BAB I PENDAHULUAN A. SKENARIO LBM An. Rifqi bulan digendong ibunya ke puskesmas dengan keluhan sesak nafas dan batuk. Saat diperiksa Ns Rani didapatkan respirasi rate kali/menit. Klien susah minum/menyusu pada ibunya. Ibu klien tampak cemas saat datang ke puskesmas. Dokter juga menegakkan diagnose medis pneumonia. Maka Ns Rani pun menentukan klasifikasi MTBS. Masalah keperawatan yang diangkat Ns Rani adalah tentang status respiratorius dan kemampuan untuk menyusu. Selain itu Ns Rani juga memberikan penyuluhan tentang factor resiko pneumonia pada saat keluarga mau pulang. B. ANALISA KASUS . LANGKAH Klasifikasi Istilah a. b. c. d. e. f. MTBS Pneumonia Respirasi rate Status respiratorius Faktor resiko Diagnosa medis Identifikasi Istilah a. MTBS Manajemen terpadu balita sakit, terfokus pada balita tahun secara menyeluruh. b. Pneumonia Penyakit di saluran pernapasan terutama di daerah paru yang disebabkan oleh agen infeksi c. Proses infeksi akut yang mengenai paru/alveoli disebabkan oleh mikroorganisme Respirasi rate Ratarata pernapasan dalam menit, pada lakilaki normalnya x/menit dan pada perempuan normalnya x/menit. Keperawatan penyakit tropis d. Status respiratorius keadaan pernapasan, bisa dilihat dari komponen sistem pernapasan secara keseluruhan. e. Faktor resiko faktor yang dapat memperparah suatu penyakit/ faktor kemungkinan/yang berhubungan. f. Diagnosa medis diagnosa yang ditegakkan oleh dokter berdasarkan pemeriksaan. . LANGKAH Membuat Daftar Masalah define the problems ......... Patofisiologi dan patogenesis penyakit pneumonia Diagnosa keperawatan yang dapat diangkat untuk kasus penyakit pneumonia Bagaimana cara menentukan klasifikasi dengan MTBS Program dari MTBS Pengobatan yang dilakukan pada penyakit pneumonia Mengapa anak yang mengalami pneumonia tidak dapat menyusu pada ibu nya Etiologi pada penyakit ini Discharge planning yang dapat diberikan Respirasi rate normal pada anak tahun . Manifestasi klinisnya . Cara mendiagnosa/ pemeriksaan diagnosis . Pengobatan herbal . Penatalaksanaan medis dan non medis . Komplikasi penyakit lain yang dapat ditimbulkan oleh penyakit pneumonia . Klasifikasi Penyakit Pneumonia . Faktor resiko pneumonia . Vaksinasi Pneumonia . Apakah ISPA sama dengan dengan Pneumonia . Apakah pneumonia mempengaruhi tumbuh kembang anak . Apa diagnosa bandingnya . Bagaimana pencegahannya Keperawatan penyakit tropis . LANGKAH Menganalisis masalah analyze the problems . Faktor resiko pneumonia Orang yang berhubungan dengan penderita pneumonia dan terpapar secara langsung tanpa alat pelindung. Orang yang terpapar agen penyebab pneumonia tetapi tergantung lagi dari sistem imun orang tersebut. . Patofisiologi penyakit pneumonia Agen gt saluran pernapasan gt pada keadaan normal agen dibunuh oleh makropag gt agen yang masih hidup masuk ke alveolus gt menyebabkan peradangan sehingga terjadi penumpukan dari makropag , sel darah putih, darah, pus, sehingga tersumbat pada alveolus gt menyebabkan susah nafas. . Pengobatan yang dilakukan pada penyakit pneumonia Antibiotik, tapi tergantung penyebabnya apakah bakteri, virus, dll Penisilin g untuk bakteri streptococcus Amantadin untuk virus . Etiologi pada penyakit ini Bakteri streptococcus pneumonia, stapilococcus auriens Virus para influenza, influenza Jamur Inhalasi candidiasis gas, debu, rokok, dll Aspirasi makanan dan minuman . Manifestasi klinisnya Demam ,,, sesak nafas, batuk dahak berwarna hijau kental, gelisah, sianosis, nyeri dada. Keperawatan penyakit tropis Komplikasi penyakit lain yang dapat ditimbulkan oleh penyakit pneumonia Efusi pleura Pneumonia kronik Hipoksemia Keperawatan penyakit tropis . Cara mendiagnosa Foto rontgen Pemeriksaan sputum Untuk lebih spesifik tes serologis Biopsi paru diambil bagian parunya Spirometri .. LANGKAH Pohon Masalah Etiologi dan Faktor Resiko Patogenesis dan Patofisiologis PNEUMONIA Insiden dan Epidemiologi Manifestasi Klinis Klasifikasi Diagnosa Banding Pemeriksaan Utama dan Penunjang Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan Pengobatan Medis Pengobatan Herbal Prognosis dan Komplikasi Keperawatan penyakit tropis .. . LANGKAH Belajar Mandiri . . Apakah pneumonia mempengaruhi tumbuh kembang anak .d agen injury biologi Koping keluarga tidak efektif b.d Pola nafas tidak efektif b. Patofisiologi dan patogenesis penyakit pneumonia Diagnosa keperawatan yang dapat diangkat untuk kasus penyakit pneumonia Bagaimana cara menentukan klasifikasi dengan MTBS Program dari MTBS Mengapa anak yang mengalami pneumonia tidak dapat menyusu pada ibu nya Discharge planning yang dapat diberikan Respirasi rate normal pada anak tahun Vaksinasi Pneumonia Apakah ISPA sama dengan dengan Pneumonia . . Diagnosa keperawatan yang dapat diangkat untuk kasus penyakit pneumonia Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d kerusakan pada alveolus Nyeri akut b.. LANGKAH Sasaran Pembelajaran BBM . .d proses penyakit Keperawatan penyakit tropis .d isolasi respiratori Kurang pengetahuan b.d intake oral tidak adekuat. takipneu.d infeksi paru Anxietas b.d ada inflamasi dan obstruksi jalan nafas Defiisit volume cairan b. LANGKAH Sintesis . . . dan demam Intoleransi aktivitas b.d kurangnya informasi Gangguan pertukaran gas b. . . e. Bukan pneumonia Pneumonia tanpa nafas cepat napas cepat ada tanda bahaya Pneumonia berat . Discharge planning yang dapat diberikan Jangan makan sembarangan Memberi pengobatan untuk mencegah agen infeksi Jauhkan anak dari asap ex. f. Respirasi rate normal pada semua umur a. Rokok.dll Jaga kebersihan rumah ventilasi agar sinar matahari masuk dll . Kenapa mengangkat masalah kemampuan menyusunya Pada pneumonia berat ada gangguan pada sistem pernapasan perbatasan antara takutnya ada yang masuk ke paruparu. saluran pernapasan dan pencernaan . Bagaimana cara menentukan klasifikasi dengan MTBS Perawat bertanya pada ibu ttg keadaan si anak diklasifikasikan berdasarkan data