ABSTRAK Seiring dengan perkembangan zaman seperti sekarang

advertisement
ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini, semakin banyak
fenomena-fenomena yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Fenomena tersebut diantaranya mencakup kepada aspek-aspek ekonomi, sosial budaya,
politik, dan hukum. Kemudian yang menjadi sorotan utama yaitu fenomena
penyalahgunaan narkotika yang bertentangan dengan ketentuan hukum. Pada
perkembangannya muncul narkotika jenis baru yang belum diatur oleh peraturan
perundang-undangan nasional sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat mengenai
pertanggung jawaban pidana bagi seseorang yang menyalahgunakan narkorika jenis baru.
Penelitian ini menggunakan metode hukum normatif (yuridis normatif) dengan
menggunakan data sekunder berbahan hukum primer, sekunder dan tersier. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis secara kwalitatif. Spesifikasi penilitian yang digunakan
adalah deskriptif analisis yaitu menggambarkan secara komperhensif tentang
pertanggung jawaban pidana terhadap petani tanaman khat dan pemakai narkotika jenis
katinona di tinjau dari undang-undang No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
Undang-undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika telah menegaskan bahwa
siapapun yang melakukan tindakan penyalahgunaan narkotika maka diancaman dengan
sanksi pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 114 dan 116 dengan ancaman pidana
penjara paling sedikit lima tahun dan paling lama lima belas tahun. Namun
penyalahgunaan katinona yang merupaka narkotika jenis baru seperti yang terjadi pada
kasus beberapa waktu yang lalu aturan pidana dalam undang-undang tersebut tidak dapat
diterapkan karena Indonesia menganut asas legalitas. Sedangkan metilon sendiri
merupakan derifat dari katinona yang merupakan narkotika golongan I yang tidak
dicantumkan dalam lampiran undang-undang.
Bagi para petani penanam tanaman khat seperti yang terjadi di beberapa wilayah di
Indonesia sama halnya dengan orang yang melakukan penyalahgunaan metilon yakni zat
yang terkandung dalam katinona saat mereka baru mengetahui bahwa tanaman yang
mereka tanam mengandung zat narkotika golongan I secara hukum tidak dapat dibebani
pertanggung jawaban pidana. Namun setelah terjadinya kasus beberapa waktu lalu maka
mereka dilarang untuk menanam kembali tanaman khat yang mengandung zat metilon.
Jika setelah ada himbauan yang diberikan oleh BNN masih ada orang atau petani yang
masih menanam tanaman khat maka mereka wajib dikenakan pertanggung jawaban pidan
sebagaimana telah diatur dalam Pasal 111 undang-undang No. 35 tahun 2009 yang
memberi ancaman bagi siapa saja yang menanam, memelihara, menyimpan narkotika
golongan I dipidana dengan pidana penjara paling singkat empat tahun dan paling lama
dua belas tahun.
i
Download