LAY OUT - institut bisnis dan informatika kwik kian gie

advertisement
Ekonomi
VARIABEL-VARIABEL PENENTU EKSPOR RIIL INDONESIA
PERIODE TAHUN 2000 – 2015
Kristin Handayani*
Program Studi Manajemen, Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Jl.Yos Sudarso Kav. 87,Jakarta 14350
Abstract
This study aimed to analyze the real determinants of Indonesian exports. in the year 2000-2015. This
study used three models, where the research dependent variables were real exports of Indonesian oil and
gas, Indonesia non oil and gas real exports, and Indonesia total real exports. While the independent
variables were the real exchange rate of rupiah against the US dollar and the real Gross Domestic
Product of the world for the three models. The analysis technique used was multiple linear regressions.
The research concluded that the real exchange rate of rupiah against US dollar Indonesia was sufficient
evidence negative and significant impact to real exports of Indonesian oil and gas, Indonesia non oil and
gas real exports, and Indonesia total real exports. Furthermore, the real Gross Domestic Product of the
world was sufficient evidence to positively and significantly affect the same three dependent variables.
The effect of rupiah real exchange rate on US dollar and real world gross domestic product to real
exports of Indonesian oil and gas is bigger than to Indonesia non oil and gas real exports, and Indonesia
total real exports. Meanwhile, the real Gross Domestic Product of the world is greater than the real
exchange rate of rupiah against the US dollar against the three dependent variables. Indonesia still has
to manage the real exchange rate of rupiah against the US dollar so that it can boost Indonesia's
exports. Likewise, the positive trend of the world's growing economic development, which will then
increase the real gross domestic product of the world, will have an increasing impact on Indonesia's
exports.
Keywords: Real exchange rate of rupiah against the US dollar, real Gross Domestic Product of the
world,, real exports of Indonesian oil and gas, Indonesia non oil and gas real exports,
Indonesia total real exports.
menunjukkan keterbukaan ekonomi Indonesia
terhadap ekonomi dunia.
Pendahuluan
P
erdagangan internasional memegang peranan penting dalam pembangunan nasional di
Indonesia. Peningkatan atau penurunan
ekspor menunjukkan kemampuan Indonesia untuk
menjual produk-produk ekspornya ke pasar luar
negeri dibandingkan negara-negara lain untuk
produk yang sama. Sementara itu, peningkatan
atau penurunan impor memperlihatkan peningkatan atau penurunan kebutuhan Indonesia akan
produk-produk dari luar negeri yang seiring
dengan daya beli masyarakat Indonesia. Peningkatan peranan dari perdagangan luar negeri juga
*
Data dari World Development Indicators
menunjukkan bahwa kontribusi ekspor terhadap
Produk Domestik Bruto adalah sebesar 40,98%
pada tahun 2000 dan turun menjadi 21,09% pada
tahun 2015. Penurunan kontribusi ini disebabkan
melemahnya permintaan dunia, terutama oleh
negara-negara maju, terhadap produk-produk
ekspor dari negera-negara berkembang, termasuk
Indonesia. Sementara itu, kontribusi impor
terhadap produk domestik Indonesia mencapai
30,46% pada tahun 2000 dan turun menjadi
Alamat Untuk Korespondensi: Kwik Kian Gie School of Business, Jl. Yos Sudarso Kav. 87, Jakarta 14350
Telp/Fax (021) 65307062 Ext. 704 E-mail: [email protected]
ISSN: 0854 - 8153
75
Volume 24 No. 1 Maret 2017
Ekonomi
20,85% pada tahun 2015. Penurunan ini juga
menjadi bukti adanya pelemahan daya beli
masyarakat Indonesia. Tentu saja, penurunan
kontribusi ekspor dan impor terhadap Produk
Domestik Bruto Indonesia dalam periode tersebut
menjadi sinyal bahwa perdagangan luar negeri
dapat menjadi kendala bagi peningkatan Produk
Domestik Bruto Indonesia di waktu mendatang,
jika tanpa upaya perbaikan di sektor perdagangan
luar negeri.
Cina sebagai penopang ekonomi dunia juga
menjadi penting. Indonesia sendiri juga menjadi
bagian penting di dunia saat ini karena Produk
Domestik Brutonya masuk dalam dua puluh besar
dunia.
Penelitian ini terdiri dari lima bagian.
Bagian pertama berisi pendahuluan yang mengungkap pentingnya penelitian tentang ekspor
Indonesia. Bagian kedua berisi tentang tinjauan
pustaka, yang berisi teori tentang ekspor, nilai
tukar, dan Produk Domestik Bruto; dan dilanjutkan
dengan penelitian terdahulu. Bagian ketiga berisi
metode penelitian, yang berisi tentang obyek
penelitian, desain penelitian, variabel penelitian,
pengambilan sampel, dan teknik analisis data.
Bagian keempat berisi tentang hasil penelitian dan
pembahasan, yang berisi hasil statistik deskriptif
dan regresi berganda. Bagian kelima adalah
simpulan dan saran, yang berisi simpulan dan saran
dari hasil penelitian.
Terkait dengan pergerakan ekspor Indonesia, penting juga untuk mengamati pergerakan
nilai tukar riil rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat. Data dari World Developemnt Indicators
nilai tukar nominal rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat mencapai Rp. 9,595/US$ pada tahun 2000,
dan Rp. 13.795/US$ pada tahun 2015. Nilai tukar
tahun 2000 melewati angka psikologis nilai tukar
riil rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sebesar
Rp. 9.000/US$ pada waktu itu, dan nilai tukar
tahun 2015 melewati angka psikologis sebesar Rp.
