teknik pemasaran : marketing mix produk bmt

advertisement
TEKNIK PEMASARAN : MARKETING MIX
PRODUK BMT TUMANG
CABANG AMPEL
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
IKA FITRI WIDIYASTUTI
NIM : 201 06 015
JURUSAN SYARI’AH
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2009
i
TEKNIK PEMASARAN : MARKETING MIX
PRODUK BMT TUMANG
CABANG AMPEL
TUGAS AKHIR
Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Pada Program Studi Keuangan dan Perbankan Islam
Disusun Oleh :
IKA FITRI WIDIYASTUTI
NIM : 201 06 015
JURUSAN SYARI’AH
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2009
ii
MOTTO
1. Hidup adalah perjuangan tanpa
henti, jangan pernah menyerah
sebelum segalanya selesai
2. Hari kemarin adalah pelajaran, hari
ini adalah kenyataan, dan hari esok
adalah tantangan
3. Tidak ada suatu masalah yang
tidak ada jalan penyelesaiannya
4.
Tidak ada daya dan upaya selain
dengan izin Allah
iv
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada :
1. Kedua orang tuaku yang paling aku
sayangi, yang telah mendidik dan
mengasuh aku selama ini
2. Kakak dan adikku
3. Mas Iip Adinata yang sedang
menuntut ilmu di jogja yang selalu
memberi dukungan dan do’a kepada
penulis
4. Sahabat sejati aku (zuli, mut, titik)
5. teman-teman sekelas penulis
6. almamaterku
v
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 2 (dua) ekslembar
Hal
10 Agustus 2009
: Pengajuan Naskah Tugas Akhir
Kepada
Yth. Ketua STAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan
seperlunya, maka Tugas Akhir Saudari :
Nama
: IKA FITRI WIDIYASTUTI
Nim
: 201 06 015
Judul
: TEKNIK
PEMASARAN
:
MARKETING
MIX
PRODUK BMT TUMANG CABANG AMPEL
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah. Demikian untuk menjadi
periksa.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing
Abdul Aziz N.P.,S.Ag.,MM
NIP.197010282000031001
ii
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
d i i
i@ i l i
id
PENGESAHAN KELULUSAN
Tugas Akhir Saudari : IKA FITRI WIDIYASTUTI dengan
Mahasiswa
:
201 06 015 yang
Nomor
Induk
berjudul : “TEKNIK PEMASARAN :
MARKETING MIX PRODUK BMT TUMANG CABANG AMPEL”. Telah
dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Syari’ah Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Kamis tanggal 20 Agustus 2009
yang bertepatan dengan tanggal 29 Sya’ban 1430 H dan telah diterima sebagai
bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya.
20 Agustus 2009 M
Salatiga,
29 Sya’ban 1430 H
Panitia Ujian
Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag
NIP. 19580827 198303 1002
Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag
NIP. 19660215 199103 1001
Penguji I
Penguji II
Drs. Mubasirun, M.Ag
NIP. 19590202 199003 1 001
Hikmah Endraswati, SE., M. Si.
NIP. 19770507 200003 2 001
Pembimbing
Abdul Aziz N.P.,S.Ag.,MM
NIP.197010282000031001
iii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas
segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis, serta dengan
ridho-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan Magang dengan judul
“TEKNIK PEMASARAN : MARKETING MIX PRODUK BMT TUMANG
CABANG AMPEL”.
Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Rosul Allah SAW beserta
orang-orang yang senantiasa istiqomah mengikuti risalah beliau. Amin.
Adapun maksud dan tujuan penulis dalam menyusun Tugas Akhir ini
adalah untuk memenuhi tugas dan syarat guna memperoleh Gelar Ahli Madya
Keuangan dan Perbankan Islam.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga terselesaikannya
penyusunan Tugas Akhir ini, serta dukungan dan semangat dari berbagai pihak.
Oleh karena itu dengan terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini, penulis
mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga
2. Bapak KH. Agus Waluyo, M.Ag, selaku Ketua Program Studi DIII Keungan
Perbankan Islam STAIN Salatiga
vi
3. Bapak Abdul Aziz NP, S.Ag, MM
telah
memberikan
bimbingan
selaku
dan
dosen
pengarahan
pembimbing
dalam
yang
penyusunan
tugas akhir ini.
4. Semua pihak yang ada di BMT TUMANG yang telah membantu dalam
memberikan data serta pengetahuan kepada penulis dalam penyusunan laporan
ini.
5. Bapak ibu tersayang yang telah memberikan kasih sayang, dukungan, baik
materiil maupun spiritual serta Kakak, Adik dan si imut ega.
6. Mas Dwi Setiawan yang telah meluangkan waktu dan selalu memberikan
semangat kepada penulis.
7. Sahabat-sahabat sejati saya (imut, titik, zuli), saya tidak akan melupakan
persahabatan kita selama ini
8. Teman-temanku DIII, khususnya kelas A, senang bisa sekelas dan mengenal
kalian selama ini, aku tidak akan melupakan canda tawa kita selama tiga (3)
tahun ini
9. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu
Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan, sehingga dapat memberikan
pembelajaran bagi penulis.
vii
Akhirnya penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat
serta dapat menambah wawasan keilmuan, khususnya bagi penulis dan pembaca
pada umumnya, amin.
Salatiga, 16 Mei 2009
Penulis
Ika Fitri Widiyastuti
NIM : 201 06 015
viii
ABSTRAK
BMT Tumang Cabang Ampel, yang mempunyai slogan Membangun
Kemandirian Menuju Kesejahteraan, mempunyai peran penting untuk
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, sebuah lembaga keuangan atau BMT
harus melakukan suatu penelitian tehnik pemasaran. Salah satu bagian dari tehnik
pemasaran itu adalah bagian marketing mix. Tujuan penelitian pemasaran pada
marketing mix adalah untuk mengetahui teknik pemasaran yang dilakukan BMT
Tumang Cabang Ampel dalam memasarkan produknya kepada masyarakat dan
untuk mengetahui faktor-faktor kendala yang dihadapi BMT Tumang Cabang
Ampel dalam menjalankan kegiatan pemasarannya.
Teknik yang dilakukan BMT Tumang Cabang Ampel meliputi : elemenelemen marketing mix yaitu strategi produk, strategi harga, strategi lokasi dan lay
out, serta strategi promosi. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi kendala BMT
Tumang Cabang Ampel dalam memasarkan produk yaitu terletak pada lingkungan
mikro antara lain, manajemen BMT sendiri dan Pesaing yang ada di wilayah
Ampel.
Keyword : Marketing Mix
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR..........................................
iii
HALAMAN MOTTO ..................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................
v
KATA PENGANTAR ................................................................................
vi
ABSTRAK ...................................................................................................
ix
DAFTAR ISI................................................................................................
x
DAFTAR TABEL........................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
xiii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................
1
B. Rumusan Masalah ...............................................................
5
C. Tujuan dan Keguanaan ........................................................
5
D. Metode Penelitian ...............................................................
7
E. Sistematika Penulisan..........................................................
7
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka.....................................................................
10
B. Kerangka Teoritik................................................................
10
x
BAB III
BAB IV
BAB V
DISKRIPSI OBYEK
A. Gambaran Umum ...............................................................
36
B. Data-data Diskriptif .............................................................
55
ANALISIS
A. Tehnik Pemasaran Marketing Mix ......................................
60
B. Faktor-Faktor yang Menjadi Kendala ................................
69
PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................
71
B. Saran ....................................................................................
71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Daftar Pengelola KSU BMT Tumang Pusat .............................
Tabel 2
Daftar Susunan Organisasi BMT Tumang Cabang Ampel
56
Dari Tahun 2005 – 2009............................................................
69
Tabel 3
Perkembangan Jumlah Nasabah Tahun 2006 – Juni 2009 ........
64
Tabel 4
Daftar Realisasi Pembiayaan Dari Tahun 2006 – Juni 2009.....
66
Tabel 5
Data Perkembangan Jumlah Aset BMT Tumang Cabang
Ampel Per Bulan Juni 2009.......................................................
xii
67
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Daur Hidup Produk ...................................................................
19
Gambar 2 Struktur Organisasi KSU BMT Tumang Tahun 1998-2009 .....
38
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ketika puluhan bank konvensional ambruk akibat krisis ekonomi dan
moneter menimpa bangsa Indonesia menjelang dan pasca lengsernya
pemerintahan orde baru, Bank Muamalat Indonesia (BMI) sebagai bank
umum pertama di Indonesia yang beroperasi secara syari’ah tetap bertengger
dengan
kukuh
termasuk
Bank
Perkreditan
Rakyat
Syari’ah
yang
dipresentasikan BMT.
Keadaan ini terus membaik seiring dengan lahirnya Undang-undang
No.10 tahun 1988 atas perubahan UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan
yang membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin mendirikan bank
syari’ah maupun mengembangkan jaringan perbankan syari’ah bagi bank
konvensional dalam bentuk UUS dan juga ijin pembukaan Kantor Cabang
Syari’ah (KCS) oleh bank syari’ah.
Keberadaan fatwa-fatwa DSN-MUI juga merupakan peluang yang
strategis bagi kemajuan lembaga keuangan syari’ah, karena isu yang diusung
dan sistem yang dibangun oleh DSN-MUI adalah berlandaskan Al-Qur’an dan
Al-Hadist yang merupakan sumber utama bagi umat islam yang notabene
merupakan penduduk mayoritas di Indonesia. Hanya saja kehadiran lembaga
keuangan syari’ah ini memerlukan upaya yang sungguh-sungguh dari berbagai
pihak untuk mensosialisasikan kepada masyarakat, sehingga isu dan sistem
1
2
yang dibangun tersebut tidak hanya dinikmati kalangan elit umat dan kalangan
intern islam saja, tetapi benar-benar mampu menumbuhkan kasadaran yang
kuat untuk memikat hati umat islam khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Untuk mengupayakan adanya ketertarikan, hal ini memerlukan
sumber daya manusia yang professional dalam mengelola lembaga keuangan
tersebut. Sehingga mampu bersaing dengan lembaga keuangan yang sudah
menambat hati dan kepercayaan umat selama ini (Durrotut Taukhidah : 2007).
Meskipun keberadaan BMI ini telah menggunakan sistem syari’ah bagi
hasil yang sesuai dengan syariat islam namun masih sulit dijangkau oleh
masyarakat ekonomi lemah. Oleh karena itu dibangunlah lembaga keuangan
bukan bank yaitu Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) sebagai bentuk alternatif
untuk menjangkau kalangan ekonomi lemah. Secara kelembagaan BMT
didampingi atau didukung Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK).
PINBUK sebagai lembaga primer karena mengemban misi yang lebih luas,
yakni menetapkan usaha kecil. Dalam prakteknya, PINBUK menetapkan
BMT, dan pada gilirannya BMT menetapkan usaha kecil. Keberadaan BMT
merupakan representasi dari kehidupan masyarakat dimana BMT itu berada,
dengan jalan ini BMT mampu mengakomodir kepentingan ekonomi
masyarakat. (http://one.indoskripsi.com/node/605)
Sama halnya dengan lembaga keuangan syariah lain, BMT memiliki
dua fungsi utama yaitu penghimpunan dana (funding), dan pembiayaan
(financing). Hanya saja, dalam baitul maal wattamwil (BMT) terdapat dua
istilah, yaitu “baitul maal” dan “baitul tamwil”. ”Baitul Maal” adalah
3
lembaga yang kegiatannya menerima dan menyalurkan dana zakat, infaq dan
sadaqah. Sedangkan “Baitul Tamwil” adalah lembaga yang kegiatannya
mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan
kualitas usaha ekonomi pengusaha kecil bawah dan mikro dengan antara lain
mendorong kegiatan menabung dan pembiayaan usaha ekonomi (Muhammad,
1998). (http://mitrariset.blogspot.com/2009)
Sedangkan menurut Karmir, (2003 : 4), dalam bukunya menyebutkan
bahwa ada tiga kelompok jasa bank yang perlu dikelola secara professional
masing-masing adalah kegiatan menghimpun dana (funding), menyalurkan
dana (lending), dan jasa-jasa bank lainnya (service). Ketiga kelompok tersebut
harus dikelola secara bersamaan karena masing-masing kelompok satu sama
lainnya saling berkaitan sehingga apabila salah satu kelompok tidak dikelola
secara professional maka mengakibatkan kerugian bagi bank itu sendiri,
terutama kelompok funding dan lending.
