Pemberdayaan masyarakat Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat (Bahan Diskusi) Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung 2011 agus hasbi noor 1 Pemberdayaan masyarakat Latar Belakang konsep pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dalam arti yang luas Pembangunan menurut literatur-literatur ekonomi pembangunan seringkali didefinisikan sebagai suatu proses yang berkesinambungan dari peningkatan pendapatan riil perkapita melalui peningkatan jumlah dan produktivitas sumber daya. Dari pandangan itu lahir konsep-konsep mengenai pembangunan sebagai pertumbuhan ekonomi. agus hasbi noor 2 pemberdayaan masyarakat Teori Pembangunan Adam Smith (1776) • proses pertumbuhan dimulai apabila perekonomian mampu melakukan pembagian kerja (division of labor). • Pembagian kerja akan meningkatkan produktivitas yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan. Adam Smith juga menggarisbawahi pentingnya skala ekonomi. Dengan meluasnya pasar, akan terbuka inovasi-inovasi baru yang pada gilirannya akan mendorong perluasan pembagian kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Malthus (1798) dan Ricardo (1917) • agus hasbi noor yang berusaha mengkaji batas-batas pertumbuhan (limits to growth) Malthus, dan Ricardo yang disebut sebagai aliran klasik, berkembang teori pertumbuhan ekonomi modern dengan berbagai variasinya yang pada intinya dapat dibagi menjadi dua, yaitu yang menekankan pentingnya akumulasi modal (physical capital formation) dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (human capital). 3 pemberdayaan masyarakat Teori Pembangunan (Lanjutan) Harrod (1948) dan Domar (1946). agus hasbi noor • Salah satu pandangan yang dampaknya besar dan berlanjut hingga sekarang. Model pertumbuhan yang dikembangkan pada intinya berpijak pada pemikiran Keynes (1936) yang menekankan pentingnya aspek permintaan dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang. • Dalam model Harrod-Domar, pertumbuhan ekonomi akan ditentukan oleh dua unsur pokok, yaitu tingkat tabungan (investasi) dan produktivitas modal (capital output ratio). • Agar dapat tumbuh secara berkelanjutan, masyarakat dalam suatu perekonomian harus mempunyai tabungan yang merupakan sumber investasi. Makin besar tabungan, yang berarti makin besar investasi, maka akan semakin tinggi pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, makin rendah produktivitas kapital atau semakin tinggi capital output ratio, makin rendah pertumbuhan ekonomi. • Model ini lebih menekankan kepada pentingnya peranan modal. 4 pemberdayaan masyarakat Teori Pembangunan (Lanjutan) Arthur Lewis (1954) • model surplus of labor memberikan tekanan kepada peranan jumlah penduduk. • meningkatkan produksi dengan mempekerjakan tenaga kerja yang lebih banyak tanpa harus menaikkan tingkat upahnya. • Meningkatnya pendapatan yang dapat diperoleh oleh kaum pemilik modal akan mendorong investasi-investasi baru karena kelompok ini mempunyai hasrat menabung dan menanam modal (marginal propensity to save and invest) yang lebih tinggi dibandingkan dengan kaum pekerja. • Tingkat investasi yang tinggi pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Teori pertumbuhan neoklasik mulai memasukkan unsur teknologi yang diyakini akan berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara (Solow, 1957). agus hasbi noor 5 pemberdayaan masyarakat Teori Pembangunan (Lanjutan) Menurut Becker (1964) peningkatan produktivitas tenaga kerja dapat didorong melalui pendidikan dan pelatihan serta peningkatan derajat kesehatan. Teori human capital ini selanjutnya diperkuat dengan berbagai studi empiris, antara lain untuk Amerika Serikat oleh Kendrick (1976). Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru pembangunan, yakni yang bersifat “people centred, participatory, empowering, and sustainable” (Chambers, 1995). • agus hasbi noor Konsep pemberdayaan masyarakat ini muncul karena adanya kegagalan sekaligus harapan. Kegagalan yang dimaksud adalah gagalnya model-model pembangunan ekonomi dalam menanggulangi masalah kemiskinan dan lingkungan yang berkelanjutan. Sedangkan harapan, muncul karena adanya alternatif pembangunan yang memasukkan nilai-nilai demokrasi, persamaan gender, dan pertumbuhan ekonomi yang memadai. 