13.000/US$. Depresiasi rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat disebabkan oleh apreasiasi dolar
Amerika Serikat terhadap mata uang dunia yang
berlanjut setelah terjadinya krisis ekonomi global
yang bermula dari Amerika Serikat pada tahun
2008/2009. Depresiasi rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat di satu sisi merupakan penurunan
daya saing perekonomian Indonesia terhadap
perekonomian Amerika Serikat, di sisi lain,
menurut
teori
perdagangan
internasional,
depresiasi tersebut dapat dipandang sebagai the
beggar-thy-neighbor (Salvatore, 2013)
Tinjauan Pustaka
Ekspor Barang
Ekspor barang merupakan kegiatan yang
melibatkan pasar luar negeri. Para eksportir
menjual barang buatan dalam negeri ke pasar luar
negeri. Semakin besar ekspor barang suatu negara
akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
dan memperluas pasar global. Barang yang diekspor oleh setiap negara berbeda-beda tergantung
pada sumber daya alam yang dimiliki, inovasi
manufaktur dan teknologi yang dimiliki. Di sisi
lain, semakin banyak ekspor suatu negara, semakin
banyak aktivitas ekonomi domestik yang terjadi.
Lebih banyak ekspor berarti lebih banyak
produksi, pekerjaan dan pendapatan. Menurut
Mankiw (2014), ekspor bersih suatu negara
menunjukkan pembelian luar negeri barang-barang
produksi dalam negeri diikurangi pembelian
domestik barang asing atau ekspor dikurangi
impor. Jika suatu negara mempunyai ekspor bersih
positif atau ekspor lebih besar dari impor, maka
Produk Domestik Bruto meningkat.
Permintaan ekspor Indonesia oleh dunia
juga dipengaruhi oleh Produk Domestik Bruto riil
dunia. Peningkatan atau penurunan Produk
Domestik Bruto riil dunia juga ikut berperan
terhadap naik atau turunnya ekspor dunia. Produk
domestik dunia menurut harga konstan tahun 2010
adalah US$ 49,87 triliun pada tahun 2000 dan
selanjutnya meningkat menjadi US$ 75,24 triliun
pada tahun 2015. Peningkatan ini menggambarkan
peningkatan perekonomian dunia untuk beberapa
negara maju, dan munculnya Brazil, India, dan
ISSN: 0854 - 8153
76
Volume 24 No. 1 Maret 2017
Ekonomi
tahun ke tahun lainnya dengan memperhitungkan
dampak inflasinya (Boyes dan Melvin, 2013). Tiga
cara penghitungan pendapatan nasional meliputi
metode produksi, pendapatan dan pengeluaran.
Metode produksi atau produk bersih menggambarkan nilai pasar semua barang dan jasa akhir.
Metode pendapatan mengukur pendapatan tahunan
semua individu di suatu negara. Metode
pengeluaran adalah yang mengukur semua
pengeluaran semua individu dalam satu tahun
(Boyes dan Melvin, 2008). Beberapa ukuran lain
yang menggunakan PDB, beberapa diantaranya
adalah sebagai berikut. Pertumbuhan ekonomi
mengukur kenaikan dalam PDB riil dalam persen.
PDB per kapita diperoleh dengan cara Produk
Domestik Bruto dengan jumlah penduduk. Ini
adalah ukuran yang baik untuk memberikan
gambaran standar hidup suatu negara. PDB per
kapita riil berguna untuk membandingkan Produk
Domestik Bruto per tahun dan antar negara
(O’Sullivan, et al, 2008:160-163).
Nilai Tukar Mata Uang
Nilai tukar mata uang atau nilai tukar mata
uang dapat didefinisikan dalam dua cara, yaitu
sistem kuotasi harga dan sistem kuotasi volume.
Menurut sistem kuotasi harga, nilai tukar adalah
jumlah unit mata uang dalam negeri per unit mata
uang luar negeri. Sedangkan menurut sistem
kuotasi volume, nilai tukar adalah jumlah unit mata
uang luar negeri per unit mata uang dalam negeri
(Gandolfo, 2016:14). Nilai tukar juga dinyatakan
dalam bentuk nilai tukar nominal dan nilai tukar
riil. Nilai tukar nominal adalah tingkat yang mana
seseorang dapat menukar mata uang satu negara
dengan negara lain. Sedangkan nilai tukar riil
adalah tergantung pada nilai tukar nominal dan
harga barang di kedua negara yang diukur dalam
mata uang lokal. Nilai tukar riil penting untuk
menentukan seberapa banyak suatu negara akan
mengekspor dan mengimpor. (Mankiw, 2014).
Sistem nilai tukar mata uang suatu negara dibagi
dua, yaitu sistem nilai tukar mengambang bebas
dan sistem nilai tukar tetap. Sistem nilai tukar tetap
adalah ketika mata uang suatu negara tidak
bervariasi sesuai dengan pasar valuta asing.
Sedangkan sistem nilai tukar mengambang adalah
ketika nilai tukar mata uang suatu negara
ditentukan oleh pasar. Kedua sistem tersebut,
masing-masing mempunyai kelebihan dan
kelemahan (Moosa, 2005).
Penelitian-penelitiian Terdahulu
Penelitian-penelitian tentang ekspor telah
banyak dilakukan oleh para peneliti. Berikut ini
adalah beberapa penelitian tentang ekspor, baik di
Indonesia dan di luar negeri.
