meningkatkan hasil belajar siswa kelas vii-a smp

advertisement
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP
MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR KONSEP
ZAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE,
RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION)
Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno
Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin
Abstrak: Rendahnya hasil belajar siswa, menyebabkan perlu dilakukan penelitian dengan
tujuan meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII-A SMP Muhammadiyah 1
Banjarmasin melalui model pembelajaran ARIAS pada materi ajar konsep zat. Penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 3 siklus dimana setiap siklus
terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah
37 siswa kelas VII-A SMP Muhammadiyah 1 Banjarmasin. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, tes hasil belajar, dan angket. Sedangkan teknik analisis data
secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan
adanya: (1) keterlaksanaan RPP dengan model pembelajaran ARIAS dimana pada siklus I
sebesar 76,67% (baik), pada siklus II sebesar 90,83% (sangat baik), dan pada siklus III
sebesar 95,00% (sangat baik). (2) peningkatan ketuntasan hasil belajar secara klasikal
setiap siklus 66,67%; 81,82%; dan 87,88%. (3) aktivitas siswa pada sikus I secara umum
berkategori kurang aktif, siklus II berkategori cukup aktif, dan siklus III berkategori aktif.
(4) respon siswa meliputi attention, relevance, confidance, satisfactioan berkategori
baik.
Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran ARIAS, konsep zat.
PENDAHULUAN
tentang
Standar
Isi
untuk
Satuan
Pembelajaran IPA bukan hanya
Pendidikan
Dasar
dan
untuk menguasai sejumlah pengetahuan
Kelompok
mata
pelajaran
ilmu
sebagai produk IPA, tetapi juga harus
pengetahuan
dan
teknologi
pada
menyediakan ruang yang cukup untuk
SMP/MTs
dimaksudkan
tumbuh berkembangnya sikap ilmiah,
memperoleh kompetensi dasar ilmu
berlatih melakukan proses pemecahan
pengetahuan
masalah, dan penerapan IPA dalam
membudayakan berpikir ilmiah secara
kehidupan nyata. Pembelajaran IPA
kritis kreatif dan mandiri.
terpadu merupakan salah satu model
implementasi
diharapkan
kurikulum
dapat
yang
diaplikasikan
di
dan
Berdasarkan
Menengah.
untuk
teknologi
hasil
serta
observasi
terhadap proses pembelajaran pada kelas
VII-A
SMP
Muhammadiyah
1
SMP/MTs. Dalam Lampiran Peraturan
Banjarmasin diperoleh bahwa aktivitas
Menteri
Nasional
belajar kelas tergolong sangat ramai,
(Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006
siswa tidak begitu serius mengikuti
Pendidikan
117
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013
pembelajaran, siswa cenderung pasif
satisfaction.
berinteraksi
dengan guru dan teman,
pembelajaran ARIAS dapat membuat
susah untuk mengemukakan pendapat
siswa secara aktif memperhatikan materi
maupun
yang
bertanya
pembelajaran
selama
proses
berlangsung,
Dengan
disampaikan
diterapkan
(memfokuskan
dan
perhatian siswa dalam pembelajaran),
pengetahuan yang diterima siswa dari
mendorong siswa mempelajari sesuatu
guru tidak dapat diterima dengan baik.
yang
Hal ini berpengaruh terhadap hasil
kehidupan mereka, menumbuhkan sikap
belajar
belum
percaya atau yakin akan berhasil, dan
klasikal
menumbuhkan rasa bangga pada diri
berdasarkan nilai raport. Data nilai
siswa. Hal tersebut sesuai dengan hasil
raport
bahwa
penelitian Sa’adah (2010), Zulfarisna
ketuntasan klasikal yang tercapai baru
(2009), Jamiah (2008), dan Ningsih
20,69%.
(2005)
siswa,
tercapainya
terlihat
dari
ketuntasan
tersebut
Hasil
diperoleh
ini
masih
dibawah
ada
relevansinya
menunjukkan
dengan
bahwa
Standar Ketuntasan Minimum sekolah
pembelajaran dengan model ARIAS
(SKM ≥ 65).
