ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK BNI SYARIAH CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR Disusun Oleh : NOVA PRASETYAWATI 20112020 JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK BNI SYARIAH CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A. Md. E.Sy) Disusun Oleh : NOVA PRASETYAWATI 20112020 JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015 MOTTO Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS. Al-Isra’ 17: 24) Stress less. Focus on the positive in your life. Think about the good times. Look for the opportunities in every challenge. Smile. Orang yang berbahagia bukanlah orang yang hebat dalam segala hal, tetapi orang yang bisa menemukan hal yang sederhana dalam hidupnya dan tak lupa mengucap syukur. PERSEMBAHAN Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya serta Inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan tepat. Karya ini kupersembahkan untuk orang-orang yang berharga dalam hidupku : Ibu dan Bapak yang yang telah memberikan do’a, perhatian serta dukungan selama ini, terimakasih banyak. Keluarga besarku yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu serta sahabat terbaikku (Dani) yang selalu mendukung dan memberikan semangat. Teman-teman D III Perbankan Syariah yang selama 3 tahun ini telah memberikan warna dalam perjalanan kehidupanku. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayahNya, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir yang berjudul: “Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Pada Pembiayaan Murabahah Di Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran” ini telah disusun dengan sungguh-sungguh sehingga memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya (A. Md. E.Sy) di IAIN Salatiga. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E. M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. 3. Bapak Ahmad Mifdlol M, Lc., M.SI., selaku Ketua Jurusan D III Perbankan Syariah. 4. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyusun Tugas Akhir ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah membimbing dan mengajar penulis selama belajar di bangku perkuliahan. 6. Semua pihak BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran yang telah membantu memberikan fasilitas dan meluangkan waktunya. 7. Bapak, Ibu dan keluarga besar yang telah sabar memberikan do’a, dorongan dan semangat sehingga dapat terselesaikan Tugas Akhir ini. 8. Sahabat terbaikku dan teman-teman seperjuangan jurusan D III Perbankan Syariah. 9. Semua pihak yang turut membantu serta berpartisipasi sehingga terselesaikannya Tugas Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Akhirnya kepada Allah SWT penulis panjatkan do’a dan harapan semoga apa yang kita lakukan menjadi amal yang sholeh dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penyusun menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat penyusun harapkan. Dan semoga Tugas Akhir ini dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Salatiga, 13 Agustus 2015 Penulis ABSTRAK Prasetyawati, Nova. 2015. Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Pada Pembiayaan Murabahah di Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran. Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan D III Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Kata kunci : Strategi Pemasaran, Murabahah, Promosi Semakin banyaknya pertumbuhan bank konvensional dan bank syariah menjadikan tingkat persaingan semakin ketat dalam pencarian nasabah. Dengan persaingan yang terjadi, bank-bank harus menyusun strategi-strategi yang efektif agar bank-bank tersebut dapat diminati oleh masyarakat dan dipercayai untuk menghimpun dan menyalurkan dana yang mereka miliki. Strategi yang penting adalah strategi pemasarannya, karena pemasaran merupakan bidang yang paling dinamis dalam area manajemen. Selain itu strategi pemasaran merupakan salah satu cara untuk dapat mengenalkan produk-produk yang dimiliki Bank Syariah agar produk tersebut dapat dikenal masyarakat luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan di BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran, strategi yang paling tepat dalam meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan murabahah serta faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah pembiayaan murabahah. Metode penelitian yang digunakan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan cara observasi langsung, penelitian kepustakaan serta wawancara. Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan murabahah tidak jauh dari unsur marketing mix yaitu Place, Product, Price dan Promotion. Strategi yang paling tepat adalah strategi promosi yaitu di metode periklanan serta personal selling. Metode tersebut digunakan karena sangat efektif bagi pihak pemasar maupun pihak nasabah untuk berkomunikasi. Dan faktor yang mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah pembiayaan murabahah terdiri dari pemasaran dan promosi, pelayanan terhadap nasabah, loyalitas nasabah dan persaingan antar bank. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL......................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ........................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................ iv MOTTO ............................................................................................ v PERSEMBAHAN ............................................................................. vi KATA PENGANTAR ...................................................................... vii ABSTRAK ........................................................................................ ix DAFTAR ISI ..................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xiii DAFTAR TABEL ............................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................... 6 C. Tujuan dan Kegunaan ..................................................... 6 D. Penelitian Terdahulu ....................................................... 8 E. Metode Penelitian............................................................ 10 F. Penegasan Istilah ............................................................. 12 G. Sistematika Penulisan ..................................................... 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Kerangka Teoritik ........................................................... 15 1. Tinjauan Mengenai Strategi Pemasaran .................... 15 a. Pengertian Strategi Pemasaran ............................ 15 b. Konsep-konsep Pemasaran.................................. 16 c. Segmentasi Pasar ................................................. 18 d. Bauran Pemasaran ............................................... 19 e. Lingkungan Pemasaran Bank .............................. 24 2. Landasan Tentang Murabahah .................................. 26 a. Pengertian Murabahah ........................................ 26 b. Syarat Murabahah ............................................... 27 c. Ketentuan Jual Beli Murabahah .......................... 27 d. Karakteristik Murabahah ..................................... 29 e. Mekanisme Proses Murabahah ........................... 31 3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Nasabah Pembiayaan Murabahah ................ 32 a. Pemasaran dan Promosi ...................................... 32 b. Pelayanan Terhadap Nasabah ............................. 33 c. Loyalitas Nasabah ............................................... 34 d. Persaingan Antar Bank Syariah .......................... 34 BAB III LAPORAN OBYEK A. Gambaran Umum BNI Syariah ....................................... 36 B. Visi, Misi dan Tata Nilai BNI Syariah ............................ 38 C. Struktur Organisasi BNI Syariah Ungaran ...................... 38 D. Susunan Manajemen BNI Syariah Ungaran ................... 39 E. Tugas dan Wewenang Jabatan ........................................ 40 F. Produk-produk BNI Syariah Ungaran ............................. 44 BAB IV ANALISA DATA A. Strategi Pemasaran di BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran ........................................................................... 55 B. Strategi Pemasaran Paling Tepat Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Pembiayaan Murabahah ....................... 63 C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Nasabah Pembiayaan Murabahah ................................... 65 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................... 70 B. Saran ................................................................................ 71 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Karakteristik Murabahah ............................................... 29 Gambar 2.2 Proses Murabahah ......................................................... 31 Gambar 3.1 Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran ......................................................................... 39 Gambar 4.1 Peningkatan Pendapatan Pembiayaan Murabahah ........ 69 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Persyaratan Tabungan ....................................................... 47 Tabel 3.2 Fasilitas Tabungan ............................................................ 48 Tabel 3.3 Persyaratan Giro ................................................................ 49 Tabel 3.4 Persyaratan Deposito ........................................................ 50 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, dunia perbankan di Indonesia juga semakin berkembang pesat. Sekarang tidak hanya didominasi oleh bank konvensional saja, akan tetapi banyak bermunculan bank-bank yang berprinsip syariah. Kemunculan perbankan syariah di Indonesia dilandasi oleh keinginan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan atau transaksi ekonomi dan perbankan yang sejalan dengan nilai dan prinsip syariah. Menurut UU No. 10 tahun 1998 Bank didefinisikan sebagai badan usaha menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Sehubungan dengan fungsi menghimpun dana ini, bank sering pula disebut lembaga kepercayaan. Dan bank syariah merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk menegakkan aturan-aturan ekonomi Islam. Semakin banyaknya pertumbuhan bank konvensional dan bank syariah menjadikan tingkat persaingan semakin ketat dalam pencarian nasabah. Dengan persaingan yang terjadi tersebut, bank-bank harus menyusun strategi-strategi yang efektif agar bank-bank tersebut dapat diminati oleh masyarakat dan dipercayai untuk menghimpun dan menyalurkan dana yang mereka miliki. Strategi yang penting adalah strategi pemasarannya, karena pemasaran merupakan satu bidang yang paling dinamis dalam area manajemen. Selain itu strategi pemasaran merupakan salah satu cara untuk dapat mengenalkan produk-produk yang dimiliki Bank Syariah agar produk tersebut dapat dikenal oleh masyarakat luas. Dalam penelitian Tugas Akhir Solichatun, Analisis Pemasaran Produk Tabungan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Pembantu Salatiga, 2014. Penulis menyimpulkan strategi yang dilakukan oleh Bank Muamalat Capem Salatiga menggunakan berbagai cara antara lain (segmenting) dengan menentukan dari segi daerah, segi usia, dan segi pekerjaan. (Targeting) dengan menentukan target yang akan dicapai, (positioning) dengan menerapkan sistem syariah dengan memasarkan produk tabungan DPLK Muamalat. Sistem pemasaran Produk Tabungan DPLK Muamalat, Bank Muamalat Cabang Pembantu Salatiga melalui tahap-tahap. Kegiatan pemasaran merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan bagi dunia perbankan. Pemasaran dilakukan dalam rangka menghadapi pesaing yang semakin pesat karena munculnya keanekaragaman produk dan variasi strategi yang dilakukan oleh bankbank lain. Dalam memasarkan produknya, seorang pemasar harus pandai membaca situasi pasar sekarang dan di masa yang akan datang. Pemasar harus cepat tanggap dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen dan menciptakan produk tersebut secara tepat waktu. Menurut Kasmir ada beberapa tujuan suatu perusahaan melakukan kegiatan pemasaran antara lain (Kasmir, 2000: 168) : 1. Memenuhi kebutuhan suatu produk atau jasa. 2. Memenuhi keinginan para pelanggan suatu produk atau jasa. 3. Memberi kepuasan semaksimal mungkin pada pelanggannya. 