BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran Menurut (Meyliana, 2011, p. 1)Pemasaran merupakan salah satu komponen dalam ilmu Manajemen Hubungan Pelanggan. Berdasarkan pendapat (Kotler & Armstrong, 2010, p. 29), pemasaran adalah suatu proses dimana perusahaan menciptakan nilai untuk konsumennya dan membangun hubungan kuat dengan konsumen dengan tujuan untuk menangkap nilai keuntungan dari konsumen. 2.1.1 Strategi Pemasaran Strategi pemasaran adalah kumpulan taktik yang dipersiapkan dan dijalankan pemilik suatu bisnis agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Menurut (Kotler & Armstrong, 2010, p. 72), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai dan meraih keuntungan dari hubungannya dengan konsumen. 2.1.2 Marketing Mix Perusahaan mulai siap untuk merencanakan setiap detil dari bauran pemasaran (marketing mix) setelah memutuskan keseluruhan strategi pemasarannya. Menurut (Chaffey, 2011, p. 366), bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat taktik pemasaran yang dapat dikontrol meliputi produk, harga, tempat, dan promosi yang dipadukan perusahaan untuk menciptakan respon yang diinginkan dari target pasarnya. 1. Produk (Product) Produk adalah elemen dari bauran pemasaran (marketing mix) yang melibatkan aktivitas pencarian mengenai kebutuhan pelanggan dan menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. 5 6 2. Harga (Price) Harga adalah elemen dari bauran pemasaran (marketing mix) yang melibatkan hal-hal mengenai harga, seperti sejumlah uang yang harus dikeluarkan pelanggan untuk mendapatkan suatu produk atau jasa. 3. Penempatan (Place) Penempatan adalah elemen dari bauran pemasaran (marketing mix) yang melibatkan aktivitas perusahaan dalam membuat produknya tersedia di target pasar. Strategi pemilihan tempat meliputi transportasi, pergudangan, pengaturan persediaan, dan bagaimana meminimalisasi biaya penyimpanan. 4. Promosi (Promotion) Promosi adalah elemen dari bauran pemasaran (marketing mix) yang melibatkan aktivitas perusahaan untuk mengkomunikasikan produk atau jasanya dan mempengaruhi targetnya (pelanggan) untuk membeli. 5. Orang (People) Orang adalah elemen dari bauran pemasaran (marketing mix) yang terlibat dalam proses pemberian pelayanan serta interaksi dengan pelanggan. 6. Proses (Process) Proses adalah elemen dari bauran pemasaran (marketing mix) yang melibatkan segala metode dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk mencapai semua fungsi pemasaran. 7. Bukti fisik (Physical Evidence) Bukti fisik adalah elemen dari bauran pemasaran (marketing mix) yang melibatkan bentuk fisik suatu produk, bagaimana produk itu dibeli dan digunakan. 2.2 Penjualan Menurut (Marshall & Paul, 2003, p. 157), penjualan merupakan suatu kumpulan refursif dari kegiatan bisnis dan operasi pemrosesan informasi terkait yang dihubungkan dengan penyediaan barang, pelayanan pelanggan dan penerimaan pembayaran dari penjualan tersebut. 7 2.3 Internet Menurut (Idris Gautama, 2012, p. 2), Internet merupakan jaringan komputer yang dilengkapi dengan berbagai teknologi informasi yang mendukung orang-orang di dunia ini agar bisa berinteraksi satu sama lain. Menurut (Kotler & Armstrong, 2010, p. 49), Internet adalah sebuah jaringan publik yang luas dari jaringan komputer yang menhubungkan pengguna-penggunanya diseluruh penjuru dunia satu sama lain ke sebuah kumpulan informasi yang besar. 2.3.1 Peluang Pemasaran dengan Internet Menurut (Straus & Frost, 2012, p. 45), BussinessLink, situs Pemerintah di U.K., membantu para pemasar dengan meringkas peluang ebisnis dan e-marketing yang mengalir dari sifat unik internet. 