Dalam dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang
berorientasi profit, kegiatan pemasaran merupakan suatu kebutuhan utama dan
sudah merupakan suatu keharusan. Hal itu dimaksudkan untuk menghadapi
pesaing yang dari waktu ke waktu semakin meningkat serta terpenuhinya
kebutuhan dan keinginan mitra akan suatu produk atau jasa dari lembaga
keuangan tersebut. Demikian pula BMT Tumang Cabang Ampel dalam
rangka mengembangkan usahanya membutuhkan teknik untuk memasarkan
produk-produknya. Untuk itu sebelum memperkenalkan produk, pihak BMT,
harus mengenal atau mengerti kebutuhan kondisi nyata dari para calon
4
nasabah (masyarakat). Setelah itu, baru memperkenalkan produk sesuai
dengan kebutuhan mitra. Oleh karena itu mitra harus dipandang sebagai mitra
usaha yang saling menguntungkan.
Menurut Kasmir, (2000 :165-166) dalam meningkatkan mutu
pelayanan dan menyediakan ragam produk yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan nasabah ada beberapa cara yaitu :menciptakan produk yang sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan nasabahnya, memberikan nilai lebih
terhadap produk yang ditawarkan dibandingkan dengan produk pesaing,
menciptakan produk yang memberikan keuntungan dan keamanan terhadap
produknya, memberikan informasi yang benar-benar dibutuhkan nasabah
dalam hal keuangannya pada saat dibutuhkan, memberikan pelayanan yang
maksimal mulai calon nasabah menjadi nasabah bank yang bersangkutan,
berusaha menarik minat konsumen untuk menjadi nasabah bank, berusaha
untuk mempertahankan nasabah yang lama dan berusaha mencari nasabah
baru baik segi jumlah maupun kualitas nasabah.
Dengan demikian, agar suatu lembaga keuangan dapat menguasai
pasar dibandingkan dengan lembaga keuangan lain, maka lembaga keuangan
tersebut harus mempunyai teknik pemasaran yang baik sehingga dapat
mencapai tujuan dari lembaga keuangan tersebut. Karena jangkauan atau
pembahasan suatu pemasaran yang sangat luas dan setiap usaha yang
dijalankan membutuhkan pemasaran maka istilah tehnik pemasaran akan
selalu menarik untuk dibicarakan. Oleh karena itu, penulis ingin mendasarkan
pembahasan Tugas Akhir ini pada teknik pemasaran strategi pengenalan
5
produk atau bauran pemasaran (marketing mix). Marketing mix mempunyai 4
elemen yang saling berkaitan dan tidak boleh dipisahkan. 4 elemen tersebut
dikenal dengan istilah 4P, yaitu Product, Price, Promotion dan Place. Untuk
mengetahui teknik pemasaran Marketing mix yang digunakan BMT Tumang
Cabang Ampel dalam mengembangkan usahanya. Maka penulis mengambil
judul
“TEKNIK PEMASARAN : MARKETING MIX PRODUK BMT
TUMANG CABANG AMPEL”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi
permasalahan dalam penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Bagaimana teknik pemasaran : Marketing mix yang dilakukan BMT
Tumang Cabang Ampel dalam memasarkan produknya?
2. Faktor-faktor apakah yang menjadi kendala BMT Tumang Cabang Ampel
dalam memasarkan produknya?
C. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah :
1) Untuk mengetahui teknik pemasaran : Marketing mix yang
dilakukan BMT Tumang Cabang Ampel dalam memasarkan
produknya kepada masyarakat.
6
2) Untuk mengetahui faktor-faktor kendala yang dihadapi BMT
Tumang
Cabang
Ampel
dalam
menjalankan
kegiatan
pemasarannya.
2. Adapun kegunaan penulisan tugas akhir ini adalah :
a. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan
dalam lembaga keuangan
khususnya di BMT Tumang Cabang Ampel dan sebagai bekal agar
dapat menerapkan ilmu yang tepat antara keadaan teoritis dengan
keadaan di dalam lapangan kerja sesungguhnya.
b. Bagi BMT
Penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan bahan masukan oleh pihak
BMT Tumang Cabang Ampel dalam mengembangkan usahanya
dimasa yang akan datang.
c. Bagi STAIN Salatiga
Penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan tambahan reverensi.
d. Bagi Pembaca
Sebagai tambahan wawasan tentang manajemen yang digunakan untuk
memasarkan produk dan mengetahui tentang produk yang ditawarkan
oleh BMT Tumang Cabang Ampel serta sebagai bahan referensi dan
informasi bagi yang membutuhkan.
7
D. Metode Penelitian
1. Pengamatan ( Observasi )
Yaitu metode pengumpulan data yang dengan cara melakukan pencatatan
secara cermat dan sistematis terhadap obyek laporan.
2. Wawancara ( Interview )
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung
(berkomunikasi langsung) dengan responden, dalam hal ini adalah pihak
yang terkait langsung dengan obyek penulisan, sehingga dapat diperoleh
data yang lengkap dan akurat.
3. Dokumentasi
Yaitu mencari data-data mengenai hal-hal berupa referensi buku atau
catatan buku. Yang mana berupa dokumen atau data tentang geografis
BMT Tumang Cabang Ampel.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penulisan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini menyajikan lima pokok pembahasan dalam penulisan
laporan ini yaitu : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan dan Kegunaan, Metode Penelitian dan Sistematika
Penulisan.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini menyajikan dua pokok pembahasan yaitu : Telaah
Pustaka dan Kerangka Pemikiran Teoritik. Telaah Pustaka berisi
tinjauan dari Tugas Akhir mahasiswa KPI STAIN Salatiga terkait
teknik-teknik pemasaran. Sedangkan Kerangka Pemikiran Teoritik
berisi pengertian pemasaran, tujuan pemasaran, konsep-konsep
pemasaran, ruang lingkup pemasaran (marketing mix), produk
Perbankan Syariah, hambatan dalam pemasaran dan faktor-faktor
dalam system pemasaran.
BAB III
DISKRIPSI OBYEK
Pada bab ini menyajikan gambaran umum dan data-data deskriptif.
Gambaran umun disajikan informasi umum mengenai obyek
umum penulisan tugas akhir diantaranya Sejarah perkembangan
BMT Tumang Cabang Ampel, Struktur organisasi dan Pembagian
tugas, Lokasi BMT Tumang dan Wilayah kerja BMT Tumang
Cabang Ampel, Produk-produk BMT Tumang, Visi dan Misi dan
Keunggulan BMT Tumang. Data-data deskriptif berisi Tehnik
pemasaran
yang
telah
dilakukan
pada
BMT
Tumang
Cabang Ampel, Perkembangan organisasi BMT Tumang Cabang
Ampel.
9
BAB IV
ANALISIS
Pada bab analisis menyajikan telaah kritis terhadap masalah yaitu
bagaimana teknik pemasaran : Marketing mix yang dilakukan oleh
BMT Tumang Cabang Ampel dalam memasarkan produknya,
perkembangan jumlah nasabah, keadaan usaha nasabah, ruang
lingkup usaha BMT yang sudah dilaksanakan, dan perkembangan
asset BMT Tumang Cabang Ampel. Serta faktor-faktor yang
menjadi kendala BMT Tumang Cabang Ampel dalam memasarkan
produknya
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini diuraikan kesimpulan dari penulisan tugas akhir dan
diuraikan beberapa saran dari penulis.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Taukhidah, (2007) menyimpulkan bahwa strategi yang dilakukan oleh
BMT Rukyat Salatiga dalam mengembangkan
usahanya
adalah
dengan
cara :1). Strategi pemasaran, 2). Daur Hidup Produk, 3). Proses Pemasaran, 4).
Sistem Penghimpunan Dana.
Dari hasil tinjauan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa
pemasaran sangat dibutuhkan suatu lembaga keuangan untuk mengembangkan
usahanya agar tetap survive. Pemasaran juga tidak hanya pada pembelian
sesaat (booming) tetapi lebih mengutamakan pada pemakaian produk dalam
jangka panjang. Oleh karena itu, penulis akan menitikberatkan Tugas Akhir
ini pada tehnik pemasaran yang dilakukan oleh BMT Tumang Cabang Ampel.
B. Kerangka Teoritik
1. Pengertian Pemasaran
Arti pemasaran sangatlah berbeda dengan istilah pasar ataupun
menjual. Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dengan pembeli.
Atau pasar adalah daerah atau tempat (area) yang di dalamnya terdapat
kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran yang saling bertemu untuk
membentuk suatu harga.(Drs. M. Mursid, 1997). Pemasaran menurut
penulis adalah suatu taktik, strategi perusahaan atau lembaga keuangan
10
11
dimana dapat menciptakan barang yang dibutuhkan oleh konsumen dan
bisa sampai ke tangan konsumen serta menciptakan suatu kepuasan akan
produk yang ditawarkan sehingga akan menghasilkan keuntungan bagi
suatu perusahaan atau lembaga keuangan dalam jangka panjang.
Menurut Kasmir (2003 : 169) mendifinisikan pemasaran sebagai
suatu perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan
menghimpun dana, menyalurkan dana, dan jasa-jasa keuangan lainnya
dalam rangka memenuhi kebutuhan, keinginan, dan kepuasan nasabahnya.
Menurut Drs. M. Mursid (1997 : 26) mendifinisikan pemasaran
sebagai suatu proses perpindahan barang atau jasa dari tangan produsen ke
tangan konsumen. Atau dapat dikatakan pula bahwa pemasaran adalah
semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus penyerahan barang dan
jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
Beberapa ahli memberikan bermacam-macam definisi tentang
pemasaran, antara lain :
a. Pengertian Pemasaran Menurut WY. Stanton
Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang
berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan
harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang
dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun
potensial.
12
b. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom
Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau
jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.
c. Pengertian Pemasaran Menurut Philip dan Duncan
Pemasaran yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah yang
dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat
tangible ke tangan konsumen.
d. Pengertian Pemasaran Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat /
American Merketing Association
Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan
yang diarahkan pada aliran barang dan jasa dari produsen ke
konsumen.
sumber : http://organisasi.org
2. Tujuan Pemasaran
Kegiatan pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan memiliki
beberapa tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun
jangka panjang. Dalam jangka pendek biasanya untuk merebut konsumen
terutama untuk produk yang baru diluncurkan. Sedangkan dalam jangka
panjang dilakukan untuk mempertahankan produk-produk yang sudah ada
agar tetap eksis. Begitu pula dengan pemasaran bank merupakan usaha
untuk mendapat perhatian, untuk dimiliki, digunakan dan dikonsumsi
dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dalam bentuk
13
produk simpanan (giro, tabungan, dan deposito), pinjaman (kredit), dan
jasa-jasa lainnya.
Secara umum tujuan pemasaran bank adalah untuk :
a. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan
merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk
membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.
b. Memaksimumkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan
yang diinginkan nasabah.
c. Memaksimumkan
pilihan
(ragam
produk)
dalam
arti
bank
menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki
beragam pilihan pula.
d. Memaksimumkan
mutu
hidup
dengan
memberikan
berbagai
kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.
(Kasmir, 2003 : 170-171)
3. Konsep-Konsep Pemasaran
Menurut Kasmir, (2003 : 173) mendefinisikan bahwa dalam
kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep pemasaran dimana masingmasing konsep memiliki tujuan yang berbeda. Adapun konsep-konsep
yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Konsep Produksi
Menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka. Konsep ini
merupakan salah satu falsafah tertua yang menjadi penuntun para
14
penjual dan merupakan konsep yang menekan kepada volume produksi
yang seluas-luasnya dengan harga serendah mungkin.
b. Konsep Produk
Konsep
ini
berpegang
teguh
bahwa
konsumen
akan
menyenangi produk yang ditawarkan mutu dan kinerja yang paling
baik serta keistimewaan yang mencolok, konsep ini menimbulkan
adanya marketing nyapia (pemandangan yang dangkal terhadap
pemasaran). Konsep produk merupakan konsep yang menekankan
kepada kualitas, penampilan dan ciri-ciri yang baik.
c. Konsep Penjualan
Konsep ini biasanya diterapkan pada produk-produk asuransi,
ensiklopedia atau kapling-kapling pemakaman, juga untuk lembaga
nirbala seperti partai politik (parpol). Dalam konsep ini kegiatan
pemasaran ditekankan lebih agresif melalui usaha-usaha promosi yang
gencah.
d. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai
sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan
pasar. Sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara efektif
dan efisien dari yang dilakukan pesaing.
Menurut Philip Kotler konsep ini menekankan ke dalam beberapa
pengertian di bawah ini :
a. Menentukan keinginan pelanggan dan penuhi keinginan tersebut.
15
b. Membuat apa yang anda dapat jual dari pada menjual apa yang anda
buat.
c. Mencintai pelanggan.
d. Berhenti memasarkan produk yang dapat anda buat dan mencoba
membuat produk yang dapat anda jual.
4. Ruang Lingkup Pemasaran (Marketing Mix)
Ruang lingkup pemasaran merupakan proses perpindahan barang
dan jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen agar tercipta kepuasan
oleh konsumen dan laba oleh lembaga keuangan. Menurut Drs. M. Mursid,
(1997 : 26) Ruang lingkup pemasaran pun terdapat empat kegiatan yang
utama yang disebut 4P yaitu :
a.
