Selamet Sempurna - PT. Yanaprima Hastapersada Tbk

advertisement
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
LAPORAN KEUANGAN
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
FINANCIAL STATEMENTS
AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
DAFTAR ISI/
TABLE OF CONTENTS
Halaman/Page
Laporan Auditor Independen
Laporan Posisi Keuangan
Independent Auditors‟ Report
1-2
Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif
3
Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
5
Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
6 - 51
***************************
Notes to the Financial Statements
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Catatan/
Notes
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
2014
2013
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya
Piutang usaha
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan penurunan
nilai piutang usaha sebesar
Rp 715.755.657 pada
tahun 2014 dan 2013
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Persediaan - setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai
persediaan sebesar
Rp 484.797.459 pada tahun
2014 dan Rp 446.755.201
pada tahun 2013
Pajak dibayar di muka
Biaya dibayar di muka
Uang muka pembelian
ASSETS
1.252.339.405
4.069.362.019
2b, 5, 17
-
234.638.189.055
2c, 6, 12
59.792.567.897
842.464.880
56.823.152.960
196.582.636
Restricted time deposit
Trade receivables
Third parties - net of
allowance for impairment
of trade receivables
of Rp 715,755,657 in
2014 and 2013
Other receivables - third parties
66.752.673.144
1.850.548.159
107.767.292.568
10.124.902.939
195.070.682
228.851.241
Inventories - net of
allowance for declining
in value of inventories of
Rp 484,797,459 in 2014
and Rp 446,755,201 in 2013
Prepaid taxes
Prepaid expenses
Advance for purchases
130.490.593.485
414.043.404.100
Total Current Assets
1.075.389.968
560.247.400
NON-CURRENT ASSETS
Deferred tax assets - net
2e, 8, 12
2n, 14
2f
9
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan - bersih
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan
sebesar Rp 86.812.200.911
pada tahun 2014 dan
Rp 72.566.207.107
pada tahun 2013
Uang muka pembelian aset
tetap
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
2b, 4
2n, 14
2g, 2h, 2i,
10, 12
180.149.137.587
192.525.166.868
10
-
1.494.000
2n, 14
11
8.679.471.921
100.000.000
6.648.485.315
100.000.000
Property, plant and
equipment - net of
accumulated depreciation of
Rp 86,812,200,911 in 2014 and
Rp 72,566,207,107 in 2013
Advance for purchases of
property, plant and equipment
Estimated claims for income tax
refund
Other non-current assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
190.003.999.476
199.835.393.583
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
320.494.592.961
613.878.797.683
TOTAL ASSETS
Taksiran klaim pajak penghasilan
Aset tidak lancar lain-lain
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying Notes to the Financial Statements
form an integral part of these financial statements.
1
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Catatan/
Notes
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
2014
2013
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang pajak
Beban harus dibayar
Utang pembelian aset tetap
Liabilitas jangka pendek lainnya
Uang muka dari pelanggan
Liabilitas imbalan kerja
jangka pendek
Utang jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
Utang bank
LIABILITIES
12
53.087.221.791
66.928.242.387
2d, 7, 13
13
2n, 14
15
1.850.722.820
12.368.395.900
1.803.782.681
2.109.535.568
3.384.690.507
10.507.721.302
188.069.396
2.315.919.723
16
17
21
1.170.659.736
840.565.443
13.206.943.638
234.638.189.055
50.262.345
2m, 15
836.326.721
1.517.182.028
CURRENT LIABILITIES
Short-term bank loans
Trade payables
Related party
Third parties
Taxes payable
Accrued expenses
Liabilities for purchase of property
and equipment
Other current liabilities
Advances from customers
Short-term employees‟ benefit
liabilities
20.309.851.951
19.236.502.902
Current maturities
of long-term debts
Bank loans
94.377.062.611
351.973.723.283
Total Current Liabilities
12
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Utang bank
Estimasi liabilitas atas imbalan
kerja karyawan
NON-CURRENT LIABILITIES
12
56.478.877.548
84.681.735.820
2m, 25
7.759.240.124
6.411.949.185
Long-term debts - net of
current maturities
Bank loans
Estimated liabilities for
employees‟ benefits
64.238.117.672
91.093.685.005
Total Non-Current Liabilities
158.615.180.283
443.067.408.288
Total Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp 100 per saham
Modal dasar - 2.000.000.000
saham
Modal ditempatkan dan
disetor penuh 668.000.089 saham
Tambahan modal disetor bersih
Saldo laba
Telah ditentukan
penggunaannya untuk
dana cadangan umum
Belum ditentukan
penggunaannya
EQUITY
Capital stock - Rp 100 par
value per share
Authorized - 2,000,000,000
shares
Issued and fully paid 668,000,089 shares
Additional paid-in capital net
Retained earnings
18
66.800.008.900
66.800.008.900
2p, 19
28.054.021.637
28.054.021.637
20
14.000.000.000
13.000.000.000
Appropriated for general
reserve
53.025.382.141
62.957.358.858
Unappropriated
Jumlah Ekuitas
161.879.412.678
170.811.389.395
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS
DAN EKUITAS
320.494.592.961
613.878.797.683
TOTAL LIABILITIES
AND EQUITY
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying Notes to the Financial Statements
form an integral part of these financial statements.
2
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
Catatan/
Notes
2014
2013
PENJUALAN BERSIH
2d, 2k, 7, 21
421.516.175.465
439.680.589.423
BEBAN POKOK PENJUALAN
2d, 2k, 7, 22
(395.932.551.110)
(389.672.024.418)
COST OF GOODS SOLD
2k, 23
2k, 23
2k, 24
25.583.624.355
(7.055.614.460)
(13.509.725.063)
(17.404.724.398)
50.008.565.005
(7.725.792.577)
(14.081.422.736)
(17.563.085.847)
52.500.000
1.719.281.274
1.137.117.240
30.421.767
1.681.599.297
(4.580.356.026)
520.129.951
173.847.995
GROSS PROFIT
Selling expenses
General and administrative expenses
Financing expenses
Gain on sale of
property, plant & equipment
Foreign exchange differentials - net
Interest income
Miscellaneous - net
(9.447.119.285)
8.433.485.062
LABA BRUTO
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban keuangan
Laba penjualan aset tetap
Selisih kurs - bersih
Pendapatan bunga
Lain-lain - bersih
10
2l
2k
2k
LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT
(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
MANFAAT (BEBAN)
PAJAK PENGHASILAN
Pajak kini
Pajak tangguhan
2n, 14
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
LABA (RUGI) BERSIH
(2.471.149.750)
259.377.491
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE)
Current
Deferred
515.142.568
(2.211.772.259)
Income Tax Benefit (Expense)
6.221.712.803
NET INCOME (LOSS)
-
Other comprehensive income
(8.931.976.717)
6.221.712.803
TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME (LOSS)
(13)
9
INCOME (LOSS)
PER SHARE - BASIC
Pendapatan komprehensif lain
LABA (RUGI) BERSIH PER
SAHAM - DASAR
INCOME (LOSS) BEFORE
TAX BENEFIT (EXPENSE)
515.142.568
(8.931.976.717)
-
JUMLAH LABA (RUGI)
KOMPREHENSIF
NET SALES
2o, 29
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying Notes to the Financial Statements
form an integral part of these financial statements.
3
q
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
Tambahan
Saldo Laba/Retained Earnings
Modal Disetor -
Modal Saham/
Catatan
Capital Stock
Saldo 31 Desember 2012
Bersih/
Belum Ditentukan
Telah Ditentukan
Additional
Penggunaannya/
Penggunaannya/
Jumlah/
Jumlah Ekuitas/
Unappropriated
Appropriated
Total
Total Equity
Paid-in Capital - Net
66.800.008.900
28.054.021.637
-
-
(2.000.000.000 )
-
-
66.800.008.900
28.054.021.637
-
-
(1.000.000.000 )
Jumlah rugi komprehensif
-
-
(8.931.976.717 )
-
Saldo 31 Desember 2014
66.800.008.900
28.054.021.637
Dana cadangan umum
20
Jumlah laba komprehensif
Saldo 31 Desember 2013
Dana cadangan umum
20
58.735.646.055
Notes
11.000.000.000
69.735.646.055
164.589.676.592
2.000.000.000
-
-
6.221.712.803
-
6.221.712.803
6.221.712.803
62.957.358.858
13.000.000.000
75.957.358.858
170.811.389.395
1.000.000.000
-
-
53.025.382.141
14.000.000.000
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
(8.931.976.717)
67.025.382.141
Balance as of December 31,2012
20
Balance as of December 31,2013
20
(8.931.976.717 )
161.879.412.678
The accompanying Notes to the Financial Statements
form an integral part of these financial statements.
4
General reserve
Total comprehensive income
General reserve
Total comprehensive loss
Balance as of December 31,2014
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
LAPORAN ARUS KAS
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Catatan/
Notes
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran kas kepada karyawan
Pembayaran beban usaha
Kas yang diperoleh dari
(digunakan untuk) operasi
Pembayaran beban keuangan
Pembayaran pajak penghasilan
dan pajak pertambahan nilai
Kenaikan piutang lain-lain
Pendapatan bunga
Lain-lain
Kas Bersih yang Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
STATEMENT OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
2014
2013
419.337.063.626
(312.570.172.220)
(36.892.790.733)
(12.324.855.846)
455.207.916.656
(372.992.436.091)
(44.285.344.013)
(13.559.238.228)
57.549.244.827
(17.455.829.942)
24.370.898.324
(17.556.788.939)
9.709.629.618
(645.882.244)
1.137.117.240
1.760.084.997
(10.168.680.747)
(33.268.300)
520.129.951
(4.394.066.175)
Cash provided by
(used in) operations
Payments of financing expenses
Payments of income tax and
value added tax
Increase in other receivable
Interest income
Others
(7.261.775.886)
Net Cash Provided by
(Used in) Operating Activities
52.054.364.496
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Perolehan aset tetap
Hasil penjualan aset tetap
Penempatan deposito berjangka
yang dibatasi penggunaannya
Pembayaran utang pembelian
aset tetap
Penambahan uang muka pembelian
aset tetap
10
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Penerimaan dari pinjaman bank
Pembayaran pinjaman bank
Penurunan liabilitas jangka pendek lainnya
Kas Bersih yang Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
DAMPAK BERSIH PERUBAHAN
NILAI TUKAR ATAS
KAS DAN SETARA KAS
234.638.189.055
12
12
17
(26.383.665.925)
10.365.142.000
-
(1.494.000)
220.747.713.720
(257.455.120.960)
Net Cash Provided by
(Used in) Investing Activities
132.516.997.401
(173.487.527.220)
(234.638.189.055)
228.553.853.176
(199.988.076.642)
234.638.189.055
CASH FLOWS FROM
FINANCING ACTIVITIES
Proceeds from bank loans
Payment of bank loans
Decrease in other current liabilities
(275.608.718.874)
263.203.965.589
(2.806.640.658)
(10.381.956)
(234.638.189.055)
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES
Acquisitions of property,
plant and equipment
Proceeds from sale of property,
plant and equipment
Restricted time deposit
Payments of liabilities for purchase
of property and equipment
Increase in advances for purchases
of property and equipment
(12.036.283.902)
Kas Bersih yang Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
PENURUNAN BERSIH
KAS DAN SETARA KAS
(1.906.691.433)
52.500.000
5, 17
CASH FLOWS FROM
OPERATING ACTIVITIES
Cash received from customers
Cash paid to suppliers
Cash paid to employees
Payments of operating expenses
(6.796.913.980)
Net Cash Provided by
(Used in) Financing Activities
(1.512.931.257)
NET DECREASE IN
CASH AND CASH EQUIVALENTS
(12.441.856)
NET EFFECT OF CHANGES
IN EXCHANGE RATES ON
CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS
AWAL TAHUN
4.069.362.019
5.594.735.132
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS
AKHIR TAHUN
1.252.339.405
4.069.362.019
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT END OF YEAR
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying Notes to the Financial Statements
form an integral part of these financial statements.
5
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
1.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
UMUM
a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL
a.
Establishment of the Company
PT Yanaprima Hastapersada Tbk (“Perusahaan”)
didirikan di Indonesia pada tanggal 14 Desember
1995 berdasarkan akta Notaris Emmy Hartati
Yunizar, S.H., No. 38. Akta pendirian tersebut
telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. C23253.HT.01.01.TH.1996 tanggal 1 Maret 1996 dan
telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 40 tanggal 17 Mei 1996, Tambahan
No. 4599. Anggaran Dasar Perusahaan telah
mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
dengan akta Notaris Irawan Soerodjo, S.H.,
No. 154 tanggal 22 Mei 2009, sehubungan dengan
perubahan dan penyusunan kembali seluruh
Anggaran Dasar Perusahaan, untuk disesuaikan
dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam
Peraturan BAPEPAM & LK No. IX.J.I tentang
Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat
Perusahaan dan Perusahaan Publik, Lampiran
Keputusan Ketua BAPEPAM & LK No. Kep179/BL/2008
tanggal
14 Mei
2008.
Akta
perubahan
tersebut
telah
mendapatkan
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. AHU-49219.AH.01.02.Tahun 2009
tanggal 13 Oktober 2009.
PT Yanaprima Hastapersada Tbk (the “Company”)
was established in Indonesia based on Notarial
Deed No. 38 of Emmy Hartati Yunizar, S.H., dated
December 14, 1995. The deed of establishment
was approved by the Minister of Justice of the
Republic of Indonesia in its Decision Letter
No. C2-3253.HT.01.01.TH.1996 dated March 1,
1996 and was published in the State Gazette of
the Republic of Indonesia No. 40 dated May 17,
1996, Supplement No. 4599. Company‟s Articles
of Association has been amended from time to
time, the latest of which was covered by
Notarial deed No. 154 of Irawan Soerodjo, S.H.,
dated May 22, 2009, concerning the changes of
the Company‟s articles of association to conform
with BAPEPAM & LK regulation No. IX.J.I
regarding the Principles of Articles of Association
of Public Offering of Equity Securities and Public
Companies,
Attachment
of
Chairman
of
BAPEPAM & LK No. Kep-179/BL/2008 dated
May 14, 2008. This amendment was approved
by the
Minister of Law and Human Rights
of
the
Republic
of
Indonesia
in
its
Decision
Letter
No. AHU-49219.AH.01.02.
Tahun 2009, dated October 13, 2009.
Sesuai anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan Perusahaan terutama adalah bergerak
dalam bidang industri karung plastik dan yang
sejenisnya.
In accordance to the Company‟s Articles of
Association, the Company‟s scope of activities
mainly comprises of manufacturing of plastic bags
and its related products.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan
kantor pusat berlokasi di Gedung Graha Irama
Lantai 15G, Jalan H.R. Rasuna Said Blok. X/1
Kav. 1-2, Jakarta Selatan, sedangkan pabriknya
berlokasi di Sidoarjo dan Surabaya, Jawa Timur.
Perusahaan
memulai
kegiatan
operasi
komersialnya pada bulan Juli 1997.
The Company is domiciled in Jakarta and its head
office is located at Gedung Graha Irama
Lantai 15G, Jalan H.R. Rasuna Said Block. X/1
Kav. 1-2, Jakarta Selatan, while the production
plant is located at Sidoarjo and Surabaya, East
Java. The Company started its commercial
operations in July 1997.
PT Hastagraha Bumipersada adalah entitas induk
terakhir dari Perusahaan.
PT Hastagraha Bumipersada is the ultimate parent
company of the Company.
Penawaran Umum Efek Saham Perusahaan
b.
Pada tanggal 22 Februari 2008, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAM
&
LK)
dengan
suratnya
No. S-1109/BL/2008 untuk melakukan penawaran
umum atas 68.000.000 saham dengan nilai
nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran
Rp 545 per saham serta penerbitan 68.000.000
Waran Seri I dengan harga pelaksanaan Rp 680
setiap waran yang menyertai saham biasa atas
nama
Perusahaan
kepada
masyarakat.
Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya
beserta waran terkait pada Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tanggal 5 Maret 2008 (lihat
Catatan 19).
Public Offering of the Company’s Share
Based on the Capital Market and Financial
Institution Supervisory Agency (BAPEPAM
& LK) Letter No. S-1109/BL/2008 dated
February 22, 2008, the Company obtained the
effective statement for the initial public offering of
its shares to the public which totaled to 68,000,000
shares, with par value of Rp 100 per share at an
offering price of Rp 545 per share and the
issuance of 68,000,000 of Series I Warrants with
an exercise price of Rp 680 for each warrant that
attached to the Company's shares to the
public. The Company has listed all of its shares
and related warrants to the Indonesia Stock
Exchange (IDX) on March 5, 2008 (see Note 19).
6
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
1.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
U M U M (lanjutan)
c.
Komisaris,
Karyawan
Direksi,
1.
Komite
Audit
dan
GENERAL (continued)
c.
The Company‟s Boards of Commissioners and
Directors as of December 31, 2014 and 2013 are
as follows:
Susunan anggota Komisaris dan Direksi
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013 adalah sebagai berikut:
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Direksi
Direktur Utama
Direktur Operasional
Direktur Keuangan
(Direktur Independen)
:
:
:
Alexander Tanzil
Santoso Wijaya
Singgih Wihardjo
:
:
:
:
:
Ishadi
Umar Usman
:
:
:
Rinawati
:
Susunan anggota komite audit Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah
sebagai berikut:
Ketua
Anggota
Anggota
d.
:
:
:
Singgih Wihardjo
Satriono Gunawan
Franciska Kartiko
Board of Directors
President Director
Operational Director
Finance Director
(Independent Director)
:
:
:
Chairman
Member
Member
Pembentukan komite audit Perusahaan telah
dilakukan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK
No. IX.I.5.
The establishment of the Company‟s audit
committee has complied with BAPEPAM-LK Rule
No. IX.I.5.
Jumlah remunerasi yang diberikan kepada
komisaris dan direksi Perusahaan adalah sekitar
Rp 897 juta dan Rp 890 juta, masing-masing untuk
tahun 2014 dan 2013. Pada tanggal 31 Desember
2014 dan 2013, jumlah karyawan tetap
Perusahaan, masing-masing sejumlah 328 orang
dan 442 orang (tidak diaudit).
Total remuneration paid to commissioners and
directors of the Company are about Rp 897 million
and Rp 890 million, in 2014 and 2013, respectively.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company
has a total of 328 permanent employees and
442 permanent
employees,
respectively
(unaudited).
Penyelesaian Laporan Keuangan
d.
Completion of the Financial Statements
The financial statements were completed and
authorized for issue by the Company‟s Directors
on March 6, 2015.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a.
Board of Commissioners
President Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
The composition of the audit committee as of
December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Laporan keuangan telah diselesaikan dan
diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan
pada tanggal 6 Maret 2015.
2.
Commissioners, Directors, Audit Committee
and Employees
2.
Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan
Laporan Keuangan
SUMMARY
POLICIES
a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Statement of Compliance and Basis
Preparation of Financial Statement
for
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”),
yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan
Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian
dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang
diterbitkan oleh BAPEPAM-LK, yang fungsinya
dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)
sejak tanggal 1 Januari 2013.
The financial statements have been prepared in
accordance with Indonesian Financial Accounting
Standards (“SAK”), which comprise the Statements
and Interpretations issued by the Financial
Accounting Standards Board of the Indonesian
Institute of Accountants and the Regulations and
the Guidelines on Financial Statement Presentation
and Disclosures issued by BAPEPAM-LK, which
function has been transfered to Financial Service
Authority (“OJK”) starting January 1, 2013.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan adalah selaras
dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan
dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013.
The accounting policies adopted in the preparation
of the financial statements are consistent with
those made in the preparation of the Company‟s
financial statements for the year ended
December 31, 2013.
7
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR
(lanjutan)
a.
b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan
Laporan Keuangan (lanjutan)
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
a.
The financial statements have been prepared on
the accrual basis, except for the statements of cash
flows, using the historical cost concept of
accounting, except as disclosed in the relevant
Notes herein.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan
metode langsung dengan mengelompokkan arus
kas dalam aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.
The statements of cash flows have been prepared
using direct method which classify cash flows into
operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam
laporan
keuangan
adalah
Rupiah,
yang
merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The reporting currency used in the financial
statements is Rupiah, which is the Company‟s
functional currency.
Kas dan Setara Kas
b.
Cash and Cash Equivalents
Cash and cash equivalents consist of cash on
hand, cash in banks and time deposits with
maturities of 3 (three) months or less at the time of
placement, with no restriction as to usage, or not
pledged as collateral for loans and other
borrowings. Restricted time deposits are presented
as a separate item in the statements of financial
position.
Piutang Usaha
c.
Piutang usaha disajikan dalam jumlah bersih
setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan
nilai piutang usaha. Kebijakan akuntansi untuk
penyisihan atas penurunan nilai dijabarkan dalam
Catatan 2j.
d.
Statement of Compliance and Basis for
Preparation of Financial Statement (continued)
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep
akrual, kecuali laporan arus kas, dengan
menggunakan konsep biaya historis, kecuali
seperti yang disebutkan dalam Catatan atas
laporan keuangan yang relevan.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank serta
deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga)
bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan
tidak digunakan sebagai jaminan atas utang serta
tidak
dibatasi
penggunaannya.
Deposito
berjangka yang dibatasi penggunaannya disajikan
secara terpisah pada laporan posisi keuangan.
c.
ACCOUNTING
Trade Receivables
Trade receivables are recorded net of allowance
for impairment of trade receivables. The
accounting policy for allowance for impairment is
described in Note 2j.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
d.
Transactions with Related Parties
Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi
2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Company applied PSAK No. 7 (Revised
2010), “Related Party Disclosures”.
Suatu
pihak
dianggap
Perusahaan jika:
A party is considered to be related party to the
Company if:
berelasi
dengan
a) langsung atau tidak langsung melalui satu
atau
lebih
perantara,
suatu
pihak
(i) mengendalikan atau dikendalikan oleh,
atau berada di bawah pengendalian bersama
dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan
dalam
Perusahaan
yang
memberikan
pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau
(iii) memiliki pengendalian bersama atas
Perusahaan;
b) suatu
pihak
yang
berelasi
dengan
Perusahaan;
c) suatu pihak adalah ventura bersama dimana
Perusahaan sebagai venture;
d) suatu pihak adalah anggota dari personil
manajemen kunci Perusahaan;
e) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat
dengan individu yang diuraikan dalam butir
(a) atau (d);
a) directly or indirectly through one or more
intermediaries, the party (i) controls, or is
controlled by, or is under common control with
the Company; (ii) has an interest in the
Company that gives significant influence over
the Company; or (iii) has joint control over the
Company;
b) the party is an associated of the Company;
c) the party is a joint venture in which the
Company is a venturer;
d) the party is a member of the key management
personnel of the Company;
e) the party is a close member of the family of any
individual referred to (a) or (d);
8
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR
(lanjutan)
d.
KEBIJAKAN
Transaksi
(lanjutan)
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
AKUNTANSI
PENTING
Pihak-pihak
Berelasi
dengan
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
d.
f)
e.
f)
the party is an entity that is controlled, jointly
controlled or significantly influenced by, or for
which significant voting power in such entity
resides with, directly or indirectly, any individual
referred to in (d) or (e); or
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan.
All significant transactions and balances with
related parties, have been disclosed in the notes to
the financial statements.
g) the party is a post employment benefit plan for
the benefit of employees of the Company, or
any entity that is a related party of the
Company.
Persediaan
e.
Inventories
Inventories are stated at the lower of cost or net
realizable value. Cost is determined using the
moving average method. Allowance for decline in
the value of inventory is provided based on the
review of the inventories condition at year end to
reduce the carrying values of inventories to their
net realizable values.
Biaya Dibayar di Muka
f.
Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa
manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan
dengan menggunakan metode garis lurus.
g.
Transactions with Related Parties (continued)
suatu pihak adalah perusahaan yang
dikendalikan, dikendalikan bersama atau
dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana
hak suara signifikan pada beberapa
perusahaan,
langsung
maupun
tidak
langsung, individu seperti diuraikan dalam
butir (d) atau (e); atau
g) suatu pihak adalah suatu program imbalan
pasca kerja untuk imbalan kerja dari
Perusahaan atau perusahaan lain yang terkait
dengan Perusahaan.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah
antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.
Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan
metode rata-rata bergerak. Penyisihan penurunan
nilai persediaan dibentuk berdasarkan hasil
penelaahan terhadap keadaan persediaan pada
akhir tahun, untuk menyesuaikan nilai tercatat
persediaan menjadi nilai realisasi bersih.
f.
ACCOUNTING
Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over the periods
benefited using straight line method.
Aset Tetap
g.
Property, Plant and Equipment
Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya
perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan
biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan
langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan.
All property, plant and equipment are initially
recognized at cost, which comprises its purchase
price and any costs directly attributable in bringing
the asset to its working condition and to the
location where it is intended to be used.
Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan
pada biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan kerugian penurunan nilai.
Subsequent to initial recognition property, plant
and equipment, are carried at cost less any
subsequent
accumulated
depreciation
and
impairment losses.
Pada setiap akhir periode pelaporan, taksiran
masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap
ditelaah oleh manajemen dan jika perlu
disesuaikan secara prospektif.
At the end of each reporting period, the estimated
useful lives and methods of depreciation of
property, plant and equipment are reviewed by
management and adjusted prospectively, if
appropriate.
Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset
tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan
maksud penggunaannya dan dihitung dengan
metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets starts when it is
available for use and is computed using the
straight-line method based on the estimated useful
lives of the assets as follows:
Tahun/Years
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Perlengkapan pabrik
Peralatan kantor
Kendaraan
20
4 - 20
4-8
4-8
4-8
9
Buildings and infrastructures
Machinery and equipment
Factory equipment
Office equipment
Vehicles
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR
(lanjutan)
g.
h.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
g.
ACCOUNTING
Property, Plant and Equipment (continued)
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan
tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat
bahwa kemungkinan besar hak atas tanah
tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada
saat jatuh tempo.
Land are stated at cost and not amortized as the
management is of the opinion that it is probable
the tittles of land rights can be renewed/extended
upon expiration.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam
bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna
Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika
tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian
dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap”
dan tidak diamortisasi. Sementara biaya
pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan
legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan
HP diakui pada laporan posisi keuangan dan
diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek
antar umur hukum hak dan umur ekonomi tanah.
Sesuai dengan ketentuan transisi ISAK 25, “Hak
atas Tanah”, biaya perolehan pertama kali hak
atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP yang
ditangguhkan sebelum tanggal 1 Januari 2012
direklasifikasi ke akun “Aset Tetap - Tanah” dan
amortisasinya dihentikan sejak tanggal tersebut.
Legal cost of land rights in the form of Business
Usage Rights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”),
Building Usage Right (“Hak Guna Bangunan” or
“HGB”) and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”)
when the land was acquired initially are
recognized as part of the cost of the land under
the “Property, Plant and Equipment” account and
not amortized. Meanwhile the extension or the
legal renewal cost of land rights in the form of
HGU, HGB and HP were recognized in the
statements of financial position and were
amortized over the shorter of the rights‟ legal life
and land‟s economic life. In accordance with the
transitional provision of ISAK 25, “Land Rights”,
the initial costs in the form of HGU, HGB and HP
which were deferred prior to January 1, 2012 were
reclassified to “Property, Plant and Equipment Land” account and ceased to be amortized since
that date.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan
pada laporan laba rugi komprehensif pada saat
terjadinya; pengeluaran dalam jumlah signifikan
dan yang memperpanjang masa manfaat aset
atau yang memberikan tambahan manfaat aset
atau yang memberikan tambahan manfaat
ekonomis dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah
tidak dipergunakan lagi
atau yang dijual,
dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang
bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada
tahun yang bersangkutan.
The costs of
repairs and maintenance are
charged to comprehensive income as incurred;
significant renewals and betterments are
capitalized. When assets are retired or otherwise
disposed of, their net book values are removed
from the accounts and any resulting gain or loss is
reflected in statements of comprehensive income
for the year.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
h.
Impairment of Non-Financial Assets Value
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan
menilai apakah terdapat indikasi suatu aset
mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi
tersebut, maka jumlah terpulihkan diestimasi untuk
aset individual. Jika tidak mungkin untuk
mengestimasi jumlah terpulihkan aset individual,
maka Perusahaan menentukan nilai terpulihkan
dari Unit Penghasilan Kas (UPK) yang mana aset
tercakup (aset dari UPK).
The Company assesses at each end of reporting
period, whether there is any indication that an
asset may be impaired. If such indication exists,
recoverable amount shall be estimated for the
individual asset. If it is not possible to estimate the
recoverable amount of the individual asset, the
Company determines the recoverable amount of
the Cash - Generating Unit (CGU) to which the
asset belongs (the asset‟s of CGU).
Jumlah terpulihkan dari suatu aset (baik aset
individual maupun UPK) adalah jumlah yang lebih
tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya untuk
menjual dengan nilai pakainya. Jika nilai tercatat
aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya,
maka aset tersebut dianggap mengalami
penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan
menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi
penurunan nilai diakui pada laba rugi sebagai “rugi
penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai,
estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan
ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto
sebelum pajak yang menggambarkan penilaian
pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik
atas aset.
An asset‟s (either individual asset or CGU)
recoverable amount is the higher of the asset‟s fair
value less costs to sell and its value in use. Where
the carrying amount of the asset exceeds its
recoverable amount, the asset is considered
impaired and is written down to its recoverable
amount. Impairment losses are recognized in profit
or loss as “impairment losses”. In assessing the
value in use, the estimated future cash flows are
discounted to their present value using a pre-tax
discount rate that reflects current market
assessments of the time value of money and the
risks specific to the asset.
10
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR
(lanjutan)
h.
i.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (lanjutan)
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
h.
Impairment of Non-Financial Assets Value
(continued)
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual, digunakan harga transaksi pasar
terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi
tersebut, Perusahaan menggunakan model
penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai
wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini di
dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator
nilai wajar lain yang tersedia.
In determining fair value less costs to sell, recent
market transactions are taken into account, if
available. If no such transactions can be identified,
an appropriate valuation model in used to
determine the fair value of the asset. These
calculations are corroborated by valuation
multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada
laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang
konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan
nilainya.
Impairment losses, if any, are recognized in profit
or loss under expense categories that are
consistent with the functions of the impaired
assets.
Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode
pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi
penurunan nilai yang telah diakui dalam periode
sebelumnya untuk suatu aset mungkin tidak ada
lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi
tersebut ada, maka entitas mengestimasi jumlah
terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan
nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya
untuk suatu aset dibalik hanya jika terdapat
perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk
menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut
sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
An assessment is made at the end of each
reporting period as to whether there is any
indication that previously recognized impairment
losses recognized for an asset may no longer exist
or may have decreased. If such indication exists,
the recoverable amount, is estimated. A previously
recognized impairment loss for an asset is
reversed only if there has been a change in the
assumptions used to determine the asset‟s
recoverable amount since the last impairment loss
is recognized.
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah
tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya
maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan,
seandainya tidak ada rugi yang telah diakui untuk
aset tersebut pada periode sebelumnya.
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba
rugi. Setelah pembalikan tersebut diakui sebagai
laba rugi, penyusutan aset tersebut disesuaikan di
periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah
tercatat aset yang direvisi, dikurang nilai sisanya,
dengan dasar yang sistematis selama sisa umur
manfaatnya.
The reversal is limited so that the carrying amount
of the asset does not exceed its recoverable
amount, nor exceeds the carrying amount that
would have been determined, net of depreciation,
had no impairment loss been recognized for the
asset in prior periods. Reversal of an impairment
loss is recognized in profit or loss. After such a
reversal is recognized in profit or loss, depreciation
charge on the said asset is adjusted in future
periods to allocate the asset's revised carrying
amount, less any residual value, on a systematic
basis over its remaining useful life.
Aset Dalam Penyelesaian
i.
Aset dalam penyelesaian (disajikan sebagai
bagian dari akun “Aset Tetap” pada laporan posisi
keuangan)
dinyatakan
berdasarkan
biaya
perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan
direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat aset
tersebut telah diselesaikan dan siap untuk
digunakan.
j.
ACCOUNTING
Constructions in progress (presented as part of
“Property, Plant and Equipment” account in the
statements of financial position) are stated at cost.
The accumulated costs will be reclassified to the
appropriate property, plant and equipment account
when the construction is completed and the asset
is ready for its intended use.
Instrumen Keuangan
1.
Constructions in Progress
j.
Aset Keuangan
Financial Instruments
1.
Financial Assets
Pengakuan dan pengukuran awal
Initial recognition and measurement
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, pinjaman yang
diberikan dan piutang, investasi dimiliki
hingga jatuh tempo, atau aset keuangan
tersedia untuk dijual atau sebagai instrumen
lindung nilai dalam lindung nilai efektif, bila
memenuhi syarat.
Financial assets are classified as financial
assets at fair value through profit or loss, loans
and receivables, held-to-maturity investments,
available-for-sale financial assets, or as
derivatives designated as hedging instruments
in an effective hedge, as appropriate.
11
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR
(lanjutan)
j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
1.
2.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued)
1.
Financial Assets (continued)
Pengakuan dan pengukuran awal (lanjutan)
Initial
recognition
(continued)
Perusahaan menentukan klasifikasi aset
keuangan tersebut pada pengakuan awal
dan, jika diperbolehkan dan diperlukan,
mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset
tersebut pada setiap tanggal pelaporan.
The Company determines the classification of
their financial assets at initial recognition and,
where allowed and appropriate, re-evaluates
the designation of such assets at each
reporting date.
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar
nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi
yang tidak diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair
value plus, in the case of investments not at
fair value through profit or loss, directly
attributable transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan
yang memerlukan penyerahan aset dalam
kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan
atau kebiasaan yang berlaku di pasar
(perdagangan yang lazim) diakui pada
tanggal
perdagangan,
yaitu
tanggal
Perusahaan berkomitmen untuk membeli
atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that
require delivery if assets within a time frame
established by regulation or convention in the
marketplace (regular way trades) are
recognized on the trade date, i.e., the date
that the Company commit to purchase or sell
the assets.
Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan
setara kas, deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya, piutang usaha, piutang lainlain, uang muka pembelian dan aset tidak
lancar lain-lain.
The Company‟ financial assets include cash
and cash equivalents, restricted time deposit,
trade receivables, other receivables, advance
for purchases and other non-current assets.
Perusahaan menetapkan bahwa semua aset
keuangan tersebut dikategorikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company has determined that all of those
financial assets are categorized as loans and
receivables.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah
aset
keuangan
non-derivatif
dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset
keuangan tersebut dicatat pada biaya
perolehan yang diamortisasi menggunakan
metode tingkat bunga efektif. Keuntungan
atau kerugian diakui dalam laba rugi pada
saat pinjaman dan piutang dihentikan
pengakuannya atau mengalami penurunan
nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market. Such financial assets are carried at
amortized cost using the effective interest rate
method. Gains or losses are recognized in
profit or loss when the loans and receivables
are derecognized or impaired, as well as
through the amortization process.
Liabilitas Keuangan
2.
and
measurement
Financial Liabilities
Pengakuan dan pengukuran awal
Initial recognition and measurement
Liabilitas keuangan dapat dikategorikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
utang lain-lain, atau derivatif yang ditetapkan
sebagai instrumen lindung nilai dalam
lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai.
Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas
keuangan mereka pada saat pengakuan
awal.
Financial liabilities are classified as financial
liabilities at fair value through profit or loss,
other liabilities, or as derivatives designated
as hedging instruments in an effective hedge,
as appropriate. The Company determines the
classification or its financial liabilities at initial
recognition.
12
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR
(lanjutan)
j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
2.
3.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.
Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued)
2.
Financial Liabilities (continued)
Pengakuan dan pengukuran awal (lanjutan)
Initial
recognition
(continued)
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan
diakui sebesar nilai wajar dan dalam hal
pinjaman dan utang, termasuk biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung.
Financial liabilities are recognized initially at
fair value and, in the case of loans and
borrowings, inclusive of directly attributable
transaction costs.
Liabilitas keuangan Perusahaan termasuk
utang bank, utang usaha, beban harus
dibayar, utang pembelian aset tetap,
liabilitas jangka pendek lainnya, liabilitas
imbalan kerja jangka pendek dan uang
muka dari pelanggan.
The Company financial liabilities include bank
loans, trade payables, accrued expenses,
liabilities for purchase of property and
equipment, other current liabilities, short-term
employees‟ benefits liabilities and advances
from customers.
Perusahaan menetapkan bahwa semua
liabilitas keuangan tersebut dikategorikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi.
The Company has determined that all of those
financial liabilities are categorized as financial
liabilities measured at amortized cost.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan
yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi yang dikenakan bunga diukur
pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interest-bearing loans
and borrowings are subsequently measured at
amortized cost using the effective interest rate
method.
Keuntungan atau kerugian harus diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif ketika
liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya
serta melalui proses amortisasinya.
Gains or losses are recognized in statements
of comprehensive income when the liabilities
are derecognized as well as through the
amortization process.
Saling Hapus dari Instrumen Keuangan
3.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan
dalam laporan posisi keuangan jika, dan
hanya jika, saat ini memiliki hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus atas jumlah yang telah diakui dan
terdapat maksud untuk menyelesaikan
secara neto, atau untuk merealisasikan aset
dan menyelesaikan liabilitasnya secara
bersamaan.
4.
ACCOUNTING
and
measurement
Offsetting of Financial Instruments
Financial assets and financial liabilities are
offset and the net amount reported in the
statements of financial position if, and only if,
there is a currently enforceable legal right to
offset the recognized amounts and there is an
intention to settle on a net basis, or to realize
the assets and settle the liabilities
simultaneously.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
4.
Nilai wajar instrumen keuangan yang
diperdagangkan secara aktif di pasar
keuangan yang terorganisasi ditentukan
dengan mengacu pada kuotasi harga di
pasar aktif pada penutupan bisnis pada
akhir periode pelaporan. Untuk instrumen
keuangan yang tidak memiliki pasar aktif,
nilai wajar ditentukan dengan menggunakan
teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut
mencakup penggunaan transaksi-transaksi
pasar yang wajar antara pihak-pihak yang
mengerti dan berkeinginan, referensi atas
nilai wajar terkini dari instrumen lain yang
secara substansial sama; analisa arus kas
yang didiskonto, atau model penilaian lain.
Fair Value of Financial Instruments
The fair value of financial instruments that are
actively traded in organized financial markets
is determined by reference to quoted market
bid prices at the close of business at the end
of the reporting period. For financial
instruments where there is no active market,
fair value is determined using valuation
techniques. Such techniques may include
using recent arm‟s length market transactions;
references to the current fair value of another
instrument that is substantial the same,
discounted cash flow analysis; or other
valuation models.
13
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR
(lanjutan)
j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
4.
5.
Nilai
Wajar
(lanjutan)
Instrumen
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.
Keuangan
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued)
4.
Fair Value
(continued)
of
Financial
Instruments
Penyesuaian risiko kredit
Credit risk adjustment
Perusahaan menyesuaikan harga di pasar
yang
lebih
menguntungkan
untuk
mencerminkan adanya perbedaan risiko
kredit counterparty antara instrumen yang
diperdagangkan di pasar tersebut dengan
instrumen yang dinilai untuk posisi aset
keuangan. Dalam menentukan nilai wajar
poisisi liabilitas keuangan, risiko kredit
Perusahaan terkait dengan instrumen harus
diperhitungkan.
The Company adjust the price in the more
advantageous
market
to
reflect
any
differences in counterparty credit risk between
instruments traded in that market and the
ones being valued for financial asset
positions. In determining the fair value of
financial liability position, the Company‟s own
credit risk associated with the instrument is
taken into account.
Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
5.
Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang
obyektif bahwa aset keuangan atau
kelompok aset keuangan mengalami
penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset
keuangan atau kelompok aset keuangan
dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika,
terdapat bukti yang obyektif mengenai
penurunan nilai sebagai akibat dari satu
atau lebih peristiwa yang terjadi setelah
pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa
yang merugikan”), dan peristiwa yang
merugikan tersebut berdampak pada
estimasi arus kas masa depan atas aset
keuangan atau kelompok aset keuangan
yang dapat diestimasi secara handal.
The Company assesses at each reporting
date whether there is any objective evidence
that a financial asset or a group of financial
assets impaired. A financial asset or a group
of financial assets is deemed to be impaired if,
and only if, there is an objective evidence of
impairment as a result of one or more events
that has occurred after the initial recognition of
the asset (an incurred “loss event”) and that
loss event has an impact on the estimated
future cash flows of the financial asset or the
group of financial assets that can be reliably
estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi
pihak peminjam atau kelompok pihak
peminjam mengalami kesulitan keuangan
signifikan, wanprestasi atau tunggakan
pembayaran bunga atau pokok, terdapat
kemungkinan bahwa pihak peminjam akan
dinyatakan
pailit
atau
melakukan
reorganisasi keuangan lainnya dan pada
saat
data
yang
dapat
diobservasi
mengindikasikan adanya penurunan yang
dapat diukur atas estimasi arus kas masa
datang, seperti meningkatnya tunggakan
atau kondisi ekonomi yang berkorelasi
dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include
indications that the debtors or a group of
debtors is experiencing significant financial
difficulty, default or delinquency in interestor
principal payments, the probability that they
will enter bankruptcy or other financial
reorganization, and when observable data
indicate that there is a measurable decrease
in the estimated future cash flows, such as
changes in arrearsor economic conditions
that correlate with defaults.
i)
i)
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya
Perolehan Diamortisasi
Untuk pinjaman yang diberikan dan
piutang yang dicatat pada biaya
perolehan
yang
diamortisasi,
Perusahaan
pertama
kali
secara
individual menentukan bahwa terdapat
bukti obyektif mengenai penurunan nilai
atas aset keuangan yang signifikan
secara individual, atau secara kolektif
untuk aset keuangan yang tidak
signifikan secara individual.
Financial Assets Carried at Amortized
Cost
For loans and receivables carried at
amortized cost, the Company first
assesses individually whether objective
evidence of impairment exists individually
for financial assets that are individually
significant, or collectively for financial
assets that are not individually significant.
14
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR
(lanjutan)
j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
5.
j.
Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
(lanjutan)
i)
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Financial Instruments (continued)
5.
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya
Perolehan Diamortisasi (lanjutan)
ACCOUNTING
Impairment
(continued)
i)
of
Financial
Assets
Financial Assets Carried at Amortized
Cost (continued)
Jika Perusahaan menentukan tidak
terdapat bukti obyektif
mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan
yang dinilai secara individual, terlepas
aset keuangan tersebut signifikan atau
tidak, maka Perusahaan memasukkan
aset tersebut ke dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang sejenis dan menilai
penurunan nilai kelompok tersebut
secara kolektif. Aset yang penurunan
nilainya dinilai secara individual dan
untuk itu kerugian penurunan nilai diakui
atau tetap diakui, tidak termasuk dalam
penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company determines that no
objective evidence of impairment exists for
an individually assessed financial asset,
whether significant or not, it includes the
asset in a group of financial assets with
similar credit risk
characteristics and
collectively assesses them for impairment.
Assets that are individualy assessed for
impairment and for which an impairment
loss is, or continues to be recognized,
are
not included in a collective
assessment or impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa
kerugian penurunan nilai telah terjadi,
jumlah kerugian tersebut diukur sebagai
selisih antara nilai tercatat aset dengan
nilai kini estimasi arus kas masa datang
(tidak termasuk kerugian kredit yang
diharapkan dimasa mendatang yang
belum terjadi). Nilai tercatat atas aset
keuangan dikurangi melalui penggunaan
akun penyisihan dan jumlah kerugian
tersebut diakui secara langsung dalam
laporan laba rugi komprehensif.
When there is objective evidence that an
impairment loss has been incurred, the
amount of the loss is measured as the
difference between the asset‟s carrying
amount and the present value of
estimated future cash flows (excluding
future expected credit losses that have
not been incurred). The carrying amount
of the asset is reduced through the use of
an allowance account and the amount of
the loss is directly recognized in the
comprehensive income.
Pendapatan bunga terus diakui atas nilai
tercatat yang telah dikurangi tersebut
berdasarkan tingkat Suku Bunga Efektif
awal aset keuangan tersebut. Pinjaman
yang
diberikan
beserta
dengan
penyisihan terkait dihapuskan jika tidak
terdapat kemungkinan yang realistis atas
pemulihan dimasa mendatang dan
seluruh agunan, jika ada, sudah
direalisasi atau ditransfer kepada
Perusahaan.
Interest income continues to be accrued
on the reduced carrying amount based
on the original Efective Interest Rate the
asset. Loans together with the associated
allowance are written off when there is no
realistic prospect of future recovery and
all collateral, if any, has been realized or
has been transferred to the Company.
Jika, dalam periode berikutnya, nilai
estimasi kerugian penurunan nilai aset
keuangan bertambah atau berkurang
yang dikarenakan peristiwa yang terjadi
setelah penurunan nilai diakui, maka
kerugian
penurunan
nilai
yang
sebelumnya diakui ditambahkan atau
dikurangi dengan menyesuaikan akun
penyisihan. Jika dimasa mendatang
penghapusan tersebut dapat dipulihkan,
maka jumlah pemulihan tersebut diakui
pada laporan laba rugi komprehensif.
If, in a subsequently period, the amount of
the estimated impairment loss increase or
decreases because of an event occurring
after the impairment was recognized, the
previously recognized impairment loss is
increased or reduced by adjusting the
allowance account. If a future written-off
is later recovered, the recovery is
recognized in the statements of
comprehensive income.
15
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR
(lanjutan)
j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
5.
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.
Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
(lanjutan)
Financial Instruments (continued)
5.
ii) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya
Perolehan
Penghentian
Pengakuan
Liabilitas Keuangan
Aset
Impairment
(continued)
of
Financial
Assets
ii) Financial Assets Carried at Cost
Jika terdapat bukti obyektif bahwa
kerugian penurunan nilai telah terjadi
atas instrumen ekuitas yang tidak
memiliki kuotasi yang tidak dicatat pada
nilai wajar karena nilai wajarnya tidak
dapat diukur secara handal, maka
jumlah kerugian penurunan nilai diukur
berdasarkan selisih antara nilai tercatat
aset keuangan dengan nilai kini dari
estimasi arus kas masa mendatang
yang
didiskontokan
pada
tingkat
pengembalian yang berlaku dipasar
untuk aset keuangan serupa. Kerugian
penurunan nilai tersebut tidak dapat
dipulihkan pada periode berikutnya.
6.
ACCOUNTING
When there is objective evidence that an
impairment loss has been incurred on an
unquoted equity instrument that is not
carried at fair value because its fair value
cannot be reliably measured, the amount
of the impairment loss is measured as the
difference between the carrying amount of
the financial asset and the present value
of estimated future cash flows discounted
at the current market rate of return for a
similar financial asset. Such impairment
losses cannot be reversed in the
subsequent period.
dan
6.
Derecognition of Financial Assets and
Liabilities
Aset keuangan
Financial assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat,
bagian dari aset keuangan atau bagian dari
kelompok aset keuangan serupa) dihentikan
pengakuannya
pada
saat:
(1)
hak
kontraktual atas arus kas yang berasal dari
aset keuangan tersebut telah berakhir; atau
(2) Perusahaan telah mentransfer hak
kontraktual mereka untuk menerima arus
kas yang berasal dari aset keuangan atau
berkewajiban untuk membayar arus kas
yang diterima secara penuh tanpa
penundaan yang signifikan kepada pihak
ketiga dalam perjanjian
pass-through;
dan baik (a) Perusahaan telah secara
substantial mentransfer seluruh risiko dan
manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan
secara substansial tidak mentransfer atau
tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat
suatu aset, namun telah mentransfer kendali
atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part
of a financial asset of part of a group of similar
financial asset) is derecognized when: (1) the
rights to receive cash flows from the asset
have expired; or (2) the Company has
transferred their rights to receive cash flows
from the asset or has assumed an obligation
to pay the received cash flows In full without
material delay to a third party under a “passthrough” arrangement; and either (a) the
Company has transferred substantial all the
risks and rewards of the asset, or
(b) the Company has neither transferred nor
retained substantially all the risks and rewards
of the asset, but has transferred control of the
asset.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas
keuangan
dihentikan
pengakuannya pada saat liabilitas tersebut
dihentikan
atau
dibatalkan
atau
kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the
obligation under the liability is discharged of
cancelled or has expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada
digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari
pemberi pinjaman yang sama dengan
persyaratan
yang
berbeda
secara
substansial,
atau
modifikasi
secara
substansial persyaratan dari suatu liabilitas
yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi
tersebut diperlakukan sebagai penghentian
pengakuan liabilitas awal dan pengakuan
suatu liabilitas baru, dan selisih antara nilai
tercatat masing-masing liabilitas diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif.
When an existing financial liability is replaced
by another from the same lender on
substantially different terms, or the terms of an
existing liability are substantially modified,
such an exchange of modification is treated as
a derecognition of the original liability and the
recognition of a new liability, and the
difference in the respective carrying amounts
is recognized in the statements of
comprehensive income.
16
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR
(lanjutan)
k.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
k.
Pendapatan dari penjualan pada umumnya diakui
pada saat penyerahan barang kepada pelanggan
untuk penjualan lokal dan penyerahan barang di
atas kapal untuk penjualan ekspor. Beban diakui
pada saat terjadinya (metode akrual).
l.
ACCOUNTING
Revenue and Expense Recognition
Revenues from local sales normally are
recognized when the goods are delivered to the
customers, while those from export sales are
recognized when the goods are shipped.
Expenses are recognized when these are incurred
(accrual basis).
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
l.
Foreign Currency Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat
berdasarkan kurs yang berlaku pada saat
transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi
keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah
berdasarkan kurs rata-rata Bank Indonesia yang
berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs
yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada
laba rugi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are
recorded at the rates of exchange prevailing at the
time the transactions are made. At statements of
financial position date, monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies are
adjusted to Rupiah based on the average rates of
exchange published by Bank Indonesia at that
date. The resulting gains or losses are credited or
charged to the current year operations.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, kurs ratarata dari mata uang asing yang digunakan adalah
sebagai berikut:
As of statements of financial position date, the
average exchange rates of currencies used are as
follows:
Mata Uang Asing
Dolar Amerika Serikat (US$) 1
Euro Eropa (EUR) 1
2014
2013
12.440,00
15.133,27
12.189,00
16.821,44
Foreign Currencies
United States Dollar (US$) 1
European Euro (EUR) 1
m. Employees’ Benefits
m. Imbalan Kerja Karyawan
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Perusahaan mengakui liabilitas imbalan kerja
jangka pendek ketika jasa diberikan oleh
karyawan dan imbalan atas jasa tersebut akan
dibayarkan dalam waktu dua belas bulan setelah
jasa tersebut diberikan.
The Company recognizes short-term employee
benefits liability when services are rendered and
the compensation for such services are to be paid
within twelve months after the rendering of such
services.
Imbalan pascakerja
Post-employement benefits
Perusahaan memberikan imbalan pascakerja
kepada karyawan sesuai dengan ketentuan dari
undang-undang ketenagakerjaan No. 13/2003
tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan atas imbalan
pascakerja dihitung dengan menggunakan
metode penilaian aktuarial projected-unit-credit.
The Company provides post-employment benefits
to its employees in conformity with the
requirements of Labor Law No. 13/2003 dated
March 25, 2003. The provision for postemployment benefits is determined using the
projected-unit-credit actuarial valuation method.
Penyisihan biaya jasa kini dibebankan langsung
pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau
kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan
atau beban apabila akumulasi keuntungan dan
kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir
periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari
nilai kini liabilitas imbalan pasti. Keuntungan atau
kerugian yang melebihi batas 10% ini diamortisasi
selama sisa masa kerja rata-rata karyawan
dengan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya
jasa masa lalu yang timbul dari pengenalan
program imbalan pasti atau perubahan dari
liabilitas imbalan pada program imbalan pasti
yang telah ada, ditangguhkan dan diamortisasi
sampai dengan periode dimana imbalan tersebut
telah menjadi hak karyawan.
Provision for current services costs are charged
directly to current operations. Actuarial gains or
losses are recognized as income or expenses
when the net cumulative unrecognized actuarial
gains or losses at the end ot the previous reporting
period exceed 10% of the defined benefit obligation
at that date. These gains or losses in excess of the
10% threshold are recognized on a straight-line
basis over the expected average remaining
working lives of the employees. Further, past
services costs arising from the introduction of a
defined benefit plan or charges in the benefits
payable of an existing plan are required to be
amortized over the period until the benefits
concerned become vested.
17
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR
(lanjutan)
n.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Pajak Penghasilan
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
n.
ACCOUNTING
Income Tax
Pajak kini
Current tax
Aset atau liabilitas pajak penghasilan kini yang
berasal dari periode berjalan dan periode lalu
dicatat sebesar jumlah ekspektasi direstitusi dari
atau dibayarkan kepada kantor pajak yang
besarnya ditentukan berdasarkan tarif pajak dan
peraturan perpajakan yang berlaku atau secara
substantif telah berlaku.
Current income tax assets and liabilities for the
current and prior periods are measured at the
amount expected to be recovered from or paid to
the tax office based on the tax rates and tax laws
that are enacted of substantively enacted.
Pajak penghasilan kini terkait dengan transaksi
yang dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas diakui
pada ekuitas. Manajemen secara periodik
mengevaluasi posisi yang diambil Perusahaan
sehubungan dengan situasi dimana interpretasi
diperlukan untuk peraturan perpajakan yang terkait
dan menetapkan provisi jika diperlukan.
Current income tax relating to items debited or
credited to equity is recognized in equity.
Management periodically evaluates positions taken
by the Company with the respect to situations in
which applicable tax regulations are subject to
interpretation and establishes provision where
appropriate.
Pajak tangguhan
Deferred tax
Pajak tangguhan diakui menggunakan metode
liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar
pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai
tercatatnya dalam laporan keuangan pada akhir
periode pelaporan.
Deferred tax is provided using the liability method
on temporary differences between the tax bases of
assets and liabilities and their carrying amounts for
financial reporting pusposes at the end of the
reporting period.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk setiap
perbedaan temporer kena pajak.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable
temporary differences.
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan
rugi fiskal belum dikompensasi, sejauh terdapat
kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan
tersedia untuk dimanfaatkan dengan perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal
belum dikompensasi.
Deferred tax assets are recognized for all
deductible temporary differences and carryforward of unused tax losses, to the extent that it
is probable that taxable profit will be available
again which the deductible temporary differences
and the carry-forward of unused tax losses can be
utilized.
Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan ditelaah
pada setiap akhir periode pelaporan dan
diturunkan ketika tidak lagi terdapat kemungkinan
bahwa akan terdapat laba kena pajak yang
memungkinkan semua atau sebagian dari aset
pajak tangguhan tersebut untuk direalisasi.
Penelaahan dilakukan pada setiap akhir periode
pelaporan atas aset pajak tangguhan yang tidak
diakui sebelumnya dan aset pajak tangguhan
tersebut diakui sepanjang kemungkinan besar laba
kena pajak mendatang akan tersedia sehingga
aset pajak tangguhan tersebut dipulihkan.
The carrying amount of deferred tax assets is
reviewed at the end of each reporting period and
reduced to the extent that it is no longer probable
that sufficient taxable profit will be available to
allow all or part of the deferred tax assets to be
utilized. Unrecognized deferred tax assets are
reassessed at the end of each reporting period and
are recognized to the extent that it has become
probable that future taxable profits will allow the
deferred tax assets to be recovered.
Pajak tangguhan yang terkait dengan pos-pos
yang diakui diluar laba rugi. Pos pajak tangguhan
diakui terkait dengan transaksi yang mendasarinya
baik dalam pendapatan komprehensif lain atau
langsung ke ekuitas.
Deferred tax relating to items recognized outside of
profit or loss. Deferred tax items are recognized in
correlation to the underlying transaction either in
other comprehensive income or directly in equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus
ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara
hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak
kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak
tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena
pajak yang sama dan otoritas perpajakan yang
sama.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are
offset if a legally enforceable right exists to set off
current tax assets against current income tax
liabilities and the deferred taxes relate to the same
taxable entity and the same taxation authority.
18
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR
(lanjutan)
n.
o.
p.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
n.
Income Tax (continued)
Pajak Pertambahan Niiai
Value Added Tax
Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui
neto atas jumlah Pajak Pertambahan Nilai (“PPN“)
kecuali:
Revenue, expenses and assets are recognized net
of the amount of Value Added Tax (“VAT”) except:

PPN yang muncul dari pembelian aset atau
jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor
pajak, yang dalam hal ini PPN diakui sebagai
bagian dari biaya perolehan aset atau
sebagai bagian dari item beban-beban yang
diterapkan; dan


Piutang dan utang yang disajikan termasuk
dengan jumlah PPN.

Laba (Rugi) Bersih per Saham
o.
Where the VAT incurred on a purchase of
assets or services is not recoverable from the
taxation authority, in which case the VAT is
recognized as part of the cost of acquisition
of the asset or as part of the expense of the
asset or as part of the expense item as
applicable; and
Receivables and payables that are stated
with the amount of VAT included.
Income (Loss) per Share
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi
saham biaya yang bersifat dilutif, oleh karena itu,
laba per saham dilusian tidak dihitung dan
disajikan pada laporan laba rugi komprehensif.
As of December 31, 2014 and 2013, Company
has no outstanding potential dilutive ordinary
shares, accordingly, no diluted earnings per share
are calculated and presented in the statements of
comprehensive income.
Berdasarkan PSAK No. 56, “Laba per Saham“
laba (rugi) per saham - dasar dihitung dengan
membagi laba (rugi) bersih tahun berjalan dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar
dalam tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah
668.000.089 lembar.
In accordance with PSAK No. 56, “Earnings per
Share”, Income (loss) per share - basic amount is
computed by dividing net income (loss) for the
year by the weighted average number of shares
outstanding in the respective year amounted to
668,000,089 shares.
Biaya Emisi Efek Ekuitas
p.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan
penawaran umum saham Perusahaan kepada
masyarakat dicatat dan disajikan sebagai
pengurang terhadap akun “Tambahan Modal
Disetor - Bersih” (agio saham) yang berasal dari
penawaran umum saham tersebut (Catatan 1b dan
19).
q.
ACCOUNTING
Share Issuance Costs
Costs incurred in connection with the public
offering of the Company‟s shares were recorded
and accounted as an offset against the related
“Additional Paid-in Capital - Net” arising from the
public offering of the Company‟s shares (Notes 1b
and 19).
Informasi Segmen
q.
Segment Information
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan
yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan
jasa
(segmen
usaha),
maupun
dalam
menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan
ekonomi tertentu (segmen geografis), yang
memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari
segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the
Company that is engaged either in providing
certain products (business segment) or in providing
products within a particular economic environment
(geographical segment), which is subject to risks
and rewards that are different from those in other
segments.
Jumlah
setiap
unsur
segmen
dilaporkan
merupakan ukuran yang dilaporkan kepada
pengambil keputusan operasional untuk tujuan
pengambilan keputusan untuk mengalokasikan
sumber daya kepada segmen dan menilai
kinerjanya.
The amount of each segment item reported is the
measure reported to the chief operating decisionmaker for the purposes of making decisions about
allocating resources to the segment and assessing
its performance.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas
segmen
termasuk
item-item
yang
dapat
diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta
hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar
yang sesuai kepada segmen tersebut.
Segment revenue, expenses, results, assets and
liabilities include items directly attributable to a
segment as well as those that can be allocated on
a reasonable basis to that segment.
19
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR
(lanjutan)
r.
s.
t.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Sewa
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
r.
ACCOUNTING
Lease
Perusahaan
mengklasifikasikan
sewa
berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan
berada pada lessor atau lessee, dan pada
substansi transaksi daripada bentuk kontraknya,
pada tanggal pengakuan awal.
The Company classifies leases based on the
extent to which risks and rewards incidental to the
ownership of a lessor or the lessee, and the
substance of the transaction rather than the form
of the contract, at inception date.
Sewa Pembiayaan
Finance Lease
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Pada
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
Perusahaan tidak mempunyai transaksi sewa
pembiayaan.
A lease is classified as a finance lease if it
transfers substantially all the risks and rewards
incidental to ownership of an asset. As of
December 31, 2014 and 2013, the Company does
not have any finance lease transaction.
Sewa Operasi
Operating Lease
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi
jika sewa tidak mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran
sewa yang dilakukan oleh Perusahaan sebagai
lessee diakui sebagai beban dengan metode
garis lurus (straight-line method) selama masa
sewa.
A lease is classified as a operating lease if it does
not transfer substantially all the risks and rewards
incidental to ownership of the leased asset.
Accordingly, the lease payments made by the
Company as a lessee are recognized as expense
using the straight-line method over the lease term.
Provisi
s.
Provisions
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki liabilitas
kini (baik bersifat hukum maupun bersifat
konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar
kemungkinannya penyelesaian liabilitas tersebut
mengakibatkan arus keluar sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang
andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dibuat.
Provisions are recognized when the Company has
a present obligation (legal or constructive) where,
as a result of a past event, it is probable that an
outflow of resources embodying economic benefits
will be required to settle the obligation and a
reliable estimate can be made of the amount of the
obligation.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode
pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan
estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat
kemungkinan arus keluar sumberdaya yang
mengandung
manfaat
ekonomi
untuk
menyelesaikan
liabilitas
tersebut,
provisi
dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and
adjusted to reflect the current best estimates. If it is
no longer probable that an outflow of resources
embodying economic benefits will be required to
settle the obligation, the provision is reversed.
Standar Akuntansi yang Telah Disahkan Namun
Belum Berlaku Efektif
t.
Accounting Standards Issued but not yet
Effective
Berikut ini adalah bebarapa standar akuntansi
yang telah disahkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang
relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan
namun belum berlaku efektif untuk laporan
keuangan tahun 2014:
The following are several issued accounting
standards by the Indonesian Financial Accounting
Standards Board (DSAK) that are considered
relevant to the financial reporting of the Company
but not yet effective for 2014 financial statements:


PSAK No. 1 (2013): Penyajian Laporan
Keuangan, berlaku efektif tanggal 1 Januari
2015. PSAK ini mengubah penyajian
kelompok
pos-pos
dalam
Pendapatan
Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan
direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah
dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke
laba rugi.
20
PSAK No. 1 (2013): Presentation of Financial
Statements, effective January 1, 2015. This
PSAK changes the grouping of items presented
in Other Comprehensive Income. Items that
could be reclassified to profit or loss would be
presented separately from items that will never
be reclassified.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR
(lanjutan)
t.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Standar Akuntansi yang Telah Disahkan Namun
Belum Berlaku Efektif (lanjutan)
SUMMARY
OF
SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
t.
ACCOUNTING
Accounting Standards Issued but not yet
Effective (continued)

PSAK No. 24 (2013): Imbalan Kerja, berlaku
efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini
antara lain, menghapus mekanisme koridor
dan pengungkapan atas informasi liabilitas
kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi
dan pengungkapan.

PSAK No. 24 (2013): Employee Benefits,
effective January 1, 2015. This PSAK, among
other, removes the corridor mechanism and
contingent liability disclosures, simplifying
clarifications and disclosures.

PSAK No. 46 (2014): Pajak Penghasilan,
berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK
ini memberikan tambahan pengaturan untuk
aset dan liabilitas pajak tangguhan yang
berasal dari aset yang tidak disusutkan yang
diukur dengan menggunakan model revaluasi,
dan yang berasal dari properti investasi yang
diukur dengan menggunakan model nilai
wajar.

PSAK No. 46 (2014): Income Taxes, effective
January 1, 2015. This PSAK now provides
additional provision for deferred tax asset or
deferred
tax
liability
arises
from
a
nondepreciable asset measured using the
revaluation model, and those arises from
investment property that is measured using the
fair value model.

PSAK No. 48 (2014): Penurunan Nilai Aset,
berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK
ini memberikan tambahan persyaratan
pengungkapan untuk setiap aset individual
atau unit penghasil kas yang mana kerugian
penurunan nilai telah diakui atau dibalik
selama periode.

PSAK No. 48 (2014): Impairment of Assets,
effective January 1, 2015. This PSAK provides
additional disclosure terms for each individual
asset (including goodwill) or a cash generating
unit, for which an impairment loss has been
recognized or reversed during the period.

PSAK No. 50 (2014): Instrumen Keuangan:
Penyajian, berlaku efektif tanggal 1 Januari
2015. PSAK ini mengatur lebih dalam kriteria
mengenai hak yang dapat dipaksakan secara
hukum untuk melakukan saling hapus atas
jumlah yang telah diakui dan kriteria
penyelesaian secara neto.

PSAK No. 50 (2014): Financial Instruments:
Presentation, effective January 1, 2015. This
PSAK provides more deep about criteria on
legally enforceable right to set off the
recognized amounts and criterion to settle on a
net basis.

PSAK No. 55 (2014): Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran, berlaku efektif
tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini, antara lain,
menambah pengaturan kriteria instrumen
lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah
kadaluarsa atau telah dihentikan, serta
ketentuan
untuk
mencatat
instrumen
keuangan pada tanggal pengukuran dan pada
tanggal setelah pengakuan awal.

PSAK No. 55 (2014): Financial Instruments:
Recognition and Measurement, effective
January 1, 2015. This PSAK, among other,
provides additional provision for the criteria of
not an expiration or termination of the hedging
instrument, and provision to account financial
instruments at the measurement date and after
initial recognition.

PSAK No. 60 (2014): Instrumen Keuangan:
Pengungkapan, berlaku efektif tanggal 1
Januari 2015. PSAK ini, antara lain,
menambah pengaturan pengungkapan saling
hapus dengan informasi kuantitatif dan
kualitatif, serta pengungkapan mengenai
pengalihan instrumen keuangan.