1. Lower costs Meraih pelanggan yang tepat dengan biaya lebih lebih rendah dibandingkan dengan metode pemasaran tradisional. 2. Trackable, measurable results Memperoleh data rinci mengenai tanggapan pelanggan untuk kampanye pemasaran. 3. Global reach Mengakses pasar baru di seluruh dunia. 4. Personalization menghubungkan database ke situs web yang memungkinkan untuk penawaran bertarget individu. 5. One-to-one marketing Instan akses ke pelanggan individu pada komputer dan ponsel. 6. More interesting campaigns Menggunakan multimedia kreatif untuk melibatkan pelanggan. 7. Better conversion rates (increased purchases) Pelanggan secara online hanya dalam beberapa klik atas pembelian, sedangkan saat offline mereka harus melakukan panggilan telepon atau kunjungi toko. 8 8. Twenty-four-hour-marketing Memungkinkan 24/7 akses ke produk-produk perusahaan dan layanan bahkan ketika kantor ditutup. 2.4 Activity Diagram Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, p. 141), “Activity Diagram is a type of workflow diagram that describes the user activities and their sequential flow.” Yang berarti : Activity Diagram adalah salah satu tipe dari workflow diagram yang menjelaskan aktifitas pengguna dan urutan aluranya. 2.5 Internet Marketing (E-Marketing) Menurut (Idris Gautama, 2012, p. 3), internet marketing adalah proses pemasaran secara online melalui teknologi elektronik dalam memasarkan dan mempromosikan produk dan jasa yang bertujuan untuk menjangkau pasar yang lebih luas serta mempertahankan hubungan dengan pelanggan dan memberikan kepuasan terhadap pelanggan. Menurut (Chaffey, 2011, p. 388), internet marketing adalah “mencapai tujuan pemasaran melalui penerapan teknologi komunikasi digital”. Teknologi komunikasi digital meliputi media internet seperti situs web dan e-mail, serta media digital lainnya seperti nirkabel (wireless) atau mobile dan media pengiriman digital seperti satelit dan televisi kabel. Menurut (Straus, Judy, Frost, & Raymond, 2012, p. 50), emarketing segments dapat dibagi menjadi : • Geographic Segments, walaupun lokasi geografis dari komputer di cyberspace tidak penting bagi pengguna internet, itu sangat penting bagi perusahaan yang menggunakan internet. Alasannya karena banyak perusahaan yang menargetkan kota, wilayah, atau negara yang spesifik dengan produk yang ditawarkan. 9 • Demographic Segments, pada awal internet penggunanya adalah remaja, mahasiswa, dan orang yang menyadari pemasukan yang tinggi. • Psychographic Segments, mencakup kepribadian, nilai-nilai, gaya hidup, aktivitas, opini, dan minat. Kepribadian dibedakan menjadi self oriented dan other oriented, nilai-nilai dibedakan menjadi kepercayaan agama masing-masing, gaya hidup dan aktivitas dikelompokan menjadi perilaku yang tidak berkaitan dengan produk seperti olahraga, opini dan minat sikap dan kepercayaan yang mereka punya. • Behavior Segments, ada 2 jenis dari behaviour segement : mencari keuntungan dan kegunaan produk. Pemasar sering menggunakan benefit segmentation untuk membuat kelompok pelanggan berdasarkan keuntungan yang mereka inginkan dari produk. Kegunaan produk adalah dapat digunakan dalam banyak cara. • Benefit Segements, jika pemasar dapat membuat segment berdasarkan dari keuntungan yang dicari oleh pelanggan maka mereka dapat membuat produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan. • User Segments, dapat dikelompokan sesuai dengan bagaimana mereka menggunakan medium (Home and Work; ISP; Wireless; Timeonline) 2.6 Search Engine Optimization Menurut (Chaffey & Smith, 2008, p. 283), Search Engine Optimization adalah bagaimana mencapai posisi atau ranking tertinggi dalam penyorotan natural ataupun organic dalam mesin pencari seperti google, yahoo, dan msn search. 