keanekaragaman famili asteraceae di kawasan

advertisement
KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE
DI KAWASAN KAMPUS IPB DARMAGA, BOGOR
DIAN ARDIANINGSIH
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Keanekaragaman
Famili Asteraceae di Kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor adalah benar karya
saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk
apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi.
Dengan ini saya limpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2015
Dian Ardianingsih
G34100021
ABSTRAK
DIAN ARDIANINGSIH. Keanekaragaman Famili Asteraceae di Kawasan
Kampus IPB Darmaga, Bogor. Dibimbing oleh HILDA AKMAL dan NUNIK
SRI ARIYANTI.
Asteraceae merupakan famili dengan anggota terbanyak kedua pada
Kingdom Plantae setelah famili Leguminosae. Keanekaragaman anggota famili ini
dapat dikaji dari ciri morfologi dan ciri anatomi. Penelitian ini bertujuan mengkaji
keanekaragaman anggota famili Asteraceae di kawasan Kampus IPB Darmaga,
Bogor dengan mendeskripsikan ciri morfologi dan ciri anatomi stomata dan
trikoma. Pengambilan sampel dilakukan di 12 lokasi di kawasan ruang terbuka
hijau dengan menggunakan metode eksplorasi. Pengamatan tipe stomata dan
trikoma dilakukan dengan metode whole mount. Anggota famili Asteraceae yang
dijumpai di Kampus IPB Darmaga sebanyak 26 spesies, yang termasuk ke dalam
24 genus, dan 8 tribe. Tipe trikoma pada famili Asteraceae yaitu trikoma
glandular bersel satu, trikoma glandular bersel banyak, dan trikoma non glandular
bersel banyak. Tipe trikoma yang banyak dijumpai pada spesies-spesies tersebut
adalah trikoma glandular bersel banyak. Pada spesies yang ditemukan terdapat
satu tipe stomata yaitu tipe anomositik.
Kata kunci: Asteraceae, eksplorasi, whole mount, tipe stomata, tipe trikoma.
ABSTRACT
DIAN ARDIANINGSIH. Diversity of Family Asteraceae in Campus Area of IPB
Darmaga, Bogor. Supervised by HILDA AKMAL and NUNIK SRI ARIYANTI.
Asteraceae is the second larger family after Leguminosae. The diversity of
species in this family could be assessed by morphological and anatomical
characters. This research aims to study the diversity of family Asteraceae in
Campus Area of IPB Darmaga, Bogor by describing their morphological character
and anatomical character of stomata and trichome. Sampling was conducted in 12
locations in the area of green space by using the methode of exploration. Type of
stomata and trichome were observed using whole mount method. The family of
Asteraceae were found as many as 26 species, belonging to 24 genera and 8 tribe.
Tricomes of family Asteraceae are unicellular glandular trichome, multicellular
glandular trichome, and multicellular non glandular trichome. The most often
found trichome was multicellular non glandular trichome. The type of stomata of
observed species are anomocytic.
Key word: Asteraceae, exploration, whole mount, type of stomata, type of
trichome.
KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE
DI KAWASAN KAMPUS IPB DARMAGA, BOGOR
DIAN ARDIANINGSIH
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Biologi
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
Judul Skripsi: Keanekaragaman Famili Asteraceae di K awasan Kampus IPB
Darmaga, Bogar
Nama
: Dian Ardianingsih
NIM
: G34100021
Disetujui oleh:
Dr Nunik Sri Ariyanti, MSi
.
Pembimbing I
: �;, cr.P,
7n15
\
.
(.
.__
t_
�...
.
.J I
Pembimbing II
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan November 2013 ini ialah
Asteraceae, dengan judul Keanekaragaman Anggota Famili Asteraceae di
Kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Dra Hilda Akmal, MSi dan Dr
Nunik Sri Ariyanti, MSi selaku pebimbing. Penghargaan penulis sampaikan
kepada Ir Benni Subandi, MSc yang telah memberikan dukungan dan kesempatan
kepada penulis untuk melaksanakan PL di Rumpin Seed and Nursery Center
(RSSNC) sehingga bisa melaksanakan penelitian tepat pada waktunya. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Dr. Tri Atmowidi, MSi selaku penguji skripsi.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Program Bidik Misi DIKTI yang
telah memberikan dukungan berupa beasiswa kepada penulis sehingga bisa
menyelesaikan masa perkuliahan di IPB. Ungkapan terima kasih penulis
sampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih
sayangnya. Terima kasih kepada saudara-saudara seperjuangan, Biologi 47.
Terima kasih kepada teman-teman (Risma, Eka, Elin, Nindya, Alfi, dan Ryan)
yang telah memberikan persahabatan yang bermakna. Selain itu, penulis ucapkan
terima kasih kepada teman-teman di Laboratorium Sistematika Tumbuhan
(Wahyu Widi, Risafani, Irene, Kak Arifin, Kak Roma dan Agnes) dan laboran
(Kak Marlina) yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang berharga bagi
penulis.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor,
Februari 2015
Dian Ardianingsih
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
METODE
3
Waktu dan Tempat Penelitian
3
Pengambilan Sampel
3
Pengamatan Status Tanaman
4
Pengamatan Morfologi dan Identifikasi Sampel
4
Pengamatan Stomata dan Trikoma
4
Analisis Data
4
HASIL
6
Deskripsi Spesies
6
Persebaran Spesies
13
Variasi Morfologi
17
Variasi Tipe Stomata dan Tipe Trikoma
23
PEMBAHASAN
25
SIMPULAN
26
DAFTAR PUSTAKA
27
RIWAYAT HIDUP
29
LAMPIRAN
30
DAFTAR TABEL
1.
2.
Lokasi ditemukan, status tumbuhan, dan status asal spesies anggota
famili Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga, Bogor
Tipe trikoma pada spesies-spesies dari famili Asteraceae yang dijumpai
di Kampus IPB Darmaga, Bogor
15
23
DAFTAR GAMBAR
1.
Lokasi ditemukannya spesies-spesies dari famili Asteraceae di kawasan
Kampus IPB Darmaga, Bogor
2. Variasi habitus, (A) herba pada Crassocephalum crepidioides, dan (B)
memanjat pada Chromolaena odorata.
3. Variasi susunan daun, (A) berhadapan bersilang pada Chromolaena
odorata, (B) berseling spiral pada Struchium sparganophorum, (C) roset
pada Elephantopus scaber, (D) berseling pada Centratherum punctatum,
dan (E) bagian bawah roset dan bagian atas bersilang pada Sonchus
arvensis.
4. Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada
Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada Tagetes
erecta, (C) daun-daun bertangkai pada Struchium sparganophorum, (D)
helaian daun tanpa tangkai daun pada Emilia sonchifolia.
5. Variasi bentuk daun, (A) lanset terbalik pada Crassocephalum
crepidioides, (B) lanset pada Bidens pilosa, (C) anak panah pada Emilia
sonchifolia, (D) lonjong pada Struchium sparganophorum, (E) bulat telur
terbalik pada Cyantillium cenereum, (F) bulat telur pada Centratherum
punctatum, (G) jorong pada Elephantopus scaber, dan (H) jantung pada
Mikania micrantha
6. Variasi pangkal daun, (A) membulat pada Clibadium surinamense, (B)
runcing pada Crassocephalum crepidioides, (C) meruncing pada
Struchium sparganophorum, (D) tombak pada Chromolaena odorata,
dan (E) anak panah pada Emilia sonchifolia.
7. Variasi ujung daun, (A) tumpul pada Elephantopus scaber, (B)
meruncing pada Chromolaena odorata, (C) membulat pada Porophyllum
ruderale, dan (D) runcing pada Mikania micrantha.
8. Variasi tepi daun, (A) bergerigi pada Bidens pilosa, (B) bergerigi ganda
pada Centratherum punctatum, (C) rata pada Pseudelephantopus
spicatus, (D) berlekuk pada Emilia sonchifolia, dan (E) beringgit pada
Porophyllum ruderale.
9. Variasi perbungaan berdasarkan tipe bunga penyusunnya, (A)
perbungaan dengan bunga pita pada Tagetes erecta, (B) perbungaan
dengan bunga tabung pada Emilia sonchifolia, dan (C) perbungaan bunga
pita dan bunga tabung pada Synedrella nodiflora.
10. Variasi letak bunga, (A) terminal pada Centratherum punctatum, (B)
aksilar pada Struchium sparganophorum, (C) terminal dan aksilar pada
Porophyllum ruderale.
16
17
17
18
19
19
20
20
21
21
11. Variasi tipe perbungaan, (A) bongkol tunggal pada Tagetes erecta, (B)
bongkol majemuk yang tersusun malai pada Conyza bonariensis, (C)
majemuk tersusun dalam bentuk payung pada Mikania michranta.
12. Variasi tipe pappus, (A) rambut halus pada Emilia sonchifolia, (B)
rambut kasar pada Mikania micrantha, (C) sisik pada Ageratum
conyzoides, (D) berduri tiga pada Synedrella nodiflora, (E) berduri dua
pada Bidens pilosa, dan (F) membran pada Wedelia triloba.
13. Trikoma bersel banyak pada Centratherum punctatum, (A) trikoma
glandular, dan (B) trikoma non glandular. (C) trikoma glandular bersel
satu pada Wedelia triloba.
14. Stomata anomositik pada (A) Wedelia triloba, dan (B) Ageratum
conyzoides
22
22
24
24
DAFTAR LAMPIRAN
1.
2.
Morfologi struktur vegetatif spesies famili Asteraceae di Kampus IPB
Darmaga, Bogor
Morfologi struktur bunga pada spesies famili Asteraceae di Kampus
IPB Darmaga, Bogor
31
32
1
PENDAHULUAN
Asteraceae merupakan famili yang memiliki keanekaragaman yang tinggi
dan memiliki jumlah spesies terbesar kedua pada Kingdom Plantae (Lawrence
1958). Menurut Cronguist (1981) famili ini memiliki 20000 spesies yang
termasuk ke dalam 1100 genus. Jumlah ini lebih sedikit dari jumlah angota famili
Leguminosae yang merupakan famili terbesar pada kingdom Plantae dengan
jumlah spesies lebih dari 20 000 spesies (Banson 1957). Di Indonesia, Asteraceae
menyebar di seluruh wilayah. Beberapa instansi seperti Kebun Raya Bogor (KRB)
dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) telah melakukan
penelitian tentang famili Asteraceae. Sebanyak 16 spesies Asteraceae ditemukan
di KRB (Fahmi 2010), sedangkan Asteraceae di TNGGP meliputi 40 spesies
(Purnawan 2006). Famili Asteraceae merupakan tumbuhan yang mudah dikenali
karena memiliki perbungaan yang unik. Tumbuhan ini mempunyai perbungaan
berbentuk bongkol (capitulum). Dalam satu perbungaan terdapat dua macam
bunga dan dilindungi oleh daun-daun pelindung yang disebut dengan phyllaris.
