PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK FINANCIAL STATEMENTS AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) DAFTAR ISI/ TABLE OF CONTENTS Halaman/Page Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Independent Auditors‟ Report 1-2 Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif 3 Statement of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas 4 Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas 5 Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan 6 - 51 *************************** Notes to the Financial Statements PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) Catatan/ Notes PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) 2014 2013 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang usaha sebesar Rp 715.755.657 pada tahun 2014 dan 2013 Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan sebesar Rp 484.797.459 pada tahun 2014 dan Rp 446.755.201 pada tahun 2013 Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Uang muka pembelian ASSETS 1.252.339.405 4.069.362.019 2b, 5, 17 - 234.638.189.055 2c, 6, 12 59.792.567.897 842.464.880 56.823.152.960 196.582.636 Restricted time deposit Trade receivables Third parties - net of allowance for impairment of trade receivables of Rp 715,755,657 in 2014 and 2013 Other receivables - third parties 66.752.673.144 1.850.548.159 107.767.292.568 10.124.902.939 195.070.682 228.851.241 Inventories - net of allowance for declining in value of inventories of Rp 484,797,459 in 2014 and Rp 446,755,201 in 2013 Prepaid taxes Prepaid expenses Advance for purchases 130.490.593.485 414.043.404.100 Total Current Assets 1.075.389.968 560.247.400 NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets - net 2e, 8, 12 2n, 14 2f 9 Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 86.812.200.911 pada tahun 2014 dan Rp 72.566.207.107 pada tahun 2013 Uang muka pembelian aset tetap CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents 2b, 4 2n, 14 2g, 2h, 2i, 10, 12 180.149.137.587 192.525.166.868 10 - 1.494.000 2n, 14 11 8.679.471.921 100.000.000 6.648.485.315 100.000.000 Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 86,812,200,911 in 2014 and Rp 72,566,207,107 in 2013 Advance for purchases of property, plant and equipment Estimated claims for income tax refund Other non-current assets Jumlah Aset Tidak Lancar 190.003.999.476 199.835.393.583 Total Non-Current Assets JUMLAH ASET 320.494.592.961 613.878.797.683 TOTAL ASSETS Taksiran klaim pajak penghasilan Aset tidak lancar lain-lain Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying Notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements. 1 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) Catatan/ Notes PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) 2014 2013 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Beban harus dibayar Utang pembelian aset tetap Liabilitas jangka pendek lainnya Uang muka dari pelanggan Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank LIABILITIES 12 53.087.221.791 66.928.242.387 2d, 7, 13 13 2n, 14 15 1.850.722.820 12.368.395.900 1.803.782.681 2.109.535.568 3.384.690.507 10.507.721.302 188.069.396 2.315.919.723 16 17 21 1.170.659.736 840.565.443 13.206.943.638 234.638.189.055 50.262.345 2m, 15 836.326.721 1.517.182.028 CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade payables Related party Third parties Taxes payable Accrued expenses Liabilities for purchase of property and equipment Other current liabilities Advances from customers Short-term employees‟ benefit liabilities 20.309.851.951 19.236.502.902 Current maturities of long-term debts Bank loans 94.377.062.611 351.973.723.283 Total Current Liabilities 12 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan NON-CURRENT LIABILITIES 12 56.478.877.548 84.681.735.820 2m, 25 7.759.240.124 6.411.949.185 Long-term debts - net of current maturities Bank loans Estimated liabilities for employees‟ benefits 64.238.117.672 91.093.685.005 Total Non-Current Liabilities 158.615.180.283 443.067.408.288 Total Liabilities Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 668.000.089 saham Tambahan modal disetor bersih Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya untuk dana cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya EQUITY Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized - 2,000,000,000 shares Issued and fully paid 668,000,089 shares Additional paid-in capital net Retained earnings 18 66.800.008.900 66.800.008.900 2p, 19 28.054.021.637 28.054.021.637 20 14.000.000.000 13.000.000.000 Appropriated for general reserve 53.025.382.141 62.957.358.858 Unappropriated Jumlah Ekuitas 161.879.412.678 170.811.389.395 Total Equity JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 320.494.592.961 613.878.797.683 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying Notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements. 2 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) Catatan/ Notes 2014 2013 PENJUALAN BERSIH 2d, 2k, 7, 21 421.516.175.465 439.680.589.423 BEBAN POKOK PENJUALAN 2d, 2k, 7, 22 (395.932.551.110) (389.672.024.418) COST OF GOODS SOLD 2k, 23 2k, 23 2k, 24 25.583.624.355 (7.055.614.460) (13.509.725.063) (17.404.724.398) 50.008.565.005 (7.725.792.577) (14.081.422.736) (17.563.085.847) 52.500.000 1.719.281.274 1.137.117.240 30.421.767 1.681.599.297 (4.580.356.026) 520.129.951 173.847.995 GROSS PROFIT Selling expenses General and administrative expenses Financing expenses Gain on sale of property, plant & equipment Foreign exchange differentials - net Interest income Miscellaneous - net (9.447.119.285) 8.433.485.062 LABA BRUTO Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan Laba penjualan aset tetap Selisih kurs - bersih Pendapatan bunga Lain-lain - bersih 10 2l 2k 2k LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan 2n, 14 Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan LABA (RUGI) BERSIH (2.471.149.750) 259.377.491 INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred 515.142.568 (2.211.772.259) Income Tax Benefit (Expense) 6.221.712.803 NET INCOME (LOSS) - Other comprehensive income (8.931.976.717) 6.221.712.803 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) (13) 9 INCOME (LOSS) PER SHARE - BASIC Pendapatan komprehensif lain LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM - DASAR INCOME (LOSS) BEFORE TAX BENEFIT (EXPENSE) 515.142.568 (8.931.976.717) - JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF NET SALES 2o, 29 Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying Notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements. 3 q PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) Tambahan Saldo Laba/Retained Earnings Modal Disetor - Modal Saham/ Catatan Capital Stock Saldo 31 Desember 2012 Bersih/ Belum Ditentukan Telah Ditentukan Additional Penggunaannya/ Penggunaannya/ Jumlah/ Jumlah Ekuitas/ Unappropriated Appropriated Total Total Equity Paid-in Capital - Net 66.800.008.900 28.054.021.637 - - (2.000.000.000 ) - - 66.800.008.900 28.054.021.637 - - (1.000.000.000 ) Jumlah rugi komprehensif - - (8.931.976.717 ) - Saldo 31 Desember 2014 66.800.008.900 28.054.021.637 Dana cadangan umum 20 Jumlah laba komprehensif Saldo 31 Desember 2013 Dana cadangan umum 20 58.735.646.055 Notes 11.000.000.000 69.735.646.055 164.589.676.592 2.000.000.000 - - 6.221.712.803 - 6.221.712.803 6.221.712.803 62.957.358.858 13.000.000.000 75.957.358.858 170.811.389.395 1.000.000.000 - - 53.025.382.141 14.000.000.000 Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. (8.931.976.717) 67.025.382.141 Balance as of December 31,2012 20 Balance as of December 31,2013 20 (8.931.976.717 ) 161.879.412.678 The accompanying Notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements. 4 General reserve Total comprehensive income General reserve Total comprehensive loss Balance as of December 31,2014 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK LAPORAN ARUS KAS TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan Pembayaran beban usaha Kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) operasi Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai Kenaikan piutang lain-lain Pendapatan bunga Lain-lain Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) 2014 2013 419.337.063.626 (312.570.172.220) (36.892.790.733) (12.324.855.846) 455.207.916.656 (372.992.436.091) (44.285.344.013) (13.559.238.228) 57.549.244.827 (17.455.829.942) 24.370.898.324 (17.556.788.939) 9.709.629.618 (645.882.244) 1.137.117.240 1.760.084.997 (10.168.680.747) (33.268.300) 520.129.951 (4.394.066.175) Cash provided by (used in) operations Payments of financing expenses Payments of income tax and value added tax Increase in other receivable Interest income Others (7.261.775.886) Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities 52.054.364.496 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Penempatan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Pembayaran utang pembelian aset tetap Penambahan uang muka pembelian aset tetap 10 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari pinjaman bank Pembayaran pinjaman bank Penurunan liabilitas jangka pendek lainnya Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan DAMPAK BERSIH PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS 234.638.189.055 12 12 17 (26.383.665.925) 10.365.142.000 - (1.494.000) 220.747.713.720 (257.455.120.960) Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities 132.516.997.401 (173.487.527.220) (234.638.189.055) 228.553.853.176 (199.988.076.642) 234.638.189.055 CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans Payment of bank loans Decrease in other current liabilities (275.608.718.874) 263.203.965.589 (2.806.640.658) (10.381.956) (234.638.189.055) CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisitions of property, plant and equipment Proceeds from sale of property, plant and equipment Restricted time deposit Payments of liabilities for purchase of property and equipment Increase in advances for purchases of property and equipment (12.036.283.902) Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (1.906.691.433) 52.500.000 5, 17 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers Cash paid to employees Payments of operating expenses (6.796.913.980) Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities (1.512.931.257) NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS (12.441.856) NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 4.069.362.019 5.594.735.132 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1.252.339.405 4.069.362.019 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying Notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements. 5 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 1. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) UMUM a. b. 1. Pendirian Perusahaan GENERAL a. Establishment of the Company PT Yanaprima Hastapersada Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 14 Desember 1995 berdasarkan akta Notaris Emmy Hartati Yunizar, S.H., No. 38. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C23253.HT.01.01.TH.1996 tanggal 1 Maret 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 40 tanggal 17 Mei 1996, Tambahan No. 4599. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Irawan Soerodjo, S.H., No. 154 tanggal 22 Mei 2009, sehubungan dengan perubahan dan penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar Perusahaan, untuk disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan BAPEPAM & LK No. IX.J.I tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Perusahaan dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM & LK No. Kep179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Akta perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-49219.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 13 Oktober 2009. PT Yanaprima Hastapersada Tbk (the “Company”) was established in Indonesia based on Notarial Deed No. 38 of Emmy Hartati Yunizar, S.H., dated December 14, 1995. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-3253.HT.01.01.TH.1996 dated March 1, 1996 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 40 dated May 17, 1996, Supplement No. 4599. Company‟s Articles of Association has been amended from time to time, the latest of which was covered by Notarial deed No. 154 of Irawan Soerodjo, S.H., dated May 22, 2009, concerning the changes of the Company‟s articles of association to conform with BAPEPAM & LK regulation No. IX.J.I regarding the Principles of Articles of Association of Public Offering of Equity Securities and Public Companies, Attachment of Chairman of BAPEPAM & LK No. Kep-179/BL/2008 dated May 14, 2008. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-49219.AH.01.02. Tahun 2009, dated October 13, 2009. Sesuai anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah bergerak dalam bidang industri karung plastik dan yang sejenisnya. In accordance to the Company‟s Articles of Association, the Company‟s scope of activities mainly comprises of manufacturing of plastic bags and its related products. Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan kantor pusat berlokasi di Gedung Graha Irama Lantai 15G, Jalan H.R. Rasuna Said Blok. X/1 Kav. 1-2, Jakarta Selatan, sedangkan pabriknya berlokasi di Sidoarjo dan Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan memulai kegiatan operasi komersialnya pada bulan Juli 1997. The Company is domiciled in Jakarta and its head office is located at Gedung Graha Irama Lantai 15G, Jalan H.R. Rasuna Said Block. X/1 Kav. 1-2, Jakarta Selatan, while the production plant is located at Sidoarjo and Surabaya, East Java. The Company started its commercial operations in July 1997. PT Hastagraha Bumipersada adalah entitas induk terakhir dari Perusahaan. PT Hastagraha Bumipersada is the ultimate parent company of the Company. Penawaran Umum Efek Saham Perusahaan b. Pada tanggal 22 Februari 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM & LK) dengan suratnya No. S-1109/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum atas 68.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 545 per saham serta penerbitan 68.000.000 Waran Seri I dengan harga pelaksanaan Rp 680 setiap waran yang menyertai saham biasa atas nama Perusahaan kepada masyarakat. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya beserta waran terkait pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 5 Maret 2008 (lihat Catatan 19). Public Offering of the Company’s Share Based on the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM & LK) Letter No. S-1109/BL/2008 dated February 22, 2008, the Company obtained the effective statement for the initial public offering of its shares to the public which totaled to 68,000,000 shares, with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 545 per share and the issuance of 68,000,000 of Series I Warrants with an exercise price of Rp 680 for each warrant that attached to the Company's shares to the public. The Company has listed all of its shares and related warrants to the Indonesia Stock Exchange (IDX) on March 5, 2008 (see Note 19). 6 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 1. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) U M U M (lanjutan) c. Komisaris, Karyawan Direksi, 1. Komite Audit dan GENERAL (continued) c. The Company‟s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2014 and 2013 are as follows: Susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Operasional Direktur Keuangan (Direktur Independen) : : : Alexander Tanzil Santoso Wijaya Singgih Wihardjo : : : : : Ishadi Umar Usman : : : Rinawati : Susunan anggota komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota d. : : : Singgih Wihardjo Satriono Gunawan Franciska Kartiko Board of Directors President Director Operational Director Finance Director (Independent Director) : : : Chairman Member Member Pembentukan komite audit Perusahaan telah dilakukan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.5. The establishment of the Company‟s audit committee has complied with BAPEPAM-LK Rule No. IX.I.5. Jumlah remunerasi yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan adalah sekitar Rp 897 juta dan Rp 890 juta, masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah karyawan tetap Perusahaan, masing-masing sejumlah 328 orang dan 442 orang (tidak diaudit). Total remuneration paid to commissioners and directors of the Company are about Rp 897 million and Rp 890 million, in 2014 and 2013, respectively. As of December 31, 2014 and 2013, the Company has a total of 328 permanent employees and 442 permanent employees, respectively (unaudited). Penyelesaian Laporan Keuangan d. Completion of the Financial Statements The financial statements were completed and authorized for issue by the Company‟s Directors on March 6, 2015. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner The composition of the audit committee as of December 31, 2014 and 2013 are as follows: Laporan keuangan telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 6 Maret 2015. 2. Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees 2. Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan SUMMARY POLICIES a. OF SIGNIFICANT ACCOUNTING Statement of Compliance and Basis Preparation of Financial Statement for Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK, yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013. The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK, which function has been transfered to Financial Service Authority (“OJK”) starting January 1, 2013. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. The accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are consistent with those made in the preparation of the Company‟s financial statements for the year ended December 31, 2013. 7 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR (lanjutan) a. b. KEBIJAKAN AKUNTANSI PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) PENTING 2. Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a. The financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the statements of cash flows, using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant Notes herein. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The statements of cash flows have been prepared using direct method which classify cash flows into operating, investing and financing activities. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. The reporting currency used in the financial statements is Rupiah, which is the Company‟s functional currency. Kas dan Setara Kas b. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and time deposits with maturities of 3 (three) months or less at the time of placement, with no restriction as to usage, or not pledged as collateral for loans and other borrowings. Restricted time deposits are presented as a separate item in the statements of financial position. Piutang Usaha c. Piutang usaha disajikan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai piutang usaha. Kebijakan akuntansi untuk penyisihan atas penurunan nilai dijabarkan dalam Catatan 2j. d. Statement of Compliance and Basis for Preparation of Financial Statement (continued) Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan yang relevan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank serta deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya disajikan secara terpisah pada laporan posisi keuangan. c. ACCOUNTING Trade Receivables Trade receivables are recorded net of allowance for impairment of trade receivables. The accounting policy for allowance for impairment is described in Note 2j. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. The Company applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. Suatu pihak dianggap Perusahaan jika: A party is considered to be related party to the Company if: berelasi dengan a) langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan; b) suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan; c) suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venture; d) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan; e) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); a) directly or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with the Company; (ii) has an interest in the Company that gives significant influence over the Company; or (iii) has joint control over the Company; b) the party is an associated of the Company; c) the party is a joint venture in which the Company is a venturer; d) the party is a member of the key management personnel of the Company; e) the party is a close member of the family of any individual referred to (a) or (d); 8 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR (lanjutan) d. KEBIJAKAN Transaksi (lanjutan) PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) AKUNTANSI PENTING Pihak-pihak Berelasi dengan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d. f) e. f) the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by, or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. All significant transactions and balances with related parties, have been disclosed in the notes to the financial statements. g) the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Company, or any entity that is a related party of the Company. Persediaan e. Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the moving average method. Allowance for decline in the value of inventory is provided based on the review of the inventories condition at year end to reduce the carrying values of inventories to their net realizable values. Biaya Dibayar di Muka f. Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. g. Transactions with Related Parties (continued) suatu pihak adalah perusahaan yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa perusahaan, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau g) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau perusahaan lain yang terkait dengan Perusahaan. Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak. Penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, untuk menyesuaikan nilai tercatat persediaan menjadi nilai realisasi bersih. f. ACCOUNTING Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using straight line method. Aset Tetap g. Property, Plant and Equipment Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan. All property, plant and equipment are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to its working condition and to the location where it is intended to be used. Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Subsequent to initial recognition property, plant and equipment, are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation and impairment losses. Pada setiap akhir periode pelaporan, taksiran masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah oleh manajemen dan jika perlu disesuaikan secara prospektif. At the end of each reporting period, the estimated useful lives and methods of depreciation of property, plant and equipment are reviewed by management and adjusted prospectively, if appropriate. Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan maksud penggunaannya dan dihitung dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Depreciation of fixed assets starts when it is available for use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan pabrik Peralatan kantor Kendaraan 20 4 - 20 4-8 4-8 4-8 9 Buildings and infrastructures Machinery and equipment Factory equipment Office equipment Vehicles PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR (lanjutan) g. h. KEBIJAKAN AKUNTANSI PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) PENTING 2. Aset Tetap (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g. ACCOUNTING Property, Plant and Equipment (continued) Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Land are stated at cost and not amortized as the management is of the opinion that it is probable the tittles of land rights can be renewed/extended upon expiration. Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui pada laporan posisi keuangan dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antar umur hukum hak dan umur ekonomi tanah. Sesuai dengan ketentuan transisi ISAK 25, “Hak atas Tanah”, biaya perolehan pertama kali hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP yang ditangguhkan sebelum tanggal 1 Januari 2012 direklasifikasi ke akun “Aset Tetap - Tanah” dan amortisasinya dihentikan sejak tanggal tersebut. Legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”), Building Usage Right (“Hak Guna Bangunan” or “HGB”) and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”) when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the “Property, Plant and Equipment” account and not amortized. Meanwhile the extension or the legal renewal cost of land rights in the form of HGU, HGB and HP were recognized in the statements of financial position and were amortized over the shorter of the rights‟ legal life and land‟s economic life. In accordance with the transitional provision of ISAK 25, “Land Rights”, the initial costs in the form of HGU, HGB and HP which were deferred prior to January 1, 2012 were reclassified to “Property, Plant and Equipment Land” account and ceased to be amortized since that date. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya; pengeluaran dalam jumlah signifikan dan yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun yang bersangkutan. The costs of repairs and maintenance are charged to comprehensive income as incurred; significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their net book values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in statements of comprehensive income for the year. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan h. Impairment of Non-Financial Assets Value Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah terpulihkan aset individual, maka Perusahaan menentukan nilai terpulihkan dari Unit Penghasilan Kas (UPK) yang mana aset tercakup (aset dari UPK). The Company assesses at each end of reporting period, whether there is any indication that an asset may be impaired. If such indication exists, recoverable amount shall be estimated for the individual asset. If it is not possible to estimate the recoverable amount of the individual asset, the Company determines the recoverable amount of the Cash - Generating Unit (CGU) to which the asset belongs (the asset‟s of CGU). Jumlah terpulihkan dari suatu aset (baik aset individual maupun UPK) adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laba rugi sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. An asset‟s (either individual asset or CGU) recoverable amount is the higher of the asset‟s fair value less costs to sell and its value in use. Where the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in profit or loss as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. 10 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR (lanjutan) h. i. KEBIJAKAN AKUNTANSI PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) PENTING 2. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h. Impairment of Non-Financial Assets Value (continued) Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga transaksi pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini di dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar lain yang tersedia. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model in used to determine the fair value of the asset. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Impairment losses, if any, are recognized in profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets. Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut ada, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. An assessment is made at the end of each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount, is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset‟s recoverable amount since the last impairment loss is recognized. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut diakui sebagai laba rugi, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurang nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior periods. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such a reversal is recognized in profit or loss, depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset's revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life. Aset Dalam Penyelesaian i. Aset dalam penyelesaian (disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tetap” pada laporan posisi keuangan) dinyatakan berdasarkan biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat aset tersebut telah diselesaikan dan siap untuk digunakan. j. ACCOUNTING Constructions in progress (presented as part of “Property, Plant and Equipment” account in the statements of financial position) are stated at cost. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate property, plant and equipment account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use. Instrumen Keuangan 1. Constructions in Progress j. Aset Keuangan Financial Instruments 1. Financial Assets Pengakuan dan pengukuran awal Initial recognition and measurement Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual atau sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai efektif, bila memenuhi syarat. Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. 11 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR (lanjutan) j. KEBIJAKAN AKUNTANSI PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) PENTING 2. Instrumen Keuangan (lanjutan) 1. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j. Aset Keuangan (lanjutan) ACCOUNTING Financial Instruments (continued) 1. Financial Assets (continued) Pengakuan dan pengukuran awal (lanjutan) Initial recognition (continued) Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap tanggal pelaporan. The Company determines the classification of their financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the designation of such assets at each reporting date. Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Purchases or sales of financial assets that require delivery if assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company commit to purchase or sell the assets. Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan setara kas, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lainlain, uang muka pembelian dan aset tidak lancar lain-lain. The Company‟ financial assets include cash and cash equivalents, restricted time deposit, trade receivables, other receivables, advance for purchases and other non-current assets. Perusahaan menetapkan bahwa semua aset keuangan tersebut dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. The Company has determined that all of those financial assets are categorized as loans and receivables. Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. Liabilitas Keuangan 2. and measurement Financial Liabilities Pengakuan dan pengukuran awal Initial recognition and measurement Liabilitas keuangan dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang lain-lain, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal. Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, other liabilities, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification or its financial liabilities at initial recognition. 12 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR (lanjutan) j. KEBIJAKAN AKUNTANSI PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) PENTING 2. Instrumen Keuangan (lanjutan) 2. 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j. Liabilitas Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued) 2. Financial Liabilities (continued) Pengakuan dan pengukuran awal (lanjutan) Initial recognition (continued) Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diakui sebesar nilai wajar dan dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs. Liabilitas keuangan Perusahaan termasuk utang bank, utang usaha, beban harus dibayar, utang pembelian aset tetap, liabilitas jangka pendek lainnya, liabilitas imbalan kerja jangka pendek dan uang muka dari pelanggan. The Company financial liabilities include bank loans, trade payables, accrued expenses, liabilities for purchase of property and equipment, other current liabilities, short-term employees‟ benefits liabilities and advances from customers. Perusahaan menetapkan bahwa semua liabilitas keuangan tersebut dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. The Company has determined that all of those financial liabilities are categorized as financial liabilities measured at amortized cost. Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Keuntungan atau kerugian harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya. Gains or losses are recognized in statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process. Saling Hapus dari Instrumen Keuangan 3. Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. 4. ACCOUNTING and measurement Offsetting of Financial Instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. Nilai Wajar Instrumen Keuangan 4. Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain. Fair Value of Financial Instruments The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm‟s length market transactions; references to the current fair value of another instrument that is substantial the same, discounted cash flow analysis; or other valuation models. 13 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR (lanjutan) j. KEBIJAKAN AKUNTANSI PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) PENTING 2. Instrumen Keuangan (lanjutan) 4. 5. Nilai Wajar (lanjutan) Instrumen SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j. Keuangan ACCOUNTING Financial Instruments (continued) 4. Fair Value (continued) of Financial Instruments Penyesuaian risiko kredit Credit risk adjustment Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit counterparty antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar poisisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen harus diperhitungkan. The Company adjust the price in the more advantageous market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability position, the Company‟s own credit risk associated with the instrument is taken into account. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan 5. Impairment of Financial Assets Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. The Company assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated. Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interestor principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrearsor economic conditions that correlate with defaults. i) i) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Perusahaan pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Financial Assets Carried at Amortized Cost For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. 14 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR (lanjutan) j. KEBIJAKAN AKUNTANSI PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) PENTING 2. Instrumen Keuangan (lanjutan) 5. j. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan) i) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Financial Instruments (continued) 5. Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan) ACCOUNTING Impairment (continued) i) of Financial Assets Financial Assets Carried at Amortized Cost (continued) Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individualy assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment or impairment. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit yang diharapkan dimasa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif. When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset‟s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not been incurred). The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the comprehensive income. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan tingkat Suku Bunga Efektif awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan dimasa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Perusahaan. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original Efective Interest Rate the asset. Loans together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company. Jika, dalam periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika dimasa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif. If, in a subsequently period, the amount of the estimated impairment loss increase or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. If a future written-off is later recovered, the recovery is recognized in the statements of comprehensive income. 15 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR (lanjutan) j. KEBIJAKAN AKUNTANSI PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) PENTING 2. Instrumen Keuangan (lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued) 5. ii) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Aset Impairment (continued) of Financial Assets ii) Financial Assets Carried at Cost Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi yang tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku dipasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode berikutnya. 6. ACCOUNTING When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on an unquoted equity instrument that is not carried at fair value because its fair value cannot be reliably measured, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment losses cannot be reversed in the subsequent period. dan 6. Derecognition of Financial Assets and Liabilities Aset keuangan Financial assets Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Perusahaan telah secara substantial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset of part of a group of similar financial asset) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred their rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows In full without material delay to a third party under a “passthrough” arrangement; and either (a) the Company has transferred substantial all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset. Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged of cancelled or has expired. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan suatu liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange of modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statements of comprehensive income. 16 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR (lanjutan) k. KEBIJAKAN AKUNTANSI PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) PENTING 2. Pengakuan Pendapatan dan Beban SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k. Pendapatan dari penjualan pada umumnya diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan untuk penjualan lokal dan penyerahan barang di atas kapal untuk penjualan ekspor. Beban diakui pada saat terjadinya (metode akrual). l. ACCOUNTING Revenue and Expense Recognition Revenues from local sales normally are recognized when the goods are delivered to the customers, while those from export sales are recognized when the goods are shipped. Expenses are recognized when these are incurred (accrual basis). Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing l. Foreign Currency Transactions and Balances Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs rata-rata Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah based on the average rates of exchange published by Bank Indonesia at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to the current year operations. Pada tanggal laporan posisi keuangan, kurs ratarata dari mata uang asing yang digunakan adalah sebagai berikut: As of statements of financial position date, the average exchange rates of currencies used are as follows: Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat (US$) 1 Euro Eropa (EUR) 1 2014 2013 12.440,00 15.133,27 12.189,00 16.821,44 Foreign Currencies United States Dollar (US$) 1 European Euro (EUR) 1 m. Employees’ Benefits m. Imbalan Kerja Karyawan Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits Perusahaan mengakui liabilitas imbalan kerja jangka pendek ketika jasa diberikan oleh karyawan dan imbalan atas jasa tersebut akan dibayarkan dalam waktu dua belas bulan setelah jasa tersebut diberikan. The Company recognizes short-term employee benefits liability when services are rendered and the compensation for such services are to be paid within twelve months after the rendering of such services. Imbalan pascakerja Post-employement benefits Perusahaan memberikan imbalan pascakerja kepada karyawan sesuai dengan ketentuan dari undang-undang ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan atas imbalan pascakerja dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuarial projected-unit-credit. The Company provides post-employment benefits to its employees in conformity with the requirements of Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The provision for postemployment benefits is determined using the projected-unit-credit actuarial valuation method. Penyisihan biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti. Keuntungan atau kerugian yang melebihi batas 10% ini diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan dengan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya jasa masa lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan dari liabilitas imbalan pada program imbalan pasti yang telah ada, ditangguhkan dan diamortisasi sampai dengan periode dimana imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan. Provision for current services costs are charged directly to current operations. Actuarial gains or losses are recognized as income or expenses when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end ot the previous reporting period exceed 10% of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses in excess of the 10% threshold are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past services costs arising from the introduction of a defined benefit plan or charges in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested. 17 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR (lanjutan) n. KEBIJAKAN AKUNTANSI PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) PENTING 2. Pajak Penghasilan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n. ACCOUNTING Income Tax Pajak kini Current tax Aset atau liabilitas pajak penghasilan kini yang berasal dari periode berjalan dan periode lalu dicatat sebesar jumlah ekspektasi direstitusi dari atau dibayarkan kepada kantor pajak yang besarnya ditentukan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substantif telah berlaku. Current income tax assets and liabilities for the current and prior periods are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the tax office based on the tax rates and tax laws that are enacted of substantively enacted. Pajak penghasilan kini terkait dengan transaksi yang dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas diakui pada ekuitas. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil Perusahaan sehubungan dengan situasi dimana interpretasi diperlukan untuk peraturan perpajakan yang terkait dan menetapkan provisi jika diperlukan. Current income tax relating to items debited or credited to equity is recognized in equity. Management periodically evaluates positions taken by the Company with the respect to situations in which applicable tax regulations are subject to interpretation and establishes provision where appropriate. Pajak tangguhan Deferred tax Pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam laporan keuangan pada akhir periode pelaporan. Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting pusposes at the end of the reporting period. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk setiap perbedaan temporer kena pajak. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi, sejauh terdapat kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carryforward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profit will be available again which the deductible temporary differences and the carry-forward of unused tax losses can be utilized. Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan diturunkan ketika tidak lagi terdapat kemungkinan bahwa akan terdapat laba kena pajak yang memungkinkan semua atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut untuk direalisasi. Penelaahan dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan atas aset pajak tangguhan yang tidak diakui sebelumnya dan aset pajak tangguhan tersebut diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan tersedia sehingga aset pajak tangguhan tersebut dipulihkan. The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at the end of each reporting period and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profits will allow the deferred tax assets to be recovered. Pajak tangguhan yang terkait dengan pos-pos yang diakui diluar laba rugi. Pos pajak tangguhan diakui terkait dengan transaksi yang mendasarinya baik dalam pendapatan komprehensif lain atau langsung ke ekuitas. Deferred tax relating to items recognized outside of profit or loss. Deferred tax items are recognized in correlation to the underlying transaction either in other comprehensive income or directly in equity. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan otoritas perpajakan yang sama. Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if a legally enforceable right exists to set off current tax assets against current income tax liabilities and the deferred taxes relate to the same taxable entity and the same taxation authority. 18 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR (lanjutan) n. o. p. KEBIJAKAN AKUNTANSI PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) PENTING 2. Pajak Penghasilan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n. Income Tax (continued) Pajak Pertambahan Niiai Value Added Tax Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah Pajak Pertambahan Nilai (“PPN“) kecuali: Revenue, expenses and assets are recognized net of the amount of Value Added Tax (“VAT”) except: PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak, yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari item beban-beban yang diterapkan; dan Piutang dan utang yang disajikan termasuk dengan jumlah PPN. Laba (Rugi) Bersih per Saham o. Where the VAT incurred on a purchase of assets or services is not recoverable from the taxation authority, in which case the VAT is recognized as part of the cost of acquisition of the asset or as part of the expense of the asset or as part of the expense item as applicable; and Receivables and payables that are stated with the amount of VAT included. Income (Loss) per Share Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biaya yang bersifat dilutif, oleh karena itu, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif. As of December 31, 2014 and 2013, Company has no outstanding potential dilutive ordinary shares, accordingly, no diluted earnings per share are calculated and presented in the statements of comprehensive income. Berdasarkan PSAK No. 56, “Laba per Saham“ laba (rugi) per saham - dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar dalam tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah 668.000.089 lembar. In accordance with PSAK No. 56, “Earnings per Share”, Income (loss) per share - basic amount is computed by dividing net income (loss) for the year by the weighted average number of shares outstanding in the respective year amounted to 668,000,089 shares. Biaya Emisi Efek Ekuitas p. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat dicatat dan disajikan sebagai pengurang terhadap akun “Tambahan Modal Disetor - Bersih” (agio saham) yang berasal dari penawaran umum saham tersebut (Catatan 1b dan 19). q. ACCOUNTING Share Issuance Costs Costs incurred in connection with the public offering of the Company‟s shares were recorded and accounted as an offset against the related “Additional Paid-in Capital - Net” arising from the public offering of the Company‟s shares (Notes 1b and 19). Informasi Segmen q. Segment Information Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged either in providing certain products (business segment) or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those in other segments. Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya. The amount of each segment item reported is the measure reported to the chief operating decisionmaker for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. 19 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR (lanjutan) r. s. t. KEBIJAKAN AKUNTANSI PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) PENTING 2. Sewa SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r. ACCOUNTING Lease Perusahaan mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya, pada tanggal pengakuan awal. The Company classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract, at inception date. Sewa Pembiayaan Finance Lease Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan tidak mempunyai transaksi sewa pembiayaan. A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of an asset. As of December 31, 2014 and 2013, the Company does not have any finance lease transaction. Sewa Operasi Operating Lease Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa yang dilakukan oleh Perusahaan sebagai lessee diakui sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa. A lease is classified as a operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the lease payments made by the Company as a lessee are recognized as expense using the straight-line method over the lease term. Provisi s. Provisions Provisi diakui jika Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dibuat. Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumberdaya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, provisi dibatalkan. Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimates. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed. Standar Akuntansi yang Telah Disahkan Namun Belum Berlaku Efektif t. Accounting Standards Issued but not yet Effective Berikut ini adalah bebarapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2014: The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company but not yet effective for 2014 financial statements: PSAK No. 1 (2013): Penyajian Laporan Keuangan, berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Pendapatan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. 20 PSAK No. 1 (2013): Presentation of Financial Statements, effective January 1, 2015. This PSAK changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR (lanjutan) t. KEBIJAKAN AKUNTANSI PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) PENTING 2. Standar Akuntansi yang Telah Disahkan Namun Belum Berlaku Efektif (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t. ACCOUNTING Accounting Standards Issued but not yet Effective (continued) PSAK No. 24 (2013): Imbalan Kerja, berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan. PSAK No. 24 (2013): Employee Benefits, effective January 1, 2015. This PSAK, among other, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures, simplifying clarifications and disclosures. PSAK No. 46 (2014): Pajak Penghasilan, berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini memberikan tambahan pengaturan untuk aset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar. PSAK No. 46 (2014): Income Taxes, effective January 1, 2015. This PSAK now provides additional provision for deferred tax asset or deferred tax liability arises from a nondepreciable asset measured using the revaluation model, and those arises from investment property that is measured using the fair value model. PSAK No. 48 (2014): Penurunan Nilai Aset, berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode. PSAK No. 48 (2014): Impairment of Assets, effective January 1, 2015. This PSAK provides additional disclosure terms for each individual asset (including goodwill) or a cash generating unit, for which an impairment loss has been recognized or reversed during the period. PSAK No. 50 (2014): Instrumen Keuangan: Penyajian, berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto. PSAK No. 50 (2014): Financial Instruments: Presentation, effective January 1, 2015. This PSAK provides more deep about criteria on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle on a net basis. PSAK No. 55 (2014): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kadaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal. PSAK No. 55 (2014): Financial Instruments: Recognition and Measurement, effective January 1, 2015. This PSAK, among other, provides additional provision for the criteria of not an expiration or termination of the hedging instrument, and provision to account financial instruments at the measurement date and after initial recognition. PSAK No. 60 (2014): Instrumen Keuangan: Pengungkapan, berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan. PSAK No. 60 (2014): Financial Instruments: Disclosures, effective January 1, 2015. This PSAK, among other, provides additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on Transfers of financial instruments. PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar, berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan. PSAK No. 68: Fair Value Measurement, effective January 1, 2015. This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted. Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dan standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Perusahaan. The Company is presently evaluating and have not yet determined the effects of these accounting standards on Company„s financial statements. 21 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 3. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY Pertimbangan Judgments Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat. The preparation of financial statements, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: The following judgments are made by management in the process of applying the Company‟s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification Liabilities Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2j. The Company determine the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with The Company‟s accounting policies disclosed in Note 2j. Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Usaha Allowance for Impairment of Trade Receivables Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terhutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. The Company evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company uses judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer‟s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expected to collect. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan nilai piutang. Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan sebelum penyisihan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 60.508.323.554 dan Rp 57.538.908.617. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6. These specific provisons are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of accounts receivable. The carrying amount of the Company‟s trade receivables before allowance for impairment as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 60,508,323,554 and Rp 57,538,908,617. Further details are shown in Note 6. Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki resiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. The key assumptions concering the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions as they occur. 22 of Financial Assets and Financial PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 3. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) 3. SOURCE OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Imbalan Kerja Employee Benefits Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlahjumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai. Nilai tercatat estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 7.759.240.124 dan Rp 6.411.949.185. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 25. The determination of the Company‟s employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include, among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. The Company believed that its assumptions are reasonable and appropriate. The carrying amount of the Company‟s estimated liabilities for employees„ benefits as of December 31, 2014 and 2013, amounted to Rp 7,759,240,124 and Rp 6,411,949,185. Further details are discussed in Note 25. Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. The costs of fixed assets are depreciated on a straightline basis over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 to 20 years. These are common life expectations applied in the industries where the Company conduct its businesses. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 180.149.137.587 dan Rp 192.525.166.868. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual value of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Company‟s fixed assets as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 180,149,137,587 and Rp 192,525,166,868. Further details are disclosed in Note 10. Pajak Penghasilan Income tax Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Significant judgement is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transaction and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Instrumen Keuangan Financial Instruments Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan. The Company carries certain financial assets and liabilities at fair value, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair value would differ if the Company utilized a different valuation methodology. Any changes in a fair value of these financial assets and liabilities would directly affect the Company‟s profit or loss. Nilai tercatat dari aset keuangan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 63.837.920.341 dan Rp 296.056.137.911 (Catatan 30), sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 149.052.157.478 dan Rp 436.467.389.707 (Catatan 30). The carrying amount of financial assets carried at fair value in the statements of financial position as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 63,837,920,341 and Rp 296,056,137,911 (Note 30), while the carrying amount of financial liabilities carried in the statements of financial position as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 149,052,157,478 and Rp 436,467,389,707 (Note 30). 