah mendenta kemunduran kesehatan, mulai dari sakit kepala sampai penyakit jantung. Hal ini yang mendukung pentingnya kepuasan kerja adalah efek (spin off) yang d.kenankan oleh kepuasan kerja terhadap masyaraka. kesduruhnya. Bi.a para karyawan bahag,a dengan pekerjaanya, hal ini akan memperba.k, h.dup mereka sdiluar pekerjaan. Kepuasan kerja ,tu pentmg, bag, manajemen suatu angka.an kerja yang terpuaskan akan -mberikan produkfv.tas yang lebih tmgg, karena gangguan yang ,ebih sediki,. Kepuasan kerja yang tingg, untuk karyawan daptt d.benkan ba,k da.arn bentuk uang maupun dalam tanggungjawab sosial. 4. Masalah-masalah penting dalam kepuasan kerja ahli psikolog, dan konsolum manajemen Fredenck Herzberg mengembangkan teon monvas, dua faktor kepuasan yang memandang bahwa kepuasan kerja berasal dan keberadaan mofvator mstnnstk. Stud, awal Herzberg menghas.lkan dua kes,mpulan pertama, terdapat satu kelompok kondis, ekstnns.k (konteks pekerjaan) yang mellputl upah keanu-man kerja, kond.s, kerja, mutu hubungan mterpersonal antara sesama 27 rekan kerja, atasan dan bawalian. Keberadaan kondisi-konrtisi ini terhadap kepuasan karyawan tidak selalu memotivasi mereka tetapi ketidak beradaanya menyebabkan ketidakpuasan bagi karyawan karena mereka perlu mempertahankan setidaknya suatu tingkat " tidak ada kepuasan *\ kondjsi ekstrinsik disebut ketidakpuasan atau faktor higieni. Kedua juga terdapat satu kelompok kondis. instnnsik yang meliputi : Pencapaian prestasi, Pengakuan, Tanggung jawab, Kemajuan, Pekerjaan .tu sendiri, Kemungkinan berkembang, Status.Tidak adanya kondisi-kondisi mi bukan benuti membuktikan kondisi sangat ndak puas Tetapi Kalau ada akan membentuk motivasi yang kuat yang akan menghasiikan prestas. kerja Vang ba*. Oleh karena «u mereka disebut pemuas a*, motivator. (Gibson, 1996 : 197) Komumkas, merupakan faktor yang utama dalam organisas,, apabila fdak ada komunte, para karyawan tidak dapa, mengetahui m yang ditakulo rekan kerjanya, plmpinan tidak dapat memcnma ^^ infonmsi dan para penyed,a ridak dapat manberikan mstruks. Koordmas, kerja t.dak mugkin d.lakukan dan organisas, akan runrrtuh karena ketidakadaan komunikasi. Komunikas, dalam pelaksanaannya haruslah dapat diterapkan secara efektif karena komumkas, tidak hanya dapat diterima tetap, Juga hams dapat dimengerti sehingga akan membenkan pemahaman yang lebu, baik 28 pada para kaiyawan atas pekerjaan yang dilakvikannya dan pada akhimya dalani nienciptakan kepuasan kerja pada din mereka.