pengembangan aplikasi game logic menggunakan adobe flash

advertisement
JPGMI, Vol.1 No.1 2015 Hal [68-77]
Issn : 2477-1848
PENGEMBANGAN APLIKASI GAME LOGIC
MENGGUNAKAN ADOBE FLASH SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN FAUNA DI MADRASAH IBTIDAIYAH
(STUDI : MIN 3 GUMUKMAS KABUPATEN PRINGSEWU)
1,2,3
Dian Puspita, Leni Anggraeni, Agung Pramudi
Prodi Sistem Informasi, STMIK Pringsewu Lampung
Jl. Wismarini No. 09 Pringsewu - Lampung
Email : [email protected]
ABSTRAK
Game yang merupakan salah satu industri besar di dunia saat ini, menawarkan banyak
peluang dalam industrinya, yang salah satunya adalah perancangan Game Logic. Saat ini
tercatat ada sekitar 80 pengembang game aktif yang tersebar di penjuru Indonesia, di
antaranya di Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Salatiga dan Bali. Pada tahun 2015,
Game Tebak Gambar yang merupakan salah satu Game Logic buatan anak bangsa, telah
berhasil menduduki peringkat satu dalam google playstore. Yang menjadi sumber
penelitian yaitu bagaimana suatu permainan dapat bermanfaat tidak hanya sebagai media
hiburan, melainkan juga sebagai media belajar. Salah satu masalah yang dapat diambil
adalah ketergantungan seseorang terhadap permainan, terutama permainan berbasis
komputer. Maka dari itu dibuatlah penelitian ini yang diharapkan dapat mempermudah para
pecinta Game Logic dalam mengasah kemampuan berfikir secara logika untuk
menyelesaikan suatu masalah secara cerdas guna menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam
berfikir. Diawal game ini dijalankan akan langsung memunculkan puzle menyusun gambar
yang dapat langsung dimainkan sehingga otak akan langsung merespon untuk segera
berfikir
cepat.
game
ini sangat
amat
sederhana,
ringan,
dan
juga
mudah
diimplementasikan khususnya pada perangkat komputer berbasis windows. Dan meskipun
terlihat sederhana, namun
game ini
dapat
membantu
mengasah
pola fikir dasar
seseorang, yaitu logika.
Kata Kunci :Pengembangan game logic, Adobe Flash, Game Logic, Permainan Menyusun
Gambar
68
JPGMI, Vol.1 No.1 2015 Hal [68-77]
1.
Issn : 2477-1848
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Seiring perkembangan teknologi informasi, pengembangan game menggunakan prospek yang
luar biasa. Game yang merupakan salah satu industri besar di dunia saat ini, menawarkan
banyak peluang dalam industrinya, yang salah satunya adalah perancangan Game Logic. Saat
ini tercatat ada sekitar 80 pengembang game aktif yang tersebar di penjuru Indonesia, di
antaranya di Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Salatiga dan Bali[1]. Pada tahun 2015,
Game Tebak Gambar yang merupakan salah satu Game Logic buatan anak bangsa,
telah berhasil menduduki peringkat satu dalam google playstore[2]. Oleh karena itu penulis
tertarik untuk mengembangkan game berbasis logika menggunakan Adobe Flash.
Perkembangan teknologi dalam bidang hiburan, khususnya Game Logic, mengambil peran
penting untuk mengasah kemampuan logika para konsumen. Selain itu, internet juga dapat
memberikan
kesempatan
kepada
para
pecinta
Game
Logic
untuk
dapat
lebih
mengembangkannya. Game Puzzle (yang mengacu pada logika) dapat menjadi salah satu
sarana refreshing yang cukup menyenangkan dan juga dapat memberikan motivasi belajar
yang efektif[3]. Dengan adanya game edukasi (yang mengacu pada logika) dapat
meningkatkan kemampuan berfikir anak dalam proses pembelajaran, karena game edukasi
sangat berguna di bidang pendidikan[4].
