Jurnal Dinamika, April 2016, halaman 50-61 ISSN 2087 - 7889 Vol. 07. No. 1 PENERAPAN ALGORITMA PRIM UNTUK MEMBANGUN POHON MERENTANG MINIMUM (MINIMUM SPANNING TREE) DALAM PENGOPTIMALAN JARINGAN TRANSMISI NASIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN Marwan Sam, Yuliani Program Studi Matematika Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo, Sulawesi Selatan Email: [email protected] ABSTRAK Teori Graf merupakan salah satu kajian dalam matematika diskrit yang digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek diskrit tersebut. Teori Graf banyak diterapkan dalam berbagai bidang keilmuan diantaranya : optimalisasi jaringan (baik itu jaringan transmisi nasional, jaringan listrik PLN, saluran air PDAM maupun jaringan komunikasi), ekonomi, psikologi genetika dan riset operasi. Tulisan ini membahas tentang pohon merentang minimum (minimum spanning tree), khususnya algoritma prim, dan penerapannya dalam jaringan transmisi khususnya jaringan transmisi nasional provinsi Sulawesi Selatan, sehingga jaringan transmisi tersebut dapat optimal (minimum). Kata kunci: graf, pohon, pohon merentang (spanning tree), pohon merentang minimum (minimum spanning tree), algoritma prim, jaringan transmisi nasional. PENDAHULUAN Representasi visual dari graf adalah dengan menyatakan objek Teori graf merupakan pokok bahasan yang sudah tua namun memiliki banyak penerapan hingga saat ini. Dalam kehidupan seharihari, banyak persoalan yang dapat disimpulkan sebagai persoalan yang berhubungan dengan himpunan, yang mana logika dari persoalan tersebut seringkali dapat digambarkan dengan sebuah graf (Aidil, 2012). sebagai noktah, bulatan atau titik, sedangkan hubungan antar objek dinyatakan dengan garis (Munir, 2012). Di Indonesia sendiri, jaringan listrik bisa dikatakan belum optimal. Sebagai contoh kasus: berdasarkan data yang diperoleh dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia yang tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 55 50 Marwan Sam, Yuliani (2016) K/30/MEM/2003 tentang Jaringan Dari definisi di atas, dapat Transmisi Nasional (JTN) bahwa diketahui bahwa V tidak boleh panjang transmisi kosong (harus ada minimal satu buah nasional provinsi Sulawesi Selatan titik atau simpul) sedangkan E boleh untuk jenis transmisi 70 kV adalah saja kosong (tidak ada), dalam hal ini 74 kms jika total jaringan sedangkan untuk jenis E kosong dinamakan graf transmisi 150 kV adalah 1093 kms, kosong (null graf) sedangkan graf sehingga Jaringan yang hanya mempunyai satu simpul Transmisi Nasional untuk Provini dan tidak memiliki sisi dinamakan Sulawesi Selatan adalah 1167 kms graf trivial. (Munir, 2012). total panjang (www.djlpe.go.id). Berdasarkan orientasi arah pada Ada dua jenis algoritma yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah seperti ini, sisi, maka secara umum graf dibedakan atas 2 jenis (Aidil, 2012): 1. Graf tak berarah (undirected yaitu: Algoritma Prim dan Algoritma graph) Kruskal (Munir, 2012). Graf tak berarah adalah graf Tujuan penelitian ini adalah yang sisi-sisinya tidak mempunyai menerapkan algoritma prim untuk orientasi arah, sehingga (vi,vj) = mengoptimumkan jaringan listrik. (vj,vi). TINJAUAN PUSTAKA Graf Secara didefinisikan matematis, sebagai graf pasangan himpunan (V, E), ditulis dengan notasi G(V,E), dalam hal ini V Gambar 1. Graf tak berarah. adalah himpunan tidak kosong dari Pada Gambar 1, himpunan V = simpul-simpul (vertices atau node) {1, 2, 3, 4} adalah himpunan titik, sedangkan E adalah himpunan sisi- sedangkan himpunan E = {e1, e2, e3, sisi e4, e5, e6, e7} adalah himpunan sisi. (edges atau arcs) yang menghubungkan antara simpul yang 2. Graf berarah (directed graph) satu dengan simpul yang lain (Munir, 2012). 