BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fenomena Kpop yang melanda baik di Korea Selatan maupun hampir di
seluruh negara di dunia telah memberikan warna tersendiri pada dimensi hiburan
dunia. Lagu, tarian, fashion, bahasa, bahkan sampai hal-hal kecil lainnya menjadi
perhatian khalayak ramai.Hal ini, khususnya para remaja di berbagai belahan dunia
menjadikan Korea Selatan sebagai salah satu kiblat dunia hiburan saat ini.Fashion
dan style Korea Selatan menjadi magnet baru.Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan
yang semakin maju mengakibatkan pertumbuhan yang semakin maju juga di berbagai
bidang, salah satunya di industri entertainmentini.Orang berbondong-bondong
mengikuti audisi untuk menjadi idola baru yang sudah pastiakanmendapatkan
keuntungan yang luar biasa. Bahkan menurut survey, para orang tua di Korea Selatan
lebih memilih menjadikan anak mereka artis ketimbang profesi yang lain, ini
disebabkan menjadi artis di Korea Selatan adalah profesi yang sangat menguntungkan
karena mendatangkan pundi-pundi kekayaan dengan cepat dibanding dengan profesiprofesi lainnya. Keberadaan fans yang mengikuti gaya para sang artis karena mereka
dipandang sebagai sosok yang sempurna, cantik, pintar, bertalenta, dan sukses. Hal
inilah yang menjadikan artis-artis Korea Selatan dicintai dan di puja-puji banyak
1
kalangan dari muda sampai tua.Gaya seorang idola selalu diikuti, fashion mereka
menjadi trend, lagu mereka booming, dan lain sebagainya.
Fans menjadi salah satu unsur kuat di industri hiburan, terutama industri
hiburan Korea Selatan. Seorang artis tidak mungkin tenar dan populer tanpa adanya
fans yang mencintai mereka, yang membeli album-album mereka, dan menonton
konser-konser mereka. Artis dan fans adalah satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan. Bahkan fans adalah alasan para artis untuk terus berkembang dan maju
.Fans bisa dikatakan nyawa mereka karena tanpa fans seorang artis tidak mungkin
bisa berhasil. Siapapun orangnya, tua, muda, kaya, miskin, fans tetaplah fans yang
dicintai dan mencintai sang artis. Seorang fansakan melakukan apa saja demi artis
idolanya. Fans rela menyisihkan uang mereka untuk ditabung dan membeli tiket
konser artis idola mereka.Fans rela mengantri berjam-jam hanya untuk menyaksikan
artis idola mereka sekedar melambaikan tangan kearah mereka, mereka rela
dikatakan gila dan tidak waras karena berteriak-teriak jika melihat artis idolanya di
televisi, dan lain sebagainya.
Apa yang terjadi jika fans justru melakukan tindakan di luar batas kewajaran.
Bagaimana jika fans mengatasnamakan cinta dan melakukan apapun kepada artis
idola mereka sendiri. Adakah fans seperti itu? Kadang-kadang seseorang tidak bisa
membedakan lagi mana yang baik dan mana yang buruk dikarenakan cintanya.
Seseorang bisa tidak tidur semalaman karena memikirkan seseorang yang ia cintai.
Seseorang akan resah dan gelisah ketika sehari saja tidak bisa bertemu dengan
2
seseorang yang dicintainya. Hal itu pula yang mungkin terjadi pada beberapa fans
kepada artis idolanya. Ada sebagian fans yang mengatasnamakan cinta untuk bisa
terus berada di samping idolanya tanpa mengenal waktu, tidak mengenal batas
kewajaran, batas privasi, dan batas kenyamanan sang artis tersebut.
Gabriel Marcel adalah salah satu tokoh filsafat eksistensi yang membahas
tentang cinta, tentang cara “aku” memperlakukan “engkau” sebagai seseorang yang
aku cintai. Teori Gabriel Marcel ini kiranya cocok untuk membahas fenomena
sasaeng fans yang mengatasnamakan cinta dalam menginterpretasikan cinta mereka
kepada idola mereka.
