BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. 3.1.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Perumusan Masalah Pada langkah ini, hal pertama yang dilakukan adalah mencari pokok permasalahan yang terjadi pada sistem pengendalian produksi untuk packing plant setelah terpencar menjadi tiga area. Setelah dilakukan pengkajian, masalah yang dialami antara lain : 1. Pelaporan (monitoring) Produksi yang kurang cepat, kurang akurat, susah didapat, dan tidak terintegrasi, meliputi : ● pencatatan hasil produksi dan pelaporan masih dilakukan dengan manual sehingga masih banyak terjadi kekeliruan dan perbedaan pada tiap pelaporan ● staff PPC mengalami kesulitan untuk memperoleh data terkini mengenai kondisi terakhir produksi di area lain dengan cepat. ● jika terjadi masalah produksi, staff PPC di suatu area akan mengalami kesulitan untuk melakukan koordinasi dengan staff PPC yang berada di area lain ● pihak manajemen sering kali terlambat untuk mengetahui masalah yang terjadi di line produksi sehingga keputusan-keputusan yang diambil menjadi kurang efektif 2. Penanganan problem produksi yang tidak sesuai dengan yang seharusnya karena kurang bagusnya aliran informasi mengenai masalah dan aturan 38 penanganannya. ● informasi yang diperoleh mengenai masalah yang terjadi pada lini produksi kurang jelas, kurang lengkap, dan kurang terkoordinir. ● penentuan penyelesaian masalah seringkali tidak sesuai dengan aturan yang seharusnya dan langkah penanganan yang dilakukan seringkali tidak sesuai dengan yang seharusnya dilakukan sehingga hasil yang didapatkan kurang efektif 3. Informasi khusus (proyek dan sebagainya) yang kurang terorganisasi : Informasi-informasi khusus yang berupa informasi proyek, revisi order, perubahan spesifikasi, penutupan proyek, dan sebagainya terpencar-pencar di beberapa lokasi dan berbeda-neda PIC sehingga sering terjadi perbedaan data antara satu dengan yang lain. 4. File penjadwalan tidak terorganisasi dan kurang mudah diperoleh File-file data penjadwalan produksi, penjadwalan pengiriman, dan sebagainya tidak bisa diakses dan diupdate dengan cepat, mudah, dan aman oleh para user yang membutuhkan dimana saja dan kapan saja. 5. Banyak definisi-definisi dan diagram alir yang perlu didaftar. Definisi-definisi khusus dan batasan-batasan sistem yang ada di packing plant amat banyak dan tidak semuanya diketahui oleh seluruh karyawan di packing plant, sehingga seringkali menimbulkan penafsiran yang keliru. 3.1.2 Pengambilan keputusan Langkah pengambilan keputusan yang akan dilakukan selanjutnya didasarkan atas klasifikasi item-item masalah yang terjadi. 39 3.1.2.1 Pencarian data yang relevan Setelah dilakukan analisa masalah, maka dilakukan pencarian data yang relevan untuk dasar pemecahan masalah dari tiap item masalah yang terjadi di packing plant. Data yang dicari antara lain adalah sebagai berikut : 1. Untuk menyelesaikan masalah monitoring produksi ● produk apa saja yang dihasilkan oleh packing plant untuk semua proses produksi dari semua area ● bagaimana route (jalur) yang dilalui setiap produk tersebut dari mulai produksi hingga masuk ke container ● data atau informasi apa saja yang dibutuhkan oleh para staff PPC, manajemen, dan pihak terkait lain yang berhubungan dengan kondisi produksi ● berapa volume produksi yang dihasilkan oleh packing plant 2. Untuk menyelesaikan masalah penanganan problem produksi ● problem produksi apa saja yang terjadi di packing plant ● berapa frekuensi tiap problem tersebut selama beberapa bulan terakhir ● bagaimana process flow diagram yang ada yang harus dilaksanakan untuk menanggulangi problem produksi yang terjadi 3. Untuk menangani aliran informasi khusus ● Informasi apa saja yang beredar ● Hal apa saja yang perlu dicantumkan dalam informasi khusus tersebut 4. Untuk menangani file penjadwalan ● File penjadwalan apa saja yang ada di packing plant ● Kapan pembuatan tiap penjadwalan tersebut (frekuensi) 40 5. Untuk menangani definisi dan batasan yang ada ● Definisi apa saja yang ada dan apa maksudnya ● Diagram alir apa saja yang berlaku di Packing Plant. 