Product (produk)
Yang menyangkut pemilihan barang atau jasa yang ditawarkan
secara tepat atau dengan kata lain menyangkut produk apa yang dijual.
b. Price (harga)
Menyangkut penetapan harga jual barang yang sesuai dengan
kualitas barang dan dapat dijangkau oleh konsumen.
c. Place (tempat)
Menyangkut pemilihan cara pendistribusian barang dan jasa
sehingga sampai ke tangan konsumen.
d. Promotion (promosi)
Menyangkut pemilihan kebijaksanaan promosi yang tepat,
sesuai dengan barang atau jasa yang ditawarkan.
16
Dimana 4P diatas adalah merupakan marketing mix. Marketing
mix adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh seorang marketing
manajer untuk mempengaruhi jumlah permintaan dan meningkatkan
omset penjualan agar usahanya bisa sukses. (Drs. M. Mursid, 1997 :
31)
Sedangkan menurut Kasmir, 2003 : 186 Marketing Mix adalah
(bauran pemasaran) merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan
secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan di
antara elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri.
Adapun elemen-elemen 4P membutuhkan strategi sendiri-sendiri yang
strategi itu adalah sebagai berikut :
1) Strategi Produk (Product)
Produk adalah setiap tawaran yang dapat memuaskan
kebutuhan dan keinginan. Dimana jenis-jenis tawaran itu adalah
berupa barang, jasa, pengalaman, peristiwa, orang, tempat,
property, organisasi, informasi dan gagasan. Sedangkan dalam
dunia perbankan, produk adalah berupa jasa yang mempunyai
karakteristik sebagai berikut :
a. Tidak berwujud, artinya tidak dapat dirasakan atau dinikmati
sebelum jasa tersebut dibeli. Contohnya : jasa transfer.
b. Tidak terpisahkan, artinya antara si pembeli jasa dengan si
penjual
jasa
saling
berkaitan.
Contohnya
:
dengan
17
menggunakan kartu kredit, nasabah mempunyai keterkaitan
dengan bank sewaktu nasabah membayarkan belanjaannya.
c. Beraneka ragam, artinya jasa dapat diperjualbelikan dalam
berbagai bentuk.
d. Tidak tahan lama, artinya jasa tidak dapat disimpan begitu jasa
dibeli maka akan segera dikonsumsi.
Kasmir, (2000 : 191) strategi produk yang harus dilakukan
untuk mengembangkan suatu produk pada bank adalah sebagai
berikut :
™ Penentuan Logo dan Moto
Logo merupakan ciri khas suatu bank, sedangkan motto
merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi
bank dalam melayani masyarakat. Baik logo maupun motto
harus dirangcang dengan benar. Pertimbangan pembuatan logo
dan motto adalah sebagai berikut:
-
Memiliki arti (dalam arti positif)
-
Menarik perhatian
-
Mudah diingat
™ Menciptakan Merek
Merek merupakan suatu untuk mengenal barang atau jasa
yang ditawarkan. Penciptaan merek harus mempertimbangkan
factor-faktor antara lain:
18
-
Mudah diingat
-
Terkesan hebat dan modern
-
Memiliki arti (dalam arti positif)
-
Menarik perhatian
™ Menciptakan Kemasan
Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Dalam
dunia perbankan kemasan lebih diartikan kepada pemberian
pelayanan atau jasa kepada para nasabah disamping juga
pembungkus untuk beberapa jenis jasanya seperti buku
tabungan.
™ Daur Hidup
Daur hidup produk (product Life Circle) merupakan
perjalanan hidup suatu produk mulai dari produk dijual sampai
produk tersebut mati. Daur hidup produk dibagi menjadi 5
tahap yaitu sebagai berikut :
a)
Tahap Perkembangan Produk, yaitu produk masih dalam
kandungan,
dimulai
dari
masa
menemukan
dan
mengembangkan gagasan produk. Tahap ini belum ada
penjualan dan yang ada adalah pengeluaran biaya untuk
mendanai pengembangan produk tesebut.
b) Tahap Perkenalan, yaitu tingkat penjualan masih kecil.
Perusahaan masih belum mendapatkan laba akibat dari
tingginya biaya promosi yang dikeluarkan.
19
c)
Tahap Pertumbuhan, yaitu produk sudah diterima oleh
pasar. Dalam tahap ini penjualan sudah semakin besar dan
laba pun sudah mulai meningkat.
d) Tahap Kedewasaan, yaitu penjualan terus meningkat dan
akan mencapai puncak, kemudian turun perlahan akibat
mulai masuknya pesaing.
e)
Tahap Penurunan, yaitu penjualan akan turun dengan cepat
dan seiring dengan menurunnya maka labapun semakin
menurun pula.
Penjualan
dan laba
penjualan
Laba
waktu
Pengembangan
pengenalan Pertumbuhan
kedewasaan
penurunan
Produk
Gambat 1. Daur Hidup Produk
Sumber : Kasmir, Manajemen perbankan, 2000, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta, hlm.194.
2) Strategi Harga (Price)
Penentuan harga menjadi salah satu aspek yang sangat
penting, yaitu mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya
20
produk dan jasa perbankan. Bagi bank berdasarkan prinsip
konvensional, Harga bank adalah bunga, biaya administrasi, biaya
provisi dan komisi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, dll. Harga
berdasarkan bunga terdapat 3 macam, yaitu :
a. Harga Beli adalah bunga simpanan yang diberikan kepada
nasabah yang memiliki simpanan, seperti jasa giro, bunga
tabungan, dan bunga deposito.
b. Harga Jual adalah bunga pinjaman yang dibebankan kepada
penerima kredit.
c. Biaya-biaya, ditentukan kepada berbagai jenis jasa yang
ditawarkan, misalnya biaya administrasi, biaya kirim, biaya
tagih, biaya sewa, dll.
Sedangkan pengertian harga menurut bank berdasarkan
prinsip syari’ah suatu harga bank adalah bagi hasil. (mata kuliah
Ibu Desi Trisnawati, SE Manajemen Pemasaran Bank Syari’ah).
Kasmir, (2000 : 198), menyatakan bahwa penentuan harga
oleh suatu Bank dimaksudkan untuk berbagai tujuan yang hendak
dicapai. Secara umum tujuan penentuan harga adalah sebagai
berikut :
a) Untuk bertahan hidup
Dalam hal ini bank menentukan harga semurah
mungkin dengan maksud produk atau jasa yang ditawarkan
laku dipasaran, misalnya untuk bunga simpanan tinggi dan
21
bunga
pinjam
rendah
tetapi
dalam
kondisi
masih
menguntungkan.
b) Untuk memaksimalkan laba
Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang
meningkat sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentuan harga
biasanya dapat dilakukan dengan harga murah atau tinggi.
c) Untuk memperbesar market share
Penentuan harga ini dengan harga yang murah sehingga
diharapkan jumlah pelanggan meningkat dan diharapkan pula
pelanggan pesaing beralih ke produk yang ditawarkan seperti
penentuan suku bunga simpanan yang lebih tinggi dari pesaing.
d) Mutu produk
Tujuannya adalah untuk memberikan kesan bahwa
produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi
dan biasanya harga jual ditentukan setinggi mungkin.
e) Karena Pesaing
Dalam hal ini penentuan harga dengan melihat harga
pesaing. Tujuannya adalah agar harga yang ditawarkan jangan
melebihi harga pesaing artinya bunga simpanan di atas pesaing
dan bunga pinjaman di bawah pesaing.
Menurut Drs. M. Mursid, (1997 : 79), model penetapan
harga secara teoritis memberikan gambaran secara sepintas
22
beberapa akibat dari penetapan harga pada suatu tingkat tertentu
dengan didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut :
a. Obyektif perusahaan adalah maksimalisasi laba dengan jangka
pendek (bukan laba jangka panjang)
b. Pembeli adalah orang yang paling berkenan atau terpengaruh
oleh keputusan harga.
c. Harga dapat ditetapkan terpisah dari elemen-elemen marketing
mix yang lain.
d. Fungsi kebutuhan dan biaya dapat ditetapkan dengan ketetapan
tertentu.
3) Srategi Lokasi dan Lay Out
Lokasi bank adalah tempat di mana diperjualbelikannya
produk perbankan dan pusat pengendalian perbankan. Dalam
pratiknya ada beberapa macam lokasi kantor bank yaitu lokasi
kantor pusat, cabang utama, cabang pembantu, kantor kas, dan
lokasi mesin-mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Bank yang
terletak dalam lokasi yang strategis sangat mempermudah nasabah
dalam berurusan dengan bank. Selain itu, penetapan lay out yang
baik dan benar akan menambah kenyamanan nasabah dalam
berhubungan dengan bank. Penentuan lay out dapat dilakukan
dengan dua macam yaitu lay out gedung dan lay out ruangan.
Usahakan lay out ruangan senyaman mungkin dengan penyusunan
23
meja, tempat duduk, atau keindahan lainnya seperti lukisan dan
musik sehingga nasabah merasa nyaman dan aman.
Secara umum ada beberapa tujuan yang hendak dicapai
dalam penentuan lokasi dan lay out bank adalah sebagai berikut :
a. Agar bank dapat menentukan lokasi yang tepat untuk lokasi
kantor pusat, kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor
kas
atau
lokasi
mesin-mesin
ATM.
Tujuannya
agar
memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi dengan bank.
b. Agar bank dapat menentukan dan membeli atau menggunakan
teknologi yang paling cepat dalam memberikan kecepatan dan
keakuratan guna melayani nasabahnya.
c. Agar bank dapat menentukan lay out yang sesuai dengan
standar
keamanan,
keindahan,
dan
kenyamanan
bagi
nasabahnya.
d. Agar bank dapat menentukan metode antrian yang paling
optimal, terutama pada hari atau jam-jam sibuk, baik di depan
teller atau kasir.
e. Agar bank dapat menemukan kualitas tenaga kerja yang
dibutuhkan sekarang dan di masa yang akan datang. (mata
kuliah Ibu Desi Trisnawati, SE Manajemen Pemasaran Bank
Syari’ah).
Paling tidak ada 2 faktor yang menjadi pertimbangan dalam
penentuan lokasi suatu cabang yaitu :
24
1. Faktor Utama (Primer)
a. Dekat dengan Pasar
b. Dekat dengan Perumahan
c. Tersedia Tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi
yang diinginkan
d. Terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya, atau
kereta api atau pelabuhan laut atau pelabuhan udara.
e. Tersedia sarana dan prasarana
f. Sikap Masyarakat
2. Faktor Sekunder
a. Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian
tanah atau pembangunan gedung
b. Prospek perkembangan harga tanah, gedung, atau kemajuan
di lokasi tersebut.
c. Kemungkinan untuk perluasan lokasi.
d. Terdapat
fasilitas
penunjang
lain
seperti
pusat
pembelanjaan atau perumahan.
e. Masalah pajak dan peraturan perburuhan di daerah
setempat.
4) Srategi Promosi (Promotion)
Promosi merupakan kegiatan marketing mix, yang terakhir.
Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan
seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun
25
tidak langsung. Salah satu tujuan promosi bank adalah berusaha
mengenalkan
bank
kepada
nasabah
serta
menarik
dan
mempertahankan nasabahnya dan calon nasabah yang baru.
Keempat macam sarana promosi yang dapat digunakan
menurut Kasmir adalah :
a) Periklanan (Advertising)
Iklan dapat dilakukan dengan berbagai media lewat :
•
Pemasangan billboard di jalan-jalan yang strategis
•
Pencetakan brosur baik disebarkan di setiap cabang atau
pusat-pusat perdagangan
•
Pemasangan spanduk di lokasi tertentu yang strategis
•
Pemasangan iklan melalui koran, majalah, televise, radio
dan lain-lain.
b) Promosi Penjualan
Bagi bank promosi penjualan dapat dilakukan melalui :
•
Pemberian bunga khusus (special rate) untuk jumlah dana
yang relative besar walaupun hal ini akan mengakibatkan
persaingan tidak sehat
•
Pemberian intensif kepada setiap nasabah yang memiliki
simpanan dengan saldo tertentu.
•
Pemberian cindera mata, hadiah serta kenang-kenangan
lainya kepada nasabah yang loyal
26
c) Publisitas
Publisitas
merupakan
kegiatan
promosi
untuk
memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti
sosial, kuis, dan kegiatan lainnya.
d) Penjualan Pribadi
Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum
dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari cleaning
service, satpam sampai pejabat bank.
