ABSTRAK Dalam dunia bisnis, banyak sekali perusahaan yang

advertisement
ABSTRAK
Dalam dunia bisnis, banyak sekali perusahaan yang berani membayar lebih bagi
karyawan yang mampu mencapai target tertentu dalam memproduksi barang dan jasa
dengan memberikan imbalan atau komisi, amalan yang demikian merupakan bentuk
muamalah yang disebut dalam Islam sebagai al-Ji’alah atau sering disebut dengan alJu’alah.
Definisi dari al-Ji’alah itu sendiri adalah komisi yang diberikan kepada seseorang
karena sesuatu yang ia lakukan. Seperti seseorang berkata, “barang siapa melakukan hal
ini maka ia mendapatkan uang sekian. “orang tersebut memberikan harta (uang atau
yang lainnya) dengan jumlah tertentu, kepada seseorang yang melakukan suatu
pekerjaan tertentu.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem pemberian komisi
penjualan kepada Sales Promotion Boy (SPB) yang dipraktikkan di Sumber Rizky
Furniture Bandar Lampung dan bagaimana pandangan Hukum Ialam tentang sistem
pemberian komisi penjualan kepada Sales Promotion Boy (SPB) yang dipraktikkan di
Sumber Rizky Furniture Bandar Lampung.
Sedangkan tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui sistem pemberian
komisi penjualan kepada Sales Promotion Boy (SPB) yang dipraktikkan di Sumber
Rizky Furniture Bandar Lampung dan untuk mengetahui pandangan Hukum Islam
tentang sistem pemberian komisi penjualan kepada Sales Promotion Boy (SPB)
tersebut.
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah observasi, wawancara/interview dan dokumentasi
selanjutnya dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan metode berfikir deduktif.
Hasil penelitian ini dapat dikemukakan bahwa di Sumber Rizky Furniture
terdapat dua bentuk komisi, yaitu komisi yang telah ditentukan oleh perusahaan dan
komisi berupa insentif atau tambahan. Kedua komisi tersebut telah disepakati oleh
kedua pihak sebelum pekerjaan dimulai yaitu antara Sumber Rizky Furniture dengan
para Sales Promotion Boy (SPB). Namun dari kedua komisi tersebut di atas, perusahaan
hanya memberikan ketentuan Komisi yang telah ditetapkan perusaan saja, sedangkan
komisi insentif atau tambahan tidak diberikan oleh perusahaan. Alasannya karena
perusahaan hanya melihat penjualan para Sales Promotion Boy (SPB) yang sudah
memenuhi omset penjualan saja, selebihnya jumlah penjualan yang melebihi omset atau
target tidak dihitung. Dengan demikian, perusahaan telah menyalahi perjanjian karena
perusahaan tidak memberikan komisi yang telah disepakati bersama dalam perjanjian.
Adapun hukum Islam mengenai praktek pemberian komisi kepada SPB (Sales
Promotion Boy) di Sumber Rizky Furniture Bandar Lampung adalah tidak boleh, karena
bertentangan dengan syara’ yaitu upah tidak diberikan sesuai dengan hasil kerja para
karyawan. Dalam akad Ji’alah memang diperbolehkan tiap-tiap pihak untuk
membatalkan atau menghentikan perjanjian sebelum bekerja dan dia tidak mendapat
upah walaupun dia sudah bekerja. Tetapi apabila yang membatalkan dari pihak yang
menjanjikan upah, maka yang bekerja berhak menuntut upah sebanyak pekerjaan yang
sudah dikerjakan. Dalam menetapkan upah yang harus diterima oleh karyawan haruslah
jelas berapa yang akan diberikan sesuai dengan transaksi yang telah dilakukan, dilandasi
ii
dengan nilai-nilai keadilan yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Dengan
demikian, akad dalam Sumber Rizky Furniture bertentangan dengan rukun dan syarat
Ji’alah dalam melakukan transaksi atau bermuamalah.
iii
Download