MANAJEMEN KINERJA (PENGUKURAN, TITIK KRUSIAL, TINDAKAN STRATEGIS, DAN GAMBARAN RESIKO BESERTA PELUANG MANAJEMEN KINERJA Oleh: Idris A. Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini perkembangan industri dan perekonomian harus diimbangi oleh kinerja karyawan yang baik sehingga dapat tercipta dan tercapainya tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Salah satu persoalan penting dalam pengelolaan sumber daya manusia (pegawai) dalam organisasi adalah mengukur kinerja pegawai. Pengukuran kinerja dikatakan penting mengingat melalui pengukuran kinerja dapat diketahui seberapa tepat pegawai telah menjalankan fungsinya. Ketepatan pegawai dalam menjalankan fungsinya akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja organisasi secara keseluruhan. Selain itu, hasil pengukuran kinerja pegawai akan memberikan informasi penting dalam proses pengembangan pegawai. Menurut Junaedi ( 2002 : 380-381) “Pengukuran kinerja merupakan proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa, ataupun proses”. Artinya, setiap kegiatan perusahaan harus dapat diukur dan dinyatakan keterkaitannya dengan pencapaian arah perusahaan di masa yang akan datang yang dinyatakan dalam misi dan visi perusahaan. Sementara menurut Lohman (2003) pengukuran kinerja merupakan suatu aktivitas penilaian pencapaian target-target tertentu yang diderivasi dari tujuan strategis organisasi. Whittaker (dalam BPKP, 2000) menjelaskan bahwa pengukuran kinerja merupakan suatu alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. Simons (dalam BPKP, 2000) menyebutkan bahwa pengukuran kinerja membantu manajer dalam memonitor implementasi strategi bisnis dengan cara membandingkan antara hasil aktual dengan sasaran dan tujuan strategis. Jadi pengukuran kinerja adalah suatu metode atau alat 1 1 yang digunakan untuk mencatat dan menilai pencapaian pelaksanaan kegiatan berdasarkan tujuan, sasaran, dan strategi sehingga dapat diketahui kemajuan organisasi serta meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. B. Batasan Masalah Adapun yang menjadi batasan masalah dalam pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Gambaran flow management kinerja dan pengukuran kinerja di tempat kita bekerja. 2. Jelaskan titik krusial dari flow management dan pengukuran kinerja di tempat kita bekerja. 3. Tindakan apa yang kita lakukan jika berada pada posisi manager. 4. Dari tindakan strategis yang kita lakukan, gambarkan resiko dan peluang yang kita dapatkan. C. Tujuan pembahasan Masalah. Banyak hal yang menjadi tujuan dalam penulisan tulisan ini, namun Yang menjadi tujuan penulis yang paling utama dari penulisan dan pembahasan dari materi ini adalah: 1. Menganalisis bagaimana flow management kinerja dan pengukuran kinerja di tempat kita bekerja. 2. Dapat mengetahui titik krusial dari flow management dan pengukuran kinerja di tempat kita bekerja. 3. Bisa mengambil Sikap jika kita diposisikan pada level manager. D. Teori Tentang Management Kinerja 1. Pengertian Management Istilah manajemen(management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda. Manajemen berasal dari kata to manage yang diartikan dengan mengendalikan, menangani atau mengelola (Zasri M. Ali: 2008). Secara umum, pengertian manajemen adalah pengelolaan suatu pekerjaan untuk 2 memperoleh hasil dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara menggerakkan orang lain untuk bekerja. Menurut G. R. Terry, manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan usaha mencapai sasaran-sasaran dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Menurut James A. F. Stoner, manajemen diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan upaya (usahausaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Zasri M. Ali: 2008). 