Media Gathering PB PAPDI Siapkah Dokter Indonesia Menghadapi Pasar Bebas ASEAN 2015 Jakarta, 13 November 2012 Pasar tunggal ASEAN 2015 sudah didepan mata dan sudah disepakati bersama. Mulai tahun 2015 terjadi pasar bebas untuk seluruh ASEAN termasuk industri pelayanan kesehatan. Dampak positif dari adanya pasar bebas ini membuka peluang investor asing untuk masuk sehingga menciptakan persaingan yang sehat sehingga semua akan bergerak maju. Pasar bebas juga akan membuka lapangan kerja yang besar tergantung kesiapan dari masing-masing Negara untuk menyiapkan tenaga kerja tersebut. Di dalam era pasar tunggal ASEAN, orang dan barang akan bergerak bebas diantara Negara anggota untuk meningkatkan pasar internasional masing-masing negara. Disisi lain pasar tunggal ASEAN akan membawa dampak negatif jika kita tidak menyiapkan diri dengan lebih baik. Profesi dokter juga harus menyiapkan diri dan siap bersaing dengan rekan sejawat lain dari negara lain dalam memberikan pelayanan. Oleh karena itu profesi bersama pemerintah harus bahu membahu menyiapkan agar dokter Indonesia siap bersaing dengan dokter dari negara lain. Dampak buruk jika tidak disiapkan dokter Indonesia tidak bisa menjadi tuan rumah buat masyarakatnya sendiri. Industri kesehatan lokal juga harus menyiapkan diri untuk dapat bersaing dengan industri kesehatan luar. Jumlah penduduk Indonesia yang besar dan paling besar di ASEAN dengan tingkat pertumbuhan yang baik merupakan pasar yang baik untuk Negara lain termasuk juga dengan industri kesehatan luar. Saat ini kitapun sudah bisa menyaksikan bahwa modal asing sudah banyak masuk dalam industri kesehatan lokal. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) yang saat ini memiliki anggota berjumlah 2544 dokter di seluruh Indonesi harus menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Begitu juga Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan jumlah anggota hampir mencapai 100.000 dokter juga turut bertanggung jawab untuk mempersiapkan dokter Indonesia agar dapat bersaing dengan negara lain saat Pasar Tunggal ASEAN. Muktamar IDI yang tinggal 2 minggu lagi menjadi ajang dimana isu pasar tunggal ASEAN ini menjadi pembicaraan. Muktamar selain membicarakan program juga memilih pimpinan IDI, dimasa pasar tunggal pimpinan IDI harus seorang individu yang kuat dan mempunyai networking yang luas untuk bisa memperjuangkan dan mempersiapkan dokter Indonesia dalam era pasar tunggal ASEAN. Sehubungan dengan hal tersebut melalui media gathering PB PAPDI dengan menghadirkan 3 topik pembicaraan yaitu penguatan profesi, isu etik yang selalu menjadi kambing hitam kenapa dokter Indonesia berobat keluar negeri serta tegaknya aturan UU menjadi topik utama untuk membicarakan hal ini. Mudahmudahan melalui media gathering dihasilkan masukan-masukan buat muktamar IDI dan para penentu kebijakan agar turut memikirkan nasib dokter Indonesia dan industri kesehatan lokal untuk bersaing dengan dokter asing dan industri kesehatan asing. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH, FINASIM, MMB, FACP Ketua Bidang Advokasi PB PAPDI