PEMAKAIAN MINYAK ESENSIAL MELALUI KULIT Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Herbal Indonesia Disusun oleh: Fitriani Annisa A.M. 1106106842 PROGRAM MAGISTER HERBAL DEPARTEMEN FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA 2011 PENDAHULUAN Minyak Atsiri Minyak atsiri adalah salah satu kandungan tanaman yang sering disebut “minyak terbang” (Inggris : volatile oils). Minyak atsiri dinamakan demikian karena minyak tersebut mudah menguap. Selain itu, minyak atsiri juga disebut essential oil (dari kata essence) karena minyak tersebut memberikan bau pada tanaman. Minyak atsiri itu berupa cairan jernih, tidak berwarna, tetapi selama penyimpanan akan mengental dan berwarna kekuningan atau kecoklatan. Hal tersebut terjadi karena adanya pengaruh oksidasi dan resinifikasi (berubah menjadi damar atau resin). Untuk mencegah atau memeperlambat proses oksidasi dan resinifikasi tersebut, minyak atsiri harus dilindungi dari pengaruh sinar matahari yang dapat merangsang terjadinya oksidasi dan oksigen udara yang akan mengoksidasi minyak atsiri. Minyak atsiri tersebut sebaiknya disimpan dalam wadah berbahan dasar kaca yang berwarna gelap (misalnya, botol berwarna coklat atau biru gelap) untuk mengurangi sinar yang masuk. Selain itu, botol penyimpanan minyak atsiri harus terisi penuh agar oksigen udara yang ada dalam ruang udara tempat penyimpanan tersebut kecil. Apabila minyak atsiri di dalam botol hampir habis maka minyak tersebut perlu dituang ke dalam botol lain yang lebih kecil ukurannya untuk menghindari volume ruang udara yang terlalu besar dalam botol sebelumnya. Contoh minyak atsiri Ciri-ciri Minyak Atsisri Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Susunan senyawa komponennya kuat mempengaruhi saraf manusia (terutama di hidung) sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu. Setiap senyawa penyusun memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda. Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai senyawa, namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu aroma tertentu. Sebagian besar minyak atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik yang bersifat larut dalam lipofil/minyak. Penggunaan Minyak Atsiri Minyak atsiri dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang kehidupan karena sejak dahulu memang demikian, misalnya sebagai bahan tambahan untuk pembuatan obat. Dalam hal ini, minyak atsiri dapat berfungsi untuk memberikan bau yang lebih enak atau menutupi bau yang tidak diinginkan. Selain itu, juga sebagai bahan tambahan pada pembuatan roti, kosmetik, sabun, dan banyak lagi. Penggunaan minyak atsiri dalam beberapa industri mencakup : 1. Industri Makanan a. Industri roti b. Industri cokelat dan permen c. Makanan awetan d. Es krim e. Industri soft drink 2. Industri Kebutuhan Rumah Tangga (household) a. Berbagai jenis spray b. Sabun cuci 3. Industri Kosmetik dan Pembersih Badan a. Berbagai macam sabun mandi b. Berbagai macam krim c. Sampo d. Industri farmasi Kini, ada bidang baru yang terbuka bagi penggunaan minyak atsiri, yaitu industri aromaterapi. Dalam aromaterapi, minyak atsiri tidak hanya digunakan sebagai bahan pemberi bau pada pembuatan sediaan obat atau jamu, tetapi juga sebagai bahan utama karena minyak atsiri itu sendiri merupakan bahan utama dalam terapi yang mempunyai khasiat untuk menyembuhkan penyakit. Minyak atsiri merupakan komponen utama aromaterapi yang langsung memberikan efek terhadap badan. Minyak atsiri adalah penyembuh yang kuat (powerful healing agent). Minyak ini sangat pekat (concentrated) dan berkekuatan sangat besar dalam menyembuhkan (intensely anergetic). Oleh karena itu dianjurkan agar penggunaannya dalam jumlah kecil saja. Pengenceran biasanya dilakukan anatara 0,05-3%, bergantung pada jenis minyaknya. Minyak atsiri, agar bisa memberikan efek kesembuhannya, harus dikenakan pada badan manusia. Dalam hal ini ada berbagai cara untuk melakukannya. Untuk memasukkan minyak atsiri ke dalam badan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : a. Ingesti b. Olfaksi atau inhalasi c. Absorbsi melalui kulit PEMBAHASAN PEMAKAIAN MINYAK ESENSIAL MELALUI KULIT Selain melalui membran mukosa dan saluran pencernaan, molekul-molekul minyak atsiri bisa masuk ke dalam badan melaui kulit. Kulit merupakan membran semipermeabel bagi molekul-molekul minyak atsiri. Kulit dapat dimasuki oleh molekul-molekul dengan derajat permeabilitas yang berbeda, bergantung pada jenis molekulnya. Sifat-sifat fisikokimia molekul, seperti berat molekul, bentuk ruang (spatial arrangement), kelarutan dalam lemak, koefisien difusi dan disosiasi merupakan faktor yang menentukan penetrasi senyawa ke dalam kulit. Kulit Sebagai Barier Berdasarkan sifat kulit, senyawa yang lipofilik (larut dalam lemak, misal minyak atsiri) mudah terabsorbsi. Kebanyakan minyak atsiri yang digunakan dalam aromaterapi dapat menembus kulit. Begitu menembus lapisan epidermis, molekul minyak atsiri dapat dengan mudah menyebar ke bagian tubuh yang lain, misalnya saluran limfa dan pembuluh darah, saraf, kolagen, fibroblast, mast cells, dan lain-alain.molekul-molekul itu akan ikut bersirkulasi hingga mencapai setiap sel dalam tubuh. Faktor utama yang berpengaruh terhadap penetrasi molekul minyak atsiri dikelompokkan dalam empat, yaitu : 1. Faktor intrinsik, yaitu : a. Luas area kulit b. Ketebalan dan permeabilitas epidermis c. Tempat masuk molekul (glandula dan folikel) yang sesuai polaritasnya dengan molekul minyak atsiri. d. Kerusakan pada kulit (kulit yang rusak epidermisnya lebih mudah dipenetrasi oleh molekul minyak atsiri). e. Kecepatan aliran darah Adanya kenaikan dalam kecepatan aliran darah, misalnya akibat pemijatan (massage) atau radang, maka akan mempercepat absorbsi. f. Penurunan kekentalan (viskositas) minyak atsiri. g. Kecepatan distribusi Bila kecepatan sirkulasi naik, misalnya ada massage, atau karena pemanasan, minyak atsiri akan lebih cepat terdistribusi. 2. Faktor eksternal yang meningkatkan absorbsi molekul minyak atsiri antara lain : a. Hidrasi Kulit yang terhidrasi akan sangat mudah ditembus molekul minyak atsiri. b. Kulit yang kehilangan lemak (degradased skin). c. Panas Ruangan yang hangat, minyak yang hangat, tangan yang hangat, akan meningkatkan daya absorbsi minyak atsiri. d. Oklusi yang disebabkan oleh penutupan permukaan kulit, misalnya dengan kompres, akan mengurangi penguapan minyak atsiri sekaligus menghangatkan kulit sehingga meningkatkan penetrasi. 3. Viskositas, dimana semakin tinggi viskositas maka semakin sukar terabsorbsi oleh kulit. a. Besar molekul Ukuran molekul minyak atsiri memengaruhi kecepatan absorpsi oleh kulit. b. Frekuensi pemakaian Ada beberapa bukti yang menunjukkan penggunaan minyak atsiri yang berulangulang akan meningkatkan penyerapan (permeabilitas) kulit terhadap minyak atsiri tersebut. 