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu model pembelajaran
Berdasarkan uraian di atas, maka
yang diduga cocok untuk mengatasi
penelitian tidakan kelas ini bertujuan
permasalahan yang muncul dikelas VII-
untuk:
A SMP Muhammadiyah 1 Banjarmasin
keterlaksanaan
adalah model pembelajaran ARIAS.
Mendeskripsikan hasil belajar siswa
Model pembelajaran ARIAS adalah
setelah mengikuti pembelajaran; (3)
model
untuk
Mendeskripsikan aktivitas siswa; (4)
menanamkan rasa yakin atau percaya
Mendeskripsikan respon siswa pada
diri pada siswa, berusaha menarik dan
materi ajar konsep zat di kelas VII-A
memelihara minat atau perhatian siswa
SMP Muhammadiyah 1 banjarmasin
serta
yang
diadakan
akhirnya
ingin
berusaha
evaluasi
(1)
Mendeskripsikan
RPP;
(2)
dan
pada
dengan model pembelajaran ARIAS
menumbuhkan
rasa
(assurance,
bangga pada siswa dengan memberikan
relevance,
interest,
assessment, dan satisfaction).
penguatan. Model pembelajaran ARIAS
berisi lima komponen yang merupakan
METODE
Penelitian ini menggunakan metode
satu kesatuan yang diperlukan dalam
kegiatan pembelajaran yaitu assurance,
relevance, interest, assessment, dan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena
penelitian
118
ini
berupaya
mengatasi
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013
masalah yang ada dalam kelas VII-A
memotivasi
SMP Muhammadiyah 1 Banjarmasin.
tujuan pembelajaran dan menjelaskan
Masalah
manfaat materi dalam kehidupan sehari-
dalam
kelas
ini
adalah
siswa,
rendahnya ketuntasan hasil belajar siswa
hari.
terhadap pelajaran IPA Fisika, di mana
menyampaikan
melalui proses ini diinginkan terjadinya
selanjutnya menjelaskan aturan main
perbaikan, peningkatan, dan perubahan
pembelajaran ARIAS, membagi siswa
pembelajaran yang lebih baik agar hasil
dalam
pembelajaran tercapai. Penelitian ini
heterogen, meminta siswa melakukan
terdiri atas 3 siklus, masing-masing
penyelidikan
siklus
sambil mengarahkan selama beraktivitas
dirancang
untuk
satu
kali
Membagi
menyampaikan
dengan
tiap
mengalami
di
perencanaan,
awali
dari
pelaksanaan
tahap
tindakan,
pengamatan, dan refleksi.
Instrumen
garis
out
besar
dan
materi,
kelompok-kelompok
pertemuan. Adapun prosedur penelitian
siklus
hand
mengacu
membantu
secara
pada
LKS,
kelompok
kesulitan,
yang
membimbing
siswa mempresentasiakan hasil kerja
kelompok dan meminta kelompok lain
penelitian
yang
menanggapi Memberikan umpan balik
digunakan, yaitu (1) lembar observasi
tentang
keterlaksanaan
memberikan penguatan kepada siswa
RPP,
(2)
lembar
kebenaran
observasi aktivitas siswa, (3) tes hasil
yang
belajar siswa, dan (4) angket respon
membimbing
siswa
kesimpulan
terhadap
pembelajaran
pada
hasil
jawaban
kerjanya
sudah
siswa
hasil
dan
bagus,
membuat
pembelajaran
dan
pertemuan terakhir. Hasil penelitian ini
menjawab masalah awal pembelajaran,
dianalisis secara deskriptif kualitatif
memberikan
untuk
peningkatan
kelompok yang berprestasi. Selanjutnya
keterlaksanaan RPP, aktivitas siswa, dan
meminta siswa mengerjakan THB dan
hasil belajar siswa.
mengingatkan siswa untuk mempelajari
melihat
penghargaan
kepada
materi selanjutnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembelajaran
ini
Keterlaksanaan RPP
dilaksanakan
dengan cara membagi siswa menjadi 6
kelompok dengan anggota kelompoknya
masing-masing 6-7
siswa.
