D. Fungsional Bisnis 6. Sistem Informasi - E

advertisement
MANAJEMEN STRATEGIK
PENILAIAN INTERNAL
KELOMPOK 8
S I LV I A P R I L L I A N I
N O V I TA I N D A H S A R I
FA H M I TA H I D AYA N T I
H A D YA N A K B A R
R I S K A FA U Z I A H
1313010092
1313010093
1313010125
1313010221
1313010298
A. Hakikat Audit Internal
1. Kekuatan-kekuatan Internal Utama
Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam
area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya
atau lemahnya dalam semua area. Kekuatan atau kelemahan
internal, digabungkan dengan peluang atau ancaman eksternal
dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan
tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapkan dengan
maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi
kelemahan.
A. Hakikat Audit Internal
2. Proses Melakukan Audit Internal
Proses menjalankan audit internal membutuhkan
pengumpulan, asimilasi dan evaluasi informasi tentang operasi
perusahaan. Manajemen strategis adalah proses yang sangat
interaktif yang membutuhkan koordinasi efektif antara manajer
manajemen, pemasaran, keuangan atau akuntansi, produksi atau
operasi, litbang dan system informasi manajemen. Walaupun
proses manajemen strategis dipantau oleh penyususn strategi,
keberhasilan membutuhkan kerja sama manajer dan staff dari
semua area fungsional untuk memberikan ide dan informasi.
B. Pandangan Berbasis Sumber Daya (RBV)
Jay Barney , menyatakan bahwa kinerja organisasi pada
dasarnya ditentukan oleh sumber daya internal yang dapat
dikelompokkan dalam tiga katagori: sumber daya fisik, sumber
daya manusia dan sumber daya organisasi. (1) Sumber daya fisik
meliputi: semua pabrik dan peralatan, lokasi, teknologi, bahan
baku, mesin (2) sumber daya manusia meliputi semua karyawan,
pelatihan, pengalaman, kepandaian, pengetahuan, keterampilan,
kemampuan dan (3) sumber daya organisasi meliputi struktur
perusahaan, proses perencanaan, system informasi, paten, merk
dagang, hak cipta, data base, dsb. . Teori RBV menekankan
bahwa sumber daya adalah apa yang sebenarnya membantu
perusahaan mengeksploitasi peluang dan menetralisasi ancaman.
C. Mengintegrasikan Strategi dan Budaya
Budaya perusahaan (organizational culture) dapat
didefinisikan sebagai pola perilaku yang telah dikembangkan
oleh suatu organisasi untuk menghadapi masalah adaptasi
eksternal dan itegrasi internal, dan yang telah bekerja cukup baik
untuk dianggap sah dan akan diajarkan kepada anggota baru
sebagai cara untuk dimengerti, dipikirkan, dan dirasakan.
Produk budaya mencakup nilai, kepercayaan, ritual, seremonial,
mitos, legenda, cerita, bahasa, symbol dan kepahlawanan. Produk
atau dimensi adalah penggerak yang digunakan penyusun strategi
untuk mempengaruhi dan mengarahkan aktivitas formulasi,
implementasi dan evaluasi strategi. Budaya perusahaan secara
signifikan memengaruhi keputusan bisnis dan dengan demikian
harus dievaluasi selama audit manajemen strategis internal.
D. Fungsional Bisnis
1. Manajemen
Fungsi Dasar Manajemen adalah sebagai berikut:
 Perencanaan: Perencanaan terdiri atas semua aktivitas yang
terkait dengan persiapan masa depan.
 Pengorganisasian: Pengorganisasian mencakup semua aktivitas
manajerial yang menghasilkan struktur pekerjaan dan hubungan
otoritas.
 Pemberian Motivasi: Pemotivasian melibatkan usaha yang
diarahkan untuk membentuk perilaku manusia.
 Pengelolaan Staf: Aktivitas pengelolaan staf dipusatkan pada
manajemen staf atau sumber daya manusia.
 Pengendalian mengacu pada semua aktivitas manajerial yang
diarahkan untuk memastikan bahwa hasil actual konsisten dengan
hasil yang direncanakan.
D. Fungsional Bisnis
2. Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan
oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Ada 7 fungsi pemasaran :

Analisis konsumen yaitu pengamatan keinginan konsumen melalui
survey, analisis informasi, evaluasi strategi, dan profil pelanggan.

Penjualan produk/jasa meliputi promosi, publisitas, customer relation.

Perencanaan produk/jasa antara lain melalui test marketing.

Penetapan harga meliputi konsumen, pemasok, distributor, dan
kompetitor.

Distribusi meliputi pergudangan, saluran distribusi dan alat transportasi

Riset pemasaran yaitu pengumpulan, pencatatan, dan analisis data.