Dua macam bunga pada perbungaan yaitu bunga tengah yang mempunyai petal
berbentuk tabung dan bunga tepi dengan petal berbentuk pita. Bunga Asteraceae
tidak memiliki sepal karena sepal tereduksi menjadi pappus (Lawrence 1958).
Banyak tumbuhan dari famili Asteraceae hidup liar sebagai gulma. Gulma
merupakan tumbuhan yang hidup di suatu daerah tertentu dan keberadaannya
tidak diinginkan serta mengganggu pertumbuhan vegetasi lain sehingga sering
diberantas (Sukman dan Yakub 2002). Asteraceae merupakan famili dengan
beberapa spesiesnya termasuk gulma berbahaya di dunia setelah Poaceae (Lowe et
al. 2000). Tridax procumbens, Emilia sonchifolia, Ageratum conyzoides,
Synedrella nodiflora, Ecllipta alba, dan Vernonia cinerea yang termasuk anggota
Asteraceae, merupakan gulma yang merugikan tanaman jagung (Suryaningsih et
al 2011). Beberapa gulma dari famili Asteraceae berstatus invasif, keberadaannya
dapat mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan lain di sekitarnya. Tumbuhan
invasif famili Asteraceae antara lain Erechtites valerianifolia sebagai kontaminan
biji kopi dari Brazil dan Chromolaena odorata, spesies yang berasal dari Amerika
Tropik, yang secara tidak sengaja terbawa masuk ke Indonesia melalui
perdagangan via kapal laut. Selain itu, Mikania micrantha yang ada di Kebun
Raya Bogor, pertumbuhannya meningkat dan menekan pertumbuhan Mikania
lokal (Mikania cordata) (Alaydrus 2002). Mikania micrantha dan A. conyzoides
merupakan gulma yang mendominasi lahan pertanian di Provinsi Jambi. Selain
itu, A. conyzoides termasuk dalam golongan gulma agak ganas berdasarkan
interaksinya dengan tanaman yang dibudidayakan dan digolongkan dalam gulma
semusim yaitu gulma yang umurnya kurang dari satu tahun. Gulma ini
persebarannya dilakukan dengan biji, pertumbuhannya cepat dan memiliki
kemampuan bereproduksi tinggi (Susanti et al 2013). Namun demikian, banyak
juga anggota Asteraceae yang dapat dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat. Bidens
pilosa digunakan untuk menyembuhkan penyakit flu, demam, wasir, dan bisul
(Haryadi 2011); Artemisia vulgaris sebagai obat nyeri haid, wasir, dan gatal-gatal;
Bidens sinensis sebagai obat luka bakar; Centipeda minima untuk menyegarkan
tubuh (Sembiring 2009). Masyarakat Sasak di Lombok Barat menggunakan
babandotan (Ageratum conyzoides) untuk obat encok dan untuk memulihkan
2
kesegaran bagi tubuh, dan daun sesapa (Blumea balsamifera) sebagai obat rematik
serta nyeri haid (Riswan dan Andayaningsih 2008). Artemisia annua, mempunyai
trikoma berkelenjar yang memproduksi artemisin, bahan yang dapat digunakan
sebagai obat anti malaria (Widyastuti 2011).
Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Darmaga merupakan salah satu
kampus yang masih memiliki kawasan hutan dan ruang terbuka hijau dengan luas
sekitar 297 ha (Priyono 1998). Umumnya berupa vegetasi semak berumput,
tegakan karet, pinus, hutan campuran, arboretum bambu, dan taman.
Keanekaragaman tumbuhan yang ada cukup tinggi, baik tumbuhan yang sengaja
ditanam maupun tumbuhan yang hidup liar. Kampus IPB Darmaga semula
didominasi oleh karet (Hevea braziliensis). Seiring dengan adanya pengembangan
kawasan, flora dan fauna di kampus ini mengalami perubahan. Beberapa spesies
yang cukup dominan adalah sengon (Paraserienthes falcataria), akasia (Acacia
sp.), kemlandingan (Leucaena glauca), flamboyan (Delonix regia), dan gmelina
(Gmelina arborea) (Mulyani 1985). Di setiap fakultas yang ada di lingkungan
kampus terdapat area hijau atau taman yang dipenuhi oleh berbagai tanaman hias.
Selain tanaman hias, terdapat juga tanaman liar yang hidup sebagai gulma.
Gerbang utama Kampus IPB Darmaga memiliki hutan koleksi yang dipenuhi oleh
rumput-rumputan, herba, dan tumbuhan tinggi. Bagian samping Gedung Rektorat
sampai bagian belakang kampus terdapat kawasan hutan yang cukup luas yang
didominasi tumbuhan tinggi dan tumbuhan liar. Di dekat Asrama Silvasari dan
Silva Lestari terdapat kawasan hutan dengan intensitas cahaya rendah (ternaungi),
didominasi oleh tumbuhan liar dan tumbuhan tinggi. Selain itu, di kawasan
perumahan dosen terdapat halaman yang ditanami berbagai tanaman hias seperti
puring. Di kawasan Fakultas Kehutanan terdapat arboretum yang didominasi oleh
pohon tinggi dan tumbuhan semak liar. Sampai saat ini belum banyak dilakukan
penelitian tentang kekayaan flora di kawasan kampus IPB Darmaga. Penelitian
yang pernah dilakukan di kawasan yang sama yaitu mengenai keanekaragaman
tumbuhan paku dan tumbuhan invasif. Kampus IPB Darmaga memiliki
keanekaragaman tumbuhan paku yang tinggi, tidak kurang dari 56 jenis paku
terestrial (Rosaline 2014) dan 18 jenis paku epifit (Nainggolan 2014) telah
diidentifikasi. Di Kampus IPB terdapat 11 spesies tumbuhan invasif (Prinando
2011). Penelitian keanekaragaman tumbuhan Asteraceae di Kampus IPB belum
pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
keanekaragaman anggota famili Asteraceae yang dijumpai di kawasan Kampus
IPB Darmaga, Bogor, dan mendeskripsikan variasi morfologi dan variasi tipe
stomata dan tipe trikoma yang dijumpai pada tumbuhan Asteraceae tersebut.
3
METODE
Waktu dan Tempat penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan November 2013-Mei 2014. Lokasi
pengambilan sampel famili Asteraceae adalah kawasan hutan dan ruang terbuka
hijau di Kampus IPB Darmaga. Kampus IPB Darmaga merupakan salah satu
kampus yang memiliki lahan seluas 297 ha, terletak antara 6º 30ʺ - 6º 45ʺ LS dan
106º 30ʺ – 106º 45ʺ LU dengan ketinggian tempat antara 145-400 meter dpl,
tergolong dataran rendah. Secara administratif, Kampus IPB Darmaga terletak di
Desa Babakan, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Batas administratifnya Sungai Cihideung (Desa Cihideung Hilir) di bagian barat,
Sungai Ciapus dan Cisadane di bagian utara, pemukiman Desa Babakan di bagian
timur, dan jalan raya penghubung Kota Bogor dengan Jasinga di bagian selatan.
Keadaan tofografi secara umum di bagian timur dan selatan terdiri dari lahan datar
dan sedikit bergelombang, di sebelah utara terdapat lereng-lereng pada daerah
yang berbatasan dengan sungai. Kemiringan 25 derajat terdapat pada 5% dari luas
area, kemiringan 15-25 derajat terdapat pada 17% dari luas area, kemiringan 5-15
derajat terdapat pada 37% dari luas area, dan kemiringan 0-5 derajat terdapat pada
41% luas area (Priyono 1998). Kampus IPB Darmaga termasuk ke dalam kawasan
beriklim tropik, curah hujan tipe A dengan rata-rata curah hujan ± 4046 mm/tahun
atau ± 329,7 mm/bulan, suhu yaitu 25-33º C/ tahun, kelembapan nisbi 80-86 %,
dan lama penyinaran matahari sekitar 58,9 % (BMKG 2014).
Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode eksplorasi. Metode
penelusuran ini dilakukan tidak menggunakan ukuran atau jarak tertentu dan tidak
ada batasan dalam pengambilan sampel sehingga efektif untuk memperoleh
sampel yang banyak (Purnawan 2006). Pengambilan sampel dilakukan di 12 titik
lokasi yang terpapar cahaya matahari yaitu di Perkebunan Koleksi, kawasan hutan
samping Gedung Rektorat, kawasan hutan Fakultas Kelautan, kawasan Fakultas
Peternakan dan Fakultas Kedokteran Hewan, parkiran Fakultas Peternakan,
kawasan Fakultas Kelautan, hutan Asrama Silva Lestari, kawasan Perumahan
Dosen, kawasan Masjid Al Hurriyyah, kawasan Fakultas Kehutanan, kawasan
Common Class Room (CCR), dan kawasan Gymnasium. Pengambilan sampel
disesuaikan dengan kebutuhan pengamatan morfologi dan identifikasi serta untuk
pembuatan herbarium. Selain itu, pengambilan sampel dilengkapi dengan
pemetaan titik koordinat lokasi dengan menggunakan GPS (Global Positioning
System).
4
Pengamatan Status Tanaman
Pengamatan status tanaman dilakukan di lapangan, sebagai tumbuhan liar,
ataupun tanaman hias. Tumbuhan yang tumbuh liar dapat terlihat apabila
tumbuhan tersebut tumbuh di lokasi tertentu secara alami tetapi tidak dominan di
lokasi tersebut. Tumbuhan liar dikategorikan sebagai gulma invasif apabila
tumbuhan tersebut merupakan spesies introduksi dan persebarannya dominan
serta mengganggu pertumbuhan tumbuhan lain. Spesies yang dikategorikan
tanaman hias apabila terdapat di lokasi yang dijaga kebersihannya dan ditanam
secara sengaja sebagai hiasan di pekarangan rumah atau taman. Spesies-spesies
tersebut ditelusuri status asal persebarannya mengikuti The Asteracaeae of
Sumatera (Tjitrosoedirjo 2002).
