Buletin Sariputra, Februari 2017 Vol. 7 (1) Kinerja Guru di SMK Kristen YPKM Manado Teacher’s performance at SMK Kristen YPKM Manando Lussiy Palempung Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Sariputra Indonesia Tomohon ABSTRAK Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisa dan menggambarkan kinerja para guru khususnya di SMK Kristen YPKM Manado. Secara keseluruhan penelitian inidibuat untuk mendapatkan sebagai berikut:1) Penampilan kinerja para guru khususnya di SMK Kristen YPKM Manado; 2) Faktor-faktor pendukung penampilan kinerja para guru khususnya di SMK Kristen YPKM Manado; 3) Faktor-faktor penghalang penampilan kinerja para guru khususnya di SMK Kristen YPKM Manado. Penelitian ini menggunakan uraian pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini : 1) observasi; 2) wawancara; 3) dokumen. Instrumen utama adalah penelitisendiri yang dilengkapi dengan panduan penilaian penampilan kinerja menggunakan langkah-langkah: (1) pengumpulan data, (2) penilaian penampilan kinerja, (3) tafsiran data berdasarkan konteks masalah, dan (4) keabsahan data melalui pemeriksaan sumber-sumber data. Objek dari penelitian ini adalah penampilan kinerja para guru khususnya di SMK Kristen YPKM Manado. Para guru terdiri dari mereka yang telah bersertifikasi. Mereka yang belum memiliki sertifikasi, dan mereka yang masih baru. Berdasarkan pada analisa data, disimpulkan sebagai berikut : (1) tiga tipe penampilan kinerja dengan cara yang berbeda walaupun mereka mengerti konsep penampilan kinerja dalam syarat guru-guru profesional yang berdaya saing(perseorangan,pedagogi, profesional, dan sosial); (2) profil guru yang bervariasi, mereka yang telah bersertifikasi dikategorikan sebagai kualifikasi A (sangat bagus), mereka yang tidak bersertifikasi dikategorikan sebagai kualifikasi B (bagus),dan mereka yang mengajar kurang dari satu tahun dikategorikan sebagai kualifikasi C (sufficient); (3) faktor-faktor yang mempengaruhi penampilankinerja guru khususnya di SMK Kristen YPKM Manado meliputi : a) faktor-faktor pendukung seperti motivasi, kepala sekolah, kebijakan sertifikasi, latar belakang pendidikan para guru, gaji, dan fasilitas pembelajaran; b) halangan-halangan para guru bekerja di SMK Kristen YPKM Manado termasuk guru itu sendiri yang termotivasi, dan daya saing guru, pengaruh guru yang lain, termasuk faktor kepala sekolah, pengawas, dan kebijakan pemerintah. Oleh karena itu peneliti datang dengan merekomendasikan yang diharapkan dapat membantu diantaranya: 1.Para guru dengan kualifikasi A dan B selanjutnya untuk memeliharayang meningkatkan penampilan kinerja mereka, 2.Para guru dengan kualifikasi C meningkatkan penampilan kinerja melalui pelatihan pendidikan, 3Faktor-faktor pendukung penampilan kinerja guru dipelihara selama meningkatkan seperti motivasi dan kepemimpinan kepala sekolah, 4.Faktor-faktor penghalang penampilan kinerja guru, perlu diperhatikan, karena menurunkan penampilan kinerja guru; terutamakehadiran pengawas di Dinas Pendidikan Sulawesi Utara. Kata Kunci : Penampilan kinerja guru, khususnya sekolah. ABSTRACT The research intended to analyze and describe the performance of teachers at special school a SMK Christian YPKM Manado. Specifically, this study was made to find out thefollowing :1) The performances of teachersat special school a SMK Christian YPKM Manado; 2) The supporting factors of the performance of teachers at special school a SMK Christian YPKM Manado; 3) The inhibiting factors of the performanceof teachersat special school a SMK Christian YPKM Manado. The study utilized descriptive qualitative approach. The data gathering techniques that were used in this study : 1) observation; 2) interview; 3) document. The main instrumentwas the researcher herself who was equipped with performance assessment guide by using the following