Analisis peluang meliputi biaya, manfaat, dan resiko.
D. Fungsional Bisnis
3. Keuangan/Akuntansi
a. Fungsi Keuangan/Akuntansi
 Keputusan investasi atau penganggaran modal adalah alokasi dan realisasi dari
modal dan sumber daya untuk proyek, produk, asset, dan divisi dari sebuah
organisasi.
 Keputusan pembiayaan untuk menentukan struktur modal terbaik perusahaan.
 Keputusan dividen yaitu keputusan dividen menentukan jumlah dana yang akan
ditahan dalam perusahaan dibandingkan dengan jumlah yang dibayarkan kepada
pemegang saham
b. Jenis-jenis Rasio Keuangan Dasar:
 Rasio likuiditas mengukur kemampuan pemenuhan kewajiban jangka pendek.
 Rasio pengungkit mengukur sejauh mana perusahaan didanai oleh utang.
 Rasio aktivitas mengukur efektifitas pemanfaatan sumber daya perusahaan.
 Rasio profitabilitas mengukur efektifitas manajemen dalam pengembalian
investasi.
 Rasio pertumbuhan mengukur kemampuan perusahaan mempertahankan posisi
ekonominya.
D. Fungsional Bisnis
4. Fungsi Produksi/Operasi
Fungsi produksi/operasi dari suatu bisnis terdiri atas semua
aktivitas yang mengubah input menjadi barang dan jasa. Manajemen
produksi /operasi terdiri atas lima area keputusan atau fungsi yaitu:
 Proses: Keputusan proses berhubungan dengan desain dari system
produksi fisik.
 Kapasitas: Keputusan kapasitas berhubungan dengan penentuan tingkat
output yang optimal untuk organisasi tidak terlalu besar dan tidak
terlalu kecil.
 Persediaan: Keputusan persediaan mencakup pengelolaan tingkat bahan
mentah, barang dalam proses, dan barang jadi.
 Tenaga kerja: Keputusan tenaga kerja berhubungan dengan pengelolaan
karyawan yang terampil , tidak terampil, klerikal, dan manajerial.
 Kualitas: Keputusan kualitas ditujukan untuk memastikan bahwa
barang dan jasa yang diproduksi berkualitas tinggi .
D. Fungsional Bisnis
5. Penelitian dan Pengembangan
Empat pendekatan untuk menentukan lokasi anggaran litbang
yang biasanya digunakan adalah: (1) membiayai sebanyak-banyaknya
proposal proyek, (2) menggunakan metode persentase penjualan, (3)
menganggarkan jumlah yang sama dengan pengeluaran litbang pesaing,
(4) memutuskan berapa banyak produk baru yang berhasil yang
dibutuhkan dan bekerja mundur (working backward) untuk
memperkirakan invetasi litbang yang dibutuhkan.
Litbang dalam organisasi dapat memiliki dua bentuk dasar yaitu:
(1) litbang internal, di mana organisasi menjalankan departemen
litbangnya sendiri, (2) kontrak litbang, dimana perusahaan merekrut
peneliti independen atau agen independen untuk mengembangkan
produk spesifik
D. Fungsional Bisnis
6. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Informasi merupakan fondasi dari semua organisasi untuk
menghubungkan semua fungsi bisnis menjadi satu dan menyediakan
bahan untuk mendukung semua keputusan manajerial. Tujuan sistem
informasi manajemen adalah meningkatkan kinerja sebuah bisnis
dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial.
Peranti Lunak Perencanaan Strategis yaitu:
 Sebuah produk peranti lunak perencanaan strategis yang sesuai, yang
sederhana namun efektif untuk mengembangkan strategi organisasional
adalah CheckMATE. CheckMATE menggabungkan teknik-teknik
perencanaan strategis yang paling modern.
 Prosedur-prosedur analitis khusus yang tercakup dalam program
CheckMATE adalah analisis Strategic Position and Action Evaluation
(SPACE),
analisis
Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats
(SWOT), analisis Internal-Eksternal (IE) dan analisis Grand Strategic
Matrix.
E. RANTAI NILAI (Value Chain Analysis / VCA)
Rantai nilai atau VCA mengacu pada proses menentukan biaya
yang berhubungan dengan aktivitas organisasi dari pembelian bahan
baku, produksi barang, hingga penjualan. VCA bertujuan untuk
mengindentifikasi dimana keunggulan biaya rendah atau kelemahan
yang terjadi, serta mendapatkan dan mempertahankan kekuatan
kompetitif dengan menjadi efisien dan efektif sepanjang rantai nilai
pada aktivitas organisasi.
Penentuan Tolak Ukur
Penentuan tolak ukur adalah alat analisis yang digunakan
untuk menentukan apakah aktivitas-aktivitas rantai nilai sebuah
perusahaan kompetitif bila dibandingkan dengan pesaing, maka
kondusif untuk memenangkan pangsa pasar. Bagian tersulit dari
tolok ukur adalah cara untuk memperoleh akses kedalam aktivitas
rantai nilai perusahaan-perusahaan lain yang terkait dengan isu
biaya.
F. Matriks Evaluasi Faktor Internal (Matriks IFE)





Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE Matrix). Alat perumusan
strategis ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
utama dalam area-area fungsional bisnis dan juga menjadi landasan
untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan diantara area
tersebut.
Evaluasi Faktor Internal dapat dikembangkan dalam 5 langkah, yaitu :
Buat daftar faktor-faktor internal utama sebagaimana yang disebutkan
dalam proses audit internal.
Berilah pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 sampai
0,1.
Berilah peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk mengindikasikan
apakah faktor tersebut sangat lemah, lemah, kuat atau sangat kuat.
Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan
skor bobot bagi masing – masing variabel.
Jumlahkan skor bobot masing-masing variabel untuk memperoleh skor
bobot total organisasi.
TERIMAKASIH
Download