23 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 4. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) KAS DAN SETARA KAS 4. Akun ini terdiri dari: This account consist of: 2014 Kas Bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Indonesia Eximbank PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk Dolar Amerika Serikat PT Bank Pan Indonesia Tbk (US$ 41.329 pada tahun 2014 dan US$ 22.113 pada tahun 2013) PT Bank Permata Tbk (US$ 1.220 pada tahun 2014 dan US$ 4.742 pada tahun 2013) PT Bank Sinarmas Tbk (US$ 31.833 pada tahun 2013) Jumlah Kas dan Bank 2013 136.469.580 164.514.261 501.914.685 75.354.211 4.166.253 4.136.665 987.455 - 937.931.893 500.624.356 15.279.592 10.728.768 3.803.455 13.023.601 1.116.106 514.128.904 269.530.847 15.181.652 57.798.897 - 388.010.243 Cash on Hand Cash in Banks Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Indonesia Eximbank PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk United States Dollar PT Bank Pan Indonesia Tbk (US$ 41,329 in 2014 and (US$ 22,113 in 2013) PT Bank Permata Tbk (US$ 1,220 in 2014 and (US$ 4,742 in 2013) PT Bank Sinarmas Tbk (US$ 31,833 in 2013) 1.252.339.405 2.362.362.019 Total Cash on Hand and in Banks - 1.707.000.000 Cash Equivalents Time Deposit Third party Rupiah PT Bank Mandiri (Persero)Tbk 1.252.339.405 4.069.362.019 Total Cash and Cash Equivalents 4,50% - 5,00% Annual interest rate of time deposit Rupiah Currency Setara Kas Deposito Berjangka Pihak ketiga Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah Kas dan Setara Kas Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Mata uang Rupiah - Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat kas dan setara kas Perusahaan yang dibatasi penggunaannya atau ditempatkan pada pihak berelasi. 5. DEPOSITO BERJANGKA PENGGUNAANNYA YANG As of December 31, 2014 and 2013, none of Company‟s cash and cash equivalents are restricted in use or placed in related parties. DIBATASI 5. Akun ini terdiri dari: RESTRICTED TIME DEPOSIT This account consist of: 2014 2013 Dolar Amerika Serikat PT Bank Sinarmas Tbk (US$ 19.249.995 pada tahun 2013) Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Mata uang Dolar Amerika Serikat CASH AND CASH EQUIVALENTS - - 24 234.638.189.055 United States Dollar PT Bank Sinarmas Tbk (US$ 19,249,995 in 2013) 2,50% Annual interest rate of time deposit United States Dollar Currency PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 5. DEPOSITO BERJANGKA YANG PENGGUNAANNYA (lanjutan) PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) DIBATASI 5. Deposito berjangka yang ditempatkan di PT Bank Sinarmas Tbk merupakan deposito yang dibatasi penggunaannya sehubungan dengan perjanjian antara Perusahaan dengan Eagle Aero Technology Pte.Ltd. (EAT) (lihat Catatan 17). Pada tanggal 27 Maret 2014, Perusahaan dan EAT sepakat untuk mengakhiri perjanjian tersebut, dimana pada tanggal 28 Maret 2014, sebagai tindak lanjut atas pengakhiran perjanjian tersebut deposito yang dibatasi penggunaannya sebesar US$ 19.249.995 telah dicairkan dan dikembalikan ke rekening yang ditetapkan oleh EAT, sehingga kewajiban Perusahaan kepada EAT dengan jumlah US$ 19.249.995 sehubungan dengan Perjanjian tersebut telah selesai pada tanggal tersebut. 6. RESTRICTED TIME DEPOSIT (continued) Time deposits placed in PT Bank Sinarmas Tbk represents restricted (blocked) time deposits in relation to the agreement between the Company and Eagle Aero Technology Pte.Ltd. (EAT) (see Note 17). On March 27, 2014, The Company and EAT agreed to terminate the agreement, in which on March 28, 2014, subsequent to the termination of the Agreement, the restricted (blocked) time deposit amounted to US$ 19,249,995 was liquidated and transferred to an account as determined by EAT, accordingly the obligation of the Company to EAT amounted tod US$ 19,249,995 in relation to the Agreement is settled on that date. PIUTANG USAHA 6. Rincian piutang usaha: TRADE RECEIVABLES The details of trade receivables: 2014 Pihak Ketiga Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$ 361.678 pada tahun 2014 dan US$ 708.932 pada tahun 2013) Jumlah Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang usaha Piutang Usaha - Bersih 2013 4.244.999.575 8.403.761.257 Third Parties Rupiah United States Dollar (US$ 361,678 in 2014 and US$ 708,932 in 2013) 60.508.323.554 57.538.908.617 Total 56.263.323.979 49.135.147.360 (715.755.657 ) (715.755.657 ) 59.792.567.897 Less allowance for impairment of trade receivables 56.823.152.960 Analisis umur piutang usaha tersebut pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Trade Receivables - Net The aging analysis of the trade receivables as of December 31, 2014 and 2013 are as follows: Mata Uang Asing/ Foreign Currency 2014 Rupiah/ Rupiah Ekuivalen Dalam Rupiah/ Equivalent in Rupiah Jumlah (US$)/ Total (US$) Jumlah Dalam Rupiah/ Total In Rupiah 2014 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari >90 hari 46.321.574.345 294.472 3.663.227.824 49.984.802.169 8.035.282.350 1.505.548.886 99.750 400.818.648 67.206 581.771.751 8.035.282.350 1.505.548.886 99.750 982.590.399 Not yet due Past due: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days >90 days Jumlah 56.263.323.979 361.678 4.244.999.575 60.508.323.554 Total Mata Uang Asing/ Foreign Currency 2013 Rupiah/ Rupiah Ekuivalen Dalam Rupiah/ Equivalent in Rupiah Jumlah (US$)/ Total (US$) Jumlah Dalam Rupiah/ Total In Rupiah 2013 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari >90 hari 28.761.629.764 641.378 7.817.755.954 36.579.385.718 18.994.622.020 791.227.470 422.308.500 165.359.606 67.554 586.005.303 18.994.622.020 791.227.470 422.308.500 751.364.909 Not yet due Past due: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days >90 days Jumlah 49.135.147.360 708.932 8.403.761.257 57.538.908.617 Total 25 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 6. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut: Movement of net of allowance for impairment of trade receivables is as follows: 2014 7. TRADE RECEIVABLES (continued) 2013 Saldo awal tahun Perubahan selama tahun berjalan: Penyisihan tahun berjalan 715.755.657 715.755.657 - - Balance at beginning of year Changes during the year: Provision during the year Saldo akhir tahun 715.755.657 715.755.657 Balance at the end of year Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang usaha tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya piutang. Management believes that the above net of allowance for impairment of trade receivables is adequate to cover any possible losses arising from the uncollectible receivables. Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang usaha Perusahaan sebesar Rp 73 milyar dijadikan sebagai jaminan dengan penyerahan hak secara fidusia atas pinjaman dari PT Indonesia Eximbank, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 12. As of December 31, 2014, the Company‟s receivables amounting to Rp 73 billion are used as collateral through fiduciary transfer of proprietary rights to the borrowings from PT Indonesia Eximbank, as explained in Note 12. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI 7. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Perusahaan, dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. The Company, in their regular conduct of business, engages in transactions with certain related parties. Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: The details of accounts and transactions with related parties are as follows: Persentase Terhadap Jumlah Liabilitas (%)/ Percentage to Total Liabilities (%) Jumlah/ Amount 2014 Utang Usaha PT Forindoprima Perkasa 2013 1.850.722.820 3.384.690.507 Penjualan Bersih PT Forindoprima Perkasa 4.590.817.978 PT Berkah Sarana Irjatama - 1,17 2013 0,76 Trade Payables PT Forindoprima Perkasa Persentase Terhadap Jumlah Akun yang Bersangkutan (%)/ Percentage to Respective Accounts (%) Jumlah/ Amount 2014 2014 2013 2014 2013 41.151.859 85.212.000 1,09 - 0,01 0,02 Net Sales PT Forindoprima Perkasa PT Berkah Sarana Irjatama 4.590.817.978 126.363.859 1,09 0,03 Total Pembelian PT Forindoprima Perkasa 13.348.924.020 24.780.785.719 5,85 9,38 Purchases PT Forindoprima Perkasa 60.000.000 60,00 56,69 Rent Expenses (Note 27) Ishadi Jumlah Beban Sewa (Catatan 27) Ishadi 60.000.000 26 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 7. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) 7. Rincian transaksi dan saldo berdasarkan sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak-pihak Berelasi/ Name of Related Parties No. 1. PT Berkah Sarana Irjatama 2. PT Forindoprima Perkasa 3. Ishadi The details of transactions and balances based on the nature of relationship with the related parties are as follows: Sifat Relasi/ Nature of Relationship Jenis Transaksi/ Nature of Transactions Entitas dengan pengendalian bersama/ Under common control companies Entitas dengan pengendalian bersama/ Under common control companies Pihak berelasi lainnya/ Other related party Penjualan/ Sales Penjualan dan pembelian/ Sales and purchase Sewa/ Rental Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang disepakati kedua belah pihak yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Transactions with related parties were conducted under term and conditions agreed between the parties, which may not be the same as those of the transaction with unrelated parties. Jumlah kompensasi personil manajemen kunci (dewan komisaris dan direksi) dalam Perusahaan: Compensation of key management personnel (boards of commissioners and directors) of the Company: 2014 Imbalan kerja jangka pendek (dalam jutaan Rupiah) 8. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) 2013 897 Short-term employees„ benefits (in million of Rupiah) 890 Jumlah dalam tabel di atas merupakan jumlah yang diakui sebagai biaya selama periode pelaporan sehubungan dengan kompensasi yang diberikan kepada personil manajemen kunci tersebut. The amounts disclosed in the table are the amounts recognized as an expense during the reporting period related to the key management personnel. Manajemen kunci Perusahaan meliputi semua anggota dewan komisaris dan direksi. The Company‟s key management consists of all members of the boards of commissioners and directors. PERSEDIAAN 8. Persediaan terdiri dari: INVENTORIES Inventories consist of: 2014 2013 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku dan bahan pembantu 10.951.510.818 22.485.868.902 33.800.090.883 21.933.012.149 25.360.108.920 60.920.926.700 Finished goods Work in process Raw materials and supplies Jumlah Dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan 67.237.470.603 108.214.047.769 Total Less allowance for declining in value of inventories Bersih 66.752.673.144 (484.797.459) Mutasi penyisihan atas penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut: (446.755.201) 107.767.292.568 Net Movement of allowance for declining in value of inventories are as follows: 2014 2013 Saldo awal tahun Perubahan selama tahun berjalan: Penyisihan tahun berjalan Pemulihan tahun berjalan 446.755.201 Saldo akhir tahun 484.797.459 38.042.258 - 27 455.131.107 28.276.503 (36.652.409 ) Balance at beginning of year Changes during the year: Provision during the year Recovery during the year 446.755.201 Balance at the end of year PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 8. 9. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) PERSEDIAAN (lanjutan) 8. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai persediaan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi akibat penurunan nilai persediaan. Management believes that the above allowance for decline in value of inventories is adequate to cover possible losses that may arise from decline in value of inventories. Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan Perusahaan sebesar Rp 85 milyar dijadikan sebagai jaminan dengan penyerahan hak secara fidusia atas pinjaman dari PT Indonesia Eximbank, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 12. As of December 31, 2014, Company‟s Inventories amounting to Rp 85 billion are used as collateral through fiduciary transfers of proprietary rights to the borrowings from PT Indonesia Eximbank, as explained in Note 12. Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan tersebut telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sekitar Rp 6 milyar dan US$ 5.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. As of December 31, 2014, inventories are covered by insurance against losses by fire and other risks under blanket policies with total coverage amounting to approximately Rp 6 billion and US$ 5,000,000, which management believes, is adequate to cover possible losses that may arise from such risks. UANG MUKA PEMBELIAN 9. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan memiliki uang muka pembelian kepada pihak ketiga atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu, sebesar Rp 1.850.548.159 dan Rp 228.851.241. 10. INVENTORIES (continued) ADVANCES FOR PURCHASES As of December 31, 2014 and 2013, the Company has advances to third parties for purchasing raw materials and supplies, amounted to Rp 1,850,548,159 and Rp 228,851,241. ASET TETAP 10. Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT Property, plant and equipment consist of the following: 2014 Saldo Awal/ Beginning Balance Penambahan/ Additions Pengurangan/ Disposals Reklasifikasi/ Reclassifications Saldo Akhir/ Ending Balance Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah 35.817.601.419 Bangunan dan prasarana 61.823.583.501 Mesin dan peralatan 159.699.768.535 Perlengkapan pabrik 3.089.426.537 Peralatan kantor 1.380.179.656 Kendaraan 3.280.814.327 1.860.146.333 15.174.100 32.865.000 - 38.220.910 - 35.817.601.419 61.823.583.501 161.559.914.868 3.104.600.637 1.413.044.656 3.242.593.417 Jumlah Nilai Tercatat 1.908.185.433 38.220.910 - 266.961.338.498 Total Carrying Value 265.091.373.975 Carrying Value Direct Ownership Land Buildings and infrastructures Machinery and equipment Factory equipment Office equipment Vehicles Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan pabrik Peralatan kantor Kendaraan 15.955.623.744 51.339.529.958 2.247.515.498 993.147.344 2.030.390.563 3.091.179.175 10.409.278.950 372.386.347 134.515.562 276.854.680 38.220.910 - 19.046.802.919 61.748.808.908 2.619.901.845 1.127.662.906 2.269.024.333 Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings and infrastructures Machinery and equipment Factory equipment Office equipment Vehicles Jumlah Akumulasi Penyusutan 72.566.207.107 14.284.214.714 38.220.910 - 86.812.200.911 Total Accumulated Depreciation 180.149.137.587 Net Book Value Nilai Buku 192.525.166.868 2013 Saldo Awal/ Beginning Balance Penambahan/ Additions Pengurangan/ Disposals Reklasifikasi/ Reclassifications Saldo Akhir/ Ending Balance Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah 34.411.749.403 Bangunan dan prasarana 59.205.401.683 Mesin dan peralatan 123.283.504.860 Perlengkapan pabrik 2.909.824.237 Peralatan kantor 1.090.664.702 Kendaraan 3.148.377.963 1.405.852.016 2.618.181.818 38.563.005.906 179.602.300 289.514.954 132.436.364 10.191.144.721 - 8.044.402.490 - 35.817.601.419 61.823.583.501 159.699.768.535 3.089.426.537 1.380.179.656 3.280.814.327 Carrying Value Direct Ownership Land Buildings and infrastructures Machinery and equipment Factory equipment Office equipment Vehicles Jumlah 43.188.593.358 10.191.144.721 8.044.402.490 265.091.373.975 Total 224.049.522.848 28 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 10. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued) 2013 Saldo Awal/ Beginning Balance Aset dalam Penyelesaian Mesin dan peralatan Jumlah 8.044.402.490 Penambahan/ Additions Pengurangan/ Disposals - Reklasifikasi/ Reclassifications - (8.044.402.490 ) (8.044.402.490 ) Saldo Akhir/ Ending Balance - Constructions in Progress Machinery and equipment 8.044.402.490 - - - Total 232.093.925.338 43.188.593.358 10.191.144.721 - 265.091.373.975 Total Carrying Value Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan pabrik Peralatan kantor Kendaraan 12.984.444.569 42.687.633.038 1.842.089.796 891.204.884 1.742.752.000 2.971.179.175 10.159.498.938 405.425.702 101.942.460 287.638.563 1.507.602.018 - - 15.955.623.744 51.339.529.958 2.247.515.498 993.147.344 2.030.390.563 Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings and infrastructures Machinery and equipment Factory equipment Office equipment Vehicles Jumlah Akumulasi Penyusutan 60.148.124.287 13.925.684.838 1.507.602.018 - 72.566.207.107 Total Accumulated Depreciation 192.525.166.868 Net Book Value Jumlah Nilai Tercatat Nilai Buku 171.945.801.051 Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif adalah sebesar Rp 14.284.214.714 dan Rp 13.925.684.838, masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013 yang dibebankan sebagai berikut: Depreciation charged to the statements of comprehensive income amounted to Rp 14,284,214,714 and Rp 13,925,684,838 in 2014 and 2013, respectively, which were charged to: 2014 2013 Beban pabrikasi Beban umum dan administrasi (Catatan 23) 13.081.284.673 12.771.304.736 1.202.930.041 1.154.380.102 Manufacturing overhead General and administrative expenses (Note 23) Jumlah 14.284.214.714 13.925.684.838 Total Rincian penjualan aset tetap pada tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: The details of sale of plant and equipment in 2014 and 2013 are as follows: 2014 2013 Nilai tercatat Akumulasi penyusutan 38.220.910 38.220.910 10.191.144.721 1.507.602.018 Carrying value Accumulated depreciation Nilai buku Harga jual 52.500.000 8.683.542.703 10.365.142.000 Net book value Proceeds from sales Laba penjualan aset tetap 52.500.000 1.681.599.297 Gain on sale of property, plant and equipment Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai akun “Laba penjualan Aset Tetap” dalam laporan laba rugi komprehensif. Gain on sale of property, plant and equipment are presented as “Gain on Sale of Property, Plant and Equipment” in the statements of comprehensive income. Penambahan aset tetap, berupa mesin dan peralatan, pada tahun 2014 dan 2013 adalah termasuk pindahan dari uang muka pembelian aset tetap sebesar Rp 1.494.000 dan Rp 3.597.983.795. Additions to property, plant and equipment - machinery and equipment in 2014 and 2013 include the transfer from advance for purchases of property, plant and equipment amounted to Rp 1,494,000 and Rp 3,597,983,795. Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap tersebut telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp 65 milyar dan US$ 10.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. As of December 31, 2014, property, plant and equipment are covered by insurance against losses by fire and other risks under blanket policies with total coverage amounting to Rp 65 billion and US$ 10,000,000. Management believes that total insurance coverage is adequate to cover any possible losses that may arise from such risks. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aset Perusahaan tersebut dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai atas aset tersebut. Management believes that the carrying values of all the Company‟s assets are fully recoverable, and hence, no writedown for impairment in asset values is necessary. 