Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR KONSEP ZAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin Abstrak: Rendahnya hasil belajar siswa, menyebabkan perlu dilakukan penelitian dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII-A SMP Muhammadiyah 1 Banjarmasin melalui model pembelajaran ARIAS pada materi ajar konsep zat. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 3 siklus dimana setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah 37 siswa kelas VII-A SMP Muhammadiyah 1 Banjarmasin. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes hasil belajar, dan angket. Sedangkan teknik analisis data secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya: (1) keterlaksanaan RPP dengan model pembelajaran ARIAS dimana pada siklus I sebesar 76,67% (baik), pada siklus II sebesar 90,83% (sangat baik), dan pada siklus III sebesar 95,00% (sangat baik). (2) peningkatan ketuntasan hasil belajar secara klasikal setiap siklus 66,67%; 81,82%; dan 87,88%. (3) aktivitas siswa pada sikus I secara umum berkategori kurang aktif, siklus II berkategori cukup aktif, dan siklus III berkategori aktif. (4) respon siswa meliputi attention, relevance, confidance, satisfactioan berkategori baik. Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran ARIAS, konsep zat. PENDAHULUAN tentang Standar Isi untuk Satuan Pembelajaran IPA bukan hanya Pendidikan Dasar dan untuk menguasai sejumlah pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu sebagai produk IPA, tetapi juga harus pengetahuan dan teknologi pada menyediakan ruang yang cukup untuk SMP/MTs dimaksudkan tumbuh berkembangnya sikap ilmiah, memperoleh kompetensi dasar ilmu berlatih melakukan proses pemecahan pengetahuan masalah, dan penerapan IPA dalam membudayakan berpikir ilmiah secara kehidupan nyata. Pembelajaran IPA kritis kreatif dan mandiri. terpadu merupakan salah satu model implementasi diharapkan kurikulum dapat yang diaplikasikan di dan Berdasarkan Menengah. untuk teknologi hasil serta observasi terhadap proses pembelajaran pada kelas VII-A SMP Muhammadiyah 1 SMP/MTs. Dalam Lampiran Peraturan Banjarmasin diperoleh bahwa aktivitas Menteri Nasional belajar kelas tergolong sangat ramai, (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006 siswa tidak begitu serius mengikuti Pendidikan 117 Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013 pembelajaran, siswa cenderung pasif satisfaction. berinteraksi dengan guru dan teman, pembelajaran ARIAS dapat membuat susah untuk mengemukakan pendapat siswa secara aktif memperhatikan materi maupun yang bertanya pembelajaran selama proses berlangsung, Dengan disampaikan diterapkan (memfokuskan dan perhatian siswa dalam pembelajaran), pengetahuan yang diterima siswa dari mendorong siswa mempelajari sesuatu guru tidak dapat diterima dengan baik. yang Hal ini berpengaruh terhadap hasil kehidupan mereka, menumbuhkan sikap belajar belum percaya atau yakin akan berhasil, dan klasikal menumbuhkan rasa bangga pada diri berdasarkan nilai raport. Data nilai siswa. Hal tersebut sesuai dengan hasil raport bahwa penelitian Sa’adah (2010), Zulfarisna ketuntasan klasikal yang tercapai baru (2009), Jamiah (2008), dan Ningsih 20,69%. (2005) siswa, tercapainya terlihat dari ketuntasan tersebut Hasil diperoleh ini masih dibawah ada relevansinya menunjukkan dengan bahwa Standar Ketuntasan Minimum sekolah pembelajaran dengan model ARIAS (SKM ≥ 65). dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran Berdasarkan uraian di atas, maka yang diduga cocok untuk mengatasi penelitian tidakan kelas ini bertujuan permasalahan yang muncul dikelas VII- untuk: A SMP Muhammadiyah 1 Banjarmasin keterlaksanaan adalah model pembelajaran ARIAS. Mendeskripsikan hasil belajar siswa Model