“MENENTUKAN PANAS YANG DITIMBULKAN OLEH ARUS LISTRIK DAN TARA KALOR LISTRIK” NAUFAL FANSURI, FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA LABORATORIUM FISIKA DASAR, 2012 Abstrak Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor fisika berbentuk bejana biasanya silinder yang diperlukan untuk menaikkan suhu dan benda sebesar 1 derajat celcius. K a l o r J e n i s tembaga kalor adalah satu bentuk energi. ukuran Kalor dapat mengubah suhu atau tengah). Bejana ini dilengkapi dengan alat wujud benda. Satuan kalor adalah pengaduk dan diletakkan di dalam bejana yang kalori disingkat dengan kal. Satu lebih besar yang disebut mantel. Mantel k a l o r i a d a l a h banyaknya kalor yang tersebut diperlukan untuk memanaskan 1gram air hilangnya kalor karena konveksi dan konduksi. terbuat dari atau 75 logam misalnya aluminium mm berguna x 50 untuk mm dengan (garis mengurangi sehingga suhunya naik 1 0C. Karena kalor merupakan bentuk energi, masa dalam SI satuan kalor sama d e n g a n satuan Abstract energi Dalam Heat capacity is the amount of heat required to menunjukkkan raise the objects temperature by 1 degree yaitu Joule/J. pengukuran adanya kesetaraan kalor celcius. This type of heat Heat is one form of dengan energi yaitu : 1 kalori setara energy. Heat can change the temperature or the dengan 4,18 J atau 1 Js e t a r a d e n g a n form of objects. The unit of heat is the calorie 0,24 kalori. zat adalah jenis suatu abbreviated as cal. One calorie is the amount of banyaknya kalor heat required to heat 1gram of water so that its y a n g diperlukan 1 kg zat untuk menaikkan temperature rises 10C. Because heat is a form suhunya 10C. of energy, time in the SI unit of heat equal to the Alat yang Kalor antara untuk energy unit is Joule / J. In the measurement, mengukur jumlah kalor yang terlibat indicating the existence of equality between the d a l a m s u a t u perubahan atau reaksi energy of heat: 1 calorie is equivalent to 4.18 J kimia Kalorimeter or 1 J is equivalent with 0.24 calories. Heat of yang biasa digunakan di laboraturium the type of a substance is the amount of heat. disebut digunakan kalorimeter. required to raise 1 kg of a substance its Tahanan yang dialiri temperature is 10C. menimbulkan sejumlah panas yang jumlahnya The instrument used to measure the amount of dapat diukur atau ditentukan melalui rumus heat involved in a change or a chemical reaction berikut : called a calorimeter. Calorimeter which is used Q = 0,24 V . I . t ….. (1) in physics laboratories generally cylindrical- Keterangan, Q = panas yang ditimbulkan (kalori) shaped vessel made of metal such as copper or V = beda potensial (Volt) I = kuat arus (Ampere) aluminum with a size of 75 mm x 50 mm t = lama arus yang mengalir (detik) R = besar (diameter). The vessel is equipped with a stirrer tahanan (Ohm). Panas yang diterima oleh and placed inside a larger vessel called the larutan mantle. The coat is useful to reduce loss of heat sebagai berikut : due to convection and conduction. Q = ( M . C + m . Ckal ) ( Ta – Tm ) ….. (2) (termasuk arus listrik kalorimeter) akan adalah Keterangan, M = massa larutan (gram) C = Keyword : Kalorimeter, kapasitas kalor, kalor jenis, panas jenis larutan (kalori/gram0C) m = massa kalorimeter + pengaduk (gram) Ckal = panas jenis kalorimeter (kalori/gram0C) Ta = temperature akhir larutan (0C) Tm = temperature PENDAHULUAN awal larutan (0C). Apabila tidak ada panas yang Energi adalah suatu kuantitas yang kekal, yang hilang maka perlu dilakukan pada persamaan dapat berubah bentuk, dan juga dapat pindah (1) dan (2), yaitu terhadap pertukaran panas dari system ke system lain, akan tetapi jumlah yang terjadi antara kalorimeter dan sekelilingnya keseluruhannya tetap. Energi tidak dapat (efek pendingin) dan terhadap arus yang dibentuk dari nol juga tidak dapat dimusnahkan. mengalir ke alat ukur voltmeter. Koreksi di Apabila suatu rangkaian panghantar yang berikan melalui penggantian antara Ta dan Ta’ memiliki beda potensial V dandialiri arus