BAB I - potensi utama repository

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Sistem akuntansi penjualan obat yang sedang berjalan pada Apotik Asia
Farma masih menggunakan sistem manual, yaitu pencatatan penjualan obat
dengan menggunakan buku besar, hal ini sangat rawan terhadap kesalahan yang
berakibat fatal bagi perusahaan. Misalnya kesalahan penulisan penjualan dapat
mengakibatkan tingkat kerugian perusahaan, kesalahan penulisan penjualan dapat
mengakibatkan kesalah pahaman jumlah barang antar unit, dan kesalahan
penulisan penjualan obat barang dapat mengakibatkan ketidaksesuaian antara
bagian penerimaan dengan bagian pencatatan yang dapat mengakibatkan
kerugian, kesalahan penyampaian informasi yang mengakibatkan ketidaksesuaian
maksud dan tujuan. Cara penyimpanan informasi dalam sistem manual juga
memiliki banyak kelemahan dari segi keamanan, keawetan informasi dan ruang
penyimpanan.
Penggunaan sistem manual menyulitkan bagi koordinator karyawan dalam
mencari informasi sesuai kebutuhan. Sebagai contoh apabila stok barang habis,
barang apa saja yang dibutuhkan karyawan lain, mengetahui sisa barang yang
masih tersedia. Hal ini tentunya akan merugikan koperasi tersebut, apalagi jika
ada pemesanan barang dalam jumlah besar. Sedangkan untuk mencari pemasok
yang handal, melihat penjualan obat yang ditawarkan, tampilan (styling) dan citra
1
2
(image) produk yang ditawarkan serta kualitas barang, suatu informasi yang tepat
sangat diperlukan.
Bagian pencatatan penjualan obat mengalami kendala dalam menyimpan
dan mengkoordinir file transaksi lama serta kesulitan dalam membandingkan
informasi, misalnya pendapatan tahun lalu dengan pendapatan tahun ini, yang
disebabkan masih menggunakan sistem manual.
Sistem pencatatan penjualan obat manual mempunyai beberapa kelemahan
seperti diatas yang menyebabkan menurunnya kinerja perusahaan. Oleh sebab itu,
dibutuhkan sebuah sistem pencatatan penjualan obat yang lebih otomatis namun
tetap memberikan manfaat yang lebih baik. Sistem yang secara otomatis ini
menggunakan bantuan berupa media komputer dan dapat menjadi alternatif dari
permasalahan yang ada. Sistem yang baru diharapkan dapat mengatasi
kekosongan-kekosongan yang ada pada sistem manual sekaligus dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas informasi penjualan obat pada Apotik Asia
Farma.
Berdasarkan berbagai hal yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis
tertarik untuk melakukan sebuah penelitian mengenai penjualan pada Apotik Asia
Farma, dengan judul “Penerapan Metode Fifo Dalam Sistem Informasi
Akuntansi Penjualan Obat Berdasarkan Resep Dokter Pada Apotik Asia
Farma”.
3
I.2. Ruang Lingkup Permasalahan
I.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat
diidentifikasi hal-hal sebagai berikut :
1. Sistem pencatatan penjualan obat pada Apotik Asia Farma masih
manual sehingga pengolahan data penjualan obat barang mengalami
kendala dalam hal efisiensi, ketepatandata, waktu dan perhitungan data,
serta keakuratan data.
2. Pendataan penjualan dilakukan belum menggunakan database dan
software, sehingga informasi penjualan obat yang dihasilkan kurang
akurat dan kemungkinan terjadi kesalahan dalam proses pendataan
penjualan obat.
3. Terlalu lama dalam proses pengolahan informasi pendataan penjualan
obat, mengakibatkan keterlambatan pengambilan keputusan yang
menyebabkan kekosongan barang.
I.2.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang ada pada Apotik Asia Farma, yaitu:
1. Bagaimana merancang dan membangun sistem pencatatan penjualan
obat pada Apotik Asia Farma ?
2. Bagaimana merancang dan membangun sistem pendataan penjualan
dilakukan dengan menggunakan database dan software ?
4
3. Bagaimana merancang dan membangun sistem yang dapat memberikan
informasi penjualan obat dengan cepat dan tepat ?
I.2.3. Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini yaitu:
1. Data yang digunakan untuk input pada sistem yaitu data penjualan obat,
data barang masuk, data penjualan, data persediaan obat, data
pendapatan Apotik Asia Farma.
2. Laporan yang diberikan oleh sistem diantaranya laporan penjualan obat,
laporan pembelian obat, laporan persediaan obat, laporan laba rugi
usaha.
3. Perancangan sistem menggunakan bahasa pemrograman VB2010 dengan
database yang digunakan yaitu Sql Server 2008 dan pemodelan sistem
dilakukan dengan UML 2.0.