PSAK No. 60 (2014): Financial Instruments:
Disclosures, effective January 1, 2015. This
PSAK, among other, provides additional
provision on offsetting disclosures with
quantitative and qualitative information, and
disclosures
on
Transfers
of
financial
instruments.

PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar,
berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK
ini memberikan panduan tentang bagaimana
pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar
disyaratkan atau diizinkan.

PSAK No. 68: Fair Value Measurement,
effective January 1, 2015. This PSAK provides
guidance on how to measure fair value when
fair value is required or permitted.
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dan
standar
akuntansi
tersebut
dan
belum
menentukan dampaknya terhadap laporan
keuangan Perusahaan.
The Company is presently evaluating and have not
yet determined the effects of these accounting
standards on Company„s financial statements.
21
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
3.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan
manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam
laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya
ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi,
hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang
dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.
The preparation of financial statements, in conformity
with Indonesian Financial Accounting Standards,
requires management to make estimations and
assumptions that affect amounts reported therein. Due
to inherent uncertainty in making estimates, actual
results reported in future periods may differ from those
estimates.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam
rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan
yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah
yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in
the process of applying the Company‟s accounting
policies that have the most significant effects on the
amounts recognized in the financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification
Liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan
liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas
keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang
ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi.
Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas
keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi
Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2j.
The Company determine the classifications of certain
assets and liabilities as financial assets and financial
liabilities by judging if they meet the definition set forth
in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the
financial assets and financial liabilities are accounted for
in accordance with The Company‟s accounting policies
disclosed in Note 2j.
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Impairment of Trade Receivables
Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang
diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat
memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut,
Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta
dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak
terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan
pelanggan dan status kredit dari pelanggan
berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia
dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat
provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah
terhutang guna mengurangi jumlah piutang yang
diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan.
The Company evaluates specific accounts where it has
information that certain customers are unable to meet
their financial obligations. In these cases, the Company
uses judgment, based on available facts and
circumstances, including but not limited to, the length of
its relationship with the customer and the customer‟s
current credit status based on any available third party
credit reports and known market factors, to record
specific provisions for customers against amounts due
to reduce its receivable amounts that the Company
expected to collect.
Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan
jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi
jumlah penyisihan penurunan nilai piutang. Nilai
tercatat dari piutang usaha Perusahaan sebelum
penyisihan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember
2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 60.508.323.554
dan Rp 57.538.908.617. Penjelasan lebih lanjut
diungkapkan dalam Catatan 6.
These specific provisons are re-evaluated and adjusted
as additional information received affects the amounts
of allowance for impairment of accounts receivable. The
carrying amount of the Company‟s trade receivables
before allowance for impairment as of December 31,
2014 and 2013 amounted to Rp 60,508,323,554 and
Rp 57,538,908,617. Further details are shown in
Note 6.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama
estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode
pelaporan yang memiliki resiko signifikan bagi
penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset
dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya,
diungkapkan dibawah ini. Perusahaan mendasarkan
asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia
pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan
situasi mengenai perkembangan masa depan,
mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi
diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut
dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concering the future and other
key sources of estimation uncertainty at the reporting
date that have a significant risk of causing a material
adjustment to the carrying amounts of assets and
liabilities within the next financial year/period are
disclosed below. The Company based its assumptions
and estimates on parameters available when the
financial
statements
were
prepared.
Existing
circumstances
and
assumptions
about
future
developments may change due to market changes or
circumstances arising beyond the control of the
Company. Such changes are reflected in the
assumptions as they occur.
22
of
Financial
Assets
and
Financial
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
3.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3.
SOURCE
OF
(continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Imbalan Kerja
Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan
bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan
oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlahjumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain,
tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat
pengunduran
diri
karyawan
tahunan,
tingkat
kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut
adalah wajar dan sesuai. Nilai tercatat estimasi
liabilitas atas imbalan kerja karyawan Perusahaan
pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah
sebesar Rp 7.759.240.124 dan Rp 6.411.949.185.
Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 25.
The determination of the Company‟s employee benefits
liabilities is dependent on its selection of certain
assumptions used by the independent actuaries in
calculating such amounts. Those assumptions include,
among others, discount rates, annual salary increase
rate, annual employee turn-over rate, disability rate,
retirement age and mortality rate. The Company
believed that its assumptions are reasonable and
appropriate. The carrying amount of the Company‟s
estimated liabilities for employees„ benefits as of
December 31, 2014 and 2013, amounted to
Rp 7,759,240,124 and Rp 6,411,949,185. Further
details are discussed in Note 25.
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran
masa
manfaat
ekonomisnya.
Manajemen
mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap
antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur
secara umum diharapkan dalam industri dimana
Perusahaan menjalankan bisnisnya.
The costs of fixed assets are depreciated on a straightline basis over their estimated useful lives. Management
properly estimates the useful lives of these fixed assets
to be within 4 to 20 years. These are common life
expectations applied in the industries where the
Company conduct its businesses.
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan
teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat
ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya
penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai
tercatat bersih aset tetap Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar
Rp 180.149.137.587
dan
Rp 192.525.166.868.
Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.
Changes in the expected level of usage and
technological development could impact the economic
useful lives and the residual value of these assets, and
therefore future depreciation charges could be revised.
The net carrying amount of the Company‟s fixed assets
as of December 31, 2014 and 2013 amounted to
Rp 180,149,137,587 and Rp 192,525,166,868. Further
details are disclosed in Note 10.
Pajak Penghasilan
Income tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan
provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan
pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan
usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas
pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah
terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgement is involved in determining
provision for corporate income tax. There are certain
transaction and computation for which the ultimate tax
determination is uncertain during the ordinary course of
business. The Company recognizes liabilities for
expected corporate income tax issues based on
estimates of whether additional corporate income tax
will be due.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan
tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan
penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen
signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan
menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi,
jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila
Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang
berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas
keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara
langsung laba atau rugi Perusahaan.
The Company carries certain financial assets and
liabilities at fair value, which requires the use of
accounting estimates. While significant components of
fair value measurement were determined using
verifiable objective evidences, the amount of changes
in fair value would differ if the Company utilized a
different valuation methodology. Any changes in a fair
value of these financial assets and liabilities would
directly affect the Company‟s profit or loss.
Nilai tercatat dari aset keuangan pada nilai wajar
dalam laporan posisi keuangan pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar
Rp 63.837.920.341 dan Rp 296.056.137.911 (Catatan
30), sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam
laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember
2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 149.052.157.478
dan Rp 436.467.389.707 (Catatan 30).
The carrying amount of financial assets carried at fair
value in the statements of financial position as of
December 31, 2014 and 2013 amounted to
Rp 63,837,920,341 and Rp 296,056,137,911 (Note 30),
while the carrying amount of financial liabilities carried
in the statements of financial position as of
December 31, 2014 and 2013 amounted to
Rp 149,052,157,478 and Rp 436,467,389,707
(Note 30).
23
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
4.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
KAS DAN SETARA KAS
4.
Akun ini terdiri dari:
This account consist of:
2014
Kas
Bank
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Indonesia Eximbank
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Pan Indonesia Tbk
(US$ 41.329 pada tahun 2014 dan
US$ 22.113 pada tahun 2013)
PT Bank Permata Tbk
(US$ 1.220 pada tahun 2014 dan
US$ 4.742 pada tahun 2013)
PT Bank Sinarmas Tbk
(US$ 31.833 pada tahun 2013)
Jumlah Kas dan Bank
2013
136.469.580
164.514.261
501.914.685
75.354.211
4.166.253
4.136.665
987.455
-
937.931.893
500.624.356
15.279.592
10.728.768
3.803.455
13.023.601
1.116.106
514.128.904
269.530.847
15.181.652
57.798.897
-
388.010.243
Cash on Hand
Cash in Banks
Third parties
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Indonesia Eximbank
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank CIMB Niaga Tbk
United States Dollar
PT Bank Pan Indonesia Tbk
(US$ 41,329 in 2014 and
(US$ 22,113 in 2013)
PT Bank Permata Tbk
(US$ 1,220 in 2014 and
(US$ 4,742 in 2013)
PT Bank Sinarmas Tbk
(US$ 31,833 in 2013)
1.252.339.405
2.362.362.019
Total Cash on Hand and in Banks
-
1.707.000.000
Cash Equivalents
Time Deposit
Third party
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero)Tbk
1.252.339.405
4.069.362.019
Total Cash and Cash Equivalents
4,50% - 5,00%
Annual interest rate
of time deposit
Rupiah Currency
Setara Kas
Deposito Berjangka
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah Kas dan Setara Kas
Tingkat bunga deposito
berjangka per tahun
Mata uang Rupiah
-
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak
terdapat kas dan setara kas Perusahaan yang dibatasi
penggunaannya atau ditempatkan pada pihak berelasi.
5.
DEPOSITO
BERJANGKA
PENGGUNAANNYA
YANG
As of December 31, 2014 and 2013, none of
Company‟s cash and cash equivalents are restricted in
use or placed in related parties.
DIBATASI
5.
Akun ini terdiri dari:
RESTRICTED TIME DEPOSIT
This account consist of:
2014
2013
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Sinarmas Tbk
(US$ 19.249.995 pada tahun 2013)
Tingkat bunga deposito
berjangka per tahun
Mata uang Dolar
Amerika Serikat
CASH AND CASH EQUIVALENTS
-
-
24
234.638.189.055
United States Dollar
PT Bank Sinarmas Tbk
(US$ 19,249,995 in 2013)
2,50%
Annual interest rate
of time deposit
United States Dollar
Currency
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
5.
DEPOSITO
BERJANGKA
YANG
PENGGUNAANNYA (lanjutan)
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
DIBATASI
5.
Deposito
berjangka
yang
ditempatkan
di
PT Bank Sinarmas Tbk merupakan deposito yang
dibatasi
penggunaannya
sehubungan
dengan
perjanjian antara Perusahaan dengan Eagle Aero
Technology Pte.Ltd. (EAT) (lihat Catatan 17). Pada
tanggal 27 Maret 2014, Perusahaan dan EAT sepakat
untuk mengakhiri perjanjian tersebut, dimana pada
tanggal 28 Maret 2014, sebagai tindak lanjut atas
pengakhiran perjanjian tersebut deposito yang dibatasi
penggunaannya sebesar US$ 19.249.995 telah
dicairkan dan dikembalikan ke rekening yang
ditetapkan oleh EAT, sehingga kewajiban Perusahaan
kepada EAT dengan jumlah US$ 19.249.995
sehubungan dengan Perjanjian tersebut telah selesai
pada tanggal tersebut.
6.
RESTRICTED TIME DEPOSIT (continued)
Time deposits placed in PT Bank Sinarmas Tbk
represents restricted (blocked) time deposits in relation
to the agreement between the Company and Eagle
Aero Technology Pte.Ltd. (EAT) (see Note 17). On
March 27, 2014, The Company and EAT agreed to
terminate the agreement, in which on March 28, 2014,
subsequent to the termination of the Agreement, the
restricted (blocked) time deposit amounted to
US$ 19,249,995 was liquidated and transferred to an
account as determined by EAT, accordingly the
obligation of the Company to EAT amounted tod
US$ 19,249,995 in relation to the Agreement is settled
on that date.
PIUTANG USAHA
6.
Rincian piutang usaha:
TRADE RECEIVABLES
The details of trade receivables:
2014
Pihak Ketiga
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
(US$ 361.678 pada tahun 2014 dan
US$ 708.932 pada tahun 2013)
Jumlah
Dikurangi penyisihan penurunan
nilai piutang usaha
Piutang Usaha - Bersih
2013
4.244.999.575
8.403.761.257
Third Parties
Rupiah
United States Dollar
(US$ 361,678 in 2014 and
US$ 708,932 in 2013)
60.508.323.554
57.538.908.617
Total
56.263.323.979
49.135.147.360
(715.755.657 )
(715.755.657 )
59.792.567.897
Less allowance for impairment of
trade receivables
56.823.152.960
Analisis umur piutang usaha tersebut pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Trade Receivables - Net
The aging analysis of the trade receivables as of
December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Mata Uang Asing/
Foreign Currency
2014
Rupiah/
Rupiah
Ekuivalen
Dalam Rupiah/
Equivalent
in Rupiah
Jumlah (US$)/
Total (US$)
Jumlah
Dalam Rupiah/
Total
In Rupiah
2014
Belum jatuh tempo
Lewat jatuh tempo:
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
>90 hari
46.321.574.345
294.472
3.663.227.824
49.984.802.169
8.035.282.350
1.505.548.886
99.750
400.818.648
67.206
581.771.751
8.035.282.350
1.505.548.886
99.750
982.590.399
Not yet due
Past due:
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
>90 days
Jumlah
56.263.323.979
361.678
4.244.999.575
60.508.323.554
Total
Mata Uang Asing/
Foreign Currency
2013
Rupiah/
Rupiah
Ekuivalen
Dalam Rupiah/
Equivalent
in Rupiah
Jumlah (US$)/
Total (US$)
Jumlah
Dalam Rupiah/
Total
In Rupiah
2013
Belum jatuh tempo
Lewat jatuh tempo:
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
>90 hari
28.761.629.764
641.378
7.817.755.954
36.579.385.718
18.994.622.020
791.227.470
422.308.500
165.359.606
67.554
586.005.303
18.994.622.020
791.227.470
422.308.500
751.364.909
Not yet due
Past due:
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
>90 days
Jumlah
49.135.147.360
708.932
8.403.761.257
57.538.908.617
Total
25
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
6.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
6.
Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang usaha
adalah sebagai berikut:
Movement of net of allowance for impairment of trade
receivables is as follows:
2014
7.
TRADE RECEIVABLES (continued)
2013
Saldo awal tahun
Perubahan selama tahun berjalan:
Penyisihan tahun berjalan
715.755.657
715.755.657
-
-
Balance at beginning of year
Changes during the year:
Provision during the year
Saldo akhir tahun
715.755.657
715.755.657
Balance at the end of year
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan
nilai piutang usaha tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian yang timbul akibat tidak
tertagihnya piutang.
Management believes that the above net of allowance
for impairment of trade receivables is adequate to cover
any possible losses arising from the uncollectible
receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang usaha
Perusahaan sebesar Rp 73 milyar dijadikan sebagai
jaminan dengan penyerahan hak secara fidusia atas
pinjaman dari PT Indonesia Eximbank, sebagaimana
yang dijelaskan dalam Catatan 12.
As of December 31, 2014, the Company‟s receivables
amounting to Rp 73 billion are used as collateral
through fiduciary transfer of proprietary rights to the
borrowings from PT Indonesia Eximbank, as explained
in Note 12.
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI
7.
ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED
PARTIES
Perusahaan, dalam kegiatan usaha normal, melakukan
transaksi dengan pihak-pihak berelasi.
The Company, in their regular conduct of business,
engages in transactions with certain related parties.
Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak
berelasi adalah sebagai berikut:
The details of accounts and transactions with related
parties are as follows:
Persentase Terhadap
Jumlah Liabilitas (%)/
Percentage to
Total Liabilities (%)
Jumlah/
Amount
2014
Utang Usaha
PT Forindoprima Perkasa
2013
1.850.722.820
3.384.690.507
Penjualan Bersih
PT Forindoprima Perkasa 4.590.817.978
PT Berkah Sarana Irjatama
-
1,17
2013
0,76
Trade Payables
PT Forindoprima Perkasa
Persentase Terhadap
Jumlah Akun yang
Bersangkutan (%)/
Percentage to
Respective Accounts (%)
Jumlah/
Amount
2014
2014
2013
2014
2013
41.151.859
85.212.000
1,09
-
0,01
0,02
Net Sales
PT Forindoprima Perkasa
PT Berkah Sarana Irjatama
4.590.817.978
126.363.859
1,09
0,03
Total
Pembelian
PT Forindoprima Perkasa 13.348.924.020
24.780.785.719
5,85
9,38
Purchases
PT Forindoprima Perkasa
60.000.000
60,00
56,69
Rent Expenses (Note 27)
Ishadi
Jumlah
Beban Sewa (Catatan 27)
Ishadi
60.000.000
26
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
7.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI (lanjutan)
7.
Rincian transaksi dan saldo berdasarkan sifat
hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai
berikut:
Pihak-pihak Berelasi/
Name of Related Parties
No.
1.
PT Berkah Sarana Irjatama
2.
PT Forindoprima Perkasa
3.
Ishadi
The details of transactions and balances based on the
nature of relationship with the related parties are as
follows:
Sifat Relasi/
Nature of Relationship
Jenis Transaksi/
Nature of Transactions
Entitas dengan pengendalian bersama/
Under common control companies
Entitas dengan pengendalian bersama/
Under common control companies
Pihak berelasi lainnya/
Other related party
Penjualan/
Sales
Penjualan dan pembelian/
Sales and purchase
Sewa/
Rental
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan
sesuai dengan syarat dan ketentuan yang disepakati
kedua belah pihak yang mungkin tidak sama dengan
transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak
berelasi.
Transactions with related parties were conducted under
term and conditions agreed between the parties, which
may not be the same as those of the transaction with
unrelated parties.
Jumlah kompensasi personil manajemen kunci (dewan
komisaris dan direksi) dalam Perusahaan:
Compensation of key management personnel (boards
of commissioners and directors) of the Company:
2014
Imbalan kerja jangka pendek
(dalam jutaan Rupiah)
8.
ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED
PARTIES (continued)
2013
897
Short-term employees„ benefits
(in million of Rupiah)
890
Jumlah dalam tabel di atas merupakan jumlah yang
diakui sebagai biaya selama periode pelaporan
sehubungan dengan kompensasi yang diberikan
kepada personil manajemen kunci tersebut.
The amounts disclosed in the table are the amounts
recognized as an expense during the reporting period
related to the key management personnel.
Manajemen kunci Perusahaan meliputi semua anggota
dewan komisaris dan direksi.
The Company‟s key management consists of all
members of the boards of commissioners and directors.
PERSEDIAAN
8.
Persediaan terdiri dari:
INVENTORIES
Inventories consist of:
2014
2013
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku dan bahan pembantu
10.951.510.818
22.485.868.902
33.800.090.883
21.933.012.149
25.360.108.920
60.920.926.700
Finished goods
Work in process
Raw materials and supplies
