KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN KAMPUS IPB DARMAGA, BOGOR DIAN ARDIANINGSIH DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Keanekaragaman Famili Asteraceae di Kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi. Dengan ini saya limpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Februari 2015 Dian Ardianingsih G34100021 ABSTRAK DIAN ARDIANINGSIH. Keanekaragaman Famili Asteraceae di Kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor. Dibimbing oleh HILDA AKMAL dan NUNIK SRI ARIYANTI. Asteraceae merupakan famili dengan anggota terbanyak kedua pada Kingdom Plantae setelah famili Leguminosae. Keanekaragaman anggota famili ini dapat dikaji dari ciri morfologi dan ciri anatomi. Penelitian ini bertujuan mengkaji keanekaragaman anggota famili Asteraceae di kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor dengan mendeskripsikan ciri morfologi dan ciri anatomi stomata dan trikoma. Pengambilan sampel dilakukan di 12 lokasi di kawasan ruang terbuka hijau dengan menggunakan metode eksplorasi. Pengamatan tipe stomata dan trikoma dilakukan dengan metode whole mount. Anggota famili Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga sebanyak 26 spesies, yang termasuk ke dalam 24 genus, dan 8 tribe. Tipe trikoma pada famili Asteraceae yaitu trikoma glandular bersel satu, trikoma glandular bersel banyak, dan trikoma non glandular bersel banyak. Tipe trikoma yang banyak dijumpai pada spesies-spesies tersebut adalah trikoma glandular bersel banyak. Pada spesies yang ditemukan terdapat satu tipe stomata yaitu tipe anomositik. Kata kunci: Asteraceae, eksplorasi, whole mount, tipe stomata, tipe trikoma. ABSTRACT DIAN ARDIANINGSIH. Diversity of Family Asteraceae in Campus Area of IPB Darmaga, Bogor. Supervised by HILDA AKMAL and NUNIK SRI ARIYANTI. Asteraceae is the second larger family after Leguminosae. The diversity of species in this family could be assessed by morphological and anatomical characters. This research aims to study the diversity of family Asteraceae in Campus Area of IPB Darmaga, Bogor by describing their morphological character and anatomical character of stomata and trichome. Sampling was conducted in 12 locations in the area of green space by using the methode of exploration. Type of stomata and trichome were observed using whole mount method. The family of Asteraceae were found as many as 26 species, belonging to 24 genera and 8 tribe. Tricomes of family Asteraceae are unicellular glandular trichome, multicellular glandular trichome, and multicellular non glandular trichome. The most often found trichome was multicellular non glandular trichome. The type of stomata of observed species are anomocytic. Key word: Asteraceae, exploration, whole mount, type of stomata, type of trichome. KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN KAMPUS IPB DARMAGA, BOGOR DIAN ARDIANINGSIH Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Biologi DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015 Judul Skripsi: Keanekaragaman Famili Asteraceae di K awasan Kampus IPB Darmaga, Bogar Nama : Dian Ardianingsih NIM : G34100021 Disetujui oleh: Dr Nunik Sri Ariyanti, MSi . Pembimbing I : �;, cr.P, 7n15 \ . (. .__ t_ �... . .J I Pembimbing II PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan November 2013 ini ialah Asteraceae, dengan judul Keanekaragaman Anggota Famili Asteraceae di Kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor. Terima kasih penulis sampaikan kepada Dra Hilda Akmal, MSi dan Dr Nunik Sri Ariyanti, MSi selaku pebimbing. Penghargaan penulis sampaikan kepada Ir Benni Subandi, MSc yang telah memberikan dukungan dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan PL di Rumpin Seed and Nursery Center (RSSNC) sehingga bisa melaksanakan penelitian tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Tri Atmowidi, MSi selaku penguji skripsi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Program Bidik Misi DIKTI yang telah memberikan dukungan berupa beasiswa kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan masa perkuliahan di IPB. Ungkapan terima kasih penulis sampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya. Terima kasih kepada saudara-saudara seperjuangan, Biologi 47. Terima kasih kepada teman-teman (Risma, Eka, Elin, Nindya, Alfi, dan Ryan) yang telah memberikan persahabatan yang bermakna. Selain itu, penulis ucapkan terima kasih kepada teman-teman di Laboratorium Sistematika Tumbuhan (Wahyu Widi, Risafani, Irene, Kak Arifin, Kak Roma dan Agnes) dan laboran (Kak Marlina) yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang berharga bagi penulis. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Februari 2015 Dian Ardianingsih DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi PENDAHULUAN 1 METODE 3 Waktu dan Tempat Penelitian 3 Pengambilan Sampel 3 Pengamatan Status Tanaman 4 Pengamatan Morfologi dan Identifikasi Sampel 4 Pengamatan Stomata dan Trikoma 4 Analisis Data 4 HASIL 6 Deskripsi Spesies 6 Persebaran Spesies 13 Variasi Morfologi 17 Variasi Tipe Stomata dan Tipe Trikoma 23 PEMBAHASAN 25 SIMPULAN 26 DAFTAR PUSTAKA 27 RIWAYAT HIDUP 29 LAMPIRAN 30 DAFTAR TABEL 1. 2. Lokasi ditemukan, status tumbuhan, dan status asal spesies anggota famili Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga, Bogor Tipe trikoma pada spesies-spesies dari famili Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga, Bogor 15 23 DAFTAR GAMBAR 1. Lokasi ditemukannya spesies-spesies dari famili Asteraceae di kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor 2. Variasi habitus, (A) herba pada Crassocephalum crepidioides, dan (B) memanjat pada Chromolaena odorata. 3. Variasi susunan daun, (A) berhadapan bersilang pada Chromolaena odorata, (B) berseling spiral pada Struchium sparganophorum, (C) roset pada Elephantopus scaber, (D) berseling pada Centratherum punctatum, dan (E) bagian bawah roset dan bagian atas bersilang pada Sonchus arvensis. 4. Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada Tagetes erecta, (C) daun-daun bertangkai pada Struchium sparganophorum, (D) helaian daun tanpa tangkai daun pada Emilia sonchifolia. 5. Variasi bentuk daun, (A) lanset terbalik pada Crassocephalum crepidioides, (B) lanset pada Bidens pilosa, (C) anak panah pada Emilia sonchifolia, (D) lonjong pada Struchium sparganophorum, (E) bulat telur terbalik pada Cyantillium cenereum, (F) bulat telur pada Centratherum punctatum, (G) jorong pada Elephantopus scaber, dan (H) jantung pada Mikania micrantha 6. Variasi pangkal daun, (A) membulat pada Clibadium surinamense, (B) runcing pada Crassocephalum crepidioides, (C) meruncing pada Struchium sparganophorum, (D) tombak pada Chromolaena odorata, dan (E) anak panah pada Emilia sonchifolia. 7. Variasi ujung daun, (A) tumpul pada Elephantopus scaber, (B) meruncing pada Chromolaena odorata, (C) membulat pada Porophyllum ruderale, dan (D) runcing pada Mikania micrantha. 8. Variasi tepi daun, (A) bergerigi pada Bidens pilosa, (B) bergerigi ganda pada Centratherum punctatum, (C) rata pada Pseudelephantopus spicatus, (D) berlekuk pada Emilia sonchifolia, dan (E) beringgit pada Porophyllum ruderale. 9. Variasi perbungaan berdasarkan tipe bunga penyusunnya, (A) perbungaan dengan bunga pita pada Tagetes erecta, (B) perbungaan dengan bunga tabung pada Emilia sonchifolia, dan (C) perbungaan bunga pita dan bunga tabung pada Synedrella nodiflora. 10. Variasi letak bunga, (A) terminal pada Centratherum punctatum, (B) aksilar pada Struchium sparganophorum, (C) terminal dan aksilar pada Porophyllum ruderale. 16 17 17 18 19 19 20 20 21 21 11. Variasi tipe perbungaan, (A) bongkol tunggal pada Tagetes erecta, (B) bongkol majemuk yang tersusun malai pada Conyza bonariensis, (C) majemuk tersusun dalam bentuk payung pada Mikania michranta. 12. Variasi tipe pappus, (A) rambut halus pada Emilia sonchifolia, (B) rambut kasar pada Mikania micrantha, (C) sisik pada Ageratum conyzoides, (D) berduri tiga pada Synedrella nodiflora, (E) berduri dua pada Bidens pilosa, dan (F) membran pada Wedelia triloba. 13. Trikoma bersel banyak pada Centratherum punctatum, (A) trikoma glandular, dan (B) trikoma non glandular. (C) trikoma glandular bersel satu pada Wedelia triloba. 14. Stomata anomositik pada (A) Wedelia triloba, dan (B) Ageratum conyzoides 22 22 24 24 DAFTAR LAMPIRAN 1. 