Cinta adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan kepada manusia di dunia
ini.Tanpa cinta, manusia sudah punah ribuan tahun yang lalu. Perang terjadi dimanamana dan kekerasan tidak akan ada habisnya. Manusia bisa ada sampai detik ini
karena cinta yang juga masih ada di tiap diri manusia-manusia itu.Saling menghargai,
menghormati adalah beberapa bentuk ekspresi dari cinta. Menjadikan “dirinya”
seperti “diriku” sehingga apa yang baik buat “diriku” itulah yang akan aku lakukan
buat “dirinya”.“Cintaku” tidak mengandung makna pemilikan, tetapi penuh
pengorbanan (Marcel, 1951:235).“Aku” ada dalam “engkau” sebagaimana “engkau”
ada dalam “aku”. “Aku” sama sekali tidak menghendaki untuk menjadikan “engkau”
lain
dari
apa
yang
“engkau”
kehendaki
dari
“dirimu”
sendiri.
“Kita”
mentransendensikan diri ke dalam pusat cinta sejati.“Kita” mampu bereksistensi
dalam ada atas dasar cinta.Dasar “adaku” dibangun atas “engkau” ada dalam
3
“aku.”“Engkau” mengundang “aku” demi menciptakan “adaku”.“Engkau” adalah
undangan sejati.Seandainya “aku” menolak undangan ini, niscaya “aku” hanya ingin
terkurung dalam “diriku”.“Aku” seolah-oleh berjuang mencekik dengan tanganku
bahwa realitas yang kuyakini adalah untuk melawan “engkau” (Marcel, 1964: 95100).
Penelitian ini hendak memberikan jalan keluar atas masalah yang kerap kali
terjadi di luar sana tentang pemahaman seseorang terhadap cinta, khususnya arti cinta
dari sasaeng fans itu sendiri. Melalui konsep cinta Gabriel Marcel ini diharapkan
mampu mendapatkan jalan keluar atas masalah tersebut. Penelitian ini juga
memberikan jalan keluar terhadap kasus kekerasan khususnya kekerasan yang
dilakukan oleh remaja yang kerap kali terjadi bukan hanya pada kasus sasaeng fans
tetapi lebih luas kepada remaja tak terkecuali remaja yang ada di Indonesia.
1. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan sasaeng fans dan apa yang menyebabkan
timbulnyasasaeng fans?
b. Bagaimana gambaran konsep cinta Gabriel Marcel?
c. Bagaimana fenomena sasaeng fans dilihat dari konsep cinta Gabriel Marcel?
4
2. Keaslian Penelitian
Ada beberapa penelitian yang memiliki kemiripan persoalan dari segi objek
formal (konsep cinta Gabriel Marcel), namun dari segi objek material (sasaeng fans)
belum penulis temukan, kemiripan persoalan dari segi objek formal antara lain
sebagai berikut:
a. Buku Frans Syuni Slytto yang berjudul arti dan Prototipe Kehadiran sesama
menurut Gabriel Marcel. Dalam buku ini diungkapkan bahwa menurut
Gabriel Marcel, kehadiran orang lain atau sesama justru suatu undangan,
himbauan bagi kita untuk mengadakan relasi hingga mencapai taraf “ke-hadiran” dalam “kita” berdasarkan cinta. Sehingga dari sini relasi “kita” (akuengkau) diangkat sedemikian rupa oleh cinta menjadi suatu kesatuan yang
sama sekali baru, yakni: “cummonion,” kebersamaan yang sungguh-sungguh
komunikatif, yang tak mungkin lagi terpisahkan oleh daya kekuatan apapun.
b. Skripsi Indri Prawita Sari pada tahun 2012 tentang Problem Eksistensi
Penyandang Autis ditinjau dari Konsep Cinta Kasih Gabriel Marcel. Dalam
skripsi ini dikemukakan bahwa cinta merupakanpengalaman hidup yang
bersifat eksistensial. Pengalaman akan cinta menyangkut keberadaan setiap
manusia yaitu kenyataan ia berkonsistensi bersama dengan orang lain. Cinta
merupakan suatu tindakan yang keluar dari dalam diri seseorang untuk
mencintai orang lain atau dirinya sendiri.
5
c. Buku Pdt. Gabriel Manek Amtema S.Th, M.Hum. yang berjudul Menjadi
Manusia Eksistensialis dalam Kebhinekaan menurut Gabriel Marcel. Dalam
buku
ini diungkapkan
bahwa manusia eksistensial tidak menuntut
keseragaman dalam kebhinekaan SARA (suku, agama, ras, golongan).