Sugiartining dan Surjono (2010) meneliti
tentang fluktuasi dolar terhadap ekspor riil non
migas Indonesia Indonesia – Amerika Serikat
untuk
periode
2000.01-2009.05
dengan
menggunakan persamaan simultan. Ada dua hasil
penelitian dalam penelitian ini. Pertama, dari
persamaan nilai tukar riil rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat ditemukan bahwa arah dari
seluruh variabel penelitian telah sesuai dengan,
dimana suku bunga internasional mempunyai
pengaruh negatif terhadap nilai tukar riil rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat dan cadangan
devisa periode sebelumnya mempunyai pengaruh
positif terhadap nilai tukar riil rupiah terhadap
dolar Amerika Serikat . Kedua, dari persamaan
ekspor riil non migas Indonesia Indonesia ke
Amerika Serikat dihasilkan bahwa inflasi di
Produk Domestik Bruto
Salah satu cara terbaik untuk mengukur
ekonomi suatu negara adalah Produk Domestik
Bruto atau disingkat PDB. PDB adalah total nilai
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu
negara pada periode tertentu. Barang dan jasa
tersebut dihasilkan oleh semua warga negara, baik
domestik atau asing, dan baik perusahaan domestik
dan perusahaan milik asing yang ada di negara
tersebut. Penghitungan PDB dapat dilakukan
dalam bentuk nominal dan riil. PDB nominal
adalah penghitungan barang dan jasa yang
mencakup kenaikan harga.Sementara itu, PDB riil
berguna untuk membandingkan hasil ekonomi dari
ISSN: 0854 - 8153
77
Volume 24 No. 1 Maret 2017
Ekonomi
Indonesia, suku bunga pinjaman dalam negeri, dan
nilai tukar riil rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat berpengaruh positif terhadap ekspor riil
non migas Indonesia Indonesia.
minyak sejenis untuk membandingkan elastisitas
permintaan di tahun 1970-an dan 1980-an dengan
saat ini. Penelitian ini menemukan bahwa
elastisitas harga jangka pendek untuk permintaan
minyak di Amerika Serikat lebih inelastis secara
signifikan daripada pada dekade sebelumnya. Hasil
ini memberikan bukti adanya perubahan struktural
di pasar Amerika Serikat untuk bahan bakar
transportasi dan mungkin mencerminkan pergeseran karakteristik penggunaan lahan, sosial atau
kendaraan selama beberapa dekade terakhir.
Terkait dengan hasil dari elastisitas jangka panjang
menunjukkan bahwa teknologi dan kebijakan
untuk memperbaiki bahan bakar kendaraan
mungkin semakin penting dalam mengurangi
konsumsi minyak di Amerika Serikat.
Ginting (2013) melakukan penelitian
tentang pengaruh nilai tukar terhadap ekspor
Indonesia pada periode tahun 2005 kuartal 1
sampai 2015 kuartal 3. Model yang digunakan
Error Corection Model (ECM). Dari hasil
penelitiannya terdapat dua kesimpulan. Pertama,
adanya tren positif ekspor Indonesia berdasarkan
sektor pada periode 2015-2012 untuk negaranegara tujuan utama Indonesia, yaitu ASEAN,
Eropa, dan Amerika Serkat. Kedua, nilai tukar
mempunyai pengaruh negatif terhadap ekspor
Indonesia, baik dalam dalam jangka panang
maupun jangka panjang.
Schryder dan Peersman (2013) meneliti
tentang pengaruh nilai tukar dolar Amerika Serikat
terhadap permintaan minyak mentah di 65 negara
pengimpor minyak. Teknik analisis data yang
digunakan adalah regresi panel. Hasil penelitiannya menemukan bahwa apresiasi dolar Amerika
Serikat menurunkan permintaan minyak di negaranegara tersebut. Efek yang diestimasi ternyata
lebih besar daripada dampak pergeseran dalam
harga minyak mentah dunia yang dinyatakan dolar
Amerika Serikat. Efek dolar Amerika Serikat pada
permintaan minyak mentah dunia cenderung
menurun dari waktu ke waktu. Bagi negara-negara
komunitas Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD); ternyata
apresiasi dolar Amerika Serikat lebih kuat
dibandiingkan depresiasi dolar Amerika Serikat.
Pramana dan Meydianawathi (2013)
meneliti tentang variabel-variabel yang mempengaruhi ekspor Indonesia ke Amerika Serikat.
Variabel-variabel independen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kurs dolar AS,
penanaman modal asing, suku bunga kredit, dan
indeks perdagangan besar. Periode penelitian
adalah 1991-2011. Teknik analisis yang digunakan
adalah regresi linear berganda. Dari hasil
penelitiannya variabel kurs dollar AS dan
penanaman modal asing berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ekspor riil non migas Indonesia
Indonesia. Sedangkan variabel indeks harga
perdagangan besar berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ekspor riil non migas Indonesia
Indonesia. Variabel suku bunga kredit tidak
berpengaruh pada ekspor riil non migas Indonesia
Indonesia pada tingkat keyakinan 5 persen.
Variabel kurs dolar AS berpengaruh paling
dominan terhadap ekspor riil non migas Indonesia
Indonesia pada periode penelitian.
Ajinaja, et al (2017) yang melakukan
penelitian mengenai dampak volatilitas nilai tukar
terhadap kinerja ekspor di Nigeria dengan
menggunakan metode Ordinary Least Square.
Hasil penelitiannya menemukan bahwa Produk
Domestik Bruto, fluktuasi nilai tukar dan investasi
langsung asing memiliki hubungan positif dengan
kinerja ekspor di negara Nigeria. Dari hasil
tersebut diharapkan pemerintah diharapkan harus
dapat menciptakan insentif seperti subsidi
pinjaman untuk industri skala kecil, sehingga
Hughes, et al (2008) meneliti tentang
pergeseran elastisitas harga permintaan minyak
dalam jangka pendek di Amerika Serikat untuk
periode 1974 sampai 2006. Peneliti juga
menginvestigasi dua periode dari kenaikan harga
ISSN: 0854 - 8153
78
Volume 24 No. 1 Maret 2017
Ekonomi
mendorong mereka untuk memproses barang
dalam negeri menjadi barang olahan yang akan
membantu
meningkatkan
ekspor
Nigeria.
