Usulan Pemilihan Pasar Sasaran bagi Wisma Tamu Kubca Samakta di Lembang - Jawa Barat ffi \-.I#7 Disusun oleh: Vita, ST., MM L.Retno Adriani, Dra., MSi Sylvia Fettry EM, SE., SH., MSi, Ak Fakultas Ekonomi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat [Jniversitas Katolik Parahyangan Bandun g - 2012 Bab I Latar Belakang Dalam lima tahun terakhir ini kota Bandung yang mempunyai pesona alam yang indah banyak menjadi tujuan wisata favorit bagi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Selain wisata alam, Bandung juga favorit bagi wisatawan yang menyukai wisata kuliner dan wisata belanja. Berikut ini adalah beberapa informasi tentang daerah tujuan wisata di kota Bandung dan sekitarnya: . Wisata Alam: Gunung Tangkuban Perahu, Pemandian air panas Ciater, Taman wisata Maribaya, dan Kawah Putih ' . Wisata Kuliner: Peuyeum, Batagor, Serabi, Bandrek dan lain sebagainya Wisata Belanja: jaringan factcry outlet yang berada di jalan Setiabudi, Cihampelas, Dago dan RE Martadinata . Wisata Sejarah dan Budaya: beberapa gedung kuno di jalan Braga, Museum geologi, museum KAA, Saung Angklung Ujo Kebanyakan wisatawan domestik yang berkunjung ke Bandung berasal dari Jakarta sedangkan wisatawan mancanegara masih Fenomena ini terjadi di karena adanya jalan dominasi oleh turis dari Malaysia. tol Cipularang yang memperrnudah wisatawan dari Jakarta berkunjung ke Bandung dan adanya Maskapai penerbangan Internasional yang melayani jalur Bandung-Kuala Lumpur dan Bandung-singapore. Peningkatan jumlah kedatangan wisatawan ke Bandung juga berdampak pada bisnis jasa penyedia penginapan. Kebanyakan dari wisatawan yang berkunjung ke Bandung lebih dari satu hari akan memerlukan tempat untuk menginap. Walaupun sebagian dari wisatawan domestik ada yang mempunyai rumah atau vila di Bandung tetapi pada akhir minggu tingkat hunian di hotel-hotel di daerat tujuan wisata tetap meningkat secara signifikan. Data tentang perkembangan jumlah wisatawan menginap di Bandung dari tahun 2006 dengan bulan September 201I dapat dibaca pada tabel 1.1 sampai Tabel 1.1 Data jumlah wisatawan menginap di Kota Bandung Wisatawan Wisatawan Tahun nusantara (orang) mancanegara (orang) 2006 1.925.000 82.02s 2007 2.420105 r37.268 2008 2.481.489 1s7.066 2009 2.522.502 t42.734 2010 3.024.666 r September 201I 3.774.815 r42.57s 80.603 dan Pariwisata Bandung 201l ffi jasa penyedia penginapan Mengacu pada data teisebut para penyedia bisnis peluang pemasaran untuk berinvestasi di bisnis perhotelan, sehingga melihat adanya hotel baru di para investor lokal maupun internasional mulai mendirikan beberapa jumlah kamar di Bandung wilayah Bandung dan sekitarnya. Datajumlah hotel dan 20ll sampai dengan bulan Desember dapat di lihat padatabel l'2 2011 Tabel 1.2 Jumlah Hotel di Bandung sampai dengan Desember Jumlah Kamar Jumlah Klasifikasi No Hotel I Bintang I 9 249 2 Bintang 2 r8 1.192 3 Bintang 3 29 2.036 4 Bintang 4 22 2.929 ) Bintang 6 r.302 84 7.708 5 Jumlah ffiaan dan Pariwisata Bandung 201I Sebagai dampak dari banyaknya pembangunan hotel baru di wilayah yang disewakan Bandung dan sekitarnya, terjadi kelebihan kapasitas kamar 5 tidak pernah sehingga rata-rata tingkat hunian di hotel berbintang 3 sampai mencapai 60%. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 1.3. i Tabel 1.3 Rata-rata tingkat hunian hotel di Bandung Tahun Bintang 3 (%) Bintang 4 (%) Bintang 5 (%) 2008 35.1 5 48.93 59.49 2009 37.71 47.54 57.43 2010 39.92 46.33 52.73 20tl 48.55 55.65 50.29 Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bandung 201I Melihat dari data dari tabel 1.3 terlihat adanya suatu pergeseran permintaan dari pelanggan hotel bintang 5 yang berpindah ke hotel bintang 3 dan bintang 4, kemungkinan besar fenomena ini muncul karena adanya resesi global yang rnengharuskan setiap orang untuk mendahulukan kebutuhan primer seita mengurangi anggaran untuk berwisata sebagai kebutuhan sekunder. Situasi ini mengharuskan setiap pengelola bisnis penyedia penginapan untuk memberikan nilai tambah atas produk mereka supaya dapat memenangkan persaingan yang nantinya akan berdampak pada kenaikan rata-rata tingkat hunian di hotel mereka. Jaringan hotel berbintang 5 baik lokal maupun internasional yang tadinya menawarkan produk premium mencoba untuk menurunkan kualitas penawaran mereka dengan mendirikan brand baru untuk hote.l berbintang 3 atau berbintang 4 untuk kemudian ditawarkan pada harga yang lebih rendah. Kondisi ini semakin memperketat persaingan untuk memperebutkan wisatawan yang membutuhkan penginapan. Karena itu para pengelola berusaha untuk merancang suatu keunikan atau diferensiasi positif yang diharapkan akan mampu memunculkan suatu keunggulan bersaing sehingga dapat memenangkan konsumen dari para pesaingnya. Keterbatasan lahan untuk pembangunan hotel baru juga memunculkan suatu kecenderungan bagi para investor untuk merancang hotel mereka dengan desain yang minimalis dan konsep baru sebagai hotel bisnis di mana para pengelola hotel tidak hanya memposisikan produk mereka sebagai penyedia penginapan tetapi juga sebagai tempat yang nyaman untuk melakukan kegiatan rapat, insentif, konferen dan pameran. Jadi untuk menaikkan tingkat hunian kamar, para pengelola sekarang ini tidak hanya melakukan pemasaran B2C tapi juga B2B. Biasanya pengelola merancang suatu paket penawaran lengkap yang memperrnudah pelanggan organisasi yang akan melakukan kegiatan tersebut. Perancangan paket penawaran MICE yang berlangsung lebih dari satu hari akan menaikkan penjualan kamar dan makanan karena para peserta MICE akan menginap di kamar dan membeli makanan dari restoran di hotel tersebut. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan usulan pemilihan pasar sasaran bagi wisma tamu Kubca Samakta di adalah sebuah kota kecamatan yang terletak 2.084 meter di Lembang - Jawa Barat. Lembang di ketinggian antara 1.300 hingga atas permukaan laut. Udaranya yang sejuk khas pegunungan merupakan tempat yang cocok untuk tujuan wisata. Lembang menawarkan banyak iokasi yang menarik untuk dikunjungi, yang nreiiputi 'arisata ogro, wisata alant dan petualangan, wisata ilmu pengetahuan, dan wisata makanan. Kubca Samakta adalah salah satu wisma tamu yang berlokasi di dareah wisata Lembang - Jawa Barat. Bab 2 Tinjauan Teoritis Pasar terdiri dari berbagai macam konsumen yang berbeda kebutuhan, usia, pendidikan, wilayah dan lain sebagainya. Heterogenitas tersebut membuat pemasar menjadi sulit untuk melayani keseluruhan pasar, karena itu perlu dilakukan aktifitas segmentasi. Market segmentation adalah proses membagi pasar ke dalam kelompok- kelompok di mana dalam tiap kelompok konsumennya memiliki kebutuhan dan karakteristik yang serupa, kemudian memilih salah satu segmen (atau lebih) sebagai target dari marketing mix tertentu yang berbeda. Sebelum adanya konsep market segmentation, cara melakukan bisnis dilakukan dengan concept moss marketing, yaitu menawarkan produk yang sama ke seluruh customer dengan asumsi bahwa seluruh konsumen memPunYai. Segmentasi pasar yang lengkap dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: l. Mengenali basis untirk membuat segmentasi pasar 2. Mengembangkan profil dari segmen yang dihasilkan 3. Mengembangkan ukuran dayatarik segmen 4. Menyeleksi segmen sasaran 5. Mengembangkan pemosisian untuk setiap segmen sasaran 6. Mengembangkan bauran pemasaran setiap Segmen sasaran Untuk melakukan segmentasi terhadap pasar konsumen ada tiga indikator utama yang seringkali digunakan oleh para pemasar, yaitu: I. Geographic Pasar dibagi berdasarkan lokasinya. Menurut strategi ini, orang yang hidup di area yang sama mempunyai kemiripan kebutuhan dan keinginan. Segmentasi berdasar geografis mudah dijangkau menggunakan media lokal, koran, TV, radio, dan majalah lokal. 