Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum

advertisement
OTORITAS BURSA KECEWA PEMERINTAH MENUNDA IPO BUMN
okezone.net
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito kecewa dengan kebijakan
Pemerintah menunda privatisasii tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tahun ini.
Menurutnya Pemerintah tidak memiliki komitmen untuk mengembangkan pasar modalii
Indonesia.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengajukan privatisasi tiga perusahaan pelat merah
kepada Komite Privatisasi. Usulan itu adalah penawaran saham perdana (Initial Public
Offering/IPO)iii PT Pegadaian dan PT Pos Indonesia serta penerbitan saham baru (Right
Issue)iv PT Aneka Tambang (ANTAM).
Alasan penolakan cukup beragam. IPO Pegadaian, misalnya, terganjal oleh
kekhawatiran perusahaan itu meninggalkan fungsi utamanya yang menyangkut hidup
rakyat kecil. Adapun Pos Indonesia, Komite meminta mengkaji kembali valuasiv aset
yang berjumlah besar.
Right issue untuk ANTAM, meski hanya 5 (lima) persen juga belum bisa disetujui.
Pertimbangannya adalah harga komoditas pertambangan yang menurun dan jumlah
utang perseroan yang dinilai belum terlalu besar. Jadi disarankan untuk mengusahakan
pinjaman dari bank dulu.
Sedangkan IPO Semen Baturaja, menurut Dahlan Iskan, tidak dibahas dalam rapat
bersama Komite karena izin dari pemerintah sudah turun semua. Tersisa hanya izin dari
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sejak awal tahun lalu, Dahlan Iskan berencana
melakukan IPO lima BUMN. Dari target itu hanya PT Waskita Karya yang berhasil
melantai di bursa saham.
Kendati Pemerintah menunda IPO BUMN, otoritas bursa tidak mengubah target
jumlah emitenvi baru tahun ini. Menurut Ito Warsito, target emiten tetap 30, dan hal
tersebut tidak terpengaruh meski BUMN tidak IPO. Bila dilihat, target ini lebih tinggi
ketimbang tahun lalu sebanyak 25 emiten baru. Ito Warsito optimistis antusiasme
investor lebih tinggi ketimbang tahun lalu. Bahkan Otoritas Bursa mematok target
transaksi harian perdagangan saham mencapai Rp5,5 triliun.
Sumber:
Tempo.co.id
25 Januari 2013
Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum
Catatan
•
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian
besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang
berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Berdasarkan Pasal 2 huruf g
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dinyatakan bahwa
lingkup keuangan negara meliputi kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola
sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta
hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan
pada perusahaan negara/ perusahaan daerah.
•
Sesuai Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara,
pengertian privatisasi adalah penjualan saham Persero, baik sebagian maupun
seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai
perusahaan, memperbesar manfaat bagi negara dan masyarakat, serta memperluas
kepemilikan saham oleh masyarakat.
•
Dalam Pasal 74 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
Negara telah ditetapkan maksud dilakukannya privatisasi, yaitu untuk memperluas
kepemilikan masyarakat atas Persero, meningkatkan efisiensi dan produktivitas
perusahaan, menciptakan struktur keuangan dan manajemen keuangan yang
baik/kuat, menciptakan struktur industri yang sehat dan kompetitif, menciptakan
Persero yang berdaya saing dan berorientasi global, dan menumbuhkan iklim usaha,
ekonomi makro, dan kapasitas pasar.
•
Program privatisasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan nilai tambah
perusahaan serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemilikan saham
Persero. Privatisasi dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip transparansi,
kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran.
•
Ada beberapa pola privatisasi yaitu private placement, strategic sale, strategic
partner dan initial public offering (IPO). Initial Public Offering/IPO adalah kegiatan
penawaran
Efek
masyarakat.
yang
dilakukan
oleh
emiten
untuk
menjual
Efek
kepada
Pola privatisasi BUMN melalui IPO mendatangkan manfaat ganda,
yakni manfaat bagi pemerintah dan manfaat bagi BUMN yang bersangkutan.
Dengan IPO, pemerintah mendapatkan dana segar dari hasil divestasi saham
pemerintah di BUMN, sementara perseroan bisa mendapatkan dana segar untuk
pengembangan bisnisnya melalui penjualan saham baru.
•
Untuk melakukan privatisasi BUMN harus didahului dengan tindakan seleksi atas
perusahaan-perusahaan dan mendasarkan pada kriteria yang ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah. Terhadap perusahaan yang telah diseleksi dan memenuhi
kriteria
yang
telah ditentukan, setelah
mendapat
rekomendasi
dari
Menteri
Keuangan, selanjutnya disosialisasikan kepada masyarakat serta dikonsultasikan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Privatisasi dapat dilakukan apabila ada
persetujuan dari DPR terhadap Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(RAPBN) yang di dalamnya terdapat target penerimaan negara dari hasil privatisasi.
i.
Privatisasi adalah penjualan saham Persero, baik sebagian maupun seluruhnya,
kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan,
Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum
memperbesar manfaat bagi negara dan masyarakat, serta memperluas kepemilikan
saham oleh masyarakat.
ii.
Pasar Modal adalah pasar yang merupakan sarana bagi perusahaan dan pemerintah
untuk memperoleh dana jangka panjang dengan cara menjual saham atau obligasi.
iii. Initial Public Offering/IPO adalah kegiatan penawaran Efek yang dilakukan oleh
emiten untuk menjual efek kepada masyarakat.
iv. Right issue adalah adalah hak yang diperoleh para pemegang saham yang namanya
telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan terbatas untuk
menerima
penawaran
proses emisi atau
terlebih
dahulu
apabila
pengeluaran saham-saham dari
perusahaan
saham
sedang
portopel
menjalani
atau
saham
simpanan.
v.
Valuasi adalah tata cara/metode/prosedur untuk mendapatkan nilai atas saham dari
suatu Perusahaan.
vi. Emiten adalah perusahaan yang memperoleh dana melalui pasar modal, baik
dengan menerbitkan saham atau obligasi dan menjualnya secara umum kapada
masyarakat,
perusahaan yang mencatatkan sahamnya dan diperdagangkan di
bursa saham.
Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum
Download