Sebelum
dilaksanakan diskusi kelompok, guru
terlebih dahulu mengucapkan salam,
Keterlaksanaan RPP ini diamati
oleh 2 orang pengamat, dari pengamat
inilah terlihat bagaimana keterlaksanaan
skenario
RPP
model
ARIAS.
Keterlaksanaan
pembelajaran
RPP
dilihat pada Tabel 1. berikut ini:
119
dapat
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013
Tabel 1. keterlaksanaan RPP siklus I, II, dan III
Siklus I
P1
P2
1
Pendahuluan
3,00 3,33
2
Inti
2,72 3,43
3
Penutup
2,80 3,20
Keterangan: P1 = Pengamat 1; P2 = Pengamat 2
No
Aspek yang diamati
Siklus II
P1
P2
3,33 3,67
3,43 3,86
3,40 4,00
Siklus III
P1
P2
4,00 3,67
3,43 4,00
3,80 4,00
Pada siklus 1 menunjukkan bahwa
harus lebih memotivasi untuk membuat
masih ada beberapa aspek atau tahapan
siswa antusias dalam diskusi. Persentase
pembelajaran
rata-rata keterlaksanaan RPP pada siklus
yang
belum
berjalan
dengan baik. Pengamat menilai aspek
I
pendahuluan secara umum berkategori
sebesar 91,30.
baik, namun pada aspek mengecek
Pada
kehadiran siswa berkategori cukup aktif,
menunjukkan
karena
beberapa
untuk
pertemuan
pertama
adalah
76,67
dengan
pelaksanaan
siklus
bahwa
aspek
masih
II
ada
atau
tahapan
belum
berjalan
seharusnya peneliti mengabsen siswa
pembelajaran
secara menyeluruh agar lebih mengenal
dengan baik. Pengamat menilai aspek
dan akrab dengan siswa bukan hanya
pendahuluan secara umum baik. Pada
sekedar menanyakan siapa yang tidak
kegiatan inti secara umum berkategori
hadir. Pada kegiatan inti secara umum
baik, namun pada aspek membimbing
berkategori cukup baik. Ada empat
siswa mempresentasikan hasil kerja
aspek yang berkategori cukup yaitu
kelompok dan meminta kelompok lain
menyajikan
menanggapi
garis
besar
materi,
yang
reliabilitas
masih
hal
membuat
membimbing siswa mempresentasikan
membangun interaksi antar kelompok
hasil kerja kelompok dan memberikan
dan lebih memfokuskan perhatian siswa
umpan balik. Hal ini karena ketika
kepada
menyajikan garis besar materi harus
Sedangkan pada kegiatan penutup secara
dihubungkan dalam kehidupan sehari-
umum berkategori baik. Pada siklus II
hari, memberikan contoh permasalahan
ini
yang ada dalam keseharian akan lebih
pembelajaran yang terjadi pada siklus I
mudah
kurangnya
sudah bisa diperbaiki dan suasana
penguasaan kelas oleh peneliti dalam
pembelajaran sudah mengarah kepada
menegur siswa yang ribut membuat
pembelajaran
diskusi kelompok menjadi ribut, peneliti
keterlaksanaan RPP pada siklus II
siswa,
120
harus
ini
menjelaskan aturan main pembelajaran,
dipahami
peneliti
cukup,
kelompok
kekurangan
yang
lebih
maju.
langkah-langkah
ARIAS.
Persentase
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013
adalah 90,83 dengan reliabilitas sebesar
beradaptasi dengan siswa dan mengelola
93,58.
pembelajaran dengan baik. Sehingga
Pada siklus III semua aspek atau
dapat
disimpulkan
tahapan pembelajaran ARIAS berjalan
keterlaksanaan
dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada
pembelajaran ARIAS meningkat setiap
nilai
yang
siklusnya, dimana pada siklus I sebesar
diberikan pengamat, dimana pengamat
76,67% (baik), siklus II sebesar 90,83%
menilai aspek pendahuluan, inti, dan
(sangat baik), dan siklus III sebesar
penutup secara umum baik. Pada siklus
95,00% (sangat baik).