6 Pemberdayaan masyarakat agus hasbi noor 7 pemberdayaan masyarakat Tahapan Pemberdayaan (Ginandjar Kartasasmita , 1997 : 9) 1. Enabling • menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling) • Disini titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap manusia, setiap masyarakat, memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Artinya, tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa daya, karena jika demikian akan sudah punah. • Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu, dengan mendorong, memotivasikan, dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya. 2. Empowering • memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering). • Dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah lebih positif, selain dari hanya menciptakan iklim dan suasana. Perkuatan ini meliputi langkah-langkah nyata, dan menyangkut penyediaan berbagai masukan (input), serta pembukaan akses ke dalam berbagai peluang (opportunities) yang akan membuat masyarakat menjadi berdaya. agus hasbi noor 8 pemberdayaan masyarakat Tahapan Pemberdayaan (Lanjutan) 3. Protecting agus hasbi noor • memberdayakan mengandung pula arti melindungi. • Dalam proses pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah, oleh karena kekurangberdayaan dalam menghadapi yang kuat. Oleh karena itu, perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah amat mendasar sifatnya dalam konsep pemberdayaan masyarakat. • Melindungi tidak berarti mengisolasi atau menutupi dari interaksi, karena hal itu justru akan mengerdilkan yang kecil dan melunglaikan yang lemah. Melindungi harus dilihat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang, serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah. 9 pemberdayaan masyarakat Strategi Pemberdayaan No. 1. 2. Sumber-sumber daya/kekuatan Kewenangan formal. Sanksi Strategi Pemberdayaan No. 1.1. Kurangi/serahkan kewenangan formal yang melekat pada setiap tugas dan fungsi secara bertahap kepada komunitas, seiring dengan meningkatnya (perkembangan) kemampuan komunitas. 1.2. Distribusikan kewenangan penentuan berbagai proses, mekanisme dan prosedur dalam pelaksanaan kegiatan komunitas kepada individu, kelompok dan/atau unsurunsur di dalam komunitas. 1.3. Hindari pembentukan organisasi yang menonjolkan struktur hierarkis. Upayakan organisasi miskin struktur, kaya fungsi. 1.4. Dorong demokratisasi maksimum dalam setiap proses pengambilan keputusan. 1.5. Waspadai penyalah-gunaan wewenang (abuse of power) oleh diri sendiri maupun oleh komunitas. 1.6. Tingkatkan kemampuan komunitas melakukan peng-awasan (social control) atas pelaksanaan kewenangan. 2.1. Jangan pernah menggunakan sanksi kecuali untuk pe-langgaran berat dalam rangka memperbaiki perilaku menyimpang dan menegakkan disiplin. 2.2. Waspadai penyalah-gunaan wewenang (abuse of power) oleh diri sendiri maupun oleh komunitas, karena kecenderungan terlalu mudah (ringan tangan) menjatuhkan sanksi. 2.3. Hindari diterbitkannya peraturan yang sarat sanksi miskin persuasi, dorongan dan motivasi. agus hasbi noor 10 pemberdayaan masyarakat Strategi Pemberdayaan (Lanjutan) No. Sumber-sumber daya/kekuatan No. Strategi Pemberdayaan 3. Informasi 3.1. 3.2. Tingkatkan kemempanan komunikasi. Intensifkan penyediaan sumberdaya informasi. 4. Pengetahuan 5. Keterampilan 6. Asosiasi (kolektivitas/ kebersamaan) 4.1. 4.2. 5.1. 5.2. 6.1. Intensifkan penyediaan sumberdaya informasi. Laksanakan pendidikan dan pelatihan secara konsisten. Intensifkan penyediaan sumberdaya informasi. Laksanakan pendidikan dan pelatihan secara konsisten. Lakukan pengorganisasian dengan baik. 6.2. 6.3. 6.4. 6.5. Lakukan pengelolaan kelompok dengan baik. Lakukan pengelolaan pengaduan dengan baik. Lakukan pengelolaan konflik dengan baik. Usahakan mencapai mufakat (konsensus) optimum dalam setiap proses pengambilan keputusan. Upayakan partisipasi aktif dalam setiap proses dan pelaksanaan kegiatan. 6.6. 6.7. agus hasbi noor Tingkatkan energi sosial dan kembangkan modal sosial kelompok dan komunitas. 11 pemberdayaan masyarakat Strategi Pemberdayaan (Lanjutan) No. 7. Sumber-sumber daya/kekuatan Gangguan/nuisance. No. 7.1. 7.2. 7.3. 7.4. 7.5. 7.6. 7.7. 7.8. 8. Moral 8.1. 8.2. 8.3. 