10 2.7 SWOT Analisis SWOT menurut (Kotler & Armstrong, 2010, p. 77), adalah evaluasi secara keseluruhan terhadap kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan harus menganalisis kekuatan perusahaan dan mengindentifikasi kelemahan perusahaan. Selain itu, perusahaan juga menganalisa pasar dan lingkungan pemasaran untuk mencari kesempatan yang atraktif dan mengidentifikasi ancaman. Tujuannya adalah untuk mencocokan kekuatan perusahaan dengan kesempatan yang ada dalam lingkungan disamping mengurangi kelemahan serta meminimalisasi ancaman yang datang. Kekuatan (Strength), adalah daya kekuatan atau kemampuan perusahaan yang tidak dimiliki oleh pesaing. Kekuatan dapat digunakan sebagai dasar perusahaan untuk mencapai keunggulan dalam berkompetisi. Contoh kekuatan (strength), antara lain : 1. Aset fisik yang berharga. 2. Hak paten. 3. Merk (brand name) yang kuat. Kelemahan (Weakness), adalah suatu keterbatasan yang menjadi kekurangan atau kelemahan perusahaan yang dapat menganggu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Contoh kelemahan (weakness), antara lain : 1. Reputasi perusahaan yang buruk. 2. Kurangnya pengalaman dalam melakukan pemasaran. Kesempatan (Opportunities), adalah faktor eksternal dimana kondisi-kondisi tersebut dapat membuka kesempatan baru yang dapat menciptakan keuntungan bagi perusahaan. Contoh kesempatan (opportunities), antara lain : 1. Adanya target pasar baru. 2. Munculnya teknologi baru. 3. Meningkatnya kebutuhan konsumen. 11 Ancaman (Threats), adalah kondisi lingkungan eksternal dimana kondisi tersebut menjadi sesuatu yang dapat menganggu kesejahteraan perusahaan. Contoh ancaman (threats), antara lain : 1. Munculnya pesaing baru. 2. Adanya perubahan yang mempengaruhi finansial secara mendadak (inflasi / deflasi). 2.8 Perencanaan E-Marketing: Introducing SOSTAC Menurut (Chaffey, 2011, p. 388), perencanaan E-Marketing adalah sebuah rencana untuk mencapai tujuan pemasaran dari strategi ebusiness. Perencanaan E-Marketing dibutuhkan disamping untuk memperluas strategi e-business untuk medetilkan bagaimana sisi penjual menentukan tujuan-tujuan dari strategi e-business akan tercapai melalui aktivitas pemasaran seperti penelitian dan komunikasi. Dalam perencanaan E-Marketing diperkenalkan sebuah kerangka kerja yang dinamakan SOSTAC. SOSTAC merupakan singkatan dari Situation Analysis, Objectives, Strategy, Tactics, Actions, Control, adalah salah satu pendekatan yang telah terbukti menjadi pendekatan yang baik untuk merencanakan kegiatan komunikasi strategis dan terintegrasi. Analisis situasi (Situation Analysis) yang terdiri dari analisis SWOT, adalah gambaran situasi lingkungan dan identifikasi target pemasaran. Kemudian menetapkan sasaran (Objectives), menyusun strategi (Strategy), meliputi bentuk pemasaran yang dijalankan dan pemilihan media pemasaran, menentukan taktik (Tactics) pemasaran, hingga pelaksanaan tindakan (Actions) dan pengawasan (Control) yang dilihat dari hasil pemasaran, kendala selama pelaksanaan dan evaluasi hasil pemasaran. 