yang didapat untuk menentukan tindak lanjut yang akan dilakukan. tahun Lakilaki Perempuan x/menit x/menit x/menit Respirasi Rate pada semua umur Bayi baru lahir tahun tahun tahun tahun Dewasa normalnya X/ menit normalnya X/ menit normalnya X/ menit normalnya X/ menit normalnya X/ menit normalnya X/ menit Keperawatan penyakit tropis . apakah dirawat atau tidak sesuai jenisnya. b.. d. lt bulan x/menit bulanlt tahun x/menit tahun. c. Sinar X dada Pewarnaan gram dari biakan serta uji sensitifitas Biakan darah Pemeriksaan darah untuk mengetahui peningkatan leukosit atau tidak Kadar gas darah arteri Bronkoskopi atau aspirasi transtrakeal Oksimeter nadi BAB II Keperawatan penyakit tropis .. d. b. e. c. Cara mendiagnosa pneumonia a. g. f. PEMBAHASAN A. Pengertian Pneumonia Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paruparu alveoli biasanya disebabkan oleh invasi kuman bakteri. Pengertian ISPA Istilah ISPA mengandung tiga unsur yaitu infeksi. Migrasi perpindahan organisme langsung dari infeksi di dekat paruparu. Sedangkan infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan hari. saluran pernapasan dan akut. Pneumonia di sebabkan oleh beberapa mikooganisme seperti virus. Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru. Adapun saluran pernapasan adalah organ dimulai dari hidung sampai alveoli beserta organ adneksa seperti sinussinus. yang ditandai oleh gejala klinis batuk. proses ini dapat berlangsung lebih dari hari. Keperawatan penyakit tropis . Batas hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan ISPA. Istilah ISPA secara anatomis mencakup saluran pernapasan bagian bawah termasuk jaringan paruparu dan organ adneksanya saluran pernapasan. Adapun cara mikroorganisme itu sampai ke paruparu bisa melalui . serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli. Aliran darah dari infeksi di organ tubuh yang lain . B. disertai adanya nafas cepat ataupun tarikan dinding dada bagian bawah/kedalam. Inhalasi penghirupan mikroorgnisme dari udara yang tercemar . Pada pemeriksaan histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka waktu yang bervariasi. rongga telinga dan pleura. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit. bakteri. parasit dan fungi. infeksi saluran pernafasan akut . Berikut ini jumlah penderita pneumonia balita yang ada di Kalimantan Selatan Table . etanus. serta campak . diare. Kejadian kematian pneumonia pada anak balita berdasarkan SKRT . Clin Ped Emerg Med J . malaria .. infeksi saluran pernafasan akut sementara proporsi penyakit menular penyebab kematian pada balita yaitu pneumonia ..Yang lebih jarang. urutan penyakit menular penyebab kematian pada bayi adalah pneumonia. diare . Propinsi Jumlah Penderita Pneumonia Balita TANAH LAUT KOTA BARU BANJAR BARITO KUALA TAPIN HULU SUNGAI SELATAN HULU SUNGAI TENGAH Keperawatan penyakit tropis . Umur Laju nafas normal Takipnea frekuensi/menit frekuensi/menit bulan bulan tahun gt tahun C.. Menurut Depkes RI. Jumlah Penderita Pneumonia Balita di Kalimantan Selatan No. Pediatric Pneumonia. semua umur. Kriteria takipnea menurut WHO Gittens MM. Tabel . bakteri dapat mencapai parenkim paru melalui aliran darah dari bagian ekstrapulmonal khususnya stafilokokus ataupun dari penggunaan obat intravena. jenis kelamin serta tingkat sosial ekonomi. Epidemiologi Pneumonia dapat menyerang semua orang. Pneumonia karena radiasi. Legionella. Fungi Aspergilus. . Virus herves simpleks. Virus insial pernapasan. . Selain disebabkan oleh infeksi. Bakteri Agen penyebab pneumonia di bagi menjadi organisme grampositif atau gramnegatif seperti steptococcus pneumoniae pneumokokus. Respiratory. . histoplasma kapsulatum. E. . HULU SUNGAI UTARA TABALONG TANAH BUMBU BALANGAN KOTA BANJARMASIN KOTA BANJAR BARU D. Extrinsik alergik alveolitis Inhalasi bahan debu yang mengandung alergen seperti spora aktinomisetes termofilik yang terdapat pada ampas debu di pabrik gula. . Klebsiela pneumoniae. . Staphylococcus aureus. metotreksat. Rhinovirus. Etiologi Pneumonia yang disebabkan oleh infeksi antara lain . Patogenesis Keperawatan penyakit tropis . hanta virus. pneumonia juga bisa di sebabkan oleh bahanbahan lain/noninfeksi . . Virus Influenzae virus. busulfan. Streptococcus piogenes. chickenpox cacar air. Sitomegalovirus. haemophilus influenza. Syncytial adenovirus. Fikomisetes. Pneumonia karena obat Nitofurantoin. Blastomises dermatitidis. Pneumonia Lipid Disebabkan karena aspirasi minyak mineral. Pneumonia Kimiawi Inhalasi bahanbahan organik dan anorganik atau uap kimia seperti berillium. Parainfluenzae virus. Pneumonia dengan penyebab tak jelas. Kapiler tidak lagi kongesif. Stadium hepatsasi kelabu lobus masih tetap padat dan warna merah menjadi pucat kelabu.Pneumonia terjadi apabila mikroba masuk ke saluran napas bagian bawah. Patogen penyebab pneumonia nosokomial ialah bakteri gram negatif dan Staphylococcus aureus yang merupakan flora normal sebanyak lt . Stadium hepatisasi merah lobus dan lobulus yang terkena menjadi padat dan tidak menggabung udara. Inhalasi. Di dalam alveolus didapatkam fibrin. maka pertahanan pejamu yang gagal membersihkan inokulum dapat menimbulkan proliferasi dan inflamasi sehingga terjadi pneumonia. merupakan rute terbanyak pada kasuskasus tertentu seperti kasus neurologis dan usia lanjut . Hematogenik . Interaksi antara faktor pejamu endogen dan faktor risiko dari luar eksogen akan menyebabkan kolonisasi bakteri patogen di saluran napas bagian atas atau pencernaan makanan. Keperawatan penyakit tropis . Permukaan pleura suram karna diliputi oleh fibrin. . Stadium ini berlangsung sangat pendek. Proses inflamasi pneumonia dapat dibagi atas stadia.Bakteri dalam jumlah banyak. yaitu . Penyebaran langsung Apabila sejumlah bakteri dalam jumlah besar berhasil masuk ke dalam saluran napas bagian bawah yang steril. Aspirasi. misalnya kontaminasi pada alatalat bantu napas yang digunakan pasien . Ada empat rute masuknya mikroba tersebut ke dalam saluran napas bagian bawah yaitu . tempat terjadi fagositosis Pneumococcus. Alveolus terisi fibrin dan leukosit. Stadium kongesti kapiler melebar dan kongesti serta di dalam alveolus terdapat eksudat jernih . beberapa neutrofil dan makrofag. leukosit neutrofil eksudat dan banyak sekali eritrosit dan kuman. warna mernjadi merah dan pada perabaan seperti hepar. Kolonisasi di saluran napas bagian atas karena bakteribakteri tersebut merupakan titik awal yang penting untuk terjadi pneumonia. . fraktur tulang iga. Faktor risiko yang meningkatkan angka kematian pneumonia o Umur lt bulan o Tingkat sosio ekonomi rendah Keperawatan penyakit tropis . penyakit kronis misalnya diabetes militus. Dengan pengobatan antibiotika urutan stadium khas ini tidak terlihat. F. penyalahgunaan etanol. infeksi virus saluran nafas atas. malnutrisi. kanker khususnya kanker paru. Jika dibuat daftar faktor risiko tersebut adalah seperti berikut . Faktor risiko yang meningkatkan insidens pneumonia o Umur lt bulan .. Pipa endotrakeal atau trakostomi.Lakilaki o Gizi kurang o Berat badan lahir rendah o Tidak mendapat ASI memadai o Polusi udara o Menempatkan kandang ternak dalam rumah o Kepadatan tempat tinggal o Imunisasi yang tidak memadai o Membedung anak menyelimuti berlebihan o Defisiensi Vitamin A . COPD dan aspirasi secret orofaringeal dll. Dalam alveolus makrofag bertambah dan leukosit menglami nekrosis dan degenarasi lemak. dirawat di tempat tidur terlalu lama. Stadium resolusi eksudat berkurang. terapi imunoupresif dan AIDS. Fibrin diresorbsi dan menghilang. Faktor Risiko Faktorfaktor resiko pneumonia antara lain Usia yang ekstrem sangat muda atau sangat tua. uremia. bedah abdomen atau toraks. Secara patologi anatomis bronkopneumonia berbeda dari pneumonia lobaris dalam hal lokalisasi sebagai bercakbercak dengan distribusi yang tidak teratur. merokok. Faktor yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas Berbagai publikasi melaporkan tentang faktor risiko yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas pneumonia. sakit leher. Sindroma pneumonia atipikal ditandai oleh awitan yang lebih bertahap. dikatakan mempunyai nafas cepat apabila frekuensi nafasnya lebih dari kali per menit. Sindroma yang tipikal ditandai oleh awitan febris yang mendadak. keletihan. hasil isolasi spesimen darah. mialgia. penonjolan gejala ekstra pulmonalis seperti nyeri kepala. peningkatan fremitus. penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa Streptococcus pnemoniae dan Hemophylus influenzae merupakan bakteri yang selalu ditemukan pada penelitian tentang etiologi di negara berkembang. Pemeriksaan Diagnostik Menurut publikasi WHO. mual muntah serta diare H. Jenis bakteri ini ditemukan pada dua per tiga dari hasil isolasi yaitu . Menurut WHO. tanda konsolidasi paru pekak pada perkusi. Untuk anak umur tahun. batuk kering. Gejala umum pnemonia adalah batuk atau sukar bernafas dan beberapa tanda bahaya umum atau tarikan dinding dada kedalam atau stridor pada anak dalam keadaan tenang. Manifestasi Klinik Secara tradisional bentuk pneumonia ini diperkirakan terdapat sebagian dua sindrom yang berbeda. Keperawatan penyakit tropis . batuk produktif dengan sputum yang purulen dan kemungkinan nyeri dada pleuretik. Sedangkan di negara maju dewasa ini pneumonia pada anak umumnya disebabkan oleh virus. esofonia. aspirat paru dan .o Gizi kurang o Berat badan lahir rendah o Tingkat pendidikan ibu yang rendah o Tingkat jangkauan pelayanan kesehatan yang rendah o Kepadatan tempat tinggal o Imunisasi yang tidak memadai o Menderita penyakit kronis G. klasifikasi pnemonia adalah penderita dengan gejala batuk atau sukar bernafas dengan tandatanda nafas cepat. yaitu dengan gambaran tipikal dan atipikal. suara nafas bronkhial dan ronkhi. Diagnosis didasarkan pada riwayat penyakit yang lengkap. dan perkiraan jenis kuman penyebab infeksi. Penentuan nafas cepat dilakukan dengan cara menghitung frekuensi pernafasan dengan menggunkan sound timer. Keperawatan penyakit tropis . atau adanya penarikan yang kuat pada dinding dada sebelah bawah ke dalam.lt tahun frekuensi pernafasan sebanyak kali per menit atau lebih Pada anak usia tahun . pemeriksaan fisis yang teliti dan pemeriksaan penunjang. Pada klasifikasi bukan pneumonia maka diagnosisnya adalah batuk pilek biasa common cold. tonsilitis. Gambaran rontgen toraks tidak menunjukkan kelainan yang jelas pada penderita bronkitis sedang pada penderita pnemonia atau broncopnemonia didapatkan gambaran infiltrat di paru. Rujukan penderita pneumonia berat dilakukan dengan gejala batuk atau kesukaran bernafas yang disertai adanya gejala tidak sadar dan tidak dapat minum. kesukaran berafas. otitis atau penyakit lainnya. yaitu frekuensi pernafasan sebanyak kali per menit atau lebih. gejala klinis. pemeriksaan fisik. tingkat berat penyakit. Penegakan diagnosis dibuat dengan maksud pengarahan kepada pemberian terapi yaitu dengan cara mencakup bentuk dan luas penyakit. Diagnosis pneumonia berat didasarkan pada adanya batuk dan atau kesukaran bernafas disertai nafas sesak atau penarikan dinding dada sebelah bawah ke dalam pada anak usia bulan .lt tahun frekuensi pernafasan sebanyak kali per menit atau lebih Pada anak usia kurang bulan frekuensi pernafasan sebanyak kali permenit atau lebih. Diagnosis pneumonia terutama didasarkan pada gejala klinis berupa batuk. Batas nafas cepat adalah Pada anak usia bulan . Untuk kelompok umur kurang bulan diagnosis pneumonia berat ditandai dengan adanya nafas cepat. pharyngitis.lt tahun. foto toraks dan laborataritim.Diagnosis pneumonia didapatkan dari anamnesis. Diagnosis pneumonia pada balita didasarkan pada adanya batuk dan atau kesukaran bernafas disertai peningkatan frekuensi nafas nafas cepat sesuai umur. kejang atau kembung sehingga sulit dibedakan dengan meningitis. penderita tampak kesakitan pada