722 Unmas Denpasar DAMPAK KONFLIK DAN STRES KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA KOPERASI KREDIT DI KABUPATEN BADUNG I Ketut Yudana Adi1) Dosen Akuntansi, STIE Triatma Mulya1) [email protected]) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: untuk menganalisis pengaruh konflik terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung; untuk menganalisis pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung; untuk menganalisis pengaruh konflik dan stres kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode penelitian yang digunakan bahwa penelitian ini menggunakan 3 variabel yang terdiri dari 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat yaitu: Variabel bebas (variabel independen) adalah Konflik (X1) dan Stres Kerja (X2), sedangkan Variabel terikat (variabel dependen) adalah Prestasi Kerja Karyawan yang disimbolkan dengan (Y). Jenis data yang digunakan yaitu: data kualitatif dan data kuantitatif. Sedangkan sumber data yaitu: data primer, dan data sekunder. Adapun metode pengumpulan data yaitu: kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Teknik analisis data menggunakan analisi kuantitatif dengan melakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas data sebelumnya. Hasil pengujian menyatakan bahwa Konflik (X1) memiliki pengaruh negatif terhadap Prestasi (Y) pada karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konflik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja. Stres Kerja (X2) memiliki pengaruh positif terhadap Prestasi (Y) pada karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Kerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa stres kerja berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap prestasi kerja. Konflik (X1) dan Stres Kerja (X2) berpengaruh positif terhadap Prestasi Kerja (Y) karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Kata kunci : konflik, stres kerja, prestasi kerja, koperasi kredit ABSTRACT The purpose of this research as follows: to analyse conflict influence to employee achievement at Koperasi Kredit in Kabupaten Badung; to analyse influence job stres to employee achievement at Koperasi Kredit in Kabupaten Badung; to analyse conflict and job stres influence to employee achievement at Koperasi Kredit in Kabupaten Badung. To reach the research purpose this research applies three variable consisted of two independent variable and one dependent variables that are: Independent variable Conflict (X1) and Job Stress (X2), while Dependent variables is Employee Achievement who symbol with (Y). Data type applied qualitative and quantitative data. While data source are: primary data, and secondary data. Data collecting method are: questionaire, interviews and documentation. Population in this research is employee Koperasi Kredit in Kabupaten Badung. Data analytical technique applies quantitative analysis by doing examination to validity and reliability before data all. The result of this research express that conflict (X1) has negative influence to Employee Achievement (Y) at Koperasi Kredit in Kabupaten Badung. So inferential that conflict doesn't have a signifcant effect to employee achievement. Job Stress (X2) has positive influence to Employee Achievement (Y) at Koperasi Kredit in Kabupaten Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016 723 Unmas Denpasar Badung. So inferential that job stress influential positive and significant to employee achievement. Conflict (X1) and Job Stres (X2) influential positive to Employee Achievement (Y) at Koperasi Kredit in Kabupaten Badung. Key words : conflict, job stress, employee achievement, koperasi kredit PENDAHULUAN Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu organisasi yang menerapkan ilmu manajemen dalam mencapai keberhasilan organisasi. Berkembangannya suatu perusahaan tergantung dari pengelolaan sumber daya manusia (SDM), sehingga tidak ada satupun perusahaan yang tidak melibatkan manusia untuk merealisasikan tujuannya. Sumber daya manusia merupakan satusatunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, kemampuan, pengetahuan, keahlian, dan menjadi salah satu sumber daya terpenting dalam pengendali aktivitas oprasional suatu perusahaan. Pengembangan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan sudah merupakan kebutuhan dikarenakan tuntutan dinamika lingkungan, perkembangan teknologi maupun persaingan bisnis yang terus berjalan dalam era globalisasi. Oleh karena itu sumber daya manusia atau karyawan harus mendapat perhatian dari pihak perusahaan karena potensi karyawan sangat berpengaruh pada prestasi kerja yang mengarah pada tujuan perusahaan (Siagian, 2007; Hasibuan, 2009). Dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan dibutuhkan suasana kerja dan lingkungan kerja yang baik, sehingga karyawan dapat bekerjasama dan tidak terlibat konflik meskipun konflik dalam suatu organisasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari dan terjadi dalam berbagai bentuk yang mempengaruhi hubungan individu dengan kelompok ataupun kelompok yang lebih besar (Sutrisno, 2009; Sunyoto, 2012). Selain itu perusahaan harus memperhatikan stres kerja karyawan yang disebabkan oleh konflik, keletihan, ketegangan, dan beban kerja yang berlebihan tanpa didukung fasilitas kerja yang mengancam kemampuan karyawan untuk menghadapi lingkungan. Dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan dalam suatu perusahaan, dibutuhkan perhatian mengenai konflik dan stres kerja. Konflik kerja merupakan salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya prestasi kerja karyawan (Sedarmayanti, 2001). Konflik terjadi karena perbedaan pendapat antara dua orang atau lebih dalam suatu organisasi atau perusahaan yang menimbulkan ketidaksetujuan pendapat. Dalam batasan tertentu konflik dapat berdampak positif (fungsional) jika tingkatan konflik masih rendah yang menyebabkan persaingan yang sehat dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan dan sebaliknya konflik dapat berdampak negatif (disfungsional) jika tingkatan konflik terlalu tinggi sehingga menyebabkan ketidakharmonisan hubungan dalam perusahaan (Suprihanto, 2003). Konflik dalam suatu organisasi atau perusahaan merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari (Robbins, 2003; Greenberg dan Baron, 2003), sehingga pihak manajemen harus memperhatikan hubungan antara sesama karyawan. Selain konflik, stres kerja harus diperhatikan pihak manajemen dalam usaha meningkatkan prestasi kerja karyawan. Stres dalam pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu tekanan beban kerja akan tidak terpenuhinya tuntutan tugas pekerjaan (Hasibuan, 2009; Rivai, 2009). Stres merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami ketegangan dan Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016 724 Unmas Denpasar keletihan yang disebabkan dari faktor eksternal dan internal lingkungan (Garniwa, 2007; Mangkunegara, 2008). Stres kerja yang terlalu tinggi dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi keadaan lingkungan. Oleh karena itu pengelola perusahaan harus berusaha untuk meningkatkan mutu lingkungan organisasional bagi karyawan demi meningkatkan prestasi kerja karyawan. Masalah dan Hipotesis Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang dapat menjadi pokok permasalahan dalam penelitan ini adalah sebagai berikut: a). Apakah konflik berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung? b). Apakah stres kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung? c). Apakah konflik dan stess kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung? Berdasarkan latar belakang, pokok permasalahan, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut: a). Terdapat pengaruh antara konflik terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. b). Terdapat pengaruh antara stres kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. c). Terdapat pengaruh antara konflik dan stres kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan, penelitian ini menggunakan 3 variabel yang terdiri dari 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat yaitu: Variabel bebas (variabel independen) adalah Konflik (X1) dan Stres Kerja (X2), sedangkan Variabel terikat (variabel dependen) adalah Prestasi Kerja Karyawan yang disimbolkan dengan (Y). Adapun identifikasi dan definisi variable penelitian adalah: a). Konflik (X1) (Handoko, 2001) merupakan perbedaan pandangan atau persepsi masing-masing karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. b). Stres Kerja (X2) (Garniwa, 2007) merupakan salah satu kondisi dari beban kerja yang menimbulkan ketegangan, keletihan karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. c). Prestasi Kerja Karyawan (Y) (Heidjirachman, 2005) merupakan hasil kerja karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung dalam periode tertentu. Jenis dan Sumber Data Jenis Data 1. Data Kualitatif, data yang berbentuk informasi-informasi yang tidak berupa angka-angka, seperti struktur organisasi, job description, sejarah organisasi. 