2. Morfologi struktur vegetatif spesies famili Asteraceae di Kampus IPB Darmaga, Bogor Morfologi struktur bunga pada spesies famili Asteraceae di Kampus IPB Darmaga, Bogor 31 32 1 PENDAHULUAN Asteraceae merupakan famili yang memiliki keanekaragaman yang tinggi dan memiliki jumlah spesies terbesar kedua pada Kingdom Plantae (Lawrence 1958). Menurut Cronguist (1981) famili ini memiliki 20000 spesies yang termasuk ke dalam 1100 genus. Jumlah ini lebih sedikit dari jumlah angota famili Leguminosae yang merupakan famili terbesar pada kingdom Plantae dengan jumlah spesies lebih dari 20 000 spesies (Banson 1957). Di Indonesia, Asteraceae menyebar di seluruh wilayah. Beberapa instansi seperti Kebun Raya Bogor (KRB) dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) telah melakukan penelitian tentang famili Asteraceae. Sebanyak 16 spesies Asteraceae ditemukan di KRB (Fahmi 2010), sedangkan Asteraceae di TNGGP meliputi 40 spesies (Purnawan 2006). Famili Asteraceae merupakan tumbuhan yang mudah dikenali karena memiliki perbungaan yang unik. Tumbuhan ini mempunyai perbungaan berbentuk bongkol (capitulum). Dalam satu perbungaan terdapat dua macam bunga dan dilindungi oleh daun-daun pelindung yang disebut dengan phyllaris. Dua macam bunga pada perbungaan yaitu bunga tengah yang mempunyai petal berbentuk tabung dan bunga tepi dengan petal berbentuk pita. Bunga Asteraceae tidak memiliki sepal karena sepal tereduksi menjadi pappus (Lawrence 1958). Banyak tumbuhan dari famili Asteraceae hidup liar sebagai gulma. Gulma merupakan tumbuhan yang hidup di suatu daerah tertentu dan keberadaannya tidak diinginkan serta mengganggu pertumbuhan vegetasi lain sehingga sering diberantas (Sukman dan Yakub 2002). Asteraceae merupakan famili dengan beberapa spesiesnya termasuk gulma berbahaya di dunia setelah Poaceae (Lowe et al. 2000). Tridax procumbens, Emilia sonchifolia, Ageratum conyzoides, Synedrella nodiflora, Ecllipta alba, dan Vernonia cinerea yang termasuk anggota Asteraceae, merupakan gulma yang merugikan tanaman jagung (Suryaningsih et al 2011). Beberapa gulma dari famili Asteraceae berstatus invasif, keberadaannya dapat mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan lain di sekitarnya. Tumbuhan invasif famili Asteraceae antara lain Erechtites valerianifolia sebagai kontaminan biji kopi dari Brazil dan Chromolaena odorata, spesies yang berasal dari Amerika Tropik, yang secara tidak sengaja terbawa masuk ke Indonesia melalui perdagangan via kapal laut. Selain itu, Mikania micrantha yang ada di Kebun Raya Bogor, pertumbuhannya meningkat dan menekan pertumbuhan Mikania lokal (Mikania cordata) (Alaydrus 2002). Mikania micrantha dan A. conyzoides merupakan gulma yang mendominasi lahan pertanian di Provinsi Jambi. Selain itu, A. conyzoides termasuk dalam golongan gulma agak ganas berdasarkan interaksinya dengan tanaman yang dibudidayakan dan digolongkan dalam gulma semusim yaitu gulma yang umurnya kurang dari satu tahun. Gulma ini persebarannya dilakukan dengan biji, pertumbuhannya cepat dan memiliki kemampuan bereproduksi tinggi (Susanti et al 2013). Namun demikian, banyak juga anggota Asteraceae yang dapat dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat. Bidens pilosa digunakan untuk menyembuhkan penyakit flu, demam, wasir, dan bisul (Haryadi 2011); Artemisia vulgaris sebagai obat nyeri haid, wasir, dan gatal-gatal; Bidens sinensis sebagai obat luka bakar; Centipeda minima untuk menyegarkan tubuh (Sembiring 2009). Masyarakat Sasak di Lombok Barat menggunakan babandotan (Ageratum conyzoides) untuk obat encok dan untuk memulihkan 2 kesegaran bagi tubuh, dan daun sesapa (Blumea balsamifera) sebagai obat rematik serta nyeri haid (Riswan dan Andayaningsih 2008). Artemisia annua, mempunyai trikoma berkelenjar yang memproduksi artemisin, bahan yang dapat digunakan sebagai obat anti malaria (Widyastuti 2011). Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Darmaga merupakan salah satu kampus yang masih memiliki kawasan hutan dan ruang terbuka hijau dengan luas sekitar 297 ha (Priyono 1998). Umumnya berupa vegetasi semak berumput, tegakan karet, pinus, hutan campuran, arboretum bambu, dan taman. Keanekaragaman tumbuhan yang ada cukup tinggi, baik tumbuhan yang sengaja ditanam maupun tumbuhan yang hidup liar. Kampus IPB Darmaga semula didominasi oleh karet (Hevea braziliensis). Seiring dengan adanya pengembangan kawasan, flora dan fauna di kampus ini mengalami perubahan. Beberapa spesies yang cukup dominan adalah sengon (Paraserienthes falcataria), akasia (Acacia sp.), kemlandingan (Leucaena glauca), flamboyan (Delonix regia), dan gmelina (Gmelina arborea) (Mulyani 1985). Di setiap fakultas yang ada di lingkungan kampus terdapat area hijau atau taman yang dipenuhi oleh berbagai tanaman hias. Selain tanaman hias, terdapat juga tanaman liar yang hidup sebagai gulma. Gerbang utama Kampus IPB Darmaga memiliki hutan koleksi yang dipenuhi oleh rumput-rumputan, herba, dan tumbuhan tinggi. Bagian samping Gedung Rektorat sampai bagian belakang kampus terdapat kawasan hutan yang cukup luas yang didominasi tumbuhan tinggi dan tumbuhan liar. Di dekat Asrama Silvasari dan Silva Lestari terdapat kawasan hutan dengan intensitas cahaya rendah (ternaungi), didominasi oleh tumbuhan liar dan tumbuhan tinggi. Selain itu, di kawasan perumahan dosen terdapat halaman yang ditanami berbagai tanaman hias seperti puring. Di kawasan Fakultas Kehutanan terdapat arboretum yang didominasi oleh pohon tinggi dan tumbuhan semak liar. Sampai saat ini belum banyak dilakukan penelitian tentang kekayaan flora di kawasan kampus IPB Darmaga. Penelitian yang pernah dilakukan di kawasan yang sama yaitu mengenai keanekaragaman tumbuhan paku dan tumbuhan invasif. Kampus IPB Darmaga memiliki keanekaragaman tumbuhan paku yang tinggi, tidak kurang dari 56 jenis paku terestrial (Rosaline 2014) dan 18 jenis paku epifit (Nainggolan 2014) telah diidentifikasi. Di Kampus IPB terdapat 11 spesies tumbuhan invasif (Prinando 2011). Penelitian keanekaragaman tumbuhan Asteraceae di Kampus IPB belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman anggota famili Asteraceae yang dijumpai di kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor, dan mendeskripsikan variasi morfologi dan variasi tipe stomata dan tipe trikoma yang dijumpai pada tumbuhan Asteraceae tersebut. 3 METODE Waktu dan Tempat penelitian Penelitian dilakukan pada bulan November 2013-Mei 2014. Lokasi pengambilan sampel famili Asteraceae adalah kawasan hutan dan ruang terbuka hijau di Kampus IPB Darmaga. Kampus IPB Darmaga merupakan salah satu kampus yang memiliki lahan seluas 297 ha, terletak antara 6º 30ʺ - 6º 45ʺ LS dan 106º 30ʺ – 106º 45ʺ LU dengan ketinggian tempat antara 145-400 meter dpl, tergolong dataran rendah. Secara administratif, Kampus IPB Darmaga terletak di Desa Babakan, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Batas administratifnya Sungai Cihideung (Desa Cihideung Hilir) di bagian barat, Sungai Ciapus dan Cisadane di bagian utara, pemukiman Desa Babakan di bagian timur, dan jalan raya penghubung Kota Bogor dengan Jasinga di bagian selatan. Keadaan tofografi secara umum di bagian timur dan selatan terdiri dari lahan datar dan sedikit bergelombang, di sebelah utara terdapat lereng-lereng pada daerah yang berbatasan dengan sungai. Kemiringan 25 derajat terdapat pada 5% dari luas area, kemiringan 15-25 derajat terdapat pada 17% dari luas area, kemiringan 5-15 derajat terdapat pada 37% dari luas area, dan kemiringan 0-5 derajat terdapat pada 41% luas area (Priyono 1998). Kampus IPB Darmaga termasuk ke dalam kawasan beriklim tropik, curah hujan tipe A dengan rata-rata curah hujan ± 4046 mm/tahun atau ± 329,7 mm/bulan, suhu yaitu 25-33º C/ tahun, kelembapan nisbi 80-86 %, dan lama penyinaran matahari sekitar 58,9 % (BMKG 2014). Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan metode eksplorasi. Metode penelusuran ini dilakukan tidak menggunakan ukuran atau jarak tertentu dan tidak ada batasan dalam pengambilan sampel sehingga efektif untuk memperoleh sampel yang banyak (Purnawan 2006). Pengambilan sampel dilakukan di 12 titik lokasi yang terpapar cahaya matahari yaitu di Perkebunan Koleksi, kawasan hutan samping Gedung Rektorat, kawasan hutan Fakultas Kelautan, kawasan Fakultas Peternakan dan Fakultas Kedokteran Hewan, parkiran Fakultas Peternakan, kawasan Fakultas Kelautan, hutan Asrama Silva Lestari, kawasan Perumahan Dosen, kawasan Masjid Al Hurriyyah, kawasan Fakultas Kehutanan, kawasan Common Class Room (CCR), dan kawasan Gymnasium. Pengambilan sampel disesuaikan dengan kebutuhan pengamatan morfologi dan identifikasi serta untuk pembuatan herbarium. Selain itu, pengambilan sampel dilengkapi dengan pemetaan titik koordinat lokasi dengan menggunakan GPS (Global Positioning System). 