Selanjutnya pemerintah harus mendorong strategi
promosi ekspor untuk mempertahankan surplus
neraca perdagangan. Kebijakan yang efektif harus
dibuat berdasarkan kebijakan fiskal dan moneter
yang harus ditujukan untuk mencapai nilai tukar
yang realistis bagi Nigeria.
Sesuai penelitian-penelitian terdahulu
mengenai variabel Nilai Tukar Riil Rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat serta variabel
Produk Domestik Bruto riil dunia sebagai variabelvariabel penentu ekspor riil migas Indonesia
dikembangkan kerangka pemikiran dari penelitian
mengenai pengaruh nilai tukar rupiah terhadap
dolar Amerika Serikat dan Produk Domestik Bruto
riil dunia terhadap ekspor riil migas Indonesia,
terhadap ekspor riil non migas Indonesia dan
terhadap ekspor riil total Indonesia yang
digambarkan dalam Gambar 1 berikut :
Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
Ekspor Riil Migas
Indonesia
Nilai Tukar Riil Rupiah
terhadap dolar Amerika
Serikat
Ekspor Riil Non Migas
Indonesia
Produk Domestik Bruto
riil Dunia
Ekspor Riil Total
Indonesia
Sumber : dikembangkan untuk penelitian ini
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut di atas,
maka hipotesis yang dikembangkan adalah sebagai
berikut :
Ha 3 : Nilai tukar riil rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat berpengaruh terhadap
ekspor riil non migas Indonesia.
Ha 4 : Produk Domestik Bruto riil dunia
berpengaruh terhadap ekspor riil non
migas Indonesia.
Ha 5 : Nilai tukar riil rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat berpengaruh terhadap
ekspor riil total Indonesia.
Ha 6 : Produk Domestik Bruto riil dunia
berpengaruh terhadap ekspor riil total
Indonesia.
Ha 1 : Nilai tukar riil rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat berpengaruh terhadap
ekspor riil migas Indonesia.
Ha 2 : Produk Domestik Bruto riil dunia
berpengaruh terhadap ekspor riil migas
Indonesia.
ISSN: 0854 - 8153
79
Volume 24 No. 1 Maret 2017
Ekonomi
luar negeri diukur oleh indeks harga konsumen
Amerika Serikat dan harga dalam negeri diukur
oleh indeks harga konsumen Indonesia. Produk
Domestik Bruto riil dunia diukur dengan Produk
Domestik Bruto menurut harga konstan tahun
2010, yang nilainya dalam dolar Amerika Serikat.
Metode Penelitian
Obyek dalam penelitian adalah ekspor
riil migas Indonesia, ekspor riil non migas
Indonesia, dan ekspor riil total Indonesia. Periode
penelitian adalah tahun 2000-2015. Selanjutnya,
desain dalam penelitian ini adalah desain kausal,
yang mana bertujuan menganalisis hubungan
sebab-akibat antara variabel independen (variabel
yang mempengaruhi) dan variabel dependen
(variabel yang dipengaruhi). Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah ekspor riil migas
Indonesia, ekspor riil non migas, dan ekspor riil
total Indonesia. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah nilai tukar riil rupiah terhadap
dolar Amerika Serikat dan Produk Domestik Bruto
riil dunia.
Pengambilan sampel dalam penelitian
adalah pengambilan sampel dengan cara purposive
sampling, yang artinya merupakan salah satu
teknik sampling non random sampling dimana
peneliti menentukan pengambilan sampel dengan
cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai
dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan
dapat
menjawab
permasalahan
penelitian.
Pemilihan sampel ekspor riil migas Indonesia,
ekspor riil non migas Indonesia, dan ekspor riil
total menjadi perhatian utama karena ketiga jenis
ekspor tersebut cenderung fluktuatif dan turun
antara 2000-2015.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari
variabel dependen dan independen. Nilai ekspor
rill migas Indonesia, ekspor riil non migas
Indonesia, dan ekspor riil total Indonesia sebagai
variabel dependen. Ekspor riil migas Indonesia
merupakan rasio antara ekspor nominal migas
Indonesia dan Produk Domestik Bruto deflator
Indonesia. Ekspor riil non migas Indonesia
merupakan rasio antara ekspor nominal non migas
Indonesia dan Produk Domestik Bruto deflator
Indonesia. Ekspor riil total Indonesia merupakan
rasio antara ekspor nominal total Indonesia dan
Produk
Domestik
Bruto
deflator
Indonesia.Variabel independen
terdiri dari dua
variabel, yaitu variabel nilai tukar riil rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat dan Produk
Domestik Bruto riil dunia. Nilai tukar riil rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat diukur dengan cara
mengalikan nilai tukar nominal rupiah terhadap
dolar Amerika Serikat dengan rasio harga luar
negeri dengan harga dalam negeri, dimana harga
Sampel dari penelitian ini adalah ekspor
riil migas Indonesia, ekspor riil non migas
Indonesia, dan ekspor riil total Indonesia, nilai
tukar riil rupiah terhadap dolar Amerika Serikat,
Produk Domestik Bruto riil dunia. Jumlah sampel
sebesar 16 untuk periode penelitian 2000-2016.
Sumber data dari Badan Pusat Statistik, Statistik
Ekonomi Keuangan Indonesia, dan World
Development Indicators.
