dampak konflik dan stres kerja terhadap prestasi kerja

advertisement
722
Unmas
Denpasar
DAMPAK KONFLIK DAN STRES KERJA TERHADAP PRESTASI
KERJA KARYAWAN PADA KOPERASI KREDIT
DI KABUPATEN BADUNG
I Ketut Yudana Adi1)
Dosen Akuntansi, STIE Triatma Mulya1)
[email protected])
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: untuk menganalisis pengaruh konflik
terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung; untuk
menganalisis pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di
Kabupaten Badung; untuk menganalisis pengaruh konflik dan stres kerja terhadap prestasi
kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Untuk mencapai tujuan tersebut,
metode penelitian yang digunakan bahwa penelitian ini menggunakan 3 variabel yang terdiri
dari 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat yaitu: Variabel bebas (variabel independen)
adalah Konflik (X1) dan Stres Kerja (X2), sedangkan Variabel terikat (variabel dependen)
adalah Prestasi Kerja Karyawan yang disimbolkan dengan (Y). Jenis data yang digunakan
yaitu: data kualitatif dan data kuantitatif. Sedangkan sumber data yaitu: data primer, dan data
sekunder. Adapun metode pengumpulan data yaitu: kuesioner, wawancara dan dokumentasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Teknik
analisis data menggunakan analisi kuantitatif dengan melakukan pengujian terhadap validitas
dan reliabilitas data sebelumnya. Hasil pengujian menyatakan bahwa Konflik (X1) memiliki
pengaruh negatif terhadap Prestasi (Y) pada karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa konflik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
prestasi kerja. Stres Kerja (X2) memiliki pengaruh positif terhadap Prestasi (Y) pada
karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Kerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
stres kerja berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap prestasi kerja. Konflik (X1) dan
Stres Kerja (X2) berpengaruh positif terhadap Prestasi Kerja (Y) karyawan pada Koperasi
Kredit di Kabupaten Badung.
Kata kunci : konflik, stres kerja, prestasi kerja, koperasi kredit
ABSTRACT
The purpose of this research as follows: to analyse conflict influence to employee
achievement at Koperasi Kredit in Kabupaten Badung; to analyse influence job stres to
employee achievement at Koperasi Kredit in Kabupaten Badung; to analyse conflict and job
stres influence to employee achievement at Koperasi Kredit in Kabupaten Badung. To reach
the research purpose this research applies three variable consisted of two independent
variable and one dependent variables that are: Independent variable Conflict (X1) and Job
Stress (X2), while Dependent variables is Employee Achievement who symbol with (Y). Data
type applied qualitative and quantitative data. While data source are: primary data, and
secondary data. Data collecting method are: questionaire, interviews and documentation.
Population in this research is employee Koperasi Kredit in Kabupaten Badung. Data
analytical technique applies quantitative analysis by doing examination to validity and
reliability before data all. The result of this research express that conflict (X1) has negative
influence to Employee Achievement (Y) at Koperasi Kredit in Kabupaten Badung. So
inferential that conflict doesn't have a signifcant effect to employee achievement. Job Stress
(X2) has positive influence to Employee Achievement (Y) at Koperasi Kredit in Kabupaten
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
723
Unmas
Denpasar
Badung. So inferential that job stress influential positive and significant to employee
achievement. Conflict (X1) and Job Stres (X2) influential positive to Employee Achievement
(Y) at Koperasi Kredit in Kabupaten Badung.
Key words : conflict, job stress, employee achievement, koperasi kredit
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perusahaan merupakan suatu organisasi yang menerapkan ilmu manajemen dalam
mencapai keberhasilan organisasi. Berkembangannya suatu perusahaan tergantung dari
pengelolaan sumber daya manusia (SDM), sehingga tidak ada satupun perusahaan yang tidak
melibatkan manusia untuk merealisasikan tujuannya. Sumber daya manusia merupakan satusatunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, kemampuan, pengetahuan, keahlian, dan
menjadi salah satu sumber daya terpenting dalam pengendali aktivitas oprasional suatu
perusahaan. Pengembangan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan sudah merupakan
kebutuhan dikarenakan tuntutan dinamika lingkungan, perkembangan teknologi maupun
persaingan bisnis yang terus berjalan dalam era globalisasi. Oleh karena itu sumber daya
manusia atau karyawan harus mendapat perhatian dari pihak perusahaan karena potensi
karyawan sangat berpengaruh pada prestasi kerja yang mengarah pada tujuan perusahaan
(Siagian, 2007; Hasibuan, 2009).
Dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan dibutuhkan suasana kerja dan
lingkungan kerja yang baik, sehingga karyawan dapat bekerjasama dan tidak terlibat konflik
meskipun konflik dalam suatu organisasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari dan
terjadi dalam berbagai bentuk yang mempengaruhi hubungan individu dengan kelompok
ataupun kelompok yang lebih besar (Sutrisno, 2009; Sunyoto, 2012). Selain itu perusahaan
harus memperhatikan stres kerja karyawan yang disebabkan oleh konflik, keletihan,
ketegangan, dan beban kerja yang berlebihan tanpa didukung fasilitas kerja yang mengancam
kemampuan karyawan untuk menghadapi lingkungan.
Dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan dalam suatu perusahaan, dibutuhkan
perhatian mengenai konflik dan stres kerja. Konflik kerja merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan menurunnya prestasi kerja karyawan (Sedarmayanti, 2001). Konflik terjadi
karena perbedaan pendapat antara dua orang atau lebih dalam suatu organisasi atau
perusahaan yang menimbulkan ketidaksetujuan pendapat. Dalam batasan tertentu konflik
dapat berdampak positif (fungsional) jika tingkatan konflik masih rendah yang menyebabkan
persaingan yang sehat dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan dan sebaliknya konflik
dapat berdampak negatif (disfungsional) jika tingkatan konflik terlalu tinggi sehingga
menyebabkan ketidakharmonisan hubungan dalam perusahaan (Suprihanto, 2003). Konflik
dalam suatu organisasi atau perusahaan merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari
(Robbins, 2003; Greenberg dan Baron, 2003), sehingga pihak manajemen harus
memperhatikan hubungan antara sesama karyawan.
Selain konflik, stres kerja harus diperhatikan pihak manajemen dalam usaha
meningkatkan prestasi kerja karyawan. Stres dalam pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu
tekanan beban kerja akan tidak terpenuhinya tuntutan tugas pekerjaan (Hasibuan, 2009;
Rivai, 2009). Stres merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami ketegangan dan
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
724
Unmas
Denpasar
keletihan yang disebabkan dari faktor eksternal dan internal lingkungan (Garniwa, 2007;
Mangkunegara, 2008). Stres kerja yang terlalu tinggi dapat mengancam kemampuan
seseorang untuk menghadapi keadaan lingkungan. Oleh karena itu pengelola perusahaan
harus berusaha untuk meningkatkan mutu lingkungan organisasional bagi karyawan demi
meningkatkan prestasi kerja karyawan.
Masalah dan Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang
dapat menjadi pokok permasalahan dalam penelitan ini adalah sebagai berikut: a). Apakah
konflik berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten
Badung? b). Apakah stres kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi
Kredit di Kabupaten Badung? c). Apakah konflik dan stess kerja berpengaruh terhadap
prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung?
Berdasarkan latar belakang, pokok permasalahan, maka dapat dikemukakan hipotesis
sebagai berikut: a). Terdapat pengaruh antara konflik terhadap prestasi kerja karyawan pada
Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. b). Terdapat pengaruh antara stres kerja terhadap
prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. c). Terdapat pengaruh
antara konflik dan stres kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di
Kabupaten Badung.
METODE PENELITIAN
Identifikasi Variabel
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan, penelitian ini menggunakan 3 variabel
yang terdiri dari 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat yaitu: Variabel bebas (variabel
independen) adalah Konflik (X1) dan Stres Kerja (X2), sedangkan Variabel terikat (variabel
dependen) adalah Prestasi Kerja Karyawan yang disimbolkan dengan (Y). Adapun
identifikasi dan definisi variable penelitian adalah: a). Konflik (X1) (Handoko, 2001)
merupakan perbedaan pandangan atau persepsi masing-masing karyawan Koperasi Kredit di
Kabupaten Badung. b). Stres Kerja (X2) (Garniwa, 2007) merupakan salah satu kondisi dari
beban kerja yang menimbulkan ketegangan, keletihan karyawan Koperasi Kredit di
Kabupaten Badung. c). Prestasi Kerja Karyawan (Y) (Heidjirachman, 2005) merupakan hasil
kerja karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung dalam periode tertentu.