4 Pengamatan Status Tanaman Pengamatan status tanaman dilakukan di lapangan, sebagai tumbuhan liar, ataupun tanaman hias. Tumbuhan yang tumbuh liar dapat terlihat apabila tumbuhan tersebut tumbuh di lokasi tertentu secara alami tetapi tidak dominan di lokasi tersebut. Tumbuhan liar dikategorikan sebagai gulma invasif apabila tumbuhan tersebut merupakan spesies introduksi dan persebarannya dominan serta mengganggu pertumbuhan tumbuhan lain. Spesies yang dikategorikan tanaman hias apabila terdapat di lokasi yang dijaga kebersihannya dan ditanam secara sengaja sebagai hiasan di pekarangan rumah atau taman. Spesies-spesies tersebut ditelusuri status asal persebarannya mengikuti The Asteracaeae of Sumatera (Tjitrosoedirjo 2002). Pengamatan Morfologi dan Identifikasi Sampel Pengamatan morfologi sampel famili Asteraceae yang dijumpai di IPB Darmaga dilakukan secara langsung di lapangan maupun di laboratorium dengan mengamati berbagai ciri vegetatif dan reproduksi, menggunakan Weed of Rice in Indonesia (Soerjani et al 1987) dan beberapa pustaka yang sesuai. Identifikasi spesies famili Asteraceae menggunakan Flora of Java (Backer & Bakhuizen 1963). Klasifikasi Asteraceae ke dalam tribe mengikuti An Annotated Premilinary Checklist of the Compositae of Bolivia (Hind 2010). Selanjutnya dibuat tabel daftar spesies dari famili Asteraceae yang ada di Kampus IPB Darmaga, juga dibuat tabel ciri morfologi dan anatominya. Pengamatan Stomata dan Trikoma Pengamatan tipe stomata dan tipe trikoma dilakukan dengan metode whole mount. Metode ini dilakukan dengan menyayat daun pada bagian bawah (abaksial) dan atas (adaksial) (Purnawan 2006). Daun difiksasi terlebih dahulu dengan alkohol 70% sekitar 2-3 hari dan dibilas dengan akuades untuk menghilangkan sisa larutan fiksatif. Daun yang bersih dimasukkan ke dalam larutan HNO3 50% atau HNO3 30%, kemudian dibilas dengan akuades. Setelah itu dilakukan penyayatan. Selanjutnya sayatan dimasukkan ke dalam bayclin, dibilas dengan akuades, diberi pewarna safranin 1%, dibilas kembali dengan akuades. Penempelan sayatan pada preparat menggunakan gliserin 30% dan ditutup dengan gelas objek. Selanjutnya bagian tepi diolesi kuteks agar gliserin tidak mudah menguap. Tipe stomata dan tipe trikoma diamati dengan menggunakan buku Plant Anatomy (Esau 1965). Analisis Data Hasil pengamatan morfologi dan identifikasi famili Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga dibuat tabel (Tabel 1). Variasi Ciri-ciri 5 morfologi dideskripsikan dan disajikan dalam gambar dan lampiran (Lampiran 1 dan Lampiran 2). Ciri-ciri anatomi (tipe trikoma dan stomata) disajikan dalam gambar dan tabel (Tabel 2). Persebaran lokasi ditemukannya spesies dibuat peta dengan menggunakan software ArcGIS 10.1. 6 HASIL Keanekaragaman dan Deskripsi Spesies Anggota famili Asteraceae di kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor sebanyak 26 spesies, termasuk ke dalam 24 genus dan 8 tribe. Deskripsi 26 spesies tersebut adalah sebagai berikut: Acmella ciliata Tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan herba. Bentuk batang bulat, permukaan batang halus, tipe percabangan tegak lurus. Susunan daun berhadapan bersilangan, struktur daun tunggal, bentuk daun bulat telur, pangkal daun membulat, ujung daun tumpul, tepi daun bergerigi, dan mempunyai pertulangan menjala. Perbungaan tumbuhan ini bongkol tunggal, dan terletak pada bagian terminal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung dengan petal berwarna kuning. Tipe pappus yaitu duri kaku yang sangat pendek. Apabila dilihat dengan mata telanjang pappus tersebut tidak terlihat. Buah pada spesies ini bentuknya pipih dan berwarna hitam. Acmella paniculata Tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan herba dan mempunyai perakaran tunggang. Bentuk batang bulat, permukaan batang halus, tipe percabangan tegak lurus. Susunan daun berhadapan bersilangan, struktur daun tunggal, bentuk daun bulat telur, pangkal daun membulat, ujung daun runcing, tepi daun bergerigi, dan mempunyai pertulangan daun menyirip. Perbungaan tumbuhan ini bongkol tunggal, dan terletak pada bagian terminal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung dengan petal berwarna kuning. Tipe pappus yaitu duri kaku pendek. Buah pada tumbuhan ini berbentuk pipih, berwarna hitam dan ukurannya lebih panjang dari A. ciliata . Ageratum conyzoides Tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat, permukaan batang kasar dan dipenuhi rambut-rambut halus, arah tumbuh batang tegak lurus, dan warna batang hijau kekuningan. Susunan daun berhadapan bersilangan, struktur daun tunggal, bentuk daun bulat telur, ujung daun runcing, pangkal daun membulat, tepi daun yang bergerigi, susunan tulang daun menyirip, daun berwarna hijau dan berwarna kuning. Bagian daun pada spesies ini terdiri atas helaian daun yang ditopang oleh tangkai daun. Kedua permukaan daun berambut dengan kelenjar yang terletak di bawah permukaan daun. Perbungaan tumbuhan ini yaitu bongkol majemuk payung. Bunga terletak di bagian terminal dan aksilar. Bunga bongkol pada tumbuhan ini terdiri atas bunga tabung saja. 7 Bunga tabung dilindungi oleh kumpulan daun-daun pelindung yang berlekatan sehingga membentuk bongkol dengan menyatu menjadi karangan. Pada daun pelindung terdapat rambut-rambut halus. Bagian petal bunga tabung berwarna ungu atau putih. Pappus berupa rambut-rambut dilengkapi dengan sisik dan saling berlekatan. Buah berwarna hitam dan dilengkapi dengan rambut halus dan pendek. Bidens pilosa Tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan herba. Bentuk batang bulat, permukaan batang halus, dan arah tumbuh batang tegak lurus. Susunan daun berhadapan, struktur daun tunggal, bentuk daun lanset, pangkal daun meruncing, ujung daun runcing, tepi daun bergerigi, dan pertulangan daun menyirip. Perbungaan pada tumbuhan ini bongkol tunggal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung. Petal pada bunga pita berwarna putih, sedangkan petal pada bunga tabung berwarna kuning. Bunga terletak di bagian terminal. Kedua bunga tersebut dilindungi oleh kumpulan daun pelindung yang dilengkapi dengan rambut halus. Di bagian bunga tabung dan bunga pita terbentuk buah berwarna hitam dan diatasnya terdapat pappus dengan dua duri kaku. Blumea folium Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Susunan daun berseling spiral, struktur daun tunggal, bentuk daun lanset, pangkal daun tumpul, ujung daun runcing, tepi daun bergerigi, dan pertulangan daun menyirip. Perbungaan tumbuhan ini yaitu bongkol majemuk yang tersusun dalam malai, letak bunga pada bagian terminal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung saja dengan petal berwarna ungu. Tipe pappus berupa rambut halus. Blumea lacera Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Susunan daun berseling spiral, struktur daun tunggal, bentuk daun bulat telur, pangkal daun runcing, ujung daun runcing, tepi daun bergerigi ganda, dan pertulangan daun menyirip. Perbungaan tumbuhan ini yaitu bongkol majemuk yang tersusun dalam malai, letak bunga pada bagian terminal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung saja dengan petal berwarna kuning. Tipe pappus berupa rambut halus. Centratherum punctatum Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat, warna batang kecoklatan, permukaan batang kasar dan berbulu, dan arah tumbuh batang merambat. Susunan daun berseling, struktur daun tunggal, daun berbentuk bulat telur, ujung daun runcing, pangkal daun runcing, tepi daun bergerigi ganda, 8 susunan tulang menyirip. Perbungaan terletak di bagian ujung, dan berbentuk bongkol tunggal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung dengan petal berwarna ungu. Chromolaena odorata Tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat dan dipenuhi oleh rambut-rambut halus, warna batang yaitu hijau kecoklatan, arah tumbuh batang yaitu memanjat. Susunan daun berhadapan bersilangan dan termasuk daun tunggal. Bentuk daun bulat telur, pangkal daun runcing, ujung daun runcing, tepi daun bergerigi, pertulangan daun menjala, permukaan daun kasar karena dilengkapi dengan rambut yang sangat halus. Letak perbungaan yaitu di bagian terminal. Perbungaan tumbuhan ini berbentuk bongkol majemuk yang tersusun malai. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung saja dengan petal berwarna putih. Pada bunga tabung ini terdapat pappus berupa rambut-rambut halus. Biji berwana hitam yang dilengkapi dengan rambut pendek. Clibadium surinamense Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Bentuk batang bulat, permukaan batang kasar karena terdapat rambut halus, arah tumbuh batang tegak lurus. Susunan daun berhadapan bersilangan, struktur daun tunggal, bentuk daun lonjong, pangkal daun membulat, ujung daun runcing, tepi daun rata, dan pertulangan menyirip. Tipe perbungaan pada tumbuhan ini yaitu bongkol majemuk yang tersusun malai yang terletak di bagian terminal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung dengan petal berwarna putih. Conyza bonariensis Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat, permukaan batang halus, warna batang hijau, dan arah tumbuh batang tegak lurus. Susunan daun berseling, termasuk daun tunggal, daun berbentuk garis, ujung daun tumpul, pangkal daun tumpul, tepi daun rata, dan pertulangan daun menyirip. Daun terdiri dari helaian daun tanpa tangkai daun. Perbungaan terletak di bagian ujung dan ketiak daun. Perbungaan pada tumbuhan ini yaitu bongkol majemuk yang tersusun dalam malai. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung saja dengan petal berwarna kuning. Crassocephalum crepidioides Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat, permukaan batang halus dan licin, arah tumbuh batang tegak lurus, percabangan batang monopodial. Tumbuhan ini memiliki susunan daun berseling spiral, struktur daun tunggal, bentuk daun bulat telur, pangkal daun meruncing, ujung 9 daun meruncing, tepi daun bergerigi, pertulangan daun menyirip, dan permukaan daun agak kasar. Perbungaan pada tumbuhan ini yaitu bongkol majemuk yang tersusun payung dan terletak di bagian terminal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung saja dengan petal berwarna orange sam kemerah-merahan. Jika bunga mekar, terdapat buah dan pappus berjumlah banyak dan berwarna putih. Cyantillium cenereum Tumbuhan ini termasuk herba. Batang berbentuk bulat, warna batang hijau kecoklatan, tekstur batang kaku, permukaan kasar, arah tumbuh tegak lurus, dan percabangan simpodial. Susunan daun berseling spiral, struktur daun tunggal, daun berbentuk bulat telur, susunan tulang daun menyirip, ujung daun membulat, pangkal daun meruncing, tepi daun rata, permukaan daun halus, dan pertulangan menyirip. Perbungaan tumbuhan ini bongkol majemuk yang terletak di ujung batang. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung saja dengan petal berwarna putih atau ungu. Perbungaan ini dilindungi oleh kumpulan daun pelindung. Pappus pada bunga tabung ini berupa rambut-rambut halus. Eclipta prostrata Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang tumbuh tegak tetapi ada yang berbaring dan sering bercabang. Batang bulat berwarna hijau kecoklatan dan berambut agak kasar. Susunan daun berhadapan bersilangan, struktur daun tunggal, bentuk daun lanset, pangkal daun runcing, ujung daun meruncing, tepi daun bergerigi halus hampir rata, serta kedua permukaan daun berambut dan agak kasar, dan pertulangan daun menyirip. Perbungaan pada tumbuhan ini bongkol tunggal dan terletak di bagian terminal dan aksilar. Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung. Kedua bunga ini dilindungi oleh daun pelindung yang saling berlekatan. Daun pelindung ini juga dilengkapi dengan rambut-rambut halus. Petal pada kedua bunga berwarna putih. Pada spesies ini tidak memiliki pappus. Buah memanjang, pipih, keras dan berbulu. Biji berbentuk jarum dan berwarna hitam. Eleutheranthera ruderale Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Susunan daun berhadapan bersilangan, struktur daun tunggal, bentuk daun bulat telur, pangkal daun runcing, ujung daun runcing, tepi daun bergerigi, dan pertulangan daun menjala. Perbungaan tumbuhan ini yaitu bongkol tunggal yang terletak pada bagian terminal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung dan bunga pita. Petal pada kedua bunga ini berwarna kuning. Pada tumbuhan ini tidak terdapat pappus. 10 Elephantopus scaber Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang pendek dan kaku, berambut kasar. Daun berkumpul pada permukaan tanah membentuk roset akar, struktur dun tunggal, bentuk daun jorong, pangkal daun membulat, ujung daun tumpul, permukaan bawah dan atas daun berambut kasar, tekstur daun kaku, dan pertulangan daun menyirip. Tangkai bunga kaku dan liat. Berambut panjang dan rapat, bercabang dan beralur. Perbungaan pada tumbuhan ini yaitu bongkol tunggal, terletak di ujung batang, dan petal berwarna ungu. Setiap perbungaan hanya terdapat bunga pita saja dengan petal berwarna ungu. Buah berupa buah longkah yang keras, berambut, berwarna hitam. Emilia sonchifolia Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Tumbuhan ini mempunyai batang tegak lurus, bentuk batang bulat, berambut halus dan tangkai halus. Susunan bagian bawah beroset, sedangkan bagian atas berseling. Struktur daun tunggal. Daun berbentuk anak panah, pangkal daun tombak, ujung daun runcing, tepi daun berlekuk, ada juga yang rata, dan pertulangan daun menyirip. Perbungaan tumbuhan ini yaitu bongkol majemuk. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung saja dengan petal berwarna ungu. Perbungaan terletak di ujung batang dan dilindungi oleh daun-daun pelindung. Pappus pada bunga tabung berupa rambut-rambut halus. Mikania micrantha Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Bentuk batang bulat pipih, permukaan batang kasar karena dilengkapi dengan rambut-rambut halus, tumbuh menjalar, dan pertulangan daun menjala. Susunan daun berhadapan bersilangan, termasuk daun tunggal, bentuk daun jantung, pangkal daun bentuk anak panah, ujung daun meruncing, tepi daun rata, dan pertulangan daun menjala. Perbungaan berupa majemuk yang tersusun seperti payung, terletak di bagian ujung dan ketiak daun. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung saja yang dilindungi oleh daun pelindung yang mempunyai rambut halus. Tipe pappus pada spesies ini bertipe rambut yang dilengkapi dengan sisik-sisik. Buah berwarna hitam. Porophyllum ruderale Tumbuhan ini termasuk herba. Batang tegak lurus dan berwarna hijau kecoklatan. Susunan daun berseling spiral, struktur daun tunggal, bentuk daun lanset terbalik, pangkal daun membulat, ujung daun membulat, dan tepi daun beringgit. Perbungaan tumbuhan ini bongkol majemuk. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung saja dengan petal berwarna cokelat. Letak perbungaan terletak di bagian terminal dan aksilar. Pappus berupa rambut-rambut halus. 11 Pseudelephantopus spicatus Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang tegak lurus, bentuk batang bulat, tekstur batang kaku, permukaan batang halus. Susunan daun berseling, struktur daun tunggal, bentuk daun lonjong, pangkal daun runcing, ujung daun tumpul, tepi daun rata, pertulangan daun menyirip. Perbungaan tumbuhan ini yaitu bongkol tunggal. Setiap perbungaan terletak pada bagian terminal dan aksilar. Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung dengan petal berwarna putih. Sonchus arvensis Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat, permukaan batang kasar karena dipenuhi rambut, arah tumbuh batang tegak lurus, dan warna batang hijau. Struktur daun tunggal. Pada bagian pangkal batang, daun membentuk roset, susunan daun di bagian tengah batang berseling. Daun berbentuk lanset, ujung daun runcing, pangkal daun membulat, tepi daun berlekuk tidak beraturan. Perbungaan tumbuhan ini yaitu bongkol tunggal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung dengan petal berwarna kuning. Kedua bunga ini dilindungi oleh phyllaris dipenuhi oleh rambut-rambut kasar. Letak perbungaan di bagian terminal. Buah kotak, bentuk memanjang, pipih, berambut, coklat kekuningan. Struchium sparganophorum Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Susunan daun berseling spiral, struktur daun tunggal, bentuk daun lonjong, pangkal daun runcing, ujung daun runcing, tepi daun rata, pertulangan daun menyirip. Perbungaan tumbuhan ini yaitu bongkol tunggal yang terletak di bagian aksilar. Setiap perbungaan terletak di bagian aksilar. Setiap terdiri atas bunga tabung saja dengan petal berwarna putih. Synedrella nodiflora Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat, permukaan batang agak kasar dan dipenuhi bulu halus, arah tumbuh batang tegak lurus, warna batang hijau kecoklatan. Susunan daun berhadapan bersilangan, struktur daun tunggal, bentuk daun bulat telur, pangkal daun runcing, ujung daun runcing, dan tepi daun bergerigi. Perbungaan pada tumbuhan ini bongkol tunggal yang terletak di bagian terminal dan aksilar. Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung dengan petal berwarna putih. Kedua bunga ini dilindungi oleh phyllaris yang berwarna hijau dan dipenuhi oleh rambut halus. Pada kedua bungan ini memiliki pappus yang berbentuk 2 duri. 12 Tagetes erecta Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba yang aromanya tidak enak. Batangnya tumbuh tegak dan bercabang-cabang, berwarna putih kehijauan jika pucuknya masih muda, hijau jika sudah dewasa. Pada sepanjang batangnya tumbuh daun majemuk yang berujung runcing dan tepinya bergerigi. Susunan daun berhadapan dua deret, struktur daun majemuk menyirip, bentuk daun lanset, pangkal daun runcing, ujung daun tumpul, dan tepi daun bergerigi. Perbungaan pada tumbuhan ini yaitu bongkol tunggal yang terletak di bagian terminal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita saja. Petal pada tumbuhan ini berwarna orange atau putih. Pappus berupa rambut kasar. Tridax procumbens Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Bentuk batang bulat permukaan batangnya berbulu halus yang berwarna putih, warna batang hijau kecoklatan, arah tumbuh batang merambat. Susunan daun berhadapan bersilang, struktur daun tunggal, bentuk daun bulat telur, pangkal daun runcing, ujung daun meruncing, dan tepi daun bergerigi. Perbungaan tumbuhan ini bongkol tunggal yang terletak di bagian terminal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung. Petal bunga pita berwarna putih, sedangkan petal bunga tabung berwarna kuning. Pappus pada tumbuhan ini berupa rambut kasar. Wedelia triloba Tumbuhan ini termasuk herba. Batang mempunyai arah tumbuh menjalar atau merayap, berbentuk bulat dan permukaan batang agak rata, tekstur batang keras dan kaku. Susunan daun berhadapan bersilangan, struktur daun tunggal, Daun berbentuk lanset terbalik, ujung daun meruncing, pangkal daun runcing, tepi daun bergerigi, susunan tulang daun menyirip, dan permukaan agak kasar. Perbungaan tumbuhan ini yaitu bongkol tunggal yang terletak di bagian aksilar. Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung. Kedua bunga dilindungi oleh kumpulan daun pelindung yang membentuk bongkol atau cawan. Pada bunga tabung, petal berwarna kuning, di dalamnya terdapat benang sari yang berwarna hitam dan putik warna kuning mencolok. Pappus pada kedua bunga ini berupa membran. Pada bunga pita, petal berwarna kuning dan memanjang. Buah berbentuk bulir dengan permukaan rata dan licin. Youngia japonica Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat, permukaan batang halus, warna batang hijau kecoklatan, arah tumbuh batang tegak lurus. Susunan daun roset, struktur daun tunggal, bentuk daun bulat lonjong, pangkal daun tumpul, ujung daun membulat, tepi daun bagian atasnya rata tetapi bagian bawahnya berlekuk tidak beraturan, daun berwarna hijau, permukaan daun 13 halus. Perbungaan tumbuhan ini bongkol majemuk yang tersusun malai yang terletak di bagian terminal dan aksilar. Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung. Kedua bunga ini memiliki petal berwarna kuning dan memiliki pappus berupa rambut halus. Buah pada tumbuhan ini berwarna kecoklatan. Persebaran Spesies Spesies famili Asteraceae di kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor sebanyak 26 spesies, termasuk ke dalam 24 genus dan 8 tribe. Delapan tribe tersebut adalah Astereae, Eupatorieae, Inuleae, Heliantheae, Lactuceae, Senecioneae, Tageteae, dan Vernonieae (Tabel 1). Tribe dengan spesies dan genus terbanyak yaitu Heliantheae (9 spesies, 8 genus). Spesies-spesies dari tribe ini tumbuh sebagai gulma dan dominan di kawasan kampus. Wedelia triloba dan T. procumbens dijumpai hampir di semua lokasi pengambilan sampel (Tabel 1). Tribe dengan spesies terbanyak kedua yaitu Vernonieae (5 spesies, 5 genus). Anggota dari tribe ini dapat berupa gulma (Cyantillium cenereum) maupun tanaman pekarangan rumah (Centratherum punctatum). Tribe dengan spesies terbanyak ketiga yaitu Eupatorieae (3 spesies, 3 genus). Spesies dari tribe ini berupa gulma, meliputi A. conyzoides, Chromolaena odorata, dan Mikania micrantha (Tabel 1). Pada masing-masing lokasi pengambilan sampel dijumpai 4-12 spesies famili Asteraceae. Lokasi yang memiliki keanekaragaman Asteraceae paling tinggi (12 spesies) di lapangan dan tempat terbuka sekitar CCR (lokasi K). Anggota Asteraceae yang dijumpai meliputi Conyza bonariensis, A. conyzoides, C. odorata , E. prostrata, S. nodiflora, T. procumbens, W. triloba, Sonchus arvensis, Youngia japonica, E. soncifolia, Crasssocephalum crepidioides, Porophyllum ruderale, dan Tagetes erecta. Lokasi hutan karet di belakang Fakultas Perikanan (lokasi C) dengan empat spesies, yaitu A. conyzoides, T. procumbens, W. triloba, dan Y. japonica. Lokasi tersebut merupakan lokasi yang paling sedikit anggota Asteraceae (Tabel 1). Umumnya anggota Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga berstatus liar. Lima di antaranya termasuk gulma invasif yaitu tiga dari tribe Eupatoriae (A. conyzoides, C. odorata, dan M. micrantha) dan dua dari tribe Heliantheae (S. nodiflora dan T. procumbens). Anggota Asteraceae yang sengaja ditanam sebanyak tiga spesies, merupakan tanaman hias di halaman rumah dan di taman kampus (Tabel 1). Spesies-spesies Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga meliputi spesies asli dari benua Asia, Amerika Tropik, Eropa, dan Afrika Tropik. Spesies terbanyak berasal dari Asia yaitu 16 spesies yang meliputi C. bonariensis, A. ciliata, A. paniculata, E. prostrata, W. triloba, B. folium, B. lacera, S. arvensis, Y. japonica, E. sonchifolia, T. erecta, C. punctatum, C. cenereum, Elephantopus scaber, Pseudelephantopus spicatus, dan Struchium sparganophorum. Selain berasal dari Asia, dua di antara enam belas spesies tersebut berasal dari benua lain yaitu S. arvensis (Eropa) dan E. sonchifolia (Afrika Tropik). Spesies terbanyak 14 kedua berasal dari Amerika Tropik yaitu 5 spesies yang meliputi A. conyzoides, C. odorata, M. micrantha, T. procumbens, dan P. ruderale. Empat spesies di antaranya merupakan tumbuhan yang tumbuh sebagai gulma invasif yaitu A. conyzoides, C. odorata, T. procumbens dan M. micrantha. Spesies dari tribe Senecioneae merupakan spesies yang berasal dari Afrika Tropik yaitu S. nodiflora dan C. crepidioides (Tabel 1). Spesies tumbuhan yang ditemukan tersebar pada 28 titik koordinat (Gambar 1). Jumlah spesies paling banyak ditemukan pada titik koordinat nomor 5 (enam spesies) yang terdapat di kawasan Perkebunan Koleksi. Kawasan ini merupakan kawasan yang banyak ditumbuhi berbagai macam jenis tumbuhan, termasuk gulma Asteracaeae. Jumlah spesies terbanyak kedua banyak ditemukan pada titik koordinat nomor 1 dan nomor 28 (lima spesies) yang terdapat di kawasan hutan Gedung Rektorat dan di kawasan fakultas Peternakan dan Fakultas Kedokteran Hewan. Kawasan ini merupaka kawasan luas yang memungkinkn tumbuhan tumbuh di kawasan tersebut, termasuk dari famili Asteraceae (Gambar 1) 15 Tabel 1 Lokasi ditemukan, status tumbuhan, dan status asal spesies anggota famili Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga, Bogor No 1. 2. 3. Tribe/Jenis Astereae Conyza bonariensis Eupatorieae Ageratum conyzoides Chromolaena odorata Mikania micrantha Heliantheae Acmella ciliata Acmella paniculata Bidens pilosa Clibadium surinamense Eclipta prostrata Eleutheranthera ruderale Synedrella nodiflora Tridax procumbens Wedelia triloba 4. 5. 6. 7. 8 Inuleae Blumea folium Blumea lacera Lactuceae Sonchus arvensis Youngia japonica Senecioneae Emilia soncifolia Crassocephalum crepidioides Tageteae Porophyllum ruderale Tagetes erecta Vernonieae Centratherum punctatum Cyantillium cenereum Elephantopus scaber Pseudelephantopus spicatus Struchium sparganophorum Lokasi ditemukan Status tumbuhan Status Asal A, E, K liar Asia A, B ,C D, E, F, G, H, I, J, K, L E, J, K E, I gulma invasif Amerika Tropik gulma invasif gulma invasif Amerika Tropik Amerika Tropik E, J F, J L J A, B, F, G, H, I, J, K, L B, E, I, J A, B , D, F, G, I, J, K, L A, B, C, D, E, G, H, I, J, K, L A, B, C, D, E, F, H, K, L liar liar liar liar liar Asia Asia Amerika Amerika Asia Tropik liar gulma invasif America Afrika Tropik gulma invasif Meksiko liar Asia D J liar liar Asia Asia K, L C, D, E, K, L tanaman hias liar Eropa dan Asia Asia, Australia A, K liar A, J, K, L liar Afrika Tropik dan Asia Afrika Tropik E, K K liar tanaman hias Amerika Tropik Asia H, I A, D, F, G, I, L A, J E tanaman hias liar liar liar Asia Asia Asia Tropik Asia E liar Asia Keterangan : A. Perkebunan Arsitektur Lanskap, B. Hutan Gedung Rektorat, C. Hutan Belakang Fakultas Perikanan, D. Fakultas Peternakan dan Fakultas Kedokteran Hewan, E. Tempat parkir Fakultas Peternakan, F. Hutan Fakultas Perikanan, G. Hutan Silva Lestari, H. Perumahan Dosen, I. Masjid Al-Hurriyah, J. Fakultas Kehutanan, K. Common Class Room (CCR), L. Gymnasium. 