12 Gambar 2.1 The E-marketing plan in the context of other plans. Sumber : (Chaffey, 2009, p. 414) 2.8.1 Short-term versus Long-term Plans Menurut (Chaffey & Smith, 2008, p. 441), dalam SOSTAC ada rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek. Semua rencana tersebut mencakup bagian strategi dan taktik. Suatu organisasi pasti memiliki rencana jangka pendek hingga rencana jangka panjang. Rencana E-Marketing jangka pendek berfokus pada teknik komunikasi pemasaran, seperti iklan online untuk memperoleh pelanggan baru dan mendapatkan pangsa pasar baru serta mengenalkan produk-produk ke pasaran. Sedangkan rencana E-Marketing jangka panjang harus menempatkan penekanan pada tiga bidang utama. Pertama ialah identifikasi perubahan signifikan dalam lingkungan makro dan perubahan yang kompetitif pada lingkungan mikro. Kedua, mengembangkan dan menentukan proposisi nilai bagi pelanggan yang menggunakan layanan online sebagai bagian dari proses jual-beli. Ketiga, definisi teknologi infrastruktur dan arsitektur e-business, dan proses e-business merupakan keputusan penting dalam membuat rencana jangka panjang. 13 Teknologi baru, seperti sistem Customer Relationship Management dan Database yang terintegrasi untuk memberikan komunikasi yang telah disesuaikan, dapat mengambil beberapa tahun untuk menentukan, memilih dan menerapkan dan sehingga perlu untuk menggunakan proses jangka panjang. Database, Customer Relationship Management, integrasi arsitektur e-business dan proses bisnis adalah semua proses jangka panjang ketika membuat rencana dan keputusan besar. 2.8.2 SOSTAC E-Marketing pada suatu perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya perencanaan dan tujuan yang jelas. E-Marketing tersebut juga menjadi tidak efektif dalam memberikan pengaruh dalam peningkatan kualitas dan kinerja pemasaran perusahaan. Salah satu kerangka perencanaan yang dapat dipakai adalah SOSTAC. SOSTAC, menurut (Chaffey & Smith, 2008, p. 3) adalah suatu kerangka kerja perencanaan yang cocok untuk E-Marketing dan dapat digunakan untuk mengembangkan semua jenis rencana pemasaran, termasuk rencana E-Marketing. SOSTAC merupakan singkatan dari situation, objective, strategy, tactics, actions, dan control. SOSTAC telah digunakan oleh ribuan profesional untuk mengembangkan berbagai perencanaan (marketing plans, corporate plans, advertising plans dan E-Marketing plans). Agar memudahkan untuk diingat, telah dibuat suatu diagram kerangka kerja SOSTAC yang terdapat pada gambar 2.2: 14 Gambar 2.2 Tahap-tahap dari kerangka kerja SOSTAC. Sumber : (Chaffey & Smith, eMarketing eXcellence, 2008, p. 4) 2.8.2.1 Situation Analysis Menurut (Chaffey & Smith, 2008, p. 444) Situation analysis adalah bagian pertama dalam perencanaan E-Marketing. Kata ‘where are we now?’, berisi kajian-kajian tentang kinerja perusahaan yang dihubungkan dengan hasil pemasaran serta informasi terkini yang relevan. Kita harus mampu memetakan kondisi produk/layanan menurut situasi pasar yang selalu kompetitif. Hal ini penting dikarenakan untuk menjamin keberhasilan strategi itu sendiri. Bagian ini membutuhkan analisis internal dan eksternal dimana internal yang terjadi didalam perusahaan, dan eksternal adalah lingkungan bisnis yang dapat mempengaruhi situasi online bisnis. 15 Gambar 2.3 Elemen dari situation analysis untuk E-Marketing. Sumber : (Chaffey & Smith, eMarketing eXcellence, 2008, p. 445) Ada beberapa cara tradisional yang dapat digunakan untuk menganalisis situasi perusahaan : 1. KPIs – key performance indicators untuk mengidentifikasi kriteria sukses bisnis, hasil, data dan pengukuran sesuai standar. 2. SWOT analysis – mengidentifikasi kekuatan internal dan kelemahan serta peluang dan ancaman eksternal. 3. PEST – political, economic, social and technological. Faktorfaktor yang dapat membentuk peluang pasar. 