BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Investasi 1. Pengertian dan

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Investasi
1. Pengertian dan Tujuan Investasi
Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas.
Aktivitas investasi yang umumnya dilakukan adalah menginvestasikan
sejumlah dana pada asset riil (tanah, emas, mesin, bangunan) maupun aset
finansial (deposito, saham, obligasi). Menurut Tandelilin (2010), investasi
merupakan komitmen atau sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan
di masa mendatang. Seorang investor membeli sejumlah dana saat ini
dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga ataupun
sejumlah dividen di masa yang akan datang sebagai imbalan atas waktu
dan resiko yang terkait dengan investasi tersebut.
Terdapat beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi,
antara lain yaitu:
a.
Untuk mendapat kehidupan yang lebih layak di masa mendatang
Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan
taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha
mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak
berkurang di masa mendatang.
11
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
b.
Mengurangi tekanan inflasi Dengan melakukan investasi dalam
pemilikan perusahaan atau objek lain dapat menghindarkan diri dari
risiko penurunan nilai kekayaan atau harta miliknya akibat adanya
pengaruh inflasi.
c.
Dorongan untuk menghemat pajak Beberapa negara di dunia banyak
melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di
masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat
yang melakukan investasi pada bidang usaha tertentu.
B. Reksadana
1. Pengertian
Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam
portofolio Efek oleh Manajer Investasi (Fakhruddin, 2008). Dengan kata
lain, Reksadana merupakan suatu wadah berinvestasi secara kolektif untuk
ditempatkan dalam portofolio
berdasarkan kebijakan investasi yang
ditetapkan oleh Manajer Investasi.
Dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 pasal 1
(27), juga menyebutkan bahwa Reksadana adalah wadah
yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi
yang telah mendapat ijin dari Bapepam. Dalam konteks pemodal,
12
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
Reksadana sangat berbeda dengan bank umum yang menghimpun dana
masyarakat dalam bentuk simpanan dan selanjutnya disalurkan kepada
masyarakat
yang
membutuhkan
dana
dalam
bentuk
pinjaman.
Dibandingkan dengan mutual funds ataupun unit trust yang telah ada di
manca negara, Reksadana di Indonesia juga berbeda khususnya karena
tidak dikenal prinsip trustee yang didasarkan pada trust law.
Reksadana bisa menyediakan dua fasilitas yang sulit dipenuhi oleh
pemodal, yaitu pertama, menciptakan skala ekonomis dalam berinvestasi
melalui penggabungan dana antara pemodal yang satu dengan pemodal
yang lain untuk menciptakan investasi dalam skala yang besar dengan
bertambahnya jumlah dana yang dikelola akan mempengaruhi harga
saham di bursa. Kedua, mampu menyediakan tenaga profesional pengelola
investasi efek secara kolektif.
Manurung (2007) mengutip Giles dkk (2003) menyatakan bahwa,
Fund is a pool of money contributed by a range of investors who may be
individuals or companies or other organizations, which is managed and
invested as a whole, on behalf of those investors.
Definisi yang diuraikan sebelumnya secara jelas disebutkan bahwa
Reksadana tersebut memiliki beberapa karakteristik (Manurung, 2008)
yaitu pertama, kumpulan dana dan pemilik, dimana pemilik Reksadana
adalah berbagai pihak yang menginvestasikan atau memasukkan dananya
ke Reksadana dengan berbagai variasi. Kedua, diinvestasikan kepada efek
yang dikenal dengan instrument investasi. Ketiga, Reksadana tersebut
13
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
dikelola oleh manajer investasi. Keempat, Reksadana merupakan
instrument investasi jangka menengah dan panjang. Kelima, Reksadana
merupakan produk investasi yang berisiko.
2. Bentuk Reksadana
Berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 pasal
18 ayat (1), Reksadana dapat berbentuk perseroan dan kontrak investasi
kolektif. Reksadana berbentuk perseroan (PT Reksadana) adalah suatu
perusahaan (perseroan terbatas) yang dari sisi bentuk hukum tidaklah
berbeda dari perusahaan lainnya. Perbedaannya terletak dari jenis usaha.
Jika perusahaan lainnya bergerak sesuai dengan bidangnya masing-masing
maka PT. Reksadana bergerak dalam pengelolaan portofolio investasi.
Sedangkan Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak yang dibuat antara
Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang juga mengikat pemegang unit
penyertaan sebagai investor. Melalui kontrak ini, manajer investasi diberi
wewenang untuk mengelola portofolio kolektif dan Bank Kustodian diberi
wewenang untuk melaksanakan penitipan dan administrasi investasi
kolektif.
Berdasarkan sifatnya, Reksadana perseroan terdiri atas (Usman dan
Ratnasari, 2004): Reksadana tertutup dan terbuka. Reksadana tertutup
menurut Bapepam adalah Reksadana yang tidak dapat membeli kembali
kepada pemodal yang telah menjual sahamnya kepada pemodal.
