1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk yang bersaing

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Produk yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak akibat
keterbukaan pasar, sehingga muncullah persaingan antara produsen dalam
memenuhi kebutuhan konsumen dengan citra yang baik serta memberikan
kepuasan kepada pelanggan terhadap ke loyalitasan yang maksimal. Secara umum
tujuan dari bisnis adalah menciptakan rasa puas pada pelanggan, sehingga
berakibat munculnya pembelian kembali. Salah satu tindakan untuk menciptakan
kepuasan pelanggan yaitu denganmemberikan nilai jual citra merek yang kuat dan
positif. Membentuk citra merek (brand image) yang baik secara emosional akan
membentuk kepuasan dalam diri pelanggan, sehingga muncullah persepsi akan
mutu produk terhadap suatu merek. (Melka, 2012)
Persaingan pasar yang ketat saat ini menyebabkan perusahaan semakin
sulit untuk meningkatkan jumlah konsumen, sehingga secara tidak langsung akan
mempengaruhi suatu
perusahaan dalam
mempertahankan
pangsa
pasar,
perusahaan harus bekerja keras dalam mempertahankan loyalitas pelanggannya.
Dengan demikian, upaya menjaga loyalitas pelanggan merupakan hal penting
yang harus selalu dilakukan oleh perusahaan. Menurut Kotler (2008 : 207)
mempertahankan semua pelanggan yang ada pada umumnya akan lebih
menguntungkan dibandingkan dengan pergantian pelanggan karena biaya untuk
1
menarik pelanggan baru bisa lima kali lipat dari biaya mempertahankan seorang
pelanggan yang sudah ada.
Timbulnya loyalitas tidak hadir begitu saja, hal ini memerlukan strategi
dalam hal pengelolaan konsumen guna menciptakannya. Perusahaan harus
mampu mengenal apa yang menjadi kebutuhan dan harapan konsumen saat ini
maupun yang akan datang. Konsumen sebagai individu dalam mendapatkan atau
membeli barang telah melalui proses-proses terlebih dahulu, seperti mendapat
informasi baik melalui iklan atau referensi dari orang lain (word of mouth)
kemudian membandingkan produk satu dengan produk yang lain sampai akhirnya
mengkonsumsinya. Melalui pengalaman tersebut konsumen akan membeli produk
yang sama atau melakukan pembelian ulang. (Keller, 1993)
Produsen industri kreatif khususnya di Yogyakarta terus meningkat setiap
tahunnya. Seperti yang dikabarkan oleh www.tribunnews.com jumlah pelaku
industri kreatif di Yogyakarta pada tahun 2012 sebanyak 33.882 unit lalu
meningkat menjadi 34.997 unit usaha pada tahun 2013. Sedikitnya 2.000 unit
usaha baru di bidang industri kreatif muncul ke permukaan. Jumlah tersebut
mengalami peningkatan pada tahun 2014 menjadi 36.456 unit usaha. Sebanyak 15
unit usaha yang menjadi andalan cindramata hasil olahan industri kreatif di
yogyakarta yang menjadi unggulan, diantaranya yaitu fashion, anyaman, batik,
makanan, dan lain sebagainya. Salah satu industri kreatif sebagai icon cindramata
di Yogyakarta yaitu Dagadu Djokdja.
2
Tugas akhir ini memfokuskan pada pengaruh brand image untuk produk
Dagadu Djokdja dari PT Aseli Dagadu Djokdja karena perusahaan tersebut
merupakan salah satu cindramata khas jogja hasil olahan industri kreatif di
Yogyakarta. Dari hasil pengamatan, Dagadu Djokdja terkenal sebagai merek kaos
oblong yang diakui memiliki kualitas dibanding kaos oblong lainnya yang beredar
luas di Yogyakarta. Dapat dilihat bahwa Dagadu Djokdja dalam menghadapi
persaingannya menjual kualitas dengan mengedepankan kekuatan merek yang
dimilikinya, sehingga memberikan keyakinan akan kepuasan konsumennya.
PT Aseli Dagadu Djokdja menggunakan kata “Dagadu” sebagai kosa kata
yang familiar dalam pergaulan informal khususnya di Yogyakarta, pada
perkembangannya diharapkan dapat mewakili citra produk sebagai cinderamata
khas Yogyakarta. Penyertaan kata “Djokdja” setelah kata “Dagadu” semakin
memperkuat citra ini (Oblong Training, 2014 : 2).
Berdasarkan hasil pengamatan, Yogyakarta merupakan salah satu kota
yang memiliki berbagai macam industri kreatif yang bersaing dalam memenuhi
keinganan konsumen untuk memperoleh cindramata berwisata. Persaingan
tersebut dapat terlihat pada salah satu tempat favorite wisatawan saat berkunjung
ke Yogyakarta, yaitu jalan Malioboro. Keadaan yang terjadi pada sepanjang jalan
Malioboro menggambarkan adanya persaingan ketat antar industri kreatif,
diantaranya pada bidang fashion batik, kebaya, kaos oblong dan lainnya. Hal ini
menunjukkan persaingan yang ketat dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan
pelanggan akan cinderamata tersebut.
3
PT Aseli Dagadu Djokdja merupakan salah satu hasil olahan indutri kreatif
di Yogyakarta. Wisatawan yang berkunjung ke gerai PT Aseli Dagadu Djokdja
merupakan wisatawan yang sudah tidak asing dengan cindramata wisata Dagadu
Djokdja. Hal ini menunjukkan bahwa citra dari brand Dagadu Djokdja sudah
dikenal baik oleh para wisatawan. Melalui pencitraan merek tersebut, produsen
mengharapkan akan keloyalitasan pelanggan yang berlangsung secara rutin.
Oleh karena itu, citra merek (brand image) sangatlah penting untuk meraih
pangsa pasar yang diharapkan demi membangunnya keloyalitasan pelanggan oleh
perusahaan. Sesuai uraian di atas, maka penulis mengambil judul “Pengaruh
Brand Image Terhadap Loyalitas Pelanggan Dagadu Djokda”
4
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
tugas akhir ini yaitu bagaimana pengaruh brand image terhadap loyalitas
pelanggan Dagadu Djokda?
1.3
Tujuan Penulisan
Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, tujuan tugas akhir yang ingin
dicapai dalam tugas akhir ini adalah mengetahui serta mendeskripsikan pengaruh
brand image terhadap loyalitas pelangganDagadu Djokda.
1.4
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang diharapkan oleh penulis pada penulisan ini adalah
sebagai berikut:
1.
Mengembangkan pengetahuan penulis mengenai pengaruh brand image
terhadap loyalitas pelanggan Dagadu Djokdja.
2.
Sebagai pertimbangan evaluasi dalam peningkatan kualitas brand image di
masa yang akan mendatang.
3.
Menjadi bahan acuan atau referensi bagi tugas akhir selanjutnya yang lebih
lengkap dan mendalam.
5
Download