Jumlah
Dikurangi penyisihan penurunan nilai
persediaan
67.237.470.603
108.214.047.769
Total
Less allowance for declining in value
of inventories
Bersih
66.752.673.144
(484.797.459)
Mutasi penyisihan atas penurunan nilai persediaan
adalah sebagai berikut:
(446.755.201)
107.767.292.568
Net
Movement of allowance for declining in value of
inventories are as follows:
2014
2013
Saldo awal tahun
Perubahan selama tahun berjalan:
Penyisihan tahun berjalan
Pemulihan tahun berjalan
446.755.201
Saldo akhir tahun
484.797.459
38.042.258
-
27
455.131.107
28.276.503
(36.652.409 )
Balance at beginning of year
Changes during the year:
Provision during the year
Recovery during the year
446.755.201
Balance at the end of year
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
8.
9.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PERSEDIAAN (lanjutan)
8.
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan atas
penurunan nilai persediaan tersebut cukup untuk
menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi akibat
penurunan nilai persediaan.
Management believes that the above allowance for
decline in value of inventories is adequate to cover
possible losses that may arise from decline in value of
inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan
Perusahaan sebesar Rp 85 milyar dijadikan sebagai
jaminan dengan penyerahan hak secara fidusia atas
pinjaman dari PT Indonesia Eximbank, sebagaimana
yang dijelaskan dalam Catatan 12.
As of December 31, 2014, Company‟s Inventories
amounting to Rp 85 billion are used as collateral
through fiduciary transfers of proprietary rights to the
borrowings from PT Indonesia Eximbank, as explained
in Note 12.
Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan tersebut
telah diasuransikan terhadap
risiko
kerugian
kebakaran
dan
risiko lainnya
dengan
nilai
pertanggungan
secara
keseluruhan
sekitar
Rp 6 milyar dan US$ 5.000.000. Manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas
risiko tersebut.
As of December 31, 2014, inventories are covered by
insurance against losses by fire and other risks under
blanket policies with total coverage amounting to
approximately Rp 6 billion and US$ 5,000,000, which
management believes, is adequate to cover possible
losses that may arise from such risks.
UANG MUKA PEMBELIAN
9.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
Perusahaan memiliki uang muka pembelian kepada
pihak ketiga atas pembelian bahan baku dan bahan
pembantu,
sebesar
Rp
1.850.548.159
dan
Rp 228.851.241.
10.
INVENTORIES (continued)
ADVANCES FOR PURCHASES
As of December 31, 2014 and 2013, the Company has
advances to third parties for purchasing raw materials
and supplies, amounted to Rp 1,850,548,159 and
Rp 228,851,241.
ASET TETAP
10.
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
Property, plant and equipment consist of the following:
2014
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Disposals
Reklasifikasi/
Reclassifications
Saldo Akhir/
Ending
Balance
Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Tanah
35.817.601.419
Bangunan dan prasarana 61.823.583.501
Mesin dan peralatan
159.699.768.535
Perlengkapan pabrik
3.089.426.537
Peralatan kantor
1.380.179.656
Kendaraan
3.280.814.327
1.860.146.333
15.174.100
32.865.000
-
38.220.910
-
35.817.601.419
61.823.583.501
161.559.914.868
3.104.600.637
1.413.044.656
3.242.593.417
Jumlah Nilai Tercatat
1.908.185.433
38.220.910
-
266.961.338.498
Total Carrying Value
265.091.373.975
Carrying Value
Direct Ownership
Land
Buildings and infrastructures
Machinery and equipment
Factory equipment
Office equipment
Vehicles
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Perlengkapan pabrik
Peralatan kantor
Kendaraan
15.955.623.744
51.339.529.958
2.247.515.498
993.147.344
2.030.390.563
3.091.179.175
10.409.278.950
372.386.347
134.515.562
276.854.680
38.220.910
-
19.046.802.919
61.748.808.908
2.619.901.845
1.127.662.906
2.269.024.333
Accumulated Depreciation
Direct Ownership
Buildings and infrastructures
Machinery and equipment
Factory equipment
Office equipment
Vehicles
Jumlah Akumulasi
Penyusutan
72.566.207.107
14.284.214.714
38.220.910
-
86.812.200.911
Total Accumulated
Depreciation
180.149.137.587
Net Book Value
Nilai Buku
192.525.166.868
2013
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Disposals
Reklasifikasi/
Reclassifications
Saldo Akhir/
Ending
Balance
Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Tanah
34.411.749.403
Bangunan dan prasarana 59.205.401.683
Mesin dan peralatan
123.283.504.860
Perlengkapan pabrik
2.909.824.237
Peralatan kantor
1.090.664.702
Kendaraan
3.148.377.963
1.405.852.016
2.618.181.818
38.563.005.906
179.602.300
289.514.954
132.436.364
10.191.144.721
-
8.044.402.490
-
35.817.601.419
61.823.583.501
159.699.768.535
3.089.426.537
1.380.179.656
3.280.814.327
Carrying Value
Direct Ownership
Land
Buildings and infrastructures
Machinery and equipment
Factory equipment
Office equipment
Vehicles
Jumlah
43.188.593.358
10.191.144.721
8.044.402.490
265.091.373.975
Total
224.049.522.848
28
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
10.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
ASET TETAP (lanjutan)
10.
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)
2013
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Aset dalam Penyelesaian
Mesin dan peralatan
Jumlah
8.044.402.490
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Disposals
-
Reklasifikasi/
Reclassifications
-
(8.044.402.490 )
(8.044.402.490 )
Saldo Akhir/
Ending
Balance
-
Constructions in Progress
Machinery and equipment
8.044.402.490
-
-
-
Total
232.093.925.338
43.188.593.358
10.191.144.721
-
265.091.373.975
Total Carrying Value
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Perlengkapan pabrik
Peralatan kantor
Kendaraan
12.984.444.569
42.687.633.038
1.842.089.796
891.204.884
1.742.752.000
2.971.179.175
10.159.498.938
405.425.702
101.942.460
287.638.563
1.507.602.018
-
-
15.955.623.744
51.339.529.958
2.247.515.498
993.147.344
2.030.390.563
Accumulated Depreciation
Direct Ownership
Buildings and infrastructures
Machinery and equipment
Factory equipment
Office equipment
Vehicles
Jumlah Akumulasi
Penyusutan
60.148.124.287
13.925.684.838
1.507.602.018
-
72.566.207.107
Total Accumulated
Depreciation
192.525.166.868
Net Book Value
Jumlah Nilai Tercatat
Nilai Buku
171.945.801.051
Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi
komprehensif adalah sebesar Rp 14.284.214.714 dan
Rp 13.925.684.838, masing-masing untuk tahun 2014
dan 2013 yang dibebankan sebagai berikut:
Depreciation
charged
to
the
statements
of
comprehensive
income
amounted
to
Rp 14,284,214,714 and Rp 13,925,684,838 in 2014 and
2013, respectively, which were charged to:
2014
2013
Beban pabrikasi
Beban umum dan administrasi
(Catatan 23)
13.081.284.673
12.771.304.736
1.202.930.041
1.154.380.102
Manufacturing overhead
General and administrative
expenses (Note 23)
Jumlah
14.284.214.714
13.925.684.838
Total
Rincian penjualan aset tetap pada tahun 2014 dan 2013
adalah sebagai berikut:
The details of sale of plant and equipment in 2014 and
2013 are as follows:
2014
2013
Nilai tercatat
Akumulasi penyusutan
38.220.910
38.220.910
10.191.144.721
1.507.602.018
Carrying value
Accumulated depreciation
Nilai buku
Harga jual
52.500.000
8.683.542.703
10.365.142.000
Net book value
Proceeds from sales
Laba penjualan aset tetap
52.500.000
1.681.599.297
Gain on sale of
property, plant and equipment
Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai akun “Laba
penjualan Aset Tetap” dalam laporan laba rugi
komprehensif.
Gain on sale of property, plant and equipment are
presented as “Gain on Sale of Property, Plant and
Equipment” in the statements of comprehensive
income.
Penambahan aset tetap, berupa mesin dan peralatan,
pada tahun 2014 dan 2013 adalah termasuk pindahan
dari uang muka pembelian aset tetap sebesar
Rp 1.494.000 dan Rp 3.597.983.795.
Additions to property, plant and equipment - machinery
and equipment in 2014 and 2013 include the transfer
from advance for purchases of property, plant and
equipment
amounted to Rp 1,494,000 and
Rp 3,597,983,795.
Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap tersebut
telah diasuransikan terhadap
risiko
kerugian
kebakaran
dan
risiko lainnya
dengan
nilai
pertanggungan
sejumlah
Rp 65
milyar
dan
US$ 10.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
As of December 31, 2014, property, plant and
equipment are covered by insurance against losses by
fire and other risks under blanket policies with total
coverage
amounting
to
Rp 65
billion
and
US$ 10,000,000. Management believes that total
insurance coverage is adequate to cover any possible
losses that may arise from such risks.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari
seluruh aset Perusahaan tersebut dapat dipulihkan,
sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai
atas aset tersebut.
Management believes that the carrying values of all the
Company‟s assets are fully recoverable, and hence, no
writedown for impairment in asset values is necessary.
29
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
10.
11.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
ASET TETAP (lanjutan)
10.
Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap berupa
tanah dan bangunan pabrik serta mesin dan peralatan
senilai Rp 164 milyar dijadikan sebagai jaminan atas
pinjaman dari PT Indonesia Eximbank, sebagaimana
yang dijelaskan dalam Catatan 12.
As of December 31, 2014, property, plant
and
equipment such as land and factory building and
machinery and equipment with total amount Rp 164
billion are pledged as collateral for loans obtained from
PT Indonesia Eximbank, as described in Note 12.
Pada tanggal 31 Desember 2013, aset tetap berupa
mesin dan peralatan milik Perusahaan dengan nilai
sebesar US$ 371.600 dan EUR 1.150.000 dijadikan
sebagai jaminan atas pinjaman dari PT Bank UOB
Indonesia, sebagaimana yang dijelaskan dalam
Catatan 12.
As of December 31, 2013, machinery and equipment
with total amount of US$ 371,600 and EUR 1,150,000
are pledged as collateral for loans obtained from
PT Bank UOB Indonesia, as described in Note 12.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Hak Guna
Bangunan (HGB) Perusahaan memiliki sisa jangka
waktu yang berkisar antara 10-26 tahun. Manajemen
berpendapat bahwa jangka waktu HGB tersebut dapat
diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
As of December 31, 2014, “Hak Guna Bangunan”
(HGB) of the Company has durations left ranging from
10-26 years. Management believes that the terms of the
said landrights can be renewed/extended upon
expiration.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan
memiliki uang muka pembelian aset tetap, berupa
mesin dan peralatan, kepada pihak ketiga sebesar
Rp 1.494.000.
As of December 31, 2013, the Company has an
advance for purchase of property, plant
and
equipment, such as machinery and equipment, to third
parties, amounted to Rp 1,494,000.
ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN
11.
Aset tidak lancar lain-lain merupakan jaminan atas
Tender Karplas sebesar Rp 100.000.000 pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013.
12.
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)
OTHER NON-CURRENT ASSETS
Other non-current assets is a guarantee of Project
Karplas
amounted
Rp
100,000,000
as
of
December 31, 2014 and 2013.
UTANG BANK
12.
Utang bank terdiri dari:
BANK LOANS
Bank loans consist of:
2014
2013
Utang bank jangka pendek
PT Indonesia Eximbank
Kredit Modal Kerja
PT Bank Permata Tbk
Fasilitas Cerukan
52.500.000.000
66.500.000.000
587.221.791
428.242.387
Short-term bank loans
PT Indonesia Eximbank
Working Capital Loan
PT Bank Permata Tbk
Overdraft Facility
Jumlah
53.087.221.791
66.928.242.387
Total
76.788.729.499
93.682.002.555
-
10.236.236.167
Long-term bank loans
PT Indonesia Eximbank
Investment Loan
PT Bank UOB Indonesia
Investment Loan
Utang bank jangka panjang
PT Indonesia Eximbank
Kredit Investasi
PT Bank UOB Indonesia
Kredit Investasi
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Utang jangka panjang - bersih
(20.309.851.951 )
(19.236.502.902 )
Less current maturities
56.478.877.548
84.681.735.820
Long-term debt - net
PT Indonesia Eximbank (Bank Exim)
PT Indonesia Eximbank (Bank Exim)
Pada tanggal 10 Oktober 2012, Perusahaan
memperoleh fasilitas kredit modal kerja yang bersifat
revolving dan fasilitas penerbitan dan pembiayaan LC
dari Bank Exim yang bersifat revolving dengan jumlah
fasilitas
maksimum,
masing-masing
sebesar
Rp 90.000.000.000 dan US$ 1.000.000. Pada tanggal
30 Mei 2013, fasilitas kredit modal kerja dari Bank
Exim tersebut mengalami perubahan semula sebesar
Rp 90.000.000.000 menjadi Rp 150.000.000.000.
Fasilitas kredit modal kerja ditujukan untuk modal kerja
usaha industri pembuatan karung plastik dan
penerbitan LC Usance.
On October 10, 2012, the Company obtained revolving
working capital loan and LC facility from Bank Exim with
maximum facility amounted to Rp 90,000,000,000 and
US$ 1.000.000, respectively. On May 30, 2013, the
revolving working capital loan has been increased from
Rp 90,000,000,000 to become Rp 150,000,000,000.
The revolving working capital loan is intended for the
working capital of manufacturing plastic and cement
bags and issuance of the usance LC.
30
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
12.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
UTANG BANK (lanjutan)
12.
BANK LOANS (continued)
PT Indonesia Eximbank (Bank Exim) (lanjutan)
PT Indonesia Eximbank (Bank Exim) (continued)
Fasilitas kredit tersebut masing-masing memiliki jangka
waktu sampai dengan tanggal 10 Oktober 2013 dan
terakhir telah diperpanjang kembali sampai dengan
tanggal 29 Oktober 2015. Fasilitas kredit modal kerja
dikenakan bunga per tahun sebesar 10,00%, masingmasing pada tahun 2014 dan 2013.
The term of each credit facility is 12 (twelve) months up
to October 10, 2013 and the latest has been extended
up to October 29, 2015. Working capital loan facility
bears annual interest rate of 10.00% in 2014 and 2013,
respectively.
Pada tanggal 10 Oktober 2012, Perusahaan
memperoleh fasilitas kredit investasi ekspor 1 (Trance
A) dan fasilitas kredit investasi ekspor 2 (Trance B) dari
Bank Exim dengan jumlah fasilitas maksimum, masingmasing
sebesar
Rp
56.000.000.000
dan
Rp
14.000.000.000,
yang
ditujukan
untuk
pengembangan usaha industri karung plastik. Fasilitas
kredit ini memiliki jangka waktu selama 60 (enam
puluh) bulan dan dikenakan bunga per tahun sebesar
9,5%, masing-masing pada tahun 2014 dan 2013.
On October 10, 2012, the Company obtained
investment credit facility export 1 (Trance A) and
investment credit facility export 2 (Trance B) from Bank
Exim with a maximum facility amounted to
Rp 56,000,000,000
and
Rp
14,000,000,000,
respectively for the development of woven bag industry.
The term of credit facility is 60 (sixty) months and bears
annual interest amount of 9.5% in 2014 and 2013,
respectively.
Pada tanggal 30 Mei 2013, Perusahaan memperoleh
fasilitas kredit investasi ekspor 3 (Trance C) dari Bank
Exim dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar
Rp
40.000.000.000,
yang
ditujukan
untuk
pengembangan usaha industri karung plastik. Fasilitas
kredit ini memiliki jangka waktu selama 60 (enam
puluh) bulan dan dikenakan bunga per tahun sebesar
9,5% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013.
On May 30, 2013, the Company obtained investment
credit facility export 3 (Trance C) from Bank Exim with a
maximum facility amounted to Rp 40,000,000,000 for
the development of woven bag industry. The term of
credit facility is 60 (sixty) months and bears annual
interest amount of 9.5% in 2014 and 2013, respectively.
Pada tahun 2014 dan 2013, pembayaran pinjaman
fasilitas kredit investasi ekspor 1 (Trance A) masingmasing adalah sebesar Rp
11.199.999.996 dan
Rp 11.199.999.996.
In 2014 and 2013, the repayment of the loan facility
(Trance A) amounted to Rp 11,199,999,996 and
Rp 11,199,999,996, respectively.
Pada tahun 2014 dan 2013, pembayaran pinjaman
fasilitas kredit investasi ekspor 2 (Trance B) masingmasing adalah sebesar Rp 3.000.000.000 dan
Rp 2.500.000.000.
In 2014 and 2013, the repayment of the loan facility
(Trance B) amounted to Rp 3,000,000,000 and
Rp 2,500,000,000, respectively.
Pada tahun 2014 dan 2013, pembayaran pinjaman
fasilitas kredit investasi ekspor 3 (Trance C) masingmasing adalah sebesar Rp 4.366.666.667 dan
Rp 1.333.333.333.
In 2014 and 2013, the repayment of the loan facility
(Trance C) amounted to Rp 4,366,666,667 and
Rp 1,333,333,333, respectively.
Untuk tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan, saldo
utang bank jangka panjang tersebut di atas dicatat dan
disajikan pada laporan posisi keuangan tanggal
31 Desember 2014 sebesar biaya perolehan yang
diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga
efektif tahunan, sebesar 10% pada tahun 2014.
For accounting and financial reporting purposes, the
above long-term bank loans is carried and presented in
the statements of financial position as at December 31,
2014 at amortized cost using effective interest at annual
rate of 10% in 2014.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan wajib
memberitahukan secara tertulis kepada Bank Exim
apabila
terdapat
perubahan
anggaran
dasar
Perusahaan dan susunan anggota Direksi dan
Komisaris Perusahaan. Fasilitas tersebut dijamin
dengan persediaan (senilai Rp 85 milyar), piutang
usaha (senilai Rp 73 milyar), tanah, bangunan pabrik
serta mesin dan peralatan (senilai Rp 164 milyar) (lihat
Catatan 6, 8 dan 10), serta jaminan pribadi dari Ishadi,
Alexander Tanzil dan Santoso Wijaya, pihak-pihak
berelasi Perusahaan.
Based on the agreement, the Company shall give
written notice to Bank Exim, whenever there are
changes in the articles of association and the
composition of the Boards of Directors and
Commissioners. Those facilities are collateralized by the
Company‟s inventories (amounted to Rp 85 billion),
trade receivables (amounted to Rp 73 billion), land,
factory building, machinery and equipment (amounted
to Rp 164 billion) (see Notes 6, 8 and 10), and personal
guarantee from Ishadi, Alexander Tanzil and Santoso
Wijaya (related parties).
Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan
diwajibkan untuk memenuhi persyaratan tertentu
seperti
menjaga
rasio
keuangan
tertentu
(debt to equity ratio). Pada tanggal 31 Desember 2014
dan 2013, Perusahaan telah memenuhi persyaratan
sehubungan dengan fasilitas kredit di atas.
In relation to the above facility, the Company is required
to comply with certain covenants such as maintaining
certain financial ratio (debt to equity ratio). As of
December 31, 2014 and 2013, the Company has
complied with all the covenants of the above credit
facility.
31
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
12.
13.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
UTANG BANK (lanjutan)
12.
BANK LOANS (continued)
PT Bank UOB Indonesia (Bank UOB)
PT Bank UOB Indonesia (Bank UOB)
Pada tanggal 27 Februari 2012, Perusahaan
memperoleh fasilitas kredit investasi dari Bank UOB
dengan
jumlah
fasilitas
maksimum
sebesar
Rp 12.900.000.000, yang ditujukan untuk pembiayaan
pembelian mesin dan peralatan pabrik. Fasilitas kredit
ini memiliki jangka waktu selama 60 (enam puluh)
bulan, tidak termasuk availaibility period dan grace
period,
maksimal
7
bulan
sejak
tanggal
penandatanganan perjanjian kredit dan dikenakan
bunga per tahun sebesar 10,5% masing-masing pada
tahun 2014 dan 2013.
On February 27, 2012, the Company obtained
investment credit facility from Bank UOB Indonesia with
a maximum facility amounted to Rp 12,900,000,000 for
the purchase of plant‟s machinery and equipment. The
term of credit facility is 60 (sixty) months, not include
availability period and grace period, at maximum 7
(seven) months since the date of the signing credit
contract and bears the annual interest rate of 10.5% in
2014 and 2013, respectively.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan wajib
memberitahukan secara tertulis kepada Bank UOB
apabila
terdapat
perubahan
anggaran
dasar
Perusahaan dan susunan anggota Direksi dan
Komisaris Perusahaan. Fasilitas tersebut dijamin
dengan mesin dan peralatan milik Perusahaan (lihat
Catatan
10)
sebesar
US$
371.600
dan
EUR 1.150.000, serta jaminan pribadi dari Alexander
Tanzil dan Santoso Wijaya, pihak-pihak berelasi
Perusahaan.
Based on the agreement, the Company shall give
written notice to Bank UOB Indonesia, whenever there
are changes in the Company‟s articles of association
and the composition of the Boards of Directors and
Commissioners. Those facilities are collateralized by the
Company‟s machinery and equipment (see Note 10)
amount to US$ 371,600 and EUR 1,150,000, and
personal guarantee from Alexander Tanzil and Santoso
Wijaya (related parties).
Saldo pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember
2013 adalah sebesar Rp 10.236.236.167 dan telah
dilunasi seluruhnya pada bulan April 2014.
As of December 31, 2013, the outstanding balance loan
facility amounted to Rp 10,236,236,167 and was fully
paid in April 2014.
PT Bank Permata Tbk (Bank Permata)
PT Bank Permata Tbk (Bank Permata)
Pada tanggal 1 Februari 2013, Perusahaan
memperoleh fasilitas cerukan dari Bank Permata
dengan
jumlah
fasilitas
maksimum
sebesar
Rp 5.000.000.000, yang ditujukan untuk modal kerja.
Fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu selama 12
(dua belas) bulan sampai dengan tanggal 1 Februari
2014 dan terakhir telah diperpanjang kembali sampai
dengan tanggal 1 Februari 2015. Fasilitas tersebut
dikenakan tingkat bunga per tahun sebesar masingmasing 12,5% dan 10% pada tahun 2014 dan 2013.
On February 1, 2013, the Company obtained overdraft
facility from Bank Permata with a maximum facility
amounted to Rp 5,000,000,000 for the working capital.
The term of credit facility is 12 (twelve) months until
February 1, 2014 and the latest has been extended up
to February 1, 2015, with annual interest rate of 12.5%
and 10% in 2014 and 2013, respectively.
Fasilitas tersebut dijamin dengan jaminan pribadi dari
Alexander Tanzil dan Santoso Wijaya, pihak-pihak
berelasi Perusahaan.
Those facility is collateralized by personal guarantee
from Alexander Tanzil and Santoso Wijaya (related
parties).
Beban bunga atas seluruh pinjaman di atas sebesar
Rp 16.440.259.572 dan Rp 16.342.610.194, masingmasing untuk tahun 2014 dan 2013, dan disajikan
sebagai bagian dari “Beban Keuangan” pada laporan
laba rugi komprehensif.
In 2014 and 2013, total interest expenses for those
facilities amounted to Rp 16,440,259,572 and
Rp 16,342,610,194, respectively, and presented as part
of “Financing Expenses“ in the statements of
comprehensive income.
UTANG USAHA
13.