step : (1) data collection,(2) performance assessment, (3) data interpretation based on the context of the problem, and (4) data validity by checking the sources of data. The objectof this study was the teachers at special school a SMK Christian YPKM Manado. The teachers consisted of those who had already had teaching certificates. Those whodid not have teaching certificates, and those who were still new. Based on the data analysis, it was concluded as follows that : (1) the three kinds of teachers performed differently, even though they understood the concept of teachers performance 51 Buletin Sariputra, Februari 2017 Vol. 7 (1) in terms of professional teachers competiencies (personalty,pedagogy, professionalism, and social); (2) the profiles of the teachers varied, those who had the teaching certificates were categorized as qualification A (very good), those who did not have teaching certifications were categorized as qualification B (good),and those who had lessthan one year service were categorized as qualificationC (sufficient); (3) factors that influenced the performance of teachers at special school a SMK Christian YPKM Manado comprised of the : a) the supporting factorssuch as motivation, principal, policy of teaching, certificate, educational background of the teachers, salary, and learning facilities; b) the barrier of the teachers work in SMK Christian YPKM Manado included the teacher herself that is motivation and the teacher’s competence, the influence of the other teacher, included headmaster factor, supervisor, andgovernment wise. Therefore, the researchercame up with recommendations that were expected to help various parties, among others: 1.That the teachers with qualification A andB continue to maintain as well as improve their performance, 2.That the teachers with qualification C enhance their performance through training an education, 3. That the supporting factors of the teachers performance be maintained as well as improved, such as motivation and the principal leadership, 4.That the supporting factorsof the teachers performance, be taken care of, because they lowered the teachers performance; particulary the presence of superintendant at the Departmnet of National Education of North Sulawesi. Keyword : Teacher’s performance, special school. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu indikator bagi kemajuan bangsa. Peran pendidikan yang profesional sangat diperlukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, sesuai dengan Undang-Undang nomor 20 tahun 2013 tentang sistem pendidikan nasional, bahwa jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Untuk itu guru mampu bersaing di forum nasional maupun internasional. Profesional guru dituntut agar terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman ilmu pengetahuandan teknologi. Keberadaan guru sangat penting bagi suatubangsa, untuk keberlangsungan hidup bangsa ditengah lintasan perjalanan zaman dengan teknologi yang semakin canggih dan berbagai pergeseran nilai. Hal ini membawa konsekuensi kepada guru untukmeningkatkan kemampuan.Guru profesional mempunyai tanggung jawab pribadi, sosial intelektual,moral dan spiritual. Tanggung jawab pribadi yang mandiri mampumemahami dirinya, mengelola diri, mengontroldiri, menghargai serta mengembangkan diri. Undang-Undang nomor 14 tahun 2015 tentang guru dan dosen Yamin (2007), “tercantum pengertian profesional pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,kemahiran, ke- cakapan yang memenuhistandar mutu atau norma tertentu sertamemerlukan pendidikan profesi”. Guru sebagai tenaga pendidik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan tujuanpendidikan, karena guru yang langsung berinteraksi dengan peserta didik,untuk memberikan bimbingan yang akan menghasilkan tamatan berkualitas sebagaimana yang