2. Demographic Demographic mengacu pada pengukuran populasi secara statistik. Dasar pembagian secara demografis pada umumnya adalah: usia, jenis kelamin, status perkawinan, pendapatan, pekerjaan, dan pendidikan. Segmentasi demographic membantu menentukan lokasi target market, sementara segmentasi secara psychological dan sosiocultural membantu untuk menjelaskan bagaimana anggotaanggota yang ada berpikir dan merasa. Data demografik cenderung lebih mudah didapat dan merupakan data sekunder. a. Usia Kebutuhan dan minat konsumer, terhadap produk berdasarkan usia seringkali bervariasi. Contohnya: investor pada usia 30 -40 mencari hasil jangka panjang, sedangkan mereka yang berusia mengutamakan pendapatan rata-rata dan pendapatan saat ini. b. Jenis Kelamin Beberapa produk dan jasa diasosiasikan kecenderungannya lebih ke pria atau ke wanita. Contohnya produk kosmetik dan pewarna rambut lebih banyak diperuntukkan wanita, sedangkan pria adalah pengguna utama alat bercukur. c. Status perkawinan Jumlah anggota keluarga dan jenis, serta pembuat keputusan dalam rumah tangga merupakan aspek diteliti. Contohnya seorang single dengan pendapatan lebih dari US$ 50,000 tergolong segment market yang porsi konsumsi produk yang tidak terdapat dalam superrnarket (seperti cognac, buku) cukup besar, sedangkan porsi konsumsi barang-barang yang terdapat di supermarket (mayonnaise, selai kacang) cenderung lebih rendah. d. lncome. Education. Occupation lncome seringkali digunakan sebagai dasar segmentasi pemasar karena income menjadi salah satu indikator yang kuat akan kemampuan (atau ketidakmamprnn) untuk membayar produot (daya beli). hreome (Pendapatan)' Mucation (Pcndidikan), Occupation (Pekcrjaan) memiliki keterkaian yang kuat disertai hubungan sebab-akibat satu sama lain. Contoh: Pekedaan dengan penghasilan tinggi menuntut pekerja yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. 3. Psychographic(WWle) Merupakan gabungan dari pengukuran aktivitas-l ctivities, minat'Intercst, Opinion (AIO). Riset AIO berusaha untuk mengetahui respon konsumen terhadap sejumlatr pernyataan yang mengukur AktifiAs (bagaimana mereka dan keluarga menghabiskan waktu, misalnya kemping, kerjq pergi ke and pendapat- pertandingan baseball), interest (prioritas yang dimiliki konsumen, seperti rumah, fashion, makanan), dan Opinion (bagaimana perasaan konsumen ffi€rrg€rai masalah ekonomi, sosial, politik, buday4 dan lain-lain) Bab 3 Pembahasan penelitian ini dilakukan pada organisasi sosial bernama Kubca Samakta, yang merupakan singkatan dari Kelompok Usaha Bersama Penyandang Cacat Mitra Karya Utama. Organisasi ini didirikan pada tahun kegiatannya pada pengembangan Jasa l99l dan memfokuskan diri dan kemandirian bagi berkebutuhan khusus seperti tuna rungu dan autis pada usia remaja dewasa l5 tahun ke atas yang putus sekolah dan tidak memiliki pekerjaan. Saat ini Lembaga Kubca Samakta berlokasi di Jalan Hortikultura No.l, Lembang-Bandung Kubca Samakta memiliki visi untuk mengantar dan membina remaja dewasa disabilitas khususnya tunga rungu dan autis untuk menguasai ketrampilan menuju kemandirian. Kemudian visi tersebut dipaparkan lebih lanjut menjadi misi organisasi. Misi Kubca Samakta adalah sebagai berikut : ,) l. Menggali potensi,bakat dan