Kebhinekaan sebagai realitas dalam konteks co-esse merupakan kekayaan
yang berharga bagi kemanusiaan. Maka mempertahankan kemanusiaan
eksistensial dalam konteks kebhinekaan tidak berarti memperjuangkan
kebenaran diri sendiri melalui fanatisme intoleransi, fundamentalisme,
terorisme, industri peralatan perang, peperangan dan perdagangan senjata.
d. Skripsi Yusrina Ratna Astuti tahun 2009 mengenai Trafficking di Indonesia
dalam Perspektif Hubungan Intersubjektif Pemikiran Gabriel Marcel. Dalam
skripsi ini diungkapkan bahwa satu-satunya syarat agar “saya” sebagai subjek
mampu menyapa “diriku” dan sesama sebagai “engkau” ialah hanya kalau
“saya” memiliki sikap dan semangat refleksi kedua. Konsekuansinya, sebagai
subjek “saya” akhirnya berhadapan dengan subjek lain dan akhirnya tertarik
untuk mengadakan persekutuan hubungan anatara subjek lantas dibangun.
e. Skripsi
Sundari
tahun
2002
yang
berjudul
Konsep
Cinta
dalam
Eksistensialisme Gabriel Marcel (1889-1973). Cinta berpihak pada kehidupan
dan selalu berhubungan langsung dengan kehidupan manusia itu sendiri.
Manusia adalah subjek, subjek yang mencintai dan dicintai pribadi yang
mengada secara sadar dalam dunia. Dia tampil sebagai pribadi yang mengerti
6
kebutuhan diri dan kebutuhan orang lain, punya pendirian, sikap dan sekaligus
punya tanggung jawab atas konsekuensi keberadaannya. Manusia secara
kodrati tetap bergantung pada pribadi yang lain. Ia tidak dapat menentukan
cara beradanya. Dimensi kreativitas cinta terletak pada kesanggupan
seseorang memberdaya hidup, mengorbankan semangat juang, meningkatkan
kecerdasan dan kewaspadaan serta mampu melihat masa depan secara pasti.
Harapan dan kenyataan agar dapat dicapai maka seluruh sikap dan tindakan
manusia tetap dikondisikan dalam satu kebajikan utama tertentu.
f. Skripsi Rynaldi Darmawan tahun 2005 yang berjudul Kekerasan Massa dalam
Perspektif Filsafat Eksistensialisme Gabriel Marcel. Dalam skripsi ini
diungkapkan bahwa manusia adalah misteri, seperti yang dikatakan Marcel,
maka hal ini dapat juga menimbulkan persoalan baru terhadap relasi
intersubjektif. Karena manusia adalah misteri, oleh karena itu mustahil kita
dapat mengenal pribadi yang lain sedalam-dalamnya. Bahkan jika orang lain
sangat terbuka pada diri kita dan menceritakan segala sesuatu tentang dirinya
pada kita, meskipun di dalam ikatan pernikahan, tetap ada keyakinan pribadi
orang lain tidaklah sebatas apa yang dikatakannya. Ia adalah seorang pribadi
orang lain dan menerimanya sebagai subjek atau pribadi yang otonom yang
pada kenyataannya sulit dipahami.
g. Skripsi karya Siendy Sumenep, berjudul “Hubungan antara Pribadi Menurut
Gabriel Marcel.” Dalam penelitian ini, diungkapkan bahwa menurut Marcel,
7
pertemuan (recontre) merupakan tahap penting dalam proses pembentukan
hubungan antar pribadi. Melalui pertemuan, dua pihak yang sudah saling
membuka diri dapat menjalin suatu hubungan antar pribadi. Dan menurut
Marcel, hubungan antar manusia yang sejati adalah hubungan antar pribadi
yang berdasarkan pada cinta. Maka, cinta adalah dasar dan tujuan hidup
bersama yang sejati.
h. Skripsi karya Nana Kurnia Sunardi, yang berjudul “Relevansi Pemikiran
Gabriel Marcel tentang Hubungan Antarpribadi terhadap Prinsip-Prinsip
Pelayanan Medis.” Dalam penelitian itu, konsepsi hubungan intersubjektifitas
Gabriel marcel sangat relevan untuk diterapkan dalam bidang pelayanan
medis. Hubungan intersubjektifitas Gabriel Marcel yang berpangkal dari
“ada-bersamamu” adalah hubungan “aku-engkau” yang memuncak menjadi
“kita.” Hubungan ini dilandasi dengan penghargaan atas kehadiran dan
disertai dengan komunikasi, partisipasi dan cinta. Dalam bidang pelayanan
medis, prinsip etis yang menjadi landasan moral adalah penghargaan terhadap
otonomi manusia (pasien), berbuat baik dan keadilan. Maka, konsep
hubungan intersubjektifitas Gabriel Marcel yang sangat menghargai manusia
sebagai pribadi dan memiliki harkat dan martabat kemanusiaan yang sangat
relevan untuk diterapkan dalam bidang pelayanan medis.