4. Customers – berapa banyak pelanggan yang online, apakah akan muncul segmen yang baru. 5. Competitors – mengidentifikasi para competitor, siapa saja mereka, apakah pesaing baru yang juga online atau hanya pesaing lama. 16 2.5.2.1.1 Internal Analysis Menurut (Chaffey & Smith, 2008, p. 445), dalam analisis internal akan menghasilkan data-data mengenai kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) didalam perushaaan. Untuk mendapatkan data-data tersebut dapat menggunakan key performance indicators (KPI). Ukuranukuran yang digunakan diantaranya: 1. Pertanyaan atau saran 2. Penjualan 3. Marketplace 4. Pendapatan online atau kontribusi pelayanan • Strengths And Weaknesses Dalam suatu analisis biasanya terdapat analisis kekuatan dan kelemahan. Untuk itu dapat menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT dapat digunakan untuk menganalisis pelanggan, website yang digunakan, dan sebagainya. 2.5.2.1.2 External Analysis Menurut (Chaffey & Smith, 2008, p. 449), analisis eksternal termasuk analisis pelanggan, pesaing, peluang dan ancaman. E-marketing penuh dengan peluang-peluang baru dan ancaman. Analisis SWOT akan sangat membantu untuk menganalisa faktor-faktor eksternal perusahaan. • Opportunities And Threats ‘OT’ dalam SWOT, peluang dan ancaman eksternal, mereka dapat berasal dari faktor-faktor PEST: o Political – hukum yang berlaku yang dapat mempengaruhi pasar online o Economic – dampak variable dari semua pasar o Social – trend yang dapat membentuk kebiasaan online o Technology – harus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi Peluang eksternal dan ancaman juga dapat ditimbulkan oleh perubahan dalam pasar seperti perilaku dengan pelanggan atau strategi baru dari pesaing. Ada baiknya meringkas hasil analisis melalui analisis internet SWOT. 17 Gambar 2.4 Contoh Analisis Internet SWOT Sumber : (Chaffey, 2009, p. 422) 2.8.2.2 Objectives Menurut (Chaffey & Smith, 2008, p. 451), dalam Situation analysis menjelaskan ‘where you are now’, sedangkan objectives memperjelas ‘where you want to be’, berisi kajian mengenai tujuan perusahaan dalam menjangkau pasar. Dengan adanya tujuan yang jelas, kegiatan kampanye komunikasi akan lebih terarah dan efisien. 18 Pada akhir bagian ini, kita akan tahu apa tujuan realistis dari program E-Marketing, dan apa manfaat yang akan dihasilkan. Pada akhirnya objectives membantu kita untuk fokus terhadap apa yang ingin kita capai dalam E-Marketing. Ada lima manfaat, alasan atau tujuan E-Marketing. Ini dapat diringkas menjadi 5S. Secara ringkas 5S dapat diartikan sebagai berikut : a. Sell (Grow sales) Pertumbuhan penjualan melalui distribusi pasar yang lebih luas, komunikasi pemasaran dan penjualan. b. Serve (Add value) Memberikan manfaat tambahan bagi pelanggan, pengembangan produk sesuai harapan pelanggan. c. Speak (Get closer to customers) Menciptakan interaksi dengan pelanggan, memperkuat relasi dengan pelanggan dan mempelajari tentang kebutuhan mereka. d. Save (Save costs) Mengurangi biaya dalam hal komunikasi pemasaran, operasional & transaksi, juga meningkatkan keuntungan pada setiap transaksi. e. Sizzle (Extend the brand online) Memperkuat serta menciptakan brand awareness kepada pelanggan. 2.8.2.3 Strategy Menurut (Chaffey & Smith, 2008, p. 454), strategi merupakan ‘how do we get there?’, strategi akan mendukung objectives menentukan ‘where do we want to go’. Strategi merangkum bagaimana untuk mencapai tujuan dan menuntun semua keputusan taktis secara terperinci, termasuk diantaranya kajian dan informasi tentang marketing mix, target, budget, waktu, dan lain-lain. Strategi dipengaruhi oleh prioritas objectives (sell, serve, speak, save, sizzle) dan juga tentu saja sumber daya yang tersedia. 