1 Gambar 1 Lokasi ditemukannya spesies-spesies dari famili Asteraceae di kawasan Kampus IPB, Darmaga, Bogor (earht.google.com 15 Januari 2015) 16 17 Variasi Morfologi Habitus spesies dari famili Asteraceae yang dijumpai di kawasan Kampus IPB Darmaga umumnya berupa herba, satu spesies yaitu C. odorata memiliki habitus memanjat. Anggota dari famili ini memiliki batang bulat ataupun pipih dengan permukaan kasar dan halus. Arah tumbuh batang umumnya tegak lurus namun ada juga yang merambat seperti pada W. triloba dan T. procumbens (Gambar 2). B A Gambar 2 Variasi habitus, (A) herba pada Crassocephalum crepidioides, dan (B) memanjat pada Chromolaena odorata. Spesies-spesies dari famili Asteraceae yang ditemukan lokasi penelitian memiliki susunan daun yang bervariasi yaitu berhadapan bersilang, berseling spiral, berseling, dan roset. Susunan daun berhadapan bersilang paling umum dijumpai, terdapat pada 12 spesies. Susunan daun berseling spiral terdapat pada 6 spesies. Susunan daun berseling terdapat pada 2 spesies yaitu C. punctatum dan P. spicatus. Susunan daun roset terdapat pada spesies E. scaber. Batang spesies ini sangat pendek sehingga memiliki susunan daun roset dan terletak di permukaan tanah. Dua spesies lain yaitu E. sonchifolia dan S. arvensis memiliki susunan daun yang berbeda dari spesies lainnya, daun di bagian bawah tersusun roset terdiri atas 3-8 daun tunggal, dan daun di bagian atas tersusun berseling (Gambar 3, Lampiran 1). A B C D E Gambar 3 Variasi susunan daun, (A) berhadapan bersilang pada Chromolaena odorata, (B) berseling spiral pada Struchium sparganophorum, (C) roset pada Elephantopus scaber, (D) berseling pada Centratherum punctatum, dan (E) bagian bawah roset dan bagian atas bersilang pada Sonchus arvensis. 18 Spesies-spesies dari famili Asteraceae mempunyai daun tunggal atau majemuk menyirip. Kebanyakan spesies yang dijumpai memiliki daun tunggal (25 spesies), struktur daun majemuk menyirip terdapat pada 1 spesies. Daun spesies dari famili Asteraceae memiliki bagian tangkai dan helai daun. E. sonchifolia, C. bonariensis, dan S. arvensis hanya memiliki helai daun saja tanpa tangkai daun (Gambar 4). A B C D Gambar 4 Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada Tagetes erecta, (C) daun-daun bertangkai pada Struchium sparganophorum, (D) helaian daun tanpa tangkai daun pada Emilia sonchifolia. Spesies famili Asteraceae yang dijumpai di kawasan kampus IPB Darmaga mempunyai variasi bentuk daun, tepi daun, ujung daun, dan pangkal daun yang tinggi (Lampiran 1). Bentuk daun yang dijumpai yaitu bulat telur, lanset, bulat telur terbalik, lanset terbalik, lonjong, garis, jantung dan bentuk anak panah. Bentuk daun yang umum dijumpai berbentuk bulat telur, pada 10 spesies yaitu A. ciliata, A. paniculata, A. conyzoides, B. lacera, C. punctatum, C. odorata, E. ruderale, S. nodiflora, Y. japonica dan T. procumbens. Bentuk daun lanset pada spesies B. pilosa, B. folium, E. prostrata, S. arvensis, dan T. erecta. Bentuk daun lanset terbalik pada C. crepidioides, P. ruderale, dan W. triloba. Bentuk daun lonjong pada C. surinamense, C. Bonariensis, P. spicatus, dan S. sparganophorum. Bentuk daun jantung pada M. Micrantha. Bentuk bulat telur terbalik pada C. cenereum. Bentuk anak panah terdapat pada E. sonchifolia (Gambar 5, Lampiran 1). Variasi pangkal daun pada anggota famili Asteraceae yang dijumpai yaitu bentuk membulat, meruncing, runcing, tumpul, tombak, dan anak panah. Pangkal daun membulat terdapat pada A. ciliata, A. paniculata, C. surinamense, E. scaber, dan P. ruderale. Pangkal daun meruncing pada B. pilosa, C. crepidioides dan C. cenereum. Pangkal daun runcing B. lacera, C. punctatum, C. odorata, E. ruderale, E. prostrata, P. spicatus, S. sparganophorum, T. procumbens, S. nodiflora, W. triloba, dan T. erecta. Pangkal daun tumpul pada A. conyzoides, B. folium, dan C. bonariensis. Pangkal daun tombak terdapat pada E. sonchifolia, bentuk anak panah pada M. micrantha, dan pangkal daun berbentuk jantung terdapat pada S. arvensis (Gambar 6, Lampiran 1). 19 A B F C E D G H Gambar 5 Variasi bentuk daun, (A) lanset terbalik pada Crassocephalum crepidioides, (B) lanset pada Bidens pilosa, (C) anak panah pada Emilia sonchifolia, (D) lonjong pada Struchium sparganophorum, (E) bulat telur terbalik pada Cyantillium cenereum, (F) bulat telur pada Centratherum punctatum, (G) jorong pada Elephantopus scaber, dan (H) jantung pada Mikania micrantha A B C D E Gambar 6 Variasi pangkal daun, (A) membulat pada Clibadium surinamense, (B) runcing pada Crassocephalum crepidioides, (C) meruncing pada Struchium sparganophorum, (D) tombak pada Mikania micrantha, dan (E) anak panah pada Emilia sonchifolia. Variasi ujung daun pada famili Asteraceae yang dijumpai di Kampus yaitu tumpul, runcing, meruncing, dan membulat. Variasi ujung daun runcing terdapat pada 12 spesies, ujung daun tumpul terdapat pada 6 spesies, ujung daun meruncing terdapat pada 5 spesies, dan 3 spesies memiliki ujung daun membulat (Gambar 7, Lampiran 1). 20 A B D C Gambar 7 Variasi ujung daun, (A) tumpul pada Elephantopus scaber, (B) meruncing pada Chromolaena odorata, (C) membulat pada Porophyllum ruderale, dan (D) runcing pada Mikania micrantha. Variasi tepi daun pada anggota famili Asteraceae yang dijumpai di kawasan Kampus yaitu bergerigi, bergerigi ganda, rata, beringgit, dan berlekuk. Variasi tepi daun umumnya bergerigi (12 spesies), tepi daun rata (8 spesies), tepi daun berlekuk (2 spesies), tepi daun beringgit (2 spesies yaitu pada A. conyzoides dan P. ruderale), dan tepi daun bergerigi ganda (2 spesies B. lacera dan C. punctatum) (Gambar 8, Lampiran 1). A B C D E Gambar 8 Variasi tepi daun, (A) bergerigi pada Bidens pilosa, (B) bergerigi ganda pada Centratherum punctatum, (C) rata pada Pseudelephantopus spicatus, (D) berlekuk pada Emilia sonchifolia, dan (E) beringgit pada Porophyllum ruderale. Famili Asteraceae memiliki tiga tipe perbungaan bongkol, yaitu perbungaan bongkol yang terdiri atas bunga tabung saja, bunga pita saja, dan perbungaan keduanya (bunga tabung dan bunga pita). Perbungaan dengan bunga tabung saja dijumpai pada E. sonchifolia, A. conyzoides, C. cenereum, B. folium, B. lacera, C. bonariensis, C. crepidioides, P. ruderale, M. micrantha, C. odorata, S. sparganophorum, dan C. surinamense. Perbungaan dengan bunga pita saja dijumpai pada E. scaber, dan T. erecta. Perbungaan dengan bunga tabung dan bunga pita dijumpai pada T. procumbens, E. prostrata, W. triloba, S. nodiflora, S. arvensis, E. ruderale, A. ciliata, A. paniculata, C. punctatum, Y. Japonica, P. spicatus dan B. pilosa (Gambar 9, Lampiran 2). 21 B V A V C A Gambar 9 Variasi perbungaan berdasarkan tipe bunga penyusunnya, (A) perbungaan dengan bunga pita pada Tagetes erecta, (B) perbungaan dengan bunga tabung pada Emilia sonchifolia, dan (C) perbungaan bunga pita dan bunga tabung pada Synedrella nodiflora. Letak bunga pada spesies famili Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga yaitu di terminal, aksilar dan keduanya. Umumnya letak bunga di bagian terminal (17 spesies). Letak bunga di bagian aksilar yaitu pada S. sparganophorum. Pada A. conyzoides, B. lacera, E. ruderale, E. prostrata, P. ruderale, S. nodiflora, P. spicatus dan Y. japonica bunga terletak di bagian terminal dan aksilar (Gambar 10, Lampiran 2). Tipe perbungaan bongkol pada spesies-spesies dari famili Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga umumnya berbentuk bongkol tunggal (14 spesies). Tipe perbungaan bongkol majemuk yang tersusun malai terdapat pada 9 spesies yaitu B. folium, B. lacera, C. odorata, C. surinamense, C. bonariensis, C. cenereum, E. soncifolia, P. ruderale, dan Y. japonica. Perbungaan bongkol majemuk payung terlihat apada A. Conyzoides, C. Crepidioides, dan M. micrantha (Gambar 11, Lampiran 2). A B C V V V Gambar 10 Variasi letak bunga, (A) terminal pada Centratherum punctatum, (B) aksilar pada Struchium sparganophorum, (C) terminal dan aksilar pada Porophyllum ruderale. 22 B V A V C V Gambar 11 Variasi tipe perbungaan, (A) bongkol tunggal pada Tagetes erecta, (B) bongkol majemuk yang tersusun malai pada Conyza bonariensis, (C) bongkol majemuk tersusun dalam bentuk payung pada Mikania michranta. Pada famili Asteraceae, tidak terdapat sepal karena sepal tereduksi menjadi pappus. Spesies yang ditemukan di Kampus IPB Darmaga memiliki tipe pappus berupa rambut halus, rambut kasar, duri kaku, sisik, dan membran (Gambar 6, Tabel 3). Umumnya spesies yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga memiliki tipe pappus berupa rambut halus (10 spesies) yaitu pada B. folium, B. lacera, C. odorata, C. bonariensis, C. crepidioides, C. cenereum, E. sonchifolia, P. ruderale, S. arvensis, dan Y. japonica. M. micrantha, T. erecta, dan T. procumbens memiliki tipe pappus berupa rambut kasar. Pappus berupa duri kaku terdapat pada empat spesies yaitu A. ciliata, A. paniculata, S. nodiflora, dan B. pilosa. B. pilosa memiliki pappus berupa dua duri kaku sedangkan pada S. nodiflora pappus berupa tiga duri kaku. Pappus A. conyzoides berbentuk sisik. Pada W. triloba pappus tipis/transparan seperti membran. Beberapa spesies (E. prostrata dan E. ruderale) tidak memiliki pappus (Lampiran 2). B A D V E C F Gambar 12 Variasi tipe pappus, (A) rambut halus pada Emilia sonchifolia, (B) rambut kasar pada Mikania micrantha, (C) sisik pada Ageratum conyzoides, (D) berduri tiga pada Synedrella nodiflora, (E) berduri dua pada Bidens pilosa, dan (F) membran pada Wedelia triloba. 