2. Data Kuantitatif, data yang berupa angka-angka yang dapat dianalisis untuk menghasilkan jawaban-jawaban atas pertanyaan dari pokok permasalahan. Data ini antara lain jumlah kompensasi yang diterima karyawan, tingkat absensi karyawan, jumlah karyawan, jumlah jam kerja. Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016 725 Unmas Denpasar Sumber Data 1. Data Primer, data yang diperoleh dan diolah sendiri oleh peneliti dilokasi penelitian yang belum pernah diolah sebelumnya oleh pihak lain seperti data mengenai lingkungan melalui hasil kuesioner dan wawancara. 2. Data Sekunder, data yang diperoleh dari hasil pengolahannya yang sudah dilakukan oleh pihak lain dan berasal dari lembaga atau institusi tertentu sehingga tinggal memanfaatkannya seperti: sejarah organisasi, struktur organisasi, tingkat kehadiran karyawan, jumlah jam kerja dan jumlah karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data penelitian yaitu: a). Kuesioner (Angket), merupakan kuisioner yang disebarkan berupa daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden mengenai konflik dan stres kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung yang diukur dengan skala likert (Sugiyono, 2013). b). Interview (Wawancara), dilakukan dengan dengan menggunakan komunikasi langsung kepada karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung yang berhubungan dengan objek yang diteliti. c). Dokumentasi, dokumen yang diteliti tentunya berkaitan erat dengan masalah penelitian terutama mengenai konflik dan stres kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Teknik Analisis Data Analisis Deskriptif Kuantitatif Analisis Deskriptif menggambarkan suatu data yang akan dibuat baik sendiri maupun secara berkelompok yang bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematis data yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara fenomena yang diselidiki atau diteliti (Riduwan dan Sunarto, 2010). Sugiyono (2013) menyatakan bahwa Metode kuantitatif adalah metode dengan data penelitian berupa angka dan analisis menggunakan statistik yang sering digunakan (metode tradisional), berlandaskan filsafat positivisme (metode positivistik), metode yang telah memenuhi kaidah ilmiah (metode ilmiah/scientific), metode yang dapat ditemukan dan dikembangkan sebagai iptek baru (metode discovery). Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, salah satu metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner (angket). Teknik ini bertujuan untuk memperoleh data yang efisien untuk meyakini kelayakan data yang berhasil dikumpulkan, sehingga perlu diadakan pengujian berupa uji validitas dan reliabilitas. Pada program SPSS teknik pengujian yang sering digunakan peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson) yaitu teknik analisis dengan mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total (Sulistyo, 2010). Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016 726 Unmas Denpasar 2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Untuk uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran dalam penelitian diulang (Sulistyo, 2010). Dalam penelitian ini kuesioner dikatakan reliabel atau tidak reliabel menggunakan α (alpha cronbach). Kuesioner dikatakan reliabel jika α > 0,60 dan tidak reliabel jika sama dengan atau dibawah 0,60. (Sunyoto, 2012). Analisis Regresi Berganda Analisis ini melibatkan lebih dari satu variabel prediktor (x) dan digunakan untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun persamaan garis regresinya yang membentuk formula (Trihendradi, 2013) sebagai berikut: Y = a + b1 X1 + b2 X2. Dimana: Y= Prestasi Kerja; a = Bilangan konstanta; b1 = Koefisien regresi dari konflik kerja; b2 = Koefisien regresi dari