4. Metode yang digunakan adalah metode FIFO.
I.3. Tujuan dan Manfaat
I.3.1. Tujuan
Tujuan penelitian ini yaitu:
1. Untuk membangun sistem pencatatan penjualan obat pada Apotik Asia
Farma.
2. Untuk membangun sistem pendataan transaksi obat serta penyimpanan
datapenjualan obat dengan menggunakan database dan software.
5
3. Untuk membangun sistem pencacatan transaksi obat secara userfriendly
dan mempercepat proses pencatatan penjualan obat.
I.3.2. Manfaat
Manfaat penelitian ini yaitu:
1. Sistem pencatatan penjualan obat pada Apotik Asia Farma dapat
meningkatkan kinerja karyawan bagian penjualan obat.
2. Sistem pendataan obat serta penyimpanan data obat dengan menggunakan
database dan softwaresehingga informasi yang dihasilkan menjadi lebih
akurat dan meminimalisirkan kesalahan penyampaian informasi sesuai
yang dibutuhkan oleh customer dan perusahaan.
3. Sistem pencacatan transaksi obat secara userfriendly dan mempercepat
proses pencatatan transaksi obat dapat membuat nyaman pengguna atau
user sistem dalam melakukan pencatatan harga obat sehingga sistem
dapat lebih mudah untuk digunakan.
I.4. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan
prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga
merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode.
Model pengembangan software yang diperkenalkan oleh Winston Royce
pada tahun 70-an ini merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran
sistem yang linier — keluaran dari tahap sebelumnya merupakan masukan untuk
6
tahap berikutnya. Pengembangan dengan model ini adalah hasil adaptasi dari
pengembangan perangkat keras, karena pada waktu itu belum terdapat metodologi
pengembangan perangkat lunak yang lain. Proses pengembangan yang sangat
terstruktur ini membuat potensi kerugian akibat kesalahan pada proses
sebelumnya sangat besar dan acap kali mahal karena membengkaknya biaya
pengembangan ulang. Waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat
lunak berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah
(seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi
(konstruksi), dan pengujian. Adapun metodologi penelitian pengembangan
perangkat lunak berurutan/ linear Target/Tujuan dituangkan pada gambar I.1 :
7
Analisis Kebutuhan
Design Sistem
Penulisan Sinkode Program
Pengujian Program
Pemeliharaan Program
Gambar 1.1 Metode Waterfall
Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki beberapa tahapan yang
runtut: requirement (analisis kebutuhan), design sistem (system design), Coding &
Testing, Penerapan Program, pemeliharaan.
1.1. Analisis Kebutuhan
Berisi tentang hal-hal yang harus ada pada hasil perancangan agar mampu
menyelesaikan masalah yang ada sesuai tujuan. Beberapa hal-hal yang harus
dipenuhi adalah data penjualan obat, data barang masuk, data penjualan, data
persediaan obat, data pendapatan Apotik Asia Farma. Di dalam tahap analisa
8
kebutuhan penulis menyelesaikan penelitian ini dengan menggunakan 2 (dua)
metode studi yaitu :
1. Studi Lapangan
Merupakan metode yang dilakukan dengan mengadakan studi langsung ke
lapangan untuk mengumpulkan data yaitu peninjauan langsung ke lokasi
studi. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah :
a. Pengamatan (Observation)
Merupakan salah satu metode pengumpulan data yang cukup efektif
untuk mempelajari suatu sistem. Kegiatannya dengan melakukan
pengamatan pada Apotik Asia Farma khususnya bagian penjualan obat
terhadap kegiatan pendataan persediaan yang sedang berjalan.
b. Sampel
Mengambil contoh-contoh data yang diperlukan khususnya data
persediaan barang dan dokumen kegiatan perusahaan lainnya.
2. Studi Kepustakaan (Library Research)
Penulis melakukan studi pustaka untuk memperoleh data-data yang
berhubungan dengan penulisan Skripsi dari berbagai sumber bacaan
seperti buku panduan pembuatan aplikasi pengolah basis data SQL Server
2008 dengan VB, manajemen basis data, ketentuan-ketentuan dalam
kegiatan keuangan, dan lain-lain.
1.2. Design Sistem
Berisi spesifikasi alat yang dirancang, komponen yang digunakan dan
diagram blok peralatan yang akan dirancang. Perancangan sistem menggunakan
9
bahasa pemrograman VB 2010 dan database SQL Server 2008. Spesifikasi
komputer yang digunakan minimal corei3, RAM 2GB serta Hard Drive 120 Gb
dan model yang digunakan dalam merancang sistem informasinya adalah dengan
model UML (Unified Modeling Language)
1.3. Penulisan Sinkode Program
Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali
oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi
yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata
dalam mengerjakan suatu sistem.Dalam artian penggunaan computer akan
dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan
dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah
menemukan kesalahan-kesalahan terhadap system tersebut dan kemudian bisa
diperbaiki.
a. Menganalisis beberapa kesalahan yang ada pada penyebaran informasi.
b. Melakukan pengujian aplikasi yang baru untuk meminimalisir kesalahan
yang ada serta melakukan perawatan aplikasi.