Jenis dan Sumber Data
Jenis Data
1. Data Kualitatif, data yang berbentuk informasi-informasi yang tidak berupa angka-angka,
seperti struktur organisasi, job description, sejarah organisasi.
2. Data Kuantitatif, data yang berupa angka-angka yang dapat dianalisis untuk
menghasilkan jawaban-jawaban atas pertanyaan dari pokok permasalahan. Data ini antara
lain jumlah kompensasi yang diterima karyawan, tingkat absensi karyawan, jumlah
karyawan, jumlah jam kerja.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
725
Unmas
Denpasar
Sumber Data
1. Data Primer, data yang diperoleh dan diolah sendiri oleh peneliti dilokasi penelitian yang
belum pernah diolah sebelumnya oleh pihak lain seperti data mengenai lingkungan
melalui hasil kuesioner dan wawancara.
2. Data Sekunder, data yang diperoleh dari hasil pengolahannya yang sudah dilakukan oleh
pihak lain dan berasal dari lembaga atau institusi tertentu sehingga tinggal
memanfaatkannya seperti: sejarah organisasi, struktur organisasi, tingkat kehadiran
karyawan, jumlah jam kerja dan jumlah karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung.
Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data penelitian yaitu: a). Kuesioner (Angket), merupakan
kuisioner yang disebarkan berupa daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden mengenai konflik dan stres kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi
Kredit di Kabupaten Badung yang diukur dengan skala likert (Sugiyono, 2013). b). Interview
(Wawancara), dilakukan dengan dengan menggunakan komunikasi langsung kepada
karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung yang berhubungan dengan objek yang
diteliti. c). Dokumentasi, dokumen yang diteliti tentunya berkaitan erat dengan masalah
penelitian terutama mengenai konflik dan stres kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada
Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan
Koperasi Kredit di Kabupaten Badung.
Teknik Analisis Data
Analisis Deskriptif Kuantitatif
Analisis Deskriptif menggambarkan suatu data yang akan dibuat baik sendiri maupun
secara berkelompok yang bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematis data yang
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara fenomena yang diselidiki atau
diteliti (Riduwan dan Sunarto, 2010). Sugiyono (2013) menyatakan bahwa Metode kuantitatif
adalah metode dengan data penelitian berupa angka dan analisis menggunakan statistik yang
sering digunakan (metode tradisional), berlandaskan filsafat positivisme (metode
positivistik), metode yang telah memenuhi kaidah ilmiah (metode ilmiah/scientific), metode
yang dapat ditemukan dan dikembangkan sebagai iptek baru (metode discovery).
Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, salah satu metode pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner (angket). Teknik ini bertujuan untuk memperoleh data yang efisien untuk meyakini
kelayakan data yang berhasil dikumpulkan, sehingga perlu diadakan pengujian berupa uji
validitas dan reliabilitas. Pada program SPSS teknik pengujian yang sering digunakan peneliti
untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson)
yaitu teknik analisis dengan mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total
(Sulistyo, 2010).
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
726
Unmas
Denpasar
2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Untuk uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat
diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran dalam penelitian diulang (Sulistyo, 2010).
Dalam penelitian ini kuesioner dikatakan reliabel atau tidak reliabel menggunakan α (alpha
cronbach). Kuesioner dikatakan reliabel jika α > 0,60 dan tidak reliabel jika sama dengan
atau dibawah 0,60. (Sunyoto, 2012).
Analisis Regresi Berganda
Analisis ini melibatkan lebih dari satu variabel prediktor (x) dan digunakan untuk
mengetahui pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun persamaan
garis regresinya yang membentuk formula (Trihendradi, 2013) sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2. Dimana: Y= Prestasi Kerja; a = Bilangan konstanta; b1 = Koefisien
regresi dari konflik kerja; b2 = Koefisien regresi dari stres kerja; X1 = Konflik Kerja; X2 =
Stres Kerja.
Uji T (Parsial)
T–test digunakan untuk menguji kebenaran koefisien regresi dari konflik kerja
terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung yang diperoleh
signifikan atau tidak. Adapun langkah – langkah analisis menurut Algirafi (2000) adalah
sebagai berikut:
a) Menurut hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha)
Ho: β ≤ 0 tidak terdapat pengaruh parsial secara positif dan signifikan variabel bebas (X)
dengan variabel terikat (Y).