stres kerja; X1 = Konflik Kerja; X2 = Stres Kerja. Uji T (Parsial) T–test digunakan untuk menguji kebenaran koefisien regresi dari konflik kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung yang diperoleh signifikan atau tidak. Adapun langkah – langkah analisis menurut Algirafi (2000) adalah sebagai berikut: a) Menurut hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) Ho: β ≤ 0 tidak terdapat pengaruh parsial secara positif dan signifikan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Ha: β > 0 terdapat pengaruh parsial secara positif dan signifikan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). b) Menentukan level of significant (α) dalam penelitian ini adalah 5% c) Test statistik t hitung dengan rumus : ……………………………............………….....................………(7) Dimana: t = t yang dihitung; b = koefisien regresi variabel bebas; Sb = tingkat kesalahan koefisien regresi d) Keputusan : nilai t-hitung dibandingkan t-tabel, apabila nilai t- hitung lebih besar dari ttabel, maka keputusannya menolak hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternatif (Ha). Ini berarti terdapat pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Apabila nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel maka keputusannya menerima hipotesis nol (Ho) yang berarti variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. e) Kesimpulan: merupakan langkah terakhir dari analisis. Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016 727 Unmas Denpasar Daerah Penolakan Ho Daerah terima Ho 0 Ttabel (0,05 : df)Thitung Sumber: Algifari (2000) Gambar01. Kurva Normal Distribusi T Uji F (Simultan) F-test digunakan untuk menguji kebenaran regresi untuk variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat (Sudjana, 1993). Rumus: F R2 k .....................................................................(8) (1 R 2 ) (n k 1) Dimana : F = F-hitung; R = Koefisien korelasi berganda; n = Jumlah data; k = Jumlah variabel bebas Formulasi F-test diuji dengan langkah-langkah sebagai berikut : a) Formulasi Hipotesis H0: b1: b2 ≤ 0, berarti tidak ada pengaruh secara simultan dan positif antara konflik dan stres kerja terhadap prestasi kerja. H0: b1: b2 > 0, berarti ada pengaruh secara simultan dan positif antara konflik dan stres kerja terhadap prestasi kerja. b) Ketentuan pengujian: Dengan menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5% (a = 0,05) derajat bebas pembilang (k – 1) dan derajat penyebut (n – k – 1). c) Menentukan kriteria pengujian H0 diterima apabila f-hitung ≤ f-tabel; H0 ditolak apabila f-hitung > f-tabel d) Menentukan kriteria uji signifikansi Berpengaruh tidak signifikan, jika sig. f(p) > 0.05 (α) Berpengaruh signifikan, jika sig. f(p) < 0.05 (α) Ho diterima 0 Daerah Ho ditolak Ftabel(α;df1;df2) Fhitung Gambar 02. Kurva normal distribusi f , Sumber: Algifari (2000) Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016 728 Unmas Denpasar HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Yang Dicapai Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap karyawan yang bekerja pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung sebanyak 73 responden dapat diketahui beberapa karakteristik responden, yaitu berdasarkan jenis kelamin, tingkat usia, tingkat pendidikan dan masa kerja.Sebagian besar karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 80,8% atau 59 orang sedangkan sebesar 19,2% atau sebesar 14 orang berjenis kelamin perempuan. Sebagian besar karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung berusia 21-30 tahun yakni sebesar 31,5%, usia 31-40 tahun sebesar 11%, 41-50 tahun sebesar 24,7% dan usia <50 tahun sebesar 32,9%. Pendidikan terakhir karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung adalah SLTA sebesar 46,6% atau 34 orang, Diploma sebesar 21,9% atau 16 orang, Sarjana (S1) sebesar 31,5% atau 23 orang. Sebagian besar karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung sudah bekerja <11 tahun yaitu sebanyak 32 orang atau sebesar 43,8%, 11-20 tahun sebanyak 3 orag atau sebesar 4,1% dan > 21 tahun sebanyak 38 orang atau sebesar 52,1%. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Dalam menganalisis secara statistik maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap suatu instrument penelitian agar peneliti dapat melanjutkan analisis dalam memecahkan suatu pokok permasalahan yang telah ditentukan sebelumnya. Uji validitas merupakan pengujian terhadap isi dari suatu instrument penelitian atau pengukuran untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrument penelitian dalam melakukan fungsi ukurannya. Penentuan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan, biasanya akan dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total atau melakukan penilaian langsung terhadap koefesien korelasi dengan batas nilai minimal korelasi 0,30 dan data dikatakan reliabel atau tidak reliabel dengan menggunakan α (alpha cronbach). Kuesioner dikatakan reliabel jika α > 0,60 dan tidak reliabel jika sama dengan atau dibawah 0,60 (Sunyoto, 2012). Hasil analisis uji validitas dan reliabilitas instrument dalam penelitian ini diperoleh hasil korelasi product moment untuk setiap butir pernyataan di atas lebih besar dari 0,3. Hal ini berarti seluruh butir pernyataan dalam instrumen penelitian berupa kuesioner dapat dikatakan valid. Nilai koefisien alpha masing-masing variabel lebih besar dari 0,60. Hal ini berarti semua variabel dalam instrumen penelitian yang berupa kuesioner dapat dikatakan reliabel. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas: Hasil uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji one sample kolmogorov-smirnov dapat dilihat untuk variabel konflik kerja nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,289. Sedangkan untuk variabel stres kerja dan prestasi kerja masing-masing sebesar 0,141 dan 0,183. Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) ketiga variabel tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti variabelvariabel tersebut berdistribusi normal. Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016 729 Unmas Denpasar 2. Uji Multikolinearitas: Hasil dari uji multikolinearitas terhadap data penelitian dapat diketahui bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini memiliki nilai lebih besar dari 10, dapat disimpulkan bahwa model regresi ini negatif memiliki masalah multikolinearitas. Besaran toleransi variabel independen diketahui bahwa X 1 dan X2 memiliki tingkat toleransi sebesar 0, 867 yang artinya nilai toleransi tidak ada yang kurang dari 0,01 yang memiliki arti bahwa nilai Variance Inflation Factor (VIF) terbebas dari masalah multikolineariatas. 3. Uji Heteroskedastisitas: Hasil uji menggunakan scatterplot dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa data yang ada tidak membentuk suatu pola tertentu, tetapi menyebar secara merata diatas nol dan dibawah nol maka data dapat dinyatakan tidak mengalami heteroskedastisitas. Hasil dan Pembahasan Tabel Hasil Analisis Statistik Antara Konflik (X1) Dan Stres Kerja (X2) Terhadap Prestasi Kerja (Y) Karyawan Koperasi Kredit Kabupaten Badung Variabel Terikat Variabel Bebas Konflik (X1) R Berganda Prestasi Kerja (Y) B - 0,169 t Hitung - 1,797 Sig. 0,077 0,090 0,776 0,440 0,211 Stres Kerja (X2) R2 = 0,044; Konstanta = 34,602 Persamaan Regresi : Y = 34,602 ˗ 0,169 X1+0,090X2 TTabel (0,025;70) = ± 1,994 FHitung = 1,624; Sig.F = 0,000; FTabel (0,05;2;70) = 3,128 Pengaruh Konflik dan Stress Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan Untuk mengetahui secara lebih rinci pengaruh Konflik (X1) terhadap Prestasi Kerja (Y) karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung, maka dianalisis melalui nilai koefisien regresi berganda (b). Koefisien regresi b1X1 sebesar - 0,169 yang memiliki arti bahwa setiap penurunan Konflik (X1) sebesar 1 poin dapat menurunkan Prestasi Kerja karyawan sebesar – 0,169 poin. Sehingga dengan demikian dapat disimpukan bahwa Konflik (X 1) memiliki pengaruh negatif terhadap Prestasi (Y) pada karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Kerja. Hal ini dapat dilihat dari pengujian hipotesis pertama dengan rumusan H0 = terdapat pengaruh positif antara Konflik (X1) dan Prestasi Kerja (Y), serta Ha = terdapat pengaruh positif antara Konflik (X1) dengan Prestasi Kerja (Y), yang menunjukan hasil bahwa koefisien regresi X1 (b1) : tHitung = - 1,797< ttabel (0,025 : 70) = 1,994 dengan Sig. t = 0,077 (p > 0,05). Diketahui nilai probabilitas (sig) konflik adalah sebesar 0,077. Karena probabilitas lebih besar dari taraf uji yang digunakan dalam penelitian atau Sig. > α atau 0,077 > 0,05 maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konflik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja. Berdasarkan hasil analisis diatas, maka terdapat negatif pengaruh antara Konflik terhadap Prestasi Kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung dan dapat dibuktikan. Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016 730 Unmas Denpasar Pengaruh Stres Kerja (X2) terhadap Prestasi Kerja (Y) karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Untuk mengetahui secara lebih rinci pengaruh Stres Kerja (X 2) terhadap Prestasi Kerja (Y) karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung, maka dianalisis melalui nilai koefisien regresi berganda (b). Koefisien regresi b1X2 sebesar 0,090 yang memiliki arti bahwa setiap penurunan Stres Kerja (X2) sebesar 1 poin dapat menurunkan Prestasi Kerja karyawan sebesar 0,090 poin. Sehingga dengan demikian dapat disimpukan bahwa Stres Kerja (X2) memiliki pengaruh positif terhadap Prestasi (Y) pada karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Kerja. Hal ini dapat dilihat dari pengujian hipotesis pertama dengan rumusan H0 = terdapat pengaruh positif antara Stres Kerja (X2) dan Prestasi Kerja (Y), serta Ha = terdapat pengaruh positif antara Stres Kerja (X2) dengan Prestasi Kerja (Y), yang menunjukan hasil bahwa koefisien regresi X2 (b1) : tHitung = 0,776< ttabel (0,025 : 70) = 1,994 dengan Sig. t = 0,440 (p < 0,05). Diketahui nilai probabilitas (sig) stres kerja adalah sebesar 0,440. Karena probabilitas lebih besar dari taraf uji yang digunakan dalam penelitian atau Sig. > α atau 0,440 > 0,05 maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa stres kerja berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap prestasi kerja. Berdasarkan hasil analisis diatas, maka terdapat pengaruh positif antara Stres Kerja terhadap Prestasi Kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung dan dapat dibuktikan. Pengaruh Simultan Konflik (X1) dan Stres Kerja (X2) terhadap Prestasi Kerja (Y) karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Pada analisis secara simultan, bertujuan untuk mengetahui pengaruh konflik dan stres kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui koefisien regresi Konflik (b1) sebesar – 0,169 dan Stres Kerja (b2) sebesar 0,090 terhadap Prestasi Kerja (Y) karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Ini menunjukan bahwa Konflik (X1) berpengaruh negatif dan Stres Kerja (X2) berpengaruh positif terhadap Prestasi Kerja (Y) karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis secara simultan yang menunjukan bahwa Konflik (X1) berpengaruh negatif dan Stres Kerja (X2) berpengaruh positif terhadap Prestasi Kerja (Y) karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Hal ini dipertegas dengan menggunakan uji F, diperoleh Fhitung = 1,624 < FTabel = 3,128 dengan Sig. F =0,000 (p < 0,05), sehingga dapat diambil suatu keputusan bahwa hipotesis alternatif (H a), dan memiliki pengaruh yang signifikan. Ini memiliki arti secara statistik bahwa data yang digunakan membuktikan bahwa Konflik (X1) dan Stres Kerja (X2) secara bersama-sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja (Y) karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Hasil analisis diatas dapat diputuskan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh simultan secara positif dan signifikan antara konflik dan stres kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung memang benar dan dapat dibuktikan. Konflik (X1) memiliki pengaruh negatif terhadap Prestasi (Y) pada karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Kerja. Hal ini dapat dilihat dari pengujian hipotesis pertama dengan rumusan H0 = terdapat pengaruh positif antara Konflik (X1) dan Prestasi Kerja (Y), serta Ha = terdapat pengaruh positif antara Konflik (X1) dengan Prestasi Kerja (Y), yang menunjukan hasil bahwa koefisien regresi X 1 (b1) : tHitung = - 1,797< ttabel (0,025 : 70) = Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016 731 Unmas Denpasar 1,994 dengan Sig. t = 0,077 (p > 0,05). Diketahui nilai probabilitas (sig) konflik adalah sebesar 0,077. Karena