Fokus penelitian ini adalah tentang sasaeng fans dilihat dari sudut pandang
konsep cinta Gabriel Marcel. Tentang bagaimana seharusnya “aku” memperlakukan
8
“engkau” sebagai seseorang yang “aku” cintai. Menjadikan “dirinya” seperti “diriku”
sehingga apa yang baik buat “diriku” itupun yang akan “aku” lakukan untuk
“dirinya”.
3. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dikerjakan dengan harapan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
a. Bagi akademisi dan ilmu pengetahuan
Penelitian ini diharap mampu memperkaya wawasan yang berkaitan dengan
konsep cinta Gabriel Marcel dan fenomena sasaeng fans.Selain itu sanggup
mengembangkan wacana berkaitan dengan analisis keduanya, sehingga membuktikan
bahwa pengetahuan eksistensialisme, terutama konsep cinta Gabriel Marcel mampu
menjelaskan fenomena sasaeng fans ini.Diharap pula penelitian ini menjadi
sumbangsih yang bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.
b. Bagi masyarakat, bangsa, dan negara
Penelitian ini diharapkan mampu menjelaskan fenomena sasaeng fans dalam
konsep cintanya sebagai sebuah paradigma baru untuk memahami fenomena yang
terjadi saat ini. Di samping itu juga sanggup menjadi satu tawaran metode unik
memperkenalkan sisi lain dari K-popers melalui sarana konsep cinta Gabriel Marcel.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, diharapkan penelitian ini mampu
membuka value lain dari keutuhan manusia berupa betapa penting dan berharganya
9
sebuah kehidupan dan kehidupan itu harus dihiasi dengan cinta, serta diharapkan
menjadi batu loncatan menuju gerbang ilmu yang baru.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguak tabir pemahaman baru tentang
sasaeng fans melalui konsep cinta dari Gabriel Marcel. Adapun intisari dari tujuan
penelitian ini berupaya menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan di awal,
sehingga akan dijelaskan secara utuh tentang:
a. Penjelasan fenomena sasaeng fans
b. Penjelasan pokok pikiran konsep cinta Gabriel Marcel
c. Penjelasan konsep cinta Gabriel Marcel dalam analisis fenomena sasaeng
fans
C. Tinjauan Pustaka
Sasaeng fans berasal dari kata sasaenghwal. Sasaenghwal berarti privasi atau
kehidupan pribadi; dan fans yang artinya penggemar. Di dunia kpop sasaeng fans
ditujukan pada fansyang tak menghormati kehidupan pribadi sang artis. Arti
sebenarnya dari sasaeng fans adalah mereka yang tidak ragu untuk menginvasi
kehidupan pribadi selebritis (bahkan hingga keluarga, teman-teman dan segalanya)
yang mereka idolakan (Dororo: Koreanchingu.wordpress.com).
10
Sasaeng fans merupakan fans yang terlalu terobsesi dengan idola mereka dan
akan melakukan apapun untuk dapat lebih dekat dengan mereka, seperti menguntit
dengan mobil, menunggu mereka di rumah, mencuri ponsel dan bahkan mencari
password akun sosial mereka. Dengan begitu terkadang banyak idola yang merasa
tertekan, tetapi Leeteuk Super Junior memutuskan untuk bermain-main dengan
mereka. Meskipun sasaeng fans mengganggu kehidupannya, Leeteuk masih
menunjukkan rasa terima kasihnya terhadap mereka. Leeteuk mengatakan “Jika aku
melihat mereka sekarang, aku bahkan memberi mereka tanda tanganku. Kapan lagi
mereka akan mengikutiku? Aku benar-benar bersyukur dengan yang mereka lakukan.
Aku berharap mereka akan terus mengikutiku hingga diriku berusia empat puluh
sampai lima puluh tahun” (Kidihae: koreanindo.net).