Pemegang saham tidak dapat menjual kembali sahamnya kepada manajer
14
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
investasi. Apabila pemegang saham hendak menjual sahamnya, maka
harus dilaksanakan melalui bursa efek tempat Reksadana tersebut
dicatatkan. Reksadana terbuka menurut Bapepam adalah Reksadana yang
menawarkan dan membeli kembali saham-sahamnya dari pemodal sampai
sejumlah modal yang sudah dikeluarkan. Perbedaan utama antara
Reksadana tertutup dengan Reksadana terbuka terletak pada transaksi jual
beli kembali saham tersebut kepada manajer investasi yang mengelola
Reksadana tersebut.
3. Jenis Reksadana
Dari sisi peraturan Bapepam, Reksadana di Indonesia dibagi dalam
4 (empat) jenis kategori (Harahap dan Pardomuan, 2003) yaitu:
a. Reksadana Pasar Uang didefinisikan sebagai Reksadana yang
melakukan investasi 100% pada efek pasar uang. Efek pasar uang
sendiri didefinisikan sebagai efek-efek hutang berjangka kurang dari
satu tahun. Reksadana pasar uang merupakan Reksadana dengan
tingkat risiko paling rendah. Di lain pihak, potensi keuntungan
Reksadana ini juga terbatas. Reksadana pasar uang cocok digunakan
untuk investasi jangka pendek, sebagai pelengkap investasi deposito
atau tabungan yang sudah ada. Tujuan investasi ini umumnya untuk
perlindungan capital dan untuk menyediakan likuiditas yang tinggi,
sehingga jika dibutuhkan, kita dapat mencairkannya setiap saat dengan
risiko penurunan nilai investasinya yang hampir tidak ada.
15
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
b. Reksadana Pendapatan Tetap adalah Reksadana yang melakukan
investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke
dalam efek bersifat hutang. RDPT cocok untuk tujuan investasi jangka
menengah dan jangka panjang (lebih dari 3 tahun) dengan risiko
menengah. Pada umumnya RDPT memberikan pembagian keuntungan
berupa uang tunai (dividen) yang dibayarkan secara teratur, misalnya 3
bulanan, 6 bulanan atau tahunan.
c. Reksadana Saham adalah Reksadana yang melakukan investasi
sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam
efek bersifat ekuitas (saham). Efek saham umumnya memberikan hasil
yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan hargaharga saham, dan juga memberikan hasil berupa dividend. Investasi
pada saham adalah jenis investasi jangka panjang yang sangat
menjanjikan. Dengan harga-harga saham yang sangat berfluktuasi,
RDS dapat memberikan potensi pertumbuhan nilai investasi yang lebih
besar, demikian juga risikonya.
d. Reksadana Campuran adalah Reksadana yang melakukan investasi
dalam efek ekuitas dan efek hutang yang perbandingannya (alokasi)
tidak termasuk dalam kategori RDPT dan RDS. Melihat fleksibilitas
baik dalam pemilihan jenis investasinya (saham, obligasi, deposito,
atau efek lainnya) serta komposisi alokasinya, RDC dapat berorientasi
ke saham, obligasi atau bahkan ke pasar uang. Dari sisi pengelolaan
investasi, fleksibilitas ini dapat dimanfaatkan untuk berpindah-pindah
16
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
dari saham ke obligasi atau deposito, atau sebaliknya tergantung pada
kondisi pasar dengan melakukan aktivitas trading, atau sering juga
disebut usaha melakukan market timing.
Menurut Amalia dan Arifin (1999), Reksadana berdasarkan
komposisi sekuritas yang dibentuknya dibagi menjadi Reksadana
saham, Reksadana pendapatan tetap, Reksadana campuran dan
Reksadana pasar uang. Reksadana saham (common stock fund) adalah
Reksadana yang komposisinya terdiri dari saham biasa perusahaanperusahaan publik. Jenis Reksadana ini kadang juga memiliki
penekanan-penekanan tertentu dari saham yang dipilih. Ada yang
menekankan pada saham perusahaan yang sedang tumbuh, ada yang
memilih saham kelompok industry tertentu atau bahkan saham
perusahaan pada area tertentu. Reksadana pendapatan tetap menyusun
portofolionya terdiri dari alternative investasi yang berpendapatan
tetap seperti obligasi, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun
perusahaan. Reksadana campuran menyusun portofolio berdasarkan
kombinasi antara saham dan obligasi. Dan Reksadana pasar uang
adalah Reksadana yang memilih pasar uang sebagai dasar penyusunan
portofolionya.
4. Pengelola
Terdapat berbagai pilihan Reksadana yang diperjual belikan di
Indonesia seperti yang telah dijelaskan diatas. Oleh sebab itu diperlukan
17
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
pengelolaan dari berbagai pihak yang bersangkutan. Reksadana dikelola
oleh dua pihak, yakni Manajer Investasi dan Bank Kustodian (Pratomo
dan Ubaidillah 2009). Dalam Reksadana, manajer investasi bertanggung
jawab atas kegiatan investasi, yang meliputi analisis dan pemilihan jenis
investasi, mengambil keputusan investasi, memonitor pasar investasi, dan
melakukan tindakan yang dibutuhkan untuk kepentingan investor.
Sementara, Bank Kustodian bertindak sebagai penyimpan kekayaan (safe
keeper) serta administrator Reksadana.