19 Dalam strategi, sangat penting untuk memahami profil target pemasaran yang akan dituju sebagai pangsa pasar yang mempunyai potensi untuk menjadi pengguna sebuah produk/layanan. Juga tidak kalah pentingnya pemahaman terhadap segmentasi pasar yang merupakan segmentasi atau komunitas tertentu yang akan menjadi fokus pemasaran serta tren yang dapat mempengaruhi pasar. Strategi juga harus dapat mengeksploitasi keunggulan kompetitif perusahaan. 2.5.2.3.1 Strategic Components Menurut Komponen dasar untuk strategi pemasaran mencakup segmentation, targeting dan positioning. Urutan tersebut bisa dilihat pada gambar 2.5 dibawah ini. Gambar 2.5 Stage of Target Marketing Sumber : (Chaffey, 2009, p. 426) 20 1. Segmentation, yaitu mengidentifikasi segmen pasar yang relevan dengan kebutuhan tertentu. Prioritas segmentasi berfokus pada dua hal : a. Tahap kesiapan pembeli, apakah pembeli siap membeli hari ini b. Sikap pembeli, perusahaan menargetkan produk ke segmen yang lebih menerima produk 2. Targeting, yaitu memilih segmen atraktif yang konsisten dengan sumber daya dan tujuan perusahaan. 3. Positioning, yaitu mengkomunikasikan secara strategis manfaat sumber daya dan tujuan perusahaan. 4. Planning, yaitu memastikan semua sumber daya dapat digunakan dan bermanfaat bagi perusahaan untuk mencapai tujuan. 2.5.2.3.2 Onlive Value Proposition Menurut (Chaffey & Smith, 2008, p. 61), Proposisi nilai secara online harus berbeda untuk proposisi offline. Idealnya proposisi harus mengekploitasi beberapa keuntungan dari offline menjadi online meliputi: lebih cepat, lebih nyaman, lebih mudah, serta lebih mudah untuk membeli secara online. Proposisi nilai secara online harus dapat memberikan apa yang pelanggan tidak bisa dapatkan dari proposisi nilai secara offline. 2.8.2.4 Tactics Menurut (Chaffey & Smith, 2008, p. 464), taktik merupakan rincian keputusan yang akan diambil dari strategi yang telah dibuat. Taktik dalam E-Marketing berfokus dalam marketing mix yang optimal. Pada tahap ini kita membuat keputusan berupa tools apa yang diinginkan perusahaan dalam mengembangkan (communication) dalam pemasaran. pemasaran dan komunikasi 21 2.5.2.4.1 Website Menurut (Chaffey & Smith, 2008, p. 486), sebuah situs web dapat hanya berbentuk sebuah brosur saja, atau dapat juga menciptakan dan mengelola dialog yang dinamis dengan pelanggan. Dengan memanfaatkan alat-alat pengembangan web yang tepat akan menciptakan sebuah brosur online yang dapat menciptakan pengalaman virtual. Penataan web yang baik tidak hanya dapat mengenalkan produk dengan baik, tetapi juga dapat meningkatkan hasil penjualan. Perlu diingat bahwa taktik yang baik butuh pelaksanaan yang baik juga. 2.5.2.4.2 Interactive Advertising and Sponsorship Mengkomunikasikan produk atau jasa pada media online dapat meningkatkan hasil penjualan, memperkenalkan brand ke pasar yang lebih luas dan juga menciptakan market awareness. Kita dapat juga menyediakan sponsor-sponsor dalam situs yang akan dibuat. Atau untuk mencapai hasil yang lebih baik dapat menggunakan e-mail untuk memperkenalkan produk atau jasa, bisa juga dengan menggunakan social media, newsletter, dan berbagai media online lainnya. 2.5.2.4.3 CRM Tools CRM (Customer Relationship Management) merupakan hal yang digunakan sebagai pendekatan kepada pelanggan dan kemudian memelihara hubungan dengan pelanggan. Kita perlu berpikir tentang bagaimana kita dapat menggunakan alat online untuk memiliki dialog yang dinamis dengan pelanggan, menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, memahami kebutuhan mereka, profil mereka dan kemudian memberikan layanan yang sesuai dan komunikasi. 