BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Destinasi heritage di Kecamatan Banjarsari merupakan wisata alternatif yang dikemas melalui konsep ‘tempo dulu’. Mulai dari sosialisasi hingga nanti promosi untuk ke depannya. Bangunan heritage ini antara lain : Stasiun Solo Balapan, Stasiun Radio Republik Indonesia (RRI), Ponten, Villa Park Banjarsari, Monumen ’45, Pasar Antik Windujenar Triwindu, Istana Pura Mangkunegaran, Masjid AlWustho, Monumen Pers, Taman Balekambang. Konsep ‘tempo dulu’ ini merupakan salah satu cara pengembangan destinasi wisata heritage di Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta yang mana di daerah tersebut banyak sekali aset sejarah yang keberadaannya masih ada sampai sekarang. Namun, perlu pengemasan yang lebih menarik agar pengunjung atau wisatawan yang datang berminat untuk berwisata dan tertarik dengan daya tarik yang disuguhkan kapada wisatawan yang berkunjung setiap hari. Komponen-komponen dari konsep ‘tempo dulu’, antara lain : masyarakat yang beraktivitas saat masa sebelum dan pasca kemerdekaan, jajanan khas tradisional pada zaman tersebut, souvenir atau cenderamata yang dijual pada masa itu, dan atraksi wisata yang disajikan kepada wisatawan, selain itu wisatawan yang berkunjung juga dapat mencoba hal tersebut. Dengan fasilitas-fasilitas penunjang yaitu, ditambahkannya miniatur atau diorama mengenai kegiatan masyarakat tersebut yang dituangkan dalam bentuk gambar, video, atau patung serta aksesori pendukung lainnya, seperti papan nama kegiatan dengan berbagai bahasa (bahasa Jawa, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Belanda). Untuk memudahkan akses para wisatawan yang berkunjung tentu, disediakannya transportasi tradisional seperti andong, dan bila wisatawan ingin sedikit modern bisa menggunakan becak, sehingga lebih menarik minat wisatawan yang berkunjung. 93 94 Tentu di titik-titik kawasan heritage tersebut perlu dibenahi terlebih dahulu, sehingga kampung sekitar dapat dijadikan kampung kuno dengan konsep ‘tempo dulu’ seperti ini. B. Saran Untuk mencegah dan menanggulangi kendala-kendala yang ada, perlu diadakannya hal-hal tersebut secara matang, antara lain : 1. Sebelum terjadi, perlu dilakukan penanggulangan seperti adanya opsi plan A, plan B, plan C, dan seterusnya. 2. Saat terjadi, perlu dilakukannya tanggap darurat, sehingga apabila hal ini benar-benar terlaksana dengan baik, maka perlu diperhatikan manajeman mengenai kunjungan wisata, lalu saat season apa saja yang banyak dikunjungi wisatawan, dan perlu fasilitas apa saja dalam mengembangkan kawasan heritage ini sebagai destinasi wisata, khususnya di Kecamatan Banjarsari (harus up date). 3. Setelah terjadi, pemulihan dimaksudkan agar saat-saat setelah wisatawan yang datang melebihi kapasitas, maka dalam langkah ini perlu di data kembali, apa saja yang menyebabkan banyaknya wisatawan yang berkunjung dengan memerhatikan faktor-faktor apa saja. Solusi yang dapat memecahkan masalah tersebut, antara lain sebagai berikut. a. Mengenalkan informasi mengenai obyek heritage ini kepada masyarakat sekitar melalui media-media informasi secara bertahap. b. Dapat memberikan informasi secara luas dengan media visual, elektronik, internet dan cetak yang didalamnya terdapat unsur sejarah dari masingmasing obyek heritage tersebut. Selain itu, apabila sudah disebarluaskan dengan baik, maka perlu promosi dalam pengembangan destinasi wisata heritage ini yang dapat menarik minat dan daya tarik wisatawan saat berkunjung. c. Dana yang akan dikeluarkan tentu tidak sedikit, maka bisa meminta bantuan dari pihak-pihak yang bekerjasama dalam terlaksananya destinasi wisata heritage di Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta ini. 95 d. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar secara bertahap, lalu dapat dikembangkan untuk masyarakat luas yang ingin lebih mengenal mengenai obyek-obyek heritage tersebut. e. Perlu meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap obyekobyek heritage ini dengan cara membandingkan obyek-obyek heritage yang ada di luar negeri dengan yang ada di sini, agar masyarakat lebih peduli dan dapat menjadikan obyek-obyek heritage di sini seperti obyek-obyek heritage yang ada di luar negeri, agar menarik minat wisatawan yang berkunjung. Selain itu, dapat meningkatkan sumber ekonomi masyarakat, sehingga secara perlahan masyarakat akan mengerti dan memahami mengenai destinasi wisata heritage ini.