8.4. agus hasbi noor Strategi Pemberdayaan Lakukan pengorganisasian dengan baik (dalam arti pengorganisasian kesadaran, tujuan, dan potensi kolektif komunitas). Indentifikasi masalah, ancaman, dan tantangan yang dihadapi bersama secara partisipatif. Lakukan pengelolaan kelompok dengan baik. Lakukan pengelolaan konflik dengan baik. Usahakan mencapai mufakat (konsensus) optimum dalam setiap proses pengambilan keputusan. Upayakan partisipasi aktif dalam setiap proses dan pelaksanaan kegiatan. Fasilitasi komunitas agar secara konsisten melakukan evaluasi (aksi-refleksi-aksi) setiap kali menyelesaikan satu kegiatan. Identifikasi sasaran secara tepat, buat gangguan hanya sebagai tindakan awal – bukan menerus. Identifikasi norma, nilai-nilai dan aturan positif yang berlaku di dalam komunitas. Gunakan norma, nilai-nilai dan aturan positif yang ber-laku di dalam komunitas secara konsisten dan partisipatif untuk menilai setiap perilaku. Sediakan penasehatan (konseling) bagi setiap penurun-an kadar moralitas sejak dini (mulai gejala paling kecil). Terapkan sanksi secara cermat, tepat dan tanpa kecuali terhadap setiap penyimpangan perilaku yang parah (pelanggaran berat). 12 pemberdayaan masyarakat Strategi Pemberdayaan (Lanjutan) No. 9. Sumber-sumber daya/kekuatan Kharisma No. 9.1. 9.2. 10. Ekonomi 10.1. 10.2. 10.3. 10.4. 10.5. 10.6. agus hasbi noor Strategi Pemberdayaan Pelihara konsistensi pelaksanaan setiap proses dan tindakan pemeliharaan moralitas (8.1 s/d 8.4). Hindari penggunaan kharisma yang berlebihan dan negatif karena dapat menyebabkan pelemahan dan hambatan komunikasi di dalam komunitas serta pelemahan. Indentifikasi struktur komunitas berdasarkan tingkat dan distribusi penguasaan sumberdaya ekonomi. Tingkatkan kesadaran dan kepedulian para elite ekonomi komunitas akan masalah ekonomi yang dialami oleh kelompok yang tidak mampu di dalam komunitas. Tingkatkan kesadaran kritis kelompok yang tidak mampu akan ketidakmampuan mereka sendiri. Lakukan pengorganisasian kelompok yang tidak mampu untuk mengatasi kemiskinan mereka sendiri. Fasilitasi kegiatan ekonomi produktif untuk kelompok yang tidak mampu dalam rangka mengatasi kemiskinan mereka sendiri. Galang partisipasi aktif para elite ekonomi dalam mem-fasilitasi kegiatan ekonomi produktif untuk kelompok yang tidak mampu. 13 pemberdayaan masyarakat Strategi Pemberdayaan (Lanjutan) No. 11. Sumber-sumber daya/kekuatan Persistensi No. 11.1. 11.2. 11.3. 11.4. 11.5. 11.6. agus hasbi noor Strategi Pemberdayaan Dorong pemberlakuan pembatasan masa jabatan di setiap organisasi yang ada di dalam komunitas. Dorong agar setiap anggota komunitas berpartisipatif aktif dalam setiap proses dan kegiatan. Hindari pemberlakuan prinsip-prinsip demokrasi per-wakilan dalam proses pengambilan keputusan, dorong pemberlakuan prinsip-prinsip demokrasi partisipatif; ter-utama pada proses seleksi dan rekrutmen pemimpin lokal. Tingkatkan kemampuan komunitas dalam melakukan pengawasan (social control) atas pelaksanaan kewenangan oleh ara elite. Hindari pola kaderisasi kepemimpinan lokal komunitas yang berbasis senioritas dan kharisma, dorong ke arah merit system (berbasis kemampuan). Tingkatkan kesadaran bahwa satu-satunya yang harus persisten dan menerus adalah perubahan itu sendiri. Perubahan yang menerus inilah yang disebut sebagai transformasi. 14 pemberdayaan masyarakat MERENCANAKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Pelibatan Komunitas Keadaan Saat Ini Tujuan Bagaimana Mencapainya Kebutuhan Komunitas, Profil Komunitas Visi Komunitas, Mengidentifikasi Hasil Community Plan/Actions Pilihan-pilihan, pengembangan yang seimbang Modal Finansial/ Fisik Modal Manusia Modal Sosial/ Kultural Modal Alamiah Kapabilitas dan Aset Komunitas agus hasbi noor 15 pemberdayaan masyarakat MEMBANGUN MASYARAKAT/KOMUNITAS Perjalanan Komunitas Menuju Kesejahteraan & Keberlanjutan Identifikasi Kebutuhan, dsb. Penghimpunan Informasi PenentuanVi si, Identifikasi Hasil Perencanaan PM Identitas, Nilai Bersama Akses thd Informasi Modal Sosial yang Kuat Tindakan PM Hasil (Outcome) Kesejahteraan Komunitas Akses thd Sumber Daya Pemimpin yang terampil, Organisasi yang Kapabel Fasilitasi, Kemitraan Pemungkin yang Penting (Key Enablers) bagi Pemberdayaan Masyarakat agus hasbi noor 16 Pemberdayaan masyarakat SEKIAN Dan TERIMAKASIH agus hasbi noor 17