diharapkan. Gurumerupakan Sumber Daya Manusia yang menjadi perencanaan pelaku yang menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Untuk itu dalam menunjang kegiatan guru,diperlukan iklim sekolah yang kondusif hubungan yang baik antar guru yang ada disekolah. Berdasarkan uraian diatas,maka kinerja guru harus selalu ditingkatkan mengingat tantangan dunia pendidikan untuk menghasilkan kualitas Sumber Daya Manusia yang mampu bersaing di era global yang semakin ketat.Kinerja guru (performance) merupakan hasil yang dicapai oleh guru yang melaksanakan tugas yang dibebankan yang didasarkan atas kecakapan,pengalaman, dan keunggulan serta penggunaan waktu. Selain uraian di atas, terdapat dugaan bahwa kinerja guru ditentukan oleh faktor lama masa bekerja sebagai kebutuhan mendalami dan memahami bidang pekerjaan tersebut. Lamanya masa bekerja yang dilalui dapat memberikan kesempatan bagi guru yang menyesuaikan keahlian dan kemampuan yang dimiliki dengan pekerjaanyang ditanganinya. Permasalahan Sumber Daya Manusia tentunya tidak terlepas dari kinerja yang di- 52 Buletin Sariputra, Februari 2017 Vol. 7 (1) hasilkan di SMK Kristen YPKM Manado. Kinerja guru ditentukan oleh kapasitas guru yang mencakup pendidikan,keahlian, keterampilan, peng alaman dan kriteria yang lain sesuai dengan kebutuhan posisi dan jabatan. Keberadaan tenaga pendidik didapati sering terlambat, sering tidak hadir dikarenakan ada 2 faktor,yaitu: (a) faktor internal dan (b) faktor eskternal. Faktor internal keberadaan guru terlihat memiliki beban tugas yang tidak diimbangi dengan kebutuhan yang diperlukan, sejalan dengan hal ini guru sering terlambat dan tidak melaksanakan tugas sebagaimana mestinya sehingga mempengaruhi kinerja guru. Faktor eskternal hubungan antar komunitas di sekolah yang kurang baik sehingga terdapat hambatan-hambatan dalam melaksanakan tugas seperti penyediaan alat dan sumber belajar yang tidak memadai,lingkungan sekolah yang kurang menunjang, sarana dan prasarana yang belum lengkap sehingga dalam melaksanakan kegiatan belajar tidak sesuai dengan yang diharapkan.Selain itu faktor kepemimpinan kepala sekolah dapat juga mempengaruhi kinerja guru dari aspek penyampaian informasi, bahkan pembagian tugas yang tidaksesuai dengan bidang yang dikuasai,begitu juga kemampuan yang dimiliki tidak menunjang akan tugas yang diemban,selain itujuga keterampilankeahlian yang ditugaskan jauh dari harapan guru. Gambaran umum yang ada diSMK Kristen YPKM Manado terdiri dari dua jurusan, yaitu: (a) Jurusan Teknik Komputer Jaringan (b) Jurusan Akomodasi Perhotelan. Selain uraian diatas terdapat pula dugaan bahwa kinerja guru ditentukan oleh faktor lama masa bekerja sebagai kebutuhan yang memahami dibidang pekerjaan tersebut. Lama masa bekerja yang dilalui dapat memberi kan kesempatan bagi guru yang menyesuaikan keahlian dan kemampuan yang dimiliki dengan pekerjaanyang ditanganinya. Berdasarkan uraian diatas,maka peniliti tertarik untuk membahas masalah kinerja Guru di SMK Kristen YPKM Manado. 1. Bagaimana kinerja guru SMK Kristen YPKM Manado? 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pada kinerja guru SMK Kristen YPKM Manado? D.Tujuan Penilitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan tentang: 1. Kinerja guru pada SMK Kristen YPKMManado. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi padakinerja guru SMK Kristen YPKM Manado. E. Manfaat Penilitian Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat baik secara teoretis maupun praktis 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan memberikan motivasi bagi guru untuk lebih menghayati makna kinerja guru pada SMK Kristen YPKM Manado. 2. Manfaat Praktis Sebagai sarana informasi bagi tenagatenaga pendidik dalam mewujudkan kinerja guru pada SMK Kristen YPKM Manado. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pendidikan pada umumnya dan pada khususnya bagi ilmu administrasi dan pendidikan. ACUAN TEORETIK A. Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Kambey (1999) mengemukakan, “Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan terjemahan istilah bahasa Inggris : “human resource management” berarti mengurus, meng elola, mengatur. Secara sederhana pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia adalah mengelola Sumber Daya Manusia. Nawawi (dalam Kambey 1997) mengemukakan, pengertian Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai berikut: 1. Sumber Daya Manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja, atau karyawan). 2. Sumber Daya Manusia adalah potensi manusia sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya. 3. Sumber Daya Manusia adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/ finansial) dalam organisasi bisnis yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara B. Fokus Penilitian Berdasarkan latarbelakang masalah diatas, maka penilaian ini difokuskan pada masalahbagaimana kinerja guru padaSMK KristenYPKM Manado. C. Rumusan Masalah Masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 53 Buletin Sariputra, Februari 2017 Vol. 7 (1) fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi. nyelesaikan.Hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision dan hasil penilaian digunakan sebagai dasar mengevaluasi sistem seleksi. Sementara bersifat development harus menyelesaikan.Prestasi riil yang dicapai individu kelemahan-kelemahan yang menghemat kinerja prestasi yang dikembangkan. Sebutan guru dapat menunjukkan suatuprofesi atau jabatan fungsional dalam bidang pendidikan dan pembelajaran atau seseorang yang menduduki dan melaksanakan tugas dalam bidang pendidikan pembelajaran. Dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003tentang sistem pendidikan yang mengajar pada suatu pendidik dan mengajar pada satuan pendidikan dasar menengah disebut guru. Sementara itu, tugas guru sebagaimana disebutkan pasal 39 merencanakan dan melaksa nakan proses pembelajaran,menilai hasil pembelajaran melakukan bimbingan pelatihan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini berarti bahwa selain mengajar,guru juga mempunyai tugas melaksanakan bimbingan pelatihan bahkan perlu melakukan penelitian pengabdian kepada masyarakat sekitarnya. Guru dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab,harus memiliki sejumlah kompetensi atau menguasai pengetahuan, sikap dan keterampilan yang terkait dengan bidang tugasnya. Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru dapat mencakup kompetensi pedagogik berkaitan dengan kemampuan mengelola pembelajaran, sedangkan kompetensi kepribadian adalah kemampuan pribadi yang mantap,berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. B. Konsep Kinerja 1. Pengertian Kinerja Kamus Bahasa Indonesia mengemukakan bahwa kinerja merupakan: sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, dan kemampuan kerja. Berikut ini pengertian kinerja yang berbeda-beda menurut paraahli: a. Fattah (1999), kinerja atau prestasi kerja (performance) merupakan ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan keterampilan serta motivasi dalam menghasilkan sesuatu. b. Anwar Prabu Mangkunegara (2005), kinerja karyawan(prestasi kerja) adalah hasilsecara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. c.Sedarmayanti (2001), kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berartiprestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, untuk kerja atau penampilan kerja. Disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil karya atau kerja yang diperoleh karyawan dalam usaha pencapaian tujuan atau pemenuhan tugas tertentu berdasarkan ukuran yang berlaku dan dalam waktu yang telah ditetapkan organisasi. D. Teknik Penilaian Kinerja Penilaian kinerja