antropologi politik dan kekuasaan

advertisement
Pengembangan Kurikulum
MATA KULIAH : ANTROPOLOGI POLITIK DAN KEKUASAAN
KODE M.K.
: 401E513
Kompetensi : mahasiswa mampu menguraikan sejarah munculnya antropologi politik,
pendekatan yang digunakan, dan berbagai fenomena keterkaitan politik dan kebudayaan lainnya,
seperti politik dan kekerabatan, simbol dan politik, pembuatan kebijakan, dominasi dan
resistensi, civil society, etnisitas, bangsa dan negara dan nasionalisme.
Memahami fenomena nasionalisme sebagai fenomena kebudayaan
Memahami fenomena negara dan bangsa dan aspek kebudayaannnya
Memahami fenomena hubungan antara politik dan etnisitas
Memahami bagaimana antropolog menggunakan konsep civil society
Memahami fenomena hegemoni, dominasi, dan resistensi
Memahami aspek budaya dan kekuasaan dalam proses pembuatan kebijakan
Memahami kaitan kaitan aktivitas politik dan penggunaan simbol budaya
Memahami hubungan pilitik dan kekerabatan
Memahami pendekatan-pendekatan dalam antropologi politik
Memahami sejarah munculnya antropologi politik
Mata kuliah: Teori Antropologi 1
Jurusan Antropologi Fisip Unhas, 2003
56
Pengembangan Kurikulum
GARIS BESAR RENCANA PEMBELAJARAN
(GBRP)
Judul Mata Kuliah
: Antropologi Politik Dan Kekuasaan
Nomor Kode/SKS
: 401E513
Mata Kuliah Prasyarat
: Teori Antropologi 1
Deskripsi Singkat Matakuliah: Mata kuliah ini menguraikan tentang sejarah terbentuknya
antropologi politik dan Kekuasaan, pendekatanpendekatan yang digunakan, hubungan politik dengan
kekerabatan, penggunaan simbol, kebijakan, dominasi,
dan resistensi, fenomena negara, bangsa, civil society,
etnisitas dan politik, serta fenomena nasionalisme.
TKOmpetensi Umum
NO
KOMPETENSI
I
II
Memahami
sejarah munculnya
antropologi
politik.
Memahami
pendekatan
antropologi politik
1
2
3.
4
Memahami
fenomena politik
dan kaitannya
dengan
kekerabatan.
Memahami kaitan
antara aktivitas
politik dengan
penggunaan
simbol-simbol
: mahasiswa mampu menguraikan sejarah munculnya
antropologi politik dan Kekuasaan, pendekatannya,
hubungan politik dan kekerabatan, penggunaann simbol
budaya dalam politik dan berbagai fenomena, hubungan
politik dalam kebudayaan lainnya seperti pembuatan
kebijakan, dominasi dan resistensi, negara, bangsa,
etnisitas civil society dan nasionalisme.
POKOK
BAHASAN
III
Sejarah
munculnya
antropologi
politik
Pendekatan
antropologi
politik
Politik dan
kekerabatan
Aktivitas
politik dan
penggunaan
simbol.
SUB POKOK
BAHASAN
IV
- Para perintis
- Perkembangan
awal antropologi
politik
Pendekatan
genetik,
fungsionalis,
tipologi,
terminologi,
strukturalis, dan
dinamis.
Politik dan
kekerabatan
METODE
PEMBELAJARAN
V
Ceramah, tanya
jawab dan umpan
balik, kuis
Penggunaan
simbol
Ceramah, tanya
jawab dan umpan
balik, kuis, PR
Jurusan Antropologi Fisip Unhas, 2003
BOBOT
NILAI
VI
Ceramah, tanya
jawab dan umpan
balik, kuis, PR
Ceramah, tanya
jawab dan umpan
balik, kuis, PR
57
Pengembangan Kurikulum
5-6
7-8
910
1112
1314
1516
budaya
Memahami aspek
budaya dan
kekuasaan dalam
proses pembuatan
kebijakan.
Memahami
fenomena
hegemoni,
dominasi
dan
resistensi.