4. Kejenuhan minyak pembawa (carrier) Dalam pengobatan aromaterapi, sering digunakan minyak pembawa, misalnya minyak kelapa atau minyak zaitun. Berdasarkan penelitian telah terbukti bahwa semakin tinggi derajat kejenuhan minyak pembawa maka minyak atsiri akan semakin mudah terabsorbsi. Metode Minyak Atsiri (Essensial Oil) dengan Absorbsi Melalui Kulit Metode ini banyak menggunakan air, minyak sayur atau bahan dasar lotion untuk mengencerkan dan meratakan minyak atsiri ke permukaan kulit. Berbagai aplikasinya antara lain : 1. Kompres Sering digunakan untuk menangani luka terbuka, misalnya barah (ulcer) pada kaki, bedsores. Kompres juga digunakan pada area yang sangat sakit, misalnya pada arthritis, sakit perut, fraktur, dan lain-lain. Untuk menangani bengkak pada lutut dibutuhkan satu baskom air (kira-kira 200 ml) dan 5-6 tetes minyak atsiri. Bahan (kain dengan kualitas tertentu) untuk mengompres dicelupkan pada larutan minyak atsiri kemudian diperas, ditempelkan di tempat yang sakit dan kemudian ditutup dengan karet atau plastik untuk mencegah penguapan. Kain kompres itu didiamkan selama dua jam atau bahkan sepanjang malam. 2. Gargarisma dan cuci mulut Gargarisma baik untuk dilakukan pada orang yang habis menjalani operasi amandel atau operasi mulut yang agak serius. Minyak atsiri yang ditambahkan pada gargarisma (2-3 tetes dalam setengah gelas) digunakan untuk berkumur. Untuk anakanak, minyak atsirinya harus dilarutkan dahulu dengan sedikit madu sebelum ditambahkan ke dalam air supaya minyak atsiri itu tersebar merata. Yang sering digunakan adalah minyak cengkih. 3. Semprot (spray) Semprot sering digunakan pada permukaan kulit yang sedang sakit yang tidak boleh disentuh, misalnya karena herpes atau luka bakar. Untuk membuatnya digunakan 15-20 tetes dalam 50 ml air suling atau air steril. Minyak atsiri yang digunakan adalah minyak dari Citrus lemon, Lavandula angustifolia, Chamomila reticulate, dan Melaleuca viridifolia. 4. Mandi (bath) Inhalasi dengan bantuan air yang terbaik adalah dengan mandi. Mandi aromaterapi ini berguna sebagai antiseptik kulit dan relaksasi. Untuk kebutuhan itu masukkan 6-8 tetes minyak atsiri dalam air hangat. Untuk memperoleh hasil optimal, pasien sebaiknya berendam selama 10 menit. Dosis untuk anak-anak dan orang tua adalah setengahnya. 5. Pijat (massage) Aplikasi topikal biasanya diterapkan dengan pijat yang dilakukan oleh ahlinya. Untuk ini digunakan minyak pijat yang mengandung minyak atsiri 15-20 tetes dalam 50 ml minyak pembawa atau lotion. Untuk perawatan reumatik, penerapan pijat setiap hari mampu mengurangi penggunaan obat penghilang rasa sakit secara signifikan. Yang perlu diingat, minyak atsiri tidak boleh begitu saja dioleskan langsung ke kulit. Sebelum digunakan untuk pemijatan, perawatan kulit atau sebagai parfum, harus diencerkan dulu dengan carrier oil atau base oil (minyak dasar). Minyak dasar biasanya berasal dari tumbuh-tumbuhan juga. Misalnya minyak kelapa, sawit, kedelai, kacang, almond, zaitun, wijen. Dalam penyimpanan, minyak atsiri harus dijauhkan dari sinar matahari langsung dan tempat yang panas. Botolnya harus selalu tertutup rapat. Umumnya minyak atsiri dapat disimpan selama beberapa tahun. Khususnya minyak jeruk, sebaiknya dihabiskan selama setahun. Sedangkan beberapa minyak dari getah dan atau kayu, misalnya cendana, semakin lama disimpan justru menjadi semakin bagus. Contoh Sediaan Minyak Esensial yang Digunakan dalam Pemakaian Melalui Kulit 1. Minyak Kayu Putih Minyak kayu putih atau cajuput oil diperoleh dari penyulingan uap daun Melaleuca cajuputii/ M. leucedendron, famili Myrtaceae. Minyak ini dsuling dari daun dan pucuk-pucuk yang masih segar. Minyak ini mengandung senyawa aktif berupa sineol. Warna cairannya kuning hingga hijau. Aroma wewangiannya khas kamfer yang menyengat dan