daerah yang terkena. y Pada foto thorak terlihat infiltrat alveolar yang dapat ditemukan di seluruh lapangan paru. sehingga mempengaruhi posisi tidur. perkusi normal atau redup sampai pekak. Luasnya kelainan pada gambaran radiologis biasanya sebanding Keperawatan penyakit tropis . Kadar PaCO dapat rendah. Dapat terjadi asidosis respiratorik. asidosis metabolik. sepsis atau ileus. Pemeriksaan Fisik Tanda yang mungkin ada adalah suhu C. sesak. Gerakan dinding toraks dapat berkurang pada daerah yang terkena dan meningkat pada daerah yang sehat pada pemeriksaan palpasi. Pada pemeriksaan auskultasi paru dapat terdengar suara nafas utama melemah atau mengeras. suara nafas tambahan berupa ronkhi basah halus di lapangan paru yang terkena. menggigil pada anak. Pada bayi muda sering menunjukkan gejala non spesifik seperti hipotermi. normal atau meningkat tergantung kelainannya. nafas cuping hidung dan sianosis.Anamnesis Gejala yang timbul biasanya mendadak tetapi dapat didahului dengan infeksi saluran nafas akut bagian atas. kejang pada bayi dan nyeri dada. retraksi chest indrawing. dada daerah yang terkena terlihat lebih mencembung. y Pemeriksaan kultur darah jarang memberikan hasil yang positif tetapi dapat membantu pada kasus yang tidak menunjukkan respon terhadap penanganan awal. pada pemeriksaan inspeksi. dispnea inspiratory effort ditandai dengan takipnea. pada daerah paru normal tepat diatas area konsolidasi. Gejalanya antara lain batuk. Pemeriksaan Penunjang y Pada pemeriksaan darah tepi dapat terjadi leukositosis dengan hitung jenis bergeser ke kiri. kebiruan disekitar mulut. penurunanan kesadaran. y Bila fasilitas memungkinkan pemeriksaan analisis gas darah menunjukkan keadaan hipoksemia karena ventilation perfusion mismatch. demam tinggi terus menerus. dan gagal nafas. Biasanya anak lebih suka berbaring pada sisi yang sakit. sering terdengar suara perkusi timpani. Mengurangi polusi lingkungan seperti polusi udara dalam ruangan dan polusi di luar ruangan. d. ampisilin atau amoksilin. pneumomediastinum. Pencegahan Sekunder Tingkat pencegahan kedua ini merupakan upaya manusia untuk mencegah orang yang telah sakit agar sembuh. menghambat progresifitas penyakit. Memberikan imunisasi campak pada usia bulan dan imunisasi DPT Diphteri. Pencegahan sekunder meliputi diagnosis dini dan pengobatan yang tepat sehingga dapat mencegah meluasnya penyakit dan terjadinya komplikasi. Keperawatan penyakit tropis . Pneumonia berat dirawat di rumah sakit. Pencegahan Pencegahan penyakit pneumonia dapat dilakukan dengan cara Pencegahan Primer Pencegahan primer bertujuan untuk menghilangkan faktor risiko terhadap kejadian pneumonia. . Pneumonia diberikan antibiotik kotrimoksasol oral. Tetanus sebanyak kali yaitu pada usia . Upaya yang dapat dilakukan antara lain a. kecuali pada infeksi mikoplasma yang gambaran radiologisnya lebih berat daripada keadaan klinisnya. dan mengurangi ketidakmampuan. Mengurangi kepadatan hunian rumah.dengan derajat klinis penyakitnya. Menjaga daya tahan tubuh anak dengan cara memberikan ASI pada bayi neonatal sampai berumur tahun dan makanan yang bergizi pada balita. c. b. efusi pleura. pneumatokel.Di samping itu. Pertusis. b. Gambaran lain yang dapat dijumpai y y y Konsolidasi pada satu lobus atau lebih pada pneumonia lobaris Penebalan pleura pada pleuritis Komplikasi pneumonia seperti atelektasis. Upaya yang dapat dilakukan antara lain a. zatzat gizi yang dikonsumsi bayi dan anakanak juga perlu mendapat perhatian. diberikan antibiotik parenteral dan penambahan oksigen. dan bulan. pneumotoraks. abses. menghindari komplikasi. I. beri antibiotik selama hari. Pencegahan Tertier Tujuan utama dari pencegahan tertier adalah mencegah agar tidak munculnya penyakit lain atau kondisi lain yang akan memperburuk kondisi balita. namun dapat dikatakan berat dengan berbagai komplikasi seperti pneumonia yang Keperawatan penyakit tropis . Vaksinasi PPV dapat memproteksi tubuh dari agen invasif pneumococcal yang bakteremik. campak. anak setahun. Melakukan perawatan yang ekstra pada balita di rumah. Hib Haemophilus influenzae type b dan Pneumococcus PCV. PPV ini bersal dari virus Pneumococcal yang dijinakkan.. mengurangi kematian serta usaha rehabilitasinya. . yaitu pertussis dan campak telah masuk ke dalam program vaksinasi nasional di berbagai negara. J. anjurkan ibu untuk tetap kontrol bila keadaan anak memburuk.c. Vaksinasi yang tersedia untuk mencegah secara langsung pneumonia adalah vaksin pertussis ada dalam DTP. Bukan Pneumonia perawatan di rumah saja. karena harganya mahal belum banyak negara yang memasukkan kedua vaksin tersebut ke dalam program nasional imunisasi. kedua vaksin ini dapat mencegah kematian . termasuk Indonesia. Bila demam tinggi diberikan parasetamol. beri penisilin dan dipantau selama hari ke depan. Jika anak mengalami nyeri tenggorokan. Sedangkan Hib dan pneumokokus sudah dianjurkan oleh WHO dan menurut laporan. Upaya yang dilakukan dapat berupa a. Tidak diberikan terapi antibiotik. maka segera bawa ke sarana kesehatan terdekat agar penyakit tidak bertambah berat dan tidak menimbulkan kematian. Dua vaksin diantaranya. Bersihkan hidung pada anak yang mengalami pilek dengan menggunakan lintingan kapas yang diolesi air garam. Namun. Penyakit ini dapat dikatakan ringan karena dapat sembuh dengan sendirinya. Bila anak bertambah parah. Pada pencegahan tingkat ini dilakukan upaya untuk mencegah proses penyakit lebih lanjut seperti perawatan dan pengobatan. b. Vaksin Campak Campak adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus campak. Vaksin Hib Pada negara berkembang. vaksinasi Hib telah masuk program nasional imunisasi. populasi anak sudah mendapatkan vaksinasi Hib. . Di negara maju. Penyakit ini disebabkan infeksi bacteria Bordetella pertussis. Diduga Hib mengakibatkan penyakit berat pada sampai juta anak setiap tahun. bersama difteri dan tetanus. Vaksin