adalah proses pengukuran kinerja guru. Penilaian kinerja merupakan pengawasan terhadap kualitas personal. Menurut Handoko (2001), “penilaian kinerja adalah proses melalui organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai kinerja guru. 2. Teknik Penilaian Kinerja Kinerja mempunyai hubunganerat dengan masalah produktivitas karena merupakan indikator dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggidalam suatu organisasi sehubungan dengan hal tersebut, maka upaya untuk mengadakan penilaian kinerja, organisasi dapat memilih dan menempatkan orang yang tepat untuk menduduki suatu jabatan tertentu secara objektif. Untuk mengetahui tinggi rendahnya kinerja seseorang, perlu dilakukan penilaian kinerja. PAPARAN DATA, TEMUAN, PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data 1. Data tentang Sekolah a. Profil SMK Kristen YPKM Manado SMK Kristen YPKM Manado didirikan pada tanggal 16 Februari tahun 1998 Kepala Sekolah Dra. D. E. B. Tandi R,siswa pertama 24 orang tahun ajaran 1998-1999 dengan jurusan Akomodasi Perhotelan, perintisnya Prof. E. Manuhutu dan Drs. Victor Pattynama, B.Th, sebelumnya sekolah ini sudah C. Faktor-faktor Penilaian Kinerja Syafarudin Alwi (2000),“secara teoretis tujuan penilaian dikategorikan sebagai suatu yang bersifat evaluation and development”. Yang bersifat evaluation harus me- 54 Buletin Sariputra, Februari 2017 Vol. 7 (1) berdiri SMA dan SMP Kristen YPKM, ada pemikiran kedepan dari ketua Yayasan yaitu Prof. E. Manuhutu untuk membuka sekolah kejuruan untuk mendapatkan siswa-siswi yang mampu bersaing mengingat tantangan dunia pendidikan, untuk menghasilkan kualitas yang mampu bersaing di era global yang semakin ketat. Seiring dengan perkembangan, maka pada tahun 1998 SMKKristen YPKM diadakan kerja sama dengan pihak Novotel Hotel/ Ritzi Hotel/ yang sekarang adalah Hotel Arya Duta. b. Struktur organisasi SMK Kristen YPKM Manado Struktur Organisasi SMK Kristen YPKM Manado Kepala Komite Sekolah Wakil Kepala Kurikulum Kesiswaan Kepala Urusan Sarana dan WaliKelas Guru 1.perpustakaan 3. Lab Komp Hubungan Kerja 3.lab. Komputer 3lab Siswa Keterangan bagan: __________________________Garis Komando Garis Konsultan Dari Struktur SMK Kristen YPKM Manado tersebut dapat dilihat pula posisi komite sekolah dalam garis konsultasi dengan kepala sekolah. Komite sekolah tidak dalam garis komando di bawah kepala sekolah melainkan sebagai mitra kemajuan sekolah. Artinya, komite sekolah dan kepala sekolah dapat bekerja sama dalam upaya kemajuan sekolah. guru profesional. Pada umumnya guru-guru yang mengajar sudah S1. Karena itu mereka juga sudah tahu bahwa penilaian kinerja berhubungan dengan standar kompetensi guru (W.1.KS). Apabila ditelaah ungkapan kepala sekolah tersebutmenggambarkan dua hal menarik perhatian peneliti yang berhubungan dengan kinerja guru pada SMK Kristen YPKM Manado. Pertama, ungkapan kepala sekolah yang menyatakan kinerja guru sekarang dikaitkan dengan standar kompetensi guru. Kedua, ungkapan kepala sekolah menyatakan penilaian kinerjanya berhubungan dengan standar kompetensi guru. Petikan wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti mendalami melalui wakil kepala sekolah. Petikan wawancara dengan wakil kepala sekolah dikemukakan sebagai berikut: Saya memahami kinerja guru harus terkait standar kompetensi guru. Saya pribadi telah memiliki sertifikat guru profesional. Saya tahu ada instrumen penilaian kinerja guru. Instrumen itu untuk mengetahui bagaimana kompetensi sosial, kompetensi pedagogik, dan kompetensi profesional (W.1.WKS). Hasil wawancara dengan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah tersebut peneliti mendalami melalui wawancara dengan beberapa guru yang telah disertifikasi dan yang belum disertifikasi. Petikan wawancara dengan guru yang telah disertifikasi, selain dari wakil 2. Paparan