Mata Kuliah Manajemen Pelatihan dan Pengembangan “Jika anda menginginkan satu tahun kemakmuran, tanamlah benih. Jika anda menginginkan sepuluh tahun kemakmuran, tumbuhkanlah pohon. Tapi jika anda menginginkan seratus tahun kemakmuran, kembangkan manusia.” Globalisasi. Menghadirkan perbedaan budaya, pertukaran tenaga kerja yang tidak terbatas wilayah dan peluang kerjasama perusahaan multinasional. Keragaman Tenaga Kerja. Keragaman tenaga kerja yang semakin meningkat dari segi gender, ras, etnik dan perbedaan lain menuntut manajer mengembangkan keterampilan komunikasi dan hubungan interpersonal. Kebutuhan akan Kepemimpinan. Perubahan kondisi eksternal menuntut perbaikan kinerja manajerial untuk menciptakan manajer-manajer baru yang potensial, talented dan efektif. Menghilangkan Kesenjangan Keterampilan. Meningkatkan keterampilan tenaga kerja melalui pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan tuntutan kinerja yang dibutuhkan. Teknologi Baru. Teknologi yang semakin meningkat baik dalam hal peralatan produksi maupun teknologi informasi menuntut adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan karyawan agar tetap memiliki daya saing dan kompetensi yang selaras. Semakin Bertambahnya Nilai Pengetahuan. Karyawan yang berpengetahuan (knowledge worker) memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan yang mengandalkan kemampuan bekerja secara praktis saja. Penekanan Pada Mutu. Organisasi selalu berupaya meningkatkan sinergi antara tenaga kerja, mesin, dengan sistem dalam menyelesaikan pekerjaan agar mampu bersaing, salah satunya melalui Total Quality Management. (TQM) Kebutuhan terhadap Pembelajaran Sepanjang Hayat. Perubahan pesat yang dihadapi setiap organisasi menuntut karyawan untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya melalui proses belajar yang tiada henti sepanjang kariernya. Organisasi harus menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya dan sarana belajar yang lengkap bagi seluruh karyawannya. Memfasilitasi Pembelajaran Organisasi. Pembelajaran organisasi dapat berasal dari pembelajaran antar individual, pembelajaran kelompok, dan pembelajaran antar organisasi. Profesional HRD memiliki peran sebagai berikut: Pengintegrasi Strategis. Mengintegrasikan program- program HRD dengan tujuan dan strategi organisasi. Promotor Nilai HRD. Memastikan kompetensi anggota organisasi sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Penasehat Strategis SDM. Berkonsultasi dengan pembuat keputusan strategis dalam membuat program pelatihan dan perencanaan strategis. Pengembang dan Desainer Sistem SDM. Membantu MSDM merancang dan mengembangkan sistem SDM yang mempengaruhi kinerja organisasi. Agen Perubahan Organisasi. Memberi nasehat kepada manajemen dalam merancang dan mengimplementasikan strategi perubahan yang digunakan dalam transformasi organisasi. Konsultan Desain Organisasi. Memberi nasehat kepada manajemen mengenai desain sistem kerja dan penggunaan SDM yang efisien. Spesialis Program Pembelajaran atau Desainer Pembelajaran. Mengidentifikasi kebutuhan pembelajar, mengembangkan dan merancang program pembelajaran yang tepat, serta menyiapkan bahan dan alat bantu pembelajaran. Instruktur/Fasilitator. Menyajikan bahan dan memimpin serta memfasilitasi pengalaman belajar yang terstruktur. Pengembang Individu dan Konselor Karier. Membantu karyawan secara individual dalam menilai kompetensi untuk pengembangan karier mereka. Konsultan kinerja atau coach. Memberi nasehat manajemen tentang intervensi yang sesuai untuk meningkatkan kinerja individu dan kelompok. Peneliti. Menilai praktek dan program HRD menggunakan prosedur statistik yang tepat untuk menentukan efektivitas secara keseluruhan dan mengkomunikasikan hasilnya pada organisasi. Pengertian Pelatihan adalah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahliankeahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seorang individu. Pelatihan berkenaan dengan perolehan keahlian-keahlian atau pengetahuan tertentu. Pelatihan dan pengembangan dalam organisasi dimulai ketika seseorang bergabung dalam suatu organisasi dan berlanjut selama kariernya di dalam organisasi tersebut apapun posisinya. Pelatihan adalah proses meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan karyawan. Pelatihan berfokus pada memberi ketrampilan khusus atau membantu karyawan memperbaiki kekurangannya dalam kinerja. Pengembangan merupakan upaya memberi kemampuan kepada karyawan yang akan diperlukan organisasi di masa yang akan datang. Tujuan Pelatihan • Memutakhirkan keahlian seorang individu sejalan dengan perubahan teknologi. Melalui pelatihan, pelatih (trainer) memastikan bahwa setiap individu dapat secara efektif menggunakan teknologiteknologi baru. • Mengurangi waktu belajar seorang individu baru untuk menjadi kompeten dalam pekerjaan. • Membantu memecahkan persoalan operasional. • Mengorientasikan setiap individu terhadap organisasi. Manfaat Pelatihan • Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas • Menciptakan sikap, loyalitas, kerja sama yang lebih menguntungkan • Memenuhi persyaratan-persyaratan perencanaan sumber daya manusia • Mengurangi jumlah dan biaya kecelakaan kerja • Membantu setiap individu dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka Pengembangan Organisasi proses meningkatkan efektivitas organisasi dan kesejahteraan anggotanya melalui intervensi yang terencana dengan menerapkan konsep sains perilaku Pengembangan organisasi menekankan pada perubahan Pengembangan Karier pengembangan karier berisikan perbaikan-perbaikan yang bersifat pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai rencana kariernya. Pelatihan Pengembangan Fokus Pekerjaan saat ini Pekerjaan saat ini dan yang akan datang Ruang Lingkup Karyawan secara individual Kelompok kerja atau organisasi Kerangka Waktu Segera / jangka pendek Jangka Panjang Sasaran Memperbaiki kekurangan kemampuan saat ini Mempersiapkan tuntutan kerja di masa yang akan datang Aktifitas Menunjukkan / memperlihatkan Pembelajaran