Belakangan ini banyak sekali media dan televisi di Korea Selatan yang
membahas secara khusus soal sasaeng fans. Media tersebut membahas kehidupan
mereka hingga apa kata orang tentang mereka. Orang-orang ini mengaku sebagai fans
yang sangat mencintai idolanya dan sangat ingin dikenali oleh para idolanya, jadi
agar bisa meraih itu mereka tidak pernah berhenti mengikuti, hingga bahkan tidak
segan untuk menerobos masuk ke dalam apartemen sang selebritis (Dororo:
koreanchingu.wordpress.com).
Di balik hingar bingar dan teriakan histeris para fans saat menonton
penampilan sang artis, ada pula fans yang menyukai mereka sampai terobsesi.
Mereka sangat terobsesinya, sampai mereka melakukan hal-hal di luar batas
11
kewajaran. Perilaku sasaeng fans sangat beragam, beberapa tak terbayangkan.
Mereka mendedikasikan seluruh hidup mereka untuk mengikuti sang idola. Hal ini
tentu mengganggu dan membahayakan hidup sang artis. Menunggu di depan rumah
atau kantor agensi sudah terlalu biasa. Mereka terbiasa mengejar mobil artis dengan
taksi, mengirim surat dengan darah menstruasi, menyelinap ke dalam rumah, bahkan
tak segan untuk memukul dan melakukan kekerasan pada artisnya sendiri. Beberapa
mengiris bagian tubuhnya sendiri dengan menggunakan pisau dan menulis surat
menggunakan darahnya. Mengerikan memang, sasaeng fans pun tak lupa memotret
prosesnya dan mem-posting-nya agar bisa dilihat oleh semua orang. Selebriti yang
menjadi korban surat yang ditulis oleh darah itu antara lain adalah Lee Joon MBLAQ,
Lee Hongki FT Island, G-Dragon dan Taeyang Bigbang (Ast/mmu: m.detik.com).
Terakhir bahkan seorang sasaeng fans berhasil memasang kamera cctv di
apartemen Yoochun JYJ dan memamerkan hasil fotonya di berbagai forum Kpop.
Foto-foto itu diambil dari kamera pengintai/cctv yang dipasang di area parkir
kediaman Yoochun.Foto-foto itu menunjukkan Park Yoochun yang keluar masuk
mobil dalam beberapa kesempatan, dan bahkan harus bersembunyi di belakang
dinding untuk menghindari sasaeng fans. Foto ini mengejutkan netizen karena orang
yang mengaku fans ini bahkan nekat memasang kamera pribadi mereka untuk
mengamati Yoochun dan menebarkannya di dunia maya (Infinitez: koreanindo.net)
Tidak jelas yang diinginkan para sasaeng fans ini. Sasaeng fans biasanya
memamerkan hasil perbuatannya lewat blog atau media sosial laiannya. JYJ dan
12
TVXQ, Bigbang, 2PM, dan FT Island adalah grup boyband yang dikenal sebagai
selebriti yang paling banyak memiliki sasaeng fans. Sebagian besar sasaeng fans
dikabarkan berasal dari fans boyband. Sementara girlband adalah grup penyanyi yang
tidak memiliki sasaeng fans yang benar-benar gila. Para sasaeng fans juga tidak
segan untuk melakukan kekerasan. Yoochun JYJ pernah tiba-tiba ditampar.Changmin
TVXQ bahkan pernah dipukuli dengan sekantong batu.Para artis bukannya tidak
pernah marah. Changmin pernah memarahi seorang sasaeng fans yang masih berada
di dalam taksi. Fans itu membuka jendela dan menutupnya sampai tangan Changmin
terjepit.Sasaeng fans tersebut kemudian memposting kejadian itu di blognya sebagai
kejadian yang jarang terjadi (Ast/mmu: m.detik.com).