Data sesuai Rumusan MasalahPenelitian a. Kinerja guru pada SMK Kristen YPKM Manado Hasil penelitian tentang kinerja guru pada SMK Kristen YPKM Manado adalah data yang diperoleh dengan teknik pengumpulan data yakni wawancara, pengamatan, dan studi dokumentasi. Data-data yang diperoleh dengan teknik pengumpulan data tersebut dipaparkan berikut ini : Informan pertama yang diwawancara oleh peneliti adalahkepala sekolah karena peneliti menyadari bahwa kepala sekolah adalahinforman kunci terkait data kinerja guru Hasil wawancara dengan kepala sekolah sebagai berikut: Saya tahu kinerja guru sekarang ini dikaitkan dengan standar kompetensi guru. Guru-guru yang mengajar disekolah ini ada yang telah memiliki sertifikat guru profesional dan ada jugaguru yang belummemiliki sertifikat 55 Buletin Sariputra, Februari 2017 Vol. 7 (1) kepala sekolah, juga dengan guru-guru tertentu. Seorang guru yang telah memiliki sertifikat guru profesional mengungkapkan sebagai berikut : Benar, saya paham lewat adanya sertifikasi guru ini, untuk mengetahui kompetensi guru sekarang harus dinilai melaui kinerja guru. Ada alat penilaian kinerja guru. Pasti akan diketahui kompetensi guru jika dinilai kinerjanya. Kompetensi yang harus dimiliki dapat mencakup sebagai berikut, kompetensi pedagogik berkaitan dengan kemampuan mengolah pembelajaran, sedangkan kompetensi kepribadian adalah kemampuan pribadi yang mantap, berakhlak mulia, arif berwibawa serta menjadi teladan peserta didik, kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan hubungan antar pribadi dan dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan kompetensi profesional adalah kemampuan dalam penguasaan materi pembelajaran dan bidang keahlian. Saya juga informasikan kepada teman-teman guru yang belum disertifikasi. Khusus kepada teman-teman guru yang telah disertifikasi harus punya kepribadian yang tinggi, profesional dalam menjalankan Rentang Kualifikasi Nilai 86 – 100 A 71 – 85 B 55 – 70 C 41 – 54 D 0–0 E Tabel Kualifikasi Penilaian tugas, dan harus berjiwa sosial, sekedar diingatkan saja (W.1.GS). Berdasarkan paparan data tersebut dapat dijelaskan bahwa guru-guru pada SMK Kristen YPKM Manado memiliki pemahaman atau telah memahami tentang kinerja guru terkait dengan standar kompetensi guru kepribadian, pedagogic, profesional, dan sosial. Data hasil pengamatan peneliti tersebut ditunjang dengan data dokumentasi hasil penilaian kinerja guru. Data dokumentasi penilaian guru pada SMK Kristen YPKM Manado menunjukan hasil yang beragam. Guru yang telah memiliki sertifikat guru profesional mendapatkan total nilai sebanyak 87,5 atau 95%, berada pada rentang nilai antara 88 – 100 dengan kualifikasi A. Sedangkan untuk para guru yang belum memiliki sertifikat guru profesional baik yang masa kerjanya lebih dari satu tahun ataupun masa kerjanya kurang dari satu tahun, masing-masing mendapat total nilai 60 atau 64%, dan berada pada rating nilai antara 55 – 70 dengan kualifikasi C. Nilai kinerja guru dikualifikasikan sebagai berikut: Keterangan Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Hasil penilaian tiap-tiap subjek dikualifikasikan berdasarkan nilai sebagai berikut: 1. Subjek A mendapatkan total nilai sebanyak 87,5 atau 95% berada pada rentang nilai antara 88 – 100 dengan kualifikasi A, berarti kinerja sangat baik. 2. Subjek B mendapatkan nilai sebanyak 76,5 atau 83%, berada pada rentang nilai antara 71 – 85 dengan kualifikasi B, berarti kinerja baik. No Rentang Nilai 3. Subjek C mendapatkan total nilai sebanyak 60 atau 64%, berada pada rentang nilai antara 71 – 85 dengan kualifikasi C, berarti kinerja cukup. Karena ketiga subjek telah memperoleh kualifikasihasil penilaian, maka dilanjutkan untuk pemberian rekomendasi sebagai berikut : Kualifikasi Rekomendasi Interpretasi Rekomendasi 1 86 – 100 A R.4 1. Guru Berkinerja