Ha: β > 0 terdapat pengaruh parsial secara positif dan signifikan variabel bebas (X)
dengan variabel terikat (Y).
b) Menentukan level of significant (α) dalam penelitian ini adalah 5%
c) Test statistik t hitung dengan rumus :
……………………………............………….....................………(7)
Dimana: t = t yang dihitung; b = koefisien regresi variabel bebas; Sb = tingkat kesalahan
koefisien regresi
d) Keputusan : nilai t-hitung dibandingkan t-tabel, apabila nilai t- hitung lebih besar dari ttabel, maka keputusannya menolak hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternatif
(Ha). Ini berarti terdapat pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.
Apabila nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel maka keputusannya menerima hipotesis nol
(Ho) yang berarti variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
e) Kesimpulan: merupakan langkah terakhir dari analisis.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
727
Unmas
Denpasar
Daerah Penolakan Ho
Daerah terima Ho
0
Ttabel (0,05 : df)Thitung
Sumber: Algifari (2000)
Gambar01. Kurva Normal Distribusi T
Uji F (Simultan)
F-test digunakan untuk menguji kebenaran regresi untuk variabel bebas secara
simultan terhadap variabel terikat (Sudjana, 1993).
Rumus:
F
R2 k
.....................................................................(8)
(1  R 2 ) (n  k  1)
Dimana : F = F-hitung; R = Koefisien korelasi berganda; n = Jumlah data; k = Jumlah
variabel bebas
Formulasi F-test diuji dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Formulasi Hipotesis
H0: b1: b2 ≤ 0, berarti tidak ada pengaruh secara simultan dan positif antara konflik dan
stres kerja terhadap prestasi kerja.
H0: b1: b2 > 0, berarti ada pengaruh secara simultan dan positif antara konflik dan stres
kerja terhadap prestasi kerja.
b) Ketentuan pengujian: Dengan menggunakan derajat kepercayaan 95% atau tingkat
kesalahan 5% (a = 0,05) derajat bebas pembilang (k – 1) dan derajat penyebut (n – k – 1).
c) Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima apabila f-hitung ≤ f-tabel; H0 ditolak apabila f-hitung > f-tabel
d) Menentukan kriteria uji signifikansi
Berpengaruh tidak signifikan, jika sig. f(p) > 0.05 (α)
Berpengaruh signifikan, jika sig. f(p) < 0.05 (α)
Ho diterima
0
Daerah Ho ditolak
Ftabel(α;df1;df2) Fhitung
Gambar 02. Kurva normal distribusi f , Sumber: Algifari (2000)
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
728
Unmas
Denpasar
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Yang Dicapai
Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap karyawan yang bekerja pada
Koperasi Kredit di Kabupaten Badung sebanyak 73 responden dapat diketahui beberapa
karakteristik responden, yaitu berdasarkan jenis kelamin, tingkat usia, tingkat pendidikan dan
masa kerja.Sebagian besar karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung berjenis
kelamin laki-laki yaitu sebesar 80,8% atau 59 orang sedangkan sebesar 19,2% atau sebesar
14 orang berjenis kelamin perempuan. Sebagian besar karyawan pada Koperasi Kredit di
Kabupaten Badung berusia 21-30 tahun yakni sebesar 31,5%, usia 31-40 tahun sebesar 11%,
41-50 tahun sebesar 24,7% dan usia <50 tahun sebesar 32,9%. Pendidikan terakhir karyawan
Koperasi Kredit di Kabupaten Badung adalah SLTA sebesar 46,6% atau 34 orang, Diploma
sebesar 21,9% atau 16 orang, Sarjana (S1) sebesar 31,5% atau 23 orang. Sebagian besar
karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung sudah bekerja <11 tahun yaitu sebanyak 32
orang atau sebesar 43,8%, 11-20 tahun sebanyak 3 orag atau sebesar 4,1% dan > 21 tahun
sebanyak 38 orang atau sebesar 52,1%.