Manajer investasi adalah perusahaan, bukan perorangan, yang
kegiatan usahanya mengelola portofolio efek milik nasabah. Untuk dapat
melakukan kegiatan usahanya, Perusahaan Manajer Investasi harus
memperoleh izin dari Bapepam dan LK untuk melakukan kegiatan sebagai
Manajer Investasi. Persyaratan yang harus dipenuhi antara lain: adanya
paling sedikit seorang direksi dan seorang staf perusahaan yang telah
memperoleh izin perorangan sebagai Wakil Manajer Investasi. Izin
perorangan Wakil Manajer Investasi yang juga dikeluarkan oleh Bapepam
dan LK baru dapat diperoleh jika seseorang telah mengikuti dan lulus
ujian Wakil Manajer Investasi yang diadakan oleh Asosiasi Standar
Profesi Pasar Modal, dan lulus ujian wawancara juga. Selain itu,
Perusahaan Manajer Investasi dalam melakukan kegiatan pengelolaan
dana nasabah dan juga Reksadana harus mengikuti peraturan-peraturan
yang juga ditentukan oleh Bapepam dan LK
18
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
Menurut Samsul (2006), kewajiban Manajer Investasi dapat
diringkas sebagai berikut:
a.
Mengelola portofolio sesuai dengan kebijakan investasi yang
dicantumkan dalam kontrak dan prospektus.
b.
Menyusun tata cara dan memastikan bahwa semua uang para calon
pemegang Unit Penyertaan disampaikan kepada Bank Kustodian
selambat-lambatnya pada akhir hari kerja berikutnya.
c.
Melakukan pembelian kembali Unit Penyertaan.
d.
Memelihara semua catatan penting yang berkaitan dengan laporan
keuangan dan pengelolaan Reksadana.
Dan kewajiban Bank Kustodian antara lain:
a.
Memberikan jasa penitipan kolektif dan custodian sehubungan degan
kekayaan Reksadana.
b.
Menghitung Nilai Aktiva Bersih (NAB) dari Unit Penyertaan setiap
hari.
c.
Membayar biaya-biaya yang berkaitan dengan Reksadana atas
perintah manajer investasi.
d.
Menyimpan catatan secara terpisah yang menunjukkan semua
perubahan dalam jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh setiap
pemegang Unit Penyertaan, dan nama, kewarganegaraan, alamat, serta
identitas lain dari para pemegang Unit Penyertaan.
e.
Mengurus penerbitan dan penebusan dari Unit Penyertaan sesuai
dengan kontrak.
19
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
f.
Memastikan
bahwa
Unit
Penyertaan
diterbitkan
hanya
atas
penerimaan dana dari calon pemegang Unit Penyertaan.
g.
Menolak instruksi manajer investasi apabila melanggar Undangundang Pasar Modal atau KIK.
5. Nilai Aktiva Bersih (NAB)
Nilai Aktiva Bersih (NAB) atau disebut juga Net Asset Value
(NAV) merupakan nilai pasar wajar (fair market value) suatu efek dan
kekayaan lain dari Reksadana dikurangi dengan kewajiban (utang). NAB
merupakan salah satu tolok ukur dalam memantau hasil dari suatu
Reksadana. Nilai aktiva bersih per unit penyertaan adalah harga wajar dari
portofolio suatu Reksadana setelah dikurangi biaya operasional kemudian
dibagi jumlah saham/ unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki
investor) pada saat tersebut. Rumus untuk menghitung NAB adalah
sebagai berikut (Iman, 2008):
NAB =
Jumlah Asset − Total Kewajiban)
Jumlah Unit Penyertaan
Nilai Aktiva Bersih Reksadana dihitung dengan menjumlahkan
seluruh nilai masing-masing efek yang dimilikinya, berdasarkan harga
pasar penutupan efek yang bersangkutan, kemudian menguranginya
dengan kewajiban-kewajiban Reksadana, seperti biaya manajer investasi,
biaya Bank Custodian, biaya asuransi, biaya transaksi, biaya pembaharuan
prospektus dan pendistribusiannya. Setelah itu baru dibagi dengan jumlah
unit penyertaan Reksadana yang telah beredar.
20
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
NAB per unit merupakan harga beli per unit penyertaan yang
harus dibayar jika investor ingin berinvestasi dengan membeli unit
penyertaan Reksadana dan sekaligus juga merupakan harga jual per unit
penyertaan jika investor ingin mencairkan investasi. Menurut Sunariyah
(2006), besarnya NAB berfluktuasi setiap hari tergantung dari perubahan
nilai efek dalam portofolio. Dalam jumlah NAB terdapat komponen
saham, obligasi dan surat berharga jangka pendek di pasar uang yang
harganya bisa naik dan turun tergantung kekuatan penawaran dan
permintaan di bursa. Dalam Samsul (2006), juga dijelaskan bahwa setiap
hari total nilai wajar aktiva (NAB) selalu berubah karena (1) nilai pasar
setiap jenis asset investasi berubah, (2) pendapatan bunga bank harian, (3)
penghitungan pendapatan kupon obligasi harian, dan (4) perubahan jumlah
Unit Penyertaan yang beredar setiap hari. Nilai wajar merupakan nilai
pasar dari instrument investasi keuangan berupa saham, obligasi, surat
berharga pasar uang, serta deposito ditambah dividen saham dan kupon
obligasi kemudian dikurangi biaya operasional Reksadana. Biaya
operasional Reksadana mencakup biaya manajer investasi, biaya Bank
Kustodian, dan rupa-rupa biaya Reksadana lainnya.