Untuk menguji pengaruh nilai tukar riil
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan Produk
Domestik Bruto riil dunia terhadap ekspor riil
migas Indonesia, ekspor riil non migas Indonesia,
dan ekspor riil total Indonesia digunakan model
regresi linear berganda. Model regresi linear
berganda dalam penelitian ini adalah:
lx_migast = α0 + β1ln_tukart + β2lpdbduniat + ε1t
lx_nonmigast = α1 + β3ln_tukart + β4lpdbduniat + ε2t
lx_totalt = α2 + β5ln_tukart + β6lpdbduniat + ε3t
ISSN: 0854 - 8153
80
Volume 24 No. 1 Maret 2017
Ekonomi
di mana lx_migas adalah ekspor riil migas
Indonesia (dalam logaritma natural); lx_nonmigas
adalah ekspor riil nonmigas Indonesia (dalam
logaritma natural); lx_total adalah ekspor riil total
Indonesia (dalam logaritma natural); ln_tukar
adalah nilai tukar riil rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat (dalam logaritma natural);
lpdbdunia adalah produk domestik riil dunia; α0, α1,
dan α3 adalah konstanta; β1 . . .β6 adalah koefisien
regresi, ε1, ε2, dan ε3 adalah residu, dan t adalah
periode waktu 2000-2015.
Berikutnya adalah melakukan pengujian
asumsi klasik yang meliputi pengujian normalitas,
multikolineritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Pengujian normalitas digunakan apakah residu
hasil regresi berganda memenuhi asumsi distribusi
normal atau tidak. Dengan membandingkan nilai
dari probabilitas Jarque-Bera dengan α sebesar
0,05, maka residu ditentukan Ho ditolak atau tidak
tolak.
Jika Ho ditolak, maka residu tidak
berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai dari Ho
tidak ditolak, maka residu berdistribusi normal.
Setelah dihasilkan persamaan regresi linear
berganda hasil penelitian, tahap selanjutnya adalah
melakukan pengujian ANOVA dan pengujian
regresi parsial, menjelaskan hasil dari koefisien
determinasi, dan pengujian asumsi klasik, yang
meliputi pengujian normalitas, multikolineritas,
heteroskedastisitas, dan autokorelasi (Wooldridge,
2013: Dengan membandingkan nilai probalitas
hasil uji F dengan α sebesar 0,05 akan ditentukan
apakah Ho ditolak atau tidak ditolak. Jika Ho
ditolak artinya secara bersama-sama variabel
independen cukup bukti berpengaruh terhadap
variabel dependen. Sedangkan jika Ho tidak
ditolak artinya secara bersama-sama variabel
independen tidak cukup bukti berpengaruh
terhadap variabel dependen.
Pengujian multikolineritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi tinggi antar variabel. Model yang baik
seharusnya tidak terjadi multikolineritas, jika nilai
Vector Inflation Factor (VIF) di bawah 10.
Sebaliknya, jika nilai VIF di atas 10, maka
hubungan antar variabel independen berkorelasi
tinggi.
Selanjutnya pengujian hipotesis t digunakan untuk menguji pengaruh dari masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen.
Dengan membandingkan nilai probalitas hasil uji t
dengan α sebesar 0,05 akan ditentukan apakah Ho
ditolak atau tidak ditolak. Jika Ho ditolak artinya
variabel independen cukup bukti berpengaruh
terhadap variabel dependen. Sedang-kan jika Ho
tidak ditolak, artinya variabel independen tidak
cukup bukti berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Dengan membandingkan nilai dari
probabilitas probabilitas Chi kuadrat dari obs*R2
dengan α sebesar 0,05, maka data ditentukan Ho
ditolak atau tidak tolak. Jika Ho ditolak, maka
model regresi terdapat masalah heteroskedastisitas.
Sebaliknya, jika Ho tidak ditolak, maka model
regresi bebas dari masalah heteroskedastisitas.
Pengujian asumsi klasik heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah model
regresi terjadi ketidaksamaan varian residu satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model yang
baik harus homoskesdastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini memakai pengujian white heteroscedasticity dengan cross terms.
Pengujian asumsi klasik autokorelasi
bertujuan menguji apakah model memiliki korelasi
antar residu pada periode t dengan residu periode t1. Model yang baik tidak terjadi autokorelasi.
Dalam penelitian ini, pengujian autokorelasi
menggunakan uji Langrange Multiplier. Dengan
membandingkan nilai dari probabilitas probabilitas
Chi kuadrat dari obs*R2 dengan α sebesar 0,05,
maka data ditentukan Ho ditolak atau tidak tolak.
Nilai
koefisien
determinasi
yang
disimbolkan oleh R kuadrat mengukur seberapa
besar variasi variabel independen dapat
menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai R
kuadrat antara 0 sampai dengan 1.
ISSN: 0854 - 8153
81
Volume 24 No. 1 Maret 2017
Ekonomi
Jika Ho ditolak, maka model regresi terdapat
masalah autokorelasi. Sebaliknya, jika Ho tidak
ditolak, maka model regresi bebas dari masalah
autokorelasi.
nilai rata-rata sebesar 1249.742, jarak sebesar
481.058, dan penyimpangan baku sebesar 133.272.
Ekspor riil total Indonesia (x_total) mempunyai
nilai rata-rata sebesar 1561.225, jarak sebesar
722.33, dan penyimpangan baku sebesar 188.4124.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
(n_tukar) mempunyai nilai rata-rata sebesar
8793.059, jarak sebesar 11602.714, dan
penyimpangan baku sebesar 3020.128. Produk
Domestik Bruto riil dunia (pdbdunia) mempunyai
nilai rata-rata sebesar 6.21E+13, jarak sebesar
2.53E+13, dan penyimpangan baku sebesar
8.18E+12. Dari data di atas dapat diketahui
besaran nilai rata-rata, nilai maksimum, nilai
minimum, nilai jarak, dan penyimpangan baku
tergantung dari besaran data masing-masing
variabel. Hasil uji normalitas untuk masing-masing
variabel dengan menggunakan Jarque-Bera,
masing-masing variabel nilai probabilitasnya di
atas 0.05, berarti H0 tidak ditolak, yang artinya data
dari kelima variabel tersebut memenuhi distribusi
normal.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji
pengaruh nilai tukar riil rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat dan Produk Domestik Bruto riil
dunia terhadap ekspor Indonesia, yang meliputi
ekspor riil migas Indonesia, ekspor riil non migas
Indonesia, dan ekspor riil total Indonesia untuk
periode tahun 2000-2015. Pertama-tama disajikan
hasil statistik deskriptif dan hasil regresi berganda.
