PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER/DECEMBER 2010 DAN/AND 2009 PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 CONSOLIDATED BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes 2010 2009 ASET ASSETS Kas 186,459 2b,2e,2f,3 166,684 Giro pada Bank Indonesia 499,159 2b,2e,2g,4 349,904 Giro pada bank lain setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp nihil pada tahun 2010 (2009: Rp 1.222) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp nihil pada tahun 2010 (2009: Rp 20.143) Efek-efek setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp nihil pada tahun 2010 (2009: Rp 4.974) Tagihan derivatif setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp nihil pada tahun 2010 (2009: Rp 119) Tagihan akseptasi setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 103 pada tahun 2010 (2009: Rp 84) Pinjaman yang diberikan setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 53.041 pada tahun 2010 (2009: Rp 76.895) Goodwill setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 108.501 pada tahun 2010 (2009: Rp 76.065) Penyertaan setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 32 pada tahun 2010 (2009: Rp 64) Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 261.784 pada tahun 2010 (2009: Rp 191.286) Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain JUMLAH ASET 32 2b,2m,11 - 323,101 2n,12 8,598 2r,14c 497,290 2b,2o,13 340,531 28,172 219,990 Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks net of allowance for impairment losses of Rp nil in 2010 (2009: Rp 1,222) Placements with Bank Indonesia and other banks net of allowance for impairment losses of Rp nil in 2010 (2009: Rp 20,143) Marketable securities net of allowance for impairment losses of Rp nil in 2010 (2009: Rp 4,974) Derivative receivables net of allowance for impairment losses of Rp nil in 2010 (2009: Rp 119) Acceptance receivables net of allowance for impairment losses of Rp 103 in 2010 (2009: Rp 84) Loans net of allowance for impairment losses of Rp 53,041 in 2010 (2009: Rp 76,895) Goodwill net of accumulated amortisation of Rp 108,501 in 2010 (2009: Rp 76,065) Investment in shares net of allowance for impairment losses of Rp 32 in 2010 (2009: Rp 64) Fixed assets net of accumulated depreciation of Rp 261,784 in 2010 (2009: Rp 191,286) Deferred tax assets - net Other assets 11,350,753 TOTAL ASSETS 147,001 2b,2e, 2g,5 122,679 1,817,460 2b,2e, 2h,6 1,994,204 2,159,186 2b,2e,2i, 2j,7 3,306,860 22,677 2b,2e,2i, 2j,8 33,221 10,232 2b,2e 2l,9 13,044 5,818,964 53,677 11,543,836 2b,2e,2k, 10 4,689,351 2d 86,113 Lampiran - 1/1 - Schedule Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) CONSOLIDATED BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2010 2009 KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Hutang pajak Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Kewajiban lain-lain JUMLAH KEWAJIBAN HAK MINORITAS EKUITAS Modal saham Modal dasar -1.500.000 saham (2009: 1.500.000 saham) dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.134.500 saham (2009: 913.500 saham) Tambahan modal disetor Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual, bersih setelah pajak Cadangan wajib Saldo laba JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES 9,786,348 374,517 5,810 10,335 25,625 2b,2e, 2p,15 2b,2q,16 2b,2e,2i, 2j,8 2b,2e, 2m,17 2r,14a 4,290 2s,18,25 98,498 2b,19 10,305,423 314 10,101,848 82,355 Deposits from customers Deposits from other banks 20,110 Derivative payables 13,128 34,917 Acceptance payables Taxes payable Estimated losses on commitments 3,432 and contingencies 112,575 Other liabilities 10,368,365 TOTAL LIABILITIES 310 MINORITY INTEREST 2c,20 (506) 17 43,970 EQUITY Share capital Authorised - 1,500,000 shares (2009: 1,500,000 shares) par value Rp 1,000,000 (full Rupiah amount) per share Issued and fully paid 1,134,500 shares (2009: 913,500 shares) Additional paid up capital Unrealised losses on available for sale marketable securities, net after tax Statutory reserves Retained earnings 1,238,099 982,078 TOTAL EQUITY 11,543,836 11,350,753 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 1,134,500 25,097 161 17 78,324 21 913,500 25,097 22 Lampiran - 1/2 - Schedule Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2010 2009 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Pendapatan provisi dan komisi Beban bunga Pendapatan bunga bersih Pendapatan operasional lainnya: Provisi dan komisi selain dari pinjaman yang diberikan Keuntungan transaksi mata uang asing Pendapatan lainnya OPERATING INCOME AND EXPENSES 877,798 - 2u,23 2v 977,230 9,432 Interest income Fees and commission income 877,798 (374,870) 2u,24 986,662 (558,310) Interest expense 502,928 428,352 Net interest income Other operating income: Non loan fees and commissions 206,644 2v 153,765 67,683 1,352 2e 112,821 18,540 Foreign exchange gains Other income Pendapatan operasional lainnya 275,679 285,126 Other operating income JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL 778,607 713,478 TOTAL OPERATING INCOME 2b,25 (79,635) Allowance for impairment losses on financial and non-financial assets 26 27 2d (314,079) (236,904) (32,436) (6,192) Other operating expenses: General and administrative Salaries and allowances Goodwill amortisation Others Beban cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non keuangan (65,500) Beban operasional lainnya: Umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Amortisasi goodwill Lainnya (365,680) (320,258) (32,436) (7,991) Beban operasional lainnya (726,365) (589,611) Other operating expenses JUMLAH BEBAN OPERASIONAL (791,865) (669,246) TOTAL OPERATING EXPENSES (13,258) 44,232 TOTAL OPERATING (EXPENSE)/INCOME - NET JUMLAH (RUGI)/LABA OPERASIONAL - BERSIH PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL NON OPERATING INCOME AND EXPENSES Kerugian penjualan aset tetap dan agunan yang diambil alih - bersih Management service fees (904) 33,500 JUMLAH PENDAPATAN/ (BEBAN) NON OPERASIONAL LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Beban pajak penghasilan LABA KONSOLIDASIAN SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN LABA BERSIH (6,235) - Loss on sale of fixed assets and foreclosed assets - net Management service fees 32,596 (6,235) TOTAL NON OPERATING INCOME/(EXPENSE) 19,338 37,997 INCOME BEFORE TAX (16,630) 30 2r,14b (30,146) CONSOLIDATED INCOME 7,851 BEFORE MINORITY INTEREST 2,708 (4) Income tax expense 2c,20 2,704 (10) MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF SUBSIDIARY 7,841 NET INCOME Lampiran - 2 - Schedule Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Penerbitan saham baru Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual, bersih setelah pajak Laba bersih Saldo pada tanggal 31 Desember 2009 Penyesuaian saldo awal berkaitan dengan penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) – setelah dikurangi pajak tangguhan Penerbitan saham baru Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual, bersih setelah pajak Laba bersih Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 Kerugian yang belum direalisasi atas efekefek yang tersedia untuk dijual, bersih setelah pajak/ Unrealised losses on available for sale marketable securities, net after tax Tambahan modal disetor/ Additional paid up capital Modal saham/ Share capital Saldo pada tanggal 31 Desember 2008 CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 837,500 25,097 76,000 - - - 913,500 25,097 Cadangan wajib/ Statutory reserves (9,974) Saldo laba/ Retained earnings Jumlah ekuitas/ Total equity Balance at 31 December 2008 17 36,129 888,769 - - - 76,000 9,468 - - 7,841 9,468 7,841 Issuance of new shares Unrealised gains on available for sale marketable securities, net after tax Net income 17 43,970 982,078 Balance at 31 December 2009 (506) 221,000 - - - 31,650 - 31,650 221,000 - - 667 - - 2,704 667 2,704 Adjustment to opening balance in respect of implementation of SFAS 55 (Revised 2006) net of deferred tax Issuance of new shares Unrealised losses on available for sale marketable securities, net after tax Net income 1,134,500 25,097 161 17 78,324 1,238,099 Balance at 31 December 2010 Lampiran - 3 - Schedule Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2010 2009 *) CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum pajak penghasilan Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba sebelum pajak penghasilan menjadi kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi: Penyusutan aset tetap Amortisasi biaya sistem informasi bisnis yang ditangguhkan Amortisasi goodwill Keuntungan dari penjualan aset tetap Kerugian dari penjualan agunan yang diambil alih Biaya cadangan kerugian aset produktif dan non produktif Beban imbalan karyawan Arus kas dari aktivitas operasi sebelum perubahan aset dan kewajiban operasi (Kenaikan)/penurunan aset operasi: Penempatan pada bank lain Pinjaman yang diberikan Pajak dibayar di muka Aset lain-lain Tagihan derivatif Tagihan akseptasi Kenaikan/(penurunan) kewajiban operasi: Hutang pajak Simpanan nasabah Giro dari bank lain Simpanan dari bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Kewajiban lain-lain Hasil penjualan agunan yang diambil alih Pembayaran pajak penghasilan badan Pembayaran manfaat imbalan pasca kerja karyawan Pembayaran kontribusi ke DPLK Manulife Kas bersih (digunakan untuk)/diperoleh dari aktivitas operasi 19,338 37,997 Income before tax 3,908 6,387 61,050 12,485 61,791 11,936 Adjustments to reconcile income before tax to net cash provided from operating activities: Depreciation of fixed assets Amortisation of deferred business information system costs Goodwill amortisation Gain from disposal of fixed assets Loss from sale of foreclosed assets Allowance for impairment losses on earning and non earning assets Employee benefit expense 211,338 Cash flows from operating activities before changes in operating assets and liabilities 79,080 56,478 1,388 32,436 4,465 32,436 (3,004) 206,681 (152) (1,163,139) (333,804) 10,663 2,793 649,167 (60,477) 1,695 (107,893) 37,122 7,950 8,848 (315,500) (3,712) 19,169 (51,187) 343,349 (14,300) (2,793) 16,633 63,085 (372,677) (51,656) (7,950) (22,359) 40,281 (25,657) 51,231 (41,434) (3,280) (39,921) (826) - (1,527,014) 160,435 (1,320,333) 371,773 *) Disajikan kembali (lihat Catatan 2a dan 34) (Increase)/decrease in operating assets: Placement with other banks Loans Prepaid tax Other assets Derivative receivables Acceptance receivables Increase/(decrease) in operating liabilities: Taxes payable Deposits from customers Current accounts from other banks Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Other liabilities Proceeds from sale of foreclosed assets Corporate income tax payment Employee benefit paid during the year Contribution paid to DPLK Manulife Net cash (used for)/provided from operating activities Restated ( see Notes 2a and 34)*) Lampiran - 4/1- Schedule Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI 2009 *) Pengurangan efek-efek Pembelian aset tetap Hasil penjualan aset tetap Hak minoritas (454,859) (62,142) 3,496 4 CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES (505,385) Decrease in marketable securities (162,449) Purchase of fixed assets 152 Proceeds from sale of fixed assets 310 Minority interest Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (513,501) (667,372) Net cash used for investing activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerbitan saham baru 221,000 CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES 76,000 Issuance of new shares Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan 221,000 76,000 KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (1,612,834) (219,599) Net cash provided from financing activities NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 4,262,913 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING 4,482,512 OF THE YEAR KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 2,650,079 4,262,913 Kas dan setara kas: CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR Cash and cash equivalents: Kas 186,459 166,684 Giro pada Bank Indonesia 499,159 349,904 Giro pada bank lain - bruto Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain – bruto Sertifikat Bank Indonesia 147,001 123,901 1,817,460 - 2,014,347 1,608,077 Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks - gross Placements with Bank Indonesia and other banks – gross Certificates of Bank Indonesia Total kas dan setara kas 2,650,079 4,262,913 Total cash and cash equivalents *) Disajikan kembali (lihat Catatan 2a dan 34) Restated ( see Notes 2a and 34)*) Lampiran - 4/2- Schedule Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL INFORMATION PT Bank Commonwealth (“Bank”) didirikan sebagai suatu perseroan terbatas berdasarkan kerangka hukum negara Republik Indonesia melalui Akta Notaris No. 63 tanggal 20 Agustus 1996 yang diubah melalui Akta Notaris No. 72 tanggal 12 Desember 1996, keduanya dikeluarkan oleh Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn. Akta Notaris Bank disahkan oleh Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan No. C2-156 HT 01.01 TH 1997. Bank menerima izin operasi dari Menteri Keuangan dengan rekomendasi dari Bank Indonesia tanggal 11 Juni 1997, dan mulai beroperasi secara penuh sejak tanggal 1 Juli 1997. PT Bank Commonwealth (the “Bank”) was incorporated as a limited liability company within the framework of the laws of the Republic of Indonesia by Notarial Deed No. 63 dated 20 August 1996 of Sutjipto, S.H.,M.Kn. and as amended by Notarial Deed No. 72 dated 12 December 1996. The Bank’s Articles of Association were approved by the Minister of Justice under Decree No. C2-156 HT 01.01 TH 1997. The Bank received its banking license from the Ministry of Finance together with the recommendation from Bank Indonesia on 11 June 1997, and commenced full banking operations on 1 July 1997. Berdasarkan Akta Notaris No. 23 tanggal 6 Desember 2007 yang dikeluarkan oleh Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn. dan Akta Notaris No. 90 tanggal 16 Nopember 2007 yang dikeluarkan oleh Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn., manajemen dan pemegang saham utama Bank dan Bank Arta Niaga Kencana (“ANK”) melaksanakan penggabungan usaha ANK ke dalam Bank sehingga menjadi satu badan hukum. Penggabungan usaha kedua bank tersebut berlaku efektif pada tanggal 31 Desember 2007. By virtue of Notary Deed No. 23 dated 6 December 2007 of Notary Sutjipto, S.H.,M.Kn.and Notary Deed No. 90 dated 16 November 2007 of Notary Sutjipto, S.H.,M.Kn. both management and majority shareholders of the Bank and Bank Arta Niaga Kencana (“ANK”) formalised the merger plan of ANK with the Bank as one legal entity. The merger of the two banks became effective 31 December 2007. Penggabungan usaha ini telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 9/65/KEP.GBI/2007 tertanggal 10 Desember 2007. Penggabungan usaha antara Bank dan ANK juga telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. C-UM.HT.01.10-6720 tertanggal 27 Desember 2007 dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Desember 2007. The merger was approved by Bank Indonesia through the Governor of Bank Indonesia’s Decision Letter No. 9/65/KEP.GBI/2007 dated 10 December 2007. The merger between the Bank and ANK was accepted and recorded by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. C-UM.HT.01.10-6720 dated 27 December 2007 with an effective date of 31 December 2007. Pada tanggal 23 Juli 2008, melalui surat No. KEP -812/WPJ.04/2008, Departemen Keuangan Republik Indonesia - Direktorat Jenderal Pajak telah menyetujui penggunaan nilai buku atas pengalihan harta dalam rangka penggabungan usaha antara Bank dan ANK. On 23 July 2008, through its letter No. KEP-812/WPJ.04/2008, Minister of Finance of the Republic of Indonesia - Directorate General of Tax approved the use of book value on assets transfer in the merger between the Bank and ANK. Bank menyediakan pelayanan jasa ritel dan komersial perbankan, penyaluran reksadana, dan produk perbankan lainnya. The Bank provides retail and commercial banking services, mutual fund distribution, and other banking operations. Lampiran - 5/1 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL INFORMATION (continued) Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 52 tertanggal 15 Desember 2010 yang dikeluarkan Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., terkait dengan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 221.000. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya nomor AHU-AH.01.10-32913 tanggal 22 Desember 2010. Berdasarkan surat No. 13/10/DPB2/TPB2-2 tanggal 20 Januari 2011, peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia. The Bank's Articles of Association have been amended several times, the latest amendment by Notary Deed No. 52 dated 15 December 2010 by Notary F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., in relation to increase in issued and fully paid capital amounting Rp 221,000. This amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its letter number AHU-AH.01.10-32913 dated 22 December 2010. Based on letter No. 13/10/DPB2/TPB2-2 dated 20 January 2011, the increase in issued and paid up capital has been recorded in Bank Indonesia’s administration. Kantor pusat Bank berlokasi di Wisma Metropolitan II Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29 31, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank memiliki 84 kantor cabang dan outlet di Indonesia (2009: 74) dan 1.792 karyawan (2009: 1.504 karyawan). The Bank’s head office is located at Wisma Metropolitan II Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29 31, Jakarta. As at 31 December 2010, the Bank has 84 branches and outlets in Indonesia (2009: 74) and has 1,792 employees (2009: 1,504 employees). a. Dewan Komisaris dan Direksi a. Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Geoffrey David Coates Wakil Presiden Komisaris Craig Anthony Carland Komisaris Independen Jeffrey Turangan Komisaris Independen Franciskus Antonius Alijoyo Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Antonio Da Silva Costa Andriaan Laoh Tuti Hartini - Board of Commisioners and Directors The composition of the Board of Commissioners and Directors of the Bank as at 31 December 2010 and 2009 are as follows: 2009 Board of Commissioners Garry Lynton Mackrell President Commissioner Craig Anthony Carland Deputy President Commissioner Jeffrey Turangan Independent Commissioner Franciskus Antonius Alijoyo Independent Commissioner Andriaan Laoh*) Preditha Dewi Malakai Ratu Tanicuvu Naiyaga Tuti Hartini *) Ad interim Directors President Director Director Director Director Ad interim *) Lampiran - 5/2 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) b. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. Anak Perusahaan b. Bank memiliki Anak Perusahaan berikut pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009: Anak Perusahaan/ Subsidiary PT Commonwealth Securities (dalam tahap pengembangan/on a development stage) GENERAL INFORMATION (continued) Domisili/ Domicile Jakarta Jenis usaha/ Nature of business Subsidiary The Bank had ownership interests in the following Subsidiary as at 31 December 2010 and 2009: Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2010 2009 Perusahaan efek dan perantara pedagang efek/ Securities company and a stockbroker 99% 99% Jumlah aset/ Total assets 2010 2009 34,899 33,458 Pada tanggal 16 Maret 2009, Bank menyetorkan uang muka setoran modal sebesar Rp 29.700 di PT Commonwealth Securities, sebuah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha sebagai perusahaan efek dan perantara pedagang efek, yang didirikan tanggal 23 Desember 2008. Uang muka setoran modal tersebut setara dengan 99% modal saham PT Commonwealth Securities yang disetor penuh. On 16 March 2009, the Bank made an advance for share subscriptions amounting to Rp 29,700 in PT Commonwealth Securities, a company which carries out businesses as a securities company and as a stockbroker, which was established on 23 December 2008. The advance for share subscriptions equals to 99% of paid up capital of PT Commonwealth Securities. Berdasarkan persetujuan dari Bank Indonesia atas penyertaan saham di PT Commonwealth Securities yang diperoleh melalui surat No. 11/76/DPB2/TPB2-6 tanggal 9 Mei 2009, Bank mencatat uang muka setoran modal sebagai penyertaan saham di PT Commonwealth Securities, sehingga PT Commonwealth Securities menjadi Anak Perusahaan dari Bank. Based on the approval from Bank Indonesia to invest in PT Commonwealth Securities through its letter No. 11/76/DPB2/TPB2-6 dated 9 May 2009, the Bank recorded the advance for share subscriptions as investments in shares at PT Commonwealth Securities, resulting in PT Commonwealth Securities being a Subsidiary of the Bank. PT Commonwealth Securities telah memperoleh ijin operasi dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepem-LK”) melalui surat No. KEP -01/BL/PPE/2009 tanggal 27 Oktober 2009. Pada tanggal 31 Desember 2010, PT Commonwealth Securities belum beroperasi secara komersial dan saat ini sedang dalam proses memformalisasi strategi bisnisnya di masa depan untuk mencapai tujuannya agar dapat mengoperasikan bisnis sekuritas. PT Commonwealth Securities has obtained an operational license from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“Bapepam-LK”) through its letter No. KEP -01/BL/PPE/2009 dated 27 October 2009. As at 31 December 2010, PT Commonwealth Securities has not yet started its commercial operations and is currently in the process of formalising its future business strategy on how best to pursue its objective of operating a securities business. Lampiran - 5/3 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. c. Entitas bertujuan khusus Entitas bertujuan khusus/ Special purpose entity Reksa Dana Proteksi Melati Optima IX 2. GENERAL INFORMATION (continued) c. Domisili/ Domicile Jenis usaha/ Nature of business Jakarta Reksadana/ Mutual fund Special purpose entity Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2009 Jumlah aset/ Total assets 2009 100% 276,892 Pada tanggal 27 Juli 2009, Bank menandatangani kontrak dengan PT Danareksa Investment Management (“Danareksa”) untuk membentuk reksadana terproteksi khusus untuk Bank. Danareksa akan bertindak sebagai manajer investasi dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk sebagai bank kustodian. Untuk keperluan pembentukan reksadana tersebut, Bank menjual obligasi pemerintah yang digunakan sebagai underlying aset dari unit penyertaan reksadana, yang kemudian dibeli kembali seluruhnya oleh Bank. Investasi dalam unit reksadana ini dicatat sebagai efek-efek dalam bentuk unit penyertaan reksadana yang diklasifikasikan sebagai “tersedia untuk dijual”. On 27 July 2009, the Bank entered an agreement with PT Danareksa Investment Management (“Danareksa’) to establish an exclusive protected mutual fund for the Bank. Danareksa is the investment manager and PT Bank Internasional Indonesia Tbk is the custodian bank. For the purpose of establishing the mutual fund, the Bank sold its government bonds which became the underlying assets of the mutual fund units, and were subsequently repurchased entirely by the Bank. This investment in mutual fund units is recorded as marketable securities in the form of mutual fund participation unit which is classified as “available for sale”. Karena Bank memiliki pengendalian atas reksadana ini melalui kepemilikan 100% atas seluruh unit penyertaan yang dimiliki, maka reksadana tersebut dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Bank. Given the fact that the Bank has 100% control over the mutual fund through ownership of issued units, the mutual fund is consolidated into the Bank’s financial statements. Laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 menyajikan unit penyertaan reksadana yang dimiliki sesuai dengan underlying aset yang mendasari, yaitu obligasi pemerintah. The consolidated financial statements as at and for the year ended 31 December 2009 present the mutual fund participation unit based on its underlying assets, which are government bonds. Pada tanggal 28 Desember 2010, Bank telah menjual seluruh unit penyertaan yang dimiliki. Sehingga sejak tanggal tersebut Bank tidak lagi mengkonsolidasikan reksadana tersebut ke dalam laporan keuangan Bank. On 28 December 2010, the Bank has sold all its ownership of issued units in the mutual fund. Therefore, since this date the mutual fund is no longer consolidated into the Bank’s financial statements. KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. ACCOUNTING POLICIES Direksi bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan yang telah diselesaikan pada tanggal 21 Maret 2011. Directors are responsible for the preparation of the consolidated financial statements of the Bank and Subsidiary which have been completed on 21 March 2011. Berikut ini adalah kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan: Presented below are the principal accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of the Bank and Subsidiary: Lampiran - 5/4 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. Dasar penyusunan konsolidasian laporan NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. keuangan ACCOUNTING POLICIES (continued) a. Basis of preparation of consolidated financial statements Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Bank Indonesia. The consolidated financial statements have been prepared in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia, which are Financial Accounting Standards and Bank Indonesia Regulations. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, aset dan kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan kontrak derivatif yang diukur berdasarkan nilai wajar. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual. The consolidated financial statements have been prepared under historical cost convention, except for financial assets classified as available for sale, financial assets and liabilities held at fair value through profit and loss, and all derivative contracts which have been measured at fair value. The consolidated financial statements are prepared under the accrual basis of accounting. Laporan keuangan konsolidasian dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Bank dan Anak Perusahaan. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali dinyatakan secara khusus. The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the Bank and Subsidiary. Figures in these consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan pelaporan arus kas konsolidasian, sebelum 1 Januari 2010 kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain. The consolidated statement of cash flows is prepared based on the indirect method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities. For the purpose of the consolidated statement of cash flows, before 1 January 2010, cash and cash equivalents including cash, current accounts with Bank Indonesia and current accounts with other banks. Sejak 1 Januari 2010, untuk keperluan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. Perubahan tersebut sehubungan dengan dicabutnya PSAK 31, “Akuntansi Perbankan” efektif tanggal 1 Januari 2010. Untuk tujuan perbandingan, laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah disajikan kembali (lihat Catatan 34). After 1 January 2010, for the purpose of the consolidated statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, and Certificates of Bank Indonesia that mature within three months or less from the date of acquisition, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings nor restricted. This change is due to the withdrawal of SFAS 31, “Accounting for Banks” effective 1 January 2010. Accordingly, for comparative purposes, the statement of cash flows for the year ended 31 December 2009 have been restated (see Notes 34). Lampiran - 5/5 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. b. Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. keuangan ACCOUNTING POLICIES (continued) a. Basis of preparation of consolidated financial statements (continued) Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian; jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires the use of estimates and assumptions that affects: the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of consolidated financial statements; the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Whilst these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang terdekat. Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated. Perubahan kebijakan akuntansi b. Changes to accounting policies Sejak tanggal 1 Januari 2010, terdapat perubahan beberapa kebijakan akuntansi utama yang disebabkan oleh penerapan beberapa PSAK baru dan pencabutan PSAK 31 “Akuntansi Perbankan”. Perubahan utama adalah penerapan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Starting 1 January 2010, there are changes in several accounting policies due to the implementation of several new SFAS and the withdrawal of SFAS 31 “Accounting for Banks”. The main changes are the implementation of SFAS 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and SFAS 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam tahun ini konsisten dengan tahun sebelumnya kecuali kebijakan akuntansi yang dipengaruhi oleh penerapan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang diterapkan sejak 1 Januari 2010. Sesuai dengan ketentuan transisi atas kedua standar tersebut, penerapan PSAK ini dilakukan secara prospektif, oleh karena itu, tidak terdapat penyajian kembali pada informasi pembanding. Mengenai dampak penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) lihat Catatan 29. The current year’s accounting policies used are consistent with the prior year, except for those impacted by the implementation of SFAS 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and SFAS 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” starting 1 January 2010. In accordance with the transitional provisions of the standards these two standards are prospectively implemented since 1 January 2010. Therefore, there is no restatement to the comparative information. In relation to the impact on implementation of SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006) see Note 29. Lampiran - 5/6 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes (continued) to accounting policies Cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset keuangan dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, telah disusun berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006). Sebelumnya cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset keuangan laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 disusun berdasarkan PSAK 31. The allowance for impairment losses on financial assets in the consolidated financial statements as at and for the year ended 31 December 2010 are prepared based on SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006). The previous allowance for impairment losses for financial assets in the consolidated financial statements as at and for the year ended 31 December 2009 was prepared based on SFAS 31. Pencabutan PSAK 31 “Akuntansi Perbankan” The withdrawal of SFAS 31 “Accounting for Banks” Pada tahun 2010, kas dan setara kas dalam laporan arus kas konsolidasian mengalami perubahan sehubungan dengan dicabutnya PSAK 31, dan untuk perlakukan dan penyajiannya, lihat Catatan 2a. In 2010, cash and cash equivalents in the consolidated statement of cash flows were changed in relation to the withdrawal of SFAS 31, and for the treatment and presentation, refer to Note 2a. Perubahan kebijakan akuntansi utama sehubungan dengan penerapan PSAK 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55 (Revisi 2006) ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” sejak tanggal 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut: The main changes in accounting policy in relation to the implementation of SFAS 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and SFAS 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” since 1 January 2010 are as follows: (i) Aset dan kewajiban keuangan (i) Financial assets and liabilities A. Aset keuangan A. Financial assets Bank dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (b) pinjaman yang diberikan dan piutang, (c) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (d) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. The Bank and Subsidiary classifies its financial assets in the following categories of (a) financial assets at fair value through profit and loss, (b) loans and receivables, (c) held to maturity financial assets, and (d) available for sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets are acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition. Pada tanggal neraca, Bank dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan klasifikasi aset keuangan ini tidak diungkapkan. At the balance sheet date, the Bank and Subsidiary do not have financial assets classified as held to maturity. Therefore, the accounting policies related to this classification are not disclosed. Lampiran - 5/7 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. 2. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (i) Aset dan (lanjutan) kewajiban NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) keuangan ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes (continued) to accounting (i) Financial assets (continued) A. Aset keuangan (lanjutan) and policies liabilities A. Financial assets (continued) (a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (a) Financial assets at through profit or loss fair value Kategori ini terdiri dari dua subkategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. This category comprises two subcategories: financial assets classified as held for trading, and financial assets designated by the Bank as at fair value through profit or loss upon initial recognition. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short-term profit taking) yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments. Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian dan dicatat masingmasing sebagai “Keuntungan/ (kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”. Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs are taken directly to the consolidated income statement. Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are included directly in the consolidated income statement and are reported respectively as “Gains/(losses) from increase/ (decrease) in fair value of financial instruments” and “Gains/(losses) from sale of financial instruments”. Interest income on financial instruments held for trading are recorded in “Interest income”. Lampiran - 5/8 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (i) Aset dan (lanjutan) kewajiban NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) keuangan ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes (continued) yang accounting (i) Financial assets (continued) A. Aset keuangan (lanjutan) (b) Pinjaman piutang to and policies liabilities A. Financial assets (continued) diberikan dan (b) Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau dalam hal mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang. Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than: Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi konsolidasian dan dilaporkan sebagai ‘Pendapatan bunga’. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”. Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Interest income on financial assets classified as loans and receivables is included in the consolidated income statement and is reported as ‘Interest income’. In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables recognised in the consolidated income statement as ‘Allowance for impairment losses’. Lampiran - 5/9 - Schedule those that the Bank intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; those that the Bank upon initial recognition designates as available for sale; or those for which the Bank may not recover substantially all of its initial investment, other than because of loans and receivables deterioration. PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (i) Aset dan (lanjutan) kewajiban NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) keuangan ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes (continued) accounting (i) Financial assets (continued) A. Aset keuangan (lanjutan) (c) Aset keuangan dijual to and policies liabilities A. Financial assets (continued) tersedia untuk (c) Available for sale financial assets Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu di mana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Available for sale financial assets are financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held to maturity financial assets or financial assets at fair value through profit or loss. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya di mana keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai wajar diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Available for sale financial assets are initial recognised at fair value, plus transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognised in the statement of changes in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets are derecognised. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar, yang sebelumnya diakui pada laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. If an available for sale financial asset is determined to be impaired, the cumulative unrealised gain or loss from the change in fair value, which was previously recognised in the statement of changes in equity, is recognised in the consolidated statement of income. Interest income is calculated using the effective interest method, and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as available for-sale are recognised in the consolidated statement of income. Lampiran - 5/10 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (i) Aset dan (lanjutan) kewajiban NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) keuangan ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes (continued) to accounting (i) Financial assets (continued) A. Aset keuangan (lanjutan) and policies liabilities A. Financial assets (continued) Pengakuan Recognition Bank menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk mencatat transaksi aset keuangan yang lazim (regular). The Bank uses trade date accounting for regular way contracts when recording financial asset transactions. B. Kewajiban keuangan B. Financial liabilities Bank mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori (a) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (b) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. The Bank classifies its financial liabilities in the category of (A) financial liabilities at fair value through profit or loss and (B) financial liabilities measured at amortised cost. (a) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (a) Financial liabilities at fair value through profit or loss Kategori ini terdiri dari dua subkategori: kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. This category comprises two subcategories: financial liabilities classified as held for trading, and financial liabilities designated by the Bank as at fair value through profit or loss upon initial recognition. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments. Lampiran - 5/11 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (i) Aset dan (lanjutan) kewajiban NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) keuangan ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes (continued) to accounting (i) Financial assets (continued) B. Kewajiban keuangan (lanjutan) and policies liabilities B. Financial liabilities (continued) (a) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan) (b) Financial liabilities at fair value through profit or loss (continued) Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian sebagai ”Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Beban bunga dari kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “Beban bunga”. Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified held for trading are included in the consolidated income statement and are reported as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”. Interest expenses on financial liabilities held for trading are included in “Interest expenses”. Jika Bank pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen hutang tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK 55, instrumen hutang yang diklasifikasikan sebagai opsi nilai wajar, terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan. If the Bank designated certain debt securities upon initial recognition as at fair value through profit or loss (fair value option), then this designation cannot be changed subsequently. According to SFAS 55, the fair value option is applied, as the debt securities consist of debt host and embedded derivatives that must otherwise be separated. (b) Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi (b) Financial liabilities at amortised cost Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit and loss fall into this category and are measured as amortised cost. Pada saat pengakuan awal, kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi. Financial liabilities at amortised cost are initially recognised at fair value plus transaction costs. Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. After initial recognition, the Bank measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rates method. Lampiran - 5/12 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (ii) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Reklasifikasi aset keuangan ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes (continued) to accounting policies (ii) Reclassification of financial assets Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. The Bank shall not reclassify any financial instrument out of or into the fair value through profit or loss category while it is held or issued. Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: The Bank shall not classify any financial assets as held to maturity if the entity has, during the current financial year or during the two preceeding financial years, sold or reclassified more than an insignificant amount of held to maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held to maturity investments) other than sales or reclassifications that: (a) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; (b) terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau (c) terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank. (a) are so close to maturity or the financial asset’s repurchase date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset’s fair value; Lampiran - 5/13 - Schedule (b) occur after the Bank has collected substantially all of the financial asset’s original principal through scheduled payments or prepayments; or (c) are attributable to an isolated event that is beyond the entity’s control, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Bank. PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (ii) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes (continued) to accounting policies (ii) Reclassification of financial assets (continued) Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Reclassification of financial assets from held to maturity classification to available for sale is recorded at fair value. The unrealised gains or losses are recorded in the equity section and shall be recognised directly in equity section until the financial assets are derecognised, at which time the cumulative gains or losses previously recognised in equity shall be recognised in the consolidated statement of income. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut. Reclassification of financial assets from available for sale to held to maturity classification are recorded at carrying amount. The unrealised gains or losses are amortised using effective interest rate up to the maturity date of those instruments. (iii) Klasifikasi instrumen keuangan (iii) Classification of financial instruments Bank dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut: Lampiran - 5/14 - Schedule The Bank and Subsidiary classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below: PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (iii) Klasifikasi (lanjutan) instrumen NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) keuangan Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2006)/ Category as defined by PSAK 55 (Revised 2006) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/ Financial assets at fair value through profit or loss ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes (continued) to accounting policies (iii) Classification of financial instruments (continued) Golongan (Ditentukan oleh Bank dan Anak Perusahaan)/ Class (as determined by the Bank and Subsidiary) Aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan/ Financial assets held for trading Subgolongan/ Subclasses Tagihan derivatif - Bukan lindung nilai/Derivative receivables - non hedging Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain/Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks Pinjaman yang diberikan/Loans Tagihan akseptasi/Acceptance receivables Aset keuangan/ Financial assets Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables Aset lain-lain/Other assets - - Aset keuangan tersedia untuk dijual/Available for sale financial assets Efek-efek/Marketable securities Derivatif lindung nilai/Hedging derivatives Lindung nilai atas nilai wajar/Hedging instruments in fair value hedges Lampiran - 5/15 - Schedule Piutang reksa dana/Mutual fund receivable Piutang bunga/Interest receivables Transitory ATM, cash credit card Pendapatan atas jasa penyaluran reksa dana yang masih harus diterima/Mutual distrib ution fee receivables Biaya penggantian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Reimbursement costs from related parties Tagihan derivatif - Terkait lindung nilai atas nilai wajar/Derivative receivables - Hedging instruments in fair value hedges PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (iii) Klasifikasi (lanjutan) instrumen keuangan to accounting Subgolongan/ Subclasses Kewajiban keuangan dalam kelompok diperdagangkan/Financial liabilities held for trading Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi/ Financial liabilities at amortised cost Simpanan nasabah/Deposits from customers Derivatif lindung nilai/Hedging derivatives policies (iii) Classification of financial instruments (continued) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Financial assets at fair value through profit or loss Kewajiban derivative - bukan lindung nilai/Derivative payables non hedging Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks Kewajiban akseptasi/Acceptance payables Kewajiban liabilities Rekening administratif/ Off-balance sheet financial instruments b. Changes (continued) Golongan (Ditentukan oleh Bank dan Anak Perusahaan)/Class (as determined by the Bank and Subsidiary) Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2006)/ Category as defined by PSAK 55 (Revised 2006) Kewajiban keuangan/ Financial liabilities ACCOUNTING POLICIES (continued) lain-lain/Other Lindung nilai atas nilai wajar/Hedging instruments in fair value hedges - Hutang bunga/Interest payables - Beban yang masih harus dibayar/Accrued expenses Kewajiban derivatif - Terkait lindung nilai atas nilai wajar/ Derivative payables - Hedging instruments in fair value hedges related Fasilitas pinjaman committed yang diberikan yang belum digunakan/Committed unused loan facilities granted Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan/Irrecoverable letters of credit Garansi yang diberikan/Guarantees issued Standby letters of credit (iv) Saling hapus instrumen keuangan (iv) Offsetting financial instruments Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus disajikan dalam neraca sebesar nilai bersihnya jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. Lampiran - 5/16 - Schedule Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheet when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis or realise the asset and settle the liability simultaneously. PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (v) Penurunan nilai dari aset keuangan (a) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes (continued) to accounting policies (v) Impairment of financial assets Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (a) Financial assets carried at amortised cost Pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. The Bank assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated. Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: Criteria that the Bank uses to determine that there is an objective evidence of impairment loss are as follows: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau peminjam; b. terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; c. pihak pemberi pinjaman dengan alasan ekonomi atau atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; d. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; a. significant financial difficulty of the issuer obligor; Lampiran - 5/17 - Schedule b. default or delinquency in interest or principal payments; c. the lender, for economic or legal reasons relating to the borrower’s financial difficulty, granting to the borrower a concession that the lender would not otherwise consider; d. probability that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganisation; PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (v) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Chang to accounting policies (continued) (v) Impairment (continued) of financial assets (a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) (a) Financial assets carried at amortised cost (continued) e. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau f. data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi. e. the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties; or f. observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimation. Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai dengan menggunakan metode discounted cash flows. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dan aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif. Initially the Bank assesses whether objective evidence of impairment for financial assets exists as described above. The individual assessment is performed on the significant impaired financial asset using discounted cash flows method. The insignificant impaired financial assets and nonimpaired financial assets are included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik untuk aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka akun atas aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Akun yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. If the Bank assesses that there is no objective evidence of impairment for financial asset as individual, both for significant and insignificant amount, hence the account of financial asset will be included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Accounts that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognised are not included in a collective assessment of impairment. Lampiran - 5/18 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (v) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes (continued) to (v) Impairment (continued) accounting of financial policies assets (a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) (a) Financial assets carried at amortised cost (continued) Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara individual, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi menggunakan cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. For the purposes of individual evaluation of impairment, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognised in the statement of income. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract. Perhitungan nilai kini dan estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralised financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable. Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh kewajiban yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi. For the purposes of a collective evaluation of impairment, financial assets are grouped on the basis of similar credit risk characteristics such by considering credit segmentation and past-due status. Those characteristics are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such assets by being indicative of the debtor or counterparts’ ability to pay all amounts due according to the contractual terms of the assets being evaluated. Lampiran - 5/19 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (v) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes (continued) to (v) Impairment (continued) accounting of financial policies assets (a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) (a) Financial assets carried at amortised cost (continued) Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Bank. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini. Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of the contractual cash flows and historical loss experience for assets with credit risk charactersitics similar to those in the group. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based on to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist. Ketika pinjaman yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan tersebut dapat dihapusbukukan setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. When a loan is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment loss. Such loans are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined. Beban penurunan nilai yang terkait dengan pinjaman yang diberikan diklasifikasikan di dalam beban penurunan nilai. Impairment charges relating to loans are classified in impairment charges. Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai yang sebelumnya diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur) harus dipulihkan, baik secara langsung maupun dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occuring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognised in the consolidated statement of income. Lampiran - 5/20 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (v) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes (continued) to (v) Impairment (continued) accounting of financial policies assets (a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) (a) Financial assets carried at amortised cost (continued) Penerimaan kemudian atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan. Subsequent recoveries of loan written off are credited to the allowance account. (b) Aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual (b) Financial assets available for sale classified as Pada setiap tanggal neraca konsolidasian, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Lihat Catatan 2b(v)(a) untuk kriteria bukti obyektif adanya penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen hutang di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. The Bank assesses at each date of the consolidated balance sheet whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. Refer to Note 2b(v)(a) for the criteria of objective evidence of impairment. In the case of debt instruments classified as available for sale, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is objective evidence of impairment resulting in the recognition of an impairment loss. If any such evidence exists for available for sale financial assets, the cumulative loss - measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in profit or loss - is removed from equity and is recognised in the consolidated statement of income. Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasian. If in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as available for sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in profit or loss, the impairment loss is reversed through the consolidated statement of income. Lampiran - 5/21 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (v) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) b. Changes to accounting policies (continued) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) (c) Kontrak jaminan keuangan tagihan komitmen lainnya ACCOUNTING POLICIES (continued) (v) Impairment (continued) of financial assets dan (c) Financial guarantee contract and other commitment payables Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran yang ditetapkan untuk mengganti uang pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen hutang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank-bank, lembaga keuangan dan badanbadan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit dan fasilitasfasilitas perbankan lainnya. Financial guarantee contracts are contracts that require the issuer to make specified payments to reimburse the holder for a loss incurred because a specified debtor defaulted to make payments when due, in accordance with the terms of a debt instrument. Such financial guarantees are given to banks, financial institutions and other institutions on behalf of customers to secure loans and other banking facilities. Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan keuangan konsolidasian sebesar nilai wajar pada tanggal jaminan diberikan. Nilai wajar dari jaminan keuangan pada saat dimulainya transaksi pada umumnya sama dengan provisi yang diterima untuk jaminan diberikan dengan syarat dan kondisi normal. Setelah pengakuan awal, pendapatan provisi yang diperoleh diamortisasi selama jangka waktu jaminan dengan menggunakan metode garis lurus. Financial guarantees are initially recognised in the financial statements at fair value on the date the guarantee was given. The fair value of a financial guarantee at inception is likely to equal the premium received because all guarantees are agreed on arm’s length terms. Subsequent to initial recognition, the fee income earned is amortised over the period of guarantees using the straight line method. Lampiran - 5/22 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (v) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes (continued) to (v) Impairment (continued) accounting of financial policies assets (c) Kontrak jaminan keuangan dan tagihan komitmen lainnya (lanjutan) (c) Financial guarantee contract and other commitment payables (continued) Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan dan penyediaan dana yang belum ditarik dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 12/516/DPNP/IDPnP tanggal 21 September 2010. Allowances for impairment losses on financial guarantee contracts and unused provision of funds facilities are calculated based on Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/ 2005 dated 20 January 2005 and in accordance with Letter from Bank Indonesia No. 12/516/DPNP/IDPnP dated 21 September 2010. Peningkatan jumlah kewajiban yang berkaitan dengan jaminan keuangan dilaporkan sebagai biaya operasi lain-lain pada laporan laba rugi konsolidasian. Increase in the liability relating to guarantees is reported as other operating expense in the consolidated statement of income. (d) Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif dan non produktif sebelum berlakunya PSAK 55 (Revisi 2006) (d) Allowance for impairment losses of earning assets and non-earning assets prior to the implementation of SFAS 55 (Revised 2006) Sebelum 1 Januari 2010, seluruh aset produktif dan non produktif wajib dibentuk cadangan kerugian yang lebih dikenal dengan istilah “Cadangan kerugian atas aset produktif dan non produktif” sebesar ketentuan minimum dari Bank Indonesia. Prior to 1 January 2010, all earning assets should be covered by allowance for impairment losses on earning and non-earning assets, which are known as “Allowance for possible losses of earning and nonearning assets” based on minimum Bank Indonesia regulation. Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, efek-efek, tagihan derivatif, pinjaman yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan, serta komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit. Earning assets include current assets with other banks, placements with other banks and Bank Indonesia, marketable securities, derivative receivables, loans, acceptance receivables, investments, as well as commitments and contingencies which carry credit risk. Komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit antara lain terdiri dari penerbitan jaminan, letter of credit, standby letter of credit, dan fasilitas kredit yang belum ditarik yang bersifat committed. Commitments and contingencies with credit risk, include issued guarantees, letters of credit, standby letters of credit, and committed unused loan facility. Lampiran - 5/23 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (v) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes (continued) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) to (v) Impairment (continued) accounting of financial policies assets (d) Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif sebelum berlakunya PSAK 55 (Revisi 2006) (lanjutan) (d) Allowance for impairment losses of earning assets and non-earning assets prior to the implementation of SFAS 55 (Revised 2006) (continued) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Bank mengklasifikasikan aset produktif ke dalam satu dari lima kategori dan aset non produktif ke dalam satu dari empat kategori. Aset produktif tidak bermasalah (performing) diklasifikasikan sebagai “Lancar” dan “Dalam Perhatian Khusus”, sedangkan aset produktif bermasalah (non-performing) diklasifikasikan ke dalam tiga kategori yaitu: “Kurang Lancar”, Diragukan” dan “Macet”. In accordance with Bank Indonesia (BI) regulations, the Bank classifies earning assets into one of five categories and non-earning assets into one of four categories. Performing assets are categorised as “Current” and “Special Mention”, while non-performing assets are categorised into three categories: “Substandard”, “Doubtful” and “Loss”. Pengklasifikasian aset produktif dan jumlah minimum penyisihan kerugian atas aset serta komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Dalam penerapan PBI No. 7/2/PBI/2005 tersebut, Bank melakukan klasifikasi aset produktif berdasarkan evaluasi atas kinerja debitur, prospek usaha dan kemampuan membayar kepada Bank. The classification of earning assets and the minimum amount of allowance for impairment losses on assets and commitments and contingencies with credit risk is calculated based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 7/2/PBI/2005 dated 20 January 2005 regarding Asset Quality Rating for Commercial Banks, as last amended by PBI No. 11/2/PBI/2009 dated 29 January 2009. In connection with the implementation of PBI No. 7/2/PBI/2005, the Bank determined the classification of earning assets based on the evaluation of the management on each borrower’s financial performance, business prospects and ability to repay. Pembentukan penyisihan minimum sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut: The minimum allowance amounts in accordance with the Bank Indonesia Regulation are as follows: Klasifikasi Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Persentase minimum penyisihan kerugian/ Minimum percentage of allowance for possible losses 1% 5% 15% 50% 100% Lampiran - 5/24 - Schedule Classification Pass Special mention Substandard Doubtful Loss PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (v) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes (continued) to (v) Impairment (continued) accounting of financial policies assets (d) Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif sebelum berlakunya PSAK 55 (Revisi 2006) (lanjutan) (d) Allowance for impairment losses of financial assets and non-financial assets prior to the implementation of SFAS 55 (Revised 2006) (continued) Persentase di atas berlaku untuk aset produktif dan komitmen dan kontinjensi, dikurangi nilai agunan, kecuali untuk aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang dikategorikan sebagai lancar, di mana persentasenya berlaku langsung atas saldo aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang bersangkutan setelah dikurangi dengan nilai agunan tunai. The above percentages are applied to earning assets and commitments and contingencies, less collateral value, except for earning assets and commitments and contingencies categorised as pass, where the rates are applied directly to the outstanding balance of earning assets and commitments and contingencies after deducted with cash collateral. Untuk aset produktif dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Hutang Pemerintah (Obligasi Pemerintah) dan untuk aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai berupa giro, deposito, tabungan, setoran jaminan, emas, Sertifikat Bank Indonesia atau Surat Utang Negara, Jaminan Pemerintah Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, standby letter of credit dari prime bank yang diterbitkan sesuai dengan Uniform Customs and Practice for Documentary Credits, International Chamber of Commerce Publication No. 600 (UCP 600) dan International Standard Banking Practice (ISBP), tidak perlu dibentuk penyisihan. No provision should be provided for earning assets in Certificates of Bank Indonesia and Government Bonds and for earning assets which are guaranteed with cash collateral such as current accounts, time deposits, savings, guarantee deposits, gold, Certificates of Bank Indonesia or Government Debenture Debt, Indonesia Government Guarantees in accordance with the applicable regulations, standby letters of credit from prime bank which are issued in accordance with Uniform Customs and Practice for Documentary Credits, International Chamber of Commerce Publication No. 600 (UCP 600) and International Standard Banking Practices (ISBP). Lampiran - 5/25 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (v) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes (continued) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) to (v) Impairment (continued) accounting of policies financial assets (d) Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif sebelum berlakunya PSAK 55 (Revisi 2006) (lanjutan) (d) Allowance for impairment losses of financial assets and non-financial assets prior to the implementation of SFAS 55 (Revised 2006) (continued) Untuk efek-efek, sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aset Bank Umum”, penyisihan minimum yang wajib dibentuk adalah sebagai berikut: For marketable securities, in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated 20 January 2005 on “Asset Quality Ratings for Commercial Banks”, the minimum allowance are as follows: Klasifikasi Persentase minimum penyisihan kerugian/ Minimum percentage of allowance for possible losses Lancar Kurang lancar Macet 1% 15% 100% Classification Pass Substandard Loss Estimasi kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit disajikan sebagai kewajiban pada neraca konsolidasian. The estimated loss on commitments and contingencies with credit risk is presented in the liabilities section of the consolidated balance sheets. Saldo aset produktif dengan kualitas macet dihapusbukukan pada saat manajemen Bank berpendapat bahwa aset produktif tersebut tidak dapat tertagih. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian aset produktif selama periode/tahun berjalan. Jika terdapat kelebihan dari penerimaan pokok, kelebihannya diakui sebagai pendapatan bunga. The outstanding balances of earning assets classified as loss are written off against the respective allowance for impairment losses when the Bank’s management believes that the earning assets are uncollectible. Recoveries of earning assets previously written off are recorded as an addition to the allowance for impairment losses during the year. If the recovery exceeds the principal amount, the excess will be recognised as interest income. Lampiran - 5/26 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (v) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes (continued) to (v) Impairment (continued) accounting of policies financial assets (d) Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif sebelum berlakunya PSAK 55 (Revisi 2006) (lanjutan) (d) Allowance for impairment losses of financial assets and non-financial assets prior to the implementation of SFAS 55 (Revised 2006) (continued) Sesuai dengan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, bank-bank juga wajib melakukan pembentukan cadangan kerugian khusus terhadap aset non produktif seperti agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor, dan suspense account. In accordance with Bank Indonesia regulation (PBI) No. 7/2/PBI/2005 dated 20 Januari 2005 on “Asset Quality Ratings for Commercial Banks” which was amended by BI regulation No. 8/2/PBI/2006 dated 30 January 2006, banks are also required to make a special allowance for possible losses on non-earning assets, such as foreclosed assets, abandoned properties, interbranch accounts, and suspense accounts. Dalam peraturan tersebut, klasifikasi agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai ditetapkan sebagai berikut: This regulation classifies foreclosed assets and abandoned properties into the following classification: Klasifikasi dan persentase Batas waktu/ Period Lancar Kurang lancar (15%) Sampai dengan 1 tahun/ Up to 1 year Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun/ More than 1 year up to 3 years Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun/ More than 3 years up to 5 years Lebih dari 5 tahun/More than 5 years Diragukan (50%) Macet (100%) Klasifikasi untuk rekening antar kantor dan suspense account ditetapkan sebagai berikut: Klasifikasi dan persentase Lancar Macet (100%) Classification and percentage Pass Substandard (15%) Doubtful (50%) Loss (100%) The classification for interbranch accounts and suspense accounts are as follows: Batas waktu/ Period Sampai dengan 180 hari/Up to 180 days Lebih dari 180 hari/More than 180 days Lampiran - 5/27 - Schedule Classification and percentage Pass Loss (100%) PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (vi) Penentuan nilai wajar ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes (continued) to accounting policies (vi) Determination of fair value Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif, seperti efek-efek, ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasar dari sumber yang terpercaya seperti Bloomberg, Reuters atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price). Investasi dalam unit reksadana dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aset bersih dari reksadana pada tanggal neraca. The fair value of financial instruments traded in active markets, such as marketable securities, is determined based on quoted market prices at the balance sheet date from credible sources such quoted market prices from Bloomberg, Reuters or broker’s quoted price. Investments in mutual fund units are stated at market value, in accordance with the net value of assets of the mutual funds at the balance sheet date. Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang actual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions. Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut. For marketable securities with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristics or calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the marketable securities. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh instrumen keuangan dihitung nilai wajarnya berdasarkan harga pasar. As at 31 December 2010 and 2009, all financial instruments’ fair value are calculated based on quoted market price. Lampiran - 5/28 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes (continued) to accounting policies (vii) Ketentuan transisi penerapan awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) (vii) Transition rule of implementation of SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006) Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) dilakukan sesuai dengan Buletin Teknis No.4 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, memberikan tambahan pedoman dibawah ini: Transitional Provisions Upon First Time Implementation of SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006) is performed based on “Buletin Teknis” No. 4 issued by the Indonesian Institute of Accountants, provides additional guidance below: Perhitungan suku bunga efektif Perhitungan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada tanggal 1 Januari 2010 ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan tersebut. Effective interest rate The effective interest rate for financial instruments measured at amortised cost that were acquired prior to and still have a balance remaining as at 1 January 2010 is calculated by referring to the future cash flows that will be generated from the time SFAS 55 (Revised 2006) is first implemented up to the maturity of the financial instruments. Penghentian pengakuan Instrumen keuangan yang sudah dihentikan pengakuannya sebelum tanggal 1 Januari 2010 tidak dievaluasi kembali berdasarkan ketentuan penghentian pengakuan dalam PSAK 55 (Revisi 2006). Derecognition Financial instruments that have been derecognised prior to 1 January 2010 should not be reassessed subsequently to determine whether they would meet the derecognition criteria under SFAS 55 (Revised 2006). Instrumen keuangan majemuk Instrumen keuangan majemuk yang ada pada tanggal 1 Januari 2010 harus dipisahkan antara komponen kewajiban dan ekuitas berdasarkan paragraf 11 PSAK 50 (Revisi 2006). Pemisahan tersebut ditentukan berdasarkan sifat, kondisi, persyaratan, dan hal lainnya dari instrumen keuangan tersebut pada tanggal 1 Januari 2010. Compound financial instruments Compound financial instruments that have existed as at 1 January 2010 should be bifurcated into debt and equity components in accordance with paragraph 11 of SFAS 50 (Revised 2006) requirements. The bifurcation should be based on the nature, condition and requirements relating to those financial instruments as at 1 January 2010. Klasifikasi instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas sesuai dengan paragraf 11 PSAK 50 (Revisi 2006). Classification of financial instruments as debt or equity As at 1 January 2010, the Bank classified its financial instruments as a debt or equity instrument in accordance with the requirements in paragraph 11 of SFAS 50 (Revised 2006). Lampiran - 5/29 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes (continued) accounting policies (vii) Ketentuan transisi penerapan awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) (lanjutan) (vii) Transition rule of implementation of SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006) (continued) Penurunan nilai instrumen keuangan Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank menentukan penurunan nilai instrumen keuangan berdasarkan kondisi pada saat itu. Selisih antara penurunan nilai ini dengan penurunan nilai yang ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku sebelumnya diakui langsung ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2010. Impairment of financial instruments As at 1 January 2010, the Bank determined any possible impairment of financial instruments based on conditions existing at that date. Any difference between this impairment and the impairment calculated based on the previous applicable accounting principles is recognised in retained earnings as at 1 January 2010. Lihat Catatan 29 mengenai dampak penerapan awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006). Refer to Note 29 for the impact of the implementation of SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006). (viii) Penghentian pengakuan (viii) Derecognition Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. c. to Prinsip-prinsip konsolidasian Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Bank tests control to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed, cancelled, or otherwise extinguished. c. Principles of consolidation Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan kewajiban Bank dan Anak Perusahaan (2009: Bank, Anak Perusahaan dan entitas bertujuan khusus), di mana Bank memiliki kepemilikan sebesar lebih dari setengah hak suara atau mampu menentukan kebijakan keuangan dan operasional entitas tersebut. The consolidated financial statements incorporate the assets and liabilities of the Bank and Subsidiary (2009: Bank, Subsidiary and special purpose entity), in which the Bank has an interest of more than half of the voting rights or otherwise has the power to govern the financial and operating policies of the entity. Seluruh transaksi signifikan antar Bank dan Anak Perusahaan, saldo dan keuntungan signifikan yang belum direalisasi dari transaksi tersebut telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian. All material intercompany transactions, balances and unrealised gains on transactions between Bank and Subsidiary have been eliminated in the consolidated financial statements. Lampiran - 5/30 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. d. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Principles of consolidation (continued) Hak minoritas atas hasil usaha dan ekuitas entitas yang dikendalikan Bank disajikan secara terpisah baik pada laporan laba rugi maupun neraca konsolidasian atas hasil usaha dan ekuitas entitas tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada entitas tersebut. Minority interest represents the minority shareholders’ proportionate share in the net income and equity of the controlled entities, which is presented based on the percentage of ownership of the minority shareholders in the controlled entities. Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukan dalam laporan laba rugi konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Bila pengendalian berakhir dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukan ke dalam laporan keuangan konsolidasian untuk periode di mana pengendalian masih berlangsung. Where control of an entity is obtained during a financial period, its results are included in the consolidated statement of income from the date on which control commences. Where control ceases during a financial period, its results are included in the consolidated financial statements for the part of the period during which control existed. Akuntansi Bank dan Anak Perusahaan 1. Anak Perusahaan d. Accounting of the Bank and Subsidiary 1. Subsidiary Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Bank beserta Anak Perusahaan yang berada di bawah pengendalian Bank, kecuali Anak Perusahaan yang sifat pengendaliannya adalah sementara atau jika ada pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke Bank. The consolidated financial statements include the financial statements of the Bank and its Subsidiary that are controlled by the Bank, other than those excluded because control is assumed to be temporary, or due to long-term restrictions significantly impairing a subsidiary’s ability to transfer funds to the Bank. Anak Perusahaan, yang merupakan suatu entitas di mana Bank memiliki kepemilikan sebesar lebih dari setengah hak suara atau mampu menentukan kebijakan keuangan dan operasional, harus dikonsolidasikan. The Subsidiary, as an entity in which the Bank has an interest of more than one half of the voting rights or otherwise has the power to govern the financial and operating policies, is consolidated. Akuisisi Anak Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode akuntansi pembelian. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yang diterbitkan, atau kewajiban yang diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang terkait secara langsung dengan akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas nilai wajar aset bersih Anak Perusahaan dicatat sebagai goodwill (lihat Catatan 2d2 untuk kebijakan akuntansi atas goodwill). Acquisition of the Subsidiary is accounted for using the purchase method of accounting. The cost of an acquisition is measured at fair value of the assets given up, shares issued, or liabilities assumed at the date of acquisition plus costs directly attributable to the acquisition. The excess of the acquisition cost over the fair value of net assets of the Subsidiary acquired is recorded as goodwill (refer to Note 2d2 for the accounting policy of goodwill). Lampiran - 5/31 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Akuntansi Bank dan Anak Perusahaan (lanjutan) 1. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Anak Perusahaan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Accounting (continued) 1. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten oleh Anak Perusahaan, kecuali jika dinyatakan lain. 2. Goodwill 2. Penjabaran mata uang asing and Subsidiary Subsidiary (continued) The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the Subsidiary, unless otherwise stated. Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi dan bagian Bank atas nilai wajar aset bersih Anak Perusahaan yang diakuisisi pada tanggal akuisisi. Goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus selama 5 tahun dengan pertimbangan bahwa estimasi manfaat ekonomis atas goodwill tersebut adalah 5 tahun. e. Bank Goodwill Goodwill represents the excess of the acquisition cost over the Bank’s share of fair value of the acquired Subsidiary’s net assets at the date of the acquisition. Goodwill is amortised using the straight line method over a period of 5 years on the basis that the estimated economic benefits of the goodwill is 5 years. e. Foreign currency translation Mata uang pelaporan Reporting currency Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Bank dan Anak Perusahaan. The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of Bank and Subsidiary. Transaksi dan saldo Transactions and balances Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the date of the transactions. Pada tanggal neraca, semua aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Reuters pada pukul 16.00 WIB pada tanggal neraca. Aset dan kewajiban non-moneter yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan kurs pada tanggal pengakuan awal. Aset dan kewajiban non-moneter yang diukur berdasarkan nilai wajar dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. At the balance sheet date, all monetary assets and liabilities in foreign currency are translated into Rupiah using the Reuters middle rate at 16.00 Western Indonesian Time prevailing at balance sheet date. Nonmonetary assets and liabilities measured at historical costs denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the exchange rates as at the date of initial recognition. Non-monetary assets and liabilities in foreign currencies which are measured at fair value are translated into Rupiah using the exchange rates at the date when the fair values are determined. Lampiran - 5/32 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) e. Foreign currency translation (continued) Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the current year’s consolidated statement of income. Selisih penjabaran mata uang asing atas efek utang dan aset moneter keuangan lainnya yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs. Selisih penjabaran mata uang asing atas unsur-unsur nonmoneter seperti efek yang diperdagangkan dilaporkan sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian nilai wajar. Selisih penjabaran mata uang asing atas efek tersedia untuk dijual dicatat pada akun keuntungan/ (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek dalam kelompok tersedia untuk dijual dalam ekuitas. Translation differences on debt securities and other monetary financial assets measured at fair value are included in foreign exchange gains and losses. Translation differences on non-monetary items such as equities held for trading are reported as part of the fair value gain or loss. Translation differences on available for sale equities are included in the unrealised gains/(losses) from changes in fair value of available for sale marketable securities in equity. Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran ke Rupiah pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (dalam Rupiah penuh): Below are the major exchange rates used for translation into Rupiah as at 31 December 2010 and 2009 (in full Rupiah amount): 2010 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Australia 1 Dolar Hongkong 1 Dolar New Zealand 1 Dolar Singapura 1 Euro 1 Poundsterling Inggris 100 Yen Jepang f. 2009 9,010 9,169 1,159 6,970 7,026 12,018 13,941 11,075 Kas 9,395 8,453 1,211 6,828 6,705 13,542 15,165 10,219 f. Kas meliputi kas kecil, kas besar, kas di dalam Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan bank notes. g. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain United States Dollar 1 Australian Dollar 1 Hongkong Dollar 1 New Zealand Dollar 1 Singapore Dollar 1 Euro 1 Great Britain Pound Sterling 1 Japanese Yen 100 Cash Cash includes petty cash, cash, cash in Automatic Teller Machines (ATMs) and bank notes. g. Current accounts with Bank Indonesia and other banks Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Current accounts with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2b for the accounting policy for loans and receivables. Sebelum 1 Januari 2010, giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro sedangkan giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Prior to 1 January 2010, current accounts with Bank Indonesia are stated at the balance of current accounts while current accounts with other banks are stated at the outstanding balance less allowance for impairment losses. Lampiran - 5/33 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. h. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Current accounts with Bank Indonesia and other banks (continued) Giro wajib minimum Minimum statutory reserves Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam rupiah dan valuta asing, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 yang telah diubah dengan PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010. Peraturan tersebut menetapkan Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah ditetapkan sebesar 10,50% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Primer dan GWM Sekunder, dan GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1,00% dari DPK dalam mata uang asing. GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8,00% dari DPK dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,50% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 1 November 2010. Based on Bank Indonesia Regulation (“PBI”) No. 10/19/PBI/2008 dated 14 October 2008 regarding the Minimum Statutory Reserves at Bank Indonesia for Commercial Banks in Rupiah and foreign currencies, as amended by PBI No. 10/25/PBI/2008 dated 23 October 2008 which was amended again by PBI 12/19/PBI/2010 dated 4 October 2010. In accordance with such regulation, the minimum ratio of Statutory Reserves which Bank shall maintain is 10.50% from Third Party Funds (“TPF”) in Rupiah which consist of Primary Minimum Statutory Reserves and Secondary Minimum Statutory Reserves. The Minimum Statutory Reserves in foreign currencies is 1.00% from TPF in foreign currencies. Primary Minimum Statutory Reserves is 8.00% of TPF in Rupiah and Secondary Minimum Statutory Reserves is 2.50% of TPF in Rupiah, effective 1 November 2010. GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari DPK. Primary Statutory Reserve is the minimum deposit that should be maintained by a bank in current accounts with Bank Indonesia as a certain percentage of TPF which is determined by Bank Indonesia. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”), Surat Utang Negara (“SUN”) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu. Secondary Statutory Reserve is the minimum reserve that should be maintained by a bank in form of Bank Indonesia Cerfificates (“SBI”), Government Debenture Debt (“SUN”) and/or Excess Reserve, as a certain percentage determined by Bank Indonesia. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain h. Placements with Bank Indonesia and other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), call money, penempatan “fixed term”, deposito berjangka dan lain-lain. Placements with Bank Indonesia and other banks represent placements in the form of Bank Indonesia deposit facility (FASBI), call money, “fixed-term” placements, time deposits and others. Lampiran - 5/34 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. i. j. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (lanjutan) h. Placements with Bank Indonesia and other banks (continued) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Placements with Bank Indonesia and other banks are stated at amortised cost using effective interest rate less any allowance for impairment losses . Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2b for the accounting policy for loans and receivables. Sebelum 1 Januari 2010, penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan bunga yang ditangguhkan, sedangkan penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Prior to 1 January 2010, placements with Bank Indonesia are stated at the outstanding balance less unearned interest income and placements with other banks are stated at their outstanding balance less allowance for impairment losses. Efek-efek i. Marketable securities Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek yang diperdagangkan di pasar uang seperti Setifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi pemerintah, obligasi perusahaan (termasuk Euro Commercial Papers), Negotiable Bills, Bills Discounts, dan Credit Linked Notes. The marketable securities consist of Certificates of Bank Indonesia (“SBI”), government bonds, corporate bonds (including Euro Commercial Papers), Negotiable Bills, Bills Discounts, and Credit Linked Notes. Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual. Marketable securities are classified as available for sale financial assets. Refer to Note 2b for the accounting policy of available for sale financial assets. Instrumen keuangan akuntansi lindung nilai derivatif dan j. Derivative financial instruments and hedge accounting Dalam melakukan usaha bisnisnya, Bank melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif seperti forward mata uang asing, swap suku bunga dan Credit Linked Notes. In the normal course of business, the Bank enters into transactions involving derivative financial instruments such as foreign currency forwards, interest rate swaps and Credit Linked Notes. Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan perdagangan) dicatat dalam neraca konsolidasian berdasarkan nilai wajarnya. All derivative instruments (including foreign currency transactions for funding and trading purposes) are recognised in the consolidated balance sheet at their fair values. Lampiran - 5/35 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. Instrumen keuangan derivatif akuntansi lindung nilai (lanjutan) dan ACCOUNTING POLICIES (continued) j. Derivative financial instruments hedge accounting (continued) and Tagihan derivatif disajikan sebesar keuntungan yang belum direalisasi dari kontrak derivatif, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Kewajiban derivatif disajikan sebesar kerugian yang belum direalisasi dari kontrak derivatif. Derivative receivables are presented at the amount of unrealised gain from derivative contracts, less allowance for impairment losses. Derivative payables are presented at the amount of unrealised loss from derivative contracts. Beberapa derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya diperlakukan sebagai derivatif yang terpisah apabila karakteristik ekonomi dan risiko tidak berkaitan erat dengan kontrak utamanya dan kontrak utamanya tidak dicatat sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi dengan perubahan di nilai wajarnya. Derivatif yang melekat ini dihitung secara terpisah pada nilai wajar, dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Certain derivatives embedded in other financial instruments are treated as separate derivatives when their economic characteristics and risks are not closely related to those of the host contract and the host contract is not carried at fair value through profit or loss. These embedded derivatives are separately accounted for at fair value with changes in fair value recognised in the consolidated statement of income. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian berdasarkan tujuan Bank atas transaksi yaitu untuk (1) lindung nilai atas nilai wajar, (2) lindung nilai atas arus kas, dan (3) instrumen perdagangan, sebagai berikut: Gains or losses from derivative contracts are presented in the consolidated financial statements based on its purpose designated upon acquisition, as (1) fair value hedge, (2) cash flow hedge, and (3) trading instruments 1. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai atas nilai wajar dan keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai wajar aset dan kewajiban yang dilindungi, diakui sebagai laba atau rugi yang dapat saling hapus dalam periode/tahun akuntansi yang sama. Setiap selisih yang terjadi menunjukkan terjadinya ketidakefektifan lindung nilai dan secara langsung diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian tahun berjalan. 1. Gain or loss on a derivative contract designated and qualifying as a fair value hedging instrument and the gain or loss arising from the changes in fair value of hedged assets and liabilities is recognised as gain or loss that can be set off one another during the same accounting year. Any difference representing hedge ineffectiveness is directly recognised as gain or loss in the current year’s consolidated statement of income. 2. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas arus kas dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya pada bagian ekuitas secara terpisah. Bagian yang tidak efektif dari lindung nilai dilaporkan sebagai laba atau rugi konsolidasian tahun berjalan. 2. The effective portion arising from gain or loss of derivative contracts, which are both designated and qualify as a cash flow hedge instruments is reported as other comprehensive income, a separate component under the equity section. The hedge ineffectiveness portion is recognised as a gain or loss in the current year consolidated statement of income. Lampiran - 5/36 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j. k. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. Instrumen keuangan derivatif akuntansi lindung nilai (lanjutan) dan ACCOUNTING POLICIES (continued) j. Derivative financial instruments hedge accounting (continued) and 3. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai instrumen lindung nilai) diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian pada tahun berjalan. 3. Gain or loss arising from derivative contract not designated as a hedging instrument (or derivative contract that does not qualify as a hedging instrument) is recognised in the current year consolidated statement of income. Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai, akumulasi keuntungan maupun kerugian yang ada pada ekuitas saat itu dibebankan dalam laporan laba rugi. Ketika suatu transaksi lindung nilai perkiraan tidak lagi mungkin terjadi, akumulasi keuntungan atau kerugian yang ada pada ekuitas saat itu dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian. When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognised when the forecast transaction is ultimately recognised in the consolidated income statement. When a forecast transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to the consolidated income statement. Pinjaman yang Diberikan k. Loans Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan peminjam, mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. Loans represent the provision of cash or cash equivalents based on agreements to borrowers, where borrowers required to repay their debts with interest after specified periods. Pinjaman yang diberikan dalam rangka pembiayaan bersama “without recourse” dinyatakan sebesar pokok pinjaman yang diberikan sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. Piutang pembiayaan bersama “without recourse” disajikan di neraca konsolidasian secara bersih. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama “without recourse” disajikan secara bersih di laporan laba rugi konsolidasian. Loans under joint financing without recourse are stated at principal amount according to the portion of risk assumed by the Bank. Joint financing receivables without recourse are presented on a net basis in the consolidated balance sheet. Consumer financing income and interest expenses related to joint financing without recourse are presented on a net basis in the consolidated statements of income. Pinjaman yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Loans are classified as loans and receivables. Refer to Note 2b for the accounting policy of loans and receivables. Lampiran - 5/37 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. l. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. Pinjaman yang Diberikan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Loans (continued) Sebelum 1 Januari 2010, pinjaman yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Prior to 1 January 2010, loans are stated at their outstanding balances less any allowances for impairment losses. Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya. Loan restructuring may involve a modification of the terms of the loans, convertion of loans into equity or other financial instruments and/or a combination of both. Sebelum 1 Januari 2010, kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi. Sejak 1 Januari 2010, kerugian yang mungkin timbul dari restrukturisasi kredit merupakan bagian dari cadangan kerugian penurunan nilai. Prior to 1 January 2010, losses on loan restructurings in respect of modification of the terms of the loans are recognised only if the present value of total future cash receipts specified by the new terms of the loans, including both receipts designated as interest and those designated as loan principal, are less than the carrying amount of loans before restructuring. Since 1 January 2010, the possible losses from loan restructuring are part of the allowance for impairment losses. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi l. Acceptance Receivables and Payables Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Acceptance receivables are classified as loans and receivables. Refer to Note 2b for the accounting policy of loans and receivables. Kewajiban akseptasi diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2b untuk kebjakan akuntansi atas kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Acceptance payables are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2b for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost. Sebelum 1 Januari 2010, tagihan akseptasi disajikan sebesar saldo nominal dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Before 1 January 2010, the acceptance receivables are stated at outstanding balance less allowance for impairment losses. Lampiran - 5/38 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. m. Penyertaan Saham n. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Investment in Shares Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik. Investment in shares represents long-term investment in non-publicly-listed companies. Penyertaan saham di perusahaan asosiasi dengan persentase kepemilikan 20% sampai dengan 50% dicatat dengan metode ekuitas yaitu penyertaan dicatat sebesar biaya perolehan disesuaikan dengan bagian Bank atas ekuitas perusahaan asosiasi dan dikurangi dengan penerimaan dividen sejak tanggal perolehan, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Investment in shares representing ownership interests of 20% to 50% are accounted for under the equity method. Under this method, investments are stated at cost and adjusted for the Bank’s proportionate share in the net equity of the investees and reduced by dividends earned since the acquisition date net of by allowance for impairment losses. Penyertaan saham lainnya dicatat dengan metode biaya yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. All other investments are carried at cost less an allowance for impairment losses. Aset tetap n. Fixed assets Aset tetap dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap. Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation. Historical cost includes expenditures that are directly attributable to the acquisition of the items. Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Bank dan Anak Perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian selama periode di mana biaya-biaya tersebut terjadi. Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or are recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Bank and Subsidiary and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statement of income during the financial period in which they are incurred. Tanah tidak disusutkan. Penyusutan aset tetap selain tanah dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) untuk mengalokasikan harga perolehan hingga mencapai nilai sisa sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut: Land is not depreciated. Depreciation on fixed assets other than land is calculated using a straight line method to allocate their costs to their residual values over their estimated useful lives, as follows: Lampiran - 5/39 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. n. Aset tetap (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) n. Fixed assets (continued) Tahun/Years Bangunan Renovasi gedung Perabot dan perlengkapan Kendaraan bermotor Peralatan kantor 20 Sesuai dengan periode sewa gedung/ Over the lease period of the premises 4-8 4 4-8 Buildings Leasehold improvements Furniture and fixtures Motor vehicles Office equipments Nilai residu dan umur manfaat setiap aset tetap ditelaah, dan disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal neraca. The fixed assets’ residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if required, at each balance sheet date. Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, dengan menggunakan nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya dihapuskan dari laporan keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang terjadi, diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. When fixed assets are no longer in use or disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are written off in the consolidated financial statements. The resulting gain or losses are recognised in the consolidated statement of income for the year. Akumulasi biaya konstruksi bangunan serta pemasangan peralatan kantor, dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama. The accumulated costs of the construction of buildings and the installation of office equipment are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed assets accounts when the construction or installation is complete. Depreciation is charged from such date. o. Aset lain-lain o. Other assets Terdiri dari aset yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Termasuk dalam aset lain-lain adalah beban dibayar di muka, piutang bunga, biaya bunga yang belum diamortisasi, agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai, biaya penggantian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, uang muka, setoran jaminan, dan biaya sistem informasi bisnis yang ditangguhkan. Represent assets that cannot be classified under the above accounts. Included in other assets are prepaid expenses, interest receivables, unamortised interest expense, mutual fund distribution fee receivables, foreclosed collaterals and abandoned property, reimbursement costs from related parties, advance payment, security deposits, and deferred business information system costs. Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan amortisasi, penurunan nilai dan cadangan kerugian penurunan nilai. Other assets are stated at their carrying amounts, which are costs less amortisation, decrease in value and allowance for impairment losses. Lampiran - 5/40 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. o. Aset lain-lain (lanjutan) p. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) ACCOUNTING POLICIES (continued) o. Other assets (continued) Beban dibayar di muka Prepaid expenses Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. Prepaid expenses are amortised over their beneficial periods using the straight line method. Agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai Foreclosed property Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aset yang diperoleh Bank, baik melalui pelelangan maupun di luar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank. AYDA merupakan jaminan pinjaman yang diberikan yang telah diambil alih sebagai bagian dari penyelesaian pinjaman yang diberikan. Foreclosed assets represent assets acquired by the Bank, both from auction and non auction based on voluntary transfer by the debtor or based on debtor’s approval to sell the collateral where the debtor could not fulfill their obligations to the Bank. Foreclosed assets represent loan collateral acquired in settlement of loans. Properti terbengkalai adalah aset tetap dalam bentuk properti yang dimiliki oleh Bank tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha operasional Bank. Abandoned properties represent the Bank’s fixed assets in form of property which are not used for the Bank’s operational business activities. AYDA dan properti terbengkalai diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (net realisable value), yaitu nilai wajar agunan setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Kelebihan saldo pinjaman yang diberikan yang belum dilunasi oleh peminjam di atas nilai AYDA, dibebankan terhadap cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan. Selisih antara nilai bersih yang dapat direalisasi dengan hasil penjualan AYDA diakui sebagai keuntungan atau kerugian tahun berjalan pada saat dijual. Foreclosed assets and abandoned properties are presented at their net realisable value. Net realisable value is the fair value of the assets less estimated cost of liquidating the assets. Any excess of the loan balance over the value of the assets, which is not recoverable from the borrowers, is charged to the allowance for impairment losses. Difference between the estimated realisable value and the proceeds from sale of the assets are recognised as current year gain or loss at the time of sale. Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan AYDA dan properti terbengkalai dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Expenses for maintaining foreclosed assets and abandoned properties are recognised in the current year’s consolidated statement of income. The carrying amount of the repossessed assets is impaired to recognise a permanent decrease in value of the repossessed assets. Any impairment inccurred is charged to the current year’s consolidated statement of income. Simpanan nasabah p. Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (selain bank) kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan bentuk lain yang dapat dipersamakan dengan itu. collaterals and abondoned Deposits from customers Deposits from customers are funds placed by customers (excluding banks) with the Bank based on fund deposit agreements. Included in this account are demand deposits, saving deposits, time deposits, certificates of deposits, and other forms which are similar. Lampiran - 5/41 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. q. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. Simpanan nasabah (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Deposits from customers (continued) Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Demand deposits represent deposits of customers that may be used as instruments of payment, and which may be withdrawn at any time by cheque, Automated Teller Machine (ATM) card, or other orders of payment or transfers. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counter dan ATM atau dengan cara pemindahbukuan melalui SMS Banking, Phone Banking, dan Internet Banking jika memenuhi persyaratan yang disepakati, tetapi penarikan tidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya. Saving deposits represent deposits of customers that may be withdrawn over the counter and via ATMs or fund transfers by SMS Banking, Phone Banking, and Internet Banking when certain agreed conditions are met, but which may not be withdrawn by cheque or other equivalent instruments. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank. Time deposits represent customer’s deposits that may only be withdrawn after a certain time based on the agreement between the depositor and the Bank. Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi atas kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Deposits from customers are classified as financial liabilites at amortised cost. Refer to Note 2b for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost. Sebelum 1 Januari 2010, simpanan nasabah disajikan sebesar saldo simpanan. Prior to 1 January 2010, deposits from customers are stated at the outstanding balances. Simpanan dari bank lain q. Deposits from other banks Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan, simpanan berjangka, dan interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau sama dengan 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of demand deposits, savings, time deposits, and interbank call money with maturity period based on agreement less than or equal to 90 days, time deposits and certificates of deposit. Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi atas kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Deposits from other banks are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2b for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost. Sebelum 1 Januari 2010, simpanan dari bank lain disajikan sebesar saldo simpanan. Prior to 1 January 2010, deposits from other banks are stated at the outstanding balances. Lampiran - 5/42 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) r. s. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. Perpajakan ACCOUNTING POLICIES (continued) r. Taxation Pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan tangguhan. Pajak penghasilan ini dicatat dalam laporan laba rugi. Beban pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan peraturan pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca. Manajemen melakukan evaluasi secara periodik atas posisi yang diambil dalam surat pemberitahuan pajak apabila terdapat situasi di mana peraturan perpajakan yang berlaku adalah subjek atas interpretasi. Bank memberuk cadangan, jika dianggap perlu berdasarkan jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak. Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode kewajiban neraca (balance sheet liability method) untuk semua perbedaan temporer yang muncul antara dasar pengenaan pajak atas aset dan kewajiban dengan nilai tercatatnya dalam rangka kebutuhan laporan keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Tarif pajak yang berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan. The income tax comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the income statement. The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the balance sheet date. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect situation in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provisions where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities. Deferred income tax is determined using the balance sheet liability method, for all temporary differences arises between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes at each reporting date. Currently enacted or substantially enacted tax rates are used to determine deferred income tax. Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang muncul akibat perbedaan temporer tersebut. Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deferred tax asset arising from temporary differences can be utilised. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal have been decided. Penyisihan atau kewajiban diestimasi Penyisihan atau kewajiban diestimasi untuk tuntutan hukum diakui ketika: Bank mempunyai kewajiban hukum atau konstruktif di masa kini sebagai akibat dari kejadian di masa lalu; Terdapat kemungkinan besar bahwa akan ada arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban tersebut; dan Jumlahnya dapat diestimasi secara andal. s. Provisions or estimated liabilities Provisions for legal claims are recognised when: the Bank has a present legal or constructive obligation as a result of past events; it is more likely than not that an outflow of resources will be required to settle the obligation; and the amount has been reliably estimated. Lampiran - 5/43 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s. Penyisihan (lanjutan) atau kewajiban NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. diestimasi ACCOUNTING POLICIES (continued) s. Apabila terdapat beberapa kewajiban yang serupa, kemungkinan arus keluar sumber daya yang akan terjadi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut ditentukan dengan mempertimbangkan kelompok kewajiban tersebut secara keseluruhan. t. Imbalan kerja Provisions (continued) or estimated liabilities Where there are numbers of similar obligations, the likelihood that an outflow, that is required in settlement of such obligations is determined by considering the class of obligations as a whole. t. Employee benefits Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees. Kewajiban pensiun Pension obligations Bank memiliki program pensiun sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan atau kebijakan yang ditetapkan oleh Bank. Program ini pada umumnya didanai melalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan aktuarial yang dilakukan secara berkala. The Bank has pension schemes in accordance with prevailing labor-related laws and regulations or the Bank’s policies. The schemes are generally funded through payments to trustee-administered funds as determined by periodic actuarial calculations. Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja, atau kompensasi. Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun di mana perusahaan akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (dana pensiun) dan tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut apabila dana pensiun tersebut tidak memiliki aset yang memadai untuk membayar seluruh imbalan karyawan yang timbul dari pelayanan yang diberikan oleh karyawan pada periode kini dan sebelumnya. A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service, or compensation. A defined contribution plan is a pension plan under which the company pays fixed contributions into a separate entity (a fund) and will have no legal or constructive obligations to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employee benefits relating to employee service in the current and prior periods. Bank harus menyediakan program pensiun dengan jumlah minimal tertentu sesuai dengan Undang-Undang (UU) Ketenagakerjaan No. 13/2003. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti. The Bank is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003. Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance, pension plans under Labor Law represent defined benefit plans. Lampiran - 5/44 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) t. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. Imbalan kerja (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) t. Employee benefits (continued) Kewajiban pensiun (lanjutan) Pension obligations (continued) Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di necara konsolidasian adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan. The liability recognised in the consolidated balance sheet in respect of defined pension benefit plans is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date adjusted for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The present value of defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. The present value of a defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have the terms to maturity approximating the terms of the related pension liability. Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan. Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes to actuarial assumptions when exceeding 10% of defined benefit obligations are charged or credited to the consolidated statement of income over the average remaining service lives of the relevant employees. Kewajiban imbalan paska-kerja lainnya Other post-retirement obligations Bank memberikan imbalan kerja lainnya seperti uang pisah, uang jasa, dan imbalan lainnya sesuai dengan yang ditentukan dalam UU Ketenagakerjaan. The Bank provides other benefits such as severance pay, service pay, and other benefits which are determined in compliance with the Labor Law. Perkiraan biaya imbalan ini dicadangkan sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metodologi akuntansi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti. Kewajiban ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang kompeten. The expected costs of these benefits are accrued over the period of employment, using an accounting methodology similar to that for defined benefit pension plans. These obligations are determined annually by independent qualified actuaries. Pesangon pemutusan kontrak kerja Termination benefits Pesangon pemutusan kontrak terhutang ketika karyawan diberhentikan sebelum usia pensiun normal. Bank mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Bank menunjukkan komitmennya untuk memutuskan hubungan kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca konsolidasian didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini. Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement age. The Bank recognise termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan and the possibility of withdrawing the plan is low. Benefits falling due more than 12 (twelve) months after the consolidated balance sheet date are discounted to reflect their present values. Lampiran - 5/45 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) u. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. Pendapatan dan beban bunga ACCOUNTING POLICIES (continued) u. Interest income and expense Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam pendapatan bunga dan beban bunga di dalam laporan laba rugi konsolidasian menggunakan metode suku bunga efektif. Interest income and expense for all interestbearing financial instruments are recognised within ‘interest income’ and ‘interest expense’ in the consolidated income statement using the effective interest rate. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau kewajiban keuangan. The effective interest rate method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. Pada saat menghitung suku bunga efektif, entitas mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut (seperti pelunasan dipercepat, opsi beli (call option) dan opsi serupa lainnya), namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument (for example, prepayment options, call option and other similar options) but does not consider future credit losses. The calculation includes all fees, commissions and other fees paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transactions costs and all other premiums or discounts. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Once a financial asset or a group of a similar financial assets has been written down as a result of an impairment loss, interest income is recognised using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. Lampiran - 5/46 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) u. v. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. Pendapatan dan beban bunga (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) u. Interest income and expense (continued) Sebelum 1 Januari 2010 Prior to 1 January 2010 Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan dan beban bunga diakui berdasarkan konsep akrual. Pendapatan bunga atas pinjaman yang diberikan atau aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai bermasalah diakui pada saat pendapatan tersebut diterima. Pada saat aset keuangan diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum ditagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya, bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi. Prior to 1 January 2010, interest income and expenses are recognised on an accrual basis. Interest income on loans or other earning assets that are classified as nonperforming is recognised only to the extent that the interest is received in cash. When a loan is classified as non-performing, any interest income previously recognised but not yet collected is reversed against interest income. The reversed interest income is recognised as a contingent receivable. Seluruh penerimaan pembayaran yang berhubungan dengan pinjaman yang diberikan dengan kolektibilitas diragukan dan macet, diakui terlebih dahulu sebagai pengurang terhadap pokok pinjaman yang diberikan. Kelebihan penerimaan pembayaran atas pokok pinjaman yang diberikan diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Cash receipts from loans that are classified as doubtful or loss are first applied to the loan principal. The excess of cash receipts over loan principal is recognised as interest income in the consolidated statements of income. Pendapatan bunga yang masih harus diterima atas aset non-performing Bank dicatat sebagai tagihan kontinjensi dalam laporan komitmen dan kontinjensi pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian. Interest receivable on non-performing assets of the Bank and its Subsidiary is recorded as contingent receivables in the commitment and contingency statement in the notes to the consolidated financial statements. Pendapatan provisi dan komisi v. Fees and commissions income Sejak 1 Januari 2010, provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai bagian/pengurang dari biaya perolehan kredit dan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif. Starting 1 January 2010, fees and commissions income directly related to lending activities, are recognised as a part/deduction of lending cost and are recognised as interest income by amortising the carrying value of loan with effective interest rate method. Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit, atau pendapatan provisi dan komisi yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu, diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu kontrak. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit atau suatu jangka waktu diakui sebagai pendapatan operasional lainnya. Prior to 1 January 2010, significant fees and commissions income directly related to lending activities, or fees and commissions income that relate to a specific period, are amortised using a straight line method over the term of the underlying contract. Unamortised fees and commissions relating to loans settled prior to maturity are recognised at the settlement date. Fees and commissions income which are not related to lending activities or a specific period are recognised as revenue on the transaction date as other operating income. Lampiran - 5/47 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. w. Transaksi dengan pihak-pihak mempunyai hubungan istimewa 3. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) yang ACCOUNTING POLICIES (continued) w. Transactions with related parties Bank dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. The Bank and Subsidiary enter into transactions with related parties as defined in Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 7 - “Related Party Disclosures”. Definisi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah antara lain: Related parties are principally defined as: 1) perusahaan di bawah pengendalian Bank dan Anak Perusahaan; 2) perusahaan asosiasi; 3) investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan; 4) perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam point 3 di atas; dan 5) karyawan kunci dan anggota keluarganya. 1) Jenis transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. The nature of transactions and balances of accounts with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements. KAS 3. 2010 Rupiah Mata uang asing 4) entities controlled by investors under point 3 above; and 5) key management and their relatives. CASH 2009 112,513 73,946 79,371 87,313 186,459 166,684 Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo kas termasuk uang kas dalam Anjungan Tunai Mandiri (“ATM”) masing-masing adalah sebagai berikut: 2010 Rupiah Dolar Singapura Dolar Amerika Serikat 2) 3) entities under the control of the Bank and its Subsidiary; associated companies; investors with an interest in the voting that gives them significant influence; Rupiah Foreign currencies As at 31 December 2010 and 2009, cash balance includes cash in Automated Teller Machines (“ATM”) as follows: 2009 23,844 35 4,539 12,551 2,548 28,418 15,099 Lampiran - 5/48 - Schedule Rupiah Singapore Dollars United States Dollars PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) GIRO PADA BANK INDONESIA 4. 2010 Rupiah Dolar Amerika Serikat CURRENT INDONESIA 306,866 43,038 499,159 349,904 Giro Wajib Minimum (“GWM”) dalam mata uang Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah: BANK Rupiah United States Dollars As at 31 December 2010 and 2009, the minimum statutory reserves in Rupiah and foreign currency are: 2010 2009 8% 6% 1% 5% 27% 1% Rupiah Primary statutory reserves Secondary statutory reserves*) Foreign currency *) tidak termasuk Excess Reserve excluding Excess Reserve *) GWM Bank telah sesuai dengan PBI No.7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005 yang telah diubah dengan PBI No.10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008, selanjutnya diubah dengan PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 dan PBI No.12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 mengenai GWM Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder masing-masing sebesar 8% dan 2,5% (2009: 5% dan 2,5%) dan mata uang asing sebesar 1% (2009: 1%). 5. WITH 2009 457,253 41,906 Rupiah - Giro wajib minimum utama - Giro wajib minimum sekunder*) Mata uang asing ACCOUNTS The Bank’s minimum statutory reserves comply with BI regulation No.7/29/PBI/2005 dated 6 September 2005 which has been amended with BI regulation No.10/19/PBI/2008 dated 14 October 2008, BI regulation No. 10/25/PBI/2008 dated 23 October 2008, and the latest amendment with BI Regulation No. 12/19/PBI/2010 dated 4 October 2010 concerning Primary Statutory Reserves and Secondary Statutory Reserve of 8% and 2.5%, respectively (2009: 5% and 2.5%) and foreign currency of 1% (2009: 1%). GIRO PADA BANK LAIN 5. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS Giro pada bank lain yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan pada Catatan 30. Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 31. Current accounts with related parties are disclosed in Note 30. Information with respect to maturity is disclosed in Note 31. a. a. Berdasarkan mata uang 2010 Rupiah - Pihak ketiga Mata uang asing - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai By currency 2009 20,511 15,254 Rupiah Third parties Foreign currencies 25,848 100,642 7,199 101,448 Related parties Third parties - 147,001 123,901 147,001 (1,222) 122,679 Lampiran - 5/49 - Schedule Less: allowance for impairment losses PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) b. 5. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued) b. By Bank Indonesia’s collectability Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh giro pada bank lain digolongkan sebagai lancar. c. As at 31 December 2010 and 2009, all current accounts with other banks were classified as current. Cadangan kerugian penurunan nilai c. 2010 Saldo awal Penyesuaian saldo awal berkaitan dengan penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 29) Penambahan cadangan (lihat Catatan 25) Selisih kurs penjabaran 6. Allowance for impairment losses 2009 (1,222) (607) 1,222 - - (733) 118 - (1,222) Beginning balance Adjustment to opening balance in respect of implementation of SFAS 55 (Revised 2006) (refer to Note 29) Additional of allowance (refer to Note 25) Exchange rate differences Direksi berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk sudah memadai. The Directors believe that the allowance for impairment losses is adequate. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat giro pada bank lain yang mengalami penurunan nilai. As at 31 December 2010 and 2009, there were no impairment losses in respect of current accounts with other banks. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN 6. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS Penempatan pada bank lain yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan pada Catatan 30. Informasi mengenai jatuh tempo dan suku bunga diungkapkan pada Catatan 31. Placements with related parties are disclosed in Note 30. Information with respect to maturities and interest rates are disclosed in Note 31. a. a. Berdasarkan jenis dan mata uang 2010 Rupiah - Bank Indonesia - Call money - Deposito Berjangka Mata uang asing - Call money Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai 2009 295,279 10,000 5,000 310,279 - 1,507,181 2,014,347 1,817,460 Terdiri dari: - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga By type and currency (20,143) Rupiah Bank Indonesia Call money Time depositForeign currencies Call money Less: allowance for impairment losses 1,994,204 Consist of: 193,162 1,624,298 302,000 1,712,347 1,817,460 2,014,347 Lampiran - 5/50 - Schedule Related parties Third parties - PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) b. 6. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia b. 2010 Lancar Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai 1,817,460 2,014,347 - (20,143) c. 2010 7. Current Less: allowance for impairment losses 1,994,204 Cadangan kerugian penurunan nilai Saldo awal Penyesuaian saldo awal berkaitan dengan penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 29) Penambahan cadangan (lihat Catatan 25) Selisih kurs penjabaran By Bank Indonesia’s collectability 2009 1,817,460 c. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued) Allowance for impairment losses 2009 (20,143) (17,844) 20,143 - - (5,845) 3,546 - (20,143) Beginning balance Adjustment to opening balance in respect of implementation of SFAS 55 (Revised 2006) (refer to Note 29) Additional of allowance (refer to Note 25) Exchange rate differences Direksi berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk sudah memadai. The Directors believe that the allowance for impairment losses is adequate. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 tidak terdapat penempatan pada bank lain yang mengalami penurunan nilai. As at 31 December 2010 and 2009 there were no impairment losses in respect of placement with other banks. EFEK-EFEK 7. MARKETABLE SECURITIES Efek-efek yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan pada Catatan 30. Informasi mengenai jatuh tempo dan tingkat suku bunga diungkapkan pada Catatan 31. Marketable securities with related parties are disclosed in Note 30. Information with respect to maturities and interest rates are disclosed in Note 31. a. a. Berdasarkan jenis dan mata uang 2010 Nilai wajar/ Fair value Tersedia untuk dijual: Rupiah - Sertifikat Bank Indonesia - Obligasi pemerintah By type and currency 2009 Nilai wajar/ Fair value 345,589 - 1,608,077 276,798 345,589 1,884,875 Lampiran - 5/51 - Schedule Available for sale: Rupiah Certificates of Bank Indonesia Government bonds - PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) EFEK-EFEK (lanjutan) a. Berdasarkan (lanjutan) jenis 7. dan mata uang a. 2010 Nilai wajar/ Fair value Tersedia untuk dijual: Mata uang asing - Credit Linked Notes *) - Obligasi perusahaan - Negotiable bills Dikurangi: Diskonto efek-efek yang belum diamortisasi 2009 Nilai wajar/ Fair value 939,500 502,087 461 1,820,761 1,442,048 (7,164) 2,159,186 b. 2010 Less: allowance for impairment losses Total marketable securities - net By Bank Indonesia’s collectability 3,326,923 (7,164) 2,159,186 (15,089) c. Cadangan kerugian penurunan (4,974) Less: allowance for impairment losses 3,306,860 c. 2010 Current Less: unamortised discount on marketable securities 3,311,834 2,159,186 Saldo awal Penyesuaian saldo awal berkaitan dengan penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 29) Penambahan cadangan (lihat Catatan 25) Selisih kurs penjabaran (4,974) 2009 2,166,350 Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (15,089) The underlying assets are government bonds of *) Indonesia Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia Lancar Dikurangi: diskonto efek-efek yang belum diamortisasi Available for sale: Foreign currencies Credit Linked Notes *) Corporate bonds Negotiable bills Less: Unamortised discount on marketable securities 3,306,860 *) Underlying aset adalah obligasi pemerintah Indonesia b. By type and currency (continued) 901,000 916,685 3,076 Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah efek-efek - bersih MARKETABLE SECURITIES (continued) Allowance for possible impairment losses 2009 (4,974) (2,029) 4,974 - - (3,220) 275 - (4,974) Beginning balance Adjustment to opening balance in respect of implementation of SFAS 55 (Revised 2006) (refer to Note 29) Additional of allowance (refer to Note 25) Exchange rate differences Direksi berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk sudah memadai. The Directors believe that the allowance for impairment losses is adequate. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat efek-efek yang mengalami penurunan nilai. As at 31 December 2010 and 2009, there were no impairment loss in respect of marketable securities. Lampiran - 5/52 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 7. d. Peringkat efek-efek MARKETABLE SECURITIES (continued) d. Rating of marketable securities Pada tanggal 31 Desember 2010, obligasi perusahaan terdiri dari obligasi perusahaan lainnya dengan peringkat A sampai dengan AA (berdasarkan peringkat Standard & Poor). Pada tanggal 31 Desember 2009, obligasi perusahaan terdiri dari Euro Commercial + Paper (ECP) dengan peringkat A (berdasarkan peringkat Standard & Poor) dan obligasi perusahaan lainnya dengan peringkat A sampai dengan AA (berdasarkan peringkat Standard & Poor). 8. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF As at 31 December 2010, corporate bonds consist of other corporate bonds with ratings A to AA (from Standard & Poor rating). As at 31 December 2009, corporate bonds consist of Euro Commercial Paper (ECP) with rating A + (from Standard & Poor rating) and other corporate bonds with ratings A to AA (from Standard & Poor rating). 8. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES Tagihan dan kewajiban derivatif dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan pada Catatan 30. Informasi mengenai jatuh tempo dan suku bunga diungkapkan pada Catatan 31. a. Derivative receivables and payables from related parties are disclosed in Note 30. Information with respect to maturities and interest rates are disclosed in Note 31. Berdasarkan jenis a. By type 2010 Nilai nominal kontrak/ Nominal value of contract (ekuivalen dalam Rupiah / equivalent to IDR) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Spot - beli Spot - jual Kewajiban derivatif/ Derivative payables Related parties: Spot - buy Spot - sell 158 160 158 160 1,359 1,360 7 6 - Third parties: Forward - buy Forward - sell Swap - beli Swap - jual 47,364 2,443 130 4 24 - Swap - buy Swap - sell Spot - beli Spot - jual 100,283 91,330 311 240 231 306 Spot - buy Spot - sell Swap suku bunga Credit Linked Notes (Catatan 7a) 870,000 1,116 5,083 901,000 20,711 - Interest rate swaps Credit Linked Notes (Note 7a) 22,519 5,650 22,677 5,810 Pihak ketiga: Kontrak berjangka - beli Kontrak berjangka - jual Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah 27,666 27,666 Tagihan derivatif/ Derivative receivables Total - Less: allowance for impairment losses 22,677 Total Lampiran - 5/53 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. TAGIHAN (lanjutan) a. DAN KEWAJIBAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) DERIVATIF 8. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES (continued) Berdasarkan jenis (lanjutan) a. By type (continued) 2009 Nilai nominal kontrak/ Nominal value of contract (ekuivalen dalam Rupiah/ equivalent to IDR) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Swap - beli Swap - jual Tagihan derivatif/ Derivative receivables - 40 - 15,699 62,921 1,786 290 - Third parties: Forward - buy Forward - sell Swap - beli Swap - jual 232,121 46,466 628 2,718 64 Swap - buy Swap - sell Spot - beli Spot - jual 61,437 74,154 128 216 168 80 Spot - buy Spot - sell 1,050,000 - 16,444 939,500 30,542 346 Interest rate swaps Credit Linked Notes (Note 7a) 33,300 20,110 33,340 20,110 Swap suku bunga Credit Linked Notes (Catatan 7a) Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai 33,221 Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia b. 2010 Lancar Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Total Less: allowance for impairment losses (119) Jumlah b. Related parties: Swap - buy Swap - sell 37 3 Pihak ketiga: Kontrak berjangka - beli Kontrak berjangka - jual 8,416 8,416 Kewajiban derivatif/ Derivative payables Total By Bank Indonesia’s collectability 2009 22,677 22,677 33,340 (119) 33,221 Lampiran - 5/54 - Schedule Current Less: allowance for impairment losses PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. TAGIHAN (lanjutan) c. DAN KEWAJIBAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) DERIVATIF 8. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES (continued) Cadangan kerugian penurunan nilai c. 2010 Saldo awal Penyesuaian saldo awal berkaitan dengan penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 29) Pemulihan cadangan (lihat Catatan 25) Allowance for impairment losses 2009 (119) (662) 119 - - 543 - (119) Beginning balance Adjustment to opening balance in respect of implementation of SFAS 55 (Revised 2006) (refer to Note 29) Reversal of allowance (refer to Note 25) Direksi berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk sudah memadai. The Directors believe that the allowance for impairment losses is adequate. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat tagihan derivatif yang mengalami penurunan nilai. As at 31 December 2010 and 2009, there were no impairment loss in respect of derivative receivables. d. Lindung nilai wajar dengan kontrak swap tingkat suku bunga (“IRS”) d. Fair value hedge using interest rate swap contracts (“IRS”) Pada tahun 2009 dan 2010, Bank menetapkan beberapa kontrak IRS dengan beberapa bank sebagai instrumen lindung nilai atas risiko suku bunga dari pinjaman pembiayaan bersama dan pembelian piutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 10f). Nilai wajar IRS tersebut telah termasuk dalam saldo kewajiban derivatif. In 2009 and 2010, the Bank designated some of its IRS contracts with several banks as hedging instruments on the interest rate risk of joint financing and purchase of consumer financing receivables (refer to Note 10f). The IRS fair value was included in derivative payable balance. Berdasarkan kontrak, Bank setuju untuk membayar bunga dengan tingkat bunga tetap sebesar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan menerima pembayaran bunga dengan tingkat suku bunga mengambang. Based on the contracts, the Bank agrees to pay fixed interest rate at Certificates of Bank Indonesia (SBI) rate, and receives a floating interest rate. 2010 Jumlah nosional Saldo piutang pembiayaan konsumen Nilai wajar Jatuh tempo kontrak Suku bunga dibayarkan Suku bunga diterima 2009 425,000 770,000 Notional amount 425,000 4,124 Jan 2011 Aug 2012 SBI 7.55%-11.98% 770,000 13,708 Sept 2010 Dec 2011 SBI 8.25%-10.10% Consumer financing receivable Fair value Contract maturity Lampiran - 5/55 - Schedule Interest rate paid Interest rate received PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. 9. TAGIHAN (lanjutan) DAN KEWAJIBAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) DERIVATIF 8. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES (continued) d. Lindung nilai wajar dengan kontrak swap tingkat suku bunga (“IRS”) (lanjutan) d. Fair value hedge using interest rate swap contracts (“IRS”) (continued) Perubahan nilai wajar dari kontrak IRS sebagai instrumen lindung nilai dan pinjaman pembiayaan bersama dan pembelian piutang pembiayaan sebagai item yang dilindungnilaikan sebagai akibat dari penerapan akuntansi lindung nilai, dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian. Perubahan nilai wajar instrumen lindung nilai dan item yang dilindungnilai akan saling offset dan bagian yang tidak efektif dicatat sebagai keuntungan/kerugian kontrak derivatif dalam laporan laba rugi konsolidasian. The change in fair value of IRS contracts as the hedge instruments and the joint financing and purchase of consumer financing receivables as the hedge items, respectively, resulting from the implementation of hedge accounting was charged/credited to the consolidated income statement. The changes to fair value of hedge instruments and hedged items are offset and the ineffective portion is recorded as gain/loss on derivative contracts in the consolidated statement of income. TAGIHAN AKSEPTASI a. 9. Berdasarkan mata uang ACCEPTANCE RECEIVABLES a. 2010 Mata uang asing Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai 2009 10,335 13,128 (103) (84) 10,232 b. Cadangan kerugian penurunan nilai Foreign currencies Less: allowance for impairment losses 13,044 b. 2010 Saldo awal tahun (Penambahan)/pemulihan cadangan (lihat Catatan 25) Selisih kurs penjabaran By currency Allowance for impairment losses 2009 (84) (116) (22) 3 22 10 (103) (84) Direksi berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk sudah memadai. 10. PINJAMAN YANG DIBERIKAN Beginning balance (Additional)/reversal of allowance (refer to Note 25) Exchange rate differences The Directors believe that the allowance for impairment losses is adequate. 10. LOANS Pinjaman yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan pada Catatan 30. Informasi mengenai jatuh tempo dan tingkat suku bunga diungkapkan pada Catatan 31. Loans to related parties are disclosed in Note 30. Information with respect to maturities and interest rates are disclosed in Note 31. Lampiran - 5/56 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) a. 10. LOANS (continued) Berdasarkan jenis a. 2010 Pinjaman konsumen Modal kerja Pinjaman investasi Pinjaman karyawan Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2009 3,596,145 1,677,673 529,463 68,724 2,975,090 1,362,349 371,951 56,856 5,872,005 4,766,246 (53,041) 5,818,964 Berdasarkan mata uang Rupiah Mata uang asing Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai c. 2009 5,872,005 4,766,246 (53,041) By economic sector 2009 3,065,985 589,589 573,013 259,788 32,429 187,764 92,884 4,644 47,603 10,075 5,872,005 4,766,246 5,818,964 Less: allowance for impairment losses 4,689,351 3,682,592 819,565 647,310 253,542 193,107 178,361 (53,041) Rupiah Foreign currencies (76,895) c. 2010 Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai By currency 4,343,604 422,642 Berdasarkan sektor ekonomi Kredit konsumer dan lain-lain Perdagangan, restoran dan hotel Industri pengolahan Jasa-jasa dunia usaha Konstruksi Jasa-jasa sosial/masyarakat Pengangkutan, pergudangan, dan komunikasi Pertambangan Loans to the Bank’s employees consist of interest bearing loans intended for the acquisition of housing and motor vehicles, which are due at various dates extending up to a period of 20 years. The loans are collected through monthly payroll deductions. 5,286,421 585,584 5,818,964 Less: allowance for impairment losses 4,689,351 b. 2010 Consumer loans Working capital Investment loans Loans to employees (76,895) Pinjaman karyawan adalah pinjaman berbunga untuk pembelian rumah tinggal dan kendaraan bermotor dengan jangka waktu yang bervariasi hingga maksimum 20 tahun. Pembayaran cicilan kredit dilakukan melalui pemotongan gaji karyawan setiap bulan. b. By type (76,895) 4,689,351 Lampiran - 5/57 - Schedule Consumer loans and others Trading, restaurants and hotels Manufacturing Trade services Construction Social/community services Transportation, warehousing, and communications Mining Less: allowance for impairment losses PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) d. Berdasarkan Indonesia kolektabilitas 10. LOANS (continued) Bank d. Based on Bank Indonesia’s collectability 31 Desember/December 2010 Tidak mengalami penurunan nilai/ Non impaired Mengalami penurunan nilai/ Impaired Jumlah/ Total Rupiah Mata uang asing 5,201,370 585,584 85,051 - 5,286,421 585,584 Jumlah 5,786,954 85,051 5,872,005 Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai - Jumlah 5,786,954 2010 Cadangan Jumlah kerugian pinjaman penurunan yang nilai/Allowance diberikan/ for impairment Total loans losses Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (53,041) (53,041) 32,010 5,818,964 Less: allowance for impairment losses Total 2009 Cadangan Jumlah kerugian pinjaman penurunan yang nilai/Allowance diberikan/ for impairment Total loans losses 5,507,750 284,079 12,670 12,834 54,672 (13,265) (16,221) (3,972) (6,832) (12,751) 4,383,948 291,120 17,498 18,002 55,678 (39,415) (12,991) (1,879) (8,463) (14,147) 5,872,005 (53,041) 4,766,246 (76,895) (53,041) (76,895) 5,818,964 4,689,351 Rasio kredit bermasalah (“NPL”) dihitung sesuai dengan pedoman perhitungan rasio keuangan sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran BI No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran BI No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 yang kemudian diubah melalui Surat Edaran BI No.12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010. Pada tanggal 31 Desember 2010, NPL bruto dan neto Bank masing-masing adalah sebesar 1,37% (2009: 1,91%) dan 0,97% (2009: 1,40%). Rupiah Foreign currencies Current Special mention Substandard Doubtful Loss Less: Allowance for impairment losses Non performing loans (“NPL”) determined based on financial ratio calculation guidance as stated in Circular Letter of BI No. 3/30/DPNP dated 14 December 2001 as amended with the Circular Letter of BI No. 7/10/DPNP dated 31 March 2005 then amended by Circular Letter of BI No.12/11/DPNP dated 31 March 2010. As at 31 December 2010, the percentage of Bank’s gross and net NPL is 1.37% (2009: 1.91%) and 0.97% (2009: 1.40%). Lampiran - 5/58 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) e. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. LOANS (continued) Cadangan kerugian penurunan nilai e. 2010 Saldo awal Penyesuaian saldo awal berkaitan dengan penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 29) Penambahan cadangan (lihat Catatan 25) Penghapusan pinjaman Penerimaan atas pinjaman yang telah dihapusbukukan *) Lain-lain f. Allowance for impairment losses 2009 (76,895) (67,304) (54,890) 73,845 (53,594) 50,750 Beginning balance Adjustment to opening balance in respect of implementation of SFAS 55 (Revised 2006) (refer to Note 29) Additional of allowance (refer to Note 25) Write-offs (16,487) 5,636 (7,229) 482 Loan recoveries *) Others (53,041) (76,895) 15,750 - *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing dan implikasi dari pengakuan pendapatan bunga atas bagian yang tidak mengalami penurunan nilai dari kredit yang mengalami penurunan nilai (unwinding of interests) pada tanggal 31 Desember 2010. *) Includes effect of foreign currency translation and implication from interest income recognised on the non-impaired portion of the impaired loans (unwinding of interests) for 31 December 2010. Direksi berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk sudah memadai. The Directors believe that the allowance for impairment losses is adequate. Pembiayaan bersama dan pembelian piutang pembiayaan konsumen (asset buy) f. Joint financing and purchase of consumer financing receivables (asset buy) Bank mengadakan perjanjian pemberian fasilitas pembiayaan bersama dengan beberapa lembaga pembiayaan untuk membiayai kepemilikan kendaraan bermotor secara retail. Risiko kredit dalam pembiayaan bersama tersebut berada pada debitur dari lembaga pembiayaan tersebut. Jumlah saldo piutang pembiayaan bersama pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 3.133.964 (2009: Rp 2.567.586). Saldo ini termasuk di dalam “pinjaman konsumen”. The Bank has entered into joint financing agreements with several multi-finance companies for financing retail purchases of vehicles. The ultimate credit risk of loans under the joint financing lies with the customers of the multi-finance companies. The outstanding loan balance under these agreements as at 31 December 2010 is Rp 3,133,964 (2009: Rp 2,567,586). This balance is included under “consumer loans”. Bank juga mengadakan perjanjian dengan beberapa lembaga pembiayaan untuk mengambil alih piutang pembiayaan konsumen lembaga pembiayaan tersebut without recourse (asset buy). Risiko kredit Bank dalam perjanjian tersebut berada pada debitur dari lembaga pembiayaan tersebut. Jumlah saldo fasilitas kredit yang dibiayai Bank berdasarkan perjanjian pengambilalihan tersebut pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 243.666 (2009: Rp 237.770). Saldo ini termasuk di dalam “pinjaman konsumen”. The Bank has also entered into agreements with several multi-finance companies to take over their consumer financing receivables without recourse (asset buy). Under these agreements, the ultimate credit risk of the Bank lies with the customers of the multifinance companies. The outstanding balance under these consumer financing receivables as at 31 December 2010 is Rp 243,666 (2009: Rp 237,770). This balance is included under “consumer loans”. Lampiran - 5/59 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) f. 10. LOANS (continued) Pembiayaan bersama dan pembelian piutang pembiayaan konsumen (asset buy) (lanjutan) f. Joint financing and purchase of consumer financing receivables (asset buy) (continued) Seperti yang dijelaskan di Catatan 8d, Bank telah menggunakan kontrak swap tingkat suku bunga sebagai lindung nilai atas risiko suku bunga atas kredit pembiayaan bersama dan pembelian piutang pembiayaan konsumen dengan saldo sebesar Rp 425.000 (2009: Rp 770.000). Perubahan nilai wajar kredit tersebut telah termasuk dalam saldo kredit pinjaman konsumen. g. Batas Maksimum (“BMPK”) Pemberian As discussed in Note 8d, the Bank has designated interest rate swap (IRS) contracts to hedge interest rate risk of joint financing and purchase of consumer financing receivables amounting to Rp 425,000 (2009: Rp 770,000). The changes to the loan fair value had been included in the loan balance.` Kredit g. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Bank memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang BMPK. 11. PENYERTAAN Legal Lending Limit (“LLL”) As at 31 December 2010 and 2009, the Bank complied with LLL requirement of Bank Indonesia. 11. INVESTMENTS IN SHARES a. Berdasarkan metode pencatatan a. Based on recording method 2010 Metode harga perolehan Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai 2009 64 64 (32) (64) 32 Penyertaan saham berdasarkan metode harga perolehan adalah sebagai berikut: Jenis Usaha / Nature of Business PT First State Investment Indonesia Investment in shares based on acquisition cost method was as follow : Persentase Kepemilikan / Percentage of ownership Nilai Nominal/ Face Value Rp 0.15% 64 b. Allowance for impairment losses 2010 Saldo awal Pemulihan cadangan (lihat Catatan 25) - Manajer Investasi / Investment Manager b. Cadangan kerugian penurunan nilai Cost method Less: allowance for impairment losses 2009 (64) (64) 32 - (32) Direksi berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk sudah memadai. Beginning balance Additional of allowance (refer to Note 25) (64) The Directors believe that the allowance for impairment losses is adequate. Lampiran - 5/60 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 12. FIXED ASSETS 2010 Saldo awal/ Opening balance Harga perolehan: Tanah Bangunan Renovasi gedung Perabot dan perlengkapan Kendaraan bermotor Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian Akumulasi penyusutan: Bangunan Renovasi gedung Perabot dan perlengkapan Kendaraan bermotor Peralatan kantor Nilai buku bersih Hapus buku dan reklasikasi/ Penambahan/ Penjualan/ Write off and Additions Sales reclassification 60,782 80,044 228,644 11,882 8,873 112,388 29,204 868 9,105 286 33,161 18,722 (1,055) (5,283) (2,736) - 531,817 62,142 (9,074) (23,810) (84,817) (7,941) (7,344) (67,374) (191,286) (6,582) (50,838) (1,008) (425) (20,227) (79,080) 1,047 4,799 2,736 8,582 272 46,457 (46,729) - 340,531 Saldo akhir/ Closing balance 60,782 81,184 284,206 11,113 3,590 142,813 1,197 Cost: Land Buildings Leasehold improvements Furniture and fixtures Motor vehicles Office equipment Construction in progress 584,885 (30,392) (135,655) (7,902) (2,970) (84,865) (261,784) 323,101 Accumulated depreciation: Buildings Leasehold improvements Furniture and fixtures Motor vehicles Office equipment Net book value 2009 Saldo awal/ Opening balance Harga perolehan: Tanah Bangunan Renovasi gedung Perabot dan perlengkapan Kendaraan bermotor Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian Akumulasi penyusutan: Bangunan Renovasi gedung Perabot dan perlengkapan Kendaraan bermotor Peralatan kantor Nilai buku bersih Hapus buku dan reklasikasi/ Penambahan/ Penjualan/ Write off and Additions Sales reclassification 60,804 40,551 132,900 10,844 9,227 89,340 26,056 37,057 53,185 1,038 23,049 48,120 (354) - 369,722 162,449 (354) (22) 2,435 43,866 (46,279) - Saldo akhir/ Closing balance 60,782 80,043 229,951 11,882 8,873 112,389 27,897 531,817 (19,263) (50,958) (6,937) (6,908) (51,096) (4,547) (33,859) (1,004) (791) (16,277) 354 - - (23,810) (84,817) (7,941) (7,345) (67,373) (135,162) (56,478) 354 - (191,286) 234,560 Cost: Land Buildings Leasehold improvements Furniture and fixtures Motor vehicles Office equipment Construction in progress 340,531 Accumulated depreciation: Buildings Leasehold improvements Furniture and fixtures Motor vehicles Office equipment Net book value Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kerusuhan, kecelakaan, dan pencurian dengan jumlah pertanggungan masingmasing sebesar Rp 603.819 dan Rp 308.137. As at 31 December 2010 and 2009, fixed assets were insured against fire, disruption, accidents, and theft risks for insured sums of Rp 603,189 and Rp 308,137, respectively. Direktur berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. The Directors believe that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured. Lampiran - 5/61 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET LAIN-LAIN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 13. OTHER ASSETS Aset lain-lain kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan pada Catatan 30. Informasi mengenai jatuh tempo dan suku bunga diungkapkan pada Catatan 31. 2010 Piutang reksa dana Beban dibayar di muka Biaya bunga yang belum diamortisasi Piutang bunga Piutang biaya jasa manajemen Transitory ATM, Cash, Credit card Pendapatan atas jasa penyaluran reksa dana yang masih harus diterima Biaya penggantian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa Agunan yang diambil alih - bersih Setoran jaminan Uang muka Properti terbengkalai - bersih Lain-lain Other assets with related parties are disclosed in Note 30. Information with respect to maturities and interest rates are disclosed in Note 31. 2009 130,774 106,975 84,012 55,873 36,850 29,322 89,422 25,645 39,378 9,485 22,890 16,812 5,945 5,493 6,127 1,041 660 11,328 9,653 10,103 5,632 6,218 660 6,982 497,290 219,990 Mutual fund receivable Prepaid expenses Unamortised interest expense Interest receivables Management service fee receivable Transitory ATM, Cash, Credit card Mutual fund distribution fee receivables Reimbursement costs from related parties Foreclosed collaterals - net Security deposits Advance payment Abandoned property - net Others Piutang reksa dana Mutual fund receivable Merupakan piutang atas hasil penjualan unit penyertaan reksa dana terproteksi khusus pada PT Danareksa Investment Manager pada tanggal 28 Desember 2010 (lihat Catatan 1c). Piutang ini telah diterima pada tanggal 4 Januari 2011. Represents receivable from sale of investment in exclusive protected mutual fund units on PT Danareksa Investment Manager on 28 December 2010 (refer to Note 1c). This receivable was subsequently received on 4 January 2011. Beban dibayar di muka Prepaid expenses Termasuk dalam beban dibayar di muka adalah biaya sewa dibayar di muka sebesar Rp 60.497 (2009: Rp 55.463). Included in prepaid expenses is prepaid rent of Rp 60,497 (2009: Rp 55,463). Piutang biaya jasa manajemen Management service fee receivable Merupakan piutang biaya jasa manajemen (termasuk Pajak Pertambahan Nilai) dari Commonwealth Bank of Australia (lihat Catatan 30). Represent management service fee receivable (including Value Added Tax) from Commonwealth Bank of Australia (see Note 30). 14. PERPAJAKAN a. 14. TAXATION Hutang pajak a. 2010 Bank Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan: - pasal 4 ayat 2 - pasal 21 - pasal 23 dan 26 Pajak Pertambahan Nilai Taxes payable 2009 3,854 21,994 5,244 8,905 117 7,505 6,677 5,282 518 446 25,625 34,917 Lampiran - 5/62 - Schedule Bank only Corporate income tax Income tax: article 4 clause 2 article 21 articles 23 and 26 Value Added Tax PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 14. PERPAJAKAN (lanjutan) b. 14. TAXATION (continued) Beban/(manfaat) pajak penghasilan b. Income tax expense/(benefit) 2010 Bank Pajak kini Pajak tangguhan 2009 7,517 9,111 39,321 (9,173) 16,628 30,148 Anak Perusahaan Pajak kini Pajak tangguhan 2 (2) 2 (2) 16,630 Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Laba sebelum pajak penghasilan dan hak minoritas - Bank 30,146 2009 1,188 Consolidated income before corporate income tax expense and 37,997 minority interest Add/(Less) subsidiary’s income before corporate income tax expense (1,204) after elimination 20,526 Income before corporate income tax 36,793 expense and minority interest - Bank 19,338 Perbedaan waktu: Perbedaan penyusutan aset tetap komersial dan pajak Cadangan untuk imbalan kerja Perbedaan cadangan kerugian atas aset non produktif Perbedaaan cadangan kerugian atas pinjaman yang diberikan Cadangan biaya promosi Cadangan bonus karyawan dan insentif penjualan Perbedaan nilai hapus buku pinjaman komersial dan pajak Subsidiary Current tax Deferred tax The reconciliation between income before tax as shown in the consolidated statement of income and taxable income for the year ended 31 December 2010 and 2009 is as follows: 2010 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan dan hak minoritas Ditambah/(dikurangi) keuntungan sebelum pajak penghasilan Anak Perusahaan - setelah eliminasi Bank only Current tax Deferred tax 21,987 (30,710) 14,898 11,113 10,610 7,124 (51,562) 4,027 4,200 9,202 - - 2,541 (15,920) Temporary differences: Difference between depreciations of fixed assets per commercial and fiscal Allowance for employee benefits Difference between allowance for possible losses on non earning asset Difference between allowance for possible losses on loans Allowance for promotional expenses Allowance for employee bonus and sales incentives Difference between loan write-off per commercial and fiscal 76,669 Perbedaan tetap: Biaya-biaya yang tidak dapat dikurangkan 45,986 63,763 Non deductible expenses Laba kena pajak tahun berjalan 30,066 140,432 Taxable income for the year Beban pajak penghasilan 7,517 39,321 Income tax expense Pajak penghasilan dibayar di muka pasal 25 (3,663) (17,327) 3,854 21,994 Hutang pajak penghasilan Permanent differences: Lampiran - 5/63 - Schedule Prepaid income tax article 25 Income tax payable PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 14. PERPAJAKAN (lanjutan) b. c. Beban/(manfaat) (lanjutan) 14. TAXATION (continued) pajak penghasilan b. Income tax expense/(benefit) (continued) Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 di atas adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Bank menyampaikan Surat Pemberitahuan (“SPT”) tahunannya. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Bank. The above corporate tax calculation for the year ended 31 December 2010 was a preliminary estimate made for accounting purpose and is subject to revision when the Bank files its annual tax return. The calculation of income tax for the years ended 31 December 2009 conforms to the Bank’s Annual Corporate Income Tax Return. Sejak tahun 2009, Bank mengakui kredit yang dihapusbukukan selama tahun berjalan sebagai pengurang laba bruto dengan memenuhi tiga ketentuan yang disyaratkan dalam pengakuan piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih sebagai pengurang dalam penghasilan bruto sesuai dengan UndangUndang (“UU”) No. 36 tahun 2008 dan Peraturan No. 57/PMK.03/2010. Starting 2009, the Bank has been recognising written off loans in the current year as deduction of gross profit by fulfiling three requirements stipulated in the recognition of written off receivables as deduction of gross income according to Law No. 36 year 2008 and Regulation No. 57/PMK.03/2010. Aset pajak tangguhan c. Deferred tax assets 2010 Penyesuaian saldo awal berkaitan dengan penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) yang didebet ke R/E/ Dikreditkan ke Adjustment to laporan laba opening rugi Dikreditkan ke balance in konsolidasian/ ekuitas respect of Credited to konsolidasian/ implementation 31 consolidated Credited to of SFAS 55 Desember/ 1 Januari/ statement of consolidated (Revised 2006) 31 1 January income equity debited to R/E December Aset pajak tangguhan: Bank - Penyusutan aset tetap - Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif - Cadangan imbalan kerja karyawan - Cadangan bonus karyawan dan insentif penjualan 8,605 5,497 - - 8,556 (10,238) - (10,558) 9,453 (7,678) - - - 2,301 - - - Cadangan biaya promosi - Hapus buku pinjaman - (Keuntungan)/kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual 1,050 635 1,007 - - - - 97 - 97 (10,558) (129) 28,170 (9,111) Deferred tax assets: Bank only Depreciation of 14,102 fixed assets Allowance for impairment losses on earning (12,240) assets Allowance for 1,775 employee benefits Allowance for employee bonus and 2,301 sales incentives Allowance for 2,057 promotional expense 635 Loan write-off Unrealised (gains)/ losses from changes to fair value of available for sale (32) maketable securities 8,598 Anak Perusahaan Subsidiary Depreciation of - Penyusutan aset tetap Jumlah aset pajak tangguhan 2 (2) - - - 2 (2) - - - 28,172 (9,113) 97 Lampiran - 5/64 - Schedule (10,558) 8,598 fixed assets Total deferred tax assets PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 14. PERPAJAKAN (lanjutan) c. 14. TAXATION (continued) Aset pajak tangguhan (lanjutan) c. Deferred tax assets (continued) 2009 Dikreditkan ke laporan laba rugi Dikreditkan ke konsolidasian/ ekuitas Credited to konsolidasian/ consolidated Credited to 1 Januari/ statement of consolidated 1 January income equity Efek perubahan tarif pajak/ Effect from tax rate changes 31 Desember/ 31 December Aset pajak tangguhan: Bank - Penyusutan aset tetap - Cadangan kerugian aset produktif - Cadangan imbalan kerja karyawan - Cadangan biaya promosi - Hapus buku pinjaman - (Keuntungan)/kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual 4,992 3,725 - (112) 8,605 7,460 1,781 - (685) 8,556 6,674 2,779 - - 9,453 - 1,050 635 - - 1,050 635 3,878 - (4,007) - 23,004 9,970 (4,007) (797) (129) 28,170 Anak Perusahaan - Penyusutan aset tetap Jumlah aset pajak tangguhan d. - 2 - - 2 - 2 - - 2 23,004 9,972 (4,007) (797) 28,172 Pemeriksaan pajak d. Deferred tax assets: Bank only Depreciation of fixed assets Allowance for possible losses on earning assets Allowance for employee benefits Allowance for promotional expense Loan write-off Unrealised (gains)/ losses from changes to fair value of available for sale maketable securities Subsidiary Depreciation of fixed assets Total deferred tax assets Tax assessments Pemeriksaan untuk tahun pajak 2007 Assessment for fiscal year 2007 Untuk tahun pajak 2007, ANK melaporkan kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) badan sebesar Rp 1.695. For the fiscal year 2007, ANK reported the tax overpayment of corporate income tax of Rp 1,695. Pada tanggal 9 Februari 2009, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPh No. 00034/406/ 07/054/09 dari Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa (KPPMB) yang menyatakan ANK memiliki kelebihan pembayaran PPh badan sebesar Rp 1.563. Selain itu Bank juga menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh No. 00010/203/07/054/09 dan No. 00002/ 240/07/054/09 yang menyatakan ANK memiliki kekurangan pembayaran PPh masing-masing pasal 23 sebesar Rp 27 dan PPh pasal 4 (2) sebesar Rp 74. On 9 February 2009, the Bank received a Tax Assessment Letter No. 00034/406/ 07/054/09 from Tax Office for Public Listed Companies which stated that ANK has tax overpayment of Rp 1,563. The Bank has also received tax assessment letter No. 00010/ 203/07/054/09 and No. 00002/240/07/054/09 which stated that ANK has tax underpayment for withholding tax article 23 by Rp 27 and tax underpayment for final tax article 4(2) by Rp 74, respectively. Lampiran - 5/65 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PERPAJAKAN (lanjutan) d. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 14. TAXATION (continued) Pemeriksaan pajak (lanjutan) d. Tax assessments (continued) Pemeriksaan untuk tahun pajak 2007 (lanjutan) Assessment (continued) Kekurangan pembayaran pajak tersebut masing-masing dipindahbukukan atas kelebihan pembayaran PPh badan PT Bank ANK sehingga sisa kelebihan pembayaran PPh badan ANK adalah sebesar Rp 1.462. Atas kelebihan pembayaran tersebut KPPPMB telah mengeluarkan surat perintah membayar kepada KPPN Jakarta V dengan No. 054-0054-2009 pada tanggal 5 Maret 2009. Pembayaran tersebut telah diterima oleh Bank pada tanggal 8 Juni 2009. Sisa dari kelebihan pembayaran PPh badan yang tidak tertagih sebesar Rp 233 dibebankan sebagai biaya di laporan laba rugi konsolidasian tahun 2009. The above tax underpayments have been set-off against overpayment of ANK’s corporate income tax, resulting in tax overpayment of ANK by Rp 1,462. For this overpayment, Tax Office for Public Listed Companies issued Tax Payment Letter to KPPN Jakarta V No. 054-0054-2009 on 5 March 2009. The Bank received the payment on 8 June 2009. The remaining uncollected tax overpayment of Rp 233 was charged as expense in the 2009 consolidated statement of income. Pada tanggal 3 Maret 2009, Bank juga menerima SKPKB PPh pasal 4 (2) Final No. 00005/240/07/907/09 dari Kantor Pelayanan Pajak Madya Denpasar yang menyatakan ANK memiliki kekurangan pembayaran PPh pasal 4 (2) Final sebesar Rp 3. Kekurangan atas pembayaran pajak ini telah di bayarkan oleh Bank pada tanggal 30 Maret 2009 dan telah dicatat sebagai biaya di laporan laba rugi konsolidasian tahun 2009. On 3 March 2009, the Bank also received a tax assessment letter No. 00005/240/07/907/09 from Tax Office Denpasar Region which stated ANK’s tax underpayment for final tax article 4(2) of Rp 3. The tax underpayment was settled to the Tax Office on 30 March 2009 and charged as expense in the 2009 consolidated statement of income. Pada tanggal 4 Maret 2009, Bank juga menerima SKPKB PPh pasal 4 (2) Final No. 00003/240/07/624/09 dari Kantor Pelayanan Pajak Pasuruan yang menyatakan ANK memiliki kekurangan pembayaran PPh pasal 4 (2) Final sebesar Rp 10. Kekurangan pembayaran pajak ini telah dibayarkan oleh Bank pada tanggal 25 Maret 2009 dan dicatat sebagai biaya di laporan laba rugi konsolidasian tahun 2009. On 4 March 2009, the Bank also received a Tax Assessment Letter No. 00003/240/ 07/624/09 from Tax Office Pasuruan Region which stated ANK’s tax underpayment for final tax article 4(2) of Rp 10. The tax underpayment was settled to the Tax Office on 25 March 2009 and charged as expense in the 2009 consolidated statement of income. Pada tanggal 6 Maret 2009, Bank juga menerima SKPKB PPh pasal 4 (2) Final No. 00013/240/07/631/09 dan No. 00012/ 240/07/631/09 dari Kantor Pelayanan Pajak Madya Surabaya yang menyatakan ANK memiliki kekurangan pembayaran PPh pasal 4 (2) Final masing-masing sebesar Rp 99 dan Rp 3. Kekurangan atas pembayaran pajak ini telah dibayarkan oleh Bank masing-masing pada tanggal 30 Maret 2009 dan 25 Maret 2009 dan dicatat sebagai biaya di laporan laba rugi konsolidasian tahun 2009. On 6 March 2009, the Bank also received a Tax Assessment Letter No. 00013/240/07/ 631/09 and No. 00012/240/07/631/09 from Tax Office Surabaya Region which stated ANK’s tax underpayment for final tax article 4(2) each of Rp 99 and Rp 3. Tax underpayment was settled to the Tax Office on 30 March 2009 and 25 March 2009, respectively, and charged as expense in the 2009 consolidated statement of income. Lampiran - 5/66 - Schedule for fiscal year 2007 PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PERPAJAKAN (lanjutan) e. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 14. TAXATION (continued) Administrasi e. Administration Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Bank menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan ini berlaku untuk tahun pajak sebelum tahun 2008. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terhutangnya pajak. Under the Taxation Laws in Indonesia, the Bank submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within 10 (ten) years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. This rule is applicable to fiscal year prior to 2008. There are new rules applicable for fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within 5 (five) years from the time the tax becomes due. Pada bulan September 2008, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui rancangan untuk mengubah Undang-Undang Pajak Penghasilan yang akan berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Berdasarkan undang-undang yang diubah ini, tarif pajak penghasilan badan berkurang menjadi tarif tetap sebesar 28% pada tahun fiskal 2009 dan 25% pada tahun fiskal 2010 dan tahun-tahun berikutnya. Perubahan tarif pajak ini telah dicerminkan di dalam perhitungan aset dan kewajiban pajak tangguhan Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. In September 2008, the Indonesian House of Representatives approved a proposal to amend the Income Tax Law which became effective as at 1 January 2009. Under this amended law, the corporate income tax rate will be reduced to a fixed rate of 28% for the fiscal year 2009 and to 25% for the fiscal year 2010 and subsequent years. This change in tax rates is reflected in the Bank’s computation of deferred tax assets and liabilities as at 31 December 2010 and 2009. 15. SIMPANAN NASABAH 15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS Simpanan nasabah dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan pada Catatan 30. Informasi mengenai jatuh tempo dan tingkat suku bunga diungkapkan pada Catatan 31. Customer deposits from related parties are disclosed in Note 30. Information with respect to maturities and interest rates are disclosed in Note 31. a. a. Berdasarkan jenis dan mata uang 2010 Rupiah - Giro - Tabungan - Deposito berjangka By type and currency 2009 407,891 2,119,141 3,021,795 322,875 1,561,932 3,988,546 5,548,827 5,873,353 Lampiran - 5/67 - Schedule Rupiah Current accounts Savings Time deposits - PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) a. Berdasarkan (lanjutan) jenis dan 15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued) mata Mata uang asing - Giro - Deposito berjangka Terdiri dari: - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga b. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) uang a. By type and currency (continued) 2010 2009 377,253 3,860,268 320,896 3,907,599 4,237,521 4,228,495 9,786,348 10,101,848 Foreign currencies Current accounts Time deposits - Consist of: 276,228 9,510,120 83,075 10,018,773 9,786,348 10,101,848 Simpanan nasabah yang diblokir sebagai agunan pinjaman yang diberikan 2010 Nominal 130,147 16. SIMPANAN DARI BANK LAIN b. Related parties Third parties - Deposits from customers blocked as loan collateral 2009 707,133 Principal 16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS Informasi mengenai jatuh tempo dan tingkat suku bunga diungkapkan pada Catatan 31. Information with respect to maturities and interest rates are disclosed in Note 31. a. a. By type and currency Berdasarkan jenis dan mata uang 2010 Rupiah - Giro - Tabungan - Simpanan berjangka - Call money Terdiri dari: - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga b. 16,170 2,040 4,305 352,002 67,357 2,292 12,703 3 374,517 82,355 Rupiah Current accounts – Savings – Time deposit – Call money - Consist of: 374,517 26,110 56,245 374,517 82,355 Simpanan dari bank lain yang diblokir sebagai agunan pinjaman yang diberikan 2010 Nominal 2009 2,300 b. Related parties Third parties - Deposits from other banks blocked as loan collateral 2009 800 Lampiran - 5/68 - Schedule Principal PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 17. KEWAJIBAN AKSEPTASI 17. ACCEPTANCE PAYABLES 2010 Mata uang asing 2009 10,335 13,128 10,335 13,128 18. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI 2010 Foreign currencies 18. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES 2009 Saldo awal Penambahan cadangan (lihat Catatan 25) Selisih kurs penjabaran 3,432 Saldo akhir 4,290 895 (37) Direksi berpendapat bahwa estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi yang dibentuk sudah memadai. 19. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 2,965 Beginning balance Additional allowance (refer to Note 25) Exchange rate differences 589 (122) 3,432 Provision at the end of the year The Directors believe that the allowance for impairment losses on commitments and contingencies is adequate. 19. OTHER LIABILITIES Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 31. 2010 Beban yang masih harus dibayar Hutang bunga Bonus karyawan dan insentif penjualan Pencadangan biaya reward point Cadangan imbalan kerja karyawan Hutang biaya jasa notaris Angsuran kredit diterima di muka Lainnya 27,113 18,893 9,906 8,227 7,094 4,790 3,731 18,744 98,498 Information with respect disclosed in Note 31. to maturities are 2009 34,388 Accrued expenses 18,937 Interest payable 704 Employee bonus and sales incentive 4,200 Provision for reward point 37,810 Allowance for employee benefit 1,663 Notary fee payable 2,761 Loan installments received in advance 12,112 Others 112,575 Lampiran - 5/69 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. KEWAJIBAN LAIN-LAIN (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 19. OTHER LIABILITIES (continued) Penyisihan imbalan kerja karyawan Provisions for employee benefits Pada tahun 2010, Bank telah memutuskan untuk mengkontribusikan 10% dari gaji pokok karyawan ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) setiap bulan. Kontribusi tersebut dibiayai oleh Bank. Akumulasi saldo DPLK dapat digunakan untuk membiayai imbalan pensiun normal sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Rencana ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2010. Saldo awal yang ditransfer ke DPLK Manulife adalah sebesar Rp 36.022. Akumulasi saldo DPLK pada 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 39.921. In 2010, the Bank has decided to contribute 10% of the employees’ basic salary to their individual Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) every month. The contribution is paid by the bank. The accumulated DPLK balance can be used to pay retirement benefit under labour law No.13/2003 normal. This plan was adopted in October 2010. The initial balance transferred to DPLK Manulife amounted to Rp 36,022. The accumulated DPLK balance as at 31 December 2010 amounted to Rp 39,921. Kewajiban atas imbalan kerja jangka panjang dan paska kerja lainnya sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 meliputi uang jasa, uang pisah dan kompensasi lainnya dihitung oleh aktuaria independen PT Towers Watson Purbajaga dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. The liability for long term and post employment benefits in accordance with Labour Law No. 13/2003 dated 25 March 2003 consists of service payments, severance payments and other compensation was calculated by an independent actuary PT Towers Watson Purbajaga using the Projected Unit Credit method. Berikut ini adalah hal-hal penting yang diungkapkan dalam laporan aktuaria PT Towers Watson Purbajaga tertanggal 18 Februari 2011 dan 5 Maret 2010 masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009: The following are the key matters disclosed in the actuarial report of PT Towers Watson Purbajaga dated 18 February 2011 and 5 March 2010 for years 2010 and 2009, respectively: a. Beban imbalan kerja karyawan a. Employee benefits expense 2010 Beban jasa kini Beban bunga Kontribusi terhadap DPLK Amortisasi atas keuntungan aktuaria 6,326 2,882 3,899 (622) 12,485 b. Penyisihan imbalan karyawan Kewajiban 8,137 3,690 - Current service cost Interest cost Contribution to DPLK 109 Amortisation of actuarial gain 11,936 b. Provisions for employee benefits 2010 Nilai kini kewajiban imbalan pasti (Kerugian)/keuntungan aktuaria yang belum diakui 2009 2009 12,170 28,179 (5,076) 9,631 Present value of defined benefit obligation Unrecognised actuarial (loss)/gain 7,094 37,810 Liability Lampiran - 5/70 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 19. KEWAJIBAN LAIN-LAIN (lanjutan) c. Mutasi penyisihan imbalan selama tahun berjalan 19. OTHER LIABILITIES (continued) karyawan c. Movements in the provisions employee benefits during the years 2010 Saldo awal tahun Beban imbalan karyawan bersih Pembayaran ke DPLK Manulife Manfaat yang dibayarkan selama tahun berjalan 2009 37,810 12,485 (39,921) 26,697 11,936 - (3,280) Tingkat kematian Key assumptions used in the above actuarial calculations are as follows: 55 Tahun/ 55 Years of age Normal retirement age Projected unit credit Valuation cost method Tabel Mortalita Indonesia /Indonesian Mortality Table for disability rate and mortality rate Tingkat suku bunga diskonto 2010: 9% dan 2009: 11,00% per tahun/ 2010: 9% and 2009: 11.00% per annum Kenaikan gaji 2010: 8% dan 2009: 8,00% per tahun/ 2010: 8% and 2009: 8.00% per annum Tingkat pengunduran diri Benefits paid during the year 37,810 Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut di atas adalah sebagai berikut: Metode penilaian biaya Beginning balance Net employee benefits expense Transfer to DPLK Manulife (823) 7,094 Umur pensiun normal Mortality rates Discount rate Salary increases 10% per tahun untuk umur 20 tahun dan berkurang sampai dengan 5% untuk umur 45 tahun dan 5% per tahun untuk umur antara 45 dan 55 tahun. Seluruh pengunduran diri diasumsikan secara sukarela/ 10% per annum at age 20 and decreasing linearly to 5% at age 45 and 5% per annum for ages between 45 and 55. All resignations are assumed as voluntary resignations 20. HAK MINORITAS Resignation rates 20. MINORITY INTEREST Hak minoritas atas kekayaan bersih Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: The movement of the minority interest’s share in the net assets of the Subsidiary is as follows: 2010 Saldo awal tahun Pendirian Anak Perusahaan Bagian hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan tahun berjalan for 2009 310 - 300 4 10 314 310 Lampiran - 5/71 - Schedule Beginning balance Incorporation of Subsidiary Net income of Subsidiary attributable to minority interest for the current year PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. MODAL SAHAM 21. SHARE CAPITAL Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership Commonwealth Bank of Australia PT Murni Galaxy PT Giga Galaxy PT Samudera Anugerah Megah PT Ramadewan Winoko PT Prima Rukun Langgeng PT Finkom Surya Putra 2010 Jumlah lembar saham yang ditempatkan dan disetor penuh/ Number of issued and paid in shares Jumlah nominal/ Nominal value 97.40% 0.78% 0.78% 0.39% 0.26% 0.23% 0.16% 1,105,000 8,850 8,850 4,425 2,950 2,655 1,770 1,105,000 8,850 8,850 4,425 2,950 2,655 1,770 100.00% 1.134,500 1,134,500 Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership Commonwealth Bank of Australia PT Murni Galaxy PT Giga Galaxy PT Samudera Anugerah Megah PT Ramadewan Winoko PT Prima Rukun Langgeng PT Finkom Surya Putra NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2009 Jumlah lembar saham yang ditempatkan dan disetor penuh/ Number of issued and paid in shares Jumlah nominal/ Nominal value 96.77% 0.97% 0.97% 0.48% 0.32% 0.29% 0.20% 884,000 8,850 8,850 4,425 2,950 2,655 1,770 884,000 8,850 8,850 4,425 2,950 2,655 1,770 100.00% 913,500 913,500 Menindaklanjuti Rapat Umum Luar Biasa tanggal 27 dan 30 Maret 2009 yang aktanya dibuat oleh Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H. dengan Akta No. 15 tertanggal 3 April 2009, pemegang saham menyetujui penerbitan 76.000 saham dengan harga Rp 1.000.000 (nilai penuh) per saham kepada Commonwealth Bank of Australia (pemegang saham mayoritas Bank) yang dibayarkan penuh sebesar Rp 76.000. Setelah penerbitan saham, modal ditempatkan dan disetor bertambah dari Rp 837.500 menjadi Rp 913.500. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10-04989 tanggal 30 April 2009. Berdasarkan surat No. 11/203/DPB2/TPB2-6 tanggal 30 Desember 2009, peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia. Commonwealth Bank of Australia PT Murni Galaxy PT Giga Galaxy PT Samudera Anugerah Megah PT Ramadewan Winoko PT Prima Rukun Langgeng PT Finkom Surya Putra Commonwealth Bank of Australia PT Murni Galaxy PT Giga Galaxy PT Samudera Anugerah Megah PT Ramadewan Winoko PT Prima Rukun Langgeng PT Finkom Surya Putra Following the Extraordinary General Meeting of the Bank on 27 and 30 March 2009, as set forth in deed No. 15 of Notary F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H. dated 3 April 2009, the shareholders agreed to issue 76,000 shares at Rp 1,000,000 (full amount) per share to Commonwealth Bank of Australia (a major shareholder of the Bank), which were paid in full for the amount of Rp 76,000. After the issuance, the total issued and fully paid capital increased from Rp 837,500 to Rp 913,500. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. AHU-AH.01.1004989 dated 30 April 2009. Based on letter No. 11/203/DPB2/TPB2-6 dated 30 December 2009, the increase in issued and paid up capital has been recorded in Bank Indonesia’s administration. Lampiran - 5/72 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. MODAL SAHAM (lanjutan) 21. SHARE CAPITAL (continued) Berdasarkan keputusan pemegang saham tertanggal 9 Desember 2010, Commonwealth Bank of Australia setuju untuk meningkatkan modal disetor sebesar Rp 221.000, yaitu dari Rp 913.500 menjadi Rp 1.134.500 dan juga mengubah persentase kepemilikan pemegang saham. Keputusan ini telah dicatat dalam Akte Notaris No. 52 tertanggal 15 Desember 2010 oleh F.X. Budi Santoso Isbandi, SH mengenai Keputusan Pemegang Saham dalam rangka Peningkatan Modal Commonwealth Bank of Australia. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHUAH.01.10-32913 tanggal 22 Desember 2010. Berdasarkan surat No. 13/10/DPB2/TPB2-2 tanggal 20 Januari 2011, peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia. 22. CADANGAN WAJIB Based on the Shareholders' resolution dated 9 December 2010, Commonwealth Bank of Australia agreed to increase the paid up capital by Rp 221,000, i.e. from Rp 913,500 to Rp 1,134,500 and also changed the percentage of shareholders ownership. This decision was recorded under notarial deed No. 52 dated 15 December 2010 of F.X. Budi Santoso Isbandi, SH. regarding Commonwealth Bank of Australia Shareholders' Resolution on Capital Increase. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through letter No. AHU-AH.01.1032913 dated 22 December 2010. Based on letter No. 13/10/DPB2/TPB2-2 dated 20 January 2011, the increase in issued and paid up capital has been recorded in Bank Indonesia’s administration. 22. STATUTORY RESERVES Untuk memenuhi Undang-undang No. 40 Tahun 2007 yang mewajibkan perusahaan untuk membentuk cadangan wajib sekurangkurangnya mencapai 20% dari modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh, maka Bank telah menyisihkan 1% dari laba bersih 2008 yaitu sebesar Rp 17 untuk ditempatkan sebagai cadangan wajib. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan cadangan tersebut. 23. PENDAPATAN BUNGA To comply with the Indonesian Limited Company Law No. 40 Year 2007 which requires companies to set up a statutory reserve amounting to at least 20% of the issued and paid up share capital, therefore the Bank had set aside 1% of the 2008 net income which amounted to Rp 17 to create the statutory reserve. There is no set period of time over which this amount should be provided. 23. INTEREST INCOME 2010 Pinjaman yang diberikan Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada bank lain Lain-lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2009 678,835 163,991 668,747 260,956 34,107 848 17 46,182 920 425 877,798 977,230 Termasuk dalam pendapatan bunga dari pinjaman yang diberikan adalah pendapatan bunga atas bagian yang tidak mengalami penurunan nilai dari pinjaman yang mengalami penurunan nilai (unwinding of interests) untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 5.631 dan pendapatan bunga dari provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit yang diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 8.808. Loans Marketable securities Placement with Bank Indonesia and other banks Current accounts with other banks Others Included in interest income from loans is interest income recognised on the non-impaired portion of the impaired loans (unwinding of interest) for the year ended 31 December 2010 amounting to Rp 5,631 and fees and commission directly attributable to lending activities amortised using effective interest rate method for the year ended 31 December 2010 amounting to Rp 8,808. Lampiran - 5/73 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 23. PENDAPATAN BUNGA (lanjutan) 23. INTEREST INCOME (continued) Lihat Catatan 30 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Refer to Note 30 for detailed balances and transactions with related parties. 24. BEBAN BUNGA 24. INTEREST EXPENSE 2010 Simpanan nasabah Instrumen keuangan derivatif Simpanan dari bank lain Asuransi simpanan nasabah 2009 308,215 28,668 19,296 18,691 450,573 38,023 48,187 21,527 374,870 558,310 Deposits from customers Derivative financial instruments Deposits from other banks Insurance for deposits Lihat Catatan 30 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Refer to Note 30 for detailed balances and transactions with related parties. 25. BEBAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN DAN NON KEUANGAN 25. ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL AND NON-FINANCIAL ASSETS 2010 Aset Keuangan Penambahan/(pemulihan) cadangan kerugian penurunan nilai atas: Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain Tagihan akseptasi Penyertaan Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif 2009 Financial Assets 54,890 531 22 (32) 55,411 Aset Non Keuangan Penambahan/(pemulihan) cadangan kerugian penurunan nilai atas: Agunan yang diambil alih Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi 53,594 (36) (22) 733 5,845 3,220 (543) Additional/(reversal) for impairment losses on: Loans Other Assets Acceptance receivables Investment in shares Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables 62,791 Non Financial Assets 9,194 16,255 895 589 10,089 16,844 65,500 79,635 Lampiran - 5/74 - Schedule Additional/(reversal) for impairment losses on: Foreclosed assets Estimated losses on commitment and contingencies PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. UMUM DAN ADMINISTRASI 26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE 2010 Penyusutan aset tetap Sewa Jaringan perbankan, informasi dan komunikasi Informasi teknologi Kurir, keamanan dan kebersihan Promosi Perjalanan dan transportasi Telepon, listrik dan air Perlengkapan dan beban kantor Jasa profesional dan konsultasi Perbaikan dan pemeliharaan Beban jasa ATM interchange and switching Lain-lain 2009 79,078 52,154 56,478 44,928 34,382 33,595 31,188 25,105 19,654 19,273 14,326 14,305 11,505 22,650 28,572 25,055 43,435 11,057 17,895 10,568 17,395 14,053 Depreciation of fixed assets Rental Banking networking, information and communication Information technology Courier, security and cleaning Promotion Travel and transportation Telephone, electricity and water Office supplies and expenses Professional and consultancy fees Repairs and maintenances 9,356 21,761 4,642 17,350 ATM interchange and switching fee Others 365,680 314,079 Lihat Catatan 30 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. 27. GAJI DAN TUNJANGAN Refer to Note 30 for detailed balances and transactions with related parties. 27. SALARIES AND ALLOWANCES 2010 Gaji Bonus Tunjangan lainnya Tunjangan Hari Raya Beban pelatihan Beban imbalan karyawan Tunjangan pajak Beban staf temporer NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2009 174,415 48,489 36,453 24,500 15,587 12,491 4,993 3,330 142,210 20,580 24,395 20,176 9,399 11,939 4,026 4,179 320,258 236,904 28. KOMITMEN DAN KONTINJENSI Salaries Bonus Other allowances Religious holiday allowances Training costs Employee benefit expenses Tax allowances Temporary staff costs 28. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Seperti di dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai komitmen dan kontinjensi yang dicatat sebagai transaksi rekening administratif. As part of normal banking business, the Bank has commitments and contingencies that are recorded as administrative accounts. Ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang dinyatakan dalam nilai kontrak setara dengan mata uang Rupiah adalah sebagai berikut: The following is a summary of the Bank’s commitments and contingencies at the equivalent Rupiah contractual amounts: Lampiran - 5/75 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 28. COMMITMENTS (continued) a. Berdasarkan jenis AND CONTINGENCIES a. By type 2010 2009 Kewajiban komitmen - Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan - Irrevocable letters of credit yang masih berjalan 536,762 436,328 8,884 11,636 Unused loan facilities Outstanding irrevocable letters of credit Kewajiban komitmen - bersih 545,646 447,964 Commitment payables - net 15,452 117,559 2,488 10,791 17,940 128,350 59,185 42,469 Contingent payables Issued guarantees - (41,245) 85,881 Contingent receivables - net Tagihan kontinjensi - SBLC yang diterima - Pendapatan bunga dalam penyelesaian Kewajiban kontinjensi - Garansi yang diberikan Tagihan kontinjensi - bersih Commitment payables b. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia 2010 Kewajiban komitmen - Lancar - Dalam perhatian khusus - Macet Kewajiban kontinjensi - Lancar Contingent receivables Received SBLC Interest receivables of non performing loan b. By Bank Indonesia’s collectibility 2009 544,565 1,000 81 447,764 107 93 545,646 447,964 59,185 42,469 Commitment payables Current Special mention Loss - Contingent payables Current - Komitmen dan kontinjensi yang berhubungan dengan derivatif disajikan di Catatan 8. The commitments and contingencies relating to derivative transaction are disclosed in Note 8. Perubahan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian. The movement in the estimated losses on commitments and contingencies is recorded in the consolidated statement of income. 29. DAMPAK PENERAPAN AWAL PSAK 50 (REVISI 2006) DAN PSAK 55 (REVISI 2006) 29. IMPACT ON THE INITIAL IMPLEMENTATION OF SFAS 50 (REVISED 2006) AND SFAS 55 (REVISED 2006) Bank menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) pada tanggal 1 Januari 2010 secara prospektif sesuai dengan ketentuan transisi atas standar tersebut. The Bank implements prospectively SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006) on 1 January 2010 in accordance with the transitional provisions of those standards. Lampiran - 5/76 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 29. DAMPAK PENERAPAN AWAL PSAK 50 (REVISI 2006) DAN PSAK 55 (REVISI 2006) (lanjutan) 29. IMPACT ON THE INITIAL IMPLEMENTATION OF SFAS 50 (REVISED 2006) AND SFAS 55 (REVISED 2006) (continued) Sebagai akibat penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) secara prospektif, pada tanggal 1 Januari 2010, Bank telah melakukan perhitungan kembali Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan sesuai dengan ketentuan transisi. Perbedaan antara saldo cadangan tersebut per 31 Desember 2009 dengan saldo cadangan yang telah dihitung berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006) per 1 Januari 2010 untuk semua aset keuangan sejumlah Rp 42.208 telah didebitkan ke Saldo Laba awal per 1 Januari 2010 dan aset pajak tangguhan sebesar Rp 10.558 telah dikerditkan ke Saldo Laba awal per 1 Januari 2010. As a result of the initial and prospective implementation of SFAS 55 (Revised 2006), on 1 January 2010, the Bank has recalculated the Allowance for Impairment of all financial assets in accordance with the transitional provisions. The difference between the balances of such allowance as at 31 December 2009 and the required allowance calculated based on SFAS 55 (Revised 2006) for all financial assets as at 1 January 2010 amounting to Rp 42,208 was debited to the opening balance of Retained Earnings and deferred tax assets amounting to Rp 10,558 was credited to the opening balance of Retained Earnings. Rincian penyesuaian terhadap saldo cadangan untuk masing-masing akun aset keuangan adalah sebagai berikut: Details of adjustment of such allowance for each financial assets are as follows: Jumlah/ Amount Cadangan kerugian penurunan nilai: - Giro pada bank lain - Penempatan pada bank lain - Efek-efek - Tagihan derivatif - Pinjaman yang diberikan 1,222 20,143 4,974 119 15,750 Allowance for impairment losses on: Current accounts with other banks Placements with other banks Marketable securities Derivative receivables Loans - 42,208 Aset pajak tangguhan (10,558) Saldo Laba awal 31,650 30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Related parties Deferred tax assets Beginning Retained Earnings 30. RELATED PARTIES TRANSACTIONS Sifat dari hubungan/ Nature of relationship Sifat dari transaksi/ Nature of transaction Commonwealth Bank of Australia, Sydney Pemegang saham utama Bank/The Bank’s majority shareholder Commonwealth Bank of Australia, Vietnam Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder Biaya penggantian/Reimbursement expenses Commonwealth Bank of Australia, Hongkong Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder Penempatan dana/Fund placements Commonwealth Bank of Australia, London Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder Penempatan dana/Fund placements PT First State Investment Indonesia Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder Pendapatan atas penyaluran reksa dana yang masih harus diterima/ Mutual fund distribution fee receivable Lampiran - 5/77 - Schedule Penempatan dana/Fund placements Management service fees/Management service fees Transaksi derivatif/Derivative transactions PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Related parties 30. RELATED PARTIES TRANSACTIONS Sifat dari hubungan/ Nature of relationship Sifat dari transaksi/ Nature of transaction ASB Bank Ltd., New Zealand Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder Penempatan dana/Fund placements PT Commonwealth Life Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate shareholder Pendapatan atas penyaluran reksa dana yang masih harus diterima/ Mutual fund distribution fee receivable Dewan Komisaris, Direksi, dan Pejabat eksekutif/Board of Commissioners, Board of Directors and Executive officers Karyawan kunci/Key management 2010 Aset Giro pada bank lain Commonwealth Bank of Australia, Sydney ASB Bank Ltd., New Zealand Persentase terhadap jumlah aset Penempatan pada bank lain Commonwealth Bank of Australia, London Commonwealth Bank of Australia, Hong Kong Persentase terhadap jumlah aset Tagihan derivatif Commonwealth Bank of Australia, Sydney Persentase terhadap jumlah aset Efek-efek Commonwealth Bank of Australia, Sydney Persentase terhadap jumlah aset Pinjaman yang diberikan, pendapatan bunga yang masih harus diterima, simpanan nasabah, beban operasional/Loans, accrued interest income, deposits from customers, operating expenses 2009 24,325 1,523 3,775 3,424 25,848 7,199 0.22% 0.06% 193,162 183,632 - 118,368 193,162 302,000 1.67% 2.66% 158 40 0.00% 0.00% 55,566 - 0.48% 0.00% Lampiran - 5/78 - Schedule Assets Current accounts with other banks Commonwealth Bank of Australia, Sydney ASB Bank Ltd., New Zealand Percentage of total assets Placements with other banks Commonwealth Bank of Australia, London Commonwealth Bank of Australia, Hong Kong Percentage of total assets Derivative receivables Commonwealth Bank of Australia, Sydney Percentage of total assets Marketable securities Commonwealth Bank of Australia, Sydney Percentage of total assets PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 30. RELATED (continued) 2010 Aset (lanjutan) Pinjaman yang diberikan Karyawan kunci Persentase terhadap jumlah aset Penyertaan saham PT First State Investments Indonesia Persentase terhadap jumlah aset Piutang bunga Commonwealth Bank of Australia, London Commonwealth Bank of Australia, Hong Kong Persentase terhadap jumlah aset Aset lain-lain Commonwealth Bank of Australia, Sydney Commonwealth Bank of Australia, Vietnam PT Commonwealth Life Persentase terhadap jumlah aset Pendapatan atas penyaluran reksa dana yang masih harus diterima PT First State Investments Indonesia PT Commonwealth Life Persentase terhadap jumlah aset Total aset dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persentase terhadap jumlah aset PARTIES TRANSACTIONS 2009 7,495 8,069 0.07% 0.07% 64 64 0.00% 0.00% 15 175 - 28 15 203 0.00% 0.00% 2,998 8,300 2,879 68 - 5,945 8,300 0.05% 0.07% Assets (continued) Loans Key employees Percentage of total assets Investments in shares PT First State Investments Indonesia Percentage of total assets Interest receivables Commonwealth Bank of Australia, London Commonwealth Bank of Australia, Hong Kong Percentage of total assets Other assets Commonwealth Bank of Australia, Sydney Commonwealth Bank of Australia, Vietnam PT Commonwealth Life Percentage of total assets Mutual fund distribution fee receivables PT First State Investments Indonesia PT Commonwealth Life 1,416 13,702 275 - 15,118 275 0.13% 0.00% 303,371 326,150 Total assets with related parties 2.63% 2.87% Percentage of total assets Lampiran - 5/79 - Schedule Percentage of total assets PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 30. RELATED (continued) 2010 Kewajiban Simpanan nasabah Giro Tabungan Deposito berjangka Persentase terhadap jumlah kewajiban Kewajiban derivatif Commonwealth Bank of Australia, Sydney Persentase terhadap jumlah kewajiban PARTIES TRANSACTIONS 2009 68,220 5,544 202,464 6,868 4,474 97,843 276,228 109,185 2.68% 1.05% Liabilities Deposits from customers Current accounts Savings Time deposits Percentage of total liabilities Derivative payables Commonwealth Bank of Australia, Sydney 160 - 0.00% 0.00% 448 20 0.00% 0.00% 276,836 109,205 Total liabilities to related parties 2,69% 1.05% Percentage of total liabilities 1,780 425 Interest income Persentase terhadap jumlah pendapatan operasional 0.23% 0.06% Percentage of total operational income Pendapatan non-operasional lainnya Management service fees 33,500 - Other non-operational income Management service fees Persentase terhadap jumlah pendapatan non-operasional 100% 0.00% Percentage of total non-operational income 1 6,178 Interest expense 0.00% 0.92% Percentage of total operating expenses Beban yang masih harus dibayar Beban yang masih harus dibayar Persentase terhadap jumlah kewajiban Total kewajiban dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persentase terhadap jumlah kewajiban Pendapatan bunga Beban bunga Persentase terhadap jumlah biaya operasional Dalam transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, Bank dan Anak Perusahaan menerapkan kebijakan harga dan syarat sesuai dengan yang disepakati kedua belah pihak. Percentage of total liabilities Accrued expenses Accrued expenses Percentage of total liabilities In related party transactions, the Bank and Subsidiary implement price and requirement policy which agreed by both parties. Lampiran - 5/80 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Berdasarkan kesepakatan antara Bank dengan Commonwealth Bank of Australia (“CBA”), selama tahun 2010, Bank telah memberikan jasa konsultasi manajemen kepada CBA. Atas jasa tersebut, Bank telah menagih biaya jasa manajemen (management service fee) sebesar Rp 33.500 yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari biaya departemen yang relevan ditambah dengan 5% margin. 31. MANAJEMEN RISIKO NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 30. RELATED (continued) PARTIES TRANSACTIONS Based on agreement between the Bank and Commonwealth Bank of Australia (“CBA”), during the year 2010, the Bank has provided a management consultancy service to CBA. For this service, Bank has charged a management service fee amounting to Rp 33,500, which is calculated based on certain percentages of relevant departmental costs plus a 5% margin. 31. RISK MANAGEMENT Bank telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan PBI tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum No. 5/8/PBI/2003 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 dan Surat Edaran BI No. 5/21/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Menurut surat edaran tersebut, penerapan manajemen risiko harus dilakukan tidak hanya pada risiko kredit, risiko pasar maupun risiko operasional, namun juga untuk risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis, dan risiko kepatuhan. The Bank has implemented a risk management policy in accordance with BI regulation No. 5/8/PBI/2003 amended by BI regulation No. 11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009 concerning of “Application of Risk Management for Commercial Bank” and BI Circular Letter No. 5/21/DPNP concerning of “Risk Management for Commercial Bank”. As stipulated in the decrees, processes for application of risk management shall be implemented for credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, reputation risk, strategic risk, and compliance risk. Risiko Kredit Credit Risk Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika nasabah, klien atau rekanan Bank gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Bank. Risiko kredit terutama berasal dari pinjaman yang diberikan kepada konsumen dan sektor komersial, garansi, letters of credit, endorsements dan akseptasi. Credit risk is the risk of financial loss, should any of the Bank’s customers, clients or market counterparties fail to fulfil their contractual obligations to the Bank. Credit risk arises mainly from consumer and commercial loans, guarantees, letters of credit, endorsements and acceptances. Bank juga dipengaruhi oleh risiko kredit lainnya yang berasal dari investasi pada efek-efek dan eksposur lain yang timbul dari aktivitas perdagangan (eksposur perdagangan). The Bank is also exposed to other credit risks arising from investments in marketable securities and other exposures arising from its trading activities (trading exposures). Manajemen melakukan pengelolaan eksposur risiko kredit dengan hati-hati. Manajemen dan pengendalian atas risiko kredit dilakukan oleh tim manajemen risiko kredit, yang bertanggung jawab kepada Direksi dan pemimpin tiap unit bisnis secara rutin. Management carefully manages its exposure to credit risk. The credit risk management and control are centralised in the credit risk management team, which reports to the Directors and head of each business unit regularly. Lampiran - 5/81 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 31. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued) Faktor utama yang berperan dalam pengendalian dan mengurangi risiko kredit adalah kemampuan dan kematangan satuan kerja perkreditan dalam membuat analisa kredit, sehingga pada akhirnya tercapai suatu keseimbangan antara pengelolaan risiko dengan pengembangan bisnis. Bersamaan dengan itu, pengelolaan portofolio dan risiko kredit merupakan tanggung jawab dari Komite Manajemen Risiko. The main factor that controls and reduces the credit risk is the ability and maturity of the credit units to analyse the credit, which results in a balance between credit risk and business development consideration. At the same time, portfolio and credit risk management is the responsibility of the Risk Management Committee. (i) (i) Credit risk measurement Pengukuran risiko kredit Estimasi terhadap eksposur kredit adalah proses yang kompleks dan memerlukan penggunaan model, di mana nilai dari suatu produk bervariasi tergantung dengan perubahan pada variabel-variabel pasar, arus kas masa depan dan rentang waktu. Penilaian risiko kredit atas suatu portofolio aset memerlukan estimasi-estimasi, seperti kemungkinan terjadinya wanprestasi, rasio kerugian dan korelasi wanprestasi antar rekanan. The estimation of credit exposure is a complex process and requires the use of models, as the value of a product varies depend on changes in market variables, expected cash flows and the passage of time. The assessment of credit risk of a portfolio of assets entails further estimations as to the likelihood of defaults occurring, of the associated loss ratios and of default correlations between counterparties. Dalam mengukur risiko kredit untuk pinjaman yang diberikan, Bank mempertimbangkan tiga komponen: (i) estimasi kerugian saat debitur atau rekanan tidak dapat memenuhi kewajibannya; (ii) estimasi tingkat eksposur saat debitur atau rekanan tidak dapat memenuhi kewajibannya baik pada on-balance sheet maupun off-balance sheet; dan (iii) estimasi kerugian yang harus ditanggung oleh Bank atas kewajiban yang telah wanprestasi. In measuring the credit risk of loans, the Bank considers three components: (i) loss estimation when debtor or counterparts cannot fulfill their contractual obligations; (ii) estimated exposure when a debtor or counterpart cannot fulfill their obligations, both at on-balance sheet and off-balance sheet; and (iii) loss estimation on the defaulted obligations which the Bank should be beared. Untuk mengelola dan memantau risiko atas penyaluran kredit, secara rutin Bank melakukan analisa terhadap portofolio kredit berdasarkan segmentasi bisnis dan kualitas kredit dari debitur atau rekanan. To manage and monitor credit risk, the Bank performs a regular portfolio analysis based on portfolio segmentation and credit quality from debtors or counterparts. Penetapan kebijakan limit dan pemantauan juga dilakukan secara rutin, antara lain: Batas Maksimum Pemberian Kredit, segmentasi bisnis (kategori debitur), jenis mata uang dan sektor ekonomi. Policy and limits monitoring is conducted on regular basis including: Legal Lending Limit, business segmentation (category of debtor), type of currency and economic sectors. Lampiran - 5/82 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 31. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued) (ii) Pengendalian batas risiko dan kebijakan mitigasi (ii) Risk limit control and mitigation policies Bank mengelola, membatasi dan mengendalikan konsentrasi risiko kredit di manapun risiko tersebut teridentifikasi secara khusus, terhadap debitur individu dan kelompok, dan industri serta geografis. The Bank manages, limits and controls concentrations of credit risk wherever they are identified - in particular, to individual counterparties and groups, and to industries and geographies. Bank menentukan tingkat risiko kredit yang dimiliki dengan menetapkan batas jumlah risiko yang bisa diterima yang terkait dengan satu debitur, atau kelompok debitur, dan berdasarkan segmen geografis dan industri. Risiko ini dimonitor dengan basis revolving dan akan ditelaah secara tahunan atau dengan frekuensi yang lebih sering. The Bank determines the levels of credit risk it undertakes by placing limits on the amount of risk accepted in relation to one borrower, or groups of borrowers, and to geographical and industry segments. Such risks are monitored on a revolving basis and are subject to an annual or more frequent review, when considered necessary. Batas pemberian kredit ditelaah mengikuti perubahan pada kondisi pasar dan ekonomi dan telaahan kredit secara periodik dan penilaian atas kemungkinan wanprestasi. Lending limits are reviewed in the light of changing market and economic conditions and periodic credit reviews and assessments of probability of default. Beberapa pengendalian spesifik lainnya dan pengukuran mitigasi dijelaskan di bawah ini: Some other specific control and mitigation measures are outlined below: Agunan Collateral Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit jika jaminan berupa sumber pembayaran utama debitur berdasarkan arus kas tidak terpenuhi. Jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit meliputi: The Bank applies policies to mitigate credit risk, by asking collateral to secure the repayment of loan if the main source of debtor’s payment is based on its cash flow were not fulfilled. Collateral types that can be used to mitigate the risk include: Kas Tanah dan/atau bangunan Standby LC/Bank Garansi yang diterima Cash Land and/or building Standby LC/Bank Guarantee received by Bank Mesin Kendaraan bermotor Piutang dagang Persediaan Saham atau surat berharga lainnya Lampiran - 5/83 - Schedule the Bank Machinery Vehicle Trade receivable Inventory Stock or other marketable securities PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 31. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued) (ii) Pengendalian batas risiko dan kebijakan mitigasi (lanjutan) (ii) Risk limit control and mitigation policies (continued) Agunan (lanjutan) Collateral (continued) Pemberian pembiayaan dan kredit jangka panjang kepada debitur korporasi pada umumnya disertai agunan. Untuk meminimalisasi kerugian kredit, Bank akan meminta tambahan agunan dari debitur ketika terdapat indikasi penurunan nilai atas pinjaman yang diberikan. Longer term finance and lending to corporate entities are generally secured. In addition, in order to minimise the credit loss, the Bank will ask for additional collaterals from the counterparty as soon as impairment indicators are identified for the relevant individual loans. Batas pemberian untuk derivatif dan kredit Lending limits for derivative and loan books Risiko penyelesaian (settlement) timbul jika pembayaran dalam bentuk uang tunai atau efek dilakukan dengan harapan akan dapat menerima hak yang setara dengan kas atau efek. Batas settlement harian ditetapkan untuk setiap debitur untuk menutupi jumlah agregat penyelesaian risiko yang berasal dari transaksi pasar harian. Settlement risk arises in any situation where a payment in cash or securities is made with an expectation of receiving equivalent cash or securities. Daily settlement limits are established for each counterparty to cover the aggregate of all settlement risk arising from the Bank’s market transactions on any single day. (iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya (iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements Eksposur risiko kredit terhadap aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Credit risk exposures relating to financial assets as at 31 December 2010 are as follows: Eksposur maksimum/ Maximum exposure Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Tagihan akseptasi Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain 499,159 147,001 1,817,460 2,159,186 22,677 10,335 5,872,005 497,290 11,025,113 Lampiran - 5/84 - Schedule Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables Acceptance receivables Loans Other assets PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 31. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued) (iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya (lanjutan) (iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements (continued) Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Credit risk exposures relating to off balance sheet items as at 31 December 2010 are as follows: Eksposur maksimum/ Maximum exposure Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Irrevocable letters of credit yang masih berjalan SBLC yang diterima Garansi yang diberikan 536,762 Unused loan facilities 8,884 Outstanding irrevocable letters of credit (15,452) Received SBLC 59,185 Issued guarantees 589,379 Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Bank pada tanggal 31 Desember 2010, tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset keuangan, eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat bruto seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian atas posisi keuangan. The above table represents a worst-case scenario of credit risk exposure to the Bank as at 31 December 2010, without taking account of any collateral held or other credit enhancements attached. For financial assets, the exposures set out above are based on gross carrying amounts as reported in the consolidated statement of financial position. Seperti yang telah dijelaskan di atas, pada tanggal 31 Desember 2010, 53,26% dari jumlah eksposur maksimum berasal dari pinjaman yang diberikan. As shown above, as at 31 December 2010, 53.26% of the total maximum exposure is derived from loans. Manajemen yakin akan kemampuan Bank untuk mengendalikan dan memelihara minimal eksposur risiko kredit yang berasal dari pinjaman yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai berikut: Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk to the Bank resulting from its loans based on the following: Bank telah memiliki pedoman tertulis Bank has a documented credit policy dan prosedur manual mengenai kebijakan dan proses kredit yang mencakup seluruh aspek pemberian kredit yang dilakukan. Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu pada kebijakan tersebut. Bank telah memiliki sistem deteksi dini permasalahan melalui pemantauan yang disiplin. Sebagian besar kredit diberikan dengan agunan kecuali untuk jenis kredit tertentu seperti personal loan, commercial loan dan fasilitas antar bank. and manual procedures that covers all aspects of Bank’s lending activities. At all times, loan transactions must adhere to the requirements of the Bank’s policy. Bank has early problem detection system through diciplined monitoring. Loans are mainly secured by collateral, Lampiran - 5/85 - Schedule except for certain loans such as personal loan, commercial loan and interbank loans. PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 31. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued) (iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya (lanjutan) (iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements (continued) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure a) a) Sektor geografis Geographical sectors Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal 31 Desember 2010. Untuk tabel ini, Bank telah mengalokasikan eksposur area berdasarkan wilayah geografis tempat Bank beroperasi. Jakarta Giro pada Bank Indonesia 499,159 Giro pada bank lain - bruto 147,001 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bruto 1,817,460 Efek-efek - bruto Tagihan derivatif bruto Tagihan akseptasi bruto Pinjaman yang diberikan - bruto Aset lain-lain Jawa Barat/ West Java The following table breaks down Bank’s credit exposure at their carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorized by geographical region as at 31 December 2010. For this table, the Bank has allocated exposures to regions based on the geographical area which activities are undertaken. 31 Desember/December 2010 Jawa Jawa Tengah/ Timur/ Central East Java Java Sumatera Jumlah/ Total - - - - - 1,817,460 2,154,290 4,896 - - - - 2,159,186 22,677 - - - - - 22,677 4,561 3,576 - - 627 1,571 10,335 Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks - gross Placements with Bank Indonesia and other banks - gross Marketable securities gross Derivative receivables gross Acceptance receivables gross 4,601,097 461,749 147,049 8,313 765,127 7,774 30,763 762 34,628 10,197 293,341 8,495 5,872,005 497,290 Loans - gross Other assets 9,707,994 163,834 772,901 31,525 45,452 303,407 11,025,113 - - - - - 499,159 - - - - - 147,001 Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut: Jakarta Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Irrevocable letters of credit yang masih berjalan SBLC yang diterima Garansi yang diberikan Lain-lain/ Others Jawa Barat/ West Java Credit risk exposure relating to off balance sheet items are as follows: 31 Desember/December 2010 Jawa Jawa Tengah/ Timur/ Central East Java Java Sumatera 284,312 171,170 8,720 2,951 27,508 8,884 (1,937) 59,185 - - - - 350,444 171,170 8,720 2,951 27,508 Lampiran - 5/86 - Schedule Lain-lain/ Others Jumlah/ Total 42,101 536,762 Unused loan facilities (13,515) - 8,884 (15,452) 59,185 Outstanding irrevocable letters of credit Received SBLC Issued guarantees 28,586 589,379 PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 31. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued) (iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya (lanjutan) (iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements (continued) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure (continued) b) b) Industry sectors Sektor industri Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan sektor industri pada tanggal 31 Desember 2010. The following table breaks down Bank’s credit exposure at their carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorized by industry sectors as at 31 December 2010. 31 Desember/December 2010 Pemerintah/ Government Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain – bruto Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bruto Efek-efek - bruto Tagihan derivatif – bruto Tagihan akseptasi – bruto Pinjaman yang diberikan -bruto Aset lain-lain Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Financial Industri Institution Pengolahan/ non Banks Manufacturing Bank/ Bank Perusahaan Lainnya dan Perseorangan/ Other Companies and Jumlah/ Individual Total Jasa-jasa Dunia Usaha/ Trade Services 499,159 - - - - - 499,159 - 147,001 - - - - 147,001 295,278 1,128,708 393,474 - - - 1,817,460 336,322 1,822,718 146 - - - 2,159,186 - 22,258 - - - 419 22,677 - - - 6,631 3,704 - 10,335 Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks - gross Placements with Bank Indonesia and other banks - gross Marketable securities gross Derivative receivables gross Acceptance receivables gross - 259,160 - 3,133,964 - 647,310 - 253,542 - 1,578,029 497,290 5,872,005 497,290 Loans - gross Other assets 1,130,759 3,379,845 3,527,584 653,941 257,245 2, 075,738 11,025,112 Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut: Credit risk exposure relating to off balance sheet items are as follows: 31 Desember/December 2010 Pemerintah/ Government Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Irrevocable letters of credit yang masih berjalan SBLC yang diterima Garansi yang diberikan - Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Financial Industri Institution Pengolahan/ non Banks Manufacturing Bank/ Bank 2,850 2,850 - Jasa-jasa Dunia Usaha/ Trade Services 150,206 194,227 Perusahaan Lainnya dan Perseorangan/ Other Companies and Jumlah/ Individual Total 189,479 7,553 (15,452) 2,339 1,331 44,241 12,605 144,646 239,799 202,084 Lampiran - 5/87 - Schedule - 536,762 8,884 (15,452) 59,185 589,379 Unused loan facilities Outstanding irrevocable letters of credit Received SBLC Issued guarantees PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 31. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued) (iv) Pinjaman yang diberikan (iv) Loans 31 Desember/December 2010 Tidak mengalami penurunan nilai/ Non impaired Mengalami penurunan nilai/ Impaired Jumlah/ Total Rupiah Mata uang asing 5,201,370 585,584 85,051 - 5,286,421 585,584 Jumlah 5,786,954 85,051 5,872,005 Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah 5,786,954 (53,041) 32,010 (53,041) 5,818,964 Rupiah Foreign currencies Less: allowance for possible impairment losses Total Risiko Tingkat Suku Bunga Interest Rate Risk Bank melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan tingkat suku bunga untuk mengurangi dampak negatif terhadap Bank, baik dampak terhadap laba maupun likuiditas, dari pergerakan tingkat suku bunga yang merugikan. Untuk mengukur risiko pasar karena pergerakan suku bunga, Bank melakukan analisa harian pada pergerakan marjin suku bunga dan juga melakukan analisa pada profil jatuh tempo seluruh aset dan pasiva berdasarkan pada jadwal perubahan suku bunga (repricing schedule). Interest rate exposure is also monitored to minimise any negative impact to the Bank, either the impact on the profitability or on liquidity, due to adverse market movements. To measure market risk fluctuations in interest rates, the Bank primarily uses interest rate margin and spread analysis, and also reviews the maturity gap analysis based on the repricing schedule for all assets and liabilities. Risiko tingkat suku bunga timbul dari berbagai layanan perbankan bagi nasabah. Interest rate risk arises from the provision of a variety of banking services to customers. Tujuan utama pengelolaan tingkat suku bunga adalah untuk membatasi dampak buruk dari pergerakan tingkat suku bunga terhadap laba dan untuk meningkatkan pendapatan di dalam batasan tertentu. Bila aktivitas nilai lindung alami masih menghasilkan ketidakcocokan (mismatch) tingkat suku bunga, lindung nilai dilakukan di dalam batasan yang telah ditentukan sebelumnya melalui penggunaan instrumen keuangan fisik dan instrumen keuangan derivatif lainnya. The main objective of interest rate risk management is to limit the adverse effect of interest rate movements on profit and to enhance earnings within defined parameters. Where natural hedging still leaves a resultant interest rate mismatch, these are hedged within pre-defined limits through the use of physical financial instruments and other derivative financial instruments. Sebagian besar deposito nasabah dan pinjaman yang diberikan dengan tingkat suku bunga mengambang, berkaitan langsung dengan tingkat suku bunga pasar atau tingkat suku bunga yang diumumkan, yang disesuaikan secara periodik guna mencerminkan pergerakan pasar. A substantial proportion of customer deposits and lending at floating interest rate is either directly linked to market rates or based upon published rates which are periodically adjusted to reflect market movements. Tabel di bawah merangkum tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk Rupiah dan mata uang asing. The table below summarises the annual average interest rates for Rupiah and foreign currencies. Lampiran - 5/88 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 31. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan) Interest Rate Risk (continued) 2009 2010 Mata uang asing/ Foreign currencies % Rupiah/ Rupiah % ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Pinjaman yang diberikan 6.38 7.65 15.78 KEWAJIBAN Simpanan nasabah: - Giro - Tabungan - Simpanan berjangka Rupiah/ Rupiah % 1.40 4.50 3.86 2.59 1.28 6.28 Mata uang asing/ Foreign currencies % 8.27 9.62 14.21 0.11 0.00 0.72 1.21 1.54 7.75 Tabel di bawah ini mengikhtisarkan ekposur nilai wajar instrumen keuangan Bank yang diperdagangkan terhadap risiko tingkat suku bunga (repricing schedule). 2.04 4.85 4.27 ASSETS Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans 0.00 0.00 1.46 LIABILITIES Customer deposits: Current accounts Savings Time deposits - The table below summarises Bank’s trading book fair value exposure to interest rate risk (repricing schedule). 2010 Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bruto Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bruto Efek-efek - bruto Tagihan derivatif bruto Tagihan akseptasi bruto Pinjaman yang diberikan - bruto Aset lain-lain Jumlah Floating rate Lebih dari Lebih dari 1 bulan s/d 3 bulan s/d Lebih 3 bulan/ 12 bulan/ dari More than More than 12 bulan/ 1 month 3 months More until until than 12 3 months 12 months months Fixed rate Lebih dari Lebih dari 1 bulan s/d 3 bulan s/d Lebih 3 bulan/ 12 bulan/ dari More than More than 12 bulan/ 1 month 3 months More until until than 12 3 months 12 months months Tidak ter eksposure suku bunga/ Non interest bearing Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month 499,159 - - - - - - - - - 147,001 - - - - - - - Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month - - - - - 1,522,181 295,279 - - - 401,061 1,182,393 - - 12,246 100,546 409,310 53,630 22,677 - - - - - Jumlah/ Total Assets Current accounts 499,159 with Bank Indonesia Current accounts with 147,001 other banks - gross Placements with Bank Indonesia and 1 ,817,460 other banks - gross Marketable securities 2,159,186 gross Derivative receivables 22,677 gross Acceptance 10,335 receivables - gross 10,335 - - - - 497,290 2,917 - 114 - 569,631 - 137,222 - 163,464 - 456,684 - 1,834,516 2,707,457 - 5,872,005 497,290 Loans - gross Other assets 1, 029,461 550,979 1,182,507 569,631 137,222 1,697,891 852,509 2,243,826 2,761,087 11,025,113 Total Kewajiban - - - - - 8,893,374 791,790 100,872 312 9,786,348 5,810 10,335 98,498 - - - - 372,012 - 2,505 - - - 374,517 5,810 10,335 98,498 Liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Other liabilities Jumlah 114,643 - - - - 9,265,386 794,295 100,872 312 10,275,508 Total Perbedaan Repricing 914,818 550,979 1,182,507 569,631 Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Kewajiban lain-lain 137,222 (7,567,495) 58,214 Lampiran - 5/89 - Schedule 2,142,954 2, 760,775 749,605 Repricing gap PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 31. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko Mata Uang Currency Risk Risiko ini umumnya terjadi dari transaksi dan produk valuta asing, baik dengan nasabah korporasi maupun ritel, dan dari aktivitas pasar valuta asing antar bank seperti kontrak berjangka. Risiko kurs mata uang dimonitor dan dilaporkan setiap hari oleh Bank untuk memastikan bahwa dampak pergerakan nilai tukar mata uang asing yang merugikan dapat dikendalikan. Primarily, this exposure arises from foreign currency products and transactions, both for corporate and retail clients, and activities in the interbank foreign currency market such as forward contracts. Currency rate risk is monitored and reported daily by the Bank to ensure that exposure to adverse foreign currency exchange rate movements are maintained within pre-defined limits. Berikut ini adalah posisi devisa neto Bank per tanggal 31 Desember 2010 dan 2009: The following is the Bank’s foreign currency net open position as at 31 December 2010 and 2009: Mata uang NERACA Dolar Australia Euro Pound Sterling Inggris Dolar Hong Kong Yen Jepang Dolar Selandia Baru Dolar Singapura Dolar Amerika Serikat Posisi devisa neto neraca Posisi devisa neto absolut neraca REKENING ADMINISTRATIF Dolar Australia Euro Pound Sterling Inggris Yen Jepang Dolar Selandia Baru Dolar Amerika Serikat Posisi devisa neto rekening administratif Aset/ Assets 2010 Kewajiban/ Liabilities Nilai bersih/ Net value 1,089,813 330,003 175,372 465 37,123 18,957 75,014 2,482,054 1,042,253 325,809 166,379 24,262 14,922 73,122 2,607,494 47,560 4,194 8,993 465 12,861 4,035 1,892 (125,440) 4,208,801 4,254,241 (45,440) 45,440 2,742 4,657 6,388 202,616 50,882 7,662 9,759 18,607 3,486 72,014 216,403 162,410 (48,140) (3,005) (9,759) (12,219) (3,486) 130,602 53,993 Posisi devisa neto absolut rekening administratif Posisi devisa neto absolut keseluruhan Rasio posisi devisa neto (Neraca dan rekening administratif) Posisi Devisa Neto neraca dan rekening administratif per tanggal 31 Desember 2010 yang dihitung berdasarkan pada Surat Keputusan Bank Indonesia No. 7/37/PBI/2005 tertanggal 30 September 2005 dan No. 6/20/PBI/2004 tertanggal 15 Juli 2004 adalah 0,99%. OFF-BALANCE SHEET Australian Dollar Euro Great Britain Pound Sterling Japanese Yen New Zealand Dollar United States Dollar Net open position administrative accounts 11,245 Absolute net open position administrative accounts Absolute net open position overall 1,139,224 Total Tier I and II (Capital) 0.99% Net open position ratio (Balance sheet and administrative accounts) 53,993 Jumlah Tier I dan II (Modal) Currency BALANCE SHEET Australian Dollar Euro Great Britain Pound Sterling Hong Kong Dollar Japanese Yen New Zealand Dollar Singapore Dollar United States Dollar Net open position balance sheet Absolute net open position balance sheet The Net Open Position balance sheets and administrative accounts as at 31 December 2010 which was calculated based on Bank Indonesia’s Decision Letters No. 7/37/PBI/2005 dated 30 September 2005 and No. 6/20/PBI/2004 dated 15 July 2004 are 0.99%. Lampiran - 5/90 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 31. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko Mata Uang (lanjutan) Currency Risk (continued) Tabel dibawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank atas risiko nilai tukar mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010. Termasuk didalamnya adalah instrumen keuangan pada nilai tercatat, dikategorikan berdasarkan jenis mata uang The table below summarises exposure to foreign currency exchange rate risk at 31 December 2010. Included in the table are financial instruments at carrying amounts, categorised by currency. 2010 Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Dolar Singapura/ Singapore Dollar Euro/ Euro Yen Jepang/ Japanese Yen Dolar Hong Kong/ Hong Kong Dollar Dolar Australia/ Australian Dollar Pound Sterling/ Pound Sterling Lain-lain/ Others Jumlah/ Total 41,906 - - - - - - - 41,906 19,165 15,933 13,819 34,930 24,325 465 16,329 1,523 126,489 873,970 904,077 579,470 6,631 18,880 312,468 840 52,694 72 2,132 - 91,695 918,788 4,670 1,571 21,211 - 158,929 13 17,425 4 1,507,181 1,822,865 584,140 10,334 41,020 Assets Cash Current account with Bank Indonesia Current ac count with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Derivatives receivable Loans Acceptances receivable Other assets Jumlah aset 2,481,579 329,947 75,014 37,123 1,089,530 465 1 75,271 18,952 4,207,881 Total assets Kewajiban Simpanan dari nasabah Kewajiban akseptasi Kewajiban lain-lain 2,593,390 6,631 183,889 325,773 81,123 73,120 2,827 21,931 2,132 13,971 1,036,295 1,571 36,861 488 166,379 11,271 14,922 4,031 4,231,810 Deposits from customers 10,334 Acceptances payable 334,461 Other liabilities Jumlah kewajiban 2,783,910 406,896 75,947 38,034 1,074,727 488 177,650 18,953 4,576,605 Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain 37,480 706 8,429 61 27,270 - - 73,946 Liabilities Posisi keuangan neraca - bersih (302,331) (76,949) Rekening administratif - bersih (200,029) (1,653) (933 ) - (911) (523) 14,803 (23) (2,861) (2,379) - - Total liabilities (1 ) (368,724 ) Net on balance sheet financial position - (205,066) Administrative accounts - net Risiko Likuiditas Liquidity Risk Kebijakan likuiditas Bank didasarkan untuk memastikan bahwa setiap kebutuhan dana di saat ini, maupun di masa datang baik untuk kondisi normal maupun kondisi stres dapat dipenuhi. Dalam melaksanakan pengendalian risiko likuiditas, dilakukan dengan beberapa pendekatan, yaitu: liquidity gap analysis, liquidity stress test analysis, dan liquidity ratio analysis. Di mana untuk mengendalikan risiko likuiditas tersebut ditetapkan beberapa batasan dan parameter. Di samping itu dalam mengendalikan risiko likuiditas juga dilakukan pemantauan atas indikator-indikator internal dan eksternal. Untuk menghadapi kondisi stres juga ditetapkan contingency funding plan untuk penanganan kondisi tersebut. Jumlah aset lancar yang memadai dipertahankan untuk menjamin kebutuhan likuiditas yang terkendali setiap waktu. Hal ini semua sejalan dengan peraturan baru BI tentang manajemen risiko likuiditas yang tercantum dalam Surat Edaran BI No.11/16/DPNP/2009. The Bank’s liquidity policy is based on ensuring that current and future funding requirements can be met both in normal or stress condition. In implementation of liquidity risk management, there are some varieties of methods, such as: liquidity gap analysis, liquidity stress test analysis, and liquidity ratios analysis. Whereas in managing liquidity risk, the Bank sets some limits and parameters. The Bank also monitors the internal and external indicators to manage liquidity risk. The Bank also sets a contingency funding plan that is used to handle or solve the crisis condition. Appropriate levels of liquid assets are held to ensure that a prudent level of liquidity is maintained at all times. This in line with BI circular letter No.11/16/DPNP/2009 regarding liquidity risk management. Lampiran - 5/91 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 31. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko Likuiditas (lanjutan) Liquidity Risk (continued) Pengelolaan likuiditas Bank ditekankan pada penyesuaian arus dana masuk dan keluar. Kesenjangan arus dana diantisipasi dengan memelihara aset likuid tingkat pertama yang berupa pemeliharaan cadangan wajib serta efekefek jangka pendek yang sangat likuid. Aset likuid tingkat dua dipelihara melalui penempatan dana jangka pendek di bank lain serta efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual. Pengelolaan likuiditas juga dilakukan melalui pengelolaan struktur sumber dana dengan memperhatikan limit konsentrasi deposan. Selain itu, Bank senantiasa memelihara kemampuannya untuk melakukan akses ke pasar uang, dengan memelihara hubungan dengan bank-bank koresponden. The Bank’s liquidity management focuses on cash inflow and outflow. The gap in cash flow is anticipated through managing the first tier assets such as maintenance of reserve requirements and highly liquid short term marketable securities. Second tier assets are managed through short term placements with other banks and available for sale marketable securities. Liquidity management is also performed through managing the structure of funding by implementing proper threshold on the concentrations of depositors. In addition, the Bank maintains its ability to access the financial market, by maintaining its relationships with correspondent banks. Bank memonitor jangka waktu jatuh tempo komitmen kredit oleh karena komitmen dengan jangka waktu yang lebih lama pada umumnya memiliki risiko kredit yang lebih besar dibandingkan dengan komitmen yang memiliki jangka waktu yang lebih pendek. The Bank monitors the term to maturity of credit commitments because longer term commitments generally have a greater degree of credit risk than shorter term commitments. Pelaporan jatuh tempo aset dan kewajiban adalah sebagai berikut: The maturity profile of the Bank’s assets and liabilities is as follows: Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ No contractual maturity Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bruto Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bruto Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month 2010 Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan s/d s/d s/d 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ More than More than More than Lebih dari 1 month 3 months 6 months 12 bulan/ until until until More than 3 months 6 months 12 months 12 months Jumlah/ Total - 186,459 - - - - 186,459 - 499,159 - - - - 499,159 - 147,001 - - - - 147,001 - 1,522,181 295,279 - - - 1,817,460 Efek-efek - bruto - 58,103 217,754 688,450 255,848 939,031 2,159,186 Tagihan derivatif - bruto - 850 1,136 2,936 549 17,206 22,677 Tagihan akseptasi - bruto Pinjaman yang diberikan - bruto Penyertaan - bruto Goodwill - bersih Pajak dibayar di muka Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan Aset lain-lain - 7,279 2,429 627 - - 64 53,677 323,101 8,598 14,329 165,599 330,246 458,200 13,322 668,084 15,739 1,187,734 28,116 3,392,388 95,538 399,769 2,916,877 988,120 1,375,836 1,472,247 4,444,163 11,597,012 Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (53,176) Jumlah 346,593 - - - - 2,916,877 988,120 1,375,836 1,472,247 Lampiran - 5/92 - Schedule - 10,335 Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks - gross Placements with Bank Indonesia and other banks - gross Marketable securities gross Derivative receivables gross Acceptance receivables gross 5,872,005 Loans - gross 64 Investment in shares - gross 53,677 Goodwill - net Prepaid tax 323,101 Fixed assets - net 8,598 Deferred tax assets 497,290 Other assets (53,176) 4,444,163 11,543,836 Less: Allowance for impairment losses Total PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 31. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko Likuiditas (lanjutan) Liquidity Risk (continued) Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ No contractual maturity Kewajiban Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Hutang pajak Cadangan kerugian atas komitmen dan kontinjensi Kewajiban lain-lain Jumlah Perbedaan jatuh tempo Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month 2010 Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan s/d s/d s/d 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ More than More tha n More than Lebih dari 1 month 3 months 6 months 12 bulan/ until until until More than 3 months 6 months 12 months 12 months Jumlah/ Total - 8,893,374 372,012 1,033 7,279 21,771 791,790 2,505 484 2,429 - 50,040 369 627 3,854 50,832 2,182 - 312 1,742 - 9,786,348 374,517 5,810 10,335 25,625 4,290 - 88,360 1,777 768 486 7,107 4,290 98,498 9,383,829 798,985 55,658 53,500 (6,466,952) 189,135 1,320,178 1,418,747 4,290 342,303 9,161 10,305,423 4,435,002 1,238,413 Liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Taxes payable Allowance for possible losses on commitments and contingencies Other liabilities Total Maturity gap Risiko Operasional Operational Risk Risiko operasional adalah risiko kerugian langsung ataupun tidak langsung yang terjadi karena tidak memadainya atau karena adanya kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya masalah eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Bank. Operational risk is the risk of direct or indirect loss resulting from inadequate or failure in internal processes, people and systems or from external problems that effect the Bank’s operations. Proses pengkajian risiko dilakukan untuk menilai kecukupan pengendalian internal serta proses identifikasi dan penelaahan risiko untuk setiap proses dan produk di masing-masing unit kerja untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan dan batasan-batasan yang dibuat oleh manajemen Bank. A risk assessment process is carried out to evaluate the adequacy of internal control and risk identification and assessment in every process and product in each working unit to ensure compliance with the policies, rules and limits set down by Bank’s Management. Pengelolaan risiko operasional juga dilakukan dengan memperkuat aspek keamanan dan kehandalan operasi teknologi informasi sehingga kesalahan manusia, fraud, kesalahan proses dan potensi kegagalan sistem yang menyebabkan terganggunya kelangsungan bisnis dapat ditekan dan diantisipasi lebih dini. Operational risk management is also performed by strengthening security and operational aspects of information technology so that human error, fraud, processing errors and system failure that can affect business continuity can be anticipated and reduced. Bank sedang dalam proses pengembangan dan implementasi 3 garis pertahanan (3 lines of defense), menekankan kepemilikan risiko dan budaya risiko di semua aspek Bank. Bank mengerahkan upaya terbaik untuk mengelola risiko operasional dengan memastikan akan pentingnya pengelolaan risiko ini ditanamkan pada seluruh jajaran organisasi Bank. Bank berkomitmen penuh untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko operasional melalui penggunaan berbagai proses pengendalian dan perangkat. Bank is in the process of development and implementation 3 lines of defense, reinforcing risk ownership and risk culture across all aspects of the Bank. Bank does its best effort to manage operational risk by ensuring that the importance of managing the risk is embedded at all levels of Bank’s organisation. Bank has fully committed to increase its capability in managing operational risk using several control processes and tools. Lampiran - 5/93 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 31. RISK MANAGEMENT (continued) Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan Fair value of financial assets and liabilities Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai tercatat dari aset dan kewajiban keuangan Bank memiliki nilai yang hampir sama dengan nilai wajarnya. As at 31 December 2010, the carrying value of the Bank's financial assets and liabilities approximates their fair value. 2010 Nilai tercatat/ Carrying value Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain Kewajiban Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Kewajiban lain-lain Nilai wajar/ Fair value 186,459 186,459 499,159 147,001 499,159 147,001 1,817,460 2,159,186 2,677 5,872,005 10,231 376,895 11,071,073 1,817,460 2,159,186 2,677 5,960,249 10,231 376,895 11,159,317 9,786,348 374,517 5,810 10,335 33,318 10,210,328 9,786,348 374,517 5,810 10,335 33,318 10,210,328 32. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM) Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Capital Adequacy Ratio [CAR]) adalah rasio modal terhadap aset tertimbang menurut risiko (Risk Weighted Average [RWA]). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari modal inti (Tier I) dan modal pelengkap (Tier II) dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan. Dalam rangka perhitungan Risiko Pasar, Bank dapat memasukkan komponen modal pelengkap tambahan (Tier III) yaitu Pinjaman Subordinasi berjangka pendek yang memenuhi kriteria tertentu sebagai komponen modal. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (induk perusahaan) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placement with other banks and Bank Indonesia Marketable securities Derivative receivables Loans Acceptances receivable Other assets Liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Derivative payable Acceptances payable Other liabilities 32. CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) The Capital Adequacy Ratio (CAR) is the ratio of Bank’s capital over its Risk Weighted Assets (RWA). Based on Bank Indonesia regulations, the total capital for credit risk consists of core (Tier I) capital and supplementary capital (Tier II) less investments in subsidiary. To calculate the market risk exposure, the Bank could include the supplementary capital (Tier III) in the form of short term subordinated loans which meet the criteria as capital components. The CAR (parent company) as at 31 December 2010 and 2009 are as follows: Lampiran - 5/94 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM) (lanjutan) 2010 Bank (dengan memperhitungkan risiko kredit) Aset Tertimbang Menurut Risiko Jumlah modal Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank (dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar) Aset Tertimbang Menurut Risiko Jumlah modal Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 32. CAPITAL (continued) ADEQUACY 6,890,490 1,139,224 5,669,962 926,327 Bank only (with credit risk charge) Risk Weighted Assets Total capital 16.53% 16.34% Capital Adequacy Ratio 6,901,735 1,139,224 5,677,484 926,327 Bank only (with credit and market risks charge) Risk Weighted Assets Total capital 16.51% 16.32% Capital Adequacy Ratio 7,618,078 1,139,224 - Bank only (with credit market, and operational risks charge) Risk Weighted Assets Total capital 14.95% - Capital Adequacy Ratio 33. KASUS HUKUM a. (CAR) 2009 Bank (dengan memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional) Aset Tertimbang Menurut Risiko Jumlah modal Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum RATIO 33. LEGAL CASES Pada tahun 1998, Bank bersama dengan 6 bank lainnya (penggugat) memasukkan gugatan ke Pengadilan Negeri Denpasar No. 183/Pdt.Plw/1998/PT.Dps dan selanjutnya ke Pengadilan Tinggi Denpasar No. 114/Pdt/1999/PT.Dps menyatakan bahwa PT Geria Wijaya Prestige (tergugat) gagal memenuhi kewajibannya yang tertera di perjanjian kredit sehingga penggugat berkeinginan untuk mengeksekusi barang jaminan tergugat yang merupakan bagian dari perjanjian. a. In 1998, the Bank along with 6 other banks (plaintiffs) filed with the State Court of Denpasar civil case No. 183/Pdt.Plw/1998/PT.Dps and subsequently with the High Court of Denpasar case No. 114/Pdt/1999/PT.Dps stating that PT Geria Wijaya Prestige (the defendant) failed to meet the terms of its loan agreement with the syndicate and therefore the plaintiffs wished to execute the defendant’s properties that were party to the loan agreement. Putusan Pengadilan Negeri Denpasar tanggal 21 Juni 1999 dan diperkuat oleh putusan Pengadilan Tinggi Denpasar tanggal 15 Oktober 1999 memenangkan tergugat, PT Geria Wijaya Prestige. Sehubungan dengan itu, pihak penggugat mengajukan upaya kasasi ke Mahkamah Agung dan berdasarkan putusan No. 679K/Pdt/2001 tanggal 17 Oktober 2002 Mahkamah Agung mengabulkan permohonan penggugat. Pada tahun 2003, PT Geria Wijaya Prestige mengajukan permohonan peninjauan kembali (PK) kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia (“MARI”) untuk peninjauan atas putusan No. 679K/Pdt/2001. Pihak tergugat memenangkan perkara berdasarkan putusan MARI No. 327 PK/Pdt/2003. The State Court of Denpasar and High Court of Denpasar decrees dated 21 June 1999 and 15 October 1999, respectively ruled in favor of the defendant, PT Geria Wijaya Prestige. The plaintiffs subsequently filed an appeal with the Supreme Court and the decree No. 679K/Pdt/2001 dated 17 October 2002 was passed in favor of the plaintiffs. In 2003, PT Geria Wijaya Prestige filed for a judicial review with the Supreme Court No. 327 PK/Pdt/2003 to review its decree No. 679K/Pdt/2001. The defendant won the case based on Supreme Court decree No. 327 PK/Pdt/2003. Lampiran - 5/95 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. KASUS HUKUM (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 33. LEGAL CASES (continued) Bersamaan dengan upaya untuk memperoleh aset tergugat (seperti penjelasan sebelumnya), tergugat (PT Geria Wijaya Prestige) mengajukan kasus hukum lain terhadap penggugat (sindikasi 7 bank) dengan alasan penggugat telah melakukan perbuatan melawan hukum sehubungan dengan pelaksanaan eksekusi jaminan. Putusan dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas kasus No. 490/Pdt.G/1998/ PN.Jkt.Pst tertanggal 20 April 1999 dan diperkuat oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta atas kasus No. 880/Pdt/1999/ PT.DKI tertanggal 16 Mei 2000 adalah bahwa penggugat (sindikasi 7 bank) menjadi pihak tergugat dan diwajibkan membayar Rp 20.000 kepada tergugat (PT Geria Wijaya Prestige). Bagian yang harus dibayarkan oleh Bank sekitar 11,76% atau senilai Rp 2.352. Pada tahun 2002, pihak penggugat mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung mengenai keberatan terhadap putusan Pengadilan Tinggi dan ditolak oleh Mahkamah Agung. While the plaintiffs were filing for the recovery of collateral due to unpaid installments on the syndicated loan (as outlined above), the defendant (PT Geria Wijaya Prestige) filed a separate legal case against the plaintiffs (syndicate of 7 banks) for action against the law in relation to collateral execution. The decision of the State Court of Central Jakarta based on civil case No. 490/Pdt.G/1998/PN.Jkt.Pst. dated 20 April 1999 and the subsequent decision of the High Court of DKI Jakarta based on civil case No. 880/Pdt/1999/PT.DKI dated 16 May 2000 was that the syndicate of 7 banks becoming the defendants and must pay a total Rp 20,000 to the defendant (PT Geria Wijaya Prestige) in damages. The Bank’s share of the total damages is 11.76% or Rp 2,352. In 2002, the plaintiff filed an appeal regarding the decision of the High Court which was subsequently rejected by the Supreme Court. Pada tahun 2003, tergugat kembali memasukkan permohonan peninjauan kembali kepada MARI. Pada tanggal 19 September 2007, Bank telah menerima pemberitahuan dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang menyatakan bahwa permohonan PK dari tergugat tersebut telah dinyatakan ditolak. In 2003, the defendants also filed a judicial review with the Supreme Court. On the 19 September 2007, the Bank received an announcement from the State Court of Central Jakarta that the appeal from defendants had been rejected. Permohonan lanjutan menghasilkan putusan dari MARI No. 3392 K/PDT/2001 Jo. No. 310/PDT.G/1999/PDT/2001 tertanggal 4 Januari 2008 yang mengabulkan permohonan tergugat (PT Geria Wijaya Prestige). Bank telah melakukan pembayaran atas kewajibannya pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. A subsequent appeal led to a decree from the Supreme Court No. 3392 K/PDT/2001 Jo. No. 310/PDT.G/1999/PDT/2001 dated 4 January 2008 which was also ruled in favour of the defendant (PT Geria Wijaya Prestige). The Bank has paid its proportion of the damages with the State Court of Central Jakarta. Lampiran - 5/96 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. KASUS HUKUM (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 33. LEGAL CASES (continued) Tetapi karena pihak PT Geria Wijaya Prestige ingin dibayar Rp 20.000 hanya oleh 3 bank yang masih beroperasi dari semula 7 bank (4 bank tidak lagi beroperasi), sehingga menambah kewajiban bayar Bank dari Rp 2.352 menjadi sebesar Rp 6.667. Bank telah melakukan pembayaran atas kewajibannya melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 26 Juni 2008 dan membukukannya sebagai beban pada laporan laba rugi konsolidasian tahun 2008. However, given the fact that PT Geria Wijaya Prestige requested the full Rp 20,000 obligation to be divided amongst the remaining 3 banks from the original 7 banks (4 banks are no longer operating), the Bank’s obligation (in the eyes of the plaintiff) has therefore increased from Rp 2,352 to Rp 6,667. The Bank has paid their obligation through the State Court of Central Jakarta on 26 June 2008 and recorded the expense on the consolidated statements of income for the year ended 2008. Bank mengajukan keberatan kepada PT Geria Wijaya Prestige melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengenai keberatan terhadap putusan peninjauan kembali MARI, tetapi ditolak melalui surat putusan No. 229/PDT.G./2008/PN.JKT.PST tanggal 3 April 2009. Selanjutnya, Bank mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi berdasarkan No. 69/SRT.PDT.BDG/2009/ PN.JKT.PST tanggal 30 April 2009. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Bank masih menunggu putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat. The Bank has lodged a formal objection to PT Geria Wijaya Prestige through the State Court of Central Jakarta with regards to interpretation of the judicial review of Supreme Court, but it was rejected with decree No. 229/PDT.G/2008/ PN.JKT.PST. Subsequently, the Bank filed an appeal with the High Court through letter No. 69/SRT.PDT.BDG/2009/PN.JKT.PST dated 30 April 2009. Until the date of these consolidated financial statements, the outcome of this appeal is still pending from the High Court of Central Jakarta. b. Pada tanggal 4 Mei 2007, Bank telah menerima pemberitahuan dari Pengadilan Negeri Semarang mengenai permohonan PK yang diajukan Ranu Gunawan Urip (penggugat) terkait putusan MARI No. 2156K/Pdt/2004 terkait gugatan perdata atas perkara pencairan Sertifikat Deposito dan Deposito Berjangka, seluruhnya bernilai Rp 20.400 dan AUD 100.000. Perkara perdata tersebut telah dimenangkan Bank sejak dari putusan Pengadilan Negeri Semarang, putusan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah maupun Kasasi Mahkamah Agung. Penggugat mengajukan peninjauan kembali ke MARI, tetapi ditolak oleh MARI. Bank telah menerima pemberitahuan dari MARI No.237PK/Pdt/2008 tertanggal 29 Januari 2009 bahwa MARI menolak permohonan peninjauan kembali kasus ini dan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap. b. On 4 May 2007, the Bank was informed by the State Court of Semarang regarding an appeal submitted by Ranu Gunawan Urip (plaintiff) to the Supreme Court to review its decision No. 2156K/Pdt/2004 on a civil case regarding withdrawal of a Certificate Deposit and Time Deposit amounting to Rp 20,400 and AUD 100,000. The Bank won the case in all courts from the State Court of Semarang, High Court of Central Java and Supreme Court. The plaintiff appealed to the Judicial Review at the Supreme Court, but was rejected by the Supreme Court. The Bank has received written confirmation from the Supreme Court No.237PK/Pdt/2008 dated 29 January 2009 that the Supreme Court rejected the appeal request of the case and the final outcome has been made in favour of the Bank. Lampiran - 5/97 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. KASUS HUKUM (lanjutan) c. d. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 33. LEGAL CASES (continued) Pada tanggal 24 Februari 2009, Bank (tergugat) mendaftarkan permohonan peninjauan kembali ke MARI sehubungan dengan putusan yang dikeluarkan oleh pengadilan Hubungan Industrial berkaitan dengan pembayaran terhadap mantan pegawai TA (penggugat) Penggugat memenangkan gugatannya melalui putusan kasasi No. 328_K/Pdt.Sus/2008 tanggal 28 Juli 2008. c. On 24 February 2009, the Bank registered a judicial review at the Supreme Court against the verdict handed down by the Industrial Relations District Court in relation to the settlement of monies due to a former employee. The plaintiff won the case at Supreme Courts through its decree No. 328_K/Pdt.Sus/2008 dated 28 July 2008. Pada tanggal 8 April 2010, sebagian hasil keputusan Peninjauan Kembali berkaitan dengan pemutusan hubungan ketenagakerjaan oleh Bank telah dikabulkan. Namun, hasil keputusan Peninjauan Kembali tersebut juga menyatakan bahwa Bank harus membayar pesangon penggugat sebesar IDR 2.170 dan AUD 30.810 (nilai penuh). Bank telah melakukan pembayaran melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 28 Oktober 2010. Bank telah mencadangkan beban atas kasus ini pada laporan laba rugi konsolidasian tahun 2009. On 8 April 2010, the judicial review result has decided to partially approve the Bank’s decisions to terminate the employment agreement. However, the judicial review result also decided that the Bank has to pay the termination benefit amounting to IDR 2,170 and AUD 30,810 (full amount) on 28 October 2010. The Bank has paid such amount through the State Court of Central Jakarta. The Bank has charged the provision for this case in 2009 concolidated statements of income. Selain itu, pada tanggal 31 Mei 2010, Bank mengajukan gugatan eksekusi lelang terhadap jaminan atas pinjaman mantan pegawai tersebut yang dinyatakan macet dengan nilai sebesar IDR 2.572. Perkara ini dimenangkan oleh Bank berdasarkan Penetapan Eksekusi Lelang Hak Tanggungan No. 22/Eks.HT/2010/PN.Jkt.Sel tanggal 5 Oktober 2010. Saat ini, perkara ini sedang menunggu pelaksanaan lelang di hadapan umum dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. In addition, on 31 May 2010, the Bank has filled for a public auction for the collateral of the ex-employee loan which has been declared as a bad debt amounting to IDR 2,572. The Bank won this case through the Court Determination of Auction Execution of Mortgage No. 22/Eks.HT/2010/PN.Jkt.Sel dated 5 October 2010. Currently, this case is waiting for the public auction implementation by the South Jakarta Disctrict Court. Di tahun 2009, Bank mendaftarkan gugatan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas pinjaman macet Pratama Hernanto dengan pokok pinjaman, total pinjaman, dan nilai jaminan berdasarkan nilai wajarnya masing-masing sejumlah Rp 10.000, Rp 12.409, dan Rp 16.786. Berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 44/Eks.HT/2009/PN.Jkt.Sel tertanggal 2 Februari 2010, jaminan atas pinjaman telah disita pada tanggal 4 Februari 2010 dan proses eksekusi lelang umum jaminan tersebut telah selesai dilaksanakan pada bulan Februari 2011. d. In 2009, the Bank registered a case with the State Court of South Jakarta of non performing loan Pratama Hernanto, where the loan principal, total outstanding loan, and collateral value based on its net realisable value are Rp 10,000, Rp 12,409, and Rp 16,786, respectively. Based on the court order of State Court of South Jakarta No. 44/Eks.HT/2009/PN.Jkt.Sel dated 2 February 2010, the loan collateral has been seized on 4 February 2010 and the public auction process has been completed in February 2011. Lampiran - 5/98 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 34. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN ARUS KAS 34. RESTATEMENT OF STATEMENT OF CASH FLOWS Efektif tanggal 1 Januari 2010, komponen kas dan setara kas berubah seperti dijelaskan dalam Catatan 2a. Untuk tujuan perbandingan, laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dilakukan penyajian kembali. Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan Kenaikan bersih kas dan setara kas Effective 1 January 2010, the components of cash and cash equivalents have been changed as explained in Note 2a. Accordingly, for comparative purposes, the statements of cash flows for the year ended 31 December 2009, have been restated. Sebelum penyajian kembali/ Before restatement Setelah penyajian kembali/ After restatement 135,645 371,773 (113,593) (667,372) 76,000 76,000 Net cash provided from operating activities Net cash used for investing activities Net cash provided from operating activities 98,052 (219,599) Net increase in cash and cash Kas dan setara kas awal tahun 542,437 4,482,512 Cash and cash equivalent at the beginning of the year Kas dan setara kas akhir tahun 640,489 4,262,913 Cash and cash equivalent at the end of the year 35. STANDAR AKUNTANSI BARU 35. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011 sebagai berikut: Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) has issued revision of the following accounting standards which will be effective as at 1 January 2011: - PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan, PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas, - PSAK 3 (Revisi 2010) – Laporan Keuangan Interim, PSAK 4 (Revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi, - PSAK 7 (Revisi 2010) – Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa, - - - - - - SFAS 1 (Revised 2009) – Presentation of Financial Statements, SFAS 2 (Revised 2009) – Statements of Cashflows, SFAS 3 (Revised 2010) – Interim Financial Reporting, SFAS 4 (Revised 2009) – Consolidated Financial Statements and Separate Financial Statements, SFAS 5 (Revised 2009) – Operating Segments, SFAS 7 (Revised 2010) – Related Party Disclosures, Lampiran - 5/99 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) - NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 35. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT (continued) PSAK 8 (Revisi 2010) – Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan, PSAK 12 (Revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama, PSAK 15 (Revisi 2009) – Investasi dalam Entitas Asosiasi, PSAK 19 (Revisi 2010) – Aset Tak Berwujud, PSAK 22 (Revisi 2010) – Kombinasi Bisnis, - PSAK 23 (Revisi 2010) – Pendapatan, PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset, PSAK 57 (Revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi, - PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, ISAK 7 (Revisi 2009) – Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus, ISAK 9 – Perubahan Atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa, ISAK 10 – Program Loyalitas Pelanggan, - ISAK 11 – Distribusi Aset Non-kas Kepada Pemilik, ISAK 12 – Pengendalian Bersama Entitas – Kontribusi Non Moneter oleh Venturer, - ISAK 14 – Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web, ISAK 17 – Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai. - - - - - - SFAS 8 (Revised 2010) – Events After the Reporting Period, SFAS 12 (Revised 2009) – Interest in Joint Ventures, SFAS 15 (Revised 2009) – Investment in Associates, SFAS 19 (Revised 2010) – Intangible Assets, SFAS 22 (Revised 2010) – Business Combination, SFAS 23 (Revised 2010) – Revenue, SFAS 25 (Revised 2009) – Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors, SFAS 48 (Revised 2009) – Impairment of Assets, SFAS 57 (Revised 2009) – Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets, SFAS 58 (Revised 2009) – Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations, Interpretation of SFAS 7 (Revised 2009) – Consolidation of Special Purpose Entities, Interpretation of SFAS 9 – Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities, Interpretation of SFAS 10 – Customer Loyalty Program, Interpretation of SFAS 11 – Distribution of Non-Cash Assets to Owners, Interpretation of SFAS 12 – Jointly Controlled Entities – Non Monetary Contributions by Venturers, Interpretation of SFAS 14 – Intangible Assets – Web Site Cost, Interpretation of SFAS 17 – Interim Financial Reporting and Impairment. DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut: DSAK-IAI has also issued revision of the following accounting standards which are applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2012: - PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing, PSAK 24 (Revisi 2010) – Imbalan Kerja, - PSAK 46 (Revisi 2010) – Pajak Penghasilan, PSAK 53 (Revisi 2010) – Pembayaran Berbasis Saham, - - - - SFAS 10 (Revised 2010) – The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates, SFAS 24 (Revised 2010) – Employee Benefits, SFAS 46 (Revised 2010) – Income Taxes, SFAS 53 (Revised 2010) – Share-Based Payment, Lampiran - 5/100 - Schedule PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) - NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 35. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT (continued) PSAK 61 (Revisi 2010) – Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah, PSAK 63 – Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiper Inflasi, ISAK 13 – Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri, ISAK 15 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya, - - ISAK 18 – Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi, - - ISAK 20 – Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya. - - Bank dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari penerapan revisi standar ini terhadap laporan keuangan. 35. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN - SFAS 61 (Revised 2010) – Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance, SFAS 63 – Financial Reporting in Hyperinflationary Economies, Interpretation of SFAS 13 – Hedge of Net Investment in a Foreign Operation, Interpretation of SFAS 15 – The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction, Interpretation of SFAS 18 – Government Assistance – No Specific Relation with the Operating Activities, Interpretation of SFAS 20 – Income Taxes – Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders. Bank and Subsidiary is currently evaluating the impact of the implementation of these revised standards on the financial statements. 35. SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION Informasi berikut pada halaman 6/1 sampai dengan 6/6 adalah informasi keuangan tambahan PT Bank Commonwealth, induk perusahaan saja, yang menyajikan penyertaan Bank pada Anak Perusahaan berdasarkan metode ekuitas. The following supplementary financial information of PT Bank Commonwealth, parent company only, on pages 6/1 to 6/6, presents the Bank’s investment in Subsidiaries under the equity method. Oleh karena perbedaan antara laporan keuangan induk perusahaan dengan laporan keuangan konsolidasian tidak material, maka catatan atas laporan keuangan induk perusahaan saja tidak disajikan dalam informasi keuangan tambahan ini. On the basis that the differences between the parent company and consolidated financial statements are not material, notes to the financial statements of the parent company only have not been included in this supplementary financial information. Lampiran - 5/101 - Schedule INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK COMMONWEALTH INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2010 2009 ASET ASSETS Kas 186,459 166,684 Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp nihil pada tahun 2010 (2009: Rp 1.222) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp nihil pada tahun 2010 (2009: Rp 20.143) Efek-efek setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp nihil pada tahun 2010 (2009: Rp Rp 4.974) Tagihan derivatif setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp nihil pada tahun 2010 (2009: Rp 119) Tagihan akseptasi setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 103 pada tahun 2010 (2009: Rp 84) Pinjaman yang diberikan setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 53.041 pada tahun 2010 (2009: Rp 76.895) Investasi pada Anak Perusahaan setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 32 pada tahun 2010 (2009: Rp 370) Goodwill setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 108.501 pada tahun 2010 (2009 : Rp 76.065) Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 261.439 pada tahun 2010 (2009: Rp 191.231) Pajak dibayar di muka Aset pajak tangguhan Aset lain-lain 499,159 349,904 146,999 121,015 1,812,460 1,994,204 2,159,186 3,311,774 22,677 33,221 10,232 13,044 5,818,964 4,689,351 31,119 30,343 53,677 86,113 321,626 8,598 500,433 338,839 28,169 218,963 Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks net of allowance for impairment losses of Rp nil in 2010 (2009: Rp 1,222) Placements with Bank Indonesia and other banks net of allowance for impairment losses of Rp nil in 2010 (2009: Rp 20,143) Marketable securities net of allowance for impairment losses of Rp nil in 2010 (2009: Rp 4,974) Derivative receivables net of allowance for impairment losses of Rp nil in 2010 (2009: Rp 119) Acceptance receivables net of allowance for impairment losses of Rp 103 in 2010 (2009: Rp 84) Loans net of allowance for impairment losses of Rp 53,041 in 2010 (2009: Rp 76,895) Investment in Subsidiaries net of allowance for impairment losses of Rp 32 in 2010 (2009: Rp 370) Goodwill net of accumulated amortisation of Rp 108,501 in 2010 (2009: Rp 76,065) Fixed assets net of accumulated depreciation of Rp 261,439 in 2010 (2009: Rp 191,231) Prepaid tax Deferred tax assets Other assets 11,571,589 11,381,624 TOTAL ASSETS JUMLAH ASET Lampiran - 6/1 - Schedule INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK COMMONWEALTH INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2010 2009 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Hutang pajak Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Kewajiban lain-lain JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS Modal saham Modal dasar - 1.500.000 saham (2009: 1.500.000 saham) dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.134.500 saham (2009: 913.500 saham) Tambahan modal disetor Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual, bersih setelah pajak Cadangan wajib Saldo laba JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY 9,814,523 374,517 5,810 10,335 25,625 4,290 98,390 10,333,490 LIABILITIES Deposits from customers Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Taxes payable Estimated losses on commitments 3,432 and contingencies 112,524 Other liabilities 10,133,383 82,355 20,110 13,128 34,917 10,399,849 TOTAL LIABILITIES 1,134,500 25,097 913,500 25,097 161 17 78,324 387 17 42,774 EQUITY Share capital Authorised - 1,500,000 shares (2009: 1,500,000 shares) par value Rp 1,000,000 (full Rupiah amount) per share Issued and fully paid shares 1,134,500 shares (2009: 913,500 shares) Additional paid up capital Unrealised gains/(losses) on available for sale marketable securities, net after tax Statutory reserves Retained earnings 1,238,099 981,775 TOTAL EQUITY 11,571,589 11,381,624 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Lampiran - 6/2 - Schedule INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK COMMONWEALTH INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2010 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Pendapatan provisi dan komisi Beban bunga Pendapatan bunga bersih 2009 876,412 876,412 (375,183) 975,939 9,432 985,371 (559,887) 501,229 425,484 OPERATING INCOME AND EXPENSES Interest income Fees and commission income Interest expense Net interest income Pendapatan operasional lainnya: Keuntungan transaksi mata uang asing Provisi dan komisi selain dari pinjaman yang diberikan Pendapatan lainnya Other operating income: 67,683 112,821 206,644 3,220 153,765 19,481 Pendapatan operasional lainnya 277,547 286,067 Other operating income JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL 778,776 711,551 TOTAL OPERATING INCOME Foreign exchange gains Non loan fees and commissions Other income Beban cadangan kerugian aset produktif dan non produktif Beban operasional lainnya: Umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Amortisasi goodwill Lainnya (65,500) (79,941) (364,759) (320,160) (32,436) (7,989) (313,246) (236,709) (32,436) (6,191) Allowance for impairment on earning and losses non earning assets Other operating expenses: General and administrative Salaries and allowances Goodwill amortisation Others Beban operasional lainnya (725,344) (588,582) Other operating expenses JUMLAH BEBAN OPERASIONAL (790,844) (668,523) TOTAL OPERATING EXPENSES JUMLAH (RUGI)/LABA OPERASIONAL BERSIH (12,068) 43,028 TOTAL NET OPERATING (EXPENSE)/INCOME BEBAN NON OPERASIONAL Kerugian penjualan aset tetap dan agunan yang diambil alih - bersih Management service fees (904) 33,500 (6,235) - NON OPERATING EXPENSES Loss on sale of fixed assets and foreclosed assets - net Management service fees JUMLAH LABA/(RUGI) NON OPERASIONAL 32,596 (6,235) TOTAL NON OPERATING INCOME/(EXPENSE) LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 20,528 36,793 Beban pajak penghasilan (16,628) (30,148) 3,900 6,645 LABA BERSIH Lampiran - 6/3 - Schedule INCOME BEFORE TAX Income tax expense NET INCOME INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK COMMONWEALTH INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Penerbitan saham baru Kerugian yang belum direalisasi atas surat berharga yang tersedia untuk dijual, bersih setelah pajak Pembentukan cadangan wajib Laba bersih Saldo pada tanggal 31 Desember 2009 Penerbitan saham baru Penyesuaian saldo awal berkaitan dengan penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) – setelah dikurangi pajak tangguhan Kerugian yang belum direalisasi atas surat berharga yang tersedia untuk dijual, bersih setelah pajak Pembentukan cadangan wajib Laba bersih Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 Keuntungan/ (kerugian) yang belum direalisasi atas efekefek yang tersedia untuk dijual, bersih setelah pajak/ Unrealised gains/(losses) on available for sale marketable securities, net after tax Tambahan modal disetor/ Additional paid up capital Modal saham/ Share capital Saldo pada tanggal 31 Desember 2008 STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 837,500 25,097 76,000 - - Cadangan wajib/ Statutory reserves (9,974) Saldo laba/ Retained earnings Jumlah ekuitas/ Total equity Balance at 31 December 2008 17 36,129 888,769 - - - 76,000 - 10,361 - - 6,645 10,361 6,645 Issuance of new shares Unrealised losses on available for sale marketable securities, net after tax Statutory reserve allocation Net income 913,500 25,097 387 17 42,774 981,775 Balance at 31 December 2009 221,000 - - - - 221,000 - - - - 31,650 31,650 - - - 3,900 (226) 3,900 Issuance of new shares Adjustment to opening balance in respect of implementation of SFAS 55 (Revised 2006) net of deferr ed tax Unrealised losses on available for sale marketable securities, net after tax Statutory reserve allocation Net income 1,134,500 25,097 17 78,32 4 1,238,09 9 Balance at 31 December 2010 (226) 161 Lampiran - 6/4 - Schedule INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK COMMONWEALTH INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2010 2009 *) CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum pajak penghasilan Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba sebelum pajak penghasilan menjadi kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi: Penyusutan aset tetap Amortisasi biaya sistem informasi bisnis yang ditangguhkan Amortisasi goodwill Keuntungan dari penghapusan aset tetap Kerugian dari penjualan agunan yang diambil alih Biaya cadangan kerugian aset produktif dan non produktif Beban imbalan karyawan Arus kas dari aktivitas operasi sebelum perubahan aset dan kewajiban operasi Penurunan/(kenaikan) aset operasi: Penempatan pada bank lain Pinjaman yang diberikan Pajak dibayar di muka Aset lain-lain Tagihan derivatif Tagihan akseptasi Kenaikan/(penurunan) kewajiban operasi: Hutang pajak Simpanan nasabah Giro dari bank lain Simpanan dari bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Kewajiban lain-lain Hasil penjualan agunan yang diambil alih Pembayaran pajak penghasilan badan Pembayaran manfaat imbalan pasca kerja karyawan Pembayaran kontribusi ke DPLK Manulife Kas bersih (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas operasi 20,528 36,793 Income before tax Adjustments to reconcile income before tax to net cash provided by operating activities: Depreciation of fixed assets Amortisation of deferred business information system costs Goodwill amortisation 78,791 56,423 1,388 32,436 4,465 32,436 (3,004) (152) Gain from disposal of fixed assets Loss from sale of 6,387 foreclosed assets Allowance for losses on earning 63,097 and non earning assets 11,936 Employee benefit expense 3,908 60,744 12,491 207,282 (1,163,139) (337,977) 10,663 2,793 211,385 649,167 (61,477) 1,695 (106,858) 37,122 7,950 8,848 (318,861) (3,712) 50,705 (51,187) 343,349 (14,300) (2,793) 16,577 63,085 (372,677) (51,656) (7,950) (22,411) 40,281 (25,657) 51,231 (41,434) (3,280) (39,921) (826) - (1,534,604) 191,954 (1,327,322) 403,339 *) Disajikan kembali (Catatan 2a dan 34) Cash flows from operating activities before changes in operating assets and liabilities Decrease/(increase) in operating assets: Placement with other banks Loans Prepaid tax Other assets Derivative receivables Acceptance receivables Increase/(decrease) in operating liabilities: Taxes payable Deposits from customers Current accounts from other banks Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Other liabilities Proceeds from sales of foreclosed assets Corporate income tax payment Employee benefit paid during the year Contribution paid to DPLK Manulife Net cash (used for)/provided from operating activities Restated (Notes 2a and 34)*) Lampiran - 6/5 - Schedule INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT BANK COMMONWEALTH INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2010 2009 *) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan efek-efek Penempatan investasi pada Anak Perusahaan Pembelian aset tetap Hasil penjualan aset tetap Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES (450,838) (438) (62,070) 3,496 (509,850) (509,404) Increase) of marketable securities (30,649) Investment in shares of Subsidiary (160,701) Purchase of fixed assets 152 Proceeds from sales of fixed assets (700,602) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Net cash used for investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Penerbitan saham baru 221,000 76,000 Issuance of new shares Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan 221,000 76,000 Net cash provided from financing activities PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (1,616,172) (221,263) NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 4,261,249 4,482,512 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 2,645,077 4,261,249 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR Kas dan setara kas: Cash and cash equivalents: Kas 186,459 166,684 Giro pada Bank Indonesia 499,159 349,904 Giro pada bank lain - bruto Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bruto (jangka tempo sampai dengan 3 bulan dari tanggal perolehan) Sertifikat Bank Indonesia (jangka tempo sampai dengan 3 bulan dari tanggal perolehan) 146,999 122,237 1,812,460 2,014,347 - 1,608,077 Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks - gross Placements with Bank Indonesia and other banks - gross (mature within 3 months from the date of acquisition) Certificates of Bank Indonesia (mature within 3 months from the date of acquisition) 2,645,077 4,261,249 Total cash and cash equivalents Total kas dan setara kas *) Disajikan kembali (lihat Catatan 2a dan 34) Restated (see Notes 2a and 34)*) Lampiran - 6/6 - Schedule