4. Meningkatkan penjualan dan laba. 5. Ingin menguasai pasar dan menghadapi pesaing. Proses pemasaran mencakup pembagian pasar atau masyarakat luas dan memilih sasaran yang tepat. Perusahaan atau lembaga keuangan atau perbankan harus menyusun strategi dan mendefinisikan suatu bauran pemasaran yang spesifik dan rencana tindakan untuk mengoptimalkan kinerja jangka panjangnya. Dalam melakukan pemasaran, bank memiliki beberapa sasaran yang hendak dicapai. Artinya, nilai penting pemasaran bank terletak dari tujuan yang ingin dicapai tersebut seperti dalam hal meningkatkan mutu pelayanan dan menyediakan ragam produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah. Untuk mencapai sasaran tersebut maka bank perlu (Kasmir, 2000: 165) : 1. Menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabahnya. 2. Memberikan nilai lebih terhadap dibandingkan dengan produk pesaing. produk yang ditawarkan 3. Menciptakan produk yang memberikan keuntungan dan keamanan terhadap produknya. 4. Memberikan informasi yang benar-benar dibutuhkan nasabah dalam hal keuangannya pada saat dibutuhkan. 5. Memberikan pelayanan yang maksimal mulai dari calon nasabah menjadi nasabah bank yang bersangkutan. 6. Berusaha menarik minat konsumen untuk menjadi nasabah bank. 7. Berusaha untuk mempertahankan nasabah yang lama dan berusaha mencari nasabah baru baik dari segi jumlah maupun kualitas nasabah. Dalam Penelitian Tugas Akhir Yulianti, Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Dalam Pencapaian Target di PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Salatiga, 2011. Penyusun ini menyimpulkan bahwa strategi yang digunakan Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Salatiga mempunyai kendala yang dihadapi yaitu dalam pemasaran produk adalah kurangnya pengetahuan yang mendalam masyarakat mengenai Bank Syariah dan kurangnya sumber daya manusia pemasaran yang kompeten dan ketetapan sistem dari pusat yang sangat ketat. Sehingga perkembangannya kurang pesat jika dibandingkan dengan Kantor Cabang Bank Syariah Mandiri yang lain. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa suatu pemasaran yang agresif, efektif dan efisien sangat dibutuhkan oleh bank. Terutama di Bank Syariah ini yang harus bersaing dengan bank-bank konvensional dan bankbank syariah lain yang namanya sudah terlebih dahulu populer dikalangan masyarakat. Dan selama proses pemasaran tersebut tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang menjadi pedoman bank syariah. Dalam bank syariah terdapat berbagai macam produk pembiayaan yang ditawarkan. Dan salah satunya adalah produk murabahah yang menggunakan prinsip jual beli. Secara sederhana, murabahah merupakan suatu penjualan barang seharga barang tersebut ditambah keuntungan yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Pembiayaan murabahah merupakan salah satu sumber pendapatan bagi bank, maka diperlukan kemampuan bank untuk mengelola pembiayaan murabahah tersebut, karena sangat berpengaruh terhadap stabilitas dan keberhasilan bank. Produk pembiayaan murabahah di BNI Syariah Ungaran berupa Griya iB Hasanah. Yaitu fasilitas pembiayaan konsumtif dengan akad murabahah (jual beli) untuk membeli, membangun, merenovasi rumah/ruko ataupun untuk membeli kavling siap bangun (KSB). Keberadaan bank Syariah diharapkan bisa menjadi mitra usaha bagi perusahaan besar maupun kecil yang pada umumnya memiliki ketrampilan teknis akan tetapi lemah dalam permodalan. Dengan berbagai macam produk yang ditawarkan tentunya akan membantu berbagai kalangan masyarakat saat membutuhkan dana baik untuk kegiatan produktif maupun konsumtif. Mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim dan masih banyak kalangan umat islam yang enggan berhubungan dengan perbankan yang menggunakan sistem ribawi maka bank syariah memiliki potensi pasar yang cukup besar. Mengingat pentingnya pengaruh pemasaran bagi jumlah nasabah pembiayaan murabahah maka penulis mengambil judul “Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Pada Pembiayaan Murabahah Di Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran”. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran dalam meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan murabahah? 2. Strategi pemasaran apakah yang paling tepat digunakan dalam meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan murabahah di BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran? 3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah pada pembiayaan murabahah di BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran? C. Tujuan dan Kegunaan Dalam penulisan Tugas Akhir ini memiliki beberapa tujuan dan kegunaan bagi banyak pihak, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Tujuan a. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran dalam meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan murabahah. b. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang paling tepat digunakan dalam meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan murabahah di BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran. c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah pada pembiayaan murabahah di BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran. 2. Kegunaan 1) Bagi Penulis Untuk memenuhi syarat dalam menempuh ujian akhir Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan D III Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri Salatiga, serta memberikan pengetahuan dan informasi yang berguna untuk kedepannya. 2) Bagi IAIN Salatiga Memperkenalkan IAIN Salatiga kepada masyarakat luas dan khususnya Program Studi D III Perbankan Syariah 3) Bagi BNI Syariah Sebagai referensi dalam membuat produk-produk baru serta pemakaian strategi yang tepat dalam pemasaran produk-produk pendanaan maupun produk-produk pembiayaan. 4) Bagi Pembaca Untuk menambah informasi, pengetahuan, wawasan serta referensi bagi pembaca mengenai strategi pemasaran dalam meningkatkan jumlah nasabah pada pembiayaan murabahah di BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran. D. Penelitian Terdahulu Terkait dengan Tugas Akhir yang akan diteliti oleh penyusun, ada beberapa telaah pustaka dari penelitian-penelitian sebelumnya yang telah dibuat sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan maupun pembeda bagi penelitian ini : Elis Rahmawati, Strategi Pemasaran BMT Amal Mulia Suruh Dalam Mengelola Nasabah, 2005. Kesimpulan dari penelitian dalam Tugas Akhir ini adalah strategi pemasaran yang digunakan untuk mengenalkan produknya adalah dengan cara menemui nasabahnya kemudian menawarkan produk BMT Amal Mulia baik pendanaan ataupun pembiayaan. Dan ternyata strategi tersebut sangat efektif karena mampu memperluas jaringan usaha yang dapat dibuktikan dengan bertambahnya jumlah nasabah setiap tahunnya. Durotun Najiyah, Strategi Pemasaran BRI Unit Tegal Rejo Terhadap Persaingan Lembaga Keuangan dan Perbankan di Wilayah Tegal Rejo, 2005. Penelitian dalam Tugas Akhir ini penyusun menyimpulkan bahwa pada penelitian strategi yang digunakan BRI Unit Tegal Rejo untuk menarik minat nasabah dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu dengan cara promosi, undian dan juga tingkat suku bunga KUPEDES mulai 01 April 2005, untuk GOLBERTAP 1,25% sedangkan non GOLBERTAP 2,00 % mendapat PBTW (Pengembalian Bunga Tepat Waktu) setiap 6 bulan sekali. Yulianti, Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Dalam Pencapaian Target di PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Salatiga, 2011. Penelitian dalam Tugas Akhir penyusun ini menyimpulkan bahwa strategi yang digunakan Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Salatiga mempunyai kendala yang dihadapi yaitu dalam pemasaran produk adalah kurangnya pengetahuan yang mendalam masyarakat mengenai Bank Syariah dan kurangnya sumber daya manusia pemasaran yang kompeten dan ketetapan sistem dari pusat yang sangat ketat. Sehingga perkembangannya kurang pesat jika dibandingkan dengan Kantor Cabang Bank Syariah Mandiri yang lain. Atik Fadhilah, Strategi yang Digunakan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Purwodadi Untuk Meningkatkan Size Business Warung Mikro yang Sehat, 2013. Penelitian dalam Tugas Akhir ini penyusun menyimpulkan strategi yang digunakan BSM KCP Purwodadi untuk meningkatkan size business pembiayaan warung mikro yang sehat dapat diukur dari kesehatan Bank Syariah Mandiri itu sendiri, yang menjalankan kegiatannya dengan baik, dapat dilihat dari kegiatan operasionalnya, yaitu rendahnya NPF (Non Perfoma Finant), mampu memberikan berapapun pembiayaan yang diajukan calon nasabah dan mampu memenuhi semua kewajibannya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Rinda Asytuti, Kritik Terhadap Pemasaran Bank Syariah (Pendekatan Eksperiental Marketing). Dalam Muqtasid (Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah) penulis menyimpulkan bahwa salah satu upaya peningkatan share perbankan syariah dapat dilakukan melalui penguatan pemasaran. Seperti diketahui, bisnis perbankan adalah salah satu bisnis kategori high kompetitif dikarenakan produk dan supplynya yang tinggi, untuk itu diperlukan strategi pemasaran yang efektif dan efisien guna memenangkan persaingan. Salah satu pendekatan strategi pemasaran yang dapat dilakukan adalah pemuasan eksperiental (pengalaman) pelanggan. Melalui pendekatan eksperiental marketing dapat memberikan kepuasan pengalaman akan memberikan stimulus bagi terciptanya kesadaran kualitas, merek dan loyalitas pelanggan. E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian tugas akhir ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. (Moelong, 2009: 4) 2. Jenis Data yang Dibutuhkan Adapun data yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini terdiri dari : a. Data Primer Adalah data yang diambil dari lapangan yang diperoleh melalui pengamatan, wawancara, dan kuesioner. Yang berisi tentang variabel yang ada untuk digunakan dalam analisis dan pembahasan masalah. (Asnawi & Masyhuri, 2009: 153-155) b. Data Sekunder Adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara dan semua kegiatan yang ada dalam BNI Syariah dengan membaca buku, serta sumber-sumber data lain yang berhubungan dengan laporan. (Asnawi & Masyhuri, 2009: 153-155) 3. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan terdiri dari : a. Observasi Langsung Merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan pencatatan secara cermat dan sistematis terhadap obyek laporan. Menurut Soehartono observasi atau pengamatan adalah setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran, dalam arti sempit, pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan panca indera dengan tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan. (Mahi, 2011: 74) b. Penelitian Kepustakaan Merupakan metode pengumpulan data melalui referensi buku dari yang bersangkutan. (Mahi, 2011: 83) c. Metode Wawancara Merupakan percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. (Moleong, 2009: 186) F. Penegasan Istilah 1. Analisis Analisa atau analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. (Wikipedia) 2. Strategi Merupakan suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan. (Irawan, 1996: 67) 3. Pemasaran Merupakan suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. (Kotler, 1995: 9) 4. Nasabah Merupakan pihak yang menggunakan jasa Bank Syariah dan/atau UUS. (UU No. 21 Tahun 2008) 5. Pembiayaan Merupakan penyediaan dana dan atau tagihan berdasarkan akad mudharabah dan atau musyarakah dan atau pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip bagi hasil. (Sudarsono & Prabowo, 2004: 107) 6. Murabahah Merupakan akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. (Karim, 2004: 103) G. Sistematika Penulisan Pada penulisan Tugas Akhir ini terdapat 1 (satu) bab yang terdiri dari beberapa sub bab yang dapat diuraikan kembali. Sistematika penulisan dalam Tugas Akhir ini adalah : BAB I PENDAHULUAN. Berisi tentang hal-hal yang berkaitan dan berhubungan dengan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, penelitian terdahulu, metode penelitian, penegasan istilah serta sistematika penulisannya. BAB II LANDASAN TEORI. Berisi tentang tinjauan mengenai strategi pemasaran, landasan tentang pembiayaan murabahah, serta faktorfaktor yang meningkatkan minat masyarakat terhadap pembiayaan murabahah. BAB III LAPORAN OBYEK. Terdiri dari gambaran umum BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran dan penyusun menggambarkan secara umum tentang obyek penelitian antara lain, sejarah mengenai BNI Syariah, budaya kerja, visi dan misi, struktur organisasi, tugas dan wewenang serta produk-produk yang ditawarkan BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran. BAB IV ANALISIS DATA. Berisi tentang hal yang berkaitan dari penjelasan awal, berisi tentang strategi pemasaran yang harus dilakukan bank syariah dalam meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan murabahah, strategi yang paling tepat dalam meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan murabahah serta faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah pembiayaan murabahah. BAB V PENUTUP. Berisi tentang kesimpulan dari penelitian tugas akhir ini dan saran yang disampaikan oleh penulis. BAB II LANDASAN TEORI A. Kerangka Teoritik 1. Tinjauan Mengenai Strategi Pemasaran Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa. Pemasaran menjadi semakin penting dengan semakin menigkatnya pengetahuan masyarakat. Pemasaran juga dapat dilakukan dalam rangka menghadapi pesaing yang dari waktu ke waktu semakin meningkat. Para pesaing juga semakin gencar melakukan usaha pemasaran dalam rangka memasarkan produknya. Oleh karena itu, dalam dunia perbankan khususnya perbankan syariah diperlukan strategi pemasaran yang efektif dan efisien dalam menghadapi para pesaing. a. Pengertian Strategi Pemasaran Menurut Philip Kotler, strategi pemasaran adalah rencana untuk memperbesar pengaruh terhadap pasar, baik jangka pendek atau jangka panjang, yang didasarkan pada riset pasar, penilaian produk, promosi dan perencanaan penjualan serta distribusi. (Kotler, 1993: 5) Menurut Fandy Tjiptono strategi pemasaran adalah seni atau ilmu untuk menjadi seorang pemimpin. Sering juga diartikan sebagai rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan untuk mencapai tujuan tertentu. (Tjiptono, 1995: 3) Definisi lainnya strategi pemasaran merupakan pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran bukanlah merupakan sejumlah tindakan khusus, tetapi lebih merupakan pernyataan yang menunjukkan usaha-usaha pokok yang diarahkan untuk mencapai tujuan. Strategi pemasaran terdiri dari unsur-unsur pemasaran yang terpadu (4P dari marketing mix yaitu product, price, promotion, dan place) yang selalu berkembang sejalan dengan gerak perusahaan. Jadi penyusunan strategi pemasaran menyangkut proses kegiatan di dalam perusahaan dan keadaan di luar perusahaan. b. Konsep-konsep Pemasaran Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. Dalam pemasaran terdapat empat konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, dan konsep pemasaran. (Kasmir, 2004) 1) Konsep produksi Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka dan oleh karenanya manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi produksi dan efisiensi distribusi. Konsep ini menekankan kepada volume produksi atau distribusi yang seluas-luasnya dengan harga ditekan serendah mungkin. 2) Konsep produk Konsep produk berpegang teguh bahwa konsumen akan menyenangi produk yang menawarkan mutu dan kinerja yang paling baik serta yang memiliki keistimewaan. Oleh karena itu, perusahaan harus mencurahkan upaya terus-menerus dalam perbaikan produk. Secara umum konsep produk menekankan kepada kualitas, penampilan dan ciri-ciri yang terbaik. 3) Konsep penjualan Kebanyakan konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk, terkecuali perusahaan menjalankan suatu usaha promosi dan penjualan yang kokoh. Oleh karena itu, perusahaan harus menjalankan usaha-usaha promosi dan penjualan dalam rangka mempengaruhi konsumen. Dalam konsep ini kegiatan pemasaran ditekankan lebih agresif melalui usaha-usaha promosi yang gencar. 4) Konsep pemasaran Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. Kemudian kunci yang kedua adalah pemberian kepuasan seperti yang diinginkan oleh konsumen secara lebih efektif dan efisien dari yang dilakukan pesaing. c. Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku, yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda. (Lupiyoadi & Hamdani, 2006: 44) Adapun tujuan diterapkannya segmentasi pasar adalah (Lupiyoadi & Hamdani, 2006: 46) : 1) Untuk melayani konsumen secara lebih baik dan memperbaiki posisi kompetitif perusahaan terhadap pesaing. 2) Meningkatkan penjualan, meningkatkan pangsa pasar, melakukan komunikasi dan promosi yang lebih baik, serta memperkuat citra. Suatu pemasaran yang berhasil pasti membutuhkan segmentasi pasar tanpa adanya segmentasi pasar tidak akan dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang. d. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan seperangkat alat yang terdiri dari unsur-unsur bauran pemasaran yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya dan saling mempengaruhi serta berfungsi sebagai strategi jangka panjang dan jangka pendek dalam kegiatan pemasaran. Dengan menggunakan strategi marketing mix maka kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi akan berlangsung efektif serta tujuan organisasi dapat dicapai dengan sukses. Unsur-unsur bauran pemasaran terdiri dari (Kasmir, 2004) : 1) Product (produk) Pengertian produk menurut Philip Kotler (1997) adalah “Sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan”. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh konsumen. Produk yang dihasilkan oleh dunia usaha pada umumnya berbentuk dua macam, yaitu produk yang berwujud dan produk yang tidak berwujud. Masing-masing produk memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu. Produk yang berwujud berupa barang yang dapat dilihat, dipegang dan dirasa secara langsung sebelum dibeli, sedangkan produk yang tidak berwujud berupa jasa dimana tidak dapat dilihat atau dirasa sebelum dibeli. Dalam hal dunia perbankan dimana produk yang dihasilkan berbentuk jasa atau produk yang tidak berwujud. Dan jasa yang ditawarkan dalam bentuk beraneka ragam, sesuai dengan aturan dari masing-masing bank tersebut. Semakin lengkap produk yang ditawarkan akan semakin baik, sehingga untuk memperoleh produk bank yang di butuhkan sesuai keinginan nasabah cukup mendatangi satu bank saja. 2) Price (harga) Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan keputusan nasabah untuk membeli atau tidak produk dan jasa perbankan serta mempengaruhi citra produk. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan nantinya. Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah, maka harga adalah bagi hasil. Dalam penentuan harga dipengaruhi oleh faktor pemosisian jasa, sasaran perusahaan, tingkat persaingan, elastisitas permintaan serta kondisi ekonomi secara umum. 3) Place (tempat) Penentuan tempat/ lokasi suatu cabang bank merupakan salah satu kebijakan yang sangat penting. Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank. Penentuan lokasi bank tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tetapi harus mempertimbangkan berbagai faktor. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi suatu bank adalah dengan pertimbangan sebagai berikut : a) Dekat dengan kawasan industri/ pabrik. b) Dekat dengan perkantoran. c) Dekat dengan pasar. d) Dekat dengan perumahan atau masyarakat. e) Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi. 4) Promotion (promosi) Agar produk tersebut laku dijual ke masyarakat atau nasabah, maka masyarakat perlu tahu kehadiran produk tersebut beserta manfaat, harga, dimana dapat diperoleh dan kelebihan produk dibandingkan produk pesaing. Cara untuk memberitahukan kepada masyarakat adalah melalui sarana promosi. Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Dalam melakukan promosi hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pemilihan bauran promosi (promotion mix) yang terdiri atas periklanan (advertising), penjualan perorangan (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relation), informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) dan surat pemberitahuan langsung (direct mail). Secara garis besar dalam melakukan kegiatan promosi dikelompokkan menjadi 4 kegiatan utama, yaitu (Kasmir, 2004) : a) Periklanan (advertising) Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna menginformasikan, segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh bank. Informasi yang diberikan adalah manfaat produk, harga produk serta keuntungan- keuntungan produk dibandingkan pesaing. Tujuan promosi lewat iklan adalah berusaha untuk menarik, dan mempengaruhi calon nasabahnya. Promosi yang dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata-kata yang tertuang dalam spanduk, brosur, billboard, koran, majalah, televisi atau radio-radio. b) Promosi penjualan (sales promotion) Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dilakukan untuk menarik nasabah untuk segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Promosi penjualan dapat dilakukan melalui pemberian diskon/ potongan harga atau hadiah pada waktu tertentu terhadap barang-barang tertentu pula. c) Publisitas (publicity) Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial serta kegiatan lainnya. Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor bank di mata para nasabahnya. Kegiatan publisitas dapat dilakukan melalui ikut pameran, ikut kegiatan amal, ikut bakti sosial serta sponsorship kegiatan. Tujuannya agar nasabah mengenal lebih dekat dan melalui kegiatan tersebut nasabah akan selalu ingat bank tersebut sehingga diharapkan akan menarik lebih banyak nasabah. d) Penjualan pribadi (personal selling) Kegiatan promosi dalam bentuk percakapan dengan satu calon nasabah atau lebih yang ditunjukkan untuk menciptakan penjualan. Dalam personal selling terjadi interaksi langsung, saling bertemu muka antara nasabah dan pihak bank. Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat individual serta dua arah sehingga pihak bank dapat langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan dan kebutuhan nasabah. Selain itu dapat memperoleh informasi mengenai kelemahan produk dan keluhan nasabah yang disampaikan secara langsung oleh nasabah kepada pihak bank. e. Lingkungan Pemasaran Bank Dalam merencanakan dan menjalankan kegiatan pemasaran dunia perbankan harus memperhatikan lingkungan pemasaran yang akan dimasuki. Lingkungan pemasaran ini sangat menentukan strategi yang akan dijalankan, karena lingkungan pemasaran sangat mempengaruhi sukses tidaknya kegiatan pemasaran yang akan dijalankan nantinya. Lingkungan pemasaran diartikan sebagai kekuatan yang ada di dalam dan di luar suatu bank yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan produk-produk bank yang ada. Lingkungan pemasaran juga diartikan sebagai kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksitransaksi yang berhasil dengan nasabah sasarannya. Dalam praktiknya secara umum lingkungan pemasaran dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro. (Kasmir, 2004) Lingkungan mikro adalah kekuatan yang dekat dengan bank yang mempengaruhi kemampuan bank yang bersangkutan dalam melayani pelanggannya. Adapun komponen-komponen lingkungan mikro adalah : 1) Manajemen bank itu sendiri 2) Pemasok 3) Perantara pemasaran bank 4) Nasabah 5) Pesaing 6) Publik Kemudian lingkungan makro merupakan kekuatan yang lebih luas dari lingkungan mikro yang mempengaruhi bank secara keseluruhan. Sering juga diartikan lingkungan makro merupakan lingkungan jauh dari dunia perbankan. Adapun komponenkomponen lingkungan mikro adalah : 1) Lingkungan demografis 2) Lingkungan ekonomis 3) Lingkungan alam 4) Lingkungan teknologi 5) Lingkungan politik dan undang-undang 6) Lingkungan kultural 2. Landasan Tentang Murabahah a. Pengertian Murabahah Murabahah didefinisikan oleh para fuqaha sebagai penjualan barang seharga biaya/ harga pokok (cost) barang tersebut ditambah mark-up atau margin keuntungan yang disepakati. Karakteristik murabahah adalah bahwa penjual harus memberi tahu pembeli mengenai harga pembelian produk dan menyatakan jumlah keuntungan yang ditambahkan pada biaya (cost) tersebut. (Wiroso, 2005: 13) Dalam daftar istilah buku himpunan fatwa DSN (Dewan Syariah Nasional) dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba. (DSN, 2003: 311) Sedangkan dalam PSAK 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah paragraf 52 dijelaskan bahwa murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyertakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. b. Syarat Murabahah Dalam melakukan akad murabahah diperlukan beberapa syarat di bawah ini : 1) Mengetahui harga pertama (harga pembelian). 2) Mengetahui besarnya keuntungan. 3) Modal hendaknya berupa komoditas yang memiliki kesamaan dan sejenis, seperti benda-benda yang ditukar, ditimbang dan dihitung. 4) Sistem murabahah dalam harta riba hendaknya tidak menisbatkan riba tersebut terhadap harga pertama. 5) Transaksi pertama haruslah sah secara syara’. c. Ketentuan Jual Beli Murabahah Dalam melaksanakan transaksi murabahah, ketentuan atau aturan yang perlu diperhatikan yaitu ketentuan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional dan ketentuan Bank Indonesia yang tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia maupun Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI). Ketentuan mengenai murabahah sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah, yaitu sebagai berikut : (DSN, 2000: 3) 1) Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba. 2) Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syariah Islam. 3) Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya. 4) Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba. 5) Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara berhutang. 6) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan harga senilai harga beli ditambah keuntungan. Dalam hal ini bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan. 7) Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati. 8) Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah. 9) Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik bank. d. Karakteristik Murabahah Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang mengatur standar laporan keuangan bank syariah, murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyertakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. MURABAHAH Cara Pembayaran Tunai Tangguh Jenis Tanpa Pesanan Berdasarkan Pesanan Mengikat Tidak Mengikat Gambar 2.1 Karakteristik Murabahah (Sumber: Wiroso, 2005: 37) Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan. Dalam murabahah berdasarkan pesanan, bank melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari nasabah. Murabahah berdasarkan pesanan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat nasabah untuk membeli barang yang dipesannya. Dalam murabahah pesanan mengikat pembeli tidak dapat membatalkan pesanannya. Apabila aktiva murabahah yang telah dibeli bank (sebagai penjual) dalam murabahah pesanan mengikat mengalami penurunan nilai sebelum diserahkan kepada pembeli maka penurunan nilai tersebut menjadi beban bank (penjual) dan bank akan mengurangi nilai akad. Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai atau cicilan. Selain itu dalam murabahah juga diperkenankan adanya perbedaan dalam harga barang untuk cara pembayaran yang berbeda. Bank dapat memberikan potongan apabila nasabah : 1) Mempercepat pembayaran cicilan. 2) Melunasi piutang murabahah sebelum jatuh tempo. Harga yang disepakati dalam murabahah adalah harga jual dan harga beli harus diberitahukan. Jika bank mendapat potongan dari pemasok, maka potongan itu merupakan hak nasabah. Apabila potongan tersebut terjadi setelah akad maka pembagian potongan tersebut dilakukan berdasarkan perjanjian yang dimuat dalam akad. Bank dapat meminta nasabah menyediakan agunan atas piutang murabahah, antara lain dalam bentuk barang yang telah dibeli dari bank. Bank dapat meminta kepada nasabah urbun sebagai uang muka pembelian pada saat akad apabila kedua belah pihak bersepakat. Urbun menjadi bagian pelunasan piutang murabahah apabila murabahah jadi dilaksanakan. Tetapi apabila murabahah batal, urbun dikembalikan kepada nasabah setelah dikurangi dengan kerugian sesuai dengan kesepakatan. Jika uang muka itu lebih kecil dari kerugian bank maka bank dapat meminta tambahan dari nasabah. Apabila nasabah tidak dapat memenuhi piutang murabahah sesuai dengan yang diperjanjikan, bank berhak mengenakan denda kecuali jika dapat dibuktikan bahwa nasabah tidak mampu melunasi. Denda diterapkan bagi nasabah mampu yang menunda pembayaran. Besarnya denda sesuai dengan yang diperjanjikan dalam akad. e. Mekanisme Proses Murabahah Negosiasi Akad Jual Beli Bank (Penjual) Nasabah (Pembeli) Barang dari Supplier Pembayaran Gambar 2.2 Proses Murabahah (Sumber: Nabhan, 2008: 91) Dari gambar diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut: (Nabhan, 2008: 92) 1) Nasabah datang ke Bank Syariah untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan atas barang tertentu. 2) Bank mengumpulkan informasi mengenai barang dari supplier baik spesifikasi maupun harga barang (harga pokok bagi bank). 3) Atas informasi ini kemudian bank dan nasabah melakukan negosiasi harga (harga pokok dari supplier ditambah keuntungan untuk bank dan biaya-biaya administrasi) serta cara pembayarannya. 4) Pembayaran yang dilakukan dengan angsuran, hanya sebesar kenaikan dari harga pokoknya saja sedang pinjaman pokok (harga pokok) dikembalikan pada saat jatuh tempo perjanjian. 5) Apabila negosiasi telah menghasilkan kata sepakat selanjutnya dibuat akad jual beli yang ditanda tangani kedua belah pihak. Selanjutnya bank membeli barang dari supplier secara tunai dan dikirim kepada nasabah. Selanjutnya nasabah menyelesaikan pembayaran secara angsuran kepada bank. 3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Nasabah Pembiayaan Murabahah a. Pemasaran Dan Promosi Produk yang sudah direncanakan dengan baik sayang apabila tidak dikenal oleh masyarakat luas. Upaya untuk memperkenalkan produk itu kepada konsumen merupakan awal dari kegiatan pemasaran. Promosi merupakan bagian dari pemasaran dan juga Promosi merupakan cara untuk memberitahukan kepada masyarakat. Secara definisi promosi adalah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut. (Gitosudarmo, 1997: 237) Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabah. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam promosi, yaitu: (Lupiyoadi & Ramdani, 2006: 73) 1) Identifikasi audients target 2) Tentukan tujuan promosi 3) Kembangkan pesan yang disampaikan 4) Pilih bauran promosi (baik personal maupun non personal) b. Pelayanan Terhadap Nasabah Menurut Kotler (2001) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada saat sebelum dan sesudah terjadinya transaksi. Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering. c. Loyalitas Nasabah Loyalitas konsumen adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok berdasarkan sifat yang sangat positif dalam pembelian jangka panjang. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa kesetiaan terhadap merek diperoleh karena adanya kombinasi dari kepuasan dan keluhan. Sedangkan kepuasan pelanggan tersebut hadir dari seberapa besar kinerja perusahaan untuk menimbulkan kepuasan tersebut dengan meminimalkan keluhan sehingga diperoleh pembelian jangka panjang yang dilakukan konsumen. (Tjiptono, 2000: 110) d. Persaingan Antar Bank Syariah Persaingan adalah suatu proses sosial, dimana beberapa orang atau kelompok berusaha mencapai tujuan yang sama dengan cara yang lebih cepat dan mutu yang lebih tinggi. Ciri khas persaingan adalah adanya tujuan yang sama yang hendak dicapai. Penilaian yang berbeda didasarkan pada cara dan derajat mutu persaingan. Persaingan yang dikejar bukan pribadi peserta persaingan, melainkan nilai yang ditentukan. Sedangkan bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam. Mengamati realita perkembangan bank syariah di Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah merupakan hal yang sangat mendesak untuk dilaksanakan. Dalam hal ini, kekuatan daya saing sangat menentukan bagi keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan dalam suatu industri tertentu. Alih-alih mendukung pembangunan ekonomi bangsa, jika terus beroperasi dengan daya saing yang rendah maka eksistensi bank syariah akan terancam oleh peta persaingan perbankan yang semakin ketat. BAB III LAPORAN OBYEK A. Gambaran Umum BNI Syariah Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang No. 10 Tahun 1998, pada tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu. Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH. Ma’ruf Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan syariah. Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No. 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat. Pada Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan 20 Payment Point. Salah satu kantor cabang berada di Semarang yang sudah berdiri sejak tahun 2000. Awal mulanya kantor cabang BNI Syariah Semarang berada di Jl. Pandanaran, kemudian pindah ke Jl. Ahmad Yani no. 152 pada tahun 2008 sampai saat ini. Bank BNI Syariah memiliki 2 KCPS yaitu KCPS Ungaran dan KCPS Unissula. Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis melakukan kegiatan magang dan observasi di Kantor Cabang Pembantu BNI Syariah Ungaran. Kantor Cabang Pembantu Ungaran ini beralamat di Jalan Diponegoro No. 222A Ungaran. BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran memiliki jam pelayanan yaitu pada pukul 08.00 – 16.00 WIB seperti bank pada umumnya. B. Visi, Misi dan Tata Nilai BNI Syariah 1. Visi “Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja” 2. Misi a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan. b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah. c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor. d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah. e. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah. 3. Tata Nilai Selain mendasarkan kegiatan usaha dan operasionalnya berdasarkan prinsip syariah hokum positif serta regulasi yang berlaku di Indonesia, seluruh insane BNI Syariah juga memiliki tata nilai yang menjadi panduan dalam setiap perilakunya, yaitu amanah dan jama’ah. C. Struktur Organisasi BNI Syariah Ungaran Berikut adalah gambaran struktur organisasi di Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran : SBM (sub branch manager) OSH Sales (operational & service head) CS (customer service) Processing SA DS (sales asistent) (direct sales) Teller ADC (administration credit) Gambar 3.1 Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran (Sumber : BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran) D. Susunan Manajemen BNI Syariah Ungaran 1. Pimpinan KCP SBM (Sub Branch Manager) 2. OSH (Operational & Service Head) : Ir. H Purwadi : Muh afif Amirillah - Customer Service : Dea Eka Karya - Teller : Tri Ambar Puspita Fifi Afifah - ADC (administration credit) : Muh afif Amirillah 3. Sales - SA (sales asistent) : Tahta Rahmanditya - DS (direct sales) : Muhamad elvien Subagjo 4. Processing : Adit Burhan Mustofa E. Tugas dan Wewenang Jabatan 1. Sub Branch Manajer (SBM)/Pimpinan Cabang Tugas dan Wewenang Sub Branch Manajer (SBM) antara lain : a. Mengkoordinasikan dan mengawasi seluruh aktivitas operasional perbankan di Kantor Cabang Pembantu. b. Memimpin operasional pemasaran produk tabungan dan produk pembiayaan. c. Menerima prosedur operasional dan lembur kerja pelaporan manajemen resiko dari divisi manajemen resiko mensosialisasikannya dengan karyawan/ bawahan dalam grupnya. d. Memonitor pelaksanaan prosedur operasional manajemen resiko oleh bawahannya. e. Mengevaluasi pelaksanaan prosedur operasional manajemen resiko. f. Melakukan observasi langsung atas kinerja bawahan. g. Memberikan feedback, baik positif maupun negatif, untuk meningkatkan kinerja bawahan. h. Melakukan penilaian kinerja secara objektif. Mendiskusikan target kinerja yang akan datang dengan bawahan. i. Menentukan tindakan pengembangan yang sesuai untuk masingmasing bawahan. j. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan dalam ruang lingkup kerjanya. 2. Operational & Service Head (OSH) Tugas dan Wewenang Operational & Service Head (OSH) antara lain : a. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu. b. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan. c. Merencanakan perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan. 3. Customer Service (CS) Tugas Customer Service (CS) antara lain : a. Memberikan pelayanan kepada nasabah yang berkaitan dengan pembukaan rekening tabungan, giro, pembukaan deposito, permohonan nasabah yang lainnya. Di samping itu memberikan informasi sejelas mungkin mengenai berbagai produk dan jasa yang ingin diketahui dan diminati kepada nasabah atau calon nasabah. b. Menerima, melayani dan mengatasi permasalahan yang disampaikan oleh nasabah sehubungan dengan ketidakpuasan nasabah atas pelayanan yang diberikan oleh pihak nasabah. c. Memperkenalkan dan menawarkan produk dan jasa yang ada dan yang baru sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah. Wewenang Customer Service (CS) antara lain : a. Menyaksikan nasabah mengisi dan mendatangani formulir, aplikasi, perjanjian-perjanjian, serta melakukan verifikasi tanda tangan customer. b. Melakukan penolakan permintaan pembukaan rekening bilamana tidak memenuhi persyaratan atau prosedur yang telah ditetapkan oleh Bank. c. Melakukan penutupan rekening baik atas permintaan nasabah maupun karena sebab lainnya berdasarkan prosedur intern Bank. 4. Teller Tugas dan wewenang Teller antara lain : a. Mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dalam buku kas Teller harian. b. Membayar pengeluaran kas atas biaya-biaya atau pembelian barang. c. Membuat laporan atas transaksi-transaksi yang terjadi kemudian dilaporkan kepada bagian pembukuan. 5. Administration Credit (ADC) Tugas dan Wewenang Administration Credit (ADC) antara lain : a. Mempersiapkan from blanko, dokumen kontrak, from aplikasi permohonan pembiayaan dan lembar analisa survey rekomendasi perorangan/ perusahaan. b. Bertanggung jawab dalam penyimpanan dan pemeliharaan semua dokumen dalam map perjanjian kredit dengan tetap memepertahankan kelengkapan dan kerapian dokumen tersebut secara lengkap dan rapi. 6. Sales Assistent (SA) Tugas dan Wewenang Sales Assistent (SA) antara lain : a. Membuat daftar pelanggan sesuai dengan segmentasi yang diinginkan perusahaan kemudian melakukan proses penjualan sesuai daftar target yang sudah ditentukan dan disepakati bersama. b. Menyiapkan materi atau tools yang akan digunakan dalam proses penjualan ke pelanggan dan melakukan presentasi. c. Melakukan proses penjualan mulai dari awal perkenalan, negosiasi sampai dengan pembuatan kontrak dengan pelanggan. d. Secara terus menerus menambah pengetahuan terhadap produk dan layanan yang akan dijual dan selalu berusaha meningkatkan kemampuan pembinaan hubungan dan penjualan ke pelanggan. 7. Direct Sales (DS) Direct Sales (DS) adalah sales yang tugasnya langsung menjual produk pada konsumen. Berfokus pada penawaran produk pembiayaan. Tugas dan Wewenang DS ( Direct Sales ) antara lain : a. Memasarkan produk secara langsung kepada nasabah. b. Mencari nasabah sebanyak-banyaknya. c. Mampu menguasai produk-produk yang akan ditawarkan kepada calon nasabah. d. Mampu menganalisa kondisi calon nasabah baik secara emosional maupun secara financial. Jadi hal ini untuk meminimalkan resiko kredit macet ataupun permasalahan perbankan lainnya. 8. Processing Tugas dan Wewenang Processing antara lain : a. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan, kebenaran dan keabsahan data nasabah. b. Melakukan input dokumen. c. Memastikan bahwa fisik jaminan sesuai dengan nilai dan lokasinya. F. Produk-produk BNI Syariah KCP Ungaran BNI syariah menghadirkan produk-produk yang menjawab kebutuhan nasabah, mulai dari individu, usaha kecil, hingga instuisi, dilengkapi dengan kemudahan, fleksibilitas dan fasilitas untuk kemudahan dan kenyamanan nasabah. Apapun segala kebutuhan nasabah mulai dari produk pembiayaan, produk investasi, produk simpanan, dan jasa-jasa perbankan lainnya, BNI syariah siap memberikan yang terbaik sesuai dengan prinsip syariah yang dijalankan secara profesional di bawah pengawasan Dewan Pengawas Syariah dan Bank Indonesia. Produk di BNI syariah terbagi menjadi tiga, yaitu Produk Pendanaan, Produk Pembiayaan serta Produk Jasa dan Layanan. 1. Produk Pendanaan a. Tabungan iB THI Hasanah Tabungan dengan prinsip mudharabah untuk perencanaan perjalanan haji yang dikelola secara Syariah dengan sistem setoran bebas atau bulanan, terkoneksi dengan SISKOHAT Kementrian Agama sehingga proses mendapatkan nomor porsi haji lebih mudah. Keunggulan : a) Bebas biaya pengelolaan rekening bulanan. b) Terkoneksi real time online dengan SISKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu). c) Berpeluang memperoleh Pembiayaan Haji iB Hasanah. b. Tabungan iB Tapenas Hasanah Tabungan yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah merupakan tabungan berjangka, didesain untuk membantu perencanaan masa depan nasabah seperti rencana liburan, ibadah umrah, pendidikan ataupun rencana lainnya. Keunggulan : a) Bagi hasil lebih tinggi. b) Manfaat perlindungan asuransi jiwa hingga Rp 750 juta. c) Manfaat asuransi kesehatan hingga Rp 1.250.000,/hari/jiwa. d) Tersedia perlindungan asuransi jiwa plus asuransi kesehatan tamabahan (premi 5%, 10% atau 20% dari setoran bulanan). c. Tapenas Griya Hasanah Dengan Tapenas Griya Hasanah, dapat merencanakan memiliki rumah lebih awal dan mendapatkan kemudahan untuk memperoleh pembiayaan kepemilikan rumah dengan proses persetujuan yang relatif cepat dan mudah. Manfaat : a) Memperoleh peluang persetujuan Griya iB Hasanah lebih besar. b) Memberikan kemudahan pengelolaan keuangan untuk memiliki rumah. d. Tabungan lainnya 1) Tabungan iB Hasanah Tabungan dengan prinsip wadiah dan prinsip mudharabah (bagi hasil) merupakan tabungan dan simpanan dana dengan berbagai fasilitas transaksi seperti internet banking dan SMS Banking. 