bab i pendahuluan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1. Hingga saat ini terdapat
sekitar 8.000 satelit buatan manusia yang telah diluncurkan, tetapi hanya sekitar
3.000 satelit yang masih beroperasi pada orbitnya. Satelit buatan memiliki tujuan
dan kegunaan yang berbeda-beda. Salah satu contoh satelit milik Indonesia adalah
satelit Palapa. Satelit ini berfungsi sebagai jembatan komunikasi di seluruh
Indonesia. Selain itu banyak jenis satelit seperti satelit astronomi, satelit navigasi,
satelit militer, satelit pengamat dan lain-lain. Indonesia memiliki banyak satelit,
ironisnya semua satelit tersebut merupakan satelit buatan asing. Sehingga pada
akhirnya Indonesia tidak memiliki kendali penuh terhadap satelit milik Indonesia
sendiri. Oleh karena itu pada tahun 2010 dikembangkan satelit buatan Indonesia
yaitu IiNUSAT-1 (Priyambodo dkk, 2014).
Universitas Gadjah Mada akan mengembangkan satelit-nano yang disebut
dengan nama UGM-Sat. Model teknik subsistem OBDH untuk UGM-Sat telah
berhasil dibuat (Sumbodo & Putra, 2015). Salah satu fungsi satelit adalah
menunjang telekomunikasi. Operator amatir radio merupakan salah satu obyek
yang menjadi sasaran untuk komunikasi melalui satelit. Satelit yang memiliki
digipeater akan menunjang kinerja amatir radio dengan cara menerima sinyal
(informasi) dari area terrestrial yang dapat berupa paket APRS. Kemudian
dipancarkan kembali ke area terrestrial sehingga amatir radio di area lain
mengetahui isi informasinya.
APRS adalah kepanjangan dari Automatic Packet Reporting System. Sistem
ini ditemukan oleh Bob Bruninga, WB4APR, pada tahun 1982. Sistem ini
memungkinkan radio komunikasi digunakan untuk saling bertukar informasi digital
pada saat-saat dimana sinyal telepon genggam hilang (Amarylis, 2013).
Komunikasi nirkabel merupakan teknologi yang memiliki kegunaan besar pada
kehidupan manusia. Komunikasi nirkabel salah satunya dilakukan menggunakan
1
2
radio UHF/VHF oleh operator amatir radio untuk mengirim informasi. Penggunaan
APRS oleh operator amatir radio untuk mengirim data lokasi, kondisi cuaca, dan
pesan antar sesama pengguna sehingga berguna dalam situasi tertentu. Amatir radio
dapat menggunakan transceiver dengan dukungan APRS untuk saling bertukar
informasi secara teks. Namun, transceiver dengan dukungan APRS memiliki harga
yang relatif mahal.
Ground Station (stasiun bumi) merupakan salah satu subsistem pada satelit
yang berfungsi untuk mengirim data perintah ke satelit. Stasiun bumi umumnya
terdiri dari sistem komunikasi dan sistem pengarah antena. Bagian stasiun bumi
merupakan penghubung antara satelit dengan pengguna atau regulator dari satelit.
Proses pengembangan
stasiun bumi UGM sedang dilakukan sehingga
pengembangan bagian-bagian stasiun bumi perlu dilakukan. Fungsi lain stasiun
bumi untuk operator amatir radio adalah menerima paket APRS sehingga dapat
diketahui isi informasinya, yang akan sangat berguna dalam situasi tertentu. Namun,
saat ini belum dikembangkan penerima paket APRS untuk stasiun bumi UGM.
Perkembangan komputer mikro semakin mumpuni, salah satu contohnya
adalah Raspberry Pi. Raspberry Pi layaknya CPU pada komputer, yakni dapat
digunakan untuk melakukan berbagai macam komputasi, dan merupakan sebuah
Single-Board Computer (SBC). Raspberry Pi memiliki harga yang terjangkau untuk
sebuah CPU. Kelebihan lainnya adalah konsumsi daya yang rendah. Dukungan
komunitas open source yang cukup besar membuatnya sangat fleksibel untuk
menunjang kepentingan pemrograman perangkat lunak. Salah satunya adalah
menggunakannya sebagai perangkat pemroses sinyal radio dengan bantuan receiver.
Teknologi untuk penerima (receiver) frekuensi radio juga ikut berkembang.
Perangkat DVB-T (Digital Video Broadcast Terrestrial) disebut juga dengan RTLSDR adalah sebuah perangkat tuner TV yang dapat digunakan untuk menerima
sinyal radio. Perangkat ini memiliki ukuran yang cukup kecil dan harga yang
terjangkau. Meskipun demikian, perangkat ini memiliki cakupan frekuensi yang
cukup lebar.
3
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah untuk
penelitian ini yaitu belum dikembangkan penerima paket APRS untuk stasiun bumi
UGM, sedangkan transceiver dengan dukungan APRS memiliki harga yang relatif
mahal.
1.3
Batasan Masalah
1. Penelitian lebih terfokus pada penerimaan data paket APRS,
2. Single-Board Computer yang digunakan yaitu Raspberry Pi 2,
3. RTL-SDR digunakan sebagai perangkat penerima,
4. Perangkat lunak yang digunakan tidak dibahas secara mendalam, hanya
sebatas cara kerja,
5. Antena penerima yang digunakan berjenis directional antenna (antena
terarah).
1.4
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah membuat rancang bangun purwarupa penerima
paket APRS berbasis Single-Board Computer (SBC) untuk stasiun bumi UGM.
1.5
Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah diperoleh sebuah purwarupa penerima
paket APRS untuk stasiun bumi sehingga dapat menjadi dasar pengembangan untuk
penelitian selanjutnya mengenai sistem penerima paket APRS untuk stasiun bumi
UGM.
Download