pneumokokus sudah lama tersedia untuk anak usia diatas tahun dan dewasa. diberikan dalam sediaan DTP. Vaksin Hib sudah tersedia sejak lebih dari tahun. namun penggunaannya masih terbatas dan belum merata. Pada beberapa negara. Di negara berkembang. anak pertahun. Sejak tahun lalu telah ada vaksin campak yang aman dan efektif. yang dikenal sebagai pneumococcal conjugate Keperawatan penyakit tropis .bahkan dapat mengakibatkan kematian. Pada negara yang cakupan imunisasinya rendah. Menurunkan kejadian penyakit campak pada balita dengan memberikan vaksinasi dapat menurunkan kematian akibat pneumonia. . cakupan mencapai sedangkan di negara yang belum berkembang hanya . terutama pada anak kurang gizi dan anak dengan gangguan sistem imun. Saat ini vaksin pneumokokus untuk bayi dan anak dibawah tahun sudah tersedia. Penyakit ini masih sering ditemui. bakteri Haemophilus influenzae type b Hib merupakan penyebab pneumonia dan radang otak meningitis yang utama. . Vaksinasi terhadap penyakit ini sudah lama masuk ke dalam program imunisasi nasional di Indonesia. WHO menganjurkan agar Hib diberikan kepada semua anak di negara berkembang . Vaksin Pertusis Penyakit pertussis dikenal sebagai batuk rejan atau batuk seratus hari. namun laporan tahun l menunjukkan penyakit campak masih menyerang juta anak. cakupan imunisasi mencapai . Vaksin Pneumococcus Pneumokokus merupakan bakteri penyebab utama pneumonia pada anak di negara berkembang. angka kematian masih tinggi dan mencapai . tapi di Indonesia belum. Komplikasi pneumonia yang timbul pada anak yang sakit campak biasanya berat. Hal ini dimungkinkan karena harganya yang relatif mahal dan informasi yang kurang. artinya vaksin mengandung serotipe bakteri pneumokokus dan dalam waktu dekat akan tersedia vaksin PCV . Hasil penelitian di Gambia Afrika. menunjukkan penurunan bermakna kejadian pneumonia pada anak dan keluarganya terutama para lansia. Hal ini membuktikan bahwa vaksin tersebut sangat efektif untuk menurunkan kematian pada anak karena pneumonia. Saat ini yang beredar adalah vaksin PCV . Vaksin PCV ini sudah dimanfaatkan di banyak negara maju.vaccine PCV. dengan pemberian imunisasi PCV terjadi penurunan kasus pneumonia sebesar . dan pengurangan kematian pada anak sebesar . Penatalaksanaan Medis Pengobatan Kuman Penyebab Urutan pemilihan obat Pertama Staphylococcus aureus Nafacillin Oxacillin Kedua atau Sephalosporin generasi ke Vancomicin Ketiga Clindamycin Makrolide Streptococcus pyrogenes grup A Penicillin Amoxicillin Sephalosporin generasi Vancomicin Makrolide Clindamicin Streptococcus pneumonia Penicillin G Amoxicillin Sephalosporin generasi Sephalosporin generasi Pseudomonas aeruginosa Penicillin spekrum luastobramycin Ciprofloxacin Penicillin spektrum luas Azetronam Tobramycin Klebsiella Sephalosporin Ciprofloxacin Imipinem Keperawatan penyakit tropis . Hasil penelitian di Amerika Serikat setelah penggunaan vaksin secara rutin pada bayi. K. pengurangan penderita yang harus dirawat di rumah sakit sebesar . ug/ml. pusing. konsentrasi serum puncak . gatalgatal dan demam. didalam LCS mencapai dari konsentrasi plasma. ruam kulit. Eliminasi dieliminasi renal tanpa diubah filtrasi glomeruler dan sekresi aktif tubuler.pneumonia Aztreonam TrimethopriHaemophilus influenza msulfamethoxazole AmoxillinClavulanate Cefuroxime Amoxicillin atau Ampicillin Ciprofloxacin Azithromycin Doxycycline Makrolide Mycoplasma pneumonia Doxycycline Azitromycine atau Clamydia pneumonia clarithromycine Fluoroquinolone Ciprofloxacin dosis. g setiap jam mg/kg/hari untuk anakanak menghasilkan kadar serum mg/ml. Resistensi timbul dengan frekuensi sekitar satu dalam . pseudomonas dan serratia. anakanak mg/kg/hari. pemberian IV paling baik sebagai infus dibagi dalam pemberian secara individual setiap jam. Kadangkadangtimbul sakit kepala. Pemberian po dibagi dalam pemberian setiap jam mg/hari. Volume distibusi . imsomnia. sakit perut. dan diare. Clindamycin dosis. muntah. bioavailabilitas oral .. dewasa . atau karena perubahan dalam permeabilitas organisme tersebut. terutama di antara stafilokokkus.. g/hari. Efek samping dari ciprofloxacin ialah mual. /kg. dosis oral sebesar . Waktu paruh serum berkisar antara jam. sisanya dimetabolisme dan diekskresi sebagian bilier dan sebagian renal. Resistensi disebabkan satu atau lebih titik mutasi dalam regio pengikat kuinolone dari enzim target. pemberian IV paling baik sebagai infus singkat dibagi dalam pemberian setiap jam mg/hari. Sekitar obat ini Keperawatan penyakit tropis . modifikasi oleh suatu methilase yang tampak jelas. dan ruam kulit. dosis untuk anakanak mg/hari. Penicillin Untuk penisillin G. Namun. Oxacillin dosis pemberian iv paling baik sebagsi infus singkat dibagi dalam pemberian setiap jam. unit/kg/hari dalam dosis. enterokokkus organismeorganisme aerob gram negatif resisten terhadap clindamycin sangat kontrasdengan kerentanan mereka terjadap erytromycin. jam. dan pneumokokkus. Waktu paruh plasma . Eliminasi tidak diubah dieliminasi oleh ginjal. pada kasus berat colitis pseudomembranosa. pada pasien gagal ginjal dapat mengakibatkan hepatitis. Waktu paruh plasma . pada pasien gagal ginjal dapat mengakibatkan hepatitis. diare dengan darah dan lendir pada tinja. dosis untuk anakanak . dan inaktivasi clindamycin secara enzimatis. g qid. Waktu paruh Keperawatan penyakit tropis . disebabkan oleh mutasi situs reseptor ribosom.. sisanya dimetabolisme oleh hati menjadi metabolit yang tidak aktif. mg/ml dapat menghambat streptokokkus. Ekskresi terutama dilakukan melalui hati. sebesar dan . pasien dilaporkan menderita kolitis pseudomembranosa yang ditandai oleh demam. Ekskresi melalui proses ditubuli ginjal yang dapat dihambat oleh probenesid. dosis untuk anakanak mg/hari.terikat protein. orang dewasa g/hari sampai hari. iritasi neuromuskuler. Efek samping dari oxacillin ialah sakit dan thrombophlebitis pada tempat