Memahami
bagaimana
antropolog melihat
dan menggunakan
konsep civil
society
Memahami
fenomena
hubungan antara
politik dan
etnisitas
Memahami
fenomena negara
dan bangsa dan
aspek
kebudayaannnya
Memahami
fenomena
kebudayaan
nasionalisme
sebagai fenomena
kebudayaan
Politik,
kebijaksanaan
& kebudayaan
Politik, kebijakan
dan kebudayaan
Ceramah, smal
group discussion,
case studi
Pembentukan
hegemoni,
dominasi, dan
resistensi
- Pembentukan
hegemoni
- Dominasi dan
seristensi
Ceramah, smal
group discussion,
case studi
Negara dan
civil society,
kasus
komunitas
Islam di
Indonesia
Politik etnis
dan etnonasionalisme
- Hubungan
negara dan Islam
- Fenomena
gerakan civil
society di
kalangan Islam
- Politik etis
- Etnonasionalisme
Ceramah, smal
group discussion,
case studi
Pengertian
negara,
pengertian
bangsa, dan
aspek politik
dan budayanya
Pengertian
nasionalisme,
nasionalisme
dan aspek
budayanya, dan
nasionalisme
melawan
negara
- Konsep negara
dan bangsa,
dan
legitimasinya
- Konsep bangsa
Ceramah, smal
group discussion,
case studi
- Pengertian
nasionalisme
- Aspek budaya
dalam
nasionalisme
- Nasionalisme
negara dan
negara
Ceramah, smal
group discussion,
case studi,
Ceramah, smal
group discussion,
case studi
Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Claessen, H.J.M., 1987. Antropologi Politik:Suatu Orientasi. Jakarta, Erlangga.
Balandier, Georges, 1996. Antropologi Politik. Jakarta. Rajawali Press.
Koentjaraningra, 1990. Sejarah Teori Antropoloi II. Jakarta. UI-Press.
McGlynn, Frank dan Arthur Tuden, 2000. “Pendahuluan”, hal 3-6, dalam
Pendekatan Antropologi pada Perilaku Politik. Jakarta. UI-Press.
Shore, Cris dan Susan Wright, 1997. Anthropology of Policy. London. Routlage.
Erksen, Thomas H. 1993. Ethnicity and Nationalism. London, Pluto Press.
Gredhill, John, 1994. “The Political Anthropology of Colonialism: A Study of
Domination and Resistence”. Dalam Power And It’s Disguises : Anthropological
Perspektive on Politics. London, Pluto Press.
Hadiz, Vedi R. 1992. Politik, Budaya dan Perubahan Sosial : Ben Anderson
dalam Studi Politik Indonesia. Jakarta. Garamedia dan SPES
Jurusan Antropologi Fisip Unhas, 2003
58
Pengembangan Kurikulum
9. Keesing, Roger. M, 1994. “Colonial and Counter-Colonial Discourse in
Melanesia”, Critique Anthropology, vol. 14 (1) hal. 41-58.
10. Scott, James C. 1986. “Everyday Forms of Peasant Resistance”. Journal o Peasant
Studies, Vol. 13 No. 2. Hal. 5-35.
11. Cohen, Abner. 1979. “Polical Symbolisme”, Annual Reviw of Anthropology, 8:
hal 87-113.
12. Hefner, Robert. 1997. “Islamization and Democratization In Indonesia:, Dalam
Islam an Era of Nation-States. R. Hefner dan P. Horvatich (eds.) hal. 75-127.
Honolulu, University of Hawaii Press.
13. Hefner, Robert. 1993. “ Islam, State and Civil Society : ICMI and The Struggle
for The Indonesian Middle Class”, Indonesia. No. 56, Hal. 1-35.
14. Hellman, Jorgen. 1998. “The Use of Culture in Official representazion of
Indonesia : The Fiftieth Anniversary of Independece”. Indonesia and The Malay
World 26 (74), Hal. 1-12.
15. Brow, James. 1990. “Notess On Community, Hegemony, and The Uses of The
Past”. Anthropolical Quarterly 63 (1) Hal. 1-6.
16. Widodo, Amrih. 1995. “The Stages of The States: Arts of The People and Rites of
Hegemonization”, Review of Indonesia and Malysian Affairs, 29 (1 & 2), Hal. 135.
17. Anderson, Benedict. 1983. “Introduction”, dalam Imagined Communies. Hal. 1116. London, Verso.
18. Horowitz, Donald. 1996. “Symbolic Politics and Ethnic Status”, dalam ethnicity,
John Hutchinson dan Anthony Smith, hal. 285-290. Oxfod: Oxford University
Press.
19. Brown, David. 1996. “Etnicity, Nationalism and Democracy in South-East Asia”’
dalam ......hal. 305-310.
20. Brass, Paul. 1996. “The Politics of Ethnicity in India”, dalam Anthony D. Smith.
Hal. 301-304. Oxford: Oxford University Press.
21. Kurtz, Donald V. 2000. “Strategi Legitimasi dan Negara Aztec”, dalam
Pendekatan Antropologi pada Perilaku Politik Frank MeGlynn dan Arthur Tuden
(eds.) Hal. 170-221. Jakarta. UI-Press.
Tim Pengajar:
Dr. Tasrifin Tahara, MA
Dr. Muh. Basir Said, MA
Jurusan Antropologi Fisip Unhas, 2003
59
Download