III
Hasil Belajar Siswa
rata-rata
ini
tidak
dan
ada
kategori
langkah-langkah
pembelajaran yang terlewati dan suasana
Ketuntasan
RPP
bahwa
hasil
belajar
dengan
siswa
pembelajaran sudah mengarah kepada
adalah tingkatan ketercapaian indikator
pembelajaran
(TPK),
ARIAS.
Persentase
yang
diukur
dengan
keterlaksanaan RPP pada siklus III
menggunakan tes hasil belajar yang
adalah 95,00 dengan reliabilitas sebesar
dilakukan setiap akhir pembelajaran,
96,49. Dari hasil analisis menunjukkan
dinyatakan dengan tuntas (≥ 65%) dan
bahwa keterlaksanaan RPP pada siklus I,
tidak tuntas (< 65%). Ketuntasan hasil
II, dan III mengalami peningkatan dan
belajar secara klasikal dapat dilihat pada
rata-rata berkategori baik, peneliti yang
Tabel 2. berikut ini
bertindak sebagai guru telah mampu
Tabel 2. Ketuntasan klasikal siswa
Siklus
I
II
III
Pada
siklus
evaluasi
wujud zat persentase ketuntasan 60,74.
ketuntasan belajar siswa dapat dikatakan
TPK 5 memberikan contoh peristiwa
belum
1
perubahan wujud zat dalam kehidupan
menyebutkan pengertian zat persentase
sehari-hari persentase ketuntasan 50,05.
ketuntasan
2
dan TPK 6 menjelaskan perbedaan sifat
menjelaskan perbedaan sifat-sifat zat
zat dari susunan dan gerak partikel
menurut bentuk dan volume persentase
persentase ketuntasan 62,13. Terdapat 3
ketuntasan 80,28. TPK 3 menjelaskan
TPK yang tidak tuntas yaitu TPK 3, 5,
macam-macam
dan 6. Kegiatan TPK ini menggunakan
tuntas.
I
hasil
Persentase Rata-rata
66,67
81,82
87,88
Untuk
100,00.
untuk
peristiwa
TPK
TPK
perubahan
121
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013
soal pemahaman (C2). Hal ini karena
TPK yang tidak tuntas yaitu TPK 4
pengaruh kebiasaan siswa sebelumnya
menganalisis
gurulah yang lebih aktif. Ketika guru
merupakan soal analisis (C4). Hal ini
menjelaskan kurangnya perhatian siswa,
terjadi
untuk menjamin hasil belajar yang baik
menganalisis soal yang sedikit rumit dan
siswa
perhatian
kurangnya fasilitas belajar, siswa hanya
dipelajarinya.
menggunakan 2 buku panduan 1 dari
harus
terhadap
mempunyai
bahan
Kurangnya
yang
siswa
masih
sulit
sekolah dan 1 dari peneliti, sedang untuk
belajar, kurangnya latihan-latihan yang
meningkatkan pemahaman dan analisis
diberikan berupa soal penerapan, jenis
siswa pada soal yang rumit siswa harus
soal yang biasa diberikan berupa pilihan
banyak latihan mengerjakan soal.
dan
guru
siswa
karena
yang
dalam
ganda
kesiapan
data/gambar
biasanya
hanya
Ketuntasan hasil belajar siswa pada
memberikan jawaban tanpa menekankan
siklus III dapat dikatakan tuntas. Hal ini
pada alasan dari jawaban tersebut,
dilihat dari ketuntasan belajar siswa
membuat lemahnya daya analisis siswa
secara klasikal yang naik sebesar 6,06%
terhadap soal yang sedikit rumit. Inilah
dari siklus 2, dimana dari 33 siswa yang
beberapa
mengikuti ada 29 siswa yang tuntas
alasan
ketika
peneliti
memberikan soal pemahaman C2 banyak
secara
siswa yang tidak bisa menjawab yang
menjelaskan hubungan antara massa
berakibat pada hasil belajar yang rendah.
jenis massa dan volume persentase
Pada
siklus
hasil
Untuk
TPK
3
evaluasi
ketuntasan 77,88. TPK 4 menyelesaikan
ketuntasan belajar siswa belum tuntas
permasalahan yang berhubungan dengan
walaupun siswa sudah aktif dalam
konsep massa jenis ada 3 soal persentase
proses
pembelajaran.