injeksi. dosis pemberian po untuk orang dewasa . jam.. Oxacillin dosis pemberian iv paling baik sebagsi infus singkat dibagi dalam pemberian setiap jam. sedangkan untuk penisillin V. Clindamycin stafilokokkus.. empedu. muntah. Efek samping dari oxacillin ialah sakit dan thrombophlebitis pada tempat injeksi. iritasi neuromuskuler. sisanya dimetabolisme oleh hati menjadi metabolit yang tidak aktif. mual. muntah. mual. nyeri abdomen. dosis untuk anakanak mg/kg/hari dalam dosis. pada kasus berat colitis pseudomembranosa. dan urin. orang dewasa g/hari sampai hari. Resistensi terhadap clindamycin mengakibatkan resistensi silang dengan makrolide lain. mual. Kadangkadang terjadi juga kerusakan fungsi hati dengan atau tanpa ikterus dan neutropenia. Diperkirakan sekitar .. Eliminasi tidak diubah dieliminasi oleh ginjal. Efek samping dari clindamycin ialah diare. dosis pemberian iv untuk orang dewasa mu/ jam. dan indometasin. dapat juga timbul lesi oral. finjal. Oleh karena itu penicillin G tidak dianjurkan untuk diberikan oral. Penicillin G pemberian dosis penicillin G tinggi dengan iv secara kontinyu juga dapat diterima. sekalipun jarang digunakan. Absorbsi amoxicillin disaluran cerna jauh lebih baik daripada ampisilin. beberapa obat lain juga meningkatkan masa paruh eliminasi penisilin darah. dan adanya suatu pompa aliran keluar.eliminasi penisilin darah diperpanjang oleh probenesid. nefritis interstisial reaksi autoimunterhadap suatu komplek penicillinprotein. waktu paruh plasma jam bayi baru lahir . Reaksireaksi alergi meliputi. dosis untuk anakanak mg/kg/hari dalam dosis. dan gangguangangguan vaskulitis. pada gagal ginja waktu paruh dapat mencapai jam. Waktu paruh normal penicillin G sekitar menit. Amoxicillin dosis po untuk orang dewasa . empedu. amoxicillin mencapai kadar dalam darah yang tingginya kali lebih tinggi daripada yang dicapai oleh ampisilin. antara lain fenilbutazon. namun pemberian aminoglikoside secara simultan penting untuk mencapai bakterisid yang diperlukan dalam pengobatan endokarditis enterokokkus. Dosis penicillin G oral haruslah sampai kali lebih besar daripada dosis IM. sisanya dimetabolisme oleh hati menjadi metabolit yang tidak aktif. demam. g/qid. eosinofilia. pruritus berat. jam. serta beragam ruam kulit. kerusakan penetrasi obat ke dalam PBPs target. Eliminasi dieliminasi oleh ginjal dalam keadaan tidak diubah. Resitensi penicillin dan agenagen betalaktam lainnya disebabkan oleh satu dari mekanisme umum inaktivasi antibiotik oleh betalaktamase. asetasol. dapat menginduksi sensitisasi. Penicilin G didistribusi luas dalam tubuh. demam. dan kesukaran bernafas yang timbul hari setelah pemaparan. anemia hemolitik. kadar obat memadai dapat tercapai dalam hati. Efek samping dari amoxicillin dapat menimbulkan ruam kulit yang secara alamiah bukan alergi. termasuk makanan atau kosmetik. sulfinpirazon. Ikatan protein plasma . reaksireaksi serum sickness sekarang jarang terjadiurtikaria. Penicillin yang diberikan pada dosis juta unit dapat menghambat enterokokkus. Dengan dosis oral yang sama. Selain itu. edema angioneurosis. modifikasi PBPs target.. limfe. tetapi dalam CSS sukar dicapai. Efek samping dari penicillin ialah semua preparat yang mengandung penicillin. usus. Penicillin G mudah rusak Keperawatan penyakit tropis . pembengkakan persendian. dan semen. tetapi dapat kembali normal selama pengobatan masih berlangsung. Efek samping dari cefadroxil ialah parestesi pada tungkai. Pemberian po jam sebelum makan dalam perut kosong dibagi dalam jam. Sefazolin melakukan penetrasi dengan baik ke dalam sebagian besar jaringan. Diatesi hemoragik dapat pula ditimbulkan oleh penicillin G. g/X. dosis untuk anakanak mg/kg/hari dalam dosis. cephalotin.. Waktu paruh plasma jam. Vancomycin dosis untuk orang dewasa pemberian iv mg/kg/hari dalam . dan cephradine. untuk orang dewasa g/hari dosis maksimal harian g. Eliminasi melalui renal tanpa diubah. dosis untuk anakanak mg/kg/hari. Vankomycin tidak diserap melalui saluran cerna. diperkiran terjadi berdasrakn mekanisme reaksi imun yang tidak tergantung dari dosis dan lamanya terapi. dosis. Efek samping dari sefazolin ialah walaupun dapat timbul reaksi coom positif langsung. palpitasi. Syok anafilaktik. g/hariX. jarang terjadi anemia hemolitik yang jelas. keluar banyak keringat. Sephalosporin generasi kelompok ini meliputi cefadroxil. sakit kepala. dan serangan kram cerebral pada kelebihan dosis insufesiensi ginjal. Cefazolin dosis iv untuk orang dewasa .. neutropenia dan leukositopenia juga jarang terjadi. Cefadroxil dosis po untuk orang dewasa . Penicillin G dapat mengakibatkan nefropati. cefazolin.dalam suasana asam. dosis untuk anakanak mg/kg/hari dalam dosis. dosis untuk anakanak mg/kg/hari dalam dosis. leukopenia. gatalgatal. dosis untuk anakanak mg/kg/hari dalam dosis. cephapirine. dan untuk mendapatkan efek sistemik selalu harus diberikan iv karena pemberain im meninbulkan nekrosis. Efek samping dari obat ini antara lain neurotoksisitas dengan sakit kepala. Resistensi terhadap vancomycin disebabkan oleh modifikasi situs pengikat DAlaDAla pada elemen peptidoglikan sehingga ujung DAla digantikan oleh Dlactate. diplopia. thrombositopenia. anemia hemolitik yang reversibel. urticaria dan exanthema. Cefaleksin dosis untuk orang dewasa . Kenaikan kadar SGOT dan nitrogen urea darah BUN dapat terjadi. pusing. pendengaran bising bingung. berupa nefritis interstitium. hallusinasi. eosinoflia. koma. anaphylaxie. Efek samping Keperawatan penyakit tropis . g/ jam. demam. Azithromycin dosis untuk orang dewasa x mg/hari selama hari. maka dapat diberikan dalam dosis sekali sehari. Anemia. mengalami sirkulasi enterohepatik. Imipinem tidak diabsorbsi melalui saluan cerna. peradangan mukosa. sehingga harus diberikan secara suntikan. jam. sakit dan thrombophlebitis pada tempat injeksi. Efek samping yang paling sering ialah mual. Eliminasi