minat melalui berbagai alternatif program, kursus dan pelatihan yang ada di Lembaga Kubca Samakta 2. Mengembangkan kemandirian dengan berinteraksi sosial dan membentuk suatu komunitas yang saling membahagiakan 3. Menghasilkan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif dan berguna bagi dirinya sendiri maupun terhadap masyarakat pada umumnya Kubca Samakta memfasilitasi 2 unit program yaitu unit skill center yang memberikan pelatihan pada pembuatan keramik, kertas daun ulang, desain batik, tata busana dan berkebun, serta unit kelompok usaha bersama yang mengelola wisma tamu, pelatihan hobi, cafetaria dan penjualan hasil karya para disabilitas. pendanaan Kubca Samakta sebagai organisasi sosial diperoleh dari beberapa non governntental organization Belanda (seperti: Stichting Liliane Founds, Stichting Kinder Post Zegels, Stichting Janssens Fonds, Terre Des Hommes, VOS), bantuan Bantuan Kesejahteraan Sosial Permanen (BKSP) dari Dinas Sosial Propinsi Jawa Barat, bantuan bahan produksi dari mitra dan sponsor tidak tetap, serta dari hasil keuntungan penjualan produk unit produksi. Sedangkan untuk meningkatkan ketrarnpilan para disabilitas Kubca Samakta memperoleh bantuan tenaga ahli atau d l berusaha untuk instrukstur dari beberapa universitas di Bandung. Kubca Samakta yang mandiri tetap bertahan dan terus berkembang, serta menjadi organisasi beberapa berkesinambungan melalui kerja sama yang telah terjalin dengan perguruan tinggi di kota Bandung. penelitian ini dilakukan terhadap pemasaran unit Kelompok Usaha Bersama Mei di bidang bisnis wisma tamu. Unit bisnis wisma tamu didirikan pada bulan dari 12 kamar tamu dengan kapasitas sekitar 8.760 orang per tahun. produk kamar yang ditawarkan oleh Kubca Samakta dapat dilihat pada tabel 3.1 2009 dan terdiri Tabel3.1 Produk utama dari wisma tamu Kubca Samakta \Yeek enC Week day Tipe Kamar Family Large Rp 750.000,- Rp 850.000,- Family Medium Rp 650.000,- Rp 750.000,- t Tulip Room Rp 450.000,- Rp 500.000,- i Lotus Room Rp 450.000,- Rp 500.000,- Superior Room Rp 350.000,- Rp 400.000,- Extra Bed Rp 100.000,- Rp 100.000,- I SumUer: pengelola wisma tamu Kubca Samalta penulis Melihat penawaran dan harga produk dari wisma tamu Kubca Samkata dan berbintang 3. memperkirakan pesaing dari bisnis ini adalah hotel berbintang2 persaingan bisnis di segmen ini sangat ketat karena seperti telah dipaparkan internasional yang sebelumnya bahwa banyak jaringan hotel baik nasional maupun yang hotel berbintang 3 atau 4 yang mempunyai penawaran dan harga mendirikan ini menyebabkab cenderung homogen dengan wisma tamu Kubca Samakta. Situasi penurunan jumlah tamu yang datang untuk menginap di wisma tamu Kubca Samakta. l0 pada tabel 3'2 Data jumlah tamu yang menginap dapat dilihat Kubca samakta Tabel 3.2 Jumlah tamu yang menginap di wisma tamu Jumlah tamu menginaP Rentang Waktu Mei 2009 225 orang - Desember 2009 - Desember 2010 20ll - Desember 201I Januari 2010 450 orang Januari 420 orang @uKubcaSamakta wisma tamu Kubca Dari tabel 1.5 terlihat bahwa rata-rata tingkat hunian dari jumlah tamu yang menginap pada hanya sekitar 5o/o per tahun. Bahkan Samakta tahun 70ll mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 201c, situasi ini unit bersama wisma tamu menimbulkan permasalahan keuangan, karena kelompok Lembaga Kubca ini didirikan untuk membantu membiayai unit skitl center dari Samakta yang cenderung bersifat sosial' penulis Berdasarkan wawancara dengan pemilik Kubca Samakta melakukan segmentasi dan mengetahui bahwa pengelola lembaga tersebut berum bahwa beliau mendirikan penetapan pasar sasaran' pemilik hanya mengatakan penginapan pada saat wisma tamu tersebut bagi siapa