2.8.2.5 Actions Menurut (Chaffey & Smith, 2008, p. 469), setelah melalui tahap strategi dan taktik, selanjutnya yang dibutuhkan adalah tindakan. Fungsi dari tindakan adalah melakukan pekerjaan yang harus dilakukan dan memeriksa untuk setiap kesalahan yang muncul. Taktik terurai menjadi serangkaian tindakan, misalnya untuk membangun situs web atau 22 menjalankan iklan online. Pada taktik akan menghasilkan sub-proyek, dimana setiap proyek akan menghasilkan action plan untuk menghasilkan langkah-langkah kunci dalam menjalankan proyek tersebut. 2.5.2.5.1 E-Marketing Action Berikut tentang jenis-jenis tindakan yang mungkin bisa dilakukan untuk mencapai tujuan membuat situs web yang berbeda : 1. Traffic Building Action Untuk meningkatkan jumlah pengunjung pada website yang akan dibuat, ada baiknya menggunakan links/banner pada website lainnya. 2. Actions to achieve customer response Tindakan untuk mecapai respon dari pelanggan. Untuk menangkap permintaan pengguna, menggunakan data untuk menganalisis pelanggan dan berbagai mekanisme respon bagi pelanggan. 3. Actions to gain sales Untuk mengumpulkan pesanan penjualan, menangani transaksi dan mengurangi biaya operasional. 4. Fulfillment actions Proses transfer data produk menjadi lebih efisien, mengetahui produk/layanan favorit pelanggan. Dengan begitu akan tahu bahwa proses telah terpasang dan teruji dengan baik. 5. E-CRM actions Untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan. Dengan cara ini akan memungkinkan juga mendapatkan umpan balik dan mendengarkan respon dari konsumen. 23 2.5.2.5.2 Website Design Menurut (Chaffey & Smith, 2008, p. 222), Website Design dibuat dengan menggabungkan berbagai elemen desain dalam pembuatan situs web akan menyajikan tampilan web yang lebih unik. Perusahaan perlu memanfaatkan keterampilan internal atau menggunakan lembaga spesialis yang dapat mendesain web agar lebih menarik. Pada tahap ini digunakan sebuah rumus untuk membuat website : “Website design = Function + Content + Aesthetics + Page Layout + Interaction” 1. Function Tahap ini menekankan pada fungsi web sehingga web dibuat sesederhana mungkin namun memenuhi seluruh kriteria yang telah ditentukan pada fungsi web itu sendiri. Pada perancangan web e-markerting ini menekankan pada fungsi-fungsi yang mencakup : a. Section Breakdown Merupakan pengaturan sebuah situs yang terdiri dari komponen dan sub-komponen. b. Navigation Tools Memberikan fasilitas kepada setiap pengguna dalam mengakses sebuat situs. Contoh : mesin pencari (search engine) 2. Content Seluruh hal subjek digital dalam sebuah website. Hal ini meliputi berbagai media digital seperti teks, video, audio, dan grafik. Pesan dari media digital, meliputi produk, pelayanan, dan informasi yang ditawarkan. Sementara konteks secara besar difokuskan pada bagaimana web tersebut didesain. 3. Aesthetics Nilai estetika merupakan pertimbangan penting dalam desain sebuah web karena kombinasi grafis, warna, huruf hingga tata letak mendefinisikan kepribadian sebuah situs. Desainer juga harus memperhitungkan batasan uji teknologi termasuk kecepatan mengunduh, resolusi layar, browser dan plug-in. 24 4. Page Layout Layout sebuah halaman web sangat penting untuk menyediakan informasi yang konsisten yang jelas dan mudah digunakan. Hal ini dapat dicapai melalui standar lokasi letak menu, logo, nama organisasi dan konten. 