23 Variasi Tipe Trikoma dan Tipe Stomata Pada anggota famili Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga terdapat tiga tipe trikoma yaitu trikoma glandular bersel satu (unicellular glandular trichome), trikoma glandular bersel banyak (multicellular glandular trichome), dan trikoma non glandular bersel banyak (multicellular non glandular trichome) (Tabel 4). Trikoma glandular bersel banyak merupakan tipe trikoma yang paling banyak ditemukan. Pada spesies C. punctatum (Gambar 7) dan B. pilosa terdapat dua tipe trikoma yaitu trikoma glandular bersel banyak dan trikoma non glandular bersel banyak. Trikoma pada spesies ini memiliki dua segmen di bagian ujung trikoma dan membulat di bagian pangkal (Gambar 7A). Pada trikoma non glandular terdapat beberapa segmen dengan ujung semakin meruncing (Gambar 7B). Pada W. triloba terdapat dua tipe trikoma yaitu trikoma glandular bersel satu (Gambar 7C) dan trikoma non glandular bersel banyak. Pada trikoma glandular bersel satu, bagian tepi badan trikoma membentuk tonjolan atau duri. Dua tipe trikoma juga ditemukan pada E. prostrata, berupa trikoma glandular bersel satu dan trikoma glandular bersel banyak. Tabel 2 Tipe trikoma pada anggota famili Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga Tipe trikoma No Nama spesies Glandular Glandular Non glandular bersel satu bersel banyak bersel banyak 1. Acmella ciliata 2. Ageratum conyzoides 3. Bidens pilosa 4. Blumea folium 5. Blumea lacera 6. Centratherum punctatum 7. Conyza bonariensis 8. Crassocephalum crepidioides 9. Cyantillium cenereum 10. Eclipta prostrata 11. Elephantopus scaber 12. Emilia sonchifolia 13 Sonchus arvensis 14. Synedrella nodiflora 15. Tridax procumbens 16. Wedelia triloba 17. Youngia japonica 24 A B C Gambar 13 Trikoma bersel banyak pada Centratherum punctatum, (A) trikoma glandular, dan (B) trikoma non glandular. (C) trikoma glandular bersel satu pada Wedelia triloba. Semua anggota famili Asteraceae yang diamati memiliki stomata tipe anomositik dengan sel penjaga dan sel epidermis tidak dapat dibedakan. (Gambar 8). A B Gambar 14 Stomata anomositik pada (A) Wedelia triloba, dan (B) Ageratum conyzoides 25 PEMBAHASAN Spesies famili Asteraceae yang dijumpai di kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor berjumlah 26 spesies. Spesies-spesies Asteraceae yang dijumpai di lokasi tersebut dapat bertambah atau berkurang. Hal ini dikarenakan banyak spesies berupa gulma, sehingga apabila lingkungan dibersihkan maka spesiesspesies tersebut ikut hilang dari lokasi tempat hidupnya. Fahmi (2010) melaporkan kawasan KRB memiliki 16 spesies famili Asteraceae. Hasil ini menunjukkan keanekaragaman Asteraceae di Kampus IPB Darmaga lebih tinggi. Kawasan kampus memiliki wilayah yang lebih luas dan terdapat kawasan terbuka sehingga banyak tumbuhan liar yang hidup di lokasi tersebut. Di KRB, kondisi lingkungan harus bersih dari tumbuhan liar sehingga keanekaragaman tumbuhan liar termasuk anggota Asteraceae di lokasi tersebut rendah. Di TNGGP anggota famili Asteraceae yang ditemukan sebanyak 40 spesies (Purnawan 2006) atau sekitar 65% lebih banyak dari spesies di Kampus IPB Darmaga. Hal ini dikarenakan daerah pegunungan tersebut merupakan habitat alami tumbuhan liar sehingga keanekaragaman spesies famili Asteraceae lebih tinggi. Lokasi dengan jumlah anggota paling banyak ditemukan adalah lokasi kawasan Common Class Room (CCR). Kawasan tersebut cukup luas dan merupakan kawasan terbuka yang kemungkinan besar ditumbuhi oleh berbagai tumbuhan termasuk dari famili Asteraceae, sedangkan kawasan yang jarang ditemukan anggota famili Asteraceae yaitu kawasan hutan karet Fakultas Perikanan. Kawasan tersebut termasuk kawasan yang ternaungi sedangkan anggota famili Asteraceae tumbuh di kawasan yang terpapar cahaya matahari. Beberapa spesies tumbuhan Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga bersifat sebagai tumbuhan invasif, tumbuhan yang bukan bagian dari suatu ekosistem tertentu. Keberadaan spesies-spesies tersebut berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan lokal. Sebagai contoh tumbuhan invasif dari famili Asteraceae adalah C. odorata yang berasal dari Amerika Tropik, persebarannya luas dan sangat merugikan. Penyebaran gulma ini sudah terjadi sejak tahun 1934. Hingga saat ini penyebarannya mencapai Asia Tenggara termasuk Indonesia. Di Indonesia gulma ini ditemukan pertama kali di Lubuk Pakam, Sumatera Utara. Pada tahun 1940 gulma tersebut ditemukan di Bogor, Jawa Barat (Tjitrosoedirdjo 2002). Selain itu, M. micrantha di KRB keberadaannya ternyata menekan pertumbuhan Mikania lokal (M. cordata) (Tjitrosoedirdjo 2002). Spesies yang tersebar luas di kawasan Kampus IPB Darmaga, antara lain A. conyzoides. Spesies ini menyebar di seluruh lokasi pengamatan dan termasuk golongan gulma yang cukup ganas. Umumnya A. conyzoides berkembangbiak dengan biji, pertumbuhannya cepat dan memiliki kemampuan bereproduksi tinggi (Susanti et al. 2013). Persebaran spesies famili Asteraceae dipengaruhi oleh variasi morfologinya, terutama perbungaannya. Pada bunga tabung atau bunga pita yang menyusun perbungaan, terdapat pappus. Pappus ini tidak gugur dan tetap ditemukan ketika bunga telah berkembang menjadi buah. Buah yang memiliki Pappus berupa rambut-rambut halus mudah untuk disebarkan oleh angin. Biji dalam buah akan tumbuh dengan baik pada kondisi yang sama (Kohli et al. 2009). Selain itu, persebaran spesies juga dipengaruhi oleh adaptasi spesies yang mudah 26 berkembang biak. Spesies-spesies gulma umumnya tumbuh secara cepat dan dapat meningkatkan persaingan dengan spesies lain untuk mendapatkan nutrisi dan tempat sehingga dapat dominan di tempat hidupnya (Odum 1993). Tipe trikoma terbagi dalam empat tipe berdasarkan susunan sel, yaitu trikoma glandular bersel satu dan/atau bersel banyak (multiseriat) dan trikoma non glandular bersel satu dan/atau bersel banyak. Tiga diantaranya dijumpai pada spesies-spesies Asteraceae di Kampus IPB Darmaga yaitu trikoma glandular bersel satu, trikoma glandular bersel banyak, dan trikoma non glandular bersel banyak. Tipe trikoma glandular dijumpai pada banyak anggota dari famili Asteraceae. Tipe trikoma yang sama juga ditemukan pada A. annua, yang termasuk dalam famili Asteraceae (Juliarni et al. 2007). Stomata anomositik terdapat pada spesies Asteraceae yang ditemukan di kawasan kampus. Tipe anomositik juga dijumpai pada Aspilla africana (Unamba et al. 2008), yang termasuk dalam famili Asteraceae . SIMPULAN Keanekaragaman famili Asteraceae yang dijumpai di 12 lokasi dalam kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor meliputi 26 spesies, yang termasuk dalam 24 genus dan 8 tribe. Spesies yang ditemukan pada semua lokasi pengamatan yaitu Ageratum conyzoides, sedangkan Tagetes erecta, Blumea folium, Blumea lacera, Bideens pilosa, dan Pseudelephantopus spicatus masing-masing hanya ditemukan pada satu lokasi saja. Tipe trikoma pada spesies-spesies yang ditemukan yaitu trikoma glandular bersel satu, trikoma glandular bersel banyak dan trikoma non glandular bersel banyak. Tipe trikoma yang ditemukan pada kebanyakan spesies yang ditemukan di Kampus IPB Darmaga yaitu tipe trikoma glandular bersel banyak. Famili Asteraceae yang ditemukan di kawasan Kampus IPB Darmaga memiliki satu tipe stomata saja, yakni tipe anomositik. 27 DAFTAR PUSTAKA Alaydrus R. 2002. Spesies Tumbuhan Asing Invasif (Invasive Alien Plant Species) dan Peluang Pengawasannya dalam Penyelenggaraan Perkarantinaan Tumbuhan [internet]. [diunduh 2013 Des 18]. Tersedia pada: http://www.karantina.deptan.go.id.70138588,d.c2E. [BMKG] Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Darmaga, Bogor (ID). (2014). Data iklim Darmaga, Bogor. Bogor: Stasiun Klimatologi BMKG. Backer CA, Brink VDB. 1963. Flora of Java. Vol I. Groningen: NVP WolterNoordhoof. Benson L. 1957. Plant Classification. Boston: D.C. Heath and Company. Cronguist A. 1981. An Integrated System of Classification of Flowering Plants. New York: Columbia University Press. Fahmi. 2010. Inventarisasi Familia Asteraceae di Kebun Raya Bogor. [skripsi]. Bogor (ID): Universitas Pakuan. Haryadi B. 2011. Obat Rajo Obat Tawar: Tumbuhan Obat dan Pengobatan Tradisional Masyarakat Serampas-Jambi. J Biospecies. 