Saat ini sudah banyak game yang dibuat dengan format Flash. Kelebihan game
berformat flash adalah game ini relatif ringan saat dijalankan, tidak membutuhkan spesifikasi
perangkat keras maupun perangkat lunak yang besar. Berbeda dengan beberapa sumber jurnal
yang telah peneliti ketahui sebelumnya, bahwa game dengan format flash lebih banyak dibuat
menggunakan Macromedia Flash. Penulis sendiri lebih tertarik membuat game menggunakan
Adobe Flash, karena lebih mudah dipahami. Game ini dikombinasikan berdasarkan
kemampuan animasi Adobe Flash dengan kemampuan logika ActionScipt dan Artificial
Intelegence (kecerdasan buatan), yang merupakan cara alternatif agar perancang game dapat
membuat sebuah game yang diinginkan.
Media game sebagai media pembelajaran di Indonesia belum memiliki tradisi yang panjang.
Citra game di mata masyarakat lebih sebagai media yang menghibur dibandingkan media
pembelajaran. Hal ini mengakibatkan makin berkurangnya waktu dan kesempatan untuk
belajar, terutama anak-anak. Padahal, anak belajar melalui seluruh aktivitas
69
yang
JPGMI, Vol.1 No.1 2015 Hal [68-77]
Issn : 2477-1848
dilakukan, terutama saat bermain. Bermain memberikan kesempatan pada anak untuk
langsung
berperan
dalam proses belajarnya dan sekaligus merasa kompeten tentang
kemampuan mereka untuk belajar.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah di atas, maka rumusan masalah yang didapat yaitu:
a. Bagaimana suatu permainan dapat bermanfaat tidak hanya sebagai media hiburan?
b. Bagaimana suatu permainan dapat bermanfaat sebagai media belajar?
c. Bagaimana suatu permainan dapat bermanfaat untuk ketergantungan seseorang
terhadap permaianan, terutama permainan berbasis komputer. ?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan dalam merancang perangkat lunak pada
perangkat komputer berbasis windows. Penelitian ini juga diharapkan dapat mempermudah
para pecinta Game Logic dalam mengasah kemampuan berfikir secara logika untuk
menyelesaikan suatu masalah secara cerdas guna menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam
berfikir.
1.4. Manfaat Penelitian
Game Logic yang dibuat ini memungkinkan pengguna untuk dapat mengisi waktu luang
secara efektif dan efisien. Game ini juga dapat memberikan nalar, sehingga sambil bermain
kita bisa belajar bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah dengan pemikiran yang
positif,
terutama
merangsang
dan
bagi
anak-anak.
mendorong
Dengan bermain sambil belajar, anak-anak dapat
kepribadiannya
baik
yang
mencakup
aspek
ketrampilan/psikomotor, kecerdasan, logika, emosi, maupun sosialnya.
II. LANDASAN TEORI
2.1 Game Edukasi
Game adalah kata berbahasa Inggris yang berarti permainan atau pertandingan, atau
bisa diartikan sebagai aktifitas terstruktur yang biasanya dilakukan
untuk
senang. Menurut Anggra (2010), game atau permainan adalah sesuatu
bersenangyang dapat
dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya
dalam konteks tidak serius dengan tujuan refreshing.
70
JPGMI, Vol.1 No.1 2015 Hal [68-77]
Issn : 2477-1848
Game edukasi (logika) adalah permaian yang dirancang atau dibuat untuk merangsang
daya pikir termasuk meningkatkan konsentrasi dan memecahkan masalah (Handriyantini,
2009). Game
Edukasi
adalah
salah
satu
jenis media
yang
digunakan untuk
memberikan pengajaran, menambah pengetahuan penggunanya melalui suatu media unik dan
menarik. Jenis ini biasanya ditujukan untuk anak-anak, maka permainan logika sangat
diperlukan disini bukan tingkat kesulitan yang dipentingkan.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa game edukasi adalah salah
satu bentuk game yang dapat berguna untuk menunjang proses belajar-mengajar secara
lebih menyenangkan dan lebih kreatif, dan digunakan untuk memberikan pengajaran
atau menambah pengetahuan dan pendalaman logika penggunanya melalui suatu media
yang menarik.