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Dalam menganalisis secara statistik maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas terhadap suatu instrument penelitian agar peneliti dapat melanjutkan analisis
dalam memecahkan suatu pokok permasalahan yang telah ditentukan sebelumnya. Uji
validitas merupakan pengujian terhadap isi dari suatu instrument penelitian atau pengukuran
untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrument penelitian dalam
melakukan fungsi ukurannya. Penentuan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan,
biasanya akan dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05,
artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total atau
melakukan penilaian langsung terhadap koefesien korelasi dengan batas nilai minimal
korelasi 0,30 dan data dikatakan reliabel atau tidak reliabel dengan menggunakan α (alpha
cronbach). Kuesioner dikatakan reliabel jika α > 0,60 dan tidak reliabel jika sama dengan
atau dibawah 0,60 (Sunyoto, 2012). Hasil analisis uji validitas dan reliabilitas instrument
dalam penelitian ini diperoleh hasil korelasi product moment untuk setiap butir pernyataan di
atas lebih besar dari 0,3. Hal ini berarti seluruh butir pernyataan dalam instrumen penelitian
berupa kuesioner dapat dikatakan valid. Nilai koefisien alpha masing-masing variabel lebih
besar dari 0,60. Hal ini berarti semua variabel dalam instrumen penelitian yang berupa
kuesioner dapat dikatakan reliabel.
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas: Hasil uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji one sample
kolmogorov-smirnov dapat dilihat untuk variabel konflik kerja nilai Asymp. Sig (2-tailed)
sebesar 0,289. Sedangkan untuk variabel stres kerja dan prestasi kerja masing-masing
sebesar 0,141 dan 0,183. Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai
Asymp. Sig (2-tailed) ketiga variabel tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti variabelvariabel tersebut berdistribusi normal.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
729
Unmas
Denpasar
2. Uji Multikolinearitas: Hasil dari uji multikolinearitas terhadap data penelitian dapat
diketahui bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini memiliki nilai lebih besar dari 10,
dapat disimpulkan bahwa model regresi ini negatif memiliki masalah multikolinearitas.
Besaran toleransi variabel independen diketahui bahwa X 1 dan X2 memiliki tingkat
toleransi sebesar 0, 867 yang artinya nilai toleransi tidak ada yang kurang dari 0,01 yang
memiliki arti bahwa nilai Variance Inflation Factor (VIF) terbebas dari masalah
multikolineariatas.
3. Uji Heteroskedastisitas: Hasil uji menggunakan scatterplot dalam penelitian ini dapat
dilihat bahwa data yang ada tidak membentuk suatu pola tertentu, tetapi menyebar secara
merata diatas nol dan dibawah nol maka data dapat dinyatakan tidak mengalami
heteroskedastisitas.
Hasil dan Pembahasan
Tabel Hasil Analisis Statistik Antara Konflik (X1) Dan Stres Kerja (X2)
Terhadap Prestasi Kerja (Y) Karyawan Koperasi Kredit Kabupaten Badung
Variabel Terikat
Variabel Bebas
Konflik (X1)
R Berganda
Prestasi Kerja (Y)
B
- 0,169
t Hitung
- 1,797
Sig.
0,077
0,090
0,776
0,440
0,211
Stres Kerja (X2)
R2 = 0,044; Konstanta = 34,602
Persamaan Regresi : Y = 34,602 ˗ 0,169 X1+0,090X2
TTabel (0,025;70) = ± 1,994
FHitung = 1,624; Sig.F = 0,000; FTabel (0,05;2;70) = 3,128
Pengaruh Konflik dan Stress Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan
Untuk mengetahui secara lebih rinci pengaruh Konflik (X1) terhadap Prestasi Kerja (Y)
karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung, maka dianalisis melalui nilai koefisien
regresi berganda (b). Koefisien regresi b1X1 sebesar - 0,169 yang memiliki arti bahwa setiap
penurunan Konflik (X1) sebesar 1 poin dapat menurunkan Prestasi Kerja karyawan sebesar –
0,169 poin. Sehingga dengan demikian dapat disimpukan bahwa Konflik (X 1) memiliki
pengaruh negatif terhadap Prestasi (Y) pada karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten
Badung. Kerja. Hal ini dapat dilihat dari pengujian hipotesis pertama dengan rumusan H0 =
terdapat pengaruh positif antara Konflik (X1) dan Prestasi Kerja (Y), serta Ha = terdapat
pengaruh positif antara Konflik (X1) dengan Prestasi Kerja (Y), yang menunjukan hasil
bahwa koefisien regresi X1 (b1) : tHitung = - 1,797< ttabel (0,025 : 70) = 1,994 dengan Sig. t =
0,077 (p > 0,05). Diketahui nilai probabilitas (sig) konflik adalah sebesar 0,077. Karena
probabilitas lebih besar dari taraf uji yang digunakan dalam penelitian atau Sig. > α atau
0,077 > 0,05 maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konflik tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja. Berdasarkan hasil analisis diatas, maka
terdapat negatif pengaruh antara Konflik terhadap Prestasi Kerja karyawan pada Koperasi
Kredit di Kabupaten Badung dan dapat dibuktikan.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
730
Unmas
Denpasar
Pengaruh Stres Kerja (X2) terhadap Prestasi Kerja (Y) karyawan pada Koperasi Kredit
di Kabupaten Badung.