probabilitas lebih besar dari taraf uji yang digunakan dalam penelitian atau Sig. > α atau 0,077 > 0,05 maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konflik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja. Stres Kerja (X2) memiliki pengaruh positif terhadap Prestasi (Y) pada karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Kerja. Hal ini dapat dilihat dari pengujian hipotesis pertama dengan rumusan H 0 = terdapat pengaruh positif antara Stres Kerja (X2) dan Prestasi Kerja (Y), serta Ha = terdapat pengaruh positif antara Stres Kerja (X2) dengan Prestasi Kerja (Y), yang menunjukan hasil bahwa koefisien regresi X2 (b1) : tHitung = 0,776< ttabel (0,025 : 70) = 1,994 dengan Sig. t = 0,440 (p < 0,05). Diketahui nilai probabilitas (sig) stres kerja adalah sebesar 0,440. Karena probabilitas lebih besar dari taraf uji yang digunakan dalam penelitian atau Sig. > α atau 0,440 > 0,05 maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa stres kerja berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap prestasi kerja. Konflik (X1) berpengaruh negatif dan Stres Kerja (X2) berpengaruh positif terhadap Prestasi Kerja (Y) karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Hal ini dipertegas dengan menggunakan uji F, diperoleh Fhitung = 1,624 < FTabel = 3,128 dengan Sig. F =0,000 (p < 0,05), sehingga dapat diambil suatu keputusan bahwa hipotesis alternatif (Ha), dan memiliki pengaruh yang signifikan. Ini memiliki arti secara statistik bahwa data yang digunakan membuktikan bahwa Konflik (X 1) dan Stres Kerja (X2) secara bersama-sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja (Y) karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. SIMPULAN Dari hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa Konflik (X1) memiliki pengaruh negatif terhadap Prestasi (Y) pada karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Kerja. Stres Kerja (X2) memiliki pengaruh positif terhadap Prestasi (Y) pada karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Kerja. Konflik (X1) berpengaruh negatif dan Stres Kerja (X2) berpengaruh positif terhadap Prestasi Kerja (Y) karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih dan penghargaan disampaikan kepada: 1. Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat atas dana Hibah Penelitian Dosen Pemula tahun 2016. 2. Pimpinan dan karyawan Koperasi Kredit yang ada di Kabupaten Badung. 3. Ketua Yayasan Triatma Surya Jaya, Ketua STIE Triatma Mulya dan Kepala LP2M STIE Triatma Mulya. DAFTAR PUSTAKA Algifari. 2000. Analisis Regresi. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE Garniwa, Iwa. 2007. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Motivasi serta Dampaknya Terhadap Prestasi Kerja Dosen Tetap Universitas Widyatama. Penelitian Mandiri. Universitas Widyatama. Greenberg, J & R, Baron. 2003. Behaviour In Organizations. Seventh Edition. Upper Saddle, New York. Prentice Hall. Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016 732 Unmas Denpasar Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE Hasibuan, M.S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara Heidjirachman, Henry. 2005. Manajemen Personalia. Yogyakarta. BPFE Riduwan dan Sunarto. 2010. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta Rivai, Vithzal dan Mulayadi, Deddy. 2009. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Prasada. Robbins, Stephen. 2003. Organizational Behaviour, 8th Edition. New Jersey: Prentice Hall Inc. Upper Saddle River. Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Sudjana. 1993. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif Dalam Pendidikan luar Sekolah. Bandung: Nusantara. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sulistyo, Joko. 2010. 6 Hari Jago SPSS 17. Yogyakarta: Cakrawala. Sunyoto, Danang. 2012. Teori, Kuesioner, Dan Analisis Data Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS. Suprihanto, John. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE Sutrisno, H. Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Trihendradi, C. 2013. Langkah Praktis Menguasai Statistik untuk Ilmu Sosial dan Kesehatan + Konsep & Penerapannya menggunakan SPSS. Yogyakarta: C.V Andi Offset Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016