segar. Sineol yang terkandung bisa mencapai 50-65%. Senyawa lainnya adalah terpineol, dan asam valerat. Efek : secara in vitro, sebagai obat antimikroba dan efek rubefacient Indikasi : Rheumatik Nyeri neurogenik Nyeri otot sementara Kecendrungan infeksi Luka dan luka bakar Bukti penggunaan : Obat ini digunakan untuk sakit otot gangguan rematik, sakit pinggang, dan terkilir. untuk ketegangan dan nyeri otot yang dan sendi pada Kayu putih juga digunakan timbul akibat cedera olahraga seperti keseleo,memar, dan otot atau ligamen yang kencang. Dosis : minyak kayu putih hanya digunakan untuk tujuan pengobatan eksternal (topikal). Minyak kayu putih seharusnya berupa minyak atsiri yang tidak berwarna, tapi di pasaran biasanya berwarna hijau-biru karena mengandung sedikit tembaga yang berasal dari alat-alat sulingan. Berat jenis minyak lebih rendah dari air. Bau dan rasa sedikit harum, mirip kapur barus. Contoh produk minyak kayu putih yang beredar di pasaran : 2. Minyak Telon Minyak telon (dari bahasa Jawa telu, tiga) adalah minyak yang sering dibalurkan pada tubuh bayi dengan campuran dari minyak adas, minyak kayu putih, dan minyak kelapa dalam kadar yang berbeda-beda. Komposisi yang biasa dipakai adalah 3:3:4. Minyak kelapa berfungsi sebagai pelarut. Beberapa produsen masa kini mengubah komposisi (misalnya 2:2:6), menambah komponen lain sebagai campuran, seperti minyak lavender, atau mengganti minyak kelapa dengan minyak lain, seperti minyak zaitun. Minyak telon biasanya diberikan kepada bayi dengan cara dibalurkan di kulit. Campuran ini memberikan rasa hangat karena merangsang pembuluh darah membesar sehingga aliran darah menjadi lebih cepat. Aroma minyak telon juga dapat memberikan rasa tenang. Contoh produk minyak telon yang beredar di pasaran : 3. Balsam Khasiat dan Kegunaan Balsam Pada umumnya minyak atsiri masuk ke dalam tubuh melalui kulit dengan digosokkan pada bagian tubuh yang sakit, atau secara nasal atau inhalasi (sedotan) yang merupakan cara efektif untuk aromaterapi. Balsam obat gosok mempunyai kegunaan yang beragam. Berdasarkan bahan aktifnya yaitu minyak atsiri, balsam obat gosok umumnya digunakan untuk meringankan sakit kepala, sakit perut, sakit gigi, menghilangkan gatalgatal akibat gigitan serangga, pegal-pegal, pilek dan hidung tersumbat karena flu, juga untuk pijat dan kerik. Berdasarkan pengalaman ditemukan bahwa sebagian minyak atsiri bekerja sebagai relaksan, sedatif (penenang), mempertajam daya ingat dan sebagian meningkatkan sirkulasi darah. Cara penggunaannya yaitu dengan digosokkan secara merata pada bagian yang terasa sakit hingga hangat dan terasa menyegarkan. Formula balsam obat gosok adalah campuran dari bahan aktif yang larut atau tersuspensi di dalam basis salep. Sebagai bahan aktifnya, biasanya digunakan minyak atsiri atau turunannya serta bahan lain yang mempunyai sifat panas seperti mentol, kamfor, dan timol. Balsam merupakan campuran bahan yang lembek dan umumnya berlemak, baik lemak padat maupun cair. Untuk lemak padat perlu dicairkan terlebih dahulu. Untuk dapat membuat balsam obat gosok harus mengenal lebih dulu basis balsam dan bahan aktifnya. Contoh produk balsam yang beredar di pasaran : Pustaka 1. Gruenwald, Joerg, et al., ed. PDR for Herbal Medicines. Montvale: Medical Economics Company, Inc. 2000. 2. Koensoemardiyah. A to Z Minyak Atsiri untuk Industri Makanan, Kosmetik, dan Aromaterapi. 2010. Lily Publisher : Yogyakarta. 3. Koensoemardiyah. A - Z Aromaterapi untuk Kesehatan, Kebugaran, dan Kecantikan. 2009. Lily Publisher : Yogyakarta.