Akun ini merupakan liabilitas yang timbul dari
pembelian bahan baku dan bahan pembantu, dengan
rincian sebagai berikut:
This account represents liabilities incurred mainly from
purchase of raw materials and supplies, with details as
follows:
2014
Pihak berelasi (lihat Catatan 7)
PT Forindoprima Perkasa
Pihak ketiga - lokal
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
(US$ 292.386 pada tahun 2014
dan US$ 183.892 pada tahun 2013)
TRADE PAYABLES
2013
1.850.722.820
3.384.690.507
8.520.151.378
8.243.997.881
3.637.285.074
2.241.463.610
32
Related party (Note 7)
PT Forindoprima Perkasa
Third parties - local
Rupiah
United States Dollar
(US$ 292,386 in 2014 and
US$ 183,892 in 2013)
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
13.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
UTANG USAHA (lanjutan)
13.
2014
Pihak ketiga - lokal (lanjutan)
Euro Eropa
(EUR 13.940 pada tahun 2014
dan EUR 1.323 pada tahun 2013)
2013
210.959.448
22.259.811
Third parties - local (continued)
European Euro
(EUR 13,940 in 2014 and
EUR 1,323 in 2013)
Jumlah pihak ketiga
12.368.395.900
10.507.721.302
Total third parties
Jumlah
14.219.118.720
13.892.411.809
Total
Pemasok utama Perusahaan antara lain adalah
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.
The main suppliers of the Company among others, are
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.
Rincian umur utang dihitung sejak tanggal terjadinya
utang:
The details of aging of trade payables based on
recognition date:
2014
Sampai dengan 1 bulan
> 1 bulan - 3 bulan
> 3 bulan - 6 bulan
> 6 bulan - 1 tahun
Jumlah
14.
TRADE PAYABLES (continued)
2013
9.605.131.311
4.088.864.458
445.146.369
79.976.582
7.864.942.501
5.540.653.928
201.659.952
285.155.428
Up to 1 month
>1 month - 3 months
> 3 months - 6 months
>6 months - 1 year
14.219.118.720
13.892.411.809
Total
PERPAJAKAN
a.
14.
Pajak dibayar di muka dan utang pajak
a.
Prepaid taxes and taxes payable
Pajak dibayar di muka
Prepaid taxes
Jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masukan bersih Perusahaan pada tanggal 31 Desember
2013 adalah sebesar Rp 10.124.902.939, yang
disajikan dalam akun “Pajak Dibayar di Muka”
pada laporan posisi keuangan.
Value Added Tax (VAT) In - net of the Company
as of December 31, 2013 amounting to
Rp 10,124,902,939, which presented as “Prepaid
Taxes” in the statements of financial positions.
Utang pajak
Taxes payable
Utang pajak terdiri dari:
Taxes payable consists of:
2014
b.
TAXATION
Pajak Penghasilan:
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Keluaran - Bersih
Jumlah
2013
52.074.014
1.301.179
130.094.899
4.599.304
Income Taxes:
Article 21
Article 23
Article 25
Article 26
1.714.063.837
-
Value Added Tax (VAT) Out - Net
1.803.782.681
188.069.396
Total
85.711.482
1.420.784
2.586.578
Beban (manfaat) pajak penghasilan
b.
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum manfaat
(beban) pajak penghasilan menurut laporan laba
rugi komprehensif dengan taksiran laba (rugi)
fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah
sebagai berikut:
Income tax expense (benefit)
The reconciliation between income (loss) before
income tax benefit (expense) according to the
statements of comprehensive income and
estimated tax gain (loss) for the years ended
December 31, 2014 and 2013 are as follows:
33
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
14.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PERPAJAKAN (lanjutan)
b.
14.
Beban (manfaat) pajak penghasilan (lanjutan)
b.
2014
Laba (rugi) sebelum manafaat
(beban) pajak penghasilan
Menurut laporan laba rugi
komprehensif
Beda temporer:
Penyusutan
Estimasi liabilitas atas
imbalan kerja karyawan
Penyisihan penurunan nilai
persediaan
Pemulihan penurunan nilai
persediaan
Beda tetap:
Kesejahteraan karyawan
Sumbangan dan representasi
Penyusutan
Penghasilan yang pajaknya
bersifat final
Lain-lain - bersih
Taksiran laba (rugi) fiskal tahun berjalan
TAXATION (continued)
Income tax expense (benefit) (continued)
2013
(9.447.119.285 )
101.845.164
8.433.485.062
(67.248.245 )
1.347.290.939
1.113.134.117
38.042.258
28.276.503
155.653.201
17.962.043
137.493.819
(1.137.117.240 )
519.363.264
(8.266.585.837 )
(36.652.409 )
203.877.997
23.079.671
141.043.156
(520.129.951 )
565.733.187
9.884.599.088
Income (loss) before income
tax benefit (expense)
per statements of
comprehensive income
Temporary differences:
Depreciation
Estimated liabilities for
employees‟ benefits
Allowance for declining in value
of inventories
Recovery for declining in value
of inventories
Permanent differences:
Employees‟ benefits in kind
Donation and representation
Depreciation
Income already subjected
to final tax
Others - net
Estimated tax gain (loss) current year
Perusahaan
akan
menyampaikan
Surat
Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) tahun 2014
kepada
Kantor
Pelayanan
Pajak
(KPP)
berdasarkan perhitungan pajak di atas. Taksiran
penghasilan kena pajak pada tahun 2013 tersebut
adalah sesuai dengan jumlah dalam SPT tahun
2013 yang telah dilaporkan kepada KPP.
The Company will submit its 2014 Annual Income
Tax Returns to the Tax Service Office based on
the tax calculation as mentioned above. The
amount of estimated taxable income in 2013
conforms with the related amount reflected in the
Company‟s 2013 Annual Income Tax Returns
submitted to the Tax Service Office.
Beban pajak penghasilan (tahun berjalan) dan
perhitungan taksiran klaim pajak penghasilan
adalah sebagai berikut:
Income tax expense (current year) and the
computation of the estimated claims for income tax
refunds are as follows:
2014
Taksiran laba (rugi) fiskal
(dibulatkan)
2013
(8.266.585.000 )
9.884.599.000
Estimated tax gain (loss)
(rounded off)
Beban pajak penghasilan - tahun
berjalan
Pajak penghasilan dibayar di muka
(Pasal 22 dan 25)
-
2.471.149.750
3.720.965.888
7.429.655.783
Income tax expense - current
year
Prepayments of income taxes
(Articles 22 and 25)
Taksiran klaim pajak
penghasilan
3.720.965.888
4.958.506.033
Estimated claims
for income tax refund
Taksiran klaim pajak penghasilan pada tanggal
laporan posisi keuangan terdiri dari klaim untuk
tahun pajak sebagai berikut:
Estimated claims for income tax refund at the date
of statements of financial position consist of the
claim for the years:
2014
2013
Taksiran klaim Pajak Penghasilan:
2014
2013
2012
3.720.965.888
4.958.506.033
-
4.958.506.033
1.689.979.282
Estimated claims for Income
Taxes refund:
2014
2013
2012
Jumlah
8.679.471.921
6.648.485.315
Total
34
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
14.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PERPAJAKAN (lanjutan)
b.
14.
TAXATION (continued)
Beban (manfaat) pajak penghasilan (lanjutan)
b.
Pada tahun 2014, Perusahaan menerima Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak
penghasilan No. 00033/406/12/054/14 tertanggal
8 April 2014 atas pajak penghasilan badan tahun
pajak 2012 yang menetapkan klaim atas
pajak
penghasilan
Perusahaan
sebesar
Rp 1.689.979.282.
In 2014, the Company received Tax Assessment
Letter of Overpayment on Corporate Income Tax
(SKPLB) No. 00033/406/12/054/14 dated April 8,
2014 regarding corporate income tax for fiscal year
2012 which stated that the estimated claim for tax
refund amounted to Rp 1,689,979,282.
Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak
penghasilan yang dihitung dengan menggunakan
tarif pajak yang berlaku dari laba (rugi) sebelum
manfaat (beban) pajak penghasilan dengan
manfaat (beban) pajak penghasilan seperti yang
tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai
berikut:
A reconciliation between income tax benefit
(expense) as calculated by applying the prevailing
tax rate to income (loss) before income tax benefit
(expense) and income tax benefit (expense) as
shown in the statements of comprehensive income
for the years ended December 31, 2014 and 2013
are as follows:
2014
Laba (rugi) sebelum manfaat (beban)
pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi komprehensif
Beban (manfaat) pajak penghasilan
dengan tarif pajak yang berlaku
Pengaruh pajak atas beda tetap:
Kesejahteraan karyawan
Sumbangan dan representasi
Penyusutan
Penghasilan yang pajaknya
bersifat final
Lain-lain - bersih
Rugi fiskal tahun berjalan yang
tidak diakui sebagai aset
pajak tangguhan
2013
(9.447.119.285 )
(2.361.779.821 )
Beban (manfaat) pajak penghasilan
menurut laporan laba rugi
komprehensif
c.
Income tax expense (benefit) (continued)
38.913.300
4.490.511
34.373.455
(284.279.310 )
129.840.816
1.923.298.481
(515.142.568 )
8.433.485.062
Income (loss) before income tax
benefit (expense) per statements of
comprehensive income
Income tax expense (benefit)
2.108.371.266 computed using the prevailing tax rate
Tax effect of permanent differences:
50.969.499
Employees‟ benefits in kind
5.769.918
Donation and representation
35.260.789
Depreciation
Income already subjected to
(130.032.488 )
final tax
141.433.275
Others - net
Curent year tax loss
which deferred tax
assets was not recognized
2.211.772.259
Aset pajak tangguhan - bersih
c.
Pajak tangguhan yang berasal dari pengaruh
beda temporer yang signifikan antara pelaporan
komersial dan pajak adalah sebagai berikut:
Income tax expense (benefit)
per statements of
comprehensive income
Deferred tax assets - net
The deferred tax effects of the significant
temporary differences between commercial and tax
reporting are as follows:
Tahun 2014
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Estimasi liabilitas atas
imbalan kerja
Penyisihan penurunan nilai
persediaan
Penyisihan atas penurunan
nilai piutang usaha
Penyusutan aset tetap
Aset pajak tangguhan
- bersih
Dikreditkan pada
Laporan Laba Rugi
Komprehensif/
Credited to the
Statements of
Comprehensive
Income
Saldo Akhir/
Ending
Balance
1.602.987.296
336.822.735
1.939.810.031
111.688.800
9.510.565
121.199.365
178.938.914
(1.333.367.610 )
560.247.400
168.809.268
178.938.914
(1.164.558.342 )
515.142.568
1.075.389.968
35
Estimated liabilities
for employees‟ benefits
Allowance for declining in
value of inventories
Allowance for impairment of
trade receivable
Depreciation of fixed assets
Deferred tax assets
- net
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
14.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
14.
TAXATION (continued)
Aset pajak tangguhan - bersih (lanjutan)
c.
Deferred tax assets - net (continued)
Tahun 2013
Dikreditkan pada
Laporan Laba Rugi
Komprehensif/
Credited to the
Statements of
Comprehensive
Income
Saldo Awal/
Beginning
Balance
Estimasi liabilitas atas
imbalan kerja
Penyisihan penurunan nilai
persediaan
Penyisihan atas penurunan
nilai piutang usaha
Penyusutan aset tetap
1.324.703.767
d.
278.283.529
113.782.777
300.869.909
560.247.400
d.
Estimated liabilities
for employees‟ benefits
Allowance for declining in
value of inventories
Allowance for impairment of
trade receivables
Depreciation of fixed assets
Deferred tax liabilities
- net
Administration
Under the taxation laws of Indonesia, the Company
submit tax return on the basis of self assessment.
The Directorate General of Taxation (DGT) may
assess or amend taxes within five years of the time
the tax becomes due.
BEBAN AKRUAL
15.
Akun ini terdiri dari:
ACCRUALS
This account consist of:
2014
16.
178.938.914
(1.333.367.610 )
259.377.491
Administrasi
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan
111.688.800
(16.812.061 )
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia,
Perusahaan menghitung, menetapkan dan
membayar secara sendiri pajak penghasilannya
(self-assessment). Direktorat Jenderal Pajak
(DJP) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas
pajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat
terutangnya pajak.
15.
1.602.987.296
(2.093.977 )
178.938.914
(1.316.555.549 )
Aset pajak tangguhan
- bersih
Saldo Akhir/
Ending
Balance
2013
836.326.721
1.517.182.028
Short-term employees„ benefit liabilities
Salaries, wages and
employees‟ benefit
Beban harus dibayar
Listrik, air dan telepon
Bunga
Beban angkut
Lain-lain
1.693.021.919
146.224.930
81.580.000
188.708.719
1.505.818.636
197.330.474
70.830.222
541.940.391
Accrued expenses
Electricity, water and telephone
Interest
Freight
Others
Jumlah
2.109.535.568
2.315.919.723
Total
UTANG PEMBELIAN ASET TETAP
16.
Akun ini terdiri dari:
This account consist of:
2014
Pihak ketiga
Euro Eropa
(EUR 56.800 pada tahun 2014 dan
EUR 765.200 pada tahun 2013)
Dolar Amerika Serikat
(US$ 24.750 pada tahun 2014 dan
US$ 27.498 pada tahun 2013)
Rupiah
Jumlah
LIABILITIES FOR PURCHASE OF PROPERTY AND
EQUIPMENT
2013
859.569.736
12.871.765.888
307.890.000
3.200.000
335.177.750
-
Third parties
European Euro
(EUR 56,800 in 2014 and
EUR 765,200 in 2013)
United States Dollar
(US$ 24,750 in 2014 and
US$ 27,498 in 2013)
Rupiah
1.170.659.736
13.206.943.638
Total
36
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
17.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
LIABILITAS JANGKA PENDEK LAINNYA
17.
OTHER CURRENT LIABILITIES
Akun ini terdiri dari:
This account consist of:
2014
2013
Pihak Ketiga
Eagle Aero Technology Pte.Ltd.
(US$ 19.249.995 pada tahun 2013)
18.
-
234.638.189.055
Third Party
Eagle Aero Technology Pte.Ltd.
(US$ 19,249,995 in 2013)
Pada tanggal 22 Oktober 2013, Perusahaan
menandatangani perjanjian dengan Eagle Aero
Technology Pte.Ltd. (EAT) (selanjutnya disebut
“Perjanjian”), dimana sesuai kesepakatan dalam
Perjanjian tersebut Perusahaan setuju untuk
meminjamkan rekening bank atas nama Perusahaan
untuk EAT menempatkan sejumlah dana miliknya
sejumlah US$ 19.249.995 dalam rekening bank
Perusahaan tersebut, yaitu dalam bentuk deposito
berjangka atas nama Perusahaan, yang dibatasi
penggunaannya (blocked) di Bank Sinar Mas (Catatan
5), yang
dijadikan
sebagai
jaminan untuk
performance bond yang diterbitkan oleh PT Asuransi
Sinar Mas untuk menjamin pelaksanaan kontrak
pekerjaan EAT kepada pelanggannya. Untuk
keperluan
tersebut,
Perusahaan
telah
menandatangani surat kuasa untuk pencairan deposito
berjangka tersebut apabila terdapat klaim atas
performance bond yang diterbitkan PT Asuransi Sinar
Mas tersebut atau untuk dikembalikan secara otomatis
kepada EAT apabila performance bond tersebut telah
berakhir atau transaksi EAT tersebut telah selesai.
Dana yang diterima dari EAT yang ditempatkan
sebagai deposito berjangka Perusahaan yang dibatasi
penggunaannya tersebut dicatat sebagai “Liabilitas
Jangka Pendek Lainnya”
dalam laporan posisi
keuangan tanggal 31 Desember 2013. Sesuai dengan
ketentuan dalam Perjanjian, sebagai kompensasi,
Perusahaan akan menerima pendapatan bunga yang
berasal dari penempatan deposito berjangka yang
dibatasi penggunaannya tersebut.
On October 22, 2013, the Company signed an
agreement with Eagle Aero Technology Pte.Ltd. (EAT)
(herein after is referred as “Agreement”), in which
based on the Agreement, the Company agreed to lend
its bank account for EAT to place its fund amounted to
US$ 19,249,995 in the said bank account of the
Company, in form of restricted (blocked) time deposit in
Bank Sinar Mas under the name of the Company (Note
5), which is solely used as a collateral for the
performance bonds issued by PT Asuransi Sinar Mas
to guarantee the performance of the project contract of
EAT to its customer. For that purpose, the Company
has signed the power of attorney to liquefy the blocked
time deposits in the event of a claim to the performance
bonds issued by PT Asuransi Sinar Mas or
automatically to EAT in the events of the maturity of the
performance bonds or the transaction is completed.
The fund from EAT which is placed as blocked time
deposit of the Company is recorded as “Other Current
Liabilities” in the statement of financial position as of
December 31, 2013. In accordance with the
Agreement, as a compensation, the Company will
receive the related interest income from the said
blocked time deposits.
Pada tanggal 27 Maret 2014, Perusahaan dan Eagle
Aero Technology Pte.Ltd. (“EAT”) sepakat untuk
mengakhiri perjanjian yang ditandatangani pada
tanggal 22 Oktober 2013 (Perjanjian), dimana pada
tanggal 28 Maret 2014, sebagai tindak lanjut atas
pengakhiran Perjanjian tersebut, deposito yang
dibatasi
penggunaannya
dengan
jumlah
US$ 19.249.995 tersebut (Catatan 5) telah dicairkan
dan dikembalikan ke rekening yang ditetapkan oleh
EAT, sehingga kewajiban Perusahaan kepada EAT
dengan jumlah US$ 19.249.995 sehubungan dengan
Perjanjian
tersebut telah selesai pada tanggal
tersebut.
On March 27, 2014, the Company and Eagle Aero
Technology Pte.Ltd. (“EAT”) agreed to terminate the
agreement which was signed on October 22, 2013 (the
Agreement), in which on March 28, 2014, subsequent
to the termination of the Agreement, the restricted
(blocked)
time
deposit
amounted
to
US$ 19,249,995 (Note 5) was liquidated and
transferred to an account as determined by EAT,
accordingly the obligation of the Company to EAT
amounted to US$ 19,249,995 in relation to the
Agreement is settled on that date.
MODAL SAHAM
18.
Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham/
Number of Share
CAPITAL STOCK
The details of share ownership of the Company as of
December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Persentase
Pemilikan/
Percentage of
Ownership
89,47%
0,35%
Jumlah/
Amount
597.650.500
2.349.500
68.000.089
10,18%
6.800.008.900
PT Hastagraha Bumipersada
Ishadi (President Director)
Others (each with ownership
interest below 5%)
Jumlah
668.000.089
100,00%
66.800.008.900
Total
37
59.765.050.000
234.950.000
Shareholders
PT Hastagraha Bumipersada
Ishadi (Direktur Utama)
Lain-lain (masing-masing dengan
pemilikan di bawah 5%)
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
18.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
MODAL SAHAM (lanjutan)
18.
CAPITAL STOCK (continued)
Anggota Komisaris dan Direksi yang memiliki saham
Perusahaan, sesuai Daftar Pemegang Saham
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham/
Number of Share
Direksi
Ishadi
19.
The Commissioners and Directors who are
shareholders of the Company, based on the records
maintained by the Company‟s Share Registrar as of
December 31, 2014 and 2013, are as follows:
Percentase
Pemilikan/
Persentage of
Ownership
2.349.500
Jumlah/
Amount
0,35%
Shareholders
234.950.000
Directors
Ishadi
Pengelolaan Modal
Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah
untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang
sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan
imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Company‟s capital
management is to ensure that they maintain healthy
capital ratios in order to support its business and
maximize shareholder value.
Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang
Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 untuk
menyisihkan dan mempertahankan suatu dana
cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai
dana cadangan tersebut mencapai 20% dari modal
saham diterbitkan dan dibayar penuh. Persyaratan
permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan
oleh Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (“RUPS”) tahunan berikutnya.
The Company is also required by the Limited Liability
Company Law No. 40 Year 2007 to contribute and
maintain a non-distributable reserve fund until the said
reserve reaches 20% of the issued and fully paid share
capital. This externally imposed capital requirements
will be considered with by the Company in next Annual
General Shareholders Meeting (“AGM”).
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan
melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan
kondisi
ekonomi.
Untuk
memelihara
dan
menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat
menyesuaikan usulan pembayaran dividen kepada
pemegang saham, menerbitkan saham baru atau
mengusahakan
tambahan
pendanaan
melalui
pinjaman.Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan
maupun proses dalam manajemen modal untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2014 dan 2013.
The Company manages its capital structure and make
adjustments to it, in light of changes in economic
conditions. In order to maintain and adjust the capital
structure, the Company may adjust the proposed
dividend payment to shareholders, issue new shares,
or raise additional debt financing. No changes were
made in the objectives, policies or processes for
managing
capital
during
the
years
ended
December 31, 2014 and 2013.
Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan
struktur pemodalan yang sehat untuk mengamankan
akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar,
antara
lain
dengan
memonitor
permodalan
menggunakan rasio debt to equity dan rasio gearing.
The Company‟s policy is to maintain a healthy capital
structure in order to secure access to finance at a
reasonable cost, using debt to equity ratio and gearing
ratio .
TAMBAHAN MODAL DISETOR- BERSIH
19.
Rincian tambahan modal disetor pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The details of additional paid-in capital
December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014
Agio saham sehubungan penawaran
umum saham (Catatan 1b)
Biaya emisi efek ekuitas
(Catatan 1b dan 2p)
Agio saham sehubungan - pelaksanaan
Waran Seri I
Bersih
ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - NET
as
of
2013
51.620
51.620
Additional paid in capital arising from
initial public offering (Note 1b)
Share issuance costs
(Notes 1b and 2p)
Additional paid in capital
arising from the exercise of
Series I Warrants
28.054.021.637
28.054.021.637
Net
30.260.000.000
30.260.000.000
(2.206.029.983 )
(2.206.029.983 )
38
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
20.
21.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM
20.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPST) yang diadakan pada tanggal 30 Mei 2014,
para pemegang saham menyetujui untuk tidak
membagikan dividen kepada para pemegang saham.
Dalam RUPST tersebut, para pemegang saham juga
menyetujui
untuk
mencadangkan
sejumlah
Rp 1.000.000.000 dari laba bersih Perusahaan tahun
2013, sebagai dana cadangan umum Perusahaan
sesuai ketentuan yang berlaku.
Based on the Company‟s Annual Shareholders‟ General
Meeting (AGM) on May 30, 2014, the shareholders
declared no cash dividends to be distributed to
shareholders. On the same AGM, the shareholders also
agreed to appropriate portions of retained earnings for
general
reserve
purposes
amounting
to
Rp 1,000,000,000 from net income in 2013, in
accordance with the existing regulations.
Dalam RUPST yang diadakan pada tanggal 7 Juni
2013, para pemegang saham menyetujui untuk tidak
membagikan dividen kepada para pemegang saham.
Dalam RUPST tersebut, para pemegang saham juga
menyetujui
untuk
mencadangkan
sejumlah
Rp 2.000.000.000 dari laba bersih Perusahaan tahun
2012, sebagai dana cadangan umum Perusahaan
