BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kelayakan Hotel merupakan suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan, makanan dan minuman. Hotel adalah suatu tempat menginap bagi orang yang melakukan perjalanan dengan segala fasilitas yang memadai, persyaratan kesehatan, kepuasaan, ketenangan,dan sebagainya. Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia. Disamping itu kota Palembang merupakan kota perdagang dan pariwisata, dimana banyak objek-ojek wisata yang menarik dan bangunan bersejarah. Hal ini dapat dilihat dari animo masyarakat terhadap obyek wisata ini semakin meningkat setiap tahunnya, baik wisatawan Indonesia sebanyak 425.245 orang dan wisatawan asing sebanyak 17.192 orang. Sehingga total wisatawan tahun 2004 berjumlah 427.027 orang. Jumlah demikian terus meningkat seperti yang tertera pada data tahun berikutnya, tahun 2005 jumlah wisatawan Indonesia berjumlah 451.941 orang, sedangkan wisatawan asing berjumlah 17.259 orang. Jumlah wisatawan asing meningkat sebesar 0,49 persen. Selain sebagai salah satu pusat objek wisata di indonesia, Palembang juga merupakan salah satu kota dengan perkembangan ekonomi yang cepat dan terus berkembang. Banyak orang dari luar daerah yang masuk untuk melakukan bisnis di kota ini. Perkembangan kota ini juga diperkuat dengan kemajuan teknologinya, sebagai contoh Jembatan Ampera yang merupakan sebuah simbol berkembangnya kota Palembang. Sejarah kota Palembang yang menarik banyak wisatawan dari luar kota maupun dari luar negeri, juga perkembangan ekonomi yang ditunjang dengan teknologi yang terus berkembang membuat Palembang menjadi salah satu kota berkembang di Indonesia. Dari uraian fakta-fakta yang ada diatas dapat disimpulkan bahwa dengan terus berkembangnya kota, cukup banyak menarik banyak wisatawan luar yang otomatis juga meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal atau penginapan, dimana fasilitas hotel berbintang yang belum cukup menampung akan tingginya tingkat kebutuhan kamar bagi wisatawan yang berkunjung ke Palembang. 1 Hotel ini sebenarnya sudah ada dan menjadi landmark kawasan sepanjang jalan kolonel atmo, tetapi karena terjadi kebakaran tahun 2004, hotel ini terbakar sehingga tidak dapat difungsikan lagi dan terbengkalai. Sehingga hotel ini akan dibangun ulang hotel ini dengan mempertimbangkan sejarah, perkembangan ekonomi dan teknologi yang yang nantinya dapat ditransformasikan ke dalam redesain hotel bintang 4 Menurut buku shopping center Indonesia, bila sebuah bangunan tanpa pencahayaan,maka bangunan akan terasa bosan dan tidak bernyawa. Hal ini yang menyebabkan memilih perancangan pencahayaan yang dapat memperkuat karakteristik dari sebuah bangunan. 1.2 RUMUSAN MASALAH Bagaimana meredisain bangunan hotel ”King Place” di Palembang yang nyaman dengan perancangan pencahayaan sebagai dasar perancangan. 1.4 TUJUAN Meredisain bangunan hotel ”King Place” di Palembang yang mewadahi kegiatan dalam bangunan dengan perancangan pencahayaan sebagai penekanan perancangan. 1.4 SASARAN • Melakukan studi tentang bentuk Hotel pada umumnya. • Melakukan studi tentang hotel bintang 4. • Melakukan studi tentang kota Palembang. • Melakukan studi tentang perancangan pencahayaan. • Melakukuan studi tenteng prinsip-prinsip pencahayaan untuk bangunan hotel dan pusat perbelanjaan. 