2) Tabungan iB Prima Hasanah Tabungan transaksional dengan layanan prima dan bagi hasil yang lebih kompetitif. Tabungan discover oleh asuransi dan fasilitas Executive Lounge Bandara yang telah bekerjasama dengan BNI Syariah. 3) Tabungan iB Bisnis Hasanah Tabungan dengan informasi transaksi dan mutasi rekening yang lebih detail, dengan bagi hasil yang kompetitif. 4) Tabungan iB Tunas Hasanah Tabungan dengan fungsi sebagai simpanan yang diperuntukkan bagi anak-anak dan pelajar yang berusia dibawah 17 tahun. Tabungan ini disertai dengan kartu ATM atas nama anak dan SMS notifikasi. Tabel 3.1 Tabel Persyaratan Tabungan Persyaratan Tabungan 1. Formulir aplikasi pembukaan rekening 2. Menunjukkan dokumen asli identitas (KTP/SIM/Paspor) 3. Fotocopy dokumen identitas (KTP/SIM/Paspor) 4. Dana minimal 5. Setoran awal 6. Akta kelahiran anak iB Hasanah iB Prima Hasanah Rp 100.000 - 250 juta 10 juta - iB Bisnis Hasanah iB Tunas Hasanah 5 juta - Rp 100.000 Tabel 3.2 Tabel Fasilitas Tabungan Fasilitas Tabungan iB Hasanah 1. Buku Tabungan 2. BNI Syariah Card 3. Executive Lounge Bandara yang bekerja sama dg BNI Syariah 4. Autodebet berbagai tagihan/ setoran bulanan Tabungan iB Tapenas Hasanah dan atau Tabungan iB THI Hasanah 5. Perlindungan asuransi jiwa 6. Dijamin oleh LPS 7. Dapat dijadikan agunan pembiayaan Silver card - iB Prima Hasanah Gold card - iB Bisnis Hasanah Gold card iB Tunas Hasanah Tunas card - - - - - e. Giro iB Hasanah Simpanan dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip wadiah dengan alat pembayaran berupa cek dan bilyet giro. Digunakan untuk menunjang bisnis usaha kecil atau usaha perorangan. Fasilitas : a) Buku cek dan bilyet giro. b) BNI Syariah Card (bagi nasabah perorangan). c) Beberapa pilihan mata uang : Rupiah dan US Dollar. d) Layanan informasi 24 jam melalui BNI Call 500046 atau 68888 dari ponsel e) Kemudahan bertransaksi online untuk penyetoran maupun penarikan uang tunai di lebih dari 142 Kantor Cabang BNI Syariah dan di lebih dari 1.000 Kantor Cabang BNI dengan layanan syariah di seluruh Indonesia. f) Kemudahan transaksi Intercity Clearing untuk penarikan cek/ bilyet giro dari bank-bank di seluruh Indonesia. Tabel 3.3 Tabel Persyaratan Giro Persyaratan Giro Perorangan 1. Formulir aplikasi pembukaan rekening 2. Menunjukkan dokumen asli identitas (KTP/SIM/Paspor) 3. Fotocopy dokumen identitas (KTP/SIM/Paspor) 4. Fotocopy dokumen KIM/ KITAS 5. Fotocopy Akta Pendirian 6. Setoran awal nasabah pengurus nasabah pengurus nasabah - 7. Tidak termasuk dalam Daftar Hitam Bank Indonesia (DHBI) Perusahaan/ Yayasan/ Badan hukum Rp 500.000/ USD 250 pengurus Ket WNA Rp 1.000.000/ USD 500 f. Deposito iB Hasanah Investasi berjangka yang ditujukan bagi nasabah perorangan dan perusahaan. Pengelolaan dana disalurkan melalui pembiayaan yang sesuai dengan prinsip mudharabah dan memberikan bagi hasil yang kompetitif. Tabel 3.4 Tabel Persyaratan Deposito Persyaratan Deposito 1. Formulir aplikasi pembukaan rekening 2. Menunjukkan dokumen asli identitas (KTP/SIM/Paspor) 3. Fotocopy dokumen identitas (KTP/SIM/Paspor) 4. Fotocopy dokumen KIM/ KITAS 5. Fotocopy Akta Pendirian 6. Minimal deposit Perorangan Perusahaan/ Yayasan/ Badan hukum nasabah pengurus nasabah pengurus nasabah Rp 1.000.000/ USD 1.000 pengurus Ket WNA Rp 1.000.000/ USD 1.000 Keunggulan : a) Bagi hasil kompetitif b) Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). c) Dapat dijadikan agunan pembiayaan. 2. Produk Pembiayaan a. Griya iB Hasanah Fasilitas pembiayaan konsumtif dengan akad murabahah (jual beli) untuk membeli, membangun, merenovasi rumah/ ruko ataupun untuk membeli kavling siap bangun (KSB). Keunggulan : a) Maksimal sampai dengan Rp 5 milyar. b) Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 15 tahun. c) Margin kompetitif. d) Uang muka yang ringan (10% untuk mitra developer BNI Syariah) e) Angsuran tetap sampai dengan lunas. b. Pembiayaan Emas iB Hasanah Merupakan fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan untuk membeli emas logam mulia dalam bentuk batangan yang diangsur secara pokok setiap bulannya. Keunggulan : a) Objek pembiayaan berupa logam mulia yang bersertifikat PT ANTAM. b) Angsuran tetap setiap bulannya selama masa pembiayaan sampai dengan lunas. c) Biaya administrasi ringan sesuai ketentuan yang berlaku. d) Margin kompetitif. e) Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis. f) Jangka waktu pembiayaan minimal 2 tahun dan maksimal 5 tahun. g) Maksimum pembiayaan sampai dengan Rp. 150.000.000,c. Multiguna iB Hasanah Multiguna iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli barang kebutuhan konsumtif dengan agunan berupa barang yang dibiayai (apabila bernilai material) dan atau fixed asset yang ditujukan untuk kalangan profesional dan pegawai aktif yang memiliki sumber pembayaran kembali dari penghasilan tetap dan tidak bertentangan dengan undang-undang/ hukum yang berlaku serta tidak termasuk kategori yang diharamkan Syariah Islam. Keunggulan : a) Pembiayaan 80% dari kebutuhan biaya (atau uang muka 20%) b) Minimal pembiayaan Rp. 25 Juta s/d Rp. 2 Milyar. c) Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 8 tahun. d) Angsuran tetap tidak berubah sampai lunas. d. Flexi iB Hasanah Fasilitas pembiayaan konsumtif bagi Pegawai/ Karyawan Perusahaan/ Lembaga/ Instasi untuk penggunaan jasa antara lain pengurusan biaya pendidikan, perjalanan ibadah umrah, travelling, pernikahan dan lain-lain. Keunggulan : a) Maksimal sampai dengan Rp 100 juta. b) Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 5 tahun. c) Margin kompetitif. d) Angsuran tetap tidak berubah sampai lunas. e. Tunas Usaha iB Hasanah Fasilitas pembiayaan produktif berlandaskan akad murabahah yang diberikan untuk usaha yang feasible namun belum bankable guna memenuhi kebutuhan modal usaha atau investasi. Keunggulan : a) Proses cepat dan mudah. b) Uang muka ringan, minimal 10%. c) Minimal pembiayaan Rp 20 juta s/d Rp 500 juta. d) Jangka waktu pembiayaan modal kerja maksimal s/d 3 tahun dan pembiayaan investasi maksimal 5 tahun. f. Wirausaha iB Hasanah Fasilitas pembiayaan produktif yang diberikan untuk pertumbuhan usaha yang feasible guna memenuhi kebutuhan modal usaha atau investasi. Keunggulan : a) Proses cepat dan mudah. b) Uang muka ringan, minimal 10%. c) Minimal pembiayaan Rp 50 juta s/d Rp 1 milyar. d) Biaya administrasi 1% dari plafond pembiayaan. e) Jangka waktu pembiayaan s/d 7 tahun. g. Usaha Kecil iB Hasanah Fasilitas pembiayaan produktif yang diberikan untuk pengembangan usaha produktif yang feasible guna memenuhi kebutuhan modal usaha atau investasi usaha. Keunggulan : a) Proses cepat dan mudah. b) Uang muka ringan, minimal 20%. c) Minimal pembiayaan Rp 150 juta s/d Rp 10 milyar. d) Biaya administrasi 1% dari plafond pembiayaan. e) Jangka waktu pembiayaan s/d 7 tahun. 3. Produk Jasa dan Layanan a. E-Banking iB Hasanah Kemudahan dan kenyamanan dalam melakukan transaksi perbankan selama 24 jam melalui fasilitas e-banking iB Hasanah yang dapat digunakan kapan saja dan dimana saja. SMS Banking Internet Banking ATM BAB IV ANALISIS DATA Setiap bank syariah didirikan dengan tujuan tertentu, misalnya mempertahankan eksistensi, mencapai pertumbuhan tertentu, merebut pangsa pasar, memberikan pelayanan dan meningkatkan jumlah nasabah suatu bank syariah. Dalam tugas akhir ini penulis menekankan bagaimana suatu bank syariah meningkatkan jumlah nasabah, untuk mencapai tujuan tersebut, bank syariah berupaya melakukan strategi pemasaran yang tepat untuk mendukung tujuan tersebut. A. Strategi Pemasaran di BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran Strategi yang diterapkan pada Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran menggunakan beberapa strategi yang disesuaikan dengan kebutuhan, segmentasi pasar dan sasaran yang dituju. Strategi tersebut dianalisa dan diimplementasikan dari marketing mix 4P, yaitu Place, Product, Price dan Promotion. Alasan penggunaan 4P karena BNI Syariah masih menerapkan metode lama dan masih dalam tahap perkembangan atau pertumbuhan untuk kemajuan yang lebih baik. Selain itu, penggunaan strategi yang sedikit lebih efektif dan mudah untuk dipahami sehingga tidak mempersulit pihak bank syariah. Penjelasan mengenai marketing mix 4P sebagai berikut : 1. Place (tempat) Tempat atau lokasi suatu bank syariah sangat menentukan bagaimana bank syariah tersebut dikenal oleh masyarakat luas. Faktor tersebut juga akan mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah serta produk yang ditawarkan. Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran berlokasi di Jalan Diponegoro No. 222A Ungaran, keunggulan dari lokasi tersebut adalah : a) Kantor Bank BNI syariah Cabang Pembantu Ungaran terletak di Jalan Diponegoro yang merupakan jalan raya utama Semarang – Solo dan cukup strategis untuk dijangkau masyarakat luas. b) Parkir yang luas dan nyaman memudahkan akses bagi nasabah baik pengendara pengguna motor maupun mobil. c) Berdekatan dengan RSUD Ungaran yang ramai dengan orangorang sehingga mudah dalam memasarkan berbagai produk yang dimiliki BNI Syariah. Selain itu berdekatan dengan kawasan industri/ pabrik serta dekat dengan perumahan atau masyarakat. d) Bentuk fisik/ bangunan kantor BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran sudah bagus dan dilengkapi dengan fasilitas yang modern seperti AC, CCTV dan komputerisasi. 2. Product (Produk) Proses pengembangan dan pemasaran produk biasanya sangat penting bagi keberhasilan bisnis dalam jangka panjang. Suatu produk juga penting dalam mengarahkan pertumbuhan masa depan suatu bank syariah. Pembiayaan murabahah merupakan salah satu produk keunggulan Bank BNI Syariah Ungaran yang berbentuk Griya iB Hasanah dengan berbagai perbedaan yang dimiliki oleh Bank Syariah lainnya. Keunggulan yang dimiliki produk ini adalah angsuran pembiayaan yang bersifat flat atau tetap sampai angsuran tersebut lunas. Berbeda dengan bank konvensional, ada bank konvensional yang menggunakan strategi pemasaran, pada tahun pertama menggunakan angsuran flat atau tetap (suku bunga naik atau turun tidak terpengaruh jumlah angsuran tersebut) tetapi pada tahun kedua atau berikutnya tetap menggunakan pengaruh suku bunga sehingga angsuran menjadi bukan flat atau tetap. Untuk masyarakat yang muslim tentu lebih memilih produk yang berprinsip syariah dan lebih menyukai dengan angsuran yang bersifat flat, sehingga mereka akan menggunakan produk dari bank syariah. Selain keunggulan angsuran yang bersifat flat, produk Griya iB Hasanah yang berakad murabahah ini memiliki jangka waktu sampai dengan 15 tahun serta proses pembiayaan yang cepat. (Hasil Wawancara dengan Direct Sales BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran pada tanggal 24 Maret 2015). 