Pengamatan Morfologi dan Identifikasi Sampel
Pengamatan morfologi sampel famili Asteraceae yang dijumpai di IPB
Darmaga dilakukan secara langsung di lapangan maupun di laboratorium dengan
mengamati berbagai ciri vegetatif dan reproduksi, menggunakan Weed of Rice in
Indonesia (Soerjani et al 1987) dan beberapa pustaka yang sesuai. Identifikasi
spesies famili Asteraceae menggunakan Flora of Java (Backer & Bakhuizen
1963). Klasifikasi Asteraceae ke dalam tribe mengikuti An Annotated Premilinary
Checklist of the Compositae of Bolivia (Hind 2010). Selanjutnya dibuat tabel
daftar spesies dari famili Asteraceae yang ada di Kampus IPB Darmaga, juga
dibuat tabel ciri morfologi dan anatominya.
Pengamatan Stomata dan Trikoma
Pengamatan tipe stomata dan tipe trikoma dilakukan dengan metode whole
mount. Metode ini dilakukan dengan menyayat daun pada bagian bawah
(abaksial) dan atas (adaksial) (Purnawan 2006). Daun difiksasi terlebih dahulu
dengan alkohol 70% sekitar 2-3 hari dan dibilas dengan akuades untuk
menghilangkan sisa larutan fiksatif. Daun yang bersih dimasukkan ke dalam
larutan HNO3 50% atau HNO3 30%, kemudian dibilas dengan akuades. Setelah
itu dilakukan penyayatan. Selanjutnya sayatan dimasukkan ke dalam bayclin,
dibilas dengan akuades, diberi pewarna safranin 1%, dibilas kembali dengan
akuades. Penempelan sayatan pada preparat menggunakan gliserin 30% dan
ditutup dengan gelas objek. Selanjutnya bagian tepi diolesi kuteks agar gliserin
tidak mudah menguap. Tipe stomata dan tipe trikoma diamati dengan
menggunakan buku Plant Anatomy (Esau 1965).
Analisis Data
Hasil pengamatan morfologi dan identifikasi famili Asteraceae yang
dijumpai di Kampus IPB Darmaga dibuat tabel (Tabel 1). Variasi Ciri-ciri
5
morfologi dideskripsikan dan disajikan dalam gambar dan lampiran (Lampiran 1
dan Lampiran 2). Ciri-ciri anatomi (tipe trikoma dan stomata) disajikan dalam
gambar dan tabel (Tabel 2). Persebaran lokasi ditemukannya spesies dibuat peta
dengan menggunakan software ArcGIS 10.1.
6
HASIL
Keanekaragaman dan Deskripsi Spesies
Anggota famili Asteraceae di kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor
sebanyak 26 spesies, termasuk ke dalam 24 genus dan 8 tribe. Deskripsi 26
spesies tersebut adalah sebagai berikut:
Acmella ciliata
Tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan herba. Bentuk batang bulat,
permukaan batang halus, tipe percabangan tegak lurus. Susunan daun berhadapan
bersilangan, struktur daun tunggal, bentuk daun bulat telur, pangkal daun
membulat, ujung daun tumpul, tepi daun bergerigi, dan mempunyai pertulangan
menjala. Perbungaan tumbuhan ini bongkol tunggal, dan terletak pada bagian
terminal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung dengan petal
berwarna kuning. Tipe pappus yaitu duri kaku yang sangat pendek. Apabila
dilihat dengan mata telanjang pappus tersebut tidak terlihat. Buah pada spesies ini
bentuknya pipih dan berwarna hitam.
Acmella paniculata
Tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan herba dan mempunyai perakaran
tunggang. Bentuk batang bulat, permukaan batang halus, tipe percabangan tegak
lurus. Susunan daun berhadapan bersilangan, struktur daun tunggal, bentuk daun
bulat telur, pangkal daun membulat, ujung daun runcing, tepi daun bergerigi, dan
mempunyai pertulangan daun menyirip. Perbungaan tumbuhan ini bongkol
tunggal, dan terletak pada bagian terminal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga
pita dan bunga tabung dengan petal berwarna kuning. Tipe pappus yaitu duri kaku
pendek. Buah pada tumbuhan ini berbentuk pipih, berwarna hitam dan ukurannya
lebih panjang dari A. ciliata .
Ageratum conyzoides
Tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat,
permukaan batang kasar dan dipenuhi rambut-rambut halus, arah tumbuh batang
tegak lurus, dan warna batang hijau kekuningan. Susunan daun berhadapan
bersilangan, struktur daun tunggal, bentuk daun bulat telur, ujung daun runcing,
pangkal daun membulat, tepi daun yang bergerigi, susunan tulang daun menyirip,
daun berwarna hijau dan berwarna kuning. Bagian daun pada spesies ini terdiri
atas helaian daun yang ditopang oleh tangkai daun. Kedua permukaan daun
berambut dengan kelenjar yang terletak di bawah permukaan daun. Perbungaan
tumbuhan ini yaitu bongkol majemuk payung. Bunga terletak di bagian terminal
dan aksilar. Bunga bongkol pada tumbuhan ini terdiri atas bunga tabung saja.
7
Bunga tabung dilindungi oleh kumpulan daun-daun pelindung yang berlekatan
sehingga membentuk bongkol dengan menyatu menjadi karangan. Pada daun
pelindung terdapat rambut-rambut halus. Bagian petal bunga tabung berwarna
ungu atau putih. Pappus berupa rambut-rambut dilengkapi dengan sisik dan saling
berlekatan. Buah berwarna hitam dan dilengkapi dengan rambut halus dan
pendek.
Bidens pilosa
Tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan herba. Bentuk batang bulat,
permukaan batang halus, dan arah tumbuh batang tegak lurus. Susunan daun
berhadapan, struktur daun tunggal, bentuk daun lanset, pangkal daun meruncing,
ujung daun runcing, tepi daun bergerigi, dan pertulangan daun menyirip.
Perbungaan pada tumbuhan ini bongkol tunggal. Setiap perbungaan terdiri atas
bunga pita dan bunga tabung. Petal pada bunga pita berwarna putih, sedangkan
petal pada bunga tabung berwarna kuning. Bunga terletak di bagian terminal.
Kedua bunga tersebut dilindungi oleh kumpulan daun pelindung yang dilengkapi
dengan rambut halus. Di bagian bunga tabung dan bunga pita terbentuk buah
berwarna hitam dan diatasnya terdapat pappus dengan dua duri kaku.
Blumea folium
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Susunan daun berseling spiral,
struktur daun tunggal, bentuk daun lanset, pangkal daun tumpul, ujung daun
runcing, tepi daun bergerigi, dan pertulangan daun menyirip. Perbungaan
tumbuhan ini yaitu bongkol majemuk yang tersusun dalam malai, letak bunga
pada bagian terminal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung saja dengan
petal berwarna ungu. Tipe pappus berupa rambut halus.
Blumea lacera
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Susunan daun berseling spiral,
struktur daun tunggal, bentuk daun bulat telur, pangkal daun runcing, ujung daun
runcing, tepi daun bergerigi ganda, dan pertulangan daun menyirip. Perbungaan
tumbuhan ini yaitu bongkol majemuk yang tersusun dalam malai, letak bunga
pada bagian terminal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung saja dengan
petal berwarna kuning. Tipe pappus berupa rambut halus.
Centratherum punctatum
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat, warna
batang kecoklatan, permukaan batang kasar dan berbulu, dan arah tumbuh batang
merambat. Susunan daun berseling, struktur daun tunggal, daun berbentuk bulat
telur, ujung daun runcing, pangkal daun runcing, tepi daun bergerigi ganda,
8
susunan tulang menyirip. Perbungaan terletak di bagian ujung, dan berbentuk
bongkol tunggal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung
dengan petal berwarna ungu.
Chromolaena odorata
Tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat
dan dipenuhi oleh rambut-rambut halus, warna batang yaitu hijau kecoklatan, arah
tumbuh batang yaitu memanjat. Susunan daun berhadapan bersilangan dan
termasuk daun tunggal. Bentuk daun bulat telur, pangkal daun runcing, ujung
daun runcing, tepi daun bergerigi, pertulangan daun menjala, permukaan daun
kasar karena dilengkapi dengan rambut yang sangat halus. Letak perbungaan yaitu
di bagian terminal. Perbungaan tumbuhan ini berbentuk bongkol majemuk yang
tersusun malai. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung saja dengan petal
berwarna putih. Pada bunga tabung ini terdapat pappus berupa rambut-rambut
halus. Biji berwana hitam yang dilengkapi dengan rambut pendek.
Clibadium surinamense
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Bentuk batang bulat, permukaan
batang kasar karena terdapat rambut halus, arah tumbuh batang tegak lurus.
Susunan daun berhadapan bersilangan, struktur daun tunggal, bentuk daun
lonjong, pangkal daun membulat, ujung daun runcing, tepi daun rata, dan
pertulangan menyirip. Tipe perbungaan pada tumbuhan ini yaitu bongkol
majemuk yang tersusun malai yang terletak di bagian terminal. Setiap perbungaan
terdiri atas bunga tabung dengan petal berwarna putih.
Conyza bonariensis
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat,
permukaan batang halus, warna batang hijau, dan arah tumbuh batang tegak lurus.
Susunan daun berseling, termasuk daun tunggal, daun berbentuk garis, ujung daun
tumpul, pangkal daun tumpul, tepi daun rata, dan pertulangan daun menyirip.
Daun terdiri dari helaian daun tanpa tangkai daun. Perbungaan terletak di bagian
ujung dan ketiak daun. Perbungaan pada tumbuhan ini yaitu bongkol majemuk
yang tersusun dalam malai. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung saja
dengan petal berwarna kuning.