Kurang 2. Perlu Pembinaan Khusus 2 71 – 85 B R.4 1. Guru Berkinerja Kurang 2. Perlu Pembinaan Khusus 3 55 – 70 C R.4 1. Guru Berkinerja Kurang 2. Perlu Pembinaan Khusus 4 41 – 54 D R.4 1.Guru Berkinerja Kurang 2. Perlu Pembinaan Khusus 5 0–4 E R.4 1. Guru Berkinerja Sangat Kurang 2. Tidak Layak Menjadi Guru Tabel Hasil Penelitian Kinerja Guru 56 Buletin Sariputra, Februari 2017 Vol. 7 (1) B. Temuan Penelitian Sesuai paparan data tentangkinerja guru pada SMK Kristen YPKM Manado peneliti menemukan beberapa hal sebagai berikut: 1. Kinerja guru Temuan peneliti tentang kinerja guru pada SMK Kristen YPKM Manado adalah sebagaiberikut : a. Guru-guru pada SMK Kristen YPKM Manado memiliki pemahaman atau telah memahami tentang kinerja guru terkait dengan standar guru kepribadian pedagogik, profesional dan sosial. b. Profil kinerja para guru pada SMK Kristen YPKM Manado bervariasi. Guru yang telah memiliki sertifikat guru profesional terkategori kualifikasi A (sangat (sangat baik), guru-guru yang belum memiliki sertifikat guru profesional baik yang bermasa kerja lebih dari satu tahun terkategori kualifikasi B (baik), dan masa kerja kurang dari satu tahun terkategori kualifikasi C (cukup). 2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja guru Temuan penelitian tentang faktor-faktoryang berpengaruh terhadap kinerja guru pada SMKKristen YPKM Manado adalah sebagai berikut: a. Faktor-faktor penunjang kinerja guru pada SMK Kristen YPKM Manado meliputi faktor motivasi, kebijakan sertifikasi guru, latar belakang pendidikan S1, gajidan sarana pembelajaran. b. Faktor-faktor penghambat kinerja guru pada SMK Kristen YPKM Manado meliputi guru itu sendiri yaitu motivasi dan kompetensi guru, dari luar diri guru, meliputi faktor kepala sekolah,pengawas sekolah,dan kebijakan pemerintah. an, dan kompetensi sosial. Dari hasil observasi, wawancara, pengamatan yang dilakukan peneliti yaitu adanya bukti fisik yang telah dimiliki oleh oleh para guru SMK Kristen YPKM Manado terutama guru sertifikasi. Adanya tugas guru yang mampu merencanakan program pem belajaran, antaralain menyusun program semester, program silabus, menyusun rencana persiapan pembelajaran telah tersedia oleh setiap guru. PENUTUP A.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagai jawaban atas rumusan permasalahan dan tujuan penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tingkat kinerja guru pada SMK Kristen YPKM Manado menunjukan keadaan yang beragam, baik dilihat dari kualifi kasi maupun dilihat dari kompetensi. Data pengamatan tentang kinerja guru yang terkait dengan standar kompeten si guru kepribadian, pedagogik, profesi onal dan sosial, yang menunjukan bahwa hasil kerja di antara para guru yang telah memiliki sertifikat guru profesional, berbeda dengan para guru yang belum memiliki sertifikat guru profesional. Data pengamatan tersebut ditunjukan pada dokumen hasil penilaian kinerja guru yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu : 1) Berkualitas sangat baik untuk guru yang telah memiliki sertifikat guru profesional, 2) Berkualifikasi baik untuk guru yang belum memiliki sertifikat guru profesional dan masa kerjanya lebih dari satu tahun, 3) Berkategori cukup untuk para guru yang belum memiliki sertifikat guru profesional dan masa kerjanya kurang dari satu tahun. 2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja guru pada SMK Kristen YPKM Manado ditunjukan dalam dua hal, yaitu : a. Faktor-faktor penunjang kinerja guruSMK Kristen YPKM Manado meliputi faktor motivasi, kepala sekolah, kebijakan sertifikasi guru, latar belakang pendidikan S1, S2, gaji, dan sarana pembelajaran. b. Faktor-faktor penghambat kinerja guru pada SMK Kristen YPKM Manado meliputi guru itu sendiri, C. Pembahasan Kinerja Guru pada SMK Kristen YPKM Manado Berdasarkan data yang telah dikemuka kan dalam penelitian ini, dengan menggunakan penilaian kinerja guru menunjuk hasil rata-rata berkinerja baik. Penilaian yang digunakan tak terlepas dari kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi, kepribadi- 57 Buletin Sariputra, Februari 2017 Vol. 7 (1) yaitu motivasi dan kompetensi guru, dari luar diri guru, meliputi faktor kepala sekolah, pengawas sekolah, dan kebijakan pemerintah. 