1.4. Pengujian Program
Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah
melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadikan
digunakan oleh user.
a. Pengujian secara black box (interface) yaitu pengujian perangkat lunak
yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur
internal atau kerja.
10
1.5. Pemeliharaan Sistem
Perangkat lunak yang susah disampaikan kepada pelanggan pasti akan
mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan
karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau
system operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan
fungsional.
a. Setelah aplikasi dibuat maka selanjutnya akan dijalankan pada komputer
apakah telah sesuai dan berjalan dengan baik.
I.5. Keaslian Penelitian
Berikut adalah perbandingan antara jurnal penelitian lainnya dengan
penelitian skripsi ini, seperti pada tabel berikut :
Tabel I.1. Keaslian Penelitian
No
Peneliti
1
Pebria
Silviana
Sari
(2012)
Judul
Analisis
Metode
Pencatatan
Dan
Penilaian
Persediaan
Obat Pada
Apotik Assyifa
Koperasi
Karyawan
Utama PT.
PLN
(Persero)
Ws2JB
Pelembang
Hasil Penelitian
Metode pencatatan persediaan belum cukup
baik karena tidak sesuai dengan metode
pencatatan yang diterapkan secara teori. Alur
prosedur pembelian persediaan dan prosedur
pencatatan persediaan yang diterapkan
Koperasi Karyawan
PT.PLN (Persero) WS2JB Palembang sudah
baik, dimana alur prosedur pembelian telah
sesuai dengan teori dimana fungsi pembelian
dimulai dengan mengetahui kebutuhan stok
persediaan dan bukti penerimaan persediaan
digunakan
untuk
mengupdate
catatan
persediaan,
sedangkan
pada
prosedur
pencatatan
persediaan
dokumen
yang
digunakan saling mengkontrol antara bagian
apotik, bagian keuangan dan bagian akuntansi
sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam
11
2
Sabrina
Rizka
Sofia
(2012)
3
Zarrah
Arief
Ranie
(2014)
prosedur pencatatan. Metode penilaian
persediaan yang digunakan adalah metode
FIFO, dimana yang menggunakan metode ini
dapat memperkecil terjadinya kerusakan
barang secara fisik.
Komputerisasi Komputerisasi Persedian Obat pada Apotek
Persediaan
Marga Husada I di buat untuk
Obat Pada
mempermudah dalam mengelola persedian
Apotek Marga obat agar lebih akurat, tepat waktu,
Husada II
dan relevan. Dengan adanya sistem tersebut
dapat mengatasi permasalahan yang
di hadapi apotek seperti:
1) Dapat memproses penyimpanan data
persedian obat serta transaksitransaksi
dapat erorganisir dengan baik.
2) Dapat mempermudah dan mempercepat
pengolahan data hinga
pembuatan laporan keuangan pada Apotek
Marga Husada I.
Penentuan
Berdasar hasil analisis dan rancangan yang
Sistem
telah dilakukan maka dapat disimpulkan
Persediaan
sebagai berikut:
Obat Pada
Sistem pencataan persediaan obat-obatan pada
Apotik
Apotik pahlawan selama ini tidak mengikuti
Pahlawan
standar akuntansi yang berlaku. Setelah
Binjai
penulis melakukan riset pada Apotik
Pahlawan,Metode persediaan yang paling baik
digunakan pada Apotik Pahlawan adalah
metode Average ( Rata-rata ). Barang
kadaluarsa dapat diminimalisasi dengan
penerapan perhitungan Reorder Point.
I.6. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Apotik Asia Farma di Jl. ASIA No. 70Medan,
Sumatera Utara, Indonesia.
I.7. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang diajukan dalam tugas akhir ini
adalahsebagai berikut :
12
BAB I
: PENDAHULUAN
Pada bab ini menerangkan tentang latar belakang, ruang lingkup
permasalahan,
tujuan dan manfaat, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini menerangkan tentang teori-teori dan metode yang
berhubungan dengan topik yang dibahas atau permasalahan yang
sedang dihadapi yaitu berupa pembahasan mengenai sistem
informasi akuntansi, UML, ERD dan normalisasi.
BAB III
: ANALISIS DAN PERANCANGAN
Pada bab ini mengemukakan tentang analisa sistem yang sedang
berjalan, evaluasi sistem yang berjalan dan desain sistem secara
detail.
BAB IV
: HASIL DAN UJI COBA
Pada bab ini menerangkan hasil dan pembahasan program yang
dirancang serta kelebihan dan kekurangan sistem yang dirancang.
BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan penulisan dan saran dari penulis
sebagai perbaikan di masa yang akan datang untuk sistem.
Download