pembelajaran ARIAS adalah setelah mengikuti pembelajaran; (3) model untuk Mendeskripsikan aktivitas siswa; (4) menanamkan rasa yakin atau percaya Mendeskripsikan respon siswa pada diri pada siswa, berusaha menarik dan materi ajar konsep zat di kelas VII-A memelihara minat atau perhatian siswa SMP Muhammadiyah 1 banjarmasin serta yang diadakan akhirnya ingin berusaha evaluasi (1) Mendeskripsikan RPP; (2) dan pada dengan model pembelajaran ARIAS menumbuhkan rasa (assurance, bangga pada siswa dengan memberikan relevance, interest, assessment, dan satisfaction). penguatan. Model pembelajaran ARIAS berisi lima komponen yang merupakan METODE Penelitian ini menggunakan metode satu kesatuan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran yaitu assurance, relevance, interest, assessment, dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena penelitian 118 ini berupaya mengatasi Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013 masalah yang ada dalam kelas VII-A memotivasi SMP Muhammadiyah 1 Banjarmasin. tujuan pembelajaran dan menjelaskan Masalah manfaat materi dalam kehidupan sehari- dalam kelas ini adalah siswa, rendahnya ketuntasan hasil belajar siswa hari. terhadap pelajaran IPA Fisika, di mana menyampaikan melalui proses ini diinginkan terjadinya selanjutnya menjelaskan aturan main perbaikan, peningkatan, dan perubahan pembelajaran ARIAS, membagi siswa pembelajaran yang lebih baik agar hasil dalam pembelajaran tercapai. Penelitian ini heterogen, meminta siswa melakukan terdiri atas 3 siklus, masing-masing penyelidikan siklus sambil mengarahkan selama beraktivitas dirancang untuk satu kali Membagi menyampaikan dengan tiap mengalami di perencanaan, awali dari pelaksanaan tahap tindakan, pengamatan, dan refleksi. Instrumen garis out besar dan materi, kelompok-kelompok pertemuan. Adapun prosedur penelitian siklus hand mengacu membantu secara pada LKS, kelompok kesulitan, yang membimbing siswa mempresentasiakan hasil kerja kelompok dan meminta kelompok lain penelitian yang menanggapi Memberikan umpan balik digunakan, yaitu (1) lembar observasi tentang keterlaksanaan memberikan penguatan kepada siswa RPP, (2) lembar kebenaran observasi aktivitas siswa, (3) tes hasil yang belajar siswa, dan (4) angket respon membimbing siswa kesimpulan terhadap pembelajaran pada hasil jawaban kerjanya sudah siswa hasil dan bagus, membuat pembelajaran dan pertemuan terakhir. Hasil penelitian ini menjawab masalah awal pembelajaran, dianalisis secara deskriptif kualitatif memberikan untuk peningkatan kelompok yang berprestasi. Selanjutnya keterlaksanaan RPP, aktivitas siswa, dan meminta siswa mengerjakan THB dan hasil belajar siswa. mengingatkan siswa untuk mempelajari melihat penghargaan kepada materi selanjutnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembelajaran ini Keterlaksanaan RPP dilaksanakan dengan cara membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan anggota kelompoknya masing-masing 6-7 siswa. Sebelum dilaksanakan diskusi kelompok, guru terlebih dahulu mengucapkan salam, Keterlaksanaan RPP ini diamati oleh 2 orang pengamat, dari pengamat inilah terlihat bagaimana keterlaksanaan skenario RPP model ARIAS. Keterlaksanaan pembelajaran RPP dilihat pada Tabel 1. berikut ini: 119 dapat Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013 Tabel 1. keterlaksanaan RPP siklus I, II, dan III Siklus I P1 P2 1 Pendahuluan 3,00 3,33 2 Inti 2,72 3,43 3 Penutup 2,80 3,20 Keterangan: P1 = Pengamat 1; P2 = Pengamat 2 No Aspek yang diamati Siklus II P1 P2 3,33 3,67 3,43 3,86 3,40 4,00 Siklus III P1 P2 4,00 3,67 3,43 4,00 3,80 4,00 Pada siklus 1 menunjukkan bahwa harus lebih memotivasi untuk membuat masih ada beberapa aspek atau tahapan siswa antusias dalam diskusi. Persentase