3. Price (Harga) Harga merupakan satu hal yang paling penting dan mendasar. Harga dapat mempengaruhi serta memberikan dampak terhadap minat nasabah terhadap produk tersebut. Harga yang tepat dan sesuai dapat menarik nasabah baru, akan tetapi nasabah juga akan melihat kualitas dan mutu dari produk yang dimiliki bank syariah. BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran menetapkan tabel angsuran untuk produk pembiayaan murabahah, harga bersaing dengan bank syariah lainnya serta margin yang kompetitif. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai strategi harga dari produk pembiayaan murabahah, diberikan ilustrasi sebagai berikut. Contoh Perhitungan : Pembiayaan : Rp. 100.000.000 jangka waktu 15 tahun (9,92%). Maksimum Pembiayaan : Pokok + Margin Pokok : Rp. 100.000.000 Margin : (Rp. 100.000.000 x 9.92 %) x 15 tahun : Rp. 9.920.000 x 15 tahun : Rp. 148.800.000 Total : Rp. 100.000.000 + 148.800.000 : Rp. 248.800.000 Angsuran per bulan : Rp 248.800.000 / 180 bulan : Rp. 1.382.222 /bulan (Sumber : Sales Assistant, Bp. Tahta Rahmanditya) Dalam hal strategi harga ini, sangat berpengaruh dengan pendapatan yang diperoleh oleh masing-masing nasabah. Karena harga merupakan suatu hal yang sangat sensitif dibicarakan, akan tetapi dalam hal ini kepemilikan dana yang dimiliki nasabah dapat disesuaikan dengan angsuran yang ingin dibeli. Di tabel angsuran pembiayaan murabahah memiliki banyak pilihan jumlah pembiayaan yang dibutuhkan serta jangka waktu sampai dengan 15 tahun. 4. Promotion (Promosi) Promosi penjualan adalah perangsang (insentif) ekonomis, hiburan, atau informal yang ditawarkan oleh suatu perusahaan kepada para pembeli atau distributor. Promosi penjualan yang ditujukan kepada pembeli meliputi pemberian kupon, harga khusus, dan pameran khusus. Masing-masing dari insentif ini dirancang untuk menghasilkan tindakan tertentu dari pembeli seperti pembelian, kunjungan ke toko, atau pertanyaan mengenai produk dan jasa. (Joseph & Gordon, 1994: 279) Dalam upaya meningkatkan jumlah nasabah, bank syariah juga melakukan berbagai kegiatan promosi dengan cara berbeda-beda antara satu bank syariah dengan yang lainnya. Di BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran melakukan strategi promosi dengan cara sebagai berikut : a. Periklanan Periklanan meliputi pesan yang dibayar (paid message) yang dirancang untuk memberitahu atau meyakinkan pembeli atau pemakai tentang produk, jasa, keyakinan atau tindakan. (Joseph & Gordon, 1994: 246) Iklan dapat berupa spanduk, brosur, billboard, koran, majalah, televisi atau radio-radio. Strategi yang digunakan BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran dengan menggunakan media brosur dan spanduk yang diletakkan di depan Kantor BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran. Penggunaan brosur dikarenakan lebih efektif dan efisien dalam menginformasikan produk-produk yang dimiliki, seperti manfaat, harga, keunggulan serta perbedaan produk pembiayaan murabahah yang dimiliki oleh BNI syariah dengan yang lainnya. Sedangkan penggunaan spanduk supaya mempermudah masyarakat untuk mengetahui produk yang dimiliki BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran ketika melintas di depan kantor. Selain itu, dalam rangka menarik minat nasabah, brosur dibuat berwarna dan simple sehingga tidak membosankan ketika dilihat oleh nasabah. Dalam brosur tersebut juga dilampirkan daftar tabel angsuran pembiayaan murabahah supaya lebih efektif dan efisien dalam memasarkan produk dan menjelaskan kepada nasabah. b. Promosi Penjualan Dalam hal promosi penjualan ini, nasabah yang membeli produk pembiayaan murabahah (Griya iB Hasanah) secara angsuran akan tetapi melunasi angsuran tersebut sebelum jatuh tempo tidak akan dikenakan biaya pinalty. Selain itu free/gratis untuk biaya administrasinya. (Hasil Wawancara dengan Direct Sales BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran pada tanggal 24 Maret 2015). Promosi penjualan dapat dikatakan efektif dalam menarik minat nasabah, karena setiap orang akan menyukai sesuatu yang berkaitan dengan diskon/potongan harga sehingga mempermudah nasabah untuk segera membeli produk yang ditawarkan. c. Publisitas Merupakan kegiatan promosi yang sifatnya non personal. Untuk memperkenalkan produk-produk yang dimiliki, BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran juga melakukan promosi di berbagai instansi/perusahaan besar dengan cara presentasi. Presentasi merupakan kesempatan bagi pihak penjual untuk menceritakan kisah perusahaan, untuk memproyeksi citranya dan untuk menghubungkan produk-produknya. Presentasi efektif biasanya menunjukkan ciri-ciri produk, termasuk di dalamnya keuntungankeuntungan serta contoh-contoh kepuasan pembeli lainnya. Dengan kegiatan tersebut, pemasar lebih mudah dan cepat menginformasikan produk-produk yang ditawarkan karena langsung berhubungan dengan lebih banyak orang. (Hasil Wawancara dengan Direct Sales BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran pada tanggal 24 Maret 2015). Kegiatan promosi dengan presentasi tersebut pihak pemasar selain memberikan informasi juga dapat membujuk serta memberikan kesan baik terhadap BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran. d. Penjualan Pribadi Penjualan pribadi atau personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan pembeli untuk memperkenalkan suatu produk kepada pembeli sehingga membentuk pemahaman secara mendalam oleh pembeli dan kemudian akan mencoba membeli produk yang ditawarkan. Pemasar BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran juga melakukan kegiatan promosi dengan personal selling untuk meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan murabahah. Pemasar akan memberikan menginformasikan brosur produk kepada pembiayaan perorangan murabahah, dan setelah mempromosikan produk secara personal selling tetapi nasabah belum minat maka pemasar akan meninggalkan nomor telepon agar nasabah membutuhkan. mudah menghubungi Kemudian pihak sewaktu-waktu pemasar akan ketika langsung mendatangi nasabah yang tertarik dengan produk tersebut yang sebelumnya menghubungi pemasar. (Hasil Wawancara dengan Direct Sales BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran pada tanggal 24 Maret 2015). Kegiatan personal selling selain menghasilkan hubungan jual beli antara pihak bank dan nasabah, juga akan menghasilkan hubungan yang lebih akrab. Dengan hubungan tersebut pihak bank dapat membina hubungan jangka panjang dengan nasabah. Selain dengan strategi marketing mix diatas, ada cara lain dalam mempromosikan produk pembiayaan murabahah. Yaitu dengan referensi dari teman. Dari satu nasabah, pemasar mencari info nasabah lain untuk mencari dan menambah jumlah nasabah. Seperti saudara dari nasabah pertama tersebut atau tetangga, teman dan rekan kerja. Cara tersebut dapat memperluas jaringan/ koneksi pemasar dengan berbagai pihak lainnya serta salah satu cara untuk memasarkan produk pembiayaan murabahah. B. Strategi Pemasaran Paling Tepat Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Pembiayaan Murabahah Pemasaran merupakan suatu proses mempersepsikan, memahami, menstimulasi dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan menyalurkan sumber-sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Sehingga, pemasaran merupakan proses penyelarasan sumber-sumber sebuah organisasi terhadap kebutuhan pasar. Pemasaran memberikan perhatian pada hubungan timbal balik yang dinamis antara produk-produk dan jasa-jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan konsumen, dan kegiatan-kegiatan para pesaing. (Payne, 1993:27) Dalam strategi pemasaran terdapat empat komponen dasar atau unsur-unsur bauran pemasaran : produk, harga, promosi dan tempat (distribusi). (Payne, 1993: 153) Dari keempat komponen tersebut terdapat strategi yang paling tepat bagi suatu bank syariah dalam meningkatkan jumlah nasabah. Berdasarkan wawancara dengan Direct Sales BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran, berpendapat bahwa strategi yang paling tepat adalah di unsur promosi. Karena pihak pemasar/bank syariah lebih mudah untuk berkomunikasi dengan nasabah baik secara langsung maupun tidak langsung serta lebih efektif dalam melakukan kegiatan pemasaran. Kegiatan promosi yang dilakukan berupa memberikan brosur kepada masyarakat, memberikan informasi dengan presentasi ke berbagai instansi/perusahaan, serta melakukan penjualan dengan personal selling. Metode tersebut diyakini paling tepat karena dapat melihat langsung calon nasabah yang akan membeli produk pembiayaan murabahah. Pemasar juga sekaligus dapat melihat bagaimana karakteristik, respon serta sikap nasabah saat diberikan penjelasan mengenai produk yang ditawarkan. Saat melakukan strategi personal selling, pemasar BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran tidak memaksakan nasabah untuk membeli produk tersebut. Karena pihak pemasar sudah memahami sifat nasabah apabila menawarkan dengan cara memaksa nasabah tidak akan suka dan cenderung menjadi tidak tertarik. Pihak pemasar biasanya lebih menyukai kegiatan yang bersifat langsung terjun ke lapangan atau bertemu dengan nasabah secara langsung. Dikarenakan strategi tersebut dapat mempermudah pemasar untuk menjalin komunikasi yang baik dengan nasabah. Sehingga nasabah akan fokus dengan produk apa yang diinformasikan dan ditawarkan oleh pemasar. Pemasar merupakan salah satu pihak yang jasanya sangat penting dan berpengaruh di lingkup perbankan syariah. Suatu produk tidak akan terjual apabila pemasar tidak dapat meyakinkan nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan. Dengan strategi promosi seorang pemasar dapat memberikan pemahaman yang mendalam mengenai produk pembiayaan murabahah. Seperti diketahui, sekarang ini semakin banyak bank syariah yang bersaing untuk mencari jumlah nasabah yang lebih banyak. Hal tersebut menyebabkan pihak bank syariah untuk bekerja lebih keras dalam mencari nasabah. Dan strategi promosi yang dirasa tepat bagi BNI Syariah Ungaran dalam meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan murabahah. C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Nasabah Pembiayaan Murabahah Ada faktor-faktor yang mempengaruhi seorang nasabah berminat untuk membeli produk yang dijual oleh bank syariah. Dimulai dari minat nasabah tersebut maka akan mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah produk pembiayaan murabahah. Faktor-faktor tersebut penjelasannya sebagai berikut : 1. Pemasaran dan promosi Tujuan dari pemasaran produk yang dimiliki adalah supaya masyarakat mengetahui dan mengerti tentang produk murabahah yang dimiliki BNI Syariah Cabang Ungaran. Dalam promosi kepada nasabah pihak pemasar juga memberitahukan manfaat serta kelebihankelebihan produk murabahah yang dimiliki BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran. Semakin sering promosi yang dilakukan maka semakin banyak nasabah yang tertarik dan berminat untuk membeli produk murabahah yang ditawarkan. Promosi dilakukan dengan cara yang menarik agar mempengaruhi minat nasabah dan meningkatkan tingkat penjualan produk. Karena promosi merupakan salah satu faktor penentu apakah produk yang ditawarkan dapat diterima oleh masyarakat luas atau tidak. 