Tabel 1 menyajikan hasil statistik
deskriptif untuk nilai rata-rata, maksimum,
minimum, dan penyimbangan baku. Ekspor riil
migas Indonesia (x_migas) mempunyai nilai ratarata sebesar 311.48, jarak sebesar 281.396, dan
penyimpangan baku sebesar 68.194. Ekspor riil
non migas Indonesia (x_nonmigas) mempunyai
Tabel 1.
Hasil Statistik Deskriptif
Keterangan
Rata-rata
Maksimum
Minimum
Penyimpangan Baku
Jarque-Bera
Probabilitas
Sumber: Data Diolah
x_migas
x_nonmigas
x_total
n_tukar
Pdbdunia
311.483
1249.742
1561.225
8793.059
6.21E+13
426.079
1507.637
1893.592 16297.190
7.52E+13
144.683
1026.579
1171.262
4694.476
4.99E+13
68.194
133.272
188.4124
3020.128
8.18E+12
1.820
0.528
0.135935
3.059895
0.965782
0.403
0.768
0.934291
0.216547
0.616997
Tabel 2 menyajikan hasil uji ANOVA
untuk ketiga model regresi. Hasil uji ANOVA
untuk ketiga model adalah signifikan karena nilai
probabilitas F masing-masing di bawah 0.05.
Model I menyimpulkan bahwa nilai tukar riil
rupiah terhadap dolar Amerika dan Produk
Domestik Bruto riil dunia secara bersama-sama
cukup bukti berpengaruh terhadap ekspor riil
migas Indonesia. Demikian juga, Model II
menyimpulkan bahwa nilai tukar riil rupiah
ISSN: 0854 - 8153
terhadap dolar Amerika Serikat dan Produk
Domestik Bruto riil dunia secara bersama-sama
cukup bukti berpengaruh terhadap ekspor riil non
migas Indonesia Indonesia. Selanjutnya, Model III
menyimpulkan nilai tukar riil rupiah terhadap dolar
Amerika dan Produk Domestik Bruto riil dunia
secara bersama-sama cukup bukti berpengaruh
terhadap ekspor riil total Indonesia.
82
Volume 24 No. 1 Maret 2017
Ekonomi
Tabel 2.
Hasil Uji ANOVA
No Keterangan F Statistik Probabilitas
1
Model I
31.64457
0.000010
2
Model II
26.75957
0.000025
3
Model III
28.75720
0.000017
Sumber: Data Diolah
Tabel 3 menyajikan hasil uji regresi parsial
untuk ketiga model. Model I menyimpulkan bahwa
nilai tukar riil rupiah terhadap dolar Amerika dolar
cukup bukti berpengaruh terhadap ekspor riil
migas Indonesia. Jika nilai tukar riil rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat turun 1%, maka
ekspor riil migas Indonesia akan naik sebesar
1.81%. Demikian juga, produk domestik dunia riil
dunia cukup bukti berpengaruh terhadap ekspor riil
migas Indonesia. Jika produk domestik riil dunia
naik 1%, maka ekspor riil migas Indonesia akan
naik sebesar 3.11%. Hasil regresi parsial di Model
II menyimpulkan bahwa nilai tukar riil rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat cukup bukti
berpengaruh terhadap ekspor riil non migas
Indonesia. Penurunan nilai tukar riil rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat sebesar 1% akan
Kesimpulan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
meningkatkan ekspor riil non migas Indonesia
sebesar 0.91%. Sementara itu, produk domestik riil
dunia cukup bukti berpengaruh terhadap ekspor riil
non migas Indonesia. Kenaikan produk domestik
riil dunia sebesar 1% akan meningkatkan ekspor
riil non migas Indonesia sebesar 2.18%. Hasil
regresi parsial di Model III menyimpulkan bahwa
nilai tukar riil rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat cukup bukti berpengaruh terhadap ekspor
riil total Indonesia. Penurunan nilai tukar riil
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sebesar 1%
akan meningkatkan ekspor riil total Indonesia
sebesar 1.06%. Sementara itu, produk domestik riil
dunia cukup bukti berpengaruh terhadap ekspor riil
total Indonesia. Kenaikan Produk Domestik Bruto
riil dunia sebesar 1% akan meningkatkan ekspor
riil non migas sebesar 2.31%.
Tabel 3.
Hasil Regresi Parsial
No Keterangan
1
Model I
ln_tukar
lpdbdunia
2
Model II
ln_tukar
lpdbdunia
3
Model III
ln_tukar
lpdbdunia
Sumber: Data diolah.
Koefisien
Probabilitas
-1.809147
3.108785
0.0000 Signifikan
0.0006 Signifikan
-0.909323
2.181073
0.0000 Signifikan
0.0000 Signifikan
-1.055611
2.304919
0.0000 Signifikan
0.0000 Signifikan
Tabel 4 menyajikan hasil koefisien
determinasi. Model I menghasilkan nilai R kuadrat
sebesar 0.8296% artinya variasi variabel nilai tukar
ISSN: 0854 - 8153
Kesimpulan
riil rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan
Produk Domestik Bruto riil dunia dapat
menjelaskan variasi variabel ekspor riil migas
83
Volume 24 No. 1 Maret 2017
Ekonomi
Indonesia, dan sisanya, yaitu 17.04% dijelaskan
oleh variabel-variabel diluar model. Model II
menghasilkan nilai R kuadrat sebesar 0.8046%
artinya variasi variabel nilai tukar riil rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat dan Produk
Domestik Bruto riil dunia dapat menjelaskan
variasi variabel ekspor riil non migas Indonesia
sebesar 80.46%, dan sisanya, yaitu 19.54%
dijelaskan oleh variabel-variabel diluar model.