listrik I serat antara I dan I’ sehingga kedua persamaan dalam waktu t detik, maka energi listrik yang tersebut menjadi : terjadi dalam penghantar itu dapat dirumuskan Ta’ = Ta + ( Ta + Tc ) secara matematis sebagai berikut : Keterangan, Tc = temperature yang dicapai oleh W = V . I .t larutan setelah sumber arusdiamati selama Berdasarkan hokum Ohm, dapat kita ketahui jangka waktu t/C bahwa ; I’ = I V / R V=I.R Keterangan, R = besar tahanan alat ukur atau voltmeter Berdasarkan persamaan I=V/R W=V.I.t maka : daerah yang bersuhu tinggi ke daerah yang W=(I.R)I.t bersuhu lebih rendah. Berkat perkembangan sehingga ilmu fisika pada abad 18 dan 19, teori kalori ini W = I2.R . t lambat laun mulai ditinggalkan dan berkat Persamaan diatas disebut sebagai hukum Joule keterampilan Runford dan Joule munculah yang gagasan bahwa aliran panas tidak lain ialah menyatakan bahwa energi yang dikeluarkan oleh suatu penghantar akan : perpindahan energi. Apabila perpindahan energi berbanding lurus dengan kuadrat arus yang terjadi semata-mata karena perbedaan suhu melaluinya, maka peristiwa tersebut disebut pengaliran berbanding lurus dengan hambatan panas. Kuantitas Panas. Dari hasil percobaan penghantar, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa berbanding lurus dengan lamanya arus pengaliran panas setara dengan pengerjaan yang mengalir usaha. Begitu kedua panas itu rampung, energi sistem akan menjadi lebih besar dari nilai Perpindahan Panas sebelumnya. Dengan melakukan percobaan Andaikan suatu system A yang memiliki suhu tidak lebih tinggi dari suatu system dihubungkan penambahan system tercapai karena pengaliran panas keseimbangan termal, ternyata yang terjadi usaha. Kedua adalah penurunan suhu A dan kenaikkan suhu merupakan perpindahan energi dan keduanya B. Oleh karena itu, sangatlah wajar jika para ahli juga dinyatakan dalam satuan yang sama yaitu yang meneliti fenomena ini pada zaman dahulu satuan daya listrik / watt. beranggapan bahwa kehilangan sesuatu dialami Untuk menghitung banyaknya energi yang oleh A dan sesuatu tersebut mengalir ke B. berpindah selama terjadi pengaliran panas / Mengenai tersebut pengerjaan usaha, dapat digunakan cara biasanya termudah, yaitu dengan menggunakan alat. diakatakan bahwa terjadi aliran panas atau Dengan alat tersebut, akan didapat dibuktikan perpindahan panas dari A ke B. Pada saa titu, bahwa bila Vadalah beda potensial antara proses perpindahan panas itu diduga adalah ujung-ujung tahanan dan I merupakan arus aliran suatu zat alir yang tidak berbobot. listrik, tanpa melihat apakah energi perpindahan Perpindahan panas yang diduga merupakan itu aliran suatu zat asli yang tidak berbobot dan pengerjaan usaha, bertambahnya energi system tidak dapat dilihat disebut kalori, yang terjadi per satuan waktu sama dengan V . I . apabila suatu zat dibakar dan bergerak dari Jadi, pengaliran panas merupakan perpindahan B. (perubahan Apabila sudah peristiwa-peristiwa suhu yang terjadi) akandapat diakatakan energi merupakan hal tersebut apakah disebabkan atau pengerjaan tersebut sama-sama pengaliran panas atau energi yang hanya disebabkan oleh perbedaan dengan berat molekul. Apabila massa m diganti suhu. dengan bilangan kali maka diperoleh, Jika sepotong kawat tahanan terendam dalam MC = dQ / n . dT suatu zat cair arau terbalut zat padat dan Hasil kali Mc disebut dengan kapasitas panas dimasukkan sebagai bagian dari system, mol ( C ) total kapasitas panas Q yang harus timbulnya beda potensial V danarus listrik I diberikan kepada benda bermassa m untuk dalam kawat tahanan itu selalu membangkitikan mengubah suhunya dari T1 menjadi T2 ialah , aliran energi yang disebut pengerjaan usaha. Q = M . C . ( T1– T2) Jika usaha ini berlangdung terus selama waktu Kapasitas panas jenis atau kapasias panas t, maka jumlah usaha yang dilakukan oleh W molar suatu zat bukan satu-satunya sifat fisis adalah yang W=V.I.t memerlukan pengukuran suatu kuantitas panas, Itu merupakan jumlah energi yang ditambahkan konduktifitas panas leburan, panas