pembelajaran rata-rata keterlaksanaan RPP pada siklus yang belum berjalan dengan baik. Pengamat menilai aspek I pendahuluan secara umum berkategori sebesar 91,30. baik, namun pada aspek mengecek Pada kehadiran siswa berkategori cukup aktif, menunjukkan karena beberapa untuk pertemuan pertama adalah 76,67 dengan pelaksanaan siklus bahwa aspek masih II ada atau tahapan belum berjalan seharusnya peneliti mengabsen siswa pembelajaran secara menyeluruh agar lebih mengenal dengan baik. Pengamat menilai aspek dan akrab dengan siswa bukan hanya pendahuluan secara umum baik. Pada sekedar menanyakan siapa yang tidak kegiatan inti secara umum berkategori hadir. Pada kegiatan inti secara umum baik, namun pada aspek membimbing berkategori cukup baik. Ada empat siswa mempresentasikan hasil kerja aspek yang berkategori cukup yaitu kelompok dan meminta kelompok lain menyajikan menanggapi garis besar materi, yang reliabilitas masih hal membuat membimbing siswa mempresentasikan membangun interaksi antar kelompok hasil kerja kelompok dan memberikan dan lebih memfokuskan perhatian siswa umpan balik. Hal ini karena ketika kepada menyajikan garis besar materi harus Sedangkan pada kegiatan penutup secara dihubungkan dalam kehidupan sehari- umum berkategori baik. Pada siklus II hari, memberikan contoh permasalahan ini yang ada dalam keseharian akan lebih pembelajaran yang terjadi pada siklus I mudah kurangnya sudah bisa diperbaiki dan suasana penguasaan kelas oleh peneliti dalam pembelajaran sudah mengarah kepada menegur siswa yang ribut membuat pembelajaran diskusi kelompok menjadi ribut, peneliti keterlaksanaan RPP pada siklus II siswa, 120 harus ini menjelaskan aturan main pembelajaran, dipahami peneliti cukup, kelompok kekurangan yang lebih maju. langkah-langkah ARIAS. Persentase Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013 adalah 90,83 dengan reliabilitas sebesar beradaptasi dengan siswa dan mengelola 93,58. pembelajaran dengan baik. Sehingga Pada siklus III semua aspek atau dapat disimpulkan tahapan pembelajaran ARIAS berjalan keterlaksanaan dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada pembelajaran ARIAS meningkat setiap nilai yang siklusnya, dimana pada siklus I sebesar diberikan pengamat, dimana pengamat 76,67% (baik), siklus II sebesar 90,83% menilai aspek pendahuluan, inti, dan (sangat baik), dan siklus III sebesar penutup secara umum baik. Pada siklus 95,00% (sangat baik). III Hasil Belajar Siswa rata-rata ini tidak dan ada kategori langkah-langkah pembelajaran yang terlewati dan suasana Ketuntasan RPP bahwa hasil belajar dengan siswa pembelajaran sudah mengarah kepada adalah tingkatan ketercapaian indikator pembelajaran (TPK), ARIAS. Persentase yang diukur dengan keterlaksanaan RPP pada siklus III menggunakan tes hasil belajar yang adalah 95,00 dengan reliabilitas sebesar dilakukan setiap akhir pembelajaran, 96,49. Dari hasil analisis menunjukkan dinyatakan dengan tuntas (≥ 65%) dan bahwa keterlaksanaan RPP pada siklus I, tidak tuntas (< 65%). Ketuntasan hasil II, dan III mengalami peningkatan dan belajar secara klasikal dapat dilihat pada rata-rata berkategori baik, peneliti yang Tabel 2. berikut ini bertindak sebagai guru telah mampu Tabel 2. Ketuntasan klasikal siswa Siklus I II III Pada siklus evaluasi wujud zat persentase ketuntasan 60,74. ketuntasan belajar siswa dapat dikatakan TPK 5 memberikan contoh peristiwa belum 1 perubahan wujud zat dalam kehidupan menyebutkan pengertian zat persentase sehari-hari persentase ketuntasan 50,05. ketuntasan 2 dan TPK 6 menjelaskan perbedaan sifat menjelaskan perbedaan sifat-sifat zat zat dari susunan dan gerak partikel menurut bentuk dan volume persentase persentase ketuntasan 62,13. Terdapat 3 ketuntasan 80,28. TPK 3 menjelaskan