Aktif di Berbagai Kegiatan Sosial, Prestasi Akademik Tetap Tinggi

advertisement
Universitas Islam Indonesia
Aktif di Berbagai Kegiatan Sosial, Prestasi Akademik Tetap Tinggi
Friday, 23 October 2015
Tuntutan persaingan untuk segera menyelesaikan studi dan memperoleh pekerjaan, seringkali membuat mahasiswa
cenderung apatis dengan permasalahan sosial di sekitarnya. Hal ini terjadi karena mahasiswa hanya berkutat dalam
aktifitas perkuliahan dan tugas-tugas yang semakin menumpuk. Padahal di luar kampus banyak pihak yang menantikan
peran serta dan kontribusi mahasiswa untuk turut menyelesaikan berbagai persoalan sosial di masyarakat.
Dengan aktif berkegiatan sosial, mahasiswa sebenarnya memiliki banyak kesempatan untuk mengasah potensi softskill,
empati, sekaligus menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di kampus. Tidak hanya itu, aktifitas sosial juga dapat
melatih mahasiswa untuk pandai menyeimbangkan waktu sehingga menjadi individu yang disiplin.
Inilah yang dirasakan oleh Nafisah Arinilhaq, mahasiswa Prodi Manajemen, angkatan 2013 yang juga aktif mengikuti
berbagai aktifitas sosial di luar kampus. Segudang aktifitas sosial menjadi rutinitas keseharian mahasiswi asal kota
Ciamis ini. Di kampus, ia menjadi pengurus aktif lembaga pers mahasiswa FE UII.
Sedangkan di luar kampus, ia aktif di Komunitas Turun Tangan yang digagas oleh Anies Baswedan. Di lain waktu, ia
juga sering mengikuti kegiatan mahasiswa mengajar, yang rutin mengunjungi desa-desa di lereng Merapi. Tidak hanya
itu, di lingkungan dekat kosnya, ia juga menjadi pengajar TPA bagi anak-anak setempat. “Setidaknya ada tiga komunitas
sosial yang saya aktif di dalamnya saat ini. Semua saya jalani dengan enjoy karena berbagi itu menyenangkan―,
ungkapnya.
Ketika ditanya alasan mengapa ia berkecimpung dalam kegiatan sosial, Nafisah mengaku bahwa ia ingin menggali
pengalaman, pengetahuan, dan nilai-nilai Islam dari aktifitas tersebut. “Saya pikir jika kita hanya belajar di kampus,
mungkin yang diperoleh sebatas ilmu dan pengetahuan. Sedangkan di luar sana banyak pengalaman berharga yang
juga dapat kita peroleh dalam waktu bersamaan. Terlebih sebagai mahasiswa muslim kita dituntut untuk cerdas dan
peduli―, ujarnya.
Nafisah mengaku ia banyak memetik manfaat dari aktifitasnya tersebut. Salah satunya yakni ia punya banyak media
untuk mengaplikasikan ilmu yang ia pelajari di bangku kuliah. Aktifitas sosial juga melatih kemampuan softskill, seperti
perencanaan kegiatan dan komunikasi efektif. Selain itu, bersinggungan dengan para aktivis dan masyarakat, juga
mengasah empati sosial terhadap lingkungan sekitar. “Dalam mencapai tujuan-tujuan hidup, kadang kita lupa bahwa kita
juga punya peran sosial bagi lingkungan sekitar. Inilah yang ingin saya bagikan kepada teman-teman―, tambahnya.
Meski aktif dalam berbagai kegiatan sosial yang cukup menyita waktu, namun ia mengaku hal ini tidak menyebabkan
prestasi akademiknya menurun. Bahkan hingga duduk di semester V saat ini, IPK yang disandangnya tetap di atas
angka 3,9. “Kuncinya adalah pandai-pandai membagi waktu dan mengukur kemampuan kita. Selain itu, jangan lupakan
kalau tujuan utama kita adalah belajar―, terangnya.
http://arsip.uii.ac.id
Powered by Joomla!
Generated: 27 October, 2017, 11:22
Download