5. Interaction Interaksi yang tepat dapat menambah nilai dan kepuasan untuk mengakses situs web. Alat-alat yang digunakan seperti fasilitas customer service, live chat atau dapat juga bersifat tidak langsung berupa e-mail dan nomor telepon. 2.8.2.6 Control Menurut (Chaffey & Smith, 2008, p. 471), pemasaran yang baik membangun sistem kontrol untuk memastikan proses apa yang bekerja dan apa yang tidak, mengatasinya sebelum terlambat. Track progress melalui pengukuran (measuring), pengawasan (monitoring), pengecekan (reviewing), penempatan (updating and modifying). Untuk melakukan pengukuran (measuring) dapat dilakukan dengan menjadikan pelanggan sebagai objek pengukuran, antara lain : 1. Memantau kesadaran pelanggan (customer awareness) 2. Memantau kepuasan pelanggan (customer satisfication) 3. Memantau sikap pelanggan (customer attitudes) Kontrol seharusnya juga mempertimbangkan efektivitas E-Marketing dalam lima bidang utama dari kerangka ‘WebInsights’ pada gambar 2.6. Setiap media E-Marketing, seperti web, harus dipertimbangkan secara terpisah dengan menggunakan kerangka dibawah ini. 25 Gambar 2.6 WebInsights Framework Sumber: (Chaffey & Smith, 2008, p. 474) 2.9 Sumberdaya (3M)-Men, Money, Minutes Menurut (Chaffey & Smith, 2008, p. 475), sebuah rencana EMarketing harus dipersiapkan sebaik mungkin untuk mendukung sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan proses secara online. Pertimbangan alokasi sumber daya diantara berbagai produk, pasar dan EMarketing dengan memisahkan sumber daya tersebut kedalam tiga komponen – 3M: men (and women) (sumber daya manusia), money (biaya yang dibutuhkan) and minutes (waktu yang dibutuhkan untuk produksi, pengiriman, pelayanan, dll). 2.6.1 Men (and Women) Berapa banyak orang yang dibutuhkan dalam memberi pelayanan kepada pelanggan. Alokasi sumber daya manusia merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan, apabila dapat menemukan serta mengalokasikan sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan EMarketing, maka akan menekan biaya (pengeluaran) perusahaan. 2.6.2 Money Sebuah Strategic E-Marketing harus memiliki detil dari anggaran biaya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dari perencaan itu sendiri; hal-hal tersebut meliputi perkiraan akan pengembalian investasi (return 26 on investment), dan perencanaan agar dapat menyesuaikan biaya apabila angka penjualan lebih tinggi atau lebih rendah dari yang diharapkan. 2.6.3 Minutes Agar suatu proses dapat berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang efisien dan efektif, maka sebuah perencanaan E-Marketing harus memiliki skala waktu, jadwal, dan deadlines. 2.10 Prototypes and Prototyping Menurut (Chaffey, 2009, p. 207), Prototipe adalah versi awal dari sebagian atau kerangka semua situs web, yang dapat ditinjau oleh target pasarnya, atau tim pemasaran. Prototyping adalah proses berulang-ulang di mana pengguna situs web menyarankan modifikasi sebelum prototipe lebih lanjut dan versi final dari situs yang dikembangkan. Gambar 2.7 Four Stage of web site prototyping Tahap-tahap yang terlibat dalam mengembangkan prototype adalah: 1. Analysis Mengerti kebutuhan dari pengguna website dan kebutuhan dari bisnis, didefinisikan oleh strategi pemasaran serta bisnis. 2. Design 27 Menspesifikasikan berbagai fitur dari website yang akan memenuhi kebutuhan dari pengguna dan bisnis yang teridentifikasi ketika proses analisis. 3. Develop Penciptaan halaman web dan konten dinamis dari situs web. 4. Test and review Cek terstruktur dilakukan untuk memastikan bahwa aspekaspek yang berbeda dari situs memenuhi persyaratan asli dan bekerja dengan benar.