membedakan
adhesi
II
individual.
peristiwa
besarta
TPK
1
ketuntasan masing-masing soal 93,94;
kohesi
dan
80,17; dan 82,64. TPK 5 menjelaskan
persentase
kegunaan konsep massa jenis dalam
contonya
ketuntasan 75,82. TPK 3 mendefinisika
kehidupan
peristiwa
ketuntasan 51,64.
kapilaritas
permukaan
ada
2
dan
soal
tegangan
sehari-hari
persentase
Pada TPK 5 untuk
persentase
soal pemahaman siswa belum tuntas hal
ketuntasan 90,00 dan 80,30. TPK 4
ini karena ketika peneliti menjelaskan
menganalisis
kegunaan konsep massa jenis dalam
data/gambar
persentase
ketuntasan 49,33. TPK 5 memberikan
kehidupan
contoh kapilaritas dalam keseharian
memperlihatkan
persentase ketuntasan 95,45. Terdapat 1
menjelaskan
122
sehari-hari
gambar
sehingga
siswa
hanya
sambil
sulit
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013
memahami dan waktu pembelajaran
Aktivitas
siswa
adalah
aspek
juga mempengaruhi. Pada siklus tiga ini
bekerjasama yang muncul pada saat
siswa
proses
sudah
aktif
dalam
proses
pembelajaran
yang
pembelajaran dan siswa sudah bisa
membaca,
menyelesaikan soal-soal yang diberikan
guru,
tetapi masih ada beberapa siswa yang
menyampaikan pendapat kepada guru
masih kesulitan dalam menyelesaikan
atau teman, mengajukan pertanyaan,
soal pemahaman (C2).
mengerjakan
Diperoleh
kesimpulan
mendengarkan
meliputi
kerjasama
penjelasan
dalam
soal.
kelompok,
Diamati
dengan
bahwa
lembar observasi aktivitas siswa, dan
penerapan model pembelajaran ARIAS
disimpulkan dengan kategori tidak aktif,
dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
kurang aktif, cukup aktif, dan aktif.
dimana ketuntasan secara klasikal pada
Aktivitas
siswa
pada
model
siklus I sebesar 66,67% (tidak tuntas),
pembelajaran ARIAS diamati dengan
siklus II sebesar 81,82% (tidak tuntas),
menggunakan
dan siklus III sebesar 87,88% (tuntas).
aktivitas
Ini sesuai dengan penelitian Zulfarisna
diamati pada aktivitas siswa ini yaitu
(2009)
yang
diskusi dalam kelompok, menyampaikan
model
pembelajaran
menunjukkan
ARIAS
dengan
dapat
instrumen
siswa.
pendapat,
lembar
Aspek-aspek
mengajukan
yang
pertanyaan,
meningkatkan hasil belajar matematika
mendengarkan
siswa kelas XI SMA Padang, dan
mengerjakan
Jamiah
aktivitas siswa persiklus dapat dilihat
(2008)
menunjukan
bahwa
pembelajaran dengan model ARIAS
dapat
meningkatkan
kualitas
penjelasan
soal.
Hasil
pada Tabel 3.
hasil
belajar.
Aktivitas Siswa
Tabel 3. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran
Aspek Aktivitas Siswa
Diskusi
dalam
kelompok
Menyampaikan
pendapat
Mengajukan
pertanyaan
Mendengarkan
penjelasan guru
Mengerjakan soal
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Cukup Aktif
Cukup Aktif
Aktif
Kurang Aktif
Cukup Aktif
Cukup Aktif
Kurang Aktif
Cukup Aktif
Aktif
Kurang Aktif
Cukup Aktif
Aktif
Cukup Aktif
Aktif
Aktif
123
dan
analisis
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013
Tabel
3.
menunjukkan
bahwa
aktif. Sebenarnya siswa sudah bisa
aktivitas siswa pada siklus satu secara
mengungkapkan pendapat apa yang
umum kurang aktif. Hal ini dikarenakan
mereka pahami dan merespon ketika
siswa
guru memberikan pertanyaan tapi hanya
terbiasa
dengan
model
pembelajaran terdahulu, dimana siswa
sebagian siswa saja.