saja yang membutuhkan Melalui keterangan pemilik berlibur ke Lembang, biasanya teman atau saudara. penulis juga memeperoleh informasi awal bahwa pelanggan yang datang berusia antara 40 sampai 60, kebanyakan keluarag kecil yang berasal dari Jakarta, ketenangan' dari kelas menengah, berpendidikan tinggi dan menyukai permasalahan rata-ratatingkat hunian yang sangat rendah, mungkin muncul segmentasi dengan jelas, karena Lembaga Kubca Samakta belum melakukan pasar sasaran secara sehingga pengelola kesulitan untuk mengetahu karakteristik menjadi kurang efektif' tepat sehingga bauran pemasaran yang dilakukan akan wisma tamu Kubca Pertimbangan dalam pemilihan pasar sasaran bagi Samakta di Lembang - Jaw aBarat yaitu sebagai berikut: ll l. Geographic Konsumen yang menggunakan layanan wisma tamu Kubca Samakta umumnya berasal dari luar kota Bandung, Mereka datang ke Bandung terutama untuk menikmati sejuknya udara Bandung, khususnya daerah Lembang. Mereka mengetahui informasi mengenai wisma tahu Kubca Samakta dari internet. Lembang terkenal dengan Gunung Tangkuban Perahu. 2. Demographic a. Usia Pelanggan wisma tamu Kubca Samakta memiliki usia yang beragam b. Jenis Kelamin Pelanggan wisma tamu Kubca Samakta memiliki jenis kelamin yang beragarn c. Status Perkawinan Pelanggan wisma tamu Kubca Samakta pada umumnya memiliki status telah kawin d. Income, Education, Occupation Pelanggan wisma tamu Kubca Samakta memiliki income, education, dan occupation yang beragam 3. Psychagraph ic (l ifestyle) a. Aktivitas Orang banyak datang ke Lembang untuk wisata alam dan petualangan, misalnya berkemah (Lemban g),, Jaya di Bumi perkemahan Cikole, hiking ke Punclut Giri atau Gunung Tangkuban Parahu. Ada juga yang berolah raga extreem di Sindang Reret dan kawasan Cikole. b. Minat Orang yang memiliki minat berkebun, di Lembang sangat banyak terdapat area budidaya pertanian dan perkebunan. Bermacam-macam sayuran, anggrek, kaktus, strawbery dan anekatanaman lainnya tumbuh subur. Untuk anggrek, kaktus dan aneka tanaman hias, terdapat juga superrnarket unik yang khusus menjajakan tanaman. Seringkali, orang datang ke Lembang untuk menikmati suasana perkebunan strawbery dan mencicipi strawbery hasil petik sendiri. t2 c. Pendapat Pendapat orang lain dapat menjadi acuan seserang untuk memutusakan akan berwisata ke Lembang. Usulan pemilihan pasar sasaran bagi wisma tamu Kubca Samakta di Lembang l. - Jawa Barat yaitu sebagai berikut: Pelanggan perorangan dari dalam negeri Para pelanggan perorangan mengetahui informasi wisma tamu Kubca Samakta rata-rata berasal dari situs wisma tamu Kubca Samakta yang tersedia di internet. Kebutuhan pelanggan perorangan biasanya cukup sederhana. Rata-rata pelanggan perorangan menginap di wisma tamu Kubca Samakta untuk kepentingan mengisi liburan mereka dengan berwisata ke daerah Lembang maupun untuk melakukan observasi penelitian di daerah Lembang. Kedatangan mereka bersifat insidental atau sewaktu musim liburan. 2. Pelanggan keluarga dari dalam negeri Pelanggan keluarga dari dalam negeri mengetahui informasi wisma Kubca Samakta rata-rata berasal dari testimoni pengalaman para tamu yang pernah menginap di wisma tamu Kubca Samakta. Kebutuhan pelanggan keluarga biasanya dilayani di lantai teratas wisma, dengan tipe kamar Family Large atau Family Medium. Rata-rata pelanggan perorangan menginap di wisma tamu Kubca Samakta untuk kepentingan mengisi liburan mereka sekeluarga dengan berwisata ke daerah Lembang. Pada masa liburan sekolah, tingkat hunian kamar selama ini memang selalu penuh, misalnya sewaktu liburan tahun baru. 3. Pelanggan kelompok dari dalam negeri wisma tamu Kubca Samakta Pelanggan kelompok dalam negeri mengetahu informasi wisma Kubca Samakta rata-rata berasal dari situs wisma tamu Kubca Samakta yang tersedia di internet. Kebutuhan pelanggan kelompok biasanya lebih kompleks. Mereka biasanya meminta layanan tambahan selain penginapan, misalnya: paket pertemuan harian. Permintaan dari l3 pelanggan kelompok ini bersifat insidental, ketika mereka merencanakan hendak mengadakan acara outing atau acara formal di luar kantor. 