3.1.2.2 Pengolahan data dan analisis Sebelum membahas pengolahan data dan analisis, sistem informasi yang akan disusun harus mampu menangani semua klasifikasi masalah yang terjadi. Sebagai hasilnya, didapatlah rancangan awal sistem informasi yang harus memiliki bagian utama sebagai berikut : 1. Monitoring Produksi 2. Penanganan Masalah Produksi (Production Problem Solving) 3. Papan Informasi (Information Board) 4. Manajemen File 5. Database Pengetahuan (Knowledge Management) 6. Ikhtisar Mulai dari bagian pertama yaitu monitoring produksi, untuk menyusun database yang akan digunakan maka perlu ditinjau data yang diperoleh mengenai produk apa saja yang dihasilkan oleh packing plant. Seluruh entitas data ini akan diseleksi menjadi poin-poin penting saja sesuai dengan kebutuhan. Poin penting inilah yang akan menjadi elemen dari data base monitoring produksi. Data jenis produk, route setiap produk, dan informasi bagaimana sistem penjadwalan yang berlaku untuk tiap produk tersebut digunakan untuk menentukan input jadwal produk sehubungan dengan jumlah dan lokasi produksinya. Hasil yang diharapkan adalah berupa antarmuka yang bersahabat untuk menginput data rencana produksi ke dalam sistem production monitoring. 41 Dari daftar mengenai informasi apa saja yang dibutuhkan oleh staff dan manajemen, akan ditentukan field-field apa yang akan ditambahkan dalam database monitoring produksi. Setelah terkumpul informasi yang dibutuhkan, kemudian ditentukan layout yang paling sesuai dan database yang mencukupi. Perancangan layout tampilan harus juga memenuhi segi ergonomi para pengguna. Selanjutnya adalah perancangan bagian penanganan masalah produksi. Dari data problem produksi yang terjadi di packing plant akan didapat klasifikasi problem yang lebih global. Klasifikasi yang lebih global ini nantinya akan digunakan sebagai sub bagian – sub bagian pada bagian penanganan masalah produksi. Flow Chart proses yang didapat digunakan untuk menyusun daftar penanganan masalah sesuai dengan sub-bagian yang telah ditentukan sebelumnya. Selain dalam bentuk diagram, Flow Chart proses juga akan ditampilkan tertulis dalam bentuk point by point. Diharapkan dengan ditampilkannya dua hal ini akan mempermudah para pengambil keputusan untuk mengetahui hal apa yang harus dilakukan, dan apa saja aturan main yang harus diikuti. Pada bagian papan informasi, data yang terkumpul mengenai informasi apa saja yang sering beredar dan seberapa sering digunakan untuk menentukan klasifikasi tiap informasi yang ada. Berdasar tiap klasifikasi tersebut, karena informasi yang ditampilkan bisa bersifat amat luas, maka perlu dikumpulkan data mengenai hal apa saja yang akan ditampilkan. Selanjutnya untuk menangani file-file penjadwalan, terlebih dulu dikumpulkan informasi mengenai file penjadwalan apa saja yang digunakan di Packing Plant. Hal ini berhubungan dengan produk apa saja yang dihasilkan oleh 42 packing plant dan bagaimana sistem produksi setiap produk tersebut. Setelah diketahui file apa saja yang harus diorganisasikan tersebut, dikumpulkan juga data berapa banyak dan besar ukuran file yang harus disimpan berikut frekuensi masing-masing