Model III menghasilkan nilai R kuadrat sebesar
0.8156% artinya variasi variabel nilai tukar riil
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan Produk
Domestik Bruto riil dunia dapat menjelaskan
variasi variabel ekspor riil total Indonesia sebesar
81.56%, dan sisanya, yaitu 18.44% dijelaskan oleh
variabel-variabel diluar model. Selanjutnya, nilai R
kuadrat disesuaikan untuk ketiga model nilainilainya antara 78%-81%, dimana nilai-nilainya di
bawah R kuadrat masing-masing model.
Tabel 4.
Hasil Koefisien Determinasi
No Keterangan
R kuadrat R kuadrat disesuaikan
1
Model I
0.829596
0.803380
2
Model II
0.804568
0.774501
3
Model III
0.815640
0.787277
Sumber: Data Diolah.
Tabel 5 menyajikan hasil uji normalitas
untuk ketiga model. Dari hasil uji normalitas,
ketiga model memenuhi asumsi distribusi
normalitas untuk residu. Nilai Jarque-Bera untuk
ketiga model masing-masing mempunyai nilai
probalitas di atas 5%.
Tabel 5.
Hasil Uji Normalitas
No Keterangan
1
Model I
2
Model II
3
Model III
Sumber: Data diolah
Jarque-Bera Statistik Probabilitas
1.151979
0.562148
2.474842
0.290131
0.756719
0.684984
Tabel 6 menyajikan hasil Vector Inflation
Factors (VIF) dari dua variabel independen untuk
ketiga model, yaitu nilai tukar riil rupiah terhadap
Amerika Serikat dan Produk Domestik Bruto riil
Kesimpulan
Tidak Signifikan
Tidak Signifikan
Tidak Signifikan
dunia. Nilai VIF adalah 9.61, yang nilainya
dibawah 10, artinya kedua variabel tersebut tidak
terdapat multikolinieritas.
Tabel 6.
Hasil Uji Multikolineritas
No Keterangan
Centered VIF Kesimpulan
1
ln_tukar
9.608447 Tidak terdapat Multikolineritas
2
lpdbdunia
9.608447 Tidak terdapat Multikolineritas
Sumber: Data diolah
ISSN: 0854 - 8153
84
Volume 24 No. 1 Maret 2017
Ekonomi
Tabel 7 menyajikan hasil uji heteroskedastisitas melalui uji White Heteroscedasticity.
Nilai Probabilitas Chi kuadratnya untuk ketiga
model secara berturut-turut, yaitu 0.5348 untuk
Model 1, 0.2887 untuk Model II, dan 0.5263 untuk
Model III. Ketiga nilai tersebut di atas 0.05, artinya
Ho tidak ditolak, jadi untuk ketiga model bebas
dari heteroskedastisitas.
Tabel 7.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
No
Keterangan
Obs*Rkuadrat
3.139345
Prob. Chi-Square Kesimpulan
1
Model I
0.5348 Tidak Signifikan
2
Model II
4.985914
0.2887 Tidak Signifikan
3
Model III
3.191558
0.5263 Tidak Signifikan
Sumber: Data diolah
Tabel 8 menyajikan hasil uji autokorelasi
melalui uji LM serial correlation. Nilai
probabilitas Chi kuadrat untuk masing-masing
model adalah 0.1803 untuk model I, 0.2808 untuk
model II, dan 0.7177 untuk model III. Karena nilai
probabilitas Chi-kuadrat masing-masing di atas
0.05, maka Ho tidak ditolak, berarti ketiga model
bebas dari autokorelasi.
Tabel 8.
Hasil Uji Autokorelasi
No
Keterangan
Obs*R-kuadrat
Prob. Chi-Square
Kesimpulan
1
Model I
1.795092
0.1803 Tidak Signifikan
2
Model II
1.163336
0.2808 Tidak Signifikan
3
Model III
0.130730
0.7177 Tidak Signifikan
Sumber: Data diolah
Dari hasil uji regresi parsial diketahui
bahwa nilai tukar riil rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat
cukup bukti berpengaruh
terhadap ekspor riil migas Indonesia, ekspor riil
non migas Indonesia, dan ekspor riil
total
Indonesia. Depresiasi nilai tukar riil rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat
ikut
ISSN: 0854 - 8153
mempengaruhi pergerakan ekspor riil Indonesia,
baik migas, non migas, dan total. Sejak krisis
keuangan tahun 1997/98 yang melanda Indonesia,
dan beberapa negara Asia, nilai tukar riil rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat
cenderung
melemah.
Di
samping
kondisi
internal
perekonomian Indonesia, melemahnya nilai tukar
85
Volume 24 No. 1 Maret 2017
Ekonomi
riil rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga
didorong adanya krisis ekonomi global tahun
2008/09. Peningkatan ekspor riil, baik ekspor riil
migas Indonesia, non migas, dan total terjadi
karena harga ekspor Indonesia di pasar dunia
harganya menjadi lebih murah dalam mata uang
dolar Amerika Serikat. Hasil regresi parsial Model
I – III juga menyimpulkan bahwa ekspor riil
migas Indonesia dipengaruhi paling besar oleh
nilai tukar riil rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat .
1. Nilai tukar riil rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat cukup bukti berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ekspor riil migas Indonesia
Indonesia periode tahun 2000-2015.
2. Produk Domestik Bruto riil dunia cukup bukti
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ekspor riil migas Indonesia Indonesia periode
tahun 2000-2015.