4 (2): 29-34. Juliarni, Dewanto HA, Ermayanti TM. 2007. Karakter Anatomi Daun dari Kultur Tunas Artemisia annua L. Buletin Agron. 35 (3): 225-232. Kohli RK, Singh HP, Batish DR, Dogra KS. 2009. Ecological Status of Some Invasive Plants of Shiwalik Himalayas in Northwestern India. Editor: Invasive Plants and Forest Ecosystem. New York: CRC Press. Lawrence GHM. 1958. Taxonomy of Vascular Plants. Edisi ke-3. New York: The Macmillan Company. Lowe S, Browne M, Boudjelas S, De Porte M. 2000. 100 of the World’s Invasive Alien Species. London: ISSG. Mulyani YA. 1985. Keanekaragaman Jenis Burung di Kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Nainggolan A. 2014. Keanekaragaman Tumbuhan Paku Epifit di Kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Odum PE. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Edisi ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Prinando M. 2011. Keanekaragaman Tumbuhan Spesies Asing Invasif di Kawasan Kampus IPB, Darmaga Bogor. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Priyono S. 1998. Karakteristik Ekologi Institut Pertanian Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Purnawan IB. 2006. Inventarisasi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Riswan S, Andayaningsih D. 2008. Keanekaragaman Tumbuhan Obat yang Digunakan dalam Pengobatan Tradisional Masyarakat Sasak Lombok Barat. J Farmasi Indonesia. 4 (2): 96-103. Rosaline I. 2014. Keanekaragaman Tumbuhan Paku Terestrial di Kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 28 Sembiring R. 2009. Keanekaragaman Vegetasi Tanaman Obat di Hutan Pendidikan Universitas Sumatera Utara Kawasan Taman Hutan Raya Tongkoh Kabupaten Karo Sumatera Utara. [skripsi]. Sumatera (ID): Universitas Sumatera Utara. Soerjani M, Kosterman AJGH, Tjitrosoepomo G. 1987. Weed of Rice in Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sukman, Yakub. 2002. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Jakarta: Raya Grafindo Persada. Suryaningsih, Joni M, Darmadi KA. 2011. Inventarisasi Gulma pada Tanaman Jagung (Zea mays) di Lahan Sawah Kelurahan Padang Galak, Denpasar Timur, Kodya Denpasar, Provinsi Bali. J Simbiosis. 1 (1): 1-8 Susanti T, Suraida, Febriana H. 2013. Keanekaragaman Tumbuhan Invasif di Kawasan Taman Hutan Kenali Kota Jambi. Di dalam: Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung; 2013; Lampung-Indonesia. Lampung (ID): Program Studi Biologi, Fakultas Tarbiyah IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Tjitrosoedirjo SS. 2002. The Asteraceae of Sumatera. [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Unamba CIN, Inyama CN, Okee SE, Mbagwu FN. 2008. Leaf Epidermal Features of Ageratum conizoydes, Aspilla africana, Chromolaena odorata and Tridax procumbens (Asteraceae). ISRJ. 1 (2): 169-172. Widyastuti U, Juliarni, Widiastuti Y, Dania, Fajri. 2011. Identifikasi Trikoma Kelenjar untuk Produksi Artemisin pada Artemisia annua L. Menggunakan Pendekatan Molekular. Di dalam: Prastowo, editor. Seminar Hasil-hasil Penelitian IPB; 2011 12-13 Desember; Bogor-Indonesia. Bogor (ID): Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor (LPPM-IPB). RIWAYAT HIDUP Penulis adalah anak pertama dari dua bersaudara, dari pasangan Muhammad Arfah dan Nursiah. Penulis menyelesaikan pendidikan di SDN Kampungsawah V, lulus pada tahun 2004. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan menengah di SMP Negeri 1 Rumpin, lulus pada tahun 2007, dilanjutkan ke SMA Negeri 1 Rumpin dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk IPB melalui jalur USMI dengan beasiswa Bidikmisi dan sebagai mahasiswa Program studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai anggota pecinta alam IPB, yaitu LAWALATA-IPB kurang lebih 2 tahun, dan Komunitas Pejuang Lingkungan Hidup IPB. Pada tahun 2012 penulis melaksanakan Praktik Lapang di Rumpin Seed and Source Nursery Center (RSSNC) dengan judul ‘Teknik Pembibitan dan Persemaian Tanaman Hutan”. Pada Tahun 2014 penulis menjadi asisten mata kuliah Biologi Alga dan Lumut, Anatomi Tumbuhan, Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan, dan Sistematika Tumbuhan Berpembuluh. 30 LAMPIRAN Nama spesies Acmella ciliata Acmella paniculata Ageratum conyzoides Bidens pilosa Blumea folium Blumea lacera Centratherum punctatum Chromolaena odorata Clibadium surinamense Conyza bonariensis Crassocephalum crepidioides Cyantillium cenereum Eclipta prostrata Eleutheranthera ruderale Elephantopus scaber Emilia sonchifolia Mikania micrantha Porophyllum ruderale Psedelephantopus spicatus Sonchus arvensis Struchium sparganophorum Synedrella nodiflora Tagetes erecta Tridax procumbens Wedelia triloba Youngia japonica No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. berhadapan bersilang berhadapan bersilang roset atas: berseling, bawah:roset berhadapan bersilang berseling spiral berseling atas: berseling, bawah: roset berseling spiral berhadapan bersilang berhadapan dua deret berhadapan bersilang berhadapan bersilang roset berhadapan bersilang berhadapan bersilang berhadapan bersilang berhadapan bersilang berseling spiral berseling spiral berseling berhadapan bersilang berhadapan bersilang berseling spiral berseling spiral berseling spiral Susunan daun tunggal tunggal tunggal tunggal tunggal tunggal tunggal tunggal tunggal tunggal majemuk meyirip tunggal tunggal tunggal tunggal tunggal tunggal tunggal tunggal tunggal tunggal tunggal tunggal tunggal tunggal tunggal Struktur daun bulat telur bulat telur bulat telur lanset lanset bulat telur bulat telur bulat telur lonjong lonjong bulat telur bulat telur terbalik lanset bulat telur jorong anak panah jantung lanset terbalik lonjong lanset lonjong bulat telur lanset bulat telur lanset terbalik bulat telur Bentuk daun runcing runcing membulat tombak anak panah membulat runcing membulat runcing runcing runcing runcing runcing tumpul membulat membulat membulat meruncing tumpul runcing runcing runcing membulat tumpul meruncing meruncing Pangkal daun meruncing runcing tumpul runcing meruncing membulat tumpul runcing runcing runcing tumpul meruncing meruncing membulat tumpul runcing tumpul runcing runcing runcing runcing runcing runcing tumpul meruncing membulat Ujung daun Lampiran 1 Morfologi struktur vegetatif spesies-spesies dari famili Asteraceae di Kampus IPB Darmaga, Bogor rata bergerigi berlekuk berlekuk rata beringgit rata lekuk rata bergerigi bergerigi bergerigi bergerigi rata bergerigi bergerigi bergerigi bergerigi bergerigi bergerigi ganda bergerigi ganda bergerigi rata rata bergerigi rata Tepi daun 31 31 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. Nama Spesies Acmella ciliata Acmella paniculata Ageratum conyzoides Bidens pilosa Blumea folium Blumea lacera Centratherum punctatum Chromolaena odorata Clibadium surinamense Conyza bonariensis Crassocephalum crepidioides Cyantillium cenereum Eclipta prostrata Eleutheranthera ruderale Elephantopus scaber Emilia sonchifolia Mikania micrantha Porophyllum ruderale Psedelephantopus spicatus Sonchus arvensis Struchium sparganophorum Synedrella nodiflora Tagetes erecta Tridax procumbens Wedelia triloba Youngia japonica Letak bunga terminal terminal terminal dan aksilar terminal terminal terminal dan aksilar terminal terminal terminal terminal terminal terminal terminal dan aksilar terminal dan aksilar terminal terminal terminal terminal dan aksilar terminal dan aksilar terminal aksilar terminal dan aksilar terminal terminal terminal terminal dan aksilar Tipe perbungaan bongkol tunggal tunggal majemuk payung tunggal majemuk malai majemuk malai tunggal majemuk malai majemuk malai majemuk malai majemuk payung majemuk malai tunggal tunggal tunggal majemuk malai majemuk payung majemuk malai tunggal tunggal tunggal tunggal tunggal tunggal tunggal majemuk malai Tipe bunga pada perbungaan bunga tabung dan bunga pita bunga tabung dan bunga pita bunga tabung bunga tabung dan bunga pita bunga tabung bunga tabung bunga tabung dan bunga tabung bunga tabung bunga tabung bunga tabung bunga tabung bunga tabung bunga tabung dan bunga pita bunga tabung dan bunga pita bunga pita bunga tabung bunga tabung bunga tabung bunga tabung dan bunga pita bunga tabung dan bunga pita bunga tabung bunga tabung dan bunga pita bunga pita bunga tabung dan bunga pita bunga tabung dan bunga pita bunga tabung dan bunga pita Lampiran 2 Morfologi struktur bunga pada spesies-spesies dari famili Asteraceae Kampus IPB Darmaga, Bogor 32 Tipe pappus duri kaku duri kaku sisik dua duri kaku rambut halus rambut halus rambut halus rambut halus rambut halus rambut halus tidak ada pappus tidak ada pappus rambut halus rambut kasar rambut halus rambut halus tiga duri kaku rambut kasar rambut kasar membran rambut halus 32