Untuk mengetahui secara lebih rinci pengaruh Stres Kerja (X 2) terhadap Prestasi
Kerja (Y) karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung, maka dianalisis melalui
nilai koefisien regresi berganda (b). Koefisien regresi b1X2 sebesar 0,090 yang memiliki arti
bahwa setiap penurunan Stres Kerja (X2) sebesar 1 poin dapat menurunkan Prestasi Kerja
karyawan sebesar 0,090 poin. Sehingga dengan demikian dapat disimpukan bahwa Stres
Kerja (X2) memiliki pengaruh positif terhadap Prestasi (Y) pada karyawan pada Koperasi
Kredit di Kabupaten Badung. Kerja. Hal ini dapat dilihat dari pengujian hipotesis pertama
dengan rumusan H0 = terdapat pengaruh positif antara Stres Kerja (X2) dan Prestasi Kerja
(Y), serta Ha = terdapat pengaruh positif antara Stres Kerja (X2) dengan Prestasi Kerja (Y),
yang menunjukan hasil bahwa koefisien regresi X2 (b1) : tHitung = 0,776< ttabel (0,025 : 70) =
1,994 dengan Sig. t = 0,440 (p < 0,05). Diketahui nilai probabilitas (sig) stres kerja adalah
sebesar 0,440. Karena probabilitas lebih besar dari taraf uji yang digunakan dalam penelitian
atau Sig. > α atau 0,440 > 0,05 maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa stres
kerja berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap prestasi kerja. Berdasarkan hasil
analisis diatas, maka terdapat pengaruh positif antara Stres Kerja terhadap Prestasi Kerja
karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung dan dapat dibuktikan.
Pengaruh Simultan Konflik (X1) dan Stres Kerja (X2) terhadap Prestasi Kerja (Y)
karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung.
Pada analisis secara simultan, bertujuan untuk mengetahui pengaruh konflik dan stres
kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Hal
tersebut dapat dibuktikan melalui koefisien regresi Konflik (b1) sebesar – 0,169 dan Stres
Kerja (b2) sebesar 0,090 terhadap Prestasi Kerja (Y) karyawan pada Koperasi Kredit di
Kabupaten Badung. Ini menunjukan bahwa Konflik (X1) berpengaruh negatif dan Stres Kerja
(X2) berpengaruh positif terhadap Prestasi Kerja (Y) karyawan pada Koperasi Kredit di
Kabupaten Badung. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis secara simultan yang menunjukan
bahwa Konflik (X1) berpengaruh negatif dan Stres Kerja (X2) berpengaruh positif terhadap
Prestasi Kerja (Y) karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Hal ini dipertegas
dengan menggunakan uji F, diperoleh Fhitung = 1,624 < FTabel = 3,128 dengan Sig. F =0,000 (p
< 0,05), sehingga dapat diambil suatu keputusan bahwa hipotesis alternatif (H a), dan memiliki
pengaruh yang signifikan. Ini memiliki arti secara statistik bahwa data yang digunakan
membuktikan bahwa Konflik (X1) dan Stres Kerja (X2) secara bersama-sama berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja (Y) karyawan pada Koperasi Kredit di
Kabupaten Badung. Hasil analisis diatas dapat diputuskan bahwa hipotesis yang menyatakan
terdapat pengaruh simultan secara positif dan signifikan antara konflik dan stres kerja
terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung memang benar
dan dapat dibuktikan.
Konflik (X1) memiliki pengaruh negatif terhadap Prestasi (Y) pada karyawan
Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Kerja. Hal ini dapat dilihat dari pengujian hipotesis
pertama dengan rumusan H0 = terdapat pengaruh positif antara Konflik (X1) dan Prestasi
Kerja (Y), serta Ha = terdapat pengaruh positif antara Konflik (X1) dengan Prestasi Kerja (Y),
yang menunjukan hasil bahwa koefisien regresi X 1 (b1) : tHitung = - 1,797< ttabel (0,025 : 70) =
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
731
Unmas
Denpasar
1,994 dengan Sig. t = 0,077 (p > 0,05). Diketahui nilai probabilitas (sig) konflik adalah
sebesar 0,077. Karena probabilitas lebih besar dari taraf uji yang digunakan dalam penelitian
atau Sig. > α atau 0,077 > 0,05 maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konflik
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja. Stres Kerja (X2) memiliki
pengaruh positif terhadap Prestasi (Y) pada karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung.