Menurut Pratomo dan Ubaidillah (2009), bagi investor NAB
memiliki beberapa fungsi antara lain:
a.
Sebagai harga beli / jual saat investor membeli / menjual unit
penyertaan suatu Reksadana.
21
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
b.
Sebagai indikator hasil (untung/ rugi) investasi yang dilakukan di
Reksadana dan penentu nilai investasi yang dimiliki pada suatu saat.
c.
Sebagai sarana untuk mengetahui kinerja Reksadana yang dimiliki
investor.
d.
Sebagai sarana untuk membandingkan kinerja historis Reksadana
yang satu dengan Reksadana yang lain.
6. Manfaat Reksadana
Reksadana memberikan banyak keuntungan bagi investor. Para
pemodal/ pemegang Reksadana tanpa harus memonitor aktivitas
perdagangan saham atau investasi mereka telah diurus oleh pengelola
Reksadana (manajer investasi). Beberapa keuntungan lain yang didapat
dari investasi Reksadana adalah sebagai berikut Sunariyah (2006),:
a.
Mendapat dividend dan bunga. Investasi pada saham kemungkinan
memberikan pendapatan berupa dividen, sedangkan bunga hasil
investasi seperti deposito dan obligasi.
b.
Distribusi laba capital (capital gain distribution). Merupakan
keuntungan yang dibayarkan kepada pemegang Reksadana untuk tiap
lembar saham Reksadana yang dimiliki.
c.
Diversifikasi investasi dan penyebaran risiko. Diversifikasi portofolio
suatu Reksadana akan mengurangi risiko karena kekayaan Reksadana
diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya pun juga
22
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko bila
seseorang membeli dua jenis saham atau efek secara individual.
d.
Biaya rendah. Karena Reksadana merupakan kumpulan dari banyak
pemodal dan dikelola secara professional, maka sejalan dengan
besarnya kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan
menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi. Biaya transaksi akan
menjadi rendah dibandingkan apabila investor individu melakukan
transaksi sendiri pada suatu bursa.
e.
Harga Reksadana tidak begitu tergantung dengan harga saham di
bursa. Apabila harga saham di bursa mengalami penurunan secara
umum maka pengelola dana (manajer investasi) akan mengalihkan ke
instrument investasi lain, misalnya pasar uang untuk menjaga agar
investasi pemodal senantiasa menguntungkan.
f.
Likuiditas terjamin. Pemodal dapat mencairkan kembali saham atau
unit penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masingmasing Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya.
Reksadana terbuka wajib membeli kembali saham/ unit penyertaannya
sehingga sifatnya sangat likuid.
g.
Pengelola portofolio yang professional. Pengelolaan portofolio suatu
Reksadana dilaksanakan oleh manajer investasi yang memang
mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana. Peran
manajer investasi sangat penting mengingat pemodal individual pada
umumnya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga mungkin tidak
23
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
dapat melakukan riset secara langsung dalam menganalisis harga efek
serta mengakses informasi di pasar modal.
C. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks Harga Saham Gabungan atau Composite Stock Price Index
(IHSG) merupakan suatu nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja kerja
saham yang tercatat di suatu bursa efek.
Indeks harga saham dibedakan menjadi dua, yaitu Indeks Harga
Saham Individu dan Indeks Harga Saham Gabungan. Indeks Harga Saham
Individu hanya menunjukkan perubahan dari suatu harga saham suatu
perusahaan untuk mengukur kinerja kerja suatu saham tertentu terhadap harga
dasarnya, sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan akan menunjukkan
pergerakan harga saham secara umum yang tercatat dalam bursa efek untuk
mengukur apakah harga saham mengalami kenaikan atau penurunan
(Anoraga dan Pakarti dalam Pasaribu dan Dionysia,2014).
IHSG menurut Sawidji Widoatmojo (1996), adalah ringkasan dari
dampak simultan dan kompleks atas berbagai macam faktor yang
berpengaruh, terutama fenomena-fenomena ekonomi. Bahkan dewasa ini
IHSG dijadikan barometer kesehatan ekonomi suatu negara dan sebagai
landasan analisis statistik atas kondisi pasar terakhir (current market).
Menurut Robert Ang (1997), pengertian IHSG adalah suatu nilai yang
digunakan untuk mengukur kinerja saham yang tercatat dalam suatu bursa
efek. IHSG ini ada yang dikeluarkan oleh bursa efek yang bersangkutan
24
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
secara resmi dan ada yang dikeluarkan oleh institusi swasta tertentu seperti
media massa keuangan, institusi keuangan, dan lain-lain.
IHSG BEI atau JSX CSPI merupakan IHSG yang dikeluarkan oleh
BEI., IHSG BEI ini mengambil hari dasar pada tanggal 10 Agustus 1982 dan
mengikutsertakan semua saham yang tercatat di BEI. IHSG BEI
diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983 yang digunakan
sebagai indikator untuk memantau pergerakan saham. Indeks ini mencakup
semua saham biasa maupun saham preferen di BEI. Metode penghitungan
yang digunakan adalah metode rata-rata tertimbang Paasche (Robert
Ang,1997).