sesuai ketentuan yang berlaku.
Based on the Company‟s AGM on June 7, 2013, the
shareholders declared no cash dividends to be
distributed to shareholders. On the same AGM, the
shareholders also agreed to appropriate portions of
retained earnings for general reserve purposes
amounting to Rp 2,000,000,000 from net income in
2012, in accordance with the existing regulations.
PENJUALAN BERSIH
21.
Akun ini terdiri dari:
NET SALES
This account consists of:
2014
2013
Lokal
Ekspor
341.010.418.827
80.505.756.638
378.240.335.970
61.440.253.453
Local
Export
Jumlah
421.516.175.465
439.680.589.423
Total
Sebagian penjualan, yaitu sekitar 1,09% dan 0,03%,
masing-masing pada tahun 2014 dan 2013, dilakukan
kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 7).
A portion of sales, approximately 1.09% and 0.03% in
2014 and 2013, respectively, were made to related
parties (Note 7).
Pada tahun 2014 dan 2013, penjualan kepada pihak
ketiga dengan jumlah penjualan melebihi 10% dari
jumlah penjualan bersih adalah sebagai berikut:
In 2014 and 2013, sales to third parties with amount
exceeding 10% of net sales are as follows:
Persentase
Terhadap Jumlah
Penjualan Bersih (%)/
Percentage to Total
Net Sales (%)
Jumlah/
Amount
2014
Penjualan Bersih
PT Semen Tonasa
PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk
Jumlah
2013
2014
2013
72.425.011.850
58.543.251.961
17,18
13,31
49.524.456.000
60.890.361.000
11,75
13,85
Net Sales
PT Semen Tonasa
PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk
121.949.467.850
119.433.612.961
28,93
27,16
Total
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
Perusahaan memiliki uang muka dari pelanggan (pihak
ketiga) sebesar Rp 840.565.443 dan Rp 50.262.345.
22.
CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE
As of December 31, 2014 and 2013, the Company has
advances from customers (third parties) amounted to
Rp 840,565,443 and Rp 50,262,345.
BEBAN POKOK PENJUALAN
22.
Akun ini terdiri dari:
COST OF GOODS SOLD
This accounts consists of:
2014
2013
Bahan baku yang digunakan
Upah buruh langsung
Upah buruh tidak langsung
Beban pabrikasi
247.654.512.328
20.306.420.575
10.255.044.225
89.387.094.014
237.114.519.482
23.909.044.552
15.214.279.906
99.645.430.251
Raw materials used
Direct labor
Indirect labor
Manufacturing overhead
Jumlah Beban Produksi
367.603.071.142
375.883.274.191
Total Manufacturing Cost
39
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
22.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
22.
2014
Persediaan barang dalam proses
Awal tahun
Pembelian
Akhir tahun
2013
25.360.108.920
5.205.405.135
(22.485.868.902 )
14.917.552.068
10.917.041.415
(25.360.108.920 )
Beban Pokok Produksi
Persediaan barang jadi
Awal tahun
Pembelian
Akhir tahun
375.682.716.295
376.357.758.754
21.933.012.149
9.268.333.484
(10.951.510.818 )
16.574.819.900
18.672.457.913
(21.933.012.149 )
Beban Pokok Penjualan
395.932.551.110
389.672.024.418
Work in process inventory
Beginning of year
Purchases
End of year
Cost of Goods Manufactured
Finished goods inventory
Beginning of year
Purchases
End of year
Cost of Goods Sold
Sebagian pembelian, yaitu sekitar 5,85% dan 9,38%,
masing-masing pada tahun 2014 dan 2013, dilakukan
dengan pihak berelasi (Catatan 7).
A portion of purchases approximately 5.85% and 9.38%
in 2014 and 2013, respectively, were made from related
party (Note 7).
Pada tahun 2014 dan 2013, pembelian dari pemasok
pihak ketiga dengan jumlah pembelian melebihi 10%
dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai berikut:
In 2014 and 2013, purchase from third parties with total
purchase exceeding 10% of net sales was as follows:
Persentase Terhadap Jumlah
Penjualan Bersih (%)/
Percentage to Total
Net Sales (%)
Jumlah/
Amount
2014
Pembelian
PT Chandra Asri
Petrochemical Tbk
23.
COST OF GOODS SOLD (continued)
91.692.956.341
2013
91.211.499.318
BEBAN USAHA
23.
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
21,75
2013
20,74
Purchases
PT Chandra Asri
Petrochemical Tbk
OPERATING EXPENSES
Details of operating expenses are as follows:
2014
Beban Penjualan
Pengangkutan dan transportasi
Gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan
2014
2013
6.323.553.544
6.650.948.910
374.092.170
517.736.790
106.069.508
251.899.238
209.480.933
347.625.944
Selling Expenses
Freight and transportation
Salaries, wages and employees„
benefits
Advertising, commissions and
sales promotions
Others
7.055.614.460
7.725.792.577
Total
6.623.669.395
3.190.153.295
1.202.930.041
730.802.183
578.091.169
1.184.078.980
6.187.132.696
4.184.857.817
1.154.380.102
928.580.427
346.994.916
1.279.476.778
General and Administrative Expenses
Salaries, wages and employees„
benefits
Office expenses
Depreciation (Note 10)
Business travel
Insurance
Others
Jumlah
13.509.725.063
14.081.422.736
Total
Jumlah Beban Usaha
20.565.339.523
21.807.215.313
Total Operating Expenses
Iklan, komisi dan promosi penjualan
Lain-lain
Jumlah
Beban Umum dan Administrasi
Gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan
Beban kantor
Penyusutan (Catatan 10)
Perjalanan dinas
Asuransi
Lain-lain
40
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
24.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
BEBAN KEUANGAN
24.
FINANCING EXPENSES
Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut:
Details of financing expenses are as follows:
2014
Bunga pinjaman bank
16.440.259.572
16.342.610.194
964.464.826
1.220.475.653
Interest on bank loans
Provision and bank
administrative charges
17.404.724.398
17.563.085.847
Total
Provisi dan administrasi bank
Jumlah
25.
2013
ESTIMASI LIABILITAS ATAS IMBALAN KERJA
KARYAWAN
25.
ESTIMATED
BENEFITS
LIABILITIES
FOR
EMPLOYEES’
Perusahaan mencatat estimasi liabilitas atas imbalan
kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, berdasarkan perhitungan aktuaria yang
dilakukan oleh PT Prima Bhaksana Lestari, aktuaris
independen, berdasarkan laporannya, masing-masing
No. 092/PBL/KE/II/2015 tanggal 26 Februari 2015 dan
No. 132/PBL/KE/III/2014 tanggal 29 Januari 2014,
yang menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
The Company recorded the estimated liabilities for
employees‟ benefits as of December 31, 2014 and
2013, based on the actuarial calculation prepared by
PT Prima Bhaksana Lestari, an independent actuary,
which
reports
No.
092/PBL/KE/II/2015
dated
February 26, 2015 and No. 132/PBL/KE/III/2014 dated
January 29, 2014, respectively, applied the “Projected
Unit Credit” method.
Asumsi-asumsi pokok yang digunakan dalam
perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut:
Key assumptions used for actuarial calculation are as
follows:
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Referensi tingkat kematian
Tingkat cacat tahunan
:
:
:
:
Umur pensiun
:
8,42% (2013: 9,11%) per tahun/per year
10%
TMI-2011
5% dari tingkat mortalitas/
5% from mortality rate
55 tahun/year
:
:
:
:
Discount rate
Future annual salary increase
Mortality rate reference
Annual disability rate
:
Retirement age
Analisis liabilitas diestimasi atas imbalan kerja
karyawan yang disajikan sebagai “Estimasi Liabilitas
atas Imbalan Kerja Karyawan” di laporan posisi
keuangan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013,
2012, 2011 dan 2010, dan beban imbalan kerja
karyawan yang dicatat dalam laporan laba rugi
komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal tersebut, adalah sebagai berikut:
Analysis of estimated liabilities for employees‟ benefits
is presented as “Estimated Liabilities for Employees‟
Benefits” in the statements of financial position as of
December 31, 2014, 2013, 2012, 2011 and 2010, and
employees‟ benefits expense as recorded in the
statements of comprehensive income for the years then
ended are as follows:
a. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan
a.
2014
Nilai kini liabilitas
imbalan kerja
Biaya jasa lampau
yang tidak diakui
Keuntungan
(kerugian)
aktuarial yang
belum diakui
Nilai bersih liabilitas
yang diakui dalam
laporan posisi
keuangan
2013
9.310.790.323
(399.024.372 )
(1.152.525.827 )
7.759.240.124
7.101.596.005
2012
(255.122.058 )
6.411.949.185
2014
Beban yang
diakui pada
tahun berjalan
(505.525.542 )
(1.297.990.651)
(778.931.310 )
5.298.815.068
4.161.586.926
b.
2013
2012
916.145.884
626.004.015
742.426.958
432.971.282
761.783.472
379.601.286
-
26.084.653
35.500.390
-
35.500.390
-
1.577.650.289
5.446.043.778
(470.025.152)
b. Beban imbalan kerja karyawan
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Amortisasi kerugian
aktuarial
Amortisasi atas beban
jasa masa lalu
Efek kurtailmen
2011
7.066.830.871
(434.524.762)
1.236.983.283
Estimated liabilities for employees‟ benefits
Present value of employees‟
3.079.033.185
benefits obligation
Unrecognized past
(541.025.932)
service cost
782.782.081
Unrecognized actuarial
gain (loss)
3.320.789.334
Net liabilities
recognized in
the statements of
financial position
Employees‟ benefits expense
2011
2010
607.086.472
315.665.006
347.350.326
260.921.226
11.342.294
(23.084.480 )
(34.242.742)
35.500.390
-
35.500.390
-
35.500.390
(26.646.880)
1.188.227.442
41
2010
935.167.388
582.882.320
Current service costs
Interest costs
Amortization of
actuarial loss
Amortization of past
service costs
Curtailment effect
Employees’ benefits
recognized
in the current year
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
25.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
ESTIMASI LIABILITAS ATAS IMBALAN KERJA
KARYAWAN (lanjutan)
ESTIMATED
LIABILITIES
BENEFITS (continued)
25.
c. Mutasi nilai bersih atas liabilitas imbalan kerja
karyawan
2014
Saldo awal liabilitas
bersih
Beban imbalan kerja
karyawan tahun
berjalan
Koreksi aktuarial
Pembayaran imbalan
kerja dalam
tahun berjalan
Saldo akhir liabilitas
bersih
c.
2013
2012
5.298.815.068
4.161.586.926
1.577.650.289
-
1.236.983.283
-
1.188.227.442
-
(230.359.350)
7.759.240.124
(123.849.166 )
6.411.949.185
5.298.815.068
Manajemen berkeyakinan bahwa estimasi liabilitas
tersebut di atas cukup untuk memenuhi ketentuan
yang berlaku.
26.
3.320.789.334
(50.999.300)
EMPLOYEES’
The change in the liabilities of employees‟ benefits
2011
6.411.949.185
FOR
2010
2.737.907.014
935.167.388
(72.699.796 )
582.882.320
-
(21.670.000 )
-
4.161.586.926
3.320.789.334
Beginning balance
of net liabilities
Employees‟ benefit
expense for
current year
Actuarial correction
Payment of employees‟
benefits for
current year
Ending balance of
net liabilities
Management believes that the above
liabilities are adequate to cover the
requirements.
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA
UANG ASING
26.
estimated
prevailing
MONETARY
ASSETS
AND
LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
Perusahaan memiliki aset dan liabilitas moneter dalam
mata uang asing, sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the Company has
monetary assets and liabilities denominated in foreign
currencies mainly as follows:
2014
Mata Uang Asing
Aset
Kas dan setara kas
Piutang usaha
US$
US$
Ekuivalen
Dalam Rupiah
42.549
361.678
Jumlah
Liabilitas
Utang usaha
Utang pembelian aset tetap
US$
EUR
US$
EUR
292.386
13.940
24.750
56.800
Jumlah
Liabilitas - Bersih
529.310.556
4.244.999.575
Assets
Cash and cash equivalents
Trade receivables
4.774.310.131
Total
Liabilities
Trade payables
3.637.285.074
210.959.448
307.890.000
859.569.736
Liabilities for purchase of property and
equipment
5.015.704.258
Total
241.394.127
Liabilities - Net
2013
Mata Uang Asing
Aset
Kas dan setara kas
Deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya
Piutang usaha
US$
58.688
715.339.987
Assets
Cash and cash equivalents
US$
US$
19.249.995
708.932
234.638.189.055
8.403.761.257
Restricted time deposit
Trade receivables
243.757.290.299
Total
Jumlah
Liabilitas
Utang usaha
Utang pembelian aset tetap
Liabilitas jangka pendek lainnya
Ekuivalen
Dalam Rupiah
US$
EUR
US$
EUR
US$
183.892
1.323
27.498
765.200
19.249.995
Jumlah
Liabilitas - Bersih
42
Liabilities
Trade payables
2.241.463.610
22.259.811
335.177.750
12.871.765.888
234.638.189.055
Liabilities for purchase of property and
equipment
Other current liabilities
250.108.856.114
Total
6.351.565.815
Liabilities - Net
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
26.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA
UANG ASING (lanjutan)
26.
Perusahaan tidak memiliki pinjaman dalam mata uang
asing,
namun
demikian
manajemen
secara
berkelanjutan senantiasa mengevaluasi struktur aset
dan liabilitas moneter dalam mata uang asing. Pada
tanggal 6 Maret 2015 (tanggal penyelesaian laporan
keuangan), kurs rata-rata mata uang asing yang
dikeluarkan
Bank
Indonesia
adalah:
US$ 1 = Rp 12.983 dan EUR 1 = Rp 14.319,60.
27.
MONETARY
ASSETS
AND
DENOMINATED
IN
FOREIGN
(continued)
LIABILITIES
CURRENCIES
The Company has no borrowings which denominated in
foreign currencies, however the management continues
to evaluate the structure of assets and liabilities
denominated in foreign currencies. As of March 6, 2015
(the date of completion of the financial statements), the
average rate of foreign currency published by Bank
Indonesia is : US$ 1 = Rp 12,983 and EUR 1 =
Rp 14,319.60.
PERJANJIAN PENTING DAN KONTINJENSI
27.
SIGNIFICANT
CONTINGENCIES
AGREEMENTS
AND
a.
Perusahaan memiliki perjanjian sewa ruangan
kantor dengan Ishadi (pihak berelasi) untuk
kantor pusat Perusahaan, yang berlaku untuk
periode 1 (satu) tahun, terakhir telah
diperpanjang kembali sampai dengan tanggal
31 Desember 2014, dengan nilai sewa sebesar
Rp 60.000.000. Jumlah beban sewa pada tahun
2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar
Rp 60.000.000 (Catatan 7).
a.
The Company has an office space lease
agreement with Ishadi (a related party) for the
Company‟s head office, which valid for a period of
1 (one) year, which has been extended until
December 31, 2013, with a rental amount of
Rp 60,000,000. Total rental expense in 2014 and
2013, amounting to Rp 60,000,000, respectively
(Note 7).
b.
Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan
(tanggal 6 Maret 2015) terdapat perkara yang
melibatkan nama Perusahaan dengan Komisi
Pengawas
Persaingan
Usaha
(KPPU)
berdasarkan Putusan KPPU No. 08/KPPUL/2004. Perkara tersebut melibatkan nama
Perusahaan dalam tender pengadaan tinta sidik
jari Pemilu Legislatif Tahun 2004 yang
diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum
(Tender), dimana berdasarkan Putusan KPPU,
Perusahaan dinyatakan telah membentuk suatu
Konsorsium Perusahaan, yang dalam perkara ini
kegiatannya dijalankan oleh Mus’ab Mochamad
(pihak ketiga), dan melanggar Pasal 22 Undangundang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat serta
menghukum Konsorsium Perusahaan tersebut
(beserta 5 Konsorsium lainnya) secara bersamasama
untuk
membayar
denda
sebesar
Rp 1.000.000.000 (satu milyar Rupiah) karena
dinyatakan telah melakukan persengkokolan.
b.
As of the completion date of financial statements
(March 6, 2015) there was a case involving the
Company with the Business Competition
Supervisory Commission (KPPU) based on KPPU
Decision No. 08/KPPU-L/2004. The case involved
the Company‟s name in the tender process for the
procurement of fingerprint ink for national
legislative elections in 2004 which organized by the
National Elections Commission (Tender). Based on
the decision of KPPU, the Company was convicted
hadformed a Consortium, which activities were
operated by Mus'ab Mochamad(a third party), and
violated Article 22 of Law No. 5 Year 1999 about
Monopoly and Unfair Business Competition and
the Consortium (together with five other
Consorsium) were sentenced to jointly pay fines
amounting to Rp 1,000,000,000 (one billion
Rupiah) for forming a conspiracy.
Atas Putusan KPPU tersebut, telah diajukan Surat
Keberatan tertanggal 8 Agustus 2005, yang
kemudian telah diputus oleh Majelis Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat dengan Putusan tertanggal
5 Januari 2006, yang pada dasarnya menguatkan
Putusan KPPU No. 08/KPPU-L/2004 tersebut
dan selanjutnya atas perkara tersebut telah
diajukan kasasi pada Mahkamah Agung
Republik Indonesia berdasarkan pengajuan
Memori Kasasi pada tanggal 10 Februari 2006
yang
telah
didaftarkan
dengan
Nomor
16/Srt.Pdt.Kas/2006/PN.JKT.PST pada tanggal
13 Februari 2006.
The Company had filed the objection letter dated
August 8, 2005 against the KPPU decision Further,
the Assembly of Central Jakarta District Court,
based on decision dated January 5, 2006, decided
to basically affirm the decision of KPPU
No. 08/KPPU-L/2004. Further, the case was
elevated to the Supreme Court of the
Republic of Indonesia based on submission
of Memorandum of Appeal on February 10,
2006, which was registered under Number
16/Srt.Pdt.Kas/2006/PN.JKT.PST on February 13,
2006.
43
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
27.
PERJANJIAN
(lanjutan)
c.
28.
PENTING
DAN
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
KONTINJENSI
27.
SIGNIFICANT
AGREEMENTS
CONTINGENCIES (continued)
AND
Berdasarkan Surat KPPU No. 1238/SJ/VI/2012
tanggal 20 Juni 2012, mengenai Pelaksanaan
Putusan Kasasi Mahkamah Agung. jo Putusan
PN Jakarta Pusat jo. Putusan KPPU, menyatakan
bahwa permohonan kasasi oleh Konsorsium
Perusahaan tersebut (beserta 5 Konsorsium
lainnya) ditolak, dan diwajibkan secara bersamasama
untuk
membayar
denda
sebesar
Rp 1.000.000.000 (satu milyar Rupiah) berikut
biaya perkara yang harus disetorkan ke kas
negara, dalam jangka waktu 30 hari sejak
keputusan di keluarkan.
Based on the KPPU letter No.1238/SJ/VI/2012
dated June 20, 2012, regarding the execution of
decision of appeal from Supreme Court jo decision
of Central Jakarta District court jo decision of
KPPU, it is stated that the appeal had been
rejected (together with other 5 (five) consortium),
accordingly the consortium is collectively required
to pay Rp 1,000,000,000 (one billion Rupiah),
including the court costs which must be paid to
State Treasury within 30 days after the decision
was made.
Pada tanggal 13 Oktober 2014, Perusahaan telah
melakukan penyetoran ke kas negara atas
putusan KPPU tersebut.
On October 13, 2014, the Company has paid to
State Treasury based on KPPU Decision.
Pada tanggal 1 Juni 2010, Perusahaan
menandatangani perjanjian sewa gudang dengan
Febrianto Leonard untuk gudang Perusahaan
yang beralamat di Jl. Ir. Sutami, Komplek
Pegudangan 88F, Sudiang, Biringkanaya,
Makassar, yang berlaku untuk periode 1 (satu)
tahun mulai tanggal 1 Juni 2010 sampai dengan
tanggal 31 Mei 2011, terakhir telah diperpanjang
kembali sampai dengan tanggal 31 Desember
2014 dengan nilai sewa sebesar Rp 40.000.000.
Jumlah beban sewa pada tahun 2014 dan 2013,
masing-masing adalah sebesar Rp 40.000.000
dan Rp 45.833.333.
c.
INFORMASI SEGMEN
28.
On June 1, 2010, the Company signed a lease
agreement for the Company‟s warehouse with
Febrianto Leonard, which located at Jl. Ir. Sutami,
Komplek
Pegudangan
88F,
Sudiang,
Biringkanaya, Makassar, which valid for a period
of 1 (one) year starting June 1, 2010 until May 31,
2011 and the latest has been extended until
December 31, 2014, with a total rental amount of
Rp 40,000,000. Total rental expense in 2014 and
2013 amounting to Rp 40,000,000 and
Rp 45,833,333, respectively.
SEGMENT INFORMATION
Segmen Usaha
Business Segment
Kegiatan usaha Perusahaan dikelompokkan dalam
4 (empat) segmen usaha utama, yaitu Karung Plastik,
Kantong Semen, Roll Sheet dan Sandwich Sheet dan
Lain-lain. Segmen ini digunakan sebagai dasar
pelaporan informasi segmen usaha. Pembebanan
harga antar segmen, jika ada, didasarkan pada harga
pokok segmen (at cost).
Company business activities are grouped into 4 (four)
main business segments, namely Plastic Bags, Cement
Bags, Roll Sheet and Sandwich Sheet, and Others. This
segment is used as the basis for reporting segment
information. Transfer price between segments, if any,
are based on cost price segment (at cost).
Informasi mengenai segmen
tersebut adalah sebagai berikut:
The Company„s business segment information is as
follows:
2014
PENJUALAN BERSIH
Pihak eksternal
HASIL
Hasil segmen
(laba bruto)
Karung
Plastik/
Plastic
Bags
usaha
Perusahaan
Kantong
Semen/
Cement
Bags
Roll Sheet dan
Sandwich Sheet/
Roll Sheet and
Sandwich Sheet
Lain-lain/
Others
Jumlah/
Total
2014
123.296.169.542
117.724.245.601
145.344.148.385
35.151.611.937
421.516.175.465
NET SALES
External parties
3.551.418.187
3.961.426.022
7.788.071.367
10.282.708.779
25.583.624.355
MARGIN
Segment margin
(gross profit)
Beban penjualan
dan beban umum
dan administrasi
tidak dapat
dialokasikan
Beban keuangan
Lain-lain - bersih
Rugi sebelum manfaat pajak
penghasilan
Manfaat pajak penghasilan
(20.565.339.523 )
(17.404.724.398 )
2.939.320.281
Unallocated selling
and general
administrative
expenses
Financing expenses
Others - net
(9.447.119.285 )
Loss before
income tax benefit
515.142.568
Rugi bersih
Rugi komprehensif
lain
(8.931.976.717 )
-
Jumlah rugi
komprehensif
(8.931.976.717 )
44
Income tax benefit
Net loss
Other comprehensive
loss
Total comprehensive
loss
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
28.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
28.
SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen Usaha (lanjutan)
2014
Aset segmen
Persediaan-bersih
Karung
Plastik/
Plastic
Bags
Business Segment (continued)
Kantong
Semen/
Cement
Bags
Roll Sheet dan
Sandwich Sheet/
Roll Sheet and
Sandwich Sheet
Lain-lain/
Others
Jumlah/
Total
2014
66.752.673.144
Segment assets
Inventories - net
Aset tidak dapat dialokasi
253.741.919.817
Unallocated assets
Jumlah aset
320.494.592.961
Total assets
Liabilitas tidak dapat dialokasi
158.615.180.283
Unallocated liabilities
Jumlah liabilitas
158.615.180.283
Total liabilities
1.908.185.433
Additions to property,
plant and equipment
14.284.214.714
Depreciation expenses
27.284.472.430
20.208.649.478
19.259.551.236
-
Penambahan aset tetap
Penyusutan
2013
PENJUALAN BERSIH
Pihak eksternal
HASIL
Hasil segmen
(laba bruto)
Karung
Plastik/
Plastic
Bags
Kantong
Semen/
Cement
Bags
Roll Sheet dan
Sandwich Sheet/
Roll Sheet and
Sandwich Sheet
Lain-lain/
Others
Jumlah/
Total
2013
112.462.298.390
182.899.236.590
125.354.351.025
18.964.703.418
439.680.589.423
NET SALES
External parties
5.776.569.359
35.810.025.712
618.712.666
7.803.257.268
50.008.565.005
MARGIN
Segment margin
(gross profit)
Beban penjualan
dan beban umum
dan administrasi
tidak dapat
dialokasikan
Beban keuangan
Lain-lain - bersih
(21.807.215.313 )
(17.563.085.847 )
(2.204.778.783 )
Laba sebelum beban pajak
penghasilan
8.433.485.062
Unallocated selling
and general
administrative
expenses
Financing expenses
Others - net
Income before
income tax expense
Beban pajak penghasilan
(2.211.772.259 )
Income tax expense
Laba bersih
Pendapatan komprehensif
lain
6.221.712.803
-
Net income
Other comprehensive
income
6.221.712.803
Total comprehensive
income
107.767.292.568
Segment assets