penguapan, kepada system, jika sekiranya tahanan itu panas pembakaran, panas larut,dan panas bukan maka reaksi, semuanya merupakan sifat-sifat fisis lain dinamakan dari materi yang disebut dengan sifat termal lagi bagian dari system, perpindahan energi tersebut penetunya Bidang secara fisika dan eksperimen pengaliran panas dan selama waktu t, jumlah materi. kimia energi yang berpindah disebut dengan kuantitas berhubungan Q, dimana ; termal ini dinamakan dengan kalorimetri. dengan pengukuran yang sifat-sifat Q = V . I .t Tara Kalor Listrik Kapasitas Panas Tara kalor listrik adalah perbandingan antara Misalnya panas sebanyak dQ berpindah dari energi listrik yang diberikan terhadap panas suatu sumber ke sekelilingnya.Jika system ini yang dihasikan, untuk menghitung tara kalor mengalami perubahan suhu dt, maka : listrik digunakan persamaan: C = dQ / m . dT Ht (Ta – Tm) = a I2 Rt Kapasitas panas jenis air dapat dianggab sama Dimana tara kalor listrik = 1/a sebagai 1 kal g yang banyak dipakai untuk Keterangan: keperluan praktis dan sering juga digunakan Ht : Nilai air dari kalorimeter beserta isinya sebagai satuan massa. Satu molekul gram ialah Ta : temperatur awal kalorimeter jumlah gram yang sama dengan berat molekul Tm : temperatur mula-mula m. Untuk menghitung jumlah mol m, rumus yang digunakan adalah membagi massa METEDOLOGI PENELITIAN Untuk nilai air kalorimeter Metedologi Penilaian yang kami gunakan dalam Massa percobaan atau penelitian kali ini adalah kalorimeter kosong, pengaduk, hambatan R dan air : (185 0,05) gr melakukan percobaan atau penelitian langsung Tm : (27 0,5) 0C dalam laboratorium fisika dasar. Tap : (60 0,5) 0C Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini Ta : (40 0,5) 0C adalah kalorimeter yang dilengkapi dengan pertahanan, termometer sebagai pengukur suhu, voltmeter sebagai mengukur tegangan, ampermeter untuk mengukur arus listrik, sumber arus atau power supply untuk mengalirkan arus dan kabel-kabel. Langkah-langkah yang dilakukan dalam percobaan ini adalah menyiapkan alat-alat yang ingin digunakan, kemudian merangkai alat, lalu menimbang kalorimeter kosong, pengaduk dan Massa kalorimeter kosong, pengaduk, hambatan R dan air panas : (235 0,05) gr Untuk Tara kalor listrik Tm : (37 0,5) 0C Kuat arus (I) : (1,1 0,05) A Tegangan (V) : (12,5 0,25) V Waktu : (1800 0,5) S Ta : (80 0,5) 0C hambatan R, memasukkan air dingin ¼ bagian dari kalorimeter dan menimbang kembali, kemudian menambahkan ½ bagian kalorimeter Didapatkan hasil pengujian sebagai berikut: Ht 1 𝑎 W 76,92 kal 24,743 kal 9,94x10-9 Ωm 5938,09 kal dengan air mendidih, memperhatikan kenaikan suhu dan mencatat suhu setimbangnya, terakhir menimbang kembali sehingga Map diketahui. HASIL PENELITIAN KESIMPULAN Hasil penelitian yang kami peroleh pada Berdasarkan praktikum kali ini adalah: disimpulkan bahwa ketika air diberikan energi analisis percobaan dapat Suhu sebelum praktikum = 270C listrik dan dikocok, maka terjadi perpindahan Suhu sesudah praktikum = 270C suhu pada air yang terdapat dalam kalorimeter. : 1 kal/g0C Hal ini terjadi karena adanya perpindahan Panas jenis air Massa kalorimeter kosong, pengaduk dan hambatan R : (105,8 0,05) gr energi, dari energi listrik ke energi kalor yang ditandai dengan meningkatnya suhu air dalam kalorimeter. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kalor merupakan energi yang berpindah dari suatu benda ke benda yang lain akibat perbedaan suhu. SARAN Sebaiknya perlu divaiarsikan energi listrik yang diberikan dengan perubahan suhu air pada kalorimeter. Dalam melakukan penelitian ada beberapa hal yang semestinya diperhitungkan, satu diantaranya adalah kalor yang didalam wadah air oleh termometer. Kaloe ini harus diperhitungkan sebab air harus diwadahi dan suhu mencelupkan harus diukur termometer dengan kedalam air tersebut. DAFTAR PUSTAKA Giancolli. 2001. Fisika. Jakarta: Erlangga Tippler, A Paul.1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid 1. Jakarta: Erlangga http://www.scribd/doc/57572973/HukumJoule