5. Produk-Produk Perbankan Syari’ah
a. Produk berdasar prinsip titipan atau simpanan (Depository/AlWadi’ah)
Salah satu prinsip yang digunakan oleh bank syari’ah dalam
memobilisasi dana adalah dengan menggunakan prinsip titipan.
Adapun akad yang sesuai dengan prinsip ini adalah Al-Wadi’ah. AlWadi’ah merupakan titipan murni yang suatu saat dapat diambil jika
pemiliknya menghendaki. Secara umum ada dua jenis wadi’ah, yaitu :
1) Wadi’ah Yad Al-Amanah, yang artinya penerima simpanan tidak
bertanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan yang terjadi
pada asset titipan selama hal ini bukan akibat dari kelalaian atau
kecerobohan yang bersangkutan dalam memelihara barang titipan
(karena faktor-faktor di luar batas kemampuan)
2) Wadi’ah Yad Adh-Dhamanah, yang artinya pihak penerima
simpanan dapat mempergunakan dan memanfaatkan uang atau
27
barang yang dititipkan dengan menjamin akan mengembalikan
asset
tersebut
secara
utuh,
sehingga
penerima
simpanan
bertanggung jawab segala kehilangan/kerusakan yang terjadi pada
barang atau uang tersebut.
b. Produk Berdasarkan Bagi Hasil (Profit-Sharing)
Secara umum, prinsip bagi hasil dalam perbankan syari’ah
dapat diartikan dalam 4 akad utama, yaitu al-musyarakah, almudharabah, al-muzara’ah, dan al-musaqah. Tetapi prinsip yang paling
banyak dipakai adalah al-musyarakah dan al-mudharabah, sedangkan
al-muzara’ah dan al-musaqah digunakan untuk pembiayaan pertanian
oleh beberapa bank islam.
1) Al-Musyarakah (Partnership, Project Financing Participation)
Al-Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak
atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak
memberikan
kontribusi
dana
(atau
amal/expertise)
dengan
kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung
bersama sesuai kesepakatan.
Al-Musyarakah terbagi menjadi 5 akad, yaitu Syirkah al‘Inan, Syirkah Mufawadhah, Syirkah A’maal, Syirkah Wujuh dan
Syirkah Al-Mudharabah.
2) Al-Mudharabah (Trust Financing, Trust Investment)
Al-Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua
pihak di mana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh
28
(100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola
(mudharib) bahwa keuntungan dibagi sesuai kesepakatan bersama
dan jika rugi akan ditanggung pemilik modal, kecuali jika
ditemukan adanya kelalaian/kesalahan oleh pihak pengelola dana
seperti kecurangan dan penyalahgunaan dana.
Akad mudharabah dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
•
Mudharabah Muthlaqah, bentuk kerjasama antara shahibul
maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak
dibatasi oleh specifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis.
•
Mudharabah Muqayyadah, bentuk kerja sama antara shahibul
maal dan mudharib di mana mudharib dibatasi dengan batasan
jenis usaha, waktu, atau tempat usaha.
c. Produk Berdasarkan Jual Beli (Sale and Purchase)
1) Bai’Al-Murabahah (Deferred Payment Sale)
Yaitu jual beli barang pada harga asal dengan tambahan
keuntungan yang disepakati. Di mana si penjual harus memberi
tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat
keuntungan sebagai tambahannya.
2) Bai’As-Salam (In-Fornt Payment Sale)
Yaitu pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari,
sedangkan pembayaran dilakukan di muka.
29
3) Bai’ Al-Istishna’ (Purchase By Order Or Manufacture)
Yaitu kontrak antara penjual dan pembuat barang di mana
pembuat barang menerima pesanan dari pembeli. Kemudian
pembuat barang lalu berusaha melalui orang lain untuk membuat
atau membeli barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan
menjualnya kepada pembeli akhir. Kedua belah pihak bersepakat
atas harga serta system pembayaran baik dibayar di muka, cicilan,
atau ditangguhkan sampai suatu waktu pada masa yang akan
datang.
4) Produk Berdasarkan Sewa (Operational Lease and Financial
Lease)
a) Al-Ijarah (Operational Lease)
Yaitu akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa,
melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan (ownership/milkiyyah) atas barang itu
sendiri.
b) Al-Ijarah Al-Muntahia Bit-Tamlik (Financial Lease With
Purchase Option)
Yaitu sejenis perbaduan antara kontrak jual beli dan
sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan
kepemilikan barang di tangan si penyewa.
30
d. Produk Berdasarkan Jasa (Fee-Based Services)
1) Al-Wakalah (Deputyship)
Yaitu penyerahan, pendelegasian, atau pemberian mandate
atau pelimpahan kekuasaan oleh seseorang kepada yang lain dalam
hal-hal yang diwakilkan.
2) Al-Kafalah (Guaranty)
Merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil)
kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau
yang ditanggung, atau mengalihkan tanggung jawab seseorang
yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain
sebagai penjamin.
Ada 5 jenis Al-Kafalah yaitu Kafalah Bin-Nafs, Kafalah
Bil-Maal, Kafalah Bit-Taslim, Kafalah Al-Munjazah, dan Kafalah
Al-Muallaqah.
3) Al-Hawalah (Transfer Service)
Yaitu pengalihan utang dari orang yang berutang kepada
orang lain yang wajib menanggungnya. Sebagai misal, A (muhal)
memberi pinjaman kepada B orang yang berutang (muhil),
sedangkan B masih mempunyai piutang pada C (muhal’alaih).
Begitu B tidak mampu membayar utangnya pada A, ia lalu
mengalihkan beban utang tersebut pada C. Dengan demikian, C
yang harus membayar utang B kepada A, sedangkan utang C
sebelumnya pada B dianggap selesai.
31
4) Ar-Rahn (Mortgage)
Yaitu menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai
jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan
memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang menahan
memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau
sebagian piutangnya. Dengan kata lain rahn berarti jaminan utang
atau gadai.
5) Al-Qardh (Soft and Benevolent Loan)
Yaitu pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih
atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa
mengharapkan imbalan, atau akad saling membantu dan bukan
transaksi komersial. (Muhammad Syari’I Antonio, 2001 : 85-134)
6. Hambatan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dalam Sistem
Pemasaran
Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran di bedakan
menjadi 2 faktor yaitu :
a. Faktor Lingkungan Mikro
Dimana pada faktor ini terdapat komponen-komponen yang
mempengaruhi, meliputi :
1) Manajemen itu sendiri
Maksudnya adalah kemampuan dari masing-masing fungsi
manajemen yang ada di dalam bank untuk bekerja sama, atau
32
masing-masing fungsi saling mendukung kegiatan pemasaran yang
di jalankan.
2) Penyedia Barang dan Jasa
Merupakan perusahaan yang menyediakan sumber daya
yang dibutuhkan oleh perusahaan maupun pesaing untuk
menghasilkan barang dan jasa, seperti peralatan, tenaga kerja,
bahan baku, dan listrik.
3) Perantara Pemasaran
Merupakan perusahaan yang membantu mempromosikan,
menjual dan mendistribusikan barang-barang ke pembeli akhir,
4) Nasabah
Merupakan konsumen yang membeli atau menggunakan
produk yang dijual ditawarkan oleh bank. Jenis-jenis nasabah
(pelanggan) terdiri dari :
a) Pasar
Konsumen,
yaitu
konsumen
rumah
tangga
dan
perorangan yang membeli produk bank untuk konsumsi
pribadi, misalnya tabungan perorangan.
b) Pasar Industri merupakan organisasi yang membeli produk
digunakan dalam proses produksi industri.
c) Pasar Reseller, organisasi yang membeli barang dan jasa untuk
dijualnya kembali dengan mendapatkan laba.
33
d) Pasar Internasioanal merupakan pembeli yang berasal dari luar
negeri seperti konsumen, produsen, reseller dan pemerintah
asing.
5) Pesaing
Pesaing bank terdiri dari pesaing yang sama atau sejenis
yaitu bank-bank dan pesaing yang jauh atau pesaing yang menjual
produk yang mirip dijual oleh produk bank seperti lembaga
keuangan lainnya.
6) Publik
Merupakan kelompok manapun yang mempunyai minat
nyata atau minat potensial atau dampak terhadap kemampuan
sebuah organisasi mencapai sasarannya. Publik terdiri dari :
a) Publik Keuangan, merupakan public yang mempengaruhi
perusahaan untuk memperoleh dana seperti bank atau lembaga
keuangan lainnya.
b) Publik Media, merupakan organisasi yang memberikan layanan
berupa liputan berita seperti surat kabar, majalah, televise,
radio atau media lainnya.
c) Publik Pemerintah
d) Publik Umum
e) Publik Lokal, merupakan masyarakat yang ada sekitar lokasi
f) Publik
Interen,
merupakan
bersangkutan yang terlibat.
karyawan
perusahaan
yang
34
b. Faktor Lingkungan Makro
1) Lingkungan Demografis
Merupakan lingkungan yang menyangkut kependudukan
seperti jumlah penduduk, kepadatan penduduk disuatu wilayah,
lokasi penduduk, usia penduduk, jenis kelamin, pendidikan dan
pergeseran penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain seperti
urbanisasi.
2) Lingkungan Ekonomis
Merupakan factor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan
pola pembelanjaan konsumen. Yang menyebabkan perubahan daya
beli adalah perubahan pendapatan, dan perubahan harga-harga di
pasar.
3) Lingkungan Alam
Merupakan sumber daya alam yang dibutuhkan seperti
kebutuhan bahan baku, biaya energi, tingkat polusi. Pengaruhnya
adalah kekurangan bahan baku, meningkatnya biaya energi,
meningkatnya tingkat polusi, campur tangan pemerintah dalam
lingkungan sumber daya alam.
4) Lingkungan Teknologi
Merupakan kekuatan-kekuatan yang menciptakan teknologi
baru, menciptakan inovasi baru melalui pengembangan produk
baru serta mampu menangkap peluang-peluang yang ada.
35
5) Lingkungan
politik
dan
undang-undang
yang
mengawasi
perusahaan seperti badan pemeritah, kelompok penekan yang
mempengaruhi dan membatasi ruang gerak organisasi dan individu
dalam suatu masyarakat seperti tumbuhnya lembaga swadaya
masyarakat (LMS).
6) Lingkungan Kultural
Merupakan lembaga-lembaga atau kekuatan lain yang
mempengaruhi nilai di masyarakat seperti persepsi, preferensi dan
perilaku masyarakat.
BAB III
DISKRIPSI OBYEK
A. GAMBARAN UMUM
1. Sejarah Perkembangan BMT Tumang Cabang Ampel
Dalam mewujudkan peran pembangunan untuk menyejahterakan
usaha masyarakat menengah kebawah, maka BMT Tumang mendirikan
salah satu kantor cabang di Ampel. Dengan melihat prospek di Ampel
yang terbuka lebar dan banyak peluang pasar, serta daerah sekitar yang
tergolong produktif merupakan alasan yang mendasar bagi BMT Tumang
untuk merintis usaha Ba’itul Maal Wat-Tamwil di wilayah Ampel. Yang
diharapkan
dapat
membantu
masyarakat
dalam
menyejahterakan
kehidupannya.
BMT Tumang Cabang Ampel pertama kali di resmikan pada
tanggal 21 Juni 2005, dengan mengontrak bangunan yang telah jadi
selama 3 tahun yang lokasinya berada dibelakang pasar Ampel. Lokasi itu
dipilih dikarenakan situasi saat itu pasar Ampel baru dalam pembangunan.
Sehingga dimungkinkan lokasi pembangunan BMT sangatlah tepat dan
strategis. Promosi yang dilakukan karyawan BMT pun harus bersifat aktif,
di mana karyawan yang harus bekerja keras dan agresif dalam
memperkenalkan BMT sehingga bisa menjadi nasabah dan dapat
bersilaturahmi juga kepada warga sekitar.
37
37
Setelah pembangunan pasar Ampel jadi, prospek BMT Tumang
Cabang Ampel yang letaknya di belakang pasar mulai tidak efektif lagi,
dan karena BMT Tumang harus tetap berjalan dan harus memperluas pasar
sehingga target tercapai, maka pengelola berinisiatif mencari lokasi yang
lebih strategis. Karena alasan itu, maka pada bulan Maret 2008 BMT
Tumang Cabang Ampel melakukan pemindahan lokasi kantor yaitu dari
belakang pasar Ampel kedepan pasar Ampel. Lokasinya terletak dipinggir
jalan raya Solo-Semarang, sehingga dapat menjadikan kantor BMT
Tumang Cabang Ampel lebih strategis dibandingkan lokasi kantor yang
berada dibelakang pasar. Dengan lokasi yang lebih strategis, mudah
dijangkau serta transportasi yang mudah, diharapkan dapat menciptakan
kenyamanan dan kepuasan oleh nasabah. Dengan berpindahnya kantor dari
belakang ke depan pasar, maka karyawan sudah tidak harus melakukan
promosi secara aktif lagi tetapi promosi secara pasif, yaitu nasabah yang
datang ke lembaga keuangan yang diinginkan. Hal itu dikarenakan telah
tertanamnya rasa kepercayaan dari BMT. Sehingga sistem pendanaan
maupun pembiayaan dapat terlaksana hingga sekarang.
2. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas
a. Stuktur Organisasi KSU BMT Tumang
Suatu organisasi pada umumnya mengandung unsur-unsur
adanya sekelompok orang, adanya pimpinan, kerja sama, tujuan, dan
adanya pembagian tugas dan tanggung jawab. Untuk memudahkan
dalam mengoperasikan perusahaan maka disusun struktur organisasi.
38
Dalam struktur organisasi digariskan mengenai tugas dan tanggung
jawab masing-masing bagian.
Struktur organisai adalah gambaran secara skematis mengenai
hubungan-hubungan, kerja sama dari orang-orang dalam rangka mencapai
tujuan. Adapun struktur organisasi pada KSU “BMT TUMANG” adalah
sebagai berikut :
Gambar 2
Struktur Organisasi KSU BMT TUMANG
Tahun 2005-2009
RAPAT ANGGOTA
BADAN PENGAWAS
PENGAWAS MANAJEMEN
PENGAWAS SYARI’AH
PENGURUS
MANAJER UTAMA
MANAJER OPERASIONAL
PENGELOLA
DIVISI MAAL
MANAJER UMUM
SDM & ADM
KEUANGAN
MANAJER CABANG
MANAJER CABANG
MANAJER CABANG
MANAJER CABANG
MARKETING
MARKETING
MARKETING
MARKETING
TELLER
TELLER
TELLER
TELLER
Sumber : Profil KSU BMT Tumang
39
Perusahaan membutuhkan adanya struktur organisasi yang
tepat dan jelas sebagai dasar untuk menjelaskan aktivitas sehari-hari.
Adapun struktur organisasi yang digunakan pada KSU “BMT
TUMANG” adalah struktur organisasi garis, yaitu struktur yang
menunjukkan suatu rangkaian dari kekuasaan perintah dari manajemen
ke bawah melalui bermacam-macam bagian sampai pada tingkat
kekuasaan atau tanggung jawab terendah.
b. Tugas dan wewenang dalam struktur organisasi
1) Rapat Anggota
a) Kewenangan : berhak memilih dan memberhentikan pengurus.
b) Tugas : menerima laporan pertanggung jawaban tahunan.
2) Badan Pengurus
a) Kewenangan
:
mewakili
anggota
(pendiri),
pengurus
berwenang untuk memastikan jalan tidaknya BMT dan
membuat kebijakan umum serta melaksanakan pengawasan
pelaksanaan kegiatan BMT sehingga sesuai dengan tujuan.
b) Tugas :
•
Menyusun kebijakan umum BMT
•
Melakukan pengawasan kegiatan dalam bentuk persetujuan
pembiayaan untuk suatu tujuan tertentu dan melakukan
pengawasan tugas manajemen (pengelola)
•
Memberikan persetujuan terhadap produk-produk yang
akan ditawarkan kepada organisasi
40
3) Pengawas Syariah
a. Kewenangan : memberikan solusi dan diajukan kepada
pengurus sebagai saran dan masukan kepada pengelola dan
jajaran manajemen serta merumuskan konsep good corporate
government
b. Tugas : mengawasi jalannya sirkulasi keuangan apakah
menyimpang dari ajaran syariah atau tidak.
4) Pengawas Manajemen
a. Kewenangan : merekomendasikan akuntan public kepada
pengurus
b. Tugasnya :
1) Mengawasi jalannya sirkulasi setiap bulan maju tidaknya
sirkulasi keuangan.
2) Menerima
laporan
tiap
bulan
untuk
mengukur
perkembangan BMT secara berkala.
5) Manajer Utama
Fungsi Manajer Utama adalah menampung aspirasi, saran,
kritik dan menentukan sikap untuk kemajuan BMT Tumang.
Tugas Manajer Utama adalah :
•
Mengatur dan mengkoordinasi manajer cabang
•
Menentukan keputusan dalam RAT
41
•
Mengkoordinasi kinerja tiap-tiap staf, karyawan, karyawati,
manajer cabang dan seluruh yang terlibat pada KSU BMT
Tumang untuk kemajuan yang lebih baik
6) Manajer Umum
Fungsi Manajer Umum adalah memimpin jalannya BMT
sehingga sesuai dengan tujuan dan kebijakan umum yang
digariskan oleh pengurus.
Sedangkan tugas dari Manajer Umum adalah sebagai
berikut :
•
Membuat rencana kerja secara periodic, meliputi : rencana
pemasaran, pembiayaan, biaya operasi, dan rencana keuangan.
•
Membuat kebijakan khusus sesuai dengan kebijakan umum
yang digariskan oleh pengurus.
•
Memimpin dan mengarahkan kegiatan yang dilaksanakan oleh
stafnya.
•
Membuat laporan secara periodic kepada pengurus berupa :
laporan pembiayaan baru, perkembangan pembiayaan, laporan
keuangan.
•
Memberikan tanda tangan validasi.
7) Manajer Administrasi
Fungsi
Manajer
Administrasi
adalah
menangani
administrasi keuangan, menghitung bagi hasil serta menyusun
laporan keuangan.
42
Tugas dari manajer administrasi adalah :
•
Mengerjakan jurnal buku besar.
•
Menyusun rencana percobaan.
•
Melakukan perhitungan bagi hasil simpanan dan pembiayaan.
8) Manajer Operasional
Fungsi dari manajer operasional adalah Merencanakan,
mengarahkan, mengontrol serta mengevaluasi seluruh aktivitas di
bidang operasional baik yang berhubungan dengan pihak internal
maupun eksternal yang dapat meningkatkan profesionalisme BMT
khususnya dalam pelayanan terhadap mitra maupun anggota BMT.
Tugas dari manajer operasional adalah :
•
Terselenggaranya
pelayanan
yang
memuaskan
(service
excellence) kepada mitra atau anggota BMT
•
Terevaluasi dan terselesaikannya seluruh permasalahan yang
ada dalam operasional BMT
•
Terarsipnya surat masuk dan keluar serta notulasi rapat
manajemen dan rapat operasional.( Buku Standart Operasional
Prosedur).
9) Devisi Maal
Fungsi dari devisi maal adalah menyalurkan pembiayaan
qordhul hasan dengan tanpa bagi hasil untuk masyarakat atau
pedagang kecil miskin dan yang produktif melalui POKUSMA
(Kelompok Usaha Masyarakat ).
43
Tugas dari devisi maal adalah :
•
Melakukan survey untuk pengalokasian dana qordhul hasan
•
Melakukan pembinaan dan pemberian subsidi untuk ustad/guru
TPA
•
Memberikan bea siswa untuk anak SD,SMP dan SMA
•
Membantu kegiatan social keagamaan (mengaji, kajian umum,
pembangunan masjid, dll)
•
Memberikan santunan untuk fakir miskin yang dilaksanakan
setahun sekali di bulan ramadhan
•
Memberikan santunan untuk yatim piatu yang dilaksanankan di
bulan muharom
•
Membuat bulletin dakwah
•
Melakukan pembinaan kepada ta’mir masjid FOTAMAS
(Forum Ta’mir Masjid )
Sumber : Draf Program Kerja Divisi Maal KSU BMT Tumang
10) Manajer Cabang
Fungsi dari manajer cabang adalah melaksanakan kegiatan
pelayanan kepada anggota serta melakukan pembinaan agar
pembiayaan yang diberikan tidak macet.
Tugas manajer cabang adalah :
•
Menyusun rencana pembiayaan.
•
Menerima usulan dan melakukan wawancara analisa biaya.
44
•
Menganalisa
proposal
pembiayaan
anggota,
melakukan
administrasi pembiayaan.
•
Melakukan pembinaan terhadap anggota.
•
Membuat laporan perkembangan pembiayaan.
11) Marketing
Fungsi dari marketing adalah mengusulkan strategi
pemasaran untuk jangka pendek, menengah dan panjang sesuai
dengan kebijakan pemasaran.
Tugas dari marketing adalah :
•
Mempromosikan lembaga serta mencari nasabah baru
•
Menjalankan tugas lapangan untuk menawarkan produk BMT
•
Mengatur rute kunjungan harian
•
Melaporkan kendala-kendala yang dihadapi dilapangan kepada
manajer cabang.
12) Teller
Fungsi dari teller adalah bertindak sebagai penerima uang dan
juru bayar, serta diharuskannya mengetahui semua jenis pekerjaan.
Tugas dari teller adalah :
•
Menerima atau menghitung uang dan membuat bukti
penerimaan
•
Melakukan pembayaran sesuai dengan perintah keluar
45
•
Melayani dan membayar pengambilan simpanan
•
Membuat buku kas harian
•
Bertanggung jawab penuh pada asset BMT yaitu uang brankas,
surat jaminan nasabah dan teller room
•
Melaporkan hasil progress harian
•
Membuat input data, daftar kolektibilitas pembiayaan dan surat
akad pembiayaan
•
Setiap akhir kerja menghitung uang yang ada dan meminta
pemeriksaan kepada manajer cabang.
3. Lokasi BMT Tumang dan Wilayah Kerja BMT TUMANG Cabang
Ampel
a. Lokasi BMT Tumang
KSU BMT TUMANG merupakan salah satu lembaga
keuangan yang ada di Boyolali dengan wilayah kerja di Boyolali. KSU
BMT Tumang terletak di Jalan Boyolali-Magelang Km.10, Cepogo,
Boyolali 57362 Telp. (0276) 323 454- Faks. 323 336, E-mail :
[email protected] . Alasan pemilihan lokasi itu dikarenakan
letaknya yang cukup strategis, sehingga memudahkan nasabah untuk
menabung di BMT. Wilayah kerja KSU BMT Tumang kabupaten
Boyolali saat ini sudah berdiri lima lokasi, satu di kantor pusat dan
empat kantor cabang yaitu :
46
1) Kantor Pusat : KSU BMT Tumang Pusat
Jalan Boyolali-Magelang Km.10, Cepogo, Boyolali 57362 Telp.
(0276)
323
454-
Faks.
323
336,
E-mail
:
[email protected].
2) Kantor cabang :
a) KSU BMT Tumang cabang Tumang
JL. Melati No.12 Tumang, Cepogo, Telp. (0276) 323 335
b) KSU BMT Tumang cabang Cepogo
Jl. Boyolali-Magelang Km.10, Cepogo, Telp (0276) 323 454
c) KSU BMT Tumang cabang Boyolali
Jl. Pandanaran No. 299 Boyolali, Telp. (0276) 323 034
d) KSU BMT Tumang cabang Ampel
Jl. Raya Ampel No. 8, Depan Pasar Ampel, Telp. ( 0276) 330
626
Sumber : Zaini IS, Amd, Laporan Target Tinjauan Manajer
LKMS Sejiwa
b. Cara Kerja dan Wilayah Kerja BMT Tumang Cabang Ampel
Cara kerja yang dilakukan BMT Tumang Cabang Ampel
disebut dengan istilah Team Work. Team Work adalah diwajibkannya
mengetahui semua jenis pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan dalam
BMT Tumang Cabang Ampel. Hal itu dikarenakan berhasil atau
tidaknya karyawan dalam pencapaian target tergantung dari kerja
Team Work tadi. Sebagai contoh, seorang teller harus mengetahui cara
kerja castemer sevice, marketing, dll, karena bagian marketing bisa
47
berhasil karena teller dan begitu juga sebaliknya. Seorang manajer
cabang pun tidak hanya berdiam diri di kantor dan tidak hanya
memantau, mengkoordinir dan mengarahkan cara kerja teller dan
marketing, tetapi juga ikut terjun langsung ke lapangan.
Lokasi BMT Tumang Cabang Ampel yang dekat dengan pasar
tidak menjadikan BMT Tumang Cabang Ampel memfokuskan wilayah
kerjanya di pasar Ampel. Tetapi justru memfokuskan wilayah kerja
disekitar luar pasar atau daerah-daerah sekitar BMT, lembaga-lembaga
pendidikan (instansi-instansi), kecamatan Ampel. Bahkan tidak hanya
daerah sekitar ampel saja, tetapi wilayah kerjanya telah sampai pada
kabupaten Semarang.
