RINGKASAN JOKO HARTONO. Model Dinamika Penyebaran Populasi Diabetes Tanpa dan Dengan Komplikasi Penyakit Lain. Dibimbing oleh AGUS KARTONO dan AKHIRUDDIN MADDU Diabetes Mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat ketidakcukupan fungsi insulin. Hal ini dapat disebabkan oleh gangguan atau produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas atau disebabkan kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (Dirjen Bina Farmasi & ALKES, 2005). DM merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi normal dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin secara relatif atau absolut. Bila hal ini dibiarkan tidak terkendali dapat terjadi komplikasi metabolik akut maupun komplikasi vaskuler jangka panjang, baik mikroangiopati maupun makroangiopati (Rini Tri Hastuti, 2008). Prevalensi DM di dunia mengalami peningkatan yang cukup besar, demikian juga di Indonesia. Data statistik organisasi kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2003 diperkirakan jumlah penderita diabetes di dunia sekitar 194 juta mewakili prevalensi global melebihi 3% dari populasi dunia dan diprediksikan akan mencapai 333 juta (6.3%) pada tahun 2025. Selain itu, untuk pertama kalinya, sebuah perkiraan 314 juta (8.2%) diberikan untuk orang-orang dalam tahap pradiabetes yang setidaknya sepertiga akan berkembang ke tahap diabetes setelah 10 tahun. Peningkatan dramatis terjadi di kedua prevalensi dan insiden diabetes secara global, terutama dengan batas baru yang diusulkan oleh komite ahli dalam diagnosis dan klasifikasi DM pada tahun 1997 dan diadopsi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Biaya pengobatan yang tepat untuk penderita diabetes tidak mudah untuk dijabarkan secara detail, tetapi perkiraan dapat diperoleh berdasarkan tiga tingkat, yaitu: 1. Biaya pengobatan langsung terkait dengan proses diagnosis dan manajemen (pengelolaan) penderita diabetes tanpa komplikasi. Ini termasuk rawat inap dan rawat jalan, cara pengobatan dengan insulin atau tablet dan peralatan kontrol diri (darah dan tes urin). 2. Biaya pengobatan yang diakibatkan oleh komplikasi diabetes dengan penyakit lain. Biaya pengobatan pada tahap ini sulit untuk diukur, karena diabetes terkait dengan penyakit mikro dan makrovaskular, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, penyakit mata dan amputasi. Selain itu, biaya pengobatan diabetes bisa bertambah apabila biaya perawatan pada situasi yang tidak terkait dengan medis, seperti infeksi, kecelakaan dan pembedahan. iv iii 3. Biaya pengobatan tidak langsung yang berhubungan dengan kualitas hidup dan produktivitas ekonomi yang dihubungkan dengan perkiraan tingkat kecacatan. Penelitian ini akan mengembangkan sebuah model epidemiologi dinamika penyebaran populasi diabetes tanpa dan dengan komplikasi penyakit lain berdasrkan persamaan diferensial biasa (ODE) untuk melihat dinamika penyebaran populasi diabetes tanpa dan dengan komplikasi penyakit lain. Penelitian ini juga bertujuan untuk mempelajari model sistem dinamika linier dan non-linier yang berlaku pada sistem penyebaran populasi diabetes tanpa dan dengan komplikasi penyakit lain. Model ini diharapkan dapat memberikan prediksi penyebaran populasi diabetes tanpa dan dengan komplikasi penyakit lain, sehingga biaya pengobatan penderita diabetes yang telah diuraikan di atas dapat diprediksikan dengan cukup baik, sehingga akan menunjang perekonomian negara. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa komputer Intel Pentium (R), 2 GB RAM. Software yang digunakan untuk proses komputasi adalah bahasa pemograman Matlab R2009a dari Mathwork Inc. Penelitian ini didukung oleh sumber referensi yang berupa jurnal dan buku (literatur), dan juga berbagai informasi yang diperoleh dari internet yang dapat diakses dari laboratorium. Pembuatan progam dengan menggunakan bahasa pemograman Matlab R2009a diperlukan untuk memudahkan perhitungan secara numerik dan juga memudahkan dalam pembuatan grafik, yaitu: grafik laju perubahan populasi pada model dinamika penyebaran populasi diabetes tanpa dan dengan komplikasi penyakit lain. Pada kasus pertama, prediksi jumlah penderita diabetes tahun 1995-2025 secara linier, prediksi jumlah penderita diabetes tanpa komplikasi lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah penderita diabetes dengan komplikasi penyakit lain. Hal ini disebabkan oleh pengaruh nilai awal jumlah penderita diabetes dengan komplikasi penyakit lain lebih besar, dan juga ini dipengaruhi oleh nilai-nilai parameternya, yaitu: tingkat berkembangnya penderita diabetes menjadi komplikasi meningkat, sedangkan tingkat kesembuhan diabetes yang komplikasi menurun. Tingkat penambahan penderita diabetes pada kasus pertama ini dari tahun ke tahun cenderung stabil. Pada kasus kedua, prediksi jumlah penderita diabetes tahun 2000-2030 secara liner, polanya sama seperti kasus pertama. Ini dikarenakan persamaan yang dipakai sama, sehingga hasil prediksinya sama, yaitu: jumlah peningkatan penderita diabetes dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang stabil. Jumlah penderita diabetes dengan komplikasi penyakit lain lebih besar dari jumlah penderita diabetes tanpa komplikasi. Karena ada pengaruh nilai awal dan nilainilai parameternya.Diantaranya nialai parameter lamda (tingkat berkembang pederita diabetes menjadi komplikasi) menigkat dan nilai parameter gama (tingkat kesembuhan komplikasi) menurun. v Pada kasus ketiga, prediksi jumlah penderita diabetes tahun 1995-2025 secara non-linier, jumlah penderita diabetes dengan komplikasi penyakit lain dari tahun kedua sampai tahun keempat mengalami penurunan, hal ini disebabkan tingkat kesembuhan meningkat, sehingga mengurangi jumlah penderita diabetes dengan komplikasi penyakit lain. Prediksi jumlah penderita diabetes tanpa komplikasi penyakit lain dari tahun kedua sampai keempat mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan penambahan dari tingkat kesembuhan komplikasi yang meningkat. Pada kasus keempat, prediksi jumlah penderita diabetes tahun 2000-2030 secara non-linier, polanya sama seperti kasus ketiga, karena persamaan yang dipakai sama. Prediksi penderita diabetes dengan komplikasi penyakit lain dari tahun kedua sampai tahun kelima mengalami penurunan, hal ini dikarenakan tingkat kesembuhan komplikasi mengalami peningkatan, sedangkan tingkat penderita diabetes menjadi komplikasi menurun. Jumlah penderita diabetes tanpa komplikasi pada tahun kedua sampai tahun kelima mengalami peningkatan yang cukup signifikan apabila dibandingkan dengan peningkatan tahun kelima dan seterusnya sampai tahun 2030. Hal ini dikarenakan tingkat berkembangnya diabetes menjadi komplikasi menurun sedangkan tingkat kesembuhan komplikasi meningkat. Perbedaan antara kasus linier dan non-linier adalah pada nilai lamda. Nilai lamda pada kasus linier bernilai konstan, sedangkan pada kasus non-linier nilai lamda bernilai tidak konstan. Hasil prediksi untuk kasus linier, penambahan jumlah penderita diabetes dari tahun ke tahun relatif stabil, sedangkan pada kasus nonlinier, perubahan jumlah penderita diabetes dari tahun ke tahun tidak stabil. Kata kunci: diabetes mellitus, prevalensi, model epidemiologi, linier, non-linier