Crassocephalum crepidioides
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat,
permukaan batang halus dan licin, arah tumbuh batang tegak lurus, percabangan
batang monopodial. Tumbuhan ini memiliki susunan daun berseling spiral,
struktur daun tunggal, bentuk daun bulat telur, pangkal daun meruncing, ujung
9
daun meruncing, tepi daun bergerigi, pertulangan daun menyirip, dan permukaan
daun agak kasar. Perbungaan pada tumbuhan ini yaitu bongkol majemuk yang
tersusun payung dan terletak di bagian terminal. Setiap perbungaan terdiri atas
bunga tabung saja dengan petal berwarna orange sam kemerah-merahan. Jika
bunga mekar, terdapat buah dan pappus berjumlah banyak dan berwarna putih.
Cyantillium cenereum
Tumbuhan ini termasuk herba. Batang berbentuk bulat, warna batang hijau
kecoklatan, tekstur batang kaku, permukaan kasar, arah tumbuh tegak lurus, dan
percabangan simpodial. Susunan daun berseling spiral, struktur daun tunggal,
daun berbentuk bulat telur, susunan tulang daun menyirip, ujung daun membulat,
pangkal daun meruncing, tepi daun rata, permukaan daun halus, dan pertulangan
menyirip. Perbungaan tumbuhan ini bongkol majemuk yang terletak di ujung
batang. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung saja dengan petal berwarna
putih atau ungu. Perbungaan ini dilindungi oleh kumpulan daun pelindung.
Pappus pada bunga tabung ini berupa rambut-rambut halus.
Eclipta prostrata
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang tumbuh tegak tetapi ada
yang berbaring dan sering bercabang. Batang bulat berwarna hijau kecoklatan dan
berambut agak kasar. Susunan daun berhadapan bersilangan, struktur daun
tunggal, bentuk daun lanset, pangkal daun runcing, ujung daun meruncing, tepi
daun bergerigi halus hampir rata, serta kedua permukaan daun berambut dan agak
kasar, dan pertulangan daun menyirip. Perbungaan pada tumbuhan ini bongkol
tunggal dan terletak di bagian terminal dan aksilar. Setiap perbungaan terdiri atas
bunga pita dan bunga tabung. Kedua bunga ini dilindungi oleh daun pelindung
yang saling berlekatan. Daun pelindung ini juga dilengkapi dengan rambut-rambut
halus. Petal pada kedua bunga berwarna putih. Pada spesies ini tidak memiliki
pappus. Buah memanjang, pipih, keras dan berbulu. Biji berbentuk jarum dan
berwarna hitam.
Eleutheranthera ruderale
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Susunan daun berhadapan
bersilangan, struktur daun tunggal, bentuk daun bulat telur, pangkal daun runcing,
ujung daun runcing, tepi daun bergerigi, dan pertulangan daun menjala.
Perbungaan tumbuhan ini yaitu bongkol tunggal yang terletak pada bagian
terminal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung dan bunga pita. Petal pada
kedua bunga ini berwarna kuning. Pada tumbuhan ini tidak terdapat pappus.
10
Elephantopus scaber
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang pendek dan kaku,
berambut kasar. Daun berkumpul pada permukaan tanah membentuk roset akar,
struktur dun tunggal, bentuk daun jorong, pangkal daun membulat, ujung daun
tumpul, permukaan bawah dan atas daun berambut kasar, tekstur daun kaku, dan
pertulangan daun menyirip. Tangkai bunga kaku dan liat. Berambut panjang dan
rapat, bercabang dan beralur. Perbungaan pada tumbuhan ini yaitu bongkol
tunggal, terletak di ujung batang, dan petal berwarna ungu. Setiap perbungaan
hanya terdapat bunga pita saja dengan petal berwarna ungu. Buah berupa buah
longkah yang keras, berambut, berwarna hitam.
Emilia sonchifolia
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Tumbuhan ini mempunyai
batang tegak lurus, bentuk batang bulat, berambut halus dan tangkai halus.
Susunan bagian bawah beroset, sedangkan bagian atas berseling. Struktur daun
tunggal. Daun berbentuk anak panah, pangkal daun tombak, ujung daun runcing,
tepi daun berlekuk, ada juga yang rata, dan pertulangan daun menyirip.
Perbungaan tumbuhan ini yaitu bongkol majemuk. Setiap perbungaan terdiri atas
bunga tabung saja dengan petal berwarna ungu. Perbungaan terletak di ujung
batang dan dilindungi oleh daun-daun pelindung. Pappus pada bunga tabung
berupa rambut-rambut halus.
Mikania micrantha
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Bentuk batang bulat pipih,
permukaan batang kasar karena dilengkapi dengan rambut-rambut halus, tumbuh
menjalar, dan pertulangan daun menjala. Susunan daun berhadapan bersilangan,
termasuk daun tunggal, bentuk daun jantung, pangkal daun bentuk anak panah,
ujung daun meruncing, tepi daun rata, dan pertulangan daun menjala. Perbungaan
berupa majemuk yang tersusun seperti payung, terletak di bagian ujung dan ketiak
daun. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung saja yang dilindungi oleh daun
pelindung yang mempunyai rambut halus. Tipe pappus pada spesies ini bertipe
rambut yang dilengkapi dengan sisik-sisik. Buah berwarna hitam.
Porophyllum ruderale
Tumbuhan ini termasuk herba. Batang tegak lurus dan berwarna hijau
kecoklatan. Susunan daun berseling spiral, struktur daun tunggal, bentuk daun
lanset terbalik, pangkal daun membulat, ujung daun membulat, dan tepi daun
beringgit. Perbungaan tumbuhan ini bongkol majemuk. Setiap perbungaan terdiri
atas bunga tabung saja dengan petal berwarna cokelat. Letak perbungaan terletak
di bagian terminal dan aksilar. Pappus berupa rambut-rambut halus.
11
Pseudelephantopus spicatus
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang tegak lurus, bentuk
batang bulat, tekstur batang kaku, permukaan batang halus. Susunan daun
berseling, struktur daun tunggal, bentuk daun lonjong, pangkal daun runcing,
ujung daun tumpul, tepi daun rata, pertulangan daun menyirip. Perbungaan
tumbuhan ini yaitu bongkol tunggal. Setiap perbungaan terletak pada bagian
terminal dan aksilar. Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung
dengan petal berwarna putih.
Sonchus arvensis
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat,
permukaan batang kasar karena dipenuhi rambut, arah tumbuh batang tegak lurus,
dan warna batang hijau. Struktur daun tunggal. Pada bagian pangkal batang, daun
membentuk roset, susunan daun di bagian tengah batang berseling. Daun
berbentuk lanset, ujung daun runcing, pangkal daun membulat, tepi daun berlekuk
tidak beraturan. Perbungaan tumbuhan ini yaitu bongkol tunggal. Setiap
perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung dengan petal berwarna
kuning. Kedua bunga ini dilindungi oleh phyllaris dipenuhi oleh rambut-rambut
kasar. Letak perbungaan di bagian terminal. Buah kotak, bentuk memanjang,
pipih, berambut, coklat kekuningan.
Struchium sparganophorum
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Susunan daun berseling spiral,
struktur daun tunggal, bentuk daun lonjong, pangkal daun runcing, ujung daun
runcing, tepi daun rata, pertulangan daun menyirip. Perbungaan tumbuhan ini
yaitu bongkol tunggal yang terletak di bagian aksilar. Setiap perbungaan terletak
di bagian aksilar. Setiap terdiri atas bunga tabung saja dengan petal berwarna
putih.
Synedrella nodiflora
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat,
permukaan batang agak kasar dan dipenuhi bulu halus, arah tumbuh batang tegak
lurus, warna batang hijau kecoklatan. Susunan daun berhadapan bersilangan,
struktur daun tunggal, bentuk daun bulat telur, pangkal daun runcing, ujung daun
runcing, dan tepi daun bergerigi. Perbungaan pada tumbuhan ini bongkol tunggal
yang terletak di bagian terminal dan aksilar. Setiap perbungaan terdiri atas bunga
pita dan bunga tabung dengan petal berwarna putih. Kedua bunga ini dilindungi
oleh phyllaris yang berwarna hijau dan dipenuhi oleh rambut halus. Pada kedua
bungan ini memiliki pappus yang berbentuk 2 duri.
12
Tagetes erecta
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba yang aromanya tidak enak.
Batangnya tumbuh tegak dan bercabang-cabang, berwarna putih kehijauan jika
pucuknya masih muda, hijau jika sudah dewasa. Pada sepanjang batangnya
tumbuh daun majemuk yang berujung runcing dan tepinya bergerigi. Susunan
daun berhadapan dua deret, struktur daun majemuk menyirip, bentuk daun lanset,
pangkal daun runcing, ujung daun tumpul, dan tepi daun bergerigi. Perbungaan
pada tumbuhan ini yaitu bongkol tunggal yang terletak di bagian terminal. Setiap
perbungaan terdiri atas bunga pita saja. Petal pada tumbuhan ini berwarna orange
atau putih. Pappus berupa rambut kasar.
Tridax procumbens
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Bentuk batang bulat permukaan
batangnya berbulu halus yang berwarna putih, warna batang hijau kecoklatan,
arah tumbuh batang merambat. Susunan daun berhadapan bersilang, struktur daun
tunggal, bentuk daun bulat telur, pangkal daun runcing, ujung daun meruncing,
dan tepi daun bergerigi. Perbungaan tumbuhan ini bongkol tunggal yang terletak
di bagian terminal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung.
Petal bunga pita berwarna putih, sedangkan petal bunga tabung berwarna kuning.
Pappus pada tumbuhan ini berupa rambut kasar.
Wedelia triloba
Tumbuhan ini termasuk herba. Batang mempunyai arah tumbuh menjalar
atau merayap, berbentuk bulat dan permukaan batang agak rata, tekstur batang
keras dan kaku. Susunan daun berhadapan bersilangan, struktur daun tunggal,
Daun berbentuk lanset terbalik, ujung daun meruncing, pangkal daun runcing, tepi
daun bergerigi, susunan tulang daun menyirip, dan permukaan agak kasar.
Perbungaan tumbuhan ini yaitu bongkol tunggal yang terletak di bagian aksilar.
Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung. Kedua bunga
dilindungi oleh kumpulan daun pelindung yang membentuk bongkol atau cawan.