4. Produk-Produk di BMT Tumang Cabang Ampel
Dalam memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat, KSU BMT
Tumang menawarkan produk-produk jasa perbankan yang dikelompokkan
menjadi dua katagori, yaitu :
a. Produk Perhimpunan Dana/ Simpanan ( Saving Products )
Produk Simpanan ini merupakan produk simpanan yang dapat
digunakan masyarakat dalam menyimpan kekayaannya. Produk ini
terdiri dari :
1) Simpanan Mudharobah Biasa (SIMUDAH)
Merupakan simpanan masyrakat yang transaksinya dapat
dilakukan sewaktu-waktu dan mendapat bagi hasil. Bagi hasil
adalah perhitungan pendapatan yang diperoleh lembaga BMT
48
setiap bulan berjalan berdasarkan nisbah (ratio) yang disepakati
antara penyimpan maupun penarikannya dapat dilayani di rumah
atau tempat usaha nasabah. Simpanan awal sebesar Rp. 10.000,00
dan selanjutnya minimal Rp. 1000,00.
2) Simpanan Idul Fitri (SIFITRI)
Merupakan simpanan masyarakat yang dipersiapkan untuk
perayaan Idul Fitri dan mendapatkan bagi hasil. Simpanan awal
Rp. 1.000,- (seribu rupiah).
Simpanan Sifitri dikatagorikan menjadi dua yaitu :
a) Sifitri Biasa
Simpanan dana pihak ketiga yang diambil pada saat Idul Fitri.
Simpanan awal tidak ditentukan sesuai kesepakatan nasabah.
b) Sifitri Berjangka
Simpanan dana pihak ketiga yang pengambilannya pada saat
Idul Fitri dan ditentukan jangka waktunya selama 10-12 bulan.
Simpanan awal sebesar Rp. 100.000,00 dan setiap bulan harus
masuk dalam rekening sebesar Rp. 100.000,00.
3) Simpanan Idul Adha/Qurban (SIDUL)
Merupakan simpanan masyarakat yang dipersiapkan untuk
membeli hewan kurban dan mendapat bagi hasil. Dan hanya dapat
diambil pada saat Idul Qurban.
49
4) Simpanan Pendidikan (SIDIDIK)
Merupakan simpanan masyarakat yang digunakan untuk
biaya pendidikan dan mendapat bagi hasil. Setoran awal Rp.
1.000,00 (seribu rupiah) dan selanjutnya minimal Rp. 500,00 (lima
ratus rupiah).
Rumus :
Saldo Simpanan
Pendapatan
Anggota
X Bagi
Total
Outstanding
Nisbah Bagi
Hasil X Hasil
BMT
Anggota
BMT Tumang
Contoh :
Saldo Simpanan
= Rp.
1.000.000,00
Outstanding BMT
= Rp. 3.488.497.830,48
Pendapatan
Bagi Hasil BMT
= Rp.
84.052.287,00
Nisbah Bagi Hasil
= 45%
Bahi Hasil Anggota
= Rp. 10.842,35
Atau Setara
= +/- 1,08% / bulan atau
12,96 / tahun
5) Simpanan Haji (SIAJI)
Simpanan masyarakat yang dipersiapkan untuk menunaikan
ibadah haji dan pengambilannya dapat diambil pada saat nasabah
akan melaksanakan ibadah haji, serta mendapatkan bagi hasil.
50
6) Simpanan Menikah (SIMENIK)
Merupakan simpanan yang dipersiapkan untuk perayaan
pernikahan dan mendapat bagi hasil. Setoran awal Rp. 1000,(seribu rupiah) dan selanjutnya minimal Rp. 500,- (Lima ratus
rupiah).
7) Simpanan Berjangka/Deposito (SIJANGKA)
Simpanan yang pengambilannya secara berjangka. Jumlah
setoran minimal Rp. 1.000.000,00 dengan tidak ada batas
maksimal. Jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 dan 12 bulan dan
dapat diperpanjang sesuai dengan perjanjian.
Contoh perhitungan bagi hasil :
Simpanan Mudhorobah Berjangka (Deposito) Pak Fulan
sebesar Rp. 1.000.000,- dengan
jangka
waktu 3
bulan.
Kesepakatan nisbah bagi hasil antara anggota : BMT adalah
40:60. Bila total outstanding pembiayaan BMT (saldo dana BMT
yang dipinjam anggota) adalah Rp. 900.000.000,- dan pendapatan
bagi hasil pembiayaan BMT adalah Rp. 23.000.000,- maka
perhitungan bagi hasil yang akan didapat oleh Pak Fulan bulan
tersebut adalah :
1.000.000
X 23.000.000 X 40% = 10.222,22
900.000.000
Maka jumlah bagi hasil yang diterima bulan tersebut adalah : Rp.
10.222,22
51
b. Produk Penyaluran Dana / Pembiayaan ( financing Products )
Produk pembiayaan merupakan usaha pembiayaan ( kredit )
yang akan diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan dana.
Produk ini terdiri dari :
1) Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan
Mudharobah,
merupakan
pembiayaan
kerjasama antara shahibul maal atau pemilik dana dengan nasabah
sebagai pelaksana usaha atau mudharib untuk membiayai modal
usaha atau proyek yang produktif dan halal dengan bagi hasil yang
disepakati bersama, dan pengembalian pembiayaan sesuai jangka
waktu yang disepakati (muqayyadah).
2) Pembiayaan Musyarakah
Yaitu kerjasama atau pengkongsian dana yang dilakukan
oleh dua atau lebih anggota pengkongsian dalam suatu usaha yang
dijalankan
oleh
pelaksana
dengan
pembagian
keuntungan
dilakukan sesuai kesepakatan bersama. Penyertaan dana atau boleh
juga pihak lain yang disepakati bersama. Dalam pembiayaan ini
pemilik dana boleh melakukan intervensi manajemen.
3) Pembiayaan Murobahah
Yaitu akad jual beli antara mitra dan bank. Dimana bank
membiayai kebutuhan investasi nasabah yang dijual dengan harga
pokok dan mitra membayar di akhir dengan ketentuan waktu dan
margin mark up yang telah disepakati bersama. Pembiayaan ini
52
dilakukan dengan cara angsuran atau cicilan dalam jangka waktu
yang ditentukan.
4) Pembiayaan Ijaroh Muntahiyah Bittamlik
Yaitu pembiayaan perjanjian antara bank sebagai lessor
(menyewakan sesuatu atau barang, rumah dan bangunan) dengan
nasabah sebagai penyewa/ lessee. Penyewa setuju untuk membayar
harga pokok sewa barang tersebut dengan kelebihan yang telah
disepakati dan pada akhir sewa terjadi pemindahan hak
kepemilikan dari bank kepada penyewa.
5) Pembiayaan Qordhul Hasan
Yaitu merupakan pembiayaan lunak yang diberikan kepada
anggota/masyarakat dengan pertimbangan sosial. Dimana anggota
tidak dituntut memberikan tambahan hanya mengembalikan
sebesar pokoknya saja.
6) Pembiayaan Salam
Salam (salaf) adalah akad pembelian (jual-beli) yang
dilakukan dengan cara, pembeli melakukan pemesanan pembelian
terlebih
dahulu
atas
barang
yang
dipesan/diinginkan
dan
melakukan pembayaran dimuka atas barang tersebut, baik dengan
cara pembayaran sekaligus ataupun dengan cara mencicil. Yang
keduanya harus diselesaikan pembayarannya (dilunasi) sebelum
barang yang dipesan /diinginkan diterima kemudian. (Pengantaran
barang/delivery dilakukan dengan cara ditangguhkan).
53
Digunakan untuk membiayai produk (terutama) pertanian
dengan jangka waktu pendek (kurang atau sama dengan 6 bulan),
namun di dalam praktek terhadap barang-barang yang mempunyai
spesifikasi jelas (kuantitas dan kualitas) dapat juga dibiayai dengan
produk salam ini, seperti produk garment (pembuatan pakaian jadi)
7) Piutang Istishna
Produk istishna dapat diimplikasikan untuk transaksi jualbeli yang prosesnya dilakukan dengan cara pemesanan barang
terlebih dahulu (pembeli menugasi penjual untuk membuat barang
sesuai spesifikasi pembeli, seperti pada proyek konstruksi) dan
pembayaran dapat dilakukan dimuka, cicilan atau ditangguhkan
sampai jangka waktu yang telah disepakati.
Istishna Paralel : Jika BMT bertindak sebagai penjual
kemudian memesan kepada pihak lain (sub-kontraktor) untuk
menyediakan barang pesanan dengan cara istishna, maka hal ini
disebut dengan istishna paralel.
8) Pembiayaan Qard
Merupakan produk pelengkap untuk memenuhi kebutuhankebutuhan lain yang tidak bersifat komersial. Pinjaman qard
diberikan dengan jangka waktu yang sangat pendek. Sumber dana
pinjaman qard ini diperoleh dari BMT sendiri dan penyajiannya
dilakukan dalam aktiva lain-lain.
54
Sedangkan Al-Qardhul Hasan, untuk memenuhi kebutuhan
bersifat sosial. Sumber dana diperoleh dari dana ekstern atau dana
kebajikan seperti, zakat, infak, dan shodaqah.
5. Visi dan Misi BMT Tumang
Visi dari BMT TUMANG adalah menjadi lembaga keuangan
syariah yang mandiri untuk kesejahteraan masyarakat.
BMT TUMANG mempunyai misi yaitu mewujudkan lembaga
keuangan syariah sebagai media dakwah dalam penguatan ekonomi
masyarakat
dengan
mengacu
fatwa
Dewan
Syariah
Nasional,
Meningkatkan Rasio Kesehatan, Kualitas Asset, Kecukupan Modal dan
Efisien, Menumbuhkan Budaya Kerja dengan Prinsip jujur, amanah, adil
dan professional, Mewujudkan lembaga keuangan syariah yang dapat
menjadi tumpuan masyarakat dalam bidang simpanan dan pembiayaan
dengan mengutamakan aspek manfaat jangka panjang, Berperan aktif
sebagai Amil dalam pengelolaan Zakat, Infak, shodaqoh dan Wakaf
(ZISWAH).
6. Keunggulan BMT Tumang
Sistem dan kinerja BMT berpegang pada prinsip dasar yang
berlandaskan syariah. BMT menjauhkan dari system riba, maysir, gharar,
yang melanggar prinsip fiqh alghunmu bil ghunmi (keuntungan muncul
bersama resiko) atau al kharaj bi dhaman (hasil muncul bersama beban)
yaitu dengan system bagi hasil. Dengan menitipkan dana di BMT
TUMANG dana aman, bermanfaat dan insyaAllah barokah. Selain itu
55
pelayanan maksimal, siap mengambil dan mengantar. (Brosur BMT
Tumang)
B. DATA-DATA DISKRIPTIF
1. Tehnik yang dijalankan untuk mensosialisasikan produk-produk
pada saat pendirian BMT Tumang Cabang Ampel adalah :
a. Menggunakan 2 cara strategi perkenalan yang pertama, “Gebyar” yaitu
semua marketing dari berbagai cabang dikumpulkan menjadi satu di
Ampel dan semua dikerahkan ke daerah-daerah sekitar Ampel, seperti
masjid, instalansi pendidikan, kecamatan dan rumah-rumah warga.
Yang kedua, “Soft Opening” yaitu mengadakan acara perkenalan atau
sosialisasi dengan mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat (ketua
RT/RW), para pejabat, dan warga masyarakat yang tergolong ahniah
(orang kaya). Sehingga dengan cara itu diharapkan bisa terjalin kerja
sama yang baik antara masyarakat dengan BMT Tumang Cabang
Ampel.
b. Selain menggunakan cara di atas, dalam memperkenalkan pendirian
BMT Tumang Cabang Ampel juga dengan pembuatan pamflet, liflet
dan juga setangkai bunga mawar dengan tulisan BMT Tumang Cabang
Ampel, untuk diberikan kepada warga masyarakat sebagai promosi
telah dibukanya BMT Tumang yang bercabang di Ampel. Serta
disebarkan di tempat-tempat umum seperti masjid dan pasar agar dapat
diketahui masyarakat luas.
56
2. Perkembangan Organisasi BMT Tumang Cabang Ampel
a. SDM (Sumber Daya Manusia) Pada BMT Tumang
Sumber daya yang terpenting dalam suatu organisasi atau
lembaga adalah sumber daya manusia. Dimana keberadaan SDM yang
ada akan berpengaruh terhadap maju atau mundurnya suatu organisasi.
SDM yang ulet, handal dan punya daya juang tinggi akan membawa
kemajuan bagi organisasi. Namun sebaliknya SDM yang mempunyai
daya juang rendah akan membawa organisasi kearah kemunduran.