TPK yang tidak tuntas yaitu TPK 3, 5, macam-macam dan 6. Kegiatan TPK ini menggunakan tuntas. I hasil Persentase Rata-rata 66,67 81,82 87,88 Untuk 100,00. untuk peristiwa TPK TPK perubahan 121 Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013 soal pemahaman (C2). Hal ini karena TPK yang tidak tuntas yaitu TPK 4 pengaruh kebiasaan siswa sebelumnya menganalisis gurulah yang lebih aktif. Ketika guru merupakan soal analisis (C4). Hal ini menjelaskan kurangnya perhatian siswa, terjadi untuk menjamin hasil belajar yang baik menganalisis soal yang sedikit rumit dan siswa perhatian kurangnya fasilitas belajar, siswa hanya dipelajarinya. menggunakan 2 buku panduan 1 dari harus terhadap mempunyai bahan Kurangnya yang siswa masih sulit sekolah dan 1 dari peneliti, sedang untuk belajar, kurangnya latihan-latihan yang meningkatkan pemahaman dan analisis diberikan berupa soal penerapan, jenis siswa pada soal yang rumit siswa harus soal yang biasa diberikan berupa pilihan banyak latihan mengerjakan soal. dan guru siswa karena yang dalam ganda kesiapan data/gambar biasanya hanya Ketuntasan hasil belajar siswa pada memberikan jawaban tanpa menekankan siklus III dapat dikatakan tuntas. Hal ini pada alasan dari jawaban tersebut, dilihat dari ketuntasan belajar siswa membuat lemahnya daya analisis siswa secara klasikal yang naik sebesar 6,06% terhadap soal yang sedikit rumit. Inilah dari siklus 2, dimana dari 33 siswa yang beberapa mengikuti ada 29 siswa yang tuntas alasan ketika peneliti memberikan soal pemahaman C2 banyak secara siswa yang tidak bisa menjawab yang menjelaskan hubungan antara massa berakibat pada hasil belajar yang rendah. jenis massa dan volume persentase Pada siklus hasil Untuk TPK 3 evaluasi ketuntasan 77,88. TPK 4 menyelesaikan ketuntasan belajar siswa belum tuntas permasalahan yang berhubungan dengan walaupun siswa sudah aktif dalam konsep massa jenis ada 3 soal persentase proses pembelajaran. membedakan adhesi II individual. peristiwa besarta TPK 1 ketuntasan masing-masing soal 93,94; kohesi dan 80,17; dan 82,64. TPK 5 menjelaskan persentase kegunaan konsep massa jenis dalam contonya ketuntasan 75,82. TPK 3 mendefinisika kehidupan peristiwa ketuntasan 51,64. kapilaritas permukaan ada 2 dan soal tegangan sehari-hari persentase Pada TPK 5 untuk persentase soal pemahaman siswa belum tuntas hal ketuntasan 90,00 dan 80,30. TPK 4 ini karena ketika peneliti menjelaskan menganalisis kegunaan konsep massa jenis dalam data/gambar persentase ketuntasan 49,33. TPK 5 memberikan kehidupan contoh kapilaritas dalam keseharian memperlihatkan persentase ketuntasan 95,45. Terdapat 1 menjelaskan 122 sehari-hari gambar sehingga siswa hanya sambil sulit Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013 memahami dan waktu pembelajaran Aktivitas siswa adalah aspek juga mempengaruhi. Pada siklus tiga ini bekerjasama yang muncul pada saat siswa proses sudah aktif dalam proses pembelajaran yang pembelajaran dan siswa sudah bisa membaca, menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru, tetapi masih ada beberapa siswa yang menyampaikan pendapat kepada guru masih kesulitan dalam menyelesaikan atau teman, mengajukan pertanyaan, soal pemahaman (C2). mengerjakan Diperoleh kesimpulan mendengarkan meliputi kerjasama penjelasan dalam soal. kelompok, Diamati dengan bahwa lembar observasi aktivitas siswa, dan penerapan model pembelajaran ARIAS disimpulkan dengan kategori tidak aktif, dapat meningkatkan hasil belajar siswa, kurang aktif, cukup aktif, dan aktif. dimana ketuntasan secara klasikal pada Aktivitas siswa pada model siklus I sebesar 66,67% (tidak tuntas), pembelajaran ARIAS diamati dengan siklus II sebesar 81,82% (tidak tuntas), menggunakan dan siklus III sebesar 87,88% (tuntas). aktivitas Ini sesuai dengan penelitian Zulfarisna diamati pada aktivitas siswa ini yaitu (2009) yang diskusi dalam kelompok, menyampaikan model pembelajaran menunjukkan ARIAS dengan dapat instrumen siswa. pendapat, lembar Aspek-aspek mengajukan yang pertanyaan, meningkatkan hasil belajar matematika mendengarkan siswa kelas XI SMA Padang, dan mengerjakan Jamiah aktivitas siswa persiklus dapat dilihat (2008) menunjukan bahwa pembelajaran dengan model ARIAS dapat meningkatkan kualitas penjelasan soal. Hasil pada Tabel 3. hasil belajar. Aktivitas Siswa Tabel 3. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran Aspek Aktivitas Siswa Diskusi dalam kelompok Menyampaikan pendapat Mengajukan pertanyaan Mendengarkan penjelasan guru Mengerjakan soal Siklus I Siklus II Siklus III Cukup Aktif Cukup Aktif Aktif Kurang Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Cukup Aktif Aktif Kurang Aktif Cukup Aktif Aktif Cukup Aktif Aktif Aktif 123 dan analisis Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013 Tabel 3. menunjukkan bahwa aktif. Sebenarnya siswa sudah bisa aktivitas siswa pada siklus satu secara mengungkapkan pendapat apa yang umum kurang aktif. Hal ini dikarenakan mereka pahami dan merespon ketika siswa guru memberikan pertanyaan tapi hanya terbiasa dengan model pembelajaran terdahulu, dimana siswa sebagian siswa saja. hanya mendengarkan penjelasan dari Penelitian Sa’adah (2010) model guru dan bersifat pasif sehingga siswa pembelajaran masih meningkatkan aktifitas siswa dari pada ragu-ragu dalam melakukan ARIAS dapat aspek-aspek aktivitas siswa, kebiasaan menggunakan terdahulu yang hanya sebagian siswa konvensional. saja yang menegerjakan soal dan siswa (2009) pembelajaran dengan model yang lain hanya meniru juga terlihat ARIAS dapat meningkatkan aktifitas waktu diskusi yang mana hanya siswa siswa. pintar saja yang menegrjakan soal. menunjukan Kondisi kelas yang ribut dan kurangnya dengan penguasaan kelas. Aktivitas siswa pada meningkatkan aktivitas siswa selama siklus dua secara umum berkategori proses pembelajaran. Berdasarkan data cukup aktif. Penilaian pengamat pada aktifitas siswa dari siklus I, II, III dan aspek yang diamati sedikit meningkat penelitian sebelumnya dari siklus satu. Hal ini dikarenakan disimpulkan dengan siswa mulai terbiasa melakukan diskusi, pembelajaran mulai meningkatkan aktivitas siswa. paham arti sebuah diskusi sehingga mereka berusaha bekerjasama pembelajaran Penelitian Penelitian Zulfarisna Jamiah bahwa model (2008) pembelajaran ARIAS dapat dapat menggunakan ARIAS dapat Respon Siswa dalam kelompoknya, lebih percaya diri Angket respon siswa digunakan dalam menyampaikan pendapat dan untuk mengajukan pertanyaan. Aktivitas siswa terhadap ketertarikan, perasaan senang, pada siklus tiga secara umum penilaian serta kemudahan memahami komponen- pengamat ini komponen: materi pelajaran, format peningkatan materi ajar, gambar-gambarnya, suasana aktivitas siswa dalam kelompok dari belajar dan cara guru mengajar serta setiap siklus, walaupun pada aspek pendekatan menyampaikan kepada digunakan (Trianto, 2009). Angket ini mengalami berisi mengenai respon siswa terhadap peningkatan yaitu berkategori cukup pembelajaran fisika. Angket respon diisi berkategori menunjukkan guru/teman adanya aktif pendapat tidak 124 mengetahui pendapat pembelajaran siswa yang Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013 oleh semua siswa setelah kegiatan dalam kategori aktif berarti guru dapat pembelajaran dengan model membuat siswa antusias terhadap materi pembelajaran ARIAS selesai pelajaran, guru melakukan hal-hal yang dilaksanakan. Hasil respon siswa dapat berbeda dari biasanya dan menarik, rasa dilihat pada Tabel 4. ingin tahu siswa tergerak oleh Berdasarkan hasil