Pada bunga tabung, petal berwarna kuning, di dalamnya terdapat benang sari yang
berwarna hitam dan putik warna kuning mencolok. Pappus pada kedua bunga ini
berupa membran. Pada bunga pita, petal berwarna kuning dan memanjang. Buah
berbentuk bulir dengan permukaan rata dan licin.
Youngia japonica
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat,
permukaan batang halus, warna batang hijau kecoklatan, arah tumbuh batang
tegak lurus. Susunan daun roset, struktur daun tunggal, bentuk daun bulat lonjong,
pangkal daun tumpul, ujung daun membulat, tepi daun bagian atasnya rata tetapi
bagian bawahnya berlekuk tidak beraturan, daun berwarna hijau, permukaan daun
13
halus. Perbungaan tumbuhan ini bongkol majemuk yang tersusun malai yang
terletak di bagian terminal dan aksilar. Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita
dan bunga tabung. Kedua bunga ini memiliki petal berwarna kuning dan
memiliki pappus berupa rambut halus. Buah pada tumbuhan ini berwarna
kecoklatan.
Persebaran Spesies
Spesies famili Asteraceae di kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor
sebanyak 26 spesies, termasuk ke dalam 24 genus dan 8 tribe. Delapan tribe
tersebut adalah Astereae, Eupatorieae, Inuleae, Heliantheae, Lactuceae,
Senecioneae, Tageteae, dan Vernonieae (Tabel 1). Tribe dengan spesies dan genus
terbanyak yaitu Heliantheae (9 spesies, 8 genus). Spesies-spesies dari tribe ini
tumbuh sebagai gulma dan dominan di kawasan kampus. Wedelia triloba dan T.
procumbens dijumpai hampir di semua lokasi pengambilan sampel (Tabel 1).
Tribe dengan spesies terbanyak kedua yaitu Vernonieae (5 spesies, 5 genus).
Anggota dari tribe ini dapat berupa gulma (Cyantillium cenereum) maupun
tanaman pekarangan rumah (Centratherum punctatum). Tribe dengan spesies
terbanyak ketiga yaitu Eupatorieae (3 spesies, 3 genus). Spesies dari tribe ini
berupa gulma, meliputi A. conyzoides, Chromolaena odorata, dan Mikania
micrantha (Tabel 1).
Pada masing-masing lokasi pengambilan sampel dijumpai 4-12 spesies
famili Asteraceae. Lokasi yang memiliki keanekaragaman Asteraceae paling
tinggi (12 spesies) di lapangan dan tempat terbuka sekitar CCR (lokasi K).
Anggota Asteraceae yang dijumpai meliputi Conyza bonariensis, A. conyzoides,
C. odorata , E. prostrata, S. nodiflora, T. procumbens, W. triloba, Sonchus
arvensis, Youngia japonica, E. soncifolia, Crasssocephalum crepidioides,
Porophyllum ruderale, dan Tagetes erecta. Lokasi hutan karet di belakang
Fakultas Perikanan (lokasi C) dengan empat spesies, yaitu A. conyzoides, T.
procumbens, W. triloba, dan Y. japonica. Lokasi tersebut merupakan lokasi yang
paling sedikit anggota Asteraceae (Tabel 1).
Umumnya anggota Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga
berstatus liar. Lima di antaranya termasuk gulma invasif yaitu tiga dari tribe
Eupatoriae (A. conyzoides, C. odorata, dan M. micrantha) dan dua dari tribe
Heliantheae (S. nodiflora dan T. procumbens). Anggota Asteraceae yang sengaja
ditanam sebanyak tiga spesies, merupakan tanaman hias di halaman rumah dan di
taman kampus (Tabel 1).
Spesies-spesies Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga
meliputi spesies asli dari benua Asia, Amerika Tropik, Eropa, dan Afrika Tropik.
Spesies terbanyak berasal dari Asia yaitu 16 spesies yang meliputi C. bonariensis,
A. ciliata, A. paniculata, E. prostrata, W. triloba, B. folium, B. lacera, S. arvensis,
Y. japonica, E. sonchifolia, T. erecta, C. punctatum, C. cenereum, Elephantopus
scaber, Pseudelephantopus spicatus, dan Struchium sparganophorum. Selain
berasal dari Asia, dua di antara enam belas spesies tersebut berasal dari benua lain
yaitu S. arvensis (Eropa) dan E. sonchifolia (Afrika Tropik). Spesies terbanyak
14
kedua berasal dari Amerika Tropik yaitu 5 spesies yang meliputi A. conyzoides,
C. odorata, M. micrantha, T. procumbens, dan P. ruderale. Empat spesies di
antaranya merupakan tumbuhan yang tumbuh sebagai gulma invasif yaitu A.
conyzoides, C. odorata, T. procumbens dan M. micrantha. Spesies dari tribe
Senecioneae merupakan spesies yang berasal dari Afrika Tropik yaitu S.
nodiflora dan C. crepidioides (Tabel 1).
Spesies tumbuhan yang ditemukan tersebar pada 28 titik koordinat
(Gambar 1). Jumlah spesies paling banyak ditemukan pada titik koordinat nomor
5 (enam spesies) yang terdapat di kawasan Perkebunan Koleksi. Kawasan ini
merupakan kawasan yang banyak ditumbuhi berbagai macam jenis tumbuhan,
termasuk gulma Asteracaeae. Jumlah spesies terbanyak kedua banyak ditemukan
pada titik koordinat nomor 1 dan nomor 28 (lima spesies) yang terdapat di
kawasan hutan Gedung Rektorat dan di kawasan fakultas Peternakan dan Fakultas
Kedokteran Hewan. Kawasan ini merupaka kawasan luas yang memungkinkn
tumbuhan tumbuh di kawasan tersebut, termasuk dari famili Asteraceae (Gambar
1)
15
Tabel 1 Lokasi ditemukan, status tumbuhan, dan status asal spesies anggota famili
Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga, Bogor
No
1.
2.
3.
Tribe/Jenis
Astereae
Conyza bonariensis
Eupatorieae
Ageratum conyzoides
Chromolaena odorata
Mikania micrantha
Heliantheae
Acmella ciliata
Acmella paniculata
Bidens pilosa
Clibadium surinamense
Eclipta prostrata
Eleutheranthera ruderale
Synedrella nodiflora
Tridax procumbens
Wedelia triloba
4.
5.
6.
7.
8
Inuleae
Blumea folium
Blumea lacera
Lactuceae
Sonchus arvensis
Youngia japonica
Senecioneae
Emilia soncifolia
Crassocephalum
crepidioides
Tageteae
Porophyllum ruderale
Tagetes erecta
Vernonieae
Centratherum punctatum
Cyantillium cenereum
Elephantopus scaber
Pseudelephantopus
spicatus
Struchium
sparganophorum
Lokasi
ditemukan
Status
tumbuhan
Status Asal
A, E, K
liar
Asia
A, B ,C D, E, F,
G, H, I, J, K, L
E, J, K
E, I
gulma invasif
Amerika Tropik
gulma invasif
gulma invasif
Amerika Tropik
Amerika Tropik
E, J
F, J
L
J
A, B, F, G, H, I,
J, K, L
B, E, I, J
A, B , D, F, G, I,
J, K, L
A, B, C, D, E, G,
H, I, J, K, L
A, B, C, D, E, F,
H, K, L
liar
liar
liar
liar
liar
Asia
Asia
Amerika
Amerika
Asia Tropik
liar
gulma invasif
America
Afrika Tropik
gulma invasif
Meksiko
liar
Asia
D
J
liar
liar
Asia
Asia
K, L
C, D, E, K, L
tanaman hias
liar
Eropa dan Asia
Asia, Australia
A, K
liar
A, J, K, L
liar
Afrika Tropik
dan Asia
Afrika Tropik
E, K
K
liar
tanaman hias
Amerika Tropik
Asia
H, I
A, D, F, G, I, L
A, J
E
tanaman hias
liar
liar
liar
Asia
Asia
Asia Tropik
Asia
E
liar
Asia
Keterangan : A. Perkebunan Arsitektur Lanskap, B. Hutan Gedung Rektorat, C. Hutan Belakang
Fakultas Perikanan, D. Fakultas Peternakan dan Fakultas Kedokteran Hewan, E.
Tempat parkir Fakultas Peternakan, F. Hutan Fakultas Perikanan, G. Hutan Silva
Lestari, H. Perumahan Dosen, I. Masjid Al-Hurriyah, J. Fakultas Kehutanan, K.
Common
Class
Room
(CCR),
L.
Gymnasium.
1
Gambar 1 Lokasi ditemukannya spesies-spesies dari famili Asteraceae di kawasan Kampus IPB, Darmaga, Bogor
(earht.google.com 15 Januari 2015)
16
17
Variasi Morfologi
Habitus spesies dari famili Asteraceae yang dijumpai di kawasan Kampus
IPB Darmaga umumnya berupa herba, satu spesies yaitu C. odorata memiliki
habitus memanjat. Anggota dari famili ini memiliki batang bulat ataupun pipih
dengan permukaan kasar dan halus. Arah tumbuh batang umumnya tegak lurus
namun ada juga yang merambat seperti pada W. triloba dan T. procumbens
(Gambar 2).
B
A
Gambar 2 Variasi habitus, (A) herba pada Crassocephalum crepidioides, dan (B)
memanjat pada Chromolaena odorata.
Spesies-spesies dari famili Asteraceae yang ditemukan lokasi penelitian
memiliki susunan daun yang bervariasi yaitu berhadapan bersilang, berseling
spiral, berseling, dan roset. Susunan daun berhadapan bersilang paling umum
dijumpai, terdapat pada 12 spesies. Susunan daun berseling spiral terdapat pada 6
spesies. Susunan daun berseling terdapat pada 2 spesies yaitu C. punctatum dan
P. spicatus. Susunan daun roset terdapat pada spesies E. scaber. Batang spesies
ini sangat pendek sehingga memiliki susunan daun roset dan terletak di
permukaan tanah. Dua spesies lain yaitu E. sonchifolia dan S. arvensis memiliki
susunan daun yang berbeda dari spesies lainnya, daun di bagian bawah tersusun
roset terdiri atas 3-8 daun tunggal, dan daun di bagian atas tersusun berseling
(Gambar 3, Lampiran 1).