4. Pelanggan kelompok dari luar negeri Pelanggan kelompok luar negeri mengetahu informasi wisma Kubca Samakta rata-rata berasal dari situs wisma tamu Kubca Samakta yang tersedia di biasanya mirip dengan pelanggan kelompok dalam negeri. Mereka internet. Kebutuhan pelanggan kelompok luar negeri biasanya meminta layanan tambahan selain penginapan, misalnya: paket pelatihan keterampilan khas Indonesia seperti kriya membatik, kriya daur ulang kertas, kriya keramik, dan berkebun. Permintaan pelanggan kelompok luar negeri ini dari bersifat insidental dan jarang. Namun apabila mereka puas, biasanl'a mereka akau kembali berkunlung di tahun depan dengan membawa anggota kelompok yang lainnya. t4 Bab 4 KesimPulan Berdasarkan hasil penelitian yang ada, kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa wisma tamu Kubca Samakta cukup diminati. Rekomendasi usulan pemilihan pasar sasaran adalah: l. Pelanggan perorangan dari dalam negeri 2. Pelanggan keluarga dari dalam negeri 3. Pelanggan kelompok dari dalam negeri wisma tamu Kubca Samakta 4. Pelanggan kelompok dari luar negeri Masing-masing pasar sasaran harus direncanakan dengan baik dengan perlakuannya yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Yang terpenting bagi wisma tamu Kubca Samakta adalah citranya di masyarakat. Citra yang ada sekarang harus dijaga dengan sebaik-baiknya, bila memungkinkan dikembangkan menjadi lebih baik. Karakteristik jasa yang diberikan oleh wisma K-ubca Samakta adalah tidak berwujud sehingga sulit untuk mengukur kepuasan para pelanggan. Hal yang perlu dilakukan oleh wisma Kubca Samakta antara lain adalah memfokuskan perhatiannya pada para karyawan dan pelanggan. Layanan yang sehat mendatangkan profit dan pertumbuhan (kinerja superior) merupakan hasil dari pelanggan yang puas dan loyal (pelanggan memesan kamar kembali di masa mendatang). Kesetiaan dan kepuasan pelanggan merupakan hasil dari nilai pelayanan yang lebih besar (lebih efektif dan efisien). Hal ini terwujud dengan karyawan yang puas, setia, dan pekerja keras. Keseluruhan merypakan hasil dari mutu pelayanan internal yang selalu tedaga secara berkesinambungan, melalui seleksi dan pelatihan karyawan yang baik, lingkungan kerja bermutu, dan dukungan kuat bagi mereka yang berhadapan langsung dengan pelanggan. Karyawan memang ujung tombak wisma tamu Kubca Samakta. Meskipun sebagian besar karyawan memiliki disabilitas, hal ini tidak mengurangi pentingnya layanan yang mereka berikan kepada para pelanggan. l5 ii ,. : Daftar Pustaka Cowell., Donald W., The Marketing of Services, CAM 2nd edition, Institute of Marketing and Foundation, Heinemann London, 1985 Kotler, Philip., John Bowen., and James Makens., Marketing for the Hospitality & Tourism, Prentice Hall, USA, 1996 Kotler, Philip., Kevin Lane Keller., Marketing Management, l4d' edition, Pearson, 20t2 Kotler, Philip., Gary Amstrong., Principles of Marketing, l4th edition, Peatson, 2012 Lovelock, Christopher., Jochen Wirtz.; and Hean Tat Keh., Services Marketing in Asia: Managing People, Technology and Strata5!, 4th edition, Prentice Hall, Singapore,2002 Schiffman, Leon G., Lesli e Lazar Kanuk., Consumer Behaviour, 96 edition, Pearson International, Singapore, 2007 www.bandung.go.id l6