3. Faktor-faktor yang berpengaruh positif atau penunjang kinerja baru perlu dipertahankan dan terus ditingkatkan, seperti motivasi guru, dan kepemimpinan kepala sekolah. 4. Faktor-faktor yang berpengaruh negatif atau penghambat kinerja guru perlu dibenahi dan perlu diperhatikan karena akan menyebabkan penurunan kinerja guru di sekolah. Terutama kehadiran pengawas sekolah yang berlatar belakang pendidikan khusus perlu di perhatikan oleh pihak Dinas Pendidikan Nasional Propinsi Sulawesi Utara. B. Saran Hal yang dapat disarankan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Diupayakan agar kinerja guru yang telah memiliki sertifikat guru profesional (kualifikati sangat baik) dan kinerja guru yang belum memiliki sertifikat guru profesional (kualifikasi baik) perlu dipertahankan dan terus ditingkatkan. 2. Kinerja guru yang masih berkualifikasi cukup, perlu ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan. DAFTAR PUSTAKA Anwar Prabu Mangkunegara (2005),Evaluasi Kinerja SDM,Bandung : Refika Aditama. Armstrong M. (1994), Manajemen Sumber Daya Manusia,Jakarta : Media Kompetindo. Gomes (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : Andi Offset. Gibson, James.L, John M.I.H, Donnely Hasibuan, Muhammad (2003),Manajemen Sumber Daya Manusia,Jakarta : Bumi Aksara. Handoko, T. Hani (2001), Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Jakarta : BPFE. Heidjrachman, Suad Husnan (2002), Manajemen Personalia, Yogyakarta :BPFE. Lane, Jan Erik (1995), The Public Sectors, Concept, Model, and Aproaches, London : Sage Publications. Kambey, Daniel C.1999, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manado : Yayasan Triganesha Nusantara. Kambey, Ellen S (2007), Pengambilan Keputusan Sebuah Pengantar, Manado :Triganesha. Marta Elvira, Robert Town (2001), “The Efect of Race and Worker Productivity on Performance Evaluations” United Kindom. Mitrani,Alain et.al.(1995),Manajemen Sumber Daya Manusia berdasarkan Kompetensi,Jakarta Pustaka Utama Graffiti. Moleong L. J. (2001),Metodologi Penilitian Kualitatif, Bandung : Penerbit PT Remaja Rosdakarya. Martoyo, Susilo,(2000),Manajemen Sumber Daya Manusia Yogyakarta : BPFE. Bestira.I. (1998), Produktivitas Perusahaan, Bandung :Alumni. Dessler Gerry, Robert Bacal (2002), Human Resources Management, Third Edition, Boston Mc Graw Hill Book Company. (1996), Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses, Edisi kedelapan, Jakarta : Bina Aksara. Nana Syaodih Sukmadinata (2008),Metode Penilitian Pendidikan, cetakan keempat, Bandung : Penerbit PT. Remaja Rosdakarya Prawirasentono, Suyadi (1999), Kebijakan Kinerja Karyawan,Yogyakarta : BPFE. Panggabean, Mutiara S (2002),Manajemen Sumber Daya Manusia,Jakarta : Ghalia Indonesia. Ruky. A (2003), Sumber Daya Manusia Berkualitas Mengubah Visi menjadi Realita, Jakarta:Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Simamora. H (2003),Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi kedua, Yogyakarta :Bagian Penerbitan STIE YKPN. Sagala Syaiful (2008), Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Pendidikan, Bandung : Alfabeta. Sugiyono (2005), Metode Penilitian Administrasi,Bandung : CV. Alfabeta. Thoha Miftah (1995),Kepemimpinan dalam Manajemen suatu Pendekatan Perilaku,Jakarta : PT. Grafindo Persada. Tiffin J. dan El Mc Cormich (1992),Industrial Psychology,sixth edition,London : Allen and Unwin. Wahjosumidjo (1994), Kepemimpinan dan Motivasi, Jakarta : Ghalia Indonesia. 58