file penjadwalan (apakah harian, mingguan, bulanan, dan seterusnya). Untuk sistem penanganan definisi, dikumpulkan terlebih dulu data mengenai definisi apa saja yang ada di Packing Plant Selain definisi, didaftar juga batasan dan aturan yang berlaku. Kesemuanya akan dikonversi menjadi bentuk tabel yang menghubungkan tiap istilah atau poin dengan pengertian atau batasan dan syarat-syarat yang ada. Bagian ikhtisar, adalah fitur tambahan yang merupakan halaman ikhtisar dari perkembangan pada masing-masing bagian lainnya yang meliputi : 1. ikhtisar monitoring modul 2. ikhtisar monitoring container 3. masalah yang belum terpecahkan dan komentar terakhir 4. informasi terbaru 5. file terbaru yang di-upload 6. pengetahuan terbaru yang di-input Setelah terkumpul informasi pada setiap sub bagian di atas, disusunlah diagram alur proses bisnis (bussiness process flow diagram) tiap masing-masing sub, yang nantinya akan dihubungkan satu dengan yang lain menjadi satu kesatuan sistem informasi. Setelah tersusun diagram alur proses bisnis tiap sub bagian sistem, 43 dirancanglah pemetaan tampilan dan data yang akan dibuat. Selain itu ditentukan pula perangkat lunak dan perangkat keras yang dipakai. 3.1.2.3 Solusi Dari data permasalahan yang terkumpul disimpulkan bahwa solusi yang dibutuhkan adalah sebuah sistem yang mampu menangani semua informasi yang berhubungan dengan monitoring produksi, penanganan masalah produksi, papan informasi, manajemen file, dan database pengetahuan. Untuk itu perlu disusun sistem informasi yang mampu mencakup semau segi tersebut. 3.1.2.4 System Development Life Cycle Dalam penyusunannya sistem informasi ini melalui lima tahap yang meliputi : 1. Tahap Studi Kelayakan Adalah masa persiapan dari sistem atau proyek, yang dimulai saat kebutuhan atau peluang pembuatan sistem baru teridentifikasi. Yang dilakukan adalah membuat proposal konsep dari sistem yang dibutuhkan. Setelah proposal konsep disetujui barulah dilakukan fase pengembangan konsep sistem. Setelah kebutuhan sistem baru ini disetujui, pendekatan terhadap konsep yang dilakukan adalah apakah sistem tersebut feasible (layak dikerjakan) dan appropriate (tepat atau sesuai). Batasan mengenai sistem menentukan cakupan dari sistem dan harus sesuai dengan keperluan para calon pengguna sistem informasi ini. 44 2. Tahap Rencana Pendahuluan Tahap ini menentukan lingkup proyek dari sistem yang akan ditangani. Hal ini digunakan untuk menentukan jadwal proyek. Adapun lingkup sistem yang ditangani dijabarkan dalam bentuk Diagram Aliran Data (DAD) 3. Tahap Analisis Sistem Pada tahap ini, penyusun sistem mengumpulkan informasi dari calon pengguna mengenai detail kebutuhan pengguna. Pengumpulan informasi dilakukan dengan wawancara, observasi, dan kuesioner. Hasil yang didapat digunakan untuk menyusun DAD yang lebih kompleks dan mendetail. DAD yang lebih detail ini akan dipergunakan lebih lanjut sebagai gambaran untuk perancangan sistem. 4. Tahap Perancangan Sistem Tahapan perancangan sistem ini meliputi dua bagian yaitu : a. Tahap perancangan basis data Pada tahap ini dilakukan perancangan terhadap database yang akan digunakan, berdasar pada diagram aliran data yang telah disusun dan user request. Selanjutnya Database secara fisik disusun di sebuah server perancangan sesuai dengan kriteria yang telah disusun sebelumnya. b. Tahap perancangan proses Tahap ini menerjemahkan Diagram Aliran Data menjadi file program proses-proses apa saja yang dibutuhkan. 