analisis respon pertanyaan yang dikemukakan, siswa siswa diperoleh gambaran secara umum yakin pembelajaran ini akan bermanfaat, bahwa siswa memberikan respon positif. isi Adanya respon siswa yang baik terhadap dengan harapan dan tujuan siswa, siswa pembelajaran yang diberikan oleh guru berperan disebabkan siswa sudah mulai terbiasa siswa dengan pembelajaran, dan siswa merasa pembelajaran ini dengan baik, tantangan mengerti terhadap materi pembelajaran yang diberikan pada pembelajaran ini sehingga siswa merasa mudah dalam sesuai, siswa merasa pembelajaran ini menjawab butir soal yang ditandai memberikan banyak kepuasan, siswa dengan meningkatnya ketuntasan hasil senang bekerja dalam pembelajaran ini, belajar siswa. Berdasarkan hasil angket dan siswa merasa bahwa nilai dan respon, didapatkan bahwa persentase penghargaan dari pertanyaan positif sebesar 81,36% pembelajaran ini sesuai. Sehingga dapat dan untuk pernyataan negatif sebesar disimpulkan bahwa respon siswa dalam 63,33%. hal minat terhadap pembelajaran dengan Semua relevance, aspek confidence, attention, satisfaction materi pembelajaran ini sesuai aktif dalam pembelajaran, yakin dapat mengetahui yang diperoleh dari aspek ARCS dalam kategori baik. Tabel 4. Respon siswa terhadap model pembelajaran ARIAS Aspek yang Diamati Pernyataan positif Pernyataan negatif Rerata 4,07 3,17 Respon Siswa Persentase 81,36 63,66 SIMPULAN Berdasarkan Kategori Baik Baik siklus II sebesar 90,83% (sangat hasil penelitian, dapat baik), dan siklus III disimpulkan bahwa: (1) Keterlaksanaan sebesar 95,00% (sangat baik). model (2) Penerapan pembelajaran ARIAS pembelajaran ARIAS meningkat dapat meningkatkan hasil belajar setiap pada siswa, dimana ketuntasan secara siklus I sebesar 76,67% (baik), klasikal pada siklus I sebesar siklusnya, RPP dimana 125 Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013 66,67% (tidak tuntas), siklus II Matematika melalui Model Pembelajaran ARIAS pada Mahasiswa S-1 PGSD FKIP UNTAN Pontianak. Jurnal Penelitian. http://www.google.com. Diakses tanggal 24 November 2012. sebesar 81,82% (tidak tuntas), dan siklus III sebesar 87,88% (tuntas). (3) Peningkatan aktivitas (berdiskusi/kerjasama siswa dalam kelompok, menyampaikan pendapat kepada guru atau mengajukan teman, pertanyaan, mendengarkan penjelasan guru, mengerjakan soal) selama proses pembelajaran ARIAS. Pada sikus I secara umum aktivitas siswa berkategori kurang aktif dengan reliabilitas 92,22%, siklus II berkategori cukup aktif dengan reliabilitas 93,87% , dan siklus III berkategori aktif dengan reliabilitas 99,57 %. (4) Respon siswa dalam hal minat terhadap model pembelajaran ARIAS berkategori baik. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Iif K, Sofan Amri, Tatik Elisah. (2011). Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Prestasi pustaka: Jakarta. Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional. Kiranawati. (2007). Model Pembelajaran ARIAS. http://gurupkn.wordpress. Diakses tanggal 4 juni 2012. Ningsih. (2005). Efektivitas Model Pembelajaran ARIAS Berbasis Contextual Teaching and Learning dalam Meningkatkan Pencapaian Kompetensi Dasar Sains pada Siswa SMP Kota Pontianak. Jurnal Penelitian. http://www.google.com. Diakses tanggal 24 November 2012. Sa’adah. (2010). Penerapan Model ARIAS dalam Pembelajaran TIK. Jurnal Penelitian. http://www.google.com. Diakses tanggal 24 November 2012 Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Zulfarisna. (2009). Penggunaan Model ARIAS untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI. I.A5 SMA Negeri 1 Padang Panjang pada Kompetensi Fungsi Komposisi. Jurnal Penelitian. http://www.google.com. Diakses tanggal 24 November 2012 Jamiah. (2008). Peningkatan Kualitas Hasil dan Proses Pembelajaran 126