Sumber daya manusia yang ada di BMT Tumang selain pengelola,
terdapat pula beberapa orang pengurus yang ada di kantor pusat terdiri
dari : 1 orang manajer utama, 4 orang manajer cabang, 1 orang
manajer Umum, 12 orang marketing, 1 orang kepala devisi maal, 4
orang teller, 1 staf administrasi, 1 orang manajer operasional, 1 orang
office boy. Adapun daftar pengelola KSU BMT Tumang Pusat dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
TABEL 1
Daftar Pengelola KSU BMT Tumang Pusat
No
Nama
Jenis Kelamin
Pendidikan
Jabatan
1
Adib Zuhairi, S.Sos
Laki-laki
S1
Manajer Utama
2
Joko Sriyanto
Laki-laki
SLTA
Manajer Umum
3
Woro Anggorowati, A.Md
Perempuan
DIII
Kasir / Teller
4
Haris Darmawan
Laki-laki
SLTA
Manajer Operasional
5
Yuni Widiyati,SH
Perempuan
SI
Marketing
6
Lely Hendrilyani, SH
Perempuan
S1
Marketing
57
No
Nama
Jenis Kelamin
Pendidikan
Jabatan
7
Sutarso, S.Pd
Laki-laki
S1
Marketing
8
Dian Apriani U, SH
Perempuan
S1
Marketing
9
Triwik Wahyuningsih,SH
Perempuan
S1
Marketing
10
Wiwin Damayanti Y, SE
Perempuan
S1
Staf Administrasi
11
Nur Hidayat A
Laki-laki
SLTA
Manajer Cabang
12
Agus Setiawan
Lali-laki
SLTA
Marketing
13
Parnu
Laki-laki
SLTA
Manajer Cabang
14
Jumali
Laki-laki
SLTA
Kepala devisi Maal
15
Trijoko, SE
Laki-laki
SI
Manajer Cabang
16
Mila Rasyida, SE
Perempuan
SI
Kasir/ Teller
17
Evy Fajar Ikhtiarti
Perempuan
SI
Kasir / Teller
18
Hadziq Nastain, SHI
Laki-laki
SI
Marketing
19
Tri Mulyadi, Amd
Laki-laki
D3
Manajer Cabang
20
Yusuf Shokhifurin Ar, ST
Laki-laki
SI
Marketing
21
Endah Retnaningrum, SP
Perempuan
SI
Teller/Kasir
22
Diyah Sayekti W M, SE
Perempuan
SI
Marketing
23
Fauziatul Aliyah, S.Psi
Perempuan
SI
Marketing
24
Beny Kristiawan, S.Pi
Laki-laki
SI
Marketing
25
Feri Efendi
Laki-laki
DI
Office Boy
26
Sigid Setiawan
Laki-laki
SI
Marketing
Sumber : Profil KSU BMT Tumang
Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia
yang ada di KSU BMT Tumang, maka setiap ada kegiatan dan
kesempatan diupayakan keikutsertaan karyawan untuk meningkatkan
kualitas SDM, antara lain :
58
1) Adanya tunjangan pendidikan yang diberikan kepada karyawan
yang melanjutkan sekolah lagi. Besarnya tunjangan adalah 50%
dari total biaya pendidikan per semester.
2) Adanya seminar. Setiap ada seminar tentang ke-BMT-an KSU
BMT Tumang mengirimkan karyawannya untuk mengikuti
seminar tersebut.
3) Diadakan kajian-kajian untuk peningkatan kualitas karyawan.
Kajian tersebut diadakan rutin tiap bulan.
4) Adanya Rapat Kerja tiap tahun untuk membahas perkembangan
KSU BMT Tumang.
b. Perkembangan SDM pada BMT Tumang Cabang Ampel
Pada awal berdirinya BMT Tumang Cabang Ampel pada tahun
2005, terdapat 5 orang pengelola, yaitu 1 orang manajer cabang ampel,
2 orang teller dan 2 orang marketing. Setelah berjalan selama 3 tahun
yaitu pada tahun 2007, susunan pengelola BMT Tumang Cabang
Ampel
mengalami
perombakan.
Sehingga
terjadilah
susunan
organisasi yang baru pada kantor cabang Ampel. Dan pada tahun 2009,
susunan pengelola pun mengalami perputaran kembali. Perputaran itu
dilakukan untuk mengetahui karakter tiap-tiap
manajer yang
sebenarnya dan untuk menyehatkan manajemen dan kesehatan
keuangan pada BMT Tumang tiap-tiap cabang. Sedangkan yang
berwewenang menentukan perputaran itu adalah manajer kantor pusat
BMT Tumang yaitu Bapak Adib Zuhairi, S.Sos. Adapun daftar
59
perputaran susunan organisasi pada BMT Tumang Cabang Ampel dari
awal pendirian sampai saat ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
TABEL 2
DAFTAR SUSUNAN ORGANISASI
BMT TUMANG CABANG AMPEL DARI TAHUN 2005-2009
JABATAN
TAHUN
MANAJER
2005
2007
2009
Parnu
Haris Darmawan
Tri Mulyadi, Amd
TELLER
MARKETING
1. Diana
1. Hardik
2. Mila Rasyida, SE
2. Tri Mulyadi, Amd
1. Lely Hendrilyani, SH
1. Beny kristiawan, S.Pi
2. Siti Muslimah
2. Tri Mulyadi, Amd
Deny Mardyasrini, SH
1. Lely Hendrilyani, SH
2.Beny Kristiawan, S.Pi
3. Tekad Hartoto, A,Md
Sumber : Wawancara dari Siti Muslimah jabatan sebagai teller.
BAB IV
ANALISIS
A. Teknik Pemasaran Marketing Mix
1. Strategi Produk (Product)
Dalam merencanakan produk BMT Tumang Cabang Ampel harus
memperhatikan kepuasan nasabah yang dijabarkan melalui hasil produk.
Hal yang perlu diperhatikan menyangkut konsep produk yaitu label, merk,
pelayanan
dan jaminan produk. Dalam hal ini produk yang telah
dihasilkan BMT Tumang Cabang Ampel adalah jenis simpanan,
pembiayaan dan devisi maal yang diperlukan bagi masyarakat. Adapun
produk yang telah dihasilkan antara lain : Simpanan Mudharobah Biasa
(SIMUDAH), Simpanan Idul Fitri (SIFITRI), Simpanan Idul Adha/Qurban
(SIDUL), Simpanan Pendidikan (SIDIDIK), Simpanan Haji (SIAJI),
Simpanan
Menikah
(SIMENIK),
(SIJANGKA), Pembiayaan
Pembiayaan
Jual/Beli,
Simpanan
Mudharabah,
Pembiayaan
Berjangka/Deposito
Pembiayaan Musyarakah,
Salam,
Pembiayaan
Istisna,
Pembiayaan Ijaroh Muntahiyah Bittamlik, Pembiayaan Qord, dan
Pembiayaan Qordhul Hasan. Untuk produk simpanan yang paling diminati
nasabah adalah produk Simpanan Mudharobah Biasa (SIMUDAH) karena
dengan memakai produk ini nasabah mendapat fasilitas menggunakan
berbagai jenis produk yang ada dalam BMT, sedangkan untuk produk
pembiayaannya nasabah paling suka produk pembiayaan Mudharabah
60
61
karena di lingkungan sekitar BMT Tumang Cabang Ampel masyarakat
banyak yang berwiraswasta dan pedagang, sehingga pembiayaan
Mudharabah sangat di minati.
2. Strategi Harga (Price)
Dalam penetapan harga suatu produk yang akan dipasarkan, BMT
Tumang Cabang Ampel tetap memperhatikan keadaan pasar yang dituju.
Maka dalam menetapkan harga bagi hasil maupun nisbah pembiayaan
didasarkan pada kemampuan dari para nasabah. Untuk nisbah bagihasil
pada produk SIMUDAH yaitu sebesar 70 : 30 dimana 70% untuk BMT
dan 30% untuk nasabah, sedangkan nisbah bagihasil untuk pembiyaan
mudharabah sesuai kesepakatan nasabah dengan BMT karena yang
menjadi pertimbangan adalah usaha yang dijalankan nasabah, misal
disepakati sebesar 35 : 75 sedangkan margin diperoleh dari keuntungan
bersih usaha nasabah tiap bulannya.
3. Strategi Promosi (Promotion)
Kegiatan promosi yang dilakukan BMT Tumang Cabang Ampel
antara lain :
a. Membuat brosur-brosur atau pamflet dan setangkai bunga yang diberi
nama, alamat, produk-produk yang di hasilkan dan syarat-syarat
menjadi anggota.
b. Melakukan silaturrohmi ke rumah-rumah nasabah atau door to door.
c. Memberikan fasilitas kepada nasabah sebuah bumbung dari bambu
atau sebuah tempat uang.
62
d. Melakukan rendem atau datang kerumah-rumah tanpa mengetahui
siapa itu.
e. Melakukan sistem jemput bola, yang dimana saat nasabah ingin
menyetor atau menarik tabungan, meareka tidak perlu datang ke BMT,
melainkan pihat BMT yang mendatangi nasabah.
f. Melakukan sistem Q-Person yaitu dari satu orang dapat mengajak
orang lain lagi atau dipercayakan kepada orang lain.
g. Memberikan ucapan terimakasih kepada nasabah yang menyimpan
dananya di BMT Tumang Cabang Ampel pada simpanan pendidikan
maupun simpanan deposito dalam jumlah yang besar.
4. Strategi Tempat (Place)
BMT Tumang Cabang Ampel yang berlokasi di Jl. Raya Ampel
No. 8, Depan Pasar Ampel, Telp. (0276) 330 626. Letaknya yang berada di
pinggir jalan raya maka menjadikan lokasi BMT Tumang sangat strategis.
Lokasi yang mudah dijangkau, dekat dengan pasar, tersedianya sarana dan
prasarana, dekat pusat perbelanjaan serta alat transportasi yang mudah
menjadikan nilai tambah bagi pihak BMT. Sehingga nasabah yang ingin
melakukan transaksi dengan BMT Tumang Cabang Ampel dapat
merasakan kenyamanan dan kepuasan akan pelayanan yang diciptakan
BMT lewat lokasi kantor yang dipilih.
Dari tehnik pemasaran yang telah dilakukan BMT Tumang
Cabang Ampel seperti yang telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan
bahwa usaha yang dilakukan tidak sia-sia, karena terbukti setelah 1 tahun
63
menjalankan usaha sudah mendapat perkembangan yang cukup pesat. Dari
modal awal sebesar Rp. 38.000.000,00 yang diperoleh dari Kantor Pusat
BMT Tumang pada awal pendirian BMT Tumang Cabang Ampel pada
tahun 2005, dan setahun kemudian pada Desember 2006 menjadi Rp.
48.000.000,00 dengan Aset sebesar Rp. 399.000.000,00. Sedangkan pada
jangkauan operasionalnya semakin meluas yang awalnya dipusatkan di
pasar, kini pemasaran tersebut sudah sampai ke wilayah kabupaten
Semarang. Perkembangan ini menunjukkan bahwa BMT Tumang Cabang
Ampel dapat bersaing dengan lembaga keuangan lain yang ada disitu dan
telah mendapat tempat di hati nasabah karena telah mendapatkan
kepercayaan dan kepuasan dari para nasabah.
Dari teknik yang dijalankan dapat dilihat beberapa perkembanganperkembangan yang terjadi pada BMT Tumang Cabang Ampel adalah
sebagai berikut :
a. Perkembangan Jumlah Nasabah
Orang yang melakukan simpanan, pembiayaan dan berbagai
kegiatan
yang
ada
pada
lembaga
keuangan
itu
disebut
anggota/nasabah. Nasabah atau anggota merupakan bagian terpenting
bagi suatu lembaga keuangan. Karena jumlah nasabah merupakan
tolok
ukur
keberhasilan
dari
kegiatan
pemasaran
dan
juga
menunjukkan sebarapa banyak orang yang telah terpuaskan akan
pelayanan pada suatu lembaga keuangan itu. Maka untuk mengetahui
64
perkembangan jumlah nasabah dari awal pendirian sampai bulan Juni
2009 dapat kita lihat dari tabel berikut ini :
TABEL 3
PERKEMBANGAN JUMLAH NASABAH
TAHUN 2006-Juni 2009
TAHUN
2006
ANGGOTA BARU JUMLAH ANGGOTA
(ORANG)
(ORANG)
946
946
2007
319
1265
2008
373
1638
Juni 2009
288
1926
Sumber data : Software BMT Tumang
Keterangan :
Dari tabel di atas diketahui jumlah perkembangan nasabah
disajikan per- tahun. Pada awal berdirinya BMT Tumang Cabang
Ampel pada tahun 2005, setelah berjalan selama 1 tahun yaitu pada
tahun 2006 BMT Tumang Cabang Ampel telah mampu memperoleh
nasabah sebanyak 946 orang disini terlihat antusias dan respon yang
bagus bagi BMT Tumang Cabang Ampel untuk meneruskan
usahanya.Pada tahun berikutnya, yaitu tahun 2007 dapat menarik
nasabah sebanyak 319 orang, sehingga nasabahnya meningkat menjadi
1265 orang. Pada tahun 2008 jumlah nasabah bertambah dari tahun
sebelumnya yaitu sebanyak 373 orang sehingga nasabahnya meningkat
menjadi 1638 orang, yang artinya pada tahun 2008 ini sudah banyak
65
masyarakat yang percaya akan
kinerja, pelayanan, keamanan dan
kenyamanan dari BMT Tumang Cabang Ampel. Sedangkan pada
tahun 2009 kita dapat melihat perkembangan jumlah nasabah baru
pada bulan Juni sebanyak 288 orang, sehingga keseluruhan jumlah
nasabah dari awal berdiri pada tahun 2005 sampai saat ini bulan juni
2009 menjadi 1926 orang.
b. Keadaan Usaha Nasabah
Hingga saat ini, anggota BMT Tumang Cabang Ampel sudah
mencapai sekitar 1926 orang. Jumlah tersebut merupakan jumlah
nasabah simpanan dan nasabah pembiayaan. Adapun jumlah tersebut
terdiri dari bermacam-macam golongan, seperti PNS, Swasta, BUMN,
Wiraswasta, Pensiunan, LSM, Pedagang dan lain-lain.
c. Ruang Lingkup Usaha BMT Tumang Cabang Ampel yang Sudah
Dilaksanakan
Ruang lingkup usaha BMT Tumang Cabang Ampel yang
berjalan saat ini adalah membiayai masyarakat ekonomi menengah ke
bawah dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian mereka
dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari melalui usaha yang baik
perdagangan, pertanian, perternakan, jual-beli, maupun usaha lain.