Sasaeng fans adalah fans yang terobsesi dan fanatik dengan kehidupan pribadi
artis idola mereka. Sasaeng fans mengikuti idola mereka nonstop dua puluh empat
jam dalam tujuh hari ke mana pun. Tidak jarang banyak sasaeng fans yang putus
sekolah demi mengejar kehidupan sehari-hari idola mereka. Biasanya sasaeng fans
mengikuti ke gedung agensi, backstage, salon, dorm, hingga ke restoran-restoran. Di
SM Entertainment, salah satu agensi terbesar di Korea Selatan, memasang placard
tentang larangan untuk mengambil foto artis SM di sekitar gedung dalam berbagai
bahasa. Seorang sasaeng fans dapat melacak informasi mengenai nomor telepon,
email, alamat rumah, bahkan sosial media. Sasaeng fans tidak memiliki kesulitan
untuk mencari online café yang menjual nomor telepon idola mereka. Sasaeng
13
fansakan membayar lima ribu won sampai sepuluh ribu won tergantung popularitas
idola mereka (Dororo: koreanchingu.wordpress.com).
Rasa sayang idola kepada fansnya hanya berlaku jika fansnya tersebut tahu
etika sebagai seorang fans. Jika seorang fans sudah bertindak secara berlebihan, maka
rasa sayang idola tersebut akan berubah menjadi rasa kesal bahkan benci. Sasaeng
fans itu merupakan fans yang terlalu terobsesi pada idolanya, tapi bukan hanya
terobsesi tapi mereka juga ingin mengetahui segala hal yang dilakukan oleh idola
mereka. Sasaeng fans ini rata-rata adalah orang yang mempunyai banyak uang
(Ast/mmu: hot.detik.com).
Seorang sasaeng fans berusia 15 tahun, Lee Ji Sung pada sebuah artikel Joong
ang libo mengatakan bahwa ia menghabiskan sekitar satu juta won per bulan untuk
mengikuti idolanya dengan jasa special sasaeng taxi. Sasaeng taxi biasanya ada di
sekitar agensi entertainment, concert halls, dan salon kecantikan tempat grup idola
mereka berkumpul. Sopir sasaeng fans ini menyetir dengan kecepatan tinggi sebagai
servis untuk pelanggannya saat mengikuti grup idola bahkan mereka menjual kartu
nama berisi data pribadi grup idola. Reporter Joong ang Daily saat mewawancarai
seorang supir taksi sasaeng fans, supir itu mengatakan ia dibayar seratus lima puluh
ribu won selama tiga jam. Itu adalah harga yang masuk akal karena dia harus
mempertaruhkan jiwanya dengan menyetir dengan kecepatan tinggi. Untuk sasaeng
fans yang tidak mampu membayar taksi sasaeng fans mereka mencari sendiri
informasi di sekitar idola mereka. Mereka mencarinya di akun sosial media seperti
14
twitter, facebook, cyword, kakaotalk. Ada juga fans yang membajak akun social
media milik idola mereka.Seperti yang terjadi pada Xia Junsu dan Choi
Siwon.Hingga Xia Junsu mengganti akun twitternya, dan Choi Siwon menuliskan di
twitternya “Sesungguhnya mencintai seseorang adalah memahami dan menyayangi
mereka, tidak menyerang privasi mereka, menyebarkan rumor tidak berdasar tentang
mereka. Tolong hormati privasi saya dan berhenti membajakku” (Dororo:
koreanchingu.wordpress.com).
D. Landasan Teori
Salah satu ciri khas yang melekat pada eksistensi manusia adalah
keterbukaan, yaitu manusia memperoleh kesadaran diri bukan itu justru terbentuk bila
manusia membuka diri untuk mengenal dan dikenal orang lain. Melalui konteks
inilah Marcel menolak cogito tertutupnya Descartes mengenai eksistensi.Konsekuensi
dari sifat dan ciri itu, manusia memiliki kesadaran yang sifatnya intensional. Manusia
selalu sadar akan sesuatu. Manusia baru mempunyai kesadaran tentang dirinya
sendiri, apabila “ia” bertemu dengan orang lain yang memiliki kecenderungan yang
sama, “ia” mau terbuka. Kodrat manusia adalah terarah pada orang lain (Yusrina
2009: 59).
Cinta berpihak pada kehidupan dan selalu berhubungan langsung dengan
kehidupan manusia itu sendiri.Manusia adalah subjek, subjek yang mencintai dan
dicintai pribadi yang mengada secara sadar dalam dunia. Dia tampil sebagai pribadi
15
yang mengerti kebutuhan diri dan kebutuhan orang lain, punya pendirian, sikap dan
sekaligus punya tanggung jawab atas konsekuensi keberadaannya. Manusia secara
kodrati tetap bergantung kepada pribadi yang lain. Ia tidak dapat menentukan cara
beradanya, seperti tempat kelahirannya sendiri. Dimensi kreativitas cinta terletak
pada kesanggupan seseorang memberdayakan hidup, mengorbankan semangat juang,
meningkatkan kecerdasan dan kewaspadaan serta mampu melihat masa depan secara
pasti. Harapan dan kenyataan agar dapat dicapai maka seluruh sikap dan tindakan
manusia tetap dikondisikan dalam satu kebajikan utama tertentu (Sundari 2002: 55).