A
B
C
D
E
Gambar 3 Variasi susunan daun, (A) berhadapan bersilang pada Chromolaena
odorata, (B) berseling spiral pada Struchium sparganophorum, (C)
roset pada Elephantopus scaber, (D) berseling pada Centratherum
punctatum, dan (E) bagian bawah roset dan bagian atas bersilang pada
Sonchus arvensis.
18
Spesies-spesies dari famili Asteraceae mempunyai daun tunggal atau
majemuk menyirip. Kebanyakan spesies yang dijumpai memiliki daun tunggal (25
spesies), struktur daun majemuk menyirip terdapat pada 1 spesies. Daun spesies
dari famili Asteraceae memiliki bagian tangkai dan helai daun. E. sonchifolia, C.
bonariensis, dan S. arvensis hanya memiliki helai daun saja tanpa tangkai daun
(Gambar 4).
A
B
C
D
Gambar 4 Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada
Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada Tagetes
erecta, (C) daun-daun bertangkai pada Struchium sparganophorum,
(D) helaian daun tanpa tangkai daun pada Emilia sonchifolia.
Spesies famili Asteraceae yang dijumpai di kawasan kampus IPB Darmaga
mempunyai variasi bentuk daun, tepi daun, ujung daun, dan pangkal daun yang
tinggi (Lampiran 1). Bentuk daun yang dijumpai yaitu bulat telur, lanset, bulat
telur terbalik, lanset terbalik, lonjong, garis, jantung dan bentuk anak panah.
Bentuk daun yang umum dijumpai berbentuk bulat telur, pada 10 spesies yaitu A.
ciliata, A. paniculata, A. conyzoides, B. lacera, C. punctatum, C. odorata, E.
ruderale, S. nodiflora, Y. japonica dan T. procumbens. Bentuk daun lanset pada
spesies B. pilosa, B. folium, E. prostrata, S. arvensis, dan T. erecta. Bentuk daun
lanset terbalik pada C. crepidioides, P. ruderale, dan W. triloba. Bentuk daun
lonjong pada C. surinamense, C. Bonariensis, P. spicatus, dan S.
sparganophorum. Bentuk daun jantung pada M. Micrantha. Bentuk bulat telur
terbalik pada C. cenereum. Bentuk anak panah terdapat pada E. sonchifolia
(Gambar 5, Lampiran 1).
Variasi pangkal daun pada anggota famili Asteraceae yang dijumpai yaitu
bentuk membulat, meruncing, runcing, tumpul, tombak, dan anak panah. Pangkal
daun membulat terdapat pada A. ciliata, A. paniculata, C. surinamense, E. scaber,
dan P. ruderale. Pangkal daun meruncing pada B. pilosa, C. crepidioides dan C.
cenereum. Pangkal daun runcing B. lacera, C. punctatum, C. odorata, E. ruderale,
E. prostrata, P. spicatus, S. sparganophorum, T. procumbens, S. nodiflora, W.
triloba, dan T. erecta. Pangkal daun tumpul pada A. conyzoides, B. folium, dan C.
bonariensis. Pangkal daun tombak terdapat pada E. sonchifolia, bentuk anak
panah pada M. micrantha, dan pangkal daun berbentuk jantung terdapat pada S.
arvensis (Gambar 6, Lampiran 1).
19
A
B
F
C
E
D
G
H
Gambar 5 Variasi bentuk daun, (A) lanset terbalik pada Crassocephalum
crepidioides, (B) lanset pada Bidens pilosa, (C) anak panah pada
Emilia sonchifolia, (D) lonjong pada Struchium sparganophorum,
(E) bulat telur terbalik pada Cyantillium cenereum, (F) bulat telur
pada Centratherum punctatum, (G) jorong pada Elephantopus
scaber, dan (H) jantung pada Mikania micrantha
A
B
C
D
E
Gambar 6 Variasi pangkal daun, (A) membulat pada Clibadium surinamense, (B)
runcing pada Crassocephalum crepidioides, (C) meruncing pada
Struchium sparganophorum, (D) tombak pada Mikania micrantha, dan
(E) anak panah pada Emilia sonchifolia.
Variasi ujung daun pada famili Asteraceae yang dijumpai di Kampus yaitu
tumpul, runcing, meruncing, dan membulat. Variasi ujung daun runcing terdapat
pada 12 spesies, ujung daun tumpul terdapat pada 6 spesies, ujung daun
meruncing terdapat pada 5 spesies, dan 3 spesies memiliki ujung daun membulat
(Gambar 7, Lampiran 1).
20
A
B
D
C
Gambar 7 Variasi ujung daun, (A) tumpul pada Elephantopus scaber, (B)
meruncing pada Chromolaena odorata, (C) membulat pada
Porophyllum ruderale, dan (D) runcing pada Mikania micrantha.
Variasi tepi daun pada anggota famili Asteraceae yang dijumpai di
kawasan Kampus yaitu bergerigi, bergerigi ganda, rata, beringgit, dan berlekuk.
Variasi tepi daun umumnya bergerigi (12 spesies), tepi daun rata (8 spesies), tepi
daun berlekuk (2 spesies), tepi daun beringgit (2 spesies yaitu pada A. conyzoides
dan P. ruderale), dan tepi daun bergerigi ganda (2 spesies B. lacera dan C.
punctatum) (Gambar 8, Lampiran 1).
A
B
C
D
E
Gambar 8 Variasi tepi daun, (A) bergerigi pada Bidens pilosa, (B) bergerigi ganda
pada Centratherum punctatum, (C) rata pada Pseudelephantopus
spicatus, (D) berlekuk pada Emilia sonchifolia, dan (E) beringgit pada
Porophyllum ruderale.
Famili Asteraceae memiliki tiga tipe perbungaan bongkol, yaitu
perbungaan bongkol yang terdiri atas bunga tabung saja, bunga pita saja, dan
perbungaan keduanya (bunga tabung dan bunga pita). Perbungaan dengan bunga
tabung saja dijumpai pada E. sonchifolia, A. conyzoides, C. cenereum, B. folium,
B. lacera, C. bonariensis, C. crepidioides, P. ruderale, M. micrantha, C. odorata,
S. sparganophorum, dan C. surinamense. Perbungaan dengan bunga pita saja
dijumpai pada E. scaber, dan T. erecta. Perbungaan dengan bunga tabung dan
bunga pita dijumpai pada T. procumbens, E. prostrata, W. triloba, S. nodiflora, S.
arvensis, E. ruderale, A. ciliata, A. paniculata, C. punctatum, Y. Japonica, P.
spicatus dan B. pilosa (Gambar 9, Lampiran 2).
21
B
V
A
V
C
A
Gambar 9 Variasi perbungaan berdasarkan tipe bunga penyusunnya, (A)
perbungaan dengan bunga pita pada Tagetes erecta, (B) perbungaan
dengan bunga tabung pada Emilia sonchifolia, dan (C) perbungaan
bunga pita dan bunga tabung pada Synedrella nodiflora.
Letak bunga pada spesies famili Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB
Darmaga yaitu di terminal, aksilar dan keduanya. Umumnya letak bunga di bagian
terminal (17 spesies). Letak bunga di bagian aksilar yaitu pada S.
sparganophorum. Pada A. conyzoides, B. lacera, E. ruderale, E. prostrata, P.
ruderale, S. nodiflora, P. spicatus dan Y. japonica bunga terletak di bagian
terminal dan aksilar (Gambar 10, Lampiran 2).
Tipe perbungaan bongkol pada spesies-spesies dari famili Asteraceae yang
dijumpai di Kampus IPB Darmaga umumnya berbentuk bongkol tunggal (14
spesies). Tipe perbungaan bongkol majemuk yang tersusun malai terdapat pada 9
spesies yaitu B. folium, B. lacera, C. odorata, C. surinamense, C. bonariensis, C.
cenereum, E. soncifolia, P. ruderale, dan Y. japonica. Perbungaan bongkol
majemuk payung terlihat apada A. Conyzoides, C. Crepidioides, dan M.
micrantha (Gambar 11, Lampiran 2).
A
B
C
V
V
V
Gambar 10 Variasi letak bunga, (A) terminal pada Centratherum punctatum, (B)
aksilar pada Struchium sparganophorum, (C) terminal dan aksilar
pada Porophyllum ruderale.
22
B
V
A
V
C
V
Gambar 11 Variasi tipe perbungaan, (A) bongkol tunggal pada Tagetes erecta, (B)
bongkol majemuk yang tersusun malai pada Conyza bonariensis, (C)
bongkol majemuk tersusun dalam bentuk payung pada Mikania
michranta.
Pada famili Asteraceae, tidak terdapat sepal karena sepal tereduksi
menjadi pappus. Spesies yang ditemukan di Kampus IPB Darmaga memiliki tipe
pappus berupa rambut halus, rambut kasar, duri kaku, sisik, dan membran
(Gambar 6, Tabel 3). Umumnya spesies yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga
memiliki tipe pappus berupa rambut halus (10 spesies) yaitu pada B. folium, B.
lacera, C. odorata, C. bonariensis, C. crepidioides, C. cenereum, E. sonchifolia,
P. ruderale, S. arvensis, dan Y. japonica. M. micrantha, T. erecta, dan T.
procumbens memiliki tipe pappus berupa rambut kasar. Pappus berupa duri kaku
terdapat pada empat spesies yaitu A. ciliata, A. paniculata, S. nodiflora, dan B.
pilosa. B. pilosa memiliki pappus berupa dua duri kaku sedangkan pada S.
nodiflora pappus berupa tiga duri kaku. Pappus A. conyzoides berbentuk sisik.
Pada W. triloba pappus tipis/transparan seperti membran. Beberapa spesies (E.
prostrata dan E. ruderale) tidak memiliki pappus (Lampiran 2).
B
A
D
V
E
C
F
Gambar 12 Variasi tipe pappus, (A) rambut halus pada Emilia sonchifolia, (B)
rambut kasar pada Mikania micrantha, (C) sisik pada Ageratum
conyzoides, (D) berduri tiga pada Synedrella nodiflora, (E) berduri dua
pada Bidens pilosa, dan (F) membran pada Wedelia triloba.