hanya mendengarkan penjelasan dari
Penelitian Sa’adah (2010) model
guru dan bersifat pasif sehingga siswa
pembelajaran
masih
meningkatkan aktifitas siswa dari pada
ragu-ragu
dalam
melakukan
ARIAS
dapat
aspek-aspek aktivitas siswa, kebiasaan
menggunakan
terdahulu yang hanya sebagian siswa
konvensional.
saja yang menegerjakan soal dan siswa
(2009) pembelajaran dengan model
yang lain hanya meniru juga terlihat
ARIAS dapat meningkatkan aktifitas
waktu diskusi yang mana hanya siswa
siswa.
pintar saja yang menegrjakan soal.
menunjukan
Kondisi kelas yang ribut dan kurangnya
dengan
penguasaan kelas. Aktivitas siswa pada
meningkatkan aktivitas siswa selama
siklus dua secara umum berkategori
proses pembelajaran. Berdasarkan data
cukup aktif. Penilaian pengamat pada
aktifitas siswa dari siklus I, II, III dan
aspek yang diamati sedikit meningkat
penelitian
sebelumnya
dari siklus satu. Hal ini dikarenakan
disimpulkan
dengan
siswa mulai terbiasa melakukan diskusi,
pembelajaran
mulai
meningkatkan aktivitas siswa.
paham
arti
sebuah
diskusi
sehingga mereka berusaha bekerjasama
pembelajaran
Penelitian
Penelitian
Zulfarisna
Jamiah
bahwa
model
(2008)
pembelajaran
ARIAS
dapat
dapat
menggunakan
ARIAS
dapat
Respon Siswa
dalam kelompoknya, lebih percaya diri
Angket respon siswa digunakan
dalam menyampaikan pendapat dan
untuk
mengajukan pertanyaan. Aktivitas siswa
terhadap ketertarikan, perasaan senang,
pada siklus tiga secara umum penilaian
serta kemudahan memahami komponen-
pengamat
ini
komponen: materi pelajaran, format
peningkatan
materi ajar, gambar-gambarnya, suasana
aktivitas siswa dalam kelompok dari
belajar dan cara guru mengajar serta
setiap siklus, walaupun pada aspek
pendekatan
menyampaikan
kepada
digunakan (Trianto, 2009). Angket ini
mengalami
berisi mengenai respon siswa terhadap
peningkatan yaitu berkategori cukup
pembelajaran fisika. Angket respon diisi
berkategori
menunjukkan
guru/teman
adanya
aktif
pendapat
tidak
124
mengetahui
pendapat
pembelajaran
siswa
yang
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013
oleh semua siswa setelah kegiatan
dalam kategori aktif berarti guru dapat
pembelajaran
dengan
model
membuat siswa antusias terhadap materi
pembelajaran
ARIAS
selesai
pelajaran, guru melakukan hal-hal yang
dilaksanakan. Hasil respon siswa dapat
berbeda dari biasanya dan menarik, rasa
dilihat pada Tabel 4.
ingin
tahu
siswa
tergerak
oleh
Berdasarkan hasil analisis respon
pertanyaan yang dikemukakan, siswa
siswa diperoleh gambaran secara umum
yakin pembelajaran ini akan bermanfaat,
bahwa siswa memberikan respon positif.
isi
Adanya respon siswa yang baik terhadap
dengan harapan dan tujuan siswa, siswa
pembelajaran yang diberikan oleh guru
berperan
disebabkan siswa sudah mulai terbiasa
siswa
dengan pembelajaran, dan siswa merasa
pembelajaran ini dengan baik, tantangan
mengerti terhadap materi pembelajaran
yang diberikan pada pembelajaran ini
sehingga siswa merasa mudah dalam
sesuai, siswa merasa pembelajaran ini
menjawab butir soal yang ditandai
memberikan banyak kepuasan, siswa
dengan meningkatnya ketuntasan hasil
senang bekerja dalam pembelajaran ini,
belajar siswa. Berdasarkan hasil angket
dan siswa merasa bahwa nilai dan
respon, didapatkan bahwa persentase
penghargaan
dari pertanyaan positif sebesar 81,36%
pembelajaran ini sesuai. Sehingga dapat
dan untuk pernyataan negatif sebesar
disimpulkan bahwa respon siswa dalam
63,33%.