Inventories - net
Aset tidak dapat dialokasi
506.111.505.115
Unallocated assets
Jumlah aset
613.878.797.683
Total assets
Liabilitas tidak dapat dialokasi
443.067.408.288
Unallocated liabilities
Jumlah liabilitas
443.067.408.288
Total liabilities
Penambahan aset tetap
43.188.593.358
Additions to property,
plant and equipment
Penyusutan
13.925.684.838
Depreciation expenses
Jumlah pendapatan
komprehensif
Aset segmen
Persediaan-bersih
50.774.881.426
42.490.308.140
14.502.103.002
-
Segmen Geografis
Geographical Segment
Aset utama Perusahaan berlokasi di Sidoarjo,
Surabaya. Analisis penjualan bersih berdasarkan
wilayah pemasaran adalah sebagai berikut:
Main assets of the Company are located in Sidoarjo,
Surabaya. Sales analysis based on marketing region is
as follow:
2014
2013
Lokal
Ekspor
Asia
Afrika
341.010.418.827
378.240.335.970
80.505.756.638
-
60.341.707.727
1.098.545.726
Local
Export
Asia
Africa
Jumlah
421.516.175.465
439.680.589.423
Total
45
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
29.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM - DASAR
29.
Laba (rugi) bersih per saham - dasar dihitung dengan
membagi laba (rugi) bersih tahun berjalan dengan ratarata tertimbang jumlah saham yang beredar pada
tahun yang bersangkutan. Perhitungannya adalah
sebagai berikut:
Net income (loss) per share - basic is calculated by
dividing net income (loss) for the year by the weighted
average of shares outstanding during the year. The
calculation are as follows:
2014
Jumlah laba (rugi) bersih tahun berjalan
untuk tujuan perhitungan laba (rugi)
bersih per saham - dasar
Jumlah rata-rata tertimbang saham
yang beredar
30.
2013
(8.931.976.717 )
668.000.089
Laba (rugi) bersih per saham - dasar
NET INCOME (LOSS) PER SHARE - BASIC
(13 )
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
PERUSAHAAN
30.
6.221.712.803
Net income (loss) for the year for the
purpose to calculate income (loss)
per share - basic
668.000.089
Weighted average number of
shares outstanding
9
Net income (loss) per share - basic
FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND
POLICIES
Risiko utama dari instrumen keuangan adalah risiko
pasar (termasuk risiko fluktuasi harga bahan baku,
risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan risiko
tingkat bunga), risiko kredit serta risiko likuiditas.
Kebijakan keuangan Perusahaan dimaksudkan untuk
mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkat
bunga dan nilai tukar mata uang asing serta
meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak
pada risiko keuangan Perusahaan.
The main risks arising from the Company‟s financial
Faktor-faktor Risiko Keuangan
Financial Risk Factors
a.
a. Market Risk
instruments are market risk (including risk of raw
material price fluctuations, foreign exchange risk and
interest rate risk), credit risk and liquidity risk. The
Company‟s treasury policies are designed to mitigate
the financial impact of fluctuations in interest rates and
foreign exchanges rates and to minimize potential
adverse effects on the Company‟s financial risk.
Risiko Pasar
Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku
Risk of Raw Material Price Fluctuations
Risiko usaha utama yang dihadapi oleh
Perusahaan adalah fluktuasi harga bahan baku biji
plastik Polypropylene (PP). PP merupakan produk
komoditas yang mana harga pasarnya ditentukan
oleh permintaan dan penawaran di dunia. Harga
PP dapat diklasifikasikan menjadi 2 area yaitu
harga PP nasional dan regional. Secara regional,
PP di Indonesia diimpor dari Asean, Asia Selatan
dan Arab Saudi. Harga pasar yang terbentuk di
Indonesia merupakan ekuilbrium dari harga PP
nasional, Asean, Asia Selatan dan Arab Saudi.
The main business risks which faced by the
Company are fluctuations in plastic raw material
Polypropylene resin (PP) price. PP is a commodity
product where its market price is determined by
demand and supply in the world. The price of PP
can be classified into 2 areas, namely national and
regional price regulation. Regionally, PP in
Indonesia are imported from Asean, South Asia and
Saudi Arabia. Market prices are formed in Indonesia
is the national PP equilibrium of price, Asean, South
Asia and Saudi Arabia.
Walaupun secara umum, harga PP dipengaruhi
oleh harga minyak karena PP merupakan produk
turunan dari minyak, namun korelasi antara harga
PP dan harga minyak ini cukup kecil dan faktor
yang paling dominan adalah permintaan dan
penawaran.
Although in general, the price of PP is influenced by
oil prices because PP is a product derived from oil,
but the correlation between the price of PP and oil
prices is quite small and the most dominant factor is
the demand and supply.
Sejak awal tahun 2011, terjadi pergolakan politik di
Timur Tengah dan Afrika yang melambungkan
harga minyak dunia sehingga jika krisis ini terjadi
dalam jangka panjang akan menaikkan harga biji
plastik. Untuk itu secara aktif Perusahaan
mencermati pergerakan harga bahan baku ini
dengan pemasok dan lembaga independen
pemantau harga bahan baku seperti ICIS LOR dan
Platts untuk mengambil keputusan taktis dalam
penentuan tingkat level bahan baku. Dengan
adanya hubungan baik antara Perusahaan dengan
pemasok, maka diyakini Perusahaan akan mampu
memprediksi pergerakan harga ini dengan akurat.
Since early 2011, the political upheaval in Middle
East and Africa which causes an increases in oil
prices so that if this crisis occurs in the long term, it
will also increase the price of plastic resin. To deal
with it now the Company is actively looking at the
movement of these raw material prices with
suppliers and independent monitoring raw material
prices such as ICIS LOR and Platts to take tactical
decisions in determining the level of raw material
level. With the good relationship between the
Company and its suppliers, it is believed the
Company will be able to predict accurately these
price movements.
46
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
30.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
PERUSAHAAN (lanjutan)
30.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND
POLICIES (continued)
Faktor-faktor Risiko Keuangan (lanjutan)
Financial Risk Factors (continued)
a.
a. Market Risk (continued)
Risiko Pasar (lanjutan)
Risiko Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing
Foreign Exchange Risk
Pembelian bahan baku adalah dalam mata uang
asing (Dolar Amerika Serikat). Seiring dengan
meningkatnya harga minyak dunia, nilai kurs mata
uang dunia selalu berubah. Untuk mengatasi hal
ini, Perusahaan mengadakan pembelian bahan
baku yang terjadwal dengan memperhatikan
fluktuasi kurs dolar setiap saat dan juga dengan
memperkuat pasar ekspor, dimana harga jual juga
dalam valuta asing (Dolar Amerika Serikat)
sehingga gejolak nilai tukar dapat diminimalisasi.
Purchases of raw materials is denominated in
foreign currencies (United States Dollar). Along with
rising of world oil prices, world currency exchange
rates are always changing. To overcome this, the
Company start to purchase the raw materials on
scheduled and also pay attention to the fluctuations
of dollar exchange rate at any time and also
strengthen the export market, where prices are also
in foreign currency (United States Dollar) so that
exchange rate volatility can be minimized.
Risiko Tingkat Bunga
Interest Rate Risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana
nilai wajar arus kas di masa depan akan
berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga
di pasar. Pinjaman yang diperoleh dengan tingkat
bunga mengambang menimbulkan risiko suku
bunga atas arus kas.
Interest rate risk is defined as a risk in which the fair
value of future cash flows might be fluctuated due to
the changes of market rate of the interest. Loans
obtained at variable rates expose the Company to
cash flow interest rate risk.
Risiko tingkat bunga Perusahaan terutama terkait
dengan pinjaman yang diperoleh Perusahaan.
Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas
dampak perubahan suku bunga untuk mengelola
risiko suku bunga.
The Company‟s interest rate risk mainly arises from
loans obtained by the Company. The Company
perform regular review on the impact of interest rate
changes to manage the interest rate risk.
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat instrumen
keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan yang
terpengaruh oleh risiko suku bunga berdasarkan
tanggal jatuh tempo:
The following table sets out the carrying amounts,
by maturity, of the Company‟ financial instruments
that are exposed to interest rate risk:
2014
Kurang
dari 1 tahun/
Less than one
year
Suku bunga mengambang
Kas di bank dan setara kas
Utang bank jangka pendek
Utang bank jangka panjang
yang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Bersih
Nilai tercatat
pada tanggal
31 Desember 2014/
Carrying value
as of
December 31, 2014
Lebih dari
satu tahun/
More than
one year
1.115.869.825
(53.087.221.791 )
-
1.115.869.825
(53.087.221.791 )
Floating rate
Cash in banks and cash equivalents
Short-term bank loans
(20.309.851.951 )
-
(20.309.851.951 )
Current maturities of long-term
bank loans
(56.478.877.548 )
(56.478.877.548 )
Long-term bank loans - net of
current maturities
(56.478.877.548 )
(128.760.081.465 )
(72.281.203.917 )
47
Net
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
30.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
PERUSAHAAN (lanjutan)
30.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND
POLICIES (continued)
Faktor-faktor Risiko Keuangan (lanjutan)
Financial Risk Factors (continued)
a.
a. Market Risk (continued)
Risiko Pasar (lanjutan)
Risiko Tingkat Bunga (lanjutan)
Interest Rate Risk (continued)
2013
Kurang
dari 1 tahun/
Less than one
year
Suku bunga mengambang
Kas di bank dan setara kas
Deposito berjangka yang
dibatasi penggunaannya
Utang bank jangka pendek
Utang bank jangka panjang
yang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Bersih
Nilai tercatat
pada tanggal
31 Desember 2013/
Carrying value
as of
December 31, 2013
Lebih dari
satu tahun/
More than
one year
-
3.904.847.758
234.638.189.055
(66.928.242.387 )
-
234.638.189.055
(66.928.242.387 )
Restricted time deposit
Short-term bank loans
(19.236.502.902 )
-
(19.236.502.902 )
Current maturities of long-term
bank loans
Long-term bank loans - net of
current maturities
-
(84.681.735.820 )
(84.681.735.820 )
152.378.291.524
(84.681.735.820 )
67.696.555.704
Instrumen keuangan lainnya yang dimiliki
Perusahaan yang tidak dimasukkan di tabel di atas
adalah yang tidak dikenakan bunga sehingga tidak
terpengaruh risiko tingkat bunga.
b.
Net
The other financial instruments of the Company that
are not included in the above table are non-interest
bearing, therefore are not subjected to interest rate
risk.
Risiko Kredit
b.
Perusahaan tidak memiliki risiko yang signifikan
terhadap risiko kredit. Perusahaan memiliki
kebijakan
untuk
memastikan
keseluruhan
penjualan produk dilakukan kepada pelanggan
dengan reputasi dan riwayat kredit yang baik.
Selain itu, Perusahaan senantiasa melakukan
penelaahan berkala atas kredit pelanggan yang
ada.
c.
Floating rate
Cash in banks and cash equivalents
3.904.847.758
Credit Risk
The Company has no significant concentrations of
credit risk. The Company has policies in place to
ensure that sales of products are made to
customers with an appropriate reputation and credit
history. In addition, the Company always perform
regular credit reviews of existing customers.
Risiko Likuiditas
c.
Liquidity Risk
Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati
mensyaratkan tersedianya kas dan setara kas
yang memadai untuk memenuhi kebutuhan
modal
operasional.
Perusahaan
dalam
menjalankan kegiatan usahanya senantiasa
menjaga fleksibilitas melalui dana kas dan
setara kas yang memadai
dan ketersediaan
dana dalam bentuk kredit yang memadai.
Prudent liquidity risk management implies
maintaining sufficient cash and cash equivalents to
meet operating capital requirements. In regular
conduct of business, the Company always
maintain
flexibility through
adequate
cash
and cash equivalents funds and availability of
funding in the form of adequate credit lines.
Manajemen mengelola risiko likuiditas dengan
senantiasa
memantau
perkiraan
cadangan
likuiditas Perusahaan berdasarkan arus kas yang
diharapkan serta menelaah kebutuhan pembiayaan
untuk modal kerja dan aktivitas pendanaan secara
teratur dan pada saat yang dianggap perlu.
Management manages the liquidity risks by
continuously monitoring the rolling forecasts of the
Company liquidity reserve on the basis of expected
cash flows and reviewing financing requirements for
working capital and funding activities on a regular
basis and where deemed necessary.
48
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
30.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
PERUSAHAAN (lanjutan)
30.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND
POLICIES (continued)
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instruments
Nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen
keuangan Perusahaan yang dicatat di laporan posisi
keuangan tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah
sebagai berikut:
The carrying values and the estimated fair values of the
Company‟s financial instruments that are carried in the
statements of financial position as of December 31,
2014 and 2013, are as follows:
2014
Nilai tercatat/
Carrying amount
Nilai wajar/
Fair value
Aset Keuangan Lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Pihak ketiga - bersih
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Uang muka pembelian
1.252.339.405
1.252.339.405
59.792.567.897
842.464.880
1.850.548.159
59.792.567.897
842.464.880
1.850.548.159
Current Financial Assets
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Third parties - net
Other receivables - third parties
Advance for purchases
Jumlah aset keuangan lancar
63.737.920.341
63.737.920.341
Total current financial assets
100.000.000
100.000.000
Non-current Financial Assets
Other non-current assets
63.837.920.341
63.837.920.341
Total Financial Assets
53.087.221.791
53.087.221.791
1.850.722.820
12.368.395.900
2.109.535.568
1.850.722.820
12.368.395.900
2.109.535.568
1.170.659.736
840.565.443
1.170.659.736
840.565.443
Aset Keuangan Tidak Lancar
Aset tidak lancar lain-lain
Jumlah Aset Keuangan
Liabilitas Keuangan Jangka
Pendek
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Beban harus dibayar
Utang pembelian aset tetap
Uang muka dari pelanggan
Liabilitas imbalan kerja jangka
pendek
Utang bank jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
836.326.721
836.326.721
Current Financial Liabilities
Short-term bank loan
Trade payables
Related parties
Third parties
Accrued expenses
Liabilities for purchase of property
and equipment
Advances from customers
Short-term employees‟ benefit
liabilities
20.309.851.951
20.309.851.951
Current maturities
of long-term bank loans
Jumlah liabilitas keuangan
jangka pendek
92.573.279.930
92.573.279.930
Total current financial
liabilities
Liabilitas Keuangan
Jangka Panjang
Utang bank jangka panjang
- setelah dikurangi bagian yang
jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
Jumlah Liabilitas Keuangan
Non-current Financial Liabilities
56.478.877.548
56.478.877.548
Long-term bank loans - net of
current maturities
149.052.157.478
149.052.157.478
Total Financial Liabilities
2013
Nilai tercatat/
Carrying amount
Aset Keuangan Lancar
Kas dan setara kas
Deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya
Piutang usaha
Pihak ketiga - bersih
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Uang muka pembelian
Jumlah aset keuangan lancar
Nilai wajar/
Fair value
Current Financial Assets
Cash and cash equivalents
4.069.362.019
4.069.362.019
234.638.189.055
234.638.189.055
56.823.152.960
196.582.636
228.851.241
56.823.152.960
196.582.636
228.851.241
Restricted time deposit
Trade receivables
Third parties - net
Other receivables - third parties
Advance for purchases
295.956.137.911
295.956.137.911
Total current financial assets
49
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
30.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
PERUSAHAAN (lanjutan)
30.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
AND POLICIES (continued)
OBJECTIVES
Fair Value of Financial Instruments (continued)
2013
Nilai tercatat/
Carrying amount
Aset Keuangan Tidak Lancar
Aset tidak lancar lain-lain
Jumlah Aset Keuangan
Liabilitas Keuangan Jangka
Pendek
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Beban harus dibayar
Utang pembelian aset tetap
Liabilitas jangka pendek lainnya
Uang muka dari pelanggan
Liabilitas imbalan kerja jangka
pendek
Utang bank jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
Jumlah liabilitas keuangan
jangka pendek
Liabilitas Keuangan
Jangka Panjang
Utang bank jangka panjang
- setelah dikurangi bagian yang
jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
Jumlah Liabilitas Keuangan
Nilai wajar/
Fair value
100.000.000
100.000.000
Non-current Financial Assets
Other non-current assets
296.056.137.911
296.056.137.911
Total Financial Assets
66.928.242.387
66.928.242.387
3.384.690.507
10.507.721.302
2.315.919.723
3.384.690.507
10.507.721.302
2.315.919.723
13.206.943.638
234.638.189.055
50.262.345
1.517.182.028
13.206.943.638
234.638.189.055
50.262.345
1.517.182.028
19.236.502.902
19.236.502.902
Current maturities
of long-term bank loans
351.785.653.887
351.785.653.887
Total current financial
liabilities
Current Financial Liabilities
Short-term bank loan
Trade payables
Related parties
Third parties
Accrued expenses
Liabilities for purchase of property
and equipment
Other current liabilities
Advances from customers
Short-term employees‟ benefit
liabilities
Non-current Financial Liabilities
84.681.735.820
84.681.735.820
Long-term bank loans - net of
current maturities
436.467.389.707
436.467.389.707
Total Financial Liabilities
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditentukan
berdasarkan jumlah dimana instrumen tersebut dapat
dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak-pihak
yang berkeinginan (willing parties) dan bukan
merupakan penjualan yang dipaksakan atau likuidasi.
The fair values of the financial assets and liabilities are
determined based on the amount at which the
instrument could be exchanged in a current transaction
between willing parties, other than in a forced sale or
liquidation.
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan
posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau
disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah
tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau
karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Financial instruments presented in the statements of
financial postition are carried at fair value, otherwise,
they are presented at carrying amounts as either these
are reasonable approximation of fair values or their fair
values cannot be realibly measured.
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk
mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok
instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan
nilai tersebut:
The following methods and assumptions were used to
estimate the fair value of each class of financial
instrument for which it is practicable to estimate such
value:
Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek
Short-term financial assets and liabilities
Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo
satu tahun atau kurang terdiri dari kas dan setara kas,
deposito yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha,
piutang lain-lain, uang muka pembelian, utang bank
jangka pendek, utang usaha, beban harus dibayar,
imbalan kerja jangka pendek, utang pembelian aset
tetap, liabilitas jangka pendek lainnya, uang muka dari
pelanggan dan utang bank jangka panjang yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun.
Short-term financial instruments with remaining
maturities of one year or less consist of cash and cash
equivalents, restricted time deposit, trade receivables,
other receivables, advance for purchases, short-term
bank loans, trade payables, accrued expenses, shortterm employees„ benefit liabilities, liabilities for purchase
of property and equipment, other current liabilities,
advances from customers and current maturities of
long-term bank loans.
50
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
30.
31.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013
(EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
PERUSAHAAN (lanjutan)
30.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
AND POLICIES (continued)
OBJECTIVES
Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan)
Fair Value of Financial Instruments (continued)
Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek (lanjutan)
Short-term financial assets and liabilities (continued)
Manajemen menetapkan bahwa nilai wajar aset dan
liabilitas jangka pendek diasumsikan sama dengan nilai
tercatatnya karena akan jatuh tempo dalam waktu
singkat.
Management has determined that the fair values of
short-term financial assets and liabilities are assumed to
be the same as their carrying amounts due to their
short-term maturities.
Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang
Long-term financial assets and liabilities
Manajemen menetapkan bahwa nilai wajar aset dan
liabilitas keuangan jangka panjang yang tidak memiliki
kuotasi harga di pasar aktif dan/atau nilai wajarnya tidak
dapat diukur secara handal (aset tidak lancar lain-lain
dan utang bank jangka panjang) adalah kurang lebih
sebesar nilai tercatatnya.
Management has determined that the fair values of longterm financial assets and liabilities which do not have
quoted prices in active markets and/or fair value cannot
be measured reliably (other non-current assets and
long-term bank loans) are reasonably approximate their
carrying amounts.
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS
KAS
31.
Informasi pendukung laporan arus kas sehubungan
dengan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas
adalah sebagai berikut:
NON-CASH ACTIVITIES
Supplementary information to the statements of cash
flows relating to non-cash activities is as follows:
2014
2013
Reklasifikasi uang muka
pembelian aset tetap
ke aset tetap
1.494.000
3.597.983.795
Perolehan aset tetap
melalui utang
pembelian aset tetap
-
13.206.943.638
Reklasifikasi aset dalam penyelesaian
ke aset tetap
-
8.044.402.490
51
Reclassification of
advance for purchase of
property, plant and
equipment to property,
plant and equipment
Acquisitions of property,
plant and equipment from
liabilities for purchase of
property and equipment
Reclassification of
construction in progress to
property, plant and equipment
Download