29 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 10. 11. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) ASET TETAP (lanjutan) 10. Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap berupa tanah dan bangunan pabrik serta mesin dan peralatan senilai Rp 164 milyar dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman dari PT Indonesia Eximbank, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 12. As of December 31, 2014, property, plant and equipment such as land and factory building and machinery and equipment with total amount Rp 164 billion are pledged as collateral for loans obtained from PT Indonesia Eximbank, as described in Note 12. Pada tanggal 31 Desember 2013, aset tetap berupa mesin dan peralatan milik Perusahaan dengan nilai sebesar US$ 371.600 dan EUR 1.150.000 dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman dari PT Bank UOB Indonesia, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 12. As of December 31, 2013, machinery and equipment with total amount of US$ 371,600 and EUR 1,150,000 are pledged as collateral for loans obtained from PT Bank UOB Indonesia, as described in Note 12. Pada tanggal 31 Desember 2014, Hak Guna Bangunan (HGB) Perusahaan memiliki sisa jangka waktu yang berkisar antara 10-26 tahun. Manajemen berpendapat bahwa jangka waktu HGB tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. As of December 31, 2014, “Hak Guna Bangunan” (HGB) of the Company has durations left ranging from 10-26 years. Management believes that the terms of the said landrights can be renewed/extended upon expiration. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan memiliki uang muka pembelian aset tetap, berupa mesin dan peralatan, kepada pihak ketiga sebesar Rp 1.494.000. As of December 31, 2013, the Company has an advance for purchase of property, plant and equipment, such as machinery and equipment, to third parties, amounted to Rp 1,494,000. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN 11. Aset tidak lancar lain-lain merupakan jaminan atas Tender Karplas sebesar Rp 100.000.000 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. 12. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued) OTHER NON-CURRENT ASSETS Other non-current assets is a guarantee of Project Karplas amounted Rp 100,000,000 as of December 31, 2014 and 2013. UTANG BANK 12. Utang bank terdiri dari: BANK LOANS Bank loans consist of: 2014 2013 Utang bank jangka pendek PT Indonesia Eximbank Kredit Modal Kerja PT Bank Permata Tbk Fasilitas Cerukan 52.500.000.000 66.500.000.000 587.221.791 428.242.387 Short-term bank loans PT Indonesia Eximbank Working Capital Loan PT Bank Permata Tbk Overdraft Facility Jumlah 53.087.221.791 66.928.242.387 Total 76.788.729.499 93.682.002.555 - 10.236.236.167 Long-term bank loans PT Indonesia Eximbank Investment Loan PT Bank UOB Indonesia Investment Loan Utang bank jangka panjang PT Indonesia Eximbank Kredit Investasi PT Bank UOB Indonesia Kredit Investasi Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang jangka panjang - bersih (20.309.851.951 ) (19.236.502.902 ) Less current maturities 56.478.877.548 84.681.735.820 Long-term debt - net PT Indonesia Eximbank (Bank Exim) PT Indonesia Eximbank (Bank Exim) Pada tanggal 10 Oktober 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja yang bersifat revolving dan fasilitas penerbitan dan pembiayaan LC dari Bank Exim yang bersifat revolving dengan jumlah fasilitas maksimum, masing-masing sebesar Rp 90.000.000.000 dan US$ 1.000.000. Pada tanggal 30 Mei 2013, fasilitas kredit modal kerja dari Bank Exim tersebut mengalami perubahan semula sebesar Rp 90.000.000.000 menjadi Rp 150.000.000.000. Fasilitas kredit modal kerja ditujukan untuk modal kerja usaha industri pembuatan karung plastik dan penerbitan LC Usance. On October 10, 2012, the Company obtained revolving working capital loan and LC facility from Bank Exim with maximum facility amounted to Rp 90,000,000,000 and US$ 1.000.000, respectively. On May 30, 2013, the revolving working capital loan has been increased from Rp 90,000,000,000 to become Rp 150,000,000,000. The revolving working capital loan is intended for the working capital of manufacturing plastic and cement bags and issuance of the usance LC. 30 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 12. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) UTANG BANK (lanjutan) 12. BANK LOANS (continued) PT Indonesia Eximbank (Bank Exim) (lanjutan) PT Indonesia Eximbank (Bank Exim) (continued) Fasilitas kredit tersebut masing-masing memiliki jangka waktu sampai dengan tanggal 10 Oktober 2013 dan terakhir telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 29 Oktober 2015. Fasilitas kredit modal kerja dikenakan bunga per tahun sebesar 10,00%, masingmasing pada tahun 2014 dan 2013. The term of each credit facility is 12 (twelve) months up to October 10, 2013 and the latest has been extended up to October 29, 2015. Working capital loan facility bears annual interest rate of 10.00% in 2014 and 2013, respectively. Pada tanggal 10 Oktober 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi ekspor 1 (Trance A) dan fasilitas kredit investasi ekspor 2 (Trance B) dari Bank Exim dengan jumlah fasilitas maksimum, masingmasing sebesar Rp 56.000.000.000 dan Rp 14.000.000.000, yang ditujukan untuk pengembangan usaha industri karung plastik. Fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu selama 60 (enam puluh) bulan dan dikenakan bunga per tahun sebesar 9,5%, masing-masing pada tahun 2014 dan 2013. On October 10, 2012, the Company obtained investment credit facility export 1 (Trance A) and investment credit facility export 2 (Trance B) from Bank Exim with a maximum facility amounted to Rp 56,000,000,000 and Rp 14,000,000,000, respectively for the development of woven bag industry. The term of credit facility is 60 (sixty) months and bears annual interest amount of 9.5% in 2014 and 2013, respectively. Pada tanggal 30 Mei 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi ekspor 3 (Trance C) dari Bank Exim dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 40.000.000.000, yang ditujukan untuk pengembangan usaha industri karung plastik. Fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu selama 60 (enam puluh) bulan dan dikenakan bunga per tahun sebesar 9,5% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013. On May 30, 2013, the Company obtained investment credit facility export 3 (Trance C) from Bank Exim with a maximum facility amounted to Rp 40,000,000,000 for the development of woven bag industry. The term of credit facility is 60 (sixty) months and bears annual interest amount of 9.5% in 2014 and 2013, respectively. Pada tahun 2014 dan 2013, pembayaran pinjaman fasilitas kredit investasi ekspor 1 (Trance A) masingmasing adalah sebesar Rp 11.199.999.996 dan Rp 11.199.999.996. In 2014 and 2013, the repayment of the loan facility (Trance A) amounted to Rp 11,199,999,996 and Rp 11,199,999,996, respectively. Pada tahun 2014 dan 2013, pembayaran pinjaman fasilitas kredit investasi ekspor 2 (Trance B) masingmasing adalah sebesar Rp 3.000.000.000 dan Rp 2.500.000.000. In 2014 and 2013, the repayment of the loan facility (Trance B) amounted to Rp 3,000,000,000 and Rp 2,500,000,000, respectively. Pada tahun 2014 dan 2013, pembayaran pinjaman fasilitas kredit investasi ekspor 3 (Trance C) masingmasing adalah sebesar Rp 4.366.666.667 dan Rp 1.333.333.333. In 2014 and 2013, the repayment of the loan facility (Trance C) amounted to Rp 4,366,666,667 and Rp 1,333,333,333, respectively. Untuk tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan, saldo utang bank jangka panjang tersebut di atas dicatat dan disajikan pada laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014 sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif tahunan, sebesar 10% pada tahun 2014. For accounting and financial reporting purposes, the above long-term bank loans is carried and presented in the statements of financial position as at December 31, 2014 at amortized cost using effective interest at annual rate of 10% in 2014. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis kepada Bank Exim apabila terdapat perubahan anggaran dasar Perusahaan dan susunan anggota Direksi dan Komisaris Perusahaan. Fasilitas tersebut dijamin dengan persediaan (senilai Rp 85 milyar), piutang usaha (senilai Rp 73 milyar), tanah, bangunan pabrik serta mesin dan peralatan (senilai Rp 164 milyar) (lihat Catatan 6, 8 dan 10), serta jaminan pribadi dari Ishadi, Alexander Tanzil dan Santoso Wijaya, pihak-pihak berelasi Perusahaan. Based on the agreement, the Company shall give written notice to Bank Exim, whenever there are changes in the articles of association and the composition of the Boards of Directors and Commissioners. Those facilities are collateralized by the Company‟s inventories (amounted to Rp 85 billion), trade receivables (amounted to Rp 73 billion), land, factory building, machinery and equipment (amounted to Rp 164 billion) (see Notes 6, 8 and 10), and personal guarantee from Ishadi, Alexander Tanzil and Santoso Wijaya (related parties). Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi persyaratan tertentu seperti menjaga rasio keuangan tertentu (debt to equity ratio). Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan telah memenuhi persyaratan sehubungan dengan fasilitas kredit di atas. In relation to the above facility, the Company is required to comply with certain covenants such as maintaining certain financial ratio (debt to equity ratio). As of December 31, 2014 and 2013, the Company has complied with all the covenants of the above credit facility. 31 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 12. 13. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) UTANG BANK (lanjutan) 12. BANK LOANS (continued) PT Bank UOB Indonesia (Bank UOB) PT Bank UOB Indonesia (Bank UOB) Pada tanggal 27 Februari 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari Bank UOB dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 12.900.000.000, yang ditujukan untuk pembiayaan pembelian mesin dan peralatan pabrik. Fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu selama 60 (enam puluh) bulan, tidak termasuk availaibility period dan grace period, maksimal 7 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan dikenakan bunga per tahun sebesar 10,5% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013. On February 27, 2012, the Company obtained investment credit facility from Bank UOB Indonesia with a maximum facility amounted to Rp 12,900,000,000 for the purchase of plant‟s machinery and equipment. The term of credit facility is 60 (sixty) months, not include availability period and grace period, at maximum 7 (seven) months since the date of the signing credit contract and bears the annual interest rate of 10.5% in 2014 and 2013, respectively. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis kepada Bank UOB apabila terdapat perubahan anggaran dasar Perusahaan dan susunan anggota Direksi dan Komisaris Perusahaan. Fasilitas tersebut dijamin dengan mesin dan peralatan milik Perusahaan (lihat Catatan 10) sebesar US$ 371.600 dan EUR 1.150.000, serta jaminan pribadi dari Alexander Tanzil dan Santoso Wijaya, pihak-pihak berelasi Perusahaan. Based on the agreement, the Company shall give written notice to Bank UOB Indonesia, whenever there are changes in the Company‟s articles of association and the composition of the Boards of Directors and Commissioners. Those facilities are collateralized by the Company‟s machinery and equipment (see Note 10) amount to US$ 371,600 and EUR 1,150,000, and personal guarantee from Alexander Tanzil and Santoso Wijaya (related parties). Saldo pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 10.236.236.167 dan telah dilunasi seluruhnya pada bulan April 2014. As of December 31, 2013, the outstanding balance loan facility amounted to Rp 10,236,236,167 and was fully paid in April 2014. PT Bank Permata Tbk (Bank Permata) PT Bank Permata Tbk (Bank Permata) Pada tanggal 1 Februari 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas cerukan dari Bank Permata dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 5.000.000.000, yang ditujukan untuk modal kerja. Fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan sampai dengan tanggal 1 Februari 2014 dan terakhir telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 1 Februari 2015. Fasilitas tersebut dikenakan tingkat bunga per tahun sebesar masingmasing 12,5% dan 10% pada tahun 2014 dan 2013. On February 1, 2013, the Company obtained overdraft facility from Bank Permata with a maximum facility amounted to Rp 5,000,000,000 for the working capital. The term of credit facility is 12 (twelve) months until February 1, 2014 and the latest has been extended up to February 1, 2015, with annual interest rate of 12.5% and 10% in 2014 and 2013, respectively. Fasilitas tersebut dijamin dengan jaminan pribadi dari Alexander Tanzil dan Santoso Wijaya, pihak-pihak berelasi Perusahaan. Those facility is collateralized by personal guarantee from Alexander Tanzil and Santoso Wijaya (related parties). Beban bunga atas seluruh pinjaman di atas sebesar Rp 16.440.259.572 dan Rp 16.342.610.194, masingmasing untuk tahun 2014 dan 2013, dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Keuangan” pada laporan laba rugi komprehensif. In 2014 and 2013, total interest expenses for those facilities amounted to Rp 16,440,259,572 and Rp 16,342,610,194, respectively, and presented as part of “Financing Expenses“ in the statements of comprehensive income. UTANG USAHA 13. Akun ini merupakan liabilitas yang timbul dari pembelian bahan baku dan bahan pembantu, dengan rincian sebagai berikut: This account represents liabilities incurred mainly from purchase of raw materials and supplies, with details as follows: 2014 Pihak berelasi (lihat Catatan 7) PT Forindoprima Perkasa Pihak ketiga - lokal Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$ 292.386 pada tahun 2014 dan US$ 183.892 pada tahun 2013) TRADE PAYABLES 2013 1.850.722.820 3.384.690.507 8.520.151.378 8.243.997.881 3.637.285.074 2.241.463.610 32 Related party (Note 7) PT Forindoprima Perkasa Third parties - local Rupiah United States Dollar (US$ 292,386 in 2014 and US$ 183,892 in 2013) PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 13. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) UTANG USAHA (lanjutan) 13. 2014 Pihak ketiga - lokal (lanjutan) Euro Eropa (EUR 13.940 pada tahun 2014 dan EUR 1.323 pada tahun 2013) 2013 210.959.448 22.259.811 Third parties - local (continued) European Euro (EUR 13,940 in 2014 and EUR 1,323 in 2013) Jumlah pihak ketiga 12.368.395.900 10.507.721.302 Total third parties Jumlah 14.219.118.720 13.892.411.809 Total Pemasok utama Perusahaan antara lain adalah PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. The main suppliers of the Company among others, are PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. Rincian umur utang dihitung sejak tanggal terjadinya utang: The details of aging of trade payables based on recognition date: 2014 Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 1 tahun Jumlah 14. TRADE PAYABLES (continued) 2013 9.605.131.311 4.088.864.458 445.146.369 79.976.582 7.864.942.501 5.540.653.928 201.659.952 285.155.428 Up to 1 month >1 month - 3 months > 3 months - 6 months >6 months - 1 year 14.219.118.720 13.892.411.809 Total PERPAJAKAN a. 14. Pajak dibayar di muka dan utang pajak a. Prepaid taxes and taxes payable Pajak dibayar di muka Prepaid taxes Jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masukan bersih Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 10.124.902.939, yang disajikan dalam akun “Pajak Dibayar di Muka” pada laporan posisi keuangan. Value Added Tax (VAT) In - net of the Company as of December 31, 2013 amounting to Rp 10,124,902,939, which presented as “Prepaid Taxes” in the statements of financial positions. Utang pajak Taxes payable Utang pajak terdiri dari: Taxes payable consists of: 2014 b. TAXATION Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Keluaran - Bersih Jumlah 2013 52.074.014 1.301.179 130.094.899 4.599.304 Income Taxes: Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 1.714.063.837 - Value Added Tax (VAT) Out - Net 1.803.782.681 188.069.396 Total 85.711.482 1.420.784 2.586.578 Beban (manfaat) pajak penghasilan b. Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran laba (rugi) fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Income tax expense (benefit) The reconciliation between income (loss) before income tax benefit (expense) according to the statements of comprehensive income and estimated tax gain (loss) for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows: 33 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 14. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) PERPAJAKAN (lanjutan) b. 14. Beban (manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) b. 2014 Laba (rugi) sebelum manafaat (beban) pajak penghasilan Menurut laporan laba rugi komprehensif Beda temporer: Penyusutan Estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan Penyisihan penurunan nilai persediaan Pemulihan penurunan nilai persediaan Beda tetap: Kesejahteraan karyawan Sumbangan dan representasi Penyusutan Penghasilan yang pajaknya bersifat final Lain-lain - bersih Taksiran laba (rugi) fiskal tahun berjalan TAXATION (continued) Income tax expense (benefit) (continued) 2013 (9.447.119.285 ) 101.845.164 8.433.485.062 (67.248.245 ) 1.347.290.939 1.113.134.117 38.042.258 28.276.503 155.653.201 17.962.043 137.493.819 (1.137.117.240 ) 519.363.264 (8.266.585.837 ) (36.652.409 ) 203.877.997 23.079.671 141.043.156 (520.129.951 ) 565.733.187 9.884.599.088 Income (loss) before income tax benefit (expense) per statements of comprehensive income Temporary differences: Depreciation Estimated liabilities for employees‟ benefits Allowance for declining in value of inventories Recovery for declining in value of inventories Permanent differences: Employees‟ benefits in kind Donation and representation Depreciation Income already subjected to final tax Others - net Estimated tax gain (loss) current year Perusahaan akan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) tahun 2014 kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) berdasarkan perhitungan pajak di atas. Taksiran penghasilan kena pajak pada tahun 2013 tersebut adalah sesuai dengan jumlah dalam SPT tahun 2013 yang telah dilaporkan kepada KPP. The Company will submit its 2014 Annual Income Tax Returns to the Tax Service Office based on the tax calculation as mentioned above. The amount of estimated taxable income in 2013 conforms with the related amount reflected in the Company‟s 2013 Annual Income Tax Returns submitted to the Tax Service Office. Beban pajak penghasilan (tahun berjalan) dan perhitungan taksiran klaim pajak penghasilan adalah sebagai berikut: Income tax expense (current year) and the computation of the estimated claims for income tax refunds are as follows: 2014 Taksiran laba (rugi) fiskal (dibulatkan) 2013 (8.266.585.000 ) 9.884.599.000 Estimated tax gain (loss) (rounded off) Beban pajak penghasilan - tahun berjalan Pajak penghasilan dibayar di muka (Pasal 22 dan 25) - 2.471.149.750 3.720.965.888 7.429.655.783 Income tax expense - current year Prepayments of income taxes (Articles 22 and 25) Taksiran klaim pajak penghasilan 3.720.965.888 4.958.506.033 Estimated claims for income tax refund Taksiran klaim pajak penghasilan pada tanggal laporan posisi keuangan terdiri dari klaim untuk tahun pajak sebagai berikut: Estimated claims for income tax refund at the date of statements of financial position consist of the claim for the years: 2014 2013 Taksiran klaim Pajak Penghasilan: 2014 2013 2012 3.720.965.888 4.958.506.033 - 4.958.506.033 1.689.979.282 Estimated claims for Income Taxes refund: 2014 2013 2012 Jumlah 8.679.471.921 6.648.485.315 Total 34 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 14. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) PERPAJAKAN (lanjutan) b. 14. TAXATION (continued) Beban (manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) b. Pada tahun 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak penghasilan No. 00033/406/12/054/14 tertanggal 8 April 2014 atas pajak penghasilan badan tahun pajak 2012 yang menetapkan klaim atas pajak penghasilan Perusahaan sebesar Rp 1.689.979.282. In 2014, the Company received Tax Assessment Letter of Overpayment on Corporate Income Tax (SKPLB) No. 00033/406/12/054/14 dated April 8, 2014 regarding corporate income tax for fiscal year 2012 which stated that the estimated claim for tax refund amounted to Rp 1,689,979,282. Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan dengan manfaat (beban) pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: A reconciliation between income tax benefit (expense) as calculated by applying the prevailing tax rate to income (loss) before income tax benefit (expense) and income tax benefit (expense) as shown in the statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows: 2014 Laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif Beban (manfaat) pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap: Kesejahteraan karyawan Sumbangan dan representasi Penyusutan Penghasilan yang pajaknya bersifat final Lain-lain - bersih Rugi fiskal tahun berjalan yang tidak diakui sebagai aset pajak tangguhan 2013 (9.447.119.285 ) (2.361.779.821 ) Beban (manfaat) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif c. Income tax expense (benefit) (continued) 38.913.300 4.490.511 34.373.455 (284.279.310 ) 129.840.816 1.923.298.481 (515.142.568 ) 8.433.485.062 Income (loss) before income tax benefit (expense) per statements of comprehensive income Income tax expense (benefit) 2.108.371.266 computed using the prevailing tax rate Tax effect of permanent differences: 50.969.499 Employees‟ benefits in kind 5.769.918 Donation and representation 35.260.789 Depreciation Income already subjected to (130.032.488 ) final tax 141.433.275 Others - net Curent year tax loss which deferred tax assets was not recognized 2.211.772.259 Aset pajak tangguhan - bersih c. Pajak tangguhan yang berasal dari pengaruh beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut: Income tax expense (benefit) per statements of comprehensive income Deferred tax assets - net The deferred tax effects of the significant temporary differences between commercial and tax reporting are as follows: Tahun 2014 Saldo Awal/ Beginning Balance Estimasi liabilitas atas imbalan kerja Penyisihan penurunan nilai persediaan Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha Penyusutan aset tetap Aset pajak tangguhan - bersih Dikreditkan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif/ Credited to the Statements of Comprehensive Income Saldo Akhir/ Ending Balance 1.602.987.296 336.822.735 1.939.810.031 111.688.800 9.510.565 121.199.365 178.938.914 (1.333.367.610 ) 560.247.400 168.809.268 178.938.914 (1.164.558.342 ) 515.142.568 1.075.389.968 35 Estimated liabilities for employees‟ benefits Allowance for declining in value of inventories Allowance for impairment of trade receivable Depreciation of fixed assets Deferred tax assets - net PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 14. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) PERPAJAKAN (lanjutan) c. 14. TAXATION (continued) Aset pajak tangguhan - bersih (lanjutan) c. Deferred tax assets - net (continued) Tahun 2013 Dikreditkan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif/ Credited to the Statements of Comprehensive Income Saldo Awal/ Beginning Balance Estimasi liabilitas atas imbalan kerja Penyisihan penurunan nilai persediaan Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha Penyusutan aset tetap 1.324.703.767 d. 278.283.529 113.782.777 300.869.909 560.247.400 d. Estimated liabilities for employees‟ benefits Allowance for declining in value of inventories Allowance for impairment of trade receivables Depreciation of fixed assets Deferred tax liabilities - net Administration Under the taxation laws of Indonesia, the Company submit tax return on the basis of self assessment. The Directorate General of Taxation (DGT) may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due. BEBAN AKRUAL 15. Akun ini terdiri dari: ACCRUALS This account consist of: 2014 16. 178.938.914 (1.333.367.610 ) 259.377.491 Administrasi Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 111.688.800 (16.812.061 ) Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar secara sendiri pajak penghasilannya (self-assessment). Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak. 15. 1.602.987.296 (2.093.977 ) 178.938.914 (1.316.555.549 ) Aset pajak tangguhan - bersih Saldo Akhir/ Ending Balance 2013 836.326.721 1.517.182.028 Short-term employees„ benefit liabilities Salaries, wages and employees‟ benefit Beban harus dibayar Listrik, air dan telepon Bunga Beban angkut Lain-lain 1.693.021.919 146.224.930 81.580.000 188.708.719 1.505.818.636 197.330.474 70.830.222 541.940.391 Accrued expenses Electricity, water and telephone Interest Freight Others Jumlah 2.109.535.568 2.315.919.723 Total UTANG PEMBELIAN ASET TETAP 16. Akun ini terdiri dari: This account consist of: 2014 Pihak ketiga Euro Eropa (EUR 56.800 pada tahun 2014 dan EUR 765.200 pada tahun 2013) Dolar Amerika Serikat (US$ 24.750 pada tahun 2014 dan US$ 27.498 pada tahun 2013) Rupiah Jumlah LIABILITIES FOR PURCHASE OF PROPERTY AND EQUIPMENT 2013 859.569.736 12.871.765.888 307.890.000 3.200.000 335.177.750 - Third parties European Euro (EUR 56,800 in 2014 and EUR 765,200 in 2013) United States Dollar (US$ 24,750 in 2014 and US$ 27,498 in 2013) Rupiah 1.170.659.736 13.206.943.638 Total 36 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 17. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) LIABILITAS JANGKA PENDEK LAINNYA 17. OTHER CURRENT LIABILITIES Akun ini terdiri dari: This account consist of: 2014 2013 Pihak Ketiga Eagle Aero Technology Pte.Ltd. (US$ 19.249.995 pada tahun 2013) 18. - 234.638.189.055 Third Party Eagle Aero Technology Pte.Ltd. (US$ 19,249,995 in 2013) Pada tanggal 22 Oktober 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Eagle Aero Technology Pte.Ltd. (EAT) (selanjutnya disebut “Perjanjian”), dimana sesuai kesepakatan dalam Perjanjian tersebut Perusahaan setuju untuk meminjamkan rekening bank atas nama Perusahaan untuk EAT menempatkan sejumlah dana miliknya sejumlah US$ 19.249.995 dalam rekening bank Perusahaan tersebut, yaitu dalam bentuk deposito berjangka atas nama Perusahaan, yang dibatasi penggunaannya (blocked) di Bank Sinar Mas (Catatan 5), yang dijadikan sebagai jaminan untuk performance bond yang diterbitkan oleh PT Asuransi Sinar Mas untuk menjamin pelaksanaan kontrak pekerjaan EAT kepada pelanggannya. Untuk keperluan tersebut, Perusahaan telah menandatangani surat kuasa untuk pencairan deposito berjangka tersebut apabila terdapat klaim atas performance bond yang diterbitkan PT Asuransi Sinar Mas tersebut atau untuk dikembalikan secara otomatis kepada EAT apabila performance bond tersebut telah berakhir atau transaksi EAT tersebut telah selesai. Dana yang diterima dari EAT yang ditempatkan sebagai deposito berjangka Perusahaan yang dibatasi penggunaannya tersebut dicatat sebagai “Liabilitas Jangka Pendek Lainnya” dalam laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2013. Sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian, sebagai kompensasi, Perusahaan akan menerima pendapatan bunga yang berasal dari penempatan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya tersebut. On October 22, 2013, the Company signed an agreement with Eagle Aero Technology Pte.Ltd. (EAT) (herein after is referred as “Agreement”), in which based on the Agreement, the Company agreed to lend its bank account for EAT to place its fund amounted to US$ 19,249,995 in the said bank account of the Company, in form of restricted (blocked) time deposit in Bank Sinar Mas under the name of the Company (Note 5), which is solely used as a collateral for the performance bonds issued by PT Asuransi Sinar Mas to guarantee the performance of the project contract of EAT to its customer. For that purpose, the Company has signed the power of attorney to liquefy the blocked time deposits in the event of a claim to the performance bonds issued by PT Asuransi Sinar Mas or automatically to EAT in the events of the maturity of the performance bonds or the transaction is completed. The fund from EAT which is placed as blocked time deposit of the Company is recorded as “Other Current Liabilities” in the statement of financial position as of December 31, 2013. In accordance with the Agreement, as a compensation, the Company will receive the related interest income from the said blocked time deposits. Pada tanggal 27 Maret 2014, Perusahaan dan Eagle Aero Technology Pte.Ltd. (“EAT”) sepakat untuk mengakhiri perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 22 Oktober 2013 (Perjanjian), dimana pada tanggal 28 Maret 2014, sebagai tindak lanjut atas pengakhiran Perjanjian tersebut, deposito yang dibatasi penggunaannya dengan jumlah US$ 19.249.995 tersebut (Catatan 5) telah dicairkan dan dikembalikan ke rekening yang ditetapkan oleh EAT, sehingga kewajiban Perusahaan kepada EAT dengan jumlah US$ 19.249.995 sehubungan dengan Perjanjian tersebut telah selesai pada tanggal tersebut. On March 27, 2014, the Company and Eagle Aero Technology Pte.Ltd. (“EAT”) agreed to terminate the agreement which was signed on October 22, 2013 (the Agreement), in which on March 28, 2014, subsequent to the termination of the Agreement, the restricted (blocked) time deposit amounted to US$ 19,249,995 (Note 5) was liquidated and transferred to an account as determined by EAT, accordingly the obligation of the Company to EAT amounted to US$ 19,249,995 in relation to the Agreement is settled on that date. MODAL SAHAM 18. Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Jumlah Saham/ Number of Share CAPITAL STOCK The details of share ownership of the Company as of December 31, 2014 and 2013 are as follows: Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership 89,47% 0,35% Jumlah/ Amount 597.650.500 2.349.500 68.000.089 10,18% 6.800.008.900 PT Hastagraha Bumipersada Ishadi (President Director) Others (each with ownership interest below 5%) Jumlah 668.000.089 100,00% 66.800.008.900 Total 37 59.765.050.000 234.950.000 Shareholders PT Hastagraha Bumipersada Ishadi (Direktur Utama) Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%) PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 18. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) MODAL SAHAM (lanjutan) 18. CAPITAL STOCK (continued) Anggota Komisaris dan Direksi yang memiliki saham Perusahaan, sesuai Daftar Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Jumlah Saham/ Number of Share Direksi Ishadi 19. The Commissioners and Directors who are shareholders of the Company, based on the records maintained by the Company‟s Share Registrar as of December 31, 2014 and 2013, are as follows: Percentase Pemilikan/ Persentage of Ownership 2.349.500 Jumlah/ Amount 0,35% Shareholders 234.950.000 Directors Ishadi Pengelolaan Modal Capital Management Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. The primary objective of the Company‟s capital management is to ensure that they maintain healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 untuk menyisihkan dan mempertahankan suatu dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dana cadangan tersebut mencapai 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) tahunan berikutnya. The Company is also required by the Limited Liability Company Law No. 40 Year 2007 to contribute and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements will be considered with by the Company in next Annual General Shareholders Meeting (“AGM”). Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan usulan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan tambahan pendanaan melalui pinjaman.Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses dalam manajemen modal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. The Company manages its capital structure and make adjustments to it, in light of changes in economic conditions. In order to maintain and adjust the capital structure, the Company may adjust the proposed dividend payment to shareholders, issue new shares, or raise additional debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes for managing capital during the years ended December 31, 2014 and 2013. Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur pemodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar, antara lain dengan memonitor permodalan menggunakan rasio debt to equity dan rasio gearing. The Company‟s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost, using debt to equity ratio and gearing ratio . TAMBAHAN MODAL DISETOR- BERSIH 19. Rincian tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: The details of additional paid-in capital December 31, 2014 and 2013 are as follows: 2014 Agio saham sehubungan penawaran umum saham (Catatan 1b) Biaya emisi efek ekuitas (Catatan 1b dan 2p) Agio saham sehubungan - pelaksanaan Waran Seri I Bersih ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - NET as of 2013 51.620 51.620 Additional paid in capital arising from initial public offering (Note 1b) Share issuance costs (Notes 1b and 2p) Additional paid in capital arising from the exercise of Series I Warrants 28.054.021.637 28.054.021.637 Net 30.260.000.000 30.260.000.000 (2.206.029.983 ) (2.206.029.983 ) 38 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 20. 21. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM 20. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada tanggal 30 Mei 2014, para pemegang saham menyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham. Dalam RUPST tersebut, para pemegang saham juga menyetujui untuk mencadangkan sejumlah Rp 1.000.000.000 dari laba bersih Perusahaan tahun 2013, sebagai dana cadangan umum Perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku. Based on the Company‟s Annual Shareholders‟ General Meeting (AGM) on May 30, 2014, the shareholders declared no cash dividends to be distributed to shareholders. On the same AGM, the shareholders also agreed to appropriate portions of retained earnings for general reserve purposes amounting to Rp 1,000,000,000 from net income in 2013, in accordance with the existing regulations. Dalam RUPST yang diadakan pada tanggal 7 Juni 2013, para pemegang saham menyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham. Dalam RUPST tersebut, para pemegang saham juga menyetujui untuk mencadangkan sejumlah Rp 2.000.000.000 dari laba bersih Perusahaan tahun 2012, sebagai dana cadangan umum Perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku. Based on the Company‟s AGM on June 7, 2013, the shareholders declared no cash dividends to be distributed to shareholders. On the same AGM, the shareholders also agreed to appropriate portions of retained earnings for general reserve purposes amounting to Rp 2,000,000,000 from net income in 2012, in accordance with the existing regulations. PENJUALAN BERSIH 21. Akun ini terdiri dari: NET SALES This account consists of: 2014 2013 Lokal Ekspor 341.010.418.827 80.505.756.638 378.240.335.970 61.440.253.453 Local Export Jumlah 421.516.175.465 439.680.589.423 Total Sebagian penjualan, yaitu sekitar 1,09% dan 0,03%, masing-masing pada tahun 2014 dan 2013, dilakukan kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 7). A portion of sales, approximately 1.09% and 0.03% in 2014 and 2013, respectively, were made to related parties (Note 7). Pada tahun 2014 dan 2013, penjualan kepada pihak ketiga dengan jumlah penjualan melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai berikut: In 2014 and 2013, sales to third parties with amount exceeding 10% of net sales are as follows: Persentase Terhadap Jumlah Penjualan Bersih (%)/ Percentage to Total Net Sales (%) Jumlah/ Amount 2014 Penjualan Bersih PT Semen Tonasa PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Jumlah 2013 2014 2013 72.425.011.850 58.543.251.961 17,18 13,31 49.524.456.000 60.890.361.000 11,75 13,85 Net Sales PT Semen Tonasa PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 121.949.467.850 119.433.612.961 28,93 27,16 Total Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan memiliki uang muka dari pelanggan (pihak ketiga) sebesar Rp 840.565.443 dan Rp 50.262.345. 22. CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE As of December 31, 2014 and 2013, the Company has advances from customers (third parties) amounted to Rp 840,565,443 and Rp 50,262,345. BEBAN POKOK PENJUALAN 22. Akun ini terdiri dari: COST OF GOODS SOLD This accounts consists of: 2014 2013 Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung Upah buruh tidak langsung Beban pabrikasi 247.654.512.328 20.306.420.575 10.255.044.225 89.387.094.014 237.114.519.482 23.909.044.552 15.214.279.906 99.645.430.251 Raw materials used Direct labor Indirect labor Manufacturing overhead Jumlah Beban Produksi 367.603.071.142 375.883.274.191 Total Manufacturing Cost 39 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 22. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) 22. 2014 Persediaan barang dalam proses Awal tahun Pembelian Akhir tahun 2013 25.360.108.920 5.205.405.135 (22.485.868.902 ) 14.917.552.068 10.917.041.415 (25.360.108.920 ) Beban Pokok Produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun 375.682.716.295 376.357.758.754 21.933.012.149 9.268.333.484 (10.951.510.818 ) 16.574.819.900 18.672.457.913 (21.933.012.149 ) Beban Pokok Penjualan 395.932.551.110 389.672.024.418 Work in process inventory Beginning of year Purchases End of year Cost of Goods Manufactured Finished goods inventory Beginning of year Purchases End of year Cost of Goods Sold Sebagian pembelian, yaitu sekitar 5,85% dan 9,38%, masing-masing pada tahun 2014 dan 2013, dilakukan dengan pihak berelasi (Catatan 7). A portion of purchases approximately 5.85% and 9.38% in 2014 and 2013, respectively, were made from related party (Note 7). Pada tahun 2014 dan 2013, pembelian dari pemasok pihak ketiga dengan jumlah pembelian melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai berikut: In 2014 and 2013, purchase from third parties with total purchase exceeding 10% of net sales was as follows: Persentase Terhadap Jumlah Penjualan Bersih (%)/ Percentage to Total Net Sales (%) Jumlah/ Amount 2014 Pembelian PT Chandra Asri Petrochemical Tbk 23. COST OF GOODS SOLD (continued) 91.692.956.341 2013 91.211.499.318 BEBAN USAHA 23. Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 21,75 2013 20,74 Purchases PT Chandra Asri Petrochemical Tbk OPERATING EXPENSES Details of operating expenses are as follows: 2014 Beban Penjualan Pengangkutan dan transportasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 2014 2013 6.323.553.544 6.650.948.910 374.092.170 517.736.790 106.069.508 251.899.238 209.480.933 347.625.944 Selling Expenses Freight and transportation Salaries, wages and employees„ benefits Advertising, commissions and sales promotions Others 7.055.614.460 7.725.792.577 Total 6.623.669.395 3.190.153.295 1.202.930.041 730.802.183 578.091.169 1.184.078.980 6.187.132.696 4.184.857.817 1.154.380.102 928.580.427 346.994.916 1.279.476.778 General and Administrative Expenses Salaries, wages and employees„ benefits Office expenses Depreciation (Note 10) Business travel Insurance Others Jumlah 13.509.725.063 14.081.422.736 Total Jumlah Beban Usaha 20.565.339.523 21.807.215.313 Total Operating Expenses Iklan, komisi dan promosi penjualan Lain-lain Jumlah Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Beban kantor Penyusutan (Catatan 10) Perjalanan dinas Asuransi Lain-lain 40 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 24. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) BEBAN KEUANGAN 24. FINANCING EXPENSES Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: Details of financing expenses are as follows: 2014 Bunga pinjaman bank 16.440.259.572 16.342.610.194 964.464.826 1.220.475.653 Interest on bank loans Provision and bank administrative charges 17.404.724.398 17.563.085.847 Total Provisi dan administrasi bank Jumlah 25. 2013 ESTIMASI LIABILITAS ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 25. ESTIMATED BENEFITS LIABILITIES FOR EMPLOYEES’ Perusahaan mencatat estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Prima Bhaksana Lestari, aktuaris independen, berdasarkan laporannya, masing-masing No. 092/PBL/KE/II/2015 tanggal 26 Februari 2015 dan No. 132/PBL/KE/III/2014 tanggal 29 Januari 2014, yang menggunakan metode “Projected Unit Credit”. The Company recorded the estimated liabilities for employees‟ benefits as of December 31, 2014 and 2013, based on the actuarial calculation prepared by PT Prima Bhaksana Lestari, an independent actuary, which reports No. 092/PBL/KE/II/2015 dated February 26, 2015 and No. 132/PBL/KE/III/2014 dated January 29, 2014, respectively, applied the “Projected Unit Credit” method. Asumsi-asumsi pokok yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut: Key assumptions used for actuarial calculation are as follows: Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Referensi tingkat kematian Tingkat cacat tahunan : : : : Umur pensiun : 8,42% (2013: 9,11%) per tahun/per year 10% TMI-2011 5% dari tingkat mortalitas/ 5% from mortality rate 55 tahun/year : : : : Discount rate Future annual salary increase Mortality rate reference Annual disability rate : Retirement age Analisis liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan yang disajikan sebagai “Estimasi Liabilitas atas Imbalan Kerja Karyawan” di laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, 2011 dan 2010, dan beban imbalan kerja karyawan yang dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal tersebut, adalah sebagai berikut: Analysis of estimated liabilities for employees‟ benefits is presented as “Estimated Liabilities for Employees‟ Benefits” in the statements of financial position as of December 31, 2014, 2013, 2012, 2011 and 2010, and employees‟ benefits expense as recorded in the statements of comprehensive income for the years then ended are as follows: a. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan a. 2014 Nilai kini liabilitas imbalan kerja Biaya jasa lampau yang tidak diakui Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui Nilai bersih liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan 2013 9.310.790.323 (399.024.372 ) (1.152.525.827 ) 7.759.240.124 7.101.596.005 2012 (255.122.058 ) 6.411.949.185 2014 Beban yang diakui pada tahun berjalan (505.525.542 ) (1.297.990.651) (778.931.310 ) 5.298.815.068 4.161.586.926 b. 2013 2012 916.145.884 626.004.015 742.426.958 432.971.282 761.783.472 379.601.286 - 26.084.653 35.500.390 - 35.500.390 - 1.577.650.289 5.446.043.778 (470.025.152) b. Beban imbalan kerja karyawan Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi kerugian aktuarial Amortisasi atas beban jasa masa lalu Efek kurtailmen 2011 7.066.830.871 (434.524.762) 1.236.983.283 Estimated liabilities for employees‟ benefits Present value of employees‟ 3.079.033.185 benefits obligation Unrecognized past (541.025.932) service cost 782.782.081 Unrecognized actuarial gain (loss) 3.320.789.334 Net liabilities recognized in the statements of financial position Employees‟ benefits expense 2011 2010 607.086.472 315.665.006 347.350.326 260.921.226 11.342.294 (23.084.480 ) (34.242.742) 35.500.390 - 35.500.390 - 35.500.390 (26.646.880) 1.188.227.442 41 2010 935.167.388 582.882.320 Current service costs Interest costs Amortization of actuarial loss Amortization of past service costs Curtailment effect Employees’ benefits recognized in the current year PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 25. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) ESTIMASI LIABILITAS ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) ESTIMATED LIABILITIES BENEFITS (continued) 25. c. Mutasi nilai bersih atas liabilitas imbalan kerja karyawan 2014 Saldo awal liabilitas bersih Beban imbalan kerja karyawan tahun berjalan Koreksi aktuarial Pembayaran imbalan kerja dalam tahun berjalan Saldo akhir liabilitas bersih c. 2013 2012 5.298.815.068 4.161.586.926 1.577.650.289 - 1.236.983.283 - 1.188.227.442 - (230.359.350) 7.759.240.124 (123.849.166 ) 6.411.949.185 5.298.815.068 Manajemen berkeyakinan bahwa estimasi liabilitas tersebut di atas cukup untuk memenuhi ketentuan yang berlaku. 26. 3.320.789.334 (50.999.300) EMPLOYEES’ The change in the liabilities of employees‟ benefits 2011 6.411.949.185 FOR 2010 2.737.907.014 935.167.388 (72.699.796 ) 582.882.320 - (21.670.000 ) - 4.161.586.926 3.320.789.334 Beginning balance of net liabilities Employees‟ benefit expense for current year Actuarial correction Payment of employees‟ benefits for current year Ending balance of net liabilities Management believes that the above liabilities are adequate to cover the requirements. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 26. estimated prevailing MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, sebagai berikut: As of December 31, 2014 and 2013, the Company has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies mainly as follows: 2014 Mata Uang Asing Aset Kas dan setara kas Piutang usaha US$ US$ Ekuivalen Dalam Rupiah 42.549 361.678 Jumlah Liabilitas Utang usaha Utang pembelian aset tetap US$ EUR US$ EUR 292.386 13.940 24.750 56.800 Jumlah Liabilitas - Bersih 529.310.556 4.244.999.575 Assets Cash and cash equivalents Trade receivables 4.774.310.131 Total Liabilities Trade payables 3.637.285.074 210.959.448 307.890.000 859.569.736 Liabilities for purchase of property and equipment 5.015.704.258 Total 241.394.127 Liabilities - Net 2013 Mata Uang Asing Aset Kas dan setara kas Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha US$ 58.688 715.339.987 Assets Cash and cash equivalents US$ US$ 19.249.995 708.932 234.638.189.055 8.403.761.257 Restricted time deposit Trade receivables 243.757.290.299 Total Jumlah Liabilitas Utang usaha Utang pembelian aset tetap Liabilitas jangka pendek lainnya Ekuivalen Dalam Rupiah US$ EUR US$ EUR US$ 183.892 1.323 27.498 765.200 19.249.995 Jumlah Liabilitas - Bersih 42 Liabilities Trade payables 2.241.463.610 22.259.811 335.177.750 12.871.765.888 234.638.189.055 Liabilities for purchase of property and equipment Other current liabilities 250.108.856.114 Total 6.351.565.815 Liabilities - Net PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 26. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) 26. Perusahaan tidak memiliki pinjaman dalam mata uang asing, namun demikian manajemen secara berkelanjutan senantiasa mengevaluasi struktur aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing. Pada tanggal 6 Maret 2015 (tanggal penyelesaian laporan keuangan), kurs rata-rata mata uang asing yang dikeluarkan Bank Indonesia adalah: US$ 1 = Rp 12.983 dan EUR 1 = Rp 14.319,60. 27. MONETARY ASSETS AND DENOMINATED IN FOREIGN (continued) LIABILITIES CURRENCIES The Company has no borrowings which denominated in foreign currencies, however the management continues to evaluate the structure of assets and liabilities denominated in foreign currencies. As of March 6, 2015 (the date of completion of the financial statements), the average rate of foreign currency published by Bank Indonesia is : US$ 1 = Rp 12,983 and EUR 1 = Rp 14,319.60. PERJANJIAN PENTING DAN KONTINJENSI 27. SIGNIFICANT CONTINGENCIES AGREEMENTS AND a. Perusahaan memiliki perjanjian sewa ruangan kantor dengan Ishadi (pihak berelasi) untuk kantor pusat Perusahaan, yang berlaku untuk periode 1 (satu) tahun, terakhir telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, dengan nilai sewa sebesar Rp 60.000.000. Jumlah beban sewa pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 60.000.000 (Catatan 7). a. The Company has an office space lease agreement with Ishadi (a related party) for the Company‟s head office, which valid for a period of 1 (one) year, which has been extended until December 31, 2013, with a rental amount of Rp 60,000,000. Total rental expense in 2014 and 2013, amounting to Rp 60,000,000, respectively (Note 7). b. Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan (tanggal 6 Maret 2015) terdapat perkara yang melibatkan nama Perusahaan dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) berdasarkan Putusan KPPU No. 08/KPPUL/2004. Perkara tersebut melibatkan nama Perusahaan dalam tender pengadaan tinta sidik jari Pemilu Legislatif Tahun 2004 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (Tender), dimana berdasarkan Putusan KPPU, Perusahaan dinyatakan telah membentuk suatu Konsorsium Perusahaan, yang dalam perkara ini kegiatannya dijalankan oleh Mus’ab Mochamad (pihak ketiga), dan melanggar Pasal 22 Undangundang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat serta menghukum Konsorsium Perusahaan tersebut (beserta 5 Konsorsium lainnya) secara bersamasama untuk membayar denda sebesar Rp 1.000.000.000 (satu milyar Rupiah) karena dinyatakan telah melakukan persengkokolan. b. As of the completion date of financial statements (March 6, 2015) there was a case involving the Company with the Business Competition Supervisory Commission (KPPU) based on KPPU Decision No. 08/KPPU-L/2004. The case involved the Company‟s name in the tender process for the procurement of fingerprint ink for national legislative elections in 2004 which organized by the National Elections Commission (Tender). Based on the decision of KPPU, the Company was convicted hadformed a Consortium, which activities were operated by Mus'ab Mochamad(a third party), and violated Article 22 of Law No. 5 Year 1999 about Monopoly and Unfair Business Competition and the Consortium (together with five other Consorsium) were sentenced to jointly pay fines amounting to Rp 1,000,000,000 (one billion Rupiah) for forming a conspiracy. Atas Putusan KPPU tersebut, telah diajukan Surat Keberatan tertanggal 8 Agustus 2005, yang kemudian telah diputus oleh Majelis Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Putusan tertanggal 5 Januari 2006, yang pada dasarnya menguatkan Putusan KPPU No. 08/KPPU-L/2004 tersebut dan selanjutnya atas perkara tersebut telah diajukan kasasi pada Mahkamah Agung Republik Indonesia berdasarkan pengajuan Memori Kasasi pada tanggal 10 Februari 2006 yang telah didaftarkan dengan Nomor 16/Srt.Pdt.Kas/2006/PN.JKT.PST pada tanggal 13 Februari 2006. The Company had filed the objection letter dated August 8, 2005 against the KPPU decision Further, the Assembly of Central Jakarta District Court, based on decision dated January 5, 2006, decided to basically affirm the decision of KPPU No. 08/KPPU-L/2004. Further, the case was elevated to the Supreme Court of the Republic of Indonesia based on submission of Memorandum of Appeal on February 10, 2006, which was registered under Number 16/Srt.Pdt.Kas/2006/PN.JKT.PST on February 13, 2006. 43 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 27. PERJANJIAN (lanjutan) c. 28. PENTING DAN PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) KONTINJENSI 27. SIGNIFICANT AGREEMENTS CONTINGENCIES (continued) AND Berdasarkan Surat KPPU No. 1238/SJ/VI/2012 tanggal 20 Juni 2012, mengenai Pelaksanaan Putusan Kasasi Mahkamah Agung. jo Putusan PN Jakarta Pusat jo. Putusan KPPU, menyatakan bahwa permohonan kasasi oleh Konsorsium Perusahaan tersebut (beserta 5 Konsorsium lainnya) ditolak, dan diwajibkan secara bersamasama untuk membayar denda sebesar Rp 1.000.000.000 (satu milyar Rupiah) berikut biaya perkara yang harus disetorkan ke kas negara, dalam jangka waktu 30 hari sejak keputusan di keluarkan. Based on the KPPU letter No.1238/SJ/VI/2012 dated June 20, 2012, regarding the execution of decision of appeal from Supreme Court jo decision of Central Jakarta District court jo decision of KPPU, it is stated that the appeal had been rejected (together with other 5 (five) consortium), accordingly the consortium is collectively required to pay Rp 1,000,000,000 (one billion Rupiah), including the court costs which must be paid to State Treasury within 30 days after the decision was made. Pada tanggal 13 Oktober 2014, Perusahaan telah melakukan penyetoran ke kas negara atas putusan KPPU tersebut. On October 13, 2014, the Company has paid to State Treasury based on KPPU Decision. Pada tanggal 1 Juni 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa gudang dengan Febrianto Leonard untuk gudang Perusahaan yang beralamat di Jl. Ir. Sutami, Komplek Pegudangan 88F, Sudiang, Biringkanaya, Makassar, yang berlaku untuk periode 1 (satu) tahun mulai tanggal 1 Juni 2010 sampai dengan tanggal 31 Mei 2011, terakhir telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 dengan nilai sewa sebesar Rp 40.000.000. Jumlah beban sewa pada tahun 2014 dan 2013, masing-masing adalah sebesar Rp 40.000.000 dan Rp 45.833.333. c. INFORMASI SEGMEN 28. On June 1, 2010, the Company signed a lease agreement for the Company‟s warehouse with Febrianto Leonard, which located at Jl. Ir. Sutami, Komplek Pegudangan 88F, Sudiang, Biringkanaya, Makassar, which valid for a period of 1 (one) year starting June 1, 2010 until May 31, 2011 and the latest has been extended until December 31, 2014, with a total rental amount of Rp 40,000,000. Total rental expense in 2014 and 2013 amounting to Rp 40,000,000 and Rp 45,833,333, respectively. SEGMENT INFORMATION Segmen Usaha Business Segment Kegiatan usaha Perusahaan dikelompokkan dalam 4 (empat) segmen usaha utama, yaitu Karung Plastik, Kantong Semen, Roll Sheet dan Sandwich Sheet dan Lain-lain. Segmen ini digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen usaha. Pembebanan harga antar segmen, jika ada, didasarkan pada harga pokok segmen (at cost). Company business activities are grouped into 4 (four) main business segments, namely Plastic Bags, Cement Bags, Roll Sheet and Sandwich Sheet, and Others. This segment is used as the basis for reporting segment information. Transfer price between segments, if any, are based on cost price segment (at cost). Informasi mengenai segmen tersebut adalah sebagai berikut: The Company„s business segment information is as follows: 2014 PENJUALAN BERSIH Pihak eksternal HASIL Hasil segmen (laba bruto) Karung Plastik/ Plastic Bags usaha Perusahaan Kantong Semen/ Cement Bags Roll Sheet dan Sandwich Sheet/ Roll Sheet and Sandwich Sheet Lain-lain/ Others Jumlah/ Total 2014 123.296.169.542 117.724.245.601 145.344.148.385 35.151.611.937 421.516.175.465 NET SALES External parties 3.551.418.187 3.961.426.022 7.788.071.367 10.282.708.779 25.583.624.355 MARGIN Segment margin (gross profit) Beban penjualan dan beban umum dan administrasi tidak dapat dialokasikan Beban keuangan Lain-lain - bersih Rugi sebelum manfaat pajak penghasilan Manfaat pajak penghasilan (20.565.339.523 ) (17.404.724.398 ) 2.939.320.281 Unallocated selling and general administrative expenses Financing expenses Others - net (9.447.119.285 ) Loss before income tax benefit 515.142.568 Rugi bersih Rugi komprehensif lain (8.931.976.717 ) - Jumlah rugi komprehensif (8.931.976.717 ) 44 Income tax benefit Net loss Other comprehensive loss Total comprehensive loss PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 28. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 28. SEGMENT INFORMATION (continued) Segmen Usaha (lanjutan) 2014 Aset segmen Persediaan-bersih Karung Plastik/ Plastic Bags Business Segment (continued) Kantong Semen/ Cement Bags Roll Sheet dan Sandwich Sheet/ Roll Sheet and Sandwich Sheet Lain-lain/ Others Jumlah/ Total 2014 66.752.673.144 Segment assets Inventories - net Aset tidak dapat dialokasi 253.741.919.817 Unallocated assets Jumlah aset 320.494.592.961 Total assets Liabilitas tidak dapat dialokasi 158.615.180.283 Unallocated liabilities Jumlah liabilitas 158.615.180.283 Total liabilities 1.908.185.433 Additions to property, plant and equipment 14.284.214.714 Depreciation expenses 27.284.472.430 20.208.649.478 19.259.551.236 - Penambahan aset tetap Penyusutan 2013 PENJUALAN BERSIH Pihak eksternal HASIL Hasil segmen (laba bruto) Karung Plastik/ Plastic Bags Kantong Semen/ Cement Bags Roll Sheet dan Sandwich Sheet/ Roll Sheet and Sandwich Sheet Lain-lain/ Others Jumlah/ Total 2013 112.462.298.390 182.899.236.590 125.354.351.025 18.964.703.418 439.680.589.423 NET SALES External parties 5.776.569.359 35.810.025.712 618.712.666 7.803.257.268 50.008.565.005 MARGIN Segment margin (gross profit) Beban penjualan dan beban umum dan administrasi tidak dapat dialokasikan Beban keuangan Lain-lain - bersih (21.807.215.313 ) (17.563.085.847 ) (2.204.778.783 ) Laba sebelum beban pajak penghasilan 8.433.485.062 Unallocated selling and general administrative expenses Financing expenses Others - net Income before income tax expense Beban pajak penghasilan (2.211.772.259 ) Income tax expense Laba bersih Pendapatan komprehensif lain 6.221.712.803 - Net income Other comprehensive income 6.221.712.803 Total comprehensive income 107.767.292.568 Segment assets Inventories - net Aset tidak dapat dialokasi 506.111.505.115 Unallocated assets Jumlah aset 613.878.797.683 Total assets Liabilitas tidak dapat dialokasi 443.067.408.288 Unallocated liabilities Jumlah liabilitas 443.067.408.288 Total liabilities Penambahan aset tetap 43.188.593.358 Additions to property, plant and equipment Penyusutan 13.925.684.838 Depreciation expenses Jumlah pendapatan komprehensif Aset segmen Persediaan-bersih 50.774.881.426 42.490.308.140 14.502.103.002 - Segmen Geografis Geographical Segment Aset utama Perusahaan berlokasi di Sidoarjo, Surabaya. Analisis penjualan bersih berdasarkan wilayah pemasaran adalah sebagai berikut: Main assets of the Company are located in Sidoarjo, Surabaya. Sales analysis based on marketing region is as follow: 2014 2013 Lokal Ekspor Asia Afrika 341.010.418.827 378.240.335.970 80.505.756.638 - 60.341.707.727 1.098.545.726 Local Export Asia Africa Jumlah 421.516.175.465 439.680.589.423 Total 45 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 29. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM - DASAR 29. Laba (rugi) bersih per saham - dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih tahun berjalan dengan ratarata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Perhitungannya adalah sebagai berikut: Net income (loss) per share - basic is calculated by dividing net income (loss) for the year by the weighted average of shares outstanding during the year. The calculation are as follows: 2014 Jumlah laba (rugi) bersih tahun berjalan untuk tujuan perhitungan laba (rugi) bersih per saham - dasar Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar 30. 2013 (8.931.976.717 ) 668.000.089 Laba (rugi) bersih per saham - dasar NET INCOME (LOSS) PER SHARE - BASIC (13 ) TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN 30. 6.221.712.803 Net income (loss) for the year for the purpose to calculate income (loss) per share - basic 668.000.089 Weighted average number of shares outstanding 9 Net income (loss) per share - basic FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES Risiko utama dari instrumen keuangan adalah risiko pasar (termasuk risiko fluktuasi harga bahan baku, risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan risiko tingkat bunga), risiko kredit serta risiko likuiditas. Kebijakan keuangan Perusahaan dimaksudkan untuk mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar mata uang asing serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada risiko keuangan Perusahaan. The main risks arising from the Company‟s financial Faktor-faktor Risiko Keuangan Financial Risk Factors a. a. Market Risk instruments are market risk (including risk of raw material price fluctuations, foreign exchange risk and interest rate risk), credit risk and liquidity risk. The Company‟s treasury policies are designed to mitigate the financial impact of fluctuations in interest rates and foreign exchanges rates and to minimize potential adverse effects on the Company‟s financial risk. Risiko Pasar Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku Risk of Raw Material Price Fluctuations Risiko usaha utama yang dihadapi oleh Perusahaan adalah fluktuasi harga bahan baku biji plastik Polypropylene (PP). PP merupakan produk komoditas yang mana harga pasarnya ditentukan oleh permintaan dan penawaran di dunia. Harga PP dapat diklasifikasikan menjadi 2 area yaitu harga PP nasional dan regional. Secara regional, PP di Indonesia diimpor dari Asean, Asia Selatan dan Arab Saudi. Harga pasar yang terbentuk di Indonesia merupakan ekuilbrium dari harga PP nasional, Asean, Asia Selatan dan Arab Saudi. The main business risks which faced by the Company are fluctuations in plastic raw material Polypropylene resin (PP) price. PP is a commodity product where its market price is determined by demand and supply in the world. The price of PP can be classified into 2 areas, namely national and regional price regulation. Regionally, PP in Indonesia are imported from Asean, South Asia and Saudi Arabia. Market prices are formed in Indonesia is the national PP equilibrium of price, Asean, South Asia and Saudi Arabia. Walaupun secara umum, harga PP dipengaruhi oleh harga minyak karena PP merupakan produk turunan dari minyak, namun korelasi antara harga PP dan harga minyak ini cukup kecil dan faktor yang paling dominan adalah permintaan dan penawaran. Although in general, the price of PP is influenced by oil prices because PP is a product derived from oil, but the correlation between the price of PP and oil prices is quite small and the most dominant factor is the demand and supply. Sejak awal tahun 2011, terjadi pergolakan politik di Timur Tengah dan Afrika yang melambungkan harga minyak dunia sehingga jika krisis ini terjadi dalam jangka panjang akan menaikkan harga biji plastik. Untuk itu secara aktif Perusahaan mencermati pergerakan harga bahan baku ini dengan pemasok dan lembaga independen pemantau harga bahan baku seperti ICIS LOR dan Platts untuk mengambil keputusan taktis dalam penentuan tingkat level bahan baku. Dengan adanya hubungan baik antara Perusahaan dengan pemasok, maka diyakini Perusahaan akan mampu memprediksi pergerakan harga ini dengan akurat. Since early 2011, the political upheaval in Middle East and Africa which causes an increases in oil prices so that if this crisis occurs in the long term, it will also increase the price of plastic resin. To deal with it now the Company is actively looking at the movement of these raw material prices with suppliers and independent monitoring raw material prices such as ICIS LOR and Platts to take tactical decisions in determining the level of raw material level. With the good relationship between the Company and its suppliers, it is believed the Company will be able to predict accurately these price movements. 46 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 30. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan) 30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Faktor-faktor Risiko Keuangan (lanjutan) Financial Risk Factors (continued) a. a. Market Risk (continued) Risiko Pasar (lanjutan) Risiko Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing Foreign Exchange Risk Pembelian bahan baku adalah dalam mata uang asing (Dolar Amerika Serikat). Seiring dengan meningkatnya harga minyak dunia, nilai kurs mata uang dunia selalu berubah. Untuk mengatasi hal ini, Perusahaan mengadakan pembelian bahan baku yang terjadwal dengan memperhatikan fluktuasi kurs dolar setiap saat dan juga dengan memperkuat pasar ekspor, dimana harga jual juga dalam valuta asing (Dolar Amerika Serikat) sehingga gejolak nilai tukar dapat diminimalisasi. Purchases of raw materials is denominated in foreign currencies (United States Dollar). Along with rising of world oil prices, world currency exchange rates are always changing. To overcome this, the Company start to purchase the raw materials on scheduled and also pay attention to the fluctuations of dollar exchange rate at any time and also strengthen the export market, where prices are also in foreign currency (United States Dollar) so that exchange rate volatility can be minimized. Risiko Tingkat Bunga Interest Rate Risk Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga di pasar. Pinjaman yang diperoleh dengan tingkat bunga mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas arus kas. Interest rate risk is defined as a risk in which the fair value of future cash flows might be fluctuated due to the changes of market rate of the interest. Loans obtained at variable rates expose the Company to cash flow interest rate risk. Risiko tingkat bunga Perusahaan terutama terkait dengan pinjaman yang diperoleh Perusahaan. Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas dampak perubahan suku bunga untuk mengelola risiko suku bunga. The Company‟s interest rate risk mainly arises from loans obtained by the Company. The Company perform regular review on the impact of interest rate changes to manage the interest rate risk. Tabel berikut menyajikan nilai tercatat instrumen keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan yang terpengaruh oleh risiko suku bunga berdasarkan tanggal jatuh tempo: The following table sets out the carrying amounts, by maturity, of the Company‟ financial instruments that are exposed to interest rate risk: 2014 Kurang dari 1 tahun/ Less than one year Suku bunga mengambang Kas di bank dan setara kas Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bersih Nilai tercatat pada tanggal 31 Desember 2014/ Carrying value as of December 31, 2014 Lebih dari satu tahun/ More than one year 1.115.869.825 (53.087.221.791 ) - 1.115.869.825 (53.087.221.791 ) Floating rate Cash in banks and cash equivalents Short-term bank loans (20.309.851.951 ) - (20.309.851.951 ) Current maturities of long-term bank loans (56.478.877.548 ) (56.478.877.548 ) Long-term bank loans - net of current maturities (56.478.877.548 ) (128.760.081.465 ) (72.281.203.917 ) 47 Net PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 30. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan) 30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Faktor-faktor Risiko Keuangan (lanjutan) Financial Risk Factors (continued) a. a. Market Risk (continued) Risiko Pasar (lanjutan) Risiko Tingkat Bunga (lanjutan) Interest Rate Risk (continued) 2013 Kurang dari 1 tahun/ Less than one year Suku bunga mengambang Kas di bank dan setara kas Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bersih Nilai tercatat pada tanggal 31 Desember 2013/ Carrying value as of December 31, 2013 Lebih dari satu tahun/ More than one year - 3.904.847.758 234.638.189.055 (66.928.242.387 ) - 234.638.189.055 (66.928.242.387 ) Restricted time deposit Short-term bank loans (19.236.502.902 ) - (19.236.502.902 ) Current maturities of long-term bank loans Long-term bank loans - net of current maturities - (84.681.735.820 ) (84.681.735.820 ) 152.378.291.524 (84.681.735.820 ) 67.696.555.704 Instrumen keuangan lainnya yang dimiliki Perusahaan yang tidak dimasukkan di tabel di atas adalah yang tidak dikenakan bunga sehingga tidak terpengaruh risiko tingkat bunga. b. Net The other financial instruments of the Company that are not included in the above table are non-interest bearing, therefore are not subjected to interest rate risk. Risiko Kredit b. Perusahaan tidak memiliki risiko yang signifikan terhadap risiko kredit. Perusahaan memiliki kebijakan untuk memastikan keseluruhan penjualan produk dilakukan kepada pelanggan dengan reputasi dan riwayat kredit yang baik. Selain itu, Perusahaan senantiasa melakukan penelaahan berkala atas kredit pelanggan yang ada. c. Floating rate Cash in banks and cash equivalents 3.904.847.758 Credit Risk The Company has no significant concentrations of credit risk. The Company has policies in place to ensure that sales of products are made to customers with an appropriate reputation and credit history. In addition, the Company always perform regular credit reviews of existing customers. Risiko Likuiditas c. Liquidity Risk Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati mensyaratkan tersedianya kas dan setara kas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan modal operasional. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya senantiasa menjaga fleksibilitas melalui dana kas dan setara kas yang memadai dan ketersediaan dana dalam bentuk kredit yang memadai. Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents to meet operating capital requirements. In regular conduct of business, the Company always maintain flexibility through adequate cash and cash equivalents funds and availability of funding in the form of adequate credit lines. Manajemen mengelola risiko likuiditas dengan senantiasa memantau perkiraan cadangan likuiditas Perusahaan berdasarkan arus kas yang diharapkan serta menelaah kebutuhan pembiayaan untuk modal kerja dan aktivitas pendanaan secara teratur dan pada saat yang dianggap perlu. Management manages the liquidity risks by continuously monitoring the rolling forecasts of the Company liquidity reserve on the basis of expected cash flows and reviewing financing requirements for working capital and funding activities on a regular basis and where deemed necessary. 48 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 30. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan) 30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments Nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang dicatat di laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: The carrying values and the estimated fair values of the Company‟s financial instruments that are carried in the statements of financial position as of December 31, 2014 and 2013, are as follows: 2014 Nilai tercatat/ Carrying amount Nilai wajar/ Fair value Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga - bersih Piutang lain-lain - pihak ketiga Uang muka pembelian 1.252.339.405 1.252.339.405 59.792.567.897 842.464.880 1.850.548.159 59.792.567.897 842.464.880 1.850.548.159 Current Financial Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties - net Other receivables - third parties Advance for purchases Jumlah aset keuangan lancar 63.737.920.341 63.737.920.341 Total current financial assets 100.000.000 100.000.000 Non-current Financial Assets Other non-current assets 63.837.920.341 63.837.920.341 Total Financial Assets 53.087.221.791 53.087.221.791 1.850.722.820 12.368.395.900 2.109.535.568 1.850.722.820 12.368.395.900 2.109.535.568 1.170.659.736 840.565.443 1.170.659.736 840.565.443 Aset Keuangan Tidak Lancar Aset tidak lancar lain-lain Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Beban harus dibayar Utang pembelian aset tetap Uang muka dari pelanggan Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 836.326.721 836.326.721 Current Financial Liabilities Short-term bank loan Trade payables Related parties Third parties Accrued expenses Liabilities for purchase of property and equipment Advances from customers Short-term employees‟ benefit liabilities 20.309.851.951 20.309.851.951 Current maturities of long-term bank loans Jumlah liabilitas keuangan jangka pendek 92.573.279.930 92.573.279.930 Total current financial liabilities Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah Liabilitas Keuangan Non-current Financial Liabilities 56.478.877.548 56.478.877.548 Long-term bank loans - net of current maturities 149.052.157.478 149.052.157.478 Total Financial Liabilities 2013 Nilai tercatat/ Carrying amount Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak ketiga - bersih Piutang lain-lain - pihak ketiga Uang muka pembelian Jumlah aset keuangan lancar Nilai wajar/ Fair value Current Financial Assets Cash and cash equivalents 4.069.362.019 4.069.362.019 234.638.189.055 234.638.189.055 56.823.152.960 196.582.636 228.851.241 56.823.152.960 196.582.636 228.851.241 Restricted time deposit Trade receivables Third parties - net Other receivables - third parties Advance for purchases 295.956.137.911 295.956.137.911 Total current financial assets 49 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 30. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan) 30. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND POLICIES (continued) OBJECTIVES Fair Value of Financial Instruments (continued) 2013 Nilai tercatat/ Carrying amount Aset Keuangan Tidak Lancar Aset tidak lancar lain-lain Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Beban harus dibayar Utang pembelian aset tetap Liabilitas jangka pendek lainnya Uang muka dari pelanggan Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah liabilitas keuangan jangka pendek Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah Liabilitas Keuangan Nilai wajar/ Fair value 100.000.000 100.000.000 Non-current Financial Assets Other non-current assets 296.056.137.911 296.056.137.911 Total Financial Assets 66.928.242.387 66.928.242.387 3.384.690.507 10.507.721.302 2.315.919.723 3.384.690.507 10.507.721.302 2.315.919.723 13.206.943.638 234.638.189.055 50.262.345 1.517.182.028 13.206.943.638 234.638.189.055 50.262.345 1.517.182.028 19.236.502.902 19.236.502.902 Current maturities of long-term bank loans 351.785.653.887 351.785.653.887 Total current financial liabilities Current Financial Liabilities Short-term bank loan Trade payables Related parties Third parties Accrued expenses Liabilities for purchase of property and equipment Other current liabilities Advances from customers Short-term employees‟ benefit liabilities Non-current Financial Liabilities 84.681.735.820 84.681.735.820 Long-term bank loans - net of current maturities 436.467.389.707 436.467.389.707 Total Financial Liabilities Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditentukan berdasarkan jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan (willing parties) dan bukan merupakan penjualan yang dipaksakan atau likuidasi. The fair values of the financial assets and liabilities are determined based on the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between willing parties, other than in a forced sale or liquidation. Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Financial instruments presented in the statements of financial postition are carried at fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be realibly measured. Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut: The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value: Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek Short-term financial assets and liabilities Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang terdiri dari kas dan setara kas, deposito yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain, uang muka pembelian, utang bank jangka pendek, utang usaha, beban harus dibayar, imbalan kerja jangka pendek, utang pembelian aset tetap, liabilitas jangka pendek lainnya, uang muka dari pelanggan dan utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Short-term financial instruments with remaining maturities of one year or less consist of cash and cash equivalents, restricted time deposit, trade receivables, other receivables, advance for purchases, short-term bank loans, trade payables, accrued expenses, shortterm employees„ benefit liabilities, liabilities for purchase of property and equipment, other current liabilities, advances from customers and current maturities of long-term bank loans. 50 PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 30. 31. PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2013 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED) TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan) 30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND POLICIES (continued) OBJECTIVES Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan) Fair Value of Financial Instruments (continued) Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek (lanjutan) Short-term financial assets and liabilities (continued) Manajemen menetapkan bahwa nilai wajar aset dan liabilitas jangka pendek diasumsikan sama dengan nilai tercatatnya karena akan jatuh tempo dalam waktu singkat. Management has determined that the fair values of short-term financial assets and liabilities are assumed to be the same as their carrying amounts due to their short-term maturities. Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang Long-term financial assets and liabilities Manajemen menetapkan bahwa nilai wajar aset dan liabilitas keuangan jangka panjang yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan/atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal (aset tidak lancar lain-lain dan utang bank jangka panjang) adalah kurang lebih sebesar nilai tercatatnya. Management has determined that the fair values of longterm financial assets and liabilities which do not have quoted prices in active markets and/or fair value cannot be measured reliably (other non-current assets and long-term bank loans) are reasonably approximate their carrying amounts. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS 31. Informasi pendukung laporan arus kas sehubungan dengan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut: NON-CASH ACTIVITIES Supplementary information to the statements of cash flows relating to non-cash activities is as follows: 2014 2013 Reklasifikasi uang muka pembelian aset tetap ke aset tetap 1.494.000 3.597.983.795 Perolehan aset tetap melalui utang pembelian aset tetap - 13.206.943.638 Reklasifikasi aset dalam penyelesaian ke aset tetap - 8.044.402.490 51 Reclassification of advance for purchase of property, plant and equipment to property, plant and equipment Acquisitions of property, plant and equipment from liabilities for purchase of property and equipment Reclassification of construction in progress to property, plant and equipment