hal minat terhadap pembelajaran dengan
Semua
relevance,
aspek
confidence,
attention,
satisfaction
materi
pembelajaran
ini
sesuai
aktif
dalam
pembelajaran,
yakin
dapat
mengetahui
yang
diperoleh
dari
aspek ARCS dalam kategori baik.
Tabel 4. Respon siswa terhadap model pembelajaran ARIAS
Aspek yang Diamati
Pernyataan positif
Pernyataan negatif
Rerata
4,07
3,17
Respon Siswa
Persentase
81,36
63,66
SIMPULAN
Berdasarkan
Kategori
Baik
Baik
siklus II sebesar 90,83% (sangat
hasil
penelitian,
dapat
baik), dan siklus III
disimpulkan bahwa:
(1) Keterlaksanaan
sebesar
95,00% (sangat baik).
model
(2) Penerapan pembelajaran ARIAS
pembelajaran ARIAS meningkat
dapat meningkatkan hasil belajar
setiap
pada
siswa, dimana ketuntasan secara
siklus I sebesar 76,67% (baik),
klasikal pada siklus I sebesar
siklusnya,
RPP
dimana
125
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013
66,67% (tidak tuntas), siklus II
Matematika
melalui
Model
Pembelajaran
ARIAS
pada
Mahasiswa S-1 PGSD FKIP
UNTAN
Pontianak.
Jurnal
Penelitian.
http://www.google.com. Diakses
tanggal 24 November 2012.
sebesar 81,82% (tidak tuntas), dan
siklus III sebesar 87,88% (tuntas).
(3) Peningkatan
aktivitas
(berdiskusi/kerjasama
siswa
dalam
kelompok, menyampaikan pendapat
kepada
guru
atau
mengajukan
teman,
pertanyaan,
mendengarkan
penjelasan
guru,
mengerjakan soal) selama proses
pembelajaran ARIAS. Pada sikus I
secara
umum
aktivitas
siswa
berkategori kurang aktif dengan
reliabilitas
92,22%,
siklus
II
berkategori cukup aktif dengan
reliabilitas 93,87% , dan siklus III
berkategori aktif dengan reliabilitas
99,57 %.
(4) Respon siswa dalam hal minat
terhadap
model
pembelajaran
ARIAS berkategori baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif K, Sofan Amri, Tatik
Elisah.
(2011).
Strategi
Pembelajaran Sekolah Terpadu.
Prestasi pustaka: Jakarta.
Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22
tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah. Jakarta: Badan
Standar Nasional Pendidikan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Kiranawati.
(2007).
Model
Pembelajaran
ARIAS.
http://gurupkn.wordpress. Diakses
tanggal 4 juni 2012.
Ningsih. (2005). Efektivitas Model
Pembelajaran ARIAS Berbasis
Contextual
Teaching
and
Learning dalam Meningkatkan
Pencapaian Kompetensi Dasar
Sains pada Siswa SMP Kota
Pontianak. Jurnal Penelitian.
http://www.google.com. Diakses
tanggal 24 November 2012.
Sa’adah. (2010). Penerapan
Model
ARIAS dalam Pembelajaran TIK.
Jurnal
Penelitian.
http://www.google.com. Diakses
tanggal 24 November 2012
Trianto. (2009). Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif Progresif:
Konsep,
Landasan,
dan
Implementasinya Pada Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan
(KTSP). Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Zulfarisna. (2009). Penggunaan Model
ARIAS
untuk
Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas XI. I.A5
SMA Negeri 1 Padang Panjang
pada
Kompetensi
Fungsi
Komposisi. Jurnal Penelitian.
http://www.google.com. Diakses
tanggal 24 November 2012
Jamiah. (2008). Peningkatan Kualitas
Hasil dan Proses Pembelajaran
126
Download