23
Variasi Tipe Trikoma dan Tipe Stomata
Pada anggota famili Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga
terdapat tiga tipe trikoma yaitu trikoma glandular bersel satu (unicellular
glandular trichome), trikoma glandular bersel banyak (multicellular glandular
trichome), dan trikoma non glandular bersel banyak (multicellular non glandular
trichome) (Tabel 4). Trikoma glandular bersel banyak merupakan tipe trikoma
yang paling banyak ditemukan. Pada spesies C. punctatum (Gambar 7) dan B.
pilosa terdapat dua tipe trikoma yaitu trikoma glandular bersel banyak dan
trikoma non glandular bersel banyak. Trikoma pada spesies ini memiliki dua
segmen di bagian ujung trikoma dan membulat di bagian pangkal (Gambar 7A).
Pada trikoma non glandular terdapat beberapa segmen dengan ujung semakin
meruncing (Gambar 7B). Pada W. triloba terdapat dua tipe trikoma yaitu trikoma
glandular bersel satu (Gambar 7C) dan trikoma non glandular bersel banyak. Pada
trikoma glandular bersel satu, bagian tepi badan trikoma membentuk tonjolan atau
duri. Dua tipe trikoma juga ditemukan pada E. prostrata, berupa trikoma
glandular bersel satu dan trikoma glandular bersel banyak.
Tabel 2 Tipe trikoma pada anggota famili Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB
Darmaga
Tipe trikoma
No
Nama spesies
Glandular
Glandular
Non glandular
bersel satu
bersel banyak
bersel banyak
1. Acmella ciliata
2. Ageratum conyzoides
3. Bidens pilosa
4. Blumea folium
5. Blumea lacera
6. Centratherum punctatum
7. Conyza bonariensis
8. Crassocephalum crepidioides
9. Cyantillium cenereum
10. Eclipta prostrata
11. Elephantopus scaber
12. Emilia sonchifolia
13 Sonchus arvensis
14. Synedrella nodiflora
15. Tridax procumbens
16. Wedelia triloba
17. Youngia japonica
24
A
B
C
Gambar 13 Trikoma bersel banyak pada Centratherum punctatum, (A) trikoma
glandular, dan (B) trikoma non glandular. (C) trikoma glandular bersel
satu pada Wedelia triloba.
Semua anggota famili Asteraceae yang diamati memiliki stomata tipe anomositik
dengan sel penjaga dan sel epidermis tidak dapat dibedakan. (Gambar 8).
A
B
Gambar 14 Stomata anomositik pada (A) Wedelia triloba, dan (B) Ageratum
conyzoides
25
PEMBAHASAN
Spesies famili Asteraceae yang dijumpai di kawasan Kampus IPB
Darmaga, Bogor berjumlah 26 spesies. Spesies-spesies Asteraceae yang dijumpai
di lokasi tersebut dapat bertambah atau berkurang. Hal ini dikarenakan banyak
spesies berupa gulma, sehingga apabila lingkungan dibersihkan maka spesiesspesies tersebut ikut hilang dari lokasi tempat hidupnya. Fahmi (2010)
melaporkan kawasan KRB memiliki 16 spesies famili Asteraceae. Hasil ini
menunjukkan keanekaragaman Asteraceae di Kampus IPB Darmaga lebih tinggi.
Kawasan kampus memiliki wilayah yang lebih luas dan terdapat kawasan terbuka
sehingga banyak tumbuhan liar yang hidup di lokasi tersebut. Di KRB, kondisi
lingkungan harus bersih dari tumbuhan liar sehingga keanekaragaman tumbuhan
liar termasuk anggota Asteraceae di lokasi tersebut rendah. Di TNGGP anggota
famili Asteraceae yang ditemukan sebanyak 40 spesies (Purnawan 2006) atau
sekitar 65% lebih banyak dari spesies di Kampus IPB Darmaga. Hal ini
dikarenakan daerah pegunungan tersebut merupakan habitat alami tumbuhan liar
sehingga keanekaragaman spesies famili Asteraceae lebih tinggi.
Lokasi dengan jumlah anggota paling banyak ditemukan adalah lokasi
kawasan Common Class Room (CCR). Kawasan tersebut cukup luas dan
merupakan kawasan terbuka yang kemungkinan besar ditumbuhi oleh berbagai
tumbuhan termasuk dari famili Asteraceae, sedangkan kawasan yang jarang
ditemukan anggota famili Asteraceae yaitu kawasan hutan karet Fakultas
Perikanan. Kawasan tersebut termasuk kawasan yang ternaungi sedangkan
anggota famili Asteraceae tumbuh di kawasan yang terpapar cahaya matahari.
Beberapa spesies tumbuhan Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB
Darmaga bersifat sebagai tumbuhan invasif, tumbuhan yang bukan bagian dari
suatu ekosistem tertentu. Keberadaan spesies-spesies tersebut berpengaruh
terhadap pertumbuhan tumbuhan lokal. Sebagai contoh tumbuhan invasif dari
famili Asteraceae adalah C. odorata yang berasal dari Amerika Tropik,
persebarannya luas dan sangat merugikan. Penyebaran gulma ini sudah terjadi
sejak tahun 1934. Hingga saat ini penyebarannya mencapai Asia Tenggara
termasuk Indonesia. Di Indonesia gulma ini ditemukan pertama kali di Lubuk
Pakam, Sumatera Utara. Pada tahun 1940 gulma tersebut ditemukan di Bogor,
Jawa Barat (Tjitrosoedirdjo 2002). Selain itu, M. micrantha di KRB
keberadaannya ternyata menekan pertumbuhan Mikania lokal (M. cordata)
(Tjitrosoedirdjo 2002). Spesies yang tersebar luas di kawasan Kampus IPB
Darmaga, antara lain A. conyzoides. Spesies ini menyebar di seluruh lokasi
pengamatan dan termasuk golongan gulma yang cukup ganas. Umumnya A.
conyzoides berkembangbiak dengan biji, pertumbuhannya cepat dan memiliki
kemampuan bereproduksi tinggi (Susanti et al. 2013).
Persebaran spesies famili Asteraceae dipengaruhi oleh variasi
morfologinya, terutama perbungaannya. Pada bunga tabung atau bunga pita yang
menyusun perbungaan, terdapat pappus. Pappus ini tidak gugur dan tetap
ditemukan ketika bunga telah berkembang menjadi buah. Buah yang memiliki
Pappus berupa rambut-rambut halus mudah untuk disebarkan oleh angin. Biji
dalam buah akan tumbuh dengan baik pada kondisi yang sama (Kohli et al. 2009).
Selain itu, persebaran spesies juga dipengaruhi oleh adaptasi spesies yang mudah
26
berkembang biak. Spesies-spesies gulma umumnya tumbuh secara cepat dan
dapat meningkatkan persaingan dengan spesies lain untuk mendapatkan nutrisi
dan tempat sehingga dapat dominan di tempat hidupnya (Odum 1993).
Tipe trikoma terbagi dalam empat tipe berdasarkan susunan sel, yaitu
trikoma glandular bersel satu dan/atau bersel banyak (multiseriat) dan trikoma non
glandular bersel satu dan/atau bersel banyak. Tiga diantaranya dijumpai pada
spesies-spesies Asteraceae di Kampus IPB Darmaga yaitu trikoma glandular
bersel satu, trikoma glandular bersel banyak, dan trikoma non glandular bersel
banyak. Tipe trikoma glandular dijumpai pada banyak anggota dari famili
Asteraceae. Tipe trikoma yang sama juga ditemukan pada A. annua, yang
termasuk dalam famili Asteraceae (Juliarni et al. 2007). Stomata anomositik
terdapat pada spesies Asteraceae yang ditemukan di kawasan kampus. Tipe
anomositik juga dijumpai pada Aspilla africana (Unamba et al. 2008), yang
termasuk dalam famili Asteraceae
.
SIMPULAN
Keanekaragaman famili Asteraceae yang dijumpai di 12 lokasi dalam
kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor meliputi 26 spesies, yang termasuk dalam
24 genus dan 8 tribe. Spesies yang ditemukan pada semua lokasi pengamatan
yaitu Ageratum conyzoides, sedangkan Tagetes erecta, Blumea folium, Blumea
lacera, Bideens pilosa, dan Pseudelephantopus spicatus masing-masing hanya
ditemukan pada satu lokasi saja. Tipe trikoma pada spesies-spesies yang
ditemukan yaitu trikoma glandular bersel satu, trikoma glandular bersel banyak
dan trikoma non glandular bersel banyak. Tipe trikoma yang ditemukan pada
kebanyakan spesies yang ditemukan di Kampus IPB Darmaga yaitu tipe trikoma
glandular bersel banyak. Famili Asteraceae yang ditemukan di kawasan Kampus
IPB Darmaga memiliki satu tipe stomata saja, yakni tipe anomositik.
27
DAFTAR PUSTAKA
Alaydrus R. 2002. Spesies Tumbuhan Asing Invasif (Invasive Alien Plant Species)
dan Peluang Pengawasannya dalam Penyelenggaraan Perkarantinaan
Tumbuhan [internet]. [diunduh 2013 Des 18]. Tersedia pada:
http://www.karantina.deptan.go.id.70138588,d.c2E.
[BMKG] Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Darmaga, Bogor (ID).
(2014). Data iklim Darmaga, Bogor. Bogor: Stasiun Klimatologi BMKG.
Backer CA, Brink VDB. 1963. Flora of Java. Vol I. Groningen: NVP WolterNoordhoof.
Benson L. 1957. Plant Classification. Boston: D.C. Heath and Company.
Cronguist A. 1981. An Integrated System of Classification of Flowering Plants.
New York: Columbia University Press.
Fahmi. 2010. Inventarisasi Familia Asteraceae di Kebun Raya Bogor. [skripsi].
Bogor (ID): Universitas Pakuan.
Haryadi B. 2011. Obat Rajo Obat Tawar: Tumbuhan Obat dan Pengobatan
Tradisional Masyarakat Serampas-Jambi. J Biospecies. 4 (2): 29-34.
Juliarni, Dewanto HA, Ermayanti TM. 2007. Karakter Anatomi Daun dari Kultur
Tunas Artemisia annua L. Buletin Agron. 35 (3): 225-232.