51 Simulasi Perbandingan Metode Peramalan Model Generalized Seasonal Autoregresive Integrate Moving Average (GSARIMA) dengan Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average (SARIMA) Graf berarah adalah graf yang tersebut, tapi tidak bersisian dengan setiap sisinya mempunyai orientasi simpul 4 maupun 3. arah, sehingga (u,v) 3. (v,u). Simpul terpencil (isolated vertex) Jika memiliki suatu sisi simpul yang tidak bersisian dengannya maka disebut simpul terpencil. Perhatikan gambar berikut! Gambar 2. Graf berarah Terminologi Dasar Graf Berikut ini adalah beberapa terminologi atau istilah-istilah yang sering digunakan dalam graf. Gambar 3. Salah satu contoh graf 1. dengan simpul terpencil Bertetangga (adjacent) Dua buah bertetangga simpul jika dikatakan Pada Gambar 3 di atas simpul T simpul dan U merupakan simpul terpencil kedua tersebut terhubung oleh suatu sisi. Pada Gambar 1, simpul 1 dan 2 dikatakan bertetangga karena karena tidak bersisian dengan simpul-simpul lainnya. 4. Derajat (degree) dihubungkan oleh sisi e1, sedangakan Derajat simpul 1 dan 4 tidak bertetangga menyatakan karena bersisian dengan simpul tersebut. tidak ada sisi yang menghubungkan keduanya. 2. suatu jumlah simpul sisi yang Pada Gambar 1, derajat untuk Bersisian (incidency) tiap simpul yaitu: d(1) = 3, d(2) = 3, Suatu sisi e dikatakan bersisian d(3) = 5, d(4) = 3. dengan simpul v1 dan v2 jika e menghubungkan kedua simpul tersebut. 5. Lintasan (path) Lintasan yang panjangnya n dari simpul awal v0 ke simpul tujuan vn Pada Gambar 1, e1 bersisian dalam sebuah graf ialah barisan dengan simpul 1 dan 2 karena berselang-seling simpul-simpul dan menghubungkan kedua simpul 52 Marwan Sam, Yuliani (2016) sisi-sisi yang berbentuk v0, v1, v2, v3, kota, biaya perjalanan dua buah kota, ..., vn. waktu tempuh pesan dari sebuah Pada Gambar 1, salah satu simpul komunikasi ke simpul contoh lintasan adalah 1, 2, 3, 1, 3, 4. komunikasi yang lain pada jaringan 6. komputer atau jaringan komunikasi, Siklus (cycle) atau sirkuit (circuit) ongkos produksi, dan sebagainya. Suatu lintasan yang berawal dan 8. berakhir di simpul yang sama dinamakan siklus atau sirkuit. Dua buah simpul dikatakan terhubung jika terdapat lintasan dari Pada Gambar 1, terdapat siklus, kedua simpul tersebut. yaitu 2, 3, 4, 2. 7. Keterhubungan Jika setiap pasang simpul pada Graf berbobot (weighted graph) sebuah graf terdapat lintasan, maka Graf berbobot adalah graf yang graf tersebut dinamakan Graf setiap sisinya diberi sebuah harga Terhubung (connected graph), jika (bobot atau nilai). tidak maka graf tesebut dinamakan Perhatikan gambar berikut! Graf Tak Terhubung (disconnected graph). Gambar 5. Graf roda merupakan salah satu graf terhubung. Gambar 4. Graf berbobot Bobot pada setiap graf berbedabeda tergantung pada masalah yang dimodelkan graf. Bobot dapat menyatakan jarak antara dua buah 9. Subgraf Misalkan G = (V,E) adalah sebuah graf. G1 = (V1,E1) dinamakan subgraf dari G jika dan . 53 Simulasi Perbandingan Metode Peramalan Model Generalized Seasonal Autoregresive Integrate Moving Average (GSARIMA) dengan Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average (SARIMA) (a) (b) Gambar 6. Graf (b) merupakan subgraf dari graf (a) Pohon (Tree) Pohon merupakan salah satu Gambar 7 merupakan salah satu bentuk khusus dari suatu graf. Munir contoh graf yang berbentuk pohon (2012) mendifinisikan pohon sebagai sedangkan Gambar 8 bukan karena graf mengandung sirkuit. Sirkuit yang tak berarah yang tidak mengandung sirkuit atau siklus. terbentuk pada Gambar 8 adalah a, d, f, a. Pohon Merentang (Spanning Tree) Misalkan G = (V,E) adalah graf tak berarah terhubung yang bukan pohon, yang berarti di G terdapat satu atau lebih sirkuit. G dapat diubah menjadi pohon T = (V1,E1) Gambar 7. Graf yang berbentuk dengan cara memutuskan sirkuit- pohon. sirkuit yang ada. Caranya, mula-mula dipilih sebuah sirkuit, lalu hapus satu buah sisi dari sirkuit ini. G akan tetap terhubung dan jumlah sirkuitnya berkurang. Jika sirkuitnya lebih dari satu, maka proses ini dilakukan berulang-ulang hingga semua sirkuit di G hilang, maka G menjadi sebuah pohon T yang dinamakan pohon Gambar 8. Graf berbentuk pohon. yang bukan merentang (spanning tree). Disebut pohon merentang karena semua 54 Marwan Sam, Yuliani (2016) simpul pada pohon T = semua simpul pada G. Dengan kata lain, V1 = V dan pada G, dan sisi pada T E1 sisi-sisi E (a) (Munir, 2012). (b) Gambar 9. Graf (b) merupakan 2 buah pohon merentang dari graf (a) Pohon Merentang Minimum cara yaitu Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal (Munir, 2012). (Minimum Spanning Tree) Pohon rentang yang memiliki Algoritma Prim memiliki bobot minimum dinamakan pohon langkah-langkah sebagai berikut : merentang minimum (Aidil, 2012). 1. Pilih sisi dari graf G yang Dalam kehidupan nyata, salah satu berbobot minimum, masukkan contoh ke dalam T. aplikasi merentang dari minimum pohon adalah 2. Pilih sisi dalam G yang menentukan panjang kabel terpendek mempunyai bobot minimum dan yang untuk bersisian dengan simpul di T, menghubungkan tiap rumah pada dengan syarat sisi tersebut tidak jaringan listrik sebuah desa/kota atau membentuk perumahan, dimana rumah masukkan ke dalam T. dinyatakan sebagai simpul sedangkan kabel yang n – 2 kali. Atau dengan kata lain rumah hingga semua simpul yang ada dapat menghubungkan digunakan antar dinyatakan sebagai sisi. Algoritma Prim Dalam menentukan suatu pohon 3. siklus di T, Ulangi langkah ke dua sebanyak di G masuk ke dalam T. Jaringan Transmisi Transmisi adalah proses merentang minimum dari suatu graf penyaluran energy listrik dari satu terhubung berbobot, terdapat dua tempat ke tempat lainnya pada 55 Simulasi Perbandingan Metode Peramalan Model Generalized Seasonal Autoregresive Integrate Moving Average (GSARIMA) dengan Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average (SARIMA) tingkat tegangan yang lebih tinggi 3. dari tegangan di generator ke gardu Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) : 70 kV. induk atau pada tingkat tgangan yang telah dinaikkan atau ditinggikan di HASIL DAN PEMBAHASAN atas generator (Ayu Astari, dkk : Jaringan 2015) (JTN) Transmisi Nasional dari Pada bagian sebelumnya telah klasifikasi tegangannya terbagi atas dijelaskan bahwa jenis transmisi ada (Ayu Astari, dkk : 2015, Yelfianhar : tiga. 2011) : Selatan, hanya terdapat dua jenis 1. Saluran Udara Tegangan Ekstra transmisi, yaitu SUTR (70 kV) dan Tinggi (SUTET) : 200 – 500 kV. SUTT (150 kV) yang tersebar di Saluran Udara Tegangan Tinggi berbagai daerah di Provinsi Sulawesi (SUTT) : 70 – 150 kV. Selatan. 2. ditinjau Transmisi Untuk Provinsi Sulawesi Tabel 1. Lokasi Jaringan Transmisi Nasional Provinsi Sulawesi Selatan Jenis Transmisi 70 kV. Transmisi 150 kV. Lokasi Asal Lokasi Tujuan Panjang (km) Tello Lama Bontoala 4 Tello Borongloe 12 Tello Daya 5 Daya Mandai 7 Mandai Tonasa 1 23 Tonasa 1 Tonasa/Pangkep 15 Tonasa Tonasa 3 / 4 4 Tello Panakukang 4 PLTA Bakaru Tuppu 68 Tuppu Pinrang 34 Pinrang Pare-pare 27 Pare-pare Barru 44 Barru Pangkep 44 Pangkep Tello 44 Tello Tello lama 6 Tello Sungguminasa 39 56 Marwan Sam, Yuliani (2016) Sungguminasa Takalar 35 Takalar Jeneponto 52 Jeneponto Bulukumba 63 Bulukumba Bone 178 Bone Soppeng 44 Soppeng Sidrap 54 Sidrap Pare-pare 19 Soppeng Sengkang 35 Sungguminasa Tanjung bunga 12 Tuppu Polmas 38 Polmas Majene 35 Sidrap Makale 132 Makale Palopo 90 Total 1168 Sumber : Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 55 K/30/MEM/2003 Tabel 1 di atas dapat representasikan ke dalam peta Jaringan Transmisi Nasional berikut. Sumber : Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 55 K/30/MEM/2003 Gambar 10. Jaringan Transmisi Nasional (JTN) Provinsi Sulawesi Selatan. 57 Simulasi Perbandingan Metode Peramalan Model Generalized Seasonal Autoregresive Integrate Moving Average (GSARIMA) dengan Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average (SARIMA) Berdasarkan tabel 1 dan Gambar sisi-sisi melambangkan panjang jabel 10 di atas akan dibuat graf dengan yang menghubungkan antara lokasi simpul-simpul sebagai lokasi dan yang satu dengan lokasi yang lain. Gambar 11. Graf Jaringan Transmisi Nasional (JTN) Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun daftar simpul dari graf di atas adalah sebagai berikut : Tabel 2. Daftar simpul dari graf Jaringan Transmisi Nasional Provinsi Sulawesi Selatan Simpul Kota/Lokasi Simpul Kota/Lokasi 1 Tello Lama 16 Tanjung Bunga 2 Tello 17 Sungguminasa 3 Daya 18 Takalar 4 Mandai 19 Jeneponto 5 Tonasa 1 20 Bulukumba 6 Tonasa 21 Bone 7 Bontoala 22 Soppeng 58 Marwan Sam, Yuliani (2016) 8 Borongloe 23 Polmas 9 Tonasa 3 / 4 24 Sengkang 10 Panakukang 25 Makale 11 PLTA Bakaru 26 Majenne 12 Tuppu 27 Palopo 13 Pinrang 28 Sidrap 14 Pare-pare 15 Barru Dari Gambar 11 dan Tabel 2, stelah dilakukan algoritma Prim diperoleh hasil sebagai berikut. Gambar 12. Graf hasil Algoritma Prim JTN Provinsi Sulsel Berdasarkan hasil yang simpul 2 ke 6 dan simpul 20 ke 21, diperoleh antara Gambar 11 dan sehingga dapat dikatakan bahwa Gambar 12 terdapat perbedaan yang dengan sangat jelas. Pada Gambar 12, tidak Prim ini penghematan kabel dapat ada sisi yang menghubungkan antara dilakukan sepanjang 222 km. menggunakan Algoritma 59 Simulasi Perbandingan Metode Peramalan Model Generalized Seasonal Autoregresive Integrate Moving Average (GSARIMA) dengan Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average (SARIMA) Menteri Energi dan Sumber KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian Daya Mineral Nomor : 55 yang dilakukan dapat disimpulkan K/30/MEM/2003. (Online). bahwa (https://www.minerba.esdm. dengan penggunaan Algoritma Prim ini penghematan go.id/library/sijh/kepmen- kabel dapat dilakukan sepanjang 222 55-2003.pdf, km. April 2016). 28 Ayu, Astari, dkk. 2015. Jaringan DAFTAR PUSTAKA Adiwijaya. Diakses Matematika Diskrit. Transmisi Listrik. (Online), Bandung. Sekolah Tinggi (http://www.slideshare.net/ Teknologi Telkom. MakmurSaini1/jaringantransmisisi-listrik/,Diakses Alfiyah, Siti. 2011. Optimasi 29 April 2016). Jaringan Listrik Kecamatan Mantrijeron Yogyakarta Habibi, Mohammad. dengan Algoritma Kruskal Jaringan dan Perumahan Jember Permai Prim. Yogyakarta. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Listrik Analisis dengan Algoritma di Menggunakan Prim. (http://digilib.unej.ac.id/gdl.p Alius, Heri Septiadi, dkk. 2014. hp?mod=browse&op=read& Perancangan Sistem id=gdlhub-gdl- Transmisi Listrik mohammadha-3874, Diakses Daya Bertegangan 150 kV dan 28 April 2016) Berkapasitas 35 mVA di Kabupaten Kalimantan Bulungan Munir, Rinaldi. 2012. Matematika Timur. Diskrit. Bandung. Penerbit Bandung. ITB. Informatika. Anonim. . 2003. Jaringan Transmisi Nasional (JTN) Keputusan 60 Marwan Sam, Yuliani (2016) Syahfitri, Rayi. 2009. Penerapan Algoritma Prim pada Wikipedia. Teori Graf. (http://id.wikipedia.org/wiki Jaringan Listrik Perumahan /Teori_graf, PT. Inalum (Studi Kasus). April 2016) Diakses 28 Medan. USU. Yelfianhar, Ichwan. 2011. Sistem Syaputra, Aidil. 2012. Aplikasi Penyaluran. (Online), Pohon Merentang (Spanning (https://iwan78.files.wordpr Tree) dalam Pengoptimalan ess.com/2011/04/sistem- Jaringan Listrik. Bandung. penyaluran.pdf, Diakses 29 ITB. April 2016). 61