1.5 LINGKUP • Hotel di batasi pada hotel bintang 4 • Palembang dibatasi pada hal yang berhubungan dengan pemilihan site untuk bangunan tersebut. • Perancangan pencahayaan dibatasi dengan pemilihan lampu dan teknik pencahayaan baik pencahyaan buatan. • Prinsip-prinsip pencahayaan dibatasi pada penghematan pencahayaan dengan mengotimalkan pencahayaan pada malam hari, jenis lampu yang hemat energi, dan penempatan lampu. 2 1.6 METODE 1.6.1 Metode Mencari Data 1. Wawancara Ditujukan pada pengelola ,BPS, dan pemilik hotel “King place” yang ada di kota Palembang. 2. Kuesioner Diberikan pada para pengunjung dan penduduk disekitar hotel “King place” di kota Palembang. 3. Observasi Pengamatan langsung pada hotel “King Place di kota Palembang. 4. Studi pustaka / Literatur Mempelajari buku-buku tentang bangunan hotel, serta perancangan perncahayaan. 5. Studi banding Melihat langsung bangunan sejenis yang ada di Yogyakarta, serta dari pustaka. 1.6.2 Metode Menganalisis Data 1 Kuantitatif Temuan-temuan yang dikomunikasikan dengan angka-angka (numerik). Contoh; Tabel jumlah kunjungan wisatawan ke Palembang, tabel jumlah hotel yang ada di Palembang, tabel perbedaan klasifikasi hotel berbintang sebagainya. 2. Kualitatif Temuan-temuan dikomunikasikan secara naratif (menggunakan kata- kata). Contoh ; Berdasarkan data jumlah kunjungan wisatawan ke Palembang tercatat kunjungan wisatawan mancanegara ke kota Palembang pada tahun 2005 sebanyak 17.259 orang dan kunjungan wisatawan Indonesia sebanyak 451.941 orang. 1.6.3 Metode perancangan Metode perancangan yang digunakan untuk meredesain hotel bintang 4 di Palembang, Sumatera Selatan dengan melakukan penekanan pada pencahayaan. Seperti pemanfaatan buatan baik di eksterior maupun interior bangunan, pencahayaan memberikan kesan effek visual yang dapat memperjelas sirkulasi dari hotel dan pusat perbelanjaan. Menambahkan fasilitas-fasilitasnya hotel. 3 1.7 SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN Mengungkapkan Latar belakang, Rumusan masalah, Tujuan, Sasaran, Lingkup, Metode, dan Sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN HOTEL KING PLACE DI PALEMBANG, SUMATERA SELATAN Mengungkapkan potensi dan kondisi arsitektural hotel bintang 4 dan pusat perbelanjaan di Palembang, Sumatera Selatan Contoh : Kondisi hotel , fasad hotel, dan lain-lainnya. BAB III TINJAUAN TEORITIS BANGUNAN HOTEL BINTANG 4 DAN PERANCANGAN PENCAHAYAAN. Mengungkapkan desain requirement bangunan hotel yang mengacu pada teoriteori perancangaan pencahayaan. Contoh; Bentuk/ jenis hotel dan pusat perbelanjaan menurut buku-buku standar hotel serta tipologi pada bangunan hotel. BAB V ANALISIS MENUJU KONSEP PERANCANGAN ULANG HOTEL BINTANG 4 Mengungkapkan proses untuk menemukan ide-ide konsep perencanaan dan perancangan melalui metode-metode tertentu yang diaplikasikan pada lokasi / site tertentu. Contoh; Menggunakan metode mencari data seperti Wawancara yang ditujukan pada pengelola, BPS( Badan Statistik) serta pemilik hotel dan pusat perbelanjaan, Observasi langsung pada bangunan hotel bintang 4 dan pusat perbelanjaan di Palembang, Sumatera Selatan. BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ULANG HOTEL BINTANG 4. Mengungkapkan konsep-konsep yang akan ditransformasikan kedalam rancangan fisik arsitektural. Contoh; Konsep pencahayaan yang dapat memberikan effek visual serta dapat mempertegas jalur sirkulasi dan pencahayaan dapat memberikan nilai keindahan pada eksterior dan interior bangunan. 4