2. Pelayanan terhadap nasabah Kepuasan pelayanan sangat menentukan keberhasilan bisnis dalam dunia perbankan syariah. Penarikan nasabah melalui pelayanan yang memuaskan lebih mudah daripada mempertahankan pelayanan yang memuaskan terhadap nasabah lama. Dengan pelayanan yang memuaskan bagi nasabah penggunaan berbagai produk maka nasabah bisa meningkatkan yang ditawarkan oleh BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran, terutama produk pembiayaan murabahah. 3. Loyalitas nasabah Selain meningkatkan nasabah, perlu juga untuk mempertahankan nasabah exciting atau nasabah yang dulu pernah bekerja sama dengan BNI Syariah. Tanpa loyalitas dari nasabah lama, maka jumlah nasabah suatu produk juga tidak akan berkembang pesat. Diperlukan berbagai upaya agar kepercayaan yang dimiliki nasabah lama kepada BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran tidak menghilang. Sehingga, selain memprioritaskan nasabah baru perlu juga untuk tetap mempertahankan nasabah lama. 4. Persaingan Antar Bank Syariah Banyak bank syariah yang beroperasi di sekitar Ungaran karena luas dan padat penduduk sehingga peluang bisnis di bidang perbankan sangat memadai. Hal tersebut yang menyebabkan persaingan yang sangat ketat antara bank satu dengan bank lainnya untuk menarik antusias masyarakat disekitarnya. Setiap bank syariah memiliki strategi masing-masing dalam upaya meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan. Tetapi harus berlomba-lomba satu dengan lainnya untuk memberikan kepuasan bagi nasabah yang akan mereka cari atau nasabah yang sudah mereka miliki. Sehingga nasabah akan memilih produk yang kita tawarkan bukan produk yang pesaing tawarkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dari nasabah untuk menggunakan jasa perbankan syari’ah, sangat penting diperhatikan oleh pihak manajemen perbankan demi kelangsungan dan tetap eksisnya lembaga tersebut. Diminati atau tidaknya suatu lembaga keuangan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sifatnya psikologis yang menyangkut aspek-aspek perilaku, sikap dan selera. Dan bukan hanya faktor psikologis saja, ada banyak faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk menggunakan jasa lembaga keuangan syari’ah. Faktorfaktor yang mempengaruhi minat masyarakat dalam menggunakan jasa layanan perbankan adalah konsumsi, pendapatan, produk, atau jenis tabungan, lokasi, pelayanan, kesadaran masyarakat dan promosi. (Darsyah, 1990: 88) Berdasarkan wawancara dengan Direct Sales BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran, faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah dapat dilihat dari pemasaran dan promosi, pelayanan terhadap nasabah, loyalitas nasabah dan persaingan antar bank syariah. Dalam memasarkan suatu produk, setiap bank syariah memiliki strategi masing-masing yang berbeda satu sama lainnya akan tetapi tidak terlalu jauh beda. Dari strategi pembiayaan yang sudah dijelaskan, strategi pemasaran yang digunakan BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran sudah mencakup semua unsur marketing mix, akan tetapi strategi yang lebih menonjol terdapat pada strategi promosi saja. Dengan strategi pemasaran yang dilakukan, memberikan dampak positif dilihat dari kenaikan jumlah pendapatan dari produk pembiayaan murabahah. Perkembangan produk pembiayaan murabahah mengalami kenaikan dari tahun 2012 sampai dengan 2014. Pada tahun 2012, jumlah pendapatan murabahah sebesar Rp. 527.024.000. Kemudian pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp. 854.003.000. Dan pada tahun 2014, terus meningkat mencapai Rp. 1.450.260.000 Pembiayaan Murabahah (dalam juta) 1600000 1400000 1200000 1000000 800000 600000 400000 200000 0 2012 2013 2014 Periode Gambar 4.1 Peningkatan Pendapatan Pembiayaan Murabahah (Sumber: Laporan Keuangan BNI Syariah) Dari grafik dapat disimpulkan bahwa, dengan strategi pemasaran yang dilakukan dapat mempengaruhi peningkatan jumlah pendapatan pembiayaan murabahah. Artinya bahwa banyak nasabah yang berminat dan membeli produk pembiayaan murabahah. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran tidak lepas dari unsur-unsur bauran pemasaran/ marketing mix, yang terdiri dari : Strategi Produk, Strategi Harga, Strategi Tempat dan Strategi Promosi. Dari strategi promosi tersebut, terbagi menjadi beberapa media seperti periklanan, promosi penjualan, publisitas, personal selling dan referensi dari teman. Dengan perencanaan promosi yang matang akan membantu BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran dalam meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan murabahah. 2. BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran dalam meningkatkan jumlah nasabah menggunakan strategi pemasaran marketing mix, dengan metode promosi yang paling dominan. Alat promosi melalui media cetak brosur dan personal selling. Metode personal selling yang paling efektif dalam menjelaskan produk-produk BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran karena langsung bertatap muka dengan nasabah sehingga mempermudah nasabah untuk memahami dan mengerti informasi tentang produk pembiayaan murabahah yang ditawarkan pemasar. 3. Beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah terdiri dari : a. Pemasaran dan promosi yang harus dilakukan semenarik mungkin dan berakhir dengan nasabah membeli produk yang ditawarkan. b. Pelayanan terhadap nasabah, memuaskan keinginan dan kebutuhan nasabah dapat dilakukan dengan upaya pelayanan yang terbaik. c. Loyalitas nasabah, karena kepercayaan nasabah terhadap bank syariah menyebabkan loyalitas nasabah meningkat. d. Persaingan antar bank syariah, perebutan nasabah untuk sebuah produk menyebabkan persaingan yang ketat antara satu bank dengan bank lainnya. B. Saran Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan diatas, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan dan perlu kiranya untuk dipertimbangkan : 1. Nasabah merupakan salah satu bagian inti atau asset berlangsungnya usaha, maka Bank Syariah harus lebih memelihara dan memperhatikan nasabah. Diantaranya dengan mempertahankan kepercayaan yang diberikan nasabah kepada BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran dengan senantiasa meningkatkan kinerja perusahaan baik dalam kualitas produk, pelayanan serta SDM (sumber daya manusia). 2. Selain hanya menonjolkan strategi promosi, sebaiknya juga mendalami strategi pemasaran marketing mix yang lainnya seperti strategi produk, harga dan tempat. Sehingga lebih efektif dalam meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan murabahah dan akan memberikan dampak yang positif bagi bank syariah itu sendiri. 3. Untuk meningkatkan upaya strategi promosi dengan media personal selling, perlu untuk menambah jumlah pemasar/marketing agar hasil yang didapat lebih memuaskan dari sebelumnya. Dan lebih efektif dan efisien dalam memasarkan produk yang dimiliki BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran. 4. Bagi peneliti lain diharapkan dapat menyempurnakan Tugas Akhirnya dengan menambah jumlah narasumber dalam teknik pengumpulan data dengan metode wawancara. Tidak hanya dari satu narasumber, tetapi lebih dari satu narasumber analisis/pembahasan masalah. agar lebih akurat dalam DAFTAR PUSTAKA Asnawi, Nur & Masyhuri. 2009. Metodologi Riset Manajemen Pemasaran. UIN Malang Press. Fadhilah, Atik. 2013. Strategi yang Digunakan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Purwodadi Untuk Meningkatkan Size Business Warung Mikro yang Sehat. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Murabahah Gitosudarmo, Indriyo. BPFEYogyakarta 1997. Manajemen Pemasara. Yogyakarta: J. Moleong, Lexy. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Karim, Adiwarman. 2004. Bank Islam (analisa fiqih dan keuangan). Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kasmir. 2004. Pemasaran Bank. Jakarta: Prenada Media Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran Analisis, Implementasi dan Kontrol. Jakarta: PT. Prenhallindo. Perencanaan, Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium 2. Jakarta : PT Prenhalindo Lupiyoadi, Rambat & A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat. M. Hikmat, Mahi. 2011. Metode Penelitian Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu. Nabhan, Faqih. 2008. Dasar-dasar Akuntansi Bank Syariah: Implementasi PSAK No. 59 dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI). Yogyakarta : Lumbung Ilmu. Najiya, Durotun. 2005. Strategi Pemasaran BRI Unit Tegal Rejo Terhadap Persaingan Lembaga Keuangan dan Perbankan di Wilayah Tegal Rejo. Payne, Adrian. 1993. The Essence Of Service Marketing: Pemasaran Jasa. Yogyakarta: ANDI. P. Guiltinan, Joseph & Gordon W. Paul. 1994. Strategi dan Program Manajemen Pemasaran Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga Rahmawati, Elis. 2005. Strategi Pemasaran BMT “Amal Mulia” Suruh Dalam Mengelola Nasabah. Sinungan, Moch Darsyah. 1990. Manajemen Dana Bank. Jakarta: Rineka Cipta. Solichatun. 2014. Analisis Pemasaran Produk Tabungan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Pembantu Salatiga. Sudarsono, Heri & Yogi Prabowo, Hendi. 2004. Istilah-istilah Bank & Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta : UII Press Yogyakarta. Susanto, Burhanuddin. 2008. Hukum Perbankan Syariah Di Indonesia. Yogyakarta: UII Press Yogyakarta. Syafi’I Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik. Gema Insani Press. Tjiptono, Fandi. 1995. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI. Tjiptono, Fandi. 2000. Strategi Bisnis. Yogyakarta: ANDI. Wiroso. 2005. Jual Beli Murabahah. Yogyakarta : UII Press. Yulianti. 2011. Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Dalam Pencapaian Target di PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Salatiga. Http://id.m.wikipedia.org/wiki/Analisis DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Nova Prasetyawati Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 24 November 1994 Alamat : Dsn. Karang Kepoh RT.01 RW.03 Kel. Gondoriyo, Kec. Jambu, Kab. Semarang Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Status : Belum Menikah Menerangkan dengan sesungguhnya. Jenjang Pendidikan : 1. TK Proklamasi Dharma Wanita Gondoriyo tahun lulus 2000 2. SD Negeri 01 Gondoriyo tahun lulus 2006 3. SMP Negeri 01 Jambu tahun lulus 2009 4. SMA Negeri 01 Ambarawa tahun lulus 2012 5. IAIN Salatiga tahun lulus 2015 Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya. Salatiga, 13 Agustus 2015 Penulis Nova Prasetyawati