oleh ginjal dalam keadaan tidak diubah. anaphylaxie. sisanya dimetabolisme di dalam hati dan dieliminasi melalui tinja dan urin dimetabolisme menjadi metabolit yang masih bersifat farmakologik aktif. exanthema. Azteronam dosis pemberian iv paling baik sebagai infus singkat dibagi dalam individual setiap jam . peninggian TIK yang reversible. g/ jam. Efek samping yang dapat ditimbulkan antara lain penimbunan lemak didalam hati. leukopenia. selanjutnya mg/hari. anemia aplastik atau hemolitik. Proteksi ribosom yang disebabkan oleh produksi proteinprotein yang mengganggu ikatan tetracyclin ke ribosom. Eliminasi melalui renal tanpa diubah. Waktu paruh plasma . dosis untuk anakanak mg/kg/BB/hari. Obat yang disimpan dalam Keperawatan penyakit tropis . gatalgatal.. Doxycycline dosis untuk orang dewasa po dosis awal mg. Resistensi doxicyclin terdapat tiga mekanisme. terapi yang lama atau bila diberikan pada pasien payah ginjal. demam. Pada kelainan fungsi ginjal waktu paru imipinem dapat mencapai . g/hari sampai . urticaria. muntah. doxicyclin hampir seluruhnya diabsorbsi dan diekskresi secara perlahan. sakit otot dada dan punggung. Waktu paruh imipinen jam pada orang dewasa. Efek samping dari azteronam ialah mual. kemerahan kulit dan reaksi lokal pada tempat infus. tetapi kadar di jaringan dan sel fagosit sangat tinggi.. Waktu paruh plasma jam. Imipinem dosis untuk dewasa iv . jam sampai jam. penonaktifan tetracyclin secara enzimatis. ketulian permanen dan uremia yang fatal dapat terjadi pada pemberian dosis besar. diare. sisanya dimetabolisme didalam hati dan dileiminasi bilier. sekali sehari selama hari.dari obat ini antara lain. penurunan akumulasi intraseluler yang disebabkan oleh gangguan aliran ke dalam atau peningkatan aliran keluar oleh suatu transport aktif dari suatu protein. neutropeni dan thrombopenia. g/hari untuk keseluruhan hari. muntah. Kadar azithromycine yang tercapai dalam serum setelah pemberian oral relatif rendah. thrombopenia sementara waktu. pancreatitis. . Sifatsifat yang unik ini memungkinkan pemberian dosis sekali sehari dan pemendekan durasi pengobatan dalam banyak kasus. Bila ada tanda gagal nafas diberikan bantuan ventilasi mekanik. M. Istirahat.Respiratory rate . Keluarkan sputum dengan batuk atau postural drainage yang dilakukan kali sehari. Absorbsinya berlangsung cepat. y Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning y Berikan O dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suksion nasotrakeal y Gunakan alat yang steril setiap melakukan tindakan Keperawatan penyakit tropis .Kedalaman inspirasi . . Azithromycin harus diberikan jam sebelum atau jam sesudah makan.Kemampuan membersihkan sekresi NIC Airway suctioning y Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning y Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning. . Diagnosa Keperawatan Inefektif bersihan jalan napas Batasan Karakteristik y Kelainan suara napas y Batuk y Gelisah y Perubahan frekuensi dan irama napas Faktor yang berhubungan y Akumulasi sekret NOC Respiratory Status Airway Patency Indikator . Asuhan Keperawatan pada Pasien Pneumonia No. hisap dengan nasotracheal suction atau bronkoskopi. umumnya memerlukan istirahat baring. Jika tidak terpenuhi.Ritme respiratory . Pemberian oksigen dapat diberikan dengan nasal atau masker. namun terganggu bila diberikan bersama makanan. dapat berikan secara parenteral. monitor dengan pulse oxymetri. tergantung dari berat penyakit.jaringan ini kemudian dilepaskan perlahanlahan sehingga dapat diperoleh waktu paruh eliminasi sekitar hari. Pengobatan paru. . Diet harus cukup kalori agar tidak hiperkatabolisme. L. Pengobatan Suportif . Bila penderita lemah untuk mengeluarkan sputum. . dll. menelan.Identifikasi faktor resiko .Memposisikan diri dengan benar saat makan dan Monitor position oksigen pasien y Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion y Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien menunjukkan bradikardi. dan bernapas Aspiration Prevention Indikator . jika diperlukan y Melakukan terapi fisik dada. jika diperlukan y Membuang sekret dengan mendorong batuk atau suction y Auskultasi bunyi napas y Melakukan endotrakheal atau nasotrakheal suctioning. jika diperlukan y Monitor respiratori dan status oksigenasi. jika diperlukan Breastfeeding Assistance Activities y Mendiskusikan bersama orang tua mengenai aktivitas lamanya waktu yang akan digunakan untuk menyusui y Dampingi orang tua untuk mengidentifikasi y Keperawatan penyakit tropis . Ketidakefektifan Pola Makan Bayi Batasan Karakteristik y Ketidakmampuan bayi untuk mengkoordinasi aktivitas mengisap. jika diperlukan y Mengatur oksigenasi.. Airway Management y Posisikan pasien untuk potensi bernapas maksimal y Indentifikasi kebutuhan aktual pasien / insersi jalan napas potensial y Tambahkan jalan napas oral atau nasoparingeal. peningkatan saturasi O. jika diperlukan y Mengatur pengobatan aerosol. Bayi tumbuh sesuai dengan tumbuh kembang normal .Faktor yang Berhubungan y Kelainan anatomik minum Menegakkan badan bayi sekitar menit sesudah makan Breastfeeding Maintenance Indikator . adanya bunyi pada saat menelan. dapat menyelesaikan atau menyusui sebanyak delapan sampai sepuluh kali dalam jam Observasi posisi bayi apakah sudah benar. dan kemampuan mengisap atau menelan pada saat bayi menyusu Monitor atau memantau kemampuan bayi untuk memegang puting susu ibu latchon skill Instruksikan ibu untuk selalu mengamati bayi saat mengisap puting susu ibu Dorong ibu melakukan pemberian ASI dengan nyaman dan terjaga privasinya Dorong ibu untuk membantu bayi menyusu selama mungkin Instruksikan ibu untuk melakukan teknik yang tepat untuk mengajak bayi beristirahat saat menyusu Diskusikan dengan ibu terkait penggunaan pompa ASI ketika bayi tidak mampu berinisaitif untuk menyusu Instruksikan ibu bagaimana cara membuat Keperawatan penyakit tropis .Kepuasan terhadap