45 5. Tahap Implementasi Sistem Tahap Implementasi mencakup beberapa sub-tahap yaitu : a. Pengkodean Program Pada tahap ini, rancangan dari proses akan dilanjutkan dengan menyusun file-file proses sesuai dengan kriteria input dan output yang diajukan sebelumnya oleh user. b. Pengujian Program Program diuji dan dilakukan perubahan-perubahan apabila tidak sesuai dengan yang diharapkan atau terjadi masalah secara pemrograman (jika ditemukan bug). c. Pemasangan Program Program dan database dipasang (di-instal) di komputer yang akhirnya akan digunakan sebagai komputer server program dan server database d. Pelatihan terhadap pengguna Dilakukan pelatihan mengenai operasi program dan cara merawat, sekaligus penanggulangan jika terjadi masalah. 46 Tahap Studi Kelayakan Tahap Implementasi Sistem Tahap Rencana Pendahuluan Tahap Analisis Sistem Tahap Perancangan Sistem Pengkodean Program Pengujian Program Pemasangan Program Perancangan Basis Data Perancangan Proses Pelatihan Pengguna Diagram 3.1. System Development Life Cycle 47 Start Buat Proposal Approve ? No Revisi Yes Tentukan konsep Feasible? No Revisi No Revisi Yes Appropriate ? Yes Next Diagram 3.2.1. Tahap Studi Kelayakan 48 Start Buat Jadwal Aktivitas Approved ? No Revisi Yes Buat rencana alat dan sumber daya Approved ? No Revisi Yes Buat DAD dasar Approved ? No Revisi Yes Next Diagram 3.2.2. Tahap Rencana Pendahuluan 49 Start Kumpulkan user requirement Kumpulkan data yang terkait Penyusunan Daftar User Requirement Uji user requirement Approve ? No Revisi Yes Buat Detail DAD Approve ? No Yes Next Diagram 3.2.3. Tahap Analisis Sistem Revisi 50 Start Desain Database Monitoring Produksi Desain Database Penanganan Problem Desain Database Papan Informasi Desain Database File Desain Bagian Tambahan Instalasi Database Uji database OK ? No Update / Revisi Yes Next Diagram 3.2.4.a. Tahap Perancanangan Basis Data Desain Database Definisi/ Batasan Ikhtisar 51 Start Desain Proses Monitoring Produksi Desain Proses Penanganan Problem Desain Proses Papan Informasi Desain Proses Daftar File Desain Bagian Pelengkap Desain Gabungan Uji Proses OK ? No Update / Revisi Yes Next Diagram 3.2.4.b. Tahap Perancangan Proses Desain Proses Definisi/ Batasan Ikhtisar 52 Start Pengkodean Monitoring Produksi Pengkodean Penanganan Problem Pengkodean Daftar File Pengkodean Papan Informasi Pengkodean Definisi/ Batasan Pengkodean Bagian Ikhtisar Penggabungan Bagian-bagian Penggandengan Dengan Database Pengujian awal hasil pengkodean OK no Revisi dan Perbaikan yes Next Diagram 3.2.5.a. Tahap Implementasi – Pengkodean Program 53 Start Pengujian Fungsi no OK Revisi dan Perbaikan yes Masukan Tambahan Tambahan Fungsi OK no yes Pengujian Kemudahan Layout OK no yes Finishing Next Diagram 3.2.5.b. Tahap Implementasi – Pengujian Program Revisi dan Perbaikan 54 Start Instalasi Software Dasar Instalasi Database Instalasi Script Uji Koneksi Data dan Program OK no Revisi dan Perbaikan yes Uji Fungsi Sistem OK no Revisi dan Perbaikan yes Finishing Next Diagram 3.2.5.c. Tahap Implementasi – Pemasangan Program 55 3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Parameter Adapun teknik pengumpulan data yang diperlukan adalah sebagai berikut : a. Pengamatan atau Observasi Pengamatan dilakukan dengan mengamati proses produksi dan permasalahan yang terjadi pada sistem produksi yang berjalan b. Wawancara Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan proses produksi dan para calon pengguna sistem informasi yang sedang dirancang. c. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan informasi-informasi yang berbentuk tertulis / grafis yang banyak tersusun dalam berkas-berkas ISO, selain itu juga dilakukan dengan mengambil dari buku-buku umum untuk mendukung perancangan sistem yang sesuai.