3. Nilai tukar riil rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat cukup bukti berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ekspor riil non migas
Indonesia Indonesia periode tahun 2000-2015.
Produk Domestik Bruto riil dunia untuk
Model I-III juga cukup bukti berpengaruh terhadap
ekspor riil migas Indonesia, non migas, dan total.
Meskipun tren pertumbuhan ekonomi dunia
menurun sejak krisi ekonomi global 2008/09,
namun demikian Produk Domestik Bruto riil dunia
masih
memberi
kontribusi
positif
bagi
perkembangan ekspor riil migas Indonesia, non
migas, dan total. Kontribusi Produk Domestik
Bruto riil dunia terhadap ekspor riil
migas
Indonesia adalah terbesar, yang kemudian diikuti
ekspor riil total Indonesia, dan selanjutnya ekspor
riil non migas Indonesia.
4. Produk Domestik Bruto riil dunia cukup bukti
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ekspor riil non migas Indonesia Indonesia
periode tahun 2000-2015.
5. Nilai tukar riil rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat cukup bukti berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ekspor riil total Indonesia
Indonesia periode tahun 2000-2015.
6. Produk Domestik Bruto riil dunia cukup bukti
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ekspor riil total Indonesia Indonesia periode
tahun 2000-2015.
Jika dibandingkan nilai-nilai koefisien
regresi untuk ketiga model di atas, maka koefisien
regresi dari Produk Domestik Bruto riil dunia lebih
besar dibandingkan koefisien regresi dari nilai
tukar riil rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Hal ini menunjukkan bahwa pergerakan Produk
Domestik Bruto riil Indonesia menentukan
pergerakan ekspor riil Indonesia, baik ekspor riil
migas Indonesia, ekspor riil non migas Indonesia,
dan ekspor riil total Indonesia.
Saran
Saran dari penelitian ini adalah :
1. Pemerintah perlu mengupayakan perbaikan
manajemen nilai tukar riil rupiah terhadap
dolar Amerika Serikat dengan cara
memperbaiki fundamental ekonomi Indonesia
sehingga nilai tukar riil rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat dapat menguat perlahanlahan. Kenaikan ekspor Indonesia bukan
semata-mata karena melemahnya nilai tukar
riil rupiah terhadap dolar Amerika Serikat,
namun karena perbaikan kualitas produk
ekspor Indonesia di pasar dunia dengan harga
Simpulan dan Saran
Simpulan
Berikut ini adalah kesimpulan dari
penelitian tentang pengaruh nilai tukar riil rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat dan Produk
Domestik Bruto riil dunia terhadap ekspor
Indonesia :
ISSN: 0854 - 8153
86
Volume 24 No. 1 Maret 2017
Ekonomi
yang kompetitif dan juga kemampuan
Indonesia untuk memperluas pasarnya.
Mankiw, N.G., 2014, Principles of Economics.
USA: Cengage Learning.
2. Ditengah perekonomian dunia yang masih
tertekan, meskipun menunjukkan tren positif,
Indonesia perlu menciptakan cara-cara yang
inovatif agar permintaan dunia dari ekspor
Indonesia tetap meningkat. Kerjasama
perdagangan dengan negara-negara mitra
dagang utama tetap harus ditingkatkan,
disertai
dengan perluasaan kerjasama
perdagangan dengan negara-negara lainnya.
Moosa, I.A., Exchange Rate Regimes, United
Kingdom: Palgrave Macmillan.
O’Sullivan, A., Sheffrin, S.M., dan Perez, S.J.,
2014,
Macroeconomics:
Principles,
Applications, and Tools, Edisi 8, USA:
Pearson.
Pramana, K.A.S. dan Meydianawathi, L.G., 2013,
“Variabel-variabel yang Mempengaruhi
Ekspor Nonmigas Indonesia ke Amerika
Serikat”, Jurnal Ekonomi Terapan
Kuantitatif, Vol 6, No. 2, Agustus.
Daftar Pustaka
Salvatore, D., 2013, International Economics,
Edisi 11, USA: John Wiley & Sons.
Ajinaja, P., Popoola, O., dan Ogunlade, D., 2017,
“Impact of Exchange Rate Volatility on
Export Performance in Nigeria Economy”,
International Journal of Management &
Business Studies, Vol.7, No.1, 40-43.
Schryder, S.D. dan Peersman, G., 2013, The U.S.
Dollar Exchange Rate and the Demand for
Oil. Workshop on Understanding Oil and
Commodity Prices.
Bolyes, W. dan Melvin, M., 2008, Economics,
USA: South-Western Cengage Learning.
Sugiartining dan Surjono, W., 2010, “Pengaruh
Fluktuasi Dollar terhadap Ekspor Riil Non
Migas Indonesia : Indonesia - Amerika
Periode 2000.01-2009.05”, Jurnal Ilmuilmu Ekonom, Sosial dan Teknologi USB
YPKP, Vol. 4, No. 3, 26-33.
Gandolfo, G., 2016, International Finance and
Open-Economy Macroeconomics, Berlin:
Springer-Verlag Berlin Heidelberg.
William,
B.
dan
Melvin,
M.,
2008,
Macroeconomics, Edisi 8, USA: SouthWestern Cengage Learning.
Ginting, A.M., 2013, “Pengaruh Nilai Tukar
Terhadap Ekspor Indonesia”, Buletin
Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol.7, No.1,
Juli.
World
Jonathan E. Hughes, J.E., Knittel, C.R., dan
Sperling, D., 2008, “Evidence of a Shift in
the Short-Run Price Elasticity of Gasoline
Demand”, The Energy Journal, Vol.29,
No. 1, 93-114.
ISSN: 0854 - 8153
87
Bank
(Berbagai
Tahun).
World
Development Indicators. USA: World
Bank.
Volume 24 No. 1 Maret 2017
Download