Kohli RK, Singh HP, Batish DR, Dogra KS. 2009. Ecological Status of Some
Invasive Plants of Shiwalik Himalayas in Northwestern India. Editor:
Invasive Plants and Forest Ecosystem. New York: CRC Press.
Lawrence GHM. 1958. Taxonomy of Vascular Plants. Edisi ke-3. New York: The
Macmillan Company.
Lowe S, Browne M, Boudjelas S, De Porte M. 2000. 100 of the World’s Invasive
Alien Species. London: ISSG.
Mulyani YA. 1985. Keanekaragaman Jenis Burung di Kawasan Kampus IPB
Darmaga, Bogor. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Nainggolan A. 2014. Keanekaragaman Tumbuhan Paku Epifit di Kawasan
Kampus IPB Darmaga, Bogor. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Odum PE. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Edisi ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Prinando M. 2011. Keanekaragaman Tumbuhan Spesies Asing Invasif di
Kawasan Kampus IPB, Darmaga Bogor. [skripsi]. Bogor (ID): Institut
Pertanian Bogor.
Priyono S. 1998. Karakteristik Ekologi Institut Pertanian Bogor [skripsi]. Bogor
(ID): Institut Pertanian Bogor.
Purnawan IB. 2006. Inventarisasi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan di Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Riswan S, Andayaningsih D. 2008. Keanekaragaman Tumbuhan Obat yang
Digunakan dalam Pengobatan Tradisional Masyarakat Sasak Lombok Barat.
J Farmasi Indonesia. 4 (2): 96-103.
Rosaline I. 2014. Keanekaragaman Tumbuhan Paku Terestrial di Kawasan
Kampus IPB Darmaga, Bogor. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
28
Sembiring R. 2009. Keanekaragaman Vegetasi Tanaman Obat di Hutan
Pendidikan Universitas Sumatera Utara Kawasan Taman Hutan Raya
Tongkoh Kabupaten Karo Sumatera Utara. [skripsi]. Sumatera (ID):
Universitas Sumatera Utara.
Soerjani M, Kosterman AJGH, Tjitrosoepomo G. 1987. Weed of Rice in
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Sukman, Yakub. 2002. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Jakarta: Raya
Grafindo Persada.
Suryaningsih, Joni M, Darmadi KA. 2011. Inventarisasi Gulma pada Tanaman
Jagung (Zea mays) di Lahan Sawah Kelurahan Padang Galak, Denpasar
Timur, Kodya Denpasar, Provinsi Bali. J Simbiosis. 1 (1): 1-8
Susanti T, Suraida, Febriana H. 2013. Keanekaragaman Tumbuhan Invasif di
Kawasan Taman Hutan Kenali Kota Jambi. Di dalam: Prosiding Semirata
FMIPA Universitas Lampung; 2013; Lampung-Indonesia. Lampung (ID):
Program Studi Biologi, Fakultas Tarbiyah IAIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
Tjitrosoedirjo SS. 2002. The Asteraceae of Sumatera. [disertasi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
Unamba CIN, Inyama CN, Okee SE, Mbagwu FN. 2008. Leaf Epidermal
Features of Ageratum conizoydes, Aspilla africana, Chromolaena odorata
and Tridax procumbens (Asteraceae). ISRJ. 1 (2): 169-172.
Widyastuti U, Juliarni, Widiastuti Y, Dania, Fajri. 2011. Identifikasi Trikoma
Kelenjar untuk Produksi Artemisin pada Artemisia annua L. Menggunakan
Pendekatan Molekular. Di dalam: Prastowo, editor. Seminar Hasil-hasil
Penelitian IPB; 2011 12-13 Desember; Bogor-Indonesia. Bogor (ID):
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pertanian
Bogor (LPPM-IPB).
RIWAYAT HIDUP
Penulis adalah anak pertama dari dua
bersaudara, dari pasangan Muhammad Arfah dan
Nursiah. Penulis menyelesaikan pendidikan di SDN
Kampungsawah V, lulus pada tahun 2004. Kemudian
penulis melanjutkan pendidikan menengah di SMP
Negeri 1 Rumpin, lulus pada tahun 2007, dilanjutkan
ke SMA Negeri 1 Rumpin dan lulus pada tahun 2010.
Pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk
IPB melalui jalur USMI dengan beasiswa Bidikmisi
dan sebagai mahasiswa Program studi Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai anggota pecinta alam IPB,
yaitu LAWALATA-IPB kurang lebih 2 tahun, dan Komunitas Pejuang
Lingkungan Hidup IPB. Pada tahun 2012 penulis melaksanakan Praktik Lapang
di Rumpin Seed and Source Nursery Center (RSSNC) dengan judul ‘Teknik
Pembibitan dan Persemaian Tanaman Hutan”. Pada Tahun 2014 penulis menjadi
asisten mata kuliah Biologi Alga dan Lumut, Anatomi Tumbuhan, Pertumbuhan
dan Perkembangan Tumbuhan, dan Sistematika Tumbuhan Berpembuluh.
30
LAMPIRAN
Nama spesies
Acmella ciliata
Acmella paniculata
Ageratum conyzoides
Bidens pilosa
Blumea folium
Blumea lacera
Centratherum punctatum
Chromolaena odorata
Clibadium surinamense
Conyza bonariensis
Crassocephalum crepidioides
Cyantillium cenereum
Eclipta prostrata
Eleutheranthera ruderale
Elephantopus scaber
Emilia sonchifolia
Mikania micrantha
Porophyllum ruderale
Psedelephantopus spicatus
Sonchus arvensis
Struchium sparganophorum
Synedrella nodiflora
Tagetes erecta
Tridax procumbens
Wedelia triloba
Youngia japonica
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
berhadapan bersilang
berhadapan bersilang
roset
atas: berseling, bawah:roset
berhadapan bersilang
berseling spiral
berseling
atas: berseling, bawah: roset
berseling spiral
berhadapan bersilang
berhadapan dua deret
berhadapan bersilang
berhadapan bersilang
roset
berhadapan bersilang
berhadapan bersilang
berhadapan bersilang
berhadapan bersilang
berseling spiral
berseling spiral
berseling
berhadapan bersilang
berhadapan bersilang
berseling spiral
berseling spiral
berseling spiral
Susunan daun
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
majemuk meyirip
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
Struktur daun
bulat telur
bulat telur
bulat telur
lanset
lanset
bulat telur
bulat telur
bulat telur
lonjong
lonjong
bulat telur
bulat telur
terbalik
lanset
bulat telur
jorong
anak panah
jantung
lanset terbalik
lonjong
lanset
lonjong
bulat telur
lanset
bulat telur
lanset terbalik
bulat telur
Bentuk daun
runcing
runcing
membulat
tombak
anak panah
membulat
runcing
membulat
runcing
runcing
runcing
runcing
runcing
tumpul
membulat
membulat
membulat
meruncing
tumpul
runcing
runcing
runcing
membulat
tumpul
meruncing
meruncing
Pangkal
daun
meruncing
runcing
tumpul
runcing
meruncing
membulat
tumpul
runcing
runcing
runcing
tumpul
meruncing
meruncing
membulat
tumpul
runcing
tumpul
runcing
runcing
runcing
runcing
runcing
runcing
tumpul
meruncing
membulat
Ujung
daun
Lampiran 1 Morfologi struktur vegetatif spesies-spesies dari famili Asteraceae di Kampus IPB Darmaga, Bogor
rata
bergerigi
berlekuk
berlekuk
rata
beringgit
rata
lekuk
rata
bergerigi
bergerigi
bergerigi
bergerigi
rata
bergerigi
bergerigi
bergerigi
bergerigi
bergerigi
bergerigi ganda
bergerigi ganda
bergerigi
rata
rata
bergerigi
rata
Tepi daun
31
31
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
Nama Spesies
Acmella ciliata
Acmella paniculata
Ageratum conyzoides
Bidens pilosa
Blumea folium
Blumea lacera
Centratherum punctatum
Chromolaena odorata
Clibadium surinamense
Conyza bonariensis
Crassocephalum crepidioides
Cyantillium cenereum
Eclipta prostrata
Eleutheranthera ruderale
Elephantopus scaber
Emilia sonchifolia
Mikania micrantha
Porophyllum ruderale
Psedelephantopus spicatus
Sonchus arvensis
Struchium sparganophorum
Synedrella nodiflora
Tagetes erecta
Tridax procumbens
Wedelia triloba
Youngia japonica
Letak bunga
terminal
terminal
terminal dan aksilar
terminal
terminal
terminal dan aksilar
terminal
terminal
terminal
terminal
terminal
terminal
terminal dan aksilar
terminal dan aksilar
terminal
terminal
terminal
terminal dan aksilar
terminal dan aksilar
terminal
aksilar
terminal dan aksilar
terminal
terminal
terminal
terminal dan aksilar
Tipe perbungaan bongkol
tunggal
tunggal
majemuk payung
tunggal
majemuk malai
majemuk malai
tunggal
majemuk malai
majemuk malai
majemuk malai
majemuk payung
majemuk malai
tunggal
tunggal
tunggal
majemuk malai
majemuk payung
majemuk malai
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
majemuk malai
Tipe bunga pada perbungaan
bunga tabung dan bunga pita
bunga tabung dan bunga pita
bunga tabung
bunga tabung dan bunga pita
bunga tabung
bunga tabung
bunga tabung dan bunga tabung
bunga tabung
bunga tabung
bunga tabung
bunga tabung
bunga tabung
bunga tabung dan bunga pita
bunga tabung dan bunga pita
bunga pita
bunga tabung
bunga tabung
bunga tabung
bunga tabung dan bunga pita
bunga tabung dan bunga pita
bunga tabung
bunga tabung dan bunga pita
bunga pita
bunga tabung dan bunga pita
bunga tabung dan bunga pita
bunga tabung dan bunga pita
Lampiran 2 Morfologi struktur bunga pada spesies-spesies dari famili Asteraceae Kampus IPB Darmaga, Bogor
32
Tipe pappus
duri kaku
duri kaku
sisik
dua duri kaku
rambut halus
rambut halus
rambut halus
rambut halus
rambut halus
rambut halus
tidak ada pappus
tidak ada pappus
rambut halus
rambut kasar
rambut halus
rambut halus
tiga duri kaku
rambut kasar
rambut kasar
membran
rambut halus
32
Download