2. Pengertian Kinerja Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Definisi kinerja menurut Bambang Kusriyanto dalam A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2005) adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu (lazimnya per jam). Faustino Cardosa Gomes dalam A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, (2005: 9) mengemukakan definisi kinerja sebagai ungkapan seperti output, efisiensi serta efektivitas sering dihubungkan dengan produktivitas. Sedangkan Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2005), kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kinerja SDM adalah prestasi kerja, atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM per satuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. 3 3. Penilaian Kinerja Penilaian prestasi kerja merupakan usaha yang dilakukan pimpinan untuk menilai hasil kerja bawahannya. Menurut Leon C. Mengginson dalam A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, (2005: 10), penilaian prestasi kerja (performance appraisal) adalah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Selanjutnya Andrew E. Sikula dalam A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, (2005: 10) mengemukakan bahwa penilaian pegawai merupakan evaluasi yang sistematis dari pekerjaan pegawai dan potensi yang dapat dikembangkan. Penilaian dalam proses penafsiran atau penentuan nilai, kualitas atau status dari beberapa obyek orang ataupun sesuatu barang.Menurut T. Hani Handoko (2001: 235), penilaian prestasi kerja (performance appraisal) adalah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa penilaian prestasi kerja (kinerja) adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui hasil pekerjaan karyawan dan kinerja organisasi. Disamping itu, juga untuk menentukan pelatihan kerja secara tepat, memberikan tanggapan yang lebih baik di masa mendatang dan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan dalam hal promosi jabatan dan penentuan imbalan. E. Pembahasan Masalah di Tempat Kerja. 1. Gambaran Flow Manajemen Kinerja dan Pengukuran Kinerja di Tempat Bekerja PT. Tamiang Multi Trada atau yang biasa disebut Tamiang Elevator, itu dimulai dengan sub-kontraktor untuk pekerjaan Lift-Escalator dan jasa, Tamiang, seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi, dibesarkan menjadi 4 sebuah perusahaan yang kuat dengan empat pilar utama yang meliputi jasa Instalasi, Pengujian Commissioning, Fabrikasi dan pemeliharaan. Sejak tahun 2007, Tamiang Elevator telah memperluas berbagai bisnis di Lightning Protection, Air Conditioner, Power Supply dan Jasa IT-Computer. Saat ini Tamiang Elevator sudah menjadi perusahaan lift Indonesia yang bergerak dibidang Ekspor-impor lift dan escalator dan juga bergerak dalam pabrikasi pembuatan Komponen Lift, jasa perawatan lift dan escalator dan modernization lift dan escalator. Tamiang Elevator dimaksudkan untuk membuat setiap unit bisnis independen dan memiliki potensi besar untuk berkembang lebih pesat. Bisnis kami sekarang dikelola melalui divisi konstruksi. Oleh karena itu, setiap unit bisnis akan lebih fokus pada pengelolaan bisnis, jadi suatu hari, unit bisnis dapat menawarkan bagian dari saham mereka kepada publik. Seiring dengan perjalanan Tamiang Elevator, untuk memenuhi kepuasan pelanggan dalam bidang elevator dan escalator Tamiang telah menerapkan management profesional yang buktikan dengan diraihnya sertifikat ISO 9001:2008 tentang standar manajemen mutu dan OHSAS 18001:2007 tentang manajemen safty dan K3. Dalam melaksanakan bisnis ini tamiang elevator Bergerak dibidang penjualan elevator dan escalator, maintenance Elevator dan escalator, serta Modernization elevator dan escalator. Adapun produk dan jasa yang ditawarkan oleh Tamiang Elevator kepada pelanggannya adalah sebagai berikut: a. Pengadaan dan Pemasangan Unit Baru Pengadaan dan pemasangan unit baru ini adalah bahwa Tamiang Elevator menawarkan produk lift dan escalator kepada para pelangganya dengan disertai pemasangan lift. Dengan demikian para pelanggan akan lebih dimudahkan dengan adanya pemasangan ini, karena pelanggan tidak perlu lagi mencari tenaga ahli untuk pemasangan lift dan escalator yang mereka beli. 5 b. Maintenance (perawatan) Lift dan escalator. Maintenance Lift dan Escalator adalah jasa yang ditawarkan oleh Tamiang Elevator kepada pelanggannya dalam hal perawatan lift dan escalator. Karena maintenance lift dan escalator harus dilakukan secara rutin agar lift dan escalator berjalan dengan baik dan bisa meminimal resiko trouble yang terjadi pada Lift dan escalator. c. Modernization Elevator dan escalator. Pada modernization lift dan escalator ini, tamiang menawarkan jasa untuk memperbaharui sistem dan part lain yang tidak berfungsi dengan baik. Dengan jasa ini lift dan escalator yang sudah tidak berjalan atau ada kendala akan dapat berjalan kembali dengan baik. Untuk lebih jelasnya bagaimana flow kinerja Tamiang Elevator ini kita dapat melihat flow chart dari tiap-tiap bagian yang ada pada Tamiang Elevator. Disana akan kelihatan kinerja dan bagaimana pembagian kerja antar department yang ada di Tamiang Elevator. Untuk flowchart lebih jelasnya bisa kita lihat pada lampiran tulisan ini. 2. Titik Krusial flow management Kinerja pada Tamiang Elevator. Dalam menjalankan bisnis yang ditawarkan oleh Tamiang Elevator kepada pelanggannya, belum terlaksana dengan maksimal, masih ada kekurangan di sana sini dalam menjalankan operasionalnya. Yang menjadi titik krusial dalam flow manajemen adalah pada bagian marketing dan pemasangan lift dan escalator. Dimana dua bagian ini adalah sentral dari semua kegiatan yang ada di tamiang elevator, apabila ini tidak berjalan dengan maksimal, maka semuanya akan terkena dampak dari kesalahan yang dilakukan oleh bagian ini. Pada bagian marketing yang menjadi ujung tombak perusahaan haruslah mampu membuat jaringan yang bagus dengan para pelanggan agar dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan oleh management depada mereka. 6 Selanjutnya yang menjadi titik krusial management adalah pada bagian Instalasi (pemasangan) lift dan escalator. Bagian ini merupakan hal yang harus dan sangat diperhatikan, karena ini menyangkut kualitas lift yang diberikan kepada para pelanggannya. Apabila pemasangan ini tidak dilakukan dengan hati hati dan penuh ketelitian, maka kualitas barang yang tercipta juga tidak akan bagus. Dan ini akan dapat memberikan efek yang kurang bagus kepada projekprojek selanjutnya. 3. Jika pada posisi manager hal yang harus dilakukan Apabila saya pada posisi ini, maka banyak hal yang akan saya lakukan kedepannya perusahaan ini bisa maju dan berkembang ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu hal-hal yang harus dilakukan adalah: a. Memperbanyak relasi dengan para konsultan, kontraktor, dan developer yang ada, karena konsultan kontraktor dan developer adalah yang mempunyai kuasa dalam penentuan pengadaan lift dan escalator. Dengan banyaknya jaringan dan relasi pada mereka, maka akan semakin banyak kemungkinan kita akan mendapatkan orderan dari mereka. b. Melakukan koordinasi yang lebih inten dengan bagian instalasi atau pemasangan, agar tidak terjadi kesalahan, baik dari spesifikasi, jadwal, dan pemasangan lift dan escalator. 4. Resiko dan peluang yang akan didapatkan. Adapun resiko yang kemungkinan akan ada adalah terlalu banyaknya memakan biaya dalam menjalin hubungan baik berhubungan dengan kontraktor dan developer. Seperti biaya entertaint dan lain sebagainya. Sedangkan peluang yang kita dapatkan adalah kita akan dapat mencapai target marketing dengan cepat, dikarenakan para kontraktor, konsultan dan developer adalah pelanggan yang sering menggunakan lift dan escalator. F. Penutup Penulis yakin dalam pembuatan tulisan ini masih banyak terdapat kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya tulisan yang penulis buat ini. 7 DAFTAR PUSTAKA Drs. H. Zasri M. Ali, MM, Dasar-Dasar Manajemen, Pekanbaru: Suska Press, 2008. A.A.Anwar Prabu Mangkunegara. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Refika Aditama. Bandung. Handoko T. Hani, 2000, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Edisi II, Cetakan Keempat Belas, Penerbit BPFE, Yogyakarta. 8