2.2 Adobe Flash
Adobe Flash adalah salah satu produk/software dari Adobe (dahulu bernama Macromedia
sebelum dibeli oleh perusahaan Adobe) yang digunakan untuk proses membuat dan mengolah
animasi atau gambar yang menggunakan vektor untuk skala ukuran kecil. Dahulu Software ini
penggunaanya ditujukan untuk membuat animasi atau aplikasi yang bersifat online
(menggunakan koneksi internet) ,namun seiring dengan perkembanganya Adobe Flash
digunakan untuk membuat animasi atau aplikasi yang bersifat offline(tidak menggunakan
koneksi internet).File yang dihasilkan dari Software ini menggunakan ekstensi .swf serta
dapat di play atau diputar melalui Browser /Web dengan syarat sudah terinstall plugin Adobe
Flash [5].
Bahasa pemrogramman yang digunakan di Adobe Flash menggunakan bahasa Action Script.
Umumnya banyak
yang menggunakan Action Script 2.0(ditujukan untuk penggunaan
platform desktop) dan Action Script 3.0 (ditujukan untuk penggunaan platform mobile).
III. METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
a.
Observasi
Observasi yang dilakukan pada tahapan ini yaitu memberikan lembaran kuisioner
kepada beberapa pengguna aktif komputer terutama gamers, yaitu tentang bagaimana
pendapat seseorang dengan adanya game edukasi berbasis flash ini, serta seberapa besar
71
JPGMI, Vol.1 No.1 2015 Hal [68-77]
Issn : 2477-1848
manfaatnya jika dimainkan oleh anak-anak. Dan para audien juga dipersilahkan agar
memberikan kritik dan sarannya yang bersifat membangun.
b. Wawancara
Dalam wawancara yang dilakukan yaitu terhadap beberapa pengguna komputer aktif yang
penulis wawancarai mengenai bagaimana pendapat dengan adanya suatu pengembangan
game-game logic, dan juga bagaimana pendapat tentang game logic yang penulis buat, serta
menjelaskan tentang kekurangan apa saja yang ada dalam game yang penulis buat.
c.
Studi Pustaka
Penulis mengutip pendapat dan landasan dari
beberapa sumber diantaranya jurnal,
“membangun aplikasi game edukatif sebagai media belajar anak-anak” oleh Nanan
Rohman, “implementasi role playing game berbasis flash” oleh Bernard Renaldy Suteja,
“rancang bangun aplikasi game “puzzle kata” istilah teknik informatika menggunakan
macromedia flash 8” oleh Katharina Candra Puspita [6][7]
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Pembuatan
game
merupakan
suatu kegiatan
awal
dalam
mendesain sebuah game.
Pembuatan game ini dapat dilakukan dengan model yang berbeda-beda untuk setiap
game yang akan dibuat. Untuk membuat suatu game edukatif ini ada beberapa langkah
yang akan dikerjakan, langkah-langkah ini
dapat dilihat pada flowchart berikut :
72
JPGMI, Vol.1 No.1 2015 Hal [68-77]
Issn : 2477-1848
Game ini dibuat untuk diimplementasikan pada PC dengan sistem operasi Windows.
Permainan ini bersifat single player. Berikut rincian game yang akan dibuat :
1. Game Edukatif.
2. Sistem permainan singleplayer.
3. Game terdiri dari 1 game.(Game Menyusun Gambar)
4. Peralatan
yang
di
gunakan
untuk memainkan game ini adalah mouse atau
touchpad.
Konsep
cara
bermain
dalam permainan
ini
adalah
permainan
ini menyediakan 1
permainan dimana dalam permainan menyusun gambar angka, pemain harus menyusun
gambar yang dibuat acak tanpa batasan waktu.
IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
4.1 Perancangan
Tujuan utama yang diperoleh dari perancangan sistem adalah untuk memberikan gambaran
yang jelas tentang rancang bangun aplikasi game,, karena keterkaitan elemen dalam suatu
73
JPGMI, Vol.1 No.1 2015 Hal [68-77]
Issn : 2477-1848
sistem pada dasarnya adalah untuk mencapai suatu tujuan yang sama sebelum dilakukan
pengkodean dan implementasi. Adapun bentuk struktur program permainan menyusun
gambar angka sebagai berikut :
1. File game berformat flash
2. Sistem permainan Single Player
3. Ketika dibuka dapat langsung bermain
4.2 Implementasi
Proses Pembuatan Game
Gambar 1. Proses Pembuatan
Gambar 1 merupakan proses perancangan dan coding mulai dari objek dan latar.
Gambar 2. Layer Objek
Objek pada Gambar 2 yang akan disusun secara acak untuk kemudian disusun kembali
pada latar yang tersedia beserta nama-nama dari gambar objek di atas.
74
JPGMI, Vol.1 No.1 2015 Hal [68-77]
Issn : 2477-1848
Gambar 3. Latar
Pada gambar latar di atas telah tertulis beberapa nama objek sebelumnya, yang nantinya
gambar objek akan disusun pada gambar latar tersebut.
4.3 Hasil Implementasi
Diawal game ini dijalankan akan langsung memunculkan puzle menyusun gambar
yang
dapat langsung dimainkan. Tidak terdapat menu-menu layaknya game flash pada umumnya.
Game ini diawali dengan objek gambar dan latar yang telah dibuat acak. Berikut hasil
implementasinya :
Gambar 4. Hasil
75
JPGMI, Vol.1 No.1 2015 Hal [68-77]
Issn : 2477-1848
Pada Gambar 4 terlihat bahwa posisi objek masih tersusun secara acak, dan player diharuskan
menyusun objek tersebut pada latar yang berada pada bagian tengah permainan.
Gambar 5. Finish
Apabila pemain menyusun objek sesuai pada tempatnya, maka Gambar 5 merupakan
penyelesaian akhir dari permainan ini.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan mengenai game logic Menyusun Gambar Angka yang penulis buat
ini dapat disimpulkan bahwa game ini sangat amat sederhana, ringan, dan juga mudah
diimplementasikan khususnya pada perangkat komputer berbasis windows. Dan meskipun
terlihat sederhana, namun game ini dapat membantu mengasah pola fikir dasar seseorang,
yaitu logika. Sehingga seseorang dapat lebih berfikir positif dalam menyelesaikan masalah
dalam kehidupan sehari- hari.
5.2. Saran
Penulis menyadari bahwa game ini masih sangat amat jauh untuk menjadi game logic pada
umumnya yang disukai banyak kalangan. Kekurangan dari game ini diantaranya tidak
terdapat menu utama, player name, level game, top score, dan lain sebagainya. Meski
demikian penulis tidak akan berhenti sampai disini, karena game ini merupakan game pertama
yang penulis buat. Penulis akan berusaha lebih baik lagi agar dapat sukses membuat game
logic yang sebenarnya dimasa mendatang.
76
JPGMI, Vol.1 No.1 2015 Hal [68-77]
Issn : 2477-1848
DAFTAR PUSTAKA
[1] Candra Puspita Katharina (2010) rancang bangun aplikasi game “puzzle kata”
istilah teknik informatika menggunakan macromedia flash 8
[2] https://www.goethe.de/ins/id/id/kul/mag/20843397.html
[3] https://www.goethe.de/ins/id/id/kul/mag/20843397.html
[4] http://www.okedroid.com/2015/08/belajar-mengenal-adobe-flash-cs6-dantools-penggunaanya-part-1.html
[5] Rohman Nanan, Jurnal Sistem Informasi
MEMBANGUN APLIKASI
GAME EDUKATIF SEBAGAI MEDIA BELAJAR ANAK-ANAK, STMIK
Mardira Indonesia, Bandung
[6] Setiawan Freddie, Jurnal Sistem Informasi
IMPLEMENTASI ROLE
PLAYING GAME BERBASIS FLASH (Studi Kasus Petualangan Fredo
Bangkitnya Hantu Tanpa kepala).
77
Download