66
TABEL 4
DAFTAR REALISASI PEMBIAYAAN
DARI TAHUN 2006 - JULI 2009
TAHUN
JUMLAH TRANSAKSI
SETARA
2006
414
Rp. 994.960,00
2007
438
Rp. 1.693.165.000.00
2008
504
Rp. 2.569.645.200,00
Juni 2009
302
Rp. 1.689.900,00
Sumber : Softwere BMT Tumang (Wawancara pak Joko bagian
administrasi dan personalia)
Keterangan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pembiayaan yang
disalurkan pada nasabah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Sehingga peran penting BMT Tumang Cabang Ampel dalam
memenuhi perekonomian nasabah sudah terlaksana dengan baik.
Walaupun pada bulan juni 2009 ini baru mencapai 302 transaksi
dengan setara Rp. 1.689.900,00.
d. Perkembangan Aset BMT Tumang Cabang Ampel
Tahun ke tahun BMT Tumang Cabang Ampel menunjukan
kinerja yang sangat baik. Terbukti dengan semakin meningkatnya
volume usaha, dan semakin meningkatnya asset, dan di sisi lain
keberadaan BMT Tumang Cabang Ampel semakin dipercaya
67
masyarakat. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari table di bawah
ini :
TABEL 5
DATA PERKEMBANGAN JUMLAH ASET
BMT TUMANG CABANG AMPEL PER BULAN JUNI 2009
BMT TUMANG CABANG AMPEL
LAPORAN LABA-RUGI
BULAN : JUNI 2009 DAN DES 2006
Jumlah
No
Akun
Pos-Pos
Nilai Akun
2009
4-000
PENDAPATAN
-
4-100
PENDAPATAN
-
2006
OPERASIONAL
4-110
Pendapatan Bagi Hasil
19.440.688
4-111
Pendapatan Margin
22.464.135
4-120
Pendapatan Administrasi
4-130
Pendapatan Penjualan
852.998
-
Jumlah
4-200
PENDAPATAN NON
42.757.821
-
OPERASIONAL
4-210
Pendapatan Lain-lain
210.000
Jumlah
210.000
TOTAL PENDAPATAN
42.967.821
5-000
BIAYA OPERASI UTAMA
-
5-120
Biaya Bagi Hasil Deposito
-
5-121
Biaya Bagi Hasil Simpanan
5.828.122
Sukarela
5-122
Biaya Bagi Hasil Simpanan
-
Berjangka
5-130
Biaya Bagi Hasil BMI
-
Mudharabah
5-140
Biaya Bagi Hasil PNM
5-150
Biaya Bagi Hasil BTN Syariah
1.366.389
528.002
8.890.753,30
68
Jumlah
No
Akun
5-160
Pos-Pos
Nilai Akun
2009
Biaya Bagi Hasil BTN Syariah
2006
864.000
2
5-161
Biaya Bagi Hasil BTN Syariah
2.156.388
3
5-170
Biaya Jasa MAP
-
5-180
Biaya Bagi Hasil BMI 2007
551.720
5-190
Biaya Bagi Hasil BMT Ventura
570.899
5-191
Biaya Margin BMI Murabahah
197.946
5-192
Biaya Jasa SUK
261.134
5-199
Biaya Bagi Hasil Hutang
-
Lembaga Lain
Jumlah Biaya Bagi Hasil /
12.324.600
Margin
5-200
BIAYA OPERASI LAINNYA
-
5-210
Biaya Gaji Pengelola
7.819.517
5-220
Biaya Transportasi &
1.228.800
7.650152,12
Administrasi
5-230
Biaya Telepon & Listrik
484.700
5-240
Biaya Cadangan Gaji
208.000
5-241
Biaya Cadangan Resiko
3.016.224
5-242
Biaya Cadangan Dana
2.262.168
Pendidikan
5-250
Biaya Dana ZIS
5-260
Biaya Pemakaian
935.717
-
Perlengkapan Kantor
5-261
Biaya Penyusutan Peralatan
623.358
Kantor
5-262
Biaya Penyusutan Kendaraan
5-270
Biaya Penjaga Kantor & Wartel
5-280
Biaya Sewa
5-281
Biaya Pra Operasional
1.641.026
5-290
Biaya Dibayar dimuka
2.705.233
5-300
Biaya Lain-lain
Jumlah Biaya Operasional Lainnya
230.000
612.698
790.000
22.557.442
1.240.601.18
69
No
Akun
Jumlah
Pos-Pos
Nilai Akun
TOTAL BIAYA
2009
34.882.041
2006
(980.500,00)
LABA BERSIH USAHA
8.085.780
332.101,18
TAKSIRAN PAJAK
LABA BERSIH
8.085.780
332.101,18
Sumber : Softwere BMT TUMANG (Dari wawancara pak joko)
Dari table di atas dapat dilihat bahwa perkembangan asset, dan
pendapatan pada bank mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Dilihat pada tahun 2006 dimana BMT Tumang telah menjalankan
usaha selama 1 tahun, mendapatkan laba sebanyak Rp. 332.101,18,
sedangkan pada tahun 2009 pada bulan Juni dapat dilihat mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang relative pesat yaitu sebesar Rp.
8.085.780,00. Maka dari data-data di atas dapat disimpulkan bahwa
perkembangan usaha BMT Tumang Cabang Ampel sangat baik,
karena laba yang dihasilkan dapat berkembang secara siknivikan.
B. Faktor-faktor yang Menjadi Kendala
Dalam praktek, faktor-faktor yang mempengaruhi tehnik pemasaran di
BMT Tumang Cabang Ampel adalah pada Lingkungan Mikro. Dilihat dari
lingkungan mikro kendala yang dihadapi BMT Tumang Cabang Ampel adalah
terletak pada sisi manajemen BMT sendiri dan pesaing.
Pada manajemen BMT sendiri adalah kurangnya SDM yang
menjalankan usaha di Kantor BMT Tumang Cabang Ampel. Karena untuk
meraih pasar yang jangkauannya sangat luas, manajemen di BMT hanya
70
mempunyai 3 orang marketing saja. Sedangkan dari sisi pesaing adalah
terdapat banyaknya lembaga keuangan di Ampel menjadikan karyawan
harus bekerja lebih keras untuk terus mendapatkan kepercayaan dan kepuasan
dari para nasabah atas pelayanan yang dilakukan di BMT Tumang Cabang
Ampel.
Dari faktor-faktor yang menjadi kendala dalam perkembangan BMT
Tumang maka menurut penulis solusi yang harus dilakukan dalam
menghadapi kendala yang berasal dari manajemen BMT sendiri adalah
mempertahankan nasabah yang potensial dengan cara lebih meningkatkan
pelayanan dan menciptakan ikatan kekeluargaan antara nasabah dan pihak
BMT Tumang Cabang Ampel. Sedangkan untuk menghadapi kendala pada
sisi pesaing adalah dengan cara mencari SDM baru dengan merekrut
karyawan yang potensial untuk meraih pasar yang lebih luas lagi sehingga
perkembangan BMT Tumang Cabang Ampel menjadi lebih pesat dan secara
terus-menerus melakukan pembaharuan dalam pelayanan dan produk,
misalnya menciptakan jenis produk baru baik produk simpanan maupun
produk pembiayaan sebagai contoh produk Simpanan wisata rohani dan
produk Pembiayaan Ijarah Multi Jasa. Sehingga dengan itu diharapkan
nasabah semakin percaya terhadap peran dan manfaat BMT, dan tetap
mempertahankan citra sebagai lembaga yang berlandaskan nilai-nilai Islam.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah penulis menguraikan pada tehnik pemasaran marketing mix
produk yang dilakukan oleh BMT Tumang, maka penulis menyimpulkan
bahwa :
1. Tehnik yang dilakukan BMT Tumang Cabang Ampel meliputi Strategi
Produk (Product), Strategi Harga (Price), Strategi Promosi (Promotion),
Strategi Tempat (Place). Dengan tujuan, menciptakan barang yang
dibutuhkan oleh konsumen dan bisa sampai ke tangan konsumen serta
menciptakan suatu kepuasan akan produk yang ditawarkan sehingga akan
menghasilkan keuntungan bagi suatu perusahaan atau lembaga keuangan
dalam jangka panjang.
2. Faktor-faktor
yang menjadi kendala BMT Tumang Cabang Ampel
dalam memasarkan produk yaitu terletak pada lingkungan mikro antara
lain, manajemen BMT sendiri dan Pesaing yang ada di wilayah
Ampel.
B. SARAN
Setelah penulis menarik kesimpulan tentang tehnik pemasaran :
Marketing mix BMT, maka penulis akan memberikan saran yang semoga
berguna bagi BMT Tumang Cabang Ampel, saran tersebut adalah :
711
72
1. Mempertahankan nasabah yang potensial dengan cara lebih meningkatkan
pelayanan dan menciptakan ikatan kekeluargaan antara nasabah dan pihak
BMT Tumang Cabang Ampel.
2. Diperlukan SDM yang baru yaitu dengan cara merekrut karyawan yang
potensial untuk meraih pasar yang lebih luas lagi sehingga perkembangan
BMT Tumang Cabang Ampel menjadi lebih pesat
3. Terus-menerus melakukan pembaharuan dalam pelayanan dan produk,
misalnya menciptakan jenis produk baru baik produk simpanan maupun
produk pembiayaan sebagai contoh produk Simpanan wisata rohani dan
produk Pembiayaan Ijarah Multi Jasa. Sehingga dengan itu diharapkan
nasabah semakin percaya terhadap peran dan manfaat BMT, dan tetap
mempertahankan citra sebagai lembaga yang berlandaskan nilai-nilai
Islam.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan dalam
menyusun tugas akhir ini, dengan harapan semoga dapat menjadi sumbangan
fikiran yang dapat bermanfaat bagi semua pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Ali, 2005, Seni Menjual (Perspektif bisnis, Ide-ide penjualan serta strategi
pemasaran), ANDI OFFSET : Yogyakarta.
Kasmir, S.E,MM, 2000, Manajemen Perbankan, PT. RajaGrafinda Persada :
Jakarta.
Kolter, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran Marketing Management 9e,
Is, Zaini, Amd, Laporan Target Tinjauan Manajer LKMS Sejiwa
Mursid, Drs, M, 1997, Manajemen Pemasaran, Bumi Aksara : Jakarta.
Taukhidah, Dorrotut, 2007, Stategi Pemasaran Produk Simpanan Di BMT Rukyat
Salatiga : STAIN Salatiga.
http://mitrariset.blogspot.com/2009
http://organisasi.org
http://www.detikpublishing.com/index.php/home.articleread/tahun/2007/bulan/5/t
gl/16/time/205757/idnews/3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Ika Fitri Widiyastuti
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir: Boyolali, 09 Mei 1988
Kebangsaan
: Indonesia
Agama
: Islam
Alamat
: Penggung, RT. 01 / 07, Boyolali
Pendidikan
: - TK Pertiwi Penggung I
Lulus Tahun 1994
- SD Negeri I Penggung
Lulus Tahun 2000
- SLTP Negeri 3 Boyolali Lulus Tahun 2003
-SMA Negeri 2 Boyolali
Lulus Tahun 2006
- STAIN SALATIGA
Salatiga, 10 Agustus 2009
Penulis
Ika Fitri Widiyastuti
Download