Kerja. Hal ini dapat dilihat dari pengujian hipotesis pertama dengan rumusan H 0 = terdapat
pengaruh positif antara Stres Kerja (X2) dan Prestasi Kerja (Y), serta Ha = terdapat pengaruh
positif antara Stres Kerja (X2) dengan Prestasi Kerja (Y), yang menunjukan hasil bahwa
koefisien regresi X2 (b1) : tHitung = 0,776< ttabel (0,025 : 70) = 1,994 dengan Sig. t = 0,440 (p <
0,05). Diketahui nilai probabilitas (sig) stres kerja adalah sebesar 0,440. Karena probabilitas
lebih besar dari taraf uji yang digunakan dalam penelitian atau Sig. > α atau 0,440 > 0,05
maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa stres kerja berpengaruh positif dan
secara signifikan terhadap prestasi kerja. Konflik (X1) berpengaruh negatif dan Stres Kerja
(X2) berpengaruh positif terhadap Prestasi Kerja (Y) karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten
Badung. Hal ini dipertegas dengan menggunakan uji F, diperoleh Fhitung = 1,624 < FTabel =
3,128 dengan Sig. F =0,000 (p < 0,05), sehingga dapat diambil suatu keputusan bahwa
hipotesis alternatif (Ha), dan memiliki pengaruh yang signifikan. Ini memiliki arti secara
statistik bahwa data yang digunakan membuktikan bahwa Konflik (X 1) dan Stres Kerja (X2)
secara bersama-sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja (Y)
karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung.
SIMPULAN
Dari hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa Konflik (X1)
memiliki pengaruh negatif terhadap Prestasi (Y) pada karyawan Koperasi Kredit di
Kabupaten Badung. Kerja. Stres Kerja (X2) memiliki pengaruh positif terhadap Prestasi (Y)
pada karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Kerja. Konflik (X1) berpengaruh
negatif dan Stres Kerja (X2) berpengaruh positif terhadap Prestasi Kerja (Y) karyawan
Koperasi Kredit di Kabupaten Badung.
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih dan penghargaan disampaikan kepada:
1. Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
atas dana Hibah Penelitian Dosen Pemula tahun 2016.
2. Pimpinan dan karyawan Koperasi Kredit yang ada di Kabupaten Badung.
3. Ketua Yayasan Triatma Surya Jaya, Ketua STIE Triatma Mulya dan Kepala LP2M STIE
Triatma Mulya.
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2000. Analisis Regresi. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE
Garniwa, Iwa. 2007. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Motivasi serta Dampaknya Terhadap
Prestasi Kerja Dosen Tetap Universitas Widyatama. Penelitian Mandiri. Universitas
Widyatama.
Greenberg, J & R, Baron. 2003. Behaviour In Organizations. Seventh Edition. Upper
Saddle, New York. Prentice Hall.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
732
Unmas
Denpasar
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE
Hasibuan, M.S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Heidjirachman, Henry. 2005. Manajemen Personalia. Yogyakarta. BPFE
Riduwan dan Sunarto. 2010. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial,
Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta
Rivai, Vithzal dan Mulayadi, Deddy. 2009. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta:
PT Rajagrafindo Prasada.
Robbins, Stephen. 2003. Organizational Behaviour, 8th Edition. New Jersey: Prentice Hall
Inc. Upper Saddle River.
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar
Maju
Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana. 1993. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif Dalam Pendidikan luar
Sekolah. Bandung: Nusantara.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sulistyo, Joko. 2010. 6 Hari Jago SPSS 17. Yogyakarta: Cakrawala.
Sunyoto, Danang. 2012. Teori, Kuesioner, Dan Analisis Data Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: CAPS.
Suprihanto, John. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE
Sutrisno, H. Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Trihendradi, C. 2013. Langkah Praktis Menguasai Statistik untuk Ilmu Sosial dan Kesehatan
+ Konsep & Penerapannya menggunakan SPSS. Yogyakarta: C.V Andi Offset
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR
JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI
29 – 30 AGUSTUS 2016
Download