proses menyusu y y y y y y y y y y keinginan menyusu bayi sebagai kemampuan dalam praktek menyusui Memantau atau memonitor kemampuan mengisap bayi Dorong ibu untuk melakukan upaya awal menyusu oleh perawat.Keluarga mendukung bayi untuk menyusu . cara kerja. Kurang Pengetahuan Batasan Karakteristik y Tidak tepat saat mengikuti instruksi y Tingkah laku yang tidak sesuai y Mengungkapkan masalah Faktor yang berhubungan y Tidak akrab dengan sumber informasi y Kurang paparan informasi Pengetahuan Proses Penyakit Tingkat pemahaman proses penyakit dan pencegahan komplikasi Pengetahuan Perawatan Penyakit Tingkat Pemahaman tentang penyakit berkaitan dengan Informasi yang dibutuhkan untuk memperoleh dan mempertahankan kesehatan optimal Pengetahuan Resimen Pengobatan Tingkat Pemahaman tentang resimen pengobatan khusus Pengetahuan Prosedur Pengobatan Tingkat pemahaman tentang prosedur yang dibutuhkan sebagai bagian dari resimen pengobatan Pengetahuan Medikasi Tingkanpemahama n tentang penggunaan obat yang aman bayi bersendawa Teaching Prescribe Medication y Anjurkan keluarga mengenali sifatsifat khusus dari obatobatannya y Informasikan kepada keluarga tentang obat generik dan nama dagangnya pada setiap obat y Ajarkan keluarga tujuan dan kerja setiap obat y Jelaskan cara pemberi pelayanan kesehatan memilih obat yang tepat y Ulangi kembali pengetahuan keluarga tentang pengobatannya y Evaluasi kemampuan keluarga untuk meminum obat sendiri y Informasikan pada keluarga konsekuensi jika putus obat y Ajarkan keluarga efek samping yang dimiliki setiap obat y Ajarkan pada keluarga cara mencegah dan menghilangkkan efek sampingnya y Ajarkan keluarga tindakan tepat yang harus dilakukan bila ada efek samping y Ajarkan kepada keluarga cara menyimpan obatobatnya y Bantu keluarga menulis perkembangan jadual pengobatan y Sediakan keluarga informasi tertulis tentang tujuan.. efek Keperawatan penyakit tropis . samping dan lainlainnyatentang pengobatannya Teaching Procedure/Treatment y Informasikan ke keluarga tentang kapan dan dimana tindakan/pengobatan akan dilakukan y Informasikan ke keluarga berapa lama tindakan/pengobatan akan dilakukan hingga akhir y Jelaskan kepada keluarga tujuan dari tindakan/pengobatan kepada keluarga y Gambarkan kegiatan pengobatan/tindakan yang akan dilakukan y Jelaskan kepada keluarga tindakan/pengobatan yang dilakukan y Diskusikan dengan keluarga terkait pengobatn alternatif lainnya y Sediakan waktu untuk keluarga bertanya dan memperhatikan Teaching Disease Process y Nilai tingkat pengetahuan keluarga sekarang tetang psoses penyakit y Jelaskan patofisiologi penyakit dan hubungannya dengan anatomi dan fisiologi y Review pengetahuan keluarga tentang kondisi klien y Gambarkan tanda dan gejala umum tentang penyakit klien Keperawatan penyakit tropis . y y y y y y y y y y Kaji apa yang telah dilakukan keluarga untuk mengatasi gejala penyakit Kenali kemungkinan penyebab Berikan informasi tentang kondisi klien Berikan ketenangan tentang kondisi pasien Berikan informasi kepada keluarga/orang terdekat tentang perkembangan klien Berikan informasi tentang pengukuran diagnostik yang tersedia Diskusikan perubahan gaya hidup yang dibutuhkan untuk mencegah komplikasi di masa depan dan/atau mengendalikan proses penyakit Diskusikan pilihan terapi dan tindakan Diskusikan alasan dibelakang managemen/terapi/ tindakan yang dianjurkan Gali sumber/dukungan yang tersedia Keperawatan penyakit tropis . Yang lebih jarang. didapatkan saran yaitu pneumonia bukan merupakan penyakit baru yang ada di Indonesia. Mengetahui faktor penyebab dan cara penanganan dini sangat penting diketahui agar terhindar dari peneumonia. bakteri dapat mencapai parenkim paru melalui aliran darah dari bagian ekstrapulmonal khususnya stafilokokus ataupun dari penggunaan obat intravena. Aliran darah dari infeksi di organ tubuh yang lain . bakteri. serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Inhalasi penghirupan mikroorgnisme dari udara yang tercemar . Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru. SARAN Berdasarkan pemaparan hasil Belajar Berdasarkan Masalah BBM tentang Penyakit Anak dengan Pneumonia di atas. disertai adanya nafas cepat ataupun tarikan dinding dada bagian bawah/kedalam. KESIMPULAN Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paruparu alveoli biasanya disebabkan oleh invasi kuman bakteri. Pada kasus yang berat bisa menimbulkan kematian. Adapun cara mikroorganisme itu sampai ke paruparu bisa melalui . distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli. Migrasi perpindahan organisme langsung dari infeksi di dekat paruparu. B. yang ditandai oleh gejala klinis batuk. Pada pemeriksaan histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka waktu yang bervariasi. parasit dan fungi. Keperawatan penyakit tropis . Pneumonia di sebabkan oleh beberapa mikooganisme seperti virus.BAB III PENUTUP A. Semarang Fakultas kedokteran universitas diponegoro. Edward EG. Semarang program pascasarjana universitas diponegoro. Kajian rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien Pneumonia yang dirawat pada bangsal penyakit dalam Di RSUP dr.depkes. .go. www.com. Maria CRB. http//www. Anonymous. Pneumonia Nosokomial Pedoman Diagnosis dan Penatalaksaan di Indonesia. . Faktorfaktor lingkungan fisik rumah yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada anak balita di wilayah kerja puskesmas kawunganten kabupaten cilacap.perhimpunandokterparuindonesia. .DAFTAR PUSTAKA . Khairuddin.kariadi semarang tahun . Musher DM. diakses tanggal November Keperawatan penyakit tropis . . Effect of Pneumococcal Vaccination A Comparison of Vaccination Rates in Patien with BActeremic and Nnbacteremic Pneumococcal Pneumonia Clinical Infectious Diseases . Yuwono TA. .id di unduh pada hari Minggu November . Adriana RJ. Jumlah Penderita Pneuonia Balita. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.