Manusia adalah misteri, seperti yang dikatakan Marcel, maka hal ini dapat
juga menimbulkan persoalan baru terhadap relasi intersubjektif. Karena manusia
adalah misteri, oleh karena itu mustahil seseorang dapat mengenal pribadi orang lain
sangat terbuka pada diri orang tersebut dan menceritakan segala sesuatu tentang
dirinya, meskipun di dalam ikatan pernikahan, tetap ada keyakinan, pribadi orang lain
tidaklah sebatas apa yang dikatakannya. Ia adalah seorang pribadi orang lain dan
menerimanya sebagai subjek atau pribadi yang otonom pada kenyataannya sulit
dipenuhi (Rynaldi 2005: 63).
Dalam usaha mengenal pribadi orang lain, pada dasarnya kita hanya memiliki
dua sikap: aktif dan pasif. Sebagai pihak yang aktif kita mengambil prakarsa untuk
menciptakan berbagai kondisi tertentu yang memungkinkan kita sendiri terbuka dan
rela menyatakan diri kepada orang lain. Tetapi sementara pula kita dituntut untuk
16
bersikap pasif dalam arti tertentu: membiarkan orang lain menyatakan dirinya kepada
kita (Lanur:124-125).
Tata hubungan subjek-objek oleh Marcel dikatakan sebagai sebuah tata
hubungan “aku-dia,” yaitu pola yang tidak menunjukkan suatu hubungan yang
sejajar, melainkan suatu posisi hubungan yang vertikal. Orang lain bukan alat yang
dapat “kupakai” demi “kepentinganku,” melainkan suatu tujuan yang harus
“kuhormati” dan “kumajukan” demi kesejahteraan orang lain itu sendiri (Dister,
1988: 132).
Partisipasi dibagi tiga tahapan (Gallagher, 1973: xxii)
1. Tahapan inkarnasi, partisipasi yang diaktualisasikan melalui sensasi dan
pengalaman tubuh sebagai milikku.
2. Tahapan kimunion, partisipasi yang diaktualisasikan melalui cinta,
harapan dan kesetiaan.
3. Tahapan transendensi, partisipasi yang diaktualisasikan melalui kesulitan
ontologisme, hal-hal yang primitif dan intuisi yang buta terhadap
keberadaan.
17
E. Metode Penelitian
1. Bahan dan materi penelitian
Penelitian ini akan menggunakan sumber kepustakaan sebagai bahan kajian.
Naskah yang digunakan dibedakan menjadi dua, yakni pustaka primer dan
sekunder.Pustaka primer adalah buku, hasil penelitian, jurnal, artikel yang memiliki
otoritas terkait objek material dan objek formal penelitian.Di samping itu juga
memuat gagasan kesimpulan yang mendukung hasil analisis penelitian.
Objek material kebanyakan akan menggunakan bahan-bahan berasal dari
internet (website) yang berkaitan dengan sasaeng fans. Hal ini dilakukan karena
hampir belum ada buku yang ditemukan terkait membahas tentang sasaeng fans.
Beberapa website yang banyak mengulas tentang sasaeng fans ini antara lain
koreanindo.net, hot.detik.com, allkpop.com, serta kemungkinan beberapa karya lain
yang ditambahkan yang terkait dengan sasaeng fans.
Pustaka Primer akan menggunakan buku karya Gabriel Marcel pada tahun
1952 yang berjudul Metaphisical Journal yang diterjemahkan oleh Bernand Wall.
Juga buku karya Gabriel Marcel lainnya yang diterbitkan tahun 2005 dengan judul
Misteri Eksistensi: Menyelami Makna Keberadaan yang diterjemahkan oleh Agung
prihantoro. Untuk pustaka Sekunder akan menggunakan beberapa buku mengenai
Eksistensialime seperti Menjadi Manusia Eksistensialisme dalam Kebhinekaan
Menurut Gabriel Marcel karya Pdt. Gabriel Manek Amtema, buku karya Frans Syuni
Slytto yang berjudul Arti dan Prototipe Kehadiran Sesama Menurut Gabriel Marcel.