Sejak tanggal 1 Desember 2007, Bursa Efek Jakarta digabung dengan
Bursa Efek Surabaya menjadi Bursa Efek Indonesia. Oleh karena itu IHSG
BEJ kemudian berubah menjadi IHSG BEI sejak penggabungan tersebut.
D. Obligasi Pemerintah
Obligasi Negara Ritel (ORI) merupakan bagian dari Obligasi Negara.
Sementara Obligasi Negara merupakan bagian dari Surat Utang Negara.
Dalam Undang-undang No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara
disebutkan bahwa Surat Utang Negara ialah surat berharga yang berupa surat
pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin
pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai
dengan masa berlakunya. Obligasi Negara ialah surat utang yang diterbitkan
Pemerintah yang memiliki jangka waktu lebih dari 12 bulan dengan kupon
25
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
dan atau dengan pembayaran bunga secara diskonto. Obligasi Negara Ritel
(ORI) adalah Obligasi Negara yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia
untuk dijual kepada individu atau orang perseorangan Warga Negara
Indonesia melalui Agen Penjual. Agen Penjual yang dimaksud ialah bank dan
atau perusahaan efek yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk
melaksanakan penjualan Obligasi Negara Ritel.
E. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Sertifikat Bank Indonesia adalah surat berharga sebagai pengakuan
utang berjangka waktu pendek dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh
Bank Indonesia dengan system diskonto. SBI diterbitkan tanpa warkat
(scripless), dan seluruh kepemilikan maupun transaksinya dicatat dalam
sarana Bank Indonesia BI-SSSS. Pihak-pihak yang dapat memiliki SBI
adalah bank umum dan masyarakat. Bank dapat membeli SBI di pasar
perdana sementara masyarakat hanya diperbolehkan membeli di pasar
sekunder.
Penerbitan SBI di pasar perdana dilakukan dengan mekanisme lelang
pada setiap hari Rabu atau hari kerja berikutnya (dalam hal hari dimaksud
adalah hari libur). SBI diterbitkan dengan jangka waktu (tenor) 1 bulan
sampai dengan 12 bulan dengan satuan unit terkecil sebesar Rp1 juta. Saat ini
Bank Indonesia menerbitkan SBI dengan tenor 1 bulan dan 3 bulan.
Penerbitan SBI tenor 1 bulan dilakukan secara mingguan sedangkan SBI
tenor 3 bulan dilakukan secara triwulanan. Peserta lelang SBI terdiri dari
26
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
bank umum dan pialang pasar uang Rupiah dan Valas(www.bi.go.id). Metode
lelang penerbitan SBI dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) cara yaitu
melalui Variable Rate Tender (peserta lelang mengajukan penawaran
kuantitas dengan tingkat diskonto yang ditetapkan oleh Bank Indonesia) dan
dengan Fixed Rate Tender (peserta lelang mengajukan penawaran kuantitas
dengan tingkat diskonto yang ditetapkan oleh Bank Indonesia). Sejak awal
Juli 2005, Bank Indonesia menggunakan mekanisme BI rate (suku bunga BI),
yaitu BI mengumumkan target suku bunga SBI yang diinginkan oleh Bank
Indonesia untuk pelelangan pada masa periode tertentu. BI rate ini kemudian
yang digunakan sebagai acuan para pelaku pasar dalam mengikuti pelelangan.
Definisi BI rate sendiri menurut Bank Indonesia adalah suku bunga
instrument sinyaling Bank Indonesia yang ditetapkan pada Rapat Dewan
Gubernur triwulanan untuk berlaku selama triwulan berjalan, kecuali
ditetapkan berbeda oleh Rapat Dewan Gubernur bulanan dalam triwulan yang
sama(www.bi.go.id).
BI rate digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan operasi
pengendalian moneter untuk mengarahkan agar rata-rata tertimbang suku
bunga SBI 1 bulan hasil lelang operasi pasar terbuka berada di sekitar BI rate.
Selanjutnya suku bunga SBI 1 bulan diharapkan mempengaruhi suku bunga
pasar uang antar bank dan suku bunga jangka yang lebih panjang.
Perubahan BI rate (SBI tenor 1 bulan) ditetapkan secara konsisten dan
bertahap dalam kelipatan 25 basis poin (bps). BI rate ditetapkan oleh dewan
gubernur dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
27
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
1.
Rekomendasi BI rate yang dihasilkan oleh fungsi reaksi kebijakan dalam
model ekonomi untuk pencapaian sasaran inflasi
2.
Berbagai informasi lainnya seperti indikator makro ekonomi, survey,
pendapat ahli, hasil-hasil riset ekonomi, dll.
Saat ini Bank Indonesia menggunakan tingkat suku bunga SBI sebagai
salah satu instrumen untuk mengendalikan inflasi. Apabila inflasi dirasakan
cukup tinggi maka Bank Indonesia akan menaikkan tingkat suku bunga SBI
untuk meredam kenaikan inflasi. Perubahan tingkat suku bunga SBI akan
memberikan pengaruh bagi pasar modal dan pasar keuangan. Apabila tingkat
suku bunga naik maka secara langsung akan meningkatkan beban bunga.