18
Buku karya Bertens dalam Filsafat Barat Abad XX, tulisan Hariyadi Mathias tentang
Intersubjektifitas Menurut Gabriel Marcel, Martin Buber, dan Jean Paul Sartre
dalam Majalah Basis.Tulisan Alex Lanur yang berjudul Martin Buber dan Prinsip
Dialogisnya dalam Majalah Orientasi tahun XVII.Pustaka sekunder adalah buku,
hasil penelitian, jurnal atau artikel sebagai rujukan setelah pustaka primer yang mana
berguna sebagai pembanding serta membantu memperkuat argumen dan hasil analisa
maupun analogi. Sumber-sumber kepustakaan yang sifatnya lebih umum seperti
buku-buku pengantar dan filsafat secara umum, ensiklopedia, kamus, dan atau
sumber-sumber lain sejauh membantu jalannya proses penyusunan penelitian ini
dipergunakan sebaik mungkin.
2. Jalan penelitian
a. Inventarisasi dan kategorisasi: pengumpulan data kepustakaan sebanyakbanyaknya yang berkaitan dengan objek penelitian sebagaimana yang diuraikan
sebelumnya.
b. Klasifikasi: pengelompokan data menjadi bagian data primer dan sekunder.
c. Analisis-sintetis: menganalisa data, baik dari data primer maupun sekunder.
Kemudian mengeliminasi data yang sekiranya tidak dibutuhkan, dan
mensintesakan data yang sesuai dengan gagasan yang memperkuat penelitian.
19
d. Evaluasi kritis: setelah melalui tahapan analisis-sintetis, dilakukan pengecekan
data dan gagasan atas penelitian ini sehingga menghasilkan pemaparan hasil
yang kritis secara berimbang dan objektif.
3. Analisis data
a. Deskripsi: menguraikan hasil pemahaman mengenai konsep cinta dan sasaeng
fans.
b. Interpretasi: menangkap arti dan makna khusus dalam fenomena sasaeng fans
terkait penjelasan konsep cinta Gabriel Marcel.
c. Koherensi internal: mencari benang merah mengenai paradigma fenomena
sasaeng fans atas konsep cinta Gabriel Marcel dan hal-hal yang berkaitan
dengannya.
d. Kesinambungan historis: melihat perkembangan sasaeng fans dan konsep cinta
Gabriel Marcel.
e. Analisis kritis: menunjukkan bagian dari fenomena sasaeng fans dan konsep
cinta, mana yang memang sesuai dan menunjukkan bagian yang tidak sesuai,
sehingga penelitian ini objektif dan berimbang.
F. Hasil yang dicapai
Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
20
1.
Deskripsi tentang fenomena sasaeng fans dan apa penyebab munculnya
Sasaeng fans ini
2.
Deskripsi tentang pokok pikiran filsafat konsep cinta Gabriel Marcel
3.
Deskripsi tentang relevansi antara konsep cinta Gabriel Marcel dan fenomena
sasaeng fans
G. Sistematika Penulisan
Bab I berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah dan
rumusan masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian, tujuan penelitian, tinjauan
penelitian, landasan teori, metode penelitian, hasil yang akan dicapai, dan sistematika
penulisan.
Bab ll berisi uraian mengenai sasaeng fans. Dalam bab ini akan dihantarkan
tentang sejarah sasaeng fans sampai dengan pengertian sasaeng fans berikut dengan
contoh-contohnya
Bab lll berisi pengenalan tentang konsep cinta.Akan diutarakan lebih lanjut
tentang pemikiran Gabriel Marcel sebagai tokoh yang terkait dari konsep cinta
tersebut.
.
21
Bab lV berisi analogi konsep cinta Gabriel Marcel dengan fenomena sasaeng
fans. Pada dasarnya bab ini secara detail dan komprehensif memberi pemahaman
letak benang merah antara konsep cinta Gabriel Marcel dan fenomena sasaeng fans.
Bab V berisi kesimpulan dan saran yang memuat jawaban atas pertanyaan
dalam rumusan masalah serta saran yang kiranya dapat dipertimbangkan dalam
penelitian-penelitian selanjutnya.
22
Download