Perusahaan yang mempunyai leverage yang tinggi akan mendapatkan dampak
yang sangat berat terhadap kenaikan tingkat bunga. Kenaikan tingkat bunga
ini dapat mengurangi profitabilitas perusahaan sehingga dapat memberikan
pengaruh terhadap harga saham perusahaan yang bersangkutan. Selain
kenaikan beban bunga, tingkat suku bunga SBI yang tinggi dapat
menyebabkan investor tertarik untuk memindahkan dananya ke deposito. Hal
ini terjadi karena kenaikan tingkat suku bunga SBI akan diikuti oleh bankbank komersial untuk menaikkan tingkat suku bunga simpanan. Apabila
tingkat suku bunga deposito lebih tinggi dari tingkat pengembalian yang
diharapkan oleh investor, tentu investor akan mengalihkan dananya ke
deposito. Terlebih lagi investasi di deposito sendiri merupakan salah satu
jenis investasi yang bebas resiko. Pengalihan dana oleh investor dari pasar
modal ke deposito tentu akan mengakibatkan penjualan saham besar-besaran
28
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
sehingga akan menyebabkan penurunan indeks harga saham.
Bagi
masyarakat sendiri, tingkat suku bunga yang tinggi berarti tingkat inflasi di
negara tersebut cukup tinggi. Dengan adanya inflasi yang tinggi akan
menyebabkan berkurangnya tingkat konsumsi riil masyarakat sebab nilai
uang yang dipegang masyarakat berkurang. Ini akan menyebabkan konsumsi
masyarakat atas barang yang dihasilkan perusahaan akan menurun pula. Hal
ini tentu akan mengurangi tingkat pendapatan perusahaan sehingga akan
mempengaruhi tingkat keuntungan perusahaan, yang pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap harga saham perusahaan tersebut (Sunariyah,2006)
F. Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga–harga yang berlaku dalam suatu
perekonomian dari satu periode ke periode lainnya. Tingkat inflasi adalah
persentase kenaikan harga–harga pada suatu tahun tertentu dibandingkan
dengan tahun sebelumnya ( Sukirno, 2011).
Adakalanya tingkat inflasi adalah rendah yaitu, mencapai dibawah 2
atau 3 persen. Tingkat inflasi yang moderat mencapai diantara 4 – 10 persen.
Inflasi yang sangat serius dapat mencapai tingkat beberapa puluh atau
beberapa ratus persen dalam setahun (Sukirno, 2011).
Kesetabilan inflasi merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi
yang berkesinambungan yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pentingnya pengandalian inflasi
didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil
29
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
memberikan dampak negatif kepada kondisi ekonomi masyarakat. Inflasi
yang tinggi akan menyebabkan pendapatan rill masyarakat akan terus turun
sehingga standar hidup masyarakat turun, terutama orang miskin akan
bertambah miskin. Inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian
bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan. Pengalaman empiris
menunjukan bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan
masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada
akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Tingkat inflasi domestik
yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat inflasi di negara tetangga
menjadikan tingkat bunga domestik rill menjadi tidak kompetitif sehingga
dapat memberikan tekanan pada nilai rupiah ( www.bi.go..id ).
G. Penelitian sebelumnya
1. Silitonga, dkk. (2014) melakukan penelitian mengenai Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Spread Harga (Market Value dan Intrinsik
Value) Pada ORI (Studi Kasus ORI 1 sampai dengan ORI 5). Pada
penelitian ini faktor – faktor yang diduga dapat mempengaruhi spread
harga pada ORI adalah sertifikat bank Indonesia (SBI), Inflasi, Dana pihak
Ketiga (DPK) Nilai Aktiva Bersih Reksadana Pendapatan Tetap, indeks
obligasi dan kurs mata uang rupiah terhadap dollar.
Dari hasil analisis yang didapatkan dari tiap ORI yaitu : 1) ORI 1 :
Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT), dan
kurs berpengaruh signifikan pada level α=5%terhadap selisih antara nilai
30
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
intrinsik dan nilai pasar ORI001. Sedangkan variabel inflasi, SBI 1 bulan,
perubahan DPK dan indeks obligasi tidak berpengaruh terhadap selisih
antara nilai pasar dan nilai intrinsic ORI001. 2)ORI 2 : perubahan nilai
pada SBI 1 bulan dan kurs berpengaruh signifikan pada level α=5%
terhadap selisih antara nilai intrinsik dan nilai pasar ORI001. Sedangkan
variabel inflasi, perubahan DPK, perubahan NAB RDPT, dan indeks
obligasi tidak berpengaruh terhadap selisih antara nilai pasar dan nilai
intrinsic ORI002. 3) ORI 3 : perubahan nilai pada kurs berpengaruh
signifikan pada level α=5% terhadap selisih antara nilai intrinsik dan nilai
pasar ORI001. Sedangkan variabel independen lainnya tidak berpengaruh
terhadap selisih antara nilai pasar dan nilai intrinsic ORI003. 4) ORI 4 :
pada ORI 4 Hasil regresi menunjukkan bahwa keenam variabel tersebut
tidak ada yang berpengaruh signifikan. 5) ORI 5 pada ORI 5 Hasil regresi
menunjukkan bahwa keenam variabel tersebut tidak ada yang berpengaruh
signifikan
2. Maulana (2014) Melakukan penelitian mengenai pengaruh sertifikat bank
Indonesia ( SBI ), jumlah uang beredar, inflasi terhadap kinerja Reksadana
saham di Indonesia periode 2004 – 2012.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Akbar maulana menunjukan
bahwa variabel yang diduga dapat mempengaruhi kinerja Reksadana
saham setelah di lakukan Uji F dan Uji t, berpengaruh signifikan baik
secara simultan maupun secara parsial dengan hasil Hasil perhitungan
didapatkan
hasil
0,033
Berdasarkan
hasil
perhitungan
dengan
31
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
menggunakan program SPSS, signifikansi F < 0,05 untuk setiap fungsi
regresi yang dihasilkan. Dengan demikian secara simultan ada pengaruh.
Variabel suku bunga SBI memiliki t-tabel 1,659 < t-hitung 2,5124, dapat
disimpulkan bahwa secara secara parsial variabel suku bunga SBI
mempengaruhi variabel indeks jensen Reksadana saham secara signifikan
dengan tingkat kepercayaan 0,01352< 0,05. Variabel Inflasi memiliki ttabel 1,659 < t-hitung -2,9806 dapat disimpulkan bahwa secara parsial
variabel Inflasi mempengaruhi variabel indeks jensen Reksadana saham
secara signifikan dengan tingkat kepercayaan 0,00358 < 0,05. Variabel
Jumlah Uang Beredar memiliki t- tabel 1,659 > -t-hitung -0,4355, dapat
disimpulkan bahwa secara parsial variabel Jumlah Uang Beredar tidak
mempengaruhi variabel indeks jensen Reksadana saham secara signifikan
dengan tingkat kepercayaan 0,66408 > 0,05.
3. Penelitian yanng dilakukan oleh Sholihat (2014) mengenai pengaruh
pengaruh inflasi, tingkat suku bunga sertifikat bank Indonesia & indeks
harga saham gabungan terhadap tingkat pengembalian Reksadana saham.
Adapun hasil dari penelitian dari fathari sholihat yaitu:
1) Pengaruh inflasi, tingkat suku bunga SBI dan IHSG terhadap
tingkat pengembalian Reksadana saham. Hasil analisis regresi
dalam uji F bahwa ketiga variabel diperoleh hasil F hitung sebesar
99,159 dengan probabilitas 0,000 yang artinya nilai signifikan
inflasi < 0,05 (5%) dengan begitu terdapat pengaruh simultan
32
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
variabel inflasi, tingkat suku bunga SBI dan IHSG terhadap tingkat
pengembalian Reksadana saham.
2) Pengaruh inflasi terhadap tingkat pengembalian Reksadana saham
berdasarkan thitung -14,895 dengan probabilitas 0,000 yang
artinya nilai signifikan inflasi < 0,05 (5%) dengan begitu terdapat
pengaruh negatif dan signifikan antara variabel inflasi terhadap
return Reksadana saham.
3) Pengaruh tingkat suku bunga SBI terhadap tingkat pengembalian
Reksadana saham berdasarkan thitung 9,793 dengan probabilitas
0,000 yang artinya nilai signifikansi suku bunga SBI < 0,05 (5%)
dengan begitu adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap
return Reksadana saham.
4) Pengaruh IHSG terhadap tingkat pengembalian Reksadana saham
berdasarkan thitung 13,868 dengan probabilitas 0,000 yang artinya
nilai signifikansi IHSG < 0,05 (5%) dengan begitu adanya
pengaruh positif dan signifikan terhadap return Reksadana saham..
4. Menurut Susetyo (2013), peningkatan inflasi yang sangat signifikan dapat
mempengaruhi kinerja Reksadana, sehingga kebanyakan masyarakat
enggan menginvestasikan uangnya ke industri Reksadana jika sedang
terjadi inflasi yang sangat tinggi. Dengan adanya kenaikan inflasi
membuat instrumen-instrumen perbankan diminati oleh masyarakat,
sehingga alternatif – alternatif simpanan atau investasi seperti Reksadana
tidak begitu diminati oleh masyarakat.
33
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
H. Kerangka pemikiran
Reksadana berdasarkan sifat operasinya tedapat 4 jenis Reksadana
antara lain:Reksadana saham, Reksadana pasar uang, Reksadana pendapatan
tetap dan Reksadana campuran, namun yang digunakan dalam penelitian ini
hanya Reksadana campuran.
Seperti yang telah di paparkan diatas bahwa banyak faktor yang
mempengaruhi
Reksadana, baik
Reksadana
pasar
uang,
Reksadana
pendapatan tetap dan Reksadana saham. Sudah seharusnya investor melihat
faktor – faktor tersebut walaupun dalam “prakteknya” Reksadana campuran
merupakan Reksadana yang memiliki tingkat resiko yang paling kecil karena
Reksadana campuran merupakan Reksadana yang berinvestasi di pasar uang,
pasar modal, dan pasar hutang.
Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui apa sajakah
faktor – faktor yang dapat mempengaruhi Reksadana. Pada penelitian ini
faktor – faktor yang diduga dapat mempengaruhi Reksadana campuran adalah
tingkat suku bunga Sertifika Bank Indonesia ( SBI ), Tingkat suku bunga
obligasi pemerintah ( ORI ), dan Indeks harga saham gabungan ( IHSG ).
Berikut ini akan dijelaskan hubungan antara variabel-variabel
independen yang digunakan dalam penelitian ini dengan variabel dependen :
34
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
1.
Hubungan antara IHSG dengan NAB Reksadana campuran
Selain menginvestasikan dananya kedalam intrumen pasar
uang seperti deposito, valas, dan SBI banyak manajer investasi
mengalokasikan dana yang dikelolanya kedalam instrumen pasar
modal seperti obligasi dan saham. Bahkan ada bebereapa jenis
Reksadana yang menempatkan dananya ke dalam portofolio pasar
modal dengan proporsi yang lebih besar. Fenomena ini terjadi karena
adanya peraturan dari BAPEPAM yang mewajibkan sejumlah
Reksadana tertentu untuk memiliki alokasi portofolio investasi
minimum di pasar modal, dan juga di karenakan masih ada peluang
bagi para manajer investasi untuk mendapatkan keuntungan dari
pengalokasian dananya di pasar modal. Oleh sebab itu, fluktuasi
kinerja pasar modal yang secara keseluruhan
tercermin dari
perubahan nilai IHSG, dapat mempengaruhi keputusan manajer
investasi untuk mengalokasikan dana investasinya ke instrument
investasi di pasar modal.
Pada tahun 2008 adanya fenomena fluktuasi pergerakan
IHSG yang di sebabkan oleh keadaaan perekonomian yang tidak stabil
dan membuat IHSG mengalami pergerakan. Jika IHSG mengalami
penurunan, pasti ada beberapa saham yang mengalami penurunan
karena saham merupakan instrument dalam Reksadana maka nilai
NAB Reksadana akan turun dan sebaliknya apabila nilai IHSG naik
maka NAB Reksadana pun akan ikut naik. Maka dengan demikian
35
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
seperti pernyataan diatas bahwa perubahan Indeks Harga Saham
Gabungan berpengaruh terhaadan NAB Reksadana.
2.
Hubungan antara SBI dengan NAB Reksadana campuran
Pada pertengahan juli 1997 terjadi krisis moneter yang
membuat aktifitas pasar modal ikut berperngaruh oleh kenaikan kurs
dan suku bunga. Ketika kurs dollar mengalami apresiasi aktifitas pasar
modal di Indonesia menjadi menurun. Akibat tingginya suku bunga
menyebabkan dana investasi yang berada di pasar modal beralih ke
deposito dan tabungan. Reksadana yang pada hakikatnya terkait
dengan intrumen pasar modal dan uang mengalami dampak dari
kejadian tersebut.
3. Hubungan antara Obligasi dengan NAB Reksadana campuran
Indeks Obligasi (IGBX) merupakan indikator pergerakan harga
obligasi. Sedangkan Reksadana Campuran merupakan reksadana yang
berinvestasi pada kombinasi efek hutang, efek pasar uang, dan efek
saham dalam proporsi dan prosentase tertentu secara dinamis. Oleh
karena itu kenaikan indeks obligasi akan berpengaruh terhadap NAB
Reksadana Campuran. Semakin tinggi IGBX, semakin tinggi kinerja
reksadana
36
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
4. Hubungan antara Inflasi dengan NAB Reksadana campuran
Reksadana campuran adalah Reksadana yang berinvestasi
lebih dari satu instrumen. Banyak faktor yang mempengaruhi investasi
reksadana campuran faktor tersebut salah satunya adalah
inflasi,
Kenaikan laju inflasi akan menaikkan tingkat suku bunga nominal
yaitu sebagai kompensasi dan penyesuaian dalam perekonomian atas
penurunan daya beli karena kenaikan laju inflasi. Selanjutnya
kenaikan tingkat inflasi akan menyebabkan menurunnya investasi
karena tabungan (suplai dana) turun dan karena imbal hasil investasi
yang diharapkan oleh investor naik. Pada akhirnya, menurunnya
kegiatan investasi akan berdampak pada menurunnya return investasi
yang diperoleh (Purwanto,2004).
37
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
I. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan hasil uraian dari teori dan kerangka pemikiran diatas
maka peneliti mengajukan Hipotesis sebagai berikut:
H1 = Perubahan Indeks harga saham gabungan (IHSG), tingkat
bunga obligasi dan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia
(SBI) secara simultan memiliki pengaruh terhadap NAB
Reksadana campuran
H2 = Perubahan IHSG berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap NAB Reksadana campuran
H3 = Perubahan tingkat bunga obligasi pemerintah berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap NAB Reksadana campuran
38
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
H4 = Perubahan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap NAB
